Jalan IJL Elite menuju partai final gelaran Malaysia Borneo Football Cup U-14

Pemain IJL Elite

IJL Elite merajai turnamen internasional bertajuk Malaysia Borneo Football Club U-14 musim 2019 usai menekuk wakil Filipina, Makati Football Club di partai final yang berlangsung pada Sabtu (5/10 ) di Stadion Likas, Kota Kinabalu. Gol emas penentu kemenangan disumbangkan oleh Bagas Prayoga. Jalan IJL Elite menuju partai final gelaran Malaysia Borneo Football Cup U-14 yang berlangsung selama 3-5 Oktober 2019 di Kota Kinabalu, Sabah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mengantongi sembilan poin di babak penyisihan grup membuat mereka harus puas melenggang ke babak semifinal dengan status runner-up Pada babak semifinal, IJL Elite jumpa saudara setanah air, Indonesia Muda dalam duel bertajuk Derby Merah-Putih. Aroma gengsi di atas lapangan mampu ditutup dengan skor akhir 3-0. Di babak puncak, IJL Elite sukses menekuk perlawanan Makati Football Club lewat skor tipis 1-0. Adalah Bagas Prayoga Budiman yang mencatatkan namanya di papan skor di babak perpanjangan waktu lewat sistem golden goal. 2×25 menit laga berjalan, IJL Elite lebih mendominasi jalannya pertandingan. Serangan bertubi-tubi dilancarkan namun benteng pertahanan Makati memang cukup ketat, sukar ditembus. Waktu normal berakhir dengan hasil papan skor imbang tanpa gol. Di babak perpanjangan waktu dengan format 9vs9, Bagas Prayoga Budiman hadir jadi pembeda, gol emas ia cetak satu menit setelah wasit meniup peluit kick-off sebagai garansi kemenangan IJL Elite menuju podium trofi mahkota juara. Gol Bagas sendiri berawal dari kreasi lini tengah skuat IJL Elite. Pergerakan Saubyhaky Putra menyodorkan bola ke Rafly Ikram Selang membuka celah lini belakang Makati, tanpa pikir panjang Selang langsung melepaskan tembakan keras yang menghantam mistar gawang. Tak pelak, bola muntah langsung disambar oleh Bagas hingga berbuah gol emas. “Saya memang lebih memilih untuk bertemu Filipina di partai final karena mereka sebelumnya pernah mengalahkan kami di babak penyisihan grup. Banyak putar otak di laga puncak utak-atik formula, terutama harus lebih jeli mengatur tempo permainan,” jelas Mulyadi Madrizal, pelatih IJL Elite. “Pertandingan yang super melelahkan sekaligus amat sangat menegangkan,” tambah Mul. CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis mengaku salut dengan perjuangan Dzaky Muhammad Fawwaz dan kawan-kawan. Sempat terpleset kala jumpa Makati