Bawa Nama Indonesia, Tim Garuda Baseball Softball Club (GBSC) U-10 Raih Runner Up Kejuaraan Asia Pacific 2018 di Filipina

Tim Bisbol Indonesia U-10 yang diwakili tim Garuda Baseball Softball Club (GBSC), meraih poisisi runner up di PONY Baseball and Softball Asia Pasific di Filipina. (istimewa)

Tanauan City- Menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang pada bulan Agustus, olahraga Indonesia mendapatkan kabar gembira. Tim Bisbol Indonesia usia 10 tahun kebawah (U-10) berhasil meraih juara kedua, pada turnamen bisbol Protect Our Nation Youth (PONY) Baseball and Softball Asia Pasific, di Tanauan City, Filipina, pada 31 Mei-2 Juni 2018. Meski lolos ke final, namun Tim Indonesia yang terdiri dari 14 atlet cilik tersebut gagal membendung serangan dari Filipina. Tim tuan rumah akhirnya keluar sebagai juara pertama dan mendapat satu tiket ke kejuaraan dunia bisbol usia 10 tahun, di Amerika Serikat, pada Agustus mendatang. Irsyad Prawiradilaga, pelatih kepala Tim Bisbol Indonesia U-10 mengatakan jika dirinya sangat bangga terhadap para prestasi atlet cilik Indonesia atas raihan yang dicapainya pada kejuaraan kali ini. “Perjuangan yang ditunjukan oleh atlet Indonesia sangat luar biasa, terutama pada pertandingan final. Mereka bermain dengan semangat juang yang tinggi meskipun lawannya adalah tim yang kuat,” tambah Irsyad. Tim Indonesia U-10 kali ini diwakili oleh Garuda Baseball Softball Club (GBSC), yang sukses jadi kampiun pada kejuaraan PONY wilayah Indonesia U-10 February lalu, dan mewakili Indonesia pada kejuaraan Asia Pasifik. Febry Darmansyah, Ketua Umum GBSC menjelaskan tim GBSC yang bertanding di Filipina merupakan tim masa depan Indonesia. “Semoga dengan prestasi menjadi juara kedua ini, dapat memacu mereka untuk lebih giat berlatih dan meraih hasil maksimal di kemudian hari,” tutur Febry. Pada akhir Juni nanti, tim Indonesia U-12, U-13 dan U-16 akan berlaga di Kejuaraan Asia Pacific, di Korea Selatan dan Filipina. Ketiga tim yang mewakili Indonesia juga berasal dari Garuda Baseball Softball Club (GSBC). (art)

Kalah Tipis Dari Tuan Rumah Thailand, Srikandi Indonesia Gagal Lolos ke Semifinal Piala Uber

Meski Gregoria Mariska Tunjung sempat memberi angka bagi tim Uber Indonesia, namun tak menyelamatkan dari kekalahan 3-2 atas Thailand, di perempat final. (tempo.co)

