Tunggu Saddil dan Osvaldo, Indra Sjafri Masih Enggan Coret Pemain Timnas U-22

Bek Timnas U-22 sekaligus kapten, Andy Setyo (2/merah), tengah berduel dengan tim Bhayangkara FC, pada laga uji coba jelang Piala AFF U-22, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (6/2). Kedua tim akhirnya bermain imbang 2-2. (Bola.com)

Bekasi- Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, belum memutuskan terkait pencoretan pemain. Indra berujar harus menunggu kepastian Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay. Timnas U-22 bermain dengan skor akhir 2-2 melawan Bhayangkara FC pada uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (6/2). “Kami sedang mendiskusikan mengenai pencoretan pemain. Saya juga sedang menunggu kepastian Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay,” kata Indrai dalam konferensi pers seusai pertandingan. Saddil sebenarnya sudah tidak diizinkan Pahang FA untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-22. Namun, PSSI ternyata masih melobi agar bisa menggunakan jasa Saddil di Piala AFF U-22 2019. Sementara Osvaldo saat ini sedang menjalani latihan bersama klub kasta kedua Spanyol, CD Numancia. Indra masih menunggu apakah sang pemain bisa bergabung dengan timnya atau tidak. Selain itu, adanya cedera pemain membuat Indra enggan melakukan perjudian dalam pencoretan pemain. “Jadi, strategi pencoretan pemain masih harus saya pertimbangkan. Masih ada satu pemain yang cedera, yakni M. Rafli. Apakah dicoret sebelum kami ke Malang atau nanti? Mungkin besok pagi akan saya informasikan,” ujarnya. Pada pertandingan ini, Timnas U-22 sejatinya berhasil unggul 2 gol lebih dulu melalui aksi Andi Setyo dan tendangan penalti Gian Zola. Namun, begitu beberapa pemain diganti permainan Timnas menurun. Sebaliknya, Bhayangkara FC mampu bangkit dan mencetak dua gol penyeimbang melalui aksi Ilham Udin dan Mahir Radja Menurut Indra, tim pertama yang bermain pada babak pertama, memiliki kelebihan dalam serangan. Namun, permainan tim kedua yang menjadi sorotan adalah skema serangan balik yang lambat. “Tim pertama, serangannya lebih rapi dan bermain dengan position yang lebih progresif. Adapun tim kedua, kami meminta untuk bermain dengan counter attack. Namun, saat transisi counterattack-nya lambat,” tukas pelatih kelahiran 2 Februari 1963, usai pertandingan. “Saat deep-defending dan melakukan counter, mereka seharusnya bangun serangan. Tapi ini tak terjadi. Ketika deep-defending keluar dengan konvesional counterattack, seharusnya cepat. Orang pertama yang harus lihat adalah Beni Oktaviansyah, dia paling ujung, kalau tidak bisa, dia harus keluar dengan channel yang ada,” tegasnya. Selain itu, ia juga menyoroti kesalahan mendasar yang dilakukan tim kedua. Contohnya kesalahan ketika kiper sudah berniat membangun serangan, namun dua center back malah mengembalikan lagi bola. “Kiper sudah mulai serangan, tapi kedua center back mengembalikan bola ke kiper. Ini konyol. Kenapa? Ketika bola dikembalikan ke kiper, maka kiper sudah kehilangan senjata yakni tangannya. Harusnya lebih progresif ke depan. Tim yang kedua juga kurang smooth ketika keluar dari tekanan,” ucap pelatih asal Sumatra Barat itu. “Kami akan mencoba lagi pada tanggal 10 melawan Arema FC. Saya yakin Timnas Indonesia U-22 ini bisa lebih baik lagi. Saya dan tim pelatih sudah melihat apa yang harus diperbaiki kedepan,” pungkasnya. (Adt)

Thunder11 dan Sahabat Olahraga Gelar Diskusi, Datangkan Pelatih dan Atlet Peraih Emas Asian Games 2018