di babak penyisihan grup tidak membuat mental pasukan IJL Elite ambruk. “Final yang sangat luar biasa, anak-anak bisa menebus rasa penasaran mereka saat jumpa Makati. Kalau sudah bicara laga puncak memang sudah bicara soal mental,” ujar CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis. “Selain itu dari babak penyisihan grup sampai final, IJL Elite tetap konsisten mempertahankan gaya sepak bola indah, tidak heran begitu memanjakan mata penonton. Bahkan di Borneo Football Cup U-14 kami mendapat sokongan dari pemain ke-12 yang notabene adalah warga Malaysia, mereka begitu terhibur,” sambung Rezza seraya tersenyum. Malaysia Borneo Football Cup berlangsung sejak 2008, musim 2019 ini di kategori U-14 tercatat ada 10 tim ikut serta yakni British International School Phuket (Thailand), Datuk Peter Mojuntin Sport School (Malaysia), Makati FC (Filipina), Northern Inland FC (Australia), TABS (Malaysia), Turf City FC (Singapura), Futbol Directions (Australia), Adelaide City Australia, Indonesia Muda Semarang (Indonesia) dan IJL Elite. Hasil Pertandingan IJL Elite: Penyisihan Grup IJL Elite vs British International School Phuket 2-0 (Alief Apikri, Reza Wahyu Hidayat) IJL Elite vs Datuk Peter Mojuntin SS 4-1 (Fava Sheva Rustanto, Bagas Prayoga Budiman, Dzaky M Fawwaz, Reza Wahyu Hidayat) IJL Elite vs Makati Football Club 1-2 (Odilo Pinutusta) IJL Elite vs Northern Inland FC 11-0 (Alvin Alfareza 7 gol, Saubyhaky Putra 3 gol, Dzaky Fawwaz) Semifinal IJL Elite vs Indonesia Muda 3-0 (M Tezar Briantama, Alief Alpikri, Saubyhaky Putra) Final IJL Elite vs Makati Football Club 1-0 (Bagas Prayoga) Susunan Pemain IJL Elite: Kiper: Bima Aidil (M’Private Soccer School), Aidil Akbar (Laskar Pelangi Soccer) Bek: Muhammad Ferdi (Garec’s), Goesty Raka Pratama (Indonesia Rising Star), Yoga Aji Saputra (Tajimalela FA), Muthi Dzulkarnaen (Cipta Cendikia FA), Adam Restu Perdana (Salfas Soccer), Muhammad Radith (ASTAM) Gelandang: M Tezar Briantama (ASIOP), Dzaky Muhammad Fawwaz (ASTAM), Bagas Prayoga (M’Private Soccer School), M Rafly Ikram Selang (Cipta Cendikia FA), Fava Sheva (Indonesia Rising Star) Penyerang: Reza Wahyu Hidayat (ASTAM), Alvin Alfareza (ASTAM), Odilo Pinutusta (ASIOP), Saubyhaky Putra (Maesa Cijantung), Alief Alpikri (Indonesia Rising Star) Daftar Pencetak Gol: Alvin Alfareza: 7 Saubyhaky Putra : 4 Dzaky Fawwaz : 2 Bagas Prayoga: 2 Alief Alpikri: 2 Reza Wahyu: 2 Odilo Pinutusta: 1 M Tezar Briantama: 1 Fava Sheva: 1

