Indonesia Berhasil Mendobrak Sejarah Polo Air Dengan Mengalahkan Singapura di SEA Games 19, Medal Emas Kini Tinggal Selangkah

Tim Polo Air berhasil menumbangkan Singapura di Sea Games 2019. (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama)

Indonesia mengukir sejarah sebagai tim pertama yang berhasil mengalahkan Singapura di ajang SEA Games, kamis (28/11/19) lalu. Dengan hasil ini maka tim Polo Air putra akan berpeluang merebut medali emas pertama bagi Indonesia pada SEA Games 2019 ini Indonesia berhasil menumbangkan tim Polo Air Singapura dengan skor 7-5 di New Clark Aquatic Centre, Filipina. Skor disumbangkan oleh Ridjkie Mulia, Delvin Feliciano, dan Silvester Goldberg masing-masing dengan dua gol, sementara Yusuf Budiman berhasil mencetak satu gol. Hasil pertandingan ini akan tercatat dalam sejarah sebagai kekalahan pertama tim Singapura yang merupakan tim terkuat di Asia Tenggara yang juga selalu merebut juara di cabor ini sejak ajang SEA Games 1965. Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie langsung memberikan apresiasinya kepada para pemain melalui video call. “Alhamdulillah, Alhamdulillah. Saya ucapkan terima kasih atas kerja kerasnya. Saya sampai sujud syukur saat memimpin Rapimnas Kadin. Pas mau rapat saya sampai ga bisa fokus, karena mau nanya skornya berapapun takut,” ungkap Anindya yang dilansir dari detik sports. “Sekali lagi terima kasih kalian telah membuat sejarah sebagai negara pertama yang mengalahkan Singapura. Besok masih ada satu pertandingan lagi melawan Malaysia, tetap fokus. Selamat ya tim, dan juga Bang Deddy serta semua pihak yang telah membantu,” ujarnya. Indonesia saat ini berada di puncak klasemen dengan total lima poin dari tiga pertandingan sedangkan filipina dan singapura ada di urutan 2 dan 3 dengan masing-masing memiliki poin sebanyak tiga dari dua laga. Puncak kemenangan akan terjadi apabila Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia di laga terakhir ayang akan di gelar Jumat (29/11/19) sore ini. (IHA)

Langkah Berat Timnas Basket Putri 3X3 Di Piala Dunia, Butuh Dua Kemenangan Ke Babak Selanjutnya

Fanny Kalumata (putih) dkk wajib menang saat berjumpa Italia dan Turkmenistan, jika ingin lolos ke babak selanjutnya di FIBA 3X3 World Cup 2018, di Manila, Filipina. (FIBA 3X3).

Jakarta- Timnas basket putri 3X3 Indonesia butuh dua kemenangan jika ingin lolos ke babak selanjutnya pada Kejuaraan FIBA 3X3 World Cup (Piala Dunia) 2018, di Manila, Filipina. Skuat putri diperkuat Fanny Kalumata (Tenaga Baru Pontianak), Jovita Elizabeth (Surabaya Fever), Husna Latifah dan Yusranie Assipalma (Merpati Bali). Langkah berat itu harus dilalui Fanny dan kawan-kawan menyusul dua kekalahan beruntun atas Republik Ceko dan Malaysia. Di babak penyisihan, srikandi Merah Putih masuk di grup A bersama Republik Ceko, Malaysia, Italia, dan Turkmenistan. Di laga pertama, Indonesia sudahharus mengakui ketangguhan Republik Ceko dengan skor 11-22. Di laga ini, Indonesia bermasalah dengan akurasi, karena bisa membuat 24 tembakan, namun hanya 10 tembakan yang sukses memundi poin. Ini diperparah dengan 9 turn over. Jovita mencetak enam poin, dan Yusranie menyumbangkan tiga poin pada laga itu. Sebaliknya, Negara Eropa Tengah itu memaksimalkan permainan melalui Ramona Hejdova dan Ramona Stehlikova yang mencetak masing-masing 7 poin. Pada laga kedua, Indonesia tampil lebih baik saat berjumpa Malaysia. Bahkan, pertandingan berjalan seimbang. Jovita kembali menjadi penyumbang poin terbanyak dengan 7 poin. Namun tembakan forward dari Negeri Jiran Fook Yee Yap yang sukses membukukan 12 poin berasal dari 4 tembakan 1 poin, dan 4 tembakan 2 poin, akhirnya membuat Indonesia dipaksa menyerah dengan skor 14-21. Hasil itu membuat Indonesia harus berjuang keras disisa dua pertandingan berikutnya, pada Senin (11/6), bila ingin lolos ke babak selanjutnya saat berjumpa Italia yang pernah menembus 8 besar di Piala Dunia 3X3 pada 2017, dan Turkmenistan. Persiapan Fanny dan kawan-kawan di ajang ini memang tidak maksimal. Mereka hanya butuh kurang dari 1 minggu mempersiapkan diri jelang event FIBA 3X3 World Cup setelah ditunjuk menggantikan Venezuela yang mundur akibat terkendala visa. (Adt)

Ujicoba Persiapan Asian Games di Filipina, Timnas Panjat Tebing Kawinkan Medali Emas

Atlet nomor combined meraih dua emas dan satu perak di ajang 'Zero Gravity Bouldering Competition 2018', di Bonifacio High Street, Filipina, 19-20 Mei 2018. (fpti)

Jakarta- Prestasi membanggakan ditorehkan tim nasional (Timnas) panjat tebing Indonesia. Berlaga pada kompetisi bertajuk ‘Zero Gravity Bouldering Competition 2018’, di Bonifacio High Street, Manila, Filipina, 19-20 Mei, Seto dkk sukses membawa pulang dua medali emas dan satu perak. “Medali emas disumbangkan Seto di nomor Men’s Open Competition dan Widia Fujiyanti di nomor Women’s Open Competition. Seto mencatat tiga top dan empat zone, sementara Widia tiga top dan tiga zone,” ujar Judistiro, Pelatih Combined Indonesia, Senin (21/5). Ia melanjutkan untuk perak diraih Ndona Nasugian di nomor Women’s Open dengan dua top dan dua zone. Sementara, pemanjat keempat atas nama Kiromal Katibin harus puas berada diurutan keempat untuk nomor Men’s Open setelah Seto, Gerald Verosil (satu top dan empat zone), dan Iman Lorenzo Mora (Filipina). Judistiro menjelaskan Kiromal menorehkan satu top dan tiga zone sama seperti Iman. Namun, ia kalah dalam percobaan ke top. Sedangkan posisi ketiga untuk nomor putri ditempati Milky Mae Tejares dari Filipina dengan satu top dan dua zone. Event itu sekaligus ajang ujicoba memantapkan persiapan menuju Asian Games 2018. Pada event di Filipina, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengirim empat atletnya guna menjajal latihan selama mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di kawasan kompleks Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Waktu yang semakin dekat dengan pelaksanaan pesta multievent olahraga negara-negara se-Asia, Agustus-September mendatang itu membuat semua cabang olahraga (cabor) berupaya untuk semakin mematangkan persiapan. “Pencapaian dua atlet tersebut sesuai dengan harapan pelatih. Terlebih, tim combined baru bergabung ke Pelatnas pada Februari 2018,” cetus Triyanto Budi, Pelatih Combined Indonesia lainnya. (Adt)