Joe dan Azzahra Raih Tiket Olimpiade, Indonesia Sudah Loloskan 29 Atlet

Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik Indonesia sekaligus Chef de Mission Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie menyambut keberhasilan dua atlet renang Joe Aditya dan Azzahra Permatahani lolos ke Olimpiade Paris 2024. Pengurus Besar Akuatik Indonesia atau PB AI mengumumkan dua atletnya yakni Joe Aditya dan Azzahra Permatahani lolos ke Olimpiade 2024 Paris melalui jalur Universality Places. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia) Kuota universality places atau unqualified athletes merupakan salah satu sistem kualifikasi yang diterapkan federasi olahraga internasional yang mengizinkan National Olympic Comittee (NOC), yang gagal meloloskan atletnya ke salah satu cabang olahraga Olimpiade, untuk mengajukan satu atlet putra dan putri peringkat tertinggi agar tampil di Paris. “Bersyukur renang bisa meloloskan dua atlet, sehingga total saat ini ada 29 atlet Indonesia yang telah lolos Olimpiade baik itu melalui kualifikasi maupun Universality Places,” kata Anindya Bakrie. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia) Kepastian lolosnya dua atlet renang tersebut diperoleh PB AI setelah menerima surat resmi dari Federasi Akuatik Dunia atau World Aquatic. Joe dan Azzahra memastikan diri berangkat ke Paris setelah dinyatakan lolos berdasarkan poin tertinggi dalam perolehan tabel poin World Aquatic hingga 23 Juni 2024. Joe Aditya Kurniawan di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra dengan catatan 53,17 detik. Sedangkan Azzahra Permatahani di nomor 200 meter gaya ganti putri dengan Waktu 02 menit 18,47 detik. Lolosnya Joe dan Azzahra menambah daftar sementara atlet Indonesia yang berkompetisi pada Olimpiade Paris menjadi 29 orang. Daftar 29 Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024: 1. Arif Dwi Pangestu (Panahan) 2. Desak Made Rita Kusuma Dewi (Panjat Tebing) 3. Diananda Choirunisa (Panahan) 4. Rifda Irfanaluthfi (Senam Artistik) 5. Rahmad Adi Mulyono (Panjat Tebing) 6. Fathur Gustafian (Menembak) 7. Rio Waida (Selancar Ombak) 8. Eko Yuli Irawan (Angkat Besi) 9. Rizki Juniansyah (Angkat Besi) 10. Memo (Dayung) 11. Bernard Benyamin van Aert (Balap Sepeda) 12. Jonatan Christie (Bulu Tangkis) 13. Anthony Sinisuka Ginting (Bulu Tangkis) 14. Gregoria Mariska Tunjung (Bulu Tangkis) 15. Fajar Alfian (Bulu Tangkis) 16. Muhammad Rian Ardianto (Bulu Tangkis) 17. Apriyani Rahayu (Bulu Tangkis) 18. Siti Fadia Silva Ramadhanti (Bulu Tangkis) 19. Rinov Rivaldy (Bulu Tangkis) 20. Pitha Haningtyas Mentari (Bulu Tangkis) 21. Nurul Akmal (Angkat Besi) 22. Raji’ah Sallsabilah (Panjat Tebing) 23. Veddriq Leonardo (Panjat Tebing) 24. Maryam March Maharani (Judo) 25. Lalu Muhammad Zohri (Atletik) 26. Rezza Octavia (Panahan) 27. Syifa Nur Afifah Kamal (Panahan) 28. Joe Aditya W. Kurniawan (Renang) 29. Azzahra Permatahani (Renang) Sumber: Tempo

Anin Bakrie, Atlet Renang Adalah Pahlawan Yang Membawa Nama Baik Indonesia di SEA Games 2021

