Sempat Tak Ada Ongkos, Anak Tukang Becak Raih Emas di Open Turnamen Karate

Sempat Tak Ada Ongkos, Anak Tukang Becak Raih Emas di Open Turnamen Karate

Sebagai generasi muda dan generasi penerus bangsa, harus terus aktif, kreatif dan memiliki semangat yang besar. Semangat besar generasi muda inilah yang ditunjukkan pada akademik maupun non akademik yang juga sangat penting bagi generasi muda. Baik akademik maupun non akademik, untuk mendapatkan yang terbaik keduanya tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit. Meskipun begitu, sebagai generasi muda, keterbatasan perekonomian yang memaksa untuk memendam cita-cita tetap bisa dilewati dengan niat dan semangat. Seperti M Akbar Perwira, di tengah keterbatasan perekonomian keluarganya, tidak membuatnya putus semangat. Ia tetap mampu mempersembahkan prestasi dan mengharumkan nama daerahnya. Anak dari seorang tukang becak di Kota Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) ini, berhasil meraih juara dan meraih emas dalam kejuaraan Open Turnamen Karate Piala Kapolresta Barelang, Batam, yang digelar 20-22 Oktober 2022 lalu. Senpay Dessy Amalia, satu di antara pelatih M Akbar di Osamu Karate Dojo mengatakan, M Akbar adalah seorang atlet binaan Osamu Karate Dojo sejak tahun 2019 dan hampir tidak jadi berangkat karena keterbatasan biaya. Mempertimbangkan prestasi yang telah diperlihatkan oleh M Akbar, dana bantuan bagi atlet yang kurang mampu diberikan kepada M Akbar. “Alhamdulillah, dari dana pribadi dan ada bantuan dari rekan untuk membantu satu anak yang keterbatasan ekonomi,” jelasnya. “Karena Akbar anaknya cukup berprestasi, akhirnya kita paksakan untuk tetap berangkat,” tutupnya. Ini juga merupakan semangat yang dimiliki oleh M Akbar Perwira untuk tetap semangat mengikuti kejuaraan. Hingga berbuah manis dengan membawa pulang penghargaan atau meraih emas.

Perguruan Shokaido Saring Karateka Indonesia lewat Kejurnas

Perguruan Shokaido Saring Karateka Indonesia lewat Kejurnas

Perguruan Karate Shokaido (Shotokan Kandaga Indonesia) akan menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Markas Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat pada 23-25 September mendatang. Event ini terselenggara setelah dua tahun tertunda akibat pandemi covid-19. Shokaido merupakan salah satu perguruan karate yang berada di bawah naungan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki). Ketua Pelaksana Kejurnas Shokaido 2022, Rocky Pesik mengatakan, kejuaraan itu diperkirakan bakal diikuti hingga 800 karateka dari seluruh Perguruan Shokaido yang tersebar di 27 provinsi. “Yang akan turun dalam Kejurnas 2022 ini adalah para karateka terbaik dari tiap provinsi karena sebelumnya di masing-masing provinsi telah diadakan kejuaraan daerah shokaido,” kata Rocky saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/9/2022). “Ketika nanti kami mendapat juara di Kejurnas, kami akan mengirimkan mereka sebagai wakil kami ke berbagai pertandingan lain yang skalanya lebih besar. Selain itu, mereka juga bisa tampil dalam Kejurnas PB Forki,” tambahnya. Tak hanya itu, para juara Kejurnas Shokaido 2022 nantinya juga berpotensi untuk mewakili Indonesia dalam ajang Kejuaraan Dunia Karate SKIF (Shotokan Karate-do International Federation) di Jepang pada 2023. “Kami memiliki afiliasi dengan Jepang Shotokan Karate-do. Empat tahun sekali, SKIF mengadakan kejuaraan dunia dan pada 2023 nanti akan diadakan di Jepang. Kami berencana untuk mengirimkan atlet kami yang juara di kejurnas ini untuk mewakili Indonesia,” jelas Rocky yang juga Ketua Pengurus Shokaido DKI Jakarta. Kejuaraan Dunia SKIF terakhir kali bergulir di Republik Ceko pada 2019 silam. Saat itu, sejumlah atlet Indonesia turut berpartisipasi dan berhasil pulang sambil membawa dua medali emas dan tiga medali perunggu. “Jadi kami memiliki target menyamai atau melebihi capaian Kejuaraan Dunia 2019,” ucap Rocky. Sekretaris Jenderal PB Shokaido, Asril Azhari menambahkan, kategori pertandingan Kejurnas Shokaido edisi kedua ini bakal menyesuaikan dengan regulasi dari PB Forki, yakni mulai dari kategori pra-usia dini (5 tahun) hingga senior (21 tahun). Untuk nomor pertandingannya, terdapat kata dan kumite.

