Cetak Sejarah, Gadis 17 Tahun Ikut Kejuaraan Dunia Junior Renang Artistik

Cetak Sejarah, Gadis 17 Tahun Ikut Kejuaraan Dunia Junior Renang Artistik

Atlet renang artistik asal Yogyakarta, Nabilah Umarella, akan mengikuti FINA World Junior Artistic Swimming Championships 2022 di Quebec, Kanada. Ini untuk kali pertama perenang muda Indonesia tampil di kejuaraan dunia junior yang berlangsung pada 23-27 Agustus 2022. Prestasi mengesankan dari Nabilah karena dirinya bakal menambah jam terbang dan ‘membuka jendela’ lebih luas dalam dunia renang artistik. Perenang berusia 17 tahun ini telah memenuhi kualifikasi yang ditentukan PB PRSI sehingga mendapat kesempatan mewakili Indonesia di kejuaraan dunia junior. Ketua Umum Pengda PRSI DIY, Maryanto menuturkan keikutsertaan Nabilah dalam kejuaraan FINA World Junior Artistic Swimming Championships merupakan salah satu upaya menjalankan Long Term Athlete Development pada cabang renang artistik. Atlet yang memenuhi persyaratan dari PB PRSI setidaknya mendapat kesempatan melakukan try out di luar negeri. “Pada prinsipnya Pengda PRSI mendukung atlet seperti Nabilah untuk mencari pengalaman dengan mengikuti kejuaraan di luar negeri. Persaingan di kejuaraan dunia tentu sangat ketat. Saya berharap keikutsertaan di kejuaraan junior ini bisa membuka wawasan dia,” kata Maryanto di Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Nabilah akan mengikuti pertandingan di nomor Solo Technical Routine dan Solo Free Routine. Pengda PRSI DIY berharap keikutsertaan pelajar home schooling tersebut memotivasi atlet renang DIY untuk meraih prestasi sehingga bisa tampil di kejuaraan tingkat dunia. “Ini juga menjadi kebanggaan karena Nabilah tercatat sebagai atlet pertama dari Indonesia yang tampil di kejuaraan dunia junior. Keikutsertaan dia semoga bisa memberi motivasi kepada 25 atlet renang artistik DIY,” ujar Maryanto. Sementara, pelatih Rosa Palmastuti yang mendampingi atletnya memprediksi Nabilah harus berjuang ekstrakeras menghadapi persaingan yang ketat. Pasalnya, dia bakal berebut untuk menjadi yang terbaik dengan atlet dari penjuru dunia. Menurut dia apa pun hasil di Kanada, Nabilah mendapatkan pengalaman berharga berkompetisi dengan perenang dunia. “Tidak mudah menghadapi persaingan di kejuaraan dunia. Bila mampu masuk final saja itu sudah menjadi prestasi yang luar biasa. Saya berharap dia mendapatkan pengalaman berharga dari kejuaraan itu,” kata Rosa. Keikutsertaan Nabilah di kejuaraan dunia junior tidak terlepas dari dukungan orangtua dan pelatih serta klub tempat dia bernaung, JAQ. Selain itu support diberikan PB PRSI, KONI DIY, dan Pengda PRSI DIY, serta Pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini wakil bupati Kabupaten Sleman, Dispora Kabupaten Sleman dan Pengkab PRSI Sleman. Kontingen renang artistik ini juga mendapat dukungan dari JNE, KPTI, Hermina Group, dan Eiger Adventure. “Peran orangtua memang sangat penting, terutama yang aktif mendorong anaknya. Bahkan peran orangtua itu bisa mencapai 50 persen. Setelah itu baru pelatih dan atlet itu sendiri. Jadi kami mendukung sepenuhnya Nabilah. Dukungan ini tidak lagi 100 persen tetapi 150 persen,” kata Maryanto memungkasi. “Sebagai orang tua kita akan dukung anak untuk bisa berprestasi, terlebih lagi menuju prestasi dunia. Karena tugas orang tua memberikan support terbaik untuk anak,” ucap Rijal, ayah Nabilah yang berasal dari Ambon ini.

Time Trial Renang, Flairene Lampaui Catatan Perak SEA Games 2019

Tiga perenang nasional tampil apik pada hari kedua Time Trial Indonesia yang berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 22 April 2022. Time Trial berlangsung 3 hari, 21-22 April 2022 yang menjadi persiapan Timnas Renang Indonesia menuju SEA Games 2022 Vietnam, 12 Mei mendatang. Di nomor 100 meter gaya punggung putri, perenang nasional Flairene Candrea mencatat hasil positif yakni 01;03,71 detik (penyisihan) dan 01;03,97 (final). Ini catatan terbaik perenang yang akrab disapa Flai ini, sekaligus melewati catatan medali perak SEA Games 2019 Chloe Isleta yakni 01;03,97 detik atau mendekati medali emas asal vietnam Nguyen Thi Anh Vien yakni 01;02,97 detik. “Catatan Flai ini sudah melewati medali perak dan perunggu pada SEA Games 2019 Filipina. Kabarnya sang peraih emas tidak ikut SEA Games. Kita lihat nanti, Flai berjuang di SEA Games,” jelas Albert Sutanto, Pelatih Kepala Timnas Indonesia. “Berenangnya lebih enak pagi dibanding final pada sesi sore. Namun pada intinya catatan waktu saya bertambah baik. SEA Games punya arti penting buat saya, karena jadi kejuaraan internasional pertama saya dan akan bertarung sekuat tenaga untuk persembahkan yang terbaik,” tegas Flairene, usai lomba. Masih di nomor 100 meter gaya punggung putra, perenang putra Farrel Armandio Tangkas juga mencatat waktu terbaiknya 55,59 detik. Catatan ini melewati medali perunggu SEA Games 2019 milik Siman Sudartawa yakni 55,68 detik. Serta di nomor 50 meter gaya bebas, A.A Istri Kania Ratih mencatat waktu 26,19 detik mendekati rekornas miliknya 26,17 detik.   Sumber: PB PRSI

Persiapan SEA Games 2022 Vietnam, Tim Pelatnas Renang Gelar Time Trial

Tim pelatnas renang Indonesia menggelar Time Trial yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 21 Februari 2022. Time trial ini sebagai persiapan tim pelatnas renang menuju SEA Games 2022 Vietnam, 12-30 Mei. Time Trial langsung dipimpin Pelatih asing asal Australia, Michael Piper yang juga dihadiri Harlin E. Rahardjo (Waketum PB PRSI) dan Ali Patiwiri (Sekjen PB PRSI). Time Trial ini dilakukan untuk mengetahui catatan waktu terbaik para perenang yang telah menjalani pelatnas sejak awal Februari. Time Trial kali ini, Pelatih asal Australia Michael Piper menguji nomor estafet 4×100 meter gaya ganti, serta para perenang wajib sprint 50 meter. Khusus untuk Azzahra time trial kali ini di uji nomor 200 meter gaya ganti. Selain Michael Piper, ofisial pelatnas renang Indonesia yang menghadiri Time Trial ini yakni Wisnu Wardhana (Manajer), Albert Sutanto (Pelatih Kepala), Dony B.Utomo, Marifa Herman Yus, Hendry Sutanto, Chairul Umam (pelatih). Para atlet yang berpartisipasi adalah Glen Victor Sutanto, I Gede Siman Sudartawa, Gagarin Nathaniel Yus, Aflah Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, Joe Aditya, Andi Muhammad Nurizka, Erick Ahmad Fathoni, Reza Bayu Prasetyo, Azzahra Permatahani, Patricia Yosita, A.T. Vannesae Evato, Flairene Candrea, Angel Gabriele Yus. “Dengan melakukan Time Trial rutin ini menjadi ujicoba untuk menilai kemajuan yang telah dicapai atlet selama berlatih di pelatnas. Time Trial ini juga untuk melihat kelemahan dari para perenang untuk segera bisa diperbaiki secepatnya. Time Trial ini juga untuk memperkuat kebersamaan dan kekompakan tim. Lihat saja, bagaimana seluruh perenang ikut mensupport Azzahra yang berenang sendirian di nomor 200 meter gaya ganti,” ujar Harlin Rahardjo, Waketum PB PRSI. Rencananya Time Trial ini akan rutin dilakukan setiap 2 pekan sekali untuk melihat perkembangan setiap perenang. “Tujuan Time Trial ini untuk mempersiapkan atlet menuju kompetisi, karena saat ini tidak ada kompetisi. Jadi kami melakukan improvisasi dengan rutin menggelar time trial, supaya atlet terbiasa dengan atmosfer kompetisi,” jelas Michael Piper. “Dibandingkan Time Trial sebelumnya, saat ini ada kemajuan, terutama untuk 50 meter awal semuanya semakin cepat. Tinggal bagaimana memperbaiki di 50 meter terakhir. Kita masih punya waktu 12 pekan, ini yang harus dimanfaatkan,” imbuh Michael Piper. “Time trial kali ini cukup memuaskan, khususnya di nomor gaya punggung. Namun untuk 200 meter gaya ganti saya belum puas, akan terus saya perbaiki. Pelatih Piper, punya cara tersendiri untuk terus meningkatkan kemampuan dan saya terus mempelajarinya,” ucap Azzahra. Rencananya, tim pelatnas akan mengikuti ujicoba ke luar negeri yakni Singapore National Age Group (SNAG) Championship yang berlangsung di Singapura, 17-21 Maret 2022. Sebelum ke Singapura, PB PRSI akan menggelar seleksi akhir untuk menentukan atlet-atlet yang akan membela Indonesia di ajang SEA Games 2022 Vietnam.

