Jelang Porprov, Kabupaten Beltim Gelar Seleksi Atlet Futsal

Jelang Porprov, Kabupaten Beltim Gelar Seleksi Atlet Futsal

Kabupaten Belitung Timur (Beltim) telah melakukan seleksi untuk calon atlet futsal yang akan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi VI di Bangka Barat 2022 mendatang. Dari seleksi tersebut, terpilih 18 orang yang merupakan hasil seleksi saat turnamen futsal divisi II, divisi I dan utama beberapa waktu lalu. Lebih lanjut, 18 atlet terpilih tersebut merupakan hasil pemilihan dari dua Pelatih Tim Nasional Futsal U-20 Indonesia, Ade Lesmana dan Wahyu Kocoy. Bahkan selama dua hari, para pelatih ini memberikan pelatihan teknis baik teori maupun praktek. Ketua Pengurus Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Beltim Heri Susanto mengatakan mayoritas materi pemain futsal Porprov berusia muda. Atlet futsal yang terpilih merupakan pemain kelahiran tahun 2001 hingga 2005. “Awalnya kita pilih dan pelatih lokal 50 orang pemain, kemudian diambil hanya 27. Yang sisa 18 ini merupakan hasil pilihan dari coach Ade dan Coach Wahyu, kita tidak turut campur,” ungkap Heri, dilansir dari Kumparan. Seluruh pemain terpilih akan mulai diikutan dalam latihan insentif untuk persiapan Porprov. Latihan fisik dan teknik akan berlangsung hingga jelang Porprov 2022 mendatang. “Dibandingkan 3 tahun lalu saat persiapan Porprov 2018, kita agak susah cari pemain. Namun saat ini dengan liga futsal yang terus bergulir kita punya banyak pemain berbakat,” kata Heri. Saat Porprov V tahun 2018 di Bangka Tengah, tim futsal Kabupaten Beltim hanya mampu berada di peringkat ke 4. Namun untuk Porpov 2022 mendatang, Heri optimis tim futsal Kabupaten Beltim mampu minimal masuk babak final. “Saya rasa tim kita akan ikut Porprov nanti dengan lebih meyakinkan. Target kita final, dan Insyallah emas,” ujar Heri.

Taklukan SMAN 4 Samarinda 4-1, SMAN 8 Bekasi Kampiun Pocari Sweat Futsal Championship 2018

Salah satu pertandingan grand final di event Pocari Sweat Futsal Championship 2018, di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (18/11). (Dok. Pocari Sweat)

Solo- Bertanding di Gelanggang Olahraga (GOR) Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (18/11), tim futsal SMAN 8 Bekasi, Jawa Barat, berhasil menjadi kampiun Pocari Sweat Futsal Championship 2018. Mereka berhak membawa pulang Piala Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga). Di final, Bagas Wijaya dan kolega sukses membantai juara bertahan SMAN 4 Samarinda, Kalimantan Timur, dengan skor 4-1. Pencapaian wakil Bekasi sebagai juara baru di ajang kompetisi futsal pelajar paling heboh di Indonesia itu makin lengkap setelah Alip Setyo P didapuk menjadi Best Player, yang dipilih langsung oleh Kensuke Takahashi, Pelatih Futsal Tim Nasional Indonesia. Empat gol SMAN 8 Bekasi masing-masing dicetak, Bagas Wijaya (3 gol), dan Budi Alfatar (1 gol). Sedangkan satu-satunya gol SMAN 4 Samarinda dicetak Apriyanto Samuel Jaya. Kendati kalah, SMAN 4 Samarinda patut berbangga. Sebab, Apriyanto, yang merupakan kapten tim, berhasil menyabet predikat sebagai top skor dengan torehan 7 gol. Sedangkan SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya, Kota Tangerang, Banten, menempati juara 3, dan SMAN 12 Makassar, Sulawesi Selatan, harus puas sebagai juara 4. Selain memberikan hadiah kepada para juara, dan top skor, panitia juga menganugerahkan hadiah individu The Most Favourite Tim kepada SMAN 1 Cimahi, Jawa Barat. Tujuan Pocari Sweat mengadakan event ini guna mewadahi seluruh pelajar SMA di Indonesia agar mereka memiliki wadah menyalurkan bakat yang mereka miliki melalui sebuah kompetisi futsal pelajar bertaraf nasional. “Sudah ke-9 kalinya Pocari Sweat mengadakan Pocari Sweat Futsal Championship yang didukung penuh Kemenpora, dan menjadi konsistensi kami untuk menaungi seluruh pelajar di Tanah Air agar mereka dapat menyalurkan bakat terutama di cabang olahraga futsal,” ujar Ricky Suhendar, Marketing Directory PT Amerta Indah Otsuka, di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, seperti keterangan yang diterima nysnmedia, pada Senin (19/11). (Adt)

Futsal Championship 2018 Siap Dihelat, Konsistensi Pocari Sweat Jaring Atlet Dari Kalangan Pelajar

Mengusung tema 'Be The Next Athlete', final kompetisi futsal terbesar di Indonesia bertajuk 'Pocari Sweat Futsal Championship 2018' yang mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), siap dihelat di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 16-18 November. (Adt/NYSN)

Jakarta- Mengusung tema ‘Be The Next Athlete’, final kompetisi futsal terbesar di Indonesia bertajuk ‘Pocari Sweat Futsal Championship 2018’, siap dihelat di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 16-18 November. Pocari Sweat Futsal Championship 2018 adalah kompetisi futsal tingkat pelajar SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) terbesar yang diselenggarakan di 43 kota dengan proses seleksi Regional Match, serta dilanjutkan Match Nasional, dan diakhiri dengan Grand Championship. Event ini mewadahi puluhan ribu pelajar SLTA di seluruh Indonesia, menyalurkan bakat mereka lewat kompetisi futsal bertaraf nasional. Ricky Suhendar, Marketing Direktur PT Amerta Indah Otsuka, mengatakan antusiasme peserta berpartisipasi pada Pocari Sweat Futsal Championship, terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. “Sejak diadakan 9 tahun lalu, dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), jumlah sekolah yang berpartisipasi selalu meningkat. Pada 2017, kompetisi ini diikuti 773 sekolah, dan meningkat jumlahnya menjadi 897 sekolah pada 2018. ,” ujar Ricky, di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa (13/11). Diungkapkan Ricky, kompetisi futsal ini telah menjaring atlet-atlet berbakat yang berasal dari para pelajar di seluruh Indonesia. “Ini menjadi prestasi besar dan patut terus diselenggarakan sebagai wadah yang dapat menjaring bibit muda yang ada di Indonesia. Semoga kedepannya kami tetap konsisten mengadakan event ini,” tambah Ricky. Sementara itu, Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), sangat mengapresiasi inisiatif dan konsistensi Pocari Sweat yang memasuki penyelenggaraan ke-9. Menurut Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, event ini sekaligus sebagai upaya mendukung pembinaan dan regenerasi atlet, khususnya cabang olahraga futsal. “Ini sudah terlihat efeknya, karena beberapa atlet futsal yang tergabung di tim nasional (Timnas), seperti Ardiyansyah Runtuboy dan Rio Pangestu, merupakan hasil binaan kompetisi ini. Hal inilah yang mendasari Kemenpora untuk terus mendukung perhelatan ini sejak awal dilaksanakan,” jelas Imam. Kedepan, Menteri berusia 45 tahun itu berharap tak hanya Pocari Sweat, namun dunia usaha, swasta, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan semua pihak terkait bisa turut serta mendukung pembinaan olahraga khususnya para atlet. “Mereka dibina mulai dari awal pembibitan, pembinaan, pelatihan, dan pemberian apresiasi terhadap pencapaian prestasinya. Semoga Pocari Sweat Futsal Championship dapat terus diselenggarakan, dan menjadi wadah untuk menciptakan atlet-atlet handal di masa depan,” tukas Menteri yang hobi bermain bulutangkis itu. (Adt)

