FIFA Matchday Indonesia dan Timor Leste Tanpa Penonton

Laga antara Indonesia dan Timor Leste dalam FIFA Matchday pada 27 dan 30 Januari 2022 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, dipastikan tanpa penonton. Kepastian itu setelah ada pertemuan dengan Polda Bali, PSSI, dan Satgas Covid-19 pulau Bali. Polda Bali dan Satgas Covid-19 beralasan covid-19 jenis omicron di Bali menunjukkan kenaikan. Mereka pun tak mau ambil risiko jika pertandingan digelar dengan penonton. “Kami (PSSI) menyadari dan memahami masalah ini. PSSI sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait hal tersebut. Ini langkah terbaik untuk melindungi semua pemain, ofisial, panitia pelaksana, dan suporter sendiri terhadap varian omicron,” kata Head of Dept Suporter Development and Engagement, Budiman Dalimunthe. Budiman menambahkan saat ini Seri IV Liga 1 juga sedang berlangsung di Pulau Dewata ini. Itu sebabnya untuk melindungi semua pihak yang terlibat dalam Liga 1, pembatalan adanya penonton di laga antara Indonesia dan Timor Leste bisa dimaklumi. “Di atas semuanya itu ada masalah keselamatan yang lebih penting. FIFA matchday penting, tetapi mentaati protokol kesehatan jauh lebih penting. Itu sebabnya prokes ketat plus tanpa penonton sebagai langkah yang tepat. “Mudah-mudahan di laga FIFA matchday berikutnya bisa ada penonton. Itu pun dengan catatatn varian omicron terus menurun,” pungkas Budiman. Sumber: PSSI

Jadwal Timnas Indonesia U-22 VS Vietnam Di Final SEA Games 2019

timnas-u22-lolos-final-sea-games

Timnas Indonesia U-22 selangkah lagi meraih medali emas sepak bola SEA Games 2019. Garuda Muda -julukan timnas Indonesia U-22 telah sukses melangkah hingga ke final. Sebelumnya di semifinal SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-22 menyingkirkan Myanmar. Egy Maulana Vikri dkk. menang 4-2 dalam pertandingan selama 120 menit. Di partai puncak, Timnas Indonesia U-22 menantang Vietnam, yang menyingkirkan Kamboja dengan skor telak 4-0. Duel melawan Vietnam menjadi partai ulangan bagi Timnas Indonesia U-22. Kedua tim sudah bertemu saat babak fase Grup B. Ketika itu, Garuda Muda kalah 1-2. Medali emas SEA Games 2019 menjadi harga mati bagi Timnas Indonesia U-22. Pasalnya, Garuda Muda terakhir kali meraih medali emas SEA Games pada tahun 1991. Berikutini jadwal Timnas Indonesia U-22 di final SEA Games 2019 yang akan disiarkan di RCTI. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia)   Jadwal Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam Selasa, 10 Desember 2019 Pukul: 19.00 WIB Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam Venue: Rizal Memorial Stadium Live di RCTI Klasemen Akhir Grup B 1 Vietnam 5 4 1 0 17-4 13 2 Indonesia 5 4 0 1 17 -2 12 3 Thailand 5 3 1 1 14-4 10 4 Singapura 5 1 1 3 7-6 4 5 Laos 5 1 1 3 4-12 4 6 Brunei 5 0 0 5 0-31 0 Skuat Timnas Indonesia U-22 Kiper: Nadeo Argawinata, Muhammad Riyadi Belakang: Bagas Adi Nugroho, Andy Setyo, Nurhidayat Haji Haris, Dodi Alekvan Djin, Rachmat Irianto, Asnawi Mangkualam, Firza Andika Tengah: Zulfiandi, Syahrian Abimanyu, Sani Rizki Fauzi, Evan Dimas, Feby Eka Putra, Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Osvaldo Haay, Irkham Zahrul Milla Depan: Muhammad Rafli Pelatih: Indra sjafri

Menang Tipis 1-0 Dari Mauritius, Poin Indonesia di Peringkat FIFA Bertambah 1001

Aksi winger Timnas Senior asal klub Persebaya Surabaya, Irfan Jaya (18), saat menaklukkan Timnas Mauritius 1-0, dalam laga pertandingan uji coba internasional, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Selasa (11/9). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas Senior unggul tipis 1-0 dari Mauritius, saat melakoni laga persahabatan internasional di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Selasa (11/9). Selain untuk persiapan Piala AFF 2018, laga ini penting karena bisa mendongkrak Indonesia di ranking FIFA. Merunut ranking FIFA per 16 Agustus 2018, Indonesia masih terkunci di urutan ke-164 dengan 992 poin. Sementara sang lawan yang berjuluk Club M (Mauritius) dan Les Dodos (burung Dodo khas Mauritius), ada di peringkat ke-155 dengan 1.028 poin. Pada uji coba ini, Indonesia yang mendominasi jalannya pertandingan baru bisa mencetak skor pada menit akhir waktu normal. Berawal dari sepakan striker Arema FC, Dedik Setiawan, yang belum semenit memasuki lapangan sebagai pemain pengganti, yang bisa ditepis kiper Mauritius, Jean-Louis Kevin. Bola rebound Dedik, akhirnya dituntaskan Evan Dimas menjadi gol, di menit ke-89. Dikutip dari Labbola, Stefano Lilipaly dkk menguasai duel ini. Mereka mencatat 67 persen penguasaan bola, berbanding 33 persen milik Mauritius. Indonesia mampu mencatat 10 peluang berbahaya dan 7 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara sang lawan, hanya mengemas enam peluang, dengan tiga shot on target. Dari sisi akurasi umpan, Tim Merah Putih sanggup menyentuh kisaran angka 84 persen, berbanding 72 persen catatan para pemain tim tamu. Yakni, 472 dari 556 umpan pemain Indonesia mengarah tepat sasaran. Catatan itu terbilang timpang, jika dibandingkan peforma negara kepulauan di kawasan pantai timur Benua Afrika itu. Tim tamu bahkan ‘hanya’ mengalirkan 196 operan sukses, alias nyaris tiga kali lipat di bawah timnas Indonesia. Lantas, apa yang membuat timnas Indonesia “hanya” menang tipis? Jawabannya adalah kepiawaian Jean-Louis dalam melindungi gawangnya. Kiper klub Pamplemousses SC di Liga Mauritania ini, mampu melakukan 6 penyelamatan! Salah satu aksi terbaik pria bertinggi 189 cm, itu terjadi pada menit ke-30, saat dengan berani mementahkan peluang Stefano Lilipaly, yang sudah berhadapan satu lawan satu. Meski demikian, Pelatih Mauritius, Francisco Filho mengaku jika Timnas Indonesia memiliki materi pemain yang lebih baik dari timnya. Filho menyebut permainan Indonesia sangat agresif. Ia merasakan tekanan yang luar biasa dari serangan Indonesia, sepanjang pertandingan. “Indonesia…. mereka punya pemain yang bagus. Mereka menang beruntung, hahaha,, tapi itu hanya lelucon saya saja. Ya Indonesia luar biasa, dan berhak menang kali ini,” ujar Filho selepas pertandingan. “Kami berhasil menahan gempuran Indonesia. Pada menit akhir kami melakukan kesalahan dan kesalahan itu membuat kami kebobolan,” tandasnya. Les Dodos mengakhiri dua pertandingan kalender FIFA di Asia Tenggara, tanpa kemenangan. Sebelumnya, Mauritius bermain imbang 1-1 atas Singapura. Sementara Asisten Pelatih Timnas, Kurniawan Dwi Yulianto, mengaku bersyukur karena anak asuhnya bisa tampil sabar. Ia menjelaskan bukan perkara mudah bisa membongkar pertahanan tim yang bermain solid (compact defense) seperti Mauritius. Menurutnya, butuh kesabaran untuk bisa mendapatkan peluang. “Saya ucapkan terima kasih kepada para pemain, karena butuh kesabaran membongkar pertahanan yang bagus itu tidak gampang. Tapi pemain mengikuti instruksi dan bermain sabar. Saya salut kepada tim Mauritius yang bermain bertahan dengan bagus. Ini jadi bahan evaluasi jelang AFF,” ujar Kurniawan, pada Selasa (11/9). Hasil Kemenangan di stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi itu, diperkirakan segera mendongkrak peringkat tim Garuda di rangking FIFA. Itu artinya, Hansamu Yama dan kawan-kawan berhasil menambah poin, dari 992 menjadi 1.001. Dengan raihan poin sebanyak itu, tim asuhan kuartet legenda Indonesia Danurwindo, Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandi dan Bima Sakti ini, berpeluang naik dua tingkat ke posisi 162 ranking FIFA. Serta menggeser Belize dan Vanuatu. (Ham)

