Setahun Berlatih Dayung di SKO Kendari, Atlet 16 Tahun Berpostur 191 cm Masuk Pelatnas SEA Games 2019

Atlet pelajar SKO Kendari, Sultra, yang baru berusia 16 tahun, Muhammad Afif Faiq Islami (baju merah), dipanggil oleh PB PODSI untuk masuk ke Pelatnas SEA Games 2019 Filipina. Ia menyusul atlet putri PPLP Sultra, Aulia Ghalib yang lebih dahulu dipanggil ke Pelatnas. (zonasultra)

Kendari- Atlet pelajar SKO (Sekolah Keberbakatan Olahraga) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Afif Faiq Islami, dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) SEA Games 2019 Filipina. Pemanggilan Afif oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) itu menyusul atlet putri Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sultra, Aulia Ghlaib, yang juga dipanggil ke Pelatnas, di bawah asuhan pelatih Boudewijn van Opstal asal Belanda. Terpilihnya remaja berusia 16 tahun masuk skuat timnas dayung bukan sesuatu yang biasa, terlebih, Afif baru setahun menggeluti cabang olahraga (cabor) dayung. Jaya Bhakti, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sultra, pemanggilan Afif ke Pelatnas, membuktikan atlet muda Sultra sangat diperhitungkan. Sekaligus bukti keberhasilan pembinaan yang dilakukan SKO. “Sebelumnya, ada Aulia dipanggil lebih awal. Sekarang ini Afif, yang baru setahun latihan di SKO terpanggil masuk Pelatnas,” ujar Jaya, di Kantor Kadispora Sultra, pada awal pekan ini. “Ini artinya pembinaan yang dilakukan di PPLP dan SKO berjalan sesuai harapan. Dari awal, saya sudah lihat bakat Afif,” lanjutnya. Diakuinya, dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya terus melakukan perbaikan semua aspek. Termasuk, perekrutan atlet yang akan masuk ke PPLP dan SKO, yang dilakukan dengan sangat ketat. “Semua atlet yang masuk harus sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Jadi tidak ada unsur kekeluargaan ataupun asal daerah. Sebab, yang kami lakukan ini adalah uang negara. Jadi kami menggunakannya dengan sebaik-baiknya,” tambah Jaya, dikutip kendaripos. Sementara itu, Juliwahyudi, pelatih dayung SKO, mengatakan Afif terpilih masuk Pelatnas SEA Games 2019 berdasarkan hasil pantauan dari PB PODSI saat anak didiknya itu mengikuti Kejurnas (Kejuaraan Nasional) Dayung antar PPLP di Kota Baubau, Sultra, pada Oktober 2018. Dijelaskannya, postur Afif yang mencapai 1,91 meter menjadi salah satu penilaian dari PB PODSI untuk memangilnya ke Pelatnas. Selain itu, terang Juliwahyudi, dengan usia yang masih 16 tahun, sudah tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi PB PODSI. Sebagai pelatih yang melakukan pembinaan sejak awal, ia mengaku bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh PB PODSI pada Afif. “Bagi saya, masuk ke Pelatnas dayung dengan usia yang masih sangat muda bukankah sebuah hal biasa,” pungkas Juliwahyudi. Di Pelatnas, Afif akan bergabung dengan seniornya, dan berlatih di nomor rowing. Namun, meski telah dipanggil ke Pelatnas, Afif belum bisa menerima haknya sebagai atlet. Sebab, ungkap Ratna, pelatih dayung Sultra, walau telah terdaftar di Pelatnas dan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), namun pihaknya belum menerima surat resmi dari Kemenpora. (Adt)

Dipanggil Pelatnas Dayung SEA Games 2019, Atlet Putri 16 Tahun PPLP Sultra Janji Berlatih Lebih Keras

Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) memanggil atlet 16 tahun dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sulawesi Tenggara (Sultra), Aulia Ghalib (kiri), masuk Pelatnas SEA Games 2019 Filipina. (zonasultra.com)