Diikuti Lebih dari 1500 Pemain, IJL Musim 2019 Resmi Dibuka

IJL Resmi Dibuka dengan jumlah peserta lebih dari 1500 pemai dari 66 SSB pekan lalu (31/03/19). (Foto:IJL)

Indonesia Junior League (IJL) 2019 Resmi dibuka pekan lalu (31/3/19) di lapangan Nirwana Park Sawangan, Depok. Kompetisi musim ini diikuti oleh total lebih dari 1500 pemain dari 66 SSB yang siap berlaga di lapangan hijau. IJL sendiri terus membuktikan komitmentnya dalam berkontribusi untuk masa depan sepakbola Indonesia demi menciptakan iklim kompetisi yang sehat. IJL yang sudah memasuki musim keempatnya ini akan meluncurkan IJL Elite di akhir kompetisi. “Di musim keempat ini kami langsung menggelar tiga kategori yakni U-9, U-11 dan U-13. Tiap akhir kompetisi dirilis susunan pemain terbaik yang digabungkan menjadi satu tim dan diberi nama IJL Elite,” terang CEO Indonesia Junior League, Rezza Mahaputra Lubis. “IJL Elite ini yang kami harapkan nantinya bisa menjadi generasi penerus Timnas Indonesia di masa yang akan datang, database tiap pemain kami jaga tiap tahunnya,” ujar Rezza. “Bukan hal mudah memang menembus skuat IJL Elite, tidak hanya dari segi skill-teknik, visi bermain tapi juga attitude,” tambah Rezza. Washiyatul Akmal, Direktur Teknik IJL Elite yang juga mantan pemain Persija pun berkomentar bahwa dia selalu berharap bahwa proyek maya rantai IJL Elite ini akan berjalan mulus. “Tidak mudah memang menembus skuat IJL Elite, ibarat masuk Timnas, semua pemain terbaik berlomba-lomba dan benar-benar dipantau progresnya. Ini jadi semacam stimulus juga agar tiap SSB bisa menelurkan generasi terbaik tiap musimnya,” ujar Akmal. “Ini menariknya, saya pernah mengirim satu anak didik menembus skuat IJL Elite pada 2017 lalu. Ada satu kebanggaan besar tidak hanya dari sisi pemain tetapi juga orangtua,” tambah salah satu mantan pemain Persija lainnya, Aris Indarto. Menciptakan atmosfer kompetisi sepak bola usia dini yang segar dan sehat tetap jadi fokus utama IJL. Poin-poin khusus bahkan diciptakan untuk suporter dari tiap SSB. “Dinamika sepak bola usia muda Indonesia memang masih jadi pekerjaan rumah bersama. Penilaian untuk suporter bahkan kami jadikan rujukan mengakomodir keikutsertaan SSB di musim berikutnya, artinya harus ada sinergi agar kompetisi tidak hanya berjalan ketat tapi juga sehat, respect ke kawan, lawan juga perangkat pertandingan,” tegas Rezza. “IJL bebas dari intervensi karena semua SSB adalah mitra strategis kami,” tutup Rezza. Daftar Lengkap Tim Kontestan IJL 2019: U-9: 1. ASTAM 2. Salfas Soccer 3. Ragunan Soccer School 4. ASIOP 5. FU15FA Bina Sentra 6. M’Private Soccer School 7. All Star Galapuri 8. CISS 9. BMIFA 10. Pro:Direct Academy 11. Pelita Jaya SS 12. Indonesia Rising Star 13. Metro Kukusan 14. Garuda Muda Soccer Academy 15. Maesa Cijantung 16. Ocean Stars 17. Serpong Jaya 18. GRT Sitanala 19. Indonesia Muda Utara 20. SoccerEd 21. Cipondoh Putra 22. SSJ Kota Bogor 23. Alba FC 24. Fifa Farmel 25. Sparta 26. Garec’s 27. Remci 28. Kancil Mas Karawang 29. Young Warrior FA 30. D’Joe FC 31. Kembangan 8 32. Putra Agung 33. Abstrax FA 34. Atlas U-11: 1. ASTAM 2. Salfas Soccer 3. Ragunan Soccer School 4. ASIOP 5. FU15FA Bina Sentra 6. M’Private Soccer School 7. All Star Galapuri 8. CISS 9. BMIFA 10. Pro:Direct Academy 11. Pelita Jaya SS 12. Putra Sejati 13. Giras FC 14. Gagak Rimang 15. Maesa Cijantung 16. Ocean Stars 17. Serpong Jaya 18. Garuda Muda Soccer Academy 19. Indonesia Rising Star 20. Indonesia Muda Utara 21. Java Soccer Academy 22. GRT Sitanala 23. Tajimalela FA 24. Sparta 25. Remci 26. Young Warrior 27. Satria Muda FA 28. FIFA Farmel 29. Alba FC 30. Brazillian Soccer School 31. Stoni Indonesia 32. Garec’s 33. D’Joe FC 34. B24HABS. (IHA)

Kloter Kedua IJL Sukses, Lebih dari 1500 Pemain Membanjiri Sawangan

Lebih dari 1500 calon pemain rumput hijau menghadiri screening IJL kloter kedua pekan lalu (3/3) di sawangan, depok. Foto IJL

