Target Azzahra Untuk Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi

Target Azzahra Untuk Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi

Perenang muda Indonesia, Azzahra Permatahani, terus mempersiapkan dirinya untuk mengikuti dua kejuaraan multi ajang penting di tahun ini yakni, Olimpiade Tokyo dan Sea Games Hanoi. Gadis kelahiran Jakarta, 7 Januari 2002 ini menjelaskan, dirinya memiliki target yang ingin dicapai. Azzahra mengaku target utamanya untuk dua Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi mendatang ialah memperbaiki catatan waktunya. Maka dari itu, saat ia terus berlatih mengembalikan kekuatan. Hal ini sempat terkendala akibat awal covid-19 tahun 2020 lalu yang membuat latihannya sempat diliburkan. “Sekarang latihannya mulai maksimal. Latihan renang biasanya sembilan kali dalam seminggu, dua kali gym juga. Selain itu saya joging dan skipping,” ujar Zahra, dilansir Warta Kota. “Target utama saya memang memperbaiki catatan waktu baik di Olimpiade maupun di Sea Games, dan saya bersyukur saat ini latihan sudah bisa digelar di kolam renang Akuatik, Senayan, Jadi saya bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi,” jelasnya. Zahra sendiri merupakan pemegang tiga rekor nasional yakni nomor 200 meter gaya dada putri, 200 meter gaya ganti putri, dan 400 meter gaya ganti putri. Bahkan dirinya telah menembus limit B nomor 200 meter gaya ganti putri. Sebelumnya pada tahun 2019 lalu, Zahra memecahkan rekor nasional nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik. Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh Anandia Treciel Vanessa Evato dengan catatan waktu 2 menit, 32,57 detik. Prestasi Azzahra Permatahani: Medali Perak SEA Games 2017 Kuala Lumpur Medali Emas Indonesia Open 2018 Jakarta Medali Emas SEA Age Group 2018 Filipina Medali Emas SEA Age Group 2019 Kamboja Medali Perunggu SEA Games 2019 Filipina

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Dukung Anindya Bakrie Kembali Pimpin PB PRSI

Anindya Bakrie diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025.

Jakarta, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap besar Anindya Bakrie bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025. Hal ini disampaikan Okto usai menerima Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia di kantor KOI, Plaza FX Jakarta, Senin 2 Februari 2021. Anindya melaporkan kesiapan PB PRSI yang akan menggelar Munas akhir Februari nanti. Karena situasi pandemi Covid-19, Munas PRSI berlangsung virtual. Dalam kesempatan ini Okto berharap Anindya bisa terus memimpin PB PRSI untuk periode kedua 2021-2025 . Okto menilai kepemimpinan PB PRSI 2016-2020 telah mencetak sejarah dengan meraih medali emas SEA Games 2019 Filipina. Okto yang menyaksikan langsung di Filipina, mengaku bangga Tim Polo Air Putra bisa mematahkan dominasi SIngapura yang sudah juara 27 kali SEA Games, dan ini juga emas pertama Indonesia sejak 1977 atau 42 tahun silam. “Kami dari Komite Olimpiade Indonesia berterima kasih atas kunjungan sekaligus laporan akhir dari teman-teman PRSI. Kita ucapkan selamat atas semua keberhasilan yang telah ditorehkan karena saya pribadi menjadi saksi sejarah ketika (Timnas polo air putra) Indonesia bisa menang melawan Singapura setelah 42 tahun tidak terkalahkan (di SEA Games) dan ini prestasi yang tidak boleh diabaikan,” kata Okto. “Kita bersyukur ketua umum renang sosoknya seperti Pak Anin yang memang suka renang. Jadi, kalau punya ketum yang suka dan punya passion terhadap olahraganya, Insya Allah prestasinya juga bisa lebih baik lagi. Sosok pak Anin adalah sosok yang paling baik dan sangat tepat untuk bisa kembali memimpin PRSI ke depan. Semoga PRSI bisa selalu memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Okto. Okto juga berharap, PB PRSI bisa memberikan dukungan untuk kampanye Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dalam pertemuan ini, Anindya didampingi jajaran pengurus Harlin Rahardjo (Waketum), Sarman Simanjorang (Waketum) dan Zoraya Perucha (Kabid Media & promosi). Sementara itu, Anin menyambut baik segala dukungan yang disampaikan KOI kepada PRSI periode kepengurusannya. Namun, Anin meminta agar KOI tetap setia mengawal setiap program PRSI lantaran masih banyaknya tantangan untuk mencapai ke prestasi yang diharapkan. “Akuatik ini punya 5 anak bukan saja renang, tapi ada polo air, loncat indah, renang indah, dan juga renang perairan terbuka serta renang master. Jadi, dibutuhkan organisasi yang kuat dan apa pun yang didukung oleh teman-teman KOI merupakan suatu kehormatan,” ucap Anin. “Semua ini memang tidak bisa PRSI lakukan sendiri dan harus bersama-sama karena tanpa COVID-19 pun sudah menantang apalagi dengan adanya COVID-19. Namun, dengan dukungan dari KOI dan komitmen pihak lainnya dapat memunculkan semangat untuk bisa maju dan pada akhirnya membuat Merah Putih berjaya dan kita semua bangga,” tuturnya. Sebelumnya, Anindya Bakrie juga mendapat dukungan dari Menpora Zainudin Amali dan Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.

