Atas Persetujuan FIFA, Pembukaan Piala Dunia U-20 Tahun 2023 Bisa Berlangsung Meriah

Berkenalan Dengan Bacuya, Maskot Piala Dunia U-20 2023

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyampaikan beberapa pesan menarik ketika melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Qatar beberapa waktu lalu. Salah satunya Indonesia akan diberi keleluasaan pembukaan Piala Dunia U-20 tahun 2023 nanti akan berlangsung meriah. Menurut Menpora, Gianni Infantino memberi perhatian khusus untuk Indonesia pada pembukaan Piala Dunia U-20 tahun 2023. Ia pun mencontoh keleluasaan yang diberikan oleh FIFA yakni pembukaan Piala Dunia U-20 nanti bisa dibuat meriah. “Misalnya untuk acara opening Piala Dunia U-20 sendiri biasanya tidak semeriah yang senior tetapi untuk Indonesia karena memang hubungan baik antara bapak Presiden Joko Widodo dengan Presiden FIFA, maka beliau mempersilahkan saat pembukaan nanti bisa dibuat meriah,” kata Menpora Amali secara virtual pada Program Apa Kabar Indonesia Malam TV One, Kamis (22/12) malam. Terkait kesiapan Indonesia dan juga venue-venue yang sudah ditunjuk oleh FIFA. Menurut Menpora Amali sudah dilaporkan ke Presiden FiFA. “Kesiapan Indonesia dan venue sudah saya laporkan kepada Presiden FIFA, dan dia menyambut baik dan memberikan dukungan penuh dengan serius agar Indonesia bisa sukses menjadi tuan rumah,” jelasnya Menurutnya stadion yang akan digunakan untuk pertandingan tetap masih sama yakni enam stadion. “Enam stadion ini adalah Gelora Bung Karno (Jakarta), Si Jalak Harupat (Jawa Barat), Manahan (Solo), Gelora Bung Tomo (Surabaya) , I Wayan Dipta (Bali) dan Jakabaring (Sumsel),” ucapnya. “Jadi sampai hari ini FIFA tetap masih mengagendakan untuk melihat persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023. Rencana Januari nanti FIFA akan datang lagi,” tutupnya.

Garuda Muda Akui Keunggulan Turki

Garuda Muda Akui Keunggulan Turki U-20

Tim U-20 Indonesia kalah tipis dari Turki U-20 dalam pertandingan uji coba yang berlangsung di Stadion Manavgat Ataturk, Rabu (26/10). Pelatih Shin Tae Yong menempatkan pemain-pemain seperti Muhammad Ferarri, Robi Darwis, Marselino Ferdinan, dan Hokky Caraka sebagai starter. Pada menit kedelapan, peluang pertama bagi Tim U-20 Indonesia hadir melalui Muhammad Ferrari, namun sayang, sundulannya masih belum bisa membuahkan gol. Alih-alih mencetak gol, justru gawang Tim U-20 Indonesia bobol pada menit ke-16 melalui Ayberk Kaygisiz. Tim U-20 Indonesia memiliki sederet peluang lewat Marselino Arkhan Fikri, dan Hokky yang masih gagal berbuah gol. Memasuki babak kedua, Shin melakukan beberapa pergantian pemain. Ahmad Zaky yang masuk pada babak kedua menciptakan peluang, namun bola yang disepak masih terlalu tinggi dari sasaran. Turki pun menebar ancaman lewat sebuah sepakan bebas yang masih bisa diamankan kiper Aditya Arya pada menit ke-64. Sebuah serangan Turki kemudian menghasilkan gol kedua pada menit ke-77. Gol kedua Turki dicetak oleh sang penyerang, Semih Kilicsoy. Setelah tertinggal 0-2, skuad Garuda Muda tetap sabar menerapkan permainan bola pendek dari kaki ke kaki untuk membangun serangan. Selain itu Marselino dan kawan-kawan juga memainkan high pressing ketika lawan memainkan bola di area sendiri. Turki tetap tenang menghadapi tekanan tim Merah-Putih. Dalam posisi tertinggal, Shin memasukkan pemain-pemain seperti Zanadin Faris, Rabbani Tasnim, dan Rahmat Beri menggantikan Ronaldo, Hoky, dan Arkhan. Organisasi permainan yang cukup rapi dari Turki menghadapi sepak bola keras dari Indonesia. Pada menit ke-87 sempat terjadi adu mulut antarpemain dan staf pelatih Turki terlihat emosi, namun situasi panas tak berlangsung lama. Sebuah serangan balik cepat dari Turki pada masa injury time bisa digagalkan lini belakang Tim U-20 Indonesia. Pada pengujung laga justru Tim U-20 Indonesia yang bisa mencetak gol melalui Dony Tri Pamungkas. Ini merupakan laga uji tanding kedua yang dilakoni Tim U-20 Indonesia di Turki. Sebelumnya Timnas Indonesia U-20 meraih kemenangan 2-1 atas Cakalliki Spor. Tim U-20 Indonesia menjalani pemusatan latihan sekaligus uji tanding di Turki dalam rangka persiapan menuju Piala Asia U-20 2023.

FIFA Football for School, Program FIFA untuk Anak-anak di Seluruh Dunia

FIFA Football for School, Program FIFA untuk Anak-anak di Seluruh Dunia

Football for Schools adalah program kerjasama antara FIFA dan UNESCO yang bertujuan untuk berkontribusi pada pendidikan, pengembangan, dan pemberdayaan dengan target 700 juta anak. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2022, ada 24,33 juta anak usia sekolah di Indonesia. Ini adalah potensi yang dimiliki Indonesia. Rangkaian program Football for School akan dimulai pada tanggal 26 Oktober dan berakhir pada tanggal 28 Oktober, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Peluncuran program akan dihadiri oleh Direktur FIFA Football for School, Fatimata Sibide, Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Maaike Ira Puspita, dan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Maaike menyambut baik program F4S yang akan berlangsung di Jakarta ini. “Hari ini menandai tonggak pertama untuk membuat anak-anak tidak hanya belajar dan mencintai sepak bola, tetapi juga untuk membangun karakter di dalam dan di luar lapangan. Hari ini dimulai pemberdayaan anak-anak Indonesia, dengan alat dan dukungan dari FIFA,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Maaike Ira Puspita. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara, negara ke-6 di Asia, dan negara ke-20 di dunia untuk menjadi tempat berlangsungnya program Football for School. “Kami sangat senang Program FIFA Football for School bisa berlangsung untuk pertama kalinya di Indonesia. Kami harapkan melalui program ini akan terlahir bintang-bintang sepakbola dari Indonesia,” kata Fatimata. Hari pertama dan kedua akan ada pelatihan untuk para instruktur dari PSSI. Materi pelatihan langsung diberikan oleh perwakilan dari FIFA, yaitu Alexandra Huete (Project Coordinator FIFA F4S) dan Antonio Buenaño (FIFA F4S Team). Pada tanggal 28 Oktober, puncak program F4S akan mendatangkan 30 guru olahraga dan 100 siswa-siswi untuk mengikuti serangakaian acara di Lapangan Rugby Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Momen ini akan menjadi titik awal kebangkitan sepakbola Indonesia untuk menjadi lebih baik.