Setelah sukses menggelar screening kompetisi Indonesia Junior League (IJL) kloter pertama, kloter kedua pun digelar pekan lalu, Minggu (3/3/19) masih berlokasi di Sawangan. Screening kloter kedua pun dibanjiri oleh lebih dari 1500 calon calon pemain IJL yang siap unjuk gigi di IJL 2019. Gelombang kedua pun berjalan lancar dan sesuai prediksi tim IJL bahwa animo yang ada jauh lebih membludak dibandingkan hari gelombang pertama. Mendadak lapangan sepakbola Sawangan dibanjiri oleh lautan pemain muda calon bintang sepakbola tanaha air. Acara tersebut diawali dengan ASTAM dan diakhiri oleh FIFA Farmel. “Alhamdulilah berjalan lancar biarpun di pagi hari ada kendala cuaca dan banyaknya crew yang terhambat datang karena hujan deras tapi screening tetap on-time digelar sesuai jadwal,” ujar CEO Indonesia Junior League, Rezza Mahaputra Lubis. “Kendalanya banyak tim-tim yang dapat jadwal di pagi hari telat datang alhasil bertumpuk pada sore harinya. Ya tapi ini sebagian dari konsekuensi membludaknya animo untuk ikut IJL 2019,” tambah Rezza lagi. Setiap tahapan dalam proses screening dijalani oleh para pemain sepakbola cilik ini, tak pelak banyak orang tua yang mendampingi anak-anak mereka menjadi penasaran dan mencoba mengintip masuk ke ruang screening. Seperti diinformasikan sebelumnya bahwa tahap screening IJL terbagi menjadi empat tahap, yaitu keabsahan dokumen, tes forensik (cek gigi), sesi foto (database pemain) dan diakhir dengan validasi sidik jari. “Sebenarnya banyak orangtua khususnya dari U-9 mempertanyakan kenapa screeningnya membutuhkan waktu yang cukup lama,” tutur Rezza. “Screening yang dilakukan memang sangat ketat khususnya untuk pemain-pemain yang belum pernah ikut IJL. Pengecekan administrasi seperti cek ijazah, akte lahir dan nomor induk pelajar, pengecekan sidik jari sampai forensik meliputi rekam medis gigi. Ini memang bagian dari regulasi kompetisi,” terang Rezza. Dalam hal rekam medis IJL sangat menganggap hal ini serius, karena ini dinilai sebagai asset jangka panjang untuk mendapatkan database lengkap di masa depan bagi dunia sepakbola tanah air. “Screening medis kami melibatkan dokter gigi Rumah Sakit Mayapada yang sudah berpengalaman dan sangat kompeten di bidang screening usia. Selain memeriksa gigi, tahapan ini juga menjadi faktor penentu lolos tidaknya pemain untuk bermain di kompetisi IJL,” tegas Rezza. “Saya beri acungan jempol untuk beberapa SSB yang sangat tertib dan terorganisir dalam screening kemarin dan begitu memahami tahapan demi tahapannya. Bahkan tim komite IJL dan dokter RS Mayapada sampai membuat rangking delapan besar,” sambungnya lagi. “Pemeriksaan rekam medis ini nantinya pasti juga akan berguna bagi anak-anak di masa mendatang terutama bagi mereka yang punya komitmen menjadi seorang atlet profesional, karena itu kami menerapkan tahapan yang sangat ketat saat proses screening,” tambah Rezza. Dalam waktu dekat acara IJL 2019 akan segera digelar dengan kemeriahan dari 66 tim SSB, sembari menunggu proses rehabilitas lapangan GOR sawangan tersebut. “Semuanya tergantung kondisi lapangan POR Sawangan yang sedang dalam fase perawatan. Kick-off paling cepat 24 Maret, selambat lambatnya awal April. Kita lihat saja progresnya mulai dari sekarang karena soal lapangan IJL sebisa mungkin tidak mau setengah-setengah, kami ingin memberikan wahana terbaik untuk anak-anak,” pungkas Rezza. Berikut adalah daftar tim kontestan IJL 2019: U-9: ASTAM Salfas Soccer Ragunan Soccer School ASIOP Apacinti FU15FA Bina Sentra M’Private Soccer School All Star Galapuri CISS BMIFA Pro:Direct Academy Pelita Jaya SS Indonesia Rising Star Metro Kukusan Garuda Muda Soccer Academy Maesa Cijantung Ocean Stars Serpong Jaya GRT Sitanala Indonesia Muda Utara SoccerEd Cipondoh Putra SSJ Kota Bogor Alba FC Fifa Farmel Sparta Garec’s Remci Kancil Mas Kembangan 8 Putra Agung Young Warrior D’Joe Soccer U-11: ASTAM Salfas Soccer Ragunan Soccer School ASIOP Apacinti FU15FA Bina Sentra M’Private Soccer School All Star Galapuri CISS BMIFA Pro:Direct Academy Pelita Jaya SS Putra Sejati Giras FC Gagak Rimang Maesa Cijantung Ocean Stars Serpong Jaya GMSA Indonesia Rising Star Indonesia Muda Utara Java Soccer Academy GRT Sitanala Tajimalela FA Sparta Remci Young Warrior Satria Muda FA Fifa Farmel Alba FC Brazillian Soccer School Stoni Indonesia Garec’s D’Joe Soccer B24HABS. (IHA)

Animo IJL Musim 2019 tak Terbendung, Lebih Dari 1000 Pemain Mengikuti Screening Kloter Pertama

Proses foto untuk mengumpulkan database pemain dalam screening IJL 2019 U-9 dan U-11 kloter pertama di sawangan, depok Minggu lalu (24/02/19). Foto: IJL