Jakarta- Srikandi Indonesia gagal lolos ke semifinal Piala Uber 2018. Langkah Greysia Polii dkk harus terhenti usai dikalahkan tuan rumah Thailand dengan skor tipis 2-3 di babak perempat final, Kamis (24/5), di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Di semifinal, Jumat (25/5), Thailand akan menghadapi China. Sedangkan Jepang berjumpa dengan Korea Selatan. Tunggal pertama Indonesia, Fitriani masih belum mampu meruntuhkan wakil Thailand, Ratchanok Intanon. Fitriani menyerah dalam duel dua gim, 8-21, dan 7-21, pada pertandingan berdurasi 33 menit. Kedua pemain sudah pernah bertemu sebanyak tiga kali, namun pebulutangkis Indonesia berusia 19 tahun itu tak satupun meraih kemenangan dari pemain utama Negeri Gajah Putih itu. Kemenangan Ratchanok atas Fitriani selalu didapat dalam pertarungan dua gim. Dan, pertemuan terakhir mereka terjadi di Indonesia Master 2018. Pebulutangkis Pelatnas Cipayung itu kalah 17-21 dan 16-21. “Pertama-tama sama mau minta maaf sama tim karena dari kemarin belum bisa menyumbangkan poin kepada tim. Tadi lawan memang masih di atas saya dan tekanan bolanya lebih menekan ke saya, lebih mengontrol juga,” ujar Fitriani usai laga. “Reaksi saya terlambat terus dan banyak error. Nggak bisa keluar permainannya,” tambah dara kelahiran Garut, Jawa Barat, 27 Desember 1998 itu. Tertinggal 0-1 dari Thailand, Indonesia bangkit melalui pasangan ganda Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Duet Merah Putih yang bertengger di peringkat 6 dunia itu tak memiliki kesulitan melumpuhkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dalam tempo 52 menit dengan skor 21-11, dan 21-16. Kedudukan menjadi imbang 1-1. Indonesia membentang asa dengan memimpin 2-1 lewat tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Dara kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 18 tahun silam itu menang dramatis pada laga sepanjang 40 menit atas Nitchaon Jindapol dalam dua gim, 21-10, dan 22-20. “Saya tidak terbeban apa-apa. Karena pastinya dia ada tekanan lebih, karena dia tuan rumah. Saya rasa dia tekanan untuk menangnya lebih tinggi,” cetus juara dunia junior BWF 2017 itu. Sayang, dobel Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta gagal mengamankan kemenangan bagi skuat Merah Putih. Mereka takluk dua gim langsung dari pasangan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai setelah berjuang selama 55 menit dengan skor 20-21, dan 12-21. Membuat kedudukan imbang 2-2. Tuan rumah Thailand akhirnya memastikan satu tiket ke semifinal setelah di partai penentuan Busanan Ongbamrungphan sukses menyingkirkan tunggal putri Indonesia Ruselli Hartawan, dua gim langsung 21-9, dan 21-12 dalam tempo 37 menit. Ini menjadi pertemuan kedua bagi mereka. Terakhir mereka berjumpa di ajang BWF World Junior Mixed Team Championship 2014. Busanan yang kini bertengger di peringkat 22 dunia itu menang 21-16, dan 21-13. “Ini pertama kali saya main jadi penentu. Jadi mainnya nggak lepas. Sementara lawan juga mainnya all out. Pas main saya agak tegang, terus pas mau keluar supaya nggak tegang itu lebih susah dari pada yang kemarin. Kalau kata pelatih saya kalah pukulan,” cetus pemain asal klub Jaya Raya Jakarta itu. (Adt)

Ruselli Hartawan Libas Peraih Emas Olimpiade London, Indonesia Jadi Runner Up Grup D Piala Uber

Tunggal putri kelima Tim Uber Indonesia, Ruselli Hartawan, sukses mengalahkan eks pemain nomor satu dunia asal China, Lu Xuerui, lewat pertarungan tiga gim. (tempo.co)

Jakarta- Srikandi Indonesia harus puas menempati posisi runner up grup D Piala Uber usai kalah tipis 2-3 atas China. Namun, hasil itu sudah cukup untuk meloloskan Greysia Polii dkk ke babak perempat final. Melakoni laga di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (23/5), tunggal putri Ruselli Hartawan, yang turun di partai kelima berhasil memangkas kekalahan Indonesia dari Negeri Tirai Bambu. Pebulutangkis kelahiran Jakarta, 20 tahun silam itu melibas peraih medali emas Olimpiade 2012, London, Inggris, sekaligus mantan pemain nomor satu dunia, Lu Xuerui, lewat pertarungan melelahkan tiga gim, 15-21, 21-19, dan 21-18, dalam tempo 57 menit. Kedua pemain terakhir bertemu pada ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Ruselli menyerah rubber game, 21-16, 8-21, dan 11-21. “Sempat mikir, wah lawan Li Xuerui bisa nggak ya menang? Tapi, akhirnya saya nggak pikirin. Anggap saja latihan lawan senior,” ujar pebulutangkis rangking 77 dunia itu usai laga. Merah putih juga berhasil mencuri angka melalui Gregoria Mariska Tunjung. Setelah memainkan laga berdurasi 45 menit, pebulutangkis tunggal berusia 18 tahun ini menang dua gim langsung atas Gao Fangjie, 23-21, dan 21-16. Sayang, tunggal pertama Indonesia, Fitriani gagal menyumbang kemenangan. Ia takluk dua gim langsung dalam tempo 32 menit, dengan skor 10-21, dan 15-21, dari Chen Yufei. Setali tiga uang di nomor ganda. Duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum mampu meruntuhkan pertahanan pasangan Chen Qingchen/Jia Yifan. Mereka tumbang dua gim langsung, 13-21, dan 19-21, dalam tempo 46 menit. Senasib, dobel Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta juga belum mampu membendung keperkasaan Huang Yaqiong/Tang Jinhua. Mereka dipaksa menelan pil pahit usai kalah dua gim langsung, 16-21, dan 16-21, pada pertandingan berdurasi 38 menit. “Tim Uber sudah kerja keras dalam pertandingan tadi. Kami akui keunggulan tim Tiongkok, Khususnya nomor ganda,” ujar Susi Susanti, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). “Tapi, secara keseluruhan penampilan para atlet maksimal,” tutupnya. (Adt)

