Menang Adu Penalti, Bara FC Tundukkan Timnas Pelajar U-15 Dan Juarai Bali IFC 2018

Skuat Badung Ragunan (Bara) FC akhirnya menjuarai Bali International Football Championship (IFC) U-15 2018 Piala Menpora, yang diikuti 12 tim dari sembilan negara. Di partai final melawan Timnas Pelajar U-15, pada Sabtu (8/12), mereka unggul 5-4 (6-5) dalam adu tendangan penalti, setelah di waktu normal kedudukan berahkir sama kuat 1-1. (Kemenpora)

Badung- Tendangan penalti Arya Wijaya yang gagal dihalau penjaga gawang Timnas Pelajar U-15, Muhammad Rafi, membawa Badung Ragunan (Bara) FC juarai Bali International Football Championship (IFC) U-15 2018 Piala Menpora yang diikuti 12 tim dari sembilan negara. Laga final Bali IFC 2018 Piala Menpora di Stadion Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Sabtu (8/12), harus diakhiri dengan adu tendangan penalti, setelah pada pertandingan waktu normal kedudukan sama kuat 1-1. Dari lima pemain yang menjadi algojo, empat tendangan masing-masing tim menjadi gol sehingga kedudukan sama kuat 4-4. Tendangan penalti akhirnya masuk putaran kedua. Bara FC yang menurunkan Arya Wijaya, sukses menjebol gawang timnas yang dikawal oleh Muhammad Rafi, sehingga membuat kedudukan akhir 5-4 (6-5). Sebagai tim yang tak diunggulkan, pemain Bara FC langsung meluapkan kegembiraannya dengan membuka baju untuk merayakan kemenangan. Kondisi berbeda terjadi pada pemain Timnas Pelajar U-15 yang tertunduk lesu di lapangan seakan tak percaya dengan hasil pertandingan. Menpora Imam Nahrawi yang hadir didampingi Deputi Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta, menyaksikan secara langsung partai puncak ini memang dibuat tertegun dengan pola permainan yang diperagakan pemain-pemain muda Indonesia. Kedua tim bermain maksimal meski sama-sama dari Indonesia. “Bagus. Keren banget. Mereka mainnya lepas. Yang luar biasa, mereka sangat total mainnya tanpa ada beban, dan kita tahu permainan mereka sangat pantas untuk dinamakan sebagai tim yg mewakili Indonesia,” tukas Imam, usai pertandingan. Pertandingan antara Timnas Pelajar U-15 melawan Bara FC berlangsung ketat sejak awal babak pertama. Saling serang terus terjadi karena kedua tim memiliki materi pemain yang hampir sama. Hanya saja timnas yang dilatih oleh Firman Utina harus kebobolan terlebih dahulu, lewat Asdi Ohorella pada menit 13. Kondisi tertinggal membuat skuat Timnas yang dipimpin Syukran Arabia Samual meningkatkan tempo permainan. Akhirnya Ardi Ardiana mampu menyamakan kedudukan pada menit 20. Pertandinganpun bertambah seru setelah kedudukan sama kuat 1-1. Hanya saja hingga babak pertama usai kedudukan tidak berubah. Memasuki babak kedua, kedua tim tetap melakukan hal yang sama. Jual beli serangan terutama dari sayap terus terjadi. Penonton yang setiap di luar pagar juga tak kalah dalam memberikan dukungan.Hanya saja hingga pertandingan usai tidak ada tambahan gol sehingga pertandingan harus diselesaikan dengan adu tendangan penalti . Bali Internasional Football Championship (BIFC) 2018 merupakan turnamen internasional pertama yang digagas Kemenpora. Selain untuk mencari bibit pemain potensial, kejuaraan ini juga untuk meningkatkan sport tourism. “Kami akan dorong supaya sport tourism berjalan bareng. Badung punya potensi luar biasa, lapangannya keren banget. Desa lain di seluruh Indonesia perlu tiru Badung. Di sisi lain, kompetisi ini jadi hal baru bagi kita, karena semakin sering selenggarakan kompetisi internasional maka semakin baik,” pungkas Menpora. (Adt)