Inilah Hasil Undian Fase Grup Piala Asia AFC U-20 2023

Inilah Hasil Undian Fase Grup Piala Asia AFC U-20 2023

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah selesai melakukan undian Piala Asia AFC U-20 2023. Dari hasil undian yang dilakukan pada Rabu (26/10), tim U-20 Indonesia dipastikan berada di Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Irak dan Suriah. Piala Asia AFC U-20 dijadwalkan akan digelar pada 1-18 Maret 2023. Sebanyak 16 negara dipastikan berpartisipasi di mana mereka akan dibagi menjadi empat grup dengan masing-masing diisi oleh empat negara. 16 tim partisipan merupakan negara-negara yang sudah menyelesaikan babak kualifikasi tahun ini, dengan rincian 10 negara yang menjadi juara grup, 5 negara peringkat kedua terbaik dan satu spot untuk tuan rumah Uzbekistan. Menanggapi hasil ini, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri optimistis gelaran Piala Asia AFC U-20 yang akan dihadapi tahun depan. “Bismillah dengan hasil drawing hari ini, tim U-20 nantinya akan menghadapi tiga pertandingan dan semoga tiga pertandingan di fase grup bisa menjadi kesempatan yang baik untuk menambah pengalaman bertanding para pemain sebelum menuju Piala Dunia U-20 2023. Kita harus sama-sama yakin timnas bisa lolos grup, sama seperti pencapaian tim U-20 Indonesia tahun 2018 lalu” ujarnya. Gelaran Piala Asia AFC U-20 ini menjadi gelaran yang prestisius. Selain gelar juara, empat tim yang berhasil melaju ke babak semifinal akan menjadi perwakilan zona Asia untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Indonesia menjadi satu dari tiga perwakilan negara ASEAN yang tampil di gelaran Piala Asia AFC U-20 tahun depan. Berikut hasil lengkap undian PIala Asia AFC U-20 2023: Hasil Drawing Piala Asia AFC U-20 2023: Grup A: Uzbekistan, Indonesia, Irak, Suriah Grup B: Korea Selatan, Tajikistan, Jordan, Oman Grup C: Qatar, Australia, Vietnam, Iran Grup D: Arab Saudi, Jepang, China, Kirgizstan

Presiden dan FIFA Pastikan Piala Dunia U-20 2023 Tetap di Indonesia

Presiden dan FIFA Pastikan Piala Dunia U-20 2023 Tetap di Indonesia

Indonesia tak perlu khawatir kehilangan hak menggelar Piala Dunia U-20 2023 usai Tragedi Kanjuruhan. Sebab FIFA memastikan turnamen itu tetap dihelat. Hal itu dikatakan Presiden FIFA, Gianni Infantino, usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Selasa (18/10/2022) siang WIB. Infantino berkunjung ke Tanah Air sebagai bentuk tindak lanjut pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu. Infantino membahas soal tragedi kanjuruhan bersama Jokowi dan bersama-sama mencari jalan keluar agar hal tersebut tidak terulang lagi. Apalagi tragedi tersebut dikabarkan sempat mengancam peluang Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Mengingat adanya korban jiwa sampai 133 orang, maka Indonesia bisa diartikan tidak punya infrastruktur yang aman untuk menggelar pertandingan internasional. Meski demikian, FIFA yakin kalau Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan PSSI dan AFC akan memperbaiki sarana dan prasarana sebelum kickoff Piala Dunia U-20. Maka dari itu, FIFA ingin memastikan Piala Dunia U-20 2023 tetap dihelat di Indonesia. “Saya bisa jamin, FIFA bersama Anda di sini, FIFA di sini bekerja bareng pemerintah, PSSI, dan AFC untuk mereformasi sepakbola, karena sepakbola harus bahagia, Indonesia adalah negara sepakbola, negara yang begitu mencintai sepakbola, kami berutang kepada mereka, bahwa setiap penonton harus merasa aman ketika menonton sepakbola di stadion,” ujar Infantino dalam jumpa pers di Youtube Sekretariat Presiden. “Oleh karenanya kami ingin membawa ahli-ahli sepakbola dari kami untuk membuat sepakbola menjadi aman. Tahun depan kami akan menggelar Piala Dunia U-20 di sini, ini adalah turnamen terpenting kedua setelah Piala Dunia yang dimulai sebulan lagi di Qatar,” Infantino menambahkan. “Kami butuh 10 stadion terbaik agar Indonesia bisa dikenal oleh dunia, bukan karena insiden tapi karena sepakbolanya. Sebab sepakbola itu penuh kebahagiaan dan kegembiraan.” pungkasnya.

Menpora Pastikan Piala Dunia U-20 Tahun 2023 Tetap Digelar di Indonesia

Makna dan Inspirasi Logo Piala Dunia U-20 Indonesia Sesungguhnya

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, memastikan bahwa tragedi Kanjuruhan tidak mengganggu persiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepakbola U-20 atau FIFA World Cup U-20 tahun 2023 mendatang. Menpora Amali, hingga saat ini pemerintah terus melakukan perbaikan infrastruktur baik itu renovasi stadion yang akan digunakan maupun pendukung lainnya. Meskipun, perbaikan-perbaikan tersebut sifatnya perbaikan minor. “(Persiapan) masih jalan, insya Allah tidak ada gangguan, perbaikan infrastruktur tetap jalan,” ujar Menpora Amali di sela-sela agenda launching Bulan Pemuda Tahun 2022 ini digelar di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/10). Menpora Amali menjelaskan, sejatinya Indonesia sudah siap menyelenggarakan gelaran tersebut pada tahun 2021 lalu. Kala itu, stadion-stadion yang rencanannya akan digunakan sudah siap namun karena ada pandemi maka kegiatan ditunda hingga tahun 2023. Sehingga seiring mulai bergulirnya liga, stadion-stadion yang awalnya menjadi venue kemudian digunakan sementara oleh klub-klub untuk pertandingan liga. “Saya sampaikan berkali-kalai, kalau kita ini siap dari 2021 sebenarnya, cuma karena ada pandemi menunda itu ke 2023,” ujarnya. Namun demikian, Menpora Amali menekankan bahwa pihaknya juga tengah fokus menyelesaikan tragedi Kanjuruhan terutama terkait dengan penanganan korban. “Tapi kalau bagi kita pemerintah segera menyelesaikan tragedi Kanjuruhan, penanganan korban itu yang paling penting. Dari awal saya sudah sampaikan penanganan yang paling penting dan duka cita mendalam sudah disampaikan Presiden usai peristiwa dan berbagai pihak. Kita sedang fokus untuk urusan tragedi Kanjuruhan,” tegas Menpora Amali. Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan Indonesia tidak akan mendapat sanksi FIFA terkait tragedy Kanjuruhan. “Kemarin saya menerima surat dari FIFA sebagai tindaklanjut hasil pembicaraan saya dengan Presiden FIFA Giani Infantino 3 Oktober lalu. Berdasar surat itu, alhamdulillah sepakbola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” ucap Jokowi dalam sebuah video yang diunggah Sekretariat Presiden di YouTube.

Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya: Dari Tim Senior Sampai U-20

Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya: Dari Tim Senior Sampai U-20

Jadwal pertandingan yang melibatkan Timnas Indonesia dari berbagai level sangat banyak dalam delapan bulan ke depan, yang juga termasuk Piala Dunia U-20. Timnas Indonesia senior baru saja menuntaskan FIFA Matchday di tahun 2022. Dalam dua laga melawan Curacao, Indonesia mampu menang 3-2 dan 2-1. PSSI tak ada waktu untuk bersantai-santai. Timnas Indonesia U-17 besutan Bima Sakti akan menjalani laga Kualifikasi Piala Asia U-17 di Stadion Pakansari pada 1-9 Oktober. Piala AFF 2022 di level senior kemudian akan bergulir pada 24 Desember 2022-15 Januari 2023. Timnas Indonesia ini akan ditukangi oleh Shin Tae-yong, yang ditargetkan juara oleh Federasi Sepakbola Indonesia. Selepas Piala AFF, Shin Tae-yong tancap gas lagi dan harus mempersiapkan tim untuk Piala Asia U-20 di Uzbekistan. Garuda Nusantara akan mengikuti Piala Asia U-20 pada 1-18 Maret 2023. Tim sepakbola Indonesia kemudian harus bersiap ke SEA Games 2023 di Kamboja yang berlangsung pada 5-16 Mei. Untuk cabang olahraga sepakbola, pertandingan selalu digelar lebih dulu daripada opening Ceremony. “Tahun depan memang padat. Ada SEA Games Mei, kemudian Piala Dunia U20 2023. Pasti ada pelatih pengganti. Karena hanya tiga hari beda Piala Dunia (U-20) dengan SEA Games,” ujar ketua PSSI, Mochamad Iriawan, beberapa hari lalu. “Kami akan diskusikan dan umumkan siapa penggantinya nanti. Tentu semuanya dengan seizin pelatih kepala Shin Tae-yong,” ujar sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu menambahkan. Shin Tae-yong besar kemungkinan tidak turun langsung mendampingi Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023. Namun, dalam proses persiapan diyakini tetap akan terlibat dan punya pengaruh besar. Shin Tae-yong selepas Piala Asia U-20 harus mempersiapkan tim untuk ajang Piala Dunia U-20. Indonesia sudah ditunjuk sebagai tuan rumah dan perhelatan bergulir pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Indonesia selanjutnya akan tampil di Piala Asia 2023 untuk level senior pada 16 Juni sampai 16 Juli 2023. Laga tersebut belum diketahui akan berlangsung di mana setelah China menarik diri sebagai penyelenggara. Indonesia sempat dikabarkan tertarik untuk menjadi tuan rumah. Sampai saat ini masih dalam evaluasi AFC terkait kesiapan Indonesia sebagai penyelenggara.

FIFA Matchday: Sengit! Indonesia Kembali Kalahkan Curacao

FIFA Matchday: Sengit! Indonesia Kembali Kalahkan Curacao

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Curacao 2-1 pada FIFA Matchday jilid kedua di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (27/9) malam. Setelah menang 3-2 di laga pertama, Indonesia tetap tampil ngotot untuk mengincar kemenangan kedua. Skuad Garuda langsung tampil menyerang sejak menit awal permainan. Babak satu Indonesia berhasil unggul cepat saat laga baru berusia tiga menit. Adalah Dimas Drajad yang sukses menjebol gawang Curacao untuk membawa Indonesia unggul 1-0. Dimas Drajad mencetak gol usai memanfaatkan bola rebound kiper Curacao usai memblok tembakan keras Witan Sulaeman dari luar kotak penalti. Pada menit ke-24 giliran Curacao memiliki peluang lewat tandukan Rangelo Janga. Namun sundulan Janga masih melenceng di sisi kiri gawang Indonesia. Curacao kembali mendapatkan peluang emas pada menit ke-33 lewat Rangelo Janga. Sayang sontekan Janga masih dapat diblok kiper Indonesia Syahrul Trisna Fadillah. Hingga pertandingan babak pertama berakhir tak ada gol tambahan yang mampu diciptakan kedua tim. Indonesia unggul 1-0 atas Curacao di babak pertama. Babak dua Di babak kedua, tensi pertandingan memanas. Curacao yang tak mau kalah melancarkan permainan keras untuk menghentikan serangan cepat yang dibangun tuan rumah. Hasilnya, Pada menit ke-47 Curacao mampu mencetak gol balasan lewat tendangan kaki kanan Jeremy Cornelis yang memanfaatkan umpan terobosan Juninho Bacuna. Gol balasan Curacao itu tercipta setelah Rachmat Irianto gagal melakukan sapu bersih. Bola langsung dioper Bacuna kepada Jeremy Cornelis yang masuk sebagai pemain pengganti. Rizky Ridho mencoba memotong laju bola, tetapi gagal. Setelah menguasai bola Jeremy langsung melepaskan tembakan lambung ke pojok kiri atas gawang Syahrul Trisna. Pada menit ke-53, Indonesia mendapat peluang lewat Rachmat Irianto yang mencoba menyambar bola liar di luar kotak penalti. Sayang, tembakannya masih melambung tinggi di atas mistar gawang. Lima menit berselang, Saddil Ramdani nyaris menjebol gawang Curacao. Akan tetapi tembakan kerasnya dari luar kotak penalti masih dapat ditepis Tyrick Bodak. Kemudian pada menit ke-80 Curacao harus bermain dengan 10 orang setelah Juninho Bacuna diganjar kartu merah. Wasit dengan tegas menarik kartu merah usai Juninho melakukan pelanggaran keras kepada Marselino Ferdinan. Juninho sempat memicu keributan karena menendang bola ke arah tribune penonton yang dibalas lemparan botol air mineral. Beruntung situasi bisa diredam pemain Indonesia. Keuntungan ini mampu dimanfaatkan skuad arahan Shin Tae Yong. Pada menit ke-87 Indonesia berhasil mencetak gol keunggulan lewat sontekan Dendy Sulistyawan memanfaatkan umpan cerdik Witan Sulaeman. Keunggulan Indonesia 2-1 pun berakhir hingga laga usai.

