Sukses melaju ke babak perempat final Piala Suhandinata 2024, tim...
Read MoreCetak Sejarah, Gadis 17 Tahun Ikut Kejuaraan Dunia Junior Renang Artistik
Atlet renang artistik asal Yogyakarta, Nabilah Umarella, akan mengikuti FINA World Junior Artistic Swimming Championships 2022 di Quebec, Kanada. Ini untuk kali pertama perenang muda Indonesia tampil di kejuaraan dunia junior yang berlangsung pada 23-27 Agustus 2022. Prestasi mengesankan dari Nabilah karena dirinya bakal menambah jam terbang dan ‘membuka jendela’ lebih luas dalam dunia renang artistik. Perenang berusia 17 tahun ini telah memenuhi kualifikasi yang ditentukan PB PRSI sehingga mendapat kesempatan mewakili Indonesia di kejuaraan dunia junior. Ketua Umum Pengda PRSI DIY, Maryanto menuturkan keikutsertaan Nabilah dalam kejuaraan FINA World Junior Artistic Swimming Championships merupakan salah satu upaya menjalankan Long Term Athlete Development pada cabang renang artistik. Atlet yang memenuhi persyaratan dari PB PRSI setidaknya mendapat kesempatan melakukan try out di luar negeri. “Pada prinsipnya Pengda PRSI mendukung atlet seperti Nabilah untuk mencari pengalaman dengan mengikuti kejuaraan di luar negeri. Persaingan di kejuaraan dunia tentu sangat ketat. Saya berharap keikutsertaan di kejuaraan junior ini bisa membuka wawasan dia,” kata Maryanto di Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Nabilah akan mengikuti pertandingan di nomor Solo Technical Routine dan Solo Free Routine. Pengda PRSI DIY berharap keikutsertaan pelajar home schooling tersebut memotivasi atlet renang DIY untuk meraih prestasi sehingga bisa tampil di kejuaraan tingkat dunia. “Ini juga menjadi kebanggaan karena Nabilah tercatat sebagai atlet pertama dari Indonesia yang tampil di kejuaraan dunia junior. Keikutsertaan dia semoga bisa memberi motivasi kepada 25 atlet renang artistik DIY,” ujar Maryanto. Sementara, pelatih Rosa Palmastuti yang mendampingi atletnya memprediksi Nabilah harus berjuang ekstrakeras menghadapi persaingan yang ketat. Pasalnya, dia bakal berebut untuk menjadi yang terbaik dengan atlet dari penjuru dunia. Menurut dia apa pun hasil di Kanada, Nabilah mendapatkan pengalaman berharga berkompetisi dengan perenang dunia. “Tidak mudah menghadapi persaingan di kejuaraan dunia. Bila mampu masuk final saja itu sudah menjadi prestasi yang luar biasa. Saya berharap dia mendapatkan pengalaman berharga dari kejuaraan itu,” kata Rosa. Keikutsertaan Nabilah di kejuaraan dunia junior tidak terlepas dari dukungan orangtua dan pelatih serta klub tempat dia bernaung, JAQ. Selain itu support diberikan PB PRSI, KONI DIY, dan Pengda PRSI DIY, serta Pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini wakil bupati Kabupaten Sleman, Dispora Kabupaten Sleman dan Pengkab PRSI Sleman. Kontingen renang artistik ini juga mendapat dukungan dari JNE, KPTI, Hermina Group, dan Eiger Adventure. “Peran orangtua memang sangat penting, terutama yang aktif mendorong anaknya. Bahkan peran orangtua itu bisa mencapai 50 persen. Setelah itu baru pelatih dan atlet itu sendiri. Jadi kami mendukung sepenuhnya Nabilah. Dukungan ini tidak lagi 100 persen tetapi 150 persen,” kata Maryanto memungkasi. “Sebagai orang tua kita akan dukung anak untuk bisa berprestasi, terlebih lagi menuju prestasi dunia. Karena tugas orang tua memberikan support terbaik untuk anak,” ucap Rijal, ayah Nabilah yang berasal dari Ambon ini.