Efek Domino Piala AFF U-22 2019, Kunci Tongkat Estafet Skuat Junior Timnas Indonesia

Salah satu event yang jadi terobosan baru AFF adalah event Piala AFF U-22, yang akan diselenggarakan di Kamboja, sekaligus menjadi negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah perdana. Nama Egy Maulana Vikri yang memperekuat klub Polandia, Lechia Gdansk, menjadi kandidat skuat Timnas Indonesia di ajang itu. (goal.com)

Jakarta- Dewan AFF menggelar sidang ke-16 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu (25/8). Dalam sidang itu diputuskan beberapa negara yang menjadi tuan rumah kejuaraan, mulai Piala AFF U-15, Piala AFF U-18, sampai Piala AFF U-22, untuk penyelenggaraan 2019. Hasil sidang memutuskan Piala AFF U-15 2019 akan berlangsung di Thailand, Piala AFF U-18 2019 di Vietnam. Dan, Piala AFF U-22 digelar di Kamboja. Dari sekian banyak agenda kejuaraan AFF pada 2018, Indonesia tak kebagian satupun sebagai penyelenggara. Sebab, pada 2018, Indonesia sudah banyak menjadi tuan rumah agenda AFF. Salah satu event yang menjadi terobosan baru AFF adalah pelaksanaan perdana ajang Piala AFF U-22. Rencananya kejuaraan itu bakal diselenggarakan di Kamboja, sekaligus menjadi negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah pertama. Namun, untuk kepastian bulan atau tanggal pasti penyelenggaraannya, AFF belum bisa memutuskan. Meski demikian ada opsi yang disiapkan, yakni sebelum, atau sesudah SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina. Khusus bagi Indonesia, mengikuti Piala AFF U-22 bakal dibutuhkan perombakan besar di skuat tim nasional. Maklum, sebagian besar penggawa Asian Games 2018 sudah melewati batas usia 22 tahun, pada 2019. Sebagai contoh di lini belakang, hanya ada nama Andy Setyo (20 tahun) dan Bagas Adi Nugroho (21 tahun) yang pada 2019, belum melewati umur 22 tahun. Lalu di posisi kiper, tinggal menyisakan Awan Setho (21 tahun), dan Satria Tama, jika ia masih dipanggil Timnas. Sementara itu di lini tengah, Indonesia kehilangan generasi yang menjuarai Piala AFF U-19 2013. Trio Evan Dimas, Hargianto, dan Zulfiandi, tahun depan akan menginjak usia 23-24 tahun, yang tentunya tak bisa diturunkan di Piala AFF U-22. Dua pemain yang berpotensi tampil adalah Hanif Sjahbandi dan Septian David Maulana. Keduanya sekarang berumur 21 tahun. Justru, yang paling mengkhawatirkan adalah komposisi lini depan. Indonesia sampai detik ini belum memiliki penyerang kategori U-22 dengan kualitas mumpuni. Bahkan, di gelaran Asian Games 2018, pun merah putih sampai harus menggunakan jasa Beto Goncalves, sebagai pemain senior naturalisasi. Opsi terbaik sementara ini adalah Saddil Ramdani, yang belum genap berkepala dua, itupun sebagai penyerang sayap. Untuk penyerang tengah, ada dua nama populer yakni Ezra Walian (20 tahun), dan Egy Maulana Vikri (18 tahun), meski sebaiknya tidak terlalu berharap, karena belum tentu mereka dilepas klubnya. Lalu bagaimana jika memanggil nama Amiruddin Bagus Kahfi, yang tampil gemilang di Piala AFF U-16? Tidak menutup kemungkinan ia mendapat panggilan ke timnas U-22, tapi juga tidak bisa dibebani ekspektasi yang tinggi, lantaran usianya yang masih sangat belia. Pada 2019, Indonesia akan ditinggal sejumlah besar pemain U-23 yang tampil di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Artinya, Garuda Muda akan memasuki era baru dengan para pemain baru. Sayangnya, saat ini belum terlihat pemain yang berpotensi menjadi andalan di Timnas U-22 tahun depan. Persoalan ini sebelumnya juga pernah dihadapi Indonesia, jelang SEA Games 2017. Minimnya jumlah pemain U-22 yang cukup menit bermain di klubnya, ‘memaksa’ PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) meneken regulasi anyar, yang mewajibkan seluruh tim Liga 1, harus memainkan pemain U-23 sebagai starter. Regulasi itu memang berhasil. Ada banyak pemain muda yang meroket seperti Rezaldi Hehanussa, Hanif Sjahbandi, Febri Hariyadi, Osvaldo Haay, hingga Marinus Wanewar. Itu menunjukkan, andai klub lebih berani memberikan porsi bermain pada pemain muda, akan ada banyak bakat besar yang terus berkembang. Langkah serupa seharusnya diterapkan jelang Piala AFF U-22. Tentu menimbulkan pro dan kontra, meski tak dipungkiri muncul efek negatifnya, bagi beberapa klub. Tapi, jika kesadaran untuk memainkan pemain muda, masih belum dimiliki klub, maka kelak akan muncul kembali, aturan yang “memaksa” untuk melakukannya. Timnas junior Indonesia terus menyabet prestasi dan hasil membanggakan. Sebagian besar skuat juara, kemudian menjadi tulang punggung di kategori usia selanjutnya. Jika trofi juara bisa disabet di Piala AFF U-22 2019, bukan tak mungkin, Timnas Indonesia akan memiliki calon generasi juara di Piala AFF senior. (Art)

Rapor Merah Luis Milla Berlanjut, Indonesia Kandas Dari UEA di 16 Besar Lewat Adu Penalti

