Unika Soegijapranata, Semarang Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah LIMA Baskteball CJYC Season 7

LIMA Basketball. (Foto:LIMA)

Lima Basketball Season 7 akan segera dimulai pada 9 Juli 2019. Turnamen Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference (CJYC) ini akan dilaksanakan di Unika Soegijapranata Semarang selama 8 hari. Keputusan untuk memilih GOR Unika Soegijapranata sebagai tempat pelaksanaan LIMA Basketball CJYC adalah berdasarkan pengalaman dari kompetisi dua tahun terakhir ini di Yogyakarta. LIMA mentargetkan pemerataan pengembangan karakter mahasiswa yang terlibat dalam kompetisi ini, tidak hanya pemain, tetapi juga panitia pelaksana dan panitia pertandingan (Wasit, dll). Melihat bahwa LIMA dan Unika memiliki target yang sama dalam usaha pengembangan karakter dan softskill para mahasiswa di bidang olahraga, dan juga ditunjang oleh Venu Unika yang memenuhi standar penyelengaraan yang sesuai, maka ditetapkan lah GOR Unika Soegijapranata sebagai venue untuk musim ke 7 ini, yang diharapkan dapat bersama-sama meningkatkan karakter mahasiswa di Jawa Tengan dan di Yogyakarta. Sebelum penunjukan venu tersebut Unika juga sudah mengadakan kerjasama dengan PT. Bina Mahasiswa Indoensia yang berfokus pada pembinaan mahasiswa di bidang olahraga dan Pendidikan untuk wilayah Yogyakarta. (IHA)

Gelar Kejurnas Khusus Wanita, Lebih dari 440 Karateka Berebut GKR Hemas Cup 2018

Ketua Pengprov Inkai DIY, Budi Wibowo (tiga dari kanan), mengepalkan tangan didampingi sejumlah panitia Kejurnas Karate Wanita GKR Hemas Cup 2018, usai sesi jumpa pers di Pendopo Dinas Kebudayan Provinsi DIY, pada Jumat (21/12). Event ini bakal diikuti 440 karateka wanita dari 35 dojo se-Indonesia. (suaramerdeka.com)

Yogyakarta- Terobosan berani dan terbaru dilakukan Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Karate do Indonesia (Inkai) DIY dalam menggelar kejuaraan. Kali ini berlevel kejuaraan nasional (kejurnas), sebuah even untuk karateka wanita digelar untuk pertama kalinya. Bertajuk GKR Hemas Cup 2018, berlangsung 22-23 Desember, di GOR Amongrogo, even ini diikuti lebih dari 440 karateka putri se Indonesia. “Kami bangga bisa mewujudkan keinginan sejak lama dengan menggelar kejuaraan yang semua pesertanya atlet putri,” kata Ketua Umum (Ketum) Pengprov Inkai DIY, Budi Wibowo, pada Jumat (21/12). Penyelenggaraan turnamen yang tajuknya diambil dari nama permaisuri Kraton Ngayogyakarta itu, ungkap pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kebudayaan DIY dan Asisten Perekonomian & Pembangunan Sekda DIY, sekaligus menggandeng dan berkolaborasi dengan sejumlah perguruan karate lainnya. “Kami bangga, karena kejurnas karate khusus wanita ini, terselenggara bersama beberapa perguruan, semua berkolaborasi di sini. Meski lahir dari INKAI, pesertanya tidak dibatasi dari perguruan kami saja, tapi juga seluruh perguruan yang terdaftar resmi di Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI),” papar dia. Sedangkan dasar pengambilan nama GKR Hemas, kata Budi lebih kepada sosok dari istri Sri Sultan Hamengkubuno X tersebut. “Karena beliau permaisuri raja, peraih bintang maha putra dari presiden dan anggota DPD RI. Kami rencanakan kegiatan ini akan digelar dua tahun sekali dan memperebutkan piala bergilir,” jelas Budi. Sementara Ketua Panitia GKR Hemas Cup, Anisa Chairuna Hasan Murti menyatakan, ada dua nomor yang dipertandingkan di kejuaraan kali ini. Selain nomor festival (pemula), terdapat nomor open. Kategori festival, jelasi Anisa, untuk para karateka pemula, yang baru enam bulan, atau satu tahun, menggeluti karate. “Jumlah pesertanya sekitar 440 karateka. Sejauh ini, kontingen terjauh berasal dari FORKI Makasar dan Palembang. Adapun terbanyak yakni dari Klaten dengan 60 karateka putri,” tandas dia. Kejurnas ini mempertandingkan 40 kelas, termasuk kata perorangan dan kumite beregu, dari 35 tim (dojo) se Indonesia. Tak sampai disitu, kejuaraan ini tak hanya diikuti oleh sejumlah atlet lokal, namu juga diikuti sejumlah atlet nasional. “Ada beberapa karateka nasioanl yang turun di PON 2016, juga ambil bagian di gelaran ini. Selain peserta adalah wanita, nantinya, wasit yang memimpin juga wanita,” pungkasnya. (Adt)

Bhayangkara Samator dan Popsivo PGN Polwan Siap Tarung, Ingin Kawinkan Gelar Proliga 2019

Irjen. Pol. Drs. Refdi Andri. M.Si, Kepala Korps Lalu Lintas Polri (keenam dari kiri), berharap tim Bhayangkara Samator dan Popsivo PGN Polwan, dapat mengawinkan gelar Proliga 2019. (Adt/NYSN)

Jakarta- Tim bola voli Bhayangkara Samator dan Popsivo PGN Polwan siap mengarungi Proliga 2019, mulai 7 Desember 2018 dan berakhir pada 24 Februari 2019, di Gelanggang Olahraga (GOR) Amongrogo, Yogyakarta. Kedua tim secara resmi diperkenalkan ke publik, di Auditorium NTMC Korlantas Polri, Jakarta, pada Rabu (5/12). Bhayangkara Samator tetap diarsiteki Ibarsjah Djanu Tjahjono, dengan kapten tim Rendy Febriant Tamamilang. Sedangkan Popsivo PGN Polwan, bakal dilatih Chamnan Dokmai asal Thailand, dan Amalia Fajrina Nabila sebagai kapten tim. Irjen. Pol. Drs. Refdi Andri, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, mengaku optimis kedua tim meraih hasil terbaik. “Hadirnya Samator dan PGN mendukung tim sangat luar biasa. Bagaimana tim berlatih, dan pembina mempersiapkan tim dengan baik. Kami optimis meraih hasil terbaik di Proliga 2019,” ujar Refdi yang sekaligus pembina tim. Ia meyakini materi pemain yang terdapat di Bhayangkara Samator dan Popsivo PGN Polwan sangat mumpuni. “Di putra dihuni pemain yang membawa Surabaya Bhayangkara Samator juara tahun lalu. Sedangkan di bagian putri diisi pemain Asian Games 2018. Jadi targetnya juara satu. Kami yakin bisa mengawinkan gelar Proliga 2019,” tegas Refdi. Popsivo memiliki lima pemain timnas yang ikut membela Indonesia di Asian Games 2018. Mereka adalah Amalia Fajrina Nabila, Berllian Marseilla, Arsela Nuari Purnama, Wilda Siti Nurfadilah dan dan Aprilia Santini Manganang. Kekuatan Popsivo juga ditopang dengan tosser impor asal Thailand dan Turki, Pornpun Guedoarp dan Yeliz Basa. Formasi yang tak kalah garang juga dimiliki Samator. Mereka juga memiliki lima pemain timnas, yakni Mahfud Cahyadi, Syamsul Kohar, Rendy Tamamilang, Nizar Zulfikar dan Rivan Mulki. Spiker dari Brasil Yosvani Gonzales, yang bergabung di musim ini, dinilai mampu membawa Samator mempertahankan gelar. Sementara itu, Kombes. Pol. Nanang Mashudi, Manajer Tim Bhayangkara Samator, berharap timnya memecahkan sejarah. “Sebagai juara bertahan, kami ingin juara lagi. Itu yang akan kita pecahkan. Hingga kini belum ada di Proliga, juara bertahan menjadi juara lagi tahun berikutnya. Mitos ini akan kita pecahkan,” jelas Nanang. Sementara itu, Aprilia Manganang, menegaskan dirinya dan kolega siap berlaga di Proliga 2019. “Semua pemain tim ini sangat bagus. Apalagi sebagian dari mereka merupakan pemain nasional. Saya ingin beri yang terbaik untuk juara tahun ini. Tahun kemarin sudah hampir juara, tapi gagal karena saya cedera,” tukas Manganang. Sampai saat ini Samator masih menyandang status sebagai peraih gelar juara terbanyak di Proliga dengan torehan enam gelar. Masing-masing diapatkan pada edisi 2004, saat masih bernama Surabaya Flame. Berikutnya, pada edisi 2007, 2009, 2014, 2016, dan 2018. Dari torehan itu, Samator mendapat kutukan belum pernah sekalipun membukukan catatan juara secara beruntun. Setiap kali berhasil menjadi kampiun, mereka selalu gagal mempertahankannya pada musim berikutnya. “Kalau di Livoli, kami sudah sering juara beruntun, bahkan pernah hattrick. Seperti Livoli edisi 2017 dan 2018 yang bisa beruntun. Makanya, kami berharap hasil Proliga sama seperti Livoli. Kalau Proliga 2019 bisa juara, kami bisa membuat sejarah sendiri,” ujar sang pelatih, Ibarsyah. Pada Proliga 2019, terdapat enam tim putra dan lima tim putri yang akan meramaikan persaingan kompetisi kasta tertinggi bola voli Tanah Air itu. Tim putra yakni Bhayangkara Samator, Palembang Bank SumselBabel, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI 46, Jakarta Garuda, dan Sidoarjo Aneka Gas Industri. Sedangkan tim putri yaitu Popsivo PGN Polwan, Jakarta Pertamina Energi, Bandung Bank bjb Pakuan, Jakarta BNI 46, dan Jakarta Elektrik PLN. Proliga 2019 dimulai lebih cepat pada musim ini. Grand final Proliga 2019 berlangsung selama dua hari. Hal ini dilakukan demi mengantisipasi membludaknya jumlah penonton. Samator saat ini merupakan poros utama dalam kompetisi bola voli di Indonesia. Mereka baru saja mencatatkan hattrick dalam tiga turnamen, yaitu Livoli 2017, Proliga 2018, dan terakhir Livoli 2018. (Adt)

