Persiapan SEA Games Vietnam, Vidya Rafika Tampil di Kejuaraan ISSF Grand Prix

Persiapan SEA Games Vietnam, Vidya Rafika Tampil di Kejuaraan ISSF Grand Prix

Petembak muda andalan Indonesia, Vidya Rafika terus mempersiapkan diri jelang SEA Games Vietnam. Vidya bersama puluhan atlet senior dan junior di Pelatnas Perbakin tampil di kejuaraan ISSF Grand Prix Rifle/Pistol Jakarta pada 8-18 Februari ini. Ajang yang diikuti juga oleh atlet Malaysia, Thailand, Singapura, Bangladesh dan Rumania ini menjadi ajang persiapan Indonesia sebelum SEA Games Vietnam. “Jadi ajang ini sekaligus sebagai tes event ke SEA Games tapi masih ada beberapa kejuaraan di luar (negeri) untuk menuju SEA Games,” jelas Ketua Perbakin, Letjen Joni Supriyanto, di Lapangan Tembak Senayan, Selasa (8/2/2022). Sebagai salah satu atlet andalan cabang menembak, Vidya akan turun di tiga nomor sektor putri. Langkah ini dilakukan sebagai strategi menghadapi para negara Asia Tenggara yang turut mengirim wakil di kejuaraan ini. Sebagai atlet muda cabang menembak, Vidya sudah menorehkan banyak prestasi gemilang untuk Indonesia. Pada SEA Games 2019, Vidya sukses meraih dua medali emas. Selain itu ia jadi atlet menembak pertama Indonesia yang tampil di Olimpiade tanpa wildcard. Bio Data Nama: Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba Panggilan: Vika Lahir: Depok, Jawa Barat, 27 Mei 2001 Tinggi Badan: 161 cm Pegangan Tangan: Kanan Debut Kompetisi: 2010 Nomor Lomba: AR60W, R3X40 Prestasi – SEA Games 2019 Filipina (Satu emas Air Rifle Women, satu emas Air Rifle Mix) – Asian Shooting Championships Qatar 2019 (Lolos Olimpiade Tokyo 2020) – SEASA 2019, Indonesia (Dua emas) – SEASA 2017, Malaysia (Satu perak, 1 perunggu) – ISSF World Cup 2021 (Satu medali perunggu) – ISSF Grand Prix 2021 (Satu medali emas)

Dibalik Sosok Dhea Natasya, Peraih Medali Emas SEA Games 2019

Sosok Dhea Natasya, Peraih Medali Emas SEA Games 2019

Bali merupakan surga bagi para peselancar sekaligus gudang pencetak atlet-atlet selancar berprestasi bagi Indonesia. Salah satunya yaitu Dhea Natasya yang merupakan salah satu atlet perselancar muda kebanggaan Indonesia. Berbagai prestasi baik dalam dan luar negeri sudah diraih diusianya yang baru menginjak 19 tahun. Peselancar kelahiran 08 November 2000 itu mengaku jika pada awalnya ia menekuni olahraga selancar hanya untuk sebatas hobi. Bahkan, ia sempat tidak mau untuk meneruskan olahraga selancar karena mengalami trauma pada saat mencoba papan selancar untuk pertama kali. Ingin kenal lebih dalam sosok Dhea? Berikut hasil wawancara NYSN Media dengan peselancar muda yang sudah segudang prestasi ini. Bagaimana awalnya kamu bisa kenal sama olahraga surfing? Saya belajar surfing dari umur 9 tahun dan diajarin sama ayah, tapi pertama coba surfing saya belum bisa berenang jadi waktu jatuh gitu saya panik dan sempat enggak mau surfing lagi. Terus saya lihat adik saya ikut kompetisi surfing dan jadi juara saya termotivasi untuk belajar surfing lagi dan ayah ajarin saya lagi. Pada usia berapa akhirnya kamu memutuskan ingin menjadi atlet surfing? Dan sejak kapan kamu mulai mengikuti perlombaan surfing? Sebenarnya pertama itu surfing cuman hobi aja, saya mulai ikut lomba itu dari umur 10 tahun Bagaimana kegiatan selama pandemi virus corona, khususnya jadwal latihan kamu? Kalau di Bali waktu itu sempat di-lockdown hampir 1 bulan jadi saya engga bisa surfing karena pantainya ditutup, tapi sejak new normal, pantainya sudah dibuka dan sudah ada pelatnas jadi team-nya setiap hari tetap latihan. Dalam seminggu berapa kali kamu berlatih surfing? (Saat ini) latihan setiap hari. Biasanya kalau surfing pagi dari jam 8-11 terus siang surfing lagi jam 3-6. Tapi, tergantung situasi ombak juga. Sehari-hari latihan bareng pelatih atau sama ayah? Kalau sekarang karena ada pelatnas jadi (latihan) surfing sama pelatih. Ada pola-pola tertentu yang harus dijalani setiap sesi latihan? Jadi habis surfing itu dikasih tau aja, sih, apa yang harus diperbaiki atau kita harus lebih fokus sama trik (tertentu) yang harus dilakuin. Adakah pengalaman dari kejuaraan surfing yang paling berkesan buat kamu? Yang paling berkesan itu Sea Games 2019.  Menurut kamu, suka duka menjadi atlet surfing itu apa? Sukanya bisa kenal banyak orang dan bisa keluar negeri. Kalau dukanya menurut saya karena di Indonesia masih belum banyak yang mengerti surfing, jadi saya sering diremehin gitu, kayak bilang: “Apa sih surfing itu cuman buat (kulit) kamu hitam aja,”. Kenginan atau target apa yang ingin kamu capai? Kalau keinginan saya yaitu bisa dapat emas lagi dan bisa membanggakan Indonesia pastinya. (Target terdekat) ada Asian Beach Game. Sebutkan atlet surfing idola kamu dan lokasi surfing favorit. Dua-duanya boleh dari dalam atau luar negeri. Kalau idola dari luar, saya suka Chloé Calmon. Lokasi surfing favorit di Pantai Halfway-Kuta, Bali. Apa harapan kamu sebagai atlet surfing? Harapan saya semoga lebih banyak orang yang kenal surfing dan perempuannya juga mau belajar surfing karena di Indonesia sedikit banget perempuan yang mau surfing padahal kita punya banyak pantai di Indonesia. Karir dan Prestasi Dhea Natasya: Posisi 2 – Surfer Girl Big Splash 2010 Posisi 2 – Surfer Girl Daddy and Daughter Competition 2010 MSC. posisi kedua, Under 14s Division, 31 Oktober 2010 MSC. posisi pertama, Under 10s Division, 22 Mai 2011 MSC. posisi kedua, Under 14sDivision, 31 Juli 2011 MSC. posisi pertama, Under 10sDivision, 21 Agustus 2011 MSC. posisi pertama, Under 10sDivision, 25 September 2011 MSC. posisi pertama, Under 10sDivision, 16 Oktober 2011 MSC. posisi pertama, Under 10sDivision, 13 Oktober 2011 Posisi 2 Women’s Division – Rip Curl Surf and Music Festival 2011 Posisi 1 – IPASC Open Division di Pulau Merah, Banyuwangi 2012 Posisi 3 Under 14s Division – MSC Billabong di Halfway, Kuta 2012 Posisi 4 Under 16s Division – ISC Rip Curl Grom Search di Padma Legian Posisi 2 Under 14s Division – MSC Billabong di Halfway Kuta 2012 Posisi 3 Open Division – Legian Beach Festival di Padma Legian 2012 Posisi 1 Under 14s Division – MSC Billabong di Halfway Kuta 2012 Posisi 4 – ISC Gromsearch Surf and Music Festival 2012 Posisi 2 Under 14s Division – MSC Billabong 2012 Posisi 2 Under 14 Girls Division – Rip Curl Grom Search III di Canggu 2013 Posisi 1 Under 14 Girls Division – Magicwave Billabong Comp 2013 Posisi 1 – Berawa Competition 2014 Posisi 4 – Rip Curl Music and Festival 2014 Posisi 4 – Halfway Kuta Board Rider 2014 Posisi 1 – Billabong Grommet Attack 2014 Posisi 3 – Rip Curl Grom Search 2015 Posisi 2 – Rip Curl Grom Search Padma 2015 Posisi 4 – Rip Curl Grom Search Krakal 2015 Posisi 1 – Volcom Competition di Lembeng 2015 Posisi 3 – Volcom Competition di Kuta 2015 Posisi 1 – Billabong Grom Attack 2015 Ranking 1 di Billabong Grommet Attack 2015 Posisi 1 – Pulau Merah Competition 2015 Rookie of The Year di Halfway Kuta Board Rider 2016 Posisi 1 – Halfway Competition Series 2016 Posisi 2 – Halfway Competition Series 2 2016 Posisi 1 – Billabong Grommet 2016 Posisi 1 – Volcom Tour 2016 Posisi 1 – Rip Curl Grom Search 2016 Posisi 1 – Rip Curl Grom Search National Final 2016 Ranking 1 Asian Surf Competition 2016 Posisi 1 – Rip Curl Gromsearch Lombok 2017 Posisi 1 – Billabong Grom Attack Series 1 2017 Posisi 2 – Billabong Grom Attack Series 2 2017 Posisi 1 – Billabong Grom Attack Series 3 2017 Posisi 2 – REnextop Asian Tour di Bali 2018 Posisi 2 – REnextop Asian Tour di Thailand 2018 Posisi 1 – REnextop Asian Surfing Tour di Malaysia 2018 Ranking 1 REnextop 2018 Best Female Surfer of The Year 2018 Posisi 2 Longboard Divison – REnextop Series 1 di Bali 2019 Posisi 1 Longboard Division – REnextop Series 2 di India 2019 Posisi 2 Shortboard Division – REnextop Series 3 di Malaysia 2019 Gold Medal Longboard Division di Sea Games 2019