Kiprah Timnas U-23 di Asian Games 2018 harus berakhir dengan dramatis. Hansamu Yama dkk akhirnya kalah, lewat drama adu penalti 4-3 dari Uni Emirat Arab (UEA), setelah pertandingan pada waktu normal berakhir dengan skor 2-2. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 harus tersingkir di babak 16 besar Asian Games 2018. Hal ini terjadi setelah Evan Dimas dan kawan-kawan kalah adu penalti 3-4 dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8). Adu penalti harus dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 2-2 selama 120 menit. Timnas U-23 langung kecolongan pada menit 19. Pasukan Luis Milla dihukum penalti usai Andy Setyo melanggar Zayed Alameri. Zayed maju sebagai algojo sukses menceploskan bola. Gol balasan Indonesia diciptakan Alberto Goncalves pada menit 52. Pemain naturalisasi asal Brasil tersebut berhasil menyontek bola yang dikirimkan Septian David. Sial bagi tuan rumah, Timnas U-23 kena hukuman penalti lagi pada menit 62. Kapten Hansamu Yama melakukan kesalahan fatal dengan melanggar Aldarmki Shaheen di kotak terlarang. Almari Zayed yang kembali maju sebagai eksekutor, sukses menyarangkan bola. Di sisa waktu, Timnas U-23 menyerang UEA habis-habisan untuk menyamakan kedudukan. Usaha ini tak sia-sia, karena Stefano Lilipaly sukses mengubah skor jadi 2-2 di masa injury time. Di babak perpanjangan waktu, kedua masih terus jual beli serangan. Namun, tak ada gol tambahan yang tercipta dan pertandingan terpaksa dilanjutkan ke adu penalti. Stefano Lilipaly menjadi algojo pertama Indonesia dan sukses menjebol gawang UEA. Ahmad Alhashmi menyamakan skor. Penendang kedua Indonesia, Septian David Maulana, gagal menuntaskan tugas. Bola hasil hasil tendangannya melambung. Zayed Al-Ameri membawa UEA unggul 2-1. Beto Goncalves sukses menjebol gawang UEA dan kedudukan menjadi 2-2. Khaled Al-Dhanhani sukses menipu Andritany dan kembali membawa UEA unggul 3-1. Saddil Ramdani sebagai algojo keempat Indonesia gagal. Bola hasil tendangannya ditangkap kiper UEA, Mohamed Al-Shamsi. Drama berlanjut. Giliran UEA yang gagal menjebol gawang Andritany. Hargianto sukses memperpanjang napas Indonesia, skor menjadi 3-3. Uni Emirat Arab akhirnya memastikan kemenangan, setelah Abdulla Husain menjebol gawang Andritany. Kegagalan Timnas U-23 ini makin menegaskan reputasi buruk Milla. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya melawan tim-tim asal Timur Tengah, dibawah Milla, Indonesia sangat lemah. Sebelumnya, Garuda muda sempat menghadapi Bahrain dan Suriah. Dari kedua laga tersebut, Indonesia tak satupun sanggup memenangkan pertandingan. Hal serupa kembali terulang, saat Timnas U-23 takluk oleh tim asal Timur Tengah lainnya, Palestina, dengan skor tipis 1-2, pada laga penyisihan kedua Grup A Asian Games 2018, Rabu (15/8). Berdasarkan statistik partisipasi, rekor UEA sejatinya memang lebih baik dari Indonesia, di Asian Games. UEA tampil dalam cabor sepak bola Asian Games sebanyak empat kali, dan menjalani 17 laga. Total tujuh kemenangan, dalam dua edisi terakhir, dan menjadikan The Falcon selalu lolos ke delapan besar. Bahkan, pada 2010, mereka menembus final dan meraih medali perak, paska dikalahkan Jepang. Empat tahun lalu, langkah mereka pun terhenti saat mencapai babak delapan besar. Usai mengalahkan Vietnam di 16 besar, mereka lalu takluk dari Korea Utara. Sebaliknya, prestasi terbaik Indonesia dalam gelaran sebelumnya adalah lolos hingga ke babak 16 besar. Tampil di Asian Games 2014, In cheon, Korea Selatan, Garuda Muda akhirnya dihentikan Thailand. Sebelum Asian Games 2018, tim merah putih melakoni 7 laga di Asian Games, dengan torehan 2 kemenangan dan empat kali kalah. (Dre) Rekor Indonesia Di ASIAN GAMES 2002 tidak berpartisipasi 2006 babak kualifikasi pertama 2010 absen 2014 babak 16 besar Statistik Indonesia di Asian Games Sebelumnya Partisipasi: 2 kali Main: 7 Menang: 2 Imbang: 1 Kalah: 4 Gol: 14 Kebobolan: 21

Empat Tim Lolos Perempat Final, Vietnam Resmi Ukir Rekor Baru Cabor Sepak Bola di Asian Games

Striker Timnas Vietnam, Nguyen Cong Phuong (9), menjadi pencetak gol tunggal kemenangan timnya atas Bahrain, pada laga 16 besar, dan menjadi sejarah baru lolos ke perempat final event Asian Games 2018. (FoxsportsAsia.com)

Jakarta- Cabang sepak bola putra Asian Games 2018 menuntaskan empat partai, dari delapan laga 16 besar, pada Kamis (23/8). Korea Selatan, Uzbekistan, Suriah, dan Vietnam yang meraih kemenangan dipastikan bakal saling sikut pada fase perempat final. Bertempat di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, partai yang mempertemukan Timnas U-23 Iran vs Korea Selatan, berakhir dengan skor 0-2. Korea Selatan mengunci kemenangan berkat gol Hwang Ui Jo dan Lee Seungwoo. Hasil ini membuat Tim Negeri Ginseng dipastikan bakal bersua lawan tangguh, Uzbekistan pada babak perempat final. Uzbekistan turut memastikan satu tiket ke perempat final setelah menang mudah atas Hongkong pada laga 16 besar di hari yang sama. Laga Uzbekistan vs Hongkong berakhir dengan skor meyakinkan 3-0. Uzbekistan langsung memimpin lewat gol Ikromjon Alibaev pada babak pertama, tepatnya menit ke-27. Di paruh kedua, barulah dua gol lain sukses disarangkan skuat asuhan Ravshan Khaydarov, masing-masing lewat aksi Javokhir Sidikov serta Zabikhillo Urinboev. Pada hari yang sama, Suriah dan Vietnam juga mengunci satu tiket menuju perempat final. Kedua tim saling berhadapan pada babak perempat final. Suriah melakoni laga 16 besarnya lebih dulu. Menghadapi Palestina, mereka menang tipis 0-1. Gelandang Suriah bernomor punggung enam, Ahmad Ashkar, mencetak gol kemenangan pada menit 73. Adapun Vietnam yang berlaga di lokasi yang sama, Stadion Patriot Chandrabhaga beberapa jam kemudian menaklukkan Bahrain, dengan skor serupa, 1-0. Gol yang menyegel kemenangan Vietnam dalam laga ini, dicetak striker mereka, Nguyen Cong Phuong, dua menit jelang waktu normal berakhir. Jika tak ada perubahan tempat (venue), maka laga perempat final bakal berlangsung pada Senin (27/8), di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Duel Suriah vs Vietnam akan dihelat sore hari, sementara Uzbekistan akan meladeni perlawanan Korea Selatan pada petang harinya. Masih ada empat partai lain di hari kedua babak 16 besar, Jumat (24/8), termasuk Timnas U-23 melawan Uni Emirat Arab (UEA). Dari empat tim yang sudah lolos ke perempat final, terjadi partai menarik, saat Iran menantang juara bertahan Korea Selatan. Bagi Iran, kegagalannya kali ini sangat menyesakkan dada. Iran merupakan juara pada Asian Games 2002. Pada Asian Games 2006, Iran finis di urutan ketiga, lalu Asian Games 2010, Iran finis di posisi keempat. Namun, pada Asian Games 2014, Iran terhenti di penyisihan grup. Bagi Vietnam, hasil ini mengukir catatan baru dalam event Asian Games, yakni lolos pertama kali ke perempat final. Pada Asian Games 2010 dan 2014, Vietnam terhenti di babak 16 besar. Pada 2010, Vietnam disingkirkan Korea Utara dengan skor 2-0. Tahun 2014, Vietnam digasak Uni Emirat Arab dengan skor 3-1. (Dre) BABAK 16 BESAR HASIL Kamis, 23 Agustus 2018 Palestina 0-1 Suriah Uzbekistan 3-0 Hongkong Iran 0-2 Korea Selatan Vietnam 1-0 Bahrain JADWAL Jumat, 24 Agustus 2018 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi China vs Arab Saudi 16.00 WIB Stadion Wibawa Mukti, Bekasi Indonesia vs Uni Emirat Arab 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Malaysia vs Jepang 19.30 WIB Stadion Wibawa Mukti, Bekasi Bangladesh vs Korea Utara === PEREMPAT FINAL JADWAL Senin, 27 Agustus 2018 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Uzbekistan vs Korea Selatan 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi China/Arab Saudi vs Malaysia/Jepang 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Indonesia/UEA vs Bangladesh/Korea Utara 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Suriah vs Vietnam

Lolos Fase Grup, Jadi Rekor Tim Tersubur Dan Mimpi Buruk Luis Milla Versus Tim Timur Tengah

