Sofbol Bidik Dua Medali Emas SEA Games 2019 Filipina, Asia Women Championship Jadi Ajang Pemanasan

Jakarta- Target tinggi dicanangkan Pengurus Besar (PB) Perbasasi (Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia) menghadapi SEA Games 2019 Filipina. Andika Monoarfa, Ketua Umum PB Perbasasi, menyebut pihaknya membidik dua medali emas cabang sofbol putra dan putri pada pesta multievent olahraga dua tahunan negara-negara se-Asia Tenggara itu. “Targetnya softbol di SEA Games itu dua medali emas dari putra dan putri,” ujar Andika, di Jakarta, Jumat (15/3). Target yang dibebankan kepada para atlet bukanlah tanpa alasan. Sebab, ungkap Andika, pesaing tangguh dalam meraih medali emas untuk di kawasan Asia Tenggara masih dipegang tuan rumah Filipina. “Kami sangat percaya diri karena Filipina sebagai pesaing tangguh itu beberapa bulan lalu sudah pernah kami kalahkan,” lanjutnya. Andika menyebut seleknas (seleksi nasional) tim nasional (timnas) softbol putra telah digelar pada 11-14 Maret 2019. Sedangkan timnas softbol putri sudah lebih awal dengan menjaring 24 atlet dari 45 atlet yang diundang mengikuti seleknas, atau masih 150 persen dari skuat tim inti. Usai seleknas, timnas putra akan melakoni laga ujicoba kontra tim nasional Singapura pada 30-31 Maret nanti. Dan mereka akan melakukan training camp (TC) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sedangkan tim putri akan menjalani TC di Jakarta, pada pekan depan. Dan sebelum berlaga di SEA Games 2019, timnas putri akan turun mengikuti kejuaraan softbol bertajuk Asia Women Championship 2019, pada 30 April – 7 Mei mendatang. Perbasasi menjadikan ajang ini sebagai pemanasan sekaligus seleksi Pelatnas menuju SEA Games 2019, pada Akhir November mendatang. “Kejuaraan Asia Women Championship ini untuk pertama kalinya digelar di Indonesia. Ini akan kami jadikan ajang pemanasan menuju SEA Games 2019. Dan, kejuaraan ini sekaligus menjadi salah satu turnamen pra-kualifikasi Olimpiade,” tambah Andika. Dijelaskannya, saat ini sudah 12 negara yang telah mendaftarkan diri. Kendati demikian, Andika tidak merinci negara-negara mana saja yang akan turut meramaikan persaingan di ajang tersebut. “Di Asia Women Championship nanti kami berharap bisa berada di peringkat lima. Sebab untuk bisa mengalahkan peringkat satu dan juara dunia yaitu Jepang, sangat susah,” tukas Andika. (Adt)

Juara di Bandung, Tim Softball Putri Garuda Jakarta Wakil Indonesia ke Kejuaraan Asia Pasific U-16

Tim softball putri Garuda Jakarta berhasil menjadi juara, pada kejuaraan Indonesia Little League (ILL) 2019, yang berlangsung dari 30 Januari hingga 1 Februari 2019 di lapangan Lodaya, Bandung. (Tribunnews.com)