Proliga 2019 Siap Dihelat di Yogyakarta, Tim Debutan Jakarta Garuda Andalkan Skuat 20 Tahunan

Hanny S. Surkatty, Direktur Proliga (tengah), bersama perwakilan sponsor pada acara preskon kick-off Proliga 2019, di Kantor PBVSI, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (28/11). (Adt/NYSN)

Jakarta- Proliga musim 2019 siap dihelat di Gelanggang Olahraga (GOR) Amongrogo, Yogyakarta, pada 7-9 Desember 2018. Terdapat enam tim putra dan lima tim putri yang akan meramaikan persaingan kompetisi kasta tertinggi bola voli Tanah Air itu. Tim putra yaitu Surabaya Bhayangkara Samator, Palembang Bank SumselBabel, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI 46, Jakarta Garuda, dan Sidoarjo Aneka Gas Industri. Sedangkan tim putri yaitu Jakarta Pertamina Energi, Jakarta PGN Popsivo Polwan, Bandung Bank bjb Pakuan, Jakarta BNI 46, dan Jakarta Elektrik PLN. Selain Kota Yogyakarta, pelaksanaan Proliga 2019 akan melewati tujuh kota lainnya. Diantaranya di GOR Tridharma Gresik-Jawa Timur (14-16 Desember 2018), GOR C’Tra Arena Bandung-Jawa Barat (21-23 Desember 2018). Ini untuk putaran pertama. Kemudian berlanjut dengan putaran kedua, di Gedung PSCC Palembang-Sumatera Selatan (11-13 Januari 2019), GOR Bulutangkis Pekanbaru-Riau (18-20 Januari 2019), dan GOR Sritex Arena Solo-Jawa Tengah (25-27 Januari 2019). Dan dilanjutkan dengan Final Four pertama di GOR Joyoboyo Kediri-Jawa Timur (8-10 Februari 2019). Lalu, edisi Final Four kedua di GOR Ken Arok Malang-Jawa Timur (15-17 Februari 2019), serta ditutup Grand Final di GOR Amongrogo (23 dan 24 Februari 2019). Hanny S. Surkatty, Direktur Proliga, mengatakan jika babak Grand Final Proliga musim lalu hanya digelar satu hari, maka Proliga 2019 akan diselenggarakan babak Grand Final selama 2 hari, yaitu pada 23-24 Februari 2019. “Pelaksanaan final yang biasanya berlangsung hari Minggu, untuk perebutan juara putra dan putri. Maka kali ini final putri berlangsung pada hari Sabtu dan final putra dilaksanakan pada hari Minggu,” ujar Hanny, di Kantor Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (28/11). “Selain itu, perebutan peringkat ketiga dan keempat yang tadinya diperebutkan saat laga final four, kini dilangsungkan pada grand final dimana putri pada Sabtu dan putra pada Minggu,” lanjutnya. Dipilihnya Yogyakarta sebagai laga pembuka dan penutup Proliga 2019, diungkapkan Hanny, karena animo masyarakat Kota Gudeg itu sangat besar. Selain itu, kapasitas GOR Amongrogo yang mampu menampung 7 ribu penonton. “Ini kapasitas terbesar di Indonesia. Sama seperti di Istora, setelah direnovasi. Sebenarnya ada venue lainnya yang dapat menampung jumlah penonton yang besar yaitu di GOR Jatidiri Semarang malah bisa sampai 10 ribu penonton. Tapi sudah tiga tahun direnovasi belum selesai direnovasi sampai sekarang,” tambah Hanny. “Kenapa kami tidak di Jakarta? Selain penonton di Yogyakarta besar, juga soal dana operasional. Di Jakarta, biaya sewa gedungnya mahal, bisa 20 kali lipat dari harga sewa di Yogyakarta. Biaya sebesar itu lebih baik untuk pembinaan,” terang pria yang juga Ketua III Bidang Pertandingan dan Kompetisi PP (Pengurus Pusat) PBVSI itu. Sementara itu, pada Proliga 2019 ini terdapat tim debutan yang akan memanaskan persaingan, yakni tim putra Jakarta Garuda dan Sidoarjo Aneka Gas Industri. Pada Proliga 2019, Jakarta Garuda tak memasang target muluk. Sebab, tim yang diarsiteki Eko Waluyo itu, hampir seluruhnya dihuni pemain junior. “Persiapan kami sejak awal November, dan sudah 75 persen. Karena pemain junior, maka target juga tidak muluk. Dan, kami akan lihat penampilan mereka diputaran pertama sebagai bahan evaluasi,” tutur Eko. Menurut Eko, anak didiknya itu rata-rata masih berusia 20 tahun, dan mereka diambil dari seluruh pelosok Nusantara. “Sebagai persiapan menghadapi Proliga 2019, kami sudah melakukan latih tanding dengan tim Divisi Satu, yakni tim Mabes TNI Jakarta, kami kalah 2-3. Saya harapkan pemain-pemain junior ini bisa tampil maksimal di kompetisi nanti,” tukas Eko. (Adt)

Tim Putri UNY dan UNS Bantai Lawan-lawannya, Langsung Pimpin Klasemen LIMA Futsal 2018

Rois Nurhidayah Safitri (5) skuat tim futsal putri Univ. Sebelas Maret Surakarta (UNS) sukses menyumbang sebuah gol, saat melumat tim tuan rumah Universitas Islam Indonesia (UII) dengan skor telak 16-1, pada laga perdana LIMA Futsal 2018 Java and Special Region of Yogyakarta Conferencem di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Yogyakarta. (LIMA)

Yogyakarta- Tim Putri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengawali dengan impresif laga LIMA Futsal: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference 2018. Pada Rabu (31/10), UNY mengalahkan Univ. PGRI Semarang (UPGRIS) dalam laga yang melibatkan banyak gol ini. UNY memborong tujuh dari sepuluh gol dalam duel di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Univ. Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Pemain UNY, Artika Novitasari (nomor punggung 16) membuka skor pada menit kedua. Naura Qatrunnada (15) membuat dua gol lagi bagi UNY di menit keempat dan ke-16 Namun, sebelum jeda antarbabak, Mufidatul Umah (25) memperkecil ketertinggalan semenit UNY kembali menggelontorkan empat gol lagi di paruh kedua. Ismi Nur Adizah (13) menyumbangkan dua gol [30′ dan 35′]. Dewi Setya Maharani (10) dan Sabrina Mutiara Firdaus Wibowo (5) menambah satu gol, masing-masing di menit ke-33 dan 37. UPGRIS menambah dua gol di babak kedua ini. Yuni Nur Afifah (5) mencetak gol di menit ke-25, disusul Mufidatul yang menorehan gol keduanya saat semenit sebelum bubar. Partai ketat juga terjadi pada pertandingan berikutnya. Bekal menjadi status tuan rumah, ternyata tak senantiasa memberikan keuntungan. Tim futsal putri Universitas Islam Indonesia (UII) merasakannya pada hari pertama LIMA Futsal: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference 2018, pada Rabu (31/10). Univ. Sebelas Maret Surakarta (UNS), terlalu tangguh dan melibas tuan rumah 16-1. UNS bahkan sudah menunjukkan keperkasaannya sejak menit awal. Tim dari Surakarta ini melesakkan 10 gol di babak pertama. UII hanya bisa memperkecil ketertinggalan dari kaki Vuan Maharani (9) di menit ke-17. UNS menambah setengah lusin gol lagi di paruh kedua. UII, di arena kebanggaan mereka, GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Yogyakarta, tak bisa menambah perbendaharaan gol mereka. Elen Yulianti (10) menjadi bintang dengan melesakkan lima gol. Dua pemain, yakni Zahra Juliashaputri Feriyanto (15) dan Renanda Kevin Selviana (9), mencetak trigol. Lalu Annisa Carollina (4) dan Erni Setyorini (19) menyumbangkan dua gol. Rois Nurhidayah Safitri (5) menambah sebuah gol. Kemenangan telak ini melesatkan UNS ke puncak klasemen Pul X. Duel berikutnya akan menarik. Dua tim yang telah membukukan sebuah kemenangan, UNS dan UNY, akan bersua pada Kamis (1/11). Di hari yang sama, UPGRIS akan menghadapi Univ. Gadjah Mada (UGM). UII baru akan melakoni partai kedua mereka pada Jumat (2/11), kontra UPGRIS. (Adt)