Dalam acara forum diskusi terbuka di Bekasi, hadiri Iko Uwais (kaos putih/Founder Thunder11), bersama Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto (kaos merah) serta Taufik Krisna (Pelatih Atlet Nasional Taekwondo Indonesia), Anis Fuad (CEO Sahabat Olahraga), Defia Rosmaniar (Peraih Medali Emas Asian Games 2018), dan Sandy Suardi (Pelatih Fisik Atlet Nasional Taekwondo Indonesia). (istimewa)

Bekasi- Thunder11 Martial arts yang didirikan oleh Iko Uwais, berkolaborasi bersama Sahabat Olahraga (sahabatolahraga.com), menggelar forum diskusi terbuka bersama ratusan anggota komunitas olahraga dan beladiri di Bekasi, bertajuk Membangun Generasi Emas Indonesia, pada Senin (3/12). Hadir pada acara ini, Founder Thunder11 Martial Arts Iko Uwais yang baru saja menyelesaikan Musim Pertama Serial Televisi Netflix, berujudul Wu Assassins, mengatakan diskusi ini merupakan wujud nyata dari kontribusi Thunder11, untuk masyarakat Bekasi. “Berdiri pertama kali di kota yang tumbuh dengan sangat pesat, kami berharap Thunder11 mampu menjadi katalis pertumbuhan budaya beladiri dalam masyarakat Bekasi. Salah satu dari katalisasi tersebut adalah event ini yang mampu mengumpulkan para praktisi di bidang beladiri,” ujar Iko. Iko juga turut memberi apresiasinya pada atlet dan pelatih peraih emas cabang beladiri Asian Games 2018, yang hadir dan berbagi materi cerita suskses sebagai motivasi kepada para peserta yang telah hadir. Peraih medali emas nomor poomsae individu putri Asian Games 2018, Defia Rosmaniar, Taufik Krisna (Pelatih Taekwondo Timnas Indonesia nomor kyorugi putri) dan Sandy Suardi (Pelatih Fisik Timnas Taekwondo), tampak dalam diskusi ini. Berlangsung di Hotel Horison Ultima, Bekasi, acara ini dibuka oleh Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto, didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Bekasi, Tedy Hafni. “Sebagai kota yang berkembang pesat, Bekasi butuh sumber daya manusia yang unggul dan tangguh. Kami butuh lebih banyak generasi emas demi menunjang semua hal itu. Saya optimis bahwa dengan kolaborasi berbagai pihak termasuk hari ini bersama Thunder11 dan Sahabat Olahraga, Kota Bekasi dapat semakin melaju cepat,” ujar Tri. Selama sesi berlangsung, Defia yang hadir sebagai salah satu pembicara, mengutarakan jika perjalanannya meraih emas bukanlah perjalanan yang singkat dan mudah karena membutuhkan semangat juang yang tak kenal lelah. “Sempat saya merasa ingin berhenti kalau sedang latihan, apalagi menjelang kompetisi. Tapi, demi sebuah tujuan yaitu mengharumkan nama bangsa, saya teruskan berlatih sampai saya bisa memetik susesnya suatu saat nanti,” ujar Defia, mengenai kunci suksesnya. Setelah perhelatan pertama ini, Thunder11 juga akan mengadakan sesi diskusi selanjutnya dengan tema serta pembica yang berbeda untuk mendukung majunya martial arts Indonesia. (Pras/NYSN)