PB PRSI Panggil 16 Perenang Pelatnas SEA Games Dan Asian Games 2022

Jakarta, Sebanyak 16 perenang putra dan putri dipanggil Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI untuk mengikuti Pemusatan Latihan Naaional atau Pelatnas guna menghadapi dua multi event SEA Games 2022 dan Asian Games 2022. SEA Games 2022 akan berlangsung di Vietnam 12-23 Mei dan Asian Games 2022 di Hangzhou, September mendatang. Waketum PB PRSI Bidang Pembinaan dan Prestasi, Reswanda mengatakan pelatnas renang dimulai 3 Februari 2022. “Alhamdulillah berkat usaha yang dilakukan Ketum PB PRSI langsung kontak dengan Menpora dan jajarannya, kita diberi kesempatan melakukan presentasi secara detil apa yang telah kita lakukan dan akan dilakukan kemudian. Dan respon Kemenpora sangat baik sehingga pelatnas renang bisa dimulai 3 Februari,” ujar Reswanda. “Saat ini kita mulai 16 perenang, kemungkinan jumalahnya akan bertambah dalam beberapa minggu ke depan. Yang terpenting kita bisa memulai pelatnas sejak Februari sangat banyak manfaatnya jelang bertanding di SEA Games yang tersisa 14 minggu lagi. Ini harus dioptimalkan,” jelasnya. Dari 16 perenang, selain dihuni para perenang senior, 30 persen juga diisi wajah-wajah baru yang menghiasi bangku pelatnas. Di bagian putra beberapa perenang senior yang dipanggil seperti jagoan 50 meter gaya punggung I Gede Siman Sudartawa, spesialis gaya dada Gagarin Nathaniel Yus, juga perenang jarak jauh Fadlan Prawira. Sedangkan empat wajah baru ada Andi Muhammad Nurrizka (Jatim), Erick Ahmad Fathoni dan Reza Bayu Prasetyo (Jabar), serta Joe Aditya (Jakarta) Di bagian putri dua perenang yang baru bergabung ada dua perenang DKI Jakarta yakni Flairene Candrea dan Angel Gabriella Yus. Selebihnya ada perenang Azzahra Permatahani, Adinda Larasati Dewi, AA Istri Kania, juga kembalinya Patricia Yosita. *** *Berikut daftar tim pelatnas renang :* Tim Pelatih : Wisnu Wardhana, Albert C. Sutanto, Dony B.Utomo, Marifa Herman Yus, Hendry Sutanto, Michael Piper. Putra : I Gede Siman Sudartawa, Glen Victor Sutanto, Gagarin Nathaniel Yus, Aflah Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, Andi Muhammad Nurrizka, Erick Ahmad Fathoni, Reza Bayu Prasetyo, Joe Aditya. Putri : Azzahra Permatahani, Patricia Yosita, AA Istri Kania Ratih, Adinda Larasati Dewi, Anandia Treciel Vanessae Evato, Flairene Candrea, Angel Gabriella Yus.

HUT Ke-70 PRSI, Mulai Penghargaan Sampai Olimpiade 2032 

Rayakan HUT Ke-70, PRSI Bertekad Cetak Sejarah

Jakarta, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI merayakan ulang tahun ke-70 secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Acara dimulai dengan memberikan piagam penghargaan kepada dua staf PB PRSI yakni kepada Rojali yang sudah mengabdi selama 30 tahun dan Nanik Purwaningsih yang mengabdi selama 20 tahun. “Saya memberikan penghargaan kepada dua staff PRSI atas dedikasi dan pengabdian selama 30 tahun,” ujar Ketua Umum PB PRSI 2021-2025, Anindya Novyan Bakrie dalam acara syukuran HUT ke-70 di Oval Plaza Atrium, Epiwalk Rasuna, Kuningan Jakarta, Minggu 21 Maret 2021. PB PRSI didirikan pada 21 Maret 1951 dengan Ketua Umum Pertama Prof. dr. Poerwo Soedarmo. PB PRSI menaungi beberapa disiplin olahraga yakni renang, renang artistik, renang perairan terbuka, polo air dan loncat indah serta satu lagi renang master. “Kita berterima kasih kepada pahlwan PRSI waktu itu Profesor Poerwo yang telah membuat sejarah. Ke depan tantangannya adalah PRSI sejarahnya apalagi,” papar Anin. “Pada 2018 Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games. Selanjutnya bagaimana kita mendukung pemerintah supaya Indonesia menang biding tuan rumah Olimpiade 2032. Tidak hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga sukses prestasi,” jelas Anindya. Saat ini, lanjut Anin, PRSI fokus menyiapkan atlet menuju Olimpiade 2032. “Kita juga harus kerja keras pembibitan untuk Olimpiade 2032. Atlet dengan usia 11-12 tahun kita siapkan menuju Olimpiade. Sport science menjadi basis pendataan yang sangat penting untuk sukses pembinaan,” ucapnya. Perenang I Gede Siman Sudartawa yang hadir berharap pada HUT ke-70, PRSI bisa terus berjaya. “Harapannya PRSI ke depan lebih baik lagi, atlet juga terus mendapat perhatian supaya bisa mencetak prestasi yang baik,” jelas Siman yang didampingi Glen Victor Susanto dan Pelatih Albert Sutanto. Dalam acara ini juga hadir atlet loncat indah Andrian dan Adityo Restu serta pelatih Harli Ramayani dan Pranarta. Juga perwakilan polo air Ridjkie Mulia dan Rezza Audtya yang didampingi Pelatih Dean Baldwin. Perwakilan dari KONI Pusat adalah Wakil Sekjen Otniel Mamahit dan juga perwakilan Komite Eksekutif NOC Indonesia yakni Indra Gamulya dan Arlan Lukman.

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Dukung Anindya Bakrie Kembali Pimpin PB PRSI

Anindya Bakrie diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025.

