Kemenpora Jaring Bibit Atlet Berbakat di Salatiga

Kemenpora Jaring Bibit Atlet Berbakat di Salatiga

Sebanyak 400 anak usia 12 – 14 tahun di Kota Salatiga mengikuti program pemanduan bakat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Kegiatan pemandu bakat ini diprakasai oleh Kemenpora, melalui Bidang Pemanduan Bakat Pada Aset Pembibitan dan Iptek Olahraga. Menurut Kasubdit Bidang Pemanduan Bakat Pada Aset Pembibitan dan IPTEK Olahraga Kemenpora, Susana, pemanduan bakat merupakan pencarian bibit atlet muda untuk menentukan pada cabang olahraga apa yang tepat untuk para atlet muda tersebut.  Program kerja yang rutin tiap tahun ini, pada tahun 2020 ini ada 9 kota atau kabupaten di Indonesia dan salah satunya di Kota Salatiga. “Setiap anak diwajibkan menjalani tes  beberapa item seperti berat badan, tinggi badan, tinggi duduk, rentang lengan, lempar tangkap bola tenis, dan lempar bola basket. Juga tes loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multitahap, tinggi badan, berat badan, lempar tangkap, loncat tegak, serta lari 40 meter dan 800 meter,” ujar Susana seperti dilansir Suara Merdeka. Susana menjelaskan jika bibit-bibit atlet yang terpilih nantinya akan dibina kembali. Dari hasil tes itu ada beberapa nilai tertinggi yang nantinya akan diserahkan ke Dispora Salatiga atau KONI guna ditindaklanjuti pembinaan sesuai bakatnya itu. “Tujuan dalam kegiatan ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana potensi para atlet muda berbakat di Indonesia, terkhusus di Kota Salatiga. Juga untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga secara optimal,” tandasnya. Selain di Salatiga, lanjut Susana, khusus di Jateng, tes yang sama nantinya juga diadakan di Demak. Karena kegiatan dilaksanakan dalam masa wabah virus corona, maka prosesnya dilakukan secara bertahap dengan tetap mematuhi panduan protokol kesehatan. Setiap harinya dilakukan tes terhadap 200 anak.

Kemenpora Utus 11 Pelatih Untuk Tangani Atlet Pelajar Berbakat di Sultra

Kemenpora Utus 11 Pelatih Untuk Tangani Atlet Pelajar Berbakat di Sultra

Dalam rangka mengoptimalkan pembinaan atlet-atlet pelajar di Sulawesi Tenggara, Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menyiapkan jatah 11 orang pelatih. Para pelatih tersebut akan bertugas untuk menangani atlet pelajar berbakat melalui program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Sultra Ashar, mengatakan bahwa 11 pelatih pilihan tersebut akan berkiprah pada tiga cabang olahraga yakni dayung, sepak takraw dan pencak silat. “Sudah menemukan 11 orang pelatih untuk mengoptimalkan pembinaan atlet-atlet pelajar melalui program Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar, Kementrian Pemuda dan Olahraga,” kata Ashar, dilansir dari Republika.com. Lebih detail, untuk pembagian jumlah pelatih, cabang olahraga dayung memiliki kuota terbanyak yakni 6 orang, kemudian sepak takraw 3 orang dan pencak silat 2 orang. “Rekrutmen pelatih untuk atlet pelajar mendapat rekomendasi dari masing-masing pengurus cabang olahraga daerah,” lanjutnya. Sekilas profil para pelatih yang akan menangani atlet pelajar adalah mereka-mereka yang berlatar belakang atlet berprestasi tingkat nasional, bahkan dunia. Senada dengan program Kemenpora, pelatih dayung pelajar Sultra, Jamaluddin, mengatakan kapasitas pelatih yang mumpuni salah satu kunci sukses menciptakan atlet berprestasi. Selain itu, menurut Jamaluddin atlet pelajar Sultra juga memiliki potensi yang sama dengan atlet daerah lain, seperti Jawa Barat, Maluku, Jawa Timur, Kalteng dan lainnya. “Saya setuju evaluasi para pelatih dilakukan secara periodik dan terukur oleh Kemenpora sebagai pemilik program. Kalau tidak memuaskan ganti dengan pelatih lain,” kata Jamaluddin. Sultra memperoleh stimulus pembinaan atlet pelajar dari Kemenpora dengan jatah 46 atlet berbakat, masing-masing cabang olahraga dayung 20 orang, sepak takraw 16 orang dan pencak silat 10 orang. Setiap tahun akan ada perubahan kuota atlet maupun kecabangan olahraga berdasarkan evaluasi Kemenpora.

Gelaran SEA Games 2019 Makin Dekat, Pemerintah Belum Tetapkan CdM Kontingen Indonesia

Menpora Imam Nahrawi mengakui pihaknya belum menetapkan nama untuk menjadi CdM SEA Games 2019 Filipina. (Kemenpora)

Jakarta- Hajatan olahraga terbesar se-Asia Tenggara atau SEA Games 2019 bakal dihelat pada 30 November hingga 11 Desember ini di Filipina. Namun, hingga kini, Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum menentukan sosok yang akan menjadi Chief de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia pada pesta multievent dua tahunan tersebut. Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengakui pihaknya belum menetapkan satu nama yang akan dipilih menjadi CdM untuk SEA Games 2019 Filipina. “Untuk CdM belum. Nanti akan secepatnya ditunjuk,” ujar Imam usai menggelar Halal Bihalal bersama keluarga besar Kemenpora, di Auditorium Kemenpora Senayan, Jakarta, Selasa (11/6). Menurut Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, peran CdM sangat strategis sekaligus penting untuk mengkomunikasikan semua hal menyangkut kesiapan kontingen serta berbicara dengan panitia. “Peran CdM sangat penting, terutama kalau nantinya ada kesulitan di lapangan,” lanjutnya. Ditambahkan suami dari Shobibah Rohmah itu, bahwa penunjukan CdM Kontingen Indonesia harus merupakan sosok berpengalaman dalam memimpin cabang olahraga (Cabor). “CdM itu setidaknya pernah memimpin cabang olahraga, biar ada kedekatan emosional. Dengan pengalaman me-manage, sampai tahu tentang kebutuhan tim dan teknis di lapangan,” tukas jebolan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur itu. (Adt)

Menpora: Peran Media Sangat Penting untuk Kemajuan Prestasi Olahraga Indonesia

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengatakan media memiliki peran penting untuk kemajuan olahraga Indonesia. “Kita sama-sama memiliki tanggung jawab untuk memajukan olahraga Indonesia,” ujar Imam pada acara Ngabuburit (Ngumpul, Buka Bareng dan Cerita) Media Gathering bersama wartawan, di Hotel Royal, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/5). Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, berharap forum silaturahmi yang diselenggarakan Humas Kemenpora terus dilakukan. “Forum silaturahmi dengan media seperti ini sangat penting. Dan harus terus dilakukan,” lanjutnya. “Wartawan sudah menganggap kami sebagai rekan bahkan saudara dalam menjalankan kegiatan di Kemenpora. Selama ini hungan kita sangat erat sekali, oleh karenanya saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah menyampaikan informasi yang ada di Kemenpora dengan baik,” tambah menteri berusia 45 tahun itu. Menurut Imam, pilar terpenting demokrasi salah satunya adalah media. “Informasi ini menjadi hal yang sangat penting dalam menjalankan demokrasi,” tuturnya. Suami dari Shobibah Rohmah itu menekankan bahwa media yang selama ini bekerjasama dengan Kemenpora terus menyampaikan informasi kepada masyarakat. “Saya baru saja kembali dari Samarinda melihat sekolah olahraga internasional, disana saya melihat para atlet muda kita begitu semangat untuk menjadi atlet yang bisa mengharumkan nama bangsa. Semangat itulah yang harus disampaikan media dan masyarakat,” tegasnya. Ia meminta kepada rekan media untuk tak pernah berhenti untuk menggali inspirasi serta menyampaikan informasi demi kemajuan pemuda dan olahraga Indonesia. “Saya juga menginginkan semua isu yang ada di Kemenpora harus melalui klarifikasi,” cetus ayah 7 anak itu. Sementara itu, Isa Ansyari, Kepala Bagian Humas mengapresiasi kehadiran rekan media dalam menghadiri acara tersebut. “Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk apresiasi kepada insan media untuk terus menjaga hubungan baik antara Kemenpora dan teman-teman media. Kemenpora dengan media massa merupakan keharusan hingga terbentuk hubungan yang baik,” tukas Isa. (Adt)

Bulan Juli Berlaga di Pentas Internasional, Kemenpora-BLiSPI Berangkatkan Tim Pelajar U-15 ke Portugal

Kemenpora bersinergi dengan BLiSPI (Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia) dan sponsor akan memberangkatkan Tim Pelajar Usia (U)-15 ke Portugal, mengikuti turnamen sepak bola usia muda Iber Cup 2019, di kota Lisbon, pada 1-6 Juli. Raden Isnanta berharap skuat Garuda Muda mendapatkan pengalaman berlaga di pentas internasional. (Istimewa)