FIFA Matchday: Indonesia Kalahkan Curacao

FIFA Matchday: Indonesia Kalahkan Curacao

Timnas Indonesia memetik kemenangan di FIFA Matchday edisi Sabtu, 24 September 2022. Berhadapan dengan Curacao, Skuat Garuda menang dengan skor 3-2. Berstatus sebagai tim tamu, Curacao tidak keder bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Anak asuh Remko Bicentini ini langsung tampil menekan sejak awal. Benar saja, baru tujuh menit laga berjalan, Curacao sukses membuka keunggulan di laga ini. Berawal daari tembakan keras pemain Curacao yang mengenai tiang gawang, bola pantulan langsung disambar oleh Rangelo Janga ke gawang kosong Indonesia sehingga skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan sang tamu. Tertinggal satu gol membuat timnas Indonesia mulai menaikkan intensitas serangan. Serangan-serangan balik skuat Garuda perlahan mulai merepotkan pertahanan Curacao. Usaha timnas Indonesia itu berbuah manis. Di menit 18, Marc Klok sukses menyamakan kedudkan setelah kerja sama 1-2nya dengan Dimas Drajad sukses menembus kotak penalti Curacao dan diselesaikan dengan apik. Empat menit berselang Timnas Indonesia berbalik unggul menjadi 2-1. Berawal dari umpan dalam panjang yang dilepaskan Pratama Arhan, bola berhasil disundul oleh Fachruddin Aryanto ke gawang Curacao. Namun sayang timnas Indonesia sedikit lengah usai unggul 2-1. Dua menit berselang, Curacao menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui skema serangan balik, Juninho Bacuna yang tidak terkawal denga baik mendapatkan umpan terobosan lalu diselesaikan dengan baik ke gawang Nadeo. Usai kedudukan sama kuat, jual beli serangan antara kedua tim semakin meningkat. Namun hingga babak pertama berakhir tidak ada peluang yang benar-benar berbahaya sehingga skor 2-2 bertahan. Di jeda pertandingan, pelatih Shin Tae-yong memutuskan melakukan dua pergantian pemain. Egy Vikri dan Ricky Kambuaya dan digantikan Marselino Ferdinan dan Saddil Ramdani. Di awal babak kedua ini, Curacao lebih tampil dominan. Namun mereka kesulitan untuk membuat peluang yang bagus di menit-menit awal babak kedua. 10 menit pasca kick-off, Timnas Indonesia berhasil membalikkan kedudukan menjadi 3-2. Melalui skema serangan balik, Pratama Arhan melepaskan umpan mendatar dari sisi kiri dan kemudian disontek Dimas Drajad menggunakan backheelnya. Skor berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan skuat Garuda. Tertinggal satu gol membuat Curacao meningkatkan intensitas serangan mereka. Namun pertahanan Indonesia bermain dengan disiplin sehingga mereka bisa meredam serangan-serangan Curacao. Di sisi lain, Curacao terlihat mulai kelelahan. Situasi ini dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia untuk lebih rajin melepaskan serangan, meski sayang penyelesaian akhir penyerang-penyerang Indonesia kurang klinis. Di akhir-akhir laga, Curacao terus menekan, namun Timnas Indonesia berhasil meredam serangan-serangan sang tamu sehingga skor 3-2 bertahan hingga akhir pertandingan. Sementara itu, laga kedua akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada 27 September.

Shin Tae-yong Cari Pemain Depan, Sananta Jadi Harapan

Shin Tae-yong Cari Pemain Depan, Sananta Jadi Harapan

Pelatih Shin Tae Yong berharap Ramadhan Sananta bisa menjadi solusi masalah akut Timnas Indonesia yang hingga kini belum punya striker tajam di lini depan. Itulah alasan Shin memanggil striker 20 tahun tersebut. Berkaca dari penampilan Sananta bersama PSM Makassar dalam Liga 1 2022/2023 dan Piala AFC 2022, Shin yakin lini depan Timnas Indonesia akan semakin tajam. “Untuk Sananta, dia juga pemain muda. Saya lihat dia dalam latihan dan main dengan baik. Saya pilih dengan pikir mungkin saja dia bisa selesaikan masalah striker yang sebelumnya ada. Itu alasannya kenapa saya pilih Sananta,” kata Shin. Dalam Liga 1 2022/2022 Sananta telah mengoleksi tiga gol dari enam pertandingan. Namanya baru muncul pada musim ini, meski musim lalu sudah debut di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia bersama Tira Persikabo. Sejak Shin Tae Yong menangani Timnas Indonesia, persoalan yang hingga kini belum terpecahkan adalah lini depan. Sudah banyak striker yang dipanggil pria asal Korea Selatan ini, tetapi tidak ada yang memenuhi ekspektasi. Selama 2021-2022 misalnya, Timnas Indonesia mengoleksi 45 gol dari 18 pertandingan. Menariknya, top skor atau pencetak gol terbanyak selama fase tersebut adalah pemain berposisi gelandang, yakni Ricky Kambuaya. Pemain Persib Bandung tersebut mengoleksi lima gol selama 2021-2022. Pemain kedua dan ketiga yang sering menyumbang gol untuk tim Merah Putih adalah Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri dengan empat gol. Striker lainnya yang coba dilihat kemampuannya adalah Dendy Sulistyawan. Sebelumnya pemain Bhayangkara ini dipanggil Shin dalam pemusatan latihan, tetapi dominan tak masuk skuad dalam pertandingan resmi. Pemain lainnya yang bakal menjadi harapan adalah Dimas Drajad. Pemain Persikabo 1973 ini untuk sementara merupakan striker tersubur Indonesia di Liga 1. Satu striker lainnya yang juga dinanti penampilannya adalah Muhammad Rafli. Timnas Indonesia akan menghadapi Curacao dalam laga FIFA Matchday. Pertandingan pertama akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September sementara laga kedua akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada 27 September. Layak dinantikan siapa yang akan mengisi lini depan skuat asuhan Shin Tae-yong.