Bara FC Singkirkan Malaysia, Piala Menpora Bali IFC U-15 2018 Milik Indonesia

Bara FC (merah), sukses mengikuti langkah Timnas Pelajar U-15, yang lolos ke babak final Bali International Football Championship (IFC) U-15 Piala Menpora 2018, setelah menundukkan wakil Malaysia, Felda United, dengan skor 2-0, yang berlangsung di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Jumat (7/12). (kemenpora)

Badung- Bara FC sukses mengikuti langkah Timnas Pelajar U-15 yang melaju ke babak final Bali International Football Championship (IFC) U-15 Piala Menpora 2018, setelah menundukkan wakil Malaysia Felda United dengan skor 2-0, yang berlangsung di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Jumat (7/12). Bara FC, seperti halnya Timnas Pelajar U-15, merupakan wakil Indonesia di ajang Internasional pertama, kejuaraan bagi pesepakbola muda di Tanah Air. Sehari sebelumnya, Timnas Pelajar Indonesia U-15 lolos ke final setelah menang 3-1 dari Hubei, wakil Tiongkok pada Kamis (6/12). Meski menang, perjalanan Bara FC ke final tidak mudah. Felda yang membuat kejutan lolos ke semifinal mampu merepotkan anak asuh Bambang Warsito itu. Hingga akhirnya Muhammad Reza, mampu memecah kebutuhan pada menit 17. Itupun melalui titik pinalti. Kondisi ini bertahan hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, Bara FC meningkatkan tempo permainan. Tekanan demi tekanam terus dilakukukan terutama dari sayap. Akhirnya upaya untuk menambah gol membuahkan hasil setelah tendangan Ahmad Athallah Araihan, gagal diantisipasi oleh kiper Felda. Bara FC jadi unggul 2-0 dan bertahan hingga pertandingan usai. “Ini sesuai skenario. Lawan menyerang dari sayap dan bisa diantisipasi. Anak-anak bermain dengan tenang. Makanya kita mampu memenangkan pertandingan,” ungkap Bambang usai pertandingan. Menghadapi Timnas Pelajar U-15 di partai final pada Sabtu (8/12), Bambang mengatakan peraih predikat juara pastinya ditentukan oleh kesiapan masing-masing kesebelasan, disamping dia juga sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi tim yang diarsiteki oleh Firman Utina itu. ā€œTimnas Pelajar U-15 punya pertahanan yang kokoh, tapi ada celah di sisi kiri, yang bisa dimanfaatkan. Namun, mereka punya striker dan gelandang yang cepat, sehingga kami harus mengantisipasi itu dan wajib mengunci dua pemain itu,ā€ tegas Bambang. Dalam kesempatan terpisah, Firman mengatakan siap menghadapi tim yang merupakan gabungan antara pemain Badung, SKO Ragunan dan PPLP. Meski demikian, ia sebenarnya lebih suka jika lawannya di babak penentuan merupakan klub luar negeri. Karena bakal ada ilmu baru yang didapat. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku senang dengan terjadinya All Indonesian Final di Bali IFC U-15 Piala Menpora 2018 ini. Deputi III Kemenpora Raden Isnanta mengatakan lolosnya Timnas Pelajar dan Bara membuktikan kualitas sepakbola usia muda Indonesia sudah berlevel internasional. ā€œKedua tim memperlihatkan perlawanan yang tangguh ketika harus melawan klub asal Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok. Itu membuktikan kita memang bisa bersaing dengan negara-negara di Asia Tenggara, Asia dan semoga tembus level dunia yang merupakan cita-cita kami selama ini,” kata Isnanta. Turnamen yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diikuti 12 tim dari sembilan negara. Selain Timnas Pelajar dan Bara FC, tuan rumah Indonesia juga menurunkan tim Bali All Stars untuk menggantikan Timor Leste. Hanya saja tim ini gagal lolos ke babak semifinal. Sedangkan tim asing yang turun adalah Jepang (Progresso Sano FC), Cina (Hubei FA), Australia (Western Football), Korea Selatan (Busan Football Academy dan Gyeongnam Changnyeong SC), Filipina (Apuesto Bueno United FC), Thailand (Cruzeiro Academy Asia), Malaysia (Felda United FC) dan Singapura (Sporting CF SA). (Adt)