Jakarta- Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) bersinergi dengan BLiSPI (Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia) dan sponsor akan memberangkatkan Tim Pelajar Usia (U)-15 ke Portugal, mengikuti turnamen sepak bola usia muda Iber Cup 2019, di kota Lisbon, pada 1-6 Juli mendatang. Raden Isnanta, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, menyebut keberangkatan atlet pelajar ke kancah internasional akan memberikan pengalaman yang sangat luar biasa. “Kami berharap anak-anak ini memperoleh pengalaman yang luar biasa. Sebab, pengalaman internasional dari para atlet top dari ‘benua sepak bola’ merupakan sesuatu yang harus diperoleh,” ujar Isnanta, di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2). Diungkapkan Isnanta, bahwa gelar juara bukan tujuan utama dari skuat Garuda Muda ini, namun pengalaman menjadi sesuatu yang lebih berharga. “Kalau juara memang bukan target tim pelajar ini. Apalagi kompetitornya memang luar biasa, karena selama ini tim terbaik Indonesia saja hanya masuk 8 besar,” lanjutnya. “Tapi dengan melawan postur tinggi dan pola pembinaan yang benar disana, harapan kami mereka bisa mendapatkan ilmu yang berharga,” tambah Isnanta. Pria Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, menegaskan pemerintah menyiapkan generasi muda sepak bola ini untuk go internasional bukan tanpa tujuan. “Terlebih Indonesia ingin kembali menjadi “macan Asia’ untuk itu kami bersyukur anak-anak ini diperkenalkan ke pentas Eropa sejak usia dini,” terangnya. Lebih lanjut, ungkap Isnanta, dengan dana yang sangat terbatas membuat Kemenpora selama ini baru bisa memberangkatkan para atlet ke level Asia Tenggara. Sehingga, pihaknya berharap para sponsor bisa memberikan dukungan yang besar bagi kemajuan olahraga, khususnya sepak bola di usia muda. “Kekuatan dari sponsor-sponsor ini akan menjadi sumbangan yang besar untuk sekitar 18 atlet sepak bola pelajar U-15 dari 90 atlet nantinya,” tegasnya. Sementara itu, Ray Manurung, Manajer Timnas U-15, menerangkan nantinya dari 90 atlet yang terjaring akan disaring menjadi 18 pemain pada waktunya. Dan, dari 90 pemain yang terpilih, ungkap Ray, mereka akan diikutkan dalam tiga training center (TC). “TC pertama diawal April, dan Juli mendatang akan kami sampaikan TC berikutnya seperti apa. Kemungkinan TC kami gelar di Lembang (Bandung), Bali dan Jakarta,” tutur Ray. Ditambahkannya, nantinya dari TC kedua akan terbentuk paling tidak 18 pemain. Para pemain ini akan masuk pada TC ketiga, di Portugal. “Mereka akan bertanding pada 1 hingga 6 Juli 2019. Sedangkan konsekuensi TC di Portugal ini biayanya sangat tinggi, modal kami hanya yakin dan percaya saja, karena ini untuk bangsa dan negara. Jika ingin hasil ‘buah’ yang bagus, maka harus tanam bibit yang bagus pula,” tegas Ray. Sedangkan Subagja Suihan, Ketua BLiSPI, mengungkapkan pemain yang akan berangkat ke Portugal merupakan hasil kejuaraan Liga Sepak bola Pelajar U14 dan U16 Piala Menpora 2018. “Kami menunjuk Pak Ray, agar BLiSPI bisa memperoleh hasil yang terbaik dan berkualitas di Portugal. demi kepentingan sepak bola nasional,” tukas Subagja. (Adt)

Bertabur Bintang, One Pride Pro Never Quit 2019 Dihelat di Tennis Indoor Senayan

One Pride PRO Never Quit yang diselenggarakan atas kerjasama Komite Olahraga Beladiri lndonesia (KOBI), PT. Merah Putih Berkibar (MPB), dan tvOne sebagai broadcast partner, kembali meraih kesuksesan dalam menyelenggarakan laga-laga Mixed Martial Arts (MMA) terbaik di Indonesia. (Adt/NYSN)

Jakarta- One Pride PRO Never Quit yang diselenggarakan atas kerjasama Komite Olahraga Beladiri lndonesia (KOBI), PT. Merah Putih Berkibar (MPB), dan tvOne sebagai broadcast partner, kembali meraih kesuksesan dalam menyelenggarakan laga-laga Mixed Martial Arts (MMA) terbaik di Indonesia. Sepanjang 2018, One Pride telah menggelar 10 Fight Night termasuk 3 Celebrity Fight, 2 International Fight, dan lebih dari 10 Title Fight di 8 kelas berbeda, yakni kelas bulu, kelas bantam, kelas terbang, kelas ringan, kelas welter, kelas straw putra-putri, dan kelas atom, yang baru pertama kali diselenggarakan. Pada 2019 ini akan menjadi musim yang luar biasa di One Pride PRO Never Quit. Diantaranya venue One Pride Arena yang berpindah ke pusat kota, yaitu di Tennis Indoor, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Pemilihan Tennis Indoor Senayan bukan tanpa alasan. Karena dinilai dapat menjangkau pecinta MMA semakin banyak lagi, karena tempat yang lebih strategis, serta lebih luas, dan berkelas internasional. Selain itu, juga bertambahnya jumlah internasional fight. Dan, pada 2019, akan menjadi laga-laga MMA yang bertabur bintang dan pertandingan para jawara. Sebab, sebanyak 10 Fight Night akan digelar selama One Pride PRO Never Quit 2019, termasuk diantaranya adalah 3 Celebrity Fight, 5 International Fight, dan lebih dari 200 Local National Fight. Saat ini, One Pride telah menjadi brand beladiri MMA pertama dan terbesar di Indonesia. Sejak digelar pada April 2016, One Pride menjadi kompetisi MMA yang paling banyak mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Bahkan, pencapaian jumlah penonton One Pride sampai dengan 2018 mencapai 76 juta orang, naik 25 juta dari tahun sebelumnya. Lebih dari itu, One Pride juga merupakan ajang beladiri satu-satunya yang menaungi lebih dari 80 persen atlet MMA di Indonesia, yang jumlahnya mencapai 500 atlet. Pada 2018, fighter putri One Pride, Linda Darrow juga menjadi atlet MMA pertama yang mendapat beasiswa. Ia mengikuti pelatihan di UFC Performance Institute, Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Langkah ini sejalan dengan cita-cita KOBI untuk meningkatkan kualitas fighter Indonesia. Anindra Ardiansyah Bakrie, Ketua Umum KOBI, mengatakan KOBI bersama PT Merah Putih Berkibar dan tvOne selalu dan akan terus berupaya untuk mengembangkan olahraga MMA (One Pride PRO Never Quit). “Sehingga ini bisa menjadi alternatif olahraga dan tempat yang tepat untuk para atlet olahraga beladiri dalam menunjukan keterampilan, keindahan, dan sportifitas dalam bertarung,” ujar Ardiansyah, di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2). “Melalui langkah-langkah yang telah ditempuh ini, KOBI dan One Pride berharap fighter-fighter Tanah Air dapat juga berlaga di event internasional, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” lanjutnya. Pada akhir pekan ini, pada Sabtu (9/2), One Pride PRO Never Quit kembali digelar, 3 sabuk juara nasional akan diperebutkan. Sang juara kelas terbang Suwardi akan ditantang petarung yang aktif di dunia gulat yaitu Erpin Syah. Ini merupakan pertemuan kedua mereka. Li,a tahun lalu Suwardi berhasil memenangkan pertarungan pada ajang turnamen submission. Laga ini akan menjadi laga yang panas karena kedua petarung mempunyai keahlian bertarung yang lengkap. Perebutan sabuk kedua adalah Title Fight kelas bulu antara juara nasional One Pride Hafid Nur Maradi kontra Laode Abdul Harris. Laga perebutan sabuk kelas bulu dipastikan berlangsung menarik, sebab kedua fighter memiliki kelebihan yang berbeda, Hafid lebih unggul bermain bawah dengan background fight BJJ. Sementara Laode lebih unggul bermain atas dengan background fight Wushu.Selanjutnya, sabuk juara kelas bantam yang sedang lowong sejak ditinggal Fajar juga akan kembah diperebutkan oleh Eko Priandono dan Sony Rizaldi. Ini merupakan ajang balas dendam Eko Priandono. Pada pertarungan pertamanya di One Pride, Sony berhasil memenangkan pertarungan dengan kemenangan angka mutlak. Sedangkan, Teguh Rahardjo, Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga pada Deputi III Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menyebut One Pride progresnya sangat luar biasa, dan makin digemari masyarakat. “Kedepan, olahraga beladiri ini harus terus kita tingkatkan. Dan kami (pemerintah) pasti akan mendukung kalau olahraga ini bisa dipertandingkan ke Olimpiade,” ungkap Teguh. Ia menilai di daerah terdapat banyak potensi besar untuk melahirkan atlet berbakat dalam olahraga beladiri ini. “Kalau semakin banyak melakukan pembinaan di daerah seluruh Indonesia, supaya nanti bisa masuk ke Olimpik,” tambahnya. Teguh berjanji pemerintah akan terus memantau serta mendorong agar olahraga ini terus berkembang. “Harapannya adalah event yang sudah digemari ini tetap dipertahankan. Ini juga memiliki manfaat yang sangat besar dalam membangun strategi Pembudayaan olahraga ini, mulai dari daerah hingga ke nasional,” tukas Teguh. (Adt)

Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 Siap Dihelat di Surabaya, Persiapan Lancar

Panitya persiapan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 yang akan dihelat di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/2), berpose usai melakukan sesi jumpa pers. Ajang ini diharapkan berjalan lancar. Total ada 15 kategori penghargaan yang akan diberikan pada Golden Award SIWO PWI Pusat 2019. (Adt/NYSN)

Jakarta- Persiapan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 yang akan dihelat di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/2) berjalan lancar. Ketua Panitia Penyelenggara, Firmansyah Gindho melalui Wakil Ketua, Azhari Nasution memastikan, ajang yang menjadi bagian rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2019 ini, sudah mencapai 80 persen. “Alhamdulillah. Berkat kerja keras seluruh panitia dan dukungan dari semua pihak, persiapan penyelenggaraan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 berjalan lancar. Persiapan sudah 80 persen. Dengan sisa waktu yang ada, maka persiapan rampung 100 persen,” ujar Firmansyah di Jakarta, Senin (4/2). “Yang 20 persen lagi di Surabaya. Panitia inti akan berangkat pada 5 Februari ke Surabaya. Lalu Kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan Protokoler Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku tuan rumah. Apalagi, Presiden Joko Widodo juga direncanakan bakal hadir,” lanjut wartawan senior dari RRI (Radio Republik Indonesia) itu. Terkait kepastian kehadiran Presiden Jokowi dalam acara pemberian penghargaan kepada para atlet dan pelatih berprestasi serta para tokoh-tokoh yang perduli terhadap olahraga tersebut, Panpel masih menunggu konfirmasi dari pihak Istana. “Kami sudah kirim undangan resmi kepada Presiden Joko Widodo melalui Ketua TKN (Tim Kampanye Nasional), Erick Thohir dan Menpora Imam Nahrawi,” ungkap Azhari. “Melalui pesan WhatsApp yang saya terima dari Pak Imam. Undangan ke Presiden sudah disampaikan melalui Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara),” tambahnya. Sementara itu, Ketua SIWO PWI Pusat, AAGWA Ariwangsa menjelaskan, acara Golden Awards tahun ini dinilai sangat istimewa karena momentumnya disemangati sukses Indonesia sebagai tuan rumah dan pencapaian prestasi atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018. Khusus untuk pencapaian prestasi, Indonesia menembus posisi empat besar Asian Games (AG) 2018 dengan raihan 31 medali emas, serta posisi lima besar Asian Para Games (APG) dengan torehan 37 medali emas. “Dan momentum menjadi tuan rumah Asian Games ini belum tentu terulang kembali hinggga 50 tahun ke depan,” tegas Ariwangsa. Selain teknis penyelenggaraan menyangkut protokoler maupun acara, personil Panpel di Bidang Penjurian juga telah merampungkan tugasnya untuk menyaring nama-nama atlet, pelatih dan tokoh yang dinilai layak menerima penghargaan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019. Ketua Dewan Juri Golden Award SIWO PWI Pusat 2019, TB Slamet Priyanto mengungkapkan, fase penjurian telah mengerucut. Dirinya bersama tim sudah menetapkan nominator calon penerima penghargaan kategori utama untuk umum dan disabilitas. Total ada 15 kategori penghargaan yang akan diberikan pada Golden Award SIWO PWI Pusat 2019. Antara lain, Kategori Atlet Terbaik Putra, Atlet Terbaik Putri, Pelatih Terbaik, Pembina Terbaik, Tim Terbaik, Atlet Harapan Putra, Atlet Harapan Putri, Tim Harapan, Pelatih Harapan, Pembina Harapan, Atlet Favorit Putera, Atlet Favorit Putri, Pelatih Favorit, Pembina Favorit dan Tim Favorit. Sedangkan pada disabilitas ada delapan kategori penghargaan, antara lain, Kategori Atlet Terbaik Putera, Atlet Terbaik Puteri, Pelatih Terbaik, Pembina Terbaik, Atlet Harapan Putera, Atlet Harapan Puteri, Atlet Favorit Putera dan Atlet Favorit Puteri. (Adt) Nominator calon penerima penghargaan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 di seluruh kategori untuk umum dan disabilitas: UmumKategori Atlet Terbaik Putera Nominator: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Bulutangkis), Eko Yuli Irawan (Angkat Besi) dan Hanifan Yudani Kusuma (Pencak Silat) Kategori Atlet Terbaik Puteri Nominator: Lindswell Kwok (Wushu), Defia Rosmaniar (Taekwondo) dan Aries Susanti Rahayu (Panjat Tebing) Kategori Pelatih TerbaikNominator: Herry Imam Pierngadi (Bulutangkis/Ganda Putera), Caly Setiawan (Panjat Tebing) dan Gendon Subandono (Paralayang) Kategori Pembina TerbaikNominator: Faisol Riza (Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia), Asnawi Abdul Rahman (Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia) dan Airlangga Hartarto (Ketua Umum PB Wushu Indonesia) Kategori Tim TerbaikNominator: Tim Rowing Putera Asian Games 2018, Tim Quadran Takraw Putera Asian Games dan Timnas U-16 Kategori Atlet Harapan Putera Nominator: Lalu Muhammad Zohri (Atletik), Angga Dwi Prahesta (Balap Sepeda) dan Amiruddin Bagus Khafi (Sepak Bola) Atlet Harapan PuteriNominator: Samantha Edithso (Catur), Putri Nur Vinatasari (Angkat Besi) dan Bunga Nyimas (Skateboard) Kategori Tim HarapanNominator: Tim Persib U-16 dan Tim Persib U-18 Kategori Pelatih HarapanNominator: Rosida (Pelatih Pertama Atlet Atletik, Lalu Muhammad Zohri), Fachry Husaini (Sepak Bola) dan Bambang Warsito (Pelatih Pesepakbola muda berbakat Egy Maulana Vikri) Kategori Pembina HarapanNominator: Kepala PPLP Nusa Tenggara Barat, Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Hartono dan Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia, Anindya Bakrie Kategori Atlet Favorit Putera Nominator: Jonathan Christie (Bulutangkis), Hanifan Yudani Kusuma (Pencak Silat) dan Aqsa Sutan Aswar (Jetski) Kategori Atlet Favorit PuteriNominator: Diananda Choirunnisa (Panahan), Rifda Irfanaluthfi (Senam) dan Emily Nova (Atletik) Kategori Pelatih FavoritNominator: Richard Mainaky (Bulu tangkis), Indra Sjafrie (Sepak Bola) dan Dirja Wiharja (Angkat Besi) Kategori Pembina FavoritNominator: Gatot Nurmantyo (Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), Imam Sujarwo (Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) dan Erick Thohir (Pemilik Klub Basket Satria Muda) Kategori Tim FavoritNominator: Persija Jakarta, Tim Basket Putera Asian Games 2018 dan Tim Bulutangkis Putera Asian Games 2018 DisabilitasKategori Atlet Terbaik PuteraNominator: M Fadli (Balap Sepeda), Dheva Anrimusthi (Bulutangkis) dan Purnomo Sapto Yogo (Atletik) Kategori Atlet Terbaik PuteriNominator: Leani Ratri Oktila (Bulutangkis), Tati Karhati (Catur) dan Rica Oktavia (Atletik) Kategori Pelatih TerbaikNominator: Nur Islahuzzaman (Lawn Ball), M Nurochman (Bulutangkis) dan Waluyo (Renang) Kategori Pembina TerbaikNominator: Shenny Marbun (Ketua Umum National Paralympic Committee) Kategori Atlet Harapan PuteraNominator: Sufyan Saori (Balap Sepeda) Kategori Atlet Harapan PuteriNominator: Syuci Indriani (Renang) dan Tiarani Kharisma Evi (Atletik) Kategori Atlet Favorit Putera Nominator: M Fadli (Balap Sepeda), David Jacobs (Tenis Meja) dan Edy Suryanto (Catur) Kategori Atlet Favorit PuteriNominator: Tati Karhati (Catur), Leani Ratri Oktila (Bulutangkis) dan Suparniyati (Atletik)

Setahun Berlatih Dayung di SKO Kendari, Atlet 16 Tahun Berpostur 191 cm Masuk Pelatnas SEA Games 2019

Atlet pelajar SKO Kendari, Sultra, yang baru berusia 16 tahun, Muhammad Afif Faiq Islami (baju merah), dipanggil oleh PB PODSI untuk masuk ke Pelatnas SEA Games 2019 Filipina. Ia menyusul atlet putri PPLP Sultra, Aulia Ghalib yang lebih dahulu dipanggil ke Pelatnas. (zonasultra)

