Ruselli Hartawan Libas Peraih Emas Olimpiade London, Indonesia Jadi Runner Up Grup D Piala Uber

Tunggal putri kelima Tim Uber Indonesia, Ruselli Hartawan, sukses mengalahkan eks pemain nomor satu dunia asal China, Lu Xuerui, lewat pertarungan tiga gim. (tempo.co)

Jakarta- Srikandi Indonesia harus puas menempati posisi runner up grup D Piala Uber usai kalah tipis 2-3 atas China. Namun, hasil itu sudah cukup untuk meloloskan Greysia Polii dkk ke babak perempat final. Melakoni laga di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (23/5), tunggal putri Ruselli Hartawan, yang turun di partai kelima berhasil memangkas kekalahan Indonesia dari Negeri Tirai Bambu. Pebulutangkis kelahiran Jakarta, 20 tahun silam itu melibas peraih medali emas Olimpiade 2012, London, Inggris, sekaligus mantan pemain nomor satu dunia, Lu Xuerui, lewat pertarungan melelahkan tiga gim, 15-21, 21-19, dan 21-18, dalam tempo 57 menit. Kedua pemain terakhir bertemu pada ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Ruselli menyerah rubber game, 21-16, 8-21, dan 11-21. “Sempat mikir, wah lawan Li Xuerui bisa nggak ya menang? Tapi, akhirnya saya nggak pikirin. Anggap saja latihan lawan senior,” ujar pebulutangkis rangking 77 dunia itu usai laga. Merah putih juga berhasil mencuri angka melalui Gregoria Mariska Tunjung. Setelah memainkan laga berdurasi 45 menit, pebulutangkis tunggal berusia 18 tahun ini menang dua gim langsung atas Gao Fangjie, 23-21, dan 21-16. Sayang, tunggal pertama Indonesia, Fitriani gagal menyumbang kemenangan. Ia takluk dua gim langsung dalam tempo 32 menit, dengan skor 10-21, dan 15-21, dari Chen Yufei. Setali tiga uang di nomor ganda. Duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum mampu meruntuhkan pertahanan pasangan Chen Qingchen/Jia Yifan. Mereka tumbang dua gim langsung, 13-21, dan 19-21, dalam tempo 46 menit. Senasib, dobel Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta juga belum mampu membendung keperkasaan Huang Yaqiong/Tang Jinhua. Mereka dipaksa menelan pil pahit usai kalah dua gim langsung, 16-21, dan 16-21, pada pertandingan berdurasi 38 menit. “Tim Uber sudah kerja keras dalam pertandingan tadi. Kami akui keunggulan tim Tiongkok, Khususnya nomor ganda,” ujar Susi Susanti, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). “Tapi, secara keseluruhan penampilan para atlet maksimal,” tutupnya. (Adt)

Unggul Telak 5-0 Dari Kanada, Tim Thomas Indonesia Akui ‘Jajal’ Lapangan

Ihsan Maulana memastikan Tim Thomas Indonesia menang 3-0 atas Kanada pada babak penyisihan Grup B, di Impact Arena Bangkok, Minggu (20/5). (bola.com)

Bangkok- Tim Thomas Indonesia menyapu bersih kemenangan atas Kanada 5-0, pada babak penyisihan Piala Thomas 2018 Grup B, Minggu (20/5). Lima kemenangan itu masing-masing dipersembahkan Anthony Ginting, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Ihsan Maulana, Muhammad Rian/Fajar Alfian, dan Firman Abdul Kholik. Tunggal putra Indonesia, Firman Abdul Kholik menjadi penutup laga dan memetik kemenangan 21-8 dan 21-11 dari Paul Antoine Dostie Guindon. Firman tampil baik tanpa kendala berarti. Ia unggul dari awal hingga akhirnya menang dalam 22 menit. Firman banyak mencoba pukulan dan mematangkan penguasaan lapangan. “Tadi saya mencoba lapangan, coba angin juga yang agak kencang ke kanan. Dari permainan sih nggak ada kendala apa-apa, cuma dari pikirannya aja lebih fokus lagi buat lawan Thailand dan Korea,” kata Firman usai bertanding di Impact Arena, Bangkok. Selanjutnya Indonesia berhadapan dengan Thailand pada Selasa (22/5). Jika kembali dipercaya turun, Firman berjanji untuk tampil lebih maksimal. “Lebih dimatangkan di lapangan, jangan gampang buang poin. Kalau dipercaya untuk turun saya akan berusaha semaksimal mungkin buat tim, apalagi buat Indonesia,” ujar Firman. Pada partai pembuka, langkah Anthony mulus. Dia tak menemui kesulitan berarti saat menekuk Jason Anthony dengan 21-11 dan 21-18. Langkah itu diikuti oleh Hendra/Ahsan. Ganda putra andalan Indonesia itu mengalahkan Jonathan Bing Tsan Lai/Duncan Lao dua gim langsung, 21-12, 21-15. Hegemoni Indonesia atas Kanada berlanjut di partai ketiga. Ihsan membuat Antonio Li tak berkutik. Dia menang 21-6, 21-8. Walau sudah memastikan kemenangan, di partai keempat Indonesia tak mengedurkan permainan. Fajar/Rian mengikuti jejak rekan-rekannya. Mereka menang atas Jason/Nyl Yakura, lagi-lagi dengan straight gim 21-17, 21-14. Firman melengkapi kegemilangan Indonesia. Pada partai penutup, dia mengalahkan Paul Antoine 21-8, 21-11. Dengan kemenangan ini, untuk sementara Indonesia berada di puncak klasemen Grup B. (art) Hasil Tim Thomas Indonesia versus Kanada : Tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting vs Jason Anthony Ho Shue: 21-11, 21-18 Tunggal Putra: Ihsan Maulana Mustofa vs Antonio Li: 21-6, 21-8 Tunggal Putra: Firman Abdul Kholik vs Paul Antoine Dostie Guindon: 21-8, 21-11 Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Jonathan Bing Tsan Lai/Duncan Yao: 21-8, 21-15 Ganda Putra: Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian vs Jason Anthony Ho Shue/Nyi Yakura: 21-17, 21-14

Jalani latihan dua bulan, Satia Bagja Keluhkan Pola Komunikasi Timnas Putri Senior

Timnas Putri Senior (Hijau) unggul 7-1 atas klub sepak bola putri asal Yogjakarta, Pansa FC, pada Sabtu (12/5). (Ham/NYSN)