Ketua Umum PB PRSI, Anindya Novyan Bakrie melepas kontingen renang Indonesia yang akan bertanding di 31st SEA Games 2021 Vietnam. Acara yang berlangsung di Aryaduta, Rabu, 11 Mei 2022 ini berlangsung patriotik dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya. Timnas renang berkekuatan 17 atlet dikomandoi Pelatih asal Australia Michael Piper dan Pelatih Kepala Albert Sutanto. Tim renang akan memulai lomba 14-19 Mei di My Dinh Water Sports Stadium. Dari 40 nomor renang yang dilombakan, Indonesia mengikuti 36 nomor pertandingan. Rencananya keberangkatan tim terbagi dua kloter yakni 11 dan 12 Mei. Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo telah melepas kontingen besar Indonesia yang berjumlah 776 orang terdiri 499 atlet, 214 offisial dan 63 pendamping. “Bersyukur selama 24 bulan terdampak pandemi bisa membentuk satu tim yang kuat supaya bisa kompetitif di Hanoi. Terima kasih juga kepada pemerintah yang membuat cabang renang masuk DBON. Untuk itu saya minta teman-teman berjuang keras untuk membuat prestasi lebih baik lagi dibandingkan di Filipina,” ujar Anindya Novyan Bakrie. “Di Filipina kita membuat sejarah saat polo air meraih medali emas mengalahkan dominasi negara lain. Kali ini berharap bisa lebih banyak lagi emas-emas dan medali lain supaya tujuannya memastikan Merah-Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang,” harap Anin. Anin juga menjelaskan dengan adanya G20 negara-negara besar dunia, menjadi tanda-tanda Indonesia menjadi pemimpin dunia. “Jadi buat para perenang, anda semua adalah pahlawan bukan hanya memperjuangkan Indonesia di medan perang, tapi pahlawan yang akan bawa nama baik Indonesia,” papar Anin. Pada SEA Games 2019 Filipina, Tim renang mengoleksi satu medali emas, enam medali perak dan tujuh medali perunggu. Berikut tim renang Indonesia : Tim Pelatih : Wisnu Wardhana (Manajer), Albert Sutanto (Pelatih Kepala), Dony B. Utomo, Marifa Herman Yus, Hendry Sutanto, Michael Piper (Australia). Putra : Aflah Fadlan Prawira (kapten), Glen Victor Sutanto, I Gede Siman Sudartawa, Gagarin Nathaniel Yus, Farrel Armandio Tangkas, Joe Aditya Kurniawan, Erick Ahmad Fathoni, Pande Made Iron Digjaya, Putri : Patricia Yosita (kapten), Ressa Kania Dewi, Azzahra Permatahani, A.A. Istri Kania Ratih, A.A. Vannesae Evato, Nurul Fajar, Flairene Chandrea, Angel Gabriele Yus, Masniari Wolf.   Sumber: PRSI

