Debut Olimpiade, Ini Wejangan Menteri PUPR Kepada Atlet Dayung Indonesia

Debut Olimpiade, Ini Wejangan Menteri PUPR Kepada Atlet Dayung Indonesia

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memberikan wejangan kepada dua wakil Indonesia untuk cabang olahraga mendayung di Olimpiade Tokyo 2021 yaitu Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri. Keduanya merupakan debutan di ajang Olimpiade dan masih berusia tergolong muda. Basuki meminta dkeduanya untuk tetap bersemangat dan fokus pada perlombaan. Ia pun optimistis Mutiara dan Melani dapat meraih hasil terbaik setelah melakukan serangkaian persiapan, termasuk program latihan di Situ Cileunca, Pengalengan, Jawa Barat. “Kerjakan yang terbaik hasilnya serahkan kepada Allah. Ini adalah kesempatan besar. Saya yakin mereka dapat memberikan yang terbaik, karena saya mengikuti mereka sejak SEA Games 2019 di Manila,” kata Basuki. Basuki Hadimuljono melepas kontingen kedua Indonesia pada Selasa malam, 20 Juli 2021. Menurutnya yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) itu, bisa tampil di Olimpiade merupakan prestasi membanggakan bagi kedua atlet. “Dengan lolosnya dua pedayung putri di Olimpiade Tokyo, saya berharap mendapatkan prestasi yang baik. Tidak ada target, tapi kita ingin berusaha lebih baik karena meloloskan atlet di ajang Olimpiade tidaklah mudah,” kata Basuki. Mutiara dan Melani adalah dua atlet yang usianya masih relatif muda. Mutiara baru berusia 17 tahun, sedangkan Melani berusia 22 tahun. Namun, pencapaian mereka dinilai luar biasa dengan tampil di Olimpiade Tokyo. Mutiara dan Melani mendapatkan tiket ke Olimpiade setelah mengikuti kualifikasi Olimpiade Zona Asia atau Asian & Oceania Continental Qualification Regatta di Sea Forest Waterway, Jepang, awal Mei lalu. Mereka finis posisi keempat dengan catatan waktu 7 menit 35,71 detik. Adapun atlet tuan rumah Chiaki Tomita/Ayami Oishi tercatat finis tercepat dengan catatan waktu 7 menit 15,84 detik. Di urutan kedua dan ketiga, masing-masing ditempati pasangan atlet dayung asal Vietnam Thi Thao Luong/Thi Hao Dinh (7 menit 17,34 detik) dan Zeinab Norouzi Tazeh Kand/Kimia Zarei dari Iran (7 menit 23,86 detik).

Jelang SEA Games 2021, PB PODSI Gelar Seleksi Nasional

Jelang SEA Games 2021, PB PODSI Gelar Seleksi Nasional

Pengurus Besar (PB) Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) mulai melakukan persiapan guna mengikuti SEA Games 2021 yang berlangsung di Hanoi, Vietnam. Salah satu agenda dari PB PODSI yakni menggelar seleksi nasional pada awal Desember mendatang. Seleksi nasional itu dimaksudkan untuk mencari sekaligus menyaring pedayung muda yang dimiliki Indonesia. Menurut pelatih nasional dayung, Muhammad Hadris, SEA Games Vietnam sendiri untuk cabang dayung akan mempertandingkan 16 nomor event khusus cabang rowing. Sedangkan atlet yang saat ini tersedia hanya sembilan, itu pun mereka akan difokuskan lebih dulu menuju Olimpiade Tokyo tahun depan. Oleh sebab itu, PB PODSI masih kekurangan atlet muda untuk melengkapi nomor yang akan dipertandingkan pada multiajang Asia Tenggara dua tahunan tersebut. “Kalau memungkinkan kita bisa ikut semua makanya kami gelar seleknas ini, mana tahu ada atlet berkualitas untuk komposisi SEA Games nanti,” kata Hadris, seperti dilansir dari detikSport, Senin (2/11/2020). Saat ini PB PODSI melalui wakil ketua umum, Budiman Setiawan, telah bersurat kepada tiap-tiap pengurus provinsi daerah untuk menyiapkan atletnya untuk mengikuti seleksi itu. “Atlet yang diincar sudah ada, artinya kami panggil ada yang eks Asian Games 2018, eks SEA Games, yang sekarang berlatih di daerahnya tentu mereka punya kemauan untuk bisa memperkuat timnas kembali,” ujar Hadris. “Kalau kita totalin mungkin lebih dari 20 atlet (yang kami siapkan untuk SEA Games) jika ingin ikut semua nomor. Jadi minimal satu atlet satu nomor, dan ada juga beregu,” lanjutnya. Adapun pelaksanaan seleknas rencananya berlangsung di Situ Cipule, Karawang. Tapi khusus untuk atlet proyeksi Olimpiade akan dites di Jatiluhur. “Kemungkinan besar atlet yang masuk skuad SEA Games ini ialah mereka yang sekarang ini sedang berlatih (untuk persiapan Olimpiade) karena mereka berlatih lebih awal ketimbang atlet lain. Makanya, seleknas ini buat tambahan tim yang sudah ada,” ujarnya. Prestasi Tim Rowing Indonesia Pada SEA Games 2019: Men Lightweight Double Sculls – Medali Emas Mahendra Yanto dan Ihram Lightweight Single Sculls – Medali Perunggu Kakan Kusmana Pairs – Medali Emas Denri Maulidzar al Ghiffari dan Ferdiansyah Women Lightweight Single Sculls – Medali Perunggu Mutiara Rahma Putri Pairs – Medali Emas Julianti dan Yayah Rokayah

