Softball Piala Gubernur U-20 Sukses Dihelat

Softball Piala Gubernur U-20 Sukses Dihelat

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, secara resmi menutup kejuaraan Softball Piala Gubernur Jawa Barat Tahun 2022, di Lapang Lodaya, Kota Bandung, Minggu (19/6/2022). Pada kejuaraan yang diikuti sembilan grup putra dan delapan grup putri dari sembilan kabupaten/kota di Jabar ini, Kota Bandung berhasil menyandang gelar juara pertama, sekaligus memboyong Piala Bergilir Gubernur Jabar baik pada kategori putra maupun putri. Sementara posisi runner up kategori putra berhasil diraih Kota Cirebon, juara ketiga Kota Bogor, dan juara keempat grup Kabupaten Cirebon. Ada pun juara kedua pada kategori putri berhasil diraih grup Kabupaten Karawang. Juara ketiga Kota Bogor, dan juara keempat didapat oleh Kota Cirebon. Tak hanya itu, penghargaan pun diberikan secara individual kepada atlet sebagai pemain terbaik. Seperti misalnya ‘best pitcher’, ‘best hitter’, ‘best ladder’, dan pemain terbaik pada posisi dan juga peran lainnya. Sementara itu, Sekda Jabar Setiawan menyebut kejuaraan piala Gubernur ini menjadi langkah awal menjaring bakat- bakat muda cabang olahraga softball. Maka dipilih atlet di usia 20, agar pada Pekan Olehraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Sumatra Utara dan Aceh mendatang, Jabar punya atlet- atlet muda yang segar. Maka dibidik atlet- atlet terbaik, dengan skil, dan performa terbaik. Menurut Setiawan, itulah modal Jabar untuk melenggang di hajat terbesar olahraga tingkat nasional. “Sengaja kita batasi usia untuk Gubernur Cup ini, di usia 20 karena kita akan mempersiapkan untuk PON 2024 di Sumatera dan Aceh. Kita untuk puncaknya memang di PON, sehingga telah kita pilih ‘all star’, dan para pemain ‘the best’, ini modal bagi Jawa Barat untuk memulai lebih cepat,” tutur Setiawan.

Tim Garuda Tangguh Juarai Liga Garuda Softball Putri U-19 Seri Kedua

Tim Garuda Tangguh Juarai Liga Garuda Softball Putri U-19 Seri Kedua

Tim Garuda Tangguh berhasil keluar sebagai juara pertama pada Liga Garuda Softball Putri U-19 seri Kedua. Pada laga pamungkas, Garuda Tangguh berhasil mengalahkan tim dari Garuda Kuat dengan skor 14-7 melalui pertandingan All Garuda Final. Amoreno, Ketua Umum Garuda mengatakan bahwa pada Liga Garuda Softball Putri U-19 seri Kedua ini, Garuda menurunkan tiga tim yakni Garuda Tangguh, Garuda Kuat dan Garuda Hebat, dan dua diantaranya bertanding pada laga final. “Sebagai ketua perkumpulan, saya merasa bangga atas hasil yang diraih oleh atlet Garuda pada kejuaraan ini, dan berharap mereka dapat terus konsisten berlatih agar skill dan mentalnya berkembang. Jangan berpuas diri karena kedepannya masih banyak kejuaraan yang akan dihadapi,” kata Amoreno. Pada pertandingan final yang berlangsung sekitar tiga jam (19/6), kedua tim menurunkan tim terbaiknya dan langsung melakukan penyerangan dengan agresif. Tim Garuda Tangguh pada inning pertama berhasil membukukan skor sembilan angka sedangkan Garuda Kuat baru berhasil mendapatkan skor pada inning kedua. Menariknya, kedua tim menurunkan Pitcher yang masih sangat muda, Sunshine Aqila Kamini (Garuda Kuat) dan Sheila Widya (Garuda Tangguh). Meski masih muda, kedua Pitcher tersebut menunjukan performa yang baik dan dinilai berpotensi menjadi pemain andalan di masa depan. Dikdik Fauzi Dermawan, Pelatih Kepala dari Direktorat Softball Garuda menjelaskan bahwa saat ini Garuda tengah fokus dalam membina atlet softball dari usia 12 tahun. “Pembinaan olahraga semenjak usia dini sangat penting bagi perolehan prestasi olahraga ke depannya. Garuda sangat menyadari hal tersebut, oleh karenanya Garuda sangat fokus dalam membina anak-anak bermain softball. Ditambah lagi, Softball Putri adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada beberapa multievent,” ujar Dikdik. Liga Garuda Softball Putri U-19 seri kedua yang berlangsung 16-19 Juni 2022 diikuti oleh lima tim dari Jakarta dan Tangerang yakni Rebels Jakarta dan Gemilang Tangerang serta tiga tim dari Garuda. Garuda Kuat berhasil menjadi peringkat kedua, Gemilang berada di peringkat tiga, Garuda Hebat berada di peringkat keempat dan Rebels berada di peringkat lima. Selain itu, untuk penghargaan individual diraih oleh Franchis dari Gemilang sebagai Best Hitter, Sunshine Aqila dari Garuda Kuat sebagai Best Pitcher dan Sheila Widya Rachmallia dari Garuda Tangguh didaulat sebagai Most Valuable Player. Sebagai tambahan informasi, Liga Garuda Softball Putri U-19 rencananya akan kembali diselenggarakan enam bulan kemudian. “Semoga pada seri ketiga, tim peserta dapat bertambah, karena ajang ini sangat baik untuk pembinaan atlet,” pungkas Amoreno.

Jelang Porda Jabar 2022, Cabor Softball Kab. Bogor Fokus Lakukan Sosialisasi dan Pembinaan

Jelang Porda Jabar 2022, Cabor Softball Kab. Bogor Fokus Lakukan Sosialisasi dan Pembinaan.