Menang Tipis 1-0 Dari Mauritius, Poin Indonesia di Peringkat FIFA Bertambah 1001

Aksi winger Timnas Senior asal klub Persebaya Surabaya, Irfan Jaya (18), saat menaklukkan Timnas Mauritius 1-0, dalam laga pertandingan uji coba internasional, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Selasa (11/9). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas Senior unggul tipis 1-0 dari Mauritius, saat melakoni laga persahabatan internasional di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Selasa (11/9). Selain untuk persiapan Piala AFF 2018, laga ini penting karena bisa mendongkrak Indonesia di ranking FIFA. Merunut ranking FIFA per 16 Agustus 2018, Indonesia masih terkunci di urutan ke-164 dengan 992 poin. Sementara sang lawan yang berjuluk Club M (Mauritius) dan Les Dodos (burung Dodo khas Mauritius), ada di peringkat ke-155 dengan 1.028 poin. Pada uji coba ini, Indonesia yang mendominasi jalannya pertandingan baru bisa mencetak skor pada menit akhir waktu normal. Berawal dari sepakan striker Arema FC, Dedik Setiawan, yang belum semenit memasuki lapangan sebagai pemain pengganti, yang bisa ditepis kiper Mauritius, Jean-Louis Kevin. Bola rebound Dedik, akhirnya dituntaskan Evan Dimas menjadi gol, di menit ke-89. Dikutip dari Labbola, Stefano Lilipaly dkk menguasai duel ini. Mereka mencatat 67 persen penguasaan bola, berbanding 33 persen milik Mauritius. Indonesia mampu mencatat 10 peluang berbahaya dan 7 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara sang lawan, hanya mengemas enam peluang, dengan tiga shot on target. Dari sisi akurasi umpan, Tim Merah Putih sanggup menyentuh kisaran angka 84 persen, berbanding 72 persen catatan para pemain tim tamu. Yakni, 472 dari 556 umpan pemain Indonesia mengarah tepat sasaran. Catatan itu terbilang timpang, jika dibandingkan peforma negara kepulauan di kawasan pantai timur Benua Afrika itu. Tim tamu bahkan ‘hanya’ mengalirkan 196 operan sukses, alias nyaris tiga kali lipat di bawah timnas Indonesia. Lantas, apa yang membuat timnas Indonesia “hanya” menang tipis? Jawabannya adalah kepiawaian Jean-Louis dalam melindungi gawangnya. Kiper klub Pamplemousses SC di Liga Mauritania ini, mampu melakukan 6 penyelamatan! Salah satu aksi terbaik pria bertinggi 189 cm, itu terjadi pada menit ke-30, saat dengan berani mementahkan peluang Stefano Lilipaly, yang sudah berhadapan satu lawan satu. Meski demikian, Pelatih Mauritius, Francisco Filho mengaku jika Timnas Indonesia memiliki materi pemain yang lebih baik dari timnya. Filho menyebut permainan Indonesia sangat agresif. Ia merasakan tekanan yang luar biasa dari serangan Indonesia, sepanjang pertandingan. “Indonesia…. mereka punya pemain yang bagus. Mereka menang beruntung, hahaha,, tapi itu hanya lelucon saya saja. Ya Indonesia luar biasa, dan berhak menang kali ini,” ujar Filho selepas pertandingan. “Kami berhasil menahan gempuran Indonesia. Pada menit akhir kami melakukan kesalahan dan kesalahan itu membuat kami kebobolan,” tandasnya. Les Dodos mengakhiri dua pertandingan kalender FIFA di Asia Tenggara, tanpa kemenangan. Sebelumnya, Mauritius bermain imbang 1-1 atas Singapura. Sementara Asisten Pelatih Timnas, Kurniawan Dwi Yulianto, mengaku bersyukur karena anak asuhnya bisa tampil sabar. Ia menjelaskan bukan perkara mudah bisa membongkar pertahanan tim yang bermain solid (compact defense) seperti Mauritius. Menurutnya, butuh kesabaran untuk bisa mendapatkan peluang. “Saya ucapkan terima kasih kepada para pemain, karena butuh kesabaran membongkar pertahanan yang bagus itu tidak gampang. Tapi pemain mengikuti instruksi dan bermain sabar. Saya salut kepada tim Mauritius yang bermain bertahan dengan bagus. Ini jadi bahan evaluasi jelang AFF,” ujar Kurniawan, pada Selasa (11/9). Hasil Kemenangan di stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi itu, diperkirakan segera mendongkrak peringkat tim Garuda di rangking FIFA. Itu artinya, Hansamu Yama dan kawan-kawan berhasil menambah poin, dari 992 menjadi 1.001. Dengan raihan poin sebanyak itu, tim asuhan kuartet legenda Indonesia Danurwindo, Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandi dan Bima Sakti ini, berpeluang naik dua tingkat ke posisi 162 ranking FIFA. Serta menggeser Belize dan Vanuatu. (Ham)