Kendari- Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) memanggil atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dayung Sulawesi Tenggara (Sultra), Aulia Ghalib, untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) SEA Games 2019 Filipina. Pedayung putri kelas 1 SMU (Sekolah Menengah Umum) inipun berjanji tak akan menyia-nyiakan peluang tersebut “Saya akan berlatih keras agar bisa menjadi atlet andalan Indonesia, dan akan mengeluarkan seluruh kemampuan untuk memperkuat tim nasional Indonesia di SEA Games Filipina nantinya,” ujar Aulia, sapaannya, pada Senin (7/1). Kendati bangga masuk skuat Pelatnas SEA Games 2019, namun diakui Aulia, persaingan antar atlet merebut posisi tim inti sangat berat. Ia menyebut bila para seniornya di Sultra telah menunjukan kemampuan luar biasa. “Mereka berkali-kali memperkuat Indonesia, dan saya bertekad mengikuti mereka,” terang atlet spesialis rowing itu. Pemanggilan gadis 16 tahun kelahiran Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara ini, ini merujuk permintaan langsung pelatih dayung nasional asal Belanda, Nr Boudewijn Van Opstal (Mr. B). Di pelatnas, Aulia akan menempa diri berpasangan dengan dua seniornya di nomor rowing, dan tiga atlet di nomor canoeing. Sementara itu, Wa Ode Siti Neli Nurlaila, Sekertaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sultra, mengaku bangga sebagai pengelola PPLP di Sultra, dengan pemanggilan Aulia mengikuti Pelatnas pesta multievent negara-negara se-Asia Tenggara itu. “Kami berharap Aulia bisa memberikan yang terbaik untuk daerah,” terang Nurlaila. Sedangkan Ratna, Pelatih Dayung PPLP Sultra, mengungkapkan salah satu alasan PB PODSI memanggil Aulia, adalah atlet muda berbakat andalan Indonesia. Terutama, lanjut Ratna, untuk persiapan menghadapi SEA Games 2019 yang berlangsung pada November hingga Desember mendatang. “Pemanggilan ke Pelatnas adalah momentum tepat bagi Aulia, yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena tidak semua atlet muda dapat dipanggil masuk ke dalam Pelatnas,” cetus mantan atlet dayung nasional ini. “Semoga, Aulia menjawab harapan dari PB PODSI, serta menjadi motivasi bagi generasi atlet selanjutnya,” pungkasnya. (Adt)

Dua Tahun Berlatih, Tim Rowing Indonesia Try Out Ke Australia dan Belanda

Olahraga Rowing

Bandung- Rowing merupakan salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018. Indonesia akan mengirimkan 28 atlet Rowing yang terdiri dari 10 atlet putra dan 18 atlet putri. Tim Rowing Indonesia tengah membutuhkan perahu baru. Saat ini, mereka berlatih memakai perahu keluaran tahun 2013. Untuk meningkatkan performa, dibutuhkan perahu dengan spesifikasi khusus tahun 2016 atau 2017. Perahu ini sangat berbeda, bahkan bobotnya lebih ringan dari sebelumnya. Agenda program latihan lainnya adalah nelakukan try out ke Australia dan Belanda. Di Australia, meraka akan mengikuti Australia Open pada bulan Maret. sedangkan di Belanda, mereka akan mengikuti uji coba. Dua agenda ini menjadi latihan terakhir sebelum tampil di Asian Games pada bulan Agustus nanti. Menurut Syafril, pelatih cabang olahraga Rowing, beberapa target sudah disiapkan diraih oleh Indonesia. “Targetnya medali emas. Terutama dari nomor LM 8+ dan Women 4-. Saat kejuaraan Asia September lalu di Thailand, kami memperoleh 2 medali emas,” tuturnya pada lansiran detiksport.com Venue latihan yang berada di Situ Cileunca Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mendapatkan kunjungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi pada Selasa(16/1). Imam menuturkan pihaknya akan terus mendukung seluruh cabang olahraga yang akan diikuti Indonesia pada Asian Games mendatang. “Saya datang dan melihat langsung mereka berlatih habis-habisan. Keringet mereka ini akan membuahkan hasil di Asian Games nanti,” ungkapnya pada lansiran merdeka.com. Program latihan Rowing memakan waktu lama hingga 2 tahun. Tim segera merencanakan pemusatan latihan pada bulan Juni dan Juli mendatang. Dengan latihan yang panjang, para atlet Rowing ini berharap bisa menyabet medali emas dari 15 nomor yang akan dipertandingkan. (put)