Jelang pelaksanaan Pekan Olah Raga Daerah (Porda) Jabar tahun 2022 yang akan digelar di Tasikmalaya, Subang dan Bandung, Cabang Olahraga (Cabor) Softball Kabupaten Bogor mulai gencar melakukan sosialisasi dan pembinaan para atlet untuk mencapai target satu medali emas di Porda Jabar 2022 nanti. Hal tersebut diungkapkan Kabid Organisasi Perbasasi Kabupaten Bogor, Leli Rahman. Menurut pria yang akrab disapa Rahman itu, olah raga softball perlu dikenal lebih luas oleh masyarakat khususnya Kabupaten Bogor agar lebih mudah mendapatkan bibit atlet berkualitas. “Saat ini persiapan kami fokus pada pembinaan para atlet, juga rutin lakukan sosialisasi dengan menggandeng guru olahraga. Agar softball ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat Kabupaten Bogor, sehingga kita bisa dengan mudah medapatkan bibit calon atlet berkualitas,” jelas Rahman dikutip dari rilis Diskominfo Kabupaten Bogor. Rahman melanjutkan, faktor wilayah Kabupaten Bogor yang tergolong sangat luas ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencari bibit calon atlet softball. Salah satu caranya yaitu strategi sosialisasi dengan melibatkan guru olah raga dari sekolah ditiap-tiap kecamatan untuk memperluas pembinaan. Namun, ditengah situasi pandemi seperti ini, seluruh kegiatan sosialisasi dilakukan melalui media daring. Sementara untuk pembinaan dan latihan tatap muka hanya dapat dilakukan satu minggu satu kali. Selebihnya dilakukan secara mandiri dengan didampingi oleh pelatih melalui daring. “Karena kini softball baru ada di dua kecamatan yakni di Kecamatan Cariu dan Gunungsindur. Meski dalam kondisi pandemi, kami tetap lakukan sosialisasi meskipun hanya melalui media daring,” ujar Rahman. Pihaknya berharap, melalui strategi itu, Cabor Softball Kabupaten Bogor mampu memenuhi target juara minimal satu mendali emas. Karena di Porda 2018 lalu, Cabor Softbal Kabupaten Bogor baru bisa meraih satu perunggu dan satu perak. “Untuk pembinaan kami fokus pada atlet yang sudah ada, dari 40 atlet hanya 15 atlet yang akan kami ikut sertakan di Porda Jabar 2022 mendatang. Latihan sementara ini kami lakukan di Gor Padjajaran, rencananya kami akan pinjam lapangan panahan Stadion Pakansari untuk latihan. Sudah ada komunikasi dengan KONI dan Dispora, agar kedepannya kita bisa rutin latihan disana,” jelas Rahman. Lebih lanjut, Rahman optimis bahwa cabang olahraga softball atlet Kabupaten Bogor dapat menghasilkan prestasi yang apik. “Kami optimis di Porda Jabar 2022 mendatang kami bisa meraih satu emas, tetap lakukan yang terbaik. Tingkatkan prestasi dan kualitas diri, kita pasti bisa mengharumkan Kabupaten Bogor. Terlebih atlet binaan kita murni dari Kabupaten Bogor,” imbuhnya.

Kejurnas Baseball 2020, Ajang Mengasah Kemampuan Para Pemain Usia Muda

Kejurnas-Baseball-U12

Dalam upaya untuk terus meregenerasi dan meningkatkan kualitas atlet-atlet usia muda, Pengurus Provinsi (Pengprov) Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Baten, menggelar Kejuaraan Nasional Baseball yang pelaksanaanya dimulai per 14 Maret 2020 di Griya Alam Sutra. Ada tiga kategori usia yang akan dipertandingkan dalam kejurnas kali ini, yaitu U12, U15, dan U18. Namun ketiga kategori tersebut tidak akan dilangsungkan dalam waktu bersamaan. Untuk kategori U12, pertandingan akan berlangsung mulai 14 hingga 22 Maret mendatang. Sementara U15 dan U18 baru akan dilangsungkan pada 21 hingga 26 Juli 2020 mendatang. Selain untuk terus mengasah kemampuan para pemain usia muda, kejurnas kali ini juga dilangsungkan demi mematangkan persiapan para atlet jelang berlangsungnya WCBF girls u10 – 11 di narita jepang Juli, BFA U12 di Tinian Taiwan juli 2020, BFA U18 agt di miyazaki jepang, Kedatangan U15 taiwan juli, little leaque Aspac, East asia cup open age sept 2020 jakarta / clark PONY asia pasific juli dan bahkan beberapa atlet u18 akan memperkuat tim baseball Banten Pada PON XX 2020 di Papua Oktober mendatang. Karena kebanyakan atlet baseball yang akan mewakili Provinsi Banten di ajang PON XX Papua 2020 nanti, akan turun di kejurnas baseball 2020 kali ini. Ada enam tim yang akan ikut serta di kerjurnas baseball kali ini. Selain dua tim terkuat yang dimiliki Banten saat ini, juga terdapat satu tim asal DKI Jakarta, satu tim dari Jatim dan dua tim asal Jabar. ”Memang pengembangan usia dini ini menjadi salah satu fokus utama pengurus Pengprov Perbasasi Banten. Karena menurut research, seorang atlet berbakat baru akan bisa menunjukkan prestasinya setelah sedikitnya berlatih selama enam sampai tujuh tahun,” buka Wakil ketua Umum Pengprov Perbasasi Banten, Ibu Lisa Setiadarma. ”Itulah kenapa penting bagi kamu untuk juga menyertakan kategori U12 di kejurnas kali ini.” Buah dari keseriusan Pengprov Perbasasi Banten bisa dilihat dari deretan atlet yang tak pernah absen mengisi slot pemain Tim Nasional Baseball Indonesia. Beberapa diantaranya juga ikut membela Indonesia di ajang SEA Games Filipina 2019 kemarin. Bahkan, salah satu pitcher asal Banten, Ray Theodore Santoso, berhasil menyandang predikat sebagai pitcher muda terbaik di Indonesia. ”Sejak baseball mulai ada diBanten sejak 2004 melalui klub Lorenz, pada 2012 sudah mulai atlet nya memperkuat timnas U12 ada 5 anak, selanjutnya bergulir rutin atlet Banten terpilih di timnas timnas U12 5 anak di 2014, 4 anak U15 di 2019, U18 5-6 anak di 2018 dan bahkan seagames,” beber Eddy Sofyan. ”Contoh, Andersen Lim dan Ray Theodore Santoso bisa terpilih mewakili Indonesia di ajang SEA Games setelah sebelumnya pernah timnas U12 dan U18. Jadi dengan dimulai dari usia dini, atlet akan lebih siap menghadapi tantangan yang lebih besar,” imbuhnya. Meski kehadirannya belum terlalu lama, namun perkembangan tim baseball Provinsi Banten terbilang sangat cepat. Buktinya, tim asal Provinsi Banten sudah mampu merebut medali emas di ajang Kejurnas Baseball U15 2015 & U18 pada tahun 2017 silam, medali perak pada Kejurnas Baseball u18 di 2013 dan u12 di 2016, medali perunggu u18 2016 dan u12 2018 lalu. Di ajang Pra PON 2019 lalu, tim asal Banten juga sukses duduk di posisi tiga besar. ”Kita bangga bahwa Provinsi Banten baru berdiri sejak 2002, dan Perbasasi Banten bidang baseball baru aktif di 2006, tapi prestasi baseball Banten di Kejurnas sudah tidak diragukan lagi. Kami sudah diperhitungkan dalam 3 besar di level usia dini,” terang Lisa ”Kita belajar dari DKI yang sudah empat kali membawa pulang emas dari ajang PON, karena klub-klub di Jakarta yang ada banyak dan klub paling muda di sana berumur 25 tahun. Sedangkan di Banten klub baseball tertua adalah Lorenz baru 15 tahun.” Pada kejurnas kali ini, Untuk tim juara akan mendapat medali emas, medali perak, dan medali perunggu. Ada sertifikat the best pitcher, MVP, the best slugger dan the best hitter.