Tim Putri UNY dan UNS Bantai Lawan-lawannya, Langsung Pimpin Klasemen LIMA Futsal 2018

Rois Nurhidayah Safitri (5) skuat tim futsal putri Univ. Sebelas Maret Surakarta (UNS) sukses menyumbang sebuah gol, saat melumat tim tuan rumah Universitas Islam Indonesia (UII) dengan skor telak 16-1, pada laga perdana LIMA Futsal 2018 Java and Special Region of Yogyakarta Conferencem di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Yogyakarta. (LIMA)

Yogyakarta- Tim Putri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengawali dengan impresif laga LIMA Futsal: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference 2018. Pada Rabu (31/10), UNY mengalahkan Univ. PGRI Semarang (UPGRIS) dalam laga yang melibatkan banyak gol ini. UNY memborong tujuh dari sepuluh gol dalam duel di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Univ. Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Pemain UNY, Artika Novitasari (nomor punggung 16) membuka skor pada menit kedua. Naura Qatrunnada (15) membuat dua gol lagi bagi UNY di menit keempat dan ke-16 Namun, sebelum jeda antarbabak, Mufidatul Umah (25) memperkecil ketertinggalan semenit UNY kembali menggelontorkan empat gol lagi di paruh kedua. Ismi Nur Adizah (13) menyumbangkan dua gol [30′ dan 35′]. Dewi Setya Maharani (10) dan Sabrina Mutiara Firdaus Wibowo (5) menambah satu gol, masing-masing di menit ke-33 dan 37. UPGRIS menambah dua gol di babak kedua ini. Yuni Nur Afifah (5) mencetak gol di menit ke-25, disusul Mufidatul yang menorehan gol keduanya saat semenit sebelum bubar. Partai ketat juga terjadi pada pertandingan berikutnya. Bekal menjadi status tuan rumah, ternyata tak senantiasa memberikan keuntungan. Tim futsal putri Universitas Islam Indonesia (UII) merasakannya pada hari pertama LIMA Futsal: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference 2018, pada Rabu (31/10). Univ. Sebelas Maret Surakarta (UNS), terlalu tangguh dan melibas tuan rumah 16-1. UNS bahkan sudah menunjukkan keperkasaannya sejak menit awal. Tim dari Surakarta ini melesakkan 10 gol di babak pertama. UII hanya bisa memperkecil ketertinggalan dari kaki Vuan Maharani (9) di menit ke-17. UNS menambah setengah lusin gol lagi di paruh kedua. UII, di arena kebanggaan mereka, GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Yogyakarta, tak bisa menambah perbendaharaan gol mereka. Elen Yulianti (10) menjadi bintang dengan melesakkan lima gol. Dua pemain, yakni Zahra Juliashaputri Feriyanto (15) dan Renanda Kevin Selviana (9), mencetak trigol. Lalu Annisa Carollina (4) dan Erni Setyorini (19) menyumbangkan dua gol. Rois Nurhidayah Safitri (5) menambah sebuah gol. Kemenangan telak ini melesatkan UNS ke puncak klasemen Pul X. Duel berikutnya akan menarik. Dua tim yang telah membukukan sebuah kemenangan, UNS dan UNY, akan bersua pada Kamis (1/11). Di hari yang sama, UPGRIS akan menghadapi Univ. Gadjah Mada (UGM). UII baru akan melakoni partai kedua mereka pada Jumat (2/11), kontra UPGRIS. (Adt)

Jadi Runner-up di SYNC 2018, Saint John’s Catholic School Akui Kualitas Skuat SMA YP Karya

Kiper SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya Kota Tangerang (Hijau), saat menghadang pemain SMA Saint John’s Catholic School, dalam laga final ‘Saint John’s Youth Nation Cup (SYNC) 2018’ cabang futsal. SMA YP Karya menjadi juara, usai menang dengan skor telak 10-2, pada Selasa (23/10). (Riz/NYSN)

