Gol Injury Time Korsel U-23, Perpanjang Rekor Kalah Timnas U-23 di Stadion Pakansari

Winger Timnas U-23, Osvaldo Ardiles Haay (25), saat melakukan tendangan ke arah gawang Korea Selatan U-23, di Stadion Pakansari, Bogor, pada Sabtu (23/6). (bola.com)

Jakarta- Timnas U-23 gagal mengakhiri uji tanding dengan kemenangan. Menjamu Korea Selatan U-23 (Korsel) di Stadion Pakansari, Bpgpr, Sabtu (23/6), tim asuhan Luis Milla Aspas ini menelan kekecewaan usai kalah 1-2. Satu gol ‘Garuda Muda’ dalam laga tersebut dicetak oleh Hansamu Yama Pranata pada menit ke-90 (+1). Sementara, sepasang gol Korsel dilesakkan oleh Jeong Taewook di menit ke-43 dan Han Seunggyu di pengujung pertandingan. Timnas U-23 memulai laga dengan meyakinkan. Selain dapat menebar ancaman di pertahanan lawan dengan sepakan keras yang terukur dan penetrasi dari sisi sayap, barisan pertahanan mereka patut diacungi jempol. Sebabnya, mereka dapat mematahkan serangan skuat asuhan Kim Hak-bum dengan apik. Sayang, di pengujung babak pertama, mereka gagal mengantisipasi bola mati Korsel. Perlawanan Timnas U-23 makin menjadi-jadi di babak kedua. Mereka menerapkan permainan agresif dan menyerang. Peluang demi peluang mereka dapatkan. Namun, gol penyama kedudukan baru tercipta pada masa injury time. Penampilan Timnas U-23 tetap membuat Milla senang. Dalam konferensi pers usai pertandingan, dia mengaku puas dengan permainan Hansamu dan kolega secara keseluruhan, kendati hasil akhir membuat tren negatif mereka berlanjut. “Dua tim bermain all out. Banyak sekali alternatif (dalam menyerang) dan peluang (yang didapatkan). Malam ini tim bermain solid dan bekerja keras. Itulah yang membuat saya gembira,” ucap Milla. “Korea Selatan bermain dengan level tinggi. Kami sangat menyayangkan gol kedua mereka terjadi di pengujung pertandingan. Padahal, kami baru saja menyamakan kedudukan. Tapi, kembali lagi, saya bangga dengan permainan tim.” “Kami mencoba pemain. Kami juga tahu Korsel punya pertahanan yang luar biasa. Di laga ini, Beto bekerja luar biasa. Febri menciptakan peluang dengan daya jelajah yang tinggi. Besok-besok, mungkin peluang yang banyak harus jadi gol,” pungkas eks pelatih Real Zaragoza itu. Tercatat sebanyak lima laga uji coba telah digelar oleh Timnas U-23 di Stadion Pakansari, Bogor. Dari lima laga itu, tak satu pun mampu dimenangkan oleh skuat Garuda Muda. Bahkan, Timnas U-23 harus menelan dua kekalahan tatkala bermain di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. Dua tim yang menaklukkan Hansamu Yama Pranata dkk adalah Bahrain dan Korea Selatan. Timnas U-23 kalah 1-0 pada laga PSSI Anniversary Cup 2018 pada 27 April 2018. Dan menghadapi Korea Selatan, anak asuh Luis Milla takluk 1-2, pada Sabtu (23/6). Tiga laga lain di Stadion Pakansari berakhir dengan skor imbang tanpa gol. (Dre/Ham)

Timnas U-23 Tampil Sarat Taktik, Thailand U-23 Paksa Hasil Imbang Tanpa Gol

Winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak (20), diturunkan Timnas U-23 sebagai starter, dalam laga kontra Thailand U-23, pada Minggu (3/6) malam. (Pras/NYSN)

