Atlet Muda Sumbang Medali Emas dari Kejuaraan Menembak di Prancis

Atlet Muda Sumbang Medali Emas dari Kejuaraan Menembak di Prancis

Petembak Indonesia sukses membawa pulang tiga medali dari Kejuaraan Menembak di Prancis. Salah satunya merupakan kepingan emas. Adalah petembak muda Indonesia, Sarah Ayu Tamaela yang meraih skor tertinggi pada ajang IPSC French National Optic Sight 2022 di CNTS Chateauroux, Prancis, pada 16-17 September 2022. Menukil hasil pertandingan, Petembak kelahiran tahun 1999 tersebut menjadi yang pertama di nomor lady open usai mendapatkan skor 1. 613, 2796 poin (77,24 persen). Ia pun berhak atas medali emas. Sarah mengalahkan petembak asal Israel Yael Dagan yang meraih peringkat kedua. Yael mengoleksi 1. 359, 6264 poin (65,10 persen). Sedangkan peringkat ketiga diperoleh wakil tuan rumah Olivia Martin dengan perolehan 1.080, 8665 poin (51,75 persen). Selain Sarah, Indonesia juga mendapatkan tambahan medali perak dan perunggu di kejuaraan tersebut. Kepingan medali itu persembahan Ronny Lukito dan Vincentius Djajadiningrat. Masing-masing di nomor pertandingan Super Senior Open dan Overal Production Optics. Ronny membukukan skor 1.340,2047 poin (64,17 persen). Dia harus mengakui keunggulan petembak Prancis Thierry Obriot yang meraih medali emas setelah mencatatkan 1.357,8682 poin (65,01 persen). Sedangkan peraih medali perunggu direbut Philippe Gibert dengan catatan 1.320,1843 poin (63,21 persen). Kemudian untuk Vincentius, ia harus puas dengan merebut posisi ketiga setelah dikalahkan petembak asal Ceko Michal Stepan dan petembak Filipina Kahlil Adrian Viray. Vincen mencatatkan 1. 866, 9782 poin. Di bawah Michal yang mengemas 1. 928, 6228 oin (100 persen) dan Kahlil 1.920, 0583 poin 99,56 persen). Sekretaris Jenderal PB Perbakin Henry Oka bangga dengan pencapaian atlet Indonesia di kejuaraan dengan level dunia tersebut. Sebab, selain Sarah dari lima atlet yang dikirim, dua di antaranya juga menyumbangkan medali, bahkan masuk top ten dunia. “Kelima atlet itu masuk 10 besar, namun tiga di antaranya meraih medali, salah satunya emas oleh Sarah Ayu. Ini suatu pencapaian yang luar biasa dari nomor tembak reaksi,” kata Henry kepada detikSport, Senin (19/9/2022). Sekretaris Jenderal PB Perbakin Henry Oka bangga dengan pencapaian atlet Indonesia di kejuaraan dengan level dunia tersebut. Sebab, selain Sarah dari lima atlet yang dikirim, dua di antaranya juga menyumbangkan medali, bahkan masuk top ten dunia. “Harapan kami memang mereka bisa menjadi juara dunia di nomor-nomor event perlombaan. Namun, ini kan ada kejuaraan lainnya di Thailand, tentu harapan kami hasil ini bisa dicapai kembali dengan mengibarkan bendera Merah-Putih,” ujarnya. Adapun kejuaraan di Thailand bertajuk IPSC Handgun Worldshoot akan diselenggarakan di Pattaya, pada 16 November hingga 3 Desember 2022.