Vidya Rafika, Penembak 18 Tahun Pertama Indonesia Yang Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020

Vidya Rafika, Penembak 18 tahun yang lolos Olimpiade Tokyo 2020

Cabang olahraga menembak Indonesia memang membuat kejutan pada SEA Games 2019 Filipina karena mampu mengukir prestasi luar biasa. Setidaknya jika dibandingkan dengan kejuaraan yang sama sebelumnya yang hanya meraih satu medali emas. Target tiga emas yang dicanangkan oleh PB Perbakin maupun pemerintah dilewati dengan mudah bahkan hanya dalam dua hari. Padahal menembak merupakan cabang olahraga yang banyak memperebutkan medali emas. Emas pertama Vidya Rafika didapat dari nomor 10 M Air Rifle Women. Nomor ini adalah spesialisasi atlet yang akrab dipanggil Vika itu dan yang membawanya ke Olimpiade 2020 Tokyo Jepang setelah bersinar pada kejuaraan Asian Shooting Championships Qatar 2019. Gadis belia kelahiran Depok, Jawa Barat, 27 Mei 2001 ini telah mengukir sejarah sebagai atlet menembak pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 melalui babak kualifikasi. Dia meraih tiket ke Tokyo pada Kejuaraan Menembak Asia di Qatar 2019. “Semoga hasilnya di Olimpiade akan memuaskan untuk Indonesia,” katanya seperti dikutip antara. Atlet muda yang menekuni menembak sejak kelas tiga SD memang menjadi andalan Indonesia di SEA Games 2019. Emas di cabang olahraga ini sering terganjal dari sang rival terutama dari atlet-atlet Singapura, Vietnam bahkan Filipina. Emas SEA Games 2019 dari Vika di nomor 10 M Air Rifle Women membuka optimisme melebihi target medali cabang menembak, dan itu benar. Atlet kelahiran Depok, 27 Mei 2001, kembali menorehkan prestasi dengan meraih emas dari nomor 10 M Air Rifle Mix berpasangan dengan Fatur Gustafian. Bio Data Nama : Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba Panggilan : Vika Lahir : Depok, Jawa Barat, 27 Mei 2001 Prestasi : – SEA Games 2019 Filipina ( satu emas Air Rifle Women, satu emas Air Rifle Mix) Asian Shooting Championships Qatar 2019 (lolos Olimpiade Tokyo 2020) – SEASA 2019, Indonesia (dua emas) – Asian Games 2018 – SEASA 2017, Malaysia (satu perak, 1 perunggu)

Jadwal Timnas Indonesia U-22 VS Vietnam Di Final SEA Games 2019

timnas-u22-lolos-final-sea-games

Timnas Indonesia U-22 selangkah lagi meraih medali emas sepak bola SEA Games 2019. Garuda Muda -julukan timnas Indonesia U-22 telah sukses melangkah hingga ke final. Sebelumnya di semifinal SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-22 menyingkirkan Myanmar. Egy Maulana Vikri dkk. menang 4-2 dalam pertandingan selama 120 menit. Di partai puncak, Timnas Indonesia U-22 menantang Vietnam, yang menyingkirkan Kamboja dengan skor telak 4-0. Duel melawan Vietnam menjadi partai ulangan bagi Timnas Indonesia U-22. Kedua tim sudah bertemu saat babak fase Grup B. Ketika itu, Garuda Muda kalah 1-2. Medali emas SEA Games 2019 menjadi harga mati bagi Timnas Indonesia U-22. Pasalnya, Garuda Muda terakhir kali meraih medali emas SEA Games pada tahun 1991. Berikutini jadwal Timnas Indonesia U-22 di final SEA Games 2019 yang akan disiarkan di RCTI. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia)   Jadwal Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam Selasa, 10 Desember 2019 Pukul: 19.00 WIB Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam Venue: Rizal Memorial Stadium Live di RCTI Klasemen Akhir Grup B 1 Vietnam 5 4 1 0 17-4 13 2 Indonesia 5 4 0 1 17 -2 12 3 Thailand 5 3 1 1 14-4 10 4 Singapura 5 1 1 3 7-6 4 5 Laos 5 1 1 3 4-12 4 6 Brunei 5 0 0 5 0-31 0 Skuat Timnas Indonesia U-22 Kiper: Nadeo Argawinata, Muhammad Riyadi Belakang: Bagas Adi Nugroho, Andy Setyo, Nurhidayat Haji Haris, Dodi Alekvan Djin, Rachmat Irianto, Asnawi Mangkualam, Firza Andika Tengah: Zulfiandi, Syahrian Abimanyu, Sani Rizki Fauzi, Evan Dimas, Feby Eka Putra, Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Osvaldo Haay, Irkham Zahrul Milla Depan: Muhammad Rafli Pelatih: Indra sjafri

Menang Telak 4-0 Timnas Indonesia Berhasil Lolos ke Babak Semifinal

Skuad Timnas Indonesia U23

Timnas berhasil meraih poin penuh kala melawan Laos dengan skor telak 4-0. Laga timnas U23 Indonesia vs Laos berlangsung di Stadion City of Imus, Filipina pada Kamis (5/12/2019) merupakan pertandingan terakhir di Grup B SEA Games 2019. Empat gol timnas Indonesia dicetak oleh 3 pemain berbeda yakni Saddil Ramdani (4′), Osvaldo Haay (46′, 90+4′), dan tendangan penalti Bagas Adi Nugroho (72′). Gol pertama dicetak Saddil Ramdani ketika pertandingan baru berjalan lima menit. Memasuki babak kedua, Indonesia mampu mencuri gol di menit ke-47 lewat aksi Osvaldo Haay. Bagas Adi Nugroho berhasil memperlebar keunggulan Indonesia menjadi 3-0 lewat eksekusi penalti di menit ke-71. Osvaldo Haay menambah derita Laos lewat gol yang ditorehkannya di masa injury time. Dengan kemenangan ini Indonesia berhasil lolos ke babak semifinal SEA Games 2019 cabang olahraga sepakbola di posisi Runner-up sedangkan Vietnam tetap bertahan sebagai juara grup setelah mendapatkan hasil imbang di laga melawan Thailand. Jalannya pertandingan Indonesia langsung unggul cepat pada menit ke-5 lewat sepakan Saddil Ramdani yang gagal untuk diantisipasi baik oleh lini pertahanan maupun penjaga gawang Laos. Para pemain timnas Indonesia terus mencoba untuk mencari gol tambahan lainnya, namun karena rapatnya barisan pertahanan Laos membuat bola sulit untuk masuk kedalam kotak penalti lawan. Menit 28, Indonesia melancarkan serangan, Osvaldo Haay mencoba melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti, namun arahnya masih melebar di sisi kiri gawang Laos. Beberapa kali Laos pun membangun serangan ke pertahanan Indonesia. Namun penyelesaian akhir yang kurang baik membaut serangan terbuang percuma dan Indonesia kembali menguasai pertandingan. Laos mendapatkan peluang melalui tendangan bebas. Tendangan yang dilepaskan oleh Soukaphone Vongchiengkham masih bisa ditepis oleh Nadeo Argawinata. Sesaat kemudian Indonesia melancarkan serangan balik cepat melalui kombinasi umpan satu-dua Saddil dan Osvaldo Haay, namun sepakan Saddil dari sudut sempit masih bisa diamankan oleh Solasak Thilavong. Skor 1-0 bertahan hingga wasit meniup peluit tanda turun minum. Di babak kedua, Indonesia berhasil menambah gol melalui Osvaldo Haay pada menit ke-47. Gol tersebut membuat Laos langsung menumpuk seluruh pemainnya di area pertahanan mereka. Indonesia yang kesulitan untuk menembus pertahanan ketat Laos mencoba memberikan tenaga baru dengan menarik keluar Egy Maulana Vikri dan memasukkan Witan Sulaeman. Menit 72 Indonesia berhasil menambah melalui gol yang dicetak oleh Bagas Adi Nugroho. Bagas sebagai eksekutor penalti gagal menunaikan tugasnya, namun ia tetap bisa mencetak gol setelah menyambar bola liar hasil tepisan kiper Laos Solasak Thilavong. Pada menit akhir tambahan waktu babak kedua, Indonesia semakin meninggalkan Laos dengan skor 4-0 setelah Osvaldo Haay mencetak gol keduanya pada laga ini. Skor 4-0 untuk kemenangan Indonesia atas Laos bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Susunan Pemain: INDONESIA: Nadeo Argawinata, Andy Setyo Nugroho, Nurhidayat Haji Haris, Bagas Adi Nugroho, Asnawi Mangkualam Bahar, Evan Dimas Darmono, Zulfiandi, Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, Syahrian Abimanyu, Osvaldo Haay. LAOS: Solasak Thilavong, Bounphitak Chanthalangsy, Kittisak Phomvongsa, Loungleuang Keophouvong, Aphixay Thankhanty, Kaharn Phetsivilay, Vanna Bounlovongsa, Somvasath Sophabmixay, Somlith Sengvanny, Soukaphone Vongchiengkham, Somxay Keonaham. Jadwal Siaran Langsung Semifinal SEA Games 2019 Myanmar vs Indonesia Rizal Memorial Stadium Sabtu (7/12/2019) pukul 15.00 WIB Live RCTI dan TVRI