Delapan Pemain Senior Dampingi Skuat U-23, Jelang Laga Timnas Lawan Mauritius di Bekasi

Evan Dimas (6), Irfan Jaya (18) dan Hansamu Yama (16) akan didampingi delapan pemain senior pilihan PSSI, jelang partai persahabatan melawan Mauritius, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Selasa (11/9). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas Indonesia akan menghadapi Mauritius pada pertandingan persahabatan persiapan Piala AFF 2018, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (11/9). Tim Garuda didukung statistik positif menghadapi tim asal Benua Afrika tersebut. Mauritius menjadi negara Afrika kelima, yang akan dihadapi Tim merah putih dalam kurun 11 tahun terakhir. Sebelumnya, Boaz Solossa dkk sudah pernah menjajal kekuatan Kamerun, Mauritania, dan Liberia. Hasilnya pun tak mengkhawatirkan. Skuat Garuda tercatat hanya kalah sekali melawan negara-negara asal Benua Afrika tersebut. Lalu menelan kekalahan tipis 0-1, ketika menghadapi Kamerun pada 25 Maret 2015. Adapun pada tiga laga sisanya, diakhiri dengan hasil dua kemenangan dan sekali imbang. Dua kemenangan diraih saat menekuk Liberia pada 30 Juni 2007 dengan skor 2-1, dan menang 2-0 atas Mauritania pada 17 Mei 2012. Dan raihan imbang 1-1 pernah diraih melawan Kamerun, pada 17 November 2012. Pada laga melawan Mauritius, Timnas akan ditangani asisten pelatih, Bima Sakti, dan Direktur Teknik PSSI, Danurwindo. Sebab, pelatih Luis Milla masih berada di Spanyol usai Asian Games 2018. Bima menyebut bakal membawa 22 pemain untuk laga uji coba tersebut. Seluruh pemain kabarnya akan dikumpulkan di Jakarta, pada Sabtu (8/9). Laga nanti menjadi edisi kedua yang dilakoni Timnas Indonesia pada 2018. Sebelumnya, anak asuh Milla takluk 1-4, ketika menjamu Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 14 Januari 2018. Mauritius bukan satu-satunya lawan yang dihadapi Indonesia, jelang mengikuti AFF 2018. Setelah menghadapi Mauritius, Timnas akan menghadapi Myanmar (9/10) dan Hong Kong (16/10). PSSI pun merilis 20 nama yang akan bermain untuk pertandingan uji coba ini. Dari 20 pemain itu, ada delapan nama pemain senior yang mendapat panggilan. Pemain dari Asian Games 2018 masih menjadi mayoritas yang mengisi skuad Timnas Indonesia pada partai ini. Delapan pemain senior yang mendapat panggilan itu adalah Muhammad Ridho (Borneo FC), Fachruddin (Madura United), Rizki Pora (Barito Putera), Bayu Pradana (Mitra Kukar), Alfin Tuasalamony (Arema FC), Boaz Solossa (Persipura) Stefano Lilipaly (Bali United) dan Dedik Setiawan (Arema FC). Sedangkan 12 pemain lainnya adalah para pemain yang berusia di bawah 23 tahun. “Kami memanggil dengan skuat kombinasi pemain usia 23 yang bermain di Asian Games lalu, dengan para pemain senior,” ujar Bima, dilansir dari situs resmi PSSI, pada Kamis (6/9). (art) Daftar 20 pemain Indonesia melawan Mauritius: Kiper 1. Muhammad Ridho (Borneo FC) 2. Awan Setho (Bhayangkara FC) Belakang 3. Fachrudin (Madura United) 4. Bagas Adi (Arema FC) 5. Hansamu Yama (Barito Putera) 6. Rizky Pora (Barito Putera) 7. Alfin Tuasalamony (Arema FC) 8. Gavin Kwan (Barito Putera) Tengah 9. Evan Dimas (Selangor FA) 10. Hanif Sjahbandi (Arema FC) 11. Bayu Pradana (Mitra Kukar) 12. Zulfiandi (Sriwijaya FC) 13. Irfan Jaya (Persebaya Surabaya) 14. Riko Simanjuntak (Persija Jakarta) 15. Febri Hariyadi (Persib Bandung) 16. Ilham Udin (Selangor FA) 17. Septian David (Mitra Kukar) 18. Stefano Lilipaly (Bali United) Depan 19. Boaz Solossa (Persipura Jayapura) 20. Dedik Setiawan (Arema FC)