Bogor- Timnas U-23 terpaksa mendulang hasil imbang 0-0 saat menghadapi Thailand U-23 di partai uji coba kedua. Pertandingan itu merupakan rematch setelah Indonesia dikalahkan Thailand di Stadion PTIK, tiga hari lalu Bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (3/6) malam, Timnas U-23 memasang striker Lerby Eliandry sejak awal laga. Pelatih Luis Milla Aspas pun menurunkan winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, sebagai starter. Alih-alih menyerang, Timnas U-23 justru dipaksa meladeni permainan cepat Thailand. Beberapa kali gawang Muhammad Ridho terancam oleh aksi Phitiwat Sookjitthammakul. Hingga babak pertama berakhir, kedua tim tak kunjung mencetak gol. Di babak kedua, Milla memasukkan Alberto Goncalves, dengan harapan mampu memecah kebuntuan Merah Putih. Permainan Hansamu Yama dkk sayangnya justru tak berkembang di babak kedua. Menjelang laga berakhir, Goncalves mendapat peluang di depan gawang Thailand. Sayang, pemain itu berlama-lama dengan bola hingga serangan bisa diredam barisan bertahan Thailand. Skor imbang 0-0 bertahan hingga laga berakhir. Meski gagal revans atas Thailand, namun performa tim merah putih mengalami perubahan yang begitu signifikan di pertandingan malam ini. Hal ini diungkapkan Milla, jika anak asuhnya bermain sarat taktik, semenjak evaluasi dari hasil uji coba pertama Kamis (31/5) lalu. “Saya sangat senang hari ini. Pertandingan hari ini sarat taktik. Perjuangan anak-anak sudah bagus, karena menjalankan evaluasi di hari pertama,” jelasnya. Ajang uji coba ini merupakan salah satu rangkaian Timnas U-23 yang akan mengikuti ajang multi event terbesar di benua Asia, Asian Games 2018, Agustus mendatang. Meski event itu kurang dari tiga bulan, Milla berkeyakinan membongkar pasang kerangka pemain sampai batas yang ditentukan untuk mengirim skuat yang akan bertarung di agenda empat tahunan itu. “Masih ada beberapa waktu, kami terus pantau para pemain sampai batas yang ditentukan. Khususnya untuk kuota pemain senior”, tambahnya. Sementara, asisten pelatih Thailand U-23, Naruephon Kaenson, menilai Indonesia bermain agresif dan daya juang yang tinggi. “Tak mudah melawan Indonesia hari ini, karena Indonesia punya gairah yang begitu tinggi dibandingkan laga pertama,” kata Kaenson, saat jumpa pers paska laga. Nama Goncalves, juga menjadi sorotan timnya. Pemain naturalisasi bernomor punggung 9 asal Brasil ini, dianggap punya kemampuan diatas rata-rata. “Nomor punggung sembilan cukup berbahaya, karena dia pandai keep bola dan bermain individu. Itu yang berbahaya bagi pertahanan kami,” pungkas pria asal  Negri Gajah Putih itu. (Ham/Dre) Susunan Pemain Timnas U-23 Pelatih : Luis Milla Aspas Muhammad Ridho; Rezaldi Hehanusa, Ricky Fajrin, Gavin Kwan Adsit, Hansamu Yama Pranata; Muhammad Hargianto, Febri Haryadi, Hanif Sjahbandi, Riko Simanjuntak, Septian David Maulana; Lerby Eliandry Thailand U-23 Pelatih : Naruephon Kaenson Nont Muangngam; Suriya Singmui, Shinnaphat Leeaoh, Chaiyawat Buran, Saringkan Promsupa; Sansern Limwatthana, Tanasith Siripala, Montree Promsawat, Jakkit Wachipirom, Phitiwat Sookjitthammakul, Poramet Arjvilai

Kualitas Tim Mendadak Turun, Timnas U-23 Makin Sulit Menang

Statistik Pertandingan Timnas U-23 vs Thailand U-23 pada Kamis (31/5) di Stadion PTIK, menurut data dari labbola. (labbola.com)