SEA Games 2019: Timnas Triathlon Sumbangkan 1 Medali Emas dan3 Medali Perunggu untuk Indonesia

SEA Games 2019: Timnas Triathlon Sumbangkan 1 Medali Emas dan 3 Medali Perunggu untuk Indonesia

Manila, 2 Desember 2019 – Timnas Triathlon Indonesia yang dikawal oleh 4 atlet berbakat berhasil membawa pulang 1 Emas dan 3 Perunggu untuk cabang olahraga triathlon pada SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Jauhari Johan (32), Eva Desiana (29), Ahlul Firman (21), dan Nethavani Octaria (18) menutup pertandingan hari ini dengan medali perunggu pada nomor mixed relay. Sebelumnya, di pagi hari ini Jauhari Johan berhasil mengantongi medali emas untuk nomor duathlon perorangan putra sedangkan kemarin Ahlul Firman dan Nethavani berhasil mendapatkan medali perunggu untuk nomor triathlon perorangan (1/12). Prestasi ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa, mengingat ini adalah kali pertama timnas triathlon Indonesia berhasil membawa pulang 4 medali sekaligus sepanjang keikutsertaan di kejuaraan olahraga multi-event. Pada mixed relay yang dilakukan di Subic Bay, Manila tersebut, setiap tim diperkuat oleh 2 laki-laki dan 2 perempuan, masing-masing harus menyelesaikan renang sejauh 350 m, sepeda 10 km, dan lari 2,5 km secara bergantian. Tim Indonesia berkompetisi dengan urutan Nethavani – Jauhari Johan – Eva Desiana – Ahlul Firman. Atas pencapaian timnas triathlon hari ini, Manager Atlet Akbar Nasution mengaku sangat senang dengan hasil yang didapat. “Jauhari Johan, Eva Desiana, Ahlul Firman, dan Nethavani telah memberikan kemampuan terbaik mereka. Saya dan Indonesia tentunya sangat bangga. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi untuk terus berupaya mengembangkan diri dan kembali mengharumkan nama Indonesia di kompetisi berikutnya.” katanya. Prestasi di SEA Games 2019 ini menoreh sejarah baru bagi timnas triathlon Indonesia yang pernah berpartisipasi pada SEA Games 2017 dan ASIAN Games 2018, namun belum berhasil mendapatkan medali. Jauhari Johan Sumbangkan Emas untuk Indonesia di SEA Games 2019 Atlet asal Sumatera Selatan, Jauhari Johan berhasil mendapatkan posisi tercepat dengan catatan waktu 1 jam 52 menit 51 detik dalam nomor perorangan duathlon (lari 10 km – sepeda 40 km – lari 5 km), mengalahkan pesaing terberatnya dari Filipina, Delos Reyes Joey yang finis di urutan ke 2. “Saya sangat bersyukur bisa tampil prima dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Latihan dan persiapan yang telah kami lakukan berbuah baik. Saya sangat senang bisa mencapai target dan menyumbangkan emas untuk Indonesia” kata Jauhari Johan. Timnas Triathlon, atas dukungan komunitas dan organisasi triathlon Indonesia berangkat 1 minggu lebih awal dari jadwal pertandingan, memungkinkan mereka untuk dapat mencoba arena dan menyesuaikan diri terlebih dahulu. Sebelumnya Jauhari Johan sudah pernah mengikuti SEA Games untuk cabang olahraga lari dengan perolehan medali tertinggi adalah perak. Ini adalah emas pertama yang berhasil diraih Jauhari Johan setelah 12 tahun berkecimpung di dunia lari dan triathlon. Tentang Timnas Triathlon Dibentuk di tahun 2018, Timnas Triathlon Indonesia memulai kiprahnya di perhelatan olahraga antar negara di ASIAN Games 2018. Timnas ini mencakup para atlet yang berlaga di nomor Triathlon dan Duathlon. Triathlon merupakan olahraga yang menggabungkan tiga cabang olahraga (renang, lari dan bersepeda), sedangkan duathlon adalah olahraga yang menggabungkan dua cabang olahraga (lari dan bersepeda).  

Timnas Triathlon Siap Harumkan Nama Indonesia di SEA Games 2019

Timnas Triathlon

Jakarta, 24 November 2019 – Menuju perhelatan olahraga terbesar di Asia Tenggara, SEA Games 2019, Timnas Triathlon siap dan optimis mengukir prestasi untuk Indonesia. Cabang olahraga ini akan dikawal oleh empat atlet berbakat: Jauhari Johan (32), Eva Desiana (29), M.Ahlul Firman (21), dan Nethavani Octarina (18). Ini akan menjadi kali pertama, timnas Triathlon Indonesia mengikuti kejuaraan kualifikasi Olimpiade 2024 di luar negeri, setelah tahun lalu berlaga di ASIAN Games 2018. Sebagai salah satu cabang olahraga yang akan diperhitungkan di masa depan, manager dari timnas Triathlon, Akbar Nasution meyakini bahwa tim akan membawa pulang 5 medali dari SEA Games, baik untuk triathlon maupun duathlon. “Berdasarkan data yang ada, Jauhari Johan dan Eva Desiana berpeluang meraih medali emas dan perak di Duathlon. Di Triathlon, Ahlul Firman dan Nethavani masing-masing berpotensi meraih medali perak, dan untuk mixed relay kita harapkan bisa mendapat medali perak.” kata Akbar ditemui saat Latihan Gabungan di Rocca Space, Senayan. Akbar juga mengatakan bahwa Olimpiade 2024 adalah target utama dari timnas triathlon dan saat ini tim tengah berupaya mengumpulkan poin. “Kami optimis bahwa dengan terjunnya Ahlul dan Nethavani di ajang ini akan menjadi langkah awal yang baik untuk persiapan Indonesia di Olimpiade 2024, karena hasil maksimal di pesta olahraga Asia Tenggara ini bisa menambah poin individu para atlet untuk lolos ke Paris.” Akbar telah membuat formula latihan khusus untuk meningkatkan kemampuan atlet, mereka sebelumnya melakukan latihan khusus di Pelatnas Bandung dan Camp Jasalindo Malang untuk SEA Games ini. “Persiapan kami sudah oke, yang utama adalah menyiapkan mental,” kata Jauhari Johan, ditemui di saat yang sama. Atlet asal Sumatera Selatan yang telah terjun dalam kejuaraan lari dan triathlon selama 12 tahun ini dipercaya bisa membawa pulang medali emas. Ahlul Firman yang sebelumnya menjadi satu-satunya atlet yang diturunkan dalam nomor triathlon putra Asian Games 2018 optimis hasil SEA Games akan lebih baik. “Kali ini persiapan saya lebih matang. Sejak berlaga di tahun lalu, saya memang sudah menargetkan akan bawa pulang medali di SEA Games 2019” ujarnya. Eva Desiana pun demikian, masuk ke pelatnas sejak 2015 lalu, atlet asal Pariaman ini terus membuktikan bahwa perempuan bisa berprestasi di cabang olahraga Triathlon. “Tanpa memandang stereotype, kami para atlet harus bisa fokus, disiplin dan gigih berlatih. Dukungan dari masyarakat dan teman-teman komunitas Triathlon juga menambah semangat kami mengukir prestasi.” katanya. Nethavani, atlet triathlon termuda yang berangkat ke Manila optimis bisa mencetak poin maksimal untuk persiapannya di Olimpiade 2024. “Walau fokus ke Olimpiade 2024, saya tetap optimis bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia di SEA Games.” Nethavani dengan prestasinya hingga saat ini, digadang termasuk dalam lima besar atlet triathlon dunia untuk kelompok usia yang sama. Ketua Umum Federasi Triathlon Indonesia, Mayor Jenderal TNI Joko Warsito mengungkapkan “Dengan manajemen baru Federasi Triathlon Indonesia, kita akan sinergikan semua elemen komunitas, pembina, atlet, dan organisasi demi tujuan jangka panjang Triathlon Indonesia menuju Olimpiade 2024.” Cabang olahraga ini memang terbilang masih sangat baru di Indonesia dan harapannya semakin banyak orang yang menaruh minat, semakin banyak pula dukungan yang bisa diberikan para atlet yang berjuang untuk bangsa dan negara. SEA Games 2019 dijadwalkan berlangsung pada 30 November hingga 11 Desember, sedangkan untuk cabang olahraga Triathlon akan digelar pada 1 – 4 Desember 2019. Kontingen Indonesia akan memberangkatkan sekitar 773 atlet. Dari 56 cabang olahraga yang dipertandingkan, Indonesia akan mengikuti 49 cabang olahraga.