Lagi-lagi Tunduk Dari China, Timnas Pelajar Putra dan Putri Segel Status Juru Kunci Kejuaraan Pelajar Asia 2018

Walau tertinggal selisih satu angka pada detik terakhir, Timnas Basket Pelajar Putri Indonesia (merah) harus menyerah 60-65 kepada China, di perebutan posisi ketiga, kejuaraan basket pelajar Asia 2018, di Yogyakarta, Kamis (13/9). (topskor.id)

Yogyakarta- Meski memperkecil ketinggalan selisih satu angka pada detik terakhir, Timnas Basket Pelajar Putri Indonesia harus menyerah 60-65 kepada China, di perebutan posisi ketiga, kejuaraan basket pelajar Asia 2018, di Yogyakarta, Kamis (13/9). Tampil di GOR Among Rogo, anak asuh pelatih Tjetjep Firmansyah sebenarnya berpeluang memaksa tim tirai bambu duel di perpanjangan waktu (overtime), saat tertinggal 60-63, pada 16 detik terakhir. Namun, ketatnya pertahanan China yang unggul postur tubuh, membuat Adelaide Wongsohardjo dan kolega, tetap gagal menambah angka. Tim merah putih remaja justru makin tertinggal. Dengan kekalahan tersebut, tim putri Indonesia resmi berada di posisi juru kunci, dari empat negara peserta di ajang yang bertajuk 8th Asian Schools Basket Ball Championship 2018. Adelaide, anggota tim Asian Games 2018 yang akrab disapa Lady, kembali jadi motor serangan Indonesia dengan raihan 24 angka dan delapan rebound. Permainan Lady mampu diimbangi Faizzatus Shoimah, rekan sesama asal Malang, yang menyumbang 18 angka dan tujuh rebound. Usai pertandingan, baik Lady dan Faiz, panggilan Faizzatus, mengatakan meski kalah, permainan mereka sebenarnya jauh lebih baik dari sebelumnya. “Saya kira, permainan kami lebih baik dibanding pertandingan sebelumnya karena kami bermain lebih lepas,” kata Faiz, siswi SMA 8 Malang, yang dipercaya sebagai kapten. Pada pertandingan babak penyisihan grup menghadapi China sebelumnya, tim putri Indonesia takluk dengan selisih mencapai 12 angka, yaitu 50-62. Kehadiran Lady yang baru saja memperkuat tim Asian Games 2018 Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta, menurut Faiz ikut membantu mendorong motivasi pemain lain. “Ada Lady sangat membantu dan mendorong semangat juang teman-teman karena dalam tim kami ada pemain Asian Games,” kata Faiz. Ye Yao Zhang memimpin putri China mencetak angka tertinggi dan nyaris mencatat “double – double” , yaitu 18 angka dan sembilan rebound. Pertandingan sebenarnya berlangsung seimbang dan ketat pada babak pertama ketika terjadi saling kejar angka dan silih berganti pimpinan perolehan angka. Babak pertama ditutup dengan keunggulan tipis China 30 – 28 setelah Adelaide gagal melakukan dua kesempatan lemparan bebas. Sampai pertengahan babak kedua, Indonesia masih tetap bisa mengimbangi permainan China dengan selisih angka tipis. Saat pertandingan tersisa lima menit, China mencetak 11 angka secara beruntun dan memperbesar selisih keunggulan berkat beberapa lemparan tiga angka yang akurat. Adelaide yang sempat dirawat, usai terkena hantam dengkul lawan yang mengenai tulang rusuknya, sempat membuat daya serang tim melemah, tapi kembali bangkit memperkecil ketinggalan pada detik-detik terakhir. Kenyataan pahit berikutnya juga dialami Timnas basket pelajar putra Indonesia, menyusul nasib rekan putri, paska ditaklukkan Hong Kong 65-81 (32-40), pada perebutan peringkat ketiga di tempat yang sama. Dengan kekalahan di perebutan peringkat ketiga tersebut, tim putra yang dilatih Rifki Antolyon, juga harus menerima nasib menjadi tim paling buncit, karena gagal memenangi satu partai pun, dari empat pertandingan. Kejuaraan di pertandingan yang memakai sistem setengah kompetisi itu diikuti empat negara, yakni China, Hong Kong, Thailand dan tuan rumah Indonesia. Pada pertandingan sebelumnya, tim putri Indonesia akhirnya menyerah 60-65 kepada China di meski mampu memberikan perlawanan sampai detik – detik terakhir. Menghadapi China, tim merah putih hanya mampu mengimbangi permainan lawan pada sepuluh menit pertama saat skor 16-16. Pada kuarter berikutnya, China yang unggul postur tubuh, stamina maupun teknik, semakin menjauh dalam perolehan angka, terutama melalui lemparan tiga angka yang lebih akurat. Dari sepuluh pemain yang diturunkan, tak satu pun yang sanggup mencetak angka diatas sepuluh. Hanya sang kapten, Gregorius Lindu Aji, yang menyumbang sembilan angka, sebagai topskor Indonesia. Sementara skor tertinggi untuk China dicetak Chun Hung Lai dengan 17 angka, disusul Ko Han Chan dan Zhi Kang Liang, masing-masing 13 dan 11 angka. Usai pertandingan, Rifki memberikan catatan khusus buat tim pelajar Indonesia, terutama yang berkaitan dengan persiapan. “Untuk kejuaraan pelajar di masa mendatang, saya berharap agar waktu persiapan bisa lebih lama, dan tidak bisa hanya sembilan hari, karena pemain berasal dari daerah dan sekolah berbeda,” tukasnya. Rifki juga menyesalkan skenario jadwal yang dibuat panpel. Sebagai tuan rumah, Indonesia seolah tak punya andil dalam penjadwalan. Seharusnya, sebelum menentukan penjadwalan, proses itu dikoordinasikan dengan pelatih. “Ini bukan curang, tapi memberi pengertian pada pelatih, soal peta pertarungan di lapangan. Sebagai tuan rumah, seharusnya Indonesia bisa menyeknariokan jadwal yang ramah bagi perjuangan tuan rumah,” sergahnya. “Ini kan tidak, tau-tau bertemu tim kuat, lalu lawan kualitas di bawahnya. Terbalik. Habis duluan tenaga kalau begitu. Low to high, bukan high to low. Seharusnya yang sedang dulu kemudian naik melawan tim dengan level di atasnya. Tapi, ini bukan alasan. Saya minta maaf atas hasil ini, dan saya siap bertanggung jawab,” pungkas Rifki. (Adt)

Waktu Persiapan Terlalu Mepet, Pelatih Timnas Pelajar Putri Ungkap Alasan ‘Prestasi’ Juru Kunci

Timnas Basket Pelajar Putri Indonesia, gagal total meraih satu pun kemenangan di kejuaraan basket pelajar Asia 2018, di GOR Among Rogo, Yogyakarta. Menurut sang pelatih, Tjetjep Firmansyah, kendala terbesar adalah kurangnya durasi waktu persiapan. (sumeks.co.id)