Olahraga Softball Perlahan Mulai Naik Pamor Dan Digandrungi di Kalangan Pelajar

Pertandingan tim softball pelajar di. Foto: Istimewa

Peminat cabang olahraga Softball dinilai meningkat, hal ini terlihat dari kenaikan jumlah sekolah yang merekomendasikan muridnya untuk belajar cabang olahraga tersebut salah satunya adalah di Sonny Nurochman Softball Arena Kawasan Sport Center Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Menurut Nandang Mulyana, pelatih Softball Kabupaten Tangerang, pola latihanyang diterapkan kepada para pelajar masih pada tahap lempar tangkap. “Kita perkenalkan pada olah raga softball yang mengutamakan lempar dan tangkap bola. Kita berikan menu ringan agar mereka suka dulu. Baru setelah suka kita beri latihan yang lebih khusus,” ucap Nandang yang juga mantan pitcher Banten tersebut yang dilansir dari kabar-banten.com. Sementara itu, mantan atlet softball Nasional Andy Lumowa menyambut gembira kehadiran atlet pemula di lapangan Sonny Nurochman Softball Arena. Hal ini menandakan bahwa minat masyarakat terhadap olahraga softball dan baseball mulai meningkat. “Karena banyak yang tidak tahu olah raga baseball dan softball secara umum, tapi dengan menghadirkan pelajar langsung ke lapangan ini menjadikan mereka tahu apa sebenarnya olah raga ini,” ucapnya. Ketua Pengcab Perbasasi Kabupaten Tangerang Asep Syaiful Nurhakim mengatakan bahwa, pihaknya memang membidik untuk menambah jumlah atlet softball dan baseball dari kalangan pelajar. Hal itu jadi pilihan karena banyak sekolah yang berada di lingkup sekitar lapangan Sonny Nurochman Softball Arena. “Sekarang sudah ada murid SD dan SMA sederajat. Kita juga mengincar pelajar SMP dan berusaha menambah jumlah atlet pelajar SMA sederajat. Minimal kita bisa membentuk tiga sampai empat tim di tiap level sekolah,” tutur Asep. Selain itu, Asep juga akan menggandeng Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Kabupaten Tangerang untuk melakukan sosialisasi softball dan baseball. “Minimal kita melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan dimana Bapopsi memiliki cabangnya. Sehingga ke depan bisa lebih banyak menjaring atlet pelajar,” tutur Asep. (IHA)

Sofbol Bidik Dua Medali Emas SEA Games 2019 Filipina, Asia Women Championship Jadi Ajang Pemanasan

Jakarta- Target tinggi dicanangkan Pengurus Besar (PB) Perbasasi (Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia) menghadapi SEA Games 2019 Filipina. Andika Monoarfa, Ketua Umum PB Perbasasi, menyebut pihaknya membidik dua medali emas cabang sofbol putra dan putri pada pesta multievent olahraga dua tahunan negara-negara se-Asia Tenggara itu. “Targetnya softbol di SEA Games itu dua medali emas dari putra dan putri,” ujar Andika, di Jakarta, Jumat (15/3). Target yang dibebankan kepada para atlet bukanlah tanpa alasan. Sebab, ungkap Andika, pesaing tangguh dalam meraih medali emas untuk di kawasan Asia Tenggara masih dipegang tuan rumah Filipina. “Kami sangat percaya diri karena Filipina sebagai pesaing tangguh itu beberapa bulan lalu sudah pernah kami kalahkan,” lanjutnya. Andika menyebut seleknas (seleksi nasional) tim nasional (timnas) softbol putra telah digelar pada 11-14 Maret 2019. Sedangkan timnas softbol putri sudah lebih awal dengan menjaring 24 atlet dari 45 atlet yang diundang mengikuti seleknas, atau masih 150 persen dari skuat tim inti. Usai seleknas, timnas putra akan melakoni laga ujicoba kontra tim nasional Singapura pada 30-31 Maret nanti. Dan mereka akan melakukan training camp (TC) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sedangkan tim putri akan menjalani TC di Jakarta, pada pekan depan. Dan sebelum berlaga di SEA Games 2019, timnas putri akan turun mengikuti kejuaraan softbol bertajuk Asia Women Championship 2019, pada 30 April – 7 Mei mendatang. Perbasasi menjadikan ajang ini sebagai pemanasan sekaligus seleksi Pelatnas menuju SEA Games 2019, pada Akhir November mendatang. “Kejuaraan Asia Women Championship ini untuk pertama kalinya digelar di Indonesia. Ini akan kami jadikan ajang pemanasan menuju SEA Games 2019. Dan, kejuaraan ini sekaligus menjadi salah satu turnamen pra-kualifikasi Olimpiade,” tambah Andika. Dijelaskannya, saat ini sudah 12 negara yang telah mendaftarkan diri. Kendati demikian, Andika tidak merinci negara-negara mana saja yang akan turut meramaikan persaingan di ajang tersebut. “Di Asia Women Championship nanti kami berharap bisa berada di peringkat lima. Sebab untuk bisa mengalahkan peringkat satu dan juara dunia yaitu Jepang, sangat susah,” tukas Andika. (Adt)

Datangkan Atlet Jepang, Timnas Junior Bisbol Indonesia Ikut Coaching Clinic di Senayan

Atlet bisbol Jepang dari klub Fukuoka Softbank Hawks, Shuhei Fukuda, memberikan arahan kepada atlet bisbol junior Indonesia, yang dilakukan di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (19/12). (liputan6.com)

Jakarta- Dua atlet bisbol Jepang, Keizo Kawashima dan Shuhei Fukuda, memiliki keinginan besar mempopulerkan cabang olahraga yang mereka geluti di Indonesia. Berkat bantuan perusahaan konstruksi Ohama Group dan PB Perbasasi, Kawashima dan Fukuda mendapatkan kesempatan menularkan ilmu bisbolnya kepada ratusan atlet di Indonesia. Mereka pun sempat melakukan coaching clinic di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (19/12). Tercatat ratusan atlet Indonesia berpartisipasi, di antaranya anggota tim nasional senior Indonesia, U-18, usia dini 11-15 tahun, dan tim putri bisbol U-15. Menurut dua pemain yang memperkuat klub Fukuoka Softbank Hawks itu, orang-orang Indonesia sebetulnya memiliki struktur badan dan potensi yang mumpuni untuk bermain bisbol. Namun, antusiasme masyarakat dalam memainkan olahraga tersebut belum signifikan. Terlebih lagi, selama ini kerap ada anggapan bisbol adalah olahraga berbiaya mahal. Peralatan bisbol seperti tongkat, sarung tangan, dan lain-lain, nyatanya memang masih sulit didapat di Indonesia. “Dari kunjungan ini, saya mencatat bisbol bukan olahraga populer di Indonesia. Kami harus pikirkan dulu, bagaimana caranya agar orang Indonesia menyukai bisbol karena itulah kuncinya,” ujar Fukuda, saat konferensi pers. Softbank Hawks merupakan klub yang berhasil menjadi juara pada Japan Series 2018. Wakil Ketua Umum PB Perbasasi, Leo Agus Cahyono, menyatakan Indonesia sebetulnya memiliki fasilitas lapangan bisbol yang cukup baik, meski faktanya belum ada kompetisi reguler. Contohnya saja lapangan di Kalimantan Timur yang dinilai sudah memenuhi standar. Lapangan tersebut digunakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2018. Ada pula lapangan di Lampung, yang sempat digunakan venue latihan atlet bisbol Indonesia. Namun sebenarnya, persoalan tidak populernya bisbol di Indonesia bukan terletak pada ketersediaan infrastruktur. Kedatangan Kawashima dan Fukuda, kata Leo, juga diharapkan bisa mengubah persepsi para atlet yang selama ini berpikir bahwa atlet baseball harus punya tubuh yang besar dan kuat. “Mereka berdua posturnya tidak terlalu besar. Bahkan dapat dikatakan sama dengan kita,” tambahnya. Sementara itu Direktur Ohama Group, Tetsuya Ohama, menyebut jika bisbol bisa dimainkan di berbagai jenis lapangan apapun. Satu hal yang bisa membuat bisbol populer di Indonesia adalah pola pikir dan pandangan masyarakat, terhadap olahraga itu sendiri. “Hal terpenting adalah bagaimana mindset anak-anak Indonesia menyukai baseball. Bisbol bisa menjadi luar biasa di Jepang karena anak-anak di Jepang sudah punya mindset soal olahraga itu. Misalnya, anak-anak di Jepang sudah ada yang ingin berkarier dan meraih kesuksesan besar melalui bisbol,” pungkas Ohama. Diselenggarakannya sesi pelatihan bisbol sangat penting, lantaran Indonesia baru membentuk tim nasional bisbol putri. Asosiasi Bisbol dan Sofbol Dunia (WSBC) memang sedang menggencarkan olahraga bisbol kepada atlet putri, mengingat masih banyak atlet putri yang lebih banyak bertanding di sofbol. (Adt)

