DKI Jakarta Juara Piala Soeratin U-17 Edisi 2023

Tim DKI Jakarta akhirnya keluar sebagai juara pada ajang Piala Soeratin U-17 di Surabaya, Sabtu (3/2) setelah mengalahkan Sumatera Barat dengan skor 6-4 lewat adu penalti. Pertandingan berjalan sengit dari waktu normal hingga perpanjangan waktu, skor bertahan 1-1. Kemudian pada akhirnya harus diputuskan melalui drama adu tendangan penalti. DKI Jakarta pun akhirnya dapat mengunci kemenangan atas lawannya itu. Lima tendangan bola dari pemainnya sukses masuk ke gawang Sumatera Barat, sedangkan lawannya hanya mampu memasukkan tiga bola saja. Dalam laga tersebut, tak hanya kerabat pemain yang hadir ke stadion sebagai bentuk dukungan, tapi ada juga beberapa Exco PSSI terlihat di lapangan untuk menyaksikan laga final itu, mereka adalah Muhammad, Ahmad Riyadh dan Sumardji. Muhammad mengungkapkan kalau para pemain di Piala Soeratin U-17 ini sudah bisa bermain di atas rata-rata. “Permainan mereka di atas rata-rata usia mereka masih muda. Pertandingan berjalan sportif dan seru sampai perpanjangan waktu. Hingga akhirnya DKI Jakarta keluar sebagai juara melalui adu penalti,” ujarnya. Muhammad berharap Piala Soeratin ini akan melahirkan bibit-bibit muda berbakat di sepakbola dan sebagai jembatan untuk pemain muda berkancah di dunia profesional. Sebelum laga final, ada perebutan peringkat ketiga, dimana Jawa Tengah sukses merebutnya dari Kalimantan Timur dengan skor telak 3-0. Berikut Rekap Hasil Laga Final Piala Soeratin U-17: Juara: DKI Jakarta Peringkat Kedua: Sumatera Barat Peringkat Ketiga: Jawa Tengah Pemain Terbaik: Pasha Rayhan Kusworo (DKI Jakarta) Pencetak gol terbanyak: M. Mufdi Iskandar (Jawa Tengah) – 11 gol Sumber: PSSI

Tim Loncat Indah DKI Jakarta Juara Umum 3rd IOAC 2019

Adityo dan Tri Anggoro (DKI)

Jakarta, Tim Loncat Indah DKI Jakarta berhasil keluar sebagai juara umum 3rd Indonesia Open Aquatic Championship atau IOAC 2019 yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno Jakarta, 17-19 Desember 2019. Sampai hari kedua, DKI sebenarnya berada di peringkat tiga, namun di hari kedua, Kamis 19 Desember berhasil menambah lima emas. Total DKI mengoleksi 8 medali emas, 11 medali perak dan 6 medali perunggu. Peringkat kedua Jawa Timur dengan raihan 6 emas, 4 perak dan 2 perunggu serta ketiga Kalimantan Selatan dengan 6 emas dan 3 perunggu. Peringkat empat Sumatera Selatan (2-4-7), kelima Sumatera Utara (0-2-1), Keenam Jawa Barat (0-1-3) dan ketujuh Jawa Tengah belum memperoleh medali. Lima emas DKI disumbang melalui Aditya Restu & Andriyan (synchro menara terbuka putra), Nur Mufidah (3M KUC putri), Reza Saputra (menara KUB putra), Adityo Restu (3 M Terbuka Putra), Nur Sudirman (Menara KUC dan Putri). “Di IOAC 2019 ini hasilnya cukup menggembirakan, karena kualitas para atlet meningkat dan juga tingkat kesulitanya bertambah tinggi. Jadi dengan banyaknya event, semakin bagus untuk para atlet,” ujar pelatih Timnas Harly Ramayani. Sementara itu, Zurich juga memberikan asuransi ziaga Jiwa kepada para peraih medali emas yang berusia 18-25 tahun senilai Rp 15o juta selama lima tahun ke depan. Asuransi ziaga jiwa diperuntukan jika terjadi cacat tetap, sampai meninggal dunia.