Jakarta, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap besar Anindya Bakrie bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025. Hal ini disampaikan Okto usai menerima Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia di kantor KOI, Plaza FX Jakarta, Senin 2 Februari 2021. Anindya melaporkan kesiapan PB PRSI yang akan menggelar Munas akhir Februari nanti. Karena situasi pandemi Covid-19, Munas PRSI berlangsung virtual. Dalam kesempatan ini Okto berharap Anindya bisa terus memimpin PB PRSI untuk periode kedua 2021-2025 . Okto menilai kepemimpinan PB PRSI 2016-2020 telah mencetak sejarah dengan meraih medali emas SEA Games 2019 Filipina. Okto yang menyaksikan langsung di Filipina, mengaku bangga Tim Polo Air Putra bisa mematahkan dominasi SIngapura yang sudah juara 27 kali SEA Games, dan ini juga emas pertama Indonesia sejak 1977 atau 42 tahun silam. “Kami dari Komite Olimpiade Indonesia berterima kasih atas kunjungan sekaligus laporan akhir dari teman-teman PRSI. Kita ucapkan selamat atas semua keberhasilan yang telah ditorehkan karena saya pribadi menjadi saksi sejarah ketika (Timnas polo air putra) Indonesia bisa menang melawan Singapura setelah 42 tahun tidak terkalahkan (di SEA Games) dan ini prestasi yang tidak boleh diabaikan,” kata Okto. “Kita bersyukur ketua umum renang sosoknya seperti Pak Anin yang memang suka renang. Jadi, kalau punya ketum yang suka dan punya passion terhadap olahraganya, Insya Allah prestasinya juga bisa lebih baik lagi. Sosok pak Anin adalah sosok yang paling baik dan sangat tepat untuk bisa kembali memimpin PRSI ke depan. Semoga PRSI bisa selalu memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Okto. Okto juga berharap, PB PRSI bisa memberikan dukungan untuk kampanye Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dalam pertemuan ini, Anindya didampingi jajaran pengurus Harlin Rahardjo (Waketum), Sarman Simanjorang (Waketum) dan Zoraya Perucha (Kabid Media & promosi). Sementara itu, Anin menyambut baik segala dukungan yang disampaikan KOI kepada PRSI periode kepengurusannya. Namun, Anin meminta agar KOI tetap setia mengawal setiap program PRSI lantaran masih banyaknya tantangan untuk mencapai ke prestasi yang diharapkan. “Akuatik ini punya 5 anak bukan saja renang, tapi ada polo air, loncat indah, renang indah, dan juga renang perairan terbuka serta renang master. Jadi, dibutuhkan organisasi yang kuat dan apa pun yang didukung oleh teman-teman KOI merupakan suatu kehormatan,” ucap Anin. “Semua ini memang tidak bisa PRSI lakukan sendiri dan harus bersama-sama karena tanpa COVID-19 pun sudah menantang apalagi dengan adanya COVID-19. Namun, dengan dukungan dari KOI dan komitmen pihak lainnya dapat memunculkan semangat untuk bisa maju dan pada akhirnya membuat Merah Putih berjaya dan kita semua bangga,” tuturnya. Sebelumnya, Anindya Bakrie juga mendapat dukungan dari Menpora Zainudin Amali dan Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.

PB PRSI Bahas Protokol Kesehatan Keolahragaan Stadion Akuatik

Stadion akuatik

Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI melakukan pertemuan dengan pihak pengelola Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senin, 15 Juni 2020. Kabid Binpes PB PRSI, Wisnu Wardhana menjelaskan ada beberapa agenda yang dibahas diantaranya terkait protokol kesehatan keolahragaan dan penyamaan persepsi secara teknis mengenai pelaksanaan pelatnas akuatik di masa new normal. Akuatik sendiri tengah menyiapkan pelatnas renang Olimpiade 2021 Tokyo dalam waktu dekat dan juga tengah membidik pelatnas SEA Games 2021 untuk cabang renang, polo air, renang artistik dan loncat indah. “Jadi hari ini kami membahas prosedur latihan renang di masa new normal, karena yang kita ingin tekankan adalah Covid 19 belum selesai meski sudah ada pelonggaran PSBB. Tapi tetap kesehatan adalah hal yang paling diutamakan,” ujar Wisnu. “Kita juga membahas detil bagamana dan apa yang harus dilakukan perenang, pelatih, pengantar dan aspek teknis lainnya di masa new normal ini. Karena selain menggunakan kolam renang ada juga penggunaaan ruang bilas bersama, tempat parkir dan lainnya,” imbuhnya. Mengenai jadwal pelatnas renang kapan dimulai, PRSI masih menunggu Pengelola GBK yang masih berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Kemenpora dan juga Gugus Tugas Covid 19. PB PRSI mengaku siap jika harus mengajukan secara resmi, soal pengajuan pelatnas di Stadion Akuatik GBK. Pasalnya di tengah pandemi Covid 19 ini banyak hal yang harus disinergikan, terkait protokol kesehatan yang telah dibuat Kemenpora. Wisnu juga berharap MoU (Memorandum of Understanding) dengan Kemenpora terkait pelatnas Olimpiade segera terlaksana. “Kami mohon bantuan juga teman-teman di Kemenpora, semoga bisa secepatnya terlaksana. Tapi tetap kita utamakan prosedur yang ada,” jelasnya. PB PRSI juga sudah mengajukan delapan nama perenang untuk pelatnas renang Olimpiade diantaranya I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi, Azzahra Permatahani, Farrel Armandio Tangkas dan lainnya. Kepada semua insan akuatik di daerah, lanjut Wisnu, juga harus memperhatikan protokol kesehatan keolahragaan yang sudah dikeluarkan pemerintah. “Kita juga sadar semua kegiatan di kolam terhenti. Saya berharap semua atlet bisa tetap menjaga kebugaran dengan latihan mandiri. Semoga dengan adanya kelonggaran PSBB ini bisa dijadikan awal yang baik, tentu harus sesuai protokol kesehatan,” jelasnya. Mengenai kualifikasi Olimpiade, Wisnu menjelaskan sudah ada jadwal ulang oleh Federasi. Karena event-event di dunia juga terbatas dan belum dimulai, karena masing-masing negara juga belum mau menerima tamu untuk berbagai macam olahraga.

Tim Loncat Indah DKI Jakarta Juara Umum 3rd IOAC 2019

Adityo dan Tri Anggoro (DKI)

Jakarta, Tim Loncat Indah DKI Jakarta berhasil keluar sebagai juara umum 3rd Indonesia Open Aquatic Championship atau IOAC 2019 yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno Jakarta, 17-19 Desember 2019. Sampai hari kedua, DKI sebenarnya berada di peringkat tiga, namun di hari kedua, Kamis 19 Desember berhasil menambah lima emas. Total DKI mengoleksi 8 medali emas, 11 medali perak dan 6 medali perunggu. Peringkat kedua Jawa Timur dengan raihan 6 emas, 4 perak dan 2 perunggu serta ketiga Kalimantan Selatan dengan 6 emas dan 3 perunggu. Peringkat empat Sumatera Selatan (2-4-7), kelima Sumatera Utara (0-2-1), Keenam Jawa Barat (0-1-3) dan ketujuh Jawa Tengah belum memperoleh medali. Lima emas DKI disumbang melalui Aditya Restu & Andriyan (synchro menara terbuka putra), Nur Mufidah (3M KUC putri), Reza Saputra (menara KUB putra), Adityo Restu (3 M Terbuka Putra), Nur Sudirman (Menara KUC dan Putri). “Di IOAC 2019 ini hasilnya cukup menggembirakan, karena kualitas para atlet meningkat dan juga tingkat kesulitanya bertambah tinggi. Jadi dengan banyaknya event, semakin bagus untuk para atlet,” ujar pelatih Timnas Harly Ramayani. Sementara itu, Zurich juga memberikan asuransi ziaga Jiwa kepada para peraih medali emas yang berusia 18-25 tahun senilai Rp 15o juta selama lima tahun ke depan. Asuransi ziaga jiwa diperuntukan jika terjadi cacat tetap, sampai meninggal dunia.

Putra DKI Jakarta Pertahankan Gelar Juara Polo Air 3rd IOAC 2019

Tim Putra DKI Jakarta Pertahankan Gelar Juara Polo Air 3rd IOAC 2019 .

Jakarta, Tim putra DKI Jakarta kembali mempertahankan emas cabang olahraga polo air putra di 3rd Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019. Bertanding di Stadion Aquatik Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019), DKI menang atas rival terkuatnya Jawa Barat 14-10 dalam pertandingan terakhir. Ini menjadi medali emas ketiga bagi DKI Jakarta sejak IOAC digelar pada 2016 lalu. Dalam kejuaraan yang menggunakan sistem round robin ini, DKI tak terkalahkan dalam enam kali pertandingan melawan Jambi 13-7, DIY 12-8, Jawa Timur 17-9, Sumatera Utara 17-6, Kalimantan Timur 17-10, dan tentunya Jawa Barat 14-10. Bagi Jawa Barat sendiri, ini juga merupakan kali ketiga mereka harus finis di posisi runner-up. Sementara di peringkat ketiga ada Jambi yang mendapatkan perunggu. Selanjutnya Jawa Timur di peringkat empat, DI Yogyakarta (5), Kaltim (6) dan Sumut (7). Di laga penentuan, DKI yang bertopi putih mendapat perlawanan sengit dari Jabar yang unggul 3-1 di babak pertama. DKI mulai menemukan permainannya di babak kedua. Tim ibukota juga diuntungkan dengan banyaknya kesalahan yang dilakukan pemain Jabar dalam menyerang. Terlalu banyak membuang bola dan bermain terburu-buru. Di babak ini DKI kembali mengambil alih permainan dengan unggul dua gol 7-5. Permainan Delvin Felliciano dkk. semakin agresif di dua babak berikutnya. Di babak terakhir, Jabar hampir saja mendekati perolehan angka DKI 10-11 setelah salah satu pemainnya Muhammad Hamid Firdaus, jebolan pemain Timnas SEA Games 2019, bermain apik. Tapi, pertahanan kuat DKI membuat Jabar akhirnya gagal untuk bisa unggul, dan bahkan sebaliknya, DKI lewat serangan cepat mampu menambah tiga poin lagi untuk menutup permainan dengan kemenangan 14-10. “Secara performa keseluruhan sudah bagus dan targetnya memang mau juara di Pra-PON (Pekan Olahraga Nasional) ini. Tapi kalau melihat dari “play by play”, anak-anak masih lambat startnya. Itu kenapa kita kalah di babak pertama. Di babak kedua dan selanjutnya, puji Tuhan anak-anak bisa main baik dan memperbaiki kesalahan kecil,” tukas Pelatih Tim DKI Jakarta Benny Respati yang juga asisten pelatih Timnas di SEA Games 2019.

