FIFA Football for School, Program FIFA untuk Anak-anak di Seluruh Dunia

FIFA Football for School, Program FIFA untuk Anak-anak di Seluruh Dunia

Football for Schools adalah program kerjasama antara FIFA dan UNESCO yang bertujuan untuk berkontribusi pada pendidikan, pengembangan, dan pemberdayaan dengan target 700 juta anak. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2022, ada 24,33 juta anak usia sekolah di Indonesia. Ini adalah potensi yang dimiliki Indonesia. Rangkaian program Football for School akan dimulai pada tanggal 26 Oktober dan berakhir pada tanggal 28 Oktober, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Peluncuran program akan dihadiri oleh Direktur FIFA Football for School, Fatimata Sibide, Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Maaike Ira Puspita, dan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Maaike menyambut baik program F4S yang akan berlangsung di Jakarta ini. “Hari ini menandai tonggak pertama untuk membuat anak-anak tidak hanya belajar dan mencintai sepak bola, tetapi juga untuk membangun karakter di dalam dan di luar lapangan. Hari ini dimulai pemberdayaan anak-anak Indonesia, dengan alat dan dukungan dari FIFA,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Maaike Ira Puspita. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara, negara ke-6 di Asia, dan negara ke-20 di dunia untuk menjadi tempat berlangsungnya program Football for School. “Kami sangat senang Program FIFA Football for School bisa berlangsung untuk pertama kalinya di Indonesia. Kami harapkan melalui program ini akan terlahir bintang-bintang sepakbola dari Indonesia,” kata Fatimata. Hari pertama dan kedua akan ada pelatihan untuk para instruktur dari PSSI. Materi pelatihan langsung diberikan oleh perwakilan dari FIFA, yaitu Alexandra Huete (Project Coordinator FIFA F4S) dan Antonio Buenaño (FIFA F4S Team). Pada tanggal 28 Oktober, puncak program F4S akan mendatangkan 30 guru olahraga dan 100 siswa-siswi untuk mengikuti serangakaian acara di Lapangan Rugby Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Momen ini akan menjadi titik awal kebangkitan sepakbola Indonesia untuk menjadi lebih baik.

32 Tim Ikut Serta Dalam Mini Soccer U-16 International

32 Tim Ikut Serta Dalam Mini Soccer U-16 International

Sejumlah 32 tim akan mengikuti Mini Soccer U-16 International Tournament memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Medan Ke-17 dan Piala Kepala BNNP Sumut di Stadion Batak United FC, Jl. Titipapan Medan, 6-27 Maret 2022. Ketua Panitia, Rahudman Harahap, menjelaskan turnamen ini bertujuan membina para generasi muda, khususnya yang hobi dan senang bermain sepakbola. Juga sekaligus menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. Rahudman mengatakan turnamen disambut antusias pecinta sepakbola bukan hanya dari dalam tapi juga dair luar negeri. Terbukti event ini nantinya akan diikuti empat tim dari luar negeri, yakni asal Timor Leste, Malaysia, Singapura. “Tentu ini menjadi motivasi bagi kami agar event ini berjalan denan baik. Karena event ini bukan hanya berbicara tentang prestasi, tapi juga ingin mengangkat nama baik Kota Medan di tingkat internasional,” katanya dalam sesi temu pers, Jumat (28/1). Dirinya mengaku prihatin karena saat ini prestasi sepakbola baik di Sumut maupun Kota Medan kurang baik. “Sebagai tambahan untuk dicatat, tidak ada di sini unsur politik. Ini murni tujuan untuk membangun gairah persepakbolaan di Kota Medan,” tutupnya. Ketua BNN Provinsi Sumut, Brigjen Pol Drs Toga H Panjaitan, menyambut baik adanya Mini Soccer U-16 International Tournament. Dari event ini diharapkan dapat mencari bibit-bibit atlet sepakbola muda di Kota Medan. “Juga untuk menghidupkan kembali gairah persepakbolaan di Kota Medan. Melalui event ini semoga akan lahir banyak pesepakbola muda yang nantinya bisa berprestasi,” pintanya. “Terakhir, ini masalah narkoba, seperti diketahui bersama bahwa kalangan muda saat ini cukup dekat dengan narkoba. Untuk itu diharapkan dengan banyaknya aktivitas positif yang dijalani generasi muda, mereka akan lupa dengan barang haram itu,” katanya lagi.

Pemain Muda di Sepakbola Olimpiade: Bisa lihat aksi Amad Diallo, Pedri dan Reinier

SPANYOL: Pedri (18, midfielder, Barcelona) Tim Spanyol di Olimpiade Tokyo 2020 ini akan menurunkan beberapa pemain yang tampil di EURO 2020 lalu. Ada Unai Simon , Pau Torres, Dani Olmo, Eric Garcia, Mikel Oyarzabal dan Pedri. Tim asuhan Luis de la Fuente ini akan mencoba meraih emas kedua di ajang Olimpiade. Emas pertama tim Spanyol diraih pada Olimpiade 1992 dimana Spanyol menjadi tuan rumah. Di final, Spanyol menaklukkan Polandia dengan skor 3-2. Pemain termuda di skuad Spanyol adalah Pedri dengan usia 18 tahun. Pemain dengan tinggi 174 cm ini bermain di posisi midfielder di klub Barcelona. Meski Pedri adalah pemain termuda di skuad Spanyol, dia sudah mempunyai jam terbang layaknya pemain senior. Musim 2020/2021, Pedri tampil 52 kali di semua kompetisi, dengan catatan 4 gol dan 6 assist dengan total waktu bermain 3.526 menit. Pedri pun hanya beristirahat selama 16 hari untuk tampil di Olimpiade setelah baru saja membela Spanyol di EURO 2020. PANTAI GADING: Amad Diallo (19, winger, Manchester United) Pemain 19 tahun yang dibeli Manchester United dari Atalanta, Amad Diallo akan tampil perdana untuk Pantai Gading di Olimpiade Tokyo 2020. Walaupun masih harus berjuang untuk menjadi pemain inti di klub, Amad Diallo dipercaya akan menjadi starter di partai pembuka melawan Arab Saudi. Dia akan tampil dengan rekan satu tim nya yaitu Eric Baily dan juga Franck Kessie yang bermain di AC Milan. Penampilan yang bagus di Olimpiade tentunya akan menjadi bekal penting untuk Amad Diallo di musim mendatang bersama Manchester United. BRAZIL: Reinier (19, attacking midfielder, Real Madrid – on loan Borussia Dortmund) Reinier Jesus Carvalho atau lebih dikenal dengan Reinier adalah pemain berusia 19 tahun asal Brazil yang saat ini bermain di Borussia Dortmund dengan status pinjaman dari Real Madrid. Pemain dengan tinggi 1.85 meter ini tampil 2 kali di Liga Champion bersama Borussia Dortmund. Di Olimpiade Tokyo 2020 ini, dia akan bermain bersama pemain muda Brazil lain nya seperti Richarlison (Everton), Gabriel Martinelli (Arsenal) and Douglas Luiz (Aston Villa). Reiner yang didapatkan Real Madrid dari Flamengo, dipercaya akan menjadi pemain nomor 10 masa depan untuk Brazil.

Jerman Juara UEFA Euro U-21, Menang 1-0 Lawan Portugal

Lukas Nmecha mencetak gol tunggal Jerman di pertandingan final Euro U21 melawan Portugal yang dimainkan di Stožice Stadium, Ljubljana - Slovenia.