Dibuka Menpora, INKAI Gelar Kejurnas ALT CUP IV 2022

Dibuka Menpora, INKAI Gelar Kejurnas ALT CUP IV 2022

Setelah dua tahun tertunda karena pandemi, Kejurnas Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) kembali digelar. Kejuaraan Nasional (Kejurnas) INKAI Albert Lumban Tobing (ALT) Cup IV 2022 diikuti karateka dari seluruh Indonesia. “Atlet-atlet karate khususnya INKAI harus memberikan prestasi hingga tingkat dunia,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, di Jakarta, Sabtu (27/8/2022). Ia mengatakan, ada negara kecil dengan jumlah penduduk hanya 2 juta jiwa namun mempunyai prestasi olahraganya yang luar biasa yaitu Jamaika. “Kami berharap dari event ini melahirkan atlet-atlet dunia khususnya dari INKAI,” kata Zainudin. Ketua panitia Kejurnas ALT CUP IV 2022, Kolonel Laut (S) Ferry Mulyadi Arifin mengatakan, kejurnas digelar keempat untuk menghormati sang pendiri, Albert Lumban Tobing. Selain itu, menjadi sarana untuk bertemu dan mengasah keahlian dan pengetahuan dalam olahraga bela diri Karate semua anggota. Menurut dia, ada banyak nomor yang dipertandingkan dalam Kejurnas yang digelar hingga 28 Agustus besok. Lebih 300 nomor pertandingan, baik Kata maupun Kumite. Dari pemula, kadet, junior, under 21, dan senior. “Dari event ini kami mencari wakil-wakil INKAI yang nantinya akan bertanding di kejuaraan nasional karate dari Forki (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia),” ujarnya. Hal yang sama diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat INKAI, Laksamana Muda TNI Ivan Yulivan. Dia mengatakan, kejuaraan ini digelar untuk mencari atlet terbaik di kelasnya masing-masing. Para pemenang di setiap nomor kompetisi selanjutnya akan dikirim untuk mengikuti Kejurnas PB Forki. “Melalui kejuaraan ini, kami mencari bibit atlet berprestasi dengan sasaran diberangkatkan ke Kejurnas Forki. Kami akan saring jadi sekitar 90 atlet terbaik dari kejuaraan ini,” katanya.

Cetak Atlet Berkualitas, INKAI Klungkung Gelar Kejuaraan Karate

Cetak Atlet Berkualitas, INKAI Klungkung Gelar Kejuaraan Karate

Menjelang pelaksaan kejuaraan Karate INKAI Dandim Klungkung Cup I 2022 antar Dojo Bali Timur, Klungkung, Gianyar dan Karangasem, INKAI Klungkung pun terus menggeber pembinaan dan pengembangan karateka muda. Ketua INKAI Klungkung, Anak Agung Gde Bagus Mahendra Putra menjelaskan bahwa pihaknya akan melaksanakan Kejuaraan Karaten INKAI Dandim Klungkung Cup I 2022 antar Dojo Bali Timur, Klungkung, Gianyar dan Karangasem pada tanggal 15 Mei 2022 mendatang dan mengambil tempat di GOR Swecapura. Dengan mengambil tema ‘Mewujudkan Generasi Karate Yang Memiliki Kapasitas Fisik dan Mental Bushido Yang Berprestasi’, kejuaraan tersebut digelar sebagai ajang silaturahmi antar karateka INKAI se- Bali. “Juga sekaligus untuk pembinaan dan pengembangan atlet karateka INKAI muda sebagai bagian dari pencarian atlet baru untuk INKAI Klungkung yang berada dibawah naungan FORKI Klungkung dan juga menjaring atau menyiapkan karateka-karateka muda INKAI Klungkung lebih berprestasi menuju ajang pertandingan Regional maupun Nasional,” tegasnya Jumat (6/5). Agung Mahendra juga menambahkan diselenggarakan kejuaran Karate INKAI tersebut adalah untuk menjaring bibit atlet sejak dini dan mempersiapkan atlet-atlet terbaik Klungkung untuk menghadapi kejuaran nasional maupun internasional. “Ini juga momen untuk mempersiapkan atlet-atlet terbaik Klungkung untuk berlaga di kejuaraan nasional maupun internasional, sehingga bisa memberikan penampilan terbaiknya,” lanjutnya. Adapun kejuaraan Karate INKAI Dandim Klungkung Cup I 2022 ini dapat diikuti dengan beberapa persyaratan, diantaranya mengikuti ajang Latih Tanding cabang INKAI di bawah naungan Inkai Klungkung, Gianyar, Karangasem dan mendapat rekomendasi dari pengurus INKAI cabang masing-masing. “Batas akhir pendaftaran itu hari Sabtu 7 Mei 2022, kemudian Technical Meeting, hari Minggu 8 Mei 2022,” sebutnya. Lebih lanjut dirinya menjelaskan jika kelas yang dipertandingakan adalah: Pra usia dini 6 tahun (kelahiran 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015) Usia 7 tahun (kelahiran 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014) Usia dini 8 tahun (kelahiran 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013) Usia 9 tahun (kelahiran 1 Januari 2012 – 31 Desember 2012) Prapemula 10 tahun (kelahiran 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011) Usia 11 tahun kelahiran (1 Januari 2010 – 31 Desember 2010) Pemula usia 12 tahun (kelahiran 1 Januari 2008 – 31 Desember 2008) Usia 13 tahun (kelahiran 1 Januari 2009 – 31 Desember 2009) Cadet usia 14 tahun (kelahiran 1 Januari 2007 – 31 Desember 2007) Usia 15 tahun (kelahiran 1 Januari 2006 – 31 Desember 2006) Junior 16 tahun (kelahiran 1Januari 2005 – 31 Desember 2005) Usia 17 tahun (kelahiran 1 Januari 2004 – 31 Desember 2004)