Klub Millennium Aquatic Jakarta Pusat Pertahankan Juara Umum 3rd IOAC 2019

Klub Millennium Aquatic Jakarta Pusat Pertahankan Juara Umum 3rd IOAC 2019 .

Jakarta, Klub Millennium Aquatic Jakarta Pusat berhasil mempertahankan gelar juara umum 3rd Indonesia Open Aquatic Championship atau IOAC 2019 untuk cabang olahraga renang yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno Jakarta, 13-17 Desember 2019. Juara umum dihitung poin dari raihan medali serta rekor nasional maupun rekor kelompok umur. Klub MNA Jakarta Pusat berhasil mengoleksi poin tertinggi 3006 dengan raihan 22 emas, 23 perak, 26 perunggu. Peringkat kedua Klub Petrokimia Gresik Jawa Timur dengan raihan 2038,5 poin termasuk 10 emas, 13 perak dan 18 perunggu. Peringkat ketiga Elite Swimming Club Kota Bandung dengan raihan 1192,5 poin termasuk 16 emas, 12 perak dan 12 perunggu. Menyusul di peringkat empat Aquarius Bandung 1110 poin, kelima Bali Pari Kabupaten Badung 885 poin, keenam Hiu Kota Surabaya 819 poin, ketujuh Jatayu Denpasar 798 poin, kedelapan TB Denpasar 700,5 poin dan kesembilan MNA Surabaya 638,5 poin dan kesepuluh Jaquatics Jakarta Selatan 609,5 poin. Albert Sutanto, Pelatih MNA mengatakan ini merupakan gelar juara umum kelima dan keempat beruntun sejak 2013. Ini menandakan pembinaan berjalan baik di klub MNA jakarta Pusat. MNA juara umum di tahun 2013, kemudian 2015-2019. “Tugas kita sebagai pelatih supaya anak-anak bisa mencapai yang terbaik. Dengan gelar juara umum, berarti program yang kita jalankan berhasil. Kita patut bersyukur banyak bibit yang berhasil di poles, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” ujar Albert. Daftar Perenang Terbaik 3rd Indonesia Open Aquatic Championship 2019 : # Senior 1. Glen Victor (MNA SUrabaya) 2. Adinda Larasati Dewi (Hiu SUrabaya) # KU 1 1. Farrel Armandio tangkas (Poetere Merauke) 2. Azzahra Permatahani (Belibis, Pekanbaru) # Kelompok Umur 2 1. Cahya Erinjaya (APTA SC Klaten) 2. Elysha Chloe Pribadi (BSJ SC Jakarta) # Kelompok Umur 3 1. Mohamad Rafli Dwi Indriawan (Jatayu Denpasar) 2. Ni Putu Pande Lisa Primasari (TSC Klungkung) Hasil 3rd Indonesia Open Aquatic Championship 2019 cabang renang, Selasa 17 Desember 2019 : # Event 501, 400 M gaya ganti putra 1. Athalarik Maulidio 04.35,60 2. I Putu Wirawan 04.36.07 3. Daniel Setyawan 04.37,19 # EVent 502, 400 M gaya ganti putri 1. Azzahra Permatahani 04.59,32 2. Angel Gabriel Yus 05.10,91 3. Inka Nur Fadilah 05.16,08 # Event 503, 50 M gaya kupu putra 1. Glen Victor 00.24,31 2. Raymond Sumitra 00.25,18 3. Muhammad Fauzan 00.25,33 # Event 504 50 M gaya kupu putri 1.Angel Gabriel Yus 00.28,17 2.Hanna Christina 00.28,77 3. Azzah Sabira Putri 00.28,78 # Event 505 100 M gaya dada putra 1. Gagarin Nathaniel Yus 01.02,79 2. Andi Nurizzka 01.03,03 3. Pande Made Iron 01.04,21 # Event 506 100 M gaya dada putri 1. A.A. Vannesa Evato 01.11,95 2. Adelia 01.12,79 3. Nurita Monica Sari 01.14,47 3. Margareta Kretapradani 01.14,47

Hari Keempat IOAC 2019, Farrel Masih Yang Terbaik di 200 M Gaya Punggung Putra

Samuel Benard Tanalepe yang khusus datang ke Jakarta memantau Farrel.

Jakarta, Perenang dari daerah Papua, Farrel Armandio Tangkas masih yang terbaik di nomor 200 meter gaya punggung putra, setelah keluar sebagai juara di 3rd Indonesia Open Aquatic Championship 2019. Pada ajang SEA Games 2019, Farrel merupakan perenang andalan Indonesia yang berhasil menyumbang medali perak di nomor 200 meter gaya punggung. Berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta, Senin 16 Desember 2019, dalam babak final sore hari Farrel finish pertama dengan catatan waktu 02 menit 05,28 detik. Kedua Daniel Setyawan 02.07,38 dan ketiga Dwiki Anugrah 02.10,95. Pada IOAC 2019, ini merupakan medali kelima, sebelumnya juga menang di gaya punggung 50 dan 100 M, 400 M gaya bebas dan 200 M gaya ganti putra. Sedangkan 200 M gaya bebas dapat perak saat final malam hari. “Senang bisa mempertahankan waktu terbaik usai lomba di SEA Games 2019 Filipina beberapa hari lalu. Ini juga jadi modal awal saya sebelum bertanding di PON Papua 2020,” ujar Farrel. “Farrel itu sossok inspirator untuk para perenang di Papua. Dia bisa jadi motivator para junior untuk bisa mempersembahkan medali emas di PON Papua nanti,” tambah Kabid Binpres PRSI Papua, Samuel Benard Tanalepe yang khusus datang ke Jakarta memantau Farrel. Di nomor 1500 M gaya bebas putra pemenangnya adalah Reza Bayu Prasetyo 16.01,62 dan kedua Rashief Amila Yaqin 16.11,32 serta ketiga Ernest Fabian Wijaya 16.22,78. Pada nomor lainnya, 800 M gaya bebas putri dimenangkan Adinda Larasati Dewi dengan catatan 09.09,73 detik. Kedua Angel Gabriel Yus 09.10,71 dan ketiga Izzy Dwifaiva 09.25.04. Di nomor 100 M gaya kupu putra, emas diraih M.Fauzan Martzah 00.55,42 detik. Kedua Azel Zelmi 00.56,67 dan ketiga Nanda Wahyu Jendro 00.56,75. Untuk nomor 100 M gaya kupu putri emas diraih perenang pelatnas Adinda Larasati Dewi dengan waktu 01.01,42, kedua Angel Gabriel Yus 01.03,69 dan ketiga Hanna Christina 01.04.40. Di nomor 200 M gaya punggung putri juaranya Azzahra Permatahani 02.20,49. Kedua Dewi Novita Lestari 02.23,57 dan ketiga Patrisia Yosita 02.24,93. Sementara itu dari polo air putra, hasil pertandingan Senin 16 Desember 2019 masih Jawa Barat pemimpin klasemen sementara. Jabar meraih dua kemenangan atas Jambi 16-6 dan DIY 13-5. Tim DKI Jakarta juga meraih kemenangan atas Kaltim 17-10 dan mengalahkan Jambi 13-7. Hasil pertandingan lainnya, Jatim mengalahkan Sumut 15-13 dan Kaltim menekuk Sumut 12-9. Penentuan juara untuk cabang polo air putra, DKI Jakarta akan melawan Jawa Barat pada pukul 17.00 WIB.