Bungkam Wakil China 3-1, Timnas Pelajar U-15 Kunci Tiket Final Bali IFC 2018

Pada pertandingan di Lapangan Pecatu, Badung, Bali, Kamis (6/12), Timnas Pelajar U-15 berhasil menaklukkan wakil China, Hubei FA, dengan skor 3-1. Anak asuh Firman Utina ini lolos ke final Bali International Football Championship 2018 Piala Menpora U-15, yang rencananya berlangsung pada Sabtu (8/12). (Kemenpora)

Badung- Timnas Pelajar U-15 memastikan satu tiket final Bali International Football Championship (IBC) 2018, usai di semifinal di Stadion Beji Mandala Pecatu, Badung, Bali, membungkam wakil China, Hubei FA, dengan skor 3-1. Perjuangan anak asuh Firman Utina pada Kamis (6/12) ini tidak mudah, karena harus tertinggal dulu. Gelandang serang Hubei FA, Wang Linjie, sukses melesakkan bola ke gawang tim merah putih pada menit tujuh. Kondisi ini membuat Firman memutar otak untuk menyamakan kedudukan, mengingat lawan mempunyai koordinasi permainan yang cukup rapi. Lewat perjuangan yang keras, Ardi Ardiana mampu menyamakan kedudukan pada menit 23. Semangat pemain Indonesia pun lebih meningkat. “Setelah tertinggal, kami langsung meningkatkan tempo permainan. Kami memanfaatkan kekelahan lawan yang kemarin, Rabu (5/12) baru saja bertanding,” kata Firman, usai pertandingan. Dalam kedudukan sama kuat, hujan turun deras. Kondisi ini membuat permainan bertambah ketat. Beruntung lapangan yang digunakan cukup bagus sehingga tidak ada genangan yang bisa mengganggu jalannya pertandingan. Selain meningkatkan tempo serangan, Firman juga mengaku jika pihaknya sudah mengetahui pola yang digunakan untuk lawan. Kondisi ini mempermudah dirinya untuk memberikan instruksi kepada pemain yang saat itu mendapatkan dukungan dari banyak penonton. “Lawan menggunakan pola 3-5-2 dengan tiga bek sejajar. Itu yang kami maksimalkan melalui serangan sayap,” kata pria masih tercatat sebagai pemain klub Kalteng Putra itu. Dengan mengandalkan kecepatan, akhirnya Timnas mampu menambah dua gol lagi, lewat Ardi Ardiana pada menit 49, dan Mohamad Afif Fathoni di menit 59. Di babak final, Timnas Pelajar yang dimotori oleh Syukran Arabia Samual, akan berhadapan dengan pemenang antara tim Badung-Ragunan (Bara FC) melawan wakil Malaysia, Felda United FC. Laga semifinal yang kedua itu, berlangsung pada Jumat (7/12). Jika Bara FC yang merupakan tim gabungan antara pemain Badung, SKO Ragunan dan PPLP ini mampu memenangkan pertandingan, maka bisa terjadi All Indonesia Final, pada Sabtu (8/12), dalam turnamen yang digagas oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini. (Adt)

Timnas U-15 Raih Kemenangan Kedua, Tatap Semifinal IFC 2018 di Bali

Pemain Timnas Pelajar Indonesia U-15, Andrian Rusdianto (merah/20), menggiring bola saat menghadapi tim asal Korea Selatan, Busan FC, pada Bali International Football Championship (IFC) 2018, di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Selasa (4/12). Pada pertandingan ini, Timnas U-15 menang 3-0. (antara.com)