Indonesia Junior League (IJL) musim 2019 U-9 dan U-11 akan segera menyemarakkan kompetisi sepak bola usia dini di Indonesia. Ajang ini akan diawali dengan proses screening pemain yang dimulai di hari minggu (24/02/2019) hingga 3 Maret 2019. Proses screening hari pertama untuk kompetisi yang akan diikuti oleh 66 SSB ini dibuka dengan antusiasme yang tinggi. Tercatat lebih dari 1000 calon pemain laga IJL menyerbu lokasi screening yang terletak di Sawangan, Depok. Seperti diketahui Sawangan memang bukan tempat yang baru dikenal dalam dunia sepak bola tanah air. “Nama Sawangan sudah identik dengan Timnas Indonesia khususnya program pengembangan usia muda, setidaknya kehadiran IJL nantinya bisa memberi warna dan gairah baru lebih segar,” ujar Rezza Mahaputra Lubis yang menjabat sebagai CEO IJL. “Sebisa mungkin dari proses screening sampai kick-off kompetisi IJL 2019 bergulir, atmosfer itu yang akan kami bawa utamanya agar anak-anak bisa kenal Sawangan lebih dekat,” tambah Rezza. “Kami kan juga punya tim Elite semacam timnasnya IJL tiap musimnya, semoga dari Sawangan bibit-bibit baru akan lebih banyak bermunculan,” sambung Rezza lagi. Proses tahapan screening akan terbagi menjadi empat tahap mulai dari pengecekan data dokumen, cek gigi, sesi foto sampai validasi finger print. “Banyak dari mereka yang baru menjalani proses screening lewat sesi cek gigi, tidak jarang banyak hal lucu menghampiri. Anak-anak ini kita mereka akan disuntik,” ungkap Rezza seraya tertawa lebar. IJL tetap berlaku secara professional dalam menggelar proses screening ini, salah satunya adalah dengan konsisten menggandeng SSB sebagai mitra strategisnya dan juga menganggap serius pencatatan database pemain sebagai asset jangka panjang dunia sepak bola tanah air. “Tak lain kami ingin lebih menekankan soal profesionalisme ke teman-teman SSB, tidak gampang memang tapi setidaknya dari proses screening yang ketat akan menggambarkan pentingnya database pemain sebagai investasi jangka panjang masa depan sepak bola Indonesia. Harus dimulai sejak usia dini memang, kalau tidak sekarang ya kapan lagi,” tandas Rezza. (IHA)

Indonesia Junior League U-9 & U-11 Berakhir, Fokus Berikutnya Putar Kategori U-13

SSB Asiop Apac Inti menjadi juara Indonesia Junior League (IJL) Mayapada 2018 untuk kategori U-9. (Dre/NYSN)

Tangerang Selatan- Indonesia Junior League (IJL) Mayapada 2018 mencapai babak final di kategori U-9 dan U-11. Acara penutupan berlangsung di Lapangan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, pada Minggu (5/8), dengan menghadirkan dua laga final, di masing-masing kategori. Pada kategori U-9, mempertemukan SSB Asiop Apac Inti melawan SSB CISS (Camp Indonesia Soccer Skill), sementara SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) kontra Putra Sejati menapaki partai final untuk kategori U-11. SSB Asiop Apac Inti akhirnya menjadi juara, paska mengandaskan perlawaan alot SSB CISS, dengan skor tipis 1-0. Sementara di kategori U-11, kampiunnya diraih SSB Putra Sejati setelah unggul 2-1 dari SSB ASTAM. Dengan selesainya kompetisi IJL Mayapada 2018 kategori U-9 dan U-11, maka level kategori U-13 akan segera bergulir. Rezza Mahaputra Lubis, selaku CEO Indonesia Junior League, mengaku cukup bangga atas pencapaian turnamen kelompok usia dini, yang berputar sejak Februari-Agustus 2018 ini. “Saya cukup bahagia atas pencapaian ini, karena seluruh laga berjalan lancar dan bagus. Yang terutama adalah IJL memiliki hal yang mulia, yakni membina potensi anak-anak sejak dini,” jelas Rezza kepada nysnmedia.com, pada Minggu (5/8). IJL kini fokus memutar kompetisi U-13 yang berada di usia remaja. “Kami segera memutar kompetisi kategori U-13, yang levelnya ada di kasta lebih tinggi, dibanding U-9 dan U-11 ini. Kami harus jaga konsistensi kualitas kompetisi ini, karena harus sejalan dengan program kompetisi Internasional yang kami miliki”, pungkasnya. (Dre) Penghargaan Ajang Indonesia Junior League (IJL) 2018 Kategori U-9 Juara 1 SSB Asiop Apac Inti Juara 2 SSB Camp Indonesia Soccer Skill (CISS) Juara 3 SSB Maesa Cijantung Juara Harapan 1 SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) Juara Harapan 2 SSB Pro Direct Academy Klub Ter-fair play : SSB Pelita Jaya Kiper Terbaik : Ali Putra (SSB Asiop Apac Inti) Topskor : Rizky Eka Saputra (SSB Pelita Jaya) Pemain Terbaik : Eval (SSB CISS) Kategori U-11 Juara 1 SSB Putra Sejati Juara 2 SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) Juara 3 SSB Gagak Rimang Juara Harapan 1 SSB Sparta Juara Harapan 2 SSB Villa 2000 FC Klub Ter-fair play : SSB Serpong Jaya Kiper Terbaik : M. Farrel (SSB Putra Sejati) Topskor : Rival (SSB Sparta) Pemain Terbaik : Fernanda (SSB Astam)