Yogyakarta- Pelatih Timnas Basket Pelajar Putri Indonesia, Tjetjep Firmansyah, pada Rabu (12/9), menyatakan jika kegagalan anak asuhnya meraih satu pun kemenangan di kejuaraan basket pelajar Asia 2018, adalah kurangnya durasi waktu persiapan. Dilansir antaranews.com, demi menghadapi kejuaraan mendatang, ia berharap agar pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) jauh-jauh hari sudah mempersiapkan pemain sebelum bertanding di kejuaraan internasional demi persiapan yang lebih matang. “Kelemahan tim kami di kejuaraan basket pelajar Asia 2018, terkendala waktu persiapan yang singkat, sehingga sulit tampil maksimal,” kata Tjetjep yang memimpin tim putri di kejuaraan basket pelajar Asia 2018, di GOR Among Rogo, Yogyakarta. Menurut Tjetjep, mantan pelatih tim nasional dan klub Aspac Jakarta itu, timnya hanya punya waktu efektif sembilan hari mengumpulkan pemain yang berasal dari berbagai daerah sebelum berlaga di ajang yang bertajuk 8th Asian Schools Basket Ball Championship 2018. “Dengan waktu yang sangat singkat, tentu sulit untuk membentuk tim yang kompak dan solid,” kata Tjetjep dengan suara serak akibat banyak berteriak saat memberikan instruksi pada pertandingan sebelumnya. Kejuaraan pelajar merupakan program kompetisi yang berada di bawah naungan Kementrian Pemuda dan Olahraga, yaitu bagian pembibitan. Pihak Kemenpora, menurut Tjetjep, tentu mempunyai jadwal event yang sudah terprogram, seperti kejuaraan pelajar, baik event tunggal maupun multi cabang, yang berada di bawah Keasdepan Pembibitan. Guna menghadapi kejuaraan internasional di masa mendatang, pihak Kemenpora, menurut Tjetjep, sejatinya bisa lebih mengoptimalkan pemain yang berada di Sekolah Olahraga Ragunan atau PPLP, yang tersebar di beberapa daerah. “Kalau pemain dari sekolah sudah terbentuk, maka PB Perbasi sebagai induk olahraga basket, bisa membantu menfasilitasi kekurangan pemain,” katanya menambahkan. Tapi, jika pembentukan tim yang mendadak dan tidak disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, akan membuat tim pelatih kesulitan memilih pemain yang tepat. Selama berlangsungnya kejuaraan basket Asia yang diikuti empat negara itu, pria yang pernah mengantar tim putra Indonesia ke tangga juara Asia Tenggara di Surabaya pada 1996 itu, secara khusus menyampaikan apresiasi pada Adelaide Wongsohardjo, anggota tim Asian Games 2018, yang bersedia memperkuat tim pelajar Indonesia. Lady, panggilan Adelaide, hanya sempat istirahat selama dua hari, usai membela Timnas Putri Indonesia di Asian Games 2018. “Meski berstatus sebagai anggota tim senior di Asian Games, Lady tetap tampil “humble” dan tak memperlihatkan dominasinya. Ia bahkan menolak saat ditunjuk sebagai kapten,” kata Tjetjep Di kejuaraan basket pelajar Asia 2018 ini, tim putri Indonesia gagal meraih sekalipun kemenangan, dari tiga pertandingan babak penyisihan, sehingga harus puas di peringkat terakhir setelah Thailand, Hong Kong dan China. (Adt)

Takluk di Laga Terakhir Lawan Hongkong, Timnas Basket Pelajar Putra dan Putri Indonesia Raih Posisi Juru Kunci

Pebasket Timnas Pelajar Putra Indonesia, Neo Putu Satria (11), harus mengakui keunggulan Hongkong dengan skor 54-66, dalam pertandingan terakhir babak penyisihan Kejuaraan Basket Pelajar Asia 2018, di GOR Amongrogo, pada Selasa (11/9). (ivoox.id)

Yogyakarta- Pertandingan sengit penuh tensi, disuguhkan dalam fase penyisihan terakhir Kejuaraan Basket Pelajar Asia 2018. Sempat memimpin, timnas basket pelajar putra Indonesia harus kembali menelan kekalahan. Tampil di GOR Amongrogo, Selasa (11/9), pebasket muda Indonesia menghadapi Hong Kong, yang sama-sama mengincar kemenangan perdana di penyisihan. Pertandingan berjalan dengan tensi tinggi sejak awal kuarter pertama. Bahkan, Saddam Asyruna dan kawan-kawan sempat memimpin dengan skor 15-14 di awal kuarter kedua. Hanya, dalam tiga kuarter selanjutnya, Indonesia justru berperan sebagai tim yang mengejar. Hong Kong yang dikejar pun lambat laun berlari makin jauh. Pada akhirnya, Indonesia harus takluk dengan skor 54-66. Menurut pelatih tim pelajar putra, Rifki Antolyon, anak asuhnya itu kembali kalah mental. “Saat para pemain itu sudah main bagus, balik lagi ke mental mereka,” ucap coach Rifki. “Saya juga tadi beri mereka kebebasan untuk defense, semua skema permainan, karena saya ingin lihat, seperti apa mereka main. Kita ‘kan nanti ketemu lagi di perebutan peringkat 3 pada Kamis (13/9),” tambahnya. Sehari sebelumnya, Tim basket pelajar putra Indonesia mengikuti kegaglan tim putri dan gagal mengatasi tim Gajah Putih Thailand, pada partai pertandingan kedua, di GOR Among Rogo Yogyakarta, Senin (10/9). Meski memiliki postur seimbang dengan lawan, anak asuh Rifki itu menyerah 52-68 (32-43). Serupa dengan nasib Timnas basket pelajar putra Indonesia, jejak negatif Timnas basket pelajar putri pun makin kental, usai gagal meraih satu pun kemenangan dari tiga partai babak penyisihan kejuaraan basket pelajar Asia. Di duel terakhir babak penyisihan, tim yang dimotori anggota tim Asian Games 2018 Adelaide “Lady” Wongsohardjo, menyerah 54-78 (21-39) dari Hongkong, di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Selasa (11/9). Dengan kekalahan tersebut, tim putri dipastikan berada di peringkat terakhir, dari empat negara peserta. Srikandi Indonesia hanya akan bertarung memperebutkan peringkat ketiga menghadapi China, pada pertandingan hari terakhir, Kamis (13/9). Sementara Hong Kong dipastikan tampil sebagai juara grup, dan ditantang Thailand untuk perebutan gelar juara. Pada babak pertama, Hong Kong yang sebelumnya berhasil merobohkan tembok China, unggul cukup jauh dengan skor 39-21. Sebagian skor tersebut dihasilkan melalui lemparan tiga angka yang akurat, serta serangan serangan di bawah ring yang dibangun dengan strategi lebih efektif. Memasuki babak kedua, Hongkong makin konsisten dan melalui kemampuan pemain yang merata, mereka semakin sulit dibendung dan setiap serangan selalu menghasilkan angka. Ketika pertandingan tersisa lima menit, Hongkong makin menjauh dengan selisih 27 angka dan mengakhiri perjuangan Srikandi Indonesia dengan kemenangan 78-54. “Fisik mereka tak siap bertanding tiga game secara beruntun,” ujar pelatih Indonesia, Tjetjep Firmansyah mengomentari kekalahan timnya. “Kalau kondisi fisik sudah jatuh, maka otomatis permainan dan skill mereka ikut jatuh,” kata mantan pelatih klub Aspac Jakarta itu menambahkan. Adelaide yang akrab disapa Lady masih menjadi motor Indonesia dengan menyumbang 18 angka dan enam rebound, disusul Sophia Rebecca dengan sepuluh angka. Sementara Yan Man Chan, kembali menjadi topskor Hong Kong, dengan 16 angka dan enam rebound. (Adt)

Timnas Pelajar Putri Tumbang Dua Kali, Pelatih Akui Gara-Gara Salah Strategi

Pelatih Cecep Firmansyah sedang memberikan instruksi, kepada timnas basket pelajar putri Indonesia yang bertanding di ajang Kejuaraan Basket Pelajar Asia 2018 di Yogyakarta, 7-15 September. (tempo.co)