Winger Timnas U-23 asal Persib Bandung, Febri Haryadi (13), saat beradu sprint dengan gelandang Palestina, Mahmoud Abuwarda (7), pada laga penyisihan Asian Games 2018 Grup A, Selasa (15/8), di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 melaju ke perdelapan final Asian Games 2018, sebagai juara Grup A. Kontestan lainnya, UEA pun tembus ke babak 16 besar dari peringkat terbaik ketiga di Grup C. Kedua tim belum pernah bertemu. Selama penyisihan grup, Indonesia dan UEA ternyata sama-sama produktif, dalam melepaskan tembakan ke arah gawang. Selain melawan Palestina, Indonesia selalu unggul dalam tembakan tepat ke gawang saat menghadapi Taiwan, Laos, dan Hongkong. Sedangkan, UEA unggul dalam tembakan tepat ke gawang ketika menghadapi Suriah dan Timor Leste, tapi berimbang saat melawan China. Lalu siapa yang paling produktif melakukan tembakan tepat ke gawang? Berdasarkan statistik yang dikutip dari laman resmi AsianGames2018.id, Indonesia menghadapi empat kompetitor di Grup A, dengan total tembakan tepat ke gawang sebanyak 38 kali. Dari 38 kali tembakan tepat ke gawang itu, 11 berbuah gol. Namun, jika hasil melawan Taiwan tak dihitung, maka hanya ada 28 tembakan tepat ke gawang lawan dengan jumlah tujuh gol. Berdasarkan regulasi penentuan peringkat ketiga terbaik, hasil apapun melawan tim di urutan terbawah grup, tak akan dihitung demi asas keadilan. Sementara UEA, menghasilkan 21 tembakan tepat ke gawang, tapi hanya lima yang berbuah gol. Artinya, dalam eksekusi tembakan tepat ke gawang, tim merah putih jauh lebih produktif ketimbang UEA. Diprediksi, UEA akan kembali melakukan banyak upaya tembakan tepat ke gawang, pada babak perdelapan final nanti. Selain menyegel titel juara grup, tim asuhan Luis Milla pun menjadi salah satu tim tersubur pada fase grup Asian Games 2018, dengan torehan 11 gol. Jumlah ini sama dengan catatan yang dibuat oleh Juara Grup C, China. Bedanya, Indonesia mencetak 11 gol dari empat pertandingan, sementara 11 gol China didapat dari tiga laga. Namun, sejatinya ada hal yang harus diwaspadai oleh Milla. Sejak menjadi arsitek Indonesia pada Januari 2017, Milla sudah tiga kali mendampingi skuad Garuda melawan negara asal Timur Tengah. Dua kali melawan Suriah dan satu kali menghadapi Palestina. Dari ketiga laga itu, Indonesia selalu takluk dari lawannya, meski dengan skor tipis. (Ham) Rekor Indonesia Kontra tim asal Timur Tengah 16 November 2017 (Persahabatan) Indonesia 2-3 Suriah (Septian David 36′, Osvaldo Haay 45′; Momen Naji 31′,43′, Abd Al-Rahman 53′) 18 November 2017 (Persahabatan) Indonesia 0-1 Suriah (Mouhamad Anez 83′) 15 Agustus 2018 (Asian Games 2018) Indonesia 1-2 Palestina (Irfan Jaya 23′; Oday Dabbagh 16, Mohamed Darwish 51′) == Statistik Penyisihan INDONESIA TAIWAN 0-4 INDONESIA Total Tembakan: 7-22 Tembakan ke Gawang: 5-10 Dominasi Bola: 42%-58% INDONESIA 1-2 PALESTINA Total Tembakan: 6-17 Tembakan ke Gawang: 1-8 Dominasi Bola: 51%-49% LAOS 0-3 INDONESIA Total Tembakan: 3-32 Tembakan ke Gawang: 2-17 Dominasi Bola: 37%-63% INDONESIA 3-1 HONGKONG Total Tembakan: 17-4 Tembakan ke Gawang: 10-2 Dominasi Bola: 59%-41% === UNI EMIRAT ARAB (UEA) UEA 0-1 SURIAH Total Tembakan: 8-7 Tembakan ke Gawang: 3-2 Dominasi Bola: 54%-46% TIMOR LESTE 1-4 UEA Total Tembakan: 8-24 Tembakan ke Gawang: 4-16 Dominasi Bola: 35%-64% UEA 1-2 CHINA Total Tembakan: 9-5 Tembakan ke Gawang: 2-2 Dominasi Bola: 55%-47%

Tren Positif UEA Babak 16 Besar di Dua Asian Games Terkini, Wajib Diwaspadai Timnas U-23

Bek kanan Timnas U-23, I Putu Gde Juni Antara (2), membayangi pemain Hongkong Wai Keung Chung (9), pada laga penentuan Juara Grup A, di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Senin (20/8) malam. Indonesia berhasil unggul 3-1 dan lolos ke babak 16 besar cabor sepak bola putra. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 Indonesia dan Timnas U-23 Uni Emirat Arab (UEA) terus mengasah diri. Kedua tim itu akan bertemu dalam babak 16 besar sepak bola putra Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (24/8) pukul 16.00 WIB. Indonesia lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup A setelah pada laga terakhirnya menekuk Timnas U-23 Hongkong 3-1. Uni Emirat Arab lolos ke babak 16 besar setelah menjadi salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik, meski kalah 1-2 dari China pada laga terakhirnya. Mengamati perjalanan UEA ke babak 16 besar, di atas kertas Indonesia berpeluang lolos ke perempat final. Namun, fase sistem gugur (knockout) biasanya berbeda dengan penyisihan grup. Sebuah tim bisa saja tampil kurang mengesankan di penyisihan grup, tapi bisa tampil lebih baik di fase babak knockout. Sepanjang tampil di Asian Games, tim yang nyaris saja batal ikut cabang sepak bola ini karena sempat tak diikutkan dalam undian itu, lebih baik dari Indonesia. UEA mengikuti sepak bola Asian Games sejak 2002. Prestasi terbaik UEA di cabang sepak bola itu adalah runner-up atau meraih medali perak. Sedangkan Indonesia hanya sampai babak 16 besar. UEA memiliki tradisi positif, di dua Asian Games sebelumnya, setiap kali lolos ke babak 16 besar. Pada Asian Games 2012 di Guangzhou, China, tim berjuluk Al Suqor (The falcons) menekuk para atlet Kuwait 2-0 di babak 16 besar. Di partai perempat final, UEA menang adu penalti 9-8 setelah bermain 0-0 hingga perpanjangan waktu dengan Korea Utara. Dan di fase semifinal, UEA menang 1-0 atas Korea Selatan setelah 0-0 hingga 2×45 menit. Akhirnya, di final UEA menyerah 0-1 kepada Jepang. Lalu, Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, UEA juga lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup G. Di babak 16 besar, UEA berhasil menekuk Vietnam, yang perkasa di penyisihan grup, dengan skor 3-1. Di perempat final, langkah UEA dihentikan Korea Utara dengan skor 1-0. Dalam sejarah Asian Games, UEA sejatinya pernah melawan Indonesia, pada babak perempat final Asian Games X/1986 di Seoul, Korea Selatan. Saat itu, tim asuhan Almarhum Bertje Matulapelwa, sukses mengandaskan negara dengan julukan negri Tuan Tanah itu, melalui adu penalti dengan skor 4-3. Sebelumnya, skor 2-2 dalam pertandingan normal. Tim Indonesia maju ke semifinal Asian Games 1986. Tapi, Ponirin Meka, Marzuki Nyakmad, Ricky Yakob, dan kawan-kawan, tumbang di tangan tuan rumah, Korea Selatan 4-0. Pada perebutan medali perunggu, Ponirin cs pun dikalahkan Kuwait 5-0. Peringkat keempat 1986 merupakan prestasi tertinggi tim merah putih, di ajang Asian Games. Skuad tim 1986 yang antara lain berisi Ponirin Meka/I Gede Putu Yasa, Yonas Sawor, Marzuki Nyakmad, Zulkarnaen Lubis, Ricky Yakob, Ely Idris, Robby Darwis, dan Robby Maruanaya, merupakan salah satu generasi emas dalam sepak bola nasional. (Ham) JALAN KE 16 BESAR Timnas U-23 Taiwan 0-4 INDONESIA INDONESIA 1-2 Palestina Laos 0-3 INDONESIA INDONESIA 3-1 Hongkong Uni Emirat Arab UEA 0-1 Suriah Timor Leste 1-4 UEA UEA 1-2 China