IJL Fokus Kelola Tim Putra, Diam-diam Siap digelar di Jawa Barat

Indonesia Junior League (IJL) dikabarkan tengah menyiapkan konsep event di Jawa Barat. (Ham/NYSN)

Tangerang- Setelah pekan lalu IJL (Indonesia Junior League) Mayapada 2018 diliburkan karena mengikuti event berjumpa David Beckham, pada Minggu (1/4), Festival sepak bola anak-anak ini kembali bergulir di Lapangan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan. CEO IJL Rezza Mahaputra Lubis, masih terus berkomitmen untuk tidak menambah partisipan dari kalangan tim putri. Menurutnya peminat dan peserta usia dini yang berasal dari tim putri, masih sangat kurang. “Sampai saat ini, kami fokus pada tim sepak bola putra saja, sebab animo tim putri masih sangat kurang. Sebagai apresiasi, kami memberikan ruang bagi pemain putri yang masih berusia dibawah 13 tahun, untuk ikut bergabung dengan tim putra,” jelas Rezza pada Minggu (1/4). Pria lulusan Universitas Indonesia ini juga menyebutkan bila SSB yang ingin berpartisipasi di IJL, selalu bertambah setiap tahunnya. Beberapa SSB dari kawasan Jawa Barat, seperti Cilegon, Karawang dan Bandung, intens menghubunginya belakangan ini. “Kami memang mau melebarkan sayap, menggelar di luar kota. Namun, perencanaannya harus lebih serius. Kemarin sempat survei ke Bogor dan sekitarnya. Justru, atensi datang dari Bupati Sukabumi, yang menghubungi kami, terkait IJL. Tapi, secepatnya gelaran event di Jawa Barat itu jadi target kami,” tukasnya. Lantaran hal inilah, kerjasama dengan Mayapada Healthcare Grup (MHG) yang dilakukan sejak 2017, dikabarkan akan kembali diperpanjang pada 2019. Sebelumnya, komitmen ini disepakati pada periode 2018-2019. “Untuk partner kerjasama, kami belum ada rencana berkolaborasi dengan yang lain, masih dengan Mayapada saja. Khawatir fokusnya terpecah. Lagi pula bila satu saja bisa dipertahankan bahkan terus lebih baik, untuk apa nambah,” ujar Rezza seraya terseyum. IJL, adalah festival sepak bola usia muda yang rutin tiap tahun digelar. Juara dan pemain terbaiknya, akan mengikuti event kejuaraan internasional. IJL bergulir dengan sistem format kompetisi serta beberapa katagori kelompok umur. Yakni usia 9 tahun, 11 tahun dan 13 tahun. Hingga kini, event IJL selalu diselenggarakan di Jakarta, sekaligus memberikan ruang kompetisi untuk para pemain muda di Indonesia berlaga di tingkat nasional dan internasional. (Ham)

Selain di Malaysia, IJL Mayapada 2018 Siapkan Tim Elite ke Thailand

IJL Mayapada 2018 akan menyiapkan dua tim Elite yang bakal tampil di event internasional pada akhir 2018 nanti. (Ham/NYSN)

