Target Revans Lawan Persib U-19, The Young Tiger Nyaman Tampil di Gianyar

Pelatih Perrsija Jakarta U-19, Sudirman (kanan/hitam), terus memantapkan timnya jelang menghadapi Persib Bandung U-19 dalam laga final Liga U-19 melawan Persib Bandung U-19, pada Senin (26/11) di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali. (Persija.id)

Jakarta– Persija Jakarta U-19 terus memantapkan diri jelang menghadapi Persib Bandung U-19 dalam laga final Liga 1 U-19 melawan Persib Bandung U-19, pada Senin (26/11) di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali. Alasannya, tak lain agar kemenangan bisa diperoleh. Segala aspek pun diperbaiki agar hasil kemenangan lain. Maklum, Persija U-19 mengalami kekalahan telak 0-4 dari Maung Ngora, saat tampil di babak 8 besar Liga 1 U-19. Evaluasi dan beberapa kekuatan lawan, jadi perhatian tim pelatih agar Desly Nur dan kolega, siap melakukan merevans di partai puncak. Salah satu fokus yang utama adalah lemahnya respon para pemain, saat terjadi transisi dari menyerang ke bertahan, atau sebaliknya. Kondisi ini kerap menjadi titik bocornya kekuatan tim yang berjuluk The Young Tiger. “Evaluasi terbesarnya soal transisi. Saat kami menyerang, lalu lawan dapat bola. Mereka melakukan fast break dan counter attack. Ternyata respon pemain kami sering telat mengantisipasinya. Jadi, itu fokus latihan kami,” ujar Sudirman, pelatih Persija U-19. Ia pun menilai semua lini serang tim yang diasuh Budiman ini, cukup berbahaya. Maka dari itu ia tidak mau kecolongan lagi. “Persib U-19 itu tim yang punya penyerang- penyerang yang bagus. Tak hanya striker, sektor gelandangnya juga subur karena mereka bisa mencetak gol. Dan itu harus kami antisipasi,” tambahnya. Selain memantap transisi, Sudirman memberi materi finsihing dan serta how to defence. “Peluangnya 50-50, apalagi ini laga final. Partai yang auranya berbeda dengan pertandingan biasa. Tim yang punya mental juara, itulah yang bisa memenangkan pertandingan,” tegas mantan Kapten Timnas era ’90an ini. Sejatinya, jadwal Final U-19 2018 berlangsung pada Minggu (25/11), di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi. Namun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai pihak penyelenggara, lalu merubah lokasi dan menjadwal ulang waktu partai puncak event junior Liga 1 ini, ke Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Persija pun mengapresiasi keputusan PT Liga Indonesia Baru menggelar final di pulau Dewata. Sudirman, menyatakan kepastian itu melegakan. “Alhamdulilah keputusan kapan dan dimana laga final sudah kami ketahui. Kami bisa melanjutkan program persiapan babak final yang sudah dilakukan pada Senin kemarin,” ujarnya. Sebelumnya, PT LIB mengeluarkan surat bernomor 357/LIB/XI/2018 terkait laga final itu. Bali menjadi pilihan usai aparat keamanan enggan memberi izin laga final digelar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat. Sudirman tak mempermasalahkan penunjukkan Stadion Kapten I Wayan Dipta. Bahkan, dia memberi indikasi hal itu menguntungkan laskar ibukota. “Bali bukan hal baru, karena kami melakukan pemusatan latihan selama 10 hari pada Agustus, jelang Liga 1 U-19 bergulir. Anak-anak tak masalah dengan stadion Kapten Dipta,” pungkasnya. (art)

Nyaris Ditunda Lantaran Izin Keamanan, Laga Semifinal Persija U-19 vs Barito U-19 Geser ke Jumat

Stiker anyar Persija Jakarta U-19, Sutan Diego Zico, saat menjalani latihan, jelang Laga semifinal Liga 1 U-19 melawan Barito Putera U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pertandingan ini akhirnya dimundurkan sehari ke Jumat (16/11), karena alasan keamanan. (Persija.id)