CDM Berharap Polo Air Sumbang Medali Pertama Bagi Indonesia

Tim Nasional Polo Air Putra Indonesia menjadi kontingen pertama dari cabang akuatik yang diberangkatkan ke Filipina untuk menghadapi ajang SEA Games 2019. Dengan beranggotakan 13 atlet putra dan empat official, termasuk manajer serta pelatih, keberangkatan Timnas Polo Air Putra dilepas langsung oleh Chef De Mission Indonesia, Harry Warganegara. Dalam kesempatan ini, Harry Warganegara berharap timnas polo air putra bisa menjadi cabor pertama yang menyumbangkan medali bagi Indonesia. Pasalnya cabang olahraga polo air menjadi satu dari lima cabang olahraga yang dipertandingan sebelum pembukaan SEA Games 2019. ”Polo air menjadi kontingen keempat yang berangkat lebih dulu ke Filipina dan akan bertanding sebelum opening ceremony digelar. Saya harap polo air bisa menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia di SEA Games 2019,” ujar Harry Warganegara. Timnas polo air putra yang ditukangi oleh Milos Sakovic memasang target emas di SEA Games 2019. Capaian Indonesia di SEA Games dua tahun sebelumnya, membuat pelatih asal Serbia tersebut optimis untuk membawa anak asuhnya keluar sebagai yang terbaik di turnamen multi cabang antara negara Asia Tenggara tersebut. “Memang SEA Games 2017 kami berakhir di peringkat kedua, hanya kalah dari Singapore. Itupun hanya selisih gol. Tahun ini saya optimis kami bisa juara” pungkas Milos. Selama di Filipina, Milos Sakovic akan didampingi oleh Reva Deddy Utama selaku manajer. Kemudian ada juga dua pelatih lokal, yaitu Dean Baldwin dan Benny Respati. Sementara 13 atlet putra yang ada di dalam rombongan adalah Rezza Auditya Putra, Ridjkie Mulia, Novian Dwi Putra, Delvin Felliciano, Fakri Mahmud, Andi Muhammad Uwaizulqarni, Beby Willy Eka Paksi Tarigan, Zaenal Arifin, Rafi Alfaris, Made Agung Dwicahya Arsana, Silvester Goldberg Manik, Yusuf Budiman, Rian Rinaldo.

BNI Tennis Open 2019, Dari Jakarta, Bea/Echi Menatap Manila

Beatrice Gumulya/Jessy Rompies

Pasangan Jawa Timur, Beatrice Gumulya/Jessy ‘Echi’ Rompies sukses menembus semi final ganda putri BNI Tennis Open 2019. Pada perempat final yang berlangsung di lapangan tenis The Sultan Hotel Jakarta, Rabu (20/11), unggulan utama itu menyingkirkan duet gado-gado Priska Madelyn Nugroho (Papua)/Oxi Gravitasi Putri (DKI). Bea/Echi yang akan membela tim Merah Putih di ajang SEA Games 2019 di Filipina itu unggul straight set dengan skor akhir 6-1 6-4. “Kami tinggal fokus menyiapkan kondisi agar fit saat tampil di SEA Games 2019 di Manila, awal bulan depan,” ucap Echi yang bersama Bea baru saja tiba dari Negeri Paman Sam usai melakoni serangkaian turnamen level dunia. “Turnamen BNI Tennis Open 2019 ini bagus sebagai uji coba terakhir kami sebelum berangkat ke Manila, berlaga di SEA Games,” timpal Bea yang berhasil memboyong gelar juara ganda ITF World Tennis Tour W60 Tyler (AS). Pada babak empat besar, Bea/Echi akan meladeni tantangan unggulan ketiga, Kadek Gita Purnami (Papua Barat)/Kintan Pratiwi Anwar (Kalimantan Timur). Partai semi final ganda putri lainnya menyajikan pertarungan antara seeded kedua dan keempat, Septiana Nur Zahiroh/Novela Rezha Millenia dari Papua menghadapi Deria Nur Haliza (DKI)/Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan). Di nomor tunggal, baik putra maupun putri, petenis unggulan teratas juga berhasil melaju mulus ke semi final turnamen berhadiah total Rp 250 juta ini. Pada sektor putra, Christopher Rungkat (Jawa Timur) masih terlalu tangguh bagi darah muda asal Jawa Barat, Rifqy Sukma Ramadhan. Christo menang 6-3 6-1 untuk selanjutnya menghadapi petenis ambidextrous, Muhammad Althaf Dhaifullah (Papua Barat). Laga empat besar tunggal putra lainnya menggelar pertarungan antar sesama penghuni Pelatnas SEA Games 2019 asal Jawa Tmur, yakni David Agung Susanto yang menempati posisi seeded kedua menghadapi unggulan keempat, Muhammad Rifqi Fitriadi. Petenis putri andalan Merah Putih, Aldila Sutjiadi dari Jawa Timur pun belum menemui hambatan berarti ketika mengandaskan Novela Rezha Millenia asal Papua. Dila menang straight set dengan skor akhir 6-0 6-4. “Di set kedua, saya banyak gagal melakukan serve pertama. Dengan serve kedua, lawan memiliki kesempatan untuk menekan lebih awal,” papar Dila yang kemungkinan besar akan menjadi unggulan teratas tunggal putri SEA Games 2019 ini. Di semi final tunggal putri BNI Tennis Open 2019 ini, Dila akan meladeni tantangan unggulan kelima asal Nusa Tenggara Barat, Suryaningsih yang sukses menghentikan Nazwa Syamsabila (Jawa Barat) 6-3 6-3. Hasil Rabu (20/11) Perempat Final Tunggal Putra 1-Christopher Rungkat (Jawa Timur) v Rifqy Sukma Ramadhan (Jawa Barat) 6-3 6-1 6-Althaf Dhaifullah (Papua Barat) v 4-Anthony Susanto (Jawa Timur) 6-3 6-2 3-M. Rifqi Fitriadi (Jawa Timur) v Aditya Hari Sasongko (Bengkulu) 6-2 6-3 2-David Agung Susanto (Jawa Timur) v Nauvaldo Jati Agatra (DKI) 6-0 6-0 Ganda Putra 1-Anthony Susanto/David Agung Susanto (Jawa Timur) v Hendrawan Susanto/Nauvaldo Jati Agatra (DKI) 6-3 6-3 Althaf Dhaifullah (Papua Barat)/M. Rifqi Fitriadi (Jawa Timur) v Arief Rahman/Faisal Aidil (Kalimantan Timur) 5-2 ret Aditya Hari Sasongko/Jeremy Nahor (Bengkulu) v Ari Fahresi (Jawa Timur)/Rifqi Sukma Ramadhan (Jawa Barat) 6-2 7-5 2-Iqbal Bilal Saputra (Kalimantan Timur)/Wisnu Adi Nugroho (Jawa Tengah) v Achad Imam Maruf/Tio Juliandi (Papua Barat) 6-4 7-5 Tunggal Putri 1-Aldila Sutjiadi (Jawa Timur) v Novela Reza (DIY) 6-0 6-4 5-Suryaningsih (Nusa Tenggara Barat) v Nazwa Syamsabila (Jawa Barat) 6-3 6-3 Priska Madelyn Nugroho (Papua) v 6-Deria Nur Haliza (DKI) 6-2 6-2 2-Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan) v 7-Ni Putu Armini (Nusa Tenggara Barat) 6-4 6-2 Ganda Putri 1-Beatrice Gumulya/Jessy Rompies (Jawa Timur) v Priska Madelyn Nugroho (Papua)/Oxi Gravitasi Putri (DKI) 6-1 6-4 3-Kadek Gita Purnami (Papua Barat)/Kintan Pratiwi Anwar (Kalimantan Timur) v Ni Putu Armini/Suryaningsih (Nusa Tenggara Barat) 7-5 6-3 4-Deria Nur Haliza (DKI)/Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan) v Nisrina Dwi/Zahwa Dwi Puspita (Papua Barat) 6-1 6-2 2-Septiana Nur Zahiroh/Novela Rezha Millenia (Papua) v Indah Permatasari (Sulawesi Selatan)/Khairunnisa (Jawa Timur) 7-6(2) 6-0

KONI Pusat Dan PB PRSI Tingkatkan Kerjasama Pembinaan Atlet

Anindya Bakrie mengakui membutuhkan peran KONI, untuk membangun prestasi akuatik Indonesia.