Pelatnas Renang Olimpiade di Stadion GBK Akuatik Dimulai Dengan Protokol Kesehatan Ketat

Fadlan, Doni, Farrel, Wisnu, Siman, Albert, Glen. Sumber: Pelatnas Akuatik

Jakarta, Tim renang nasional Indonesia menggelar pemusatan latihan untuk proyeksi Olimpiade 2021 Tokyo di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin 26 Oktober 2020. Pelatnas di tengah pandemi ini tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Dimulai dengan memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk kolam renang, cek suhu tubuh, alas kaki dilepas, pembatasan lintasan sampai dengan protokol ketat di kamar bilas. “Senang ya sudah bisa mulai berlatih di Kolam Renang GBK. Tentu semuanya harus patuh dengan protokol kesehatan mulai dari penginapan, perjalanan, kolam renang dan tiba lagi di penginapan,” papar Manajer Pelatnas Olimpiade Renang, Wisnu Wardhana, Senin 26 Oktober 2020. Team Manajer Pelatnas, Coach Wisnu Wardhana mengatakan, pelatnas Renang yang diikuti enam perenang terbaik Indonesia ini sudah dimulai sejak sepekan lalu, Senin 19 Oktober 2020. Saat ini latihan masih fokus pada pemulihan dan persiapan loading endurance atau daya tahan setelah selama pandemi dan PSBB perenang hanya berlatih secara terbatas. “Untuk pelatnas Olimpiade ini kami mulai kurang lebih seminggu. Ini minggu kedua kami latihan di GBK. Untuk satu-dua bulan pertama, kami masih latihan fisik yaitu untuk memantapkan sekaligus untuk adaptasi mereka,” papar Wisnu. Latihan Pelatnas Olimpiade 2021 diikuti enam perenang yakni I Gede Siman Sudartawa, Glen Victor Susanto, Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, Triady Fauzi Sidiq dan Azzahra Permatahani yang dipimpin Tim manajer Wisnu Wardhana serta duo Pelatih Albert Sutanto dan Doni B.Utomo. Dua perenang Triady dan Azzahra belum bisa berlatih penuh, diharapkan segera bergabung serta berlatih bersama tim pelatnas. “Saat pandemi Covid 19 kemarin kita kesulitan berlatih baik di gym maupun di kolam renang. Dan harus diakui kita yang di pelatnas sangat kurang berlatih, dan saat ini saya juga meninggalkan Bandung menuju Jakarta yang fasilitas kolam serta protokol kesehatan cukup baik. Semoga ini bisa meingkatkan lagi kemampuan, karena memulainya juga dari nol lagi,” tambah Glen Victor. “Saat pandemi kemarin kita latihan terbatas seperti lewat zoom karena kolamnya tutup. Dan saat dibuka hanya bisa sehari sekali. Jadi latihan kita melalui zoom. Saat ini dengan bisa berlatih bersama tim pelatnas semoga bisa bertambah untuk meningkatkan kemampuan,” sambung Fadlan Prawira. Dengan target lolos kualifikasi limit A Olimpiade 2021, rencananya pada awal tahun 2021, para atlet bakal menjalani try out menuju Australia.

Klub Millennium Aquatic Jakarta Pusat Pertahankan Juara Umum 3rd IOAC 2019

Klub Millennium Aquatic Jakarta Pusat Pertahankan Juara Umum 3rd IOAC 2019 .