Serpong- SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya Kota Tangerang, Banten, menjadi kampiun di ajang ‘Saint John’s Youth Nation Cup (SYNC) 2018’. Tim futsal putra yang dimotori Bagus Setiadi itu, sukses mengalahkan SMA Saint John’s Catholic School, Serpong, dengan skor telak 10-2, di laga final, pada Selasa (23/10). Di partai krusial, pesta gol SMA YP Karya diawali oleh aksi Bagus yang melakukan tendangan terarah dan tepat bersarang disisi kanan gawang SMA Saint John’s Catholic School, membuat skor berubah 1-0. Gol yang diciptakan SMA YP Karya itu berhasil meruntuhkan mental bermain tim besutan Randy Djielyandi ini. Meski begitu, tim tuan rumah berusaha keras mengejar ketertinggalan. Sempat mendapatkan peluang, namun tembakan pemain SMA Saint John’s Catholic School masih jauh dari sasaran. Alih-alih mengejar ketertinggalan, justru gawang SMA Saint John’s Catholic School kembali bobol oleh sepakan Bagus. Bahkan tim sekolah yang berlokasi di Cipondoh, Kota Tangerang itu, kembali memanen gol masing-masing melalui Hasnan Habib, Ikhsan Nurhidayat, Abdul Kholis, dan Bagus. Babak pertama berakhir dengan skor 6-0. Memainan babak kedua, para pemain SMA Saint John’s Catholic School mencoba bangkit. Mereka menebar ancaman ke jantung pertahanan lawan. Hasilnya, Ariel Jetro Christo Manurung berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan. Skor berubah 1-6. Tak butuh waktu lama, SMA YP Karya mampu membalas lewat aksi individu Aris Sunandar. Satu gol kembali tercipta melalui kaki Bagus, yang tampil impresif sepanjang laga berlangsung. SMA Saint John’s Catholic School akhirnya berhasil memperkecil ketertinggalan melalui gol ‘hiburan’ dari pemain yang akrab disapa Thegar. Meski berada di atas angin, tim tamu tak mengendurkan serangan. Bahkan, mereka berhasil menambah dua gol lewat Dendi Nugraha Prasetyo, dan Hasnan Habib. Skor 10-2 untuk SMA YP Karya ini bertahan hingga wasit meniup pluit tanda pertandingan berakhir, sekaligus memastikan meraih gelar juara di ajang ‘Saint John’s Youth Nation Cup (SYNC) 2018’. Sedangkan posisi tiga diraih SMK Al-Amanah, Setu, Kota Tangerang Selatan, yang menang atas SMKN 1 Kota Tangerang, Banten. Randy, juru racik tim futsal SMA Saint John’s Catholic School, menyebut tim lawan memiliki kualitas permainan yang bagus. “Peluang di pertandingan tadi sebenarnya ada, tapi kami mengakui lawan memiliki kualitas pemain yang bagus, baik secara individu maupun tim,” ujar Randy, usai laga. Namun, ia tetap memberi apresiasi anak asuhnya yang berjuang keras di final ini. “Kami tetap apresiasi para pemain yang sudah berusaha dan berjuang dengan keras untuk bisa meraih kemenangan. Tapi, memang hasilnya belum maksimal. Kedepan, mereka harus lebih fokus,” lanjutnya. Sementara itu, Hikmat, arsitek tim futsal SMA YP Karya, mengaku belum puas terhadap penampilan Bagus Setiadi Cs. Sebab, menurutnya, para pemain belum menemukan lawan yang seimbang, sehingga kualitas permainan mereka bisa lebih teruji. “Belum puas 100 persen melihat penampilan mereka tadi. Karena mungkin lawan pernah mereka kalahkan disaat penyisihan, sehingga karena sudah tahu kemampuan lawan, jadi mereka menganggap remeh,” terang Hikmat. “Inilah yang membuat masing-masing pemain ingin menunjukkan skill pribadi, bukan secara tim. Mungkin lain cerita kalau misalkan lawan memiliki kemampuan di atas tim kami, bisa lebih teruji,” tambahnya. Di pertandingan lainnya, tim futsal putra SMP Annisaa Kota Tangerang Selatan, menyabet gelar juara usai menaklukan tuan rumah SMP Saint John’s Catholic School, dengan skor 7-2. Dan, peringkat ketiga direbut SMP Global Islamic School, Serpong, Tangerang Selatan, usai menyudahi SMP Ehipassiko, Serpong, Tangerang Selatan. Nur Illahi, pelatih tim futsal SMP Annisaa, mengatakan prestasi skuatnya itu sudah sesuai target. “Hasil ini sesuai target bahwa kami harus juara. Padahal, di babak penyisihan kami ketemu dan kalah dengan skor 1-3. Tapi, hari ini anak-anak bermain lebih lepas dan enjoy,” tutur pria yang juga guru pendidikan jasmani (Penjas) itu. Disisi lain, Randy yang juga menukangi tim futsal SMP Saint John’s, menegaskan timnya hanya kalah mental, dan tak beruntung. “Kami juara pool, dan lawan runner-up pada saat penyisihan. Mental kami jelek, beberapa kali kebobolan, akibat bola lambung dari kiper yang dilempar langsung ke pertahanan kami,” imbuhnya. “Dipertandingan tadi para pemain juga kurang siap, dan sering ragu-ragu, sehingga hasilnya kurang memuaskan. Yang pasti kualitas permainan mereka meningkat sejak dari penyisihan hingga ke final,” pungkas Randy. (Adt)

Takluk Dari SMA YP Karya 1-6, Finishing Touch Masih Jadi PR untuk Saint John’s Catholic School

Pemain futsal SMA Saint John’s Catholic School, Ananta (36), mengadang pemain SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya Kota Tangerang, di laga kedua event ‘Saint John’s Youth Nation Cup 2018’, pada Kamis (18/10). SMA Saint John’s menyerah dengan skor telak 1-6. (Riz/NYSN)

Serpong- Tim futsal putra SMA Saint John’s Catholic School dipaksa menyerah oleh SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya Kota Tangerang dengan skor telak 1-6, di laga kedua event ‘Saint John’s Youth Nation Cup 2018’, pada Kamis (18/10). Randy Djielyandi, Pelatih Futsal Saint John’s Catholic School, menilai timnya masih perlu perbaikan dan evaluasi. Menurutnya, finishing touch (sentuhan akhir) masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi tim yang berlokasi di kawasan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) itu. “Tim kami tak siap menghadapi SMA YP Karya di awal pertandingan. Apalagi lawan unggul cepat hingga babak pertama berakhir dengan skor 0-4. Bila di pertandingan tadi, kedua tim sama-sama memiliki banyak peluang. Memang lawan memiliki mental yang baik,” ujar Randy. “Secara keseluruhan semua bermain dengan baik, namun yang menjadi PR bagi kami adalah finishing touch terutama saat sudah menguasai bola di depan gawang lawan,” lanjutnya. Selain finishing touch, Randy menyebut defense juga menjadi hal yang penting bagi timnya dalam melakoni laga selanjutnya. “Karena kurang siap membuat defense juga tidak maksimal. Harusnya instruksinya A, tapi mereka malah melakukan B. Jadi di pertandingan selanjutnya mereka harus benar-benar siap segalanya,” tegas Randy. Sementara itu, Bagus Setiadi, Kapten Tim SMA YP Karya, menyebut bila rekan-rekannya bermain sangat baik pada pertandingan ini. “Nggak sia-sia juga kami latihan beberapa bulan untuk persiapan mengikuti event ini,” imbuh Bagus. Ia berpendapat lawan sebenarnya bermain sangat bagus, namun terdapat kelemahan pada defense, hal itu membuat timnya bisa menang besar di pertandingan ini. “Lawan mainnya sudah bagus, tapi defense mereka kurang rapi, dan tak terorganisir dengan baik, jadi mudah ditembus pertahanannya. Dan, bagi kami itu yang paling selain defense adalah komunikasi antar sesama pemain,” tukas Bagus. (Adt)

