Demi Efisiensi Empat Nomor Esport Batal Tanding di SEA Games Vietnam.

Dilansir dari ANTARA Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) dikabarkan batal mengirim empat nomor pertandingan. Empat nomor tersebut yaitu Arena of Valor, League of Legends PC, League of Legends Wild Rift Men dan League of Legends Wild Rift Women. Hal ini imbas dari kebijakan pemerintah untuk melakukan perampingan jumlah kontingen yang akan diberangkatkan ke SEA Games Vietnam. Seluruh kontingen dari berbagai cabang olahraga termasuk esport mengalami perampingan hingga 43,4 persen. Sebanyak 841 atlet dari 52 cabang dibatasi menjadi 476 atlet dari 31 cabang olahraga. Walau pun ada perampingan atlrt yang berangkat esport menjadi cabang olahraga terbanyak di atas sepak bola dalam pengiriman kontingen, yaitu sebanyak 38 atlet dan 12 ofisial dari enam nomor pertandingan. Keputusan perampingan menurut Ketua tim review PPON, Prof. Dr. Moch. Asmawi ada beberapa sebab. Seperti misalnya tidak ada rekam jejak prestasi, tidak berpeluang medali dan memiliki permasalahan organisasi. “Sehingga, pihak Kemenpora memilih melakukan efisiensi anggaran agar dapat memfokuskan diri lebih baik untuk menghadapi Asian Games 2022,” ujar Asmawi seperti dikutip dari ANTARA. Dengan demikian timnas esport hanya akan mengikuti enam nomor lainnya, yaitu PUBG Mobile tim, PUBG Mobile solo, Mobile Legends: Bang-Bang, FIFA Online 4, Crossfire dan Free Fire. PBESI sendiri telah melakukan seleksi nasional dan Pemusatan Pelatihan Nasional Esports tahap I yang menghasilkan 66 orang atlet terpilih dari 10 nomor pertandingan cabang olahraga esports untuk mengikuti Pelatnas Esports tahap II. Sumber: ANTARA  

Tinjau Pelatnas Tim ESports Indonesia SEA Games 2021, Menpora Amali Beri Motivasi dan Semangat pada Atlet.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali meninjau Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Tim ESports Indonesia SEA Games 2021 Vietnam di Jeep Station Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/3). Menpora Amali yang didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Chandra Bhakti disambut hangat Ketua Harian Pengurus Besar ESports Indonesia (PBESI) KomJen Pol.Drs. Bambang Sunarwibowo, SH, M. Hum, jajaran pengurus dan pelatih timnas Esports. Dalam sambutannya, Menpora Amali memberikan motivasi dan semangat kepada 128 atlet yang mengikuti Pelatnas SEA Games 2021. Dia mengingatkan bahwa 128 yang hadir di Pelatnas tersebut merupakan yang terbaik dari seluruh peserta yang ikut di seluruh Indonesia. “Bayangkan dari sekian banyak atlet ESports yang ada di Indonesia hanya ada 128 yang terundang ke tempat Pelatnas ini, berarti kalian orang-orang terpilih dan orang-orang hebat,” kata Menpora Amali. Disamping itu, Menpora Amali menyampaikan bahwa tujuan para atlet tersebut berada di Pelatnas tidak lain untuk membuat 270 juta rakyat Indonesia bangga dengan torehan prestasi di SEA Games yang digelar di Hanoi, Vietnam mendatang. “Itu utamanya, bagaimana 270 rakyat Indonesia menjadi bangga, kalian harus berprestasi, kembali ke Tanah Air membawa medali,” ucapnya. Pada kesempatan ini, Menpora Amali juga menegaskan bahwa hanya ada dua kejadian yang membuat bendera Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan di luar negeri yakni ketika kepala negara berkunjung dan ketika atlet berprestasi. Saat ini, lanjutnya, PBESI telah memberikan fasilitas yang lengkap dan lebih baik dari Pelatnas SEA Games beberapa waktu yang lalu, mulai dari akomodasi, tempat latihan, internet bahkan nutrisi atlet diperhatikan. “PBESI sudah menyiapkan fasilitas yang lengkap, harus kalian balas dengan prestasi di training camp di tempat yang bagus, nutrisi yang bagus, ada pelatih asing, masa pulang-pulang medalinya sedkit,” tukasnya. Menpora Amali pun berpesan agar 128 atlet ini menunjukan kerja keras, disiplin dan mematuhi semua perintah dan instruksi pelatih. Sebab, meski ada yang tidak terpilih dalam SEA Games tahun ini, tapi kedepannya masih banyak kejuaraan dunia Esports yang bisa diikuti. Selanjutnya, Menpora Amali memastikan bahwa pemerintah mendukung penuh kemajuan olahraga ESports di Indonesia. “Kemenpora akan selalu memberikan dukungan kepada pengurus ESports Indonesia dan perkembangan cabang olahraga ESports di Tanah Air. Kita mensupport terus, pastikanlah prestasi demi prestasi bisa ditunjukan, maka tentu dukungannya akan makin bertambah,” jelasnya. Menpora Amali pun mengungkapkan bahwa ESports merupakan cabang olahraga Pelatnas SEA Games 2021 pertama dikunjunginya. “Jadi saya belum berkunjung ke cabang olahraga lain yang sekarang sedang Pelatnas. Kunjungan pertama saya ke Pelatnas ESports, mudah-mudahan itu akan terjawab dengan prestasi, semangat terus untuk Indonesia yang makin maju,” harap Menpora Amali. Sumber: www.kemenpora.go.id

