Garuda Muda Akui Keunggulan Turki

Garuda Muda Akui Keunggulan Turki U-20

Tim U-20 Indonesia kalah tipis dari Turki U-20 dalam pertandingan uji coba yang berlangsung di Stadion Manavgat Ataturk, Rabu (26/10). Pelatih Shin Tae Yong menempatkan pemain-pemain seperti Muhammad Ferarri, Robi Darwis, Marselino Ferdinan, dan Hokky Caraka sebagai starter. Pada menit kedelapan, peluang pertama bagi Tim U-20 Indonesia hadir melalui Muhammad Ferrari, namun sayang, sundulannya masih belum bisa membuahkan gol. Alih-alih mencetak gol, justru gawang Tim U-20 Indonesia bobol pada menit ke-16 melalui Ayberk Kaygisiz. Tim U-20 Indonesia memiliki sederet peluang lewat Marselino Arkhan Fikri, dan Hokky yang masih gagal berbuah gol. Memasuki babak kedua, Shin melakukan beberapa pergantian pemain. Ahmad Zaky yang masuk pada babak kedua menciptakan peluang, namun bola yang disepak masih terlalu tinggi dari sasaran. Turki pun menebar ancaman lewat sebuah sepakan bebas yang masih bisa diamankan kiper Aditya Arya pada menit ke-64. Sebuah serangan Turki kemudian menghasilkan gol kedua pada menit ke-77. Gol kedua Turki dicetak oleh sang penyerang, Semih Kilicsoy. Setelah tertinggal 0-2, skuad Garuda Muda tetap sabar menerapkan permainan bola pendek dari kaki ke kaki untuk membangun serangan. Selain itu Marselino dan kawan-kawan juga memainkan high pressing ketika lawan memainkan bola di area sendiri. Turki tetap tenang menghadapi tekanan tim Merah-Putih. Dalam posisi tertinggal, Shin memasukkan pemain-pemain seperti Zanadin Faris, Rabbani Tasnim, dan Rahmat Beri menggantikan Ronaldo, Hoky, dan Arkhan. Organisasi permainan yang cukup rapi dari Turki menghadapi sepak bola keras dari Indonesia. Pada menit ke-87 sempat terjadi adu mulut antarpemain dan staf pelatih Turki terlihat emosi, namun situasi panas tak berlangsung lama. Sebuah serangan balik cepat dari Turki pada masa injury time bisa digagalkan lini belakang Tim U-20 Indonesia. Pada pengujung laga justru Tim U-20 Indonesia yang bisa mencetak gol melalui Dony Tri Pamungkas. Ini merupakan laga uji tanding kedua yang dilakoni Tim U-20 Indonesia di Turki. Sebelumnya Timnas Indonesia U-20 meraih kemenangan 2-1 atas Cakalliki Spor. Tim U-20 Indonesia menjalani pemusatan latihan sekaligus uji tanding di Turki dalam rangka persiapan menuju Piala Asia U-20 2023.