Punya Keuntungan Jadi Tuan Rumah, Donzol : Vamos Lolos Perempat Final AFC Futsal Club 2018

Pengamat sekaligus pelatih Futsal, Junika Rahmat Ramadhan atau Donzol memprediksi langkah Vamos Mataram di AFC CLub Championship 2018. (Pras/nysn)

Jakarta- Vamos Mataram menjadi wakil Indonesia dalam ajang AFC Futsal Club Championship 2018 yang berlangsung di Yogyakarta, 1-12 Agustus 2018. Turnamen yang diikuti 16 tim ini, Vamos tergabung dalam Grup A bersama Nagoya Oceans (Jepang), Dalian Yuan Dynasty (China), dan Victoria University College (Myanmar). Ini menjadi kesempatan kedua bagi Vamos, berlaga di AFC Futsal Club Championship, setelah musim lalu hanya mengakhiri turnamen di babak penyisihan Grup. Turnamen ini akan berlangsung di dua Gedung Olah Raga (GOR) yakni, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Yogyakarta, dan Amongrogo. Juara Liga Pro Futsal Indonesia akan menghadapi lawan berat di grup yaitu juara 3 kali AFC Futsal Championship asal Jepang Nagoya Ocean. Juara 2011, 2014 dan 2016 tersebut berada di Pot 2 dalam pengundian, dan masuk grup A bersama Vamos. Klub lainnya adalah juara Chinese Futsal League 2017- 2018, Dalian Yuan Dinasty. Dalian adalah mantan klub bintang Vamos FC, Bambang Bayu Saptaji. Bayu bermain untuk Dalian pada musim 2013-2014 dan berhasil meraih gelar juara bersama klub itu. Klub lainnya Vamos akan menghadapi klub asal Myanmar, Victoria University College. Klub ini juga harus diwaspadai mengingat dalam beberapa kali pertemuan klub atau timnas futsal Indonesia, sering mendapatkan kesulitan dari klub atau timnas Myanmar. Pengamat sekaligus pelatih Futsal, Junika Rahmat Ramadhan menyebut peluang Vamos berbicara lebih dalam event ini, sangat terbuka lebar. Bagi pria yang biasa disapa Doni Zola (Donzol), Vamos ternyata bakal memiliki beberapa keuntungan. “Vamos banyak keuntungan. Selain tuan rumah, jika Vamos memakai skuat Pro Futsal League 2018, maka peluang terbuka lebar bisa lolos fase grup,” ujar Donzol, pada Senin (21/5). Selain itu, terbiasa dengan atmosfir Futsal Indonesia, dan dukungan ekstra dari penonton, adalah faktor plus Vamos bakal melaju hingga fase perempat final. “Namun, saat lolos di 8 besar, laga akan lebih sulit, untuk Vamos bisa menembus ke semifinal,” pungkas penulis buku Total Futsal Donzol ini. (Dre) Jadwal AFC Futsal Club Championship 2018 Rabu, 1 Agustus 2018 GOR UNY Grup A Nagoya Oceans vs Dalian Yuan Dinasty Vamos Mataram vs Victoria University College GOR Amongrogo Grup B Al Dhafra FC vs Nafit Al Wasat Thai Son Nam vs Jeonju MAG FC Kamis, 2 Agustus 2018 GOR UNY Grup D Bank of Beirut vs AGMK FC Mes Sungun Varzaghan vs FC Sipar GOR Amongrogo Grup C Al Sailiya SC vs FC EREM Bluewave Chonburi vs Vic Vipers Jumat, 3 Agustus 2018 GOR UNY Grup A Victoria University College vs Nagoya Oceans Dalian Yuan Dinasty vs Vamos Mataram GOR Amongrogo Grup B Jeonju MAG FC vs Al Dhafra Nafit Al Wasat vs Thai Son Nam Sabtu, 4 Agustus 2018 GOR UNY Grup D FC Sipar vs Bank of Beirut AGMK FC vs Mes Sungun Varzaghan GOR Amongrogo Grup C Vic Vipers vs Al Sailiya FC Erem vs Bluewave Chonburi Minggu, 5 Agustus 2018 GOR UNY Grup A Vamos Mataram vs Nagoya Oceans Grup B Nafit Al Wasat vs Jeonju MAG FC GOR Amongrogo Grup B Thai Son Nam FC vs Al Dhafra FC Grup A Dalian Yuan Dinasty vs Victoria University College Senin, 6 Agustus 2018 GOR UNY Grup C FC Erem vs Vic Vipers Grup D AGMK FC vs FC Sipar GOR Amongrogo Grup C Bluewave Chonburi vs Al Sailiya Grup D Mes Sungun Varzaghan vs Bank of Beirut Rabu, 8 Agustus 2018 GOR UNY Perempat Final 1 Perempat Final 3 GOR Amongrogo Perempat Final 2 Perempat Final 4 Jumat, 10 Agustus 2018 GOR UNY Semifinal 1 Semifinal 2 Minggu, 12 Agustus 2018 GOR UNY 3rd Place Final

Sepekan di Purwokerto Bersama Pelatih Baru, Kiper Timnas Futsal Putri: Ada Kendala Bahasa

Kiper Timnas Futsal Putri asal Klub Kebumen Angels, Citra Adisti (1), saat berlatih di lapangan Score Futsal Stadium, Purwokerto, jelang TC dan seleksi. (bolalob.com)

Purwokerto- Usai dilantik menjadi pelatih baru Timnas Futsal Indonesia, Kensuke Takahashi langsung berangkat ke Purwokerto, untuk TC dan seleksi Timnas Futsal Putri, jelang event AFC Women’s Futsal Championship 2018, di Thailand Mei mendatang. Latihan sudah berjalan sepekan, dan dimulai sejak Selasa (3/4), di Lapangan Score Futsal Stadium, Purwokerto. “Saya selalu menekankan pada atlet untuk memberikan kinerja 110% setiap latihan, dan harus disiplin dalam melakukannya,” singkat sang pelatih. Dalam program latihannya, pelatih asal Jepang tersebut menekankan kedisiplinan. Lantaran prinsip ini, beberapa pemain merasa canggung, dengan gaya pria kelahiran Hokkaido ini. Maklum, selain ketat soal disiplin waktu, Kensuke konon juga menerapkan metode latihan fisik yang keras. Hal ini diungkapkan oleh pemain timnas asal klub Kebumen Angels, Citra Adisti. “Visinya dalam berlatih dan bermain bagus. Terutama disiplin latihan dan menjaga fisik. Tapi, karena beda bahasa, jadi penyampaiannya belum maksimal, meski ada penerjemah”, ujar Citra pada Jumat (6/4). Pada pekan awal TC, latihan dilaksankan tiga hari sejak Selasa-Kamis. Pada Jumat, (6/4) para atlet kembali dipulangkan ke klub masing-masing, mengingat Liga Futsal berlangsung di tiap akhir pekan. (Dre)

