Presiden Jokowi Luncurkan Akademi Sepak Bola Pertama di Papua

Presiden Jokowi Luncurkan Akademi Sepak Bola Pertama di Papua

Mengawali kunjungan kerjanya di Provinsi Papua, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meluncurkan Papua Football Academy (PFA) di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Rabu (31/08). Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi terbentuknya akademi tersebut guna melahirkan talenta-talenta berbakat lainnya dari tanah Papua yang dikenal telah melahirkan banyak talenta sepak bola. “Tadi Pak Dirut sudah menyampaikan Rully Nere, ada yang kenal? Kita ingat juga Yohanes Auri betul? Ada juga kita ingat Aples Tecuari, ada juga yang saya ingat Alexander Pulalo, ada juga Boaz Salossa, ada juga Elie Aiboy, kalau ke sini lagi ada Ramai Rumakiek, dan Ricky Kambuaya,” ujar Presiden Jokowi. FA merupakan sekolah bagi putra Papua dengan rentang usia 14-15 tahun untuk mengasah bakat dalam bidang olahraga khususnya sepak bola. Menurut Jokowi, dalam akademi tersebut, anak-anak akan dilatih tentang kedisiplinan dengan latihan rutin yang didampingi oleh para pelatih dengan reputasi yang baik. “Di sini nanti untuk meraih prestasi anak-anak digembleng kedisiplinan, digembleng latihan-latihan yang rutin, dan terus didampingi oleh coach yang memiliki reputasi yang baik,” katanya. Presiden menjelaskan bahwa anak-anak yang telah masuk dalam PFA merupakan talenta berbakat yang telah melalui serangkaian proses seleksi dengan baik. Untuk itu, dia berharap anak-anak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menimba ilmu sepak bola di PFA. “Tadi Pak Dirut sudah menyampaikan ada 477 anak yang diseleksi dan sekarang hanya tinggal 30 anak. Ini adalah bibit-bibit, talenta-talenta yang diseleksi dengan baik, talenta-talenta yang berbakat,” lanjutnya. Selain sepak bola, Presiden Jokowi menuturkan bahwa anak-anak yang tergabung dalam PFA juga tetap mendapatkan pendidikan formal di sekolah. “Tidak hanya sepak bola disiapkan juga pendidikan formalnya sehingga tetap sekolah yang diharapkan nanti akan menjadi pemain-pemain bola yang memiliki jiwa percaya diri yang kuat, karakter yang kuat, yang kompetitif, yang sportif, tapi juga pandai dan pintar,” imbuhnya. Usai menyampaikan sambutan dan melakukan peluncuran PFA, Presiden Joko Widodo nampak bergabung dengan anak-anak siswa PFA bermain bola bersama. Presiden juga tampak berdiskusi dengan tim pelatih. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peluncuran tersebut yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.

SEA Games 2021. Presiden Joko Widodo: Raih Prestasi Setinggi-tingginya

Saat pelepasan kontingen Indonesia di Istana Negara (9/5) Presiden Joko Widodo berharap tim Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam tetap menorehkan prestasi dengan raihan medali sebanyak-banyaknya meski dilakukan perampingan jumlah kontingen dari SEA Games sebelumnya. “Saya ingin kontingen yang sekarang, yang tadi disampaikan oleh Menpora lebih ramping. Tetapi kita semuanya, masyarakat Indonesia ingin kontingen ini meraih prestasi yang setinggi-tingginya, meraih medali yang sebanyak-banyaknya untuk mengharumkan nama negara kita, bangsa kita Indonesia,” kata Presiden Jokowi. Presiden mengatakan, pada SEA Games Singapura 2015 Indonesia berada di peringkat ke-5, kemudian SEA Games Malaysia 2017 di peringkat ke-5, dan SEA Games Filipina 2019 berada di peringkat ke-4. Presiden Jokowi menargetkan Indonesia bisa meraih prestasi lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada SEA Games di Singapura 2015 lalu, Indonesia meraih peringkat kelima. Kemudian saat penyelenggaraan SEA Games di Malaysia, Indonesia juga menempati posisi kelima. Sedangkan saat SEA Games 2019 di Filipina, Indonesia meraih peringkat keempat. “Kali ini kita semua ingin agar SEA Games ke-31 di Vietnam kita bisa masuk ke ranking ketiga, kedua, atau yang kesatu,” harap Jokowi. “Memang bukan hal yang mudah. Tetapi saya dengar bahwa seleksi telah dilakukan dengan baik dan kita harapkan prestasi itu betul-betul bisa menetas. Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, kontingen SEA Games ke-31 di Vietnam pada hari ini saya berangkatkan,” kata Jokowi. Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali yang ikut mendampingi Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini pihaknya menerapkan paradgima baru dalam pembinaan prestasi olahraga terutama setelah lahirnya UU Keolahragaan dan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dimana target utama pretasi olahraga adalah peringkat olimpiade sementara SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara. “Diharapkan dengan cara seperti ini, maka atlet yang diberangkatkan serta nomor pertandingan dari cabang olahraga yang diikuti benar-benar didasari dari track record catatan prestasi serta pertimbangan objektif lainnya. Bukan berdasarkan alasan subjektif,” ujar Menpora Amali.   Sumber: Kemenpora