Sawangan- Sudah dua bulan, Timnas Putri Senior menjalani rangkaian TC dan latihan yang dilaksanakan di National Youth Training Centre (NYTC) Sawangan, Depok, Jawa Barat, sejak awal Maret hingga Sabtu (12/5). Beberapa laga uji coba dilaksanakan guna mengevaluasi perkembangan pemain selama mengikuti instruksi pelatih Timnas Putri Senior, Satia Bagja. Pada Sabtu (12/5), anak asuhnya kembali merumput guna menjalani uji coba, menantang klub sepak bola putri asal Yogyakarta, Pansa FC. Satia membeberkan perkembangan anak asuhnya pasca laga. Menurut dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, perkembangan dan kualitas bermain kini cukup pesat, salah satunya penguasaan dan kontrol bola. “Saat tim ketiga bermain, mereka melakukan kombinasi serangan, di dalam kotak pinalti. Berani memainkan bola-bola pendek dan berapa kali mereka lakukan itu. Biar permainan kita tak monoton, hanya lari-angkat, gitu terus,” tutur Satia. Namun yang menjadi catatan bagi pria berusia 57 tahun tersebut yakni perihal finishing yang dilakukan Zahra Musdalifah dkk. Beberapa pemain kerap menunda kesempatan untuk melakukan tendangan. Aksi seperti meliuk-liuk, atau mengumpan kepada teman saat peluang terbuka, menjadi perhatian Satia. Selain finishing, kerjasama antar pemain juga masih harus diperhatikan. Penting dilakukan oleh pemain saat bermain untuk berkomunikasi dengan rekan satu tim. Saat melakukan serangan, pemain kerap salah komunikasi dengan kawan. Akibatnya counter attack datang dari lawan. Meski saat ini kerangka tim terbentuk menjadi tiga, Satia masih melakukan ‘bongkar-pasang’ guna memaksimalkan kemampuan pemain. Beberapa nama kualitasnya justru tak berkembang. Namun ada juga yang progresnya bagus. “Misal dari posisi sayap dari Papua, Yudit. Meski usia senior diantara teman-temannya, dia masih mumpuni saat pegang bola, lari kedepan terus crossing, makanya bongkar pasang masih perlu” tambahnya. (Ham) Rekap Hasil Uji Coba Timnas Putri Timnas Putri vs Tim Pelatih Lisensi B : 1-3 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya : 0-4 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya : 1-4 Timnas Putri vs SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) : 3-1 Timnas Putri vs UNJ 50 tahun ke atas: 4-0 Timnas Putri vs SSB Goal Axis: 23-0 Timnas Putri vs Univ Bina Nusantara (Putri) : 21-0 Timnas Putri vs Legend Timnas U-50: 3-2 Timnas Putri vs Villa 2000 U-13: 1-2 Timnas Putri vs Gunungkidul United Senior : 1-1 Timnas Putri vs UNJ Putri Umum : 10-0 Timnas Putri vs Pansa FC : 7-1

Dua Kali Uji Coba dengan Thailand Saat Ramadan, Pelatih Timnas Putri Kecewa

Timnas Putri Senior (hijau) dijadwalkan melakukan dua kali uji coba dengan klub putri asal Thailand, di Palembang, Sumsel. (Ham/NYSN).

Sawangan- Datangnya bulan Ramadan dan ibadah puasa sebulan penuh bagi umat muslim, bukan halangan bagi Timnas Putri Senior melanjutkan jalannya TC latihan. Hal ini demi memantapkan persiapan jelang tampil di Piala AFF 2018 Womens Championship Juni mendatang, serta perhelatan Asian Games 2018, pada Agustus. “Kami agendakan libur selama tiga hari yakni 15-17 Mei, di awal Ramadan. Dan kembali latihan, pada Jumat (18/5) sore”, ungkap Satia Bagja, Pelatih Timnas Putri Senior, pada Sabtu pagi (12/5). Proses latihan di bulan Ramadan, tetap berlangsung sehari dua kali. Namun, Zahra Musdalifah dkk memulainya saat sesi sore jelang waktu berbuka puasa, dan dilanjutkan malam, usai sholat tarawih. “Kami menunggu pemasangan lampu, yang sedang digarap di lapangan bawah NYTC Sawangan. Semoga lampu penerangan terpasang sebelum Ramadan, dan kami bisa tetap rutin berlatih,” lanjutnya. Di sela-sela program latihan di bulan Ramadan, anak asuh Satia akan bertolak ke Palembang. Sebab, pada (27/5) dan (30/5), akan kedatangan klub sepak bola putri, dari Thailand. Kesempatan uji coba menghadapi tim asal Thailand, membuat Satia tertantang. Thailand adalah satu-satunya negara Asean yang lolos Piala Dunia Wanita 2019 Perancis. Namun, Satia justru merasa kecewa. “Sebenarnya, bertemu Thailand sampai dua kali ini, bukan agenda saya. Tetapi dari PSSI. Kalau saya ‘kan inginnya dua negara berbeda, tapi ya sudah, dijalani saja,” tutupnya. (Dre)

Takluk dari Gol Pemain Seperti Laki-laki, Timnas Putri U-16 Tersingkir dari AFF U-16

Laga Timnas Putri U-16 (putih) vs Laos di Piala AFF U-16, Minggu (6/5), di Stadion Atletik Jakabaring 1, Palembang. (Bola.com)

Palembang- Timnas Putri U-16 akhirnya terhenti di penyisihan grup Piala AFF U-16 Girls Championship 2018. Di laga terakhir, mereka takluk dari Laos dengan skor 0-2, di Stadion Atletik Jakabaring, Palembang, Minggu (6/5). Indonesia kembali mengulang hasil negatif 2017 lalu, yang juga tak lolos penyisihan grup Piala AFF U-15. Pada laga penentuan ini, anak asuh Rully Nere gagal memperbaiki hasil di dua pertandingan sebelumnya yakni kalah dengan Thailand 1-4, dan menang melawan Kamboja 2-0. Indonesia pun terpaksa mengubur mimpi ke semifinal. Mereka hanya mendulang tiga poin dan berada di peringkat ketiga, terpaut tiga angka dari Laos, yang ada di urutan kedua klasemen akhir Grup B. Thailand akhirnya melenggang ditemani Laos, menuju fase empat besar. Pada jam pertandingan yang sama, Thailand mengalahkan Kamboja dengan skor 4-0 di Stadion Bumi Palembang. Empat gol diciptakan Yadaporn Meelun menit 25, Janista Jinantuya menit 41, Janista Jinantuya menit 55 dan Janista Jonantuya menit 76. Di partai Indonesia melawan Laos, dua gol Laos diciptakan Pe Pe menit ke-4 dan Inthida Khounsy menit ke-53. Indonesia sebenarnya tampil menyakinkan di pertandingan itu dengan berinisiatif menekan jantung pertahanan Laos sejak menit-menit awal. Serangan pertama kandas, kemudian dilanjutkan dengan skema serangan yang kedua. Rupanya, tim Laos mencari celah menerapkan skema serangan balik. Benar saja, gelandang serang Laos Pe pe, lepas dari pengawalan. Menyisir dari sektor sayap, Pe pe melepas tendangan terukur ke arah sisi kiri penjaga gawang. Gol pembuka pun berhasil tercipta setelah penjaga gawang Indonesia Sofingatun tak mampu menangkap bola. Skor berubah 1-0 untuk Laos. Hasil ini membuat Indonesia bermain lebih agresif untuk mencari peluang gol. Jika dibandingkan Laos, Indonesia relatif kesulitan mencapai area kotak penalti. Sementara sebaliknya, Laos memiliki sejumlah pemain yang piawai memberikan umpan silang ke kotak penalti. Rully lalu menarik dua pemain, yakni Agnes dan Reva, untuk mengubah irama permainan, dan memasukkan Anisa dan Sheva Imut. Namun, kokohnya benteng pertahanan lawan tetap sulit ditembus hingga turun minum. Memasuki babak kedua, permainan Timnas justru menurun. Laos bahkan mampu menguasai arena pertahanan Indonesia. Kondisi ini semakin membuat Indonesia tertekan atas serangan bergelombang Laos. Seakan tinggal menunggu waktu, pada menit ke-53, kembali gawang Indonesia bergetar oleh sepakan keras stiker Inthida Khounsy. Penjaga gawang Sofingatun sempat menangkap bola, namun sepakan yang deras itu tak mampu dibendungnya. Kurangnya performa pemain Timnas sepanjang babak kedua membuat hasil pertandingan berakhir dengan skor 2-0, untuk Laos. Usai pertandingan, Rully menyebut gol cepat Laos pada menit ke-4 membuat mental pemain jatuh. “Selain itu, banyak pemain yang sakit. Bahkan, tiga pemain kami diinfus. Pertandingan ini sangat berat buat kami,” kata dia. Timnas U-16 dihadapkan sejumlah masalah sebelum bertanding di ajang Piala AFF U-16 Girls Championship, sehingga gagal tampil maksimal. Satu pekan jelang event, terdapat 12 pemain yang harus dicoret dari 12 orang yang disiapkan, karena terganjal aturan pembatasan usia dari regulasi FIFA. Akibatnya, Indonesia terpaksa merekrut salah satu penjaga gawang, hanya berdasarkan pantauan rekaman video, ditambah kondisi pemain yang tengah melakukan ujian sekolah. Dalam konferensi pers usai pertandingan, Rully sempat meragukan status pemain Laos, Pe pe, yang dinilainya menyerupai anak laki-laki. Namun, hal ini langsung dibantah pelatih Laos, Phonethip Sengmany. Ia memastikan, Pe pe adalah anak perempuan normal berusia 16 tahun yang rajin berlatih, sehingga berperforma jauh lebih baik daripada teman-temannya. (Dre/Ham) Susunan Pemain Timnas Putri U-16 Pelatih: Rully Nere Sofingatun (pg), Gwen (Rachmayanti Indah M/66), Shalika Aurelia Ramadhanti, Helsya Maeisyaroh, Firanda, Jasmine Sefia Waynie Cahyono, Safira Ika Putri Kartini (c), Agnes (Anisa Febiana/37), Azra Zifa Kayla (Portia Louise Fischer/70), Reva Octaviani (Sheva Imut Furyzcha/29) Laos U-16 Pelatih: Phonethip Sengmany Phatthalavady Sophothirath (pg), Katen Vongasavanh, Vilayphone Phengsana, Inthida Khounsy, Pe pe, Pimpha Thongsavang, Sengdeuan Phongphailath (Panatha Phothisame/68), Chaikham (Souphaphone Xaysoula/72), Phonesavanh, Saysamone Inthaphone (c), Ladee Chanthavongsa