Badung- Timnas Pelajar Indonesia U-15 meraih kemenangan kedua di Bali International Football Championship (IFC) 2018 Piala Menpora, usai menang 3-0 atas wakil Korea Selatan, Busan FC, di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Selasa (4/12), meski sempat kesulitan. Hasil ini sangat disyukuri oleh pelatih Timnas U-15, Firman Utina, mengingat sebelumnya timnas buta kekuatan calon lawan. Kondisi berbeda terjadi pada Busan FC yang sudah mengetahui peforma timnas, saat menghadapi menggulung wakil Filipina, Apuesto Bueno United FC, dengan kemenangan 8-1. “Busan sudah melihat kami. Tapi, kami belum liat mereka. Beruntung ada masukan dari banyak pihak. Intinya lawan adalah tim yang disiplin. Semua masukan kami sampaikan ke anak-anak dan ternyata bisa diaplikasikan di lapangan,” ujar Firman, usai pertandingan. Pada awal babak pertama, Firman mengakui jika anak asuhnya kesulitan menembus pertahanan Busan FC yang bermain disiplin dan cepat. Lawan juga terus memancing emosi pemain timnas dengan pressing ketat. Beruntung pemain timnas bermain cukup sabar dalam laga 2×35 menit ini. Dengan kesabaran ini, kata Firman, akhirnya timnas menemukan kelemahan Busan FC yaitu di sektor bek kiri. Berawal dari akselerasi Adrian Rusdianto membuat pertahanan Busan FC terbelah. Umpan datar di mulut gawang mulus dikonversi menjadi gol oleh Rabbani Tasn Siddiq dan membuat timnas unggul 1-0 hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, Tim merah putih remaja tampil lebih percaya diri. Masuknya Ardi Ardiana yang menggantikan Rabbani menambah daya gedor. Alhasil dua gol tambahan diukir oleh Ardi Ardiana dan Ahmad Fauzi. Keunggulan 3-0 membuat Busan FC frustrasi. Permainan keras menjurus kasar, nyaris memancing emosi Syukran dan kawan-kawan. “Peluang yang ada mampu dimanfaatkan oleh pemain. Terutama untuk gol pertama. Ditarik keluarnya kapten Busan FC yang mengalami cedera, sangat berpengaruh. Jika tidak, mungkin hasilnya tidak seperti ini,” jelas Firman. Kemenangan Busan FC membuat Timnas U-15 keluar sebagai juara Grup A dengan raihan 6 poin. Dengan posisi ini tim yang merupakan pemain gabungan dari juara Piala Menpora U-14 ini, dipastikan lolos ke babak semifinal kejuaraan internasional pertama yang diprakarsai Kemenpora itu. Pada babak semifinal, Timnas Pelajar akan bertemu dengan juara Grup C. Dan tim yang berpeluang lolos adalah tim Bali All Stars. Jika kondisi ini terjadi maka dua tim kuat asal Indonesia, akan saling sikut untuk menuju pertandingan final. “Ini sebetulnya nggak terlalu enak. Auranya jelas berbeda jika dibandingkan melawan tim asing. Tapi kami tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka juga anak-anak kita,” pungkas eks playmaker Timnas ini. (Adt)

Gebuk Lawan 8-1, Timnas Pelajar U-15 Lolos Rintangan Pertama Bali IFC

Seorang pemain Timnas Pelajar U-15 Indonesia (putih) berebut bola, saat menghadapi tim asal Filipina, Apuesto Bueno United FC, pada event BBali International Football Championship (IFC) 2018 di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, pada Senin (3/12). Anak asuh Firman Utina ini menang dengan skor 8-1. (antaranews.com)