Jakarta- Timnas U-23 memetik hasil minor menghadapi laga ujicoba menghadapi Thailand U-23, di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (31/5) malam. Muhammad Hargianto dkk dipaksa takluk 1-2 atas skuat Gajah Perang. Turun dengan komposisi berbeda saat Anniversary Cup 2018 lalu, Garuda Muda mengandalkan penyerang naturalisasiasal Brasil, Beto Goncalves, yang disokong trio Osvaldo Haay, Septian David Maulana dan Febri Hariyadi. Di babak pertama, skuat asuhan Luis Milla Aspas, ini tampil cukup meyakinkan terbukti sebanyak 12 peluang berhasil tercipta, dengan rincian dua peluang emas yang dihasilkan lewat Febri Hariyadi. Sayang, barisan penyerang yang tampil kurang tenang. Meski sempat berulang kali barisan belakang Thailand dibuat repot, mereka sesekali berani melakukan perlawanan lewat skenario serangan balik. Namun, dari sebanyak tujuh peluang yang dihasilkan, hanya satu yang on target. Usai jeda turun minum, tim merah putih tak mengendurkan serangan. Usaha tersebut akhirnya berbuah hasil. tiga menit babak kedua baru berjalan Septian David Maulana berhasil membawa keunggulan untuk skuat Garuda. Berawal dari assist yang diberikan Beto Goncalves, penyerang Mitra Kukar itu dengan cepat menceploskan bola ke gawang Thailand. Tertinggal 0-1, Thailand perlahan mulai bangkit. Lima kali pergantian pemain yang dilakukan sebelum kick off babak kedua membuat pola permainan Thailand lebih berwarna. Di menit 53, Thailand berhasil membalas sekaligus menyamakan kedudukan lewat aksi Samsern Limmwatthana, memanfaatkan kemelut di depan gawang Awan Setho. Saat waktu memasuki paruh akhir babak kedua, Milla menarik keluar sebagian pemain intinya Beto dan Septian, yang diganti Lerby dan Saddil Ramdani. Sementara Osvaldo diganti Riko SImanjuntak. Namun sepertinya pergantian tersebut urung membawa perubahan. Timnas justru kembali kebobolan di menit 89 melalui Tanasith Siripala, lewat serangan balik cepat yang mematikan. Hingga laga usai, skor 2-1 untuk Thailand tetap bertahan. Hasil ini tentu bukanlah sesuatu yang bisa dimaklumi, apalagi jika dilihat kualitas permainan Timnas jauh menurun dibanding saat mengikuti turnamen Anniversary Cup beberapa waktu lalu. Di ajang Anniversary Cup lalu, timnas boleh jadi tak mampu memenangi satu laga pun. Tetapi melihat lawannya, skuat Garuda justru sanggup mengimbangi permainan tim sekaliber Bahrain dan Korea Utara. Merujuk pada data Labbola, timnas bahkan menyandang sebagai tim dengan pertahanan terbaik, dengan hanya kebobolan satu gol saat melawan Bahrain. Jika dihitung sejak keikutsertaan di Anniversary Cup 2018, Timnas U-23 kini telah menjalani lima kali ujicoba. Dari jumlah tersebut, timnas menelan dua kali kekalahan dan tiga sisanya berakhir imbang. (Dre/Ham)

Sulit Hapus Tren Negatif Kalah Lawan Thailand, Luis Milla : Timnas U-23 Butuh Dikoreksi

