Kembali Terjun, Ini Target Atlet Muda Loncat Indah di Kejuaraan Budapest Hungaria 2022

Kembali Terjun, Ini Target Atlet Muda Loncat Indah di Kejuaraan Budapest Hungaria 2022

Setelah vakum hampir dua tahun dari kompetisi di tingkat internasional karena pandemi Covid-19, atlet loncat indah Jawa Timur, Gladies Lariesa Garina Haga Kore (16), akhirnya bisa berlaga lagi. Kali ini, dia berkompetisi tingkat dunia pada FINA World Championships ke-19 di Kota Budapest, Hungaria, 26 Juni – 3 Juli 2022 mendatang. Atlet peraih tiga medali emas PON Papua 2021 itu berkesempatan mengukur kemampuan di tingkat yang lebih tinggi. Ajang ini sekaligus menjadi sarana mengasah mental tanding hingga lebih siap menghadapi Olimpiade 2024 mendatang. Pelatih Loncat Indah Jatim, Ronaldy Herbintoro, mengungkapkan saat persiapan kejuaraan di Surabaya dari sisi kesiapan, salah satu atlet binaan Dispora Jatim melalui program SPOP (Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar) ini memiliki materi loncatan yang bisa disejajarkan dengan atlet-atlet loncat indah dunia. “Hasil di PON Papua bisa jadi tolok ukur kemampuan teknik dan mental Gladies. Dengan pertimbangan itulah, kami selaku pelatih mendaftarkan Gladies pada kejuaraan dunia,” ungkap Ronaldy Herbintoro, Rabu (15/6/2022). Lebih lanjut, Ronaldy berharap, Gladies mendapatkan pengalaman berharga bisa berkompetisi dengam atlet-atlet loncat indah dunia, yang tentunya mereka sekelas atlet Olympic Games. “Dengan kesempatan ini, Gladies bisa belajar banyak dan mengukur sudah sejauh mana kamampuan teknik loncatan yang dimilikinya,” harapnya. Disisi lain dalam ajang event tersebut, Gladies bisa melampaui limit nilai untuk kualifikasi Olympic Games. “Capaian nilai ini bisa dijadikan acuan untuk mengembangkan kemampuan Gladies agar menjadi lebih baik lagi,” imbuhnya. Bahkan kesempatan besar ini tak lepas dari peran serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui KONI Jatim, kemudian dukungan dari PB PRSI dan Pengprov PRSI Jatim. “Para pemangku kepentingan sangat support terhadap langkah-langkah kami untuk mewujudkan prestasi kelas dunia, khususnya di cabor loncat indah,” ucap Ronaldy.

Sosok Ini Curi Perhatian Menpora Usai Sabet 3 Medali Emas Pada Debut PON

Sosok Gladies Yang Curi Perhatian Menpora Usai Sabet 3 Medali Emas di Debut PON

Atlet loncat indah asal Jawa Timur, Gladies Lariesa Garina Haga Kore berhasil meraih tiga medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Lebih hebatnya lagi, Gladies saat ini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Siswi kelas IX SMPN 40 Kota Surabaya ini meraih 1 medali emas dalam kategori 10 meter dari menara putri, kemudian 1 medali emas dalam kategori papan 3 meter putri, dan 1 medali emas dalam kategori papan 1 meter putri. Tak heran, Gladies pun mencuri perhatian Menpora Amali. Dalam konpers daring, Sabtu (16/10/2021), Menpora secara tidak langsung menyebutkan Gladies yang memborong tiga medali emas. “Ada seorang atlet 15 tahun mampu membawa pulang lebih dari satu emas. Ini sangat bagus sebab PON jadi arena untuk atlet muda (meraih prestasi), sesuai dengan tujuan PON.” ujar Menpora. Ada fakta lain yang tak kalah mencengangkan. PON XX Papua 2021 merupakan debut pertama bagi Gladies Larisa Garina di ajang pesta olahraga terbesar di tanah air ini. Ditemui usai ceremony pengalungan medali, gadis 15 tahun ini mengaku tidak menyangka akan meraih tiga medali emas. “Alhamdulillah, rasanya tidak menyangka karena saya baru pertama kali ikut PON dan berhasil mengalahkan senior-senior saya,” ucapnya dilansir dari laman resmi PB PON XX Papua, Jumat, 15 Oktober 2021. Gladies juga gak menyangka di semua nomor pertandingan yang diikutinya berhasil dengan raihan emas. Ia menambahkan, prestasi yang diraih semuanya telah sesuai dengan target. Lebih lanjut, Gladis menyebutkan medali emas yang diperolehnya ini akan dipersembahkan pertama untuk Jawa Timur, lalu buat kedua orangtua, dan sekolahnya.