Lukas Nmecha mencetak gol tunggal Jerman di pertandingan final Euro U-21 melawan Portugal yang dimainkan di Stožice Stadium, Ljubljana – Slovenia. Gol tunggal Lukas dicetak di menit 49 dan mengantarkan tim U21 Jerman keluar sebagai juara dengan skor 1-0. Pemain Manchester City yang dipinjamkan ke Anderlecht ini membawa Jerman meraih juara 3 kali di turnamen ini setelah sebelumnya menjadi juara di tahun 2007/09 dan 2015/17. Lukas Nmecha juga berhasil meraih Alipay Top Scorer Award U21 dengan mencetak 4 gol mengalahkan Patrick Cutrone (Italy). Berikut finalis top 5 pencetak gol terbanyak di ajang UEFA U21: 1. Lukas Nmecha (Germany) 4 gol, 1 assist 2. Patrick Cutrone (Italy) 3 gol, 1 assist 3. Dany Mota (Portugal) 3 gol, 1 assist 4. Myron Boadu (Netherlands) 3 gol, 1 assist 5. Javi Puado (Spain) 3 gol, 0 assists UEFA U21 EURO top skor Final turnamen (sejak diperkenalkan grup) 2021: Lukas Nmecha (Germany) 4 2019: Luca Waldschmidt (Germany) 7 2017: Saúl Ñíguez (Spain) 5 2015: Jan Kliment (Czech Republic) 3 2013: Álvaro Morata (Spain) 4 2011: Adrián (Spain) 5 2009: Marcus Berg (Sweden) 7 2007: Maceo Rigters (Netherlands) 4 2006: Klaas-Jan Huntelaar (Netherlands) 4 2004: Alberto Gilardino (Italy), Johan Elmander (Sweden) 4 2002: Massimo Maccarone (Italy) 3 2000: David Jarolím (Czech Republic), Igor Tudor (Croatia), Lukáš Došek (Czech Republic) 2 Kompetisi UEFA U21 (termasuk kualifikasi grup) 2021: Odsonne Édouard (France), Eddie Nketiah (England) 13 2019: Dawid Kownacki (Poland), George Puşcaş (Romania) 11 2017: Patrik Schick (Czech Republic) 11 2015: Saido Berahino (England) 10 2013: Rodrigo (Spain) 12 2011: Tomáš Pekhart (Czech Republic) 10 2009: Robert Acquafresca (Italy) 8 2007: Nikita Bazhenov (Russia), Igor Denisov (Russia), Dragan Mrdja (Serbia), Maceo Rigters (Netherlands), Theo Walcott (England) 4 2006: Klaas-Jan Huntelaar (Netherlands) 14 2004: Alberto Gilardino (Italy) 11 2002: Ricardo Cabanas (Switzerland) 9 2000: Lampros Choutos (Greece) 15 1998: Steffen Iversen (Norway) 9 1996: Roy Makaay (Netherlands), Ole Gunnar Solskjær (Norway) 10 1994: Toni (Portugal) 8 1992: Peter Møller (Denmark) 9 1990: Igor Kolyvanov (Soviet Union) 9 1988: Aristidis Karasavidis (Greece) 5 1986: Gianluca Vialli (Italy) 4 1984: Mark Hateley (England) 6 1982: Pierre Littbarski (West Germany) 6 1980: Ramaz Shengelia (Soviet Union) 3 1978: Vahid Halilhodžić (Yugoslavia) 6 Sumber: https://www.uefa.com/under21/history/

Sambangi Latihan, Bupati Berharap Persemag Munculkan Bibit Unggul

Sambangi Latihan, Bupati Berharap Persemag Munculkan Bibit Unggul

Bupati Magetan, Suprawoto, melihat langsung pertandingan persahabatan antara Persatuan Sepakbola Magetan (Persemag) dengan Buazh FC di Stadion Yosonegoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (8/5/2021) sore. Pada kesempatan itu, terlihat Bupati Magetan memberikan suntikan semangat terhadap tim berjuluk Macan Lawu tersebut. “Tadi saya lihat adek-adek bermain dengan terburu-buru dan kurang tenang sehingga bola dapat direbut dengan mudah oleh lawan. Permainan selanjutnya saya ingin melihat permainan yang lebih tenang dan pandai melihat kesempatan,” ujar Bupati Magetan, Suprawoto saat memberi motivasi dihadapan pemain Persemag. Bupati berharap semoga Persemag Magetan mempunyai bibit-bibit yang unggul, bukan hanya sebagai bibit atlet Jawa Timur, namun bisa menjadi atlet nasional. “Di Persemag ini harus bisa memunculkan bibit unggul untuk persepakbolaan Indonesia, tidak hanya regional Jatim tapi nasioanal juga,” harapnya. Ketua Persemag, Mohyar menambahkan, sebelum mengarungi kompetisi sepak bola dalam Liga 3, tim berjuluk Macan Lawu ingin mengembalikan supporter dan menjadi tim yang dicintai masyarakat Magetan. “Sebelum berbicara tentang Liga 3, saya ingin animo supporter Persemag kembali dan di cintai oleh masyarakat Magetan, sehingga kami termotivasi mengarungi kompetisi Liga 3 atau bahkan kita pikirkan bagaimana promosi Liga 3 atau Liga 2. Intinya tim kita masih dalam persiapan,” kata Ketua Persemag, Mohyar dalam pertandingan yang disaksi

Misi BaPSPI Membantu Percepatan Pembangunan Sepak Bola Indonesia

Misi BaPSPI Membantu Percepatan Pembangunan Sepak Bola Indonesia

Badan Pembinaan Sepak Bola Prestasi Indonesia (BaPSPI) melakukan rapat kerja pengurus pusat di Hotel Grand Zury, Serpong Tangerang Selatan, Minggu 28 Maret 2021. Ketua umum BaPSPI periode 2020-2025, Eko Setyawan mengungkapkan, agenda rapat kerja membahas Inpres No 3 tahun 2019 dan membahas program kerja BaPSPI 2021 serta penyerahan SK kepada beberapa wakil ketua dan kepala bidang “Alhamdulillah hari ini komplet dan sudah tercukupi susunan kepengurusan BaPSPI pusat dengan di serahkan nya SK masing-masing posisi dan dijelaskan serta disosialisasikan program kerja BaPSPI serta dibahas tuntas AD, ART, JUKLAK, JUKDIS, seluruh pengurus pusat dapat menjalankan tugas-tugas nya sesuai tupoksi masing masing,” kata Eko. Ketua Umum BaPSPI Eko Setyawan mengatakan ada beberapa target yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Salah satunya adalah melantik seluruh pengurus ketua BaPSPI provinsi hingga ke kabupaten. Eko juga meminta Sekjen BaPSPI, H Yudo Hadiyanto untuk mempercepat pelantikan ketua BaPSPI provinsi. Tujuannya agar cita-cita BaPSPI untuk menjadi badan organisasi dan punya andil dalam membantu pemerintah dalam membangun percepatan pembangunan sepak bola Indonesia. Eko juga menjelaskan, bahwa saat ini sumber dana BaPSPI masih mandiri dan beberapa sponsor. “Saat ini masih mandiri dan dari sponsor, kita masih terus rumuskan dan kordinasi dengan beberapa kementrian terkait Inpres No 3 tahun 2019 semoga saja beliau beliau yang terkait bisa melihat dan mendukung kami BaPSPI yang nyata untuk anak bangsa dalam pembangunan sepak bola Indonesia,” pungkasnya. Sumber: Medcom.id