Jakarta, Klub Millennium Aquatic Jakarta Pusat berhasil mempertahankan gelar juara umum 3rd Indonesia Open Aquatic Championship atau IOAC 2019 untuk cabang olahraga renang yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno Jakarta, 13-17 Desember 2019. Juara umum dihitung poin dari raihan medali serta rekor nasional maupun rekor kelompok umur. Klub MNA Jakarta Pusat berhasil mengoleksi poin tertinggi 3006 dengan raihan 22 emas, 23 perak, 26 perunggu. Peringkat kedua Klub Petrokimia Gresik Jawa Timur dengan raihan 2038,5 poin termasuk 10 emas, 13 perak dan 18 perunggu. Peringkat ketiga Elite Swimming Club Kota Bandung dengan raihan 1192,5 poin termasuk 16 emas, 12 perak dan 12 perunggu. Menyusul di peringkat empat Aquarius Bandung 1110 poin, kelima Bali Pari Kabupaten Badung 885 poin, keenam Hiu Kota Surabaya 819 poin, ketujuh Jatayu Denpasar 798 poin, kedelapan TB Denpasar 700,5 poin dan kesembilan MNA Surabaya 638,5 poin dan kesepuluh Jaquatics Jakarta Selatan 609,5 poin. Albert Sutanto, Pelatih MNA mengatakan ini merupakan gelar juara umum kelima dan keempat beruntun sejak 2013. Ini menandakan pembinaan berjalan baik di klub MNA jakarta Pusat. MNA juara umum di tahun 2013, kemudian 2015-2019. “Tugas kita sebagai pelatih supaya anak-anak bisa mencapai yang terbaik. Dengan gelar juara umum, berarti program yang kita jalankan berhasil. Kita patut bersyukur banyak bibit yang berhasil di poles, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” ujar Albert. Daftar Perenang Terbaik 3rd Indonesia Open Aquatic Championship 2019 : # Senior 1. Glen Victor (MNA SUrabaya) 2. Adinda Larasati Dewi (Hiu SUrabaya) # KU 1 1. Farrel Armandio tangkas (Poetere Merauke) 2. Azzahra Permatahani (Belibis, Pekanbaru) # Kelompok Umur 2 1. Cahya Erinjaya (APTA SC Klaten) 2. Elysha Chloe Pribadi (BSJ SC Jakarta) # Kelompok Umur 3 1. Mohamad Rafli Dwi Indriawan (Jatayu Denpasar) 2. Ni Putu Pande Lisa Primasari (TSC Klungkung) Hasil 3rd Indonesia Open Aquatic Championship 2019 cabang renang, Selasa 17 Desember 2019 : # Event 501, 400 M gaya ganti putra 1. Athalarik Maulidio 04.35,60 2. I Putu Wirawan 04.36.07 3. Daniel Setyawan 04.37,19 # EVent 502, 400 M gaya ganti putri 1. Azzahra Permatahani 04.59,32 2. Angel Gabriel Yus 05.10,91 3. Inka Nur Fadilah 05.16,08 # Event 503, 50 M gaya kupu putra 1. Glen Victor 00.24,31 2. Raymond Sumitra 00.25,18 3. Muhammad Fauzan 00.25,33 # Event 504 50 M gaya kupu putri 1.Angel Gabriel Yus 00.28,17 2.Hanna Christina 00.28,77 3. Azzah Sabira Putri 00.28,78 # Event 505 100 M gaya dada putra 1. Gagarin Nathaniel Yus 01.02,79 2. Andi Nurizzka 01.03,03 3. Pande Made Iron 01.04,21 # Event 506 100 M gaya dada putri 1. A.A. Vannesa Evato 01.11,95 2. Adelia 01.12,79 3. Nurita Monica Sari 01.14,47 3. Margareta Kretapradani 01.14,47

Indonesia Bawa Pulang 20 Medali Dari SEA Age Group 2019 Kamboja

Kontingen Indonesia berhasil membawa pulang 20 medali dari kejuaraan renang 43rd SEA Age Group Swimming Championship 2019 di Pnhom Penh, Kamboja