Skema Berjalan Efektif, Tim Putri Kota Tangerang Selatan Lumat Kota Tangerang Raih Titel Juara POPDA

Tim Basket putri Kota Tangerang Selatan (hijau) unggul 55-40 dari Kota Tangerang , dalam laga final Bola Basket POPDA IX/2018, Rabu (9/5). (Pras/NYSN)

Tangerang- Tim basket putri Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tampil superior, di partai final Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) IX/2018 Tingkat Provinsi Banten. Memainkan laga puncak di Jetz Stadium, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/5), mereka melumat Kota Tangerang dengan skor 55-40. Kedua tim mengawali laga dengan ketat. Angka imbang 2-2 satu menit pertandingan berjalan. Kota Tangsel kemudian unggul 8-6. Mendapat tambahan 6 angka, Kota Tangsel menutup kuarter pertama 14-10. Berlanjut di kuarter kedua, Kota Tangerang bangkit mengejar ketertinggalan. Anak asuh Andhika Yaban itu mampu memperkecil marjin angka 16-14. Tapi, pertahanan Kota Tangsel masih terlalu tangguh hingga memimpin 18-15. Namun, satu menit sebelum kuarter ini berakhir Kota Tangerang justru membalikkan keadaan. Mereka unggul 18-23 sekaligus menyudahi kuarter ini. “Kami bisa unggul di kuarter kedua. Tapi, selepas itu kami kurang fokus. Padahal, saya sudah ingatkan ke pemain untuk melakuan defense secara ketat. Lawan juga diuntungkan dengan bigman. Sehingga mereka lebih kuat karena secara ukuran lebih besar dari pemain yang kami miliki,” ujar Andhika usai laga. Paska Jeda half time, Kota Tangsel tampil menggila melalui Jasmine Isabelle Farr, guna memangkas jarak angka dari Kota Tangerang. Dua angka dihasilkan Kota Kota Tangsel melalui tembakan bebas hingga skor berubah 21-23. Angka kedua tim imbang 25-25 di tiga menit pertandingan berjalan. Kota Tangsel melesat dengan keunggulan 32-28. Kota yang dipimpin Airin Rachmi Diany itu membungkus kuarter ini 38-31. “Kuarter ketiga kami bisa unggul. Karena kuarter kedua kami tertinggal, maka saya berusaha tampil fight dan all out,” cetus Jasmine, kapten tim Kota Tangsel, asal SMA Santa Laurensia. “Terlebih chemistry tim bagus serta tidak ada yang egois. Bersyukur kami bisa unggul hingga akhir pertandingan,” tambahnya. Kuarter terakhir, Kota Tangerang berusaha keras membongkar pertahanan lawan. Beberapa kali kesempatan mampu dimaksimalkan dengan baik untuk memundi angka. Skuat Kota Tangsel berhasil menjaga konsistensi dan mengendalikan marjin angka. Jasmine sempat diistirahatkan di awal kuarter ini dan kembali dimainkan pada tiga menit sisa pertandingan. Tim berkostum hijau ini akhirnya menyegel kemenangan dengan unggul jauh 55-40. “Pertandingan hari ini sudah sesuai skema. Kami sengaja menurunkan pemain kedua. Itu yang membuat kami tertinggal di kuarter kedua dari sebelumnya. Dan, ketika lawan sudah mulai kelelahan kami kembali memasukan starting five,” urai Athini Mardlatika El Hassan, arsitek Tim Putri Kota Tangsel. “Yang pasti gameplan berjalan sukses. Kami juga mengapresiasi tim lawan karena di luar prediksi kami mereka bisa melaju ke final. Kedepan, berharap kemampuan tim lebih baik. Sebab, kami nantinya akan bermain mewakili daerah di ajang POPWIL,” tutupnya. (Adt)

Fight Di Detik Akhir, Tim Putra Kabupaten Tangerang Kunci Gelar Basket Usai Tekuk Kota Tangsel