Inilah Hasil Undian Fase Grup Piala Asia AFC U-20 2023

Inilah Hasil Undian Fase Grup Piala Asia AFC U-20 2023

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah selesai melakukan undian Piala Asia AFC U-20 2023. Dari hasil undian yang dilakukan pada Rabu (26/10), tim U-20 Indonesia dipastikan berada di Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Irak dan Suriah. Piala Asia AFC U-20 dijadwalkan akan digelar pada 1-18 Maret 2023. Sebanyak 16 negara dipastikan berpartisipasi di mana mereka akan dibagi menjadi empat grup dengan masing-masing diisi oleh empat negara. 16 tim partisipan merupakan negara-negara yang sudah menyelesaikan babak kualifikasi tahun ini, dengan rincian 10 negara yang menjadi juara grup, 5 negara peringkat kedua terbaik dan satu spot untuk tuan rumah Uzbekistan. Menanggapi hasil ini, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri optimistis gelaran Piala Asia AFC U-20 yang akan dihadapi tahun depan. “Bismillah dengan hasil drawing hari ini, tim U-20 nantinya akan menghadapi tiga pertandingan dan semoga tiga pertandingan di fase grup bisa menjadi kesempatan yang baik untuk menambah pengalaman bertanding para pemain sebelum menuju Piala Dunia U-20 2023. Kita harus sama-sama yakin timnas bisa lolos grup, sama seperti pencapaian tim U-20 Indonesia tahun 2018 lalu” ujarnya. Gelaran Piala Asia AFC U-20 ini menjadi gelaran yang prestisius. Selain gelar juara, empat tim yang berhasil melaju ke babak semifinal akan menjadi perwakilan zona Asia untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Indonesia menjadi satu dari tiga perwakilan negara ASEAN yang tampil di gelaran Piala Asia AFC U-20 tahun depan. Berikut hasil lengkap undian PIala Asia AFC U-20 2023: Hasil Drawing Piala Asia AFC U-20 2023: Grup A: Uzbekistan, Indonesia, Irak, Suriah Grup B: Korea Selatan, Tajikistan, Jordan, Oman Grup C: Qatar, Australia, Vietnam, Iran Grup D: Arab Saudi, Jepang, China, Kirgizstan

Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya: Dari Tim Senior Sampai U-20

Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya: Dari Tim Senior Sampai U-20

Jadwal pertandingan yang melibatkan Timnas Indonesia dari berbagai level sangat banyak dalam delapan bulan ke depan, yang juga termasuk Piala Dunia U-20. Timnas Indonesia senior baru saja menuntaskan FIFA Matchday di tahun 2022. Dalam dua laga melawan Curacao, Indonesia mampu menang 3-2 dan 2-1. PSSI tak ada waktu untuk bersantai-santai. Timnas Indonesia U-17 besutan Bima Sakti akan menjalani laga Kualifikasi Piala Asia U-17 di Stadion Pakansari pada 1-9 Oktober. Piala AFF 2022 di level senior kemudian akan bergulir pada 24 Desember 2022-15 Januari 2023. Timnas Indonesia ini akan ditukangi oleh Shin Tae-yong, yang ditargetkan juara oleh Federasi Sepakbola Indonesia. Selepas Piala AFF, Shin Tae-yong tancap gas lagi dan harus mempersiapkan tim untuk Piala Asia U-20 di Uzbekistan. Garuda Nusantara akan mengikuti Piala Asia U-20 pada 1-18 Maret 2023. Tim sepakbola Indonesia kemudian harus bersiap ke SEA Games 2023 di Kamboja yang berlangsung pada 5-16 Mei. Untuk cabang olahraga sepakbola, pertandingan selalu digelar lebih dulu daripada opening Ceremony. “Tahun depan memang padat. Ada SEA Games Mei, kemudian Piala Dunia U20 2023. Pasti ada pelatih pengganti. Karena hanya tiga hari beda Piala Dunia (U-20) dengan SEA Games,” ujar ketua PSSI, Mochamad Iriawan, beberapa hari lalu. “Kami akan diskusikan dan umumkan siapa penggantinya nanti. Tentu semuanya dengan seizin pelatih kepala Shin Tae-yong,” ujar sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu menambahkan. Shin Tae-yong besar kemungkinan tidak turun langsung mendampingi Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023. Namun, dalam proses persiapan diyakini tetap akan terlibat dan punya pengaruh besar. Shin Tae-yong selepas Piala Asia U-20 harus mempersiapkan tim untuk ajang Piala Dunia U-20. Indonesia sudah ditunjuk sebagai tuan rumah dan perhelatan bergulir pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Indonesia selanjutnya akan tampil di Piala Asia 2023 untuk level senior pada 16 Juni sampai 16 Juli 2023. Laga tersebut belum diketahui akan berlangsung di mana setelah China menarik diri sebagai penyelenggara. Indonesia sempat dikabarkan tertarik untuk menjadi tuan rumah. Sampai saat ini masih dalam evaluasi AFC terkait kesiapan Indonesia sebagai penyelenggara.