Menpora Pastikan Indonesia Telah Siap Menjadi Tuan Rumah FIFA World Cup U-20

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menjadi narasumber program Primetime News Metro TV, tentang penyelenggaran FIFA World Cup U-20 Tahun 2023 mendatang. Menpora Amali kembali tegaskan Indonesia telah siap menjadi tuan rumah gelaran bergengsi yang diikuti 24 negara peserta itu. “Jika melihat dari perjalanan persiapan Indonesia, sebenarnya kita sudah sangat siap. Dan kota-kota yang juga diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah juga sudah siap,” tegas Menpora Amali secara virtual dari Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Selasa (20/9). Menurut Menpora Amali, Indonesia sudah siap sebagai tuan rumah FIFA World Cup U-20 tahun 2021 lalu. Namun, karena pandemi maka pelaksanannya ditunda ke tahun 2023. “Sebenarnya kita sudah siap dari tahun 2021 karena ada pandemi maka ditunda. Tapi, pada keseluruhannya FIFA tidak ada masalah, karena itu minor saja karena sempat dipakai beberapa stadion itu. Enam stadion utama dan pendukung-pendukung lapangan latihannya sudah siap semua di 6 kota,” urai Menpora Amali. Menpora Amali kembali menegaskan kepada seluruh rakyat Indonesia agar tidak ragu dan bertanya-tanya terkait pelaksanaan FIFA World Cup U-20 ini. “Kemarin kita sudah meluncurkan maskot, dan logonya juga sudah oleh FIFA. Maskotnya yakni Bacuya (Badak Cula Cahaya). Ini menandakan memang Piala Dunia U-20 ini ada di Indonesia karena Badak Bercula satu ini hanya ada di Indonesia,” tutur Menpora Amali. “Jadi, pertanda bahwa kita akan menjadi tuan rumah FIFA World Cup U-20 dan langsung FIFA hadir di Indonesia Direktur Pertandingannya.Dan beliau juga hadir saat pertandingan U-16 Indonesia vs Vietnam sambil melihat bagaimana kesiapan Surabaya sebagai salah satu Stadion yang disiapkan,” tambahnya. Secara keseluruh Indonesia memang telah menyiapkan semua sarana pendukungnya dengan baik sejak ditunjuk tahun 2019 lalu. Kemudian Indonesia menang bidding. Selanjutnya, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keppres dan Inpres yang mana sebagai penanggungjawab penyelenggaraan adalah Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI sebagai penanggungjawab prestasi timnas dan Menteri PUPR sebagai penanggungjawab infrastruktur. “Nanti bulan Oktober 2022 ini akan diinspeksi kembali oleh FIFA. Mudah-mudahan dengan sudah diluncurkan maskot dan logo FIFA World Cup U-20 tahun 2023, sehingga meyakinkan kita bahwa kita benar-benar ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah,” harap Menpora Amali. “Jadi, tidak usah ragu dan bertanya-tanya apakah jadi atau tidak. Karena ini FIFA langsung yang melounching maskotnya di Jakarta pada saat CFD kemarin,” pungkas Menpora.

Berkenalan Dengan Bacuya, Maskot Piala Dunia U-20 2023

Berkenalan Dengan Bacuya, Maskot Piala Dunia U-20 2023

Maskot Piala Dunia U-20 2023 telah resmi diluncurkan. Namanya adalah Bacuya, atau Badak Cula Cahaya. Badak bercula ini mengacu pada nama hewan asli Indonesia. Perkenalan maskot Bacuya ini dilakukan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (18/9). Kegiatan yang berbarengan dengan car free day (CFD) tersebut berlangsung dengan meriah dan dipadati masyarakat. Bacuya tampil mengenakan jersey tim nasional sepak bola Indonesia berwarna merah putih. Bacuya diharap berperan penting dalam mengajak masyarakat untuk datang ke stadion melihat para pesepak bola muda berkompetisi. Informasi yang dirangkum, filosofi Bacuya adalah badak jawa muda sangat pemalu dan pendiam. Terlepas sari karakteristik ini, rasa ingin tahunya memakasa untuk berlari dengan tabah ke lapangan seperti ingin mencari sesuatu. Nuansa rumput hijau memotivasinya sampai dia menemukan sepak bola. Kemudian Sesuatu yang luar biasa terjadi, tanduknya menyala dengan warna-warna baru. Moment ini yang mengubah Bacuya. Setiap kali dia bermain sepak bola dengan seseorang, tanduknya akan bersinar lebih terang. Energi yang diberikan sepak bola kepada orang-orang sama dengan energi yang menerangi Bacuya. Bacuya adalah pembela. Dia memperjuangkan hak anak muda untuk bersenang-senang dan berekspresi. Dia adalah penjaga talenta muda dan mercusuar untuk masa depan sepakbola. Bacuya siap bangkit bersama generasi baru. Usai maskot Bacuya resmi diluncurkan, Menpora Amali dan Iriawan beserta rombongan berjalan kaki menuju area Monumen Nasional (Monas). Sepanjang ruas jalan dipadati pejalan kaki. Bacuya yang ikut pawai menjadi pusat perhatian masyarakat. Ketum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, Bacuya adalah badak bercula jawa, atau yang lebih populer dengan badak jawa. Badak bercula disebutnya adalah hewan khas Indonesia. “Maskotnya masih nuansa Indonesia. Badak bercula adalah hewan khas Indonesia. Logonya juga sudah Indonesia banget. Kita doakan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia bisa terlaksana dengan sukses, lancar, aman, dan terkendali,” jelas Iriwan.

Presiden Jokowi Pimpin Ratas Piala Dunia U-20 2023, Ini yang Dibahas

Lambang Resmi Piala Dunia FIFA U-20 2023™ Indonesia Diluncurkan pada Hari Kemerdekaan

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Piala Dunia U-20 2023. Ratas membahas kekurangan dalam persiapan hingga deadline dari FIFA. Ratas ini dihadiri Menpora, Zainudin Amali hingga Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Bertempat di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/9/2022), Ratas ini bertujuan untuk menyukseskan Piala Dunia U-20 tahun depan. Belum lama ini FIFA baru saja melakukan inspeksi langsung untuk melihat venue yang akan dipakai Indonesia di Piala Dunia U-20 2023. Dari kunjungan itu, FIFA memberikan beberapa catatan bahwa beberapa venue mesti diperbaiki lagi. FIFA mengharapkan catatan ataupun kekurangan tersebut dapat dilengkapi selambat-lambatnya pada bulan Oktober 2022. Kira-kira Indonesia hanya punya waktu sekitar 1 bulan untuk memenuhi ekspektasi FIFA. “Bapak Presiden memutuskan (menginstruksikan) kepada kami menteri-menteri terkait untuk segera melakukan langkah-langkah memenuhi apa yang dikehendaki oleh FIFA,” kata Amali dalam pernyataannya. “Bapak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk segera memperbaiki itu karena kita ada deadline. Kira-kira sekitar Oktober, FIFA akan melihat,” ujarnya menambahkan. Menpora menjelaskan, sebelumnya sejumlah stadion dan fasilitas telah siap untuk penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 yang sedianya diadakan pada tahun 2021. Namun, karena adanya penundaan dan juga dipergunakannya fasilitas tersebut berbagai ajang pertandingan maka diperlukan sejumlah perbaikan di fasilitas tersebut. “Saya beri contoh, seperti Stadion Manahan Solo yang tadinya sudah siap, tetapi pada saat itu kita gunakan untuk turnamen pramusim, dua kali bahkan turnamen pramusim, yaitu Piala Menpora dan Piala Presiden, kemudian untuk kompetisi Liga musim 2021/2020 dan 2022/2023, dan terakhir digunakan untuk ASEAN Para Games,” tutur Amali. “Sehingga kondisinya masih perlu perbaikan lagi. Sama halnya dengan stadion-stadion lainnya, seperti Si Jalak Harupat, Bandung dan lain sebagainya,” ucapnya.