Jadi Tuan Rumah, Tim Sofbol U-18 Kendari Bidik Juara Umum Kejurnas Softball Junior U-18

Tim sofbol junior U-18 Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis menjadi kampiun, dalam Kejuaraan Nasional (kejurnas) Softball Junior U-18 yang akan digelar di Kota Kendari, mulai 23 - 30 September 2018. (tribunnews.com)

Kendari– Tim sofbol junior U-18 Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis menjadi kampiun, dalam Kejuaraan Nasional (kejurnas) Softball Junior U-18 yang akan digelar di Kota Kendari, mulai 23 – 30 September 2018. “Kita optimis bakal meraih juara sebab tim kita sudah siap. Apalagi, sebagai tuan rumah, otomatis lebih diungulkan,” ujar Ketua Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sultra, Pahri Yamsul, di kawasan Eks MTQ Kendari, Selasa (18/9) lalu. Atlet softbol junior U-18 Sultra bejumlah 56 orang, yang terbagi atas tim putra dan putri. Jumlah itu sudah termasuk pemain cadangan dari masing-masing tim. “Jadi, Insyaallah, tim putra kita target juara. Semantara, tim putri target masuk lima besar,” kata Pahri. Sebagai bukti keseriusan mengembangkan Softball di Sultra, Pemprov Sultra menggelontorkan anggaran sebesar Rp2 miliar demi pembangunan dua venue pertandingan. “Kita bangun lapangannya dengan ukuran 125 x125 meter yang sesuai standar intenasional,” jelasnya, Menurut Pahri, lapangan yang dibangun itu, lebih luas dari lapangan di Karebosi, Makassar, yang selama ini kerap dipakai berbagai event pertandingan softball. “Untuk dua lapangan putra dan putri, habis Rp2 miliar. Kualitas tanahnya ini terbaik. Rumputnya diganti, dan lengkap dengan tempat penontonnya,” ujarnya Lapangan tersebut akan dibangun di kompleks kantor KONI Sultra. Setelah pelaksanaan Kejurnas, kelak, lapangan ini menjadi markas latihan Tim Softball Sultra. Pahri menambahkan, sebagai tuan rumah dalam ajang ini, Sultra telah menyiapkan infrastruktur, penginapan, serta fasilitas lainnya. Tercatat 8 tim putra-putri yang mendaftar. Di antaranya, DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Papua, Papua Barat, Lampung, Kalimntan Timur dan Jawa Timur. “Satu provinsi satu tim. Tapi ada beberapa provinsi yang megirim tim putra dan putri,” pungkas pria yang menjabat Kadis Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra ini. (Adt)

Fakta, Ini Dia Atlet Softball Termuda Di Ajang Asian Games 2018

Permainan sofbol atau yang lebih dikenal softball pada dasarnya merupakan permainan yang membutuhkan dua pemain dalam tiap pertandingan, yaitu tim pemain penyerang dan tim bertahan. Untuk tim bertahan, tentu mempunyai strategi mempertahankan base. Sedangkan tim pemain penyerang atau pitcher memiliki peran penting dalam permainan dengan strategi penyerangannya. Dari melihat keseluruhan tim yang bermain sebagai pitcher atau pelempar pada Asian Games 2018, ternyata ditemukan atlet Softball termuda loh.. Ya, permainan softball memang sudah mulai dipertandingkan hari ini di ajang Asian Games 2018. Apakah kamu tau fakta mengenai di tim nasional softball putri Indonesia ada satu pemain termuda? Hasil ini didapat dari melihat keseluruhan tim yang bermain sebagai pitcher atau pelempar pada Asian Games 2018. Yuk kita kenal lebih lanjut, siapa dia.. Atlet termuda itu bernama Adhisty Deynira Nuranjani, ia lahir pada 27 September 2001. Berarti atlet ini baru berusia 16 tahun loh. Bayangkan baru usia 16 tahun, tapi sudah jadi atlet softball yang bermain pada ajang perhelatan olahraga Se-Asia, keren bukan? Adhisty yang berasal dari club Reds Bull mengenakan nomor punggung 26 dan masuk pada inning ke tiga saat bertanding lawan Tiongkok hari ini, Minggu (19/08/2018). Adhisty masuk sebagai starter menggantikan Lidia Krey. Namun sayang sekali nih, sobat muda NYSN, pergantian pitcher pun tak bisa menghindarkan Indonesia dari kekalahan telak dengan Tiongkok. Timnas softball putri Indonesia kalah telak 0-14 di laga perdana ini. Hal ini pun berimbas menjadi “Mercy Rule”. Untuk informasi buat kamu, mercy rule itu keadaan saat pertandingan harus dihentikan karena masuk Inning ke empat dan salah satu tim tertinggal lebih dari atau sama 14 poin. Ya, dilansir dari antaranews.com bahwa laga ini tergolong berat bagi timnas Indonesia, karena Tiongkok sendiri masuk pada peringkat 12 dunia. Selain itu, Timnas Indonesia kalah pada postur tubuh dan kecepatan. Sehingga tak bisa menahan laju pukulan keras dari pemain timnas China. (liputan6.com, antaranews.com)

Matangkan Strategi dan Mental, Timnas Sofbol Realistis di Asian Games 2018

Kapten Timnas Sofbol Putri Asian Games XVIII/2018, Cresida Mariska Dwiyanti dan kolega berusaha realistis, dalam menghadapi ajang Asian Games XVIII/2018. (Adt/NYSN)