Dua Gol Kemenangan Timnas Putri U-16, Modal Kuat Hadapi Laos

Dua Gol Firanda (8), sukses taklukkan Kamboja U-16,, dan menjaga peluang Timnas Putri U-16 maju ke Semifinal AFF U-16 Girls Championship 2018. (net)

Palembang- Timnas Putri U-16 mencapai hasil positif, di AFF U-16 Girls Championship 2018. Skuat Rully Nere itu meraih kemenangan perdana usai menekuk Kamboja U-16 dengan skor 2-0, pada matchday kedua Grup B. Tampil di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Jumat (4/5), Indonesia langsung menyerang sejak awal laga bergulir. Taktik ini membuat mereka berhasil mencetak dua gol melalui kreasi gelandang tim Srikandi, Firanda, pada menit ke-31′ dan 71′. Meski demikian Rully menilai, masalah pertama timnya ada di lini tengah yang seret mendistribusikan bola ke penyerang. Lalu, persoalan kedua adalah banyaknya pemain yang belum fit, sehingga membuat performa tim mengalami penurunan. “Secara tim kami masih banyak kekurangan. Lini tengah kami sering menahan bola. Mereka memilih menggiring bola dibanding memberi operan ke lini depan. Itu tentunya masalah, karena aliran bola menjadi tidak lancar,” kata Rully usai laga. Selain itu, faktor labilnya cuaca masih menjadi persoalan ketiga, yang belum terselesaikan di kubu Timnas Putri U-16. Cuaca yang kurang bersahabat membuat kondisi fisik Safira Ika dkk. memburuk. “Winger kami kurang maksimal karena belum fit akibat cedera. Penyerang sayap kami pun sejujurnya belum fit 100 persen. Dan beberapa pemain juga sakit akibat cuaca yang mudah berubah dari panas terik, hingga hujan deras, sejak hari pertama,” ujar Rully. Di sisi lain, Thailand Putri U-16 makin tak terbendung. Mereka menang tipis 1-0 atas Laos Putri U-16 ketika melakoni laga di Stadion Atletik Jakabaring, Jumat kemarin. Kedua tim silih berganti melancarkan serangan untuk bisa mendulang angka. Namun, Thailand yang akhirnya bisa memecah kebuntuan berkat gol dari Janista Jinantuya, pada menit ke-81. Namun, hasil-hasil ini tak memengaruhi posisi di klasemen sementara Grup B. Thailand kokoh menghuni puncak Grup B, dengan torehan enam poin. Meski mendulang tiga poin, Timnas Putri U-16 masih bertengger di urutan ketiga, terpaut selisih gol dari Laos, yang duduk di posisi kedua. Sementara, Kamboja harus mengubur mimpi ke semifinal Piala AFF U-16, lantaran tanpa angka di dasar klasemen. Di tabel peringkat grup B, posisi puncak masih dikuasai Vietnam dan dibayangi Malaysia di posisi kedua. Jika situasi tak berubah, maka di babak semifinal, Indonesia berpeluang bersua Vietnam. (Dre/Ham) Klasemen Sementara AFF U-16 GIRLS CHAMPIONSHIP 2018 GRUP A No TIM M Mn S K G P 1 Vietnam 2 1 1 0 4-0 4 2 Malaysia 2 1 1 0 5-3 4 3 Myanmar 1 0 1 0 0-0 1 4 Singapura 2 0 1 1 3-7 1 5 Filipina 1 0 0 1 0-2 0 GRUP B No TIM M Mn S K G P 1 Thailand 2 2 0 0 5-1 6 2 Laos 2 1 0 1 3-4 3 3 Indonesia 2 1 0 1 3-4 3 4 Kamboja 2 0 0 2 1-5 0 HASIL Grup B Rabu (2/5) Indonesia 1–4 Thailand Laos 3–1 Kamboja Jumat (4/5) Indonesia 2–0 Kamboja Laos 0–1 Thailand Minggu (6/5) Thailand vs Cambodia Laos vs Indonesia

Hadapi Kamboja U-16, Pelatih Timnas Indonesia Berdoa Agar Tak Hujan

Timnas Putri U-16 berada di posisi terbawah klasemen Grup B Piala AFF U-16 Girls Championship 2018. (net)

Palembang- Lanjutan Piala AFF U-16 Girls Champiomship 2018, di laga kedua grup B, Indonesia akan berjumpa Kamboja di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/5). Timnas Putri U-16 lantas dalam sorotan karena gagal mendulang poin. Mereka kini terbawah di klasemen sementara Grup B, terpaut tiga angka dari Laos, yang menghuni posisi kedua atau batas akhir untuk melaju ke semifinal. Meski berlatar statistik buruk, Srikandi remaja diprediksi tak akan larut dalam keterpurukan. Mereka tentunya bertekad bangkit saat bersua Kamboja. Apalagi, dukungan langsung dari publik Tanah Air kemungkinan bakal memompa moral pasukan Rully Nere tersebut. Di atas kertas, Kamboja juga bukanlah tim dengan skuat mumpuni. Kekalahan 1-3 dari Laos menjadi alasan utamanya. Selain itu, Indonesia Putri U-16 juga sempat bermain 1-1 melawan Kamboja pada laga fase grup Piala AFF 2017 di Laos. Rully mengaku tidak menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Kamboja. Sang pelatih menganggap laga kali ini hanyalah wadah membentuk kualitas pemain-pemain sepak bola wanita. “Saya tak memiliki persiapan khusus karena ini kan masih sepak bola anak-anak. Saya hanya menerapkan latihan ringan agar mereka bisa kembali fit di laga ini,” kata Rully. “Saya sama sekali tidak mengetahui kualitas Kamboja. Namun, saya optimistis bisa meraih hasil baik dan anak-anak bisa tampil maksimal. Dan semoga cuaca tidak buruk dalam laga nanti karena berpotensi merugikan pemain kami,” tambahnya. Kekalahan 4-1 dua hari sebelumnya, membuat Srikandi Muda Merah-Putih terperosok diperingkat akhir klasemen. Pada hari yang sama, Laos menghadapi Kamboja. Laos tampil apik dan berhasil membungkam lawannya dengan skor telak 3-1. Pada laga sore ini, merupakan laga penentuan hidup-mati Srikandi dibawah asuhan Rully Rudolf Nere. Sebab, jika Srikandi Muda kalah ataupun seri, agaknya sangat sulit untuk bisa lolos ke fase berikutnya. “Yang penting hari ini anak-anak harus bisa memenangkan pertandingan sebagai penentu kedepannya”, kata Papat Yunisal, selaku manager Timnas Indonesia Putri sekaligus ketua ASBWI (Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia), Jumat (3/5). Ia juga membeberkan, nantinya anak asuh Rully Nere bakal bermain fokus mengandalkan permainan sayap. “Persiapan kita lebih fokus bermain dari sayap, karena Kamboja bermain selalu berkumpul ditengah. Kita akan banyak main 1-2 dari lapangan tengah”, pungkasnya. (Dre)