Jakarta, KONI Pusat atau Komite Olahraga Nasional Indonesia dan PB PRSI atau Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia sepakat untuk meningkatkan kerjasama membina atlet-atlet muda, khsususnya akuatik untuk kemajuan prestasi olahraga Indonesia. Demikian kesepakatan yang terungkap dalam pertemuan jajaran elit KONI Pusat dan PB PRSI di Kantor KONI Pusat, Jakarta, Rabu, 13 November 2019. Jajaran PRSI diterima Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (purn) Marciano Norman dan Sekjen Ade Lukman. Perwakilan PB PRSI yang hadir Anindya N. Bakrie (Ketua Umum), Ali Patiwiri (Sekjen) Harlin Rahardjo (Waketum), Sarman Simanjorang (Waketum), Reva Deddy Utama (Binpres), Teguh Anantawikrama (Wasekjen), Zoraya Perucha (Kabid Humas), Agus Susanto (Humas). Akuatik sendiri dihuni beberapa cabang olahraga yakni renang, loncat indah, polo air, renang artistik dan renang perairan terbuka serta renang master. Agenda terdekat adalah membahas SEA Games 2019 Filipina, PON 2020 Papua dan Olimpiade 2020 Jepang. “Kita mendapat kehormatan dengan kunjungan dari PB PRSI pimpinan Anindya Bakrie. Kita berbagi ilmu bagaimana meningkatkan pembinaan prestasi olahraga khususnya akuatik. Beliau menyampaikan perkembangan atlet akuatik, sedangkan kita KONI memberikan masukan supaya ke depan, akuatik menjadi cabang olahraga yang bisa menyumbang medali emas, setiap mengikuti multi event atau single event,” ucap Marciano Norman. “Saya berharap akuatik bisa menyiapkan atlet-atletnya sedini mungkin dengan pola latihan yang baik. Kita rindu bagaimana di renang satu atlet bisa dapat enam emas atau lebih. Seandainya Indonesia punya atlet seperti itu maka Indonesia bisa mendapat tempat terhormat. Saya berharap PRSI tidak berhenti dan terus meningkatkan pembinaan olahraga akuatik kepada masyarakat, supaya banyak yang menekuni renang,” harap Marciano. Anindya Bakrie mengakui membutuhkan peran KONI, untuk membangun prestasi akuatik Indonesia. “Bisa silaturahmi dengan Ketum KONI sangat baik sekali karena PRSI merupakan bagian dari KONI dan tentu ingin beri kontribusi positif,” ujar Anindya Bakrie. Mengenai program pengiriman atlet ke luar negeri, seperti Amerika Serikat juga menjadi perhatian khusus untuk program jangka panjang. “Tadi Ketum KONI juga berpesan untuk fokus pada yang muda. Kita juga sedang mencoba kepada para perenang muda untuk punya kesempatan sekolah di luar negeri seperti Amerika Serikat. Seperti para perenang senior sebelumnya. Dengan berlatih di Amerika Serikat bisa meningkatkan kemampuan baik dari segi mental dan juga jam terbang yang sangat kompetitif,” ucap pria yang akrab disapa Anin. Dalam kesempatan ini, Anin berharap pada SEA Games 2019 Filipina kontingen akuatik bisa melebihi raihan SEA Games 2017 Malaysia. Pada SEA Games 2017 silam, cabang olahraga akuatik mampu menyumbangkan 25 medali untuk Indonesia dengan rincian 4 emas, 11 perak, dan 10 perunggu. “Untuk SEA Games 2019, ada 13 perenang, 13 atlet polo air putra, dan tiga atlet loncat indah. Pokoknya, mereka sudah berusaha yang terbaik dalam menyiapkan segalanya untuk bisa menyaingi pencapaian 2 tahun lalu,” ucap Anin. (*)

Jadwal Siaran Langsung Timnas U-22 vs Iran di RCTI

Jadwal Siaran Langsung Timnas U-22 vs Iran di RCTI

Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 terus bersiap jelang turun di SEA Games 2019. Pada medio minggu ini, skuad Garuda Muda akan menjalani dua laga uji coba internasional kontra Timnas Iran U-23. Laga pertama akan dilangsungkan di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Rabu (13/11/2019), mulai pukul 16.30 WIB. Lalu pada Sabtu (16/11/2019), laga dilangsungkan di Stadion Pakansari, Bogor, mulai pukul 16.30 WIB. Pertandingan kontra Iran bakal dijadikan pelajaran bagi skuad asuhan Indra Sjafri. Sebab di SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-22 langsung dihadang dua lawan kuat di fase grup, yakni Thailand dan Vietnam. Laga Uji Coba Internasional Timnas U-22 vs Iran U-22 Rabu (13/11/2019) Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali live @RCTI pukul 16.30 WIB Timnas U-22 vs Iran U-22 Sabtu (16/11/2019) Stadion Pakansari, Bogor, live @RCTI pukul 16.30 WIB

Jakarta Open, Jadi Seleksi Terakhir Renang Sebelum Ke SEA Games 2019 Filipina

Cabang olahraga renang mulai dipertandingkan di SEA Games mulai 4-9 Desember 2019.

Bali – Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI, sejak Bulan Juni telah menggelar pemusatan latihan atau Pelatnas cabang olahraga renang yang akan berlaga di multi event dua tahunan SEA Games 2019 Filipina. Cabang olahraga renang mulai dipertandingkan di SEA Games mulai 4-9 Desember 2019. Sedangkan polo air 26 November – 1 Desember, loncat indah 6-7 Desember, dan renang perairan terbuka 10 Desember. Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin Rahardjo tak henti-hentinya terus mensupport latihan para perenang pelatnas di Kolam Renang Tirta Arum, Blahkiuh, Badung, Bali. “Pelatnas renang sudah mulai sejak Juni, dan saya cukup senang kondisi atlet sangat baik serta banyak kemajuan yang telah diperoleh para perenang pelatnas. Diatas kertas mereka sangat baik, tapi tetap kami berikan ujian di Jakarta Open,” Ujar Harlin di sela-sela kunjungannya ke Blahkiuh, Rabu (18/9/2019). Pelatnas renang sendiri dihuni 12 perenang terdiri dari 10 perenang inti dan 2 perenang cadangan yakni Triady Fauzi Sidiq, Aflah Fadlan Prawira, Glen Victor Sutanto, Muhammad Fahri, Farrel Armandio Tangkas, Gagarin Nathaniel Yus, Azzahra Permatahani, Nurul Fajar, Adinda Larasati Dewi. Dua perenang cadangan yakni Ananda Treciel Vannesae Evato dan Ressa Kania Dewi. Mereka didampingi tim pelatih yakni Hartadi, David Armandoni (Perancis), Dony B.Utomo, Hendri Susanto, Herman Yus, Albert dan Felix Sutanto, Nizarudin. Satu perenang yakni I Gede Siman Sudartawa, diantar oleh Pelatih Albert C Sutanto, tengah menjalani pelatnas di Virginia, Amerika Serikat, ditangani pelatih kenamaan, Sergio Lopez Miro (ex pelatih juara olimpiade Joseph Schooling dan Caeleb Dressel). Siman sendiri sudah lolos limit A yang ditetapkan oleh PB PRSI utk skuad SEA Games 2019 saat kejuaraan di Hong Kong Agustus lalu. Dalam kesempatan ini Harlin juga mengingatkan kepada atlet untuk tetap fokus dan serius berlatih di pelatnas, karena jika penampilannya turun bukan tidak mungkin akan digantikan para perenang nasional lain. “Ada dua syarat yang akan lolos membela Indonesia di ajang SEA Games nanti, yakni harus peringkat 1 dan 2 nasional, serta lolos limit yang telah ditetapkan PB PRSI di tiap nomor. Pembuktian terakhir adalah ajang Jakarta Open 26-28 September mendatang,” tegas Harlin. “Jakarta open jadi ajang seleksi terakhir siapa yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2019. Ini sangat penting para atlet di pelatnas membukukan catatan waktu terbaik mereka, karena kalau gagal, besar kemungkinan diganti atlet non pelatnas,” ucap Harlin. Pelatih timnas asal Perancis, David Armandoni, mengaku telah mempersiapkan anak buahnya untuk bisa memberikan hasil terbaik di ajang Jakarta Open. “Jakarta Open sangat penting bagi atlet untuk membuktikan latihan yang sudah dijalani selama ini. Jadi mereka harus tampil maksimal jika ingin lolos ke SEA Games, karena Jakarta Open adalah seleksi terakhir menuju SEA Games,” tegas David. “Saya sangat mempersiapkan diri untuk tampil di Jakarta Open. Tentu yang pertama saya ingin lolos dan terpilih jadi perenang Indonesia yang ke SEA Games. Selain latihan rutin, dua minggu terakhir saya juga persiapan khusus Jakarta Open seperti fisik dan berlatih 9 kali seminggu. Selain itu saya juga ingin perbaiki catatan di nomor 400 meter gaya ganti,” jelas perenang muda Azzahra Permatahani. Harlin menjelaskan, setiap perenang yang diberangkatkan ke SEA Games Filipina harus punya potensi medali. “Karena budget terbatas, skuad SEA Games kali ini kemungkinan “ramping”, tapi kita ingin berkualitas dan yang berangkat adalah yang punya potensi medali emas atau perak. Termasuk dua perenang cadangan perempuan yang ada potensi untuk medali di nomor estafet gaya ganti putri,” ungkap Harlin. Selanjutnya para perenang pelatnas akan mengikuti training camp di Kunming, Cina sekitar bulan Oktober. “Latihan di high altitude (dataran tinggi) dengan kadar oksigen yg lebih “tipis” di Kunming bagi perenang jarak menengah dan jarak jauh bertujuan untuk meningkatkan VO2 max para perenang,” tutup Harlin.