Indosiar Akan Siarkan TIMNAS U-23 MATCH DAY

Jakarta, 26 Februari 2021Setelah melewati musim libur yang panjang akan kehadiran pertarungan dari lapangan hijau di layar TV, pecinta sepakbola tanah air akhirnya dapat melepas kerinduan menyaksikan pertandingan sepakbola lokal bermutu dan berkelas. Tidak tanggung-tanggung, Indosiar menghadirkan Timnas U-23 kebanggaan Indonesia yang dipersiapkan berlaga di SEA GAMES 2021 melawan 2 klub Liga 1. Tayangan bergengsi ini akan hadir bertajuk “Timnas U-23 Match Day” pada tanggal 3 dan 5 Maret 2021 LIVE mulai pukul 19.30 WIB. Laga perdana “Timnas U-23 Match Day” mendatang, skuad Garuda Muda U-23 Evan Dimas dkk akan menantang langsung Tira Persikabo. Klub asal kota Bogor termasuk klub Liga 1 yang disegani dan menjadi salah satu klub Liga 1 yang telah menggelar latihan untuk menghadapi turnamen bergengsi Piala Menpora di bulan Maret 2021. Pertandingan Timnas U-23 vs Tira Persikabo akan menjadi pembuktian hasil latihan kedua tim dalam menghadapi turnamen besar yang akan mereka ikuti. Pemirsa dapat menyaksikan keseruan pertandingan ini dengan tetap di rumah saja melalui layar kaca Indosiar pada hari Rabu, 3 Maret 2021 secara LIVE dan Eksklusif atau Live Streaming di aplikasi Vidio. Selanjutnya, Timnas U-23 akan menghadapi lawan yang lebih berat Bali United salah satu klub Liga 1 yang sangat ditakuti. Juara Liga 1 2019 Bali United akan menjadi lawan yang siap menundukkan Timnas U-23. Pertandingan dipastikan akan berlangsung sengit dengan jual beli serangan. Mampukah pasukan Garuda Muda pimpinan pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong menjebol pertahanan Serdadu Tridatu yang diasuh pelatih asal Brazil Stefano Cugurra Teco? Saksikan Timnas U-23 vs Bali United pada hari Jumat, 5 Maret 2021 pukul 19.30 WIB LIVE dan Eksklusif di Indosiar atau Live Streaming di aplikasi Vidio. Dua pertandingan kandang ini akan mejadi salah satu tolak ukur kesiapan Pasukan Garuda Muda menuju SEA GAMES 2021. Seluruh pertandingan “Timnas U-23 Match Day” akan diselenggarakan di Stadion Madya Gelora Bung Karno sesuai protokol kesehatan dengan tanpa supporter ataupun penonton langsung. Pemirsa dapat menyaksikan Timnas U-23 melawan Tira Persikabo dan Bali United dari rumah saja melalui layar kaca Indosiar dan Vidio. Pertandingan dipastikan kian menarik karena “Timnas U-23 Match Day” akan dipandu langsung oleh sportcaster yang sangat khas dengan jargonnya yakni Valentino Jebreeet Simanjuntak.

SOCCER HUB bergabung ‘VCF Innovation Hub’ Sebagai Mitra Edukasi

Valencia CF Academy

Dilansir dari situs resmi Valencia CF Academy, Valencia CF telah mencapai kesepakatan dengan Soccer HUB Online Education, sebuah perusahaan terkemuka dalam pendidikan online yang mengkhususkan diri dalam sepak bola, untuk bergabung dengan proyek ‘VCF Innovation Hub’ sebagai Mitra Pendidikan. Kerjasama ini berarti bahwa semua anggota staf di Akademi VCF akan memiliki akses ke kursus online yang ditawarkan oleh Soccer HUB, karena klub mempromosikan strategi pelatihan berkelanjutan untuk memastikan bahwa pelatih selalu siap menghadapi tantangan baru dalam sepak bola – olahraga secara konstan evolusi. Soccer HUB adalah spesialis dalam kursus pelatihan sepak bola, selain menawarkan banyak solusi pendidikan tingkat atas. Beberapa kursus mereka termasuk yang paling banyak diminati di pasar. Melalui perjanjian tersebut, para Pembina VCF Academy akan memiliki akses ke pelatihan ini. CEO dan pendiri Soccer HUB, Ricardo Balbeira, mengatakan bahwa “berkolaborasi dengan Valencia CF adalah kesenangan yang luar biasa, karena mereka adalah salah satu klub terbesar di Spanyol. Kami bangga dapat membantu menambah pengetahuan dan peralatan yang dimiliki tim. Kami yakin bahwa perjanjian ini akan berdampak nyata pada klub, memastikan bahwa staf selalu mengikuti tren terbaru dan informasi yang kami tawarkan dalam kursus online kami. ” Selain melatih pemain di semua tingkatan, Akademi VCF juga terlibat dalam pendidikan pelatih, yang merupakan kunci untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Melalui Jirex’s Football Academy, Kementerian Perdagangan Bina Talenta Muda Sepak Bola

Melalui Jirex's Football Academy, Kementerian Perdagangan Bina Talenta Muda Sepak Bola

Jirex’s Football Academy Indonesia yang merupakaan binaan dari Kementerian Perdagangan hadir sebagai wadah pembinaan dan mengembangkan potensi anak-anak daerah yang berprestasi di sepak bola, guna mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional. Akademi sepak bola yang dibentuk pada 6 Januari 2019 lalu ini mengakomodir anak-anak daerah yang potensial, yang kurang terakomodir untuk bersaing di nasional. Mereka akan dibina secara profesional dan masuk program reguler. Tentu dengan fasilitas yang tergolong bagus dan lengkap. Usia yang dibina mulai dari anak kelahiran tahun 2006, 2007 dan 2008. Bagi anak-anak yang lolos ke akademi ini akan tinggal di dalam mes. Selain latihan (termasuk gym), sekolah anak-anak pun diperhatikan. Selain itu, anak-anak tidak hanya diasah bakat sepak bola, mereka juga akan diperhatikan dari sisi karakter. Harapannya, para anak-anak ini tidak hanya berbakat di lapangan saja melainkan di luar lapangan juga memiliki karakter yang baik. “Senin mereka latihan sore, Selasa latihannya pagi dan sore, hari Rabu mereka renang, hari Kamis latihan pagi dan sore, di Jumat, mereka akan Gym, Sabtu ada latihan pagi dan sore, sedangkan Minggu ada game, baik itu ikut turnamen, trofeo dll,” ujar Yendra Gandi selaku ketua Jirex’s Football Academy Indonesia, yang juga ASN di Kementerian Perdagangan, dilansir dari Tribun News. Ingin memberikan sumbangsih bagi negara di bidang sepak bola, akademi ini pun ketat dalam mengontrol anak khususnya berkaitan dengan sosial media. Di dalam mes tim, aturan belajar, berlatih pun telah tertata. Anak-anak hanya memegang handphone saat jam belajar baik pagi dan malam. “Di mes, kala pagi anak-anak latihan, kemudian belajar. Disini kami mengizinkan mereka menggunakan Handphone karena belajar saat ini kan sistem online. Setelah belajar usai, handphone kami kumpulkan. Sore kami salat berjamaah. Malam kami makan bersama dan baca Alquran bagi agama muslim, setelahnya kami memberikan handphone guna mereka belajar online, lalu akan kami kumpulkan jam 21.00 WIB,” ucapnya. Etika seorang atlet pun diajarkan kepada anak-anak. Karakter seorang atlet, baik disiplin dan sikap menjadi program utama di akademi ini sebelum masuk ke tahap teknik dan taktikal. Saat ini, dalam tim reguler berisikan 18 pemain yang berasal dari daerah Surabaya, Sidoarjo, Yogyakarta, Bengkulu, Sumatera Barat dan Riau.