Jakarta- Kurang dari 9 hari pelaksanaan Asian Games XVIII/2018, tim nasional (Timnas) sofbol Indonesia fokus mematangkan strategi dan mental tanding. Kapten Timnas Sofbol, Cresida Mariska Dwiyanti, memastikan hal itu, di Lapangan Baseball dan Softball Senayan, Jakarta, Kamis (9/8). “Saat ini fokus kami adalah strategi dan kesiapan mental bertanding. Kalau untuk fisik dan power, sudah maksimal,” ujar Sisi-panggilan akarabnya. Peraih Golden Glove Award – Nike Camp 2002, University California of Riverside di Amerika Serikat (AS) itu mengaku berusaha realistis menghadapi persaingan di pentas Asia. “Di kawasan Asia, kami akan menghadapi 5 negara yang merupakan raksasa dunia untuk sofbol, seperti Jepang, Taiwan, China, Korea dan Philipina. Untuk Philipina mereka memiliki pemain naturalisasi dari Amerika Serikat,” lanjut wanita cantik kelahiran Jakarta 12 Maret 1988. “Dan untuk Asian Games 2018, target kami bersaing dengan Korea dan Philipina. Kalau untuk Jepang, Taiwan, China, kami masih kalah kelas. Mungkin step by step dulu,” tambah atlet yang bersama tim DKI meraih emas Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008, Kalimantan Timur itu. Menyoal beberapa kendala yang dihadapi jelang perhelatan multievent terkait peralatan yang hingga kini belum diterima para atlet, Cresida mengungkapkan bila hal itu dijadikan motivasi untuk meraih hasil terbaik pada ajang Asian Games nanti. “Kami selalu berpikir positif. Yang pasti kendala yang ada justru kami jadikan motivasi. Apalagi kami tidak dibebankan target, dan Asian Games ini sebenarnya sebagai sasaran antara untuk SEA Games 2019, Manila, Philipina,” terang pemain di posisi shortstop (SS), yang kini juga sudah mulai melatih ini. “Pada SEA Games 2017 Singapura kami tidak dapat medali. Maka untuk SEA Games 2017 target kami finalis,” tukas peraih gelar The Best Slugger dan Most Valuable Player (MVP) pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Baseball dan Softball Junior 2003, di Yogyakarta itu. (Adt)

Bersaing Di Ajang East Asia Cup 2018, Timnas Bisbol Indonesia Incar Gelar Juara

Menpora Imam Nahrawi saat melepas Timnas baseball Indonesia mengikuti ajang East Asia Cup 2018, di Hongkong, 24 Juni mendatang. (Kemenpora)

Jakarta- Semakin dekatnya event Asian Games 2018, sejumlah cabang olahraga (cabor) terus memaksimalkan persiapan. Salah satunya adalah bisbol. Timnas bisbol Indonesia di bawah asuhan Lukmanul Hakim, bakal melakoni uji kemampuan di ajang East Asia Cup 2018, di Hongkong, pada 24 Juni mendatang. Andika Monoarfa, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi), menyebut East Asia Cup 2018 menjadi uji coba terakhir menuju pesta olahraga terbesar negara-negara se-Asia, pada 18 Agustus – 2 September mendatang. Meski bersifat uji coba, namun ia berharap Timnas bisbol putra Indonesia meraih hasil maksimal di turnamen itu. “Kalau disini (East Asia Cup 2018) kami ingin meraih gelar juara. Tapi, kalau di Asian Games, untuk bisa juara sangat sulit. Minimal lolos babak penyisihan grup terlebih dahulu,” ujar Andika, Jumat (22/6). Pada ajang di Hongkong, tuan rumah Hongkong dan Thailand bakal menjadi lawan terberat skuat Merah Putih. Sebab, kedua negara tersebut memiliki rangking dunia lebih baik dari Indonesia. Selain itu, Hongkong dan Thailand memiliki materi pemain dengan kualitas di atas rata-rata pemain Indonesia. Sementara, negara lainnya yang menjadi pesaing Indonesia yakni Singapura dan Filipina. Senada, target meraih podium pertama juga diungkapkan Lukman. Ia mengungkapkan bila anak didiknya itu memiliki catatan bagus saat berhadapan dengan Hongkong. “Target juara itu sangat masuk akal. Saya bersyukur pengurus memberikan kami kesempatan untuk melakukan program pelatihan jangka panjang,” tambahnya, sebab turnamen itu sekaligus menjadi ajang kualifikasi menuju Asia Cup. “Sehingga dengan begitu kami punya cukup waktu untuk bisa meningkatkan kemampuan para pemain, sebelum nantinya menghadapi sejumlah ajang internasional,” tukas Lukman. (Adt)

Masih Seleksi Banyak Pemain, Sofbol Putri dan Baseball Putra Siapkan Try Out ke Korsel

Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa merencanakan agenda Try Out ke Korea Selatan untuk Timnas Sofbol Putri dan Timnas Baseball Putra. (rayapos.com)

Jakarta– Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa mengatakan rencananya atlet Timnas sofbol putri dan Timnas baseball putra, akan menjalani try out (TO) ke Korea Selatan, pada awal Juni. “17 atlet akan berangkat bersama lima ofisial, totalnya 22 orang. Ini bukan ikut turnamen, tapi kerjasama dengan Federasi sofbol Korea Selatan, dan ini tahun ketiga,” kata Andika di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat (26/4). “Setiap tahun kami mengirim tim, dan mereka kirim tim ke sini. Semacam sister city, konsepnya berlatih bersama,” ujar Andika. “Kami berlatih bersama dan mencoba kekuatan masing-masing,” tuturnya lagi. Di Korea Selatan, ujarnya, Timnas sofbol putri dan baseball putra bakal melakoni proses TO selama tiga minggu. “Para atlet yang akan ke Korsel, baru selesai TC tahap I, dan seleksi Tahap I di lampung. Dan TO terdekat untuk baseball putra, pada bulan Juni,” sebutnya. Namun, pria 39 tahun ini mengaku tengah terkendala problem skuad utama Timnas, karena jumlah seleksi pemain mencapai 50 orang. “Belum waktunya di TO kan ke luar negeri, sebab yang berangkat cuma 24 orang. Sentralisasi 30-35 orang, yang desentralisasi hampir 50 orang,” sambungnya, Selain itu, Andika menjelaskan, jika baseball sudah cukup lama tak bertanding, dalam event internasional. “Makanya kami melakukan seleksi per minggu. Dan kami punya grafik data pemain. Saat pemain ada yang underperform, ya langsung keluar,” ucapnya. “Yang bertahan di camp itu 1-30 terbaik, andai ternyata ada yang underperform, peringkat 31 naik ke camp,” pungkasnya. (art)

Takluk Dari Singapura, Sofbol Putra Indonesia Peringkat Keempat Piala Asia 2018

Timnas sofbol putra Indonesia gagal tampil di babak Grand pada Asian Men’s Softball Championship 2018, usai takluk dari Singapura 3-10. (akurat.co)