Kendari- Atlet pelajar SKO (Sekolah Keberbakatan Olahraga) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Afif Faiq Islami, dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) SEA Games 2019 Filipina. Pemanggilan Afif oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) itu menyusul atlet putri Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sultra, Aulia Ghlaib, yang juga dipanggil ke Pelatnas, di bawah asuhan pelatih Boudewijn van Opstal asal Belanda. Terpilihnya remaja berusia 16 tahun masuk skuat timnas dayung bukan sesuatu yang biasa, terlebih, Afif baru setahun menggeluti cabang olahraga (cabor) dayung. Jaya Bhakti, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sultra, pemanggilan Afif ke Pelatnas, membuktikan atlet muda Sultra sangat diperhitungkan. Sekaligus bukti keberhasilan pembinaan yang dilakukan SKO. “Sebelumnya, ada Aulia dipanggil lebih awal. Sekarang ini Afif, yang baru setahun latihan di SKO terpanggil masuk Pelatnas,” ujar Jaya, di Kantor Kadispora Sultra, pada awal pekan ini. “Ini artinya pembinaan yang dilakukan di PPLP dan SKO berjalan sesuai harapan. Dari awal, saya sudah lihat bakat Afif,” lanjutnya. Diakuinya, dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya terus melakukan perbaikan semua aspek. Termasuk, perekrutan atlet yang akan masuk ke PPLP dan SKO, yang dilakukan dengan sangat ketat. “Semua atlet yang masuk harus sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Jadi tidak ada unsur kekeluargaan ataupun asal daerah. Sebab, yang kami lakukan ini adalah uang negara. Jadi kami menggunakannya dengan sebaik-baiknya,” tambah Jaya, dikutip kendaripos. Sementara itu, Juliwahyudi, pelatih dayung SKO, mengatakan Afif terpilih masuk Pelatnas SEA Games 2019 berdasarkan hasil pantauan dari PB PODSI saat anak didiknya itu mengikuti Kejurnas (Kejuaraan Nasional) Dayung antar PPLP di Kota Baubau, Sultra, pada Oktober 2018. Dijelaskannya, postur Afif yang mencapai 1,91 meter menjadi salah satu penilaian dari PB PODSI untuk memangilnya ke Pelatnas. Selain itu, terang Juliwahyudi, dengan usia yang masih 16 tahun, sudah tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi PB PODSI. Sebagai pelatih yang melakukan pembinaan sejak awal, ia mengaku bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh PB PODSI pada Afif. “Bagi saya, masuk ke Pelatnas dayung dengan usia yang masih sangat muda bukankah sebuah hal biasa,” pungkas Juliwahyudi. Di Pelatnas, Afif akan bergabung dengan seniornya, dan berlatih di nomor rowing. Namun, meski telah dipanggil ke Pelatnas, Afif belum bisa menerima haknya sebagai atlet. Sebab, ungkap Ratna, pelatih dayung Sultra, walau telah terdaftar di Pelatnas dan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), namun pihaknya belum menerima surat resmi dari Kemenpora. (Adt)

ITDC Resmi Bangun Sirkuit MotoGP di Mandalika, Menpora Janji Beri Dukungan dan Promosi

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) berencana membangun sirkuit MotoGP, di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada Senin (14/1), PT ITDC melakukan nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) dengan investor yakni VINCI Construction disaksikan Menpora Imam Nahrawi (berbaju batik). (Kemenpora)

Jakarta- PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) berencana segera membangun sirkuit MotoGP, yang berada di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mendukung rencana tersebut. “Senang mendengar kabar baik ini. MotoGP sangat ditunggu masyarakat Indonesia. Jika ini ada di Indonesia, pasti sangat banyak yang menonton, dibandingkan mereka harus ke Malaysia seperti saat ini,” ujar Menteri kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur, 45 tahun silam itu, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). “Saya akan menemui Menteri Pariwisata dan pihak-pihak terkait, guna memberikan dukungan serta mempromosikan agar rencana ini terwujud,” tambah Menpora yang didampingi Raden Isnanta (Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora). Sementara itu, Abdulbar Mansoer, Direktur Utama ITDC, mengungkapkan rencana pembangunan street race circuit (sirkuit jalan raya) MotoGP di bagian selatan Pulau Lombok yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) itu ditandai dengan nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) dengan investor yakni VINCI Construction. Dijelaskan Abdulbar, terdapat beberapa alasan mengapa memilih Mandalika. Salah satunya karena areanya yang begitu eksotik. Sehingga, terang Abdulbar, sangat menarik minat wisatawan terutama dari mancanegara atau turis asing. “Kami perlu dukungan dan promosi yang kuat. Kalau mau pada Maret 2021 MotoGP bisa di Indonesia. Investor sudah siap membangun Mandalika. Karena dengan hadirnya sport tourism akan mempercepat recovery Lombok,” tegas Abdulbar. Sementara itu, Direktur Kontruksi dan Operasional PT ITDC, Ngurah Wirawan, menyebut total lintasan sirkuit MotoGP ini mencapai 4,2 kilometer yang dibangun di atas lahan seluas 160 hektare, yang 130 hektare di antaranya diperuntukkan untuk pembangunan sirkuit dan 20 hektare untuk hotel, rumah sakit, dan fasilitas pendukung lain. Ia mengatakan, jalan raya sepanjang 20 kilometer itu kelak memiliki lebar 30-40 meter, namun khusus lintasan MotoGP, jalan yang harus dibangun mencapai 15-90 meter. “Detailnya saya tak terlalu paham karena itu VINCI bersama Dorna selaku investor. Tapi lintasan MotoGP itu ada standarnya, sehingga harus dibangun lebar,” terangnya. VINCI yang bertindak sebagai investor utama pembuatan sirkuit itu, dikabarkan akan mengeluarkan dana sebesar 900 juta euro (sekitar Rp 13,4 triliun). Jika sirkuit di Mandalika rampung, artinya MotoGP akan hadir secara resmi di negara ketiga terbesar di dunia, dalam pasar roda dua. MotoGP saat ini dikelola oleh Dorna Sports sejak 1992, sebagai pemilik penuh semua hak komersial dan penyiaran event tersebut. MotoGP juga merupakan event balap motor utama di dunia. Pada akhir Oktober 2018 lalu, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta sudah berkunjung ke Mandalika. “Mungkin bakal ada sirkuit jalanan perkotaan di MotoGP. Ada sebuah proyek yang tengah berlangsung di sebuah kota yang hangat,” ucap Ezpeleta. “Secara teorinya, sirkuit tersebut akan berada di sebuah perkotaan dan bagian tempat penonton akan terintegrasi dengan gedung-gedung,” tutur pria kelahiran Barcelona pada 1946. Ezpeleta mengungkapkan, selain bakal digunakan untuk balapan, tempat itu juga bisa digunakan untuk beragam kegiatan. Beberapa waktu lalu Finlandia dan Meksiko berusaha untuk masuk dalam kalender MotoGP 2019. Namun, hal tersebut tidak terjadi dan membuat MotoGP tahun depan tetap berjumlah 19 seri. “Sampai 2021, kami tak akan membuat lebih dari 20 seri balapan dalam setahun. Setelah itu nanti kita akan review ulang. Banyak permintaan untuk sirkuit yang ingin ikut kemeriahan balapan ini,” kata Ezpeleta. Indonesia sempat berharap dapat masuk di kalender MotoGP 2018. Namun, secara mengejutkan, justru Sirkuit Buriram di Thailan,d yang mengumumkan menjadi seri terbaru di 2018 dalam penyelenggaraan MotoGP. (Adt)

Karateka Putri Nomor Kata Tembus Kualifikasi, Indonesia Baru Loloskan 3 Cabor World Beach Games 2019

Indonesia baru meloloskan 3 Cabor ke ANOC World Beach Games 2019. Ketiga cabor itu yakni, basket 3 on 3, karate, dan skateboard. ANOC World Beach Games 2019 akan berlangsung pada Oktober nanti di San Diego, California, AS. (kompas.com)