Dukung Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, PSSI-Kemenpora Rancang Database Statistik Pemain Muda

Dukung Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, PSSI-Kemenpora Rancang Database Statistik Pemain Muda

PSSI selaku induk sepak bola tanah air dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sepakat akan segera menyusun database yang berisi statistik para pemain muda sejak berada di tingkatan sekolah sepak bola (SSB) hingga nasional. Database itu nantinya akan digunakan untuk memantau pemain yang berpotensi sehingga bisa dilibatkan dalam berbagai program pengembangan bakat. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dalam webinar yang berlangsung Rabu, 4 November 2020. “Database yang sedang kami benahi, dulu sudah ada tapi mungkin kelengkapan dan tempat penyimpanannya. Sekarang ada di deputi teknik (PSSI) sedang melakukan itu, sehingga kita bisa tahu sesuai data mulai dari Asprov pemain mana yang berpotensi,” ujar Iriawan. Iriawan mengatakan pencarian bakat melalui teknologi olahraga atau sport science harus mulai dilakukan demi memonitoring bakat-bakat yang ada di seluruh penjuru negeri. Nantinya dalam database tersebut segala statistik seperti jumlah menit bermain, gol, stamina, hingga statistik pemain lainnya bisa dilihat secara terbuka. Dengan begitu, tak sulit bagi PSSI untuk memberi kesempatan bergabung di program yang dimiliki. “Itu menjadi sorotan kita sehingga kita tinggal buka saja seperti di AFC atau FIFA. Kita bisa tahu pemain ini bermain berapa menit menggolkan berapa-berapa. Ini menjadi bahan kami untuk mencari pemain yang kita butuhkan,” pungkas Iriawan. Senada dengan Iriawan, Menpora Zainudin Amali menyebut database itu sesuai dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional. Dalam Inpres itu pemerintah melalui Kemenpora mendesain pembinaan sepak bola secara terstruktur, sistematis, dan berkesinambungan. Namun kata dia, program ini harus terus berjalan meski terjadi perubahan rezim agar upaya yang dilakukan tak menjadi sia-sia. “Saya berharap nanti saatnya berganti pemerintahan, Menko ganti, Menpora ganti, pemerintahan berganti, program ini akan tetap berjalan,” kata dia. “Jangan lagi kita mengulangi apa yang terjadi pada masa lalu. Kalau itu terus terjadi, kita tidak akan mungkin dapat sistem pembinaan yang sistematis, berkesinambungan, berkelanjutan, dan berjangka panjang,” ujarnya menambahkan.

Jelang Pemusatan Latihan di Luar Negeri, Timnas U-19 Pulangkan 11 Pemain

Jelang Pemusatan Latihan di Luar Neger, Timnas U-19 Pulangkan 11 Pemain

Sebanyak 11 pemain telah dipulangkan pada lanjutan pemusatan latihan (TC) tim nasional Indonesia U-19 di Jakarta. Keputusan perombakan tersebut diambil oleh Shin Tae-yong usai menjalani TC sejak 7 Agustus 2020 lalu. 11 pemain ini dipulangkan ke klubnya masing-masing sejak Senin (10/8/2020). Dengan dipulangkannya 11 pemain, sekarang timnas U-19 Indonesia hanya menyisakan 35 pemain. Kabarnya, Shin Tae-yong harus melakukan pencoretan beberapa pilar sebelum menjalankan pemusatan latihan di luar negeri (Korea Selatan atau Eropa). Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan “Setelah mendapat informasi dari pelatih Shin Tae-yong, 11 pemain ini kami kembalikan ke klub. Sisa pemain yang ada akan mengikuti TC hingga kami berangkat ke luar negeri (Korea Selatan/Eropa),” kata Mochamad Iriawan dikutip dari PSSI.org. Lebih lanjut, Iriawan berpesan meski tidak terpilih, 11 pemain harus tetap bersemangat dan bekerja keras karena tidak menutup kemungkinan pelatih Shin Tae-yong akan memanggil kembali. Sementara itu, Shin Tae-yong pun menegaskan kalau 11 pesepak bola muda yang dicoret dari timnas U-19 Indonesia itu tidak bisa dikatakan karena kalah bersaing. Ia akan tetap mengikuti perkembangan 11 pemain tersebut maupun pemain diluar lainnya yang belum dipanggil ikut TC timnas U-19. “Mereka tidak bisa dikatakan kalah bersaing, namun kami harus mengurangi dan memilih pemain yang akan lanjut ke TC selanjutnya terutama ke luar negeri (Korea Selatan/Eropa),” kata Shin Tae-yong. Seperti diketahui, timnas U-19 ini sedang dipersiapkan untuk mengikuti Piala AFC U-19 2020 yang akan berlangsung 14 hingga 31 Oktober mendatang di Uzbekistan. Garuda Muda tergabung di Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Kamboja, dan Iran. Berikut daftar 11 pemain muda yang dipulangkan dari timnas U-19 Indonesia: Sutan Diego Zico (Persia Jakarta) Hamsa Medari Lestaluhu (Bhayangkara FC) Kartika Vedhayanto Putra (PSIS Semarang) Muhamad Rifaldo Lestaluhu (Mitra Kukar) Muhammad Darmawan (PPLP DKI) Arya Putra Gerryan S. (Borneo FC) Figo Sapta Fahrezi (Persija Jakarta) Miftahul Husyen (Bhayangkara FC) Deka Muhammad Toha (ASAD 313) Mahmud Cahyono (PPLP DKI Jakarta) Alif Jaelani (Barito Putera)

Elite Pro Academy Liga 1 U-16 dan U-18 Segera Bergulir

Selain Shopee Liga 1 2020 yang sudah berputar sejak 29 Februari dan Liga 2 yang direncanakan kick off akhir pekan ini, PSSI akan menghelat kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16 dan U-18 mulai akhir bulan Maret ini. Kompetisi bergengsi usia dini ini rencananya diikuti 18 klub peserta Shopee Liga 1 2020. Ini menjadi tahun ketiga EPA Liga 1 U-16 dan U-18 dilaksanakan sejak tahun 2018 lalu. “Alhamdulillah, Insya Allah kompetisi Elite Pro Academy Liga 1 U-16 dan U-18 akan dimulai pada akhir Maret ini. PSSI berharap kompetisi ini berjalan lancar dan sesuai visi program PSSI yang ingin terus meningkatkan kualitas kompetisi terutama usia dini,” kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat memimpin rapat persiapan kompetisi EPA di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020. Pada pertemuan itu, hadir pula Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Deputi Sekjen Bidang Sepak bola Dessy Arfianto, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri dan Direktur Kompetisi PSSI Ronny Suhatril. Lebih lanjut, Iriawan menekankan, kompetisi EPA Liga 1 U-16 dan U-18 penting dilaksanakan PSSI demi pembinaan pemain muda dan tentunya sebagai sarana mencari pemain Timnas Nasional Indonesia usia muda. “Kompetisi ini bukan hanya untuk kepentingan PSSI. Tapi juga kepentingan klub untuk mempersiapkan pemain-pemain masa depan,” tambah pria yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ ini. Pada kesempatan yang sama, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri mengatakan bahwa dengan adanya kompetisi ini nantinya para pelatih klub atau Timnas Indonesia terbantu untuk mencari pemain yang diinginkan. Karena setiap klub membawa atau merekrut setiap pemain terbaik di kota asal tim tersebut. “Ini menjadi tahun ketiga digelarnya kompetisi Elite Pro Academy Liga 1 U-16 dan U-18. Tentu harus lebih baik dan semakin banyak menciptakan pemain berkualitas. Pemain juga terasah sejak usia muda karena mereka dituntut kemampuan, teknik, skill, kecerdasan, dan fair play,” kata Indra Sjafri. Pada tahun 2019, tim Bhayangkara FC tampil sebagai juara EPA Liga 1 U-18, sementara PS Tira menjadi juara Liga 1 U-16. Sementara Persib Bandung memborong dua gelar EPA Liga 1 U-16 dan U-18 di tahun 2018.