Bersiap! Pencarian Atlet e-Sports Kembali Digelar

Bersiap! Pencarian Atlet e-Sports Kembali Digelar

Ajang pencarian para bintang atlet e-Sports Mobile Legends 2021 akan kembali digelar. Turnamen e-Sports Star Indonesia musim kedua rencananya bakal dimulai Agustus hingga November 2021 mendatang. Kepastian digelarnya ajang olahraga elektronik ini dengan adanya kerjasama PT Esports Star Indonesia dengan Moonton selaku pengelola gim Mobile Legends. Esports Star Indonesia memilih gim Mobile Legends karena merupakan gim seluler peringkat 1 di Indonesia berdasarkan pengguna aktif bulanannya menurut Hootsuite. Di musim kedua, ada beberapa terobosan yang akan dilakukan, salah satunya dengan kehadiran Celebrity Gamers sebagai manager di masing-masing tim. Nantinya para manager akan beradu strategi dibantu pelatih untuk membentuk tim ideal. Beberapa artis yang akan menjadi manager antara lain Olla Ramlan, Edho Zell dan Tiara Andini. “Tentunya saya sangat senang dan bangga dipilih menjadi salah satu manager di Esports Star Indonesia kali ini. Karena pada dasarnya saya memiliki ketertarikan untuk membangung komunitas e-Sports khususnya mencari bakat anak muda Indonesia,” kata Olla Ramlan secara virtual, Selasa (6/7/2021). Pada musim pertamanya, Esports Star Indonesia dimenangi oleh tim Blue Rhinos. Pemain andalan Blue Rhinos, Jodie Bun (Jbun) menjadi pemain terbaik atau MVP. Menjadi MVP, Jbun otomatis bergabung dengan tim e-Sports profesional RRQ. Antusiasme pecinta e-Sports untuk ikut ajang pencarian bakat ini sangat besar. Di musim pertama, ada lebih dari 27.000 orang yang mendaftar Esports Star Indonesia. “Tentunya target kami, program ini akan menjadi ajang pencarian bakat yang dapat melahirkan bintang-bintang e-Sports yang nantinya dapat bersaing di kancah nasional dan internasional,” ujar Direktur Utama PT Esports Star Indonesia, Valencia Tanoesoedibjo.

Sejarah eSports Indonesia Akan Dibangun di Kawasan BSD

CEO NXL, Richard Permana

Jakarta – Fenomena eSports (Elektronik Sports) terus berkembang dan mulai memancing perhatian dari berbagai kalangan, mulai dari gamers, media, hingga perusahaan-perusahaan besar yang sama sekali tidak bergerak di bidang eSports. Perkembangan eSports pun atau biasa yang lebih dikenal dengan olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan oleh profesional di Indonesia sudah lebih baik. Guna mewadahi para gamers eSports Indonesia, NXL sebagai tim eSports yang menjadi penggagas awal munculnya eSports di Indonesia akan memiliki NXL eSports Center di kawasan BSD. “Nanti kita punya fasilitas di kawasan BSD, NXL dari A sampai Z akan ada disitu. Mulai sejarah NXL dari tahun 2005 sampai 2019, bagaimana perjuangan kita menjadi pioner eSports di Indonesia,” ucap CEO NXL, Richard Permana, Minggu (3/3/2019). Di NXL eSports Center itu, nantinya para pengunjung baik itu fans NXL maupun gamers-gamers yang ingin merasakan bermain eSports bisa datang ke NXL eSports Center. “Ya kami akan open to public jadi fans siapapun bisa datang, bisa merasakan bermain juga. Rencananya, NXL eSports akan mulai dibangun akhir Maret ini,” imbuhnya. Bukan hanya itu saja, di NXL eSports Center akan lebih banyak mengadakan event eSports, yang bertujuan untuk mewadahi atau mencari atlet eSports terbaik. “Bakal ada event-event eSports nantinya. Misalnya, kita mau cari atlet eSports dari game PUBG kita buka audisi untuk cari yang terbaik,” tutur Richard. (Lan)

Indonesia Targetkan Tiga Emas Sea Games Manila 2019 di Cabor eSports

CEO NXL, Richard Permana sedang memantau para peserta qualifikasi, Minggu (3/3/2019).