Bandung- Tim Softball Putri Garuda Jakarta berhasil menjadi juara pada kejuaraan Indonesia Little League (ILL) yang berlangsung 30 Januari hingga 1 Februari 2019, di lapangan Lodaya, Bandung. Pada kejuaraan tersebut, Garuda Jakarta tampil dominan dengan rekor tak terkalahlan. Garuda Jakarta memang tampil digdaya pada ILL, karena mencetak 121 skor tanpa kecolongan satu angka pun di 4 laga yang mereka jalani. Deputi Softball Garuda Baseball-Softball Club, Miranti Sadono mengatakan, hasil ini adalah buah dari persiapan tim yang sangat serius demi menghadapi sejumlah kejuaraan di 2019. “Kejuaraan ILL adalah kejuaraan pembuka pada 2019 ini, dan saya sangat bersyukur dengan prestasi yang didapat. Semoga sepanjang 2019 nanti dapat menghasilkan prestasi yang lebih hebat lagi,” tutur Miranti. Miranti pun mengungkapkan Garuda Jakarta akan melakukan persiapan lebih baik lagi, demi meraih sukses di kejuaraan Little League Asia Pasifik U-16. Apalagi, mereka akan menghadapi tim-tim besar dari berbagai negara. “Tim-tim kuat dari Asia dan negara Pasifik seperti Korea, Taiwan, Filipina, Guam, dan Tiongkok diperkirakan hadir menjadi peserta kejuaraan Asia Pasifik tersebut, guna merebut tiket ke kejuaraan dunia di Amerika pada Agustus nanti. Saya dan tim pelatih akan mempersiapkan lebih matang agar mampu bersaing,” ucapnya. Sementara itu, menurut Ketua Umum Garuda Baseball-Football Club, Febrinaldy Darmansyah, ILL 2019 merupakan bagian dari kalender kejuraan yang wajib diikuti Garuda pada tahun ini. Sebagai turnamen awal, i amengungkapkan ajang ini menjadi persiapan mereka untuk mengikuti sejumlah kejuaraan. “Sebagai turnamen awal tahun, ILL berguna bagi atlet kami, sebagai pemanasan sebelum menghadapi turnamen lainnya. Kami telah menentukan bobot turnamen seperi Turnamen PONY dan turnamen lokal lain yang memiliki syarat gengsi,” jelas Febri, sapaan Febrinaldy Darmansyah, yang baru menjabat setahun namun menghasilkan banyak prestasi. Namun ia menambahkan, bahwa tidak melulu berlatih untuk memenangkan turnamen, Namun, pada hakekatnya lebih mementingkan pembangunan karakter. “Dengan katakter dan kepribadian yang baik niscaya akan mendapatkan hasil baik di mana pun mereka berkegiatan, termasuk pada olahraga softball dan baseball,” pungkas Febri. (Adt)

Tak Melulu Soal Produksi Atlet, Indonesia Little League Pupuk Bibit Baseball dan Softball Sejak 1990

Indonesia Little League 2019 digelar di dua kota yakni Jakarta dan Surabaya. Event pertama pada 2-6 Januari, berlangsung di Senayan, Jakarta. Turnamen yang diikuti 150 anak usia 10 hingga 14 tahun, bertujuan mengasah mental dan membentuk kepribadian. (liputan6.com)

Jakarta- Tak populer, itu gambaran sederhana untuk olahraga baseball dan softball. Dua olahraga ini terbatas kalangannya dan belum terlalu populer di Indonesia hingga 2019 ini. Tidak heran jika nama Indonesia tak terlalu moncer di pentas internasional dalam dua olahraga tersebut. Kondisi ini tak menjadi hambatan bagi Indonesia Little League untuk menggelar turnamen. Justru, mereka setia menggelar kompetisi level usia dini. Sejak 1990, Indonesia Little League sudah bergulir. Para relawan pecinta olahraga baseball dan softball di Indonesia, secara rutin menggelar turnamen ini. Tujuannya cuma satu, yakni memupuk rasa sportivitas di level junior lewat olahraga baseball dan softball. Ada tiga aspek yang ditekankan lewat Indonesia Little League, yakni karakter, keberanian, dan loyalitas. “Ketiga nilai ini bisa mendukung anak memiliki watak positif, berani, juga setia. Tak cuma dalam olahraga, tapi juga sehari-hari. Dalam dunia olahraga khususnya, tiga nilai ini jadi elemen terpenting dalam mengasah mental dan kemampuan atlet,” kata Roy Romaya, selaku Ketua Umum Indonesia Little League, pada Sabtu (5/1). Tujuan menggelar Indonesia Little League, tak melulu bicara soal produksi atlet. Mengasah mental dan membentuk kepribadian sejatinya adalah fokus utama dari Indonesia Little League. Ibaratnya, jika ada jebolan Indonesia Little League yang jadi atlet, itu menjadi sebuah bonus. “Faktanya kecakapan kepribadian untuk berbagai aspek kehidupan seperti pekerjaan, perlu dimatangkan. Little League menawarkannya,” jelas Roy. “Kami menjalin kerjasama dengan PB Perbasasi dalam upaya pembinaan usia dini. Tak mudah memang, untuk mengembangkan baseball dan softball,” jelasnya Indonesia Little League 2019, dilaksanakan mulai 2 Januari hingga 27 Januari. Kompetisi ini diikuti oleh 10 tim yang berasal dari kota Jakarta, Banten, Bandung, dan Surabaya. Dari 10 Tim tersebut, dibagi ke dalam tiga kategori laga yakni Major League (U-11), Intermediate League (U-12), dan Junior League (U-14). Kompetisi baseballnya berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta, sejak 2 – 6 Januari 2019. Sedangkan untuk turnamen softball mulai bergulir di Surabaya, Jawa Timur, pada 27 Januari mendatang. Para pemenang dalam kompetisi baseball dan softball itu, akan berangkat mewakili Indonesia di tingkat Asia Pasifik. Setelah itu, pemenang kompetisi tingkat Asia Pasifik, kembali mengikuti turnamen puncak Little League 2019 tingkat dunia, di Amerika Serikat, tanpa dipungut biaya sepeserpun. Indonesia pernah mencatat prestasi pada 2006 silam, saat lolos hingga babak utama katagori U-14 (Junior League), di Michigan, Amerika Serikat. (Adt)