Tolak Timnas Putri, Tiga Pemain Ini Dapat Restu Manajer Bela Futsal

Kapten Timnas Futsal Putri Indonesia, Maulina Novryliani (9), yang menolak bergabung bersama Timas Putri Senior. (bolalob.com)

Jakarta- Pelatih Timnas Putri Senior, Satia Bagja, mengaku ada tiga pemainnya yang menolak bergabung dengan Srikandi Senor mengikuti TC di NYTC, Sawangan, Jawa Barat. Mereka adalah Suciana Yuliani, Rani Mulyasari, dan Maulina Novryliani. Ketiga pemain itu sedang berlaga di Liga Futsal Wanita Profesional Indonesia 2018. Satia menyayangkan penolakan mereka. Menurutnya ketiga pemain itu memiliki kemampuan individu yang baik, dan berpotensi membuat Timnas Putri Senior lebih kuat. “Secara tegas mereka menolak,” ucap Satia. “Jika untuk bangsa dan negara, kenapa menolak. Kami juga butuh pemain bagus lainnya,” ucap Satia menambahkan. Satia tak terlalu mengetahui apa penyebabnya ketiga pemain itu menolak panggilan timnas wanita Indonesia. Mantan asisten Rahmad Darmawan itu menyerahkan permasalahan ini kepada PSSI dan Federasi Futsal indonesia (FFI). “Jangan tanya saya, karena itu urusan antar federasi. Biar mereka yang menindaklanjuti tentang permasalahan ini,” ucap Satia. Namun, kondisi ini tak dipermasalahkan oleh manajer Timnas Putri Senior, Papat Yunisal. Papat menilai bila alasan ketiga pemain ini sudah ia pahami, karena disampaikan lewat keterangan resmi. “Sejak awal, mereka memilih aktif di cabor Futsal. Selain ada rutinitas event, mereka juga sudah terikat kontrak dengan klub,” jelas Papat pada Jumat (30/3). Dosen mata kuliah sepak bola di Kampus STIKP Pasundan, Cimahi ini, bahkan menilai mereka juga sudah ikut mengharumkan negara dalam event internasional. “Saat SEA Games 2017, mereka skuat utama peraih perunggu. Berprestasi artinya. Tak ada masalah. Biar sepak bola putri, mencari pemainnya secara natural lewat ajang sepak bola saja, meski tidak mudah,” tegasnya. (Art)

Kensuke Takahashi Jadi Pelatih Timnas Futsal, Sekjen FFI : Lagi Disusun Prosesnya

Kensuke Takahashi dikabarkan segera mengikat kontrak dengan Timnas Futsal Indonesia pekan ini. (net)

Jakarta- Nama pelatih asal Jepang, Kensuke Takahashi, dikabarkan segera menduduki kursi pelatih Timnas futsal Indonesia. Kabar itu disampaikan oleh salah satu tim Liga Futsal Jepang, Badral Urayasu, yang menyebutkan jika mantan pelatihnya itu segera menekan kontrak dengan timnas futsal Indonesia. Sebelumnya Kensuke memang dikabarkan menjadi salah satu calon pelatih timnas futsal Indonesia. Hal itu tak lepas dari Badral Urayasu dan federasi sepak bola Jepang (JFA) menawarkan Kensuke sebagai salah satu bentuk kerjasama dengan Federasi Futsal Indonesia (FFI). “Hari Kamis (29/3), saya akan ke Jakarta dan akan menandatangani kontrak dengan Federasi Futsal Indonesia di hari berikutnya,” kata Kensuke seperti dilansir dari laman resmi Bardral. Kensuke sebelumnya pernah datang ke Indonesia pada akhir 2016 untuk memberikan materi kepada dua tim futsal Tanah Air, Vamos Mataram, dan Mataram FC di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Meski belum mengiyakan status Kensuke, Sekjen FFI Edy Prasetyo, tak membantah bila nama pria Jepang 35 tahun itu akan segera menangani Timnas Futsal. “Nanti lah ya.. Kita susun dulu persiapannya. Nanti segera diberitahu,” ujar Edy pada Kamis (29/3), saat dikontak lewat ponselnya. Mantan pemain timnas futsal Jepang itu baru menjadi pelatih pada 2017 setelah memutuskan pensiun. Pada musim 2018, Kensuke akan menangani tiga tim sekaligus yakni AFC Futsal Women Championship, AFF Futsal Championship, dan Kualifikasi AFC U-20 Futsal Championship Zona Asean. (Art)

Wadahi Bakat Generasi Muda, FEB-Universitas Pancasila Gelar Kompetisi Futsal Antar SLTA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Jakarta menggelar kompetisi futsal antar sekolah. (Adt/NYSN).

Jakarta- Guna mewadahi bakat generasi muda, terutama dikalangan pelajar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pancasila (UP), Jakarta, menggelar kompetisi futsal antar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Kompetisi ini digelar selama dua hari, 10-11 Maret 2018, dan diikuti 17 tim yang berasal dari sekolah diwilayah Jakarta dan Depok. Mereka memperebutkan trofi dan hadiah jutaan rupiah. “Tujuan kompetisi ini adalah untuk mewadahi para pelajar sekaligus melampiaskan hobi dan bakat mereka dalam bermain futsal,” ujar Roy Christino Purbatua, Ketua Pelaksana Kompetisi Futsal FEB-UP, Sabtu (10/3). Ia menyebut pada tahun ini antusiasme peserta meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. “Kompetisi ini memang rutin diadakan setiap tahun. Kalau melihat dari jumlah peserta yang meningkat, ini menandakan antusiasme mereka sangat tinggi untuk mengikuti kompetisi futsal ini,” sambungnya. “Event kami gelar pada Sabtu (10/3) dan Minggu (11/3), agar tak mengganggu jadwal sekolah. Dan ini membuat jumlah peserta meningkat. Jika digelar hari biasa, bisa dipastikan kami juga tak akan mendapat izin pihak kampus maupun sekolah,” cetus pria yang juga menjabat sebagai Biro Minat dan Bakat Himpunan Mahasiswa (HIMA) Jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila itu. (Adt)