Masih 14 Tahun, Krisna Sulistia Diyakini Bisa Bersaing di Garuda Select

Krisna Sulistia top scorer piala soeratin u15

London- Krisna Sulistia dipilih oleh pemantau bakat (chief scout) Garuda Select, Wesley Awad, saat ia bermain di Piala Soeratin U-15. Wesley yang sebelumnya menjabat sebagai pemantau bakat Timnas Inggris dan Akademi Crystal Palace, melihat ada sesuatu yang istimewa dari Krisna sejak ia melakukan pemanasan. Krisna terlihat memiliki teknik dan keseimbangan di atas rata rata, dan saat bertanding ia pun selalu waspada atas posisi teman dan lawan sehingga kerap memiliki waktu untuk menguasai dan mengolah bola dengan baik. Selain itu, Krisna juga banyak melakukan pergerakan tanpa bola yang cerdas, dan menunjukkan kemampuan pengambilan keputusan yang baik dalam memilih umpan. Namun, untuk menilai kemampuan Krisna dengan lebih pasti, dianjurkan ia segera bergabung di pelatihan Garuda Select di Inggris dimana ia akan menghadapi lawan-lawan dengan kualitas yang lebih tinggi. Menurut Wesley, meski pemain-pemain Garuda Select rata-rata tiga tahun lebih tua dari Krisna, tetapi pemain asal SSB Djarum (Kudus, Jawa Tengah) yang masih berusia 14 tahun itu, diperkirakan akan mampu mengimbangi permainan kakak-kakaknya. Krisna sedang dipersiapkan untuk bergabung di sisa program Garuda Select jilid dua yang berlangsung hingga akhir April 2020, dimana mereka akan menjajal beberapa akademi tim besar Inggris seperti Leicester City, Arsenal, dan Manchester City. Dipimpin mantan legenda Chelsea Dennis Wise, program Garuda Select adalah program 10 tahun inisiatif PT Djarum yang dijalankan dari tahun 2018 hingga 2028 dengan tujuan untuk melahirkan pemain pemain bola profesional berkualitas yang diharapkan akan dapat memberikan kontribusi positif bagi Timnas dan sepakbola Indonesia. Kini berjalan di tahun kedua, progres dari program Garuda Select bisa dikatakan melebihi ekspektasi dengan sudah ada 5 pemain yang diproyeksikan bisa merumput di Eropa. Tahapan jenjang perkembangan Program Garuda Select: Program Garuda Select sendiri terdiri dari beberapa tahap, diawali dengan seleksi pemain di Indonesia untuk memilih 24 pemain di setiap tahunnya untuk lalu berlatih di Training Camp Garuda Select di Eropa dimana mereka dilatih dan menjalankan proses pengamatan potensi perkembangan. Di tahun selanjutnya, mereka yang dianggap berpotensi berkembang lebih lanjut diundang untuk mengikuti pelatihan Tahap Kedua, pematangan persiapan untuk bermain di klub Eropa. Di Tahap Ketiga, pemain yang dianggap benar-benar berpotensi akan dititipkan ke salah satu klub untuk belajar beradaptasi di lingkup klub profesional yang masih dalam pantauan Dennis Wise, tetapi tanpa ekspektasi bahwa ia akan ikut berkompetisi. Di Tahap Keempat pemain yang sudah layak bermain di Eropa dipinjamkan ke klub Eropa untuk ikut kompetisi, dimana ia diharapkan dapat bisa bersaing dengan pemain profesional lainnya. Namun, karena masih dalam pantauan Dennis Wise, ia masih bisa dipindahkan jika ada hal yang tidak diinginkan Di tahap terakhir, atau Tahap kelima, pemain tersebut benar-benar dilepas untuk berjuang sendiri di klub profesional Eropa.

Vidio Tayangkan UEFA Champions League dan UEFA Europa League, Jadikan Destinasi Utama Penggemar Sepak Bola di Tanah Air

Hermawan Sutanto, Deputy CEO Vidio menyatakan, “Tayangan UEFA Champions League dan UEFA Europa League secara online dan eksklusif di Vidio

JAKARTA – Vidio sebagai destinasi layanan video streaming online terlengkap dengan berbagai macam konten pilihan mulai dari berita, entertainment, sinetron dan olahraga, secara resmi mengumumkan sebagai Official Online Broadcaster secara eksklusif gelaran liga antarklub sepak bola Eropa, UEFA Champions League (UCL) dan UEFA Europa League (UEL) untuk musim 2019/2020. Hermawan Sutanto, Deputy CEO Vidio menyatakan, “Tayangan UEFA Champions League dan UEFA Europa League secara online dan eksklusif di Vidio ini akan melengkapi konten eksklusif sepak bola lainnya, yaitu Shopee Liga 1, yang menjadi salah satu konten favorit di Vidio.” Penggemar liga antarklub sepak bola Eropa bisa menikmati tayangan pertandingan UCL dan UEL di Vidio dengan biaya yang sangat terjangkau, hanya dengan membayar mulai Rp. 10.000,- saja. Vidio sebagai Official Online Broadcaster, akan memanjakan penggemar sepak bola di tanah air dengan 138 pertandingan UCL dan 205 pertandingan UEL, mulai dari babak penyisihan grup 17 September 2019 ini sampai dengan babak final yang akan berlangsung bulan Mei 2020 mendatang. Tayangan 343 pertandingan secara online ini adalah yang terlengkap dari gabungan pertandingan yang disiarkan melalui saluran Champions TV 1, Champions TV 2, dan saluran in-house Vidio. UEFA Champions League dan UEFA Europa League adalah liga antarklub sepak bola paling prestisius di daratan Eropa karena hanya diikuti oleh klub-klub dengan peringkat dan prestasi terbaik dari masing-masing liga sepak bola negara anggota Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA). “UCL dan UEL selama ini selalu ditunggu penggemar sepak bola tanah air karena selalu menghadirkan drama-drama tersendiri di setiap musimnya. Sering terjadi kejutan-kejutan besar ketika klub non-unggulan bisa mengalahkan klub unggulan sehingga melibatkan emosi luar bisa dari para penontonnya dan ini menjadi alasan mengapa Vidio menayangkan UCL dan UEL,” jelas Hermawan. Sementara Hendy Lim, Vice President Content & Channel Indonesia Entertainment Group (IEG) menyatakan bahwa saluran Champions TV 1 dan Champions TV 2 merupakan saluran olahraga 24 jam berbagai program olah raga populer seperti sepak bola, bola voli, tenis, bela diri, dan lainnya. “Untuk sepak bola, kami menyiarkan pertandingan pilihan UEFA Champions League dan UEFA Europa League musim 2019/2020,” jelasnya. Hermawan menambahkan bahwa untuk menambah pengalaman menonton UCL dan UEL secara online, Vidio menyajikan fitur live interaction yang unik, yaitu fitur kuis online dan group chat antar sesama penonton. “Kami akan terus menambah konten premium eksklusif di Vidio Premier, seperti tayangan UCL dan UEL ini, sebagai strategi kami untuk menggaet jumlah pengguna aktif yang lebih banyak lagi,” pungkas Hermawan.

Yamindo Dukung Sepak Bola Generasi Muda Indonesia

Erlangga Arya Yazid Adiwidya dan Muhammad Shoim Fadillah adalah penerima beasiswa Yamaoka Foundation.