Datangkan Atlet Jepang, Timnas Junior Bisbol Indonesia Ikut Coaching Clinic di Senayan

Atlet bisbol Jepang dari klub Fukuoka Softbank Hawks, Shuhei Fukuda, memberikan arahan kepada atlet bisbol junior Indonesia, yang dilakukan di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (19/12). (liputan6.com)

Jakarta- Dua atlet bisbol Jepang, Keizo Kawashima dan Shuhei Fukuda, memiliki keinginan besar mempopulerkan cabang olahraga yang mereka geluti di Indonesia. Berkat bantuan perusahaan konstruksi Ohama Group dan PB Perbasasi, Kawashima dan Fukuda mendapatkan kesempatan menularkan ilmu bisbolnya kepada ratusan atlet di Indonesia. Mereka pun sempat melakukan coaching clinic di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (19/12). Tercatat ratusan atlet Indonesia berpartisipasi, di antaranya anggota tim nasional senior Indonesia, U-18, usia dini 11-15 tahun, dan tim putri bisbol U-15. Menurut dua pemain yang memperkuat klub Fukuoka Softbank Hawks itu, orang-orang Indonesia sebetulnya memiliki struktur badan dan potensi yang mumpuni untuk bermain bisbol. Namun, antusiasme masyarakat dalam memainkan olahraga tersebut belum signifikan. Terlebih lagi, selama ini kerap ada anggapan bisbol adalah olahraga berbiaya mahal. Peralatan bisbol seperti tongkat, sarung tangan, dan lain-lain, nyatanya memang masih sulit didapat di Indonesia. “Dari kunjungan ini, saya mencatat bisbol bukan olahraga populer di Indonesia. Kami harus pikirkan dulu, bagaimana caranya agar orang Indonesia menyukai bisbol karena itulah kuncinya,” ujar Fukuda, saat konferensi pers. Softbank Hawks merupakan klub yang berhasil menjadi juara pada Japan Series 2018. Wakil Ketua Umum PB Perbasasi, Leo Agus Cahyono, menyatakan Indonesia sebetulnya memiliki fasilitas lapangan bisbol yang cukup baik, meski faktanya belum ada kompetisi reguler. Contohnya saja lapangan di Kalimantan Timur yang dinilai sudah memenuhi standar. Lapangan tersebut digunakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2018. Ada pula lapangan di Lampung, yang sempat digunakan venue latihan atlet bisbol Indonesia. Namun sebenarnya, persoalan tidak populernya bisbol di Indonesia bukan terletak pada ketersediaan infrastruktur. Kedatangan Kawashima dan Fukuda, kata Leo, juga diharapkan bisa mengubah persepsi para atlet yang selama ini berpikir bahwa atlet baseball harus punya tubuh yang besar dan kuat. “Mereka berdua posturnya tidak terlalu besar. Bahkan dapat dikatakan sama dengan kita,” tambahnya. Sementara itu Direktur Ohama Group, Tetsuya Ohama, menyebut jika bisbol bisa dimainkan di berbagai jenis lapangan apapun. Satu hal yang bisa membuat bisbol populer di Indonesia adalah pola pikir dan pandangan masyarakat, terhadap olahraga itu sendiri. “Hal terpenting adalah bagaimana mindset anak-anak Indonesia menyukai baseball. Bisbol bisa menjadi luar biasa di Jepang karena anak-anak di Jepang sudah punya mindset soal olahraga itu. Misalnya, anak-anak di Jepang sudah ada yang ingin berkarier dan meraih kesuksesan besar melalui bisbol,” pungkas Ohama. Diselenggarakannya sesi pelatihan bisbol sangat penting, lantaran Indonesia baru membentuk tim nasional bisbol putri. Asosiasi Bisbol dan Sofbol Dunia (WSBC) memang sedang menggencarkan olahraga bisbol kepada atlet putri, mengingat masih banyak atlet putri yang lebih banyak bertanding di sofbol. (Adt)

