Turnamen JAPFA Grandmaster and Women Grandmaster 2018, Dua Pecatur Tuan Rumah Lolos Babak Pertama

Fidle Master (FM) Priasmoro Novendra (kaos hitam) mengalahkan pecatur Filipina, GM Gonzales Jayson dalam JAPFA Chess tournament, di Solo, Kamis (26/4). (tribunnews.com)

Solo- Satu poin berhasil diraih oleh dua pecatur Indonesia dalam JAPFA Grandmaster and Women Grandmaster Chess tournament 2018, babak pertama yang diadakan di Solo Paragon Hotel, Solo. Poin dicetak Fide Master (FM) Novendra Priasmoro dan Women International Master (WIM) Lestari Baiq Vina. Menurut Ketua Bidang Pembinaan PB Percasi, Kristianus Liem, raihan poin ini amat berharga untuk menjadi modal meraih gelar lebih tinggi. Liem menjelaskan, untuk babak pertama Indonesia meraih hasil yang cukup bagus. Dua dari 12 wakilnya dari kategori putra dan putri, berhasil meraih kemenangan. Dirinya menilai hasil tersebut bisa dipertahankan sampai babak selanjutnya. “Di babak pertama ini, diharapkan dapat poin yang terbaik. Ini menjadi poin baik, mengingat lawan yang dihadapi pecatur Indonesia, memiliki gelar yang lebih tinggi,” urainya, Kamis (26/4). Dalam pertandingan babak pertama, di kategori putra, Novendra berhasil mengalahkan pecatur Filipina, GM Gonzales Jayson. Sedangkan untuk wakil putri, Lestari berhasil mengalahkan Women International Master (WIM) asal Serbia, Blagojevic Tijana. Ia menjelaskan, saat ini Novendra memang dalam kondisi bagus. “Sebelumnya ia juga juara di Bangkok Open, dengan raihan nilai 8 poin, dari sembilan babak yang digelar,” jelas Liem. Liem berharap, performa terbaik dari Novendra ini bisa tetap dipertahankan sampai kejuaraan rampung digelar. “Kami sengaja mengundang para pecatur kelas dunia dalam kejuaraan ini. Tujuannya untuk meningkatkan prestasi dari para pecatur Indonesia,” tutur Liem yang juga Ketua Panpel turnamen. Diakuinya, secara rating pecatur Indonesia rata rata secara rating gelar memang masih di rendah dibanding pecatur luar negeri yang menjadi lawannya. “Sehingga di atas kertas mereka (pecatur luar negeri) lebih kuat,” tandas Liem. Dalam pertandingan catur, atlet yang menang mendapatkan satu point, seri nilainya ½ dan kalah nol. Point yang diperoleh nantinya diakumulasi dan yang paling tinggi keluar sebagai juara. Turnamen berlangsung ½ kompetisi sehingga mereka saling bertemu. JAPFA Grandmaster and Women Grandmaster Chess tournament 2018, juga menjadi ajang pecatur Indonesia untuk menaikkan gelarnya dari Fide Master (FM) ke Internasional Master (IM) dan Grand Master (GM). “Namun, jika kalah maka ratingya juga dipertaruhkan karena akan kehilangan point,” lanjutnya. Gelar Grand Master ratingnya minimal harus mencapai 2.500, Internasional Master minimal mencapai 2.400 dan Fide Master minimal 2.300. Sementara untuk kelompok WGM ratingnya minimal 2.300, WIM rating minimal 2.200 dan WFM 2.100. Rating yang akan dicapai para pecatur bakal ketahuan, setelah seluruh pertandingan selesai. (art)

Pecatur 19 Tahun Paksa Legenda Dunia Remis, Novendra Juara di Bangkok

Pecatur Indonesia yang baru berusia 19 tahun, Novendra Priasmoro, menjuarai Turnamen Bangkok Chess Open 2018. (net)