Soal Venue Asian Games 2018, Wapres Jusuf Kalla Optimis Kelar Juni

Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Semenpora Gatot S Dewa Broto meninjau renovasi Stadion Patriot Candrabaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/4). (Kemenpora)

Jakarta- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono serta Sekertaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Gatot S Dewa Broto meninjau renovasi Stadion Patriot Candrabaga, di Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (27/4) pagi. Salah satu tahapan renovasi stadion adalah selesainya proses penggantian rumput stadion berjenis Zoysia Matella, serta pembenahan saluran air pada bagian bawahnya agar tidak terjadi genangan ketika hujan turun. Selain itu, pemasangan kamera pengawas (CCTV) dari semula hanya 20 unit, kini ditambah menjadi 50 unit. Kemudian pemasangan papan skor, penomoran koridor, pembenahan lorong pemain, serta ruang ganti pemain. Wapres JK bersama rombongan berada di stadion sekitar 20 menit. Ia melanjutkan ke venue jet ski di Pantai Indah Ancol, Jakarta Utara. Sementara untuk venue cabang layar di Perumahan Metro Marina, Ancol Barat, Jakarta Utara. Untuk pembangunan infrastruktur venue layar yakni seluas 16,6 hektare yang terdiri dari gudang layar, bangunan kantor serta area penunjang. Sedangkan pembangunan infrastruktur venue jetski memiliki luas area 18,4 hektare yang terdiri dari bangunan utama, dermaga, serta bangunan penunjang. Wapres JK meyakini pembangunan serta renovasi venue atau arena yang akan digunakan untuk Asian Games 2018 bakal rampung pada Juni mendatang. “Tak ada kendala pembangunan infrastruktur venue dam persiapan keseluruhan Asian Games 2018,” ujar Wapres kepada pewarta. “Pembangunan venue jet ski dan layar untuk Asian Games 2018 akan selasai pada Juni. Apalagi cabor layar pada Juni akan mengelar test event di tempat ini, jadi Juni itu harus segera selesai,” lanjutnya. Sementara, Gatot Dewa Broto, mengatakan kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa tempat yang akan menjadi perhelatan akbar terbesar setelah olimdiade itu dapat berjalan dengan baik serta lancar dan sesuai target yang diharapkan. “Kunjungan ini adalah kunjungan yang bagus dari Wapres. Meskipun Wapres sudah berkali-kali datang kesejumlah venue, tapi paling tidak kunjungan ini bagi Wapres akan mendapatkan gambaran yang terbaru soal mana yang sudah siap dan mana yang belum,” tuturnya. Ia menambahkan bila makin cepat akan bagus karena sesuai janji Indonesia kepada OCA (Dewan Olimpiade Asia). “Bagi atlet akan lebih bagus lagi karena akan dipakai untuk latihan. Tapi yang jelas target penyelesain venue pada Juni. Kami optimistis dua venue itu bakal kelar Juni,” tutupnya. (Adt)