Coocaa Resmi Menjadi Sponsor Platinum SEA Games 2019, Sambut September dengan Kampanye Online Spektakuler 09.09

Coocaa Resmi Menjadi Sponsor Platinum SEA Games 2019

Jakarta, 02 September 2019: Hari ini, coocaa, brand elektronik mutakhir berspesifikasi canggih khusus untuk konsumen kelas menengah ke atas, dengan kantor pusat berbasis di Shenzhen, secara resmi mengumumkan partisipasi mereka sebagai mitra platinum (platinum partner) dalam ajang akbar SEA Games 2019. Bersamaan dengan kemitraan ini, coocaa meluncurkan serangkaian kegiatan dan kampanye untuk para pelanggan dengan penawaran yang luar biasa serta hadiah yang spektakuler. Wang Zhiguo, Chairman/CEO, Shenzhen Skyworth – RGB Electronic Co Ltd., memanfaatkan kesempatan ini untuk menegaskan visi Coocaa, “Kami berupaya untuk terus menggali nilai dari gaya hidup baru dan menjadi penyedia solusi kreatif untuk smart home. Coocaa telah mengatur kembali jati diri sebagai ‘Coo-life’, yaitu ciptaan kata yang mewakili gaya hidup muda dan populer dengan sikap gigih dalam berjuang dengan menanamkan semangat demi masa depan yang lebih baik. Slogan ini sejalan dengan kemitraan platinum SEA Games dan kampanye online 9.9 yang akan dimulai sebentar lagi”. Jojit Alcazar, Head of Marketing and Operations, Philippines SEA Games Organising Committee (PHISGOC), mengatakan, “Kami sungguh senang coocaa turut bergabung menjadi bagian dari keluarga besar SEA Games. Kontribusi coocaa berperan sangat penting dalam membantu PHISGOC dalam menyelenggarakan SEA Games terbaik di Filipina, dengan keikutsertaan 11.000 atlit berkompetisi dalam 12-hari ajang olahraga akbar, mulai dari 30 November hingga 11 December. Kami sungguh menantikan penyelenggaraan semua pertandingan olahraga, dan menghargai komitmen coocaa dalam memperkenalkan gaya hidup sehat aktif.” Jing Yin, President, Commercial for Lazada Group, menyoroti keberhasilan kemitraan strategis Lazada dan coocaa hingga saat ini: “Kerja sama berkelanjutan dengan coocaa menjadi contoh prima dan hebat akan upaya kami dalam menciptakan hubungan bisnis winwin solution bersama dengan para mitra. Kami bangga dapat memberikan akses eksklusif untuk produk otentik, bermutu, canggih, dan mutakhir coocaa kepada pelanggan kami melalui LazMall. coocaa pun turut memanfaatkan jangkauan, teknologi, dan solusi platform kami untuk mencapai penjualan kuat serta membangun pengikut massa aktif di Indonesia.” Tentang kampanye SEA Games 2019 di Indonesia Selama periode September 2019 hingga Januari 2020, coocaa meluncurkan program lucky draw berskala nasional guna mencari shopper beruntung untuk mendapatkan hadiah spesial dari coocaa. Penjelasan program dapat ditemukan di bawah ini: • Setir ke Olahraga Favorit – Jika atlit Indonesia menduduki peringkat 01 dalam jumlah perolehan medali di SEA Games di antara semua negara yang berpartisipasi, maka 1 konsumen beruntung akan mendapatkan kesempatan untuk memenangkan mobil mewah. Tetapi jika Indonesia tidak menduduki peringkat 01 dalam jumlah perolehan medali, maka coocaa sediakan 1 mobil untuk diundi. • 10 shopper yang beruntung akan mendapatkan tiket PP beserta akomodasi untuk menghadiri pertandingan SEA Games dan seremoni penutup, kemudian tur gratis ke kota Manila dan pulau Boracay. • 5 konsumen beruntung memiliki kesempatan untuk memenangkan motor ber-merk terkemuka. • Dan masih banyak hadiah menarik, produk gratis, dan ajang promosi menggiurkan ketika masa kampanye berlangsung. Bagaimana cara partisipasi? Coocaa mengajak pelanggan untuk mengunggah faktur pembelian ke akun IG dan kemudian tag akun IG @coocaaindonesia dengan turut juga menyertakan 2 tagar, yaitu: #coocaaindonesia #coocaaseagames2019. Pemenang akan di umumkan pada akhir Oktober 2019 melalui pengumuman resmi yang akan digelar oleh pihak ketiga, dibawah pengawasan yang ketat dan transparan dari Departemen Sosial. Dalam rangka menyuarakan gaya hidup sehat dan menjaga lingkungan, dari 2 hingga 25 September, coocaa juga meluncurkan kampanye nasional di media social untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dengan cara mengunggah video kegiatan mereka sedang melempar atau menendang sampah ke dalam tempat sampah. Untuk setiap video yang di unggah, wajib tag @coocaaindonesia, menggunakan hashtag #CoocaaSEAGames2019 #CoocaaSEAGamesChallenge #FreeTicketToSEAGames. Coocaa telah menyiapkan hadiah menarik berupa 1 tiket PP ke Filipina dan menonton pertandingan SEA Games untuk pemenang pertama, 1 unit smart TV 50S6G untuk pemenang kedua, dan 1 unit Live-time Bluetooth speaker untuk pemenang ketiga. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan dukungan coocaa terhadap gaya hidup sehat, partisipasi dalam SEA Games 2019 dan juga meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Kemudian, coocaa pun turut menggemakan momentum partisipasi dalam SEA Games dengan kegiatan khusus bagi para pelanggan yang dinamakan “Fans Hubs”, untuk mengajak fans coocaa, penggemar SEA Games, para pencinta olah raga, serta para konsumen online untuk menikmati pertandingan dan rangkaian acara seremoni SEA Games secara langsung. Jadwal kegiatan bertajuk Fans Hub akan diumumkan di bulan Oktober. Tentang Kampanye 9.9 Acara belanja online spektakuler ini mulai pada pukul 00:00 WIB tepat pada tanggal 9 September, dan berlangsung selama 24 jam, eksklusif di aplikasi nirkabel dan situs Lazada. Pelanggan dapat melakukan segera add-to-cart mulai dari 4 hari sebelum 9.9, agar tidak kehabisan produk spesial smart TV coocaa bertema khusus SEA Games 2019. Toko online resmi coocaa di LazMall dapat di akses dari sini: http://bit.ly/2GyjY0U Seluruh produk eksklusif smart TV coocaa dengan tema SEA Games berukuran 40”, 50”, 55” dan 65” memiliki fitur Android 9.0 OS – sehingga memberikan pengalaman virtual dan sonik sempurna, menjadikan pengalaman hiburan semakin menyenangkan dan seru bagi kita sebagai penikmat keajaiban dan kemutakhiran teknologi unggulan ini. Kemudian, jajaran penawaran menarik bagi pelanggan Lazada termasuk diantaranya adalah: • Gift with Purchase dimana shopper dapat membeli Android TV coocaa 4K dan otomatis mendapatkan gamepad gratis. • Spesial Pre-Sale khusus untuk produk coocaa dengan tipe 50S6G seharga hanya Rp 4.999.999. • Kampanye Brand Mega Offers untuk semua tipe TV dengan diskon hingga 40 persen. • E-voucher Spesial senilai hingga Rp1.000.000. Tidak hanya itu saja, coocaa juga akan hadirkan acara live-streaming khusus di aplikasi Lazada pada tanggal 2, 6, dan 7 September 2019, dengan durasi 30 menit. Acara interaktif LazTalk ini bertujuan untuk menjadi pengingat hadirnya kampanye 9.9 coocaa dan poin-poin penting program SEA Games 2019 bagi penggemar olah raga. “Visi dan filosofi baru coocaa sangat tercerminkan dalam kemitraan strategis SEA Games dan kampanye akbar 9.9, dimana kami berupaya untuk menjangkau pelanggan muda, seru, menyenangkan, dan cerdas melalui rangkaian produk smart home coocaa. Kami pun terus memperkuat kemitraan bisnis dengan Lazada dengan meluncurkan lebih banyak program dan kampanye yang berfokuskan pada pelanggan, dengan diskon dan penawaran yang sangat menarik dan berbeda dari sebelumnya. Kami mengundang para pelanggan untuk menantikan kampanye SEA Games dan program 9.9, serta berpartisipasi dalam kesempatan langka sekali dalam seumur hidup yang hanya dapat ditawarkan oleh coocaa,” ujar Li Fang Fang, General Manager, PT. Skyworth Indonesia.

Gelaran SEA Games 2019 Makin Dekat, Pemerintah Belum Tetapkan CdM Kontingen Indonesia

Menpora Imam Nahrawi mengakui pihaknya belum menetapkan nama untuk menjadi CdM SEA Games 2019 Filipina. (Kemenpora)

Jakarta- Hajatan olahraga terbesar se-Asia Tenggara atau SEA Games 2019 bakal dihelat pada 30 November hingga 11 Desember ini di Filipina. Namun, hingga kini, Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum menentukan sosok yang akan menjadi Chief de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia pada pesta multievent dua tahunan tersebut. Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengakui pihaknya belum menetapkan satu nama yang akan dipilih menjadi CdM untuk SEA Games 2019 Filipina. “Untuk CdM belum. Nanti akan secepatnya ditunjuk,” ujar Imam usai menggelar Halal Bihalal bersama keluarga besar Kemenpora, di Auditorium Kemenpora Senayan, Jakarta, Selasa (11/6). Menurut Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, peran CdM sangat strategis sekaligus penting untuk mengkomunikasikan semua hal menyangkut kesiapan kontingen serta berbicara dengan panitia. “Peran CdM sangat penting, terutama kalau nantinya ada kesulitan di lapangan,” lanjutnya. Ditambahkan suami dari Shobibah Rohmah itu, bahwa penunjukan CdM Kontingen Indonesia harus merupakan sosok berpengalaman dalam memimpin cabang olahraga (Cabor). “CdM itu setidaknya pernah memimpin cabang olahraga, biar ada kedekatan emosional. Dengan pengalaman me-manage, sampai tahu tentang kebutuhan tim dan teknis di lapangan,” tukas jebolan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur itu. (Adt)