Polo Air Putri Jawa Barat Juara 3rd IOAC 2019

Tim Polo Air putri Indonesia

Jakarta, Dari ajang 3rd Indonesia Open Aquatic Championship 2019 (IOAC 2019) di cabang polo air putri, Tim Putri Jawa Barat berhasil keluar sebagai juara setelah di partai akhir mengalahkan Putri DKI Jakarta dengan skor 10-8. Dari tiga pertandingan, Putri Jabar tidak terkalahkan dan mengumpulan poin penuh enam. Dua partai sebelumnya, Putri Jabar menundukan DIY 20-4 dan Jambi dengan skor 31-3. Tim DKI Jakarta harus puas di peringkat kedua. Sedangkan DIY berhak di peringkat ketiga setelah di laga terakhir mengalahkan Jambi 29-4. Jambi menempati peringkat keempat. Keempat tim ini juga berhak mengantongi tiket ke PON Papua 2020. Di bagian putra, pada hari pertama, Tim Polo Air Jawa Timur berhasil mengalahkan DIY dengan skor 19-16. Di laga kedua Putra Jabar mengalahkan Sumatera Utara 25 lawan 5 dan di laga ketiga Jambi menekuk Kalimantan Timur 22-8. Di hari Minggu, 15 Desember 2019 ada enam partai yakni Jatim akan melawan Jabar, DIY lawan Kaltim, Sumut menantang DKI, Jabar menghadapi Kaltim, lalu Jatim melawan DKI serta terakhir DIY versus Jambi. Farrel Sabet 2 Emas Renang Pada cabang renang, pada nomor 100 meter gaya bebas putra dimenangkan Fadlan Prawira dengan waktu 00.52,30 detik dan kedua Putra M.Randa 00.52,70 serta ketiga Agus Nuarta 00.53,40. Di nomor 100 meter gaya bebas putri, medali emas dimenangkan Sagita Putri 00.58,21 detik. Peringkat dua Patrisia Yosita 00.58,42 dan ketiga Prada Hanan 00.59,46. Pada nomor 1500 meter gaya bebas putri dimenangkan Azzahra Permatahani 17.43,93 detik, Kedua Izzy Dwifaiva 17.47,65 dan Angel Gabriel Yus 17.58,41. Di nomor 800 meter gaya bebas putra Rashief Amila Yaqin 08.27,21 detik, Kedua Athalarik Maulidio 08.35,10 dan ketiga Ernest Fabian Wijaya 08.35,31. Sedangkan nomor 50 meter gaya punggung putri pemenangnya adalah Sofie Kemala 00.30,67, kedua Nurul Fajar 00.30,72 dan ketiga Dewi Novita Lestari 00.30,75. Di nomor 50 meter gaya punggung putra dimenangkan Farrel Armandio Tangkas 00.26,86, kedua Dwiki Anugrah 00.27,06 dan ketiga Muhammad Echa 00.27,86 detik. Sedangkan nomor 200 meter gaya ganti putri Azzahra Permatahani finish pertama dengan catatan 02.19,52, kedua Ressa Kania Dewi 02.19,70 dan ketiga A.A. Vannesa Evato 02.24,84. Di bagian putra, 200 meter gaya ganti putra Farrel Tangkas 02.07,45, kedua I Putu Wirawan 02.09,07 serta ketiga Daniel Setyawan 02.10,10.

SEA Games 2019: Timnas Triathlon Sumbangkan 1 Medali Emas dan3 Medali Perunggu untuk Indonesia

SEA Games 2019: Timnas Triathlon Sumbangkan 1 Medali Emas dan 3 Medali Perunggu untuk Indonesia

Manila, 2 Desember 2019 – Timnas Triathlon Indonesia yang dikawal oleh 4 atlet berbakat berhasil membawa pulang 1 Emas dan 3 Perunggu untuk cabang olahraga triathlon pada SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Jauhari Johan (32), Eva Desiana (29), Ahlul Firman (21), dan Nethavani Octaria (18) menutup pertandingan hari ini dengan medali perunggu pada nomor mixed relay. Sebelumnya, di pagi hari ini Jauhari Johan berhasil mengantongi medali emas untuk nomor duathlon perorangan putra sedangkan kemarin Ahlul Firman dan Nethavani berhasil mendapatkan medali perunggu untuk nomor triathlon perorangan (1/12). Prestasi ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa, mengingat ini adalah kali pertama timnas triathlon Indonesia berhasil membawa pulang 4 medali sekaligus sepanjang keikutsertaan di kejuaraan olahraga multi-event. Pada mixed relay yang dilakukan di Subic Bay, Manila tersebut, setiap tim diperkuat oleh 2 laki-laki dan 2 perempuan, masing-masing harus menyelesaikan renang sejauh 350 m, sepeda 10 km, dan lari 2,5 km secara bergantian. Tim Indonesia berkompetisi dengan urutan Nethavani – Jauhari Johan – Eva Desiana – Ahlul Firman. Atas pencapaian timnas triathlon hari ini, Manager Atlet Akbar Nasution mengaku sangat senang dengan hasil yang didapat. “Jauhari Johan, Eva Desiana, Ahlul Firman, dan Nethavani telah memberikan kemampuan terbaik mereka. Saya dan Indonesia tentunya sangat bangga. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi untuk terus berupaya mengembangkan diri dan kembali mengharumkan nama Indonesia di kompetisi berikutnya.” katanya. Prestasi di SEA Games 2019 ini menoreh sejarah baru bagi timnas triathlon Indonesia yang pernah berpartisipasi pada SEA Games 2017 dan ASIAN Games 2018, namun belum berhasil mendapatkan medali. Jauhari Johan Sumbangkan Emas untuk Indonesia di SEA Games 2019 Atlet asal Sumatera Selatan, Jauhari Johan berhasil mendapatkan posisi tercepat dengan catatan waktu 1 jam 52 menit 51 detik dalam nomor perorangan duathlon (lari 10 km – sepeda 40 km – lari 5 km), mengalahkan pesaing terberatnya dari Filipina, Delos Reyes Joey yang finis di urutan ke 2. “Saya sangat bersyukur bisa tampil prima dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Latihan dan persiapan yang telah kami lakukan berbuah baik. Saya sangat senang bisa mencapai target dan menyumbangkan emas untuk Indonesia” kata Jauhari Johan. Timnas Triathlon, atas dukungan komunitas dan organisasi triathlon Indonesia berangkat 1 minggu lebih awal dari jadwal pertandingan, memungkinkan mereka untuk dapat mencoba arena dan menyesuaikan diri terlebih dahulu. Sebelumnya Jauhari Johan sudah pernah mengikuti SEA Games untuk cabang olahraga lari dengan perolehan medali tertinggi adalah perak. Ini adalah emas pertama yang berhasil diraih Jauhari Johan setelah 12 tahun berkecimpung di dunia lari dan triathlon. Tentang Timnas Triathlon Dibentuk di tahun 2018, Timnas Triathlon Indonesia memulai kiprahnya di perhelatan olahraga antar negara di ASIAN Games 2018. Timnas ini mencakup para atlet yang berlaga di nomor Triathlon dan Duathlon. Triathlon merupakan olahraga yang menggabungkan tiga cabang olahraga (renang, lari dan bersepeda), sedangkan duathlon adalah olahraga yang menggabungkan dua cabang olahraga (lari dan bersepeda).  

KONI Pusat Dan PB PRSI Tingkatkan Kerjasama Pembinaan Atlet

Anindya Bakrie mengakui membutuhkan peran KONI, untuk membangun prestasi akuatik Indonesia.

