CDM Berharap Polo Air Sumbang Medali Pertama Bagi Indonesia

Tim Nasional Polo Air Putra Indonesia menjadi kontingen pertama dari cabang akuatik yang diberangkatkan ke Filipina untuk menghadapi ajang SEA Games 2019. Dengan beranggotakan 13 atlet putra dan empat official, termasuk manajer serta pelatih, keberangkatan Timnas Polo Air Putra dilepas langsung oleh Chef De Mission Indonesia, Harry Warganegara. Dalam kesempatan ini, Harry Warganegara berharap timnas polo air putra bisa menjadi cabor pertama yang menyumbangkan medali bagi Indonesia. Pasalnya cabang olahraga polo air menjadi satu dari lima cabang olahraga yang dipertandingan sebelum pembukaan SEA Games 2019. ”Polo air menjadi kontingen keempat yang berangkat lebih dulu ke Filipina dan akan bertanding sebelum opening ceremony digelar. Saya harap polo air bisa menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia di SEA Games 2019,” ujar Harry Warganegara. Timnas polo air putra yang ditukangi oleh Milos Sakovic memasang target emas di SEA Games 2019. Capaian Indonesia di SEA Games dua tahun sebelumnya, membuat pelatih asal Serbia tersebut optimis untuk membawa anak asuhnya keluar sebagai yang terbaik di turnamen multi cabang antara negara Asia Tenggara tersebut. “Memang SEA Games 2017 kami berakhir di peringkat kedua, hanya kalah dari Singapore. Itupun hanya selisih gol. Tahun ini saya optimis kami bisa juara” pungkas Milos. Selama di Filipina, Milos Sakovic akan didampingi oleh Reva Deddy Utama selaku manajer. Kemudian ada juga dua pelatih lokal, yaitu Dean Baldwin dan Benny Respati. Sementara 13 atlet putra yang ada di dalam rombongan adalah Rezza Auditya Putra, Ridjkie Mulia, Novian Dwi Putra, Delvin Felliciano, Fakri Mahmud, Andi Muhammad Uwaizulqarni, Beby Willy Eka Paksi Tarigan, Zaenal Arifin, Rafi Alfaris, Made Agung Dwicahya Arsana, Silvester Goldberg Manik, Yusuf Budiman, Rian Rinaldo.

Bidik 30 Medali Emas, Asian Games 2018 Jadi Pemanasan Jepang Jelang Olimpiade Tokyo 2020

Chef de Mission (CdM) Kontingen Jepang, Yasuhiro Yamashita, saat berbicara pada sesi jumpa wartawan, di Media Press Center (MPC), Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (18/8). (bolapsort.com)

Jakarta- Kontingen Jepang menargetkan meraih 30 medali emas pada penyelenggaraan Asian Games XVIII/2018. Event olahraga empat tahunan ini sekaligus dijadikan ajang ujicoba Jepang menuju tuan rumah Olimpiade 2020, Tokyo. “Kami berharap mencapai target posisi ke-3 di Asian Games 2018, dengan target 30 medali emas. Sebenarnya target kami bukan disini (Asian Games), tapi Olimpiade 2020, di Tokyo,” ujar Yasuhiro Yamashita, Chef de Mission (CdM) Kontingen Jepang, di Media Press Center (MPC), Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (18/8). Pada Asian Games XVII/2014, Incheon, Korea Selatan (Korsel), Jepang finish diurutan ke tiga dalam daftar peraih medali dengann 200 medali, terdiri dari 47 emas, 77 perak, dan 76 perunggu. Jepang berada di bawah China sebagai Juara, dengan 151 emas, 109 perak, dan 85 perunggu. Diikuti Korsel 79 emas, 70 perak, dan 79 perunggu. Menurut Yamashita, terdapat beberapa cabang olahraga yang secara tradisional merupakan keunggulan Jepang pada Asian Games ini seperti judo, gulat, senam dan renang. “Kami juga memiliki potensi di cabang tenis meja, karate, sofbol, badminton, juga bisbol,” lanjutnya. Peraih emas cabang judo pada Olimopiade 1984, Los Angeles, Amerika Serikat (AS) itu, menegaskan Asian Games 2018 ini menjadi ajang ujicoba menuju Olimpiade 2020, saat Jepang bertindak sebagai tuan rumah. “Jika kami meraih hasil terbaik di Asian Games ini maka itu sangat bagus dan kami siap untuk Olimpiade 2020. Tapi, jika nanti hasilnya kurang memuaskan, maka akan menjadi bahan evaluasi untuk persiapan Olimpiade 2020,” terangnya. Ia hanya berharap para atlet Negeri Sakura bisa menampilkan performa terbaik dalam cabaang olahraga terutama yang menjadi unggulan. “Bila mereka mampu melakukannya disini (Asian Games), itu artinya kami punya tim yang menjanjikan untuk dua tahun ke depan,” cetus Yamashita. (Adt)