Jadi Tuan Rumah, Tim Sofbol U-18 Kendari Bidik Juara Umum Kejurnas Softball Junior U-18

Tim sofbol junior U-18 Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis menjadi kampiun, dalam Kejuaraan Nasional (kejurnas) Softball Junior U-18 yang akan digelar di Kota Kendari, mulai 23 - 30 September 2018. (tribunnews.com)

Kendari– Tim sofbol junior U-18 Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis menjadi kampiun, dalam Kejuaraan Nasional (kejurnas) Softball Junior U-18 yang akan digelar di Kota Kendari, mulai 23 – 30 September 2018. “Kita optimis bakal meraih juara sebab tim kita sudah siap. Apalagi, sebagai tuan rumah, otomatis lebih diungulkan,” ujar Ketua Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sultra, Pahri Yamsul, di kawasan Eks MTQ Kendari, Selasa (18/9) lalu. Atlet softbol junior U-18 Sultra bejumlah 56 orang, yang terbagi atas tim putra dan putri. Jumlah itu sudah termasuk pemain cadangan dari masing-masing tim. “Jadi, Insyaallah, tim putra kita target juara. Semantara, tim putri target masuk lima besar,” kata Pahri. Sebagai bukti keseriusan mengembangkan Softball di Sultra, Pemprov Sultra menggelontorkan anggaran sebesar Rp2 miliar demi pembangunan dua venue pertandingan. “Kita bangun lapangannya dengan ukuran 125 x125 meter yang sesuai standar intenasional,” jelasnya, Menurut Pahri, lapangan yang dibangun itu, lebih luas dari lapangan di Karebosi, Makassar, yang selama ini kerap dipakai berbagai event pertandingan softball. “Untuk dua lapangan putra dan putri, habis Rp2 miliar. Kualitas tanahnya ini terbaik. Rumputnya diganti, dan lengkap dengan tempat penontonnya,” ujarnya Lapangan tersebut akan dibangun di kompleks kantor KONI Sultra. Setelah pelaksanaan Kejurnas, kelak, lapangan ini menjadi markas latihan Tim Softball Sultra. Pahri menambahkan, sebagai tuan rumah dalam ajang ini, Sultra telah menyiapkan infrastruktur, penginapan, serta fasilitas lainnya. Tercatat 8 tim putra-putri yang mendaftar. Di antaranya, DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Papua, Papua Barat, Lampung, Kalimntan Timur dan Jawa Timur. “Satu provinsi satu tim. Tapi ada beberapa provinsi yang megirim tim putra dan putri,” pungkas pria yang menjabat Kadis Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra ini. (Adt)