Yogyakarta– Tim Basket Pelajar Putri Indonesia terpaksa menjadi lumbung poin bagi lawan-lawannya pada Kejuaraan Basket Pelajar Asia 2018, di GOR Among Rogo, Yogyakarta. Ini karena mereka tidak mampu bersaing hingga game kedua, hingga akhirnya menyerah Thailand 58-76, pada Senin (10/9). Sehari sebelumnya, Srikandi Indonesia itu takluk dari China 50-62. Tanda-tanda Indonesia inferior atas Thailand bisa dilihat sejak tip off. Adelaide Wongsohardjo dkk tidak bisa mengimbangi permainan tim asal Negeri Gajah Putih di kuarter pertama. Hingga akhirnya kuarter pertama ditutup dengan skor 25-11, untuk kemenangan Thailand. Superioritas Thailand berlanjut di kuarter kedua. Tim pelajar Indonesia hanya mampu mencetak 14 poin sementara Thailand melesat dengan 19 poin. Kuarter kedua ini pun menjadi milik Thailand dengan kedudukan 44-25. Pelatih tim Srikandi Indonesia mendapatkan wejangan dan motivasi di pinggir lapangan memasuki kuarter ketiga. Harapannya, waktu istirahat 12 menit dan suntikan motivasi itu meledakkan permainan Adelaide Wongsohardjo dkk di kuarter ketiga. Sempat membuka kran poin di kuarter ini melalui dua kali free throw Salsabila Oktavia Adi Tisar. Konsistensi ini tidak bertahan lama. Namun, Ledakan di awal itu tidak membuat perolehan poin Indonesia membalikkan kondisi. Para Srikandi Muda Indonesia itu dipaksa akui kehebatan tim asal Negeri Gajah Putih 35-57. Hegemoni berlanjut sampai kuarter akhir. Para Srikandi Indonesia yang tampak lelah, semakin sulit mengimbangi permainan cepat Thailand. Pertandingan ini pun ditutup dengan kedudukan 76-58 untuk Thailand. Dengan hasil ini, berat bagi tim puteri Indonesia melaju ke final mengingat Thailand sudah mengemas dua kemenangan. “Kita parah (bermain buruk) di kuarter 1 dan 2. Mental anak-anak down sejak kuarter pertama kalah terlalu jauh. Sehingga ke sininya mudah baca lawan. Ini salah saya yang salah terapkan game plan,” ungkap Pelatih Timnas Basket Pelajar Putri, Tjetjep Firmansyah, usai pertandingan. Kesalahan yang dimaksud Tjetjep adalah game plan saat defense. Dia berpatokan permainan Thailand melawan Hongkong sehari sebelumnya. Ketika itu, shooter three point mereka jelek. Strategi zona defense pun dipakai untuk meredam amukan pemain Thailand. Eh ternyata, saat melawan Indonesia shooter three point mereka hidup. “Kita salah pakai zona marking di awal, setelah melihat three point mereka saat lawan Hongkong sepertinya gak bagus. Eh pas mereka lawan kita, malah three point nya bagus. Inilah basket. Cina yang mengalahkan kita saja, bisa takluk 81-73 kepada Hongkong,” jelasnya. (Adt)

Susul Tim Basket Pelajar Putri, Indonesia Juga Kalah Dari China di Laga Perdana

Tim basket Pelajar Indonesia (putih), saat melakukan sesi ujicoba dengan klub NSH Jakarta, jelang tampil di 8th Asian school Basketball Championship 2018, di GOR Among Rogo, Yogyakarta. (jakartainformer.com)

Yogyakarta- Tim basket pelajar Indonesia harus kembali menelan kekalahan, di hari pertama 8th Asian school Basketball Championship 2018. Kali ini, giliran tim basket pelajar Putra merah putih yang kembali takluk dari Cina. Bermain di GOR Amongrogo, pada Minggu (9/9), Indonesia belum mampu mengalahkan lawan mereka di hari pertama, yakni Cina. Sebelumnya, tim basket pelajar putri Indonesia juga menelan kekalahan dari lawan yang sama, siang tadi. Berharap bisa membalas kekalahan tim srikandi muda, tim basket pelajar putra malah mengalami hal yang sama. Michael James dan kawan-kawan harus takluk dengan skor 71-99. Di kuarter pertama, Indonesia secara mengejutkan bisa mengimbangi permainan para pebasket muda Cina. Namun, sama seperti tim putri, faktor perbedaan postur tubuh yang kentara dan stamina, membuat anak asuh Rifki Antolyon itu pun harus mengakui keperkasaan pelajar negeri tirai bambu. Tim basket pelajar Indonesia akan menghadapi Thailand pada hari kedua, kejuaraan basket Pelajar Asia ke-8 ini. Pada Senin (10/9), tim putri akan bermain lebih dulu di sesi siang, sedangkan tim putra akan bermain di sesi sore. (Adt)

Stamina Kendor dan Takluk dari China, Tim Pelajar Putri Indonesia Raih Hasil Minor di Laga Perdana

Sesi foto bersama jelang laga pertandingan 8th Asian School Basketball Championship (ASBBC) 2018 antara tim basket putri pelajar Indonesia (putih) melawan China. Pada laga Kejuaraan basket pelajar Asia 2018 ini, Indonesia takluk 50062. (krjogja.com)

Yogyakarta- Meski sempat memimpin sepanjang babak pertama, tim basket putri pelajar Indonesia akhirnya gagal merobohkan tembok China dan menyerah 50-62 (30 – 27) pada pertandingan pertama kejuaraan basket pelajar Asia di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (9/9). Sejak awal kuarter pertama, tim asuhan mantan pelatih nasional dan klub Aspac Cecep Firmansyah itu selalu memimpin perolehan angka tanpa pernah tersusul. Tapi memasuki pertengahan kuarter ketiga, China mulai mengancam dan secara perlahan mengejar ketinggalan. Untuk pertama kalinya, China pun menyusul perolehan angka 37-36 ketika kuarter ketiga terisa tiga menit Walau kembali unggul, putri Indonesia yang dimotori anggota tim Asia Games 2018 Adelaide “Lady” Wongsohardjo menyerah 44 – 46 pada kuarter ketiga. Memasuki kuarter terakhir, kembali terjadi pertarungan ketat dan China berhasil mempertahankan keunggulan perolehan angka. Ketika pertandingan menyisakan dua menit, tembok China semakin sulit dirobohkan dan memperbesar jarak keunggulan 56-50. Stamina menjadi salah satu titik lemah tim Indonesia menghadapi China dan akhirnya menyerah dengan skor akhir 50-62. Lady yang menjadi inspirator tim berkat pengalaman sebagai anggota tim Asian Games Indonesia, menyumbang 13 angka dan delapan rebound, disusul Lydia Maulida dengan mencetak delapan angka. Sementara angka tertinggi untuk tim China diraih pemain jangkung Zhang Ye Yao (20), disusul Liu Qi Yan (11). Usai pertandingan, pelatih Cecep Firmansyah mengaku sudah cukup puas dan permainan anak asuhnya karena setidaknya mereka sudah memperlihatkan daya juang dan pantang menyerah. “Pada babak pertama sudah bagus, tapi kondisi stamina sangat berpengaruh terhadap permainan, sehingga sulit mengembangkan permainan saat lawan sudah menemukan ritme mereka,” kata Cecep. Melihat peforma anak asuknya saat menghadapi China yang sejak awal memang sudah diunggulkan, Cecep berkeyakinan tim asuhannya bisa tampil lebih baik saat berhadapan dengan Thailand, Senin (10/9). “Menghadapi Thailand kita harus habis-habisan dan saya yakin bisa mengatasi lawan,” kata Cecep yang pernah mengantar tim senior putra Indonesia ke tangga juara Asia Tenggara (SEABA) pada 1996 di Surabaya. Setelah laga ini, srikandi Indonesia akan menjajal kekuatan Tim Putri Thailand pada Senin (10/9). Perjuangan tak kalah berat karena Thailand sebelumnya menang atas Tim Putri Hongkong China 70-69. Mereka dipastikan berjuang total guna memetik kemenangan untuk amankan posisi puncak di kejuaraan edisi kedelapan ini. (Adt)

Masuk Skuat Kejuaraan Basket Pelajar Asia 2018, Siswa Sekolah Kharisma Bangsa Tangsel Optimis Indonesia Bisa Bersaing

Saddam Asyurna (kaos hitam) saat mengikuti training center jelang keberangkatan tim basket putra sekolah Kharisma Bangsa ke Paris, Perancis, mengikuti kejuaraan dunia basket antar SMA, Juli lalu. (Adt/NYSN)