Juarai Grup A, Uni Emirat Arab Calon Lawan Timnas U-23 Babak 16 Besar

Winger Timnas U-23, Irfan Jaya (18) melakukan selebrasi bersama Evan Dimas (6) dan Hansamu Yama (16), usai mencetak gol balasan merah putih ke gawang Timnas Hongkong, pada awal babak kedua. Timnas akhirnya menang dengan skor akhir 3-1. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 menang 3-1 atas Hong Kong pada partai pamungkas Grup A sepak bola Asian Games 2018, di Stadion Patriot Candrabhaga, Senin (20/8). Skuat Garuda menekuk Hongkong dengan skor akhir 3-1. Tiga gol pasukan Luis Milla dicetak oleh Irfan Jaya 46′, Stefano Lilipaly 85′, dan Hanif Sjahbandi 90+2′. Sedangkan gol tunggal Hongkong lahir dari kaki sang kapten Hok Ming Lau, di akhir babak pertama. Dengan kemenangan ini, Indonesia telah mengoleksi sembilan poin (tiga kali menang satu kali kalah). Di posisi runner-up adalah Palestina yang merangkum delapan angka. Evan Dimas dkk selanjutnya akan meladeni Uni Emirat Arab (UAE) di babak 16 besar. Uni Emirat finis di baris ketiga Grup C, setelah hanya mampu meraih tiga poin dari tiga laga. Poin ini didapat dari kemenangan besar saat mengandaskan Timor Leste dengan skor 4-1. Sisanya, Uni Emirat tampil tak terlalu istimewa. Mereka bahkan kalah telak dari China (1-2) serta Suriah (0-1). Berdasarkan jadwal awal, Indonesia akan bertanding di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, pada Jumat (24/8). Namun, sebagai tuan rumah, ada opsi untuk menggeser tempat penyelenggaraan. Babak 16 besar awalnya dijadwalkan dimainkan di Stadion Wibawa Mukti, dan Stadion Pakansari (Bogor). Sedianya, Stadion Patriot Candrabhaga, dipakai pada babak perempat final. Sementara itu, Palestina dipastikan akan menghadapi Suriah. Adapun Hong Kong berhadapan dengan Uzbekistan selaku juara Grup B. “PSSI telah memberi motivasi berupa bonus, dan bonus itu sudah diberikan sejak laga melawan Taiwan dan Laos,” kata Endri Erawan, manajer Timnas U-23, akhir pekan lalu. Endri menolak memerinci berapa besaran bonus buat Timnas U-23. Pastinya, bonus itu di luar pendapatan uang saku Rp 1 juta per hari, yang diberikan KOI, kepada tiap atlet yang berlaga di Asian Games 2018. Jika mengacu pada laga uji coba jelang Asian Games 2018, Timnas U-23 mengantungi bonus dengan variasi 2,5 hingga 5 juta rupiah. Perinciannya Rp 5 juta buat apresiasi kemenangan, sementara Rp 2,5 juta buat hasil imbang. Saat pelatnas Asian Games 2018, para pemain diguyur uang saku harian Rp 500 ribu. Pendapatan para pemain timnas, lebih kecil dibanding penghasilan mereka di level klub. Rata-rata penggawa Garuda Muda dibayar kisaran Rp 750 juta hingga Rp 1,5 miliar per musim. Nominal uang yang didapat, akan lebih besar lagi, saat event sesungguhnya berlangsung. Apalagi Timnas U-23 diberi target berat, yakni lolos minimal ke semifinal Asian Games 2018. Rata-rata pemain Timnas U-23 kerap mengesampingkan berapa besar bayaran yang didapat saat berlaga di Asian Games 2018. “Saya pribadi membela Timnas Indonesia merupakan sebuah kebanggaan. Tak bisa dibayar berapapun. Saya bangga menjadi warga Indonesia,” ujar Alberto Goncalves, striker naturalisasi asal Brasil. (Ham) Klasemen Timnas U-23 di Grup A No        Tim           MP     Gol    Poin 1 Indonesia U23      4       11:3     9 2 Palestina U23       4         5:3     8 3 Hong Kong U23    4         9:5     7 4 Laos U23             4         4:8     3 5 Taiwan U23          4         0:10   0 Hasil Grup A Senin (20/8) Indonesia 3-1 Hongkong Taiwan 0-2 Laos Jadwal 16 Besar Jumat (24/8) 19.00 WIB Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Indonesia vs Uni Emirat Arab

Jika Lolos 16 Besar Lewat Jalur Ranking Tiga Terbaik, Timnas U-23 Bakal Ditunggu China

Jika Timnas U-23 lolos 16 besar dari jalur ranking tiga terbaik, maka skenario lawan yang akan dihadapi adalah juara Grup C. Saat ini, China berada di puncak klasemen Grup C, disusul Suriah dan Uni Emirat Arab. (Pras/NYSN)

Jakarta- Sepak Bola Asian Games 2018 sudah berputar sejak 10 Agustus lalu. Ada 25 tim yang berpartisipasi dalam ajang multievent di Asia ini. Semua peserta dibagi ke dalam enam grup. Grup A yang diisi tuan rumah Indonesia, menjadi yang terbanyak penghuninya. Selain Indonesia, ada Hong Kong, Taiwan, Laos, dan Palestina. Sementara masing-masing grup lainnya diisi empat tim. Status Tim yang berhak lolos ke babak 16 besar, adalah juara dan runner-up grup, plus empat tim dari posisi tiga terbaik. Untuk penghuni peringkat ketiga terbaik di tiap klasemen, perhitungannya tak jauh berbeda dengan dua tim terbaik tiap grup. Persoalan terjadi, jika ternyata ada dua atau lebih tim, memiliki poin sama dalam satu grup. Maka kriteria tim yang dinyatakan lolos, dihitung melalui selisih gol, dan produktivitas tim. Andai masih sama, diberlakukan perhitungan selisih gol dari seluruh pertandingan yang sudah dimainkan di grup. Bila masih sama juga, harus dilakukan adu tendangan penalti, dengan syarat tim bersangkutan berada dalam satu lapangan dan sedang bertanding. Penentuan lainnya, yakni melalui skor terendah dari jumlah kartu kuning dan kartu merah yang diterima, saat penyisihan grup. Terakhir adalah penentuan berdasarkan pot, saat dilakukan drawing. Tim yang berada di pot atas saat drawing, bakal mendapat lampu hijau untuk lolos. Lalu bagaimana penentuan empat tim di posisi tiga terbaik? Penentuan dilihat dari tim mana saja yang menempati posisi ketiga di klasemen grup. Namun, tim yang berada dalam satu grup yang jumlahnya lebih banyak dari grup lain, ada mekanisme lain. Grup A yang dihuni lima tim, maka penentuan tim peringkat ketiganya, akan menghilangkan hasil laga pertandingan dengan penghuni dasar klasemen grup, yang mereka huni. Hal ini ditempuh, agar jumlah pertandingannya, bisa dihitung sama dengan peringkat ketiga grup lainnya. Terakhir, empat peringkat tiga terbaik ditetapkan, melalui jumlah poin yang dikoleksi tim, selisih gol, jumlah gol yang dicetak, kriteria fair play (skor terendah dari jumlah kartu kuning dan kartu merah) dan juga ditentukan berdasarkan pot tertinggi. Dari seluruh tim Grup A, baru Palestina yang resmi merampungkan empat partai pertandingan. Empat tim lain menyisakan laga pamungkas pada Senin (20/8). Indonesia akan berhadapan dengan Hong Kong pada laga pamungkas. Kemenangan pada laga tersebut akan memastikan posisi Indonesia sebagai juara grup atau tidak. Jika menjadi juara Grup A, Hansamu Yama dan kolega, akan berhadapan dengan salah satu tim peringkat ketiga terbaik, dari Grup C, D, atau E. Andaipun seri, Indonesia menyimpan peluang lolos sebagai salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik. Hanya saja, lawan mereka akan lebih sulit pada babak 16 besar. Salah satu potensi terbesar jika Garuda Muda lolos melalui jalur ranking tiga terbaik ini, adalah skenario menantang juara Grup C. Saat ini, China ada di puncak klasemen Grup C, disusul Suriah dan Uni Emirat Arab. China sangat produktif dengan mencetak 9 gol, dan belum kebobolan hingga laga kedua, pada Kamis (16/8) lalu. (Ham) Group C Klasemen Grup C No         Tim                    MP   Gol   Poin 1  China U23                     2     9:0     6 2  Suriah U23                    2     1:3    3 3  Uni Emirat Arab U23      2      4:2    3 4  Timor Leste U23            2     1:10   0 Klasemen Timnas U-23 di Grup A No      Tim           MP   Gol  Poin 1 Palestina U23     4     5:3    9 2 Hong Kong U23  3     8:2    7 3 Indonesia U23    3     8:2    6 4 Taiwan U23        3     0:8    1 5 Laos U23           3     2:8    0 Jadwal Grup A Senin (21/8) Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi 19.00 WIB Hongkong vs Indonesia Stadion Pakan Sari, Bogor 19.00 WIB Taiwan vs Laos