Presiden Joko Widodo Melepas Tim Indonesia Menuju SEA Games 2021 

Senin (9/5) pagi Presiden Joko Widodo melepas Tim Indonesia menuju SEA Games 2021 Vietnam tahun 2022 di Istana Negara. Turut hadir Menpora Zainudin Amali para menteri kabinet, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, Ketua Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia SEA Games 2021 Vietnam Ferry J Kono serta para atlet tim SEA Games 2021. Dalam laporannya kepada Presiden Jokowi, Menpora Amali mengawali dengan menyampaikan terimakasih atas nama kontingen Indonesia karena telah berkenan menerima dan melepas secara resmi kontingen Indonesia. Kemudian, Menpora Amali menyampaikan bahwa pengiriman kontingen Indonesia SEA Games Vietnam 2021 berbeda dengan pengiriman atlet pada SEA Games Filipina 2019 yang lalu. Sebab, saat ini telah dilakukan perubahan mendasar yakni perubahan paradigma dalam pembinaan prestasi olahraga nasional. “Mempedomani arahan bapak Presiden pada peringatan Haornas ke-37 tahun 2020 yang lalu kepada kami dan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan review total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional. Maka, lahirlah Desain Besar Olahraga Nasional dan telah dikuatkan oleh Perpres nomor 86 tahun 2021 yang menjadikan target utama pembinaan prestasi olahraga nasional adalah peringkat Indonesia di tingkat dunia pada setiap olimpiade. Sedangkan Asian Games dan SEA Games ditempatkan hanya sebagai sasaran antara saja,” kata Menpora Amali Menurut Menpora Amali, dalam penentuan keikutsertaan kontingen Indonesia pada setiap multi event olahraga internasional didasarkan pada hasil rekomendasi tim review yang terdiri dari para akademisi, praktisi, perwakilan KONI dan perwakilan KOI yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mochammad Asmawi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). “Diharapkan dengan cara seperti ini, maka atlet yang diberangkatkan serta nomor pertandingan dari cabang olahraga yang diikuti benar-benar didasari dari track record catatan prestasi serta pertimbangan objektif lainnya. Bukan berdasarkan alasan subjektif,” harapnya Pada SEA Games 2021 kontingen yang berangkat berjumlah 776 orang, terdiri dari atlet 499 orang, ofisial 214 orang, pendamping 63 orang dengan mengikuti 318 nomor pertandingan dari 31 cabang olahraga. Jumlah ini jauh berkurang bila dibandingkan dengan kontingen Indonesia yang dikirimkan ke SEA Games ke-30 di Filipina tahun 2019 yang lalu yaitu 1304 orang, terdiri dari atlet 841 orang, ofisial 300 orang dan pendamping 163 orang. “Walaupun jumlahnya berkurang tetapi diharapkan tetap dapat menjadi tolak ukur pembinaan prestasi olahraga nasional,” ujar Menpora Amali. Sementara itu, dalam arahannya, Presiden Jokowi berharap meski dilakukan perampingan kontingen. Namun tetap meraih prestasi yang tinggi dan medali sebanyak-banyaknya untuk mengharumkan nama negara dan bangsa Indonesia. Presiden mengatakan, pada SEA Games Singapura 2015 Indonesia berada di peringkat ke-5, Kemudian SEA Games Malaysia 2017 di peringkat ke-5, dan SEA Games Filipina 2019 berada di peringkat ke-4. “Kali ini, kita semua ingin agar SEA Games ke-31 di Vietnam kita bisa masuk ke rangking yang ke-3, yang ke-2 atau yang ke-1. Memang, bukan hal yang mudah, tetapi saya dengar bahwa seleksi telah dilakukan dengan baik dan kita harapkan prestasi itu betul-betul bisa menetas,” ujar Presiden Jokowi. Sumber: Kemenpora

Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 Siap Dihelat di Surabaya, Persiapan Lancar

Panitya persiapan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 yang akan dihelat di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/2), berpose usai melakukan sesi jumpa pers. Ajang ini diharapkan berjalan lancar. Total ada 15 kategori penghargaan yang akan diberikan pada Golden Award SIWO PWI Pusat 2019. (Adt/NYSN)

Jakarta- Persiapan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 yang akan dihelat di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/2) berjalan lancar. Ketua Panitia Penyelenggara, Firmansyah Gindho melalui Wakil Ketua, Azhari Nasution memastikan, ajang yang menjadi bagian rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2019 ini, sudah mencapai 80 persen. “Alhamdulillah. Berkat kerja keras seluruh panitia dan dukungan dari semua pihak, persiapan penyelenggaraan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 berjalan lancar. Persiapan sudah 80 persen. Dengan sisa waktu yang ada, maka persiapan rampung 100 persen,” ujar Firmansyah di Jakarta, Senin (4/2). “Yang 20 persen lagi di Surabaya. Panitia inti akan berangkat pada 5 Februari ke Surabaya. Lalu Kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan Protokoler Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku tuan rumah. Apalagi, Presiden Joko Widodo juga direncanakan bakal hadir,” lanjut wartawan senior dari RRI (Radio Republik Indonesia) itu. Terkait kepastian kehadiran Presiden Jokowi dalam acara pemberian penghargaan kepada para atlet dan pelatih berprestasi serta para tokoh-tokoh yang perduli terhadap olahraga tersebut, Panpel masih menunggu konfirmasi dari pihak Istana. “Kami sudah kirim undangan resmi kepada Presiden Joko Widodo melalui Ketua TKN (Tim Kampanye Nasional), Erick Thohir dan Menpora Imam Nahrawi,” ungkap Azhari. “Melalui pesan WhatsApp yang saya terima dari Pak Imam. Undangan ke Presiden sudah disampaikan melalui Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara),” tambahnya. Sementara itu, Ketua SIWO PWI Pusat, AAGWA Ariwangsa menjelaskan, acara Golden Awards tahun ini dinilai sangat istimewa karena momentumnya disemangati sukses Indonesia sebagai tuan rumah dan pencapaian prestasi atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018. Khusus untuk pencapaian prestasi, Indonesia menembus posisi empat besar Asian Games (AG) 2018 dengan raihan 31 medali emas, serta posisi lima besar Asian Para Games (APG) dengan torehan 37 medali emas. “Dan momentum menjadi tuan rumah Asian Games ini belum tentu terulang kembali hinggga 50 tahun ke depan,” tegas Ariwangsa. Selain teknis penyelenggaraan menyangkut protokoler maupun acara, personil Panpel di Bidang Penjurian juga telah merampungkan tugasnya untuk menyaring nama-nama atlet, pelatih dan tokoh yang dinilai layak menerima penghargaan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019. Ketua Dewan Juri Golden Award SIWO PWI Pusat 2019, TB Slamet Priyanto mengungkapkan, fase penjurian telah mengerucut. Dirinya bersama tim sudah menetapkan nominator calon penerima penghargaan kategori utama untuk umum dan disabilitas. Total ada 15 kategori penghargaan yang akan diberikan pada Golden Award SIWO PWI Pusat 2019. Antara lain, Kategori Atlet Terbaik Putra, Atlet Terbaik Putri, Pelatih Terbaik, Pembina Terbaik, Tim Terbaik, Atlet Harapan Putra, Atlet Harapan Putri, Tim Harapan, Pelatih Harapan, Pembina Harapan, Atlet Favorit Putera, Atlet Favorit Putri, Pelatih Favorit, Pembina Favorit dan Tim Favorit. Sedangkan pada