Matangkan Strategi dan Mental, Timnas Sofbol Realistis di Asian Games 2018

Kapten Timnas Sofbol Putri Asian Games XVIII/2018, Cresida Mariska Dwiyanti dan kolega berusaha realistis, dalam menghadapi ajang Asian Games XVIII/2018. (Adt/NYSN)

Jakarta- Kurang dari 9 hari pelaksanaan Asian Games XVIII/2018, tim nasional (Timnas) sofbol Indonesia fokus mematangkan strategi dan mental tanding. Kapten Timnas Sofbol, Cresida Mariska Dwiyanti, memastikan hal itu, di Lapangan Baseball dan Softball Senayan, Jakarta, Kamis (9/8). “Saat ini fokus kami adalah strategi dan kesiapan mental bertanding. Kalau untuk fisik dan power, sudah maksimal,” ujar Sisi-panggilan akarabnya. Peraih Golden Glove Award – Nike Camp 2002, University California of Riverside di Amerika Serikat (AS) itu mengaku berusaha realistis menghadapi persaingan di pentas Asia. “Di kawasan Asia, kami akan menghadapi 5 negara yang merupakan raksasa dunia untuk sofbol, seperti Jepang, Taiwan, China, Korea dan Philipina. Untuk Philipina mereka memiliki pemain naturalisasi dari Amerika Serikat,” lanjut wanita cantik kelahiran Jakarta 12 Maret 1988. “Dan untuk Asian Games 2018, target kami bersaing dengan Korea dan Philipina. Kalau untuk Jepang, Taiwan, China, kami masih kalah kelas. Mungkin step by step dulu,” tambah atlet yang bersama tim DKI meraih emas Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008, Kalimantan Timur itu. Menyoal beberapa kendala yang dihadapi jelang perhelatan multievent terkait peralatan yang hingga kini belum diterima para atlet, Cresida mengungkapkan bila hal itu dijadikan motivasi untuk meraih hasil terbaik pada ajang Asian Games nanti. “Kami selalu berpikir positif. Yang pasti kendala yang ada justru kami jadikan motivasi. Apalagi kami tidak dibebankan target, dan Asian Games ini sebenarnya sebagai sasaran antara untuk SEA Games 2019, Manila, Philipina,” terang pemain di posisi shortstop (SS), yang kini juga sudah mulai melatih ini. “Pada SEA Games 2017 Singapura kami tidak dapat medali. Maka untuk SEA Games 2017 target kami finalis,” tukas peraih gelar The Best Slugger dan Most Valuable Player (MVP) pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Baseball dan Softball Junior 2003, di Yogyakarta itu. (Adt)

Bersaing Di Ajang East Asia Cup 2018, Timnas Bisbol Indonesia Incar Gelar Juara

Menpora Imam Nahrawi saat melepas Timnas baseball Indonesia mengikuti ajang East Asia Cup 2018, di Hongkong, 24 Juni mendatang. (Kemenpora)