Jakarta- Timnas sofbol putra Indonesia gagal tampil di babak Grand pada Asian Men’s Softball Championship 2018 (Sofbol Piala Asia) 2018. Pada pertandingan page system bawah yang digelar di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (27/4) siang, Lucky Fidel dkk dikalahkan Singapura dengan skor telak 3-10. Indonesia pun harus puas di peringkat keempat, dari hasil 5 kali menang dan 4 kalah dalam 9 penampilan. Pada pertandingan pertama, Kamis (26/4/) pagi, Timnas terpaksa harus mengakui ketangguhan Thailand dengan skor tipis 3-4. “Thailand bisa mencuri menang karena pemainnya tampil pantang menyerah. Kali ini, anak-anak tampil di bawah form dan batting tak maksimal,” kata Asisten Pelatih sofbol putra Indonesia, Leonard Djarkasih yang dihubungi usai pertandingan. Pada laga kedua yang digelar siang, Timnas mampu bermain maksimal menaklukkan India dengan skor telak 8-1. Sementara itu, Tim Sofbol Jepang yang diunggulkan meraih gelar juara tampil tak terkalahkan dalam 7 pertandingan. Dan, Tim Sofbol Filipina meraih 7 kemenangan dan sekali kalah. “Perjuangan anak-anak sudah maksimal. Posisi di peringkat empat sudah cukup bagus. Kami harus akui Singapura jauh lebih siap menghadapi pertandingan page system,” kata Djarkasih, panggilan akrab Leonardus Djarkasih. Ketua Umum Perbasasi Andika MY Monoarfa mengatakan menempati peringkat keempat, itu tak terlalu mengecewakan karena sesuai target. Menurutnya, kegagalan dikarenakan kurangnya waktu persiapan. “Mereka hanya punya 13 hari untuk berlatih,” kata Andika. Hasil Piala Asia tahun ini pun akan segera dievaluasi untuk mempersiapkan tim sofbol putra jadi lebih baik. Tim yang ada sekarang, kata Andika, bakal diterjunkan ke SEA Games 2019 di Filipina. Persiapan menuju ajang itu akan dilakukan di Piala Asia Tenggara di Thailand, pada Juli nanti. “Target jangka panjang adalah SEA Games 2019. Target kami juara. Setelah Piala Asia ini, para atlet akan istirahat, pulihkan stamina dan kembali lagi berlatih. Semoga dengan waktu lebih panjang, bisa dapat hasil terbaik di Thailand,” pungkas Andika. Perjalanan Timnas memang sempat terseok-seok di babak penyisihan. Tim Merah Putih memastikan tiket ke page system setelah mengalahkan Chinese Taipei dengan skor 5-1 pada pertandingan, Jumat (27/4) pagi. Pada pertandingan terakhir, Sabtu (28/4), Singapura akan menghadapi Filipina yang ditaklukkan Jepang dengan skor 0-6. Pemenang hasil pertandingan Singapura melawan Filipina akan menghadapi tim unggulan Jepang dalam pertandingan Grand Final. Sedangkan tim yang kalah langsung berada di peringkat ketiga. (art)

Usai Dicukur Jepang, Indonesia Gasak Singapura 8-2 dalam Kejuaraan Sofbol Piala Asia

Timnas Indonesia (merah) sukses menekuk permainan Singapura dengan poin 8-2, pada event Kejuaraan Sofbol Piala Asia ke-10, di Senayan, Jakarta. (bola.com)

Jakarta- Timnas sofbol putra Indonesia menumbangkan Singapura, 8-2 pada hari ketiga Asian Men’s Softball Championship 2018 atau Sofbol Piala Asia ke-10, di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4). Meski skor berbeda enam angka, asisten pelatih timnas sofbol Indonesia Leonard Zarkasih menyebut kemenangan itu tidak diraih dengan mudah karena sampai inning keempat skor masih imbang 1-1. “Singapura bermain baik dengan variasi bola. Namun semua berubah saat mereka mengganti pitcher utamanya,” ujar Leonard usai pertandingan. Pergantian pitcher di inning kelima itu, lanjut dia, membuat Singapura sedikit goyah. Pitcher atau pelempar bola pengganti Singapura, ternyata tak sepadan dengan pitcher nomor dua Indonesia Feriyanto, yang juga bermain mulai inning kelima menggantikan pitcher andalan Merah Putih, Nelwan Yumame. Indonesia pun semakin leluasa mencetak angka dan membuat skor menjad 6-1 di akhir inning kelima dan berikutnya menutup laga dengan poin kemenangan 8-2. “Kami berhasil bertahan dengan mengatur pergantian pitcher. Feriyanto bermain sesuai dengan strategi, juga Nelwan. Saat Nelwan melempar, memang beberapa kali terjadi `home run`, tetapi itu bagian dari permainan,” tutur Leonard. Dengan kemenangan tersebut, peluang Indonesia untuk lolos ke empat besar kejuaraan Asia semakin terbuka karena sebelumnya sudah mengoleksi dua kemenangan yakni kala berhadapan dengan Malaysia dan Hong Kong. Namun, mereka sudah menelan dua kali kekalahan yakni dari dua tim unggulan turnamen, Filipina dan Jepang. Filipina menyudahi perlawanan Timnas Merah putih dengan poin 6-4. Dan pada Rabu (25/4), Timnas dicukur 10-0 tanpa mendapatkan 1 poin sekalipun, dari tim terkuat, Jepang. Jika ingin lolos ke empat besar, Indonesia harus bisa menyapu bersih tiga pertandingan yang tersisa dengan kemenangan pada Kamis (26/4), yakni menghadapi Thailand (mulai pukul 08.00 WIB) dan India (mulai pukul 14.45 WIB), serta Taiwan (mulai pukul 10.15 WIB) pada Jumat (27/4). “Tidak boleh kalah pokoknya. Untuk itu kami harus meningkatkan mental bertanding. Selain itu juga perlu meningkatkan kemampuan di sektor `batter` atau pemukul,” tutur Leonard. (art)

Timnas Sofbol Takluk Dari Filipina, Lalu Cukur Hongkong Dengan Skor Telak

Timnas Sofbol Indonesia harus takluk dari Fipina dengan poin 6-4, di hari kedua Piala Asia 2018, pada Selasa (24/4). (dewasport.com)

Jakarta– Indonesia mendapatkan hasil berwarna, di hari kedua di 10th Asian Men’s Softball Championship atau Piala Asia Softball 2018. Berlaga di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (24/4), Indonesia meraih hasil minor dan positif. Timnas harus menelan kekalahan saat berjumpa Filipina. Sebenarnya, laga ini digelar kemarin. Tapi, karena faktor penerangan, laga diskors, dan digelar kembali pada Selasa pagi. Ada pengaruh yang dirasakan. Sempat mengimbangi Filipina di lima ining pertama, Indonesia malah kedodoran dalam masa selanjutnya. Filipina mampu mencetak home-run di sisa pertandingan dan menyudahinya dengan poin 6-4. “Kekalahan ini, bukan kesalahan pemain atau karena kami beda kualitas. Filipina menang karena beruntung bisa dapat satu home-run. Kekalahan yang bagus buat anak-anak. Mereka punya dorongan untuk menang di laga-laga selanjutnya,” ujar asisten pelatih Indonesia, Leonard Djarkasih. Usai kalah dari Filipina, Indonesia kemudia mengamuk pada game selanjutnya, melawan Hongkong, di siang harinya. Mereka mengukir kemenangan telak. Kali ini, Hongkong dipermak dengan poin 15-7. Indonesia sempat direpotkan Hongkong di ining kelima. Sempat tertinggal 1-7, Hongkong sempat menyamakan skor di masa tersebut. Namun, dua ining selanjutnya, Indonesia menambah skor dan menang 15-7. Indonesia sudah meraih dua kemenangan dalam tiga pertandingan. Pada pertandingan pembuka, Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor telak 11-1. Dan, dipertandingan ketiga menang atas Hong Kong dengam skor 15-7. “Saya melihat permainan anak-anak cukup meningkat,” kata Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa yang rutin menyaksikan pertandingan. Pada hari ketiga, Rabu (25/4), Indonesia meladeni Jepang dan Singapura. “Permainan anak-anak cukup memuaskan. Mereka bisa jaga konsentrasi di dua ining terakhir, setelah Hongkong menyamakan skor. Kami dapat poin karena pemain tampil fokus. Dan, tak banyak kesalahan yang mereka lakukan,” kata Leonard. (art)