Lakoni Laga Perdana AFF U-16 Girls’ Championship 2018, Timnas Putri U-16 Dicukur Thailand 1-4

Bek Timnas Putri U-16, Jasmin Sefia, mencetak gol satu-satunya meski timnya takluk dari Thailand, di laga perdana AFF U16 Grils Championship 2018. (Pras/NYSN)

Palembang- Superioritas Timnas Thailand ternyata masih di atas Indonesia. Setidaknya hal ini yang tergambar dari ajang AFF U-16 Girls’ Championship 2018. Sempat unggul lebih dahulu, Timnas Putri U-16 harus kalah telak dengan skor 1-4, Rabu (2/5), di Stadion Atletik Jakabaring I, Palembang. Sejak peluit pertama dibunyikan oleh wasit Bui Thi Thun Trang dari Vietnam, Timnas sebetulnya membuka inisiatif serangan ke kubu Thailand. Bahkan, di menit kedua, Indonesia sudah menciptakan gol dari sepakan pemain termuda Timnas, Jasmin Sefia. Bek yang masih berusia 12 tahun ini, membuka skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Srikandi Indonesia. Keunggulan Indonesia tak menyurutkan semangat timnas Thailand. Bahkan, sejak tertinggal, Thailand terus menggempur pertahanan Indonesia. Pada menit ke-22, Thailand berhasil menyamakan skor melalui tendangan pemain tengah, Janista Jinantuya. Timnas Thailand kembali menjebol gawang Indonesia di menit ke-27 lewat tendangan Crathaya Pratumkul. Skor pun berubah 2-1 untuk keunggulan Thailand dan bertahan hingga akhir babak pertama. Di babak kedua, Indonesia semakin terpuruk. Gelombang serangan tanpa henti dari Thailand, membuat mereka lebih banyak bertahan. Thailand pun menambah keunggulan menjadi 3-1 pada menit 67. Tak sampai disitu, Thailand kembali menambah keunggulan menjadi 4-1 lewat tendangan Suchada di menit ke-73. Skor 4-1 untuk keunggulan Thailand bertahan hingga peluit panjang dibunyikan tanda berakhirnya pertandingan. (Dre/Ham) Susunan pemain Indonesia: Sofingatun; Gwen, Shalika Aurelia, Syafira Azzahra, Safira Ika; Heisya Maeisyaroh, Hanipa Suandi, Jasmine Sefia, Reva Octaviani, Sheva Imut; Firanda Pelatih: Rully Nere Thailand: Thichanan Sodchuen; Sawitta Boonwong, Atiya Tonwattanapaibon, Supapron Intaraprasit, Suchavadee Chompaeng; Janistya Jinantuya, Pluemjai Sontisawat, Samanya; Chattaya Pratumkul, Thanat Bungthong, Thawanrat Promthongmee Pelatih: Naruephon Kaenson Wasit: Bui Thi Thu Trang (Vietnam)

Pesilat PPLP Indonesia Borong Enam Emas di Kejuaran Dunia Junior, Thailand Sabet Juara Umum

Kontingen Pencak Silat Junior Indonesia meyabet posisi runner up pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior 2018, di Songkhla, Thailand. (deskgram)

Jakarta- Pesilat junior Indonesia menduduki posisi runner up di Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior 2018, yang berlangsung di Songkhla, Thailand. Sebanyak enam emas, empat perak dan empat perunggu berhasil dibawa pulang, para pesilat junior itu saat bertanding sejak 23-28 April 2018. Keenam medali emas itu masing-masing dipersembahkan oleh enam pesilat yang dibina di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), yakni Khoirudin Mustaqim yang tampil di kelas C Putra asal PPLP Jawa Tengah, Hidayat L yang tampil di kelas E putra asal PPLP Sulut. Llau, Yuliana dari kelas A putri asal PPLP NTB, Kurnia Fatma kelas B putri asal PPLP Jawa Tengah, Triana Ragil kelas F putri asal PPLP Jateng, serta Fadia Salsadila dan Nadya Putri Larasati yang tampil disektor ganda putri asal PPLPD Jabar. Chef de Mission (CdM) Kontingen Merah Putih, Teguh Raharjo mengatakan, hasil ini sudah maksimal. “Target meraih emas di katagori tanding dr 11 atlet yang tampil mampu mendulang medali emas, sudah sesuai dengan prediksi,” ujar pria yang menjabat sebagai Asisten Deputi III pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora, Sabtu (28/4). “Seharusnya kita pantas mendapatkan medali emas di kategori tunggal putra dan regu putri,” tambahnya. Namun ia menyatakan bila nomor seni kategori TGR (Tunggal, Ganda dan Regu) tak terpenuhi, lantaran situasi yang tidak kondusif dalam penjurian, karena juri sangat subjektif, dan tim Indonesia tak mengirimkan wasit/juri Tuan rumah, Thailand, tampil sebagai juara umum dalam perhelatan ini setelah menyabet delapan emas. Meski demikian, kontingen Indonesia patut berbangga, salah satu atlet mampu meraih penghargaan atlet terbaik putri atas nama Yuliana kelas A putri dari PPLP NTB. (art)

Imbang lawan Tim Putra Senior, Satia Bagja: Pemain Tidak Meliuk-liuk Seperti Kemarin

Melawan tim putra Gunungkidul United Senior (merah), hasil imbang 1-1 diraih Timnas Putri Senior, pada Rabu (25/4). (Ham/NYSN)