Kapten Timnas U-23, Hargianto (8), gagal melakukan serangan usai ditempel ketat pemain bertahan Thailand U-23, pada Kamis (31/5) di Stadion PTIK. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 kembali puasa kemenangan paska dipaksa takluk 1-2 melawan Thailand, pada laga uji coba. Sempat memimpin, Indonesia kebobolan dua gol setelah Thailand bermain agresif. Tampil di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (31/5) malam, Timnas U-23 memainkan Alberto Goncalves sejak awal laga. Dia dimainkan bersama Osvaldo Haay. Di pertandingan tersebut, Indonesia lebih dulu mengancam. Pada menit ke-7, Febri Haryadi melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun bola melenceng dari gawang Thailand. Dua menit berselang, Septian David Maulana giliran mengancam gawang tim tamu. Menerima umpan dari Febri, Septian melepaskan tendangan dari jarak dekat, namun bisa diantisipasi Worawut Namvech. Indonesia kembali mendapat peluang emas di menit ke-17, melalui Osvaldo. Usaha striker itu masih bisa diblok kiper Kwanchai Suklom. Hingga babak pertama berakhir, kedua tim masih bermain imbang 0-0. Di babak kedua, Indonesia menunjukan permainan agresif. Di menit ke-48, Septian sukses memecah kebuntuan dari umpan Beto. Sayang kedudukan tersebut tidak bertahan lama. Hanya lima menit setelah gol tersebut, Thailand menyamakan skor melalui tendangan keras Samsern Limmwatthana. Menjelang pertandingan berakhir, Thailand sukses membalik keadaan. Tim tamu kembali mencetak gol lewat Tanasith Siripala. Skor 1-2 bertahan hingga akhir laga, menandai keunggulan Thailand. Meskipun kalah, Pelatih Timnas U-23, Luis Milla Aspas menyebut para pemainnya sebenarnya mendapatkan banyak peluang mencetak gol. Namun, pelatih asal Spanyol itu mengatakan timnya harus mengakui permainan lawan yang lebih baik. “Saya bisa simpulkan ada hal-hal yang baik sepanjang pertandingan. Saya bisa sebutkan, kami mampu menciptakan peluang. Adapun lainnya lagi masih ada hal yang harus dikoreksi,” kata Milla, dalam jumpa pers seusai pertandingan. Milla mengaku gembira dengan kemampuan anak asuhnya menciptakan beberapa peluang, yang seharusnya bisa berujung gol. “Kami mencetak gol, tetapi lawan sangat baik dan kuat. Kami banyak mencetak peluang. Namun, lawan bermain sangat baik,” ucap Luis Milla. Berbeda dengan pelatih Thailand, Worrawoot Srimaka, justru menunggu laga kedua di Stadion Pakansari, Bogor. “Kami sangat menantikan laga kedua untuk pertandingan di Bogor, dan memberikan strategi dan taktik yang lebih baik lagi dari hari ini,” jelasnya. Kekalahan ini membuat Garuda Muda belum pernah menang dalam empat laga terakhir. Garuda Muda berpeluang menyudahi tren negatif mereka ketika berjumpa Thailand U-23 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Minggu (3/6). (Dre/Ham) Susunan Pemain Timnas U-23 Pelatih: Luis Milla Aspas Awan Setho; I Putu Gede Juniantara, Victor Igbonefo, Bagas Adi Nugroho, Ricky Fajrin, Muhammad Hargianto, Zulfiandi, Osvaldo Haay, Septian David Maulana, Febri Hariyadi, Alberto Goncalves Cadangan: Teja Paku Alam, Muhammad Ridho, Andy Setyo, Lerby Eliandry, Saddil Ramdani, Gavin Kwan, Hanif Sjahbandi, Riko Simanjuntak, Hansamu Yama, Rezaldi Hehanusa Thailand U-23 Pelatih: Worrawoot Srimaka Kwanchai Suklom, Apisit Sorada, Shinnaphat Leeaoh, Chaiyawat Buran, Saringkan Promsupa, Ekanit Panya, Worawut Namvech, Sansern Limwatthana, Picha Au-Tra, Phittiwat Sookitthammakul, Poramet Arjvilai Cadangan: Anusit Termme, Nont Muangnam, Suriya Singmui, Peerawat Akkratum, Sorawit Panthong, Ratchanat Arunyapairot, Tanasith Siripala, Chatchai Saengdao, Montree Promsawat, Jakkit Wachipirom, Settawut Songsai, Reungyos Janchaichit

Hadapi Kamboja U-16, Pelatih Timnas Indonesia Berdoa Agar Tak Hujan

Timnas Putri U-16 berada di posisi terbawah klasemen Grup B Piala AFF U-16 Girls Championship 2018. (net)

