Firman Bawa Indonesia Juara Grup B Piala Thomas, Hindari Tim Kuat di Perempat Final

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Firman Abdul Kholik, akhirnya memastikan kemenangan Tim Thomas Indonesia atas Korea Selatan 3-2. (tempo.co)

Jakarta- Pebulutangkis putra Firman Abdul Kholik membawa Indonesia menjadi juara Grup B Piala Thomas usai unggul dari wakil Korea Selatan, Ha Young Woong, pada partai penentuan di Impact Arena Bangkok, Thailand, Rabu (23/5), paska kedua tim berbagi angka sama 2-2. Turun di partai kelima, pebulutangkis kelahiran Banjar, Jawa Barat, 20 tahun silam itu memang lebih diunggulkan terlebih peringkatnya lebih baik dari lawan. Firman saat ini berada di rangking 92 dunia, sedangkan Ha bertengger di posisi 214 dunia. Namun, Firman harus berjuang keras menaklukkan pesaingnya itu. Usai memainkan laga selama 65 menit, pebulutangkis tangan kiri itu akhirnya menyudahi perlawanan musuh dengan rubber game, 20-22, 21-15, dan 21-12. Bagi kedua pemain, ini merupakan pertemuan perdana. “Hasil ini tentu bagus buat tim, karena kami tidak langsung bertemu Tiongkok atau negara kuat lainnya. Ketemunya yang runner up. Jadi lebih enak langkah dari timnya,” ujar Firman usai laga. Korea Selatan sebelumnya memimpin 1-0 atas Indonesia. Di partai pertama, wakil Merah Putih Anthony Sinisuka Ginting gagal menyumbang kemenangan. Ia dipaksa menyerah lewat pertarungan ketat dengan Son Wan Ho, dengan skor 20-22, dan 20-22, dalam waktu 53 menit. Pada partai kedua, duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sukses membuat angka imbang 1-1. Juara All England 2018 itu cuma butuh 41 menit, menumbangkan pasangan Chung Eui Seok/Kim Won Ho, dalam drama tiga gim, 21-11, 14-21, dan 21-10. Pasukan Garuda kembali tertinggal 1-2. Tunggal putra Jonatan Christie, yang turun di partai ketiga, justru dibuat tak berdaya oleh Kwang Hee Heo. Jojo, sapaan akrab pebulutangkis Pelatnas Cipayung itu takluk dua gim langsung 17-21, dan 19-21 setelah bermain selama 43 menit. “Kwang Hee Heo juga pemain bagus, dua pertemuan terakhir saya kalah dari dia. Tapi, saya tetap mencoba fokus dan bermain terbaik. Saya menyesal tak bisa menyumbangkan poin untuk Indonesia, apalagi ini penentu juara grup atau bukan,” papar Jojo. Di partai keempat, Indonesia yang menurunkan dobel senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan berhasil mengamankan angka guna menyamakan kedudukan 2-2. Meski harus meladeni pertarungan melelahkan ketika berjumpa dengan Choi Solgyu/Kim Dukyoung. Namun, berkat kematangan bertanding Hendra/Ahsan menutup laga dengan kemenangan tiga gim, 21-14, 18-21, dan 21-15. “Ganda putra memang diharapkan untuk bisa menyumbang dua poin. Jadi semua pemain ganda sudah siap untuk itu,” cetus Hendra. (Adt)

Ruselli Hartawan Libas Peraih Emas Olimpiade London, Indonesia Jadi Runner Up Grup D Piala Uber

Tunggal putri kelima Tim Uber Indonesia, Ruselli Hartawan, sukses mengalahkan eks pemain nomor satu dunia asal China, Lu Xuerui, lewat pertarungan tiga gim. (tempo.co)