Jakarta- Target PB PERCASI mencetak Grandmaster baru, perlahan mulai menunjukkan hasilnya. Lewat atlet ranking kedua Indonesia, Novendra Priasmoro, 19 tahun, impian melahirkan GM baru sudah di depan mata. Novendra menjadi kampiun turnamen Bangkok Chess Club Open, di Thailand, yang berakhir Sabtu (21/4). Ia membukukan 8 poin tanpa terkalahkan dalam kejuaraan diikuti oleh 196 pecatur dari 37 negara itu. Ia meraih 7 kemenangan dan dua kali remis. Hasil yang diraih pecatur nomor dua nasional ini cukup spektakuler. Dalam perjalanan menjadi juara, ia antara lain mengalahkan unggulan pertama GM Hrant Melkumyan (rating 2669) dari Armenia. Ia juga menahan remis GM Nigel Short (2662). Situasi yang menegangkan dihadapi pecatur Indonesia di akhir turnamen. Pada partai tekahir, atau kesembilan, pecatur dengan rating 2449 itu, harus menghadapi pecatur legendaris asal Inggris, Nigel Short, yang pernah tiga kali juara di ajang ini. Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, berkisah, sejak malam sebelum pertandingan ia menginstruksikan agar Novendra lebih dulu menawarkan remis sekitar tiga sampai lima langkah. “Tujuannya untuk menghormati nama besar Nigel Short. Sebab, sangat tak mungkin Nigel Short yang akan menawarkan posisi remis duluan, kalau tak terpaksa benar,” kata dia, seperti tertuang dalam rilis PB Percasi. Dalam lomba terakhir itu, Novendra dengan dingin meladeni Nigel, yang memakai Pertahanan Prancis. Di partai sebelumnya, ia mampu mengalahkan GM Anton Smirnov(2546), dari Australia, yang memakai pembukaan sama. Nigel mengambil taktik berbeda dengan Smirov pada langkah kesembilan. Tapi, hingga langkah ke-13 posisinya tetap tak bisa unggul. Pada langkah ke-16, Novendra sempat berniat menawarkan remis. Tapi melihat banyak pecatur yang menonton partainya, ia mengaku malu melakukannya. Pertarungan pun terus berlanjut. Akhirnya, waktu yang menentukan datang juga, pada langkah ke-28 setelah melihat posisi lawannya begitu kokoh, Nigel memutuskan menawarkan remis. “I offer you draw,” ucap Nigel sambil menatap Novendra. Tanpa berpikir lagi Novendra langsung mengulurkan tangannya yang berarti menerima tawaran tersebut. “Tawaran ini memang yang saya tunggu,” cerita Novendra. “Remis kan udah pasti juara sendirian, jadi saya ga pakai berpikir lagi, langsung saya sambar tangannya.” Dengan hasil ini, Novendra membukukan 8 poin tanpa pernah terkalahkan. Ia mencetak 7 kemenangan dan dua kali remis. Sungguh suatu gelar juara yang membanggakan. Selain itu, remis dari Nigel memberikan tambahan rating 2,7 poin atau secara total Novendra mendapatkan tambahan rating sebanyak 25,5 poin. Sejak Desember 2017, Novendra mendapat dukungan penuh dari United Tracktors (UT), perusahaan yang menjadi “bapak angkat” nya. Ia menjadi salah satu pecatur muda yang diproyeksikan untuk segera meraih gelar Grandmaster. Dengan posisi teratas Novendra, program PB PERCASI pada 2018, mengukir prestasi gemilang di ajang internasional. Sebelumnya, dalam Asian Youth Chess Championship 2018 di Chiangmai, Indonesia merebut dua medali emas dan satu perunggu, dan seluruh enam pecatur yang dikirim mampu masuk 10 besar dalam berbagai kategori. Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto menyatakan rasa bangganya dengan prestasi yang diraih Novendra. “Semoga ini jadi penyemangat bagi pecatur lainnya, untuk tak mudah menyerah dalam meraih prestasi. Bukti bahwa atlet-atlet catur kita layak didukung dunia usaha, karena talentanya memang luar biasa,” kata Utut. (Art)