Baru Berusia 14 Tahun, Atlet Asal Tiongkok Ini Sabet Medali Emas Olimpiade

Baru Berusia 14 Tahun, Atlet Asal Tiongkok Ini Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Luar biasa. Mungkin kata itu yang cocok diberikan untuk Quan Hongchan. Ia tidak hanya mampu menyabet medali emas, namun juga meraih skor hampir sempurna dalam cabang olahraga loncat indah di Olimpiade Tokyo 2020 pada Kamis (5/8/2021). Melansir The Straits Times pada Kamis (5/8/2021), Quan melakukan debut internasional yang baik di Tokyo Aquatics Centre. Quan yang baru berusia 14 tahun pada Maret, merupakan atlet termuda yang mewakili Tiongkok di Olimpiade Tokyo, tetapi dia berhasil menyelesaikan lontacan 10 meter putri dengan skor 10 dari ketujuh juri pada ronde kedua dan keempat. Quan melompat dengan postur sempurna dan gerakan tajam saat dia melompat dari papan kolam renang, disebut dalam NBC Olympics ia terlihat seperti seorang penyelam veteran di usia 14 tahun. Di akhir penampilannya disambut sorak-sorai atlet loncat indah Tiongkok lainnya dengan mengibarkan bendera negara, seperti Shi Tingmao, atelt loncat indah papan 3 meter putri, dan Xie Siyi, atelt loncat indah papan 3 meter putra. Quan yang memiliki tinggi 143 cm, terlihat imut menerima medali emas di podium. Quan telah mencetak total 466,20, menjadi wanita termuda kedua yang meraih emas di ajang loncat indah internasional. Sebelumnya, rekan senegaranya Fu Mingxia memenangkan medali emas di usia 13 tahun di Olimpiade Barcelona pada 1992. Disebutkan oleh NBC Olympics, juara muda Olimpiade internasional ini berusaha berprestasi dalam cabang olahraga loncat indah sebagai cara untuk membantu biaya pengobatan ibunya yang memiliki penyakit yang membutuhkan perawatan sepanjang tahun. Quan mengatakan bahwa orang tuanya berpesan, “mengatakan kepada saya untuk tidak gugup, bahwa tidak masalah jika saya mendapatkan medali atau tidak, tetapi tetaplah menjadi diri saya sendiri”. “Kata-kata itu sangat membantu saya,” ujar Quan, mengatakan dia berencana untuk makan latiao, street food Tiongkok yang populer, untuk merayakan malam ini. Quan mengungkapkan dia sangat emosional, “Saya merasa semua usaha saya terbayar,” “Bahkan kalau saya tidak juara, medali perak sangat berarti bagi saya,” ungkapnya. Melissa Wu dari Australia (29 tahun), peraih perunggu dengan skor 371,40 dalam rival Quan, mengatakan dia sangat bangga pada dirinya sendiri dan mengagumi para atlet loncat indah Tiongkok tersebut. “Mereka luar biasa untuk ditonton dan saya selalu mengagumi semua peloncat indah Tiongkok,” ujar Wu. “Saya benar-benar mencoba untuk meniru etos kerja mereka dan saya sangat senang bahwa mereka juga memiliki kinerja yang sangat baik hari ini,” imbuhnya. Tiongkok telah menyabet medali emas di semua cabang loncat indah sejak Olimpiade Beijing 2008.