Anin Bakrie Pantau Seleknas Polo Air Putra Menuju Asian Games 2022

Ketua Umum PB PRSI, Anindya Bakrie meninjau seleksi nasional polo air putra yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Sabtu, 22 Januari 2022. Seleknas berlangsung tiga hari 20-22 Januari 2022 ini menerapkan protokol kesehatan ketat, sesuai anjuran pemerintah. Seperti melakukan tes antigen dan lainnya. Materi seleknas berasal dari Pelatih Milos Sakovic di Serbia dan di Jakarta dipantau langsung Komtek Polo Air PB PRSI, Dean Baldwin dan jajarannya. Anindya cukup senang dengan antusias para atlet yang mengikuti seleknas bertambah menjadi 54 atlet dari 9 daerah yakni Jambi, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua. “Kita gelar seleknas tetap menerapkan prokes yang ketat. Awal seleknas diikuti 49 atlet dan terus bertambah menjadi 54 atlet hingga hari ketiga. Itu artinya polo air diminati, senang dengan antusias tinggi yang ditunjukan para atlet polo air. Semoga dengan antusias ini bisa membuahkan prestasi,” ujar Anindya Bakrie. “Pertama kali seleksi nasional ramai banget dibanding tahun sebelumnya. Dari berbagai daerah banyak yang ikut, saya juga terpancing untuk memberikan yang terbaik. Semakin banyak yang ikut, menambah persaingan jadi lebih kompetitif,” ucap kiper nasional polo air, Novian Putra. “Seleksi ini bagus, saya dan Tim Papua berhasil meraih medali perunggu dan antusias ikut seleksi dengan harapan bisa masuk Timnas,” ucap Ahmad Fauzi Mappatabe, attlet polo air dari Papua. Sebelumnya, Timnas Polo Air Indonesia mencetak sejarah kali pertama meraih medali emas di ajang SEA Games 2019 Filipina, mematahkan dominasi Singapura yang sudah jadi juara sejak 52 tahun silam. “Kita bersyukur juara bertahan SEA Games 2019 polo air putra. Kita ingin pertahankan medali emas polo air putra. Dan ini kita memulai pelatnas untuk bisa bersaing secara kompetitif di ajang Asian Games 2022 Hangzhou Cina,” ucap Anindya Bakrie. Keikutsertaan polo air putra di Asian Games 2022 sangat penting, karena rival di SEA Games, negara Singapura juga jadi langganan tampil di Asian Games. Pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta, Singapura berhasil menempati peringkat enam dan Indonesia posisi delapan besar. Berkat pengalaman di Asian Games, Timnas polo air putra Indonesia bisa jadi juara di SEA Games 2019, menyisihkan Singapura. Seleknas hari ketiga, Sabtu 22 Januari 2022, para atlet menjalani tes permainan. Dari 54 atlet ini akan dipilih 26 atlet untuk menjalani tes seleknas tahap dua. Rencananya tim akan dibentuk sebagai persiapan menuju Asian Games Hangzhou, September 2022. Selain Anindya Bakrie, seleknas juga dipantau jajaran pengurus PB PRSI lainnya seperti Reswanda (Waketum), Ali Patiwiri (Sekjen).

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Dukung Anindya Bakrie Kembali Pimpin PB PRSI

Anindya Bakrie diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025.

Jakarta, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap besar Anindya Bakrie bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025. Hal ini disampaikan Okto usai menerima Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia di kantor KOI, Plaza FX Jakarta, Senin 2 Februari 2021. Anindya melaporkan kesiapan PB PRSI yang akan menggelar Munas akhir Februari nanti. Karena situasi pandemi Covid-19, Munas PRSI berlangsung virtual. Dalam kesempatan ini Okto berharap Anindya bisa terus memimpin PB PRSI untuk periode kedua 2021-2025 . Okto menilai kepemimpinan PB PRSI 2016-2020 telah mencetak sejarah dengan meraih medali emas SEA Games 2019 Filipina. Okto yang menyaksikan langsung di Filipina, mengaku bangga Tim Polo Air Putra bisa mematahkan dominasi SIngapura yang sudah juara 27 kali SEA Games, dan ini juga emas pertama Indonesia sejak 1977 atau 42 tahun silam. “Kami dari Komite Olimpiade Indonesia berterima kasih atas kunjungan sekaligus laporan akhir dari teman-teman PRSI. Kita ucapkan selamat atas semua keberhasilan yang telah ditorehkan karena saya pribadi menjadi saksi sejarah ketika (Timnas polo air putra) Indonesia bisa menang melawan Singapura setelah 42 tahun tidak terkalahkan (di SEA Games) dan ini prestasi yang tidak boleh diabaikan,” kata Okto. “Kita bersyukur ketua umum renang sosoknya seperti Pak Anin yang memang suka renang. Jadi, kalau punya ketum yang suka dan punya passion terhadap olahraganya, Insya Allah prestasinya juga bisa lebih baik lagi. Sosok pak Anin adalah sosok yang paling baik dan sangat tepat untuk bisa kembali memimpin PRSI ke depan. Semoga PRSI bisa selalu memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Okto. Okto juga berharap, PB PRSI bisa memberikan dukungan untuk kampanye Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dalam pertemuan ini, Anindya didampingi jajaran pengurus Harlin Rahardjo (Waketum), Sarman Simanjorang (Waketum) dan Zoraya Perucha (Kabid Media & promosi). Sementara itu, Anin menyambut baik segala dukungan yang disampaikan KOI kepada PRSI periode kepengurusannya. Namun, Anin meminta agar KOI tetap setia mengawal setiap program PRSI lantaran masih banyaknya tantangan untuk mencapai ke prestasi yang diharapkan. “Akuatik ini punya 5 anak bukan saja renang, tapi ada polo air, loncat indah, renang indah, dan juga renang perairan terbuka serta renang master. Jadi, dibutuhkan organisasi yang kuat dan apa pun yang didukung oleh teman-teman KOI merupakan suatu kehormatan,” ucap Anin. “Semua ini memang tidak bisa PRSI lakukan sendiri dan harus bersama-sama karena tanpa COVID-19 pun sudah menantang apalagi dengan adanya COVID-19. Namun, dengan dukungan dari KOI dan komitmen pihak lainnya dapat memunculkan semangat untuk bisa maju dan pada akhirnya membuat Merah Putih berjaya dan kita semua bangga,” tuturnya. Sebelumnya, Anindya Bakrie juga mendapat dukungan dari Menpora Zainudin Amali dan Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.