140 Atlet Junior Usia 4-12 Tahun, Tampil Dalam Kejuaraan Tahunan Senam Artistik di GOR Ragunan

140 atlet senam artistik muda mulai usia 4 tahun hingga 12 tahun, tampil dalam ajang tahunan yang bertajuk Circle Gymnastic Club 4th Annual Competition 2018, di Gedung Senam GOR Ragunan, Jakarta Selatan. (Circle Gymnastic Club)

Jakarta- Circle Gymnastic Club, sebuah klub senam artistik berbasis di Jakarta, yang berdiri sejak 2014 di bawah Pengurus Provinsi PERSANI DKI Jakarta, menggelar ajang kompetisi tahunannya Circle Gymnastic Club 4th Annual Competition. Ajang tahunan ini diikuti oleh sekitar 140 atlet senam artistik muda mulai usia 4 tahun hingga 12 tahun, mulai 8 Desember 2018 di Gedung Senam GOR Ragunan, Jakarta Selatan. Ini merupakan ajang evaluasi kemampuan atlet binaan Circle Gymnastic Club. Founder Circle Gymnastic Club, Veronica Yosinta berharap, kejuaraan ini dapat melatih kepercayaan diri atlet muda ini untuk menghadapi pertandingan atau kejuaraan eksternal, baik di dalam maupun di luar Indonesia. “Ajang yang kami selenggarakan tiap tahun ini guna memberi kesempatan pada atlet-atlet kami untuk unjuk kemampuan mereka dan agar kepercayaan diri mereka meningkat,” kata Sinta. “Hal ini sejalan dengan tujuan kami membentuk Circle Gymnastic Club yaitu untuk menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi di kancah nasional maupun internasional, dan untuk memperkenalkan senam artistik kepada anak-anak serta agar mereka menikmati olah raga dari sedini mungkin,” ujar Sinta. Lebih lanjut Sinta menjelaskan bawa senam artistik sebaiknya dimulai pada usia 4 tahun, saat masa tersebut merupakan saat yang tepat untuk melatih motorik kasar anak. Selain itu pada usia 4 tahun anak sudah dapat berkomunikasi dengan lancar dan dapat mengerti intruksi. Olah raga senam ini juga dapat membantu membentuk mental anak sejak dini untuk mengenal disiplin, solidaritas, berjuang dan sportivitas. Senam artistik yang merupakan salah satu mother of sport atau induk olah raga, saat ini semakin diminati oleh anak-anak walau belum menjadi cabang olahraga yang populer di masyarakat. “Semoga dengan semakin diminatinya cabang olah raga senam artistik, Indonesia akan memiliki bibit-bibit muda yang dapat nantinya mengharumkan nama daerah dan bangsanya melalui olah raga,” tutup Sinta. Ada beberapa alat yang dibedakan untuk nomor senam artistik putri dan artistik putra. Untuk nomor Senam Artistik Putri, yakni Palang Bertingkat (uneven bars), Balok Keseimbangan (balance beam), Meja Lompat (vault) dan Senam Lantai (floor exercise). Sedangkan nomor Senam Artistik Putra, yaitu Senam Lantai (floor exercise), Kuda-kuda Pelana (pommel horse), Meja Lompat (vault), Palang Tunggal (high bars), Palang Sejajar (parallel bars), dan Gelang-gelang (rings). (Adt)

48 Tim Voli Remaja Jakarta Pusat Ramaikan Festival Olahraga Rakyat, Pantau Potensi Atlet Muda

Sebanyak 48 tim bola voli, bakal meramaikan persaingan untuk menjadi yang terbaik di ajang Festival Olahraga Rakyat Sepanjang Tahun (FORST) tingkat Kota Jakarta Pusat, pada 8-9 Desember 2018. (poskotanews.com)