Kamboja-Kontingen Indonesia berhasil membawa pulang 20 medali dari kejuaraan renang 43rd SEA Age Group Swimming Championship 2019 di Phnom Penh, Kamboja, 28-30 Juni 2019. Dari 20 medali, 10 merupakan medali emas yang disumbang Azzahra dan kawan-kawan. Total Indonesia membawa 10 emas, 3 perak dan 7 perunggu. Di hari terakhir, Minggu (30/06/2019), Indonesia menambah dua medali emas. Adelia menujukan bakatnya dengan meraih emas di nomor 200 meter gaya dada grup 2 (14-15 tahun) dengan catatan waktu 2 menit 38.18 detik. Ini merupakan emas ketiga Adelia, yang sebelumnya juga jadi juara di nomor 50 dan 100 meter gaya dada. “Senang banget, setiap hari dapat satu emas. Ini pencapaian luar biasa, karena mampu menyumbang emas pertama saya untuk Indonesia di SEA Age Group,” ucap Adelia dengan senyum lebar. Emas lainnya dipersembahkan Komang Adinda Nugraha nomor 50 meter gaya punggung grup 2 (14-15 tahun) 30.77 detik. Selain emas juga ada medali perunggu dari Cahya Erinjaya di nomor 200 meter gaya dada grup 2 (14-15 tahun) dengan waktu 2 menit 26.87 detik. Perunggu juga disumbang Rashief Amila Yaqin nomor 1500 meter gaya bebas putra grup 1 (16-18 tahun) 16:04,50 detik. Satu medali perak dipersembahkan Azzahra Permatahani di nomor 200 meter gaya dada putri grup-1 (16-18 tahun) 2:36.85 detik. Sebelumnya Azzahra sudah memperoleh empat medali emas, penyumbang medali terbanyak untuk Indonesia. Pelatih Kepala Tim Indonesia Hartadi Noertjojo menjelaskan hasil yang diraih timnya terbilang baik. “Secara keseluruhan peraihan prestasi adalah cukup baik, namun yang bisa menjadi garis besar adalah bahwa untuk pencapaian prestasi di level Age Group 3 (13 tahun kebawah) perenang kita masih sulit bersaing dengan negara-negara lain di kawasan Asean,” papar Hartadi. Lebih jauh, kata Hartadi, untuk grup 2 (14-15 tahun) hanya beberapa atlet yang memiliki prestasi cemerlang seperti Adelia dari Jawa Barat yang berhasil meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor Kelompok Umur Nasional atas nama dia sendiri yang belum genap berumur 1/2 tahun (tercipta di FAI 2019), Philomena Balinda (Jabar) emas di nomor 100 meter gaya punggung dan Cahya Erinjaya (Jawa Tengah) peraih medali perak serta Elysha Pribadi atlet DKI yang berlatih dan menuntut ilmu di Brisbane, Australia. Sedangkan dominasi penyumbang medali emas untuk tim Merah Putih justru di level 16-18 tahun yaitu Azzahra Permatahani yang sampai hari kedua sudah menumbangkan 4 medali emas di sela-sela persiapannya untuk mengikuti FINA World Junior Swimming Championships bulan Agustus depan di Budapest, juga perenang terbaik Indonesia di nomor 200 meter punggung Farrel Tangkas (Jabar) yang juga dipersiapkan bersama Azzahra ke Budapest. “Kesimpulannya bahwa PB PRSI harus lebih merapatkan barisan dengan Pengprov-pengprov serta Klub-klub renang di daerah untuk menggenjot pembinaan usia muda secara smart dan sistematis guna mengejar ketinggalan di prestasi usia muda mengingat mereka-lah yang kan menjadi generasi penerus di kemudian hari. Ancaman “lost generation” akan menjadi suatu kenyataan yang “mengerikan” jika kita bersama tidak segera melakukan action yang bisa menjadi way-out masalah ini. Basic piramid prestasi harus kita tingkatkan untuk meraih puncak piramida setinggi mungkin,” harapnya.

SEA Age Group Swimming Championship 2019, Indonesia Sabet 4 Emas, Azzahra Sumbang 2 Emas

Azzahra - Farrel - Adelia

Kamboja-Kontingen Indonesia menyumbang empat medali emas di hari pertama SEA Age Group Swimming Championship Ke-43 yang berlangsung di Kamboja, Jumat, 28 Juni 2019. Azzahra Permatahani menyumbang dua emas, sedangkan masing-masing satu emas disumbang Philomena Balinda Arkananta dan Adelia. Azzahra yang berada di grup-1 kategori usia 16-18 tahun, meraih emas pertamanya di nomor 400 meter gaya bebas putri dengan catatan 4 menit 26,32 detik. Medali perak juga diraih perenang Indonesia Prada Hanan Farmadini dengan catatan 4:26,45 detik. Emas kedua Azzahra dari nomor 200 meter gaya ganti putri grup-1, dengan catatan 2 menit 19,39 detik. Adelia yang berada di grup-2 (14-15 tahun) meraih medali emas di nomor 50 meter gaya dada putri dengan catatan 33,74 detik, mengalahkan perenang Vietnam dan Singapura. Di grup-2 (14-15 tahun), perenang Indonesia Philomena Balinda Arkananta juga menyumbang emas di nomor 100 meter gaya punggung putri dengan waktu satu menit 06,64 detik. Philo menyisihkan perenang Thailand dan Singapura. Indonesia juga mendapat medali perunggu lewat Azel Zelmi yang menempati posisi ketiga di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra grup-1. Azel mencatat waktu 56,72 detik.