Anindya Bakrie Dan Oxford United, In Love With English Football

Anindya Bakrie Dan Oxford United, In Love With English Football

Jakarta, Dua pengusaha asal Indonesia Anindya Bakrie dan Emmanuel Wanandi menjadi pembicara dalam diskusi webinar yang digelar Britcham Indonesia bertajuk ‘In Love With English Football‘: Unique & Exclusive Insight. Diskusi untuk umum ini berlangsung Kamis 18 Juni 2020 yang dipandu moderator Chris Wren membahas ketertarikan dua investor asal Indonesia untuk berinvestasi di klub Liga Inggris. Anindya Bakrie merupakan pemilik klub Oxford United yang berkompetisi di League One Liga Inggris. Anin berinvestasi bersama Erick Thohir dan juga pengusaha asal Thailand, Sumrith Thanakarnjanasuth. Sedangkan Emmanuel L. Wanandi bersama Grup Santini merupakan investor di Klub League One lainnya yakni Tranmere Rovers. Pembicara lainnya adalah Mark Palios merupakan Chairman of Transmere Rover, klub League One Liga Inggris. Saat ini Oxford United dan Tranmere Rovers menjalani kompetisi League One Inggris, atau kompetisi divisi tiga Liga Inggris dibawah Premiere League dan Divisi Championship. Akibat pandemi Covid 19, EFL atau operator League One memutuskan memberhentikan liga dan tidak menyelesaikannya. AKhirnya Tranmere berada di peringkat 21 dan harus degradasi ke League Two, musim depan bersama dua tim lain Southend United dan Bolton Wanderes. Sedangkan Oxford United musim ini finis di peringkat empat dan akan menjalani babak play off, bersaing dengan tiga tim lain yakni Wycombe Wanderers, Fleetwood Town dan Porsmouth untuk berebut satu tiket promosi ke Divisi Championship. Oxford akan menjalani laga tandang dan melawan Porsmouth 3 dan 6 Juli 2020. Saat ditanya moderator alasan berinvestasi sepakbola di Inggris Anin menjelaskan. “Saya di dunia sepak bola mungkin hal baru, tapi bagi Keluarga Bakrie, ini bukan hal yang baru. Sudah lama Bakrie invest di sepak bola baik dalam maupun luar negeri. Bahkan Bakrie pernah investasi di Leicester City 2010-2012,” kata Anin. Ketika ditanya pilihannya Oxford United, bukan di klub Premiere League Anin mengatakan, “Karena kami ingin belajar step by step, berproses dari bawah dan alhamdulillah klub kami berpeluang promosi ke kompetisi kasta kedua yakni Divisi Championship, mohon doanya. Plus Brand Oxford sudah sangat terkenal dengan komunitas mahasiswa/guru sekitar 50,000, lokasi dekat dengan London, sejarah klub sudah lebih dari 130 tahun,” paparnya. “Berharap bersama teman saya Erick Thohir, yang sama-sama investasi di Oxford United, kami bisa menjadikan pengalaman dari Inggris untuk memajukan industri bola di Indonesia. Apalagi Erick juga berpengalaman di Inter Milan Italia dan DC United,” jelas Anin yang juga Ketua Umum PB PRSI. Lebih dari itu, lanjut Anin, Inggris adalah asal dari industrialisasi dan Kelompok Usaha Bakrie juga sudah lebih dari 78 tahun di dunia industri. Tentu akan banyak hal yang bisa saya pelajari, dan memang banyak peluang yang bisa diambil dari hubungan baik Indonesia dan Inggris.