Jakarta – Perkembangan eSports (Elektronik Sports) atau biasa yang lebih dikenal dengan olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan oleh profesional di Indonesia sudah lebih baik. Fenomena eSports terus berkembang dan mulai memancing perhatian dari berbagai kalangan, mulai dari gamers, media, hingga perusahaan-perusahaan besar yang sama sekali tidak bergerak di bidang eSports. Berbagai event atau kejuaraan bergengsi Esports kerap kali digelar dan antusias para gamers sangat luar biasa. Bahkan, eSports ini pada saat Asian Games Jakarta-Palembang lalu sudah di uji lombakan meski tidak dihitung kedalam jumlah medali kontingen. Jika di Asian Games masih menjadi ajang uji lomba bagi cabang olahraga (Cabor) eSports. Kini eSports sudah resmi masuk dalam cabor di Sea Games Manila 2019 mendatang dan akan dihitung medali yang di dapat kontingen. Di eSports Asian Games, Indonesia sukses meraih 1 emas di nomor game Clash Royale dan 1 perak di nomor game Hearthsone. Nantinya di Sea Games Manila, Indonesia mematok tiga emas untuk cabor eSports. Meski ada 6 game yang dipertandingkan yakni NBA2K19, Tekken 7 (konsol), Dota 2, StarCraft II (PC), dan terakhir Mobile Legends dan Arena of Valor (mobile). “Game yang dipilih oleh Filipina ini game keunggulan mereka semua, kaya NBA2K19 tapi, Kemenpora nargetin kita tiga emas. Kita optimis bisa dapat emas di nomor game Mobile Legends, Tekken 7 dan Dota 2. Indonesia untuk game Mobile Legend itu jago banget, optimis emas,” ucap CEO NXL, Richard Permana dibilangan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (3/3/2019). “Yang Dota 2 kami malahan nyewa pelatih yang jadi pemenang Dota 2 di The Internasional. Pokoknya Dota kita nggak boleh kalah dari Thailand, Filipina, Singapura sama Malaysia,” sambungnya. Richard yang merupakan pelopor eSports di Indonesia, nantinya akan dipercaya untuk menangi para pemain mulai dari pemilihan pemain dan lain sebagainya. “Nanti kan ada lima pemain yang dipilih untuk wakilin Indonesia di eSprots Sea Games. Dan, nanti akan kita kumpulin dan pilih 20 pemain yang akan dikarantina selama sebulan. Kemudian, akan diadu dan dipilih yang terbaik,” ujarnya. Dan, rencananya 20 atlet eSports Indonesia akan menjalani Pelatihan Nasional (Pelatnas) dua belum sebelum ajang Sea Games Manila 2019. (Lan)

Didukung Kemenpora, Ratusan Sekolah Bersaing di Ajang Youth National Esport Championship 2019

Menpora Imam Nahrawi membuka Esport to School bertajuk Youth National Esport Championship 2019, yang dihelat di 22 kota dan diikuti 600 sekolah, pada Selasa (29/1). Event ini diharapkan mendorong prestasi para pelajar. (Kemenpora)