Menang di HUT RI 73, Dua Gol Striker Naturalisasi Bantu Indonesia Jaga Peluang

Cukur Laos 3-0 dalam laga penyisihan Grup A Asian Games 2018, dua gol Timnas U-23 diborong pemain naturalisasi Alberto "Beto" Goncalves (9) pada ment ke-13 dan 47, di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jumat (17/8). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 sukses mengalahkan Laos 3-0 dalam pertandingan Grup A cabang sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Jumat (17/8). Indonesia akan lolos ke babak 16 besar, bila mampu mengalahkan Hong Kong pada laga terakhir pada Senin (20/8). Indonesia tampil dominan di laga ini. Dua gol diborong pemain naturalisasi Alberto “Beto” Goncalves pada ment ke-13 dan 47. Gol lainnya diceploskan Ricky Fajrin pada menit ke-75. Dengan hasil ini, Indonesia mengemas nilai 6 dari tiga laga. Dua gol yang dicetak oleh Beto, membuat pemain Sriwijaya FC itu masuk jajaran pencetak gol terbanyak sementara di Asian Games 2018. Beto sejauh ini sudah mencetak tiga gol untuk Timnas U-23. Selain Beto, ada nama Stefano Lilipaly yang masuk daftar pencetak gol terbanyak dengan torehan 2 gol. Tiga gol yang telah dicetak Beto membuat pemain naturalisasi ini sama dengan torehan pemain Hong Kong, Tan Chun Lok, dan striker Malaysia, Safawi Rasid. Jumlah gol yang ditorehkan Beto bersama Timnas U-23 hanya kalah dari pemain Korea Selatan, Hwang Ui-jo, yang mengoleksi 4 gol. Tim asuhan Luis Milla itu menempati posisi ketiga klasemen, tertinggal satu poin dari Hong Kong di urutan kedua. Sementara Palestina statusnya lolos ke babak 16 besar karena sudah mengemas 8 poin, dari 4 laga. Gelandang Timnas U-23, Evan Dimas sukses menyabet tite sebagai raja operan dalam laga. Dilansir BolaSport.com dari data Labbola, Evan memang menjadi pemain yang paling banyak melepas passing. Bermain sejauh 81 menit, gelandang Selangor FA itu sukses melepas 88 operan. Namun hanya 78 operan bola yang berhasil, sepuluh lainnya tak tepat sasaran. Catatan ini seolah merupakan titik kembalinya Evan dalam skuat timnas U-23. Dari dua laga sebelumnya yang dilakoni Indonesia, sosok Evan yang dikenal sebagai pembagi bola tak tampak. Pada partai pertama melawan Taiwan, Evan yang dimainkan 67 menit hanya melepas 49 passing. Sementara pada laga kedua melawan Palestina, Evan absen. Namun, Evan sangat berkontribusi dalam permainan Indonesia menantang Laos. Selain sukses menjadi raja passing, eks Bhayangkara FC juga tercatat melepas tiga tembakan. (Ham) Hasil Jumat (18/8) Grup A Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Palestina 1-1 Hong Kong Indonesia 3-0 Laos Klasemen Timnas U-23 di Grup A No   Tim               MP     Gol     Poin 1 Palestina U23       4      5:3      9 2 Hong Kong U23    3      8:2      7 3 Indonesia U23      3      8:2      6 4 Taiwan U23          3      0:8      1 5 Laos U23             3      2:8      0 Jadwal Grup A Senin (21/8) Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi 19.00 WIB Hongkong vs Indonesia Stadion Pakan Sari, Bogor 19.00 WIB Taiwan vs Laos Daftar Top Skorer Sementara Asian Games 2018 4 gol Hwang Ui-jo (Korea Selatan) 3 gol Tan Chun Lok (Hong Kong) Alberto Gonçalves (Indonesia) Safawi Rasid (Malaysia) 2 gol Stefano Lilipaly (Indonesia) Gao Zhunyi (Tiongkok) Wei Shihao (Tiongkok) Zhang Yuning (Tiongkok) Jordi Tarrés (Hong Kong) Yuto Iwasaki (Jepang) Ernist Batyrkanov (Kirgizstan) Abdulrahman Gharib (Arab Saudi) Supachai Jaided (Thailand) Zayed Al-Ameri (Uni Emirat Arab)

Lawan Laos, Kartu Truf Timnas U-23 Itu Bernama Evan Dimas Darmono

Merotasi beberapa pemain, usai menang telak kontra Taiwan U-23 di partai perdana, pelatih Luis Milla mengistirahatkan nama Evan Dimas Darmono, saat Timnas U-23 takluk 1-2 dari Palestina, pada Rabu (15/8). (INASGOC)