Jakarta, KONI Pusat atau Komite Olahraga Nasional Indonesia dan PB PRSI atau Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia sepakat untuk meningkatkan kerjasama membina atlet-atlet muda, khsususnya akuatik untuk kemajuan prestasi olahraga Indonesia. Demikian kesepakatan yang terungkap dalam pertemuan jajaran elit KONI Pusat dan PB PRSI di Kantor KONI Pusat, Jakarta, Rabu, 13 November 2019. Jajaran PRSI diterima Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (purn) Marciano Norman dan Sekjen Ade Lukman. Perwakilan PB PRSI yang hadir Anindya N. Bakrie (Ketua Umum), Ali Patiwiri (Sekjen) Harlin Rahardjo (Waketum), Sarman Simanjorang (Waketum), Reva Deddy Utama (Binpres), Teguh Anantawikrama (Wasekjen), Zoraya Perucha (Kabid Humas), Agus Susanto (Humas). Akuatik sendiri dihuni beberapa cabang olahraga yakni renang, loncat indah, polo air, renang artistik dan renang perairan terbuka serta renang master. Agenda terdekat adalah membahas SEA Games 2019 Filipina, PON 2020 Papua dan Olimpiade 2020 Jepang. “Kita mendapat kehormatan dengan kunjungan dari PB PRSI pimpinan Anindya Bakrie. Kita berbagi ilmu bagaimana meningkatkan pembinaan prestasi olahraga khususnya akuatik. Beliau menyampaikan perkembangan atlet akuatik, sedangkan kita KONI memberikan masukan supaya ke depan, akuatik menjadi cabang olahraga yang bisa menyumbang medali emas, setiap mengikuti multi event atau single event,” ucap Marciano Norman. “Saya berharap akuatik bisa menyiapkan atlet-atletnya sedini mungkin dengan pola latihan yang baik. Kita rindu bagaimana di renang satu atlet bisa dapat enam emas atau lebih. Seandainya Indonesia punya atlet seperti itu maka Indonesia bisa mendapat tempat terhormat. Saya berharap PRSI tidak berhenti dan terus meningkatkan pembinaan olahraga akuatik kepada masyarakat, supaya banyak yang menekuni renang,” harap Marciano. Anindya Bakrie mengakui membutuhkan peran KONI, untuk membangun prestasi akuatik Indonesia. “Bisa silaturahmi dengan Ketum KONI sangat baik sekali karena PRSI merupakan bagian dari KONI dan tentu ingin beri kontribusi positif,” ujar Anindya Bakrie. Mengenai program pengiriman atlet ke luar negeri, seperti Amerika Serikat juga menjadi perhatian khusus untuk program jangka panjang. “Tadi Ketum KONI juga berpesan untuk fokus pada yang muda. Kita juga sedang mencoba kepada para perenang muda untuk punya kesempatan sekolah di luar negeri seperti Amerika Serikat. Seperti para perenang senior sebelumnya. Dengan berlatih di Amerika Serikat bisa meningkatkan kemampuan baik dari segi mental dan juga jam terbang yang sangat kompetitif,” ucap pria yang akrab disapa Anin. Dalam kesempatan ini, Anin berharap pada SEA Games 2019 Filipina kontingen akuatik bisa melebihi raihan SEA Games 2017 Malaysia. Pada SEA Games 2017 silam, cabang olahraga akuatik mampu menyumbangkan 25 medali untuk Indonesia dengan rincian 4 emas, 11 perak, dan 10 perunggu. “Untuk SEA Games 2019, ada 13 perenang, 13 atlet polo air putra, dan tiga atlet loncat indah. Pokoknya, mereka sudah berusaha yang terbaik dalam menyiapkan segalanya untuk bisa menyaingi pencapaian 2 tahun lalu,” ucap Anin. (*)

Farrel Armandio Tangkas Pertajam Rekornas 200 Meter Gaya Punggung Putra

Perenang asal klub Bali Pari SC, Pande Made Iron Digjaya berhasil memecahkan rekor nasional kelompok umur 1 di nomor 100 meter gaya dada putra di ajang Jakarta Open Swimming Competition di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/09/2019).

Hasil memukau ditorehkan perenang muda Farrel Armandio Tangkas (18 tahun) yang berhasil mempertajam rekor nasional di nomor 200 meter gaya punggung putra pada ajang Jakarta Open Swimming Championship 2019 di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (28/08/2019). Putra Dayak kelahiran Surabaya ini mencetak rekornas baru 2 menit 01,16 detik atau mempertajam rekornas miliknya 2 menit 02,31 detik di SEA Age Group, Juli 2018 Filipina. Sebelumnya rekornas ini dipegang Siman Sudartawa dengan catatan 2 menit 02,44 detik di SEA Games 2011. “Tentu senang sekali bisa pecahkan rekornas disaksikan kedua orang tua saya yang selalu mendukung. Ini juga berkat hasil berlatih di pelatnas Bali. Soal medali di SEA Games nanti saya belum pikirkan target. Yang terpenting saya ingin fokus memperbaiki semua kekurangan, supaya maksimal di SEA Games,” jelas Farrel. Sementara itu, hasil bagus juga diraih perenang asal klub Bali Pari SC, Pande Made Iron Digjaya (18 tahun) berhasil memecahkan rekor nasional kelompok umur 1 di nomor 100 meter gaya dada putra. Iron mencatat waktu rekornas baru di KU-1 dengan catatan 01 menit 04,16 detik. Rekornas lama milik Dwiki Rahardjo 01 menit 04,35 detik pada IOAC Desember 2018. “Bersyukur bisa pecahkan rekornas kelompok umur 1, ini jadi motivasi saya untuk bisa terus memperbaiki catatan waktu,” ucap Iron penuh semangat. Hasil menarik terjadi di nomor 50 meter gaya dada putra senior. Dua perenang pelatnas Gagarin Nathaniel Yus dan Muhammad Fachri menyentuh finish bersamaan dengan catatan waktu 28,44 detik. Keduanya meraih medali emas kembar, sedangkan medali perunggu diraih Dennis Tiwa dengan catatan 29,04 detik. Sejak hari pertama, JOSC 2019 sudah tercipta tiga rekornas. Dua rekornas sebelumnya dicetak Azzahra Permatahani di dua nomor berbeda. Pada nomor 200 meter gaya dada Azzahra mencetak rekornas baru yakni 2 menit 32,22 detik. Rekornas lama milik Vannesae Evato 2 menit 32,57 detik. Rekornas Azzahra lainnya di nomor spesialisnya 200 meter gaya ganti putri dengan waktu 2 menit 16,43 detik atau mempertajam rekornas lama miliknya sendiri 2 menit 16,71 detik. Event selanjutnya, PB PRSI akan menggelar Indonesia Open Aquatic Championship 2019, 13 Desember mendatang.

Jakarta Open, Jadi Seleksi Terakhir Renang Sebelum Ke SEA Games 2019 Filipina

Cabang olahraga renang mulai dipertandingkan di SEA Games mulai 4-9 Desember 2019.