Jakarta- Sebagai komitmen untuk ikut terus berkontribusi kepada peningkatan kebutuhan teknologi masyarakat dengan memberdayakan generasi muda di bidang olahraga melalui Esport, Garena sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di Asia Tenggara dan sekitarnya, menggelar kompetisi bertajuk ‘Youth National Esport Championship (YNEC) 2019’. Kompetisi YNEC 2019 yang didukung Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan bekerja sama dengan perusahaan makanan dan minuman nasional ternama di Tanah Air itu, merupakan rangkaian dari program Garena Goes to School, yakni program pemberdayaan Esports yang positif di antara pelajar di Indonesia. Kompetisi berskala nadional ini akan diadakan di 22 kota, dan 600 sekolah akan bertanding dalam game Arena of Valor dan Free Fire. Nantinya, pemenang dari masing-masing sekolah akan melanjutkan pertandingan ke tingkat kota, regional dan terakhir ke tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menpora, pada September mendatang. Pemilihan kedua mobile game ini tidak lepas dari prestasi yang telah dicapai dimana Arena of Valor dinobatkan sebagai Best Multiplayer Game di ajang International Mobile Gaming Award (IMGA) 2018 sekaligus masuk sebagai salah satu cabang eksibisi di Asian Games 2018. Sedangkan Free Fire terpilih sebagai Google Play User’s Game Choice of 2018. Esports (electronic sports) sendiri merupakan pertandingan olahraga elektronik dimana atlet bertanding secara online melalui media elektronik seperti komputer maupun telepon genggam. “Garena telah menyelenggarakan berbagai event Esports antar sekolah sejak 2017 yang menerapkan syarat nilai dari rapor dan beasiswa sebagai hadiah, sehingga dapat ikut mencetak bibit unggul di sekolah maupun bibit unggul atlet Esports,” ujar Wijaya Nugroho, Project Manager YNEC 2019, di Jakarta, Selasa (29/1). Menurut Wijaya, dalam pertandingan, para atlet Esports mengutamakan strategi kerjasama antar angota tim untuk mencapai kemenangan yang sekaligus meningkatkan nilai sosial budaya para pemuda. Selain itu, lanjutnya, event Esports yang diadakan Garena juga memiliki struktur kompetisi resmi serta standar dan jenjang dari tingkat amatir, nasional hingga internasional yang menumbuhkan nilai sportivitas. “Nilai ini juga dimiliki oleh olahraga tradisional. Kami harapkan, turnamen Youth Nacional Esports Championship 2019 ini dapat hadir untuk mendukung perkembangan Esports yang memiliki nilai positif secara edukasi, sosial budaya dan sportivitas bagi generasi muda Indonesia,” tambah Wijaya. Sedangkan Norma Sari Dewi, General Manager Marketing PT Sinar Sosro, menegaskan pihaknya mendukung penuh perkembangan Esports bagi remaja di Indonesia. “Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari Youth National Esports Championship 2019. Akhirnya kami bisa berkolaborasi dengan Garena dalam menyiapkan bibit-bibit atlet Esports yang nantinya siap mengharumkan nama Tanah Air Indonesia di kancah kompetisi internasional. Melalui pertandingan Esports sekolah pertama dan terbesar di Indonesia yang ikut difasilitasi oleh pihak sekolah ini, siswa dan siswi dapat menyalurkan bakat dan minatnya di bidang esports,” tutur Norma. “Kami akan melakukan edukasi serta pertandingan tahap kualifikasi ke seluruh 600 sekolah. Pemenang dari setiap sekolah kemudian akan melanjutkan pertandingan hingga ke tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menpora. Kota-kota penyelenggara kompetisi ini yakni Bekasi, Bandung, Bogor, Cirebon, Jakarta (Jaktim, Jakbar, Jakut, Jaksel, Jakpus), Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Yogya, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, Padang dan Medan,” terang Norma. Sedangkan Neni S. Soewondo, Marketing Manager Sukro, menyakini event ini memberikan dampak positif bagi kreativitas anak muda Indonesia. “Kami yakin dalam event yang mengedepankan sportivitas ini akan menjadi poin plus terhadap kreativitas serta produktivitas anak muda tanah air dalam bidang Esport di masa yang akan datang,” tegas Neni. Disisi lain, Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menjelaskan kompetisi ini merupakan kegiatan yang menopang keberlangsungan Piala Presiden 2019 Esport yang sudah dicanangkan Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Kantor Staf Kepresidenan, Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), dan Kemenpora. “Piala Presiden akan lebih banyak melibatkan tim-tim profesional yang selama ini sudah berkiprah lebih awal,” tutur Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu. Lebih lanjut, Menpora menjelaskan pengembangan Esport di Indonesia akan menjadi harapan baru dalam industri olahraga maupun prestasi olahraga nasional. “Sebab para atlet Esport juga dituntut untuk menjaga kebugaran diri, kerjasama, sportivitas, juga nutrisi,” terangnya. Ditambahkan menteri berusia 45 tahun itu, event Youth National Esport Championship 2019 tingkat pelajar ini diharapkan dapat mendorong prestasi para pelajar. “Karena para pelajar ini yang nanti akan menjadi atlet-atlet pelapis Esport di Indonesia untuk kejuaraan yang lebih tinggi,” tukas menteri yang hobi bermain bulutangkis itu. (Adt)

Ramaikan Turnamen Game Indonesia, Piala Presiden Esports 2019 Segera Bergulir

Ajang bergengsi Piala Presiden Esport 2019 akan segera digelar awal tahun ini dan mempertandingkan beberapa game-game populer di Indonesia. Indonesia Esports Premiere League (IESPL), Event Organizer e-sports lokal terbesar di Indonesia, dikabarkan menjadi penyelenggaranya. (instagram)