Jakarta- Indonesia baru meloloskan tiga cabang olahraga (cabor) pada Association of National Olympic Committees (ANOC) World Beach Games di San Diego, Amerika Serikat, 10-14 Oktober 2019. Ketiga cabor tersebut yakni, basket 3 on 3, karate, dan skateboard. Hal itu dikatakan Plt. Sekjen Komite Olahraga Indonesia (KOI), Hellen Sarita Delima, bersama Plt. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kempora, Chandra Bakti, usai rapat dengan pengurus 15 cabor, yang diproyeksikan dapat tampil pada ANOC World Beach Games 2019 di Sekretariat KOI, Jakarta, Selasa (8/1). “Kita telah berhasil meloloskan tiga cabor ke ANOC World Beach Games 2019. Kami harapkan ada cabor lainnya yang akan menyusul sehingga peluang Indonesia menjadi lebih besar mendapatkan medali,” ucap Hellen. Plt. Deputi IV Kempora, Chandra Bakti berharap atlet dipersiapkan sebaik mungkin agar di Sana Diego dapat memetik prestasi membanggakan untuk Indonesia. “Sukses di Asian Games 2018 lalu, hendaknya memotivasi untuk meraih yang lebih baik, termasuk di ANOC World Beach Games nanti,” ujar Chandra. ANOC World Beach Games 2019 mencatat 44 negara dari 200 negara di seluruh dunia lolos dari babak kualifikasi. Ada 15 cabor pada event ini, yakni triathlon, basket 3 on 3, Balap Sepeda (BMX), sport climbing, hand ball, karate, layar, skateboard, sepakbola pantai, voli pantai, tenis pantai, selancar air, renang, ski air dan angkat besi. “Babak kualifikasi ke-15 cabor berakhir pada Juli. Dari cabor yang lolos, nantinya kami baru memetakan peluang terkait target cabor. Dan semua atlet terus meningkatkan semangat demi dapat meraih prestasi terbaiknya di ANOC World Beach Games,” ujar Helen terkait kelolosan lebih banyak cabor dari babak kualifikasi. . Ajang empat tahunan ini, kata Hellen, bisa dimanfaatkan sebagai ajang uji coba dalam rangka menambah pengalaman bertanding internasional bagi atlet Indonesia yang akan diterjunkan pada SEA Games Philipina 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020. Sementar itu, pelatih karate Indonesia, Omita Olga Ompi mengatakan cabang karateka mempertandingkan nomor kata perorangan putra dan putri pada ANOC World Beach Games 2019. Saat ini, Indonesia baru meloloskan karateka putri asal Jawa Barat, Nawar Mastura Kautsar yang menempati peringkat keempat Asian Karate-do Federation (AKF). “Nawar tercatat di peringkat keempat, pada nomor kata (jurus) perorangan puteri AKF, setelah meraih prestasi pada Kejuaraan Karate Asia di Yordania 2018,” katanya. Sejatinya, karateka kelahiran 11 November 1995 ini juga tampil di Asian Games 2018. Sayang, ia harus gugur di babak perempat final. Selain putri, peluang kata perorangan putra pun cukup berat. Ahmad Zigi Zaresta Yudha, yang terbaik saat ini, baru menempati peringkat ke-22. Sedangkan syarat tembus dalam ajang multi event cabor pantai ini, harus berada di peringkat kelima AKF. Zigi, sapaannya, harus rutin mengikuti berbagai kejuaraan untuk bisa lolos. (Adt)

Cari Bibit Pesepak Bola Muda Dari Kalangan Pelajar, Menpora Harap Gelaran LIPEG 2019 Diperluas

Heri Santoso (kiri), Ketua Panitia Liga Pelajar Gunung Kidul (LIPEG) 2019, bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, jelang bergulirnya kompetisi antara Pelajar se-Gunung Kidul yang ke-5, yang akan berputar di Stadion Handayani, Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Kemenpora)

Jakarta- Liga Pelajar Gunung Kidul (LIPEG) memasuki penyelenggaraan kelima pada 2019. Kompetisi ini diikuti 20 SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) se-Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Event tahunan dan swadaya ini bertujuan mencari bibit unggul dari kalangan pelajar. “Berkaca dari keberhasilan LIPEG sebelumnya, pada 18 Januari hingga 17 Maret 2019 akan digulirkan kembali Liga Pelajar Gunung Kidul ke-5. Event ini digelar di satu-satunya stadion yang representatif yakni Stadion Handayani Wonosari,” ujar Heri Santoso, Ketua Panitia LIPEG, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Selasa (8/1). Sementara itu, Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengapresiasi penyelenggaraan LIPEG. Bahkan, menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim) itu, berharap gelaran kompetisi sepak bola bagi kalangan pelajar tersebut diperluas, tak hanya di Daerah Istimewa Yogyakarta, namun hingga ke Jawa Tengah (Jateng). Terbukti, menurut Imam, tak hanya permainan antar tim yang melahirkan pesepak bola muda, tapi juga menciptakan suporter yang sarat kreatifitas. “Saya datang di penutupan tahun lalu dan luar biasa. Tak hanya pemainnya yang hebat, tapi suporter di stadion penuh, keren, tertib, dan kreatif,” ujar menteri berusia 45 tahun itu. “Saya berharap dapat diperluas tidak hanya di Gunung Kidul, agar dampak positif dari kompetisi ini semakin meluas,” lanjutnya. Dari LIPEG ini nantinya akan diseleksi pemain yang memperkuat Tim Gunung Kidul usia (U)-16 tahun guna menghadapi kompetisi Piala Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), dan Piala Suratin. (Adt)

SEA Games Tak Lagi Bidik Prestasi, Menpora Tegaskan 60% Kontingen Indonesia ke Filipina Diisi Atlet Junior

SEA Games kini menjadi batu loncatan bagi atlet Indonesia menuju Asian Games dan Olimpiade. Itu sebabnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan komposisi kontingen Indonesia ke SEA Games 2019 di Filipina, 60 persennya bakal diisi oleh atlet junior berprestasi, seperti sprinter 18 tahun asal Lombok, Lalu Muhammad Zohri. (asiatimes.com)

Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan komposisi kontingen Indonesia ke SEA Games 2019 Filipina. Sebanyak 60 persen skuat Merah Putih bakal diisi atlet junior. Komposisi antara atlet senior dan junior ke SEA Games 2019 Filipina itu sempat dilontarkan pada medio akhir 2018. Sempat menuai pro dan kontra, Imam bersikukuh, kontingen dihuni pemain muda. “Ini untuk memberikan suasana keunggulan dan kompetisi yang lebih baik lagi bagi atlet junior,” kata Imam, usai menggelar rapat persiapan Pelatnas dan Percepatan Prestasi Olahraga Nasional, Senin (7/1). “SEA Games tak lagi jadi patokan bagi Indonesia untuk juara atau menempati peringkat. SEA Games adalah batu loncatan bagi atlet menuju Asian Games dan Olimpiade,” dia menambahkan. Menpora juga memiliki pertimbangan agar atlet dan cabang olahraga bisa berfokus mencari poin ke Olimpiade 2020 Tokyo. Sebab, pengumpulan poin ke Tokyo sudah dimulai tahun ini. Lagipula, anggaran pelatnas tahun ini menurun ketimbang tahun lalu. Jika tahun lalu APBN menyiapkan dana 735 miliar kini menjadi Rp 500 miliar. Imam berharap anggaran itu juga bisa difokuskan untuk membiayai nomor pertandingan potensial medali pada Olimpiade 2020. “Ini akan menjadi kesempatan untuk nomor-nomor unggulan Indonesia menuju Olimpiade, karena terbiayai dengan baik dan dapat mengikuti sejumlah uji coba ke luar negeri,” kata dia. Kendati menginstruksikan agar kontingen didominasi atlet muda, Imam tak memberikan sanksi kepada cabang olahraga yang bandel. “Yang terpenting, pelatnas segera berjalan. Saya minta Komite Olimpiade Indonesia melakukan klasifikasi. Usai penetapan Surat Keputusan Percepatan Prestasi Olahraga Nasional akan diketahui tingkatan atlet internasional, atlet regional, dan atlet nasional, karena ada catatan mereka meraih gelar juara di mana,” ujar Imam. Menpora menambahkan nomor-nomor pertandingan dalam Asian Games 2018 yang menyumbang medali emas bagi Indonesia, akan mendapatkan prioritas untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Saat ini, lanjut Menpora, baru 30 persen cabang olahraga, yang mengajukan proposal kegiatan pelatnas 2019. Pada SEA Games nanti, kemungkinan ada 56 cabor yang diusulkan National Olympic Committee Filipina. Jumlah tersebut terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan SEA Games. Dengan penambahan itu, bulu tangkis yang sebelumnya tak masuk cabor yang di pertandingan, kembali masuk. Tak hanya bulu tangkis, cabor atletik, taekwondo, karate, dan beberapa cabor unggulan Indonesia untuk mendulang emas di SEA Games, tertarik dengan ide dari pemerintah yang memprioritaskan atlet junior lebih dominan di dalam skuadnya. Sebab Indonesia sangat membutuhkan atlet muda untuk meregenerasi jangka panjang. (Adt)

Pertama di Indonesia, Menpora Resmikan SKO Disabilitas Jadi Kawah Candradimuka Atlet Berkualitas

Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) meresmikan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Disabilitas, di Wisma Sejahtera Yayasan Insan Sembada (YIS) Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, pada Kamis (20/12) siang. Ia berharap SKO menjadi kawah candradimuka atlet disabilitas berkualitas. (Kemenpora)