Jakarta- Sebanyak 48 tim bola voli bakal meramaikan persaingan untuk menjadi yang terbaik di ajang Festival Olahraga Rakyat Sepanjang Tahun (FORST) tingkat Kota Jakarta Pusat, pada 8-9 Desember 2018. Nantinya, pada event itu akan mempertandingkan tiga kategori. Yakni, Kelompok Usia (KU) 7-13 tahun putra-putri, dan KU 14-16 tahun putra-putri, serta kategori KU 17-19 tahun. Tedi Cahyono, selaku Kepala Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Pusat, mengatakan untuk KU 7-13 tahun, akan mengambil tempat pelaksanaan di SMA PSKD 1 Jakarta. “Kalau KU 14-16 dan 17-19 putra-putri, pertandingan dilaksanakan di GOR Senen,” ujar Tedi, di Jakarta, pada Kamis (6/12). Lanjut Tedi, pelaksanaan Festival Olahraga Rakyat Sepanjang Tahun ini merupakan event positif, guna melihat potensi atlet muda. “Pembibitan atlet harus dilakukan sejak dini. Tentu saja sesuai tingkatan kelompok usia, dan berjenjang,” tambahnya. Para pemenang akan mendapatkan apresiasi berupa uang pembinaan. Juara pertama mendapat Rp 4 juta, sedangkan juara dua memperoleh Rp 3,5 juta, dan juara tiga menerima Rp 3 juta. “Nantinya yang menjadi juara, mereka berhak mewakili Jakarta Pusat, berlaga di tingkat Provinsi DKI Jakarta pada 18-20 Desember ini,” tukas Tedi. Event ini merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang dilakukan dari tingkat RT hingga Provinsi. FORST terselenggara dengan adanya Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 18 tahun 2018. Dan ajang FORST hanya boleh diikuti warga usia sekolah yakni setingkat SD (7 – 12 tahun), setingkat SMP (13-15 tahun), setingkat SMA (16-18 tahun). “Festival diselenggarakan secara berjenjang, dari mulai RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kotamadya dan Provinsi,” ujar Kepala Suku Dinas Olahraga Jakarta Timur, Eduward Situmeang, beberapa waktu lalu. Menurut Eduward, cabang olahraga yang dilombakan adalah, futsal, tenis meja dan bola voli. Pelaksanaannya digelar bergantian per cabang olahraga. FORST yang diselenggarakanSuku Dinas Olahraga DKI Jakarta ini, dimulai dari cabang futsal, sejak bulan Januari sampai Maret. Selanjutnya, penyelenggaraan dua cabang lainnya, sampai akhir tahun ini. (Adt)

Atlet Termuda Timnas Anggar Asian Games Asal Kaltim Sabet Emas Kejurnas 2018, IKASI DKI Akui Minim Skuat Junior

Ketua Pengprov IKASI Kaltim, Muslimin bersama para atlet peraih medali Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Anggar 2018 di GBK Arena, Senayan, pada Sabtu (3/11). Eks atlet Asian Games 2018 yang baru berusia 16 tahun, Gabhy Novitha (hijab hitam), berhasil menyabet medali emas, untuk kategori Sabel putri junior. (tribunnews.com)