Turunkan Atlet Pelapis di SEA Games 2019 Filipina, PBTI Incar Empat Medali Emas

Sejumlah Pengurus Besar Persatuan Taekwondo Indonesia (PBTI) masa bakti 2019-2023 berfoto bersama usai dilantik oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman. (Adt/NYSN)

Jakarta- Tono Suratman selaku Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) secara resmi melantik Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Taekwondo Indonesia (PBTI) masa bakti 2019-2023. Acara pelantikan yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/5), dihadiri jajaran pengurus KONI Pusat, seluruh pengurus PBTI masa bakti 2019-2023 serta Ketua Pengprov (Pengurus Provinsi) TI seluruh Indonesia. Usai dilantik, Thamrin Marzuki bertekad meningkatkan capaian prestasi sebelumnya. “Banyak prestasi dunia yang telah ditorehkan oleh pengurus taekwondo Indonesia sebelumnya, oleh karena itu menjadi kewajiban saya untuk melanjutkan capaian prestasi tersebut. Dan yang terdekat adalah SEA Games di Manila (Filipina) tahun ini,” ujar Thamrin. Menurut Thamrin, pesta olahraga dua tahunan terbesar di kawasan Asia Tenggara pada tahun ini (30 November hingga 11 Desember 2019) akan dijadikan sebagai sasaran antara untuk menuju prestasi yang lebih tinggi dan bergengsi yakni Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang. “SEA Games nanti kami akan jadikan sasaran antara, dan termasuk program jangka pendek untuk segera kami siapkan atlet. Namun, sesungguhnya kami ingin memastikan bisa berlaga di Olimpiade 2020. Ini program yang harus kami siapkan secara matang dengan melakukan pemusatan latihan,” lanjutnya. Ditegaskannya, pada SEA Games 2019, pihaknya akan menurunkan mayoritas atlet pelapis. Kendati menurunkan atlet pelapis, namun Thamrin menargetkan taekwondo bisa meraih empat medali emas. “Kami turunkan atlet pelapis untuk SEA Games 2019. Tujuannya, agar mereka ini nantinya bisa lebih siap dalam menghadapi Olimpiade mendatang. Kami targetkan di SEA Games bisa meraih empat medali emas,” ungkap Thamrin. Keinginan Thamrin agar atlet taekwondo bisa berprestasi di Olimpiade, bukan tanpa alasan. Sebab, beladiri asal Korea Selatan (Korsel) ini menjadi cabang olahraga (cabor) andalan Indonesia di berbagai event akbar. Terlebih, pada Asian Games 2018, taekwondo berhasil meraih satu medali emas melalui Defia Rosmaniar. Sekaligus medali emas pertama cabang taekwondo Indonesia sepanjang sejarah pelaksanaan Asian Games. Sedangkan pada SEA Games 2017 di Malaysia, cabor taekwondo menyumbang dua medali emas untuk kontingen Merah Putih. Medali emas diraih Mariska Halinda (53 kg putri), dan Ibrahim Zarman (63 kg putra). Sementara itu, Tono Suratman berharap di bawah kepemimpinan Thamrin Marzuki, cabor taekwondo bisa meningkat prestasinya. “Semoga taekwondo Indonesia bisa lebih baik. Kami juga optimistis, di bawah kepemimpinan Pak Thamrin Marzuki yang menggantikan Pak Marciano Norman akan melanjutkan prestasi cabor ini,” tukas Tono. (Adt)

Siapkan 16 Atlet Pelatnas, PP Pelti Bidik Dua Emas di SEA Games 2019

PP Pelti optmis Aldila Sutjiadi Cs bisa meraih dua medali emas di SEA Games 2019, Filipina, November mendatang. (Adt/NYSN)

Jakarta- Menghadapi SEA Games 2019, Filipina, November mendatang, Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) sangat optimis. Induk organisasi olahraga di bawah pimpinan Rildo Ananda Anwar itu yakin Aldila Sutjiadi dan kawan-kawan mampu membawa pulang medali emas di ajang multievent olahraga dua tahunan tersebut. “Kami menargetkan bisa meraih dua medali emas di SEA Games mendatang. Dua emas itu diharapkan berasal dari pasangan ganda campuran (Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi) dan ganda putri (Beatrice Gumulya/Jessy Rompies),” ujar Rildo, di Stadion Tenis Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/5). Target dua emas yang dibebankan kepada skuat tenis Indonesia itu, bukan tanpa alasan. Di ajang Asian Games 2018, duet Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi sukses mempersembahkan medali bagi kontingen Merah Putih. Lebih lanjut, Rildo menjelaskan saat ini pihaknya sudah memanggil 16 atlet untuk melakukan Pelatnas (pemusatan latihan nasional), dimana salah satunya adalah petenis junior Priska Madelyn Nugroho. “Kami sudah memanggil 16 atlet yang terdiri dari 8 putra dan 8 putri. Pada 20 Mei nanti, mereka sudah mulai berlatih di Wisma Sanitia Pejompongan, Jakarta,” tambah Rildo. Terkait pemilihan lokasi Pelatnas di luar kawasan GBK, Rildo menyebut bila hal tersebut dilakukan karena dinilai lebih efisien. “Di Pejompongan itu ada dua lapangan tenis baru yang bisa digunakan. Tidak hanya itu saja, disana juga sudah tersedia tempat penginapan untuk para atlet, jadi lebih mudah, efektif, efisien,” ungkap Rildo. Saat ini, sebagian pemain Indonesia masih menjalani serangkaian turnamen di luar negeri. Christopher Rungkat mengikuti Busan Open, Jessy Rompies dan Aldila menjalani turnamen Singapore W25, dan Priska Madelyn berlaga di sebuah turnamen di Italia. Dan, ke 16 atlet yang dipanggil mengikuti Pelatnas merupakan perpaduan antara pemain senior dan junior. Untuk pemain putra yakni Christopher Benjamin Rungkat, David Agung Susanto, Ignatius Anthony Susanto, M Rifqi Fitriadi, Odeda M Arazza, Ari Fahresi, M Ali Akbar, dan Nauvaldo Jati Agatra. Sedangkan di kategori putri yaitu Beatrice Gumulya, Aldila Sutjiadi, Jessy Priskila Rompies, Deria Nurhaliza, Priska Madelyn Nugroho, Janice Tjen, Fitriana Sabrina, dan Fitriani Sabatini. Sementara agenda training center (TC) untuk try-in dan try-out yang akan diikuti, di antaranya ITF Wolrd Tennis Tour Men Hongkong 25K (3-16 Juni), ITF Junior J5 Nonthaburi di Thailand (10-22 Juni), ITF Wolrd Tennis Tour Women 25K di Jepang (19-25 Agustus). Lalu, ITF Junior J5 di Thailand (12-17 Agustus), ITF Junior J4 di Jepang (28 Agustus – 1 September), ITF World Tennis Tour Women Japan 25K (2-8 September), Davis Cup Indonesia vs Selandia Baru di Palembang (14-15 September), ITF Junior J4 di Thailand (21-26 Oktober), dan terakhir TC di Thailand selama sebulan, sebelum akhirnya terjun di SEA Games Filipina pada November mendatang. (Adt)

KONI Minta Terus Dilibatkan Kawal Prestasi Olahraga Indonesia

Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman meminta KONI terus dilibatkan dalam mengawal prestasi olahraga di Tanah Air. (Adt/NYSN)

Jakarta- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat meminta untuk terus dilibatkan dalam mengawal prestasi olahraga di Tanah Air. Hal itu dikatakan Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman pada Rapat Anggota KONI Pusat Tahun 2019, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (24/4), Ia juga mengungkapkan bahwa organisasi yang dipimpinnya berpegang teguh pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2017 tentang peningkatan prestasi olahraga nasional. “Sebaiknya KONI terus dilibatkan dalam mengawal prestasi olahraga di Indonesia, karena kami lebih tahu bagaimana kondisi cabang-cabang olahraga yang ada di Tanah Air,” ujar Tono. Pada Rapat Anggota KONI Pusat Tahun 2019, Tono menyebut pihaknya membahas beberapa kegiatan, baik internal maupun eksternal. “Untuk internal kami membahas pembinaan prestasi olahraga dalam rangka menghadapi multievent seperti SEA Games 2019, di Filipina. Selain itu, juga soal PON 2020, di Papua,” lanjut pria lulusan Akmil (Akademi Militer) 1975 itu. Khusus soal PON (Pekan Olahraga Nasional) 2020 Papua, ungkap Tono, pihaknya akan membahas mengenai kelengkapan infrastruktur dan anggaran yang dimiliki oleh KONI Papua. “Melalui Rapat Anggota KONI Pusat ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang terbaik demi suksesnya pelaksaanaan PON 2020,” tambah pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), 16 September, 66 tahun silam itu. Sedangkan untuk kegiatan eksternal, mantan Pangdam (Panglima Daerah Militer) VI/Tanjung Pura, Kalimantan (2008-2010) itu menginginkan agar KONI dan seluruh perangkatnya menjadi kuat dan hebat. “Semua ini adalah demi kepentingan negara dalam meningkatkan prestasi olahraga, baik di level nasional maupun internasional,” tegas Tono. Rapat Anggota KONI Pusat Tahun 2019 sendiri dihadiri perwakilan dari 27 Pengurus Provinsi (Pengprov) serta 47 perwakilan induk organisasi cabang olahraga. (Adt)