FIFA Matchday: Sengit! Indonesia Kembali Kalahkan Curacao

FIFA Matchday: Sengit! Indonesia Kembali Kalahkan Curacao

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Curacao 2-1 pada FIFA Matchday jilid kedua di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (27/9) malam. Setelah menang 3-2 di laga pertama, Indonesia tetap tampil ngotot untuk mengincar kemenangan kedua. Skuad Garuda langsung tampil menyerang sejak menit awal permainan. Babak satu Indonesia berhasil unggul cepat saat laga baru berusia tiga menit. Adalah Dimas Drajad yang sukses menjebol gawang Curacao untuk membawa Indonesia unggul 1-0. Dimas Drajad mencetak gol usai memanfaatkan bola rebound kiper Curacao usai memblok tembakan keras Witan Sulaeman dari luar kotak penalti. Pada menit ke-24 giliran Curacao memiliki peluang lewat tandukan Rangelo Janga. Namun sundulan Janga masih melenceng di sisi kiri gawang Indonesia. Curacao kembali mendapatkan peluang emas pada menit ke-33 lewat Rangelo Janga. Sayang sontekan Janga masih dapat diblok kiper Indonesia Syahrul Trisna Fadillah. Hingga pertandingan babak pertama berakhir tak ada gol tambahan yang mampu diciptakan kedua tim. Indonesia unggul 1-0 atas Curacao di babak pertama. Babak dua Di babak kedua, tensi pertandingan memanas. Curacao yang tak mau kalah melancarkan permainan keras untuk menghentikan serangan cepat yang dibangun tuan rumah. Hasilnya, Pada menit ke-47 Curacao mampu mencetak gol balasan lewat tendangan kaki kanan Jeremy Cornelis yang memanfaatkan umpan terobosan Juninho Bacuna. Gol balasan Curacao itu tercipta setelah Rachmat Irianto gagal melakukan sapu bersih. Bola langsung dioper Bacuna kepada Jeremy Cornelis yang masuk sebagai pemain pengganti. Rizky Ridho mencoba memotong laju bola, tetapi gagal. Setelah menguasai bola Jeremy langsung melepaskan tembakan lambung ke pojok kiri atas gawang Syahrul Trisna. Pada menit ke-53, Indonesia mendapat peluang lewat Rachmat Irianto yang mencoba menyambar bola liar di luar kotak penalti. Sayang, tembakannya masih melambung tinggi di atas mistar gawang. Lima menit berselang, Saddil Ramdani nyaris menjebol gawang Curacao. Akan tetapi tembakan kerasnya dari luar kotak penalti masih dapat ditepis Tyrick Bodak. Kemudian pada menit ke-80 Curacao harus bermain dengan 10 orang setelah Juninho Bacuna diganjar kartu merah. Wasit dengan tegas menarik kartu merah usai Juninho melakukan pelanggaran keras kepada Marselino Ferdinan. Juninho sempat memicu keributan karena menendang bola ke arah tribune penonton yang dibalas lemparan botol air mineral. Beruntung situasi bisa diredam pemain Indonesia. Keuntungan ini mampu dimanfaatkan skuad arahan Shin Tae Yong. Pada menit ke-87 Indonesia berhasil mencetak gol keunggulan lewat sontekan Dendy Sulistyawan memanfaatkan umpan cerdik Witan Sulaeman. Keunggulan Indonesia 2-1 pun berakhir hingga laga usai.