Dua pemain Tim Basket Kabupaten Tangerang (hitam) mengepung pemain Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dalam laga final Bola Basket POPDA IX/2018, Rabu (9/5). (Pras/NYSN)

Tangerang- Duel panas tersaji di laga puncak Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) IX/2018 Tingkat Provinsi Banten, antara tim basket putra Kabupaten Tangerang kontra Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Rabu (9/5). Bertanding di arena Jetz Stadium, Kabupaten Tangerang, Banten, anak asuh Teddy Cahyadi menghempaskan wakil Kota Tangsel, 60-54. Setelah tip-off, Kabupaten Tangerang langsung tampil ofensif, guna memundi angka. Bahkan, mereka mampu unggul cepat 2-0 atas Kota Tangsel. Tak tinggal diam, Kota Tangsel berusaha mengimbangi kecepatan pemain lawan guna mencetak angka. Hasilnya, tim berjersey putih ini menyudahi kuarter ini, 18-15. Selepas kuarter awal, kedua tim terus memberikan ancaman ke daerah pertahanan masing-masing. Kota Tangsel sempat unggul tipis 23-22 memasuki lima menit laga. Namun, Kabupaten Tangerang lalu merespon cepat. Jovano, pemain bernomor punggung 6 sukses melesakkan tembakan tiga angka membuat kedudukan imbang 27-27. Memaksimalkan kesempatan serta bermain sabar jadi senjata ampuh Kota Tangsel mengunci kuarter ini dengan skor 33-29. Memasuki kuarter ketiga, laga masih berjalan dalam tempo tinggi. Usaha keras Alexander Matthew dkk membongkar defense man to man marking Kota Tangsel, bisa menipiskan marjin angka 35-32. Kota Tangsel menjauh 38-32 berkat tembakan tiga angka. Dan, tambahan empat angka di satu menit terakhir hingga Kota Tangsel membungkus kuarter ini, 42-37. Ketenangan skuat Kota Tangsel mengontrol permainan membuat mereka menjaga keunggulan 50-43 di pertengahan gim kuarter akhir. Mendapat dukungan penuh dari suporter sejak awal hingga akhir pertandingan, menambah spirit lebih bagi punggawa Kabupaten Tangerang. Terbukti, mereka memangkas jarak angka 50-48. Tensi laga kembali memanas, setelah Kabupaten Tangerang mencetak angka imbang 51-51. Sedangkan bola rebound gagal dimaksimalkan untuk memanen angka oleh skuat Kota Tangsel. Justru, Kabupaten Tangerang memimpin 57-54. Tambahan dua angka lewat tembakan bebas memastikan Kabupaten Tangerang mengunci kemenangan atas Kota Tangsel, 60-54. “Saya hanya mengingatkan pada semua pemain bahwa kalian sudah latihan, kemudian latih tanding. Dan, apa yang sudah didapat harus bisa dimaksimalkan pada pertandingan ini. Gameplan sempat ada yang loss,” tegas Teddy, Juru Racik Tim Putra Kabupaten Tangerang usai laga. “Sebagai pelatih hanya menekankan, ini kesempatan untuk menjadi juara. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Dan mereka main tak mau kalah. Ini terlihat melalui perjuangan di menit-menit akhir. Dan, akhirnya bisa memenangi pertandingan ini,” lanjutnya. Sementara, Alexander, Kapten Tim Kabupaten Tangerang, mengatakan timnya optimis memenangi partai final ini. “Kami optimis juara. Karena semua pemain yang bertanding ini pilihan. Mereka punya kelebihan masing-masing. Apalagi, pelatih bilang harus bermain all out hingga pertandingan selesai,” tukasnya. Sedangkan, Samuel David Lumintang, Arsitek Tim Putra Kota Tangsel mengaku, jika skuatnya sudah bermain dengan baik. Namun, lantaran lengah sehingga kecolongan dari lawan, terutama di detik-detik terakhir, membuat mereka harus puas meraih runner-up. “Intinya mereka bermain baik. Mungkin ada momen-momen yang gagal dimanfaatkan dengan baik oleh pemain. Tapi, saya puas dengan penampilan tim. Selanjutnya, harus tetap fokus mencapai target dan berlatih secara intensif,” tutur David. (Adt)

Pesilat PPLP Indonesia Borong Enam Emas di Kejuaran Dunia Junior, Thailand Sabet Juara Umum

Kontingen Pencak Silat Junior Indonesia meyabet posisi runner up pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior 2018, di Songkhla, Thailand. (deskgram)