Dibantu Sponsor Jakarta, Tim JK Angels Tangsel Optimis Juarai WPFL 2018

Futsal-putri-JK-Angels

Tangsel- Women Pro Futsal League (WPFL) 2018 segera digelar pada 20-21 Januari di Yogyakarta. Segala persiapan tim, mulai intensif dilakukan menyambut WPFL 2018 ini. Namun, tak semua persiapan tim berjalan lancar. Seperti runner-up WPFL 2017, Jaya Kencana (JK) Angels yang bermarkas di Tangsel. Mereka masih terkendala dalam persiapan WPFL 2018. Manajer JK Angels, Budianto mengatakan, JK Angels berangkat ke WPFL 2018 dengan segala keterbatasan yang ada. Dua pemain kuncinya yakni Citra Adisiti dan Maulina Novryliani hengkang ke Kebumen Angels. Namun, JK Angels tetap optimis merebut titel juara WPFL 2018. “Selain pindahnya pemain kunci, kendala kami soal mepetnya finansial, sehingga kami mulai persiapan Desember hingga Januari,” ujar Budi, sapaan Budianto, pada Kamis (18/1). “Alhamdulillah ada sponsor yang mau bekerjasama dengan kami. Dari sponsor yang ada, semuanya dari Jakarta dapat mbantu persiapan kami,” tambah Budi. Ia berharap Pemkot Tangsel maupun perusahaan di Tangsel bisa bekerjasama dengan JK Angels. “Semoga ada pengusaha atau perusahaan dari Tangsel yang juga mau bekerjasama dengan JK Angels,” tutupnya. (pah)

Babar, Satu dari Segelintir Gadis Yang Berprestasi Dalam Olahraga Futsal

Babar-Futsal

Futsal wanita di Indonesia, bisa dikatakan masih sedikit peminatnya. Salah satunya adalah Bardina Desya Rahmah atau yang akrab disapa Babar. Melihat jumlah pemain futsal wanita yang sedikit, Babar tidak ragu untuk menekuni futsal. Berawal dari bermain sepakbola, Babar pun mencoba untuk terjun ke dunia futsal. “Dari kecil saya sudah suka main bola. Terus mencoba masuk ke dunia futsal dan ternyata sangat berbeda. Dulu juga masih sedikit pemain khusus wanitanya jika dibanding sekarang. Karena tidak banyak peminatnya, makanya saya terjun ke dunia futsal. Ternyata saya suka dan jadi hobi deh,”ujarnya Mahasiswi 20 tahun dari Universitas Negeri Jakarta ini, sudah menekuni futsal sejak duduk dibangku SMP. Sudah banyak turnamen yang ia ikuti, diantaranya, seperti membawa tim UNJ Women Futsal di Kejuaraan Nasional Brawijaya Malang, Liga Mahasiswa tahun 2017 dan 2016, International Sport Fiesta di Malaysia, dan masih banyak lagi. Selain itu, Babar juga memiliki pengalaman dimana ia menjadi anchor yang bisa menentukan kemenangan dari tim. “Selama pertandingan di event International Sport Fiesta, saya sebagai anchor bisa mencetak goal dan sebagai penentu kemenangan tim,”tuturnya Namun, sebagai seorang atlet terutama futsal, Babar tak jauh dari rasa lelah bahkan mendapatkan ejekan jika tidak menjuarai suatu pertandingan. “Ketika tidak menjuarai sebuah kejuaraan, pasti banyak ejekan atau hardikan. Kadang sudah capek abis pertandingan, namun harus latihan lagi. Harusnya refreshing, namanya atlet pasti ada jenuhnya,”tutupnya(put/adt)

Rutin Gelar Futsal U-18, Guna Jaring Pemain Berbakat Kewilayahan

Para-panitia-Turnamen-Futsal-Pemuda-05-Cup-III-U-18

Futsal sudah menjadi olahraga yang populer bagi semua kalangan, baik itu anak-anak, remaja hingga orangtua pun aktif bermain futsal. Maka dari itu, mulai banyak turnamen-turnamen guna menyalurkan hobi maupun bakat mereka dan juga menambah pengalaman. Seperti yang di lakukan oleh kumpulan pemuda yang berada di Pamulang Barat yang baru saja menyelesaikan Turnamen Futsal Pemuda 05 Cup III U-18 di Lapangan Pemuda 05 Jalan Kemuning II RT/RW 05/005, Pamulang Barat. Hampir sebulan pertandingan berjalan yang diikuti 32 tim dan dimulai sejak (25/11) lalu. Akhirnya, dua tim terbaik bertemu di final yang mempertemukan Gasad JR vs Lenong FC. Dalam partai final tersebut berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Gasad JR berkat gol yang dicetak oleh Lukman nomor punggung (9) pada babak pertama. Gasad JR berhak mendapatkan Piala bergilir Pemuda 05 Cup III Juara 1 yang diberikan oleh H Haryadi sebagai tokoh masyarakat dan mendapat uang pembinaan sebesar Rp 4 juta. Sedangkan juara 2 diberikan langsung oleh Malih Tolib sekalu mantan RT 005/05 Pamulang Barat dan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 2,5 juta dan piagam penghargaan. Dan, untuk juara bersama mendapat Rp.1 juta kepada Darussalam dan Bopang FC dari Pondok Cabe. Ketua Panitia Pemuda 05 Cup, Robby Maulidi Agustiar mengatakan kegiatan ini sudah yang ketiga kali. Tujuannya untuk mewadahi pemuda yang memiliki hoby dan kemampuan dalam bermain bola, tentu dengan pertandingan ini bisa memberikan banyak pengalaman bagi mereka. “Kegiatan ini yang diadakan pada tahun ketiga, setiap tahun kami mengelar ini dan diikuti berbagai tim se Kota Tangsel. Ajang ini selain mencari pengalaman juga memberikan tempat untuk mereka yang memiliki kemampuan bagus dalam bola,” katanya. Selain melibatkan pemuda, pihaknya juga melibatkan banyak tokoh masyarakat terutama para RT/RW setempat. Paling tidak mereka yang sudah banyak pengalaman berbagai hal bisa memberikan dukungan kepada generasi muda dalam melakukan hal-hal yang positif dan mengurangi kegiatan negatif. “Kami melibatkan banyak tokoh masyarakat setempat terutamanya para RT dan RW. Mereka menyematkan hadiah saat malam pengumuman pemenang. Ini menjadi, kesan yang menyenangkan bagi kami dan bagi orang-orang yang telah mendukung kegiatan ini,” tambahnya. Tokoh masyarakat setempat, H Haryadi mengatakan kegiatan positif harus diberikan ruang, mengapa karena untuk menyekat kegiatan negatif. Generasi muda saat ini rentan maka dari itu para orangtua dan para tokoh wajib memberikan dorongan kepada anak-anak muda untuk berkreatif. “Banyak hal yang dapat dipetik, selain menumbuhkan jiwa sportifitas, membangun mentalitas dan menciptakan kegiatan positif bagi generasi muda itu amat penting. maka kegiatan seperti ini harus digelar setiap tahun. Terlebih pesertanya cukup banyak se Tangsel,” saran H Haryadi. Ia mengajak kepada pemuda di kelurahan-kelurahan lain bisa melakukan hal serupa sebagai bentuk sumbangsih bagi perkembangan pemuda di wilayah Tangsel. Pemuda Tangsel harus menjadi generasi yang hebat dan berprestasi. “Pemuda Tangsel harus menjadi pemuda yang memiliki kemampuan baik sebagai generasi kedepan. Kembangkan bakat sesuai dengan kemampuan diri untuk mengisi hal-hal positif,” harapnya (pah/adt)