Jakarta- Takluk 1-2 dari Palestina U-23, pada Rabu (15/8), di laga kedua penyisihan Grup A Asian Games 2018, Timnas U-23 ternyata menyimpan strategi khusus. Merotasi beberapa pemain, usai menang telak kontra Taiwan U-23 di partai perdana, pelatih Garuda Muda, Luis Milla mengistirahatkan nama Evan Dimas Darmono. Evan sejatinya dikenal sebagai pengumpan jitu saat bermain. Ternyata, anggota klub Selangor FA ini handal sebagai pemain bertahan. Hal ini ia tunjukkan saat Timnas U-23 mengalahkan Taiwan dengan skor 4-0, pada Minggu (12/8). Evan memang tak mencetak gol atau menyumbang assists. Namun, pemuda 23 tahun dibawah manajemen Munial Sport Group ini, mendukung timnya mencatatkan clean sheet alias tak kebobolan. Bermain 67 menit, Evan mencetak total 4 tekel, dan 3 diantaranya sukses. Presentasi kesuksesan tekelnya mencapai 75 persen. Catatan tekel Evan, lebih tinggi daripada torehan tekel keempat bek Garuda Muda. Hansamu Yama, misalnya, melakukan 3 kali tekel, namun hanya 2 diantaranya berujung sukses. Torehan tekel Evan cukup produktif, lantaran label pengumpan sudah lekat dengan dirinya, dibanding peran menahan serangan lawan. Selain itu, Evan juga menorehkan satu kali intersep dan clearences dalam partai itu. Lalu bagaimana dengan statistik Evan sebagai pengoper bola? Pemain asal Jawa Timur itu melepaskan 43 umpan sukses dari total 49 passes. Ia menjadi pemain keempat dengan umpan terbanyak. Pemain terbanyak melepaskan umpan adalah Ricky Fajrin. Bek Bali United tersebut mencatat 65 umpan sukses dari total 67. Evan kini ‘dipromosikan’ menjadi central midfielder, yang memainkan fungsi deep lying playmaker, dalam skema dua gelandang bertahan sejajar. Milla menilai Evan tak flamboyan, lantaran ia mampu mengemban tugas layaknya gelandang petarung, sekaligus pemain lini tengah yang serba bisa. Namun, Evan masih terbelit ‘penyakit’ akibat kebiasaannya melakukan drive (menerobos berikade lawan sembari menggiring bola) muncul di waktu yang tidak tepat. Padahal dirinya adalah gelandang sentral, yang bertugas memastikan progresi bola berjalan bersih, agar Timnas U-23 tak mudah kehilangan bola. Milla menyadari, penyakit Evan ini tak menguntungkan jika terus terlihat di Asian Games 2018. Saat meladeni Taiwan, Pelatih Spanyol ini menggantinya dengan Hargianto. Dua tujuan ingin dicapai Milla dari pergantian ini. Pertama, memastikan lini tengah Timnas U-23 lebih stabil. Kedua, memaksimalkan sepakan jarak jauh spesialiasi Hargianto sebagai opsi membongkar pertahanan Taiwan. Dua tujuan Milla tercapai. Hargianto berhasil “menenangkan” lini tengah yang terlalu agresif, ketika Evan masih ada di atas lapangan. Bahkan Hagi, sapaanya, mencetak gol dari tendangan canon ball di luar kotak penalti. Dan diantara 20 pemain yang menghuni skuat Timnas U-23 di Asian Games 2018, ada dua nama berpengalaman membobol gawang Laos, calon lawan pada Jumat (17/8). Garuda Muda akan berhadapan dengan Laos U-23 dalam laga ketiga Grup A Asian Games 2018, di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dan Laos kerap bertemu di level junior atau kelompok usia di bawah 16 tahun dan 19 tahun. Pada Piala AFF U-19 2016, skuat muda Merah Putih yang berada di bawah asuhan Eduard Tjong, bertemu dengan Laos di fase grup. Laga yang berlangsung di Hanoi, Vietnam, dimenangkan Timnas U-19 dengan skor 3-1, berkat gelontoran gol-gol yang dicetak Pandi Lestaluhu, Saddil Ramdani, dan M Rafli Mursalim. Saddil kini tercatat sebagai pilar Timnas U-23 di Asian Games 2018. Pemain asal Persela Lamongan itu selalu tampil dari bangku cadangan dalam dua laga terakhir saat menghadapi Taiwan dan Palestina. Rafli yang dua tahun lalu mencetak gol ke gawang Laos, juga tercatat sebagai pemain pelapis skuat U-23. Jebolan Liga Santri Nusantara 2016 itu, baru tersingkir menjelang Asian Games 2018 berputar. Pemain lain yang pernah mencetak gol ke gawang Laos dan masuk dalam skuat pilihan Milla adalah Evan. Berbeda dengan Saddil yang mencetak gol ke gawang Laos di level junior, Evan memproduksi gol di ajang Piala AFF 2014. (Dre)

Panggil 22 Nama Lawan Thailand U-23, Luis Milla Pinggirkan Evan Dimas

Kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam, akhirnya mendapat pangglan membela Timnas U-23 jelang uji coba kontra Thailand U-23. (bola.net)

Jakarta- PSSI merilis daftar 22 pemain Timnas U-23 menghadapi Thailand U-23. Dalam pemanggilan itu juga terdapat beberapa pemain senior. Mereka yang senior diseleksi untuk masuk dalam kuota 3 pemain di atas U-23, ajang Asian Games 2018. Dari rilis PSSI pada Sabtu (26/5), terdapat 6 pemain senior. Mereka adalah M. Ridho, Teja Paku Alam (kiper), Victor Igbonefo (belakang), Riko Simanjuntak, Alberto Goncalves, dan Lerby Eliandry (depan). Dan tak ada nama Evan Dimas dalam daftar tersebut. “Saya ingin melihat perkembangan pemain, terutama nama-nama yang baru dipanggil,” kata Luis Milla, pelatih timnas U-23. Milla pun menunjuk kiper Sriwijaya FC sebagai pengganti Andritany Ardhiyasa di Timnas U-23 untuk laga melawan Thailand U-23, pada 31 Mei dan 3 Juni mendatang. Kondisi Andritany yang belum pulih dari cedera rahang, memaksa Milla harus berpikir keras mencari penggantinya. Bersama tim berjulukan Laskar Wong Kito, Teja selalu menjadi pilihan utama untuk mengisi posisi penjaga gawang. Penerus Ferry Rotinsulu di Sriwijaya FC ini mencatatkan sepuluh kali tampil dalam sepuluh laga yang dijalani tim arahan Rahmad Darmawan. Bahkan, Teja kerap menjadi penyelamat bagi timnya dalam kondisi tertekan. Tercatat dua penalti gagal masuk ke gawang Teja, hingga pekan kesepuluh Liga 1 2018. Usai dua kali menghadapi Thailand U-23, Indonesia memiliki satu uji coba lainnya pada Juni nanti. Uji coba itu digelar melawan Korea Selatan U-23, juara bertahan Asian Games, pada Sabtu (23/6), di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat. Sebelumnya, Hansamu Yama dkk sudah melewati enam laga. Timnas U-23 menorehkan dua hasil kemenangan, dua kali kalah dan dua partai imbang. Sebanyak tiga laga terakhir Garuda muda dilakoni di turnamen PSSI Anniversary Cup 2018, pada 27 April-8 Mei 2018. (Ham) Timnas U-23 Kiper Awan Setho – Bhayangkara FC Teja Paku Alam – Sriwijaya FC Muhammad Ridho – Borneo FC Belakang Andy Setyo Nugroho – PS Tira Hansamu Yama Pranata – Barito Putra Victor Igbonefo – Persib Bandung Bagas Adi Nugroho – Arema FC I Putu Gede Juni Antara – Bhayangkara FC Gavin Kwan Adsit – Barito Putra Rezaldi Hehanusa – Persija Jakarta Ricky Fajrin Saputra – Bali United Tengah Muhammad Hargianto – Bhayangkara FC Hanif Sjahbandi – Arema FC Zulfiandi – Sriwijaya FC Saddil Ramdani – Persela Lamongan Septian David Maulana – Mitra Kukar Riko Simanjuntak – Persija Jakarta Osvaldo Ardiles Haay – Persebaya Surabaya Febri Hariyadi – Persib Bandung Depan Yabes Roni Malaifani – Bali United Alberto Goncalves Da Costa – Sriwijaya FC Lerby Eliandry Pong Babu – Borneo FC