Jakarta- Piala Presiden biasanya dikenal sebagai turnamen sepakbola pra musim liga 1 dimulai, tapi kini, pemerintah mulai merangkul e-sports. Piala Presiden Esports 2019 akan digelar awal tahun ini dan akan memertandingkan beberapa game. Penyelenggaraan Piala Presiden Esports 2019 menjadi jawaban dari perkembangan e-Sports yang semakin meluas di Indonesia. Merunut informasi yang ditampilkan pada akun media sosial tersebut, penyelenggara utama adalah Indonesia Esports Premiere League (IESPL). Sayang, tak banyak informasi yang diungkap dari akun Instagram itu. Piala Presiden Esport 2019 akan berkerja sama dengan IESPL, salah satu Event Organizer e-sports lokal terbesar di Indonesia. Pihak penyelenggara belum membocorkan waktu turnamen tersebut akan berlangsung. Info yang didapat melalui Instagram IESPL, hanya sebuah Insta Story yang memuat tautan untuk pendaftaran peserta turnamen. Keterangan dari akun itu hanya menyebut, gelaran ini segera berlangsung dalam waktu dekat di 2019. Saat dihubungi terkait gelaran ini, Presiden IESPL, Giring Ganesha tak banyak berkomentar. “Saya masih belum bisa bilang apa-apa mengenai Piala Presiden Esports 2019. (Tunggu) Tanggal 28,” tuturnya. Pihak panitia penyelenggara akan mengadakan sesi konferensi pada Senin (28/1). Sebelumnya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nasional (BEKRAF), Triawan Munaf, menegaskan, keberadaan event Piala Presiden Esports 2019 akan menjadi satu di antara upaya pemerintah memberi tempat terhadap perkembangan e-Sports. Ia menyebut, ajang Piala Presiden ini bakal menjadi ‘pesta’ sekaligus adu kreativitas antarpemain. Triawan berharap, langkah pemerintah ini memberi ruang keselarasan bagi keinginan lingkungan e-Sports di Tanah Air. Sebelumnya, esports dipastikan bakal menjadi salah satu cabor (cabang olahraga) di SEA Games 2019 di Filipina. e-sports masuk dalam Kategori 3 dari daftar cabor SEA Games yang diusulkan Komite Penyelenggara SEA Games Filipina atau PHISGOC. e-sports bergabung dengan cabor lainnya, seperti arnis, floorball, jiu-jitsu, kickboxing, kurash, lawn bowling/petanque, netball, obstacle course, sambo/vovinam, underwater hockey, wakeboarding. Seperti kabar sebelumnya, SEA Games tahun depan bakal mempertandingkan enam judul gim. “Info terakhir akan ada 6 judul gim, yang terdiri dari PC, mobile, dan konsol,” ungkap Ketua IeSPA, Eddy Lim, pada Selasa (27/11/2018). Adapun judul gim yang bakal dipertandingkan di SEA Games 2019, antara lain NBA2K19 dan Tekken (konsol), Dota 2 dan StarCraft II (PC), serta Mobile Legends dan Arena of Valor (mobile). Walau belum dirilis resmi oleh panitia SEA Games 2019 Filipina, Eddy Lim, selaku ketua IeSPA mengonfirmasi kabar keenam judul gim tersebut benar. “Iya, keenam judul gim tersebut 1000 persen confirm. Jadi kalau ada info berbeda di media luar, itu salah,” tulis Eddy Lim, pada Kamis (20/12/2018). Jika diperhatikan, gim League of Legends (LoL), FIFA, Heartstone, dan Clash Royal yang sebelumnya dikabarkan bakal muncul di SEA Games 2019, tidak masuk ke dalam daftar. (Adt)

Beredar Line-up 6 Nomor Cabor eSports di SEA Games 2019 Filipina, PUBG Tersisih

Setelah mundur empat hari dari rencana semula di Sabtu (15/12), akhirnya "secara tidak resmi" enam nomor eSports SEA Games 2019 diungkapkan oleh beberapa sumber dari Filipina, kepada publik pada Rabu (19/12). (bola.com)