Novendra Priasmoro, Remaja 18 Tahun Yang Dilarang Bertanding Catur

Pecatur-Novendra-Priasmoro-penyandang-gelar-FIDE-Internastional-Master-IM

Jakarta- “Kalau sudah juara dunia, jangan lupa sama saya”. Begitu kata yang terucap dari Andrei Kovalev, melihat bakat catur yang dimiliki ‘anak ajaib’ Novendra Priasmoro. Kovalev adalah pelatih yang dikontrak Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) selama 2013-2014. Pria asal Belarus itu meraih gelar Internasional Master (IM) pada 1989, serta meraih gelar Grandmaster (GM) pada 1991. Ramalan Kovalev bukan main-main. Novendra tergolong ‘anak ajaib’, remaja 18 tahun itu telah menyandang gelar FIDE Internasional Master dengan rating Elo 2438. Bila syarat dipenuhi, seperti mencapai norma GM sebanyak tiga kali dan menaikkan rating Elo-nya hingga 2500, maka, predikat Grandmaster berada dalam genggaman remaja yang hobi sepak bola itu. “Target saya itu meraih gelar Grandmaster pada 2020. Sekarang, ikut program UT Inspiring Youth (program pembinaan atlet muda berprestasi Indonesia yang disponsori salah satu perusahaan distribusi kendaraan berat), mudah-mudahan segera terwujud,” cetus remaja kelahiran Jakarta, 24 November 1999 itu. Guna memuluskan langkahnya, siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sriwijaya Jakarta itu terus menempa kemampuan di bawah arahan Kristianus Liem, Pembina UT Inspiring Youth sekaligus Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB Percasi. Termasuk mengikuti beberapa pertandingan internasional secara berkesinambungan, dan dibimbing pelatih terbaik. “Tahun lalu saya ikut turnamen catur di Penang, Malaysia (9th Penang Heritage City Internasional Chess Tournament Kategori Open, 3-10 Desember 2017). Di Penang saya berhasil menaikkan rangking unggulan 3, dari sebelumnya unggulan 7. Sehingga dapat tambahan angka 14,1,” sambung pemilik akun resmi Instagram @noven_99 itu. Kini, ia tengah mempersiapkan diri tampil di  turnamen catur 18th Bangkok Chess Open 2018 di Bangkok, Thailand, 13-21 April mendatang. “Untuk turnamen di Thailand saya mempersiapkan diri dengan baik. Latihan terus biar nanti bisa meraih hasil terbaik,” sebut pecatur yang mengidolakan seniornya, Grandmaster (GM) Susanto Megantara itu. Dengan sederet prestasi tingkat nasional maupun internasional, ternyata memberi cerita lain pada kehidupan peraih juara satu Kejuaraan World School 2014 di Brazil itu. “Kalau ada kejuaraan catur di sekolah atau yang mewakili sekolah, saya nggak boleh ikut. Mungkin karena saya punya gelar IM (Internasional Master), jadi nggak dikasih main. Pokoknya sudah nggak boleh ikut kejuaraan,” cetusnya sambil senyum. Pada usia belia, yakni ketika berumur tujuh tahun, Novendra mulai mengenal catur melalui sosok sang ayah. “Umur tujuh tahun saya pertama kali melihat ayah main catur. Dari situ saya belajar bermain catur. Setahun kemudian saya masuk sekolah catur Utut Adianto (seorang pecatur terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan penyandang Grandmaster Indonesia berperingkat tertinggi di dunia saat ini),” tutur juara satu Kejuaraan Asian Junior U-20 di Philipina pada 2017 itu. Kedepan, Novendra berharap makin banyak remaja sebayanya yang mengikuti jejaknya untuk menggeluti olahraga yang mungkin bagi sebagian orang dianggap membosankan, bahkan disebut bermain dalam sunyi, serta bisa menguras otak. “Semoga makin banyak remaja yang melakukan hal positif, dan kalau bisa makin banyak yang bermain catur. Karena sukses terletak pada mereka yang meraih sesuatu lebih dari diri mereka sendiri,” papar pecatur murah senyum itu. (adt) Nama : Novendra Priasmoro Tempat /Tgl Lahir : Jakarta, 24 November 1999 Usia : 18 Tahun Sekolah : SMK Sriwijaya (Kelas XII) Gelar Saat Ini : Master Internasional (MI) / 2017 Elo Rating Saat Ini : 2438 (Target Elo Rating untuk GM 2500) Target mencapai gelar Grandmaster :Tahun 2020 Instagram : @noven_99 Hobby : Catur, Sepak Bola Prestasi Nasional : 1. Juara satu Japfa Chess Festival U-14 (2012) 2. Juara satu Kejuaraan Nasional U-15 (2014) 3. Juara satu Japfa Chess Festival U-18 (2015) 4. Juara satu Kejuaraan Nasional U-17 (2015) 5. Juara satu Kejuaraan Nasional U-19 (2016) 6. Juara satu Kejuaraan Nasional Senior (2017) Prestasi Internasional : 1. Juara satu APPSO (2012) Indonesia 2. Juara satu Kejuaraan World School (2014) Brazil 3. Juara satu Japfa Internasional Master (2016) Indonesia 4. Juara satu Kejuaraan Asian Junior u-20 (2017) Philipina 5. Juara tiga Penang Open (2017) Malaysia