Timnas U-23 Tidak Komplit, Winger Persebaya Ditukar Kiper

Timnas U-23 saat menggelar latihan hari kedua, di Lapangan A, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 24 April 2018. (Ham/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 sudah memulai persiapan menuju Anniversary Cup 2018. Event ini akan bergulir di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, 27 April-3 Mei 2018, dan akan diikuti Bahrain, Korea Utara, dan Uzbekistan. Pemusatan latihan (TC) Timnas U-23 dimulai sejak Senin (23/4), di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Meski belum semua pemain hadir, sesi latihan yang dipimpin pelatih Luis Milla dan para asistennya berlangsung intensif. Skuad Merah putih U-23 memiliki waktu untuk persiapan selama beberapa hari. Mereka baru akan melakoni laga perdana melawan Bahrain, pada Jumat (27/4). Setelah itu, mereka akan melawan Korut, Senin (30/4), dan Uzbekistan, Kamis (3/5). Meski hanya bertajuk turnamen, Evan Dimas dkk tetap menargetkan hasil maksimal. Milla pun menyertakan 24 pemain yang juga dihuni tiga pemain senior. Mereka adalah Lerby Eliandry (Borneo FC), Ilija Spasojevic (Bali United), dan Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta). Namun, pengganti Irfan Jaya yang sedang sakit akhirnya disampaikan asisten pelatih Timnas U-23, Bima Sakti Tukiman. Ia adalah penjaga gawang milik Persebaya Surabaya, Miswar Saputra. Irfan, yang juga membela Persebaya, mengalami gejala tifus sehingga gagal bergabung bersama Timnas U-23. “Kemarin ada informasi gitu (Miswar sebagai pengganti Irfan), Coach Edu (Eduardo Pérez, pelatih kiper) melihat performa Persebaya bagus sekali,” tutur Bima usai latihan, Selasa (24/4) Dengan dipanggilnya Miswar, berarti akan ada empat kiper pada pelatnas bulan ini. Sebelumnya sudah ada Awan Setho, Satria Tama dan Andritany yang masih fokus membela Persija Jakarta di Piala AFC. “Sementara kami tunggu Andritany, untuk memudahkan sesi latihan kami panggil penggantinya (Miswar). Kami masih menunggu, dan Coach Luis sudah berkomunikasi dengan (Persebaya), semoga segera di sini,” ucapnya. (Dre) Jadwal Anniversary Cup 2018 Jumat, 27 April 2018 16.00 WIB: Uzbekistan vs Korea Utara 19.30 WIB: Indonesia vs Bahrain Senin, 30 April 2018 16.00 WIB: Bahrain vs Uzbekistan 19.30 WIB: Indonesia vs Korea Utara Kamis, 3 Mei 2018 16.00 WIB: Korea Utara vs Bahrain 19.30 WIB: Indonesia vs Uzbekistan Daftar 24 Pemain Kiper 1. Andritany Ardhiyasa, Persija 2. Satria Tama, Madura United 3. Awan Setho Raharjo, Bhayangkara FC Belakang 4. Hansamu Yama Pranata, Barito Putera 5. Andy Setyo, PS Tira 6. Bagas Adi, Arema FC 7. Ricky Fajrin, Bali United 8. I Putu Gede, Bhayangkara FC 9. Gavin Kwan Adsit, Barito Putera 10. M Rezaldi Hehanusa, Persija 11. Firza Andika, PSMS Medan Tengah 12. Evan Dimas, Selangor FA 13. Zulfiandi, Sriwijaya FC 14. Muhammad Hargianto, Bhayangkara FC 15. Hanif Sjahbandi, Arema FC 16. Saddil Ramdani, Persela 17. Septian David, Mitra Kukar 18. Egy Maulana, Lechia Gdansk 19. Osvaldo Haay, Persebaya 20. Irfan Jaya, Persebaya 21. Febri Hariyadi, Persib Depan 22. Ilham Udin, Selangor FC 23. Lerby Eliandry, Borneo FC 24. Ilija Spasojevic, Bali United

Latihan Timnas U-23 Masih Belum Lengkap, Empat Pemain Absen

Timnas U-23 saat menggelar latihan hari kedua, di Lapangan A, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 24 April 2018. (Ham/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 memulai pemusatan latihan (training camp) di Lapangan A, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, sejak Senin (23/4). Memasuki hari kedua jelang Anniversary Cup 2018, empat dari 24 pemain yang dipanggil Luis Milla, masih absen. Keempat pemain itu adalah Rezaldi Hehanusa dan Andritany Ardiyasha dari Persija Jakarta, Saddil Ramdani dari Persela Lamongan, dan Irfan Jaya dari Persebaya Surabaya. Khusus untuk Irfan, Milla dikabarkan harus mencoretnya, karena mengalami sakit tifus. Masih belum dipastikan siapa pengganti Irfan. “Kita tadi latihan diawali dengan rondo, lalu dibagi dua tim kecil. Agar transisi saja bagi mereka,” ujar Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-23 Bima Sakti Tukiman, saat ditemui usai latihan, Selasa (24/4). Dua punggawa Selangor FA, Evan Dimas dan Ilham Udin Armayin juga telah nampak berlatih. Pun halnya dengan Ilija Spasojevic dan Ricky Fajrin dari Bali United yang absen di latihan perdana kemarin. Meski masih minus empat pemain, namun Bima mengatakan hal ini tak terlalu bermasalah. Sisa waktu sebelum Timnas U-23 bermain melawan Bahrain pada Jumat, dinilai masih cukup. “Skema (permainan) tetap sama. Tapi memang pemain lain bisa menggantikan dan memang coach Luis memberikan kesempatan untuk pemain yang membela klubnya di AFC,” kata Bima. Pemain yang harus absen untuk klubnya adalah Andritany dan Rezaldi dari Persija Jakarta. Keduanya akan membela skuad Macan Kemayoran di laga penyisihan Piala AFC 2018 malam ini. Satu pemain lain yang absen dari latihan Timnas U-23 adalah Saddil Ramdani. Saddil yang masih berumur 18 tahun, dikabarkan harus absen karen harus mengikuti Ujian Nasional SMA. Rencananya ia baru akan bergabung pada Jumat mendatang. (Ham)

Minus Evan Dimas dan Hansamu Yama, Timnas Siap Berlaga Kontra Singapura

Septian David Maulana (rompi) tengah melewati Zulfiandi, yang dipersiapkan sebagai kandidat penggati Evan Dimas. (Pras/NYSN)

Jakarta- Gelandang Timnas Indonesia U-23, Evan Dimas Darmono, berpotensi absen di laga uji coba kontra Singapura yang akan digelar di Stadion Nasional, Singapura, Rabu (21/3). Evan diragukan kondisinya karena mengalami cedera pergelangan kaki saat memperkuat Selangor FA di Piala FA Malaysia, Jumat (16/3). Namun, pelatih Luis Milla sudah punya calon penggantinya. Milla mempersiapkan Zulfiandi untuk di posisi Evan, jika absen pada pertandingan itu. Selain Evan, sebenarnya Timnas U-23 juga kehilangan Hansamu Yama dan Yabes Roni. “Ilham pasti datang, Evan juga, tapi apakah dia bisa bermain atau tidak, masih belum jelas. Namun, kehadiran Evan sangat penting entah dia bisa bermain atau tidak,” ujar Milla pada Minggu (18/3) pagi. “Saya berharap dalam uji coba nanti kami mencoba beberapa pemain yang bisa bermain di sejumlah posisi dan mencoba pemain yang bagus di kompetisi, seperti Zulfiandi,” lanjut pelatih asal Spanyol itu. Milla juga tak mengikutsertakan para pemain senior untuk laga uji coba kontra Singapura di Stadion Nasional, Singapura, Rabu (21/3). Sebelumnya, Milla kerap memanggil beberapa pemain senior. Ini untuk memantau para pemain senior yang kemungkinan diikutsertakan pada Asian Games 2018. Seperti diketahui, setiap tim yang berlaga di Asian Games 2018 memang berhak mendaftarkan tiga pemain di atas 23 tahun. Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23, Bima Sakti, mengungkapkan absennya pemain senior kali ini karena Milla tak ingin menggangu persiapan klub yang akan memulai Liga 1 2018 pada pekan depan. “Pemain senior melakukan persiapan kompetisi bersama klub dan kami tak ingin mengganggu mereka. Pemanggilan pemain U-23 ini sudah mengganggu persiapan klub,” ujar Bima pada Minggu (18/3). Timnas Indonesia U-23 akan berangkat ke Singapura pada Senin (19/3) pagi. Dua hari sebelum laga uji coba akan digunakan Timnas berlatih kehadiran tiga pemain tambahan, yaitu Ilham, Evan dan Ezra Walian. (Dre)