FIFA Matchday: Indonesia Kalahkan Curacao

FIFA Matchday: Indonesia Kalahkan Curacao

Timnas Indonesia memetik kemenangan di FIFA Matchday edisi Sabtu, 24 September 2022. Berhadapan dengan Curacao, Skuat Garuda menang dengan skor 3-2. Berstatus sebagai tim tamu, Curacao tidak keder bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Anak asuh Remko Bicentini ini langsung tampil menekan sejak awal. Benar saja, baru tujuh menit laga berjalan, Curacao sukses membuka keunggulan di laga ini. Berawal daari tembakan keras pemain Curacao yang mengenai tiang gawang, bola pantulan langsung disambar oleh Rangelo Janga ke gawang kosong Indonesia sehingga skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan sang tamu. Tertinggal satu gol membuat timnas Indonesia mulai menaikkan intensitas serangan. Serangan-serangan balik skuat Garuda perlahan mulai merepotkan pertahanan Curacao. Usaha timnas Indonesia itu berbuah manis. Di menit 18, Marc Klok sukses menyamakan kedudkan setelah kerja sama 1-2nya dengan Dimas Drajad sukses menembus kotak penalti Curacao dan diselesaikan dengan apik. Empat menit berselang Timnas Indonesia berbalik unggul menjadi 2-1. Berawal dari umpan dalam panjang yang dilepaskan Pratama Arhan, bola berhasil disundul oleh Fachruddin Aryanto ke gawang Curacao. Namun sayang timnas Indonesia sedikit lengah usai unggul 2-1. Dua menit berselang, Curacao menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui skema serangan balik, Juninho Bacuna yang tidak terkawal denga baik mendapatkan umpan terobosan lalu diselesaikan dengan baik ke gawang Nadeo. Usai kedudukan sama kuat, jual beli serangan antara kedua tim semakin meningkat. Namun hingga babak pertama berakhir tidak ada peluang yang benar-benar berbahaya sehingga skor 2-2 bertahan. Di jeda pertandingan, pelatih Shin Tae-yong memutuskan melakukan dua pergantian pemain. Egy Vikri dan Ricky Kambuaya dan digantikan Marselino Ferdinan dan Saddil Ramdani. Di awal babak kedua ini, Curacao lebih tampil dominan. Namun mereka kesulitan untuk membuat peluang yang bagus di menit-menit awal babak kedua. 10 menit pasca kick-off, Timnas Indonesia berhasil membalikkan kedudukan menjadi 3-2. Melalui skema serangan balik, Pratama Arhan melepaskan umpan mendatar dari sisi kiri dan kemudian disontek Dimas Drajad menggunakan backheelnya. Skor berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan skuat Garuda. Tertinggal satu gol membuat Curacao meningkatkan intensitas serangan mereka. Namun pertahanan Indonesia bermain dengan disiplin sehingga mereka bisa meredam serangan-serangan Curacao. Di sisi lain, Curacao terlihat mulai kelelahan. Situasi ini dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia untuk lebih rajin melepaskan serangan, meski sayang penyelesaian akhir penyerang-penyerang Indonesia kurang klinis. Di akhir-akhir laga, Curacao terus menekan, namun Timnas Indonesia berhasil meredam serangan-serangan sang tamu sehingga skor 3-2 bertahan hingga akhir pertandingan. Sementara itu, laga kedua akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada 27 September.