Berikut hasil dari SEA Age Group di Kamboja

Phillo - Azzahra - Adelia

SEA Age Group Swimming Championship 2019 Indonesia Sabet 4 Emas, Azzahra Sumbang 2 Emas Kamboja, Kontingen Indonesia menyumbang empat medali emas di hari pertama SEA Age Group Swimming Championship Ke-43 yang berlangsung di Kamboja, Jumat, 28 Juni 2019. Azzahra Permatahani menyumbang dua emas, sedangkan masing-masing satu emas disumbang Philomena Balinda Arkananta dan Adelia. Azzahra yang berada di grup-1 kategori usia 16-18 tahun, meraih emas pertamanya di nomor 400 meter gaya bebas putri dengan catatan 4 menit 26,32 detik. Medali perak juga diraih perenang Indonesia Prada Hanan Farmadini dengan catatan 4:26,45 detik. Emas kedua Azzahra dari nomor 200 meter gaya ganti putri grup-1, dengan catatan 2 menit 19,39 detik. Adelia yang berada di grup-2 (14-15 tahun) meraih medali emas di nomor 50 meter gaya dada putri dengan catatan 33,74 detik, mengalahkan perenang Vietnam dan Singapura. Di grup-2 (14-15 tahun), perenang Indonesia Philomena Balinda Arkananta juga menyumbang emas di nomor 100 meter gaya punggung putri dengan waktu satu menit 06,64 detik. Philo menyisihkan perenang Thailand dan Singapura. Indonesia juga mendapat medali perunggu lewat Azel Zelmi yang menempati posisi ketiga di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra grup-1. Azel mencatat waktu 56,72 detik.

Adinda Larasati Perenang Terbaik FAI 2019, Ukir 7 Medali Emas dan 2 Rekornas

Adinda perenang terbaik putri dan Fadlan perenang terbaik putra bersama Harlin (Wakil Ketua Umum PB PRSI). (Istimewa)