Jakarta– Pengurus Provinsi (Pengrov) Ikatan Anggar DKI Jakarta mengirim 80 atlet pada Kejuaraan Nasional di GBK Arena, Senayan, 1–4 November. Tim anggar Ibu Kota menargetkan dua medali emas di kejuaraan itu. Ketua Ikatan Anggar DKI Jakarta M Suradji mengatakan tak ingin muluk-muluk target timnya di kejurnas tersebut. Apalagi, ini merupakan agenda keduanya setelah terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Anggar DKI Jakarta periode 2018–2022, Oktober lalu. Bahkan, mereka juga tak diperkuat beberapa atlet andalannya, termasuk Inka Mayasari (senior foil putri). “Pengurus kami baru saja dibentuk. Jadi, kami realistis saja bahwa target kami dua medali emas di kejurnas ini. Apalagi, dua pemain andalan kami tidak tampil karena sedang berada di Amerika Serikat,” kata M Suradji. Meski begitu, Suradji mengatakan DKI tetap berpeluang meraih medali emas di ajang itu. Dia berharap mendapatkannya dari nomor EP senior putra, dan foil kaadet pemula. Sementara nomor lainnya masih didominasi daerah lain seperti Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Selain itu, Suradji juga menambahkan jika atlet anggar DKI ini merupakan dari hasil se leksi dari Kejuaraan Provinsi DKI Jakarta, 27–28 Oktober lalu. Jadi, kejuaraan nasional ini, nantinya akan menjadi kesempatan mereka membuktikan yang terbaik agar bisa membela DKI Jakarta di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. “Para atlet ini, kami seleksi dari kejurprov akhir Oktober lalu. Atlet ini yang menjadi cikal-bakal skuat PON 2020 di Papua,” kata Suradji, didamping Sekjen Ganefiono. Suradji mengakui terjadi kekosongan atlet anggar dari level junior ke senior. Hal inilah menjadi tugas pengurus baru untuk mengisi kekosongan tersebut. “Di sini atlet masih banyak yang butuh peningkatan. Kekosongan level junior ke senior juga sangat terbatas,” ungkapnya. Sementara itu, atlet Ikasi Kalimantan Timur (Kaltim), tampil apik pada Sabtu (3/11). Sejauh ini empat atlet Kaltim sukses menembus zona medali. Bahkan eks atlet Asian Games 2018, Gabhy Novitha, berhasil menyabet medali emas, untuk kategori Sabel putri junior. Disusul Eka yang meraih medali perak sabel putri junior, Agnes meraih perak kadet degen Putri, dan Risnu Affan dengan medali perunggu foil kadet putra. Pada Kejurnas ini, Ikasi Kaltim mengirimkan full tim 48 atlet, termasuk 12 junior dan 12 senior. Sekedar catatan, Gabhy berhasil menembus timnas Anggar Indonesia di ajang Asian Games 2018, dengan usia terbilang masih sangat belia, 16 tahun. Perjalanan menuju Asian Games memang tak mudah, bagi atlet yang saat ini masih berstatus siswi Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kaltim ini. Dara kelahiran Samarinda 2002 harus melewati sejumlah tantangan mulai kategori kadet, junior, hingga senior. Ia Terlahir dari darah atlet, lantaran ibunya berstatus atlet anggar Kaltim PON 2016. Bakat besar Gabhy sudah tercium sejak 2015 lalu, usai sukses menyabet 3 medali emas, di Kejuaraan Thailand Sport School Game. (Adt)

Kirim 41 Atlet di Kejurnas Karate Piala Panglima TNI VI/2018, DKI Jakarta Optimistis Juara Umum

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate Piala Panglima TNI-VI/2018 resmi dihelat di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim), pada 21-23 September ini. Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) DKI Jakarta mengincar posisi Juara Umum kali ini.(Pras/NYSN)