disabilitas ada delapan kategori penghargaan, antara lain, Kategori Atlet Terbaik Putera, Atlet Terbaik Puteri, Pelatih Terbaik, Pembina Terbaik, Atlet Harapan Putera, Atlet Harapan Puteri, Atlet Favorit Putera dan Atlet Favorit Puteri. (Adt) Nominator calon penerima penghargaan Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 di seluruh kategori untuk umum dan disabilitas: UmumKategori Atlet Terbaik Putera Nominator: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Bulutangkis), Eko Yuli Irawan (Angkat Besi) dan Hanifan Yudani Kusuma (Pencak Silat) Kategori Atlet Terbaik Puteri Nominator: Lindswell Kwok (Wushu), Defia Rosmaniar (Taekwondo) dan Aries Susanti Rahayu (Panjat Tebing) Kategori Pelatih TerbaikNominator: Herry Imam Pierngadi (Bulutangkis/Ganda Putera), Caly Setiawan (Panjat Tebing) dan Gendon Subandono (Paralayang) Kategori Pembina TerbaikNominator: Faisol Riza (Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia), Asnawi Abdul Rahman (Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia) dan Airlangga Hartarto (Ketua Umum PB Wushu Indonesia) Kategori Tim TerbaikNominator: Tim Rowing Putera Asian Games 2018, Tim Quadran Takraw Putera Asian Games dan Timnas U-16 Kategori Atlet Harapan Putera Nominator: Lalu Muhammad Zohri (Atletik), Angga Dwi Prahesta (Balap Sepeda) dan Amiruddin Bagus Khafi (Sepak Bola) Atlet Harapan PuteriNominator: Samantha Edithso (Catur), Putri Nur Vinatasari (Angkat Besi) dan Bunga Nyimas (Skateboard) Kategori Tim HarapanNominator: Tim Persib U-16 dan Tim Persib U-18 Kategori Pelatih HarapanNominator: Rosida (Pelatih Pertama Atlet Atletik, Lalu Muhammad Zohri), Fachry Husaini (Sepak Bola) dan Bambang Warsito (Pelatih Pesepakbola muda berbakat Egy Maulana Vikri) Kategori Pembina HarapanNominator: Kepala PPLP Nusa Tenggara Barat, Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Hartono dan Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia, Anindya Bakrie Kategori Atlet Favorit Putera Nominator: Jonathan Christie (Bulutangkis), Hanifan Yudani Kusuma (Pencak Silat) dan Aqsa Sutan Aswar (Jetski) Kategori Atlet Favorit PuteriNominator: Diananda Choirunnisa (Panahan), Rifda Irfanaluthfi (Senam) dan Emily Nova (Atletik) Kategori Pelatih FavoritNominator: Richard Mainaky (Bulu tangkis), Indra Sjafrie (Sepak Bola) dan Dirja Wiharja (Angkat Besi) Kategori Pembina FavoritNominator: Gatot Nurmantyo (Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), Imam Sujarwo (Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) dan Erick Thohir (Pemilik Klub Basket Satria Muda) Kategori Tim FavoritNominator: Persija Jakarta, Tim Basket Putera Asian Games 2018 dan Tim Bulutangkis Putera Asian Games 2018 DisabilitasKategori Atlet Terbaik PuteraNominator: M Fadli (Balap Sepeda), Dheva Anrimusthi (Bulutangkis) dan Purnomo Sapto Yogo (Atletik) Kategori Atlet Terbaik PuteriNominator: Leani Ratri Oktila (Bulutangkis), Tati Karhati (Catur) dan Rica Oktavia (Atletik) Kategori Pelatih TerbaikNominator: Nur Islahuzzaman (Lawn Ball), M Nurochman (Bulutangkis) dan Waluyo (Renang) Kategori Pembina TerbaikNominator: Shenny Marbun (Ketua Umum National Paralympic Committee) Kategori Atlet Harapan PuteraNominator: Sufyan Saori (Balap Sepeda) Kategori Atlet Harapan PuteriNominator: Syuci Indriani (Renang) dan Tiarani Kharisma Evi (Atletik) Kategori Atlet Favorit Putera Nominator: M Fadli (Balap Sepeda), David Jacobs (Tenis Meja) dan Edy Suryanto (Catur) Kategori Atlet Favorit PuteriNominator: Tati Karhati (Catur), Leani Ratri Oktila (Bulutangkis) dan Suparniyati (Atletik)