Stadion Patriot Siap Tampung Puluhan Ribu Suporter Indonesia

ratu-tisha-terpilih-sebagai-sekjen-pssi-baru

Pendukung tim nasional Indonesia bisa mendapat keuntungan dengan membeli tiket terusan (tanggal 4 dan 8) yang harganya lebih murah di Stadion Patriot, Bekasi. Untuk tiket terusan VVIP dijual dengan harga Rp 400.000 atau hemat Rp 100.000 dibanding beli per tanggal pertandingan. Adapun tiket terusan VIP Barat Rp 300.000, VIP Timur Rp 175.000. Tiket termurah dijual dengan harga Rp 90.000 untuk pertandingan di Stadion Patriot. Sementara untuk laga di Wibawa Mukti dijual dengan harga Rp 50.000. Untuk pembelian tiket, bisa dilakukan secara online melalui loket.com. Pihak penyelenggara pertandingan juga menjual tiket secara langsung di area stadion patriot yang dibuka mulai pukul 10.00 WIB. Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan kepada awak media, bahwa PSSI mendukung penuh persiapan timnas U-19 untuk menuju Piala Asia 2018 yang akan digelar di Indonesia. “Dua laga internasional yang akan digelar pekan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan tim. Momennya cukup bagus karena pertandingannya bersamaan dengan timnas senior yang akan menghadapi Kamboja,” kata Ratu Tisha.(pah/adt)

Berkat Kegigihannya, Hartopo Di Berikan Hadiah Arena Sepatu Roda Oleh Walikota Bekasi

sepatu-roda-bekasi

Hartopo adalah sosok seorang coach cabang olahraga sepatu roda dari tim kota bekasi, yaitu tergabung dalam bhagasasi speed club. Dirinya mulai merintis karir sebagai pelatih club sepatu roda pada tahun 1996, juga sebagai pendiri club sepatu roda kota bekasi untuk yang pertama kali terbentuk pada tahun 2000 lalu. Di tahun 2006 club dan timnya mulai berkontribusi di ajang PORDA Jawa Barat hingga saat ini masih konsisten dalam mengembangkan olahraga sepatu roda. Berkat kegigihan dan perjuangannya coach Hartopo dalam melatih, anak didiknya menjadi atlet langganan yang selalu masuk kandidat dalam mewakili Kota Bekasi di ajang PORDA Jawa Barat ataupun di luar Jawa. Berikut beberapa kejuaraan sepatu roda yang pernah di raih oleh Hartopo dan tim bhagasasi speed club diantaranya: 1. Juara umum sepatu roda se-Indonesia 2. Piala Gubernur Jawa Barat 3. Piala Wali Kota Surabaya 4. Piala Gubernur Sumatera Utara 5. Piala Bupati Serang, Banten Selain menanggani tim Bhagasasi speed club, Hartopo juga aktif mengajar ekskul sepatu roda di sekolah Al-Azhar sentra timur, jakarta timur. Saat di temui oleh kontributor nysnmedia.com pada hari jum’at (8/9/18) kemarin, coach Hartopo bersama timnya bhagasasi speed club sedang melakukan latihan untuk persiapan PORDA kabupaten Bogor mengatakan bahwa target kedepannya akan mengharumkan nama bekasi. “Target kedepanannya saat ini adalah, kita ingin mengsuksekan tim kejuaraan porda di Kabupaten Bogor, dan mudah-mudahan target kita 5 emas berhasil pada 2018 nanti untuk Bekasi,”ujar coach Hartopo. Sedangkan pada porda tahun 2006 di Karawang, Hartopo dan timnya bhagasasi speed club berhasil mendapatkan 4 emas, 5 perak dan 3 perunggu. Sehingga membawa nama Kota Bekasi menjadi harum dan layak menjadi perhitungan bagi tim lainnya se-Jawa Barat, lalu sebagai penghargaan atas prestasi yang di raih tersebut Achmat Jurfaih selaku Walikota Bekasi memberikan hadiah arena sepatu roda di Kota Bekasi yang di gunakan sampai sekarang, yang berhasil membawa kontingen Kota Bekasi masuk di peringkat 4 besar se-Jawa Barat. (mrd/adt)

Timnas U-16 Berhasil Menang 4-0 Telak atas Singapura

Pemain Timnas Indonesia U-16 saat merayakan kemenangan atas Filipina. (Foto : Antara)