Sawangan- Timnas Putri Indonesia Senior kembali merumput pada Rabu (25/4) sore, dalam laga uji coba kontra tim putra Gunungkidul United Senior, yang berlangsung di NYTC Sawangan Depok, Jawa Barat. Pasca kalah 1-2 melawan tim putra U-13 dari SSB Villa 2000, anak asuh Satia Bagdja pada laga ini dapat mengimbangi tim lawan, yang mayoritas bermaterikan pemain berusia diatas 50 tahun, dengan skor akhir 1-1. Sempat unggul di awal babak kedua dengan gol tunggal dari Tugiyati, namun sayang pada akhir babak si kulit bundar berhasil membobol jala Timnas yang dijaga Riska Yulianti. “Kesalahan kemarin sudah diperbaiki, pemain fokus dengan keputusan yang harus diambil. Tak perlu lagi meliuk-liuk seperti kemarin, permainan membaik,” ujar Satia Bagja, pelatih Timnas Putri Senior, pada Rabu (25/4). Menurut Satia, para pemain mulai memahami skema permainan, penempatan posisi, dan pemanfaatan lebar lapangan. Hal ini sudah bisa dikuasai dengan baik, meski tim terus mendapat tekanan dari lawan. Satia juga memberikan komentarnya soal rencana keberangkatan timnya ke Palembang, Sumatra Selatan, jelang AFF Women’s Championship 2018 atau Piala AFF Wanita 2018. “Belum tau kapan berangkat dan berapa lama disana. Lagipula disini (Sawangan) enak, latihan bisa tiap hari, penginapan juga ada. Kalau kami datang lebih awal di Palembang, nanti bingung latihan dimana, menginap harus sewa hotel,” jelas pria yang berprofesi dosen UNJ ini. Kepastian Tim Srikandi Merah Putih terbang ke Palembang, bakal diketahui usai melakoni laga uji coba versus klub profesional Putri dari Thailand, pada 30 Mei mendatang. AFF Women’s Championship 2018 atau Piala AFF Wanita 2018, akan dihelat mulai 1 Juli – 14 Juli, di Palembang, Sumsel. Hingga saat ini total pemain Timnas Putri Senior berjumlah 36 orang. (Dre) Rekap Hasil Uji Coba Timnas Putri Timnas Putri vs Tim Pelatih Lisensi B : 1-3 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya : 0-4 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya : 1-4 Timnas Putri vs SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) : 3-1 Timnas Putri vs UNJ 50 tahun ke atas: 4-0 Timnas Putri vs SSB Goal Axis: 23-0 Timnas Putri vs Univ Bina Nusantara (Putri) : 21-0 Timnas Putri vs Legend Timnas U-50: 3-2 Timnas Putri vs Villa 2000 U-13: 1-2 Timnas Putri vs Gunungkidul United Senior : 1-1

Pecatur 19 Tahun Paksa Legenda Dunia Remis, Novendra Juara di Bangkok

Pecatur Indonesia yang baru berusia 19 tahun, Novendra Priasmoro, menjuarai Turnamen Bangkok Chess Open 2018. (net)

Jakarta- Target PB PERCASI mencetak Grandmaster baru, perlahan mulai menunjukkan hasilnya. Lewat atlet ranking kedua Indonesia, Novendra Priasmoro, 19 tahun, impian melahirkan GM baru sudah di depan mata. Novendra menjadi kampiun turnamen Bangkok Chess Club Open, di Thailand, yang berakhir Sabtu (21/4). Ia membukukan 8 poin tanpa terkalahkan dalam kejuaraan diikuti oleh 196 pecatur dari 37 negara itu. Ia meraih 7 kemenangan dan dua kali remis. Hasil yang diraih pecatur nomor dua nasional ini cukup spektakuler. Dalam perjalanan menjadi juara, ia antara lain mengalahkan unggulan pertama GM Hrant Melkumyan (rating 2669) dari Armenia. Ia juga menahan remis GM Nigel Short (2662). Situasi yang menegangkan dihadapi pecatur Indonesia di akhir turnamen. Pada partai tekahir, atau kesembilan, pecatur dengan rating 2449 itu, harus menghadapi pecatur legendaris asal Inggris, Nigel Short, yang pernah tiga kali juara di ajang ini. Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, berkisah, sejak malam sebelum pertandingan ia menginstruksikan agar Novendra lebih dulu menawarkan remis sekitar tiga sampai lima langkah. “Tujuannya untuk menghormati nama besar Nigel Short. Sebab, sangat tak mungkin Nigel Short yang akan menawarkan posisi remis duluan, kalau tak terpaksa benar,” kata dia, seperti tertuang dalam rilis PB Percasi. Dalam lomba terakhir itu, Novendra dengan dingin meladeni Nigel, yang memakai Pertahanan Prancis. Di partai sebelumnya, ia mampu mengalahkan GM Anton Smirnov(2546), dari Australia, yang memakai pembukaan sama. Nigel mengambil taktik berbeda dengan Smirov pada langkah kesembilan. Tapi, hingga langkah ke-13 posisinya tetap tak bisa unggul. Pada langkah ke-16, Novendra sempat berniat menawarkan remis. Tapi melihat banyak pecatur yang menonton partainya, ia mengaku malu melakukannya. Pertarungan pun terus berlanjut. Akhirnya, waktu yang menentukan datang juga, pada langkah ke-28 setelah melihat posisi lawannya begitu kokoh, Nigel memutuskan menawarkan remis. “I offer you draw,” ucap Nigel sambil menatap Novendra. Tanpa berpikir lagi Novendra langsung mengulurkan tangannya yang berarti menerima tawaran tersebut. “Tawaran ini memang yang saya tunggu,” cerita Novendra. “Remis kan udah pasti juara sendirian, jadi saya ga pakai berpikir lagi, langsung saya sambar tangannya.” Dengan hasil ini, Novendra membukukan 8 poin tanpa pernah terkalahkan. Ia mencetak 7 kemenangan dan dua kali remis. Sungguh suatu gelar juara yang membanggakan. Selain itu, remis dari Nigel memberikan tambahan rating 2,7 poin atau secara total Novendra mendapatkan tambahan rating sebanyak 25,5 poin. Sejak Desember 2017, Novendra mendapat dukungan penuh dari United Tracktors (UT), perusahaan yang menjadi “bapak angkat” nya. Ia menjadi salah satu pecatur muda yang diproyeksikan untuk segera meraih gelar Grandmaster. Dengan posisi teratas Novendra, program PB PERCASI pada 2018, mengukir prestasi gemilang di ajang internasional. Sebelumnya, dalam Asian Youth Chess Championship 2018 di Chiangmai, Indonesia merebut dua medali emas dan satu perunggu, dan seluruh enam pecatur yang dikirim mampu masuk 10 besar dalam berbagai kategori. Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto menyatakan rasa bangganya dengan prestasi yang diraih Novendra. “Semoga ini jadi penyemangat bagi pecatur lainnya, untuk tak mudah menyerah dalam meraih prestasi. Bukti bahwa atlet-atlet catur kita layak didukung dunia usaha, karena talentanya memang luar biasa,” kata Utut. (Art)

17 Pesilat Junior Turun di Kejuaraan Dunia di Thailand, Pemerintah Minta Juara Umum

Sebanyak 17 pesilat junior Indonesia akan berlaga pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior 2018, di Songkhla, Thailand 23-29 April. (Kemenpora)