Tangerang- Indonesia Junior League (IJL) rutin memberikan apresiasi kepada para pesertanya usai menyelesaikan festival. Pemain potensial di IJL Mayapada 2018 akan tampil di Malaysia dan Thailand. Rezza Mahaputra Lubis, selaku CEO IJL 2018 membeberkan persiapan di dua negara Asia Tenggara. “Kami akan siapkan tim IJL Elite yang siap berlaga di Selangor (Malaysia) dan Bangkok (Thailand). Tim U-11 bermain pada pekan pertama Desember di Malaysia, sedangkan tim U-13 merumput saat pekan ketiga Desember, di Thailand,” jelas Rezza, pada Minggu (1/4). “Pada Agustus, kami sudah tentukan pemain yang akan diberangkatkan. Tiap tim akan berisi 16 pemain terpilih, jadi total ada 32 pemain dari IJL yang akan dibawa ke Malaysia dan Thailand,” tukas Rezza. Ia juga memberikan alasan pihaknya memilih Festival di Malaysia, yakni Royal Selangor Club (RSC), sebagai ajang event internasional untuk skuat IJL Elite. Atmosfer pertandingan yang lebih kompetitif disebut jadi salah satu faktor paling utama. Rezza meyakini RSC adalah turnamen yang cocok untuk meningkatkan kualitas anak-anak IJL Elite. Apalagi, mereka bakal berjumpa dengan negara-negara sepak bola berkualitas Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam jadi salah satu alasannya. “Kami menganggap RSC ajang yang tepat mengasah pemain-pemain terbaik IJL. Ajang ini sudah berlangsung 14 tahun, dan selalu menjadi primadona di Malaysia dan Asia Tenggara,” katanya. “Lawan-lawan kami nantinya selain 70% tim-tim Malaysia, ada juga tim-tim asal Australia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Aroma persaingannya agak lebih kompetitif,” sambungnya lagi. Pria berdarah Medan ini menyebut bila sepak bola Malaysia kini sudah mulai memberikan ruang youth development sebagai platform besarnya. Hal itu tak lepas dari dukungan penuh dari pemerintah daerah Malaysia. “Saya melihat pembinaan usia dini di Malaysia sudah selangkah lebih maju, mereka banyak melakukan inovasi dan terobosan mutakhir dalam konsep pembinaannya,” ungkapnya. “Pembinaan mereka juga didukung kerajaan-kerajan bagian dari wilayah Malaysia. Kedah, Sabah, Trenganu, Serawak, Selangor, Kuala Lumpur, Negri Sembilan dan lain-lain memiliki kompetisi yang berjenjang masing-masing. Dan setiap wilayah-wilayah ini juga memiliki keungulan event sepak bolanya masing-masing,” beber Rezza lagi. Rezza yakin momen berlaga di Malaysia tak hanya jadi ajang transfer ilmu bagi para pemain binaannya. Di Negeri Jiran, ia juga punya misi menjalin relasi lebih kuat dengan akademi dan sekolah sepak bola lainnya khususnya dari luar Indonesia. “Ya untuk kerjasama IJL sedang menjajaki langkah kerjasama dengan klub Selangor Royal serta Club Tiger Kids Kuala Lumpur. Kami akan saling bertukar team, jika IJL dan pihak mereka mengadakan event,” pungkasnya. (Dre)

Turnamen IJML, Berkah Bagi Pedagang Dan Hiburan Untuk Orangtua

Para oranguta yang mendampingi anaknya saat mengikuti event IJML di lapangan Puspitek, Serpong. (Ham/NYSN)