Yogyakarta- Kejuaraan basket pelajar Asia, Asian School Basketball Championship (ASBBC) 2018 resmi dibuka. Peresmian ini dilakukan di Keraton Yogyakarta, Yogyakarta, Sabtu (8/9) malam. Ini merupakan kali kedelapan Asian School Basketball Championship digelar. Sebelum di Yogyakarta, ASBBC ketujuh digelar di Thailand. Dalam pembukaan kejuaraan basket pelajar ini, turut hadir juga Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Mulyana, yang mewakili Menpora Imam Nahrawi. Turut hadir juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Yogyakarta, Kadarmana Baskara Aji, yang mewakili Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Lewat Kadarmana, Sri Sultan Hamengkubuwuno X berharap, kompetisi seperti ini melahirkan atlet berprestasi bagi negara masing-masing. “Saya harap, dari kegiatan sekolah seperti ini, masing-masing negara bisa menghasilkan atlet yang berprestasi di masa depan,” tutur Kadarmana, mewakili pak gubernur. Kejuaraan ini berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Among Rogo, Yogyakarta. Kendati level Asia, namun kejuaraan tahunan ini hanya diikuti empat negara, yakni tuan rumah Indonesia, China, Hongkong, dan Thailand. Salah satu skuat tim basket putra, Saddam Asyurna, yang merupakan siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) Kharisma Bangsa, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, mengaku pada kejuaraan basket pelajar Asia edisi kedelapan ini lawan yang dihadapi merupakan tim tangguh. Namun, remaja kelahiran 19 November 2001 itu tetap optimis bila Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara peserta lainnya. “Meski waktunya mepet , karena persiapan untuk TC (training center) itu hanya 10 hari, apalagi lawan yang dihadapi juga merupakan tim-tim tangguh,” ujar Saddam, Sabtu (8/9). “Tapi, kami sudah berlatih secara intensif. Mudah-mudahan semua bisa saling support untuk memberikan yang terbaik, sehingga bisa bersaing dengan peserta dari negara lain,” tambahnya. Ajang ini menggunakan sistem round robin, dimana tim yang bertanding saling bertemu. Menurutnya, China dan Hongkong memiliki kualitas materi pemain di atas Indonesia. Dan lawan juga unggul postur tubuh. “China dan Hongkong permainannya beda dengan Indonesia. Untuk Thailand, mudah-mudahan bisa imbang. Modal kami ya skill bagus, chemistry diantara sesama anggota tim, serta gameplay yang baik,” tegas Saddam. Hal senada diungkap Adelaide Callista Wongsohardjo. Penggawa putri Indonesia itu masih buta dengan kekuatan lawan. Menurut siswi SMA Katolik Santo Albertus Malang, Jawa Timur (Jatim), dirinya dan kolega belum pernah bertemu maupun menyaksikan permainan tim yang ikutserta, dalam kejuaraan pelajar Asia tersebut. “Semaksimal mungkin kami akan berusaha menampilkan permainan terbaik di kejuaraan Asia ini,” urai pebasket kelahiran Malang, Jatim, 12 Oktober 2001 itu. Diakui dara cantik yang baru saja memperkuat timnas basket putri Indonesia di Asian Games XVIII/2018 itu, waktu yang mepet membuat ia dan kawan-kawan sulit beradaptasi. Namun, Lady, sapaan akrabnya, meyakini saat pertandingan nanti bisa lebih baik. “Chemistry sekarang sudah mulai terbentuk. Semoga saat pertandingan nanti bisa lebih baik,” tukas amunisi klub Bima Sakti Malang itu. (Adt)

Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Basket Pelajar Asia, Indonesia Siapkan Dua Tim Hanya Sepekan

Kemenpora melepas keberangkatan tim pelajar Indonesia yang akan tampil dalam ajang 8th Asian School Basketball Championship, Kamis (6/9). Bertempat di GOR Among Rogo, Yogyakarta, event ini akan dihelat dari 7 hingga 15 September 2018. (Kemenpora)

Jakarta- Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah kejuaraan basket pelajar Asia. Bertempat di Yogyakarta, 8th Asian Schools Basket Ball Championship 2018, akan dihelat dari 7 hingga 15 September 2018. Tim basket pelajar Indonesia dipimpin oleh Surono, yang merupakan Kepala Bidang Pembinaan PPLP. Dan didampingi oleh pelatih putra, Rifki Antolion dan Cecep Firmansyah, mantan pelatih nasional dan klub Aspac Jakarta, yang akan menangani tim putri. Namun, sebagai tuan rumah, Indonesia tidak dibebani target. Asisten Deputi Bidang Pembibitan dan Iptek Olahraga Kemenpora, Washinton Galingging, mengatakan tim ini berlatih untuk berkompetisi, bukan untuk menang. Perlu dicatat, Indonesia membawa pulang medali perunggu, pada 7th Asian School Basketball Championship, di Thailand “Sebagai pelajar, tim ini memang tidak dibebankan target juara, sesuai dengan kategori usia mereka. Itu karena mereka berlatih untuk berkompetisi, bukan berlatih untuk menang,” ujar Washinton, saat melepas keberangkatan kontingen, di Jakarta, Kamis (6/9). Berbicara peluang juara di kejuaraan pelajar ini, Cecep yang menangani tim putri, mengatakan dirinya sulit memprediksi kekuatan lawan, karena belum pernah berhadapan sebelumnya. “Kejuaraan pelajar memang beda, dibandingkan dengan kejuaraan senior, karena kekuatan mereka sulit dipantau,” tutur Cecep. Hal senada juga disampaikan Rifki Antolion. Ia mengaku faktor kesulitan yang dihadapi adalah sulitnya memantau kondisi kekuatan lawan. Apalagi Kejuaraan pelajar punya batasan usia 18 tahun, sehingga komposisi pemain, pasti berubah dibandingkan kejuaraan sebelumnya. “Kami tidak tahu kekuatan lawan, karena mereka bukanlah tim nasional di negara masing-masing. Persiapan kami juga cepat, sejak 29 Agustus, hanya 8-9 hari persiapan, putra dan putri. Tapi kami geber sehari dua kali latihan, dengan andalan dua pemain yang berlaga di ASEAN School Games 2018 Juni lalu,” kata Rifki. Ini kali kedelapan kejuaraan basket pelajar Asia digelar. Sebelumnya, 10 negara sudah mendaftar berlaga di GOR Among Rogo, Yogyakarta. Namun, 6 negara mengundurkan diri, dan hanya menyisakan Cina, Hongkong, Thailand dan Indonesia. Ajang ini menggunakan sistem round robin, yang mengharuskan setiap tim saling bertemu. (Adt)

Tanpa Perlawanan Berarti, Skuad Putri Udinus Libas UAD 69-5

Berjersey putih, Tim putri Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, taklukkan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dengan skor telak 69-5, dalam LIMA Basketball: Kaskus CJYC 2018, Rabu (18/7).

Yogyakarta- Tim putri Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, membungkam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dalam laga hari pertama LIMA Basketball: Kaskus Central Java and Special Regional of Yogyakarta Conference (CJYC) 2018, Rabu (18/7). Dalam laga di Pul Y itu, Udinus menang telak dengan skor 69-5. Dalam tiga kuarter, UAD tak dapat keluar dari tekanan Udinus. Sejak kuarter pertama hingga ketiga, permainan didominasi oleh permainan tim berkostum putih tersebut. Alhasil, UAD kesulitan menerobos ketatnya pertahanan sang lawan. Udinus menang setelah melibas UAD dengan skor telak, yakni 27-0, 46-0, dan 54-0 hingga kuarter ketiga. Di kuarter keempat, UAD akhirnya keluar dari kebuntuannya. Lima poin berhasil masuk ke koleksi UAD, dan bertahan hingga akhir laga. Namun, perolehan skor UAD itu masih jauh untuk menandingi Udinus. Akhirnya, tim asuhan Yan Novi Indriati mantap mengakhiri laga dengan skor 69-5. “Tadi kami belum menampilkan permainan yang maksimal, karena defense tim UAD tidak terlalu kuat. Masih ada hal yang harus kami evaluasi lagi sebelum partai berikutnya yang akan lebih berat dari ini,” kata asisten pelatih Udinus, Vickry Rekardho. Menurut Vickry, tim terberat bagi Udinus di klasemen Pul Y adalah UNY dan UNS. Ia akan memastikan timnya agar siap bertanding dengan kedua tim tersebut. “Yang jelas kondisi fisik kami harus tetap terjaga agar bisa menghadapi UNY dan UNS,” pungkas Vickry. (Dre)

LIMA Basketball Digelar di DIY Yogyakarta, 13 Tim Putra dan 10 Tim Putri Siap Bersaing

LIMA Basketball: Kaskus CJYC 2018 pada 18-25 Juli, di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, akan menjadi event keempat LIMA Basketball Season 6. (LIMA)