Jakarta- Semakin dekatnya event Asian Games 2018, sejumlah cabang olahraga (cabor) terus memaksimalkan persiapan. Salah satunya adalah bisbol. Timnas bisbol Indonesia di bawah asuhan Lukmanul Hakim, bakal melakoni uji kemampuan di ajang East Asia Cup 2018, di Hongkong, pada 24 Juni mendatang. Andika Monoarfa, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi), menyebut East Asia Cup 2018 menjadi uji coba terakhir menuju pesta olahraga terbesar negara-negara se-Asia, pada 18 Agustus – 2 September mendatang. Meski bersifat uji coba, namun ia berharap Timnas bisbol putra Indonesia meraih hasil maksimal di turnamen itu. “Kalau disini (East Asia Cup 2018) kami ingin meraih gelar juara. Tapi, kalau di Asian Games, untuk bisa juara sangat sulit. Minimal lolos babak penyisihan grup terlebih dahulu,” ujar Andika, Jumat (22/6). Pada ajang di Hongkong, tuan rumah Hongkong dan Thailand bakal menjadi lawan terberat skuat Merah Putih. Sebab, kedua negara tersebut memiliki rangking dunia lebih baik dari Indonesia. Selain itu, Hongkong dan Thailand memiliki materi pemain dengan kualitas di atas rata-rata pemain Indonesia. Sementara, negara lainnya yang menjadi pesaing Indonesia yakni Singapura dan Filipina. Senada, target meraih podium pertama juga diungkapkan Lukman. Ia mengungkapkan bila anak didiknya itu memiliki catatan bagus saat berhadapan dengan Hongkong. “Target juara itu sangat masuk akal. Saya bersyukur pengurus memberikan kami kesempatan untuk melakukan program pelatihan jangka panjang,” tambahnya, sebab turnamen itu sekaligus menjadi ajang kualifikasi menuju Asia Cup. “Sehingga dengan begitu kami punya cukup waktu untuk bisa meningkatkan kemampuan para pemain, sebelum nantinya menghadapi sejumlah ajang internasional,” tukas Lukman. (Adt)

Masih Seleksi Banyak Pemain, Sofbol Putri dan Baseball Putra Siapkan Try Out ke Korsel

Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa merencanakan agenda Try Out ke Korea Selatan untuk Timnas Sofbol Putri dan Timnas Baseball Putra. (rayapos.com)

Jakarta– Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa mengatakan rencananya atlet Timnas sofbol putri dan Timnas baseball putra, akan menjalani try out (TO) ke Korea Selatan, pada awal Juni. “17 atlet akan berangkat bersama lima ofisial, totalnya 22 orang. Ini bukan ikut turnamen, tapi kerjasama dengan Federasi sofbol Korea Selatan, dan ini tahun ketiga,” kata Andika di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat (26/4). “Setiap tahun kami mengirim tim, dan mereka kirim tim ke sini. Semacam sister city, konsepnya berlatih bersama,” ujar Andika. “Kami berlatih bersama dan mencoba kekuatan masing-masing,” tuturnya lagi. Di Korea Selatan, ujarnya, Timnas sofbol putri dan baseball putra bakal melakoni proses TO selama tiga minggu. “Para atlet yang akan ke Korsel, baru selesai TC tahap I, dan seleksi Tahap I di lampung. Dan TO terdekat untuk baseball putra, pada bulan Juni,” sebutnya. Namun, pria 39 tahun ini mengaku tengah terkendala problem skuad utama Timnas, karena jumlah seleksi pemain mencapai 50 orang. “Belum waktunya di TO kan ke luar negeri, sebab yang berangkat cuma 24 orang. Sentralisasi 30-35 orang, yang desentralisasi hampir 50 orang,” sambungnya, Selain itu, Andika menjelaskan, jika baseball sudah cukup lama tak bertanding, dalam event internasional. “Makanya kami melakukan seleksi per minggu. Dan kami punya grafik data pemain. Saat pemain ada yang underperform, ya langsung keluar,” ucapnya. “Yang bertahan di camp itu 1-30 terbaik, andai ternyata ada yang underperform, peringkat 31 naik ke camp,” pungkasnya. (art)

Takluk Dari Singapura, Sofbol Putra Indonesia Peringkat Keempat Piala Asia 2018

Timnas sofbol putra Indonesia gagal tampil di babak Grand pada Asian Men’s Softball Championship 2018, usai takluk dari Singapura 3-10. (akurat.co)