PODSI Kalimantan Selatan Siap Gelar Kejurprov Dayung di Banjarmasin

PODSI Kalimantan Selatan Siap Gelar Kejurprov Dayung di Banjarmasin

Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kalimantan Selatan direncanakan akan menggelar Kejurprov Dayung pada awal September 2020. Menariknya, akan ada dua kategori untuk junior dan satu senior yang akan diperlombakan. Meski digelar ditengah pandemi, para panitia dan peserta wajib menaati aturan utama tentang protokol kesehatan. Sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Podsi Kalsel, Donny Wirawan Achdiyat. “Kami nanti tetap meminta para atlet untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah berlaku dari pemerintah,” jelas Donny seperti dilansir dari banjarmasin.tribunnews.com. Para peserta nantinya akan dikumpulkan dalam sebuah technical meeting yang rencananya akan digelar pada Senin, 31 Agustus mendatang di Awang Regatta, Kompleks Mandiri IV Ujung, Kota Banjarmasin. Lebih lanjut, Donny pun menjelaskan mengenai teknis dan persyaratan untuk mengikuti kejuaraan tersebut. “Peserta wajib membawa akta kelahiran dan ijazah asli. Juga akan dijelaskan tentang protokol kesehatan,” sebut dia. Donny menegaskan Kejurprov ini sangat penting, jadi diharapkan semua Pengcab PODSI kabupaten/kota bisa mengikuti atau mengirimkan atletnya. “Bagi Pengcab PODSI Kabupaten/Kota yang absen pada kejurprov Junior, U 15 dan Senior tahun 2020, akan mendapatkan sanksi tegas dari PODSI Kalsel,” pungkas Donny. Dalam Kejurprov Dayung kali ini, ada tiga kategori yang dilombakan yakni Junior, Under 15 dan Senior. Untuk kategori senior, hanya boleh diikuti oleh peserta kelahiran maksimal tahun 1992. Sementara itu, untuk jadwal bertanding, Kejurprov Dayung akan dimulai dari kategori Junior dan Under 15 tahun yang akan berlangsung pada 1-3 September 2020 nanti di Awang Regatta Komplek Mandiri IV Ujung Banjarmasin. Kemudian disusul oleh kategori senior yang akan berlangsung pada Jumat-Minggu (4-6/9/2020). Ketegori Lomba/Nomor Lomba: JUNIOR a. Putra – K1 1000 Meter – K2 1000 Meter – C1 1000 Meter – C2 1000 Meter b. Putri – K1 1000 Meter – K2 1000 Meter Catatan: Boleh merangkap dua nomor canoeing UNDER 15 a. Putra – K1 1000 Meter – K2 1000 Meter – C1 1000 Meter – C2 1000 Meter b. Putri – K1 1000 Meter – K2 1000 Meter Catatan: Boleh merangkap dua nomor canoeing Senior a. Jarak 1000 Meter – K1 Putra – K2 Putra – C1 Putra – C2 Putra b. Jarak 500 Meter – K1 Putri – K2 Putri – K4 Putra – K4 Putri c. Jarak 200 Meter – K1 Putra – K1 Putri d. DB 1000 Meter – Putra – Putri – MIX

Setahun Berlatih Dayung di SKO Kendari, Atlet 16 Tahun Berpostur 191 cm Masuk Pelatnas SEA Games 2019

Atlet pelajar SKO Kendari, Sultra, yang baru berusia 16 tahun, Muhammad Afif Faiq Islami (baju merah), dipanggil oleh PB PODSI untuk masuk ke Pelatnas SEA Games 2019 Filipina. Ia menyusul atlet putri PPLP Sultra, Aulia Ghalib yang lebih dahulu dipanggil ke Pelatnas. (zonasultra)