Banyak Dihuni Atlet Muda, Timnas Menembak Sudah 90 Persen Jelang SEA Games

Banyak Dihuni Atlet Muda, Timnas Menembak Sudah 90 Persen Jelang SEA Game

Pelatih timnas menembak Indonesia, Ipung Saeful Tammammie, mengatakan persiapan atlet sudah mencapai 90 persen menjelang pelaksanaan SEA Games Hanoi, Vietnam, pada 12-23 Mei 2022. “Persiapan sekarang sudah 80-90% mendekati peak performance,” kata Ipung seperti dalam keterangan resmi KONI Pusat, Rabu (13/4/2022). Pengurus Besar Persatuan Berburu dan Menembak Seluruh Indonesia (PB Perbakin) terus fokus mempersiapkan atlet untuk turun pada SEA Games 2021 Hanoi. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PB Perbakin Henry Oka mengatakan seluruh persiapan atlet berjalan dengan baik. Dia optimistis cabang menembak dapat memberi kontribusi medali bagi Merah-Putih dalam multievent dua tahunan edisi ke-31 tersebut. Henry Oka mengatakan peta kekuatan sudah bisa diprediksi setelah penyelenggaraan Kejuaraan Dunia ISSF Grand Prix Rifle/Pistol di Jakarta pada Februari lalu. “Kami sudah melihat peta kekuatan negara-negara lain saat menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia ISSF Grand Prix Rifle/Pistol, awal Februari karena Thailand, Singapura, dan Malaysia memang menurunkan atlet-atlet elite. Mungkin yang kami masih buta itu kekuatan tuan rumah karena saat turnamen, atlet Vietnam sedang training camp di Korea,” ujar Henry. Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman saat mengunjungi pelatnas menembak di Jakarta, Selasa, mengatakan menembak Indonesia memiliki atlet-atlet muda potensial. “Rata-rata atlet yang berada di pelatnas menembak adalah atlet muda. Semoga suatu hari nanti, mereka bisa merajai kejuaraan-kejuaraan menembak yang diikuti baik di tingkat regional maupun internasional,” kata Marciano.

Danpaspampres Gelar Lomba Menembak Guna Cari Atlet Muda Potensial

Danpaspampres Gelar Lomba Menembak Guna Cari Atlet Muda Potensial

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Tri Budi Utomo, mengatakan Kejuaraan Tembak Piala Danpaspampres 2022 yang diadakan mulai 10 hingga 13 Maret 2022 untuk mencari atlet-atlet muda potensial. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi ajang untuk mencari bibit-bibit baru sehingga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” kata Danpaspampres di Jakarta, Rabu. Danpaspampres mengatakan para petembak atau atlet tembak Tanah Air sejati-nya sudah menantikan kejuaraan-kejuaraan atau pertandingan menembak. Hal tersebut juga dilatarbelakangi selama pandemi COVID-19 hampir tidak ada perlombaan menembak di Tanah Air. Sehingga, kejuaraan Tembak Piala Danpaspampres 2022 diharapkan bisa melahirkan atlet baru. “Sudah lama sekali petembak-petembak Indonesia ini haus akan pertandingan,” kata lulusan Akademi Militer Tahun 1994 tersebut. Tidak hanya terkendala pandemi COVID-19, kejuaraan menembak tersebut juga sempat ditiadakan beberapa tahun karena banyaknya benturan agenda kenegaraan, sehingga sempat ditiadakan atau ditunda. Khusus penyelenggaraan Tahun 2022, panitia menambah satu kelas pertandingan baru yakni kelas Paspampres Style. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan dan menekankan aspek keselamatan para peserta merupakan hal yang paling utama. Termasuk juga penerapan protokol kesehatan secara ketat selama kegiatan. Secara pribadi, Mayjen TNI Tri Budi mengaku sebelumnya sudah pernah mengikuti lomba menembak yang diadakan oleh Paspampres. Pada tahun ini ia kembali ikut ambil bagian dan turun di kelas tembak eksekutif. Kejuaraan Tembak Piala Danpaspampres 2022 dilaksanakan dalam rangkaian Hari Bakti Ke-76 Paspampres. Untuk jenis perlombaan dibagi menjadi tujuh kelas, yakni tembak eksekutif, tembak presisi 25 meter, tembak reaksi IPSC level II, kelas tembak reaksi non-IPSC (pistol nonoptik), tembak air riffle dan air pistol, tembak Paspampres style, dan tembak ekshibisi yang akan diikuti beberapa publik figur atau artis di Tanah Air.