Berkekuatan 938 Atlet dan 365 Official, Kontingen Indonesia Asian Games 2018 Resmi Dikukuhkan

Kontingen Indonesia Asian Games XVIII/2018 resmi dikukuhkan oleh Puan Maharani (Menko PMK), di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (5/8). (Adt/NYSN)

Jakarta- Kontingen Indonesia Asian Games XVIII/2018 resmi dikukuhkan Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK), di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (5/8). Dalam kesempatan itu juga dilakukan Penandatanganan Pakta Integritas CdM (Chief de Mission) Asian Games VIII/2018. Di pesta multievent empat tahunan itu, kontingen Indonesia berkekuatan 1.383 orang, teridiri dari 938 atlet, 365 official, dan 80 headquarter. Namun, jumlah atlet yang hadir pada pengukuhan itu hanya sepertiga dari jumlah keseluruhan, karena sebagian atlet masih mengadakan training camp dan tary out di luar kota atau luar negeri. Para atlet akan bertanding pada 465 nomor dari 40 cabang olahraga (cabor). Jumlah nomor dan cabor itu meningkat dibanding Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, yang mementaskan 39 nomor dari 36 cabor. Lalu Muhammad Zohri, juara dunia atletik U-20, terpilih menjadi salah satu dari tiga perwakilan pembaca janji atlet. Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Syafruddin, yang menjadi Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Asian Games XVIII/2018, mengatakan seluruh kontingen Indonesia sudah siap dalam mengemban tugas untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. “Kontingen Indonesia siap mengharumkan nama Indonesia meraih kemenangan serta merebut juara, di Asian Games 2018. Kami mohon doa restu semua masyarakat Indonesia, agar capaian Indonesia optimal,” ujar pria yang juga menjabat Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) itu dalam sambutanya. Sementara Erick Thohir, Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) sekaligus Ketua Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), menyebut jumlah kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara-negara peserta lainnya. “Sudah menjadi tradisi bagi KOI dimana sebelum kontingen dilepas oleh negara untuk berjuangan di Asian Games maka KOI melakukan pengukuhan dan penandatanganan pakta integritas,” terang pria kelahiran Jakarta, 48 tahun silam itu. Sedangkan Puan menyebut bahwa acara ini merupakan momen yang membanggakan karena bisa mengukuhkan duta olahraga nasional, para duta bangsa, dan para pahlawan olahraga Indonesia yang nantinya akan berlaga di Asian Games 2018 demi kebanggaan bangsa dan negara. “Saya juga menyampaikan selamat kepada seluruh tim Indonesia, para atlet, para pelatih dan seluruh official untuk bisa mewakili bangsa dan negara pada pagelaran Asian Games 2018,” tutur Puan. “Ini adalah tanggung jawab dan seluruh tim patut berbangga, sebab telah menunjukkan dedikasi dan prestasinya, sehingga kalianlah yang memang patut dan pantas mewakili Merah Putih bagi seluruh rakyat Indonesia,” tukas cucu Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno itu. Di saat yang sama, Erick mengatakan persiapan acara pembukaan pesta multievent negara-negara Asia edisi ke-18 mendekati fase akhir. “Persiapan pembukaan sudah hampir final. Semua pengisi acara sudah berlatih termasuk penari yang sudah bersiap selama beberapa bulan terakhir,” ujar Erick, pada Minggu (5/8). Pihaknya kni tengah memastikan lancarnya pasokan listrik, air serta jaringan wi-fi. “Tinggal memastikan soal listrik, air dan wi-fi. Soal lain yakni transportasi dan keamanan juga sudah siap. Ini demi memberikan rasa nyaman kepada semua orang yang nantinya hadir menyaksikan acara pembukaan Asian Games 2018,” tambah pendiri Mahaka Group itu. Sementara, soal defile kontingen Indonesia pada acara pembukaan, Erick menyebut akan diikuti sekitar 1000 atlet serta official. Meski begitu, ia belum bisa memastikan siapa yang nantinya akan membawa bendera Merah Putih saat defile berlangsung. “Untuk nama pembawa bendera Merah Putih masih akan dibicarakan secara internal terlebih dahulu,” terang anak pasangan Teddy Thohir (ayah) dan Edna Thohir (ibu) itu. Dan, acara pembukaan Asian Games XVIII/2018 bakal berlangsung pada Sabtu (18/8), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta. (Adt)