Palembang- Lanjutan Piala AFF U-16 Girls Champiomship 2018, di laga kedua grup B, Indonesia akan berjumpa Kamboja di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/5). Timnas Putri U-16 lantas dalam sorotan karena gagal mendulang poin. Mereka kini terbawah di klasemen sementara Grup B, terpaut tiga angka dari Laos, yang menghuni posisi kedua atau batas akhir untuk melaju ke semifinal. Meski berlatar statistik buruk, Srikandi remaja diprediksi tak akan larut dalam keterpurukan. Mereka tentunya bertekad bangkit saat bersua Kamboja. Apalagi, dukungan langsung dari publik Tanah Air kemungkinan bakal memompa moral pasukan Rully Nere tersebut. Di atas kertas, Kamboja juga bukanlah tim dengan skuat mumpuni. Kekalahan 1-3 dari Laos menjadi alasan utamanya. Selain itu, Indonesia Putri U-16 juga sempat bermain 1-1 melawan Kamboja pada laga fase grup Piala AFF 2017 di Laos. Rully mengaku tidak menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Kamboja. Sang pelatih menganggap laga kali ini hanyalah wadah membentuk kualitas pemain-pemain sepak bola wanita. “Saya tak memiliki persiapan khusus karena ini kan masih sepak bola anak-anak. Saya hanya menerapkan latihan ringan agar mereka bisa kembali fit di laga ini,” kata Rully. “Saya sama sekali tidak mengetahui kualitas Kamboja. Namun, saya optimistis bisa meraih hasil baik dan anak-anak bisa tampil maksimal. Dan semoga cuaca tidak buruk dalam laga nanti karena berpotensi merugikan pemain kami,” tambahnya. Kekalahan 4-1 dua hari sebelumnya, membuat Srikandi Muda Merah-Putih terperosok diperingkat akhir klasemen. Pada hari yang sama, Laos menghadapi Kamboja. Laos tampil apik dan berhasil membungkam lawannya dengan skor telak 3-1. Pada laga sore ini, merupakan laga penentuan hidup-mati Srikandi dibawah asuhan Rully Rudolf Nere. Sebab, jika Srikandi Muda kalah ataupun seri, agaknya sangat sulit untuk bisa lolos ke fase berikutnya. “Yang penting hari ini anak-anak harus bisa memenangkan pertandingan sebagai penentu kedepannya”, kata Papat Yunisal, selaku manager Timnas Indonesia Putri sekaligus ketua ASBWI (Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia), Jumat (3/5). Ia juga membeberkan, nantinya anak asuh Rully Nere bakal bermain fokus mengandalkan permainan sayap. “Persiapan kita lebih fokus bermain dari sayap, karena Kamboja bermain selalu berkumpul ditengah. Kita akan banyak main 1-2 dari lapangan tengah”, pungkasnya. (Dre)

Lakoni Laga Perdana AFF U-16 Girls’ Championship 2018, Timnas Putri U-16 Dicukur Thailand 1-4

Bek Timnas Putri U-16, Jasmin Sefia, mencetak gol satu-satunya meski timnya takluk dari Thailand, di laga perdana AFF U16 Grils Championship 2018. (Pras/NYSN)