Jepang Raja Sofbol, Timnas Putra Indonesia Pede Masuk Final Asia Cup 2018

Pemain Timnas softball putra Indonesia Alfan Sontiara memukul bola, saat mengalahkan Timnas Malaysia 11-1 pada babak penyisihan Asian Men Softball Championship di lapangan softball Senayan, Jakarta, Senin (23/4). (antarafoto.com)

Jakarta- Timnas Sofbol putra Indonesia enggan sekedar berpartisipasi pada kejuaraan Sofbol Asia 10th Asian Men’s Softball Championship 2018, di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno Jakarta, 23-28 April 2018. Mereka bertekad untuk menembus target final. “Timnas Sofbol Indonesia siap habis-habisan memberikan yang terbaik di Asia Cup 2018,” kata Asisten Pelatih Timnas Sofbol Indonesia, Leonardus Djarkasih di Jakarta, Sabtu (21/4), dilansir topskor.co.id. Meski persaingan di Asia Cup 2018 cukup ketat, kata Leonardus, Timnas sofbol putra tetap ditargetkan masuk final. “Persaingan pasti ketat di Asia Cup nanti, tapi kami mentargetkan jadi finalis,” tegasnya. Kejuaraan Sofbol Asia Cup 2018 diikuti 9 negara. Yakni, Filipina, Jepang, Indonesia, Taipei, Hongkong, Thailand, Singapura, India, dan Malaysia. Pengurus Besar Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) memang memasang target meraih medali perunggu di Asia Cup 2018 menyamai hasil empat tahun lalu di Singapura. Menurut Leonardus, Asia Cup kali ini dijadikan persiapan menghadapi SEA Cup di Thailand, akhir Juli 2018 dan SEA Games Filipina 2019. Secara terpisah, pemain senior Timnas Sofbol Filipina, Leo Barredo juga mengakui persaingan di Asia Cup 2018, cukup ketat. “Bukan Jepang saja yang merajai sofbol Asia, tapi Indonesia patut diperhitungkan. Banyak pemain-pemain muda yang berkualitas,” ujarnya. Pemain berusia 31 tahun ini memang sangat mengenal sofbol Indonesia. Dia pernah memperkuat salah satu klub sofbol Indonesia pada Kejuaraan Sofbol Makassar Open 2017. “Saya sudah dua kali ke Indonesia dan banyak kenal dengan pemain sofbol Indonesia. Dan, saya juga pernah memperkuat salah satu klub yang menjadi juara di Makassar Open 2017,” ungkapnya. (Art) Skuat Timnas Sofbol Putra Indonesia: Nelwan Yumame (Papua Barat), Ferryanto (Kaltim), Aditya Pratama Hamzah (Sultra), Abriansyah (Sultra), Aditya Aulia Rachman (Jatim), Ahmad Ronaldo (Lampung), Anggana Budiman (Jabar), Heri Hairuman (Jabar), Dikdik Fauzi Darmawan (Dki Jakarta), Maliqul Mulqi Kentanadaku (Sultra), Luki Fidel Pacellengi (Sultra), Hermansyah (Kaltim), Rahman Yakin (Sultra), Efrianto Tri Syahputra (Sultra), Elwin Nulmansyah (DKI Jakarta), Alfan Sontiara (Jabar), dan Roli Mahendra (Kaltim).

Belum Ada Kompetisi, Ketum PB Perbasasi : Kejuaraan Rutin Justru Selalu Ada Tiap Pekan di Seluruh Indonesia

Ketua Umum PB Perbasasi Andika Monoarfa (bertopi) saat acara launching Jersey Timnas PB Perbasasi di Jakarta. (Art/NYSN.com)

Jakarta- Makassar Open International Softball Men’s and Women’s 2017 diikuti 12 klub partisipan. Tak hanya berasal dari dalam negeri, kejuaraan tahun lalu itu ternyata menjadi agenda rutin bagi klub Varsity dari Malaysia. Dengan skuad putera dan puteri, tim negeri Jiran itu juga diperkuat beberapa pemain asing asal Singapura dan Australia. Bagi Ketua Umum Pengurus Besar Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) yang baru, Andika Monoarfa, gairah kejuaraan internasional di daerah ini menjadi benefit yang menjanjikan. Maklum, sejak 2004 silam, Liga Profesional Softball tak lagi berputar dan nasibnya timbul tenggelam. “Di era kepengurusan kini, setiap Pengurus Provinsi (Pengprov), diwajibkan menyelenggarakan kejuaraan secara rutin. Jika gagal, pasti bakal kena sangsi,” ujar pria kelahiran Jakarta, 3 Desember 1979 ini. Dan ternyata, gagasan ini justru disikapi positif oleh seluruh pengprov anggtoa PB Perbasasi. Hampir tiap pekan, Andika kerap berkunjung ke seluruh Pengprov dengan agenda membuka hingga menutup Kejuaraan yang berbasis turnamen, meski berskala daerah. “Kerjaan saya tiap pekan, membuka dan menutup Kejuaraan yang berputar di seluruh Pengprov Indonesia. Bukti gairah olahraga ini memang nyata dan terhitung sehat sebagai awal menuju era kompetisi,” tegasnya dalam acara launching Jersey Timnas PB Perbasasi pada Sabtu (3/3) di Jakarta. Meski demikian, ia memilih berasabar guna mencari konsep dan formula pelaksanaan Liga atau kompetisi secara berkala. Aktifnya beberapa kejuaraan diseluruh daerah dinyakini bila dalam waktu yang tak lama, PB Perbasasi sanggup menggulirkan Liga. “Spirit kejuaraan seperti ini harus dipupuk dan dipertahankan, toh dengan sendirinya, kelak era kompetisi atau Liga segera dibutuhkan. Apalagi, infratruktur Stadion dengan standar internasional juga sudah ada,” ungkapnya lagi. Stadion Softball dan Baseball dengan standar internasional sudah cukup banyak di Indonesia. Diantaranya Samarinda (Kalimantan Timur), Palembang (Sumatra Selatan), Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), serta fasilitas Stadion di Universitas Gajah Mada (Yogjakarta). “Intinya bersyukur dulu, kami punya infrastruktur Stadion yang memadai. Di Cabor lain, jarang malah yang punya Stadion. Saat ini pesebaran Stadionnya yang masih terus diupayakan,” ujar putera dari Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa. Sosok muda dalam tubuh olahraga tepok bola dengan tongkat ini menyadari membangun Stadion itu bukan perkara mudah. Ketersediaan lahan dan harga tanah yang yang mahal, kerap menjadi kendala. “Bikin Stadion Softball itu aslinya murah. Field of Play-nya itu murah, karena lapangannya terdiri dari tanah gravel sama rumput, murah itu. Yang mahal itu tanahnya. Apalagi, kalo mau nambah pake lampu, tribun penonton, atau locker room, ya pasti mahal jadinya,” papar Andika. Jelang Asian Games 2018, Andika juga mengambil kebijakan non mainstream dengan mewajibkan setiap atlet pelatnas sofball dan baseball menandatangani kontrak dengan gaji Rp 8 Juta per bulan. Chief de Mission Asian Martial Art Games (AIMAG) 2017 ini mengambil kebijakan nilai gaji atlet pelatnas tak memakai platform Standar Biaya Masuk Lainnya (SBML) tetapi berpatokan dengan peraturan Menteri Keuangan (PMK). “Kalau menggunakan SBML gaji atlet hanya Rp4 juta/per bulan. Jadi, saya pakai aturan PMK dengan nilai gaji Rp8 juta per bulan,” tegasnya. Konsekuensi dengan gaji dan fasilitas memadai itu, kata Andika, seluruh atlet pelatnas Asian Games 2018 wajib mengikuti aturan yang diberlakukan. Salah satu contoh, atlet dilarang makan sembarangan dan harus mengkonsumsi makanan yang disediakan sesuai rekomendasi ahli nutrisi. “Asupan nutrisi sangat penting dalam menopang prestasi. Kalau sampai ada atlet yang ketahuan mengkonsumsi mie instan maka gajinya akan dipotong sebulan,” urainya. Apalagi, pemerintah melalui Kemenpora tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan pengajuan dana pelatnas Asian Games 2018 sebesar Rp45 miliar. Dengan kekuatan 17 atlet sofball putra dan 24 atlet baseball putri di bawah asuhan 4 pelatih asing, Kemenpora hanya memasok dana Rp12 miliar. Separuh untuk Softball dan Separuh Baseball “Dana Rp12 miliar tak cukup membiayai pelatnas. Apalagi, melibatkan 15 pelatih. Termasuk 4 pelatih asing, pelatih Strength and Conditioning dan pelatih Recovery. Makanya, saya harus siap mencari kekurangan anggarannya guna mencari sponsor,” paparnya. Andika pernah bekerja sebagai manajer artis sekaligus penyanyi, Andien. Andika juga pernah menjabat Direktur Niaga PT PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Di PB Perbasasi, nama Andika Monoarfa sudah tidak asing lagi. Ia pernah membantu Tim Nasional Indonesia meraih gelar juara di ASEAN Championship 2016. (art)