Jakarta- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate Piala Panglima TNI-VI/2018 resmi dihelat di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim), pada 21-23 September ini. Sebanyak 1.338 orang terlibat dalam event ini. Mereka terdiri dari 662 orang atlet TNI, 584 orang atlet umum, serta 192 offisial, dan pelatih. Medali yang diperebutkan, ada dua kategori yakni Kategori TNI, memperebutkan 19 medali emas, 19 perak dan 38 perunggu. Sedangkan Kategori Umum (Junior, Cadet, Under-21), memperebutkan 40 medali emas, 40 perak, dan 80 perunggu. Selain memperingati HUT TNI ke-73, Kejurnas Karate Piala Panglima merupakan sarana bagi Pengurus Besar (PB) Federasi Karate-Do Indonesia (Forki) mencari bibit karateka nasional. Peraih medali emas Asian Games XVIII/2018, Sersan Dua (Serda) TNI Rifki Ardiansyah, merupakan pemenang Kejurnas Karate Piala Panglima TNI, tahun lalu. Kejurnas Karate Piala Panglima TNI memiliki dua kategori, yaitu Kategori TNI dan Kategori Umum. Khusus kategori TNI dibagi dalam dua kelas, yakni senior putra dan senior putri. Seluruhnya mempertandingkan nomor kata dan kumite perorangan maupun beregu. Untuk Kelas Beregu baik Kumite maupun Kata, tiap-tiap kontingen hanya mengiri satu regu. Sedangkan untuk Kelas Perorangan baik Kumite maupun Kata, tiap-tiap kontingen maksimal mengirimkan dua atlet. Untuk personel TNI maupun PNS TNI hanya turun di Kategori TNI atau tidak boleh turun di Kategori Umum atau Open Turnament. Sedangkan Kategori Umum dibagi dalam tiga kelas putra dan putri. Mulai kadet (14-15) tahun, kelas junior (16-17 tahun), dan kelas Under (U-21). Di Kejurnas Piala Panglima TNI VI/2018, Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) DKI Jakarta mengirim 41 atlet putra-putri. “Tahun ini, DKI Jakarta mengirim 41 atlet putra-putri untuk kategori kadet, junior, dan under (U-21). Target kami juara umum,” ujar Idris Gusti, Pelatih Kepala FORKI DKI Jakarta, di Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Jumat (21/9). Di Kejurnas yang sama pada 2017, kontingen ibukota sukses menempati posisi runner-up, dengan meraih 6 medali emas, 3 perak, dan 6 perunggu. Sedangkan juara umum 2017, diraih Perguruan INKAI (8 emas, 5 perak, 10 perunggu) Idris optimistis target itu bisa tercapai, karena pada Kejurnas kali ini DKI Jakarta turun dengan kekuatan penuh, serta bermaterikan para atlet terbaik hasil seleksi kejuaraan daerah (Kejurda). “Tahun lalu kami tidak turun full team, tapi sekarang kami pull team, baik kategori kadet, junior, maupun U21. Apalagi atlet-atlet kami berasal dari seleksi Kejurda. Memang persaingan terberat dengan Perguruan INKAI, tapi sepertinya mereka tidak tampil full team,” lanjutnya. Hal senada dikatakan Rudi Faisal, Manajer Kontingen DKI Jakarta. Menurutnya, peluang DKI Jakarta untuk bisa meraih juara umum di Kejurnas Karate Piala Panglima TNI VI/2018, sangat terbuka lebar. “Dilihat persaingannya merata. Karenaetiap daerah pasti mempersiapkan para atletnya dengan baik. Saingan terberat masih Perguruan INKAI, dan Inkanas (Institute Karate-Do Nasional),” terangnya. Hingga kini, ungkap Rudi, DKI Jakarta tak pernah kekuarangan atlet-atlet muda berbakat. “Semoga DKI Jakarta tetap menjadi barometer atlet-atlet nasional,” tukas Rudi. (Adt)

Jelang Piala Dunia 2018 Indonesia Kirim Skuat Ke SCWC Rusia 2018, Gubernur Anies Yakin Garuda Baru Cetak Prestasi

Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) melepas tim Garuda Baru mengikuti Piala Dunia Anak Jalanan (Street Child World Cup) 2018 di Moskow, Rusia, 10-18 Mei nanti. (net)