Jakarta, 3 September 2019 – Salah satu perusahaan Yanmar Group, PT. YANMAR AGRICULTURAL MACHINERY MANUFACTURING INDONESIA membagikan bantuan bola untuk 27 klub sepak bola anak Indonesia pada sebuah acara penghargaan khusus yang diadakan di kantor pusat perusahaan tersebut di Indonesia. Donasi ini dilakukan atas kerja sama dengan Yamaoka Scholarship Foundation, sebuah organisasi yang didirikan oleh pendiri Yanmar, Magokichi Yamaoka untuk berkontribusi pada kesejahteraan nasional dan perdamaian di dunia dengan mendukung pengembangan dan pendidikan siswa dan generasi muda. Beberapa penerima beasiswa Yamaoka Foundation menghubungi salah satu anak perusahaan Yanmar di Indonesia untuk menginisiasi donasi ini. “Ketika saya menerima permintaan tersebut, saya merasa sangat tersanjung dengan kenyataan bahwa tim tersebut mempercayai perusahaan kami karena hubungan kerja sama yang telah dibangun melalui program beasiswa Yamaoka Foundation.” kata Shuji Nishimura, Presiden Direktur dari PT. YANMAR AGRICULTURAL MACHINERY MANUFACTURING INDONESIA. “Sumbangan bola ini tidak hanya akan mendukung para siswa” penerima dan lulusan beasiswa Yamaoka Foundation, tetapi juga banyak tim lainnya di area lokal sekitar. “Tentu kami sangat senang bisa membantu para anak muda yang mencintai sepak bola ini.” Setelah menerima permintaan tersebut, tidak tanggung-tanggung perusahaan pun memutuskan untuk tidak hanya menyumbang bola pada tim tersebut tetapi juga pada 26 tim lainnya. Sebanyak 300 bola diserahkan pada tim-tim yang tersebar di Jawa Timur dan Jakarta. Perwakilan dari Yamaoka Scholarship Foundation juga menyambut baik dukungan Yanmar untuk generasi pemain sepakbola Indonesia berikutnya. Nobuyoshi Fujita, Direktur Eksekutif Yamaoka Scholarship Foundation, mengatakan “Kami berharap dapat mendukung generasi muda yang terlibat dalam sepak bola Indonesia, tidak hanya melalui program beasiswa kami, tetapi juga bisa membantu kebutuhan mereka dengan keterlibatan masyarakat melalui program-program seperti ini. Adanya komunikasi dan hubungan baik yang kami jaga terus, memungkinkan kami dapat terus mendukung dan membantu sepak bola Indonesia melalui para anak didik penerima beasiswa Yamaoka Foundation.” Melintasi budaya, bahasa, dan batasan nasional, Yanmar berupaya untuk memelihara semangat sportifitas, kerja tim, dan keunggulan individu yang dapat diperoleh melalui olahraga ini, yang di mana sejalan dengan nilai-nilai Yanmar Group sendiri. Yanmar mendukung sepak bola baik melalui dukungan langsung dari Yanmar Group, dan melalui Yamaoka Foundation, yang didirikan oleh pendiri Yanmar dari sumber daya pribadinya, untuk mewujudkan masyarakat yang kaya akan pengalaman-pengalaman menarik. ■ Tentang PT. YANMAR AGRICULTURAL MACHINERY MANUFACTURING INDONESIA Didirikan pada tahun 1976, dengan lokasi kantor dan pabrik di Pasuruan, Jawa Timur, PT. YANMAR AGRICULTURAL MACHINERY MANUFACTURING INDONESIA memproduksi berbagai macam mesin pertanian berkualitas untuk pasar Indonesia dan luar negeri. ■ Tentang Yamaoka Foundation Yamaoka Scholarship Foundation, lembaga milik Yanmar Group bertugas memberikan beasiswa kepada generasi muda yang berprestasi di bidang sepak bola dan ilmu pengetahuan di negara-negara tempat Yanmar Group beroperasi. Sejak 2013, Yamaoka Scholarship Foundation telah membantu para siswa menengah pertama Indonesia yang berbakat di bidang sepak bola, di Jakarta dan Surabaya. Mulai 2018, Yamaoka Scholarship Foundation juga telah bekerja sama dengan Universitas di Indonesia untuk memberikan bantuan bagi mahasiswa yang berprestasi. ■ Tentang Yanmar Co., Ltd. Didirikan di Osaka pada 1912, Yanmar berhasil membuat mesin diesel kecil dan praktis pertama di dunia pada tahun 1933. Sejak saat itu, Yanmar menjadi produsen mesin industri yang cukup luas dengan memberikan solusi yang mengintegrasikan industri mesin diesel sebagai pilar bisnis, produk, layanan, dan pengetahuan untuk berbagai pasar. Yanmar memiliki tujuh produk seperti mesin kecil, mesin besar, mesin dan fasilitas pertanian, mesin konstruksi, sistem energi, kelautan, peralatan dan komponen mesin, serta kami mengembangkan bisnis tersebut secara global. Kami memiliki misi “secara harmonis hidup berdampingan dengan alam, memecahkan masalah konsumen di bidang produksi makanan, dan konversi energi, berkontribusi kepada masyarakat yang mengarah kepada masa depan dan gaya hidup yang lebih sejahtera” serta dengan tujuan dapat berkontribusi untuk menciptakan kesadaran masyarakat untuk melakukan daur ulang “A SUSTAINABLE FUTURE” di dunia bisnis “kota”, “bumi”, dan “laut”.

Diikuti Lebih dari 1500 Pemain, IJL Musim 2019 Resmi Dibuka

IJL Resmi Dibuka dengan jumlah peserta lebih dari 1500 pemai dari 66 SSB pekan lalu (31/03/19). (Foto:IJL)

Indonesia Junior League (IJL) 2019 Resmi dibuka pekan lalu (31/3/19) di lapangan Nirwana Park Sawangan, Depok. Kompetisi musim ini diikuti oleh total lebih dari 1500 pemain dari 66 SSB yang siap berlaga di lapangan hijau. IJL sendiri terus membuktikan komitmentnya dalam berkontribusi untuk masa depan sepakbola Indonesia demi menciptakan iklim kompetisi yang sehat. IJL yang sudah memasuki musim keempatnya ini akan meluncurkan IJL Elite di akhir kompetisi. “Di musim keempat ini kami langsung menggelar tiga kategori yakni U-9, U-11 dan U-13. Tiap akhir kompetisi dirilis susunan pemain terbaik yang digabungkan menjadi satu tim dan diberi nama IJL Elite,” terang CEO Indonesia Junior League, Rezza Mahaputra Lubis. “IJL Elite ini yang kami harapkan nantinya bisa menjadi generasi penerus Timnas Indonesia di masa yang akan datang, database tiap pemain kami jaga tiap tahunnya,” ujar Rezza. “Bukan hal mudah memang menembus skuat IJL Elite, tidak hanya dari segi skill-teknik, visi bermain tapi juga attitude,” tambah Rezza. Washiyatul Akmal, Direktur Teknik IJL Elite yang juga mantan pemain Persija pun berkomentar bahwa dia selalu berharap bahwa proyek maya rantai IJL Elite ini akan berjalan mulus. “Tidak mudah memang menembus skuat IJL Elite, ibarat masuk Timnas, semua pemain terbaik berlomba-lomba dan benar-benar dipantau progresnya. Ini jadi semacam stimulus juga agar tiap SSB bisa menelurkan generasi terbaik tiap musimnya,” ujar Akmal. “Ini menariknya, saya pernah mengirim satu anak didik menembus skuat IJL Elite pada 2017 lalu. Ada satu kebanggaan besar tidak hanya dari sisi pemain tetapi juga orangtua,” tambah salah satu mantan pemain Persija lainnya, Aris Indarto. Menciptakan atmosfer kompetisi sepak bola usia dini yang segar dan sehat tetap jadi fokus utama IJL. Poin-poin khusus bahkan diciptakan untuk suporter dari tiap SSB. “Dinamika sepak bola usia muda Indonesia memang masih jadi pekerjaan rumah bersama. Penilaian untuk suporter bahkan kami jadikan rujukan mengakomodir keikutsertaan SSB di musim berikutnya, artinya harus ada sinergi agar kompetisi tidak hanya berjalan ketat tapi juga sehat, respect ke kawan, lawan juga perangkat pertandingan,” tegas Rezza. “IJL bebas dari intervensi karena semua SSB adalah mitra strategis kami,” tutup Rezza. Daftar Lengkap Tim Kontestan IJL 2019: U-9: 1. ASTAM 2. Salfas Soccer 3. Ragunan Soccer School 4. ASIOP 5. FU15FA Bina Sentra 6. M’Private Soccer School 7. All Star Galapuri 8. CISS 9. BMIFA 10. Pro:Direct Academy 11. Pelita Jaya SS 12. Indonesia Rising Star 13. Metro Kukusan 14. Garuda Muda Soccer Academy 15. Maesa Cijantung 16. Ocean Stars 17. Serpong Jaya 18. GRT Sitanala 19. Indonesia Muda Utara 20. SoccerEd 21. Cipondoh Putra 22. SSJ Kota Bogor 23. Alba FC 24. Fifa Farmel 25. Sparta 26. Garec’s 27. Remci 28. Kancil Mas Karawang 29. Young Warrior FA 30. D’Joe FC 31. Kembangan 8 32. Putra Agung 33. Abstrax FA 34. Atlas U-11: 1. ASTAM 2. Salfas Soccer 3. Ragunan Soccer School 4. ASIOP 5. FU15FA Bina Sentra 6. M’Private Soccer School 7. All Star Galapuri 8. CISS 9. BMIFA 10. Pro:Direct Academy 11. Pelita Jaya SS 12. Putra Sejati 13. Giras FC 14. Gagak Rimang 15. Maesa Cijantung 16. Ocean Stars 17. Serpong Jaya 18. Garuda Muda Soccer Academy 19. Indonesia Rising Star 20. Indonesia Muda Utara 21. Java Soccer Academy 22. GRT Sitanala 23. Tajimalela FA 24. Sparta 25. Remci 26. Young Warrior 27. Satria Muda FA 28. FIFA Farmel 29. Alba FC 30. Brazillian Soccer School 31. Stoni Indonesia 32. Garec’s 33. D’Joe FC 34. B24HABS. (IHA)