Jakarta- Pesilat junior Indonesia menduduki posisi runner up di Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior 2018, yang berlangsung di Songkhla, Thailand. Sebanyak enam emas, empat perak dan empat perunggu berhasil dibawa pulang, para pesilat junior itu saat bertanding sejak 23-28 April 2018. Keenam medali emas itu masing-masing dipersembahkan oleh enam pesilat yang dibina di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), yakni Khoirudin Mustaqim yang tampil di kelas C Putra asal PPLP Jawa Tengah, Hidayat L yang tampil di kelas E putra asal PPLP Sulut. Llau, Yuliana dari kelas A putri asal PPLP NTB, Kurnia Fatma kelas B putri asal PPLP Jawa Tengah, Triana Ragil kelas F putri asal PPLP Jateng, serta Fadia Salsadila dan Nadya Putri Larasati yang tampil disektor ganda putri asal PPLPD Jabar. Chef de Mission (CdM) Kontingen Merah Putih, Teguh Raharjo mengatakan, hasil ini sudah maksimal. “Target meraih emas di katagori tanding dr 11 atlet yang tampil mampu mendulang medali emas, sudah sesuai dengan prediksi,” ujar pria yang menjabat sebagai Asisten Deputi III pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora, Sabtu (28/4). “Seharusnya kita pantas mendapatkan medali emas di kategori tunggal putra dan regu putri,” tambahnya. Namun ia menyatakan bila nomor seni kategori TGR (Tunggal, Ganda dan Regu) tak terpenuhi, lantaran situasi yang tidak kondusif dalam penjurian, karena juri sangat subjektif, dan tim Indonesia tak mengirimkan wasit/juri Tuan rumah, Thailand, tampil sebagai juara umum dalam perhelatan ini setelah menyabet delapan emas. Meski demikian, kontingen Indonesia patut berbangga, salah satu atlet mampu meraih penghargaan atlet terbaik putri atas nama Yuliana kelas A putri dari PPLP NTB. (art)

Ronald/Anissa Telan Pil Pahit, Duet Tiongkok Jadi Kampiun China Master 2018

Ganda campuran Ronald Alexander/Anissa Saufika, takluk dalam laga rubber game di partai final China Master 2018, oleh pasangan non unggulan, Guo Xinwa/Liu Xuanxuan. (kompas.com)

Jakarta- Harapan untuk membawa pulang gelar juara ke Tanah Air dari negeri Tiongkok pupus. Satu-satunya wakil Merah Putih di partai puncak China Master 2018, Minggu (15/4), pasangan ganda campuran Ronald Alexander/Annisa Saufika, harus menelan pil pahit. Berlabel status unggulan satu, justru gagal mengadang duet tuan rumah non unggulan, Guo Xinwa/Liu Xuanxuan. Dobel Tiongkok itu menang dalam drama tiga gim dengan skor 21-17, 7-21, dan 21-19. Memainkan partai berdurasi 55 menit, pada gim pertama, Ronald/Anissa akhirnya tumbang. Berulang kali tekanan dilakukan, namun pertahanan dobel Tiongkok tak mudah ditembus. Meski angka kedua pasangan juga tidak berjarak jauh, namun wakil tuan rumah sukses menutup gim pertama dengan skor 21-17. Memainkan gim kedua, Ronald/Anissa membentang asa. Mereka terus memimpin perolehan angka atas pasangan Negeri Tirai Bambu itu. Hingga akhirnya mengunci kemenangan dengan skor 21-7, sekaligus memperpanjang nafas guna memainkan gim penentu. Pertarungan ketat tersaji di gim ketiga. Kedua pasangan berusaha mematahkan serangan lawan. Bahkan, angka kedua pasangan juga tak berselisih jauh. Namun, Ronald/Anissa harus mengubur impian jadi kampiun di ajang China Master 2/18. Usai melakoni pertarungan melelahkan, dobel Guo/Liu memastikan juara dan mengunci gim ketiga dengan skor ketat 21-19. Hasil ini membuat wakil Merah Putih itu harus puas menjadi runner-up. Berdasarkan catatan, partai puncak ini jadi pertemuan pertama bagi kedua pasangan. Dengan kemenangan itu, Guo/Liu memimpin rekor pertemuan menjadi 1-0 atas pasangan Ronald/Anissa. (Adt)