Solo- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) meresmikan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Disabilitas, di Wisma Sejahtera Yayasan Insan Sembada (YIS) Laweyan, Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (20/12) siang. Dalam kesempatan itu, Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, mengucapkan terima kasih atas dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) agar Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) memberikan penghargaan yang sama kepada kaum disabilitas. Selain perhatian dari segi prestasi, Menpora juga mengapresiasi dukungan pemerintah dengan menyediakan sarana pendidikan, bagi atlet yang berkebutuhan khusus ini. Sehingga semua dapat dilaksanakan dengan baik. “Saat prestasi diraih memerlukan proses panjang memadukan pendidikan dan olahraga, SKO Disabilitas ini menjadi Kawah Candradimuka lahirnya atlet-atlet disabilitas Indonesia sebagai penyiapan level-level kedua dan level yunior,” ujar Imam. “Jangan berkecil hati kalian akan dibimbing oleh guru-guru, pelatih. Dan, saya titip tolong lebih sabar tentu dengan pendekatan tekhnologi juga hingga kelak bisa mewakili Indonesia,” lanjutnya. Selain Menpora, hadir dalam peresmian itu, yakni Raden Isnanta (Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga), Bayu Rahadian (Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus), dan Pribadi (Sekertaris Jenderal National Paralympic Commitee/Komite Paralympic Nasional). Lebih lanjut, Imam berharap dengan adanya peresmian SKO Disabilitas ini dapat diikuti dengan adanya pendirian PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Disabilitas di masing-masing Provinsi dan Kabupaten. “SKO ini harus diikuti PPLP di Provinsi dan Kabupaten agar anak-anak disabilitas memiliki hak yang sama meraih pendidikan dan cita-cita yang suatu saat akan membawa kebanggaan keluarga, masyarakat, bahkan negara karena atlet disabilitas telah membuktikan prestasinya yang luar biasa,” tambahnya. “SKO ini masih rintisan maka ditempatkan di wisma YIS, tetapi sekolahnya berpencar di beberapa sekolahan. Kelak bila anggaran diperkuat, makan akan dibuat dalam satu kawasan atau komplek di Solo, seperti SKO di Ragunan ada tempat latihannya, sekolahannya dan asramanya,” tutur menteri berusia 45 tahun itu. Sementara itu, Pribadi menyampaikan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah atas didirikannya SKO Disabilitas. “SKO ini memudahkan kami mencari bibit dan membina atlet sebagai pelapis. Sebab, olahraga disabilitas ini tidak ada pemandu bakatnya,” ungkapnya. Menurut Pribadi, SKO ini merupakan wadah untuk pembibitan dan pembinaan, karena menampung atlet-atlet yang telah mengikuti Pekan Paralimpik Pelajar Nasional yang telah terbukti menghasilkan atlet-atlet yang sangat berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di multievent internasional. Sedangkan Bayu menjelaskan di SKO ini mempersiapkan empat cabang olahraga, yakni renang, bulutangkis, atletik dan tenis meja, dengan 20 siswa-siswi peserta didik perwakilan dari beberapa Provinsi di Indonesia. “Para siswa atau siswi atlet melalui beberapa proses yang mewakili daerah di Indonesia hasil dari Pekan Paralimpik Pelajar 2017,” tukas Bayu, sekaligus penanggungjawab kegiatan. (Adt)

Pekan Olahraga Pelajar Bali 2019 Dikemas Berbeda, Cabor Bertambah Jadi 26

I Ketut Ngurah Boy Jayawijaya, Kadispora Bali, menyebut pada Porsenijar 2019 (dahulu bernama Porjar) akan meningkatkan jumlah cabor yang dipertandingkan dari semula 21 cabor, menjadi 26 cabor. Salah satunya selam, yang menjadi kandidat cabor eksebisi. (istimewa)

Denpasar- I Ketut Ngurah Boy Jayawijaya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Bali, mengatakan pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) Bali 2019, bakal dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Porjar yang tahun sebelumnya hanya Pekan Olahraga Pelajar (Porjar), maka pada 2019 akan digabung dengan aktivitas seni. Jadi namanya nanti menjadi Porsenijar. Kami nanti akan bersinergi dengan Dinas Kebudayaan,” ujar Boy, dikutip RRI, pada Minggu (16/12). Tak hanya itu, untuk cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Porsenijar 2018, ungkap Boy, akan meningkat dari semula 21 cabor, menjadi 26 cabor. “Cabang olahraga dari sebelumnya 21 cabor, nanti akan ditambah dan menjadi 26 cabor. Itu mengalami peningkatan meskipun tidak banyak,” jelas Boy. Sementara itu, terkait dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Boy menyebut khusus pertandingan cabor, pihaknya mengajukan Rp 3,5 miliar. “Untuk lomba kesenian, hingga kini masih berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, terkait anggaran yang diperlukan. Intinya dana masuk dalam APBD induk 2019,” tukas Boy. (Adt)

Menang Adu Penalti, Bara FC Tundukkan Timnas Pelajar U-15 Dan Juarai Bali IFC 2018

Skuat Badung Ragunan (Bara) FC akhirnya menjuarai Bali International Football Championship (IFC) U-15 2018 Piala Menpora, yang diikuti 12 tim dari sembilan negara. Di partai final melawan Timnas Pelajar U-15, pada Sabtu (8/12), mereka unggul 5-4 (6-5) dalam adu tendangan penalti, setelah di waktu normal kedudukan berahkir sama kuat 1-1. (Kemenpora)

Badung- Tendangan penalti Arya Wijaya yang gagal dihalau penjaga gawang Timnas Pelajar U-15, Muhammad Rafi, membawa Badung Ragunan (Bara) FC juarai Bali International Football Championship (IFC) U-15 2018 Piala Menpora yang diikuti 12 tim dari sembilan negara. Laga final Bali IFC 2018 Piala Menpora di Stadion Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Sabtu (8/12), harus diakhiri dengan adu tendangan penalti, setelah pada pertandingan waktu normal kedudukan sama kuat 1-1. Dari lima pemain yang menjadi algojo, empat tendangan masing-masing tim menjadi gol sehingga kedudukan sama kuat 4-4. Tendangan penalti akhirnya masuk putaran kedua. Bara FC yang menurunkan Arya Wijaya, sukses menjebol gawang timnas yang dikawal oleh Muhammad Rafi, sehingga membuat kedudukan akhir 5-4 (6-5). Sebagai tim yang tak diunggulkan, pemain Bara FC langsung meluapkan kegembiraannya dengan membuka baju untuk merayakan kemenangan. Kondisi berbeda terjadi pada pemain Timnas Pelajar U-15 yang tertunduk lesu di lapangan seakan tak percaya dengan hasil pertandingan. Menpora Imam Nahrawi yang hadir didampingi Deputi Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta, menyaksikan secara langsung partai puncak ini memang dibuat tertegun dengan pola permainan yang diperagakan pemain-pemain muda Indonesia. Kedua tim bermain maksimal meski sama-sama dari Indonesia. “Bagus. Keren banget. Mereka mainnya lepas. Yang luar biasa, mereka sangat total mainnya tanpa ada beban, dan kita tahu permainan mereka sangat pantas untuk dinamakan sebagai tim yg mewakili Indonesia,” tukas Imam, usai pertandingan. Pertandingan antara Timnas Pelajar U-15 melawan Bara FC berlangsung ketat sejak awal babak pertama. Saling serang terus terjadi karena kedua tim memiliki materi pemain yang hampir sama. Hanya saja timnas yang dilatih oleh Firman Utina harus kebobolan terlebih dahulu, lewat Asdi Ohorella pada menit 13. Kondisi tertinggal membuat skuat Timnas yang dipimpin Syukran Arabia Samual meningkatkan tempo permainan. Akhirnya Ardi Ardiana mampu menyamakan kedudukan pada menit 20. Pertandinganpun bertambah seru setelah kedudukan sama kuat 1-1. Hanya saja hingga babak pertama usai kedudukan tidak berubah. Memasuki babak kedua, kedua tim tetap melakukan hal yang sama. Jual beli serangan terutama dari sayap terus terjadi. Penonton yang setiap di luar pagar juga tak kalah dalam memberikan dukungan.Hanya saja hingga pertandingan usai tidak ada tambahan gol sehingga pertandingan harus diselesaikan dengan adu tendangan penalti . Bali Internasional Football Championship (BIFC) 2018 merupakan turnamen internasional pertama yang digagas Kemenpora. Selain untuk mencari bibit pemain potensial, kejuaraan ini juga untuk meningkatkan sport tourism. “Kami akan dorong supaya sport tourism berjalan bareng. Badung punya potensi luar biasa, lapangannya keren banget. Desa lain di seluruh Indonesia perlu tiru Badung. Di sisi lain, kompetisi ini jadi hal baru bagi kita, karena semakin sering selenggarakan kompetisi internasional maka semakin baik,” pungkas Menpora. (Adt)

Bara FC Singkirkan Malaysia, Piala Menpora Bali IFC U-15 2018 Milik Indonesia

Bara FC (merah), sukses mengikuti langkah Timnas Pelajar U-15, yang lolos ke babak final Bali International Football Championship (IFC) U-15 Piala Menpora 2018, setelah menundukkan wakil Malaysia, Felda United, dengan skor 2-0, yang berlangsung di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Jumat (7/12). (kemenpora)