Dicoret dari Timnas U-22, Nadeo Argawinata Masuk Daftar Seleksi Timnas U-23

Nadeo Argawinata (kiri) akhirnya gagal menembus skuat akhir Timnas U-22. Nama kiper Borneo FC itu tak muncul dalam tim arahan Indra Sjafri itu untuk tampil di Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Alasan utamanya karena minim jam terbang interasional. (kumparan.com)

Bangkalan- Nadeo Argawinata akhirnya gagal menembus skuat akhir Timnas U-22. Nama kiper Borneo FC itu tak muncul dalam tim arahan Indra Sjafri itu untuk tampil di Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Padahal, Nadeo termasuk pemain yang sejak awal mengikuti pemusatan latihan bersama Andy Setyo dkk. Kondisi ini tentu sangat berat buat kiper 187 cm. Dalam situasi ini, kiper Madura United, Muhammad Ridho Djazulie, memberi dukungan bagi Nadeo. “Saya selalu memberikan support untuk Nadeo. Selama ini, saya dekat dengan dia. Karena dia kiper muda, saya harus selalu memberikan dukungan buat dia,” kata Ridho pada Kamis (14/2). Ridho dan Nadeo pernah berada dalam satu tim di Borneo FC musim lalu. Tak heran keduanya menjalin kedekatan. Mereka selalu bergantian tampil di bawah mistar Borneo FC, saat satu dari keduanya harus membela Timnas Indonesia. Musim ini, Ridho memutuskan meninggalkan tim Pesut Etam. Namun, keduanya terus menjalin komunikasi. Terbaru, Ridho dan Nadeo saling berhadapan saat uji coba Madura United kontra Timnas U-22 di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan (12/2). “Saran saya buat dia, tetap semanagat dan bekerja keras. Masih banyak kesempatan. Selalu tetap jaga kondisi dan mulai fokus kembali membela klub,” imbuh Ridho. Nadeo akan kembali memperkuat Borneo FC yang tengah melakukan agenda pramusim. Di klub Pesut Etam, kiper kelahiran Kediri 9 Maret 1997 ini akan kembali bersaing dengan Alfonsius Kelvan dan Gianluca Padenyewu. Timnas U-22 akan mengandalkan tiga kiper dalam turnamen antarnegara ASEAN itu. Mereka adalah Muhamad Riyandi (Barito Putera), Satria Tama (Madura United), dan Awan Setho Rahardjo (Bhayangkara FC). Indra menyebut minimnya pengalaman internasional jadi alasan tercoretnya Nadeo dari skuat akhir yang bakal diboyong ke Kamboja. Diakui Indra bahwa Nadeo tersingkir karena kalah bersaing dari Riyandi. “Riyandi punya pengalaman internasional yang banyak, alasan saya itu,” kata Indra usai sesi latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Kamis sore. Tercoretnya Nadeo memang sempat memancing komentar dari warganet, mengingat kiper jebolan SSB Macan Putih Kediri itu musim lalu cukup kerap dimainkan oleh Borneo FC di Liga 1 Indonesia. Nadeo juga tampil cukup prima ketika menjaga gawang Timnas U-22 dalam laga uji coba terakhir menghadapi Madura United, meski kemasukan gol Slamet Nurcahyo lima menit jelang babak pertama usai. Indra menegaskan gol tersebut bukan menjadi alasan pencoretan Nadeo, sebab penilaiannya menyeluruh termasuk tiap sesi latihan yang diikuti. “Akumulasi semua, ada kesehatan, psikotes, sesi latihan, hingga uji coba. Dari rekapitulasi semua itu, ada yang kita pilih,” ujar Indra. Pun demikian, nama Nadeo, lanjut Indra, masuk daftar 40 pemain yang akan diseleksi kembali saat Timnas U-23 tampil di kualifikasi Piala Asia U-23 di Vietnam pada Maret nanti. (Adiantoro)

Tunggu Saddil dan Osvaldo, Indra Sjafri Masih Enggan Coret Pemain Timnas U-22

Bek Timnas U-22 sekaligus kapten, Andy Setyo (2/merah), tengah berduel dengan tim Bhayangkara FC, pada laga uji coba jelang Piala AFF U-22, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (6/2). Kedua tim akhirnya bermain imbang 2-2. (Bola.com)

Bekasi- Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, belum memutuskan terkait pencoretan pemain. Indra berujar harus menunggu kepastian Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay. Timnas U-22 bermain dengan skor akhir 2-2 melawan Bhayangkara FC pada uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (6/2). “Kami sedang mendiskusikan mengenai pencoretan pemain. Saya juga sedang menunggu kepastian Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay,” kata Indrai dalam konferensi pers seusai pertandingan. Saddil sebenarnya sudah tidak diizinkan Pahang FA untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-22. Namun, PSSI ternyata masih melobi agar bisa menggunakan jasa Saddil di Piala AFF U-22 2019. Sementara Osvaldo saat ini sedang menjalani latihan bersama klub kasta kedua Spanyol, CD Numancia. Indra masih menunggu apakah sang pemain bisa bergabung dengan timnya atau tidak. Selain itu, adanya cedera pemain membuat Indra enggan melakukan perjudian dalam pencoretan pemain. “Jadi, strategi pencoretan pemain masih harus saya pertimbangkan. Masih ada satu pemain yang cedera, yakni M. Rafli. Apakah dicoret sebelum kami ke Malang atau nanti? Mungkin besok pagi akan saya informasikan,” ujarnya. Pada pertandingan ini, Timnas U-22 sejatinya berhasil unggul 2 gol lebih dulu melalui aksi Andi Setyo dan tendangan penalti Gian Zola. Namun, begitu beberapa pemain diganti permainan Timnas menurun. Sebaliknya, Bhayangkara FC mampu bangkit dan mencetak dua gol penyeimbang melalui aksi Ilham Udin dan Mahir Radja Menurut Indra, tim pertama yang bermain pada babak pertama, memiliki kelebihan dalam serangan. Namun, permainan tim kedua yang menjadi sorotan adalah skema serangan balik yang lambat. “Tim pertama, serangannya lebih rapi dan bermain dengan position yang lebih progresif. Adapun tim kedua, kami meminta untuk bermain dengan counter attack. Namun, saat transisi counterattack-nya lambat,” tukas pelatih kelahiran 2 Februari 1963, usai pertandingan. “Saat deep-defending dan melakukan counter, mereka seharusnya bangun serangan. Tapi ini tak terjadi. Ketika deep-defending keluar dengan konvesional counterattack, seharusnya cepat. Orang pertama yang harus lihat adalah Beni Oktaviansyah, dia paling ujung, kalau tidak bisa, dia harus keluar dengan channel yang ada,” tegasnya. Selain itu, ia juga menyoroti kesalahan mendasar yang dilakukan tim kedua. Contohnya kesalahan ketika kiper sudah berniat membangun serangan, namun dua center back malah mengembalikan lagi bola. “Kiper sudah mulai serangan, tapi kedua center back mengembalikan bola ke kiper. Ini konyol. Kenapa? Ketika bola dikembalikan ke kiper, maka kiper sudah kehilangan senjata yakni tangannya. Harusnya lebih progresif ke depan. Tim yang kedua juga kurang smooth ketika keluar dari tekanan,” ucap pelatih asal Sumatra Barat itu. “Kami akan mencoba lagi pada tanggal 10 melawan Arema FC. Saya yakin Timnas Indonesia U-22 ini bisa lebih baik lagi. Saya dan tim pelatih sudah melihat apa yang harus diperbaiki kedepan,” pungkasnya. (Adt)