Jakarta- Timnas sofbol putra Indonesia gagal tampil di babak Grand pada Asian Men’s Softball Championship 2018 (Sofbol Piala Asia) 2018. Pada pertandingan page system bawah yang digelar di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (27/4) siang, Lucky Fidel dkk dikalahkan Singapura dengan skor telak 3-10. Indonesia pun harus puas di peringkat keempat, dari hasil 5 kali menang dan 4 kalah dalam 9 penampilan. Pada pertandingan pertama, Kamis (26/4/) pagi, Timnas terpaksa harus mengakui ketangguhan Thailand dengan skor tipis 3-4. “Thailand bisa mencuri menang karena pemainnya tampil pantang menyerah. Kali ini, anak-anak tampil di bawah form dan batting tak maksimal,” kata Asisten Pelatih sofbol putra Indonesia, Leonard Djarkasih yang dihubungi usai pertandingan. Pada laga kedua yang digelar siang, Timnas mampu bermain maksimal menaklukkan India dengan skor telak 8-1. Sementara itu, Tim Sofbol Jepang yang diunggulkan meraih gelar juara tampil tak terkalahkan dalam 7 pertandingan. Dan, Tim Sofbol Filipina meraih 7 kemenangan dan sekali kalah. “Perjuangan anak-anak sudah maksimal. Posisi di peringkat empat sudah cukup bagus. Kami harus akui Singapura jauh lebih siap menghadapi pertandingan page system,” kata Djarkasih, panggilan akrab Leonardus Djarkasih. Ketua Umum Perbasasi Andika MY Monoarfa mengatakan menempati peringkat keempat, itu tak terlalu mengecewakan karena sesuai target. Menurutnya, kegagalan dikarenakan kurangnya waktu persiapan. “Mereka hanya punya 13 hari untuk berlatih,” kata Andika. Hasil Piala Asia tahun ini pun akan segera dievaluasi untuk mempersiapkan tim sofbol putra jadi lebih baik. Tim yang ada sekarang, kata Andika, bakal diterjunkan ke SEA Games 2019 di Filipina. Persiapan menuju ajang itu akan dilakukan di Piala Asia Tenggara di Thailand, pada Juli nanti. “Target jangka panjang adalah SEA Games 2019. Target kami juara. Setelah Piala Asia ini, para atlet akan istirahat, pulihkan stamina dan kembali lagi berlatih. Semoga dengan waktu lebih panjang, bisa dapat hasil terbaik di Thailand,” pungkas Andika. Perjalanan Timnas memang sempat terseok-seok di babak penyisihan. Tim Merah Putih memastikan tiket ke page system setelah mengalahkan Chinese Taipei dengan skor 5-1 pada pertandingan, Jumat (27/4) pagi. Pada pertandingan terakhir, Sabtu (28/4), Singapura akan menghadapi Filipina yang ditaklukkan Jepang dengan skor 0-6. Pemenang hasil pertandingan Singapura melawan Filipina akan menghadapi tim unggulan Jepang dalam pertandingan Grand Final. Sedangkan tim yang kalah langsung berada di peringkat ketiga. (art)

Usai Dicukur Jepang, Indonesia Gasak Singapura 8-2 dalam Kejuaraan Sofbol Piala Asia

Timnas Indonesia (merah) sukses menekuk permainan Singapura dengan poin 8-2, pada event Kejuaraan Sofbol Piala Asia ke-10, di Senayan, Jakarta. (bola.com)