Kalah Terhormat di Final Putri Proliga, BJB Ingin Tiru Semangat Pertamina Energi

Tim Putri Bandung Bank BJB Pakuan (biru) tak patah semangat walau kalah di partai final Putri Proliga 2018 dari Pertamina Jakarta Energi. (krjogja.com)

Yogyakarta- Dua tahun berturut-turut selalu gagal di partai final nyatanya tak membuat Jakarta Pertamina Energi menyerah. Di laga final Proliga 2018 yang yang dilangsungkan di GOR Amongraga, Yogyakarta, pada Minggu (15/4/), tim Pertamina mampu mengakhiri paceklik gelar. Merek sukses mengandaskan perlawanan Putri Putri Bandung Bank BJB Pakuan, tiga set langsung 25-20, 25-18 dan 25-17. Tangis haru tak terbendung ketika block Kyla di depan net membuat bola berbalik masuk ke lapangan Putri BJB Bandung. Tepat saat itu juga papan skor berubah 25 untuk Pertamina dan 17 untuk BJB yang secara langsung mengakhiri partai penentuan juara tersebut. Seluruh pemain Pertamina yang sepanjang pertandingan tampil minim kesalahan langsung tersungkur menangis terharu karena akhirnya menyudahi paceklik gelar selama dua tahun terakhir. Sejak 2016 dan 2017 putri Pertamina harus menelan pil pahit kalah di setiap laga final. Kapten tim Novia Andriyanti, saat bertemu dengan wartawan pun tak bisa banyak berkata. Ia merasa sangat bersyukur atas kemenangan di partai final hari ini. “Hari ini sangat ditunggu-tunggu selama dua tahun terakhir dan saya hampir tak bisa berbicara lagi. Kami bisa kompak hari ini dan suport serta doa keluarga dan suporter Pertamina menjadi berkah bagi kami,” ungkapnya tersenyum, pada Minggu (15/4). Manajer Putri Pertamina Energi Widi Triyoso, juga tak bisa menutupi rasa bahagia. Sembari menyeka keringatnya, Widi mengungkap rasa puas dengan raihan juara di tahun 2018. “Ini penantian cukup panjang kami dan kami bersyukur bisa juara. Manajemen sudah memastikan atas raihan juara ini, kami beri bonus dua kali lipat dari yang dibagikan di 4 besar kemarin,” ungkapnya, dilansir Kedaulatan Rakyat (KR). Sementara, kubu BJB Bandung yang dipaksa harus puas berada di tempat kedua. Mereka mengaku mendapat pengalaman berharga dari kekalahan melawan tim putri Pertamina. Terlepas dari hilangnya gelar juara pertama, BJB melalui Direktur Utama Ahmad Irfan mengaku sangat puas dengan raihan juara kedua Proliga 2018. “Tahun lalu kami gagal masuk final, dan sekarang dapat juara kedua. Alhamdulillah dengan hasil ini dan pengalaman luar biasa untuk tim kami,” terangnya usai laga. BJB pun menargetkan kompetisi Proliga tahun depan bisa meraih gelar juara pertama. (Art)

Strateginya Buntu, Tunggal Putra Pelatnas U-19 Akhirnya Harus Puas Jadi Runner-Up

Tunggal putra junior Indonesia, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (baju biru), meraih runner-up usai ditaklukkan Kunlavut Vitidsarn, 14-21 dan 9-21. (Adt/NYSN)