Timnas U-22 Hadapi Bhayangkara FC di Bekasi, Tiga Winger Terbaik Absen Piala AFF 2019

Pemain Timnas U-22, Osvaldo Haay, saat melakukan latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta, pada Selasa (22/1). Gelandang 21 tahun itu dikabarkan menerima tawaran trial dari klub Segunda Division Spanyol, CD Numancia, sehingga terancam absen tampil di Piala AFF U-22 2019. (Bola.com)

Jakarta- Direktur Teknik Bhayangkara FC, Yeyen Tumena, mengungkapkan pertandingan uji coba timnya melawan Timnas U-22 digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (6/2). Meski mengungkapkan jadwal dan tempat agenda uji coba, Yeyen belum membocorkan terkait harga dan jumlah tiket laga ini. Pertandingan melawan Timnas U-22 akan digelar di Stadion Patriot pada 6 Februari 2019 pukul 15.30 WIB. Pertandingan ini bisa disaksikan umum dan kami akan jual tiket,” kata Yeyen kepada wartawan. “Kami mau koordinasi dengan PSSI. Panpelnya itu dari Bhayangkara FC, tapi perangkat pertandingan dan tanggung jawab dari PSSI,” ujar Yeyen. Melawan Bhayangkara FC merupakan agenda pertama Timnas U-22 setelah pemusatan latihan, sejak 7 Januari 2019. Laga ini digelar untuk mempersiapkan Garuda Muda tampil di Piala AFF U-22 2019. Setelah itu, Timnas U-22 kembali melakoni uji coba melawan Arema FC, pada Minggu (10/2). Sayangnya, anak asuh Indra Sjafri ini berpotensi tak diperkuat winger-winger terbaiknya, di Piala AFF 2019. Kepastian itu terjadi, usai mereka tak mendapat izin dari klubnya. Piala AFF 2019 yang berada di luar kalender FIFA, membuat klub-klub luar negeri tak berkewajiban melepas pemainnya ke Timnas Indonesia. Kabar terbaru, Pahang FA berkirim surat dengan PSSI, yang isinya dengan berat hati tak bisa meminjamkan Saddil Ramdani. Pahang FA hanya mau melepas Saddil, untuk Kualifikasi Piala AFC U-23 2020, pada Maret mendatang. Langkah yang dilakukan Pahang FA, serupa dengan Lechia Gdansk. Selain karena bukan agenda FIFA, Lechia Gdansk enggan melepas Egy Maulana Vikri, karena mereka berada pada pekan-pekan krusial di Liga Polandia. Hal ini tentu saja menjadi kabar buruk buat Timnas U-22. Selain kedua nama itu, belakangan Osvaldo Haay, juga diyakini absen pada ajang Piala AFF 2019. Pemain 21 tahun itu justru menerima tawaran trial, dari klub Segunda Division Spanyol, CD Numancia. Situasi ini tentu saja membuat Indra gamang. Apalagi ketiga pemain-pemain tersebut sangat cocok dengan karakterisik permainan yang diusung arsitek asal Sumbar itu. Pelatih kelahiran 2 Februari 1963 itu pun belum memutuskan apakah mengandalkan sumber daya pemain yang ada, atau memanggil nama baru. Keputusan itu akan diambil Indra, setelah Timnas U-22 melakukan uji coba. “Indonesia punya banyak pemain. Kami akan melihat perkembangan setelah uji coba nanti,” tegas Indra. (Adt)

Apresiasi Program Kampanye Perdamaian, FIFA Foundation dan La Liga Dukung Uni Papua

Uni Papua yang merupakan gerakan sepak bola sosial di Indonesia kembali meraih kepercayaan dan dukungan FIFA Foundation serta La Liga Spanyol. Perwakilan LaLiga Global Network, Rodrigo Gallego Abad (kanan), bertemu dengan Harry Widjaja, Founder & CEO Uni Papua. (istimewa)

Jakarta– Uni Papua yang merupakan gerakan sepak bola sosial di Indonesia kembali meraih kepercayaan dan dukungan FIFA Foundation serta La Liga Spanyol. FIFA Foundation mendukung program dari yayasan yang didirikannya pada Maret 2013 itu, karena Uni Papua mengampanyekan sepak bola untuk menanamkan benih-benih perdamaian. Adapun program dari Uni Papua itu adalah Football For Peace Indonesia 2019. CEO Uni Papua, Harry Widjaja, mengungkapkan rasa gembira karena FIFA Foundation kembali memberikan kepercayaan pada yayasannya. Ia berharap seluruh kalangan, khususnya di Indonesia, bisa menggunakan sepak bola sebagai alat perdamaian dan silaturahmi. “Kerja sama dengan FIFA ini dimulai sejak 2014 dengan organisasi FIFA yang bernama FIFA FOOTBALL FOR HOPE. Setelah 5 tahun berjalan, FIFA FOUNDATION mendukung kembali Uni Papua di tahun 2019. Ini adalah sebuah kesempatan berharga dan kepercayaan dari FIFA kepada Uni Papua dan Organisasi Indonesia,” ujar Harry. “Saya dengan kerendahan hati memohon dukungan semua pihak, baik pemerintah, media, jurnalis, aktivis dan pencinta sepakbola, klub-klub sepakbola, suporter, maupun semua pihak yang ingin menggunakan sepak bola untuk perdamaian,” tuturnya. Ia menyampaikan bahwa FIFA Foundatioan dalam waktu dekat juga akan memberitahukan kepada Federasi Sepakbola Indonesia, dalam hal ini adalah PSSI tentang dukungan kerja sama institusinya dengan Uni Papua. FIFA Foundation menyetujui tiga program dari Uni Papua, yaitu: Memperkuat rasa toleransi dan penerimaan perbedaan suku, ras, dan agama di kalangan anak-anak. Mengajak berbagai pihak, baik organisasi, perorangan, maupun pemerintah untuk mendukung Sepak Bola untuk Perdamaian. Menciptakan role model, yaitu figur duta perdamaian dari anak-anak berbagai kalangan atau status sosial. Sementara itu, tak hanya FIFA Foundation, La Liga Spanyol juga memberi dukungan untuk Uni Papua. Melalui perwakilannya di Indonesia, La Liga Global Network, Rodrigo Gallego Abad, bertemu dengan Harry di Jakarta, pada Rabu (23/1). La Liga akan melanjutkan kerja sama dengan Uni Papua yang sudah dimulai pada 2017. Dukungan yang diberikan di antaranya coaching clinic dari pelatih La Liga Spanyol yang akan berkunjung ke Indonesia. Uni Papua dan La Liga akan mengadakan kompetisi 5-A-Side bagi anak-anak yang sudah mengikuti coaching clinic. Selain itu, mereka akan memproduksi jersey dan t-shirt kasual sebagai produk charity, yaitu penggalangan dana bagi sepak bola untuk kemanusiaan dan trauma healing bagi anak-anak. (Adt)