Jakarta- Pelaksanaan LIMA Basketball di DIY Yogyakarta disambut dengan antusiasme yang tinggi dari tim peserta. Sebanyak 13 tim putra dan 10 tim putri telah memastikan diri untuk ikut berlaga di LIMA Basketball region Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta. Ke-13 tim putra yang memastikan diri berlaga adalah Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sanata Darma, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Semarang dan Universitas Dipenogoro. Lalu ada Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Islam Indonesia, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Gadjah Mada. Seementara sektor putri akan diikuti 10 tim. Yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sanata Darma, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Dipenogoro, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Islam Indonesia, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Gadjah Mada. Sebelumnya LIMA sudah sukses menggelar LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference, LIMA Basketball: Go-Jek Sumatra Conference dan LIMA Basketball: Blibli.com West Java Conference. LIMA Basketball: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference (CJYC) 2018 jadi event keempat LIMA Basketball Season 6. Kompetisi bola basket antarmahasiswa se-Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta ini akan digelar pada 18-25 Juli 2018. Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menjadi arena penyelenggaraan LIMA Basketball: Kaskus CJYC 2018 musim keenam ini. Musim ini kali ketiga UII bagi menjadi venue LIMA Basketball: Kaskus CJYC 2018. Ajang ini merupakan buah kerja sama LIMA dan UII sebagai pembinaan dan pengembangan soft skill mahasiswa. “Selalu menggembirakan melihat antusiasme besar pergelaran LIMA, seperti yang terlihat di LIMA Basketball: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta 2018 ini. Antusiasme besar ini telah menjadi awal bagus menuju keberhasilan pergelaran,” ucap Ryan Gozali, CEO Liga Mahasiswa. Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni UII menyampaikan pelaksanaan LIMA Basketball: Kaskus CJYC 2018 di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo UII, merupakan wujud komitmen UII, mendukung kegiatan positif bagi mahasiswa di bidang olahraga. Hal ini sejalan dengan program UII di bidang pembinaan bakat dan minat olahraga mahasiswa seperti Penerimaan Mahasiswa Baru melalui jalur Penerimaan Siswa Berprestasi Bidang Olahraga dan Seni dan pembinaan Unit Kegiatan Mahasiswa bidang olahraga. Selain itu pengiriman delegasi mahasiswa untuk mengikuti kompetisi olahraga tingkat nasional dan internasional. UII sangat mengapresiasi kerja sama dengan LIMA ini untuk bersama mendukung upaya mencetak bibit unggul atlet Indonesia. Momen pelaksanaan LIMA Basketball: Kaskus CJYC ini memberikan mahasiswa kesempatan berkontribusi bagi bangsa dan negara melalui aktivitas positif cabang basket. Pada musim keenam, LIMA hadir di region Jakarta Raya, region Jawa Barat, region Sumatra, region Jawa Tengah & Yogyakarta, dan region Jawa Timur. Pelaksanaan di region Sumatra, LIMA Basketball: Go-Jek Sumatra Conference 2018, hadir berkat kerja sama sponsorship baru antara LIMA dengan Go-Jek. Pelaksanaan LIMA Basketball region Sumatra telah berlangsung pada 6-13 Juli 2018. Yogyakarta menjadi kota keempat perhelatan LIMA Basketball. Paska Yogyakarta, LIMA akan hadir di Surabaya pada 30 Juli-6 Agustus 2018. Tim-tim terbaik dari tiap region, dengan komposisi 12 tim putra dan delapan tim putri akan kembali bersaing di LIMA Basketball Nationals. Surabaya menjadi kota pelaksanaan LIMA Basketball Nationals pada 9-16 Agustus. Ini merupakan puncak pelaksanaan LIMA Basketball Season 6 2018. Paska event LIMA Basketball usai, Liga Mahasiswa akan menggelar LIMA Volleyball, yang akan dimulai di Jakarta, pada 12-20 Agustus, di Gelanggang Remaja Kecamatan Pasar Minggu. (Dre)

Libur Lebaran TC Asian Games 2018, Atlet Panjat Tebing Wajib Pull Up Ratusan Kali Di Rumah

Aries Susanti dkk wajib melakukan latihan pull up ratusan kali di rumah mereka, disela-sela liburan lebaran Pelatnas Asian Games 2018. (fpti)

Jakarta- Atlet pemusatan latihan nasional (Pelatnas) cabang panjat tebing mendapatkan libur lebaran. Namun, mereka tidak bisa santai. Sebab, harus tetap berlatih mandiri dirumah masing-masing. Para atlet itu libur sejak Kamis (8/6), dan kembali ke Yogyakarta untuk mengikuti program Pelatnas pada Sabtu (16/6). Hendra Basyir, Pelatih Tim Nasional (timnas) Sport Climbing Indonesia, bahkan mewajibkan anak didiknya melakukan pull up setiap hari selama libur Hari Raya Idul Fitri 1439 H. “Untuk atlet putra sebanyak 600 kali, dan atlet putri 500 kali,” ujar Hendra, Kamis (14/6). Menurutnya, para atlet harus menjalani latihan mandiri. Latihan ini, tambah Hendra, bisa dilakukan bersama atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) daerah asal yang dimiliki pengurus cabang (Pengcab) atau pengurus provinsi (Pengprov). “Latihan mandiri menjadi salah satu cara untuk menjaga kebugaran atlet selama libur lebaran,” tegasnya. Sementara, Aries Susanti, atlet Pelatnas Asian Games 2018 itu bahkan rela membangun sarana pull up di halaman belakang rumahnya di Desa Tarumanagara, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, demi menjaga kebugaran. Fasilitas sederhana yang terbuat dari pipa besi itu, dibangun perempuan berjuluk ‘Laba-laba Grobogan’ ini agar bisa melakukan pull up secara rutin tanpa harus keluar kediamannya. “Dalam sehari saya rutin melakukan pull up 500 kali,” terangnya. Sebelumnya, ia harus pergi ke SD (Sekolah Dasar) tempat dirinya bersekolah dahulu yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya demi bisa melakukan pull up. “Saya pull up sama keponakan biar dia juga olahraga,” ungkap Aries. Selain Aries, atlet asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nurul Iqomah, melakukan pull up dengan memanfaatkan ventilasi rumah. “Fungsinya sama, kok. Yang penting niatnya. Kalau untuk latihan pemanjatan saya biasanya di Lapangan Manggemaci (Paruga Na’e), yang ada di Kota Bima,” cetus Nurul. (Adt)

Ujicoba Persiapan Asian Games di Filipina, Timnas Panjat Tebing Kawinkan Medali Emas

Atlet nomor combined meraih dua emas dan satu perak di ajang 'Zero Gravity Bouldering Competition 2018', di Bonifacio High Street, Filipina, 19-20 Mei 2018. (fpti)

Jakarta- Prestasi membanggakan ditorehkan tim nasional (Timnas) panjat tebing Indonesia. Berlaga pada kompetisi bertajuk ‘Zero Gravity Bouldering Competition 2018’, di Bonifacio High Street, Manila, Filipina, 19-20 Mei, Seto dkk sukses membawa pulang dua medali emas dan satu perak. “Medali emas disumbangkan Seto di nomor Men’s Open Competition dan Widia Fujiyanti di nomor Women’s Open Competition. Seto mencatat tiga top dan empat zone, sementara Widia tiga top dan tiga zone,” ujar Judistiro, Pelatih Combined Indonesia, Senin (21/5). Ia melanjutkan untuk perak diraih Ndona Nasugian di nomor Women’s Open dengan dua top dan dua zone. Sementara, pemanjat keempat atas nama Kiromal Katibin harus puas berada diurutan keempat untuk nomor Men’s Open setelah Seto, Gerald Verosil (satu top dan empat zone), dan Iman Lorenzo Mora (Filipina). Judistiro menjelaskan Kiromal menorehkan satu top dan tiga zone sama seperti Iman. Namun, ia kalah dalam percobaan ke top. Sedangkan posisi ketiga untuk nomor putri ditempati Milky Mae Tejares dari Filipina dengan satu top dan dua zone. Event itu sekaligus ajang ujicoba memantapkan persiapan menuju Asian Games 2018. Pada event di Filipina, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengirim empat atletnya guna menjajal latihan selama mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di kawasan kompleks Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Waktu yang semakin dekat dengan pelaksanaan pesta multievent olahraga negara-negara se-Asia, Agustus-September mendatang itu membuat semua cabang olahraga (cabor) berupaya untuk semakin mematangkan persiapan. “Pencapaian dua atlet tersebut sesuai dengan harapan pelatih. Terlebih, tim combined baru bergabung ke Pelatnas pada Februari 2018,” cetus Triyanto Budi, Pelatih Combined Indonesia lainnya. (Adt)

Jalani latihan dua bulan, Satia Bagja Keluhkan Pola Komunikasi Timnas Putri Senior

Timnas Putri Senior (Hijau) unggul 7-1 atas klub sepak bola putri asal Yogjakarta, Pansa FC, pada Sabtu (12/5). (Ham/NYSN)