Jakarta- Sukses berpartisipasi pada Piala Dunia Anak Jalanan (Street Child World Cup) 2014 di Brasil, Indonesia kembali mengirim bakat-bakat terbaik anak-anak jalanan yang tergabung dalam Tim Garuda Baru, berlaga di ajang internasional Street Child World Cup (SCWC) 2018 di Moskow, Rusia, 10-18 Mei nanti. Tim Garuda Baru beranggotakan 9 anak dengan talenta unggulan yang memilki latar belakang pernah terkoneksi dengan kehidupan jalan, pernah bekerja atau rentan turun ke jalan. Garuda Baru merupakan sebuah inisiasi untuk membantu anak keluar dari kehidupan jalanan melalui media sepakbola. Program ini digagas tiga lembaga sosial, yakni Yayasan Transmuda Energi Nusantara (TEN), Kampus Diakoneia Modern (KDM) dan Yayasan Sahabat Anak (YSA). Tujuan utamanya adalah membawa perubahan sosial dalam masyarakat, khususnya bagi anak-anak jalanan lewat sepakbola. Bersama dengan 24 Tim Nasional dari 21 negara di seluruh dunia, Garuda Baru bakal berkompetisi secara sehat sekaligus menyuarakan satu pesan mengenai hak anak, hak yang selayaknya dimiliki anak-anak yang selama ini berada di jalan. Mahir Bayasut, Ketua Yayasan Transmuda Energy Nusantara (TEN), mengungkapkan lewat SCWC ini anak-anak jalanan tidak hanya bisa menyalurkan kegemaran mereka bermain sepakbola, melainkan juga memiliki pengalaman baru serta berkesempatan mewujudkan cita-cita. “Melalui SCWC anak-anak jalanan mampu menyuarakan hak-hak mereka pada proses konferensi anak. Mereka berteman dengan anak-anak dari negara lain dan berbagi cerita dan pengalaman hidup, yang menjadi sumber inspirasi dan cerita yang masih mengalami keterbatasan sosial ekonomi untuk berani mengejar cita-cita,” ujar Mahir. Sebelumnya, Tim Garuda Baru telah menjalani tiga tahapan seleksi dan serangkaian pelatihan selama 8 bulan terakhir. Masa karantina juga dilakukan sebelum keberangkatan Tim Garuda Baru pada 30 April hingga 6 Mei 2018 di PUSDIKLAT SAG di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Meski begitu, Mahir mengaku pembinaan yang diberikan tak melulu mengenai latihan fisik dan sepakbola, melainkan juga soft skill yakni pendalaman ilmu pengetahuan dan wawasan umum. Sementara, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, menyambut optimis keberangkatan Tim Garuda Baru. “Kegiatan ini sangat positif dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung keberangkatan Garuda Baru ke SCWC. Garuda Baru tak hanya wadah anak jalanan untuk berkreasi tapi juga menyalurkan bakat mereka hingga ke Rusia. Ini sangat membanggakan,” tutur Anies. Pada SCWC 2014 di Brasil, Timnas Putra Garuda Baru berhasil keluar sebagai juara grup mengalahkan Mesir, Brazil, LIberia dan Afrika Selatan. Saat itu merek amendapat penghargaan sebagai ‘Best tim Spirit Award’. Dan, berbicara mengenai peluang juara di SCWC 2018, Wahyu Kurniawan, Pelatih Tim Garuda Baru dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengaku yakin tim asuhannya akan menunjukan kemampuan terbaiknya. Progres latihan yang selama ini dilakukan menunjukan peningkatan yang signifikan. “Dari 9 anak yang ke Rusia, 5 diantaranya dibina lebih dari 3 tahun oleh Garuda Baru. 4 orang anak lainnya sudah menjalani pelatihan selama lebih dari setahun. Daya tahan tubuh masing-masing pemain semakin baik setiap harinya, ini dilihat dari hasil uji ‘Beep Test’ yang dilakukan secara berkala,” tukas Wahyu. Senada dengan Wahyu, optimisime pun datang dari Mahir. Menurutnya apapun hasil dari pertandingan SCWC nanti, Garuda Baru pasti sudah berjuang mempersembahkan yang terbaik demi Merah Putih. “Uniknya event SCWC adalah kita tidak pernah bisa membaca dengan pasti peta kekuatan negara peserta lain. Namun, Garuda Baru sejauh ini sudah melakukan usaha yang terbaik dalam masa persiapan,” papar Mahir. Tim Garuda Baru akan tiba di Rusia pada Kamis (10/5). Proses pengundian grup akan dilakukan keesokan harinya. Beberapa negara terlibat SCWC 2018 ini antara lain Belarus, Bolivia, Brazil, Burundi, Canada, Mesir, Inggris, India, Indonesia, Kenya, Liberia, Mauritius, Mexico, Nepal, Uzbekistan, Russia, Pakistan, Filipina, Tanzania, Tajikistan, dan Amerika. (Adt)

Pengurus Pengda Koluchstyl Terbentuk, DKI Jakarta Punya Olahraga Bela Diri Baru

Pengurus Daerah (Pengda) Koluchstyl Indonesia (KI) DKI Jakarta, kini resmi dilantik, sehingga nantinya bisa didaftarkan sebagai anggota KONI. (facebook)