Tim nasional (timnas) U-16 Indonesia, arahan pelatih Fakhri Husaini menang 4-0 atas Singapura di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Kamis (8/6/2017). Kemenangan dengan skor 4-0 ini melanjutkan tren gemilang yang dimiliki timnas U-16. Seakan pertandingan ini, mempertegas ketajaman mereka dalam meraih kemenangan minggu lalu dengan skor sama saat menjamu Filipina, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (21/5/2017). Awal menit pertandingan Kamis ini pada babak pertama, Indonesia hanya unggul 1-0. Tendangan dari luar kotak penalti yang dilepaskan Brylian Negietha Dwiki Aldana pada menit ke 24 pun gagal dihadang kiper Singapura, Dylan Christopher. Namun, siapa sangka, babak kedua, menjadi awal bersinarnya Timnas U-16 ini. Berkat kerja sama tim dan ketajaman lini serang, peluang gol yang didapat begitu banyak. Indonesia berhasil menggandakan kedudukan lewat tendangan Sukra Yatul Fajra pada menit ke-48. Sukra sukses merebut bola dari pemain belakang Singapura yang tidak mampu menguasai bola dengan baik. Ia telah menaklukkan kiper dalam posisi satu lawan satu. Menit ke-57, Indonesia mampu memperbesar keunggulan melalui eksekusi penalti Fadilah Nur Rahman. Pesta gol Garuda Muda akhirnya ditutup oleh sontekan Yadi Mulyadi pada menit ke-74. Dua kemenangan besar dicatat dengan bangga oleh para pemain Indonesia yang bersiap tampil di Piala AFF U-16 2017 dan Kualifikasi Piala AFC U-16 2018. Pada Piala AFF U-16, Indonesia tergabung di Grup A bersama Myanmar, Australia, Laos, dan Singapura. Menurut lansiran kompas.com, rencananya Brylian dkk akan bertandang ke Vietnam untuk menghadapi tim tuan rumah dan juga Myanmar. Namun, belum diketahui tanggal dan tempat pertandingan tersebut akan digelar. (sof/iha)

Indonesia Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah Oleh AFC Untuk Kualifikasi Piala Asia U-16 & U-19

Stadion Wibawa Mukti, Bekasi. Tempat akan diadakannya kualifikasi U-16 & U19 Piala Asia. Foto : skycrappercity.com

Indonesia menggelar laga Grup J Piala U-16 Asia dan yang akan mempertandingkan empat negara yaitu Jepang, Malaysia, Singapura dan Guam. dan sementara untuk kualifikasi tingkat U-19 Asia, Indonesia menjadi tuan rumah laga Grup J yang disertai oleh Australia, Korea Utara, Hong Kong dan Kepulauan Mariana Utara. Kualifikasi untuk U-16 Asia digelar pada 16-24 September 2017, sementara untuk kualifikasi U-19 dilaksanakan pada 31 Oktober-8 November 2017. Seperti yang di kutip dari Antara bahwa Suatu kebanggaan tersendiri untuk Indonesia yang di tunjuk menjadi tuan rumah untuk kualifikasi Piala U-16 dan U-19 2018 Asia yang diselenggarakan pada September dan Oktober 2017. “Ditunjuk oleh AFC, Indonesia menjadi tuan rumah dan semua pembiayaan akan ditanggung oleh AFC. PSSI lah yang akan jadi panitia penyelengara lokal.” Ujar Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono di Kantor PSSI, Jakarta. Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono menambahkan Seluruh pertandingan kualifikasi tersebut diadakan di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi. Stadion Wibawa Mukti merupakan salah satu stadion yang menjadi pilihan untuk mempertandingkan cabang olahraga sepakbola Asian Games 2018 selain itu ada pula beberapa lokasi lain seperti Stadion Pakansari, Bogor dan Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Indonesia pun ambil bagian untuk mengikuti kualifikasi Piala Asia U-16 dan U-19. Timnas U-16 yang dilatih Fakhri Husaini Indonesia bergabung di Group G bersama tuan rumah kualifikasi Thailand, Laos, Timor Leste dan Kepulauan Mariana Utara dan untuk kualifikasi Piala U-19 Asia, Indonesia masuk di Group F dengan Korea Selatan sebagai tuan rumah, Malaysia, Timor Leste dan Brunei Darussalam yang menjadi pesertanya.(bam/adt/glm)