Denpasar- Timnas Pelajar U-15 Indonesia lolos rintangan pertama, usai menggelontor lawannya, Apuesto Bueno United FC asal Filipina 8-1 pada turnamen Bali International Football Championship (IFC) 2018 di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali, Senin (3/12). Hasil yang diraih anak asuh Firman Utina ini sesuai dengan target, meski sebelumnya tim yang didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini belum mengetahui dengan detail kemampuan calon lawan. “Saya senang hasil ini. Bukan menang karena banyak gol, namun gol yang tercipta semuanya melalui proses,” kata Firman, usai laga. Menurut dia, gol melalui proses yang dimaksud adalah tidak dilakukan oleh satu pemain saja. Namun buah dari hasil kerja sama yang dilakukan antar lini. Terbukti gol yang tercipta didominasi oleh penyerang dan gelandang serang. “Ini menunjukkan mereka tak main individu. Namun kondisi itu hanya terjadi di babak pertama. Pada babak kedua sedikit mengalami perubahan, sehingga permainan kurang berkembang,” ujar playmaker timnas era 2000’an itu. Mental pemain, kata dia, jadi catatan khusus terutama di babak kedua. Pihaknya menilai kondisi itu akan merugikan jika tak segera dibenahi mengingat pada pertandingan kedua bakal menghadapi tim asal Korea Selatan, Busan FC, pada Selasa (4/12), di Stadion Beji Mandala, Pecatu, Badung, Bali. Sebagai pertandingan pembuka kejuaraan yang baru pertama kali digelar ini, Timnas Pelajar memang langsung menggebrak. I Putu Kresna Putra membuka keran gol Timnas U-15 Indonesia saat laga baru berjalan 10 menit. Tidak lama berselang Ardi Ardiana, menggandakan keunggulan bagi Tim merah putih remaja. Bahkan dia mencetak trigol hingga babak pertama usai. Satu gol lainnya dibukukan Ahmad Fauzi. Apuesto Bueno United FC yang berusaha mengejar ketertinggalan ternyata malah menuai hasil sebaliknya. Laga baru berjalan hitungan detik, pundi gol Indonesia bertambah lewat sontekan Andrian Rusdianto. Itu bukan satu-satunya gol Andrian. Gelandang bernomor punggung 20 itu kembali mengukir namanya di papan skor untuk kali kedua. Pemain yang menimba ilmu di klub Liga Spanyol, CD Leganes U-16, tampaknya belum puas. Remaja asal Sidoarjo yang diturunkan pada babak kedua ini, sukses merangkai trigol jelang 10 menit laga usai. Menjelang pertandingan usai, tim asal Filipina ini mendapatkan gol hiburan. GolĀ  tercipta melalui tendangan bola mati, yang dilakukan oleh Nathaniel Alden Saludez, setelah sebelumnya pemain belakang Timnas Pelajar melakukan pelanggaran. Kedudukan 8-1 untuk Indonesia bertahan, hingga pertandingan usai. (Adt)

Kemenpora Gelar Kejuaraan Internasional Sepak Bola U-15 di Bali, Tambah Jam Terbang Pemain Muda Indonesia

Raden Isnanta, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora (memegang maskot), berharap turnamen Bali IFC U-15 dapat memberikan jam terbang dan pengalaman tanding yang lebih banyak kepada pemain muda Indonesia. (Adt/NYSN)