Bali – Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI, sejak Bulan Juni telah menggelar pemusatan latihan atau Pelatnas cabang olahraga renang yang akan berlaga di multi event dua tahunan SEA Games 2019 Filipina. Cabang olahraga renang mulai dipertandingkan di SEA Games mulai 4-9 Desember 2019. Sedangkan polo air 26 November – 1 Desember, loncat indah 6-7 Desember, dan renang perairan terbuka 10 Desember. Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin Rahardjo tak henti-hentinya terus mensupport latihan para perenang pelatnas di Kolam Renang Tirta Arum, Blahkiuh, Badung, Bali. “Pelatnas renang sudah mulai sejak Juni, dan saya cukup senang kondisi atlet sangat baik serta banyak kemajuan yang telah diperoleh para perenang pelatnas. Diatas kertas mereka sangat baik, tapi tetap kami berikan ujian di Jakarta Open,” Ujar Harlin di sela-sela kunjungannya ke Blahkiuh, Rabu (18/9/2019). Pelatnas renang sendiri dihuni 12 perenang terdiri dari 10 perenang inti dan 2 perenang cadangan yakni Triady Fauzi Sidiq, Aflah Fadlan Prawira, Glen Victor Sutanto, Muhammad Fahri, Farrel Armandio Tangkas, Gagarin Nathaniel Yus, Azzahra Permatahani, Nurul Fajar, Adinda Larasati Dewi. Dua perenang cadangan yakni Ananda Treciel Vannesae Evato dan Ressa Kania Dewi. Mereka didampingi tim pelatih yakni Hartadi, David Armandoni (Perancis), Dony B.Utomo, Hendri Susanto, Herman Yus, Albert dan Felix Sutanto, Nizarudin. Satu perenang yakni I Gede Siman Sudartawa, diantar oleh Pelatih Albert C Sutanto, tengah menjalani pelatnas di Virginia, Amerika Serikat, ditangani pelatih kenamaan, Sergio Lopez Miro (ex pelatih juara olimpiade Joseph Schooling dan Caeleb Dressel). Siman sendiri sudah lolos limit A yang ditetapkan oleh PB PRSI utk skuad SEA Games 2019 saat kejuaraan di Hong Kong Agustus lalu. Dalam kesempatan ini Harlin juga mengingatkan kepada atlet untuk tetap fokus dan serius berlatih di pelatnas, karena jika penampilannya turun bukan tidak mungkin akan digantikan para perenang nasional lain. “Ada dua syarat yang akan lolos membela Indonesia di ajang SEA Games nanti, yakni harus peringkat 1 dan 2 nasional, serta lolos limit yang telah ditetapkan PB PRSI di tiap nomor. Pembuktian terakhir adalah ajang Jakarta Open 26-28 September mendatang,” tegas Harlin. “Jakarta open jadi ajang seleksi terakhir siapa yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2019. Ini sangat penting para atlet di pelatnas membukukan catatan waktu terbaik mereka, karena kalau gagal, besar kemungkinan diganti atlet non pelatnas,” ucap Harlin. Pelatih timnas asal Perancis, David Armandoni, mengaku telah mempersiapkan anak buahnya untuk bisa memberikan hasil terbaik di ajang Jakarta Open. “Jakarta Open sangat penting bagi atlet untuk membuktikan latihan yang sudah dijalani selama ini. Jadi mereka harus tampil maksimal jika ingin lolos ke SEA Games, karena Jakarta Open adalah seleksi terakhir menuju SEA Games,” tegas David. “Saya sangat mempersiapkan diri untuk tampil di Jakarta Open. Tentu yang pertama saya ingin lolos dan terpilih jadi perenang Indonesia yang ke SEA Games. Selain latihan rutin, dua minggu terakhir saya juga persiapan khusus Jakarta Open seperti fisik dan berlatih 9 kali seminggu. Selain itu saya juga ingin perbaiki catatan di nomor 400 meter gaya ganti,” jelas perenang muda Azzahra Permatahani. Harlin menjelaskan, setiap perenang yang diberangkatkan ke SEA Games Filipina harus punya potensi medali. “Karena budget terbatas, skuad SEA Games kali ini kemungkinan “ramping”, tapi kita ingin berkualitas dan yang berangkat adalah yang punya potensi medali emas atau perak. Termasuk dua perenang cadangan perempuan yang ada potensi untuk medali di nomor estafet gaya ganti putri,” ungkap Harlin. Selanjutnya para perenang pelatnas akan mengikuti training camp di Kunming, Cina sekitar bulan Oktober. “Latihan di high altitude (dataran tinggi) dengan kadar oksigen yg lebih “tipis” di Kunming bagi perenang jarak menengah dan jarak jauh bertujuan untuk meningkatkan VO2 max para perenang,” tutup Harlin.

Azzahra dan Adinda, Pertajam Rekornas di Singapura dan Jawa Timur

Azzahra Permatahani sukses memecahkan rekornas di nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri dengan waktu 4 menit 48,51 detik. (@simonecastrovillari)

Singapura- Dua perenang muda Indonesia menunjukan kemajuan pesat jelang tampil di SEA Games 2019 Filipina, Desember mendatang. Adinda Larasati Dewi (18 tahun) dan Azzahra Permatahani (17 tahun), mampu memecahkan rekor nasional (rekornas) saat bertanding di dua tempat terpisah, yakni Jawa Timur dan Singapura, Jumat (22/3). Azzahra Permatahani yang bertanding di Singapura dalam event bertajuk ’50th SNAG atau Singapore National Age Group Swimming Championship 2019′, memecahkan rekornas di nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri dengan catatan 4 menit 48,51 detik. Rekornas lama Azzahra 4 menit 50,39 detik tercipta di SEA Games 2017 Malaysia, saat itu Azzahra meraih medali perak. Bertanding di OCBC Aquatic Centre, Singapura, Azzahra juga berhasil meraih medali emas. Event SNAG ini menjadi salah satu ujicoba Azzahra sebelum tampil di SEA Games 2019 Filipina, Desember mendatang. Sementara itu, perenang nasional lainnya, Adinda Larasati Dewi juga berhasil memecahkan rekor nasional nomor andalannya 100 meter gaya kupu-kupu putri. Bukan di Singapura, Adinda memecahkan rekornas di kandangnya sendiri Surabaya, pada ajang Kejurprov (kejuaraan provinsi) Jawa Timur. Adinda mencatat rekornas baru dengan membukukan waktu satu menit 00,98 detik, mempertajam rekornas lama atas namanya sendiri 01:01,35 detik yang tercipta di ’42nd SEA Age Group Swimming Championship’, di Filipina, Juli 2018. Sama seperti Azzahra, Adinda juga tengah dipersiapkan menuju SEA Games 2019 Filipina. Sehari sebelumnya di ajang ’50th SNAG di Singapura, perenang nasional putra Aflah Fadlan Prawira juga berhasil memecahkan rekor nasional di nomor 400 meter gaya bebas putra dengan catatan 03 menit 52,16 detik. Rekornas lama Fadlan adalah 03:53,01 detik yang tercipta pada Asian Games 2018, di Jakarta. (Adt)

Koleksi 10 Emas, Bocah 10 Tahun Asal Bali Jadi Perenang Terbaik Kejurnas Pelajar 2019

Perenang kelahiran Singaraja, Buleleng, 4 Oktober 2008, Made Bayu Artiana Putra Dhananjaya, menjadi yang terbaik Kelompok Umur (KU) IV Kejurnas Renang Antar Pelajar dan Mahasiswa Seluruh Indonesia 2019, di Kolam Renang Tirta Krida, Yogyakarta, pada 2-3 Februari. (rri.co.id)

Singaraja- Perenang asal Buleleng, Bali, Made Bayu Artiana Putra Dhananjaya, menjadi perenang terbaik Kelompok Umur (KU) IV Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Renang Antar Pelajar dan Mahasiswa Seluruh Indonesia 2019, di Kolam Renang Tirta Krida, Kompleks Akademi Angkatan Laut (AAL) Yogyakarta, pada 2-3 Februari. Perenang kelahiran Singaraja, Buleleng, 4 Oktober 2008 itu, sukses mengoleksi 10 medali emas. Bayu, sapaannya, yang turun di KU IV tampil gemilang. Ia menyabet medali emas dari 10 nomor yang diikutinya. Pada hari pertama event tersebut, perenang Mola-mola Swimming Club Buleleng itu menyapu bersih kemenangan. Masing-masing di nomor 200 meter gaya bebas, 100 meter gaya kupu-kupu, 50 meter gaya dada, 100 meter gaya punggung, dan 50 meter gaya bebas. Tren positif anak asuh Wayan Setaya itu berlanjut pada hari kedua. Bayu menjadi kampiun usai mencapai finish pertama di lima nomor berbeda. Yakni 100 meter gaya bebas, 50 meter gaya punggung, 100 meter gaya dada, 50 meter gaya kupu-kupu, dan 200 meter gaya ganti. Wayan Artanayasa, orang tua Bayu yang turut mendampingi putranya itu, menyebut penampilan Bayu sangat maksimal. Ia menegaskan hasil di Yogyakarta jadi barometer program latihan yang dijalani putranya itu. “Tak semua emas diraih dengan best time, karena Bayu selama latihan dalam masa lelah setelah mengikuti Indonesia Open 2018,” ujar Artanayasa, dikutip dari rri, Senin (4/1). Kedepan, terang Artanayasa, banyak yang harus diperbaiki dari Bayu, terutama segi fisik. “Sehingga di kejuaraan selanjutnya, catatan waktu yang ditorehkan makin tajam,” tambah Artanayasa. Berkat torehan 10 medali emas, atlet yang masih mengenyam pendidikan di SDN 3 Banjar Jawa Buleleng itu, dinobatkan sebagai atlet terbaik KU IV putra. Selain Bayu, perenang Buleleng lainnya, yakni Made Pryamanaya Satria Dewadatta Ganesha Pooja, berhasil meraih dua perak dan satu perunggu. Medali perak dari perenang klub Bina Sakti itu berasal dari nomor 200 meter gaya kupu-kupu serta 200 meter gaya punggung. Dan, medali perunggu dihasilkan dari nomor 100 meter gaya kupu-kupu. Sedangkan di tingkat mahasiswa, perenang Dewa Gede Anom Artha Tanaya, menjadi atlet terbaik putra pada Kejurnas ini. Mahasiswa Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) itu sukses membawa pulang tiga medali emas, yakni di nomor 100 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya bebas, dan 100 meter gaya punggung. (Adt)