Manila- Setelah mundur empat hari dari rencana semula di Sabtu (15/12), akhirnya “secara tidak resmi” enam nomor eSports SEA Games 2019 diungkapkan beberapa sumber dari Filipina, kepada publik pada Rabu (19/12). Nomor console yang disepakati muncul di event itu adalah NBA2K 2019 dan Tekken, sedangkan untuk nomor PC adalah Dota 2 dan StarCraft II, serta Mobile Legends: Bang Bang, dan Arena of Valor, di nomor mobile. Berita yang pertama kali dirilis harian Malaysia, The Straits Times, ini dikonfirmasi oleh pihak Asosiasi E-Sports Indonesia (IeSPA), meski pihak panitia SEA Games 2019 Filipina, masih menyusun rilis resminya untuk segera dipublikasikan pekan ini. Hal yang menarik adalah fakta bahwa Pro Evolution Soccer 2019 (console), League of Legends (PC), dan PUBG Mobile (mobile) yang semula diprediksi masuk dalam line-up nomor eSports SEA Games 2019, ternyata justru batal dipanggungkan. Perubahan line-up nomor eSports dan mundurnya waktu pengumuman, menimbulkan spekulasi, jika terjadi perdebatan di internal panitia lokal SEA Games 2019 Filipina, yang juga memicu polemik di ruang publik negara tersebut. Banyak kepentingan yang terlihat dalam penentuan nomor eSports ini, mulai dari pengembang gim, sponsor, komunitas e-sports Asia Tenggara, hingga penyelarasan dengan permintaan IOC (Komite Olimpiade Internasional) dan OCA (Dewan Olimpade Asia) kepada AeSF (Asosiasi e-Sports Asia). “Saya tak bisa berkomentar soal spekulasi yang muncul, tapi informasi yang saya dapat dari AeSF, bahwa panitia lokal SEA Games 2019 di Filipina butuh tanda tangan dari para pengembang gim dan distributor lisensi setiap nomor eSports, sebelum memastikan rilis resmi dipublikasikan,” kata ketua IeSPA, Eddy Lim, dilansir Bola.com Para pengembang yang kali ini mendapatkan kesempatan guna melibatkan produknya di SEA Games adalah Visual Concepts (NBA 2k19), Bandai Namco (Tekken), Valve Corporation (Dota 2), Blizzard Entertainment (StarCraft II), Moonton (Mobile Legends: Bang Bang), dan Tencent Games (Arena of Valor). Keterwakilan Tencent digantikan AOV di SEA Games 2019, karena AeSF mencoba menyelaraskan permintaan IOC dan OCA, agar nomor-nomor eSports yang muncul di pesta olahraga multievent di kawasan Asia, terutama untuk Asian Games 20122 di Hangzhou, tidak yang bergenre first person shooter. PUBG Mobile yang terpopuler hingga meraih market share lebih dari 60% dari Januari – November 2018 adalah produk Tencent. PUBG Mobile dan Counter Strike: Global Offensive yang jelas-jelas bergenre first person shooter, disebut sebagai nomor eSports yang terlalu eksplisit memperagakan kekerasan dengan sejata api. Aksi lingkungan game play ini diasosiasikan sangat realistik dan mirip kehidupan nyata. Perdebatan sempat terjadi karena sesungguhnya eSports dengan genre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) seperti Dota 2, Mobile Legends dan AOV pun mensimulasikan kekerasan dan perkelahian. Tekken yang bergenre fighting pun, dalam beberapa sisi, telah melewati norma-norma olahraga dari cabang martial arts. Namun, beberapa pengamat eSports Asia Tenggara menilai bahwa nuansa permainan, lebih terasa di genre MOBA dan fighting karena lingkungan yang dibangun dalam nomor itu terasa artifisial dan tidak nyata. “Banyak diskusi yang muncul sebenarnya, tapi pada akhirnya aspek kekerasan yang terasa terlalu nyata dalam gameplay, sangat sulit diterima sebagai nilai-nilai sports dalam tatanan olimpiade. Tak ada polemik untuk aspek yang terakhir ini,” kata Samart Benjamin Assarasakorn, petinggi asosiasi eSports Thailand. Kubu Thailand cukup terkejut dengan line-up nomor eSports yang dipilih panitia SEA Games 2019. Apalagi mereka semula cukup optimistis bisa unggul di nomor League of Legends, yang kemudian gagal mendapatkan slot. Sementara itu, untuk Indonesia kehadiran Tekken yang paling menjadi kejutan dan memastikan nomor ini, menjadi keharusan banyak digelar IeSPA dalam kompetisi di Tanah Air pada 2019. Siapa yang bakal menjadi atlet Indonesia di enam nomor itu? Menarik untuk kita simak jalur seleksinya tahun depan. (Adt)

Siapkan Hadiah Total Rp,1,2 Miliar, Liga Seri A JD.ID High School 2018 Diisi 20 Tim Pelajar

SMAN 7 Bandung menyandang titel tim eSports terbaik, dari 20 tim yang berlaga dalam babak kualifikasi JD.ID HSL 2018, pada Kamis (13/12), di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta. Rencananya, liga eSports pelajar Indonesia ini berlangsung pada Februari, hingga April tahun depan. (akurat.co)