Jakarta- Tunggal putra junior Indonesia, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, harus puas menjadi runner-up turnamen bulutangkis ‘Pembangunan Jaya Raya Yonex-Sunrise Junior Grand Prix Gold 2018’. Di partai final, Minggu (8/4), pebulutangkis Pelatnas Cipayung itu gagal menaklukkan pemain unggulan satu asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn, pada laga berdurasi 37 menit, dengan skor 14-21 dan 9-21. Ikhsan yang menempati unggulan dua mampu mengimbangi wakil Thailand itu di awal-awal gim. Lawan berhasil mengoleksi angka pertama 1-0, setelah bola pengembalian Ikhsan tak berhasil melewati net. Perolehan angka kedua pemain berlanjut. Bola pendek di depan net yang dilakukan Ikhsan gagal dikembalikan dengan sempurna oleh lawan. Skor pun berubah menjadi 3-4. Lalu, kedudukan kembar 5-5 tercipta, setelah siswa Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan Jakarta itu sukses membuat bola bergulir dibibir net tanpa mampu dikembalikan Kunlavut. Smash backhand tajam dari Ikhsan membuat ia unggul 6-5 atas pebulutangkis Negeri Gajah Putih itu. Namun, Kunlavut mampu menutup interval gim pertama dengan skor 11-8. Tekanan yang dilancarkan pebulutangkis Thailand itu terus memberikan ancaman ke jantung pertahanan Ikhsan. Akibatnya, angka demi angka dikumpulkan Kunlavut hingga kedudukan 19-13. Lalu, bola yang tak mampu melewati net dari ikhsan memastikan berakhirnya gim pertama dengan skor 14-21. Memasuki gim kedua, Ikhsan mencoba menerapkan strategi baru. Namun, kematangan yang dimiliki Kunlavut memaksa pebulutangkis asal PB Djarum Kudus itu menyerah di interval gim kedua dengan skor 4-11. Saat kedudukan 4-15, aksi brilian ditunjukkan pebulutangkis Thailand, saat ia mampu mengembalikan bola Ikhsan yang tipis bergulir di depan net, membuat kedudukan berubah menjadi 4-16. Gelar juara untuk Kunlavut makin dekat usai ia mampu melakukan smash keras menyilang yang tak mampu dikembalikan Ikhsan untuk terjadinya game point 20-9. Bola Ikhsan yang melebar jauh dari lapangan akhirnya memastikan Kunlavut menjadi kampiun di turnamen bergengsi junior itu dengan skor 21-9. “Tadi gim pertama angkanya masih kejar-kejaran karena saya sudah tahu pola permainan lawan. Misalkan bolanya mau kemana, terus saya antisipasinya bagaimana,” ujar Ikhsan usai pertandingan. “Pas angka 11 ke atas, lawan tiba-tiba merubah pola. Saya juga ikut merubah. Tapi, strategi saya juga nggak jalan, saya mulai nge-blank,” lanjut pebulutangkis yang juga pernah bermain di ganda campuran bersama Yasnita Enggira itu. Berdasarkan catatan, kedua pemain bertemu empat kali, dua diantaranya di turnamen ‘Pembangunan Jaya Raya Yonex-Sunrise Junior Grand Prix Gold’. Pada 2016, Ikhsan tumbang dua gim dengan skor 21-23 dan 15-21. Kemudia, pada 2017, ia juga kalah dua gim dengan skor 17-21 dan 7-21. “Dari dulu kalau ketemu dia (Kunlavut) maunya menang. Ya, mungkin kalah jam terbang. Tapi, yang pasti, saya akan terus belajar dari setiap pertemuan dengan dia,” tutup Ikhsan. (Adt) Hasil Pertandingan Final, Minggu (8/4) : Kategori U-15: 1. Tunggal Putra Pranav Rao Gandham (India) vs Justin Shou Wei Hoh (Malaysia) 21-13, 21-16 2. Tunggal Putri Ellena Manaby Yullyana (Indonesia) vs Pitchamon Opatniput (Thailand) 19-21, 22-20, dan 22-20 3. Ganda Putra Pranav Rao Gandham/Sai Vishnu Pullela (India) vs Justin Shou Wei Hoh / Mohamad Razif M Fazriq (Malaysia) 24-22, 23-25, dan 21-16 4. Ganda Putri Mikala Kani/Febi Setianingrum (Indonesia) vs Farica Abela/Ester Nurumi Tri Wardoyo 23-21, 13-21, dan 21-18 Kategori U-17 1. Tunggal Putra Jacky Jing Hong Kok (Malaysia) vs Hak Joo Lee (Korea Selatan) 21-17, 22-20 2. Tunggal Putri Aisyah Sativa Fatetani (Indonesia) vs So Yul Lee (Korea Selatan) 15-21, 21-13, dan 21-19 3. Ganda Putra Rian Cannavaro/Asghar Herfanda (Indonesia) vs Muhammad Satria/Muhammad Haikal Zaki (Indonesia) 21-17, 21-18 4. Ganda Putri Hye Jin Choi/So Yul Lee (Korea Selatan) vs Lanny Tria Mayasari/Tryola Nadia (Indonesia) 18-21, 21-17, dan 21-13 5. Ganda Campuran Muhammad Nendi Novantino/Tryola Nadia (Indonesia) vs Galuh Dwi Putra/Nabila Putri Arsyillah (Indonesia) 21-7, 20-22, dan 21-19 Kategori U-19  1. Tunggal Putra Kunlavut Vitidsarn (Thailand) vs Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (Indonesia) 21-14, 21-9 2. Tunggal Putri Zhiyi Wang (China) vs Zhou Meng (China) 21-15, 21-16 3. Ganda Putra Di Zijian/Wang Chang (China) vs Guo Xinwa/Shiwen Liu (China) 21-13, 22-20 4. Ganda Putri Liu Xuanxuan/Yuting Xia (China) vs Chen Yingying/Zhang Shuxian (China) 21-16, 21-18 5. Ganda Campuran Shang Yichen/Yijing Li (China) vs Wang Chang/Yuting Xia (China) 21-19, 21-19