Muhammad Dzaky, Pemain Termuda Pada Turnamen ePiala Indonesia 2021

Muhammad Dzaky, Pemain Termuda Pada Turnamen ePiala Indonesia 2021

Turnamen ePiala Indonesia 2021 yang digelar PSSI di Hotel Ibis Slipi, Jakarta telah resmi berakhir pada Sabtu (3/4) malam. Ajang eFootball resmi FIFA yang baru pertama kalinya digelar di Indonesia ini memunculkan Moehamd Zulisar sebagai juara. Namun, ada satu orang yang mencuri perhatian. Ya, dia adalah Muhammad Dzaky asal Sulawesi Selatan. Pada turnamen yang diikuti oleh 48 peserta tersebut, sebetulnya ada dua pemain termuda yang ikut berpartisipasi dalam gelaran ini dan lolos ke babak 8 besar. Mereka adalah Kevin Naufal Firmansyah asal Jawa Barat dan Muhammad Dzaky Firdaus asal Sulawesi Selatan. Keduanya diketahui masing-masing berusia 20 tahun dan 17 tahun. Meski usia mereka terbilang muda, namun keduanya mampu menumbangkan lawan-lawan yang sarat pengalaman dan menembus babak 8 besar turnamen ePiala Indonesia. Pada babak 16 besar, Kevin berhasil mengalahkan Muhammad Ikhsan dari DKI Jakarta dengan skor 6-3, sementara Dzaky menumbangkan perlawanan Guntur Wicaksono dengan skor tipis 5-4. Keikutsertaan keduanya dalam turnamen ini terasa istimewa karena pengalaman yang didapat terutama ketika bertemu dengan pemain-pemain pro lainnya. “Saya merasa deg-degan ketika mengikuti turnamen ini. Apalagi untuk lolos ke babak 8 besar saya bertemu dengan kak Guntur Wicaksono. Kak Guntur adalah pemain yang cukup dikenal di kalangan pemain FIFA, sementara saya jarang menggunakan mode permainan FIFA Ultimate Team (FUT). Saya senang sekali bisa ikut turnamen ini dan mengalahkan salah satu pemain kuat di turnamen,” ungkap Muhammad Dzaky. Hal yang sama juga diutarakan Kevin Nauval yang berhasil mengalahkan salah satu unggulan Muhammad Ikhsan. Kevin yang mengidolakan salah satu pemain pro Muhammad Egga Aditya atau Eggsy merasa bersyukut biasa berpartisipasi dengan pemain idolanya. “Saya sangat excited mengikuti turnamen ini. Dapat pengalaman baru untuk bertemu dan bertanding dengan pemain-pemain pro yang sudah biasa mengikuti kompetisi internasional. Diluar kompetisi dan sebelum pandemi, biasanya kami bertemu dengan beberapa pemain untuk membahas permainan atau main PlayStation bersama. Tapi untuk berada dalam satu turnamen sangat jarang. Senang karena salah satu pemain pro favorit saya juga ikut dalam turnamen resmi dari FIFA ini bersama saya,” ujar Kevin. Dihari ketiga penyelenggaraan turnamen, sayangnya langkah Kevin harus terhenti di babak 8 besar, pada Sabtu (3/4) pagi. Sementara Muhammad Dzaky, harus terhenti di babak semifinal. “Menurut saya kompetisi yang ada sudah bagus. Kompetitor yang dihadapi semuanya sama kuat sejak awal turnamen. Saya bukan dari Jakarta dan jauh-jauh ke sini untuk ikut turnamen ini. ini sangat berharga untuk pengalaman dan saya pribadi. Pemain FIFA bukan hanya dari Jakarta, banyak pemain diluar sana yang ingin merasakan atmosfer kompetisi juga. Semoga turnamen-turnamen seperti ini kedepannya akan sering dilakukan,” tutup Dzaky.

Disorot FIFA, Zahra Muzdalifah Disebut Prospek Sepak Bola Wanita Indonesia

Zahra Muzdalifah

Federasi Sepakb Bola Dunia (FIFA) baru-baru ini memuat sebuah artikel yang mengangkat sosok Zahra Muzdalifah. Melalui situs resminya, FIFA merilis artikel tentang Zahra dan menyebutnya sebagai pemain paling berprospek di sepak bola wanita Indonesia. Disadur dari fifa.com pada Sabtu (26/12/2020), Zahra Muzdalifah menceritakan pengalaman kariernya sebagai pesepak bola wanita. Kepada FIFA dia mengatakan telah mencetak gol pertama bagi timnas di usia 17 tahun. Saat itu, Zahra bermain untuk Timnas Wanita Indonesia di ajang Piala AFF Wanita 2018 melawan Filipina. Laga itu sendiri berakhir dengan skor imbang 3-3 dan membuat Timnas Wanita Indonesia tidak lolos karena sebelumnya mereka bermain imbang dan mengalami dua kekalahan. “Itu (saat melawan Filipina) adalah gol pertama yang saya cetak dengan sundulan. Saya pikir semua gol saya untuk tim nasional sejauh ini adalah sundulan. Kami tidak bermain buruk, tapi sayang kami gagal menang,” ucap Zahra. Dalam tulisan FIFA tersebut, Zahra disebut terus tampil mengesankan setelah membela Timnas Wanita Indonesia di Piala AFF 2018. Sebab, dia mampu menunjukkan tajinya di Asian Games 2018. Nasib Timnas Wanita Indonesia pun lebih baik karena sempat meraih kemenangan 6-0 melawan Maladewa. Di laga itu, Zahra berhasil mencetak dua gol. “Bahkan sekarang ketika saya mengingat momen itu, saya merinding. Lagipula, gol-gol itu dicetak untuk negara kami. Tentu saja, para pendukung telah bernyanyi untuk kami dan meningkatkan semangat kami,” ucapnya. Dalam perkembangan sepak bola wanita, Zahra adalah salah satu pemain yang terus ikut andil. Pasalnya, dia juga digaet Persija Putri untuk bermain dalam kompetisi Liga 1 Putri 2019. Sebagai bintang baru, Zahra memberikan pengaruh positif di skuat Persija Putri. Dia sempat membuat dua gol ketika Persija mengalahkan Persib Bandung dengan skor 2-1. Akan tetapi, Zahra mengalami cedera karena terjadi robekan di otot trisep. Hal itu membuatnya harus absen di sisa musim. Walau begitu, FIFA mengatakan bahwa penampilan Zahra yang brilian untuk klub dan timnas membuatnya sebagai salah satu pemain yang menjadi prospek terpanas di sepak bola wanita Indonesia. Pada kesempatan ini, Zahra juga menegaskan bahwa sepak bola wanita d Indonesia bisa berkembang pesat dan dapat memproduksi atlet top seperti Susy Susanti di cabang olahraga bulutangkis “Jika kita memberi kepercayaan kepada pemain wanita dan jika mereka diberi banyak peluang, maka perkembangan akan cepat. Saat ini sepak bola wanita sedang meningkat cepat dan saya yakin kami bisa lebih besar di masa depan. Kami bisa memproduksi Susy Susanti versi sepak bola wanita,” pungkasnya. Di luar lapangan hijau, dara yang kini berusia 19 ini memiliki kesibukan sebagai seorang YouTuber. Diketahui, Zahra memiliki sebuah channel Youtube bernama Zahmuz Official dengan jumlah subscriber saat ini sebanyak 145 ribu. Selain YouTube, Zahra juga aktif di Instagram, ia memiliki followers sebanyak 878 ribu di Instagram yang memiliki username @zahmuz12. Biodata Nama Lengkap: Zahra Muzdalifah Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 4 April 2001 Posisi: Sayap kiri/striker Klub: Persija Putri Pesepakbola Favorit: Marta Vieira da Silva, Neymar, Alex Morgan Klub Sepak Bola Favorit: Rosengard FC