Eagle, Merek Sepatu Olahraga Lokal Yang Banyak Digunakan Di Indonesia

Eagle-Merek-Sepatu-Olahraga-Lokal-Yang-Banyak-Digunakan-Di-Indonesia-1

Bagi kamu pecinta olahraga pasti sudah tahu merek Eagle. Merek lokal yang memproduksi berbagai sepatu olahraga untuk lari, jogging, badminton dan futsal. Selain itu, Eagle juga memproduksi sepatu untuk sehari-hari dan sepatu sekolah. Eagle sudah berdiri sejak tahun 1986 dengan misi untuk menjadi merek terdepan di dunia olahraga. Dibawah naungan PT. Global Fashion Indonesia (GFI), Eagle saat ini masuk 5 besar top brand tahun 2017 untuk kategori sepatu olahraga. Eagle sempat tenggelam di tahun 2000, namun di tahun 2006 Eagle bangkit kembali dengan mengeluarkan inovasi-inovasi baru. Di tahun 2006 merupakan tahun bersejarah bagi merek Eagle, dimana Eagle memunculkan logo baru dan melakukan perubahan total untuk memperhatikan kualitas sepatu untuk menaikkan merek Eagle lebih jauh lagi. Eagle sudah mendukung berbagai kegiatan olahraga seperti Indonesian Youth Olympic Games di Singapura, Futsal competition 2010 di Medan, Aerobic Competion Tabloid Nyata Grup di Surabaya, Liitle League Baseball and Softball Jakarta tahun 2011 dan masih banyak lagi. Dengan mengedepankan kenyamanan pemakai, Eagle membuat sepatu dengan bahan karet yang bisa menyesuaikan bentuk kaki. Selain itu, sepatu Eagle memiliki lubang-lubang kecil sebagai sirkulasi udara agar terhindar dari bau kaki. Desain sepatu Eagle sangat bervariatif dan sangat berwarna. Tak hanya itu, sepatu Eagle sangat ringan dan lentur saat digunakan. Namun, untuk penggunaan yang rutin, sepatu Eagle kurang awet dan cocok digunakan hanya untuk berolahraga yang ringan. Merek Eagle menyasar kepada masyarakat menengah kebawah, sepatu Eagle dijual dari harga Rp. 149.900 hingga Rp. 499.000. Saat ini, sepatu-sepatu sudah banyak ditemukan di toko-toko olahraga, departemen store bahkan di berbagai situs penjualan online. Eagle merupakan salah satu  merek lokal yang bisa mendominasi di Indonesia. Nah,apa jenis sepatu Eagle favorit kamu? (put)

Animo Sangat Tinggi, Tujuh Universitas Ikuti LIMA Football

Tim-dari-LIMA-sedang-melaksanakan-pertemuan

Liga Mahasiswa (LIMA) ajang kompetisi bagi mahasiswa dengan tujuan untuk mempererat pertemanan antar universitas yang ada di Indonesia. LIMA mempunyai lima cabang olahraga (cabor) yakni renang, futsal, basket, bulutangkis dan renang. Nah, LIMA baru saja menggelar empat cabor yang dipertandingkan yaitu renang, futsal, basket dan bulutangkis, baik tingkat reguler maupun Nasional. Kali ini, LIMA menggelar LIMA Football dengan tajuk LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta and Nusantara Conference 2017 yang rencananya akan dilaksanakan di Stadion Universitas Indonesia (UI), Depok pada 16-23 November 2017. Management Consultant LIMA, Achmad Lanang mengatakan, alasan LIMA menggelar cabor sepakbola yakni untuk membantu sepakbola Indonesia lebih maju. Ditambah, animo dari Universitas yang sangat tinggi dalam cabor sepakbola. “Alasan mengapa LIMA membuka cabor sepak bola karena minat tinggi, dan juga sepak bola merupakan olahraganya Indonesia”, ujar Achmad. Sementara itu, Manajer Departemen Kompetisi dan Pertandingan LIMA, sangat senang melihat antusias universitas untuk mengikuti cabor sepakbola. Apalagi, banyak universitas yang sudah menantikan cabor sepakbola. “Ada peserta yang sudah menantikan pelaksanaan cabor sepak bola di LIMA. Mereka pun langsung mendaftarkan timya untuk mengikuti LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta and Nusantara Conference 2017 ini,” pukasnya. Tujuh universitas yang akan mengikuti LIMA Football yakni Unviersitas Budi Luhur, Universitas Pelita Harapan, Universitas Indonesia, Universitas Muhamadiyah Jakarta, Universitas Trisakti, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Islam Indonesia (Yogyakarta).(pah/adt)

Futsal: SMAN 3 Tangerang Selatan Unggul 5-1 Atas SMK Yapipa

SMAN-3-vs-Yapipa

Pertandingan futsal di event olahraga FUSION SMAN 7 Tangerang Selatan, tengah memasuki babak penyisihan menuju semi final. Pertandingan pertama hari ini (13/11) dibuka oleh SMAN 3 Tangerang Selatan melawan SMK Yapipa. SMAN 3 Tangerang Selatan yang berhasil menang dengan skor 5-1. Di buka oleh gol Adi, dengan nomor punggung 77 menyumbangkan gol pertama di 5 menit awal. Tak lama kemudian, Adi berhasil memberikan gol kedua setelah kiper dari SMK Yapipa lengah. Gol ketiga diberikan oleh pemain bernomor punggung 10, dan selang beberapa saat, Adi kembali membobol gawang dan memberikan gol keempatnya. Dibabak kedua, SMK Yapipa berhasil membalaskan dendamnya dengan membobol gawang SMAN 3 Tangerang Selatan, dan memberikan gol pertama untuk SMK Yapipa. Pertandingan babak kedua ditutup dengan gol kelima dari Ridho untuk SMAN 3 Tangerang Selatan.(put/adt)