Jakarta- Pengurus Daerah (Pengda) Koluchstyl Indonesia (KI) DKI Jakarta kini resmi dilantik. Pelantikan kepengurusan periode 2018-2022 itu diresmikan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor SKEP/001/PP-KI/IV/2018. Pengurus lansung dilantik oleh Presiden KI Ali Akbar Hehaitu, di Kantor Administrasi Walikota Jakarta Timur, Kamis (12/4). Ali mengaku bangga dengan kepengurusan DKI. Sebab hal itu menjadi awal pihaknya membangun olahraga Koluchstyl yang terbilang baru. Oleh sebab itu, pihaknya berharap setelah pelantikan ini, Pengda DKI bisa konsisten untuk pembinaan. Baik untuk instruktur serta menyiapkan atlet secara nasional dan internasional. Ali menjelaskan, Koluschstyl merupakan olahraga baru di Indonesia. Cabang olahraga bela diri asal Polandia ini pertama kali masuk dan dikembangkan di Jakarta, sejak 2015. Koluchstyl merupakan cabang olahraga bela diri ground fighting yang menggabungkan teknik judo, sumo, gulat, dan jujitsu dalam praktiknya. Cabang olahraga ini diciptakan pada tahun 2009 oleh Grand Master Wieslaw Koluch, pemegang DAN 9 Ju-jitsu asal Polandia. “Sudah ada 10 Pengda yang tergabung. Termasuk Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, hingga Kalimantan selatan dan Sulawesi Selatan yang akan dibentuk,” ujar Ali, akhir pekan lalu. Saat ini, pihaknya sudah melakukan persuasif dengan membangun komunikasi dengan KONI, KOI, Formi, dan Kemenpora. “Pihak Kemenpora sangat mendukung olahraga ini,” ungkapnya. Karena olahraga tersebut masih baru, dia menyebut paling sedikit harus memiliki 10 Pengda yang terbentuk secara legal. Sehingga, nantinya bisa didaftarkan sebagai anggota KONI. “Sejauh ini, dari 10 Pengda yang ada, baru DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sudah legal,” ucapnya. Selain pembentukan pengda, Ali menyebut memiliki strategi lain agar olahraga tersebut semakin dikenal masyarakat. Salah satunya pemanfaatan informasi, dan media. Ali menegaskan, pihaknya berharap mendapatkan orang hebat untuk menggerakkan organisasi Koluchstyl. Sebab, pihaknya memiliki misi untuk minimal bisa menjadi peserta eksibisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020. “Lalu nantinya jadi peserta resmi, dan kami ingin tampil di level internasional. Supaya peringkat di Asean dan Asia terus meningkat,” ucapnya. Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Pengda KI, Nur Ali. “Jakarta itu sebagai barometer,” ungkapnya. Nur Ali menyatakan, dalam waktu dekat segera meresmikan empat pengurus cabang (pengcab). Hal itu dilakukan sebagai syarat menjadi anggota KONI DKI. “Kami tidak akan langsung menjadi anggota KONI DKI, apalagi situasinya berbarengan dengan Asian Games. Ya perlahan saja, tapi pasti,” tandasnya. (Art)