Timnas U-16 Kemungkinan Besar Diambil Alih Shin Tae-yong

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-16 Bersama Para Staf Kepelatihan

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) secara resmi telah mengumumkan bahwa pelaksanaan Piala Dunia FIFA U-20 putra edisi 2021 diundur menjadi tahun 2023. Pandemi virus corona yang tak kunjung usai jadi penyebabnya. Keputusan FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 2021 membuat PSSI mulai mempertimbangkan untuk menyiapkan skuad timnas Indonesia U-16 yang nantinya akan diturunkan di turnamen tersebut di edisi 2023. Kebijakan FIFA ini memberikan pengaruh terhadap timnas U-19 yang sejak awal disiapkan untuk Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20. Dengan adanya pembatalan ini, tentunya timnas U-19 kini hanya fokus ke Piala Asia U-19 yang akan berlangsung di Uzbekistan pada Maret 2021. Sedangkan untuk Piala Dunia U-20 2023 sudah tidak memungkinkan dari segi usia. Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi menyebutkan, dari 30 pemain yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan/training camp (TC) timnas U-19 di Spanyol, sebagian besar akan melewati usia di atas 20 tahun. “Pertama, untuk yang U-19 berangkat, ada tiga pemain yang masih bisa bermain di Piala Dunia 2023. Ada Kakang Rudianto, Erlangga Setyo. Kemudian anak-anak ini juga dari direktur teknik merekomendasi sebagian akan bisa menjadi pemain timnas untuk SEA Games 2021,” ujar Yunus diwartakan laman Antara. Kondisi itu tidak menutup kemungkinan Shin Tae-yong bakal mengambil alih timnas U-16 yang ditangani Bima Sakti, dan sedang dipersiapkan menghadapi Piala Asia U—16 di Bahrain. Timnas U-16 dijadwalkan kembali menjalani TC pada awal 2021. Hanya saja, Yunus belum bisa memastikan kemungkinan tersebut direalisasikan. Yunus menyatakan, PSSI dalam waktu dekat akan menggelar rapat komite eksekutif (Exco) untuk membahas program timnas di semua kelompok umur. “Setelah tahun baru, Ketum PSSI akan menyampaikan ke Exco kembali untuk membuat program penyiapan di tahun yang akan datang, ketika ada perubahan jadwal Piala Dunia,” jelas Yunus. Di lain sisi, PSSI juga tidak mengabaikan timnas U-19. Mereka tetap disiapkan dengan serius untuk melakoni Piala Asia U-19. Selain itu, pemain yang ada sekarang merupakan cikal bakal skuad senior untuk masa mendatang. “PSSI tetap bertanggung jawab untuk membina anak-anak. Tetapi yang lebih penting, anak anak ini yang akan menjadi cikal bakal masa depan pemain timnas Indonesia,” tegas Yunus. Timnas U-16 sendiri telah menyelesaikan pemusatan latihan di Yogyakarta sejak 6 hingga 23 Desember. Mereka dipersiapkan untuk menghadapi gelaran Piala AFC U-16 di Bahrain 2021 nanti.

Breaking News! FIFA Resmi Tunda Piala Dunia U-20 dan U-17

Logo FIFA

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akhirnya memberikan kejelasan mengenai kelanjutan Piala Dunia FIFA U-20 dan Piala Dunia FIFA U-17 putra edisi 2021. Akibat pandemi COVID-19 yang belum juga mereda, Biro Dewan FIFA hari ini (24/12/2020) akhirnya memutuskan untuk menunda pelaksanaan dua ajang bergengsi bagi para pemain muda tersebut menjadi tahun 2023. Mengutip pernyataan di laman resmi FIFA, pandemi COVID-19 terus menghadirkan tantangan bagi penyelenggaraan acara olahraga internasional dan berdampak pada pembatasan perjalanan internasional. Oleh karena itu, FIFA secara teratur berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan terkait, termasuk Asosiasi Anggota tuan rumah serta Konfederasi yang terlibat dalam kedua turnamen yang semula dijadwalkan berlangsung pada tahun 2021. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa situasi global saat ini gagal untuk dinormalisasi ke tingkat yang memadai dalam mengatasi tantangan terkait dengan penyelenggaraan kedua turnamen, termasuk kelayakan jalur kualifikasi yang relevan. Menanggapi keputusan tersebut, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengapresiasi dan menghormati keputusan FIFA, mengingat kelancaran acara serta keselamatan dan keamanan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Indonesia 2021 adalah prioritas utama. “Sebetulnya seluruh persiapan terkait penyelenggaraan dan menyambut Piala Dunia U-20 Indonesia tahun 2021 sudah kami lakukan dengan maksimal dan matang. PSSI menghormati dan mendukung keputusan FIFA untuk membatalkan Piala Dunia U-20 FIFA pada tahun 2021. Bersama dengan FIFA, INAFOC, dan kota-kota tuan rumah di seluruh Indonesia, PSSI berharap dapat bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk menyelenggarakan turnamen edisi berikutnya pada tahun 2023,” kata Iriawan. Iriawan pun berharap dengan pembatalan ini, Timnas Indonesia bisa memanfaatkan waktu untuk mematangkan persiapan sebelum bertanding di turnamen 2023 mendatang. “Menyusul pembatalan Piala Dunia U-20 FIFA pada 2021, Timnas yang akan kita persiapkan nantinya, dapat memanfaatkan waktu tambahan dan melanjutkan program untuk persiapan Piala Dunia U-20 FIFA pada 2023. Saya berharap semoga persiapannya bisa lebih menyeluruh, matang, dan nanti bisa menjadi juara,” tambah Iriawan. Sementara itu, Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto, menyatakan bahwa FIFA akan terus berkoordinasi dengan PSSI dan Local Organizing Committee (LOC) demi kelancaran ajang ini di tahun 2023. “Agar pada tahun 2023 program akan berjalan dengan lancar, komunikasi dan koordinasi yang erat antara FIFA, PSSI, dan LOC tetap berjalan. Sesuai keputusan Biro Dewan FIFA, PSSI segera melapor kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, sembari menunggu surat resmi tentang pembatalan ini dari FIFA,” kata Iwan. Iwan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua INAFOC menambahkan, PSSI sangat mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Indonesia 2021 dan memastikan koordinasi antara PSSI dan INAFOC terus berjalan dengan lancar. “PSSI mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia khususnya Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, dan semua pihak yang telah mendukung persiapan FIFA U-20 World Cup Indonesia 2021. PSSI dan LOC akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan INAFOC untuk memastikan semuanya berjalan lancar di tahun 2023,” tutup Iwan.