KONI Pusat Dan PB PRSI Tingkatkan Kerjasama Pembinaan Atlet

Anindya Bakrie mengakui membutuhkan peran KONI, untuk membangun prestasi akuatik Indonesia.

Jakarta, KONI Pusat atau Komite Olahraga Nasional Indonesia dan PB PRSI atau Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia sepakat untuk meningkatkan kerjasama membina atlet-atlet muda, khsususnya akuatik untuk kemajuan prestasi olahraga Indonesia. Demikian kesepakatan yang terungkap dalam pertemuan jajaran elit KONI Pusat dan PB PRSI di Kantor KONI Pusat, Jakarta, Rabu, 13 November 2019. Jajaran PRSI diterima Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (purn) Marciano Norman dan Sekjen Ade Lukman. Perwakilan PB PRSI yang hadir Anindya N. Bakrie (Ketua Umum), Ali Patiwiri (Sekjen) Harlin Rahardjo (Waketum), Sarman Simanjorang (Waketum), Reva Deddy Utama (Binpres), Teguh Anantawikrama (Wasekjen), Zoraya Perucha (Kabid Humas), Agus Susanto (Humas). Akuatik sendiri dihuni beberapa cabang olahraga yakni renang, loncat indah, polo air, renang artistik dan renang perairan terbuka serta renang master. Agenda terdekat adalah membahas SEA Games 2019 Filipina, PON 2020 Papua dan Olimpiade 2020 Jepang. “Kita mendapat kehormatan dengan kunjungan dari PB PRSI pimpinan Anindya Bakrie. Kita berbagi ilmu bagaimana meningkatkan pembinaan prestasi olahraga khususnya akuatik. Beliau menyampaikan perkembangan atlet akuatik, sedangkan kita KONI memberikan masukan supaya ke depan, akuatik menjadi cabang olahraga yang bisa menyumbang medali emas, setiap mengikuti multi event atau single event,” ucap Marciano Norman. “Saya berharap akuatik bisa menyiapkan atlet-atletnya sedini mungkin dengan pola latihan yang baik. Kita rindu bagaimana di renang satu atlet bisa dapat enam emas atau lebih. Seandainya Indonesia punya atlet seperti itu maka Indonesia bisa mendapat tempat terhormat. Saya berharap PRSI tidak berhenti dan terus meningkatkan pembinaan olahraga akuatik kepada masyarakat, supaya banyak yang menekuni renang,” harap Marciano. Anindya Bakrie mengakui membutuhkan peran KONI, untuk membangun prestasi akuatik Indonesia. “Bisa silaturahmi dengan Ketum KONI sangat baik sekali karena PRSI merupakan bagian dari KONI dan tentu ingin beri kontribusi positif,” ujar Anindya Bakrie. Mengenai program pengiriman atlet ke luar negeri, seperti Amerika Serikat juga menjadi perhatian khusus untuk program jangka panjang. “Tadi Ketum KONI juga berpesan untuk fokus pada yang muda. Kita juga sedang mencoba kepada para perenang muda untuk punya kesempatan sekolah di luar negeri seperti Amerika Serikat. Seperti para perenang senior sebelumnya. Dengan berlatih di Amerika Serikat bisa meningkatkan kemampuan baik dari segi mental dan juga jam terbang yang sangat kompetitif,” ucap pria yang akrab disapa Anin. Dalam kesempatan ini, Anin berharap pada SEA Games 2019 Filipina kontingen akuatik bisa melebihi raihan SEA Games 2017 Malaysia. Pada SEA Games 2017 silam, cabang olahraga akuatik mampu menyumbangkan 25 medali untuk Indonesia dengan rincian 4 emas, 11 perak, dan 10 perunggu. “Untuk SEA Games 2019, ada 13 perenang, 13 atlet polo air putra, dan tiga atlet loncat indah. Pokoknya, mereka sudah berusaha yang terbaik dalam menyiapkan segalanya untuk bisa menyaingi pencapaian 2 tahun lalu,” ucap Anin. (*)