Tim Putri U-12 Gading Muda Jadi Runner-Up, Pelatih : Ini Pencapaian Luar Biasa

Putri U-12 Gading Muda (hitam) meraih runner-up usai kalah dari Cakrasakti dengan skor 22-42, di partai final, Minggu (1/4). (Adt/NYSN)

Jakarta- Tim Putri U-12 Gading Muda gagal mewujudkan impian meraih gelar juara pada Kejuaraan Basket Usia 12 Tahun (U-12) Pengurus Kota (Pengkot) Perbasi Jakarta Barat, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Minggu (1/4). Gading Muda harus puas menjadi runner-up setelah di partai pamungkas tak mampu membendung ketangguhan Tim Basket Cakrasakti, dengan skor 22-42. Di kuarter pertama, kedua tim bermain impresif. Sayang, Belva dkk hanya mampu mencetak satu angka, sedangkan Tim Cakrasakti berhasil mengoleksi 13 angka. Memasuki kuarter kedua, anak asuh Stanly Indarto itu masih belum berhasil keluar dari tekanan lawan. Cakrasakti akhirnya mampu menjaring 10 angka, dan menutup kuarter kedua dengan skor 23-4. Tak patah semangat, Gading Muda terus memberikan tekanan pada Hillary dkk. Namun, perjuangan pasukan hitam-kuning itu hanya mampu menambah 5 angka sebelum pertandingan di kuarter ketiga berakhir dengan skor 9-34. Pertarungan ketat justru terjadi di kuarter keempat. Kedua tim saling ‘jual-beli’ serangan. Hasilnya, Gading Muda berhasil meraup tambahan 13 angka. Meski begitu, belum mampu mengejar ketertinggalannya dari Cakrasakti. Hingga wasit meniup pertandingan usai, Cakrasakti tetap unggul dengan skor akhir 42-22. Sang arsitek Gading Muda, Indarto mengatakan menghadapi kejuaraan ini persiapan yang dilakukan timnya sangat minim. Meski demikian, ia tetap mengapresiasi performa anak didiknya tersebut. “Secara umum kami memang gagal meraih juara. Tapi, dibilang gagal 100 persen juga tidak. Karena inikan anak-anak U-12, dan rata-rata mereka kelas 6 SD (Sekolah Dasar), dimana mereka menghadapi ujian di sekolah,” ujar Stanly usai pertandingan. “Tapi, dengan persiapan yang minim dan kami bisa masuk final, jujur saja ini diluar ekspektasi kami. Bisa sampai ke final itu pencapaian luar biasa,” sambungnya. Pada pertandingan kali ini, ia mengaku puas dengan penampilan beberapa skuatnya. Salah satunya adalah Belva. “Ada beberapa pemain yang bermain di atas ekspektasi saya. Tapi ada juga yang di bawah ekspektasi saya. Misalnya Belva. Kalau latihan jujur mainnya tidak seperti dipertandingan tadi. Mungkin karena dia pingin menang dan fighting spirit-nya juga sangat tinggi. Yang pasti kemampuannya di pertandingan ini keluar semua,” bebernya. Sang juru ramu tim menambahkan bila kompetisi belum berakhir. Pasalnya, menurut Stanly, timnya bakal berlaga di Kejuaraan Daerah (Kejurda) antar wilayah. “Karena kami peringkat dua, tetap lolos untuk mewakilkan Jakarta Barat di event antar klub se-DKI, yang tiap wilayah diambil 2 tim. Lalu, tiap tim diadu untuk persiapan ke kejuaraan selanjutnya,” terangnya. “Untuk selanjutnya, kami akan evaluasi dari pertandingan hari ini. Fokus yang kami perbaiki soal difensif, kemudian ofensif untuk bermain secara tim. Individual juga makin kita asah,” ujar pria bertubuh gempal itu. (Adt)