Jakarta- Babak kualifikasi Liga eSports antar pelajar sekolah menengah atas (SMA/SMK) meloloskan 20 tim terbaik dan berhak berkompetisi dalam seri A JD.ID High School League 2018 (berikutnya disebut JD.ID HSL 2018). Rencananya, kompetisi ini bakal berlangsung pada Februari, hingga April tahun depan. Sebanyak 20 tim eSports yang bertanding di kompetisi Dota 2 itu, akhirnya lolos dari kualifikasi, yang diikuti 173 tim eSports SMA/SMK di Indonesia. High School league (HSL) adalah sebuah liga eSports dengan Dota 2 sebagai gim utama. Namun, selalu ada kemungkinan bertambahnya cabang gim di musim berikutnya. Liga ini akan berlangsung selama 1 semester, setiap Sabtu dan Minggu. Tujuan liga ini adalah menjadi pencetus liga pelajar di Indonesia, guna memperkenalkan industri digital melalui eSports, memperkenalkan karir yang ada di industri digital, mencari bibit-bibit atlet eSports, dan membentuk mental dan attitude atlet eSports. “Kami bangga dengan antuasiasme dunia pendidikan Indonesia, menyukseskan penyelenggaraan JD.ID HSL 2018,” tutur Vice President JD.ID HSL 2018, Sonny Hadi Sukotjo. JD.ID adalah perusahaan ecommerce terkemuka di Indonesia yang terafiliasi dengan JD.com. “Saat ini, eSports sudah menjadi industri yang menyediakan karier beragam. eSports merupakan usaha pemerintah menyiapkan generasi produktif berkontribusi terwujudnya Indonesia 4.0 yang dicanangkan pemerintah,” ujarnya. JD.com merupakan perusahaan internet terbesar ketiga di dunia, yang menjadi sponsor untuk ajang ini. ‘All Bandung Final’ tersaji di final kualifikasi JD.ID High School League (HSL) 2018, yang berakhir untuk kemenangan tim eSports dari SMA Negeri 7 Bandung, pada Kamis (13/12), di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta. Tim yang beranggotakan Rizki, Haikal, Agung, Rico, dan Dekis ini berhasil menjadi yang terbaik di kategori Dota 2 usaih menaklukkan lawan terberatnya, dari kota yang sama, tim eSports SMA Negeri 23 Bandung, yang beranggotakan Fajar, Maleakhi, Andi, Iqbal, dan Dika. “Kami sangat berbangga dengan kemenangan ini dan akan menambah kepercayaan diri kami dalam menghadapi musim kompetisi di Liga Seri A JD.ID HSL tahun depan. Lawan yang kami hadapi di final kualifikasi adalah lawan tangguh,” ungkap Agung, Kapten tim eSports SMA Negeri 7 Bandung. Sementara, di kategori Mobile Legend yang menjadi pertandingan eksibisi, menempatkan tim eSports SMK Telkom Makassar di posisi pertama, diikuti oleh tim eSports SMA Kristen Petra 1 Surabaya di peringkat kedua. “Selamat untuk para peserta pada ajang JD.ID HSL 2018. Mereka merupakan talenta unggulan, bagi terwujudnya misi kami dalam hal teknologi Advancing Indonesia,” tutur Henry Yacob, Head of Gaming and Computer Accessories JD.ID. Selain 20 tim eSports yang akan berkompetisi di Liga Seri A musim kompetisi pertama 2019, babak kualifikasi JD.ID HSL 2018 meloloskan 16 tim lainnya yang berkompetisi di Liga Seri B, guna memperebutkan tiket bertanding di Liga Seri A, untuk musim kompetisi selanjutnya. Hadiah total yang disediakan sepanjang 3 musim ini mencapai Rp. 1,2 miliar. Hadiah yang disediakan berupa beasiswa juara 1, 2, dan 3 dan uang sebesar Rp 10 hingga 30 juta, eSports PC, serta subsidi gaji guru ekstrakurikuler bidang eSports yang mencapai Rp 15 juta. (Adt)

e-Sports Indonesia Siap Lakukan Pelatnas SEA Games 2019, Menpora : Atletnya Harus Bebas Doping

Penyelenggara SEA Games Filipina 2019 sudah mengumumkan bahwa e-Sports resmi bakal dipertandingkan dan medalinya dihitung di klasemen. Kini, asosiasi e-Sports Indonesia (IeSPA), siap segera melakukan seleksi atlet dan Pelatnas. (tv5.espn.com)

Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menerima perwakilan asosiasi e-Sports Indonesia (IeSPA) pada Selasa, (4/12). Hadir dalam pertemuan itu Eddy Lim selaku ketua IeSPA dan atlet e-sports, termasuk Hendry “Jothree” Handisurya, yang meraih medali perak Asian Games 2018, pada nomor gim “Hearthstone”. Menurut IeSPA, Indonesia memiliki jasa besar dalam perkembangan e-Sports karena berhasil menggelar turnamen e-Sports pertama, di ajang multi-event melalui Asian Games. Atas keberhasilan ini, forum-forum e-Sports internasional percaya bahwa masa depan e-Sports sebagai turnamen olahraga akan cerah. Sejak didirikan pada 2013, IeSPA sudah memiliki badan kepengurusan hingga ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, bahkan Papua Barat. IeSPA mengaku akan terus mengembangkan olahraga e-Sports di Indonesia, dengan menggelar banyak kejuaraan di tingkat lokal hingga nasional. Hal ini bertujuan untuk menjaring bakat para atlet e-Sports di Indonesia. “Pemerintah sangat mendukung penuh kejuaraaan e-Sports tingkat nasional bahkan internasonal,” ujar Menpora. Menpora juga menambahkan agar proses pembinaan juga diperhatikan. “Atlet e-Sports adalah atlet yang membela merah-putih sehingga perlu dibina dan diperhatikan fisik, mental, dan lainnya,” tambah Menpora. Senada dengan Menpora, pihak IeSPA juga menyatakan para pemain e-Sports bukan sekadar bermain gim. Mereka adalah para atlet yang punya kondisi fisik dan kondisi otak yang sama baiknya. “Bahkan para atlet e-Sports harus menjaga pola makan dan kandungan gizi mereka. Para atlet tidak boleh makan dan minum sembarangan karena mereka juga dilakukan tes doping, sama seperti atlet lainnya,” ujar Imam. Pembahasan juga mengerucut tentang rencana kualifikasi dan pelatnas SEA Games cabang olahraga e-Sports. Penyelenggara SEA Games Filipina 2019 sudah mengumumkan bahwa e-Sports resmi bakal dipertandingkan dan medalinya dihitung di klasemen. Sejauh ini, baru Mobile Legends: Bang-Bang yang resmi diumumkan sebagai judul games yang dipertandingkan pada SEA Games tersebut. Jenis games lainnya sedang dibahas hingga 15 Desember 2018. “Rencananya untuk kualifikasi, kami akan mengadakan series event. Namun, detailnya seperti apa, masih perlu dimatangkan lagi karena harus menunggu pengumuman jenis-jenis games yang akan dipertandingkan. Sejauh ini, yang sudah pasti ‘kan baru Mobile Legends,” kata Eddy, dilansir Bola.com. Eddy mengatakan rencana kualifikasi e-Sports untuk SEA Games belum diputuskan secara mendetail karena teknisnya pasti berbeda-beda, tergantung jenis game. Namun, Eddy memastikan para atlet yang dikirim ke SEA Games 2019, akan diseleksi berdasarkan hasil kualifikasi. “Jadi, misal ada gamers papan atas, ya tak otomatis langsung lolos. Apalagi jangka waktunya masih panjang, hingga satu tahun ke depan. Masih mungkin ada perubahan kekuatan. Gamer yang terbaik saat ini, belum tentu masih jadi yang terbaik pada pertengahan tahun depan,” urai Eddy. Penyelenggara SEA Games 2019 yang bermitra dengan manufaktur perangkat keras gaming Razer bakal menyediakan enam medali emas, dengan pembagian kategori dua untuk game konsol, dua untuk game PC, dan dua untuk game mobile. “Lagipula, bukan hanya pemain terbaik yang akan dikirim ke SEA Games 2019. Kami akan mencari pemain terbaik, dan bagaimana caranya membuat mereka meraih medali emas. Mungkin dengan cara mengirim pemain menjalani pelatihan ke luar negeri,” imbuh Eddy. EeSPA juga berencana menggelar pelatnas menjelang SEA Games 2018, sama seperti cabang-cabang lainnya. Namun, detail rencana pelatnas juga masih menunggu jenis games yang dipertandingkan, serta ketersediaan dana. (Adt)