Dua Hari Berturut-Turut, Dara 18 Tahun Pertajam Rekornas Gaya Bebas Putri di FAI 2018

Perenang Jawa Timur berusia 18 tahun Adinda Larasati Dewi, menajamkan rekornas di nomor 800 meter gaya bebas putri dan menjadi rekornya yang kedua dalam FAI 2018. (istimewa)

Surabaya- Adinda Larasati Dewi, perenang Jawa Timur kembali menorehkan prestasi usai menajamkan rekornas di nomor 800 meter gaya bebas putri dengan catatan 8 menit 52,80 detik. Rekor nasional ini dibukukan Adinda pada laga hari kedua Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2018 di Kolam Renang Koni Jatim, Surabaya, Selasa (17/4). Lebih cepat dari rekornas lama milik Raina Saumi 8 menit 53,61 detik di Singapura 2016. Adinda menyisihkan Ressa Kania Dewi di peringkat dua 09 menit 03,75 detik. Ketiga Raina Saumi 09 menit 16,84 detik. Sehari sebelumnya, dara 18 tahun ini juga memecahkan rekornas di nomor 400 meter gaya bebas putri. “Senang sekali, sudah bisa pecah 2 rekornas. Pelatih bilang bagus dan juga terima kasih support dari kedua orang tua dan semua pihak yang berteriak di tribun penonton, membuat saya semangat. Doakan saja bisa buat rekornas lagi di nomor 200 meter gaya bebas,” ucap Adinda pada Selasa (17/4). “Alhamdulillah, kami bersyukur dihari kedua FAI ada lagi Rekornas baru tercipta lagi oleh perenang muda yang berusia 18 tahun. Artinya Adinda masih punya potensi untuk lebih maju dengan mendapatkan pembinaan yang lebih intensif dan terprogram dengan baik,” ujar Ketua Umum PB PRSI, Anindya Bakrie. Adinda juga berhasil menjadi yang tercepat di nomor 100 meter gaya bebas putri, nyaris memecahkan rekornas dengan catatan 57,12 detik. Rekornas 100 meter adalah 57,05 detik milik Patricia Yosita. Diikuti Ressa Kania 58,81 detik dan ketiga Sagita Putri (Jateng) 59,02 detik. Sementara, nomor 100 meter gaya bebas putra masih menjadi milik Triadi Fauzi dari Jawa Barat dengan waktu tercepat 51,07 detik. Kedua Erick Ahmad Fathoni 52,57 detik dan ketiga Putra M.Randa 52,87 detik. Nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra finish pertama Triadi Fauzi (Jabar) 53,69 detik diikuti Glen Victor (Jatim) 55,56 detik dan ketiga Adityastha (DKI) 56,27 detik. Pada nomor 50 meter gaya dada putra Indra Gunawan (Jatim) unggul 28,98 detik, lalu Gagarin Nathaniel Yus (DKI) 29,01 detik dan ketiga M.Fachri (Jabar) 29,18 detik. Nomor 50 meter gaya dada putri milik Margaretha Kretapradani (Jateng) 34,52 detik, kedua Mutiara Reshinta (Jatim) 34,77 detik dan ketiga Nurita 34,88 detik. Di 200 meter gaya punggung putra Ricky Anggawijaya (Jabar) jadi yang tercepat 02 menit 03,74 detik. Posisi kedua Farrel Tangkas (Jabar) 02 menit 05,27 detik dan ketiga Dwiki Anugrah (DKI) 02 menit 09,35 detik. Nomor 200 meter gaya punggung putri milik Nurul Fajar (Jatim) 02 menit 17,71 detik, kedua Yessy Yosaputra (Jabar) 02 menit 21,92 detik dan ketiga Azzahra Permatahani (Riau) 02 menit 23,66 detik. Pada nomor 100 meter gaya kupu–kupu putri finish pertama Intan Putri (Bali) 01 menit 04,21 detik, kedua Desak Made (Bali) 01 menit 04,38 detik dan ketiga Hanna Christina (Jateng) 01 menit 04,84 detik. Pada nomor 800 meter gaya bebas putra milik Fadlan Prawira (Jabar) 08 menit 19,80 detik, kedua Athalarik Maulidio (Jabar) 08 menit 27,20 detik dan ketiga Joe Aditya (DKI) 08 menit 30,81 detik. Pada Rabu (18/4), cabang renang masih memainkan beberapa partai final putra dan putri, diantaranya nomor 200 Meter Gaya Bebas, 100 Meter Gaya Punggung, 50 Meter Gaya Kupu-Kupu, serta 400 Meter Gaya Ganti Perorangan, yang akan start final mulai Pukul 17.00 WIB. Sedangkan babak penyisihan pukul 08.00 WIB pagi. Perolehan medali sementara, Jawa Timur di peringkat satu dengan koleksi 24 emas, 13 perak, 19 perunggu. Diikuti Bali (20-20-12) , Jawa Barat (16-10-11), DKI Jakarta (15-18-27), Jawa Tengah (10-11-6). (art)