Jakarta- Srikandi Indonesia harus puas menempati posisi runner up grup D Piala Uber usai kalah tipis 2-3 atas China. Namun, hasil itu sudah cukup untuk meloloskan Greysia Polii dkk ke babak perempat final. Melakoni laga di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (23/5), tunggal putri Ruselli Hartawan, yang turun di partai kelima berhasil memangkas kekalahan Indonesia dari Negeri Tirai Bambu. Pebulutangkis kelahiran Jakarta, 20 tahun silam itu melibas peraih medali emas Olimpiade 2012, London, Inggris, sekaligus mantan pemain nomor satu dunia, Lu Xuerui, lewat pertarungan melelahkan tiga gim, 15-21, 21-19, dan 21-18, dalam tempo 57 menit. Kedua pemain terakhir bertemu pada ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Ruselli menyerah rubber game, 21-16, 8-21, dan 11-21. “Sempat mikir, wah lawan Li Xuerui bisa nggak ya menang? Tapi, akhirnya saya nggak pikirin. Anggap saja latihan lawan senior,” ujar pebulutangkis rangking 77 dunia itu usai laga. Merah putih juga berhasil mencuri angka melalui Gregoria Mariska Tunjung. Setelah memainkan laga berdurasi 45 menit, pebulutangkis tunggal berusia 18 tahun ini menang dua gim langsung atas Gao Fangjie, 23-21, dan 21-16. Sayang, tunggal pertama Indonesia, Fitriani gagal menyumbang kemenangan. Ia takluk dua gim langsung dalam tempo 32 menit, dengan skor 10-21, dan 15-21, dari Chen Yufei. Setali tiga uang di nomor ganda. Duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum mampu meruntuhkan pertahanan pasangan Chen Qingchen/Jia Yifan. Mereka tumbang dua gim langsung, 13-21, dan 19-21, dalam tempo 46 menit. Senasib, dobel Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta juga belum mampu membendung keperkasaan Huang Yaqiong/Tang Jinhua. Mereka dipaksa menelan pil pahit usai kalah dua gim langsung, 16-21, dan 16-21, pada pertandingan berdurasi 38 menit. “Tim Uber sudah kerja keras dalam pertandingan tadi. Kami akui keunggulan tim Tiongkok, Khususnya nomor ganda,” ujar Susi Susanti, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). “Tapi, secara keseluruhan penampilan para atlet maksimal,” tutupnya. (Adt)

Indonesia Curi Kemenangan Dari Malaysia, Pebulutangkis 19 Tahun Ini Gagal Sumbang Angka

Pebulutangkis asal Garut berusia 19 tahun, Fitriani (merah), takluk dari Soniia Cheah, tunggal pertama Tim Uber Malaysia. (nst.com.my)

Jakarta- Tim Uber Indonesia berhasil mencuri kemenangan tipis 3-2 atas Malaysia di babak penyisihan Piala Uber grup D, Senin (21/5). Bertanding di Impact Arena Bangkok, Thailand, Fitriani yang diturunkan di partai pertama justru gagal mengamankan kemenangan bagi skuat Merah Putih. Ia harus takluk dari Soniia Cheah dalam pertarungan melelahkan tiga gim dengan skor 21-10, 17-21, dan 14-21. Dara kelahiran Garut, Jawa Barat, berusia 19 tahun itu mampu memaksimalkan performanya di gim pertama atas wakil Negeri Jiran itu. Namun, di gim kedua justru lawan mampu mendikte permainan pebulutangkis asal klub PB Exist Jaya Jakarta itu. Memainkan gim ketiga, Fitriani makin tertekan. Setelah melakoni pertarungan selama 58 menit, akhirnya juara USM Internasional 2016 itu harus mengakui ketangguhan Soniia. “Di awal gim Fitri bisa menang dan mungkin lawan masih ada rasa tegang atau nggak enak, karena banyak mati sendiri. Di gim kedua justru Fitri yang rada ragu-ragu pukulannya, sebab menang angin. Dan kaki saya agak lambat,” ujar Fitriani, usai laga. Mereka terakhir kali berjumpa di ajang All England 2018. Dari pertemuannya kali ini, Fitriani mengungkapkan permainan lawan sebenarnya tidak beda jauh pada saat pertemuan terakhirnya itu. Namun, diakuinya, bila power dan serangan Soniia kali ini lebih bagus. “Banyak yang harus saya perbaiki di pertandingan berikutnya. Teknik, fisik, powernya serta fokusnya yang kadang masih hilang-hilangan,” urai Fitriani. Tertinggal 1-0 dari Malaysia, misi harus menang diemban pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu yang turun di partai kedua. Duet Pelatnas Cipayung itu hanya butuh waktu 40 menit untuk menyamakan kedudukan 1-1 atas Malaysia usai menaklukkan Yea Ching Goh/Lee Meng Yean, dua gim langsung, 21-13 dan 21-14. Pebulutangkis tunggal Gregoria Mariska Tunjung berhasil menambah keunggulan Merah Putih menjadi 2-1.Turun di partai ketiga, ia tak memiliki kesulitan membungkam wakil Malaysia Goh Jin Wei. Usai memainkan laga sepanjang 36 menit, Gregoria sukses meraih kemenangan 22-20 dan 21-16. Srikandi Indonesia memastikan kemenangan 3-1 atas Malaysia melalui duet Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Berjumpa dengan Chow Mei Kuan/Vivian Hoo, dobel Indonesia harus melalui pertarungan ketat di gim pertama dan kedua dengan skor 24-22 dan 20-22. Namun, dengan keyakinan diri yang tinggi, Della/Rizki berhasil melumpuhkan lawan di gim ketiga dengan skor 21-12 lewat laga selama 1 jam 19 menit. “Kami main normal aja, nggak mikir main beregu atau perorangan, yang penting melakukan yang terbaik aja,” cetus Rizki. Dan, Malaysia berhasil memperkecil kekalahan di partai kelima. Indonesia yang menurunkan Ruselli Hartawan dipaksa menelan pil pahit dari pemain tunggal Selvaduray Kisona. Meladeni lawan dalam pertarungan sengit tiga gim, Ruselli akhirnya menyerah dari Selvaduray dengan skor 23-21, 21-23, dan 13-21 dalam waktu 61 menit. (Adt)