Jakarta- Adinda Larasati Dewi dinobatkan sebagai perenang terbaik di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Renang bertajuk ‘Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2019, di Stadion Akuatik Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Adinda berhasil memecahkan dua Rekornas dan menyabet tujuh medali emas sekaligus membawa kontingen Jawa Timur (Jatim) sebagai juara umum FAI 2019. “Alhamdulillah bisa capai target dapat tujuh emas dan 2 Rekornas serta satu menyamai Rekornas. Kuncinya harus tetap berlatih, jangan pernah bosan,” ujar Adinda, Minggu (28/4). Sementara itu, Harlin Rahardjo, Wakil Ketua Umum PB (Pengurus Besar) PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia), mengatakan dengan adanya Rekornas dan Rekornas kelompok umur (KU) maka jenjang pembinaan berjalan dengan baik. “Alhamdulillah para perenang kita bisa memecahkan Rekornas dan Rekornas KU dan para pelatih serta pembina masing-masing patut di apresiasi. Di setiap kejuaraan muncul para perenang baru. Mudah-mudahan ini bisa jadi pemicu perenang muda yang lain,” tutur Harlin. Di klasemen umum perolehan medali kontingen Jatim tidak terkejar setelah mengoleksi 34 emas, 23 perak dan 19 perunggu. Kedua dihuni Jawa Barat (Jabar) dengan 21 emas, 21 perak, dan 15 perunggu. Ketiga milik DKI Jakarta dengan 21 emas, 17 perak, dan 27 perunggu. Keempat ditempati Bali dengan 19 emas, 29 perak, dan 20 perunggu. Dan, kelima Riau dengan 5 emas, 5 perak, dan 3 perunggu, serta keenam Jawa Tengah (Jateng) dengan 4 emas, 9 perak, dan 10 perunggu. Di hari terakhir, Minggu (28/4), Adinda mampu memecahkan Rekornas nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri dengan waktu 02 menit 12,84 detik atau mempertajam Rekornas lama miliknya sendiri yakni 02 menit 12,92 detik. Total Adinda mencetak dua Rekornas. Sebelumnya Rekornas 100 meter gaya kupu-kupu dan satu menyamai Rekornas di nomor 50 meter gaya kupu-kupu. Sedangkan perenang terbaik putra adalah Aflah Fadlan Prawira yang menyabet tujuh emas dan satu perunggu. Perenang terbaik grup-2 adalah Agung Sulaksono (14 tahun) asal Jat dengan koleksi lima emas dan dua perak. Untuk perenang terbaik putri grup-2 yakni Adelia (15 tahun) asal Jabar dengan raihan tiga emas serta tiga Rekornas kelompok umur. Perenang terbaik grup-3 putra adalah Bryan Haganta Tarigan (DKI) dengan 4 emas, 4 perak, dan perenang terbaik putri yaitu Ni Putu Pande Lisa Primasari (12 tahun) asal Bali dengan 4 emas, 3 perak. Selain itu, Adinda juga menyumbang emas nomor 1500 gaya bebas putri (Jatim) dengan waktu 17 menit 20,77 detik dan kedua Azzahra Permatahani (Riau) dengan catatan waktu 17 menit 45,42 detik serta ketiga Prada Hanan (Jabar) dengan catatan waktu 18 menit 00,00 detik. Teranyar, Adinda mempertajam Rekornas nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri. Di sesi penyisihan pagi hari, Adinda mencatat waktu Rekornas baru yaitu 2 menit 12,84 detik, mempertajam Rekornas lama miliknya yakni 2 menit 12,92 detik. Sebelumnya, di hari pertama, Adinda juga memecahkan Rekornas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu dengan catatan waktu 01 menit 00,55 detik lebih cepat dari Rekornas lama miliknya dengan waktu 01 menit 00,98 detik. Pada nomor 200 meter gaya punggung putra, emas dimenangkan Reza Bayu Prasetyo (Jabar) dengan catatan waktu 02 menit 01,86 detik. Kedua Fadlan Prawira (Jabar) dengan catatan waktu 02 menit 02,62 detik, dan ketiga Joe Aditya (DKI) dengan catatan waktu 02 menit 03,20 detik. Pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri, Adinda Kusuma Ningrum (Jabar) meraih emas dengan waktu 02 menit 20,14 detik. Kedua Adinda Larasati Dewi (Jatim) dengan waktu 02 menit 24,84 detik, dan ketiga Desak Made Sri Widyadari (Bali) dengan 02 menit 27,73 detik. Di nomor bergengsi 50 meter gaya bebas putra, emas masih milik Triadi Fauzi (Jabar) dengan catatan waktu 23,39 detik. Kedua Gagarin Nathaniel Yus (DKI) dengan 24,26 detik, dan ketiga I-Gede Siman Sudartawa (DKI) dengan 24,50 detik. Pada nomor 50 meter gaya bebas putri, emas diraih Istri Kania Ratih (Bali) dengan 26,56 detik. Kedua Adinda Larasati Dewi (Jatim) dengan 26,68 detik serta ketiga Patrisia Yosita (DKI) dengan 27,08 detik. Di nomor 200 meter gaya dada putra, medali emas milik Dwiki Rahardjo (Jabar) dengan 02 menit 18,25 detik dan kedua Pande Made Iron Digjaya (Bali) dengan 02 menit 19,98 detik serta ketiga Gerdi Zulfitranto (Jabar) dengan 02 menit 20,03 detik. Di nomor 200 meter gaya dada putri, Ananda Treciel Vannesae Evato (Riau) meraih medali emas dengan catatan waktu 02 menit 36,59 detik dan kedua Azzahra Permatahani (Riau) dengan 02 menit 36,74 detik serta ketiga Ressa Kania Dewi (Jatim) dengan 02 menit 39,42 detik. Pada nomor jarak jauh 1500 meter gaya bebas putra emas dimenangkan Fadlan Prawira (Jabar) dengan waktu 15 menit 52,28 detik dan kedua Rashief Amila Yaqin (Jabar) dengan waktu 16 menit 09,41 detik dan ketiga Joe Aditya (DKI) usai membukukan waktu 16 menit 12,99 detik. (Adt)

Jawa Timur Pimpin Klasemen Medali FAI 2019, Adinda Samai Rekornas

Jawa Timur memimpin perolehan sementara medali Festival Akuatik Indonesia (FAI), di Stadion Akuatik GBK Senayan, Jakarta. (Istimewa)