Gabung Klub Elit Polo Air di Serbia, Dua Atlet Indonesia Cicipi Kompetisi Eropa

Dua atlet Polo Air Indonesia, Rezza Auditya Putra (kiri) dan Ridjkie Mulia Harahap, diperkenalkan PB PRSI, sebelum bertolak ke Serbia, di Kantor PB PRSI, Jakarta, pada Selasa (22/1). Keduanya akan membela tim Polo Air elit Eropa, VK Belgrade, untuk mengarungi Liga utama di Serbia. (Tribunnews.com)

Jakarta- Atlet Polo Air Indonesia, Rezza Auditya Putra bersama Ridjkie Mulia Harahap, dua bulan ke depan akan berada di Serbia. Di sana mereka akan membela tim Polo Air elit Eropa, VK Belgrade, untuk mengarungi Liga utama di Serbia. Kualitas mumpuni yang dimiliki dua atlet tersebut, menjadi alasan utama kenapa Belgrade memilihnya, hal ini diakui oleh Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin E. Rahardjo. Rezza dan Ridjkie sendiri akan mengikuti kompetisi bersama Belgrade selama dua bulan, dan akan menetap pada 24 Januari hingga 26 Maret 2019. “Ini kesempatan emas untuk Ridjkie dan Rezza, karena tidak mudah bisa diterima bermain di Liga Top Polo Air Serbia. Tim Polo Air Serbia adalah juara Olimpiade, kami berharap, dua pemain ini bisa menimba ilmu dari tik terkuat dunia,” kata Harlin, ketika ditemui di Wisma Bakrie 1, Jakarta. Saat ditanya target kedepan setelah bermain bersama VK Belgrade, Rezza pun tak berpikir jauh, dalam benaknya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk timnya dan saat kembali ke tanah air ia bisa berguna untuk Timnas Polo Air Indonesia. “Untuk pribadi tidak memikirkan habis musim ini mau gimana, tapi bagaimana kami berdua bisa dapat pengalaman dan bisa buat Timnas, kalau misalnya kita masuk ke bursa transfer ya itu Alhamdulillah, dan pasti itu impian kita bisa bermain di liga Eropa,” kata Rezza di Jakarta, Selasa (22/1). Apalagi pada akhir 2019, Indonesia akan turut serta pada ajang SEA Games yang akan dihelat di Filipina. “Untuk sekarang foksunya memperbaiki skill dan mental sebagai individu dan pemain, jelang tampil di SEA Games nanti,” sambung atlet kelahiran Jakarta 16 Januari 1990. Senada dengan Ridjkie, pemain yang menjabat sebagai kapten Timnas Polo Air Indonesia itu juga mengaku minim pengalaman dalam hal mental. Di sana ia pun ingin melatih serta meningkatkan mental bertandingnya. Rencananya Rezza dan Ridjkie akan bertolak ke Serbia pada esok hari, Rabu (23/1). “Kalau teknik Polo Air, sebetulnya hampir sebagaian besar itu sudah kami dapatkan dari pelatih, karena apa yang Serbia pelajari kita sudah dapat, cuma kan di level kompetisi ini kan butuh mental bertanding yang kuat,” ujar pria kelahiran 13 Juni 1990. VK Belgrade adalah klub polo air asal Belgrade, Serbia, yang bermain di kasta tertinggi Liga Polo Air Serbia. Klub ini berambisi mengincar peringkat tiga klasemen musim ini. Rezza dan Ridjkie direkrut dengan status free transfer atau bebas kontrak. Mereka akan berada di bawah asuhan pelatih Nikola Milosavljevic. (Adt)

Tim Renang Indonesia Sabet 16 Medali Emas di ASEAN University Games, Wushu Sumbang Empat

Tim renang Indonesia sukses menyabet enam belas medali emas, sembilan perak, dan satu perunggu, hingga Jumat (14/12), pada ASEAN University Games 2018 (AUG), yang berlangsung di Myanmar International Convention Center 2, Naypyitaw, Myanmar, 8-12 Desember. (PRSI)

Jakarta- Sebanyak 180 atlet mahasiswa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi, bertanding demi mengharumkan nama Indonesia pada ajang ASEAN University Games (AUG) 2018 yang dilaksanakan di Naypyitaw, Myanmar. Kompetisi itu berlangsung selama 13 hari, mulai 8 -20 Desember 2018, di Myanmar International Convention Center 2. Sejak dimulai pada 1980, ASEAN University Games yang berada di bawah ASEAN University Sports Council (AUSC), Indonesia selalu berhasil mendominasi perolehan medali. Tim atlet Indonesia kali ini, didampingi Direktur Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Didin Wahidin, Ajang olahraga multi cabang tingkat mahasiswa ini mempertandingkan 17 cabang olahraga, memperebutkan total 1897 medali, yang terdiri dari 587 emas, 587 perak, dan 723 perunggu. Sebanyak 201 kompetisi dan diikuti sebanyak 2078 atlet, pelatih, dan manajer dari negara-negara anggota ASEAN. Perolehan medali hingga Jumat (14/12), atlet mahasiswa Indonesia saat ini berada di peringkat dengan raihan 21 Medali Emas, 10 perak dan 15 perunggu, dibawah Thailand. Tim atlet mahasiswa Indonesia mengikuti 13 dari 17 cabang olahraga yang dipertandingkan. Cabang olahraga yang diikuti atlet mahasiswa Indonesia yaitu wushu, badminton, Bola voli, renang, catur, sepaktakraw, atletik, dayung, panahan, bola basket, pentaque, karate, dan vovinam. Prestasi manis pun diraih tim wushu Indonesia, yang sukses menyabet tujuh medali di ajang ini. Empat diantaranya ialah medali emas, satu medali perak dan dua medali perunggu. Manajer tim wushu Indonesia, Novita mengatakan atlet yang menyumbangkan medali emas, ialah Haris Horatius, Adi Rominto Manurung, Rosalina Simanjuntak, dan Erwin Wijayanto. “Haris turun di kelas nanquan. Dia juga menyumbangkan perak di kelas nando+nanguan. Sementara, Adi turun di kelas 56 kg. Rosalina di kelas 48 kg dan Erwin di kelas changquan,” kata Novita, pada Kamis (13/12). Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino mengaku, sangat gembira dengan raihan para atletnya. Dia berharap ke depannya, Indonesia bisa terus mendapatkan medali di AUG 2018. Namun, dia juga meminta para atlet dan pelatih mempersiapkan diri dengan maksimal sebelum mengikuti kejuaraan. “Persiapan AUG harusnya lebih maksimal lagi, terutama dalam mempersiapkan atlit,” tukasnya. Sementara, medali perunggu direbut Monica Pransisca Sugianto di kelas daoshu+gunshu, serta atlet putra, Bobie Valentinus Gunawan, dalam nomor taijiquan+taijijian. Torehan luar biasa diukir tim Renang Indonesia, yang mengirim 17 atletnya, terdiri dari 9 Perenang Putra dan 8 Perenang Putri. Renang menjadi cabor ladang emas terbanyak bagi kontingen merah putih. Di hari ketiga, mereka mampu mengoleksi 6 medali emas, 1 perak, 4 perunggu. Total selama tiga hari, tim renang meraih 16 emas, 9 perak dan 1 perunggu. (Adt) Peraih Emas Tim Renang Indonesia • Ressa Kania Dewi (400 m gaya Bebas, 200 m gaya bebas, 200 m IM) • Raina Saumi (800 m gaya bebas) • Vanesa Evato (200 m gaya dada) • Nurul Fajar Fitriyati (50 m gaya kupu kupu, 200m gaya punggung, 100 m gaya punggung) • Siman Sudartawa (100 m gaya punggung, 50 m gaya punggung) • Aflah Fadlan Prawira (200 m gaya kupu kupu, 200 m IM) • Ricky Anggawidjaja (200 m gaya punggung) • 4×100 m estafet gaya ganti putra • 4×100 m estafet gaya ganti putri • 4×100 m gaya bebas estafet putri (Yosita Hapsari, Ressa Kania Dewi, Nurul Fajar Fitriyati, Sagita Putri Krisdewanti)