Unggul Telak 5-0 Dari Kanada, Tim Thomas Indonesia Akui ‘Jajal’ Lapangan

Ihsan Maulana memastikan Tim Thomas Indonesia menang 3-0 atas Kanada pada babak penyisihan Grup B, di Impact Arena Bangkok, Minggu (20/5). (bola.com)

Bangkok- Tim Thomas Indonesia menyapu bersih kemenangan atas Kanada 5-0, pada babak penyisihan Piala Thomas 2018 Grup B, Minggu (20/5). Lima kemenangan itu masing-masing dipersembahkan Anthony Ginting, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Ihsan Maulana, Muhammad Rian/Fajar Alfian, dan Firman Abdul Kholik. Tunggal putra Indonesia, Firman Abdul Kholik menjadi penutup laga dan memetik kemenangan 21-8 dan 21-11 dari Paul Antoine Dostie Guindon. Firman tampil baik tanpa kendala berarti. Ia unggul dari awal hingga akhirnya menang dalam 22 menit. Firman banyak mencoba pukulan dan mematangkan penguasaan lapangan. “Tadi saya mencoba lapangan, coba angin juga yang agak kencang ke kanan. Dari permainan sih nggak ada kendala apa-apa, cuma dari pikirannya aja lebih fokus lagi buat lawan Thailand dan Korea,” kata Firman usai bertanding di Impact Arena, Bangkok. Selanjutnya Indonesia berhadapan dengan Thailand pada Selasa (22/5). Jika kembali dipercaya turun, Firman berjanji untuk tampil lebih maksimal. “Lebih dimatangkan di lapangan, jangan gampang buang poin. Kalau dipercaya untuk turun saya akan berusaha semaksimal mungkin buat tim, apalagi buat Indonesia,” ujar Firman. Pada partai pembuka, langkah Anthony mulus. Dia tak menemui kesulitan berarti saat menekuk Jason Anthony dengan 21-11 dan 21-18. Langkah itu diikuti oleh Hendra/Ahsan. Ganda putra andalan Indonesia itu mengalahkan Jonathan Bing Tsan Lai/Duncan Lao dua gim langsung, 21-12, 21-15. Hegemoni Indonesia atas Kanada berlanjut di partai ketiga. Ihsan membuat Antonio Li tak berkutik. Dia menang 21-6, 21-8. Walau sudah memastikan kemenangan, di partai keempat Indonesia tak mengedurkan permainan. Fajar/Rian mengikuti jejak rekan-rekannya. Mereka menang atas Jason/Nyl Yakura, lagi-lagi dengan straight gim 21-17, 21-14. Firman melengkapi kegemilangan Indonesia. Pada partai penutup, dia mengalahkan Paul Antoine 21-8, 21-11. Dengan kemenangan ini, untuk sementara Indonesia berada di puncak klasemen Grup B. (art) Hasil Tim Thomas Indonesia versus Kanada : Tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting vs Jason Anthony Ho Shue: 21-11, 21-18 Tunggal Putra: Ihsan Maulana Mustofa vs Antonio Li: 21-6, 21-8 Tunggal Putra: Firman Abdul Kholik vs Paul Antoine Dostie Guindon: 21-8, 21-11 Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Jonathan Bing Tsan Lai/Duncan Yao: 21-8, 21-15 Ganda Putra: Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian vs Jason Anthony Ho Shue/Nyi Yakura: 21-17, 21-14