Palembang- Superioritas Timnas Thailand ternyata masih di atas Indonesia. Setidaknya hal ini yang tergambar dari ajang AFF U-16 Girls’ Championship 2018. Sempat unggul lebih dahulu, Timnas Putri U-16 harus kalah telak dengan skor 1-4, Rabu (2/5), di Stadion Atletik Jakabaring I, Palembang. Sejak peluit pertama dibunyikan oleh wasit Bui Thi Thun Trang dari Vietnam, Timnas sebetulnya membuka inisiatif serangan ke kubu Thailand. Bahkan, di menit kedua, Indonesia sudah menciptakan gol dari sepakan pemain termuda Timnas, Jasmin Sefia. Bek yang masih berusia 12 tahun ini, membuka skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Srikandi Indonesia. Keunggulan Indonesia tak menyurutkan semangat timnas Thailand. Bahkan, sejak tertinggal, Thailand terus menggempur pertahanan Indonesia. Pada menit ke-22, Thailand berhasil menyamakan skor melalui tendangan pemain tengah, Janista Jinantuya. Timnas Thailand kembali menjebol gawang Indonesia di menit ke-27 lewat tendangan Crathaya Pratumkul. Skor pun berubah 2-1 untuk keunggulan Thailand dan bertahan hingga akhir babak pertama. Di babak kedua, Indonesia semakin terpuruk. Gelombang serangan tanpa henti dari Thailand, membuat mereka lebih banyak bertahan. Thailand pun menambah keunggulan menjadi 3-1 pada menit 67. Tak sampai disitu, Thailand kembali menambah keunggulan menjadi 4-1 lewat tendangan Suchada di menit ke-73. Skor 4-1 untuk keunggulan Thailand bertahan hingga peluit panjang dibunyikan tanda berakhirnya pertandingan. (Dre/Ham) Susunan pemain Indonesia: Sofingatun; Gwen, Shalika Aurelia, Syafira Azzahra, Safira Ika; Heisya Maeisyaroh, Hanipa Suandi, Jasmine Sefia, Reva Octaviani, Sheva Imut; Firanda Pelatih: Rully Nere Thailand: Thichanan Sodchuen; Sawitta Boonwong, Atiya Tonwattanapaibon, Supapron Intaraprasit, Suchavadee Chompaeng; Janistya Jinantuya, Pluemjai Sontisawat, Samanya; Chattaya Pratumkul, Thanat Bungthong, Thawanrat Promthongmee Pelatih: Naruephon Kaenson Wasit: Bui Thi Thu Trang (Vietnam)

Dominan Menekan Lawan, Timnas Indonesia U-23 Kalah Dari Bahrain U-23 Gara-gara Winger Persib Bandung ?

Winger Timnas U-23, Septian David Maulana (29) gagal memberi kontribusi usai dikalahkan 0-1 oleh Bahrain U-23, dalam PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Bogor, pada Jumat (27/4). (Ham/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 takluk 0-1 dari Bahrain U-23 dalam PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (27/4). Gol yang bersarang ke gawang Timnas dilesakkan oleh Mohammed Marhoon pada menit ke-4. Pasukan Luis Milla gagal menyarangkan gol balasan, kendati dominan dalam menguasai bola (64%) maupun soal tekanan ke pertahanan musuh. Menurut statistik Labbola, Tim Garuda Muda sepanjang laga mampu melepaskan 18 tembakan. Indonesia bahkan unggul penguasaan bola sepanjang pertandingan sebesar 56%. Selain penguasaan bola, Indonesia memiliki catatan positif soal akurasi umpan. Presentase sebesar 81% untuk akurasi umpan dimiliki oleh Indonesia. Jumlah itu membuktikan serangan deras mampu dilakukan Febri Hariyadi cs ke pertahanan musuh, dibanding 13 percobaan yang dilesakkan kubu Bahrain. Sebanyak 18 upaya yang dilepaskan tim merah putih terdiri atas 8 tembakan akurat, 6 percobaan melenceng, dan sisanya berhasil diblok. Jumlah total 18 shots itu terbagi menjadi milik 8 pemain. Osvaldo Haay yang kerap menusuk dari lini kedua di sisi kiri pertahanan Bahrain, merupakan penembak paling banyak dengan angka 4 percobaan. Hal menarik yang patut menjadi bahan introspeksi adalah minimnya sokongan para penyerang terhadap penciptaan peluang tim. Lerby Eliandry dan pemain pengganti, Ilija Spasojevic, kesulitan mendapatkan ruang, akibat barikade rapat pertahanan musuh. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi hasil pertandingan. Namun, keputusan pemain dalam mengambil tindakan –menggiring, mengumpan, atau menendang– di menjadi yang paling krusial. Dan itu terbukti pada laga semalam. Mari sepakati bersama, pada pertandingan ini Febri bermain luar biasa. Kelincahan dan dribel-dribel ciamiknya membelalakkan mata pencinta sepak bola nasional. Bola yang menggelinding kencang dan diprediksi tidak mungkin diambil nyatanya masih bisa dia kejar. Intinya, pemain Persib Bandung itu mempertontonkan aksi-aski yang luar biasa bagusnya. Namun, sekali lagi, tidak ada gol yang dicetak berarti ada masalah yang terjadi. Dan itu berkenaan dengan pengambilan keputusan yang salah. Febri beberapa kali melakukannya. Setelah berhasil mengelabui lawan-lawannya, Febri mendapatkan ruang yang cukup terbuka. Alhasil, dia punya banyak opsi yang bisa diambil –menggiring bola lebih ke dalam, memberikan umpan silang, atau menendang bola. Nah, di sinilah letak masalahnya. Febri kerap mengambil keputusan yang salah. Ketika harus menyodorkan umpan silang membuat peluang untuk mencetak gol lebih besar, Febri malah menembak bola atau sebaliknya. Namun, kesalahan itu tidak sepenuhnya milik Febri. Pemain-pemain lain macam Osvaldo, Muhammad Hargianto, dan Lerby pun berkali-kali selalu memilih opsi yang tidak tepat. “Ketika sudah beberapa meter dekat gawang, semua keputusan ya tergantung dari para pemain. Sebab, saya tidak tahu situasi di lapangan seperti apa,” kata Luis Milla dalam jumpa pers seusai laga. “Intinya, saya harap pengambilan keputusan seperti itu bisa diperbaiki ke depan. Saya harap juga kami tak punya masalah lagi untuk mencetak gol pada laga selanjutnya,” ujar pelatih berpaspor Spanyol itu. Kekalahan dari Bahrain U-23 membuat Timnas Indonesia U-23 tercecer di dasar klasemen sementara PSSI Anniversary Cup 2018. Pada laga selanjutnya, Hansamu Yama dkk. akan menghadapi Korea Utara U-23, Senin (30/4). (Dre/Ham) Kontribusi Pemain Timnas U-23 vs Bahrain U-23 : Osvaldo Haay: 4 M. Hargianto: 3 Febri Hariyadi: 3 Septian David Maulana: 2 percobaan Hansamu Yama Pranata: 2 Evan Dimas: 2 Rezaldi Hehanussa: 1 Zulfiandi: 1