Resmi Dikukuhkan, 10 Atlet DKI Jalani TC O2SN Tingkat Nasional Yogyakarta

Resmi-Dikukuhkan,-10-Atlet-DKI-Jalani-TC-O2SN-Tingkat-Nasional-Yogyakarta

Jakarta- Sebanyak 10 atlet resmi dikukuhkan mewakili DKI Jakarta ke ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Nasional di Yogyakarta, 16-22 September 2018. Lima atlet putra dan 5 putri dari lima cabang olahraga, akan segera menjalani Training Center (TC) guna meraih hasil terbaik di ajang tahunan itu. “Training Center sudah kami rencanakan. Kami akan tunjuk sekolah tertentu yang memiliki peralatan dan venue yang memadai,” ujar Waluyo Hadi, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, usai pengukuhan atlet O2SN SMK Provinsi DKI Jakarta di SMKN 57 Jakarta Selatan, Rabu (14/3). Waluyo mengatakan beberapa sekolah dijadikan sport center cabang olahraga (cabor) yang dilombakan dalam O2SN, karena memiliki infrastruktur yang memadai. Seperti cabor bulutangkis, memakai venue SMKN 29 Jakarta sebagai sport center. Ia mengatakan pihaknya juga telah membentuk tim trainer dan tim pelatih, yang dipilih dari guru-guru terbaik di DKI Jakarta, dari masing-masing cabang olaharaga yang dilombakan di ajang O2SN. “Mereka siap memberi pembinaan dan pelatihan hingga menuju tingkat nasional. Meskipun masih banyak waktu untuk menuju ke tingkat nasional, bukan berarti kami bisa santai,” sambungnya. Waluyo berharap capaian para atlet pada tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. “Dari sisi ekspektasi, tahun lalu jauh di bawah harapan. Kami hanya meraih satu medali dari cabang karate putri, dan yang lain kami belum meraih juara,” ungkapnya. “Alhamdulliah dari record data, kualitas atlet yang sekarang lebih baik. Untuk itu target kami minimal diposisi 3 besar. Kami tak ingin terlalu jauh, dan berusaha untuk realistis,” tutup Waluyo. (Adt) Atlet yang Mewakili DKI ke Tingkat Nasional : Cabang Renang : 1. Reyvan Anwar (SMKN 51) Jakarta Timur 2. Adela Sari (SMKN 60) Jakarta Barat Cabang Bulutangkis : 1. Dimas Agus Suryadi (SMK PGRI 20) Jakarta Timur 2. Marcella Malinda (SMK Strada 1) Jakarta Pusat Cabang Atletik : 1. Agung Subekti (SMK Negeri 16) Jakarta Pusat 2. Zefanya Armania (SMK ST Theresia) Jakarta Pusat Cabang Pencak Silat : 1. Aldi Firmansyah ( SMKN 39) Jakarta Pusat 2. Nur Alamsari (SMKN 1) Jakarta Pusat Cabang Karate : 1. Indra Lukman (SMK Telkom Shandy Putra) Jakarta Barat 2. Selma Hazizah (SMK Pelayaran Djadajat) Jakarta Utara

Anindya Bakrie Kukuhkan Pengganti Sandiaga Uno Sebagai Ketua PRSI DKI Jakarta

Erwin Eka nomor dua dari kiri, saat pelantikan pengurus di acara Swimming Open 2017, di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kamis 25/05/17. (NYSN Media)

Persatuan Renang Seluruh Indonesia yang disingkat PRSI merupakan  organisasi yang mengatur kegiatan olahraga renang di Indonesia. PRSI sendiri berdiri pada tanggal 21 Maret1951 di Jakarta dengan ketua umum pertamanya  Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dan hingga saat ini di pimpin oleh Anindya Bakrie. PRSI di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie mengukuhkan pengurus PRSI Prov DKI Jakarta di Gor Soemantri Brodjonegoro, Kuningan Jakarta, selepas ajang penyeleksian atlet junior swimming Open 2017. (25/5) Jabatan Ketua Umum PRSI Jakarta periode 2017-2021 resmi dipegang oleh Erwin Eka. Semangat yang terlontar membuatnya optimis dapat mengembalikan kejayaan renang pada masa lalu. “Dengan Motto Bring Back Glory” kita akan mengembalikan kemenangan pada masa itu, dengan kerja keras secara tim betul-betul kejayaan renang di DKI Jakarta akan kembali, kami butuh prestasi” Ujar Erwin dalam sambutannya. Sementara itu di tempat yang sama Ketua Umum PRSI Anindya Bakrie selain berikan ucapkan selamat juga mengatakan kepada wartawan bahwa PRSI akan focus menjaring potensi atlet dari gambaran piramida. “Pertama, saya ucapkan selamat kepada Erwin Eka yang telah menggantikan posisi Sandiaga Uno karena berakhir masa waktu, dan saya berharap, terpilihnya Sandiaga menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta lebih leluasa lagi mendorong atlet renang menuju pintu kemenangan. Dan PRSI akan focus dalam segitiga piramida, memperkuat lini tengah dan bawah, yaitu atlet akan di ambil tingkat Kabupaten, Kota” Tegas Anindya. (bgs/adt)