Jangan Menyesal, Gunakan 5 Tips Ini Untuk Memilih Bola Futsal Yang Berkualitas

Jika Kamu salah satu orang yang ingin beli bola futsal, jangan lewatkan untuk membaca artikel kali ini! Dalam membeli bola futsal dibutuhkan juga skill dasar dalam memahami mana bola yang berkualitas. Bola sangat berpengaruh loh dalam keuntungan tim futsal Kamu. Awet atau tidaknya bola yang dimiliki, sebenarnya tergantung dari kualitas bola yang Kamu pilih. Maka itu, ini dia tips yang tepat buat Kamu dalam memilih bola futsal yang berkualitas: 1. Ketahui Arti Approved & Inspected Umumnya bola futsal itu dilihat dari 2 jenis tulisan yaitu approved dan inspected.  tulisan approved berarti bola tersebut digunakan untuk pertandingan resmi. Sedangkan inspected dikategorikan sebagai bola standar. Satu lagi, Kamu juga harus tau merek-merek brand bola futsal yang terdapat di pasaran, seperti Molten,Mitre, Mikasa, Adidas, Nike, Proteam, dan lainnya.

Gadis Cantik Ini Telah Buktikan, Olahraga Futsal Bukan Hanya Untuk Laki-Laki

Siti-latifah-futsal

Olahraga futsal memang identik dengan olahraga yang biasa dimainkan oleh laki-laki. Namun, hal tersebut sudah dipatahkan oleh Siti Latipah Nurul Inayah atau yang akrab disapa Uyung. Uyung merasa tertantang untuk bermain olahraga futsal yang dianggap sebagai olahraga untuk laki-laki. Bahkan ia mampu buktikan dirinya menjadi pemain terbaik futsal putri pada ajang Liga Mahasiswa (LIMA) lalu. “Alhamdulilah tentunya saya sangat senang menjadi yang terbaik menurut peniliaian orang lain. Hal tersebut membuat saya lebih semangat lagi dalam bermain futsal. Saya gak nyangka karena menurut saya masih banyak pemain yang memiliki kemampuan diatas saya. Futsal itu juga olahraga untuk laki-laki, maka dari itu saya merasa tertantang jika saya sampai bisa bermain futsal.” Ujarnya kepada nysnmedia.com. View this post on Instagram A post shared by Siti Latipah Nurul Inayah (@_uyung) Mahasiswi Universitas Pendidikan Bandung ini menceritakan awal mula bisa terjun ke olahraga futsal. “Awalnya waktu SMP saya ikut ekskul basket tetapi diminta oleh guru olahraga saya untuk tanding futsal di turnamen pertama saya. Saya mendapat penghargaan pemain terbaik juga. Jadi saya melanjutkan futsal dan meninggalkan basket.” Ucap mahasiswi tingkat akhir jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi ini. Uyung juga pernah mengikuti beberapa turnamen seperti Liga Futsal Professional 2016 dan 2017, diantaranya Brawijaya National Futsal Champhionship dan Asean Football Federation (AFF) Club Championships 2015. Tak hanya itu, ia juga menceritakan bagaimana cara menyeimbangkan kuliah yang harus ia selesaikan dengan futsal. “Dulu kuliah saya agak terbengkalai tapi alhamdulilah saya bisa mengatasinya jadi gak ada masalah lagi soal kuliah dan futsal yang sekarang seimbang dan aman. Futsal juga membuat saya banyak cuti, otomatis saya meninggalkan kuliah. Tapi jika mampu jalin komunikasi baik dengan dosen, sangat bisa diatasi. Misalnya ganti kehadiran dengan tugas atau dengan sistem perkuliahan online. Namun saya juga mengerjakan tugas disela waktu istirahat.” tutupnya. (put/adt)

Walau Sering Duduk Di Bangku Cadangan, Tidak Menggoyahkan Semangat Anak Ini Hingga Dinobatkan Sebagai Kiper Terbaik

Cesar, Kiper STIE BP yang berhasil mendapatkan predikat kiper terbaik pada ajang LIMA Futsal Nationals 2017

Menjadi pemain cadangan bukanlah hal yang dapat menurunkan semangat dalam bermain futsal, duduk di bangku cadangan dapat di sebut juga dengan memainkan strategy membaca stamina lawan, ataupun persiapan kekuatan untuk menyerang lawan. Meski tidak sering diturunkan ke lapangan, pemuda yang memiliki nama Cesar tidak patah arang bahkan ternyata ia berhasil dinobatkan sebagai kiper terbaik pada turnamen Liga Mahasiswa. “Saya sempat menjadi cadangan saat bermain di regional Jakarta, bahkan saya jarang di mainkan. Lalu saya mendapatkan motivasi-motivasi dari teman-teman saya. Saya juga berfikir, gak mungkin kaya gini aja, dan hidup tuh harus berkembang. Akhirnya, saya selalu latihan tambahan seperti di rumah joging pagi, skiping dan yang paling penting berdoa.” ujarnya kepada nysnmedia.com. Tak hanya menjadi kiper terbaik, Cesar dan timnya dari STIE Bhakti Pembangunan juga mendapatkan juara 1 pada Liga Mahasiswa (LIMA). “Sangat senang sekali rasanya dan akhirnya kampus saya bisa mencetak sejarah dengan menjuarai LIMA Futsal nasionals 2017. Sebelumnya belum pernah menang dan selalu gagal di semifinal jadi tidak lolos ke nasional.” ucapnya Cesar juga menuturkan pengalamannya ketika sempat tertinggal jauh saat melawan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). “Pertandingan yang paling seru tuh pada saat lawan UNY. Kami sempet tertinggal 4-1 dan alhamdulilah di kasih motivasi, jadi anak-anak bisa kembali semangat. Akhirnya score berubah menjadi 6-5 untuk kampus saya.”lanjutnya Cesar juga menceritakan tentang perasaannya disaat harus membangkitkan semangat untuk mengejar skor yang tertinggal. “Saya berfikir udah jauh-jauh ke sini masa sih mau sia-sia, dan kesempatan itu engga akan datang 2 kali. Terus anak-anak juga termotivasi oleh kapten saya. Alhamdulilah skor bisa berubah. Saat itu saya bermain sambil meneteskan air mata, karena saya bermain dengan setulus hati. Di futsal, score berapa aja bisa berubah asalkan kita yakin, semangat dan percaya diri.” tutup Cesar (put/adt)