Kendari- Atlet pelajar SKO (Sekolah Keberbakatan Olahraga) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Afif Faiq Islami, dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) SEA Games 2019 Filipina. Pemanggilan Afif oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) itu menyusul atlet putri Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sultra, Aulia Ghlaib, yang juga dipanggil ke Pelatnas, di bawah asuhan pelatih Boudewijn van Opstal asal Belanda. Terpilihnya remaja berusia 16 tahun masuk skuat timnas dayung bukan sesuatu yang biasa, terlebih, Afif baru setahun menggeluti cabang olahraga (cabor) dayung. Jaya Bhakti, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sultra, pemanggilan Afif ke Pelatnas, membuktikan atlet muda Sultra sangat diperhitungkan. Sekaligus bukti keberhasilan pembinaan yang dilakukan SKO. “Sebelumnya, ada Aulia dipanggil lebih awal. Sekarang ini Afif, yang baru setahun latihan di SKO terpanggil masuk Pelatnas,” ujar Jaya, di Kantor Kadispora Sultra, pada awal pekan ini. “Ini artinya pembinaan yang dilakukan di PPLP dan SKO berjalan sesuai harapan. Dari awal, saya sudah lihat bakat Afif,” lanjutnya. Diakuinya, dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya terus melakukan perbaikan semua aspek. Termasuk, perekrutan atlet yang akan masuk ke PPLP dan SKO, yang dilakukan dengan sangat ketat. “Semua atlet yang masuk harus sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Jadi tidak ada unsur kekeluargaan ataupun asal daerah. Sebab, yang kami lakukan ini adalah uang negara. Jadi kami menggunakannya dengan sebaik-baiknya,” tambah Jaya, dikutip kendaripos. Sementara itu, Juliwahyudi, pelatih dayung SKO, mengatakan Afif terpilih masuk Pelatnas SEA Games 2019 berdasarkan hasil pantauan dari PB PODSI saat anak didiknya itu mengikuti Kejurnas (Kejuaraan Nasional) Dayung antar PPLP di Kota Baubau, Sultra, pada Oktober 2018. Dijelaskannya, postur Afif yang mencapai 1,91 meter menjadi salah satu penilaian dari PB PODSI untuk memangilnya ke Pelatnas. Selain itu, terang Juliwahyudi, dengan usia yang masih 16 tahun, sudah tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi PB PODSI. Sebagai pelatih yang melakukan pembinaan sejak awal, ia mengaku bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh PB PODSI pada Afif. “Bagi saya, masuk ke Pelatnas dayung dengan usia yang masih sangat muda bukankah sebuah hal biasa,” pungkas Juliwahyudi. Di Pelatnas, Afif akan bergabung dengan seniornya, dan berlatih di nomor rowing. Namun, meski telah dipanggil ke Pelatnas, Afif belum bisa menerima haknya sebagai atlet. Sebab, ungkap Ratna, pelatih dayung Sultra, walau telah terdaftar di Pelatnas dan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), namun pihaknya belum menerima surat resmi dari Kemenpora. (Adt)

Dipanggil Pelatnas Dayung SEA Games 2019, Atlet Putri 16 Tahun PPLP Sultra Janji Berlatih Lebih Keras

Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) memanggil atlet 16 tahun dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sulawesi Tenggara (Sultra), Aulia Ghalib (kiri), masuk Pelatnas SEA Games 2019 Filipina. (zonasultra.com)

Kendari- Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) memanggil atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dayung Sulawesi Tenggara (Sultra), Aulia Ghalib, untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) SEA Games 2019 Filipina. Pedayung putri kelas 1 SMU (Sekolah Menengah Umum) inipun berjanji tak akan menyia-nyiakan peluang tersebut “Saya akan berlatih keras agar bisa menjadi atlet andalan Indonesia, dan akan mengeluarkan seluruh kemampuan untuk memperkuat tim nasional Indonesia di SEA Games Filipina nantinya,” ujar Aulia, sapaannya, pada Senin (7/1). Kendati bangga masuk skuat Pelatnas SEA Games 2019, namun diakui Aulia, persaingan antar atlet merebut posisi tim inti sangat berat. Ia menyebut bila para seniornya di Sultra telah menunjukan kemampuan luar biasa. “Mereka berkali-kali memperkuat Indonesia, dan saya bertekad mengikuti mereka,” terang atlet spesialis rowing itu. Pemanggilan gadis 16 tahun kelahiran Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara ini, ini merujuk permintaan langsung pelatih dayung nasional asal Belanda, Nr Boudewijn Van Opstal (Mr. B). Di pelatnas, Aulia akan menempa diri berpasangan dengan dua seniornya di nomor rowing, dan tiga atlet di nomor canoeing. Sementara itu, Wa Ode Siti Neli Nurlaila, Sekertaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sultra, mengaku bangga sebagai pengelola PPLP di Sultra, dengan pemanggilan Aulia mengikuti Pelatnas pesta multievent negara-negara se-Asia Tenggara itu. “Kami berharap Aulia bisa memberikan yang terbaik untuk daerah,” terang Nurlaila. Sedangkan Ratna, Pelatih Dayung PPLP Sultra, mengungkapkan salah satu alasan PB PODSI memanggil Aulia, adalah atlet muda berbakat andalan Indonesia. Terutama, lanjut Ratna, untuk persiapan menghadapi SEA Games 2019 yang berlangsung pada November hingga Desember mendatang. “Pemanggilan ke Pelatnas adalah momentum tepat bagi Aulia, yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena tidak semua atlet muda dapat dipanggil masuk ke dalam Pelatnas,” cetus mantan atlet dayung nasional ini. “Semoga, Aulia menjawab harapan dari PB PODSI, serta menjadi motivasi bagi generasi atlet selanjutnya,” pungkasnya. (Adt)