Jakarta– Laga semifinal Liga 1 U-19 2018 yang mempertemukan Persija Jakarta U-19 melawan Barito Putera U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/11), pukul 19.30 WIB, dipastikan ditunda. Penundaan laga Persija Jakarta kontra Barito, tak lepas adanya laga semifinal Liga 1 U-19 antara Persib Bandung U-19 melawan Pusamania Borneo FC U-19, di stadion yang sama pada pukul 15.30 WIB. Potensi gesekan antara suporter Persija dan Persib, menjadi salah satu faktornya. Keputusan terakhir pada Match Coordination Meeting (MCM) pada Rabu (14/11) di Cikarang, jadwal pertandingan semifinal Liga 1 U-19 2018 mengalami perubahan. Hal itu ada pada pertandingan Persija U-19 melawan Barito U-19, yang begerser ke Jumat (16/11) dan kick off pada pukul 15.30 WIB. “Banyak pertimbangan yang dijelaskan oleh pihak keamanan kepada kami,” kata Ketua Panpel Semifinal Liga 1 U-19 2018, Barry Timothy, dalam rilisnya. “Hal itulah yang membuat kami memundurkan jadwal pertandingan Persija U-19 melawan Barito U-19. Kami berharap semuanya bisa lancar,” ucap Barry menambahkan. Sementara itu, pelajaran berharga didapatkan skuat Macan Muda saat tampil di babak 8 besar Liga 1 U-19 Grup A di Magelang. Pelatih Sudirman menilai ada beberapa bahan evaluasi yang menjadi catatannya. Menurut mantan libero timnas Indonesia di era 90 an ini, transisi menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi tim pelatih. Beberapa gol ke gawang Persija, justru terjadi saat tim berhadapan dengan situasi transisi dari menyerang ke bertahan, terutama di area second line. “Saat situasi transisi dari menyerang ke bertahan seperti kemarin, banyak pemain kami yang terlambat meresponnya. Apalagi, transisi faktor penting sangat krusial dalam sepakbola. Fatal, andai sebuah tim buruk dalam melakukan transisi,” ujar Sudirman. Namun, Legenda Areseto Solo ini sudah memiliki gambaran permainan Barito. “Mereka main dengan skema built up serangan dan positioning yang sama bagusnya. Striker dan satu gelandang serang mereka sangat mobile, dan harus diwaspadai,” tutupnya. Persija sukses maju ke semifinal Liga 1 U-19, usai menempati posisi kedua, dengan empat poin di babak 8 besar Grup A. Torehan itu berasal dari sekali menang atas PSM Makassar U-19, dan imbang dari Persebaya Surabaya U-19. Disisi lain, suporter Persija U-19, The Jakmania, tak akan mendampingi timnya saat laga semifinal Liga 1 U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Hal itu merupakan buntut ricuhnya pendukung laskar ibukota, saat menyaksikan laga delapan besar Grup A melawan Persib U-19, di Magelang, pada 7 November lalu. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum pendukung Persija, dengan larangan memasuki stadion hingga akhir musim Liga 1 U-19 2018. Di situs resmi PSSI, selain hukuman larangan menonton bagi suporter, Komdis juga mengganjar tim berkostum oranye ini dengan denda sebesar Rp 50.000.000. (art)