Warna Jersey Makin Minimalis, PB Perbasasi Pede Incar Prestasi Dunia

Jersey Baru yang diluncurkan PB Perbasasi jelang Asian Games 2018 dan Kejuaraan Asia di Jakarta pada April mendatang. (Art/NYSN.com)

Jakarta- Ada yang baru dengan jersey timnas Softball Indonesia di Asian Games 2018. Saat launching perayaan hari ulang tahun Pengurus Besar Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) ke-51 pada Sabtu (3/3) malam, jersey yang dipakai para atlet tak lagi bercorak meriah. Kesan simpel muncul kala melihat warna merah untuk pertandingan status tim tamu, dan putih untuk status pertandingan home. Tulisan “Indonesia” yang menempel di jersey bagian depan juga tidak aneh-aneh. PB Perbasasi terinspirasi dengan font tagline “Wonderful Indonesia” milik Kementerian Pariwisata. Tujuannya simpel, jersey Timnas softball dikembalikan ke khitahnya. “Kami luncurkan jersey baru. Jersey ini kembali ke basic, selama ini gonta-ganti warna, tulisan tapi minim prestasi. Kita kembalikan ke khitahnya. Ini desain tahun 1960 dengan penyempurnaan serta font mirip Wonderfull Indonesia,” ungkap Ketum PB Perbasasi Andika Monoarfa. Jersey ini sudah dipakai atlet membawa nama Indonesia di SEA Para Games 2017 lalu. Dengan wajah baru itu, Indonesia keluar sebagai juara umum. Harapannya, spirit menjadi yang terbaik dengan jersey baru ini terus menggelora di ajang berikutnya. Tuah jersey baru ini kembali diharapkan mengangkat nama Indonesia di Asian Men’s Softball Championship (Kejuaraan Softball Beregu Putera Asia) 2018, pada 23-28 April. Di ajang yang dilaksanakan di Stadion Softball GBK Senayan, para atlet wajib mengamankan medali perunggu sebagaimana prestasi Kejuaraan Asia pada 2016 di Jepang. “Minimal harus perunggu. Di ajang ini, tiga tim terbaik mendapatkan tiket ke kejuaraan dunia. Indonesia langganan lolos kualifikasi Kejuaraan Dunia. Kami ingin menjaga tradisi itu di kejuaraan Asia nanti,” jelasnya. Di ajang ini, ada 12 negara yang siap meramaikan. Selain Indonesia, ada juara dunia Jepang, kemudian China Taipei, Filipina, Korea, Pakistan, India, Iran, Hongkong, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Menghadapi ajang ini, para atlet akan menggelar pelatnas pada 15 Maret nanti sampai pelaksanaan Asia Cup bertempat di Surabaya. “Soal pesaing, Jepang masih yang terbaik disusul China Taipei, lalu bisa Filipina,” ungkap Andika. Turnamen ini dimaksimalkan untuk memantapkan performa timnas jelang SEA Games 2019. Sebab, softball putera dipertandingkan di sana. Di arena Asian Games 2018, softball dipertandingkan untuk kategori puteri, sementara untuk baseball, hanya kategori putera. (dre)

Orangtua Dukung Jadi Atlet Softball, Jadi Modal Tambahan Bagi Monic

Softball-Monica-isella

Keberhasilan anak tak lepas dari dukungan serta doa orang tua. Ini yang di alami oleh atlet softball Indonesia, Monic Isella yang akan berlaga di Asian Games 2018. Anak ketiga dari empat bersaudara ini, beruntung bila orang tuanya selalu mendukung prestasi di bidang olahraga. Meski, orang tuanya bukan dari kalangan atlet, tetapi selalu mendukung sang putri. Ini menjadi semangat tambahan baginya untuk terus berlatih dengan keras. “Orang tua selalu dukung banget olahraga aku (softball). Beruntungnya, punya orang tua yang selalu support aku,” ucapnya, Rabu (24/1). Monic mengawali terjun di dunia olahraga melalui basket. Softball merupakan olahraga baru bagi dirinya. Tak lama, iaa mulai tertarik terjun ke softball. “Ingin coba olahraga baru, sebelumnya di SMP-SMA aku main basket. Pas, lihat softball langsung mikir softball belum banyak atletnya dan berkarir di softball mungkin lebih terbuka. Puji tuhan bisa masuk ke Timnas,” tutur gadis cantik lulusan Universitas Mercu Buana, Jakarta ini. Dari olahraga basket dan terjun ke softball, bukan perkara mudah bagi Monic. Butuh adaptasi yang begitu lama. Namun, berkat dorongan temannya dari alumni SMA Negeri 7 Tangerang membuat dirinya masuk ke klub softball Altras. “Dulu, awalnya alumni dari SMA aku yang ajak di sekolah main softball. Karena, ingin mencoba olahraga baru, aku langsung ikutan dan masuk ke klub Altras terus latihan,” ungkap Monic. Monic konsisten menampilkan performa apik, sejak tampil di arena PON XIX Jawa Barat 2016 dan kejuaraan nasional (Kejunas) 2017 lalu. Monic pun, terus menjaga kondisi fisiknya dan juga mengasah kekuatan tangannya agar di Asian Games 2018, demi memberikan hasil terbaik bagi Indonesia. (pah)