Badung- Bara FC sukses mengikuti langkah Timnas Pelajar U-15 yang melaju ke babak final Bali International Football Championship (IFC) U-15 Piala Menpora 2018, setelah menundukkan wakil Malaysia Felda United dengan skor 2-0, yang berlangsung di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Jumat (7/12). Bara FC, seperti halnya Timnas Pelajar U-15, merupakan wakil Indonesia di ajang Internasional pertama, kejuaraan bagi pesepakbola muda di Tanah Air. Sehari sebelumnya, Timnas Pelajar Indonesia U-15 lolos ke final setelah menang 3-1 dari Hubei, wakil Tiongkok pada Kamis (6/12). Meski menang, perjalanan Bara FC ke final tidak mudah. Felda yang membuat kejutan lolos ke semifinal mampu merepotkan anak asuh Bambang Warsito itu. Hingga akhirnya Muhammad Reza, mampu memecah kebutuhan pada menit 17. Itupun melalui titik pinalti. Kondisi ini bertahan hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, Bara FC meningkatkan tempo permainan. Tekanan demi tekanam terus dilakukukan terutama dari sayap. Akhirnya upaya untuk menambah gol membuahkan hasil setelah tendangan Ahmad Athallah Araihan, gagal diantisipasi oleh kiper Felda. Bara FC jadi unggul 2-0 dan bertahan hingga pertandingan usai. “Ini sesuai skenario. Lawan menyerang dari sayap dan bisa diantisipasi. Anak-anak bermain dengan tenang. Makanya kita mampu memenangkan pertandingan,” ungkap Bambang usai pertandingan. Menghadapi Timnas Pelajar U-15 di partai final pada Sabtu (8/12), Bambang mengatakan peraih predikat juara pastinya ditentukan oleh kesiapan masing-masing kesebelasan, disamping dia juga sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi tim yang diarsiteki oleh Firman Utina itu. “Timnas Pelajar U-15 punya pertahanan yang kokoh, tapi ada celah di sisi kiri, yang bisa dimanfaatkan. Namun, mereka punya striker dan gelandang yang cepat, sehingga kami harus mengantisipasi itu dan wajib mengunci dua pemain itu,” tegas Bambang. Dalam kesempatan terpisah, Firman mengatakan siap menghadapi tim yang merupakan gabungan antara pemain Badung, SKO Ragunan dan PPLP. Meski demikian, ia sebenarnya lebih suka jika lawannya di babak penentuan merupakan klub luar negeri. Karena bakal ada ilmu baru yang didapat. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku senang dengan terjadinya All Indonesian Final di Bali IFC U-15 Piala Menpora 2018 ini. Deputi III Kemenpora Raden Isnanta mengatakan lolosnya Timnas Pelajar dan Bara membuktikan kualitas sepakbola usia muda Indonesia sudah berlevel internasional. “Kedua tim memperlihatkan perlawanan yang tangguh ketika harus melawan klub asal Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok. Itu membuktikan kita memang bisa bersaing dengan negara-negara di Asia Tenggara, Asia dan semoga tembus level dunia yang merupakan cita-cita kami selama ini,” kata Isnanta. Turnamen yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diikuti 12 tim dari sembilan negara. Selain Timnas Pelajar dan Bara FC, tuan rumah Indonesia juga menurunkan tim Bali All Stars untuk menggantikan Timor Leste. Hanya saja tim ini gagal lolos ke babak semifinal. Sedangkan tim asing yang turun adalah Jepang (Progresso Sano FC), Cina (Hubei FA), Australia (Western Football), Korea Selatan (Busan Football Academy dan Gyeongnam Changnyeong SC), Filipina (Apuesto Bueno United FC), Thailand (Cruzeiro Academy Asia), Malaysia (Felda United FC) dan Singapura (Sporting CF SA). (Adt)

Bungkam Wakil China 3-1, Timnas Pelajar U-15 Kunci Tiket Final Bali IFC 2018

Pada pertandingan di Lapangan Pecatu, Badung, Bali, Kamis (6/12), Timnas Pelajar U-15 berhasil menaklukkan wakil China, Hubei FA, dengan skor 3-1. Anak asuh Firman Utina ini lolos ke final Bali International Football Championship 2018 Piala Menpora U-15, yang rencananya berlangsung pada Sabtu (8/12). (Kemenpora)

Badung- Timnas Pelajar U-15 memastikan satu tiket final Bali International Football Championship (IBC) 2018, usai di semifinal di Stadion Beji Mandala Pecatu, Badung, Bali, membungkam wakil China, Hubei FA, dengan skor 3-1. Perjuangan anak asuh Firman Utina pada Kamis (6/12) ini tidak mudah, karena harus tertinggal dulu. Gelandang serang Hubei FA, Wang Linjie, sukses melesakkan bola ke gawang tim merah putih pada menit tujuh. Kondisi ini membuat Firman memutar otak untuk menyamakan kedudukan, mengingat lawan mempunyai koordinasi permainan yang cukup rapi. Lewat perjuangan yang keras, Ardi Ardiana mampu menyamakan kedudukan pada menit 23. Semangat pemain Indonesia pun lebih meningkat. “Setelah tertinggal, kami langsung meningkatkan tempo permainan. Kami memanfaatkan kekelahan lawan yang kemarin, Rabu (5/12) baru saja bertanding,” kata Firman, usai pertandingan. Dalam kedudukan sama kuat, hujan turun deras. Kondisi ini membuat permainan bertambah ketat. Beruntung lapangan yang digunakan cukup bagus sehingga tidak ada genangan yang bisa mengganggu jalannya pertandingan. Selain meningkatkan tempo serangan, Firman juga mengaku jika pihaknya sudah mengetahui pola yang digunakan untuk lawan. Kondisi ini mempermudah dirinya untuk memberikan instruksi kepada pemain yang saat itu mendapatkan dukungan dari banyak penonton. “Lawan menggunakan pola 3-5-2 dengan tiga bek sejajar. Itu yang kami maksimalkan melalui serangan sayap,” kata pria masih tercatat sebagai pemain klub Kalteng Putra itu. Dengan mengandalkan kecepatan, akhirnya Timnas mampu menambah dua gol lagi, lewat Ardi Ardiana pada menit 49, dan Mohamad Afif Fathoni di menit 59. Di babak final, Timnas Pelajar yang dimotori oleh Syukran Arabia Samual, akan berhadapan dengan pemenang antara tim Badung-Ragunan (Bara FC) melawan wakil Malaysia, Felda United FC. Laga semifinal yang kedua itu, berlangsung pada Jumat (7/12). Jika Bara FC yang merupakan tim gabungan antara pemain Badung, SKO Ragunan dan PPLP ini mampu memenangkan pertandingan, maka bisa terjadi All Indonesia Final, pada Sabtu (8/12), dalam turnamen yang digagas oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini. (Adt)

e-Sports Indonesia Siap Lakukan Pelatnas SEA Games 2019, Menpora : Atletnya Harus Bebas Doping

Penyelenggara SEA Games Filipina 2019 sudah mengumumkan bahwa e-Sports resmi bakal dipertandingkan dan medalinya dihitung di klasemen. Kini, asosiasi e-Sports Indonesia (IeSPA), siap segera melakukan seleksi atlet dan Pelatnas. (tv5.espn.com)

Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menerima perwakilan asosiasi e-Sports Indonesia (IeSPA) pada Selasa, (4/12). Hadir dalam pertemuan itu Eddy Lim selaku ketua IeSPA dan atlet e-sports, termasuk Hendry “Jothree” Handisurya, yang meraih medali perak Asian Games 2018, pada nomor gim “Hearthstone”. Menurut IeSPA, Indonesia memiliki jasa besar dalam perkembangan e-Sports karena berhasil menggelar turnamen e-Sports pertama, di ajang multi-event melalui Asian Games. Atas keberhasilan ini, forum-forum e-Sports internasional percaya bahwa masa depan e-Sports sebagai turnamen olahraga akan cerah. Sejak didirikan pada 2013, IeSPA sudah memiliki badan kepengurusan hingga ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, bahkan Papua Barat. IeSPA mengaku akan terus mengembangkan olahraga e-Sports di Indonesia, dengan menggelar banyak kejuaraan di tingkat lokal hingga nasional. Hal ini bertujuan untuk menjaring bakat para atlet e-Sports di Indonesia. “Pemerintah sangat mendukung penuh kejuaraaan e-Sports tingkat nasional bahkan internasonal,” ujar Menpora. Menpora juga menambahkan agar proses pembinaan juga diperhatikan. “Atlet e-Sports adalah atlet yang membela merah-putih sehingga perlu dibina dan diperhatikan fisik, mental, dan lainnya,” tambah Menpora. Senada dengan Menpora, pihak IeSPA juga menyatakan para pemain e-Sports bukan sekadar bermain gim. Mereka adalah para atlet yang punya kondisi fisik dan kondisi otak yang sama baiknya. “Bahkan para atlet e-Sports harus menjaga pola makan dan kandungan gizi mereka. Para atlet tidak boleh makan dan minum sembarangan karena mereka juga dilakukan tes doping, sama seperti atlet lainnya,” ujar Imam. Pembahasan juga mengerucut tentang rencana kualifikasi dan pelatnas SEA Games cabang olahraga e-Sports. Penyelenggara SEA Games Filipina 2019 sudah mengumumkan bahwa e-Sports resmi bakal dipertandingkan dan medalinya dihitung di klasemen. Sejauh ini, baru Mobile Legends: Bang-Bang yang resmi diumumkan sebagai judul games yang dipertandingkan pada SEA Games tersebut. Jenis games lainnya sedang dibahas hingga 15 Desember 2018. “Rencananya untuk kualifikasi, kami akan mengadakan series event. Namun, detailnya seperti apa, masih perlu dimatangkan lagi karena harus menunggu pengumuman jenis-jenis games yang akan dipertandingkan. Sejauh ini, yang sudah pasti ‘kan baru Mobile Legends,” kata Eddy, dilansir Bola.com. Eddy mengatakan rencana kualifikasi e-Sports untuk SEA Games belum diputuskan secara mendetail karena teknisnya pasti berbeda-beda, tergantung jenis game. Namun, Eddy memastikan para atlet yang dikirim ke SEA Games 2019, akan diseleksi berdasarkan hasil kualifikasi. “Jadi, misal ada gamers papan atas, ya tak otomatis langsung lolos. Apalagi jangka waktunya masih panjang, hingga satu tahun ke depan. Masih mungkin ada perubahan kekuatan. Gamer yang terbaik saat ini, belum tentu masih jadi yang terbaik pada pertengahan tahun depan,” urai Eddy. Penyelenggara SEA Games 2019 yang bermitra dengan manufaktur perangkat keras gaming Razer bakal menyediakan enam medali emas, dengan pembagian kategori dua untuk game konsol, dua untuk game PC, dan dua untuk game mobile. “Lagipula, bukan hanya pemain terbaik yang akan dikirim ke SEA Games 2019. Kami akan mencari pemain terbaik, dan bagaimana caranya membuat mereka meraih medali emas. Mungkin dengan cara mengirim pemain menjalani pelatihan ke luar negeri,” imbuh Eddy. EeSPA juga berencana menggelar pelatnas menjelang SEA Games 2018, sama seperti cabang-cabang lainnya. Namun, detail rencana pelatnas juga masih menunggu jenis games yang dipertandingkan, serta ketersediaan dana. (Adt)

Timnas U-15 Raih Kemenangan Kedua, Tatap Semifinal IFC 2018 di Bali

Pemain Timnas Pelajar Indonesia U-15, Andrian Rusdianto (merah/20), menggiring bola saat menghadapi tim asal Korea Selatan, Busan FC, pada Bali International Football Championship (IFC) 2018, di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Selasa (4/12). Pada pertandingan ini, Timnas U-15 menang 3-0. (antara.com)

Badung- Timnas Pelajar Indonesia U-15 meraih kemenangan kedua di Bali International Football Championship (IFC) 2018 Piala Menpora, usai menang 3-0 atas wakil Korea Selatan, Busan FC, di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Selasa (4/12), meski sempat kesulitan. Hasil ini sangat disyukuri oleh pelatih Timnas U-15, Firman Utina, mengingat sebelumnya timnas buta kekuatan calon lawan. Kondisi berbeda terjadi pada Busan FC yang sudah mengetahui peforma timnas, saat menghadapi menggulung wakil Filipina, Apuesto Bueno United FC, dengan kemenangan 8-1. “Busan sudah melihat kami. Tapi, kami belum liat mereka. Beruntung ada masukan dari banyak pihak. Intinya lawan adalah tim yang disiplin. Semua masukan kami sampaikan ke anak-anak dan ternyata bisa diaplikasikan di lapangan,” ujar Firman, usai pertandingan. Pada awal babak pertama, Firman mengakui jika anak asuhnya kesulitan menembus pertahanan Busan FC yang bermain disiplin dan cepat. Lawan juga terus memancing emosi pemain timnas dengan pressing ketat. Beruntung pemain timnas bermain cukup sabar dalam laga 2×35 menit ini. Dengan kesabaran ini, kata Firman, akhirnya timnas menemukan kelemahan Busan FC yaitu di sektor bek kiri. Berawal dari akselerasi Adrian Rusdianto membuat pertahanan Busan FC terbelah. Umpan datar di mulut gawang mulus dikonversi menjadi gol oleh Rabbani Tasn Siddiq dan membuat timnas unggul 1-0 hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, Tim merah putih remaja tampil lebih percaya diri. Masuknya Ardi Ardiana yang menggantikan Rabbani menambah daya gedor. Alhasil dua gol tambahan diukir oleh Ardi Ardiana dan Ahmad Fauzi. Keunggulan 3-0 membuat Busan FC frustrasi. Permainan keras menjurus kasar, nyaris memancing emosi Syukran dan kawan-kawan. “Peluang yang ada mampu dimanfaatkan oleh pemain. Terutama untuk gol pertama. Ditarik keluarnya kapten Busan FC yang mengalami cedera, sangat berpengaruh. Jika tidak, mungkin hasilnya tidak seperti ini,” jelas Firman. Kemenangan Busan FC membuat Timnas U-15 keluar sebagai juara Grup A dengan raihan 6 poin. Dengan posisi ini tim yang merupakan pemain gabungan dari juara Piala Menpora U-14 ini, dipastikan lolos ke babak semifinal kejuaraan internasional pertama yang diprakarsai Kemenpora itu. Pada babak semifinal, Timnas Pelajar akan bertemu dengan juara Grup C. Dan tim yang berpeluang lolos adalah tim Bali All Stars. Jika kondisi ini terjadi maka dua tim kuat asal Indonesia, akan saling sikut untuk menuju pertandingan final. “Ini sebetulnya nggak terlalu enak. Auranya jelas berbeda jika dibandingkan melawan tim asing. Tapi kami tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka juga anak-anak kita,” pungkas eks playmaker Timnas ini. (Adt)

Gebuk Lawan 8-1, Timnas Pelajar U-15 Lolos Rintangan Pertama Bali IFC

Seorang pemain Timnas Pelajar U-15 Indonesia (putih) berebut bola, saat menghadapi tim asal Filipina, Apuesto Bueno United FC, pada event BBali International Football Championship (IFC) 2018 di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, pada Senin (3/12). Anak asuh Firman Utina ini menang dengan skor 8-1. (antaranews.com)

Denpasar- Timnas Pelajar U-15 Indonesia lolos rintangan pertama, usai menggelontor lawannya, Apuesto Bueno United FC asal Filipina 8-1 pada turnamen Bali International Football Championship (IFC) 2018 di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Senin (3/12). Hasil yang diraih anak asuh Firman Utina ini sesuai dengan target, meski sebelumnya tim yang didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini belum mengetahui dengan detail kemampuan calon lawan. “Saya senang hasil ini. Bukan menang karena banyak gol, namun gol yang tercipta semuanya melalui proses,” kata Firman, usai laga. Menurut dia, gol melalui proses yang dimaksud adalah tidak dilakukan oleh satu pemain saja. Namun buah dari hasil kerja sama yang dilakukan antar lini. Terbukti gol yang tercipta didominasi oleh penyerang dan gelandang serang. “Ini menunjukkan mereka tak main individu. Namun kondisi itu hanya terjadi di babak pertama. Pada babak kedua sedikit mengalami perubahan, sehingga permainan kurang berkembang,” ujar playmaker timnas era 2000’an itu. Mental pemain, kata dia, jadi catatan khusus terutama di babak kedua. Pihaknya menilai kondisi itu akan merugikan jika tak segera dibenahi mengingat pada pertandingan kedua bakal menghadapi tim asal Korea Selatan, Busan FC, pada Selasa (4/12), di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali. Sebagai pertandingan pembuka kejuaraan yang baru pertama kali digelar ini, Timnas Pelajar memang langsung menggebrak. I Putu Kresna Putra membuka keran gol Timnas U-15 Indonesia saat laga baru berjalan 10 menit. Tidak lama berselang Ardi Ardiana, menggandakan keunggulan bagi Tim merah putih remaja. Bahkan dia mencetak trigol hingga babak pertama usai. Satu gol lainnya dibukukan Ahmad Fauzi. Apuesto Bueno United FC yang berusaha mengejar ketertinggalan ternyata malah menuai hasil sebaliknya. Laga baru berjalan hitungan detik, pundi gol Indonesia bertambah lewat sontekan Andrian Rusdianto. Itu bukan satu-satunya gol Andrian. Gelandang bernomor punggung 20 itu kembali mengukir namanya di papan skor untuk kali kedua. Pemain yang menimba ilmu di klub Liga Spanyol, CD Leganes U-16, tampaknya belum puas. Remaja asal Sidoarjo yang diturunkan pada babak kedua ini, sukses merangkai trigol jelang 10 menit laga usai. Menjelang pertandingan usai, tim asal Filipina ini mendapatkan gol hiburan. Gol  tercipta melalui tendangan bola mati, yang dilakukan oleh Nathaniel Alden Saludez, setelah sebelumnya pemain belakang Timnas Pelajar melakukan pelanggaran. Kedudukan 8-1 untuk Indonesia bertahan, hingga pertandingan usai. (Adt)