Persiapan SEA Games Vietnam, Vidya Rafika Tampil di Kejuaraan ISSF Grand Prix

Persiapan SEA Games Vietnam, Vidya Rafika Tampil di Kejuaraan ISSF Grand Prix

Petembak muda andalan Indonesia, Vidya Rafika terus mempersiapkan diri jelang SEA Games Vietnam. Vidya bersama puluhan atlet senior dan junior di Pelatnas Perbakin tampil di kejuaraan ISSF Grand Prix Rifle/Pistol Jakarta pada 8-18 Februari ini. Ajang yang diikuti juga oleh atlet Malaysia, Thailand, Singapura, Bangladesh dan Rumania ini menjadi ajang persiapan Indonesia sebelum SEA Games Vietnam. “Jadi ajang ini sekaligus sebagai tes event ke SEA Games tapi masih ada beberapa kejuaraan di luar (negeri) untuk menuju SEA Games,” jelas Ketua Perbakin, Letjen Joni Supriyanto, di Lapangan Tembak Senayan, Selasa (8/2/2022). Sebagai salah satu atlet andalan cabang menembak, Vidya akan turun di tiga nomor sektor putri. Langkah ini dilakukan sebagai strategi menghadapi para negara Asia Tenggara yang turut mengirim wakil di kejuaraan ini. Sebagai atlet muda cabang menembak, Vidya sudah menorehkan banyak prestasi gemilang untuk Indonesia. Pada SEA Games 2019, Vidya sukses meraih dua medali emas. Selain itu ia jadi atlet menembak pertama Indonesia yang tampil di Olimpiade tanpa wildcard. Bio Data Nama: Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba Panggilan: Vika Lahir: Depok, Jawa Barat, 27 Mei 2001 Tinggi Badan: 161 cm Pegangan Tangan: Kanan Debut Kompetisi: 2010 Nomor Lomba: AR60W, R3X40 Prestasi – SEA Games 2019 Filipina (Satu emas Air Rifle Women, satu emas Air Rifle Mix) – Asian Shooting Championships Qatar 2019 (Lolos Olimpiade Tokyo 2020) – SEASA 2019, Indonesia (Dua emas) – SEASA 2017, Malaysia (Satu perak, 1 perunggu) – ISSF World Cup 2021 (Satu medali perunggu) – ISSF Grand Prix 2021 (Satu medali emas)