Tim Loncat Indah DKI Jakarta Juara Umum 3rd IOAC 2019

Adityo dan Tri Anggoro (DKI)

Jakarta, Tim Loncat Indah DKI Jakarta berhasil keluar sebagai juara umum 3rd Indonesia Open Aquatic Championship atau IOAC 2019 yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno Jakarta, 17-19 Desember 2019. Sampai hari kedua, DKI sebenarnya berada di peringkat tiga, namun di hari kedua, Kamis 19 Desember berhasil menambah lima emas. Total DKI mengoleksi 8 medali emas, 11 medali perak dan 6 medali perunggu. Peringkat kedua Jawa Timur dengan raihan 6 emas, 4 perak dan 2 perunggu serta ketiga Kalimantan Selatan dengan 6 emas dan 3 perunggu. Peringkat empat Sumatera Selatan (2-4-7), kelima Sumatera Utara (0-2-1), Keenam Jawa Barat (0-1-3) dan ketujuh Jawa Tengah belum memperoleh medali. Lima emas DKI disumbang melalui Aditya Restu & Andriyan (synchro menara terbuka putra), Nur Mufidah (3M KUC putri), Reza Saputra (menara KUB putra), Adityo Restu (3 M Terbuka Putra), Nur Sudirman (Menara KUC dan Putri). “Di IOAC 2019 ini hasilnya cukup menggembirakan, karena kualitas para atlet meningkat dan juga tingkat kesulitanya bertambah tinggi. Jadi dengan banyaknya event, semakin bagus untuk para atlet,” ujar pelatih Timnas Harly Ramayani. Sementara itu, Zurich juga memberikan asuransi ziaga Jiwa kepada para peraih medali emas yang berusia 18-25 tahun senilai Rp 15o juta selama lima tahun ke depan. Asuransi ziaga jiwa diperuntukan jika terjadi cacat tetap, sampai meninggal dunia.

Jatim dan Kalsel Borong Emas di Loncat Indah 3rd IOAC 2019

Jatim dan Kalsel Borong Emas di Loncat Indah 3rd IOAC 2019

Jakarta, Dua daerah Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) masing-masing memborong empat medali emas sampai hari kedua cabang loncat indah 3rd IOAC 2019 atau Indonesia Open Aquatic Championship. Bertanding di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu 18 Desember 2019, medali emas Jawa Timur disumbang melalui Aldinsyah Rafi (papan 1 M Terbuka Putra), Gladies (papan 3 meter terbuka putri), dan Della Dinarsari (menara terbuka putri). Sehari sebelumnya satu emas diraih dari nomor Synchro papan 3 meter putri melalui pasangan Della Dinarsari & Linar Betiliana. Sedangkan empat emas Kalsel diraih melalui dua nomor papan 1 meter Kelompok umur B (14-15 tahun) melalui Muhammad Fadhil dan putri Siti Kinasih. Dua atlet andalan Kalsel ini juga kembali menyumbang emas Muhammad Fadhil (3 M KUB putra) dan Siti Kinasih (papan 3 M KUB putri). Sedangkan DKI Jakarta baru mengoleksi tiga emas melalui Andriyan di nomor menara terbuka putra dan Nur Mufidah (papan 1 meter KUC). Sehari sebelumnya DKI sudah meraih satu emas melalui nomor synchro 3 meter putra lewat pasangan Adityo & Tri Anggoro. Rencananya, Kamis 19 Desember akan melombakan enam nomor pertandingan. Sementara itu, nomor renang artistik, Rabu 18 Desember melombakan tiga nomor pertandingan yakni solo technical routine, duet technical routine dan team technical routine. Rencananya, pemenang akan diumumkan, Kamis sore, 19 Desember 2019 saat upacara penyerahan medali. Di hari Kamis, renang artistik akan melombakan free routine untuk nomor solo, duet dan team.