E-Sports Resmi Dipertandingkan di SEA Games 2019, Mobile Legends Bisa Sumbang Medali Emas

Cabang olahraga e-Sports resmi dipertandingkan dan medalinya akan dihitung di klasemen pada ajang sport multievent SEA Games 2019, di Filipina. Mobile Legends dikonfirmasi jadi salah satu judul gim esports, yang dipertandingkan di SEA Games 2019. (foxsportsasia.com)

Jakarta- Kesuksesan eksibisi electronic sports (e-Sports) pada Asian Games 2018, akhirnya berefek positif. Cabang olahraga e-Sports resmi dipertandingkan dan medalinya dihitung di klasemen pada SEA Games 2019 di Filipina. Kepastian tentang kabar ini diumumkan pada konferensi pers yang digelar panitia penyelenggara SEA Games Filipinaa (PhilSGOC), Komite Olimpiade Filipina dan perusahaan perangkat keras games, Razer, di Pasay City, Kamis (29/11). Total ada enam medali emas yang akan diperebutkan di cabang olahraga e-Sports, yang terbagi dalam tiga platform. Perinciannya dua untuk konsol, dua untuk PC, dan dua untuk mobile. Sejauh ini, baru Mobile Legends: Bang-Bang yang resmi diumumkan sebagai judul games yang dipertandingkan pada SEA Games tersebut. Jenis games lainnya baru dibahas hingga 15 Desember 2018. Menurut pihak penyelenggara, games yang dipilih harus sesuai nilai Komite Olimpiade Internasional, serta tak mengandung unsur kekerasan dan judi. Atlet e-Sports dari masing-masing negara akan dipilih melalui turnamen kualifikasi. Tak ada undangan langsung pada atlet e-Sports yang sudah ternama. “Kami bersemangat, antusias, dan bangga memiliki e-Sports di SEA Games dengan Razer sebagai partner. Gamers adalah bagian penting bagi komunitas kami,” kata ketua PhilSGOC, Alan Peter Cayetano, seperti dilansir Fox Sports. “Ini akan membawa para atlet e-Sports di Asia Tenggara ke panggung dunia,” imbuh Chief Strategy Officer Razer, Limeng Lee. Co-founder dan CEO of Razer, Min-Liang Tan, mengungkapkan melalui Facebook bahwa beberapa hari lalu dirinya mengunjungi Filipina untuk bertemu dengan PhilSGOC. Misi utamanya untuk meyakinkan mereka untuk memasukkan e-Sports ke SEA Games 2019 dan memasukkan perolehan medalinya ke klasemen. Perwakilan PhilSGOC juga akan bertemu dengan Dewan Federasi SEA Games pada pekan depan. Dewan Federasi SEA Games akan mengunjungi Filipina untuk memeriksa venue untuk e-Sports di Clark, Pampanga. (Adt)