Jakarta- Kontingen Jawa Timur (Jatim) memimpin perolehan medali emas pada Kejurnas bertajuk Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2019, di Stadion Akuatik GBK (Gelora Bung Karno) Senayan, Jakarta, Sabtu (27/4). Hingga hari ketiga, Jatim mengoleksi 27 emas, 17 perak dan 14 perunggu. Kedua DKI Jakarta (17-15-20), ketiga Bali (14-21-15), keempat Jawa Barat (12-14-12). Di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putri, perenang Jatim yang menyabet medali emas adalah Adinda Larasati Dewi dengan catatan waktu 27,85 detik. Catatan waktu Adinda menyamai rekornas (rekor nasional) yang dibuatnya pada event SNAG di Singapura, pada 2017. Diikuti oleh A.A Istri Kania Ratih (Bali) dengan catatan waktu 28,83 detik dan posisi ketiga milik Nurul Fajar Fitriyati (Jatim) dengan membukukan waktu 28,45 detik. Di nomor 200 meter gaya bebas putri, Adinda kembali meraih emas dengan catatan waktu 02 menit 04,05 detik. Kedua Ressa Kania Dewi (Jawa Timur) dengan waktu 02 menit 04,79 detik dan ketiga Mai Ushirono (Jepang) dengan 02 menit 06,15 detik. Untuk medali perunggu Kejurnas diraih Prada Hanan Farmadini (Jawa Barat) yang menempati peringkat empat dengan waktu 02 menit 07,51 detik. Untuk medali, perenang Jepang tidak dihitung pada Kejurnas ini. Di nomor 100 meter punggung putri, perenang Jatim Nurul Fajar meraih emas dengan waktu 01 menit 03,87 detik. Kedua Hinata Yamashita (Jepang) dengan 01 menit 04,78 detik dan ketiga Istri Kania Ratih (Bali) dengan 01 menit 06,14 detik serta keempat Ulul Azminia Primidita (Jatim) dengan 01 menit 07,98 detik. Untuk medali kejurnas, medali emas diraih Nurul, perak Istri Kania dan perunggu Ulul. Di nomor 200 meter gaya bebas, Perenang Jabar Fadlan Prawira, finish pertama dengan catatan satu menit 51,09 detik. Kedua Putra M. Randa (DKI Jakarta) dengan 01 menit 52,57 detik dan ketiga Agus Nuarta (Bali) dengan satu menit 54,33 detik. Pada nomor 100 meter gaya punggung putra dimenangkan perenang asal Jepang, Koudai Nishiono dengan waktu 57,54 detik. Kedua Dwiki Anugrah (DKI) dengan 58,20 detik dan ketiga Farrel Armandio Tangkas (Papua) dengan 58,94 detik serta keempat A.A Gede Oka Satria (Bali) dengan 01 menit 00,21 detik. Untuk Kejurnas ini medali emas diraih Dwiki, perak Farrel dan perunggu Gede Oka. Pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra, perenang Jatim Glen Victor Sutanto memenangi lomba sekaligus meraih emas dengan catatan waktu 24,38 detik. Medali perak Triady Fauzi (Jabar) dengan 24,83 detik dan medali perunggu Muhammad Fauzan Martzah (Bali) dengan 25,49 detik. Pada nomor 400 meter gaya ganti putra, dimenangi Aflah Fadlan Prawira (Jabar) dengan 4 menit 26,88 detik. Kedua Koudai Nishiono (Jepang) dengan 04 menit 27,87 detik dan ketiga Athalarik Maulidio (Jabar) dengan 4 menit 36,46 detik serta keempat I-Putu Wirawan (Bali) dengan 4 menit 37,28 detik. Pada Kejurnas ini medali emas diraih Fadlan, perak Maulidio dan perunggu Putu Wirawan. Di nomor 400 meter gaya ganti putri, lomba dimenangkan Hinata Yamashita (Jepang) dengan 04 menit 52,68 detik. Kedua Azzahra Permatahani (Riau) dengan 05 menit 01,76 detik dan ketiga Inka Nur Fadilah (Jatim) dengan 05 menit 17,55 detik serta keempat Vannesa Sanjoyo (Jateng) dengan 05 menit 18,59 detik. Untuk event Kejurnas ini medali emas Azzahra, perak Inka dan perunggu Vannesa. (Adt)

Siapkan Atlet Muda, PRSI Bidik Prestasi Tinggi di SEA Games 2019 Filipina

Anindya Novyan Bakrie, Ketua Umum PB PRSI (kedua dari kiri), menyebut PRSI akan mengirimkan atlet muda ke SEA Games 2019 Filipina dan membidik enam medali emas. (Adt/NYSN)