PSSI dan Kemenpora: Piala Dunia U-20 Masih Sesuai Jadwal!

Logo Piala Dunia U-20

Belum meredanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat beredar kabar pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 yang akan berlangsung di Indonesia mengalami penundaan dari jadwal semula yang rencanya digelar pada 20 Mei sampai 12 Juni 2021. Pasalnya, hingga lima bulan jelang kick-off Piala Dunia U-20 2021, perwakilan FIFA belum juga datang ke Indonesia. Namun, PSSI dan Kemenpora mengumumkan jika hingga saat ini Piala Dunia U-20 masih akan berlangsung sesuai jadwal. Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menegaskan bahwa perhelatan Piala Dunia U-20 2021 masih on schedule. “Sebelum ada surat pernyataan resmi dari FIFA, Piala Dunia U-20 2021 masih on schedule,” kata Yunus Nusi saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (15/12/2020). Lebih lanjut, saat ditanya bagaimana kabar terakhir komunikasi dengan FIFA khususnya soal kehadirannya ke Indonesia, Yunus mengatakan hal itu bukan lah kewenangan PSSI. “Itu ranahnya Inafoc,” singkat Yunus. Senada, Kemenpora memastikan bahwa belum ada pengumuman perubahan agenda Piala Dunia U-20 2021. Seskemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan sejauh ini FIFA masih on the track menjalankan ajang piala dunia usia muda itu pada 20 Mei-12 Juni 2021. Oleh karena itu pemerintah tetap berusaha untuk menyelesaikan proses renovasi venue Piala Dunia U-20 sesuai dengan tahapan bahwa ajang ini dihelat pada 20 Mei-12 Juni. “Sepanjang tidak ada perubahan (jadwal Piala Dunia U-20, red) dari FIFA, seperti arahan Pak Menteri Zainudin Amali, show must go on, renovasi terus berjalan,” ucap Gatot, Rabu (16/12). Sejauh ini PSSI dan pemerintah telah menunjuk enam Stadion sebagai perhelatan Piala Dunia U-20. Stadion-stadion tersebut pun kini tengah dikebut proses renovasinya. Keenam stadion tersebut yakni Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Surakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion I Wayan Dipta (Bali).

Indonesia Akan Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034?

Stadin Utama Gelora Bung Karno. Foto:Prass/NYSN

Indonesia saat ini memiliki rencana untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 bersama Australia. Perihal ini diskusi sudah mulai dilakukan antara pihak PSSI dan Federasi Sepakbola Australia (FFA) untuk mewujudkan hal ini. Akan tetapi tentunya yang akan menjadi sorotan pastinya adalah fasilitas dan ketersediaan stadionnya, karena itu adalah tempat para pesepakbola top kelas dunia yang nantinya akan berlaga. Karena FIFA memiliki standar khusus untuk stadion-stadion yang akan dipakai, jika merujuk pada buku panduan Bidding Piala Dunia 2026 yang digelar di Meksiko, Kanada dan Amerika Serikat, ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah terkait dengan kapasitas. FIFA memiliki standar untuk stadion yang akan dipakai baik dari prosesi pembukaan hingga pertandingan final adalah minimal berkapasitas 80 ribu kursi. Sedangkan untuk pertandingan fase grup, babak 32 besar, 16 besar dan perempatfinal, stadion yang dipakai harus berkapasitas minimal 40 ribu kursi. Untuk pertandingan semifinal, stadionnya minimal berkapasitas 60 ribu. Sementara perebutan tempat ketiga minimal 40 ribu, dan laga puncak atau final minimal 80 ribu kursi. Sampai saat ini, jika diperhatikan Indonesia belum memiliki stadion yang berkapasitas minimal 80 ribu, bahkan sekelas Stadion Utama Bung Karno yang menurut design awal bisa menampung hingga 90 ribu tetapi sudah berubah menjadi 77 ribu, karena renovasi besar-besaran demi ajang Asian Games 2018 lalu. Walaupun begitu Indonesia punya beberapa stadion yang memang memiliki daya tampung minimal 40 ribu, yaitu Stadion Palaran, Gelora Bung Tomo, Stadion Kanjuruhan, dan Stadion Batakan. Walaupun stadion tersebut butuh renovasi akan tetapi masih layak untuk digunakan. Selain persyaratan stadion, FIFA juga mensyaratkan tuan rumah untuk menyiapkan fasilitas lainnya seperti hotel dan juga pusat latihan, jika melihat jumlah peserta di Piala Dunia 2024, maka Indonesia harus menyiapkan minimal 48 hotel dan pusat latihan. Selain itu, FIFA juga meminta venue latihan di masing-masing kota penyelenggara. Menilik Piala Dunia 2018 di Rusia, tiap kota punya 3 kompleks latihan. Sementara untuk Piala Dunia 2026, FIFA meminta antara 2 hingga 4 lokasi. Belum sampai di situ, FIFA juga meminta dibuatkan satu hingga 2 venue latihan dan hotel khusus untuk wasit. Diluar itu semua, ada kemungkinan persyaratan FIFA berubah dan beradaptasi dengan kondisi calon tuan rumah, namun dengan banyaknya fasilitas yang harus disediakan, apakh Indonesia mampu untuk mempersiapkannya?