Jakarta- Indonesia untuk pertama kalinya menggelar turnamen sepak bola usia (U)-15 berskala international. Turnamen yang diprakarsai Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan diikuti 10 negara di Asia itu bertajuk Bali International Football Championship (Bali IFC) 2018, dan akan berlangsung pada 1-10 Desember 2018. Terdapat 12 tim dari 10 negara yang tampil di Stadion Pecatu, Badung, Bali, untuk menjadi yang terbaik. Tuan rumah mengikutsertakan dua tim, yakni Tim Nasional Pelajar U-15, yang diarsiteki Firman Utina. Timnas ini merupakan hasil seleksi Piala Menpora U-14 tahun. Dan tim lainnya adalah Bara FC, yang merupakan kombinasi para pemain Bali dan SKO Ragunan, dengan juru taktik Bambang Warsito. Jepang mengirimkan tim Progresso Sano FC dengan pelatih Masao Katahara. China menerjunkan tim Hubei FA yang dilatih Chen Fangping. Sedangkan Australia mempercayakan misinya kepada tim Western Football dengan pelatih Garry Church. Korea Selatan mengirimkan dua timnya, yakni Busan Football Academy yang dilatih Cho Chan Dae, dan tim Gyeongnam Changnyeong SC, dengan pelatih Park Giho. Filipina mengutus tim Apuesto Buenos United FC dengan pelatih Elierjer Fabroada. Thailand mengirim tim Cruzeiro Academy Asia dengan pelatih Jonathas Candido. Kemudian Malaysia menampilkan tim Felda United FC dengan pelatih Mohd Nasir Shariff. Lalu, Singapura mewakilkan tim Sporting CF SA didikan Terence Ong. Dan, Timor Leste mengirim National Team Timor Leste, besutan Sekjen (Sekertaris Jenderal) FA. Raden Isnanta, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, mengaku perhelatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman bertanding bagi atlet muda berbakat Indonesia, agar memiliki jam terbang tinggi sejak di usia muda. “Mereka nantinya akan menghadapi lawan yang memiliki postur tubuh dan karakteristik permainan yang berbeda. Itu bagus untuk mengasah mental bertandingnya untuk lebih matang,” ujar Isnanta, di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Jumat (30/11). Dari sisi pembinaan, lanjut Isnanta, turnamen internasional ini dapat memacu pembina SSB (Sekolah Sepak Bola) yang ada di Indonesia maupun akademi-akademi usia muda Indonesia untuk lebih semangat. “Pemerintah memfasilitasi event-event usia muda seperti ini. Dan, dipastikan akan melahirkan calon atlet usia muda untuk bisa bermain di pentas Internasional membawa nama Indonesia,” tuturnya. Menurutnya, pemain usia muda yang dimiliki Indonesia sangat banyak. Isnanta berjanji pihaknya akan terus memantau dan menciptakan generasi muda baru. “Sehingga pada usia emas yakni pada 2032, para pemain muda ini dapat membawa sepak bola Indonesia berjaya di level internasional,” terangnya. Pria asal Kulon Progo itu menegaskan kedepannya Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenpora dan Pemerintah Daerah (Pemda), yakni Kabupaten Badung, Bali, memiliki komitmen yang kuat ingin memperluas dengan melakukan ekspansi terhadap event ini. “Tentu diawali dengan penyediaan lapangan yang berstandar internasional serta jumlahnya yang semakin meningkat,” jelasnya. Ditegaskannya, jika gelaran Bali IFC U-15 ini akan menjadi event tahunan yang terus berlangsung di Bali. “Jika nanti ada pihak lain atau sponsorship yang peduli dengan pembinaan sepak bola muda Indonesia untuk kelompok umur yang lainnya, maka akan kita percayakan kepada daerah lain yang tentunya akan membranding potensi kearifan lokal maupun wisatanya,” cetus Isnanta. Sementara itu, Alman Hudri, Panitia Nasional Bali IFC U-15, berharap tim U-15 yang bertanding ini kedepannya menjadi tim inti di U-16 tahun. “Fakhri Husaini (pelatih timnas U-16) juga akan hadir memantau bakat-bakat pemain U-15,” ungkap pria yang menjabat Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Olahraga Pendidikan Kemenpora itu. Sedangkan Muhammad Ahwani, Tim Statistik GoBolaBali, menyebut Stadion Pecatu, Badung, Bali, secara umum sudah siap digunakan. “Rumput Stadion Pecatu tak kalah dengan yang ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno atau Pakansari. Kami sedang memastikan 12 tim sudah fix, guna memudahkan pembagian grup,” tukas Ahwani. (Adt)