Jakarta- Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas), di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, pada 24-25 Februari 2019. Tercatat, 34 utusan Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI dari seluruh Indonesia hadir dalam pertemuan yang mengusung tema ‘Sukseskan PON 2020 serta ukir prestasi pada SEA Games 2019 untuk menuju Olimpiade 2020’ tersebut. Dengan agenda utama Rakernas yakni membahas kinerja, pencapaian prestasi serta rencana program kerja orgnisasi cabang olahraga akuatik sepanjang tahun ini. Anindya Novyan Bakrie, Ketua Umum PB PRSI, menyebut terdapat lima poin penting pada Rakernas ini. Pertama, mendukung upaya PRSI termasuk budget untuk memastikan SEA Games 2019 berjalan lancar. “Kedua, PRSI kedepannya akan bekerja sama dengan Pengprov untuk memberikan kajian maupun dukungan-dukungan seperti apa yang diberikan pemerintah daerah kepada Pengprov PRSI. Dan PRSI berencana akan menggelar PRSI Award pada 2020, serta akan mengundang tiga gubernur yang dianggap memberikan dukungan kepada Pengprov PRSI,” ujar Anindya usai penutupan Rakernas, pada Senin (25/2). Ketiga, lanjut pengusaha berusia 44 tahun itu, PRSI berupaya lebih memperbanyak lagi pelatihan wasit, dan pelatih di daerah maupun di pusat. Bahkan, PRSI akan bekerja sama dengan FINA (Federation Internationale de Natation/federasi renang internasional) supaya mendapatkan tenaga ahli agar mereka yang berada di daerah dapat berkembang dan melahirkan atlet. “Keempat, PRSI memastikan akan memasyarakatkan renang lebih besar lagi dengan memantapkan program ‘Ayo Berenang’ bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pariwisata,” tambahnya. “Dan, kelima, PRSI memberikan Akte Notaris kepada setiap Pengprov secara gratis,” sebut Anindya. Soal Akte Notaris ini, juga ditegaskan Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum (Waketum) PB PRSI. Menurut Sarman, pihaknya memfasilitasi setiap Pengprov untuk memiliki Akte Notaris secara gratis. “Ini kami lakukan karena banyak sekali klub-klub renang belum memiliki dokumen hukum. Dan tadi kami sudah berikan kepada salah satu klub di Sumartera Utara,” ungkap Sarman. (edited) Sementara itu, terkait SEA Games 2019 Filipina, Anindya menegaskan induk organisasi renang yang dipimpinnya memiliki target yakni bisa melebihi pencapaian SEA Games 2017 Kualalumpur, Malaysia. Di Negeri Jiran Malaysia, dua tahun lalu, cabang renang hanya mampu membawa pulang empat medali emas melalui I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi Sidiq, Gagarin Nathaniel Yus, dan Indra Gunawan. “Kami berharap di SEA Games 2019 Filipina bisa meraih enam medali emas. Kami mohon doa, semoga keinginan ini bisa tercapai,” jelas putra sulung pengusaha nasional Aburizal Bakrie (ayah) dan Tatty Murnitriati (ibu) itu. Ia juga menyatakan PRSI sebisa mungkin akan mengirimkan atlet yang lebih muda ke pesta multievent olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu. “Persiapan kami terus berjalan. Dari tahun lalu sehabis Asian Games lalu, kami langsung melihat kekurangan yang ada serta berupaya untuk memastikan perenang-perenang muda bisa beraksi dan berhasil di SEA Games 2019 di Filipina,” cetus Anindya. Hal membanggakan, ungkap pria kelahiran 10 November 1974 itu, terdapat dua perenang muda Indonesia, yakni Azzahra Permatahani (16 tahun), dan Adinda Larasati Dewi (18 tahun) yang lolos limit kualifikasi A Youth Olympic (Olimpiade Remaja), di Buenos Aires, Argentina, Oktober tahun lalu. “Bagi kami ini suatu ‘angin segar’ dan capaian ini harus terus dilanjutkan. Jadi strategi kami di SEA Games nanti sebisa mungkin menurunkan yang muda-muda. Karena selepas SEA Games yang berikutnya ada Olimpiade Tokyo 2020 yang tantangannya jauh lebih berat lagi dari SEA Games maupun Asian Games,” tuturnya. “Setelah itu di 2021 ada SEA Games lagi, kemudian disambung Asian Games 2022. Jadi benar-benar atlet-atlet muda ini harus diberikan pengalaman di SEA Games, biarkan mereka menambah pengalaman dan jam terbang untuk bisa memecahkan prestasi di Asian Games 2022 nantinya,” terang Anindya. Ditegaskan suami dari Firdani Saugi, Rakernas ini tidak hanya membicarakan target yang ingin dicapai pada 2019 hingga 2020 saja, namun juga membahas proyek jangka panjang dan masa depan atlet muda. “Kami memikirkan ke depannya nanti seperti apa. Karena kami harus mempersiapkan sistem-sistem yang baik, dan memikirkan atlet-atlet muda. Mereka harus dipikirkan sekolahnya agar bisa berkembang bukan hanya sebagai atlet, tapi harus diperhatikan dengan baik dari pelatihnya, lingkungannya. Karena lingkungan yang kompetitif akan membawa mental yang lebih kuat,” tukas Anindya. (Adt)