Jakarta- Sebanyak 17 atlet pencak silat junior mengikuti Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior 2018, di Songkhla, Thailand, 23-29 April. Mereka turun di kategori seni tunggal, beregu dan ganda. Pada kejuaraan dunia itu, pemerintah menargetkan meraih juara umum. Sebanyak 31 negara bakal berpartisipasi pada event tersebut. Diantaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, Philipina, Singapura, Brunei Darusalam, Vietnam, Laos, Kamboja, Afghanistan, Austria, Azarbaijan, Belgia, Kanada, Mesir, Iran, Irak, Italia, Jerman, Belanda, Perancis, Korea, Jepang, Taiwan, dan Suriname. Raden Isnanta, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), mengatakan para pesilat junior yang mengikuti kejuaraan dunia tersebut masih dalam tahap pengkaderan. “Para pesilat junior ini masih dalam tataran pengkaderan, dan tentunya yang ditunggu adalah mereka saat berada di usia emas, yakni senior. Meski tidak semua nomor diikuti, tapi juara umum itu jadi target,” ujar Isnanta saat melepas tim pencak silat junior Indonesia di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4). Ke-17 atlet itu terdiri dari sembilan putri dan delapan putra akan tampil di 11 kelas tanding dan 6 kelasTGR/Seni. Mereka adalah Yuliana (NTB), Yuliana G (Banten), Suryanintyas (Jatim), Kurnia Fatma A, Triana Ragil R dan Faradlillah Rahmah A W (Jateng) untuk turun di kategori tanding putri. Selain itu, ada Widyana Trimentari, Faidia Salsadia dan Nadya Putri (Jabar) yang akan turun pada kategori TGR/seni. Di kategori tanding sektor putra, atlet yang akan turun adalah Khoirudin Mustaqim dan Dewangga Agna M (Jateng), Hidayat Limolu (Sulut), dan Irfan Imran (Maluku Utara). Adapun tiga wakil Jabar yakni Krisna Bayu, Rano Slamet N dan M Hikam A akan tampil di kategori TGR/seni. Manajer tim pencak silat junior Indonesia mengatakan bahwa melalui kejuaraan ini pihaknya menargetkan tujuh medali emas untuk dapat dibawa pulang. Tujuh medali ini diharapkan datang dari kelas A putri 39-43 kg, kelas C putri 47-51 kg, kelas F putri 59-63 kg, kelas C putra 47-51 kg, kelas E 55-59 kg, kelas I putra 71-75 kg, dan dua kelas lainnya dari sektor seni. Surono mengatakan jika tim yang dibawa merupakan juara I Popnas dan Juara I kejurnas PPLP, dan hanya sebagian kecil yang diambil dari peringkat dua kejurnas PPLP sesuai dengan kebutuhan kelas. Sementara, Benny Sumarsono, Wakil Ketua Umum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), menyebut kejuaraan ini adalah pengalaman pertama untuk mereka bertanding di luar negeri. “Tujuan dikirimnya pesilat junior Indonesia ini sebagai ajang kompetensi pencak silat bagi pesilat junior di tingkat internasional serta untuk menjaring pesilat junior yang handal guna dipersiapkan pada event internasional, serta menjadikan pencak silat semakin mendunia,” tutup Benny. (Adt)

Takluk 1-2 Dari SSB Villa 2000 U-13 Putra, Pelatih Timnas Putri : Anak-anak Kurang Cerdas !

Melawan tim putra SSB Villa 2000 U-13 (oren), Timnas Putri Senior masih belum padu dan solid, sehinga akhirnya menyerah dengan skor akhir 1-2. (Ham/NYSN)

Sawangan- Timnas Putri Indonesia Senior kembali merumput kontra tim putra SSB Villa 2000 U-13, dalam laga uji coba, di komplek National Youth Training Camp (NYTC), Sawangan, pada kamis (19/4) sore. Uji coba kali ini Zahra Muszadalifah dan skuat, harus menerima kekalahan dengan skor akhir 1-2. Gol tunggal milik tim Srikandi Indonesia, diciptakan oleh Dwi Apriliani. “Kepercayaan anak-anak kurang, dan personality (mental individu) terlihat belum matang. Yang seharusnya passing, tapi malah meliuk-liuk, akhirnya bola lepas,” jelas pelatih Timnas Putri Senior, Satia Bagja, pada Kamis (19/4). Satia memastikan jika yang perlu diperhatikan oleh pemain adalah membaca kemampuan lawan. Momentum melakukan passing, shooting dan defending, masih sangat perlu untuk dipelajari. “Memilih dan menentukan keputusan, itu nanti yang akan kita tekankan. Hari ini ada beberapa hal seharusnya tidak perlu, malah dilakukan. Kiper juga gitu, ada lawan di tengah, malah dia oper kasih ke tengah,” tambahnya. Laga sparring kali ini dilakukan tiga babak dan tiap babak berjalan 30 menit. Babak pertama berjalan, Timnas Putri sudah tertinggal 1-0. Saat babak kedua dimulai, kembali Villa 2000 U-13 mampu merobek jala Kiper Timnas yang dijaga Norvince Boma. Beruntung, di babak pamungkas, Dwi Apriliani dapat mengurangi selisih skor. Sementara itu, Ibnu Wibowo selaku pelatih Villa 2000 U-13, mengomentari peforma anak asuhnya meladeni Laskar Kartini. “Soal mental saja, karena yang mereka hadapi levelnya sudah nasional, meski itu wanita. Sebelum bermain, pemain ada yang sempat down, tapi setelah tampil, justru santai,” cetus Ibnu. Menjelang laga uji coba melawan klub sepak bola putri asal Thailand pada 30 April nanti, Satia berharap akan ada uji coba dengan negara lain sebelumnya, mengingat Thailand pernah lolos ke putaran Piala Dunia Wanita. “Harus sadar, level kita sampai mana. Idealnya ada pra uji coba, sebelum match. Walau kalah 8-0, tapi tahu apa yang harus diperbaiki. Melawan Thailand itu, uji coba yang tak main-main,” pungkas pria 57 tahun tersebut. (Ham) Rekap Hasil Uji Coba Timnas Putri Timnas Putri vs Tim Pelatih Lisensi B : 1-3 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya : 0-4 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya : 1-4 Timnas Putri vs SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) : 3-1 Timnas Putri vs UNJ 50 tahun ke atas: 4-0 Timnas Putri vs SSB Goal Axis: 23-0 Timnas Putri vs Univ Bina Nusantara (Putri) : 21-0 Timnas Putri vs Legend Timnas U-50: 3-2 Timnas Putri vs Villa 2000 U-13: 1-2

Siapkan Program Team Building, PBSI Umumkan Skuad Bayangan Piala Tomas dan Uber 2018

Anthony Sinisuka Ginting masuk menjadi kandidat tim Piala Thomas 2018 yang akan berlangsung di Bangkok, Thailand. (tempo.co)