Gelar Kejurnas Khusus Wanita, Lebih dari 440 Karateka Berebut GKR Hemas Cup 2018

Ketua Pengprov Inkai DIY, Budi Wibowo (tiga dari kanan), mengepalkan tangan didampingi sejumlah panitia Kejurnas Karate Wanita GKR Hemas Cup 2018, usai sesi jumpa pers di Pendopo Dinas Kebudayan Provinsi DIY, pada Jumat (21/12). Event ini bakal diikuti 440 karateka wanita dari 35 dojo se-Indonesia. (suaramerdeka.com)

Yogyakarta- Terobosan berani dan terbaru dilakukan Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Karate do Indonesia (Inkai) DIY dalam menggelar kejuaraan. Kali ini berlevel kejuaraan nasional (kejurnas), sebuah even untuk karateka wanita digelar untuk pertama kalinya. Bertajuk GKR Hemas Cup 2018, berlangsung 22-23 Desember, di GOR Amongrogo, even ini diikuti lebih dari 440 karateka putri se Indonesia. “Kami bangga bisa mewujudkan keinginan sejak lama dengan menggelar kejuaraan yang semua pesertanya atlet putri,” kata Ketua Umum (Ketum) Pengprov Inkai DIY, Budi Wibowo, pada Jumat (21/12). Penyelenggaraan turnamen yang tajuknya diambil dari nama permaisuri Kraton Ngayogyakarta itu, ungkap pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kebudayaan DIY dan Asisten Perekonomian & Pembangunan Sekda DIY, sekaligus menggandeng dan berkolaborasi dengan sejumlah perguruan karate lainnya. “Kami bangga, karena kejurnas karate khusus wanita ini, terselenggara bersama beberapa perguruan, semua berkolaborasi di sini. Meski lahir dari INKAI, pesertanya tidak dibatasi dari perguruan kami saja, tapi juga seluruh perguruan yang terdaftar resmi di Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI),” papar dia. Sedangkan dasar pengambilan nama GKR Hemas, kata Budi lebih kepada sosok dari istri Sri Sultan Hamengkubuno X tersebut. “Karena beliau permaisuri raja, peraih bintang maha putra dari presiden dan anggota DPD RI. Kami rencanakan kegiatan ini akan digelar dua tahun sekali dan memperebutkan piala bergilir,” jelas Budi. Sementara Ketua Panitia GKR Hemas Cup, Anisa Chairuna Hasan Murti menyatakan, ada dua nomor yang dipertandingkan di kejuaraan kali ini. Selain nomor festival (pemula), terdapat nomor open. Kategori festival, jelasi Anisa, untuk para karateka pemula, yang baru enam bulan, atau satu tahun, menggeluti karate. “Jumlah pesertanya sekitar 440 karateka. Sejauh ini, kontingen terjauh berasal dari FORKI Makasar dan Palembang. Adapun terbanyak yakni dari Klaten dengan 60 karateka putri,” tandas dia. Kejurnas ini mempertandingkan 40 kelas, termasuk kata perorangan dan kumite beregu, dari 35 tim (dojo) se Indonesia. Tak sampai disitu, kejuaraan ini tak hanya diikuti oleh sejumlah atlet lokal, namu juga diikuti sejumlah atlet nasional. “Ada beberapa karateka nasioanl yang turun di PON 2016, juga ambil bagian di gelaran ini. Selain peserta adalah wanita, nantinya, wasit yang memimpin juga wanita,” pungkasnya. (Adt)