Sawangan- Sudah dua bulan, Timnas Putri Senior menjalani rangkaian TC dan latihan yang dilaksanakan di National Youth Training Centre (NYTC) Sawangan, Depok, Jawa Barat, sejak awal Maret hingga Sabtu (12/5). Beberapa laga uji coba dilaksanakan guna mengevaluasi perkembangan pemain selama mengikuti instruksi pelatih Timnas Putri Senior, Satia Bagja. Pada Sabtu (12/5), anak asuhnya kembali merumput guna menjalani uji coba, menantang klub sepak bola putri asal Yogyakarta, Pansa FC. Satia membeberkan perkembangan anak asuhnya pasca laga. Menurut dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, perkembangan dan kualitas bermain kini cukup pesat, salah satunya penguasaan dan kontrol bola. “Saat tim ketiga bermain, mereka melakukan kombinasi serangan, di dalam kotak pinalti. Berani memainkan bola-bola pendek dan berapa kali mereka lakukan itu. Biar permainan kita tak monoton, hanya lari-angkat, gitu terus,” tutur Satia. Namun yang menjadi catatan bagi pria berusia 57 tahun tersebut yakni perihal finishing yang dilakukan Zahra Musdalifah dkk. Beberapa pemain kerap menunda kesempatan untuk melakukan tendangan. Aksi seperti meliuk-liuk, atau mengumpan kepada teman saat peluang terbuka, menjadi perhatian Satia. Selain finishing, kerjasama antar pemain juga masih harus diperhatikan. Penting dilakukan oleh pemain saat bermain untuk berkomunikasi dengan rekan satu tim. Saat melakukan serangan, pemain kerap salah komunikasi dengan kawan. Akibatnya counter attack datang dari lawan. Meski saat ini kerangka tim terbentuk menjadi tiga, Satia masih melakukan ‘bongkar-pasang’ guna memaksimalkan kemampuan pemain. Beberapa nama kualitasnya justru tak berkembang. Namun ada juga yang progresnya bagus. “Misal dari posisi sayap dari Papua, Yudit. Meski usia senior diantara teman-temannya, dia masih mumpuni saat pegang bola, lari kedepan terus crossing, makanya bongkar pasang masih perlu” tambahnya. (Ham) Rekap Hasil Uji Coba Timnas Putri Timnas Putri vs Tim Pelatih Lisensi B : 1-3 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya : 0-4 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya : 1-4 Timnas Putri vs SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) : 3-1 Timnas Putri vs UNJ 50 tahun ke atas: 4-0 Timnas Putri vs SSB Goal Axis: 23-0 Timnas Putri vs Univ Bina Nusantara (Putri) : 21-0 Timnas Putri vs Legend Timnas U-50: 3-2 Timnas Putri vs Villa 2000 U-13: 1-2 Timnas Putri vs Gunungkidul United Senior : 1-1 Timnas Putri vs UNJ Putri Umum : 10-0 Timnas Putri vs Pansa FC : 7-1

Cristiano Ronaldo Ikut Audisi Umum Djarum di Balikpapan, Bersaing Rebut Super Tiket

Cristiano Ronaldo Eka Saputra berjuang meraih Super Tiket ke final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018, di Kudus, Jawa Tengah, September nanti. (PBDjarum)

Balikpapan- Cristiano Ronaldo berjuang meraih Super Tiket untuk bisa melangkah ke final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018, di Kudus, Jawa Tengah, September mendatang. Cristiano Ronaldo yang dimaksud bukanlah mega bintang kelahiran Hospital Dr. Nelio Mendonca, Funchal, Portugal, yang kini memperkuat klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Melainkan atlet bulutangkis asal Sleman, Yogyakarta, bernama lengkap Cristiano Ronaldo Eka Saputra, atau akrab disapa Eka. Berlaga di Gelanggang Olahraga (GOR) Hevindo, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Eka berhasil melaju di tahap turnamen. Pada babak kedua, ia sukses menyingkirkan M. Rafi An Nur dari Penajam Paser Utara dengan skor 21-7, 21-7, pada Minggu (15/5). “Saya senang bola dan ada pemain hebat bernama Cristiano Ronaldo, dan saya berharap dia menjadi pemain yang hebat juga,” ujar Sihono, sang ayah seperti dikutip situs resmi PB Djarum, Senin (16/4). Sejak usia lima tahun, anak tunggal pasangan Sihono dan Ismayani itu mulai bermain bulutangkis. Keinginan Eka menekuni olahraga ‘tepok bulu angsa’ itu mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Ini menjadi tahun ketiga bagi bocah sepuluh tahun ini mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Langkahnya terhenti pada babak kedua di dua tahun sebelumnya. Ia mengikuti Audisi Umum di Purwokerto dan Solo (Jawa Tengah) pada 2017, dan gagal melalui tahap screening. Eka saat ini tergabung dengan klub bulutangkis Pancing Sembada, di Sleman. Klub ini melahirkan salah satu atlet nasional, Dionysius Hayom Rumbaka. “Ini tahun ketiga, saat 2016 di Purwokerto sampai babak delapan perempat final, tinggal satu pertandingan itu harusnya lolos. Lalu kami coba di Kudus dan gagal di babak 16 besar. Bahkan di tahun 2017, malah dia gagal lolos screening terus, tahun lalu ikut di Solo dan Purwokerto malah tidak lolos screening,” ungkap Sihono. Gagal tak lantas membuat sang ayah patah semangat, ia terus mendorong buah hatinya itu menguji skill yang dimiliki di arena Audisi Umum. “Kecewa ada. Tapi ini kesempatan terakhir dia bisa ikut Audisi Umum. Semoga legend bisa mengenali potensi dia. Beberapa kali dia juara di turnamen baik ganda maupun tunggal,” paparnya. Kota Balikpapan akhirnya dipilih menjadi pertama Audisi Umum bagi putra tunggalnya itu. “Kenapa di Balikpapan? Karena saya bisa antar dia ke sini. Dan, mungkin kesempatannya lebih besar. Kalau saya nggak bisa antar, pasti nggak ikut Audisi Umum. Kebetulan untuk Balikpapan ini saya bisa dapat cuti,” tambah Sihono. Eka, yang mengidolakan pebulutangkis Pelatnas Jonatan Christie itu mengatakan siap jika harus tinggal jauh dari kedua orang tuanya. Hal itu dilakukan guna mewujudkan mimpinya menjadi pebulutangkis berprestasi ditingkat nasional maupun internasional. Namun, untuk mendapatkan Super Tiket yang akan membawanya ke final Audisi Umum di Kudus, Jawa Tengah, September nanti, ia harus meraih dua kemenangan pada pertandingan yang berlangsung pada Senin (16/4). (Adt)

Kalah Terhormat di Final Putri Proliga, BJB Ingin Tiru Semangat Pertamina Energi

Tim Putri Bandung Bank BJB Pakuan (biru) tak patah semangat walau kalah di partai final Putri Proliga 2018 dari Pertamina Jakarta Energi. (krjogja.com)

Yogyakarta- Dua tahun berturut-turut selalu gagal di partai final nyatanya tak membuat Jakarta Pertamina Energi menyerah. Di laga final Proliga 2018 yang yang dilangsungkan di GOR Amongraga, Yogyakarta, pada Minggu (15/4/), tim Pertamina mampu mengakhiri paceklik gelar. Merek sukses mengandaskan perlawanan Putri Putri Bandung Bank BJB Pakuan, tiga set langsung 25-20, 25-18 dan 25-17. Tangis haru tak terbendung ketika block Kyla di depan net membuat bola berbalik masuk ke lapangan Putri BJB Bandung. Tepat saat itu juga papan skor berubah 25 untuk Pertamina dan 17 untuk BJB yang secara langsung mengakhiri partai penentuan juara tersebut. Seluruh pemain Pertamina yang sepanjang pertandingan tampil minim kesalahan langsung tersungkur menangis terharu karena akhirnya menyudahi paceklik gelar selama dua tahun terakhir. Sejak 2016 dan 2017 putri Pertamina harus menelan pil pahit kalah di setiap laga final. Kapten tim Novia Andriyanti, saat bertemu dengan wartawan pun tak bisa banyak berkata. Ia merasa sangat bersyukur atas kemenangan di partai final hari ini. “Hari ini sangat ditunggu-tunggu selama dua tahun terakhir dan saya hampir tak bisa berbicara lagi. Kami bisa kompak hari ini dan suport serta doa keluarga dan suporter Pertamina menjadi berkah bagi kami,” ungkapnya tersenyum, pada Minggu (15/4). Manajer Putri Pertamina Energi Widi Triyoso, juga tak bisa menutupi rasa bahagia. Sembari menyeka keringatnya, Widi mengungkap rasa puas dengan raihan juara di tahun 2018. “Ini penantian cukup panjang kami dan kami bersyukur bisa juara. Manajemen sudah memastikan atas raihan juara ini, kami beri bonus dua kali lipat dari yang dibagikan di 4 besar kemarin,” ungkapnya, dilansir Kedaulatan Rakyat (KR). Sementara, kubu BJB Bandung yang dipaksa harus puas berada di tempat kedua. Mereka mengaku mendapat pengalaman berharga dari kekalahan melawan tim putri Pertamina. Terlepas dari hilangnya gelar juara pertama, BJB melalui Direktur Utama Ahmad Irfan mengaku sangat puas dengan raihan juara kedua Proliga 2018. “Tahun lalu kami gagal masuk final, dan sekarang dapat juara kedua. Alhamdulillah dengan hasil ini dan pengalaman luar biasa untuk tim kami,” terangnya usai laga. BJB pun menargetkan kompetisi Proliga tahun depan bisa meraih gelar juara pertama. (Art)