Diantara Pembukaan Asian Games 2018 dan Olimpiade 2012, Ada Apa?

Sobat Muda NYSN pasti semalam berdecak kagum dan bangga kan dengan kemeriahan Pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Tak hanya menimbulkan kesan bangga, acara pembukaan yang telah menjadi sorotan  se-Asia ini juga menampilkan satu hal yang menarik bahkan telah sampai jadi trending topic. Hm, kamu pasti sudah tau bukan? Pada video intro opening ceremony Asian Games 2018 menampilkan aksi Presiden Joko Widodo menggunakan motor gede (moge). Dalam video ditunjukkan adegan Presiden Jokowi menuju ke Stadion Utama Gelora Bung Karno menggunakan moge karena mobil kepresidenannya terjebat macet. Tak hanya sampai disitu, ada juga adegan orang nomor satu se Indonesia itu melakukan aksi lompatan dengan motor. Hingga akhirnya, Jokowi digambarkan telah tiba di SUGBK dan masuk ke area parkir. Sang Presiden pun tiba di SUGBK dan disambut dengan kemeriahan puluhan ribu penonton di stadion. Aksi tersebut pun menuai kekaguman orang Indonesia maupun luar negeri. Seperti yang dilansir dari kompas.com, Seorang pengusaha asal Australia, James yang menyaksikan pembukaan berkata bahwa Jokowi menggunakan sepeda motor adalah momen terfavoritnya. dan James menambahkan, dilansir kompas.com, bahwa video intro Asian Games 2018 itu mempunyai benang merah dengan upacara pembukaan Olimpiade 2012. Mengapa begitu? Pasalnya, sobat muda tau gak, kalau video intro opening Olimpiade 2012 juga menampikan aksi tokoh penting. Dimana waktu itu, saat London 2012, Daniel Craig yang merupakan pemeran James Bond beradu peran dengan Sang Ratu Elizabeth II. Dalam cuplikan video, Craig dan Sang Ratu naik helikopter dari Buckingham Palace menuju ke Stadion Olimpiade London. Setelah helikopter tepat berada di atas stadion, Sang Ratu dan Daniel Craig pun melakukan aksi lompatan terjun payung dari helikopter. Hingga akhirnya, Ratu Elizabeth didampingi suami masuk ke venue stadion Olimpiade dan duduk di tribune kehormatan. Kesamaan akan “rasa” cerita dari video intro tersebut ternyata karena keberadaan seorang Scott Givens. Dia lah penyebab mengapa video intro Asian Games 2018 itu mempunyai benang merah dengan upacara pembukaan Olimpiade 2012. Sobat Muda NYSN, Givens adalah pemimpin perusahaan FiveCurrents yang bergerak di dunia entertaiment, khususnya seperti pengelolaan live event. Sepanjang karier, Scott Givens telah berhasil menangani lebih dari 400 event-event besar. Sejumlah acara pembukaan olimpiade dengan total 12 ajang musim panas maupun dingin sudah banyak berhasil ditangani. Mulai dari Salt Lake 2002 hingga Rio de Janeiro 2016. Pada Olimpiade 2012 di London, FiveCurrents merupakan production company di opening ceremony. Enam tahun setelah acara tersebut, Givens bertindak sebagai Executive Producer di Upacara Pembukaan Asian Games 2018. Enam tahun berselang, barulah Givens didaulat sebagai Executive Producer dari upacara pembukaan Asian Games 2018. Pada upacara yang berlangsung pada Sabtu (18/08/2018) Scott berkata bahwa upacara tersebut menampikan sejarah dengan cerita berbeda, memunculkan juga unsur-unsur yang alami sebagai elemen, seperti bumi, angin, dan api yang merupakan dari budaya Indonesia. Tak hanya itu, ada juga tarian budaya yang menjadi magnet di penampilan pembukaan. Oh iya, informasi tambahan buat kamu, kalau panggung Upacara Pembukaan Asian Games 2018 memiliki berat 600 ton dengan ukuran panjang 120 meter, lebar 30 meter, serta tinggi 26 meter. Panggung tersebut menampilkan pemandangan gunung dan tumbuh-tumbuhan sebagai ciri khas Indonesia. Sungguh menarik dan bikin kamu makin terkagum-kagum lagi, bukan? Kalau begitu, jadi makin Bangga yaa jadi Bangsa Indonesia.   (kompas.com)

Lepas Kontingen Asian Games 2018, Presiden Jokowi Yakin Indonesia Melebihi Target Emas

Presiden Joko Widodo secara resmi melepas kontingen Indonesia untuk Asian Games XVII/2018, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/8). (Kemenpora)

Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas kontingen Indonesia yang akan berlaga di Asian Games XVIII/2018, di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (8/8) sore. Orang nomor satu di Indonesia itu meyakini skuat Merah Putih mampu melebihi perolehan emas yang ditargetkan pemerintah. Selain 1.388 atlet dan official, hadir dalam kesempatan itu Puan Maharani (Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/Menko PMK), Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga/Menpora), Basuki Hadimuljono (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/Menpupera), Erick Thohir (Ketua Komite Olimpiade Indonesia/KOI dan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018/INASGOC), dan Komisari Jenderal Polisi Syafruddin (CdM Kontingen Indonesia). “Saya tahu saudara-saudara atlet yang didukung pelatih dan ofisial yang berlatih sangat keras dalam waktu yang lama. Saya meyakini Insya Allah ema sebanyak-banyaknya didapatkan,” ujar mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah itu. Presiden Jokowi menyebut pemerintah menargetkan Indonesia masuk 10 besar dengan minimal 16 medali emas. “Target 16 medali emas adalah minimal. Artinya kalau tambah banyak boleh, tapi kalau kurang satu tidak boleh. Jadi jelas ya,” lanjut suami dari Iriana Joko Widodo itu. Saya telah melihat beberapa cabang olahraga yakni jetsi, layar, skateboard, dayung, pencak silat. Saya kira latihan yang cukup panjang ada hasil yang baik,” tambahnya. “Saya meniitipkan kebanggaan negeri ini ada di saudara-saudara seluruh atlet yang akan berlaga dan yakinlah 263 juta masyarakat Indonesia mendoakan semuanya untuk berkumandangnya lagu Indonesia Raya, usai saudara bertanding. Jaga nama baik negara,” cetus pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni, 57 tahun silam itu. Sementara itu, Imam meminta seluruh masyarakat Indonesia mendukung para atlet demi mengharumkan nama Indonesia di pentas Asia. “Sebuah proses panjang yang di dalamnya terdapat tetesan keringat, darah dan air mata. Semua demi satu tujuan melahirkan prestasi monumental bangsa,” terang menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu. Ia menyebut Asian Games 2018 merupakan momentum kebangkitan olahraga di Tanah Air. Pria berusia 44 tahun itu meyakini bahwa tak ada hasil yang mengikari usaha, kerja keras, serta keikhlasan. “Dukung dan doakan selalu pahlawan olahraga Indonesia, putra putri terbaik bangsa ini sebagai pelengkap ikhtiar batin yang kita lakukan untuk meninggikan Merah Putih serta mengumandangkan lagu kebanggaan Indonesia Raya dari seluruh arena pertandingan yang ada, demi harkat, martabat dan kebanggaan sebagai bangsa,” tutup Imam. (Adt)

Atlet Paralayang Butuh Jam Terbang, Menpora : Paralayang Paling Potensial Raih Emas

Menpora Imam Nahrawi bertemu atlet Pelatnas Asian Games 2018 cabang olahraga Paralayang, di halaman Istana Negara, pada Rabu (16/5). (kemenpora)

Jakarta- Cabang olahraga (Cabor) Paralayang untuk pertama kalinya dipertandingkan di ajang Asian Games 2018, dan diikuti 18 negara. Dengan banyaknya atlet berprestasi dari Indonesia, maka paralayang diharapkan mampu meraih medali emas pada multievent olahraga terbesar di Asia itu. Kepada para atlet, pelatih dan manager paralayang, Menpora Imam Nahrawi saat bertemu atlet Pelatnas Paralayang di Istana Negara, mengungkapkan jika laporan pertamanya pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait cabor yang berpotensi emas adalah paralayang. “Laporan pertama saya ke Presiden Joko Widodo, cabor yang berpotensi emas adalah paralayang. Dan, pada semua menteri saya katakan paralayang berpotensi raih emas,” ujar Imam usai Sidang Kabinet Paripurna dengan tema Persiapan Peluncuran Online Single Submission (OSS), di Istana Negara, didampingi Mulyana (Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga), Rabu (16/5). Terkait lawan yang patut diwaspadai di Asian Games nanti, Gendon Subandono, Pelatih Kepala Paralayang Tim Indonesia, menyebut Thailand, China, Korea Selatan, Nepal, dan Jepang. “Insyah Allah, kita akan berkunjung ke pelatnas paralayang, karena masih ada beberapa cabang olahraga yang belum dikunjungi termasuk cabor paralayang,” cetus menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu. Gendon menambahkan para atlet Paralayang harus lebih banyak mendapat jam terbang. “Sejauh ini, latihan biasanya dilakukan di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat,” tutur Gendon. Dalam kesempatan itu, Imam melakukan dialog terkait fasilitas, honor, petugas message hingga menu makanan. “Honor lancar ya?” tanya Imam. “Lancar,” jawab atlet. “Kalau fisioterapi atau massage bagaimana?” tanya Imam lagi. “Kalau massage, masseur yang ada sekarang ini adalah masseur lokal untuk cowok, yang cewek belum ada,” jawab Gendon. “Untuk massgae bisa diambil dari UNJ (Universitas Negeri Jakarta),” timpal menteri peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur itu. (Adt)