Perbakin Kaltim Punya Dua Sekolah Menembak Gratis, Cetak 60 Atlet Baru

Perbakin Kaltim Punya Dua Sekolah Menembak Gratis, Cetak 60 Atlet Baru

Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki dua sekolah menembak di Kota Balikpapan dan di Kota Samarinda. Dari dua sekolah itu mampu mencetak puuhan atlet menembak. “Alhamdulilah dari dua sekolah ini sekarang kita punya 60 atlet yang kira-kira kelasnya itu itu ada mungkin 10 orang yang nilainya sudah mendekati ke atlet nasional,” ujar Ketua Pengprov Perbakin Kaltim, Roy Norwan, pada pelantikkan Pengurus Kota Perbakin Balikpapan, Sabtu (12/02/2022). Dia mengatakan, sudah ada yang dipanggil dan bergabung dengan pelatnas Sehingga dia merasa bangga. Bahkan usia atlet tersebut masih sangat muda dan dari Kota Balikpapan. “Itu kita buktikan dengan salah satu atlet kita sudah masuk pelatnas, umurnya baru 14 tahun anak Balikpapan. Kemarin saya ke Jakarta, anak itu sudah bagus. Membanggakan Kaltim,” ujarnya Roy menjelaskan, awalnya berdiri dua sekolah menembak. Karena keresahannya sejak 2008 Kaltim selalu menggunakan atlet luar dalam setiap lomba dan tak pernah mencetak atlet sendiri. “Tujuan kita adakan sekolah menembak ini karena selama ini Kaltim sangat mengandalkan atlet-atlet yang dari luar daerah,” ujarnya “Dari periode 2008 kita ikut di PON sampai dengan PON sebelum Papua kita sangat mengandalkan atlet-atlet dari luar daerah. Sehingga tidak ada pembinaan atlet-atlet lokal,” “Setiap ada dana yang kita terima untuk keikutsertaan dalam event nasional, umumnya dana itu terpakai untuk atlet-atlet yang kiota beli dari luar. Padahal itu menjadi hak atlet-atlet di Kaltim,” tegasnya. Namun, setelah dirinya terpilih menjadi Ketua Perbakin Provinsi Kaltim kebijakan tersebut dirubahnya. Tidak boleh lagi bergantung dengan atlet luar dan harus mencetak atlet sendiiri. “Tetapi di dalam kepengurusan saya, saya rubah itu kita sekarang tidak boleh bergantung dari atlet-atlet luar, kita harus mencetak atlet kita sendiri,” ujarnya. Kata dia, sekolah menembak tersebut gratis. Termasuk juga sarana dan prasarana yang disediakan. “Untuk itu sekolah kita gratiskan, senjata kita siapkan, peluru kita kasih, pelatih kita kasih gratis,” ujarnya. Harapannya, akan banyak anak-anak di Kaltim yang bergabung dengan sekolah menembak. Sehingga Kaltim bukan hanya mencetak atlet nasional, namun juga atlet internasional yang membanggakan.

Cari Bibit Berbakat, Sumsel Akan Jadikan Olahraga Menembak Sebagai Ekstrakurikuler Sekolah

Cari Bibit berbakat, Sumsel Akan Jadikan Olahraga Menembak Sebagai Ekstrakurikuler Sekolah

Guna mencari bibit atlet tembak berbakat sejak dari usia dini, Pengurus Provinsi Perbakin Sumsel akan menjadikan cabang olahraga menembak sebagai salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan Perbakin Sumsel termasuk di kabupaten dna kota gencar mencari bibit-bibit berbakat sejak dari usia dini. “Alangkah banyak bibit atlet tersebar yang punya bakat tapi tidak mampu menyalurkannya. Ini salah satu bentuk tanggung jawab pengurus, selain memberi edukasi juga melakukan pembinaan,” kata Herman Deru yang juga Ketua Umum Perbakin Sumsel itu. Herman Deru bilang, calon atlet akan dicari hingga ke sekolah-sekolah termasuk di pelosok desa bila perlu dengan cara jemput bola. “Banyak di daerah-daerah yang punya bakat menembak, tapi mereka tidak punya sarana dan kanal, maka saya ingin semua kepengurusan untuk jemput bola,” katanya. Herman Deru juga ingin olahraga menembak ini tidak boleh lagi terkesan menjadi olahraga yang eksklusif yang hanya dimiliki kalangan tertentu saja. “Kita akan jadikan olahraga ini sebagai olahraga yang merakyat. Oleh sebab itu akan kita jadikan olahraga menembak ini sebagai ekstrakulikuler di sekolah yang ada di Sumsel,” katanya. Sementara itu, Ketua Harian Perbakin Sumsel, Nyimas Fatma, didampingi Sekretaris Umum Perbakin Sumsel, Denni Gapril dan Wakil Sekretaris Umum organisasi Perbakin Sumsel, Oscar D Presta mengatakan pihaknya juga fokus pada pembinaan bukan hannya atlet melainkan juga para wasit dan juri di lapangan. “Penataran pelatihan wasit atau juri tahun 2022 yang dipusatkan di lapangan tembak Jakabaring Sport City (JSC) dari tanggal 28 hingga 30 Januari 2022,” katanya. “Tujuan kegiatan guna menunjang program pembentukan ekstrakurikuler menembak di sekolah dalam rangka pengembangan dan pencarian bibit- bibit atlet menembak dari usia muda dimulai dari sekolah-sekolah,” katanya. Dia merinci peserta pelatihan ada sebanyak 116 orang dari berbagai Provinsi di Indonesia seperti Provinsi Aceh, Riau, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Sedangkan Provinsi Sumsel dengan utusan dari perbakin kabupaten dan kota serta menugaskan pengurus dan guru olahraga yang semua biaya ditanggung pengurus provinsi Perbakin Sumsel.