Jakarta- Timnas sofbol putra Indonesia menumbangkan Singapura, 8-2 pada hari ketiga Asian Men’s Softball Championship 2018 atau Sofbol Piala Asia ke-10, di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4). Meski skor berbeda enam angka, asisten pelatih timnas sofbol Indonesia Leonard Zarkasih menyebut kemenangan itu tidak diraih dengan mudah karena sampai inning keempat skor masih imbang 1-1. “Singapura bermain baik dengan variasi bola. Namun semua berubah saat mereka mengganti pitcher utamanya,” ujar Leonard usai pertandingan. Pergantian pitcher di inning kelima itu, lanjut dia, membuat Singapura sedikit goyah. Pitcher atau pelempar bola pengganti Singapura, ternyata tak sepadan dengan pitcher nomor dua Indonesia Feriyanto, yang juga bermain mulai inning kelima menggantikan pitcher andalan Merah Putih, Nelwan Yumame. Indonesia pun semakin leluasa mencetak angka dan membuat skor menjad 6-1 di akhir inning kelima dan berikutnya menutup laga dengan poin kemenangan 8-2. “Kami berhasil bertahan dengan mengatur pergantian pitcher. Feriyanto bermain sesuai dengan strategi, juga Nelwan. Saat Nelwan melempar, memang beberapa kali terjadi `home run`, tetapi itu bagian dari permainan,” tutur Leonard. Dengan kemenangan tersebut, peluang Indonesia untuk lolos ke empat besar kejuaraan Asia semakin terbuka karena sebelumnya sudah mengoleksi dua kemenangan yakni kala berhadapan dengan Malaysia dan Hong Kong. Namun, mereka sudah menelan dua kali kekalahan yakni dari dua tim unggulan turnamen, Filipina dan Jepang. Filipina menyudahi perlawanan Timnas Merah putih dengan poin 6-4. Dan pada Rabu (25/4), Timnas dicukur 10-0 tanpa mendapatkan 1 poin sekalipun, dari tim terkuat, Jepang. Jika ingin lolos ke empat besar, Indonesia harus bisa menyapu bersih tiga pertandingan yang tersisa dengan kemenangan pada Kamis (26/4), yakni menghadapi Thailand (mulai pukul 08.00 WIB) dan India (mulai pukul 14.45 WIB), serta Taiwan (mulai pukul 10.15 WIB) pada Jumat (27/4). “Tidak boleh kalah pokoknya. Untuk itu kami harus meningkatkan mental bertanding. Selain itu juga perlu meningkatkan kemampuan di sektor `batter` atau pemukul,” tutur Leonard. (art)

Timnas Sofbol Takluk Dari Filipina, Lalu Cukur Hongkong Dengan Skor Telak

Timnas Sofbol Indonesia harus takluk dari Fipina dengan poin 6-4, di hari kedua Piala Asia 2018, pada Selasa (24/4). (dewasport.com)

Jakarta– Indonesia mendapatkan hasil berwarna, di hari kedua di 10th Asian Men’s Softball Championship atau Piala Asia Softball 2018. Berlaga di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (24/4), Indonesia meraih hasil minor dan positif. Timnas harus menelan kekalahan saat berjumpa Filipina. Sebenarnya, laga ini digelar kemarin. Tapi, karena faktor penerangan, laga diskors, dan digelar kembali pada Selasa pagi. Ada pengaruh yang dirasakan. Sempat mengimbangi Filipina di lima ining pertama, Indonesia malah kedodoran dalam masa selanjutnya. Filipina mampu mencetak home-run di sisa pertandingan dan menyudahinya dengan poin 6-4. “Kekalahan ini, bukan kesalahan pemain atau karena kami beda kualitas. Filipina menang karena beruntung bisa dapat satu home-run. Kekalahan yang bagus buat anak-anak. Mereka punya dorongan untuk menang di laga-laga selanjutnya,” ujar asisten pelatih Indonesia, Leonard Djarkasih. Usai kalah dari Filipina, Indonesia kemudia mengamuk pada game selanjutnya, melawan Hongkong, di siang harinya. Mereka mengukir kemenangan telak. Kali ini, Hongkong dipermak dengan poin 15-7. Indonesia sempat direpotkan Hongkong di ining kelima. Sempat tertinggal 1-7, Hongkong sempat menyamakan skor di masa tersebut. Namun, dua ining selanjutnya, Indonesia menambah skor dan menang 15-7. Indonesia sudah meraih dua kemenangan dalam tiga pertandingan. Pada pertandingan pembuka, Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor telak 11-1. Dan, dipertandingan ketiga menang atas Hong Kong dengam skor 15-7. “Saya melihat permainan anak-anak cukup meningkat,” kata Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa yang rutin menyaksikan pertandingan. Pada hari ketiga, Rabu (25/4), Indonesia meladeni Jepang dan Singapura. “Permainan anak-anak cukup memuaskan. Mereka bisa jaga konsentrasi di dua ining terakhir, setelah Hongkong menyamakan skor. Kami dapat poin karena pemain tampil fokus. Dan, tak banyak kesalahan yang mereka lakukan,” kata Leonard. (art)