Ratusan Karateka Ikuti Seleknas PB Forki, Jaring Atlet ke Kejuaraan SEAKAF dan AKF 2019

PB Forki menggelar Seleknas Karate Senior 2019, di Manggala Wanabakti, Jakarta, 28-29 Maret. Ajang ini untuk pembentukan Timnas SEA Games 2019, dan kejuaraan di Thailand dan Malaysia. (Adt/NYSN)

Jakarta- Pengurus Besar (PB) Federasi Karate-Do Indonesia (Forki) menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) bertajuk Rimbawan Indonesia Karate-Do Championship, di Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, 28-29 Maret 2019. Event seleksi yang diikuti 320 karateka dari 36 tim se-Indonesia, baik mewakili perguruan maupun mewakili Forki Provinsi itu, sekaligus sebagai seleksi tahap awal Forki sebelum membentuk tim nasional (Timnas) karate di SEA Games 2019. Selain itu, ajang seleksi atlet senior potensial ini juga untuk diproyeksikan pada Kejuaraan Karate Asia Tenggara (SEAKF) dan Kejuaraan Karate Asia (AKF) 2019. Para karateka ini akan tampil di 15 nomor yang dipertandingkan pada ajang Seleknas tersebut, yakni 4 nomor kata putra dan putri baik beregu maupun perseorangan. Sedangkan 11 nomor lainnya adalah nomor kumite perseorangan putra dan putri, yakni kumite -55 kg putra -60 kg putra, -67 kg putra, -75 kg putra, -84 kg putra, +84 kg putra, serta kumite 50 kg putri, 55 kg putri, -61 kg putri, -68 kg putri, dan +68 kg putri. Yusran Arief, Ketua Panitia, mengatakan sasaran utama program Seleknas ini adalah pembentukan Timnas karate untuk SEA Games 2019 Filipina. Namun, ungkap Yusran, ini bukan satu-satunya seleksi karena masih ada beberapa event lain yang akan menjadi ajang seleksi pembentukan Timnas karate. “Khusus ajang seleksi ini, kami akan mencari atlet-atlet senior potensial yang bakal diproyeksikan untuk Kejuaraan SEAKF dan AKF 2019,” ujar Yusran, Kamis (28/3). Senada, Raja Sapta Ervian, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PB Forki, mengungkapkan event ini merupakan Seleknas untuk menuju tim senior untuk kejuaraan di Thailand pada minggu pertama April nanti. Ditambahkannya, atlet senior yang pernah membela Timnas di ajang Asian Games 2018 juga harus mengikuti seleknas lagi untuk bisa lolos. “Atlet yang pernah membela Timnas di Asian Games lalu harus ikut seleksi lagi. Karena yang pernah menjadi juara belum menjadi jaminan untuk bisa meraih gelar lagi di kejuaraan yang akan datang,” cetus Raja. Sementara itu, Siti Nurbaya Bakar, Penasihat PB Forki, menyebut Seleknas karate senior PB Forki 2019 diharapkan mampu membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul. “Karena para karateka ini bisa mengedepankan kejujuran dan disiplin yang tinggi dalam menghadapi tantangan yang ada,” tutur Nurbaya yang juga menjabat Menteri KLHK dalam sambutan pembukaan Seleknas Karate Senior PB Forki 2019 itu. Diketahui, pada April nanti terdapat dua event internasional yang akan diikuti tim karate lndonesia. Kedua event itu adalah SEAKF, di Thailand, pada 12-14 April, dan AKF, di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, pada 26-28 April. Karena itu, hasil Seleknas Karateka Senior ini akan menjadi acuan keikutsertaan lndonesia di Thailand dan Malaysia. Dan, ajang Seleknas Karate Senior ini juga menjadi event nasional pertama di bawah pimpinan Ketua Umum PB Forki yang baru, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Hadi terpilih secara aklamasi dalam Kongres Forki di Menara Peninsula, Jakarta Barat, pada 15-16 Februari 2019. Di bawah kendalinya, Hadi ingin Forki bisa terus menjaga dan meningkatkan prestasinya. Bahkan, selain memburu sukses di SEA Games 2019 Filipina, Panglima TNI ini berharap Merah Putih bisa berkibar di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang. (Adt)

Azzahra dan Adinda, Pertajam Rekornas di Singapura dan Jawa Timur

Azzahra Permatahani sukses memecahkan rekornas di nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri dengan waktu 4 menit 48,51 detik. (@simonecastrovillari)

Singapura- Dua perenang muda Indonesia menunjukan kemajuan pesat jelang tampil di SEA Games 2019 Filipina, Desember mendatang. Adinda Larasati Dewi (18 tahun) dan Azzahra Permatahani (17 tahun), mampu memecahkan rekor nasional (rekornas) saat bertanding di dua tempat terpisah, yakni Jawa Timur dan Singapura, Jumat (22/3). Azzahra Permatahani yang bertanding di Singapura dalam event bertajuk ’50th SNAG atau Singapore National Age Group Swimming Championship 2019′, memecahkan rekornas di nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri dengan catatan 4 menit 48,51 detik. Rekornas lama Azzahra 4 menit 50,39 detik tercipta di SEA Games 2017 Malaysia, saat itu Azzahra meraih medali perak. Bertanding di OCBC Aquatic Centre, Singapura, Azzahra juga berhasil meraih medali emas. Event SNAG ini menjadi salah satu ujicoba Azzahra sebelum tampil di SEA Games 2019 Filipina, Desember mendatang. Sementara itu, perenang nasional lainnya, Adinda Larasati Dewi juga berhasil memecahkan rekor nasional nomor andalannya 100 meter gaya kupu-kupu putri. Bukan di Singapura, Adinda memecahkan rekornas di kandangnya sendiri Surabaya, pada ajang Kejurprov (kejuaraan provinsi) Jawa Timur. Adinda mencatat rekornas baru dengan membukukan waktu satu menit 00,98 detik, mempertajam rekornas lama atas namanya sendiri 01:01,35 detik yang tercipta di ’42nd SEA Age Group Swimming Championship’, di Filipina, Juli 2018. Sama seperti Azzahra, Adinda juga tengah dipersiapkan menuju SEA Games 2019 Filipina. Sehari sebelumnya di ajang ’50th SNAG di Singapura, perenang nasional putra Aflah Fadlan Prawira juga berhasil memecahkan rekor nasional di nomor 400 meter gaya bebas putra dengan catatan 03 menit 52,16 detik. Rekornas lama Fadlan adalah 03:53,01 detik yang tercipta pada Asian Games 2018, di Jakarta. (Adt)

Sofbol Bidik Dua Medali Emas SEA Games 2019 Filipina, Asia Women Championship Jadi Ajang Pemanasan

Jakarta- Target tinggi dicanangkan Pengurus Besar (PB) Perbasasi (Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia) menghadapi SEA Games 2019 Filipina. Andika Monoarfa, Ketua Umum PB Perbasasi, menyebut pihaknya membidik dua medali emas cabang sofbol putra dan putri pada pesta multievent olahraga dua tahunan negara-negara se-Asia Tenggara itu. “Targetnya softbol di SEA Games itu dua medali emas dari putra dan putri,” ujar Andika, di Jakarta, Jumat (15/3). Target yang dibebankan kepada para atlet bukanlah tanpa alasan. Sebab, ungkap Andika, pesaing tangguh dalam meraih medali emas untuk di kawasan Asia Tenggara masih dipegang tuan rumah Filipina. “Kami sangat percaya diri karena Filipina sebagai pesaing tangguh itu beberapa bulan lalu sudah pernah kami kalahkan,” lanjutnya. Andika menyebut seleknas (seleksi nasional) tim nasional (timnas) softbol putra telah digelar pada 11-14 Maret 2019. Sedangkan timnas softbol putri sudah lebih awal dengan menjaring 24 atlet dari 45 atlet yang diundang mengikuti seleknas, atau masih 150 persen dari skuat tim inti. Usai seleknas, timnas putra akan melakoni laga ujicoba kontra tim nasional Singapura pada 30-31 Maret nanti. Dan mereka akan melakukan training camp (TC) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sedangkan tim putri akan menjalani TC di Jakarta, pada pekan depan. Dan sebelum berlaga di SEA Games 2019, timnas putri akan turun mengikuti kejuaraan softbol bertajuk Asia Women Championship 2019, pada 30 April – 7 Mei mendatang. Perbasasi menjadikan ajang ini sebagai pemanasan sekaligus seleksi Pelatnas menuju SEA Games 2019, pada Akhir November mendatang. “Kejuaraan Asia Women Championship ini untuk pertama kalinya digelar di Indonesia. Ini akan kami jadikan ajang pemanasan menuju SEA Games 2019. Dan, kejuaraan ini sekaligus menjadi salah satu turnamen pra-kualifikasi Olimpiade,” tambah Andika. Dijelaskannya, saat ini sudah 12 negara yang telah mendaftarkan diri. Kendati demikian, Andika tidak merinci negara-negara mana saja yang akan turut meramaikan persaingan di ajang tersebut. “Di Asia Women Championship nanti kami berharap bisa berada di peringkat lima. Sebab untuk bisa mengalahkan peringkat satu dan juara dunia yaitu Jepang, sangat susah,” tukas Andika. (Adt)