Arista Perdana, Petembak Muda Sarat Prestasi

Arista Perdana, Petembak Muda Sarat Prestasi

Meski masih berusia belia, prestasi Arista Perdana Putri Darmoyo boleh diadu. Atlet menembak perempuan dari Kota Semarang, Jawa Tengah tersebut memiliki sederet prestasi yang membanggakan. Hingga kini lebih dari 20 medali ia koleksi dari berbagai kejuaraan baik tingkat daerah sampai internasional. Tak heran, sebab gadis berusia 16 tahun ini sudah memilih jalan hidup menggandrungi olahraga menembak sejak duduk di kelas 2 SD. Semua itu berawal dari kebiasaan Arista mengikuti sang kakek sebagai pelatih olahraga menembak di Kota Semarang. Sering melihat kakeknya dan para atlet menembak berlatih, ia lama kelamaan tertarik di cabang olahraga tersebut. “Dulu tiap kakek mau melatih saya selalu pengen ikut. Selama ikut dan melihat orang menembak kok seru ya, akhirnya sejak kelas 2 SD saya diajari juga sama kakek olahraga menembak ini,” tuturnya, dikutip dari IDN Times, Jumat (22/10/2021). Saat itu ia mulai memegang senjata jenis pistol dibandingkan rifle. Hal itu karena menyesuaikan dengan postur tubuhnya yang mungil. “Ya, sebenarnya saya tertarik jenis senjata laras panjangan seperti rifle, tapi tubuh saya kecil. Tinggi saya sekarang saja cuma 146 cm. Jadi, sampai sekarang pun tetap pegang pistol,” ungkapnya. Meskipun bertubuh kecil tapi tidak membuat generasi Z ini kecil hati. Arista justru tertantang untuk menekuni olahraga yang penuh adrenalin ini. Mulai kelas 5 SD, remaja asli Semarang ini sudah mengikuti berbagai kompetisi olahraga. Bahkan, di masa itu ia sudah membawa nama Kota Semarang di kejuaraan menembak tingkat nasional. “Namun, baru berhasil meraih juara dan dapat medali emas tuh saat kelas VII SMP. Meski juara di kategori tim tapi seneng banget karena itu kompetisi tingkat nasional. Dari situ saya semakin tertarik dan menekuni menembak hingga meraih skor dan bisa menjadi atlet,” kata atlet binaan Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) dan KONI Kota Semarang itu. Ketekunan terus berusaha, berlatih, dan berdoa ini akhirnya membuahkan prestasi lainnya. Belum lama ini, siswa kelas XI SMA 1 Semarang itu mendulang prestasi yang sangat bergengsi. Putri sulung pasangan Citro Darmoyo dan Retno Wijayanti ini berhasil mengumandangkan lagu Indonesia Raya dalam ajang ‘14th Asian Air Gun Championship’ di Kazakhstan bulan September 2021. Arista meraih medali emas di kategori putri individu dan kategori mix team atau ganda campuran ia bersama rekannya Muhammad Iqbal meraih meraih medali emas. Tidak berselang waktu lama, pada ajang PON XX Papua 2021 mewakili Jawa Tengah ia kembali merebut medali emas untuk cabang olahraga menembak di nomor 10 meter air pistol beregu campuran bersama Muhammad Iqbal. Mengalahkan kontingen dari Bali. “Saya senang sekali dalam waktu berdekatan meraih medali emas dan membawa harum nama Indonesia dan Jawa Tengah melalui olahraga yang saya cintai ini. Apalagi, kejuaraan di Kazakhstan adalah pengalaman pertama saya di luar negeri. Ini tidak bisa terlupakan,” kata Arista. Si kecil-kecil cabe rawit yang bercita-cita sebagai polwan ini pun tidak jera untuk terus berlatih dan mengikuti kejuaraan-kejuaraan lainnya. “Saya pengen ikut dan menang di Sea Games dan Asian Games. Semoga ada kesempatan untuk bertanding di ajang tersebut,” tandasnya.