Shin Tae-yong Cari Pemain Depan, Sananta Jadi Harapan

Shin Tae-yong Cari Pemain Depan, Sananta Jadi Harapan

Pelatih Shin Tae Yong berharap Ramadhan Sananta bisa menjadi solusi masalah akut Timnas Indonesia yang hingga kini belum punya striker tajam di lini depan. Itulah alasan Shin memanggil striker 20 tahun tersebut. Berkaca dari penampilan Sananta bersama PSM Makassar dalam Liga 1 2022/2023 dan Piala AFC 2022, Shin yakin lini depan Timnas Indonesia akan semakin tajam. “Untuk Sananta, dia juga pemain muda. Saya lihat dia dalam latihan dan main dengan baik. Saya pilih dengan pikir mungkin saja dia bisa selesaikan masalah striker yang sebelumnya ada. Itu alasannya kenapa saya pilih Sananta,” kata Shin. Dalam Liga 1 2022/2022 Sananta telah mengoleksi tiga gol dari enam pertandingan. Namanya baru muncul pada musim ini, meski musim lalu sudah debut di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia bersama Tira Persikabo. Sejak Shin Tae Yong menangani Timnas Indonesia, persoalan yang hingga kini belum terpecahkan adalah lini depan. Sudah banyak striker yang dipanggil pria asal Korea Selatan ini, tetapi tidak ada yang memenuhi ekspektasi. Selama 2021-2022 misalnya, Timnas Indonesia mengoleksi 45 gol dari 18 pertandingan. Menariknya, top skor atau pencetak gol terbanyak selama fase tersebut adalah pemain berposisi gelandang, yakni Ricky Kambuaya. Pemain Persib Bandung tersebut mengoleksi lima gol selama 2021-2022. Pemain kedua dan ketiga yang sering menyumbang gol untuk tim Merah Putih adalah Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri dengan empat gol. Striker lainnya yang coba dilihat kemampuannya adalah Dendy Sulistyawan. Sebelumnya pemain Bhayangkara ini dipanggil Shin dalam pemusatan latihan, tetapi dominan tak masuk skuad dalam pertandingan resmi. Pemain lainnya yang bakal menjadi harapan adalah Dimas Drajad. Pemain Persikabo 1973 ini untuk sementara merupakan striker tersubur Indonesia di Liga 1. Satu striker lainnya yang juga dinanti penampilannya adalah Muhammad Rafli. Timnas Indonesia akan menghadapi Curacao dalam laga FIFA Matchday. Pertandingan pertama akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September sementara laga kedua akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada 27 September. Layak dinantikan siapa yang akan mengisi lini depan skuat asuhan Shin Tae-yong.

Menang 4-1 Atas Timor Leste STY Masih Kecewa.

FIFA Matchday yang dimainkan di stadion I Wayan Dipta, Bali, mempertemukan Timnas Indonesia dengan Timor Leste. Meski pun menang 4-1 pelatih Shin Tae-Yong menyatakan kecewa atas permainan anak asuhnya. “Memang dari sisi skor menang 4-1 tapi sangat-sangat mengecewakan untuk pertandingan kali ini. Mulai dari coach Shin dan para pemain harus evaluasi diri coach akan berusaha lebih agar permainan berkembang baik, mungkin harus meningkatkan mental para pemain. Jadi tidak semata-mata (menang) pertandingan ini memang mengecewakan.” Indonesia terlebih dahulu kebobolan di menit 34 yang dicetak oleh Paulo Domingos. Sementara itu Pratama Arhan pada saat post match press conference menambahkan. “Secara permainan, secara tim kita kurang kuat juga. Banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Dan kita memperbaiki satu demi satu, ikut instruksi coach Shin.” Berikut match summary FIFA International Match Day.    

FIFA Matchday Indonesia dan Timor Leste Tanpa Penonton

Laga antara Indonesia dan Timor Leste dalam FIFA Matchday pada 27 dan 30 Januari 2022 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, dipastikan tanpa penonton. Kepastian itu setelah ada pertemuan dengan Polda Bali, PSSI, dan Satgas Covid-19 pulau Bali. Polda Bali dan Satgas Covid-19 beralasan covid-19 jenis omicron di Bali menunjukkan kenaikan. Mereka pun tak mau ambil risiko jika pertandingan digelar dengan penonton. “Kami (PSSI) menyadari dan memahami masalah ini. PSSI sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait hal tersebut. Ini langkah terbaik untuk melindungi semua pemain, ofisial, panitia pelaksana, dan suporter sendiri terhadap varian omicron,” kata Head of Dept Suporter Development and Engagement, Budiman Dalimunthe. Budiman menambahkan saat ini Seri IV Liga 1 juga sedang berlangsung di Pulau Dewata ini. Itu sebabnya untuk melindungi semua pihak yang terlibat dalam Liga 1, pembatalan adanya penonton di laga antara Indonesia dan Timor Leste bisa dimaklumi. “Di atas semuanya itu ada masalah keselamatan yang lebih penting. FIFA matchday penting, tetapi mentaati protokol kesehatan jauh lebih penting. Itu sebabnya prokes ketat plus tanpa penonton sebagai langkah yang tepat. “Mudah-mudahan di laga FIFA matchday berikutnya bisa ada penonton. Itu pun dengan catatatn varian omicron terus menurun,” pungkas Budiman. Sumber: PSSI