Jakarta- Piala Thomas dan Uber 2018 semakin dekat, ajang perebutan supremasi beregu putra dan putri paling bergengsi ini akan dilangsungkan di Bangkok, Thailand, pada 20-27 Mei 2018. Tim Piala Thomas Indonesia menduduki peringkat ketiga di daftar unggulan, di bawah Tiongkok dan Denmark. Sedangkan Tim Uber Indonesia ada di posisi ketujuh, di bawah Jepang, Tiongkok, Korea, Thailand, Taiwan dan India. Hingga saat ini, PP PBSI masih terus mencari komposisi terbaik menjadi pemain tim inti yang akan diterbangkan ke Bangkok untuk membela Merah-Putih. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti membuka daftar nama-nama atlet yang dinominasikan menjadi bagian tim inti Piala Thomas dan Uber 2018. Empat atlet tunggal dan enam atlet ganda (tiga pasangan) akan masuk ke dalam daftar tim inti Piala Thomas dan Uber 2018 yang bakal diumumkan dalam waktu dekat. Dari 32 atlet yang masuk nominasi, akan dipilih 20 atlet untuk mengisi 10 slot tim Piala Thomas, dan 10 slot tim Piala Uber. BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) menetapkan tanggal 6 Mei 2018 sebagai hari terakhir penyerahan nama tim inti Piala Thomas dan Uber 2018. “Kami membuka kesempatan bagi semua, untuk menjadi bagian tim Piala Thomas dan Uber, yang penting pokoknya untuk Indonesia,” kata Susy kepada Badmintonindonesia.org. Program persiapan jelang Piala Thomas dan Uber juga dijalankan, terutama mereka yang absen kejuaraan Badminton Asia Championships 2018 di Wuhan, Tiongkok. Rencana pelaksanaan sesi team building pun diungkapkan Susy. Hal ini dimaksudkan guna memperkuat kebersamaan tim jelang tampil di pertengahan Mei mendatang. “Kemungkinan akan ada sesi untuk team building, dan nanti akan dilihat dan disesuaikan lagi, dengan jadwal dan program latihan atlet-atlet,” tutur Susy. (Art) Nominasi Tim Piala Thomas dan Uber 2018: Tim Thomas Tunggal: Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Tommy Sugiarto, Ihsan Maulana Mustofa, Firman Abdul Kholik, Sony Dwi Kuncoro Ganda: Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Berry Angriawan, Hardianto Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira, Ade Yusuf Santoso, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Angga Pratama, Rian Agung Saputro Tim Uber Tunggal: Fitriani, Hanna Ramadini, Gregoria Mariska Tunjung, Dinar Dyah Ayustine, Ruselli Hartawan Ganda: Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Anggia Shitta Awanda, Della Destiara Haris, Rizki Amelia Pradipta, Nitya Krishinda Maheswari, Yulfira Barkah, Rosyita Eka Putri Sari Jadwal Pertandingan Piala Thomas dan Uber 2018 dilansir dari Badminton World Federation (BWF): Minggu, 20 Mei 2018 : Piala Thomas Grup B : Indonesia vs Kanada. Pukul 09.00 WIB – Lapangan 4. Senin, 21 Mei 2018 : Piala Uber Grup D : Indonesia vs Malaysia. Pukul 14.00 WIB – Lapangan 2 (TV). Selasa, 22 Mei 2018 : Piala Uber Grup D : Indonesia vs Perancis. Pukul 09.00 WIB – Lapangan 4. Piala Thomas Grup B : Indonesia vs Thailand. Pukul 19.00 WIB – Lapangan 1 (TV). Rabu, 23 Mei 2018 : Piala Uber Grup D : Indonesia vs Tiongkok. Pukul 09.00 WIB – Lapangan 2 (TV). Piala Thomas Grup B : Indonesia vs Korea. Pukul 14.00 WIB – Lapangan 2 (TV) Kamis, 24 Mei 2018 : Perempat final Piala Thomas dan Uber  Sesi 1 : QF Piala Uber. Pukul 09.00 WIB – Lapangan 1 dan 2. Sesi 2 : QF Piala Uber. Pukul 14.00 WIB – Lapangan 1 dan 3. QF Piala Thomas. Pukul 14.00 WIB – Lapangan 2. Sesi 3 : QF Piala Thomas. Pukul 19.00 WIB – Lapangan 1, 2 dan 3. Jumat, 25 Mei 2018 : Semifinal Piala Thomas dan Uber Sesi 1 : SF Piala Uber : Pukul 12.00 WIB – Lapangan 1 dan 2. Sesi 2 : SF Piala Thomas : Pukul 18.00 WIB – Lapangan 1 dan 2. Sabtu, 26 Mei 2018 : Final Piala Uber. Pukul 13.00 WIB Minggu, 26 Mei 2018 : Final Piala Thomas. Pukul 13.00 WIB

Selain di Malaysia, IJL Mayapada 2018 Siapkan Tim Elite ke Thailand

IJL Mayapada 2018 akan menyiapkan dua tim Elite yang bakal tampil di event internasional pada akhir 2018 nanti. (Ham/NYSN)

Tangerang- Indonesia Junior League (IJL) rutin memberikan apresiasi kepada para pesertanya usai menyelesaikan festival. Pemain potensial di IJL Mayapada 2018 akan tampil di Malaysia dan Thailand. Rezza Mahaputra Lubis, selaku CEO IJL 2018 membeberkan persiapan di dua negara Asia Tenggara. “Kami akan siapkan tim IJL Elite yang siap berlaga di Selangor (Malaysia) dan Bangkok (Thailand). Tim U-11 bermain pada pekan pertama Desember di Malaysia, sedangkan tim U-13 merumput saat pekan ketiga Desember, di Thailand,” jelas Rezza, pada Minggu (1/4). “Pada Agustus, kami sudah tentukan pemain yang akan diberangkatkan. Tiap tim akan berisi 16 pemain terpilih, jadi total ada 32 pemain dari IJL yang akan dibawa ke Malaysia dan Thailand,” tukas Rezza. Ia juga memberikan alasan pihaknya memilih Festival di Malaysia, yakni Royal Selangor Club (RSC), sebagai ajang event internasional untuk skuat IJL Elite. Atmosfer pertandingan yang lebih kompetitif disebut jadi salah satu faktor paling utama. Rezza meyakini RSC adalah turnamen yang cocok untuk meningkatkan kualitas anak-anak IJL Elite. Apalagi, mereka bakal berjumpa dengan negara-negara sepak bola berkualitas Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam jadi salah satu alasannya. “Kami menganggap RSC ajang yang tepat mengasah pemain-pemain terbaik IJL. Ajang ini sudah berlangsung 14 tahun, dan selalu menjadi primadona di Malaysia dan Asia Tenggara,” katanya. “Lawan-lawan kami nantinya selain 70% tim-tim Malaysia, ada juga tim-tim asal Australia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Aroma persaingannya agak lebih kompetitif,” sambungnya lagi. Pria berdarah Medan ini menyebut bila sepak bola Malaysia kini sudah mulai memberikan ruang youth development sebagai platform besarnya. Hal itu tak lepas dari dukungan penuh dari pemerintah daerah Malaysia. “Saya melihat pembinaan usia dini di Malaysia sudah selangkah lebih maju, mereka banyak melakukan inovasi dan terobosan mutakhir dalam konsep pembinaannya,” ungkapnya. “Pembinaan mereka juga didukung kerajaan-kerajan bagian dari wilayah Malaysia. Kedah, Sabah, Trenganu, Serawak, Selangor, Kuala Lumpur, Negri Sembilan dan lain-lain memiliki kompetisi yang berjenjang masing-masing. Dan setiap wilayah-wilayah ini juga memiliki keungulan event sepak bolanya masing-masing,” beber Rezza lagi. Rezza yakin momen berlaga di Malaysia tak hanya jadi ajang transfer ilmu bagi para pemain binaannya. Di Negeri Jiran, ia juga punya misi menjalin relasi lebih kuat dengan akademi dan sekolah sepak bola lainnya khususnya dari luar Indonesia. “Ya untuk kerjasama IJL sedang menjajaki langkah kerjasama dengan klub Selangor Royal serta Club Tiger Kids Kuala Lumpur. Kami akan saling bertukar team, jika IJL dan pihak mereka mengadakan event,” pungkasnya. (Dre)

Selisih Satu Angka di Adu Penalti, Indonesia Gagal maju ke Final AFF U-18

Timnas Indonesia U-19 (Dok: PSSI)