Berkenalan Dengan Shiva, Petembak Muda Sarat Prestasi

Berkenalan Dengan Shiva, Petembak Muda Sarat Prestasi

Meraih prestasi di kompetisi internasional dan masih dalam usia muda tentu saja menjadi kebanggan setiap atlet. Hal ini jugalah yang dirasakan penembak asal Medan, Sumatera Utara, Shiva Awallu Nissa saat tampil di kompetisi bergengsi skala internasional dan berhasil meraih prestasi. Saat usianya masih 19 tahun, Shiva berhasil meraih medali emas pada perhelatan South East Asia Shooting Association (SEASA) dan Indonesia Shooting Championship Open Tournament, tahun 2019 lalu. “Sebenarnya pertandingan tersebut bikin tegang sih, karna lawannya selain dari beberapa daerah juga beberapa negara di Asia Tenggara,” ujarnya kepada Tribun Medan, Kamis (8/7/2021). Pada perhelatan itu, gadis yang akrab disapa Shiva ini mampu menciptakan rekor dengan meraih poin 550 di nomor lomba menembak 10-meter air pistol puteri. Lebih lanjut, Shiva mengatakan, keberhasilannya mengukir prestasi gemilang di usia belia bukanlah sebuah keberuntungan belaka. Proses menuju ke titik ini sudah ia mulai sejak usianya masih terbilang belia. Diakuinya, ia sudah familiar dengan olahraga menembak sejak masih duduk di kelas 3 SMP. Hal itu terjadi, karena ia sering melihat kakak sepupunya, Derli Amalia Putri, yang juga merupakan atlet menembak, berlatih. Selain itu, ia tertarik dengan olahraga membidik target ini karena mempunyai cita-cita sebagai polwan. “Awalnya saya lihat kakak sepupu saya ikut menembak. Dari situ saya mulai tertarik dengan menembak. Setelah saya mengikuti latihan, saya mulai suka menembak dan sekarang menembak jadi bagian dari hidup saya,” ucapnya. Dikatakan Shiva, awalnya aktif sebagai atlet saat masih SMA di Aceh. Ketika kembali ke Medan, ia masuk ke klub menembak Anugerah Shooting Club. Dari sini ia mulai berkembang menjadi atlet profesional. Pertama sekali turun ke gelanggang tahun 2015 mewakili Aceh di kompetisi Jabar Open. Pada kompetisi itu ia langsung menyabet medali emas. Pada tahun 2017 ia kembali ke Medan, dan mengikuti ajang Porkot Medan ke-9. Pada kompetisi ini ia juga menjadi juara satu di nomor lomba 10 m air pistol puteri. “Terbaru, saya akan bertanding di PON Papua, dengan nomor lomba yang sama,” katanya. Biodata: Nama: Shiva Awallu Nissa Tempat, Tanggal Lahir: Medan, 11 April 2000 Prestasi: – Juara 1 Air Pistol Putri Porkot Medan ke-9 tahun 2017 – Juara 1 Air Pistol Putri Porwil Kota Medan IV tahun 2018 – Juara 1 Air Pistol Putri Porkot Medan X tahun 2018 – Juara 3 Air Pistol Putri Sriwijaya Open Championship tahun 2018 – Juara 3 Air Pistol Team Kejurnas Menembak Antarpengprov tahun 2018 – Juara 2 Air Pistol Mix Team Kejurnas Pangdam Jaya tahun 2019 – Juara 2 Air Pistol Putri Porwil Kota Medan V tahun 2019 Sumber: Tribun Medan