Menang Tipis 1-0 Dari Mauritius, Poin Indonesia di Peringkat FIFA Bertambah 1001

Aksi winger Timnas Senior asal klub Persebaya Surabaya, Irfan Jaya (18), saat menaklukkan Timnas Mauritius 1-0, dalam laga pertandingan uji coba internasional, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Selasa (11/9). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas Senior unggul tipis 1-0 dari Mauritius, saat melakoni laga persahabatan internasional di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Selasa (11/9). Selain untuk persiapan Piala AFF 2018, laga ini penting karena bisa mendongkrak Indonesia di ranking FIFA. Merunut ranking FIFA per 16 Agustus 2018, Indonesia masih terkunci di urutan ke-164 dengan 992 poin. Sementara sang lawan yang berjuluk Club M (Mauritius) dan Les Dodos (burung Dodo khas Mauritius), ada di peringkat ke-155 dengan 1.028 poin. Pada uji coba ini, Indonesia yang mendominasi jalannya pertandingan baru bisa mencetak skor pada menit akhir waktu normal. Berawal dari sepakan striker Arema FC, Dedik Setiawan, yang belum semenit memasuki lapangan sebagai pemain pengganti, yang bisa ditepis kiper Mauritius, Jean-Louis Kevin. Bola rebound Dedik, akhirnya dituntaskan Evan Dimas menjadi gol, di menit ke-89. Dikutip dari Labbola, Stefano Lilipaly dkk menguasai duel ini. Mereka mencatat 67 persen penguasaan bola, berbanding 33 persen milik Mauritius. Indonesia mampu mencatat 10 peluang berbahaya dan 7 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara sang lawan, hanya mengemas enam peluang, dengan tiga shot on target. Dari sisi akurasi umpan, Tim Merah Putih sanggup menyentuh kisaran angka 84 persen, berbanding 72 persen catatan para pemain tim tamu. Yakni, 472 dari 556 umpan pemain Indonesia mengarah tepat sasaran. Catatan itu terbilang timpang, jika dibandingkan peforma negara kepulauan di kawasan pantai timur Benua Afrika itu. Tim tamu bahkan ‘hanya’ mengalirkan 196 operan sukses, alias nyaris tiga kali lipat di bawah timnas Indonesia. Lantas, apa yang membuat timnas Indonesia “hanya” menang tipis? Jawabannya adalah kepiawaian Jean-Louis dalam melindungi gawangnya. Kiper klub Pamplemousses SC di Liga Mauritania ini, mampu melakukan 6 penyelamatan! Salah satu aksi terbaik pria bertinggi 189 cm, itu terjadi pada menit ke-30, saat dengan berani mementahkan peluang Stefano Lilipaly, yang sudah berhadapan satu lawan satu. Meski demikian, Pelatih Mauritius, Francisco Filho mengaku jika Timnas Indonesia memiliki materi pemain yang lebih baik dari timnya. Filho menyebut permainan Indonesia sangat agresif. Ia merasakan tekanan yang luar biasa dari serangan Indonesia, sepanjang pertandingan. “Indonesia…. mereka punya pemain yang bagus. Mereka menang beruntung, hahaha,, tapi itu hanya lelucon saya saja. Ya Indonesia luar biasa, dan berhak menang kali ini,” ujar Filho selepas pertandingan. “Kami berhasil menahan gempuran Indonesia. Pada menit akhir kami melakukan kesalahan dan kesalahan itu membuat kami kebobolan,” tandasnya. Les Dodos mengakhiri dua pertandingan kalender FIFA di Asia Tenggara, tanpa kemenangan. Sebelumnya, Mauritius bermain imbang 1-1 atas Singapura. Sementara Asisten Pelatih Timnas, Kurniawan Dwi Yulianto, mengaku bersyukur karena anak asuhnya bisa tampil sabar. Ia menjelaskan bukan perkara mudah bisa membongkar pertahanan tim yang bermain solid (compact defense) seperti Mauritius. Menurutnya, butuh kesabaran untuk bisa mendapatkan peluang. “Saya ucapkan terima kasih kepada para pemain, karena butuh kesabaran membongkar pertahanan yang bagus itu tidak gampang. Tapi pemain mengikuti instruksi dan bermain sabar. Saya salut kepada tim Mauritius yang bermain bertahan dengan bagus. Ini jadi bahan evaluasi jelang AFF,” ujar Kurniawan, pada Selasa (11/9). Hasil Kemenangan di stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi itu, diperkirakan segera mendongkrak peringkat tim Garuda di rangking FIFA. Itu artinya, Hansamu Yama dan kawan-kawan berhasil menambah poin, dari 992 menjadi 1.001. Dengan raihan poin sebanyak itu, tim asuhan kuartet legenda Indonesia Danurwindo, Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandi dan Bima Sakti ini, berpeluang naik dua tingkat ke posisi 162 ranking FIFA. Serta menggeser Belize dan Vanuatu. (Ham)