Indonesia gagal melaju ke final Piala AFF U-18 2017. Pada semifinal yang berlangsung di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Jumat (15/9), tim Garuda Nusantara kalah dari Thailand dengan skor seimbang 3-2. dilansir dari CNN Indonesia, Pada babak pertama permainan Indonesia berlaga cukup meyakinkan. Berbagai peluang tercipta, namun itu belum menjadi penentu Indonesia dapat melaju kebabak selanjutnya. Pada babak pertama, peristiwa yang melibatkan Saddil Ramdani dan Wudtichai Kumkeam harus dibayar mahal dengan dijatuhkan kartu merah kepada Saddil yang baru masuk ke lapangan kurang dari satu menit. Timnas Indonesia U-19 gagal melangkah ke partai puncak Piala AFF U-18 2017. (Dok. PSSI)   Indonesia pun  harus berjuang dengan bermain dengan jumlah 10 orang di babak kedua. Kalah jumlah pemain, anak asuh Indra Sjafri tak patah arah, mereka tampil mengejutkan dengan mendominasi serangan dan beberapa kali mengancam gawang Thailand yang dikawal Kantaphat Manpati. Skor pun imbang tanpa gol hingga akhir dua babak pertandingan. Laga berlanjut ke babak adu penalti.   Timnas Indonesia U-19 akan kembali bertanding pada Minggu (17/9) memperebutkan peringkat ketiga di Piala AFF U-18 2017. (Dok. PSSI) Egy Maulana Vikri menjadi eksekutor pertama Indonesia sekaligus membuka keunggulan Merah Putih. Eksekusi penaltinya membuat Indonesia unggul 1-0. Thailand. Egy membuka asa Merah Putih maju ke final. Kapten Thailand, Kritsada Kaman gagal mengeksekusi tendangan penalti sehingga membuat Indonesia tetap unggul 1-0. Sayang tendangan pinalti kedua Indonesia yang dilakukan M Iqbal tidak mampu menambah angka bagi Indonesia. Sehingga kesempatan untuk mengungguli Thailand lebih jauh tidak terwujud. Justru skuat Gajah Perang yang menyamakan kedudukan setelah Nattawut Chootiwat menyamakan kedudukan. M Luthfi Kamal Baharsyah kembali mengantarkan Indonesia unggul 2-1. Tetapi keunggulan langsung dibalas oleh Chokanan Saima-In yang mampu membobol gawang Indonesia. Skor 2-2. Nurhidayat Haji Haris di posisi bek tengah yang tampil cukup apik di laga ini tidak dapat menyelesaikan penampilannya dengan sempurna. Tendangannya ditepis kiper Thailand Kanthapat Manpati. Teerapat Laohabut membuat Thailand berbalik unggul 3-2. Rifad Marasabessy yang menanggung beban sebagai penendang terakhir, tidak bisa menyelamatkan Indonesia. Indonesia kalah 2-3 di babak adu penalti dan gagal mengulang cerita berlaga di partai puncak seperti empat tahun lalu di Sidoarjo, Jawa Timur, ketika Evan Dimas dan kawan-kawan berjaya di hadapan suporter yang memadati Stadion Gelora Delta. Rachmat Irianto dan tim akan segera menjalani laga perebutan peringkat ketiga, Minggu (17/9), menghadapi kesebelasan yang kalah di laga semifinal antara Myanmar dan Malaysia.

Malaysia Turunkan Posisi Indonesia di Klasemen Medali SEA Games 2017

Posisi Indonesia turun ke urutan kedua di klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2017, Kamis (17/8/2017). Malaysia kini menggeser Indonesia dan menempati puncak klasemen dengan 4 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu. Seperti yang dilansir dari Liputan6.com (17/08/2017), Indonesia hanya menambah satu perunggu dari tim panahan beregu wanita yang mengalahkan Thailand. Indonesia gagal menyumbang medali. Padahal tim Indonesia sebenarnya berharap menambah medali di cabor renang indah nomor free routine solo.

Indonesia Siap Susul Vietnam Di Klasemen SEA Games 2017

Foto: Antara Foto (kompas.com). Pesepakbola Timnas

Indonesia meraih kemenangan 3-0 dalam pertandingan yang digelar di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (17/8/2017). Hal ini membuktikan Indonesia telah berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup B cabang sepak bola SEA Games 2017. Menurut Lansiran Kompas.com (18/08/2017), Indonesia unggul 3-0 berkat gol-gol yang dicetak Septian David Maulana dan M Hargianto di babak pertama. Serta aksi individu tendangan keras di menit ke-58 Saddil Ramdani. Indonesia begitu mudahnya mendapat 3 Gol, lain hal dengan Thailand. Ia baru bisa mencetak gol di babak kedua pada menit ke-59 lewat Kanitsribumphen Worachit. Itu adalah satu-satunya gol yang tercipta. Partai kedua Grup B yang digelar lebih awal , mempertemukan Vietnam dengan Kamboja. Vietnam menang 4-1 melalui dua gol yang dicetak Nguyen Cong Phuong ditambah dua gol Nguyen Quang Hai, dan Ho Tuan Tai. Dengan hasil tersebut, Vietnam memuncaki klasemen karena berhasil meraih dua kali kemenangan dan meraup enam poin. Sedangkan Indonesia  sendiri tempati peringkat dua yang diikuti Thailand dengan torehan poin sama.Berdasarkan yang dilansir dari kompas.com, jadwal pertandingan ketiga Grup B akan digelar Minggu (20/8/2017). Tim Garuda Muda akan siap menghadapi Timor leste.

Sering Memar Saat Bertanding, Nanda Raup Simpatik Orang Tua Dengan Segudang Prestasi

Nanda, saat mewakili Indonesia dalam bidang olahraga Anggar di Thailand

Awalnya hanya coba-coba mengikuti ekskul anggar, hingga pada akhirnya tertarik dan menjadi serius dalam olahraga tersebut, remaja yang bernama Jayanto Nanda Putra sudah berlatih anggar dari kelas 2 SMP, Siswa kelas X di SMU St. John’s BSD, Serpong, Tangsel. Menurut Nanda, anggar merupakan olahraga yang unik dan mempunyai alat/senjata yang keren. Ia juga mengatakan kepada NYSN bahwa berlatih anggar tidak memerlukan waktu lama untuk bisa dimengerti. “Asal rajin nonton youtube aja lihat bagaimana para atlet bermain anggar.” ujar Nanda membagikan kiat agar cepat mahir bermain anggar. Siswa yang juga mempunyai hobby bermain game ini mengatakan bahwa selain dapat mengumpulkan banyak prestasi, ia juga dapat melatih mental dan keberaniannya melalui keikutsertaannya dalam berbagai kejuaraan anggar. Namun, Nanda mengakui bahwa terkadang ia sulit membagi waktu antara latihan anggar dan pelajaran sekolahnya. Ia sering kali izin les karena harus mengikuti latihan. Walaupun begitu, remaja yang lahir di Jakarta, 27 November 2001 tersebut tetap giat mengejar ketinggalannya dalam pelajaran sehingga nilainya juga tetap memuaskan. Jika Nanda mengalami kegagalan dalam kejuaraan, hal tersebut tidak akan membuatnya patah semangat dan terus berjuang. Dan terbukti, perjuangannya membuahkan hasil. Nanda mempunyai cukup banyak prestasi, antara lain: 1. Juara 3 Junior High School Men Sabre SYNC 2014 2. Juara 1 Junior High School Men Sabre Highscope Cup 2015 3. Juara 3 OPEN Men Sabre Se JaBoDeTaBek 2015 4. Juara 1 Junior High School Men Sabre SYNC 2015 5. Juara 2 Junior High School Men Sabre PPLP Nasional di Solo 2015 6. Juara 2 Kejurda Men Sabre Cadet 2015 7. Juara 3 Kejurda Men Sabre Junior 2015 8. Juara 3 Men Sabre WalKot Cup 2016 9. Juara 1 KejurDa Men Sabee Cadet 2016 10. Juara 2 KejurNas Men Sabre Cadet 2016 11. Juara 1 KejurDa Men Sabre Junior 2016 12. Representing Indonesia at Korat, Thailand 13. Juara 3 Cadet Jakarta Open Fencing Festival 2 – 2016 Dukungan sempat tidak diberikan oleh orang tua Nanda ketika melihat tubuh Nanda banyak memar selama menjalani latihan anggar. Tetapi Nanda mampu membuat orang tuanya berubah pikiran dengan menunjukkan prestasi-prestasi yang luar biasa. “Waktu di Thailand, aku bangga banget bisa mewakili Indonesia di tingkat Internasional. Walaupun tidak menang, tapi aku punya jaket Indonesia, rasanya bangga banget, walaupun banyak bekas memar di badanku.” ujar Nanda. “Kalau kalian ingin berprestasi, kalian harus giat berlatih dan mempunyai tekad yang tinggi agar bisa menjadi juara. Kalah gakpapa, karena kalah membuat kita belajar dari kesalahan dan bisa memperbaikinya. Salam Olahraga! Jaya!” tutup Nanda dengan semangat.(crs/adt)