Tangerang- Setiap akhir pekan hingga memasukin bulan November, kawasan lapangan Puspiptek, Serpong, akan selalu dipenuhi para orangtua dan anak-anaknya. Tak lain tak bukan, karena adanya turnamen Indonesia Junior Mayapada League (IJML). Ajang ini menjadi kesempatan pedagang kaki lima mengais rejeki. Salah satunya bu Upi, penjual minuman ringan. “Sebenarnya kami tiap hari berjualan disini, tetapi gak seramai saat ada pertandingan. Penghasilan berlipat-lipat kalo ada yang main bola tiap minggu”, ujarnya pada minggu (18/3). Tak hanya penjual minuman saja, ada juga penjual makanan seperti ketoprak, siomay, batagor, bahkan penjual balon ikut ramai menjajakan dagangannya. Cerita tak hanya datang dari pedagang. Banyak orangtua turut mengantarkan anak-anaknya bermain di IJML. Salah satunya Retta. Reta rutin menemani sang putra yang membela tim Abstrax Footbal Academy U-11. “Turnamen IJML ini menurut saya sangat bagus. Di usia dini, anak-anak sudah berkompetisi di dunia sepakbola. Pencarian bibit harus terus dilakukan dan saya sangat mendukung”, katanya. Selain itu, memang turnamen yang diselenggarakan setiap akhir pekan merupakan ajang hiburan bagi para orangtua. “Kami bangga melihat anak bermain, dan ajang ini juga merupakan hiburan bagi saya dan suami saya. Kami bisa teriak, tertawa, mendukung anak dan timnya”, tambahnya. (Dre)

Indonesia Junior Mayapada League Luber Peminat Dari Bandung Hingga Bangka Belitung

Pemain dari The Rising Star (Merah) sedang berduel dengan pemain dari Tim CISS (hijau) dalam event IJML 2018. (Ham/NYSN)

Tangerang- Indonesia Junior League (IJL) kembali menggelar kompetisi sepak bola usia muda yang diikuti peserta dari Sekolah Sepak Bola (SSB) seluruh wilayah Jabotabek. “Awal pertama kali event ini digelar pada 2014 dan lokasinya di Waduk Pluit, Jakarta Barat. Saat itu IJL hanya menggelar kelompok umur U-11 saja. Lalu 2016-2017, event ini pindah ke Angkasa Pura II, dekat Bandara Soetta” ucap Rezza Mahaputra Lubis, CEO IJL pada Minggu (18/3). Pada awal 2018, IJL resmi mengakhiri kerjasamanya dengan Angkasa Pura II. Reza menuturkan, IJL kemudian mencapai kesapakatan dengan Mayapada Healthcare Group. Dan sejak bekerja sama dengan Mayapada Healthcare Group, lokasi kompetisi IJL pun akhirnya berpindah ke lapangan Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan. Ketika berlokasi di Angkasa Pura, IJL memakai title Indonesia Junior Angkasa Pura II League. Kini, sejak bekerja sama dengan Mayapada Grup event ini berganti menjadi Indonesia Junior Mayapada League (IJML). “Berkolaborasi dengan Mayapada Healthcare Group, IJML mendapat beberapa fasilitas seperti pengobatan saat ada yang cedera, dan bantuan tenaga medis,” imbuhnya. Tidak itu saja, Reza menyebut bila Mayapada Healthcare Group juga memberikan diskon yang cukup signifikan untuk para peserta IJML, jika memakai jasa rumah sakit Mayapada. Tujuan didirikannya IJML diantaranya untuk mencari dan menghasilkan bibit muda dari usia dini dan mencari pemain terbaik untuk diikutsertakan ke turnamen Internasional. “Beberapa prestasi di level junior pernah kami rasakan. Kami pernah juara dua di event srupa Selangor, Malaysia. Peserta event kami, juga ada yang dipanggil Timnas Junior” tutur pria berbadan subur itu. Kompetisi IJML meggunakan format kompetisi dan masing-masing peserta dari SSB dikategorikan berdasarkan Kelompok usia U-9, U-11 dan U-13. Kompetisi IJML, kata Reza, untuk kelompok U-9 dan U-11 sudah berjalan sejak januari, dan U-13 akan dilaksanakan pasca berakhirnya kelompok U-9 dan U-11. Jumlah peserta untuk kelompok U-9 terdiri dari 22 tim, dan kontestan kelompok U-11 mencapai 28 klub SSB. Sementara di level kelompok U-13, akan diikuti 28 partisipan. Keseluruhan peserta berasal dari wilayah Jabotabek. Namun, ada juga tim dari Bandung yang ingin bergabung, namun karena faktor jarak, justru tak maksimal nantinya. “Sempat ada wacana grup wilayah Jawa Barat, dan Bangka Belitung. Namun, daripada terpecah belah di kota lain, kami fokuskan dulu event di Jabotabek, meski animo dari Jawa Barat tinggi sekali,” jelasnya. (Ham)