Anindya Bakrie Kukuhkan Pengganti Sandiaga Uno Sebagai Ketua PRSI DKI Jakarta

Erwin Eka nomor dua dari kiri, saat pelantikan pengurus di acara Swimming Open 2017, di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kamis 25/05/17. (NYSN Media)

Persatuan Renang Seluruh Indonesia yang disingkat PRSI merupakan  organisasi yang mengatur kegiatan olahraga renang di Indonesia. PRSI sendiri berdiri pada tanggal 21 Maret1951 di Jakarta dengan ketua umum pertamanya  Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dan hingga saat ini di pimpin oleh Anindya Bakrie. PRSI di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie mengukuhkan pengurus PRSI Prov DKI Jakarta di Gor Soemantri Brodjonegoro, Kuningan Jakarta, selepas ajang penyeleksian atlet junior swimming Open 2017. (25/5) Jabatan Ketua Umum PRSI Jakarta periode 2017-2021 resmi dipegang oleh Erwin Eka. Semangat yang terlontar membuatnya optimis dapat mengembalikan kejayaan renang pada masa lalu. “Dengan Motto Bring Back Glory” kita akan mengembalikan kemenangan pada masa itu, dengan kerja keras secara tim betul-betul kejayaan renang di DKI Jakarta akan kembali, kami butuh prestasi” Ujar Erwin dalam sambutannya. Sementara itu di tempat yang sama Ketua Umum PRSI Anindya Bakrie selain berikan ucapkan selamat juga mengatakan kepada wartawan bahwa PRSI akan focus menjaring potensi atlet dari gambaran piramida. “Pertama, saya ucapkan selamat kepada Erwin Eka yang telah menggantikan posisi Sandiaga Uno karena berakhir masa waktu, dan saya berharap, terpilihnya Sandiaga menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta lebih leluasa lagi mendorong atlet renang menuju pintu kemenangan. Dan PRSI akan focus dalam segitiga piramida, memperkuat lini tengah dan bawah, yaitu atlet akan di ambil tingkat Kabupaten, Kota” Tegas Anindya. (bgs/adt)