Timnas Putri Kalah 1-4 Dari SSB Pelita Jaya, Satia Bagja Enggan Bicara Banyak

Timnas Putri takluk 1-4 saat menghadapi SSB Pelita Jaya U-15 dalam agenda uji coba di NYTC Sawangan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas Putri Indonesia kembali menggelar laga uji coba di lapangan National Youth Training Centre (NYTC), Sawangan, Depok pada Kamis (15/3). Menghadapi SSB Pelita Jaya (Putra) U-15, Timnas Putri takluk dengan skor akhir 1-4. Gol semata wayang Timnas Putri diciptakan melalui kaki kiri striker Timnas, Tugiyati. Pelatih Timnas Putri, Satia Bagja, saat diketemui usai laga uji coba, enggan berkomentar soal permainan anak asuhnya. Ia hanya mengatakan Timnya tetap fokus pada turnamen yang segera bergulir dalam waktu dekat ini. “Tak ada komentar. Ini ‘kan hanya uji coba, fokus kami tetap pada event Piala AFF Putri dan Asian Games 2018,” ujarnya. Pada uji coba ketiga ini, tak semua pemain turut andil selama tampil 2×45 menit. Mayoritas pemain yang diturunkan adalah skuad yang belum merumput di laga uji coba pertama dan kedua. Norfince Boma, penjaga gawang seleksi Timnas Putri memiliki catatan khusus dalam laga uji coba kali ini. Ia merasa timnyas masih kurang dalam berkomunikasi. “Agak kaku, karena kami baru bersama latihan 2 minggu. Jadi, masih penyesuaian. Dan di pertandingan ini, banyak pemain yang masih panik”, tutur kiper asal klub Persitoli Tolikara ini. Pada Sabtu (17/3) pagi, agenda Timnas Putri (Seleksi) kembali menggelar uji coba keempat. Meski belum memastikan siapa calon lawannya, tim SKO Ragunan konon menjadi pertimbangan. (Dre)