Body Rafting, Jenis Olahraga Seru Yang Harus Kamu Coba

Pernakah kamu membayangkan tubuh kamu mengambang mengikuti arus aliran sungai? Sekarang, hal itu tak hanya ada di bayangan. Kamu mungkin bisa mencoba, salah satu aktivitas olahraga air yang hampir mirip dengan arum jeram ini, yaitu body rafting. Body rafting adalah olahraga air yang sering dikenal dengan telusur sungai. Aktivitas ini prinsipnya sama seperti rafting atau arung jeram, namun pada body rafting hanya menggunakan helm, decker, dan life jacket. Jadi, tubuh kamu akan terbawa arus sungai secara alami dan aman(tanpa bantuan dayung atau perahu).  Durasi permainan olahraga ini biasanya lebih dari satu jam dengan dipandu oleh seorang pemandu yang profesional. Green Valley Citumang bisa jadi alternatif terbaik kamu untuk mencoba aktivitas body rafting. Objek wisata yang ada di Pangandaran, Jawa Barat ini menawarkan sensasi body rafting dengan kesejukan air sungai, pepohonan, bebatuan, dan tebing berukir-ukir. Arus sungai yang ada di Green Valley Citumang juga cukup bersahabat, jadi tak perlu khawatir bagi kamu yang masih dalam rentan usia muda ataupun pemula. Telusur sungai dimulai dengan susur tepian sungai, menaiki tepian goa-goa dengan menggunakan pijakan akar-akar pohon yang menjalar. Bagi kamu yang memiliki keberanian, wajib coba nih naik ke tepian batu goa kemudian terjun bebas dari ketinggian sekitar tujuh meter. Tenang, juga ada kok tinggi batuan yang lebih pendek, hanya sekitar tiga meter, kamu sudah bisa ikut mencoba sensasi lompat ke perairan bening ini. Tak hanya itu, tantangan seru lain yaitu  bergelantungan ala Tarzan di akar yang menggantung. Terakhir, kamu akan menyusuri parit kecil. Parit ini bukan parit yang bau ya, tapi tetap memiliki air yang jernih dan pemandangan hijau. Di step ini kamu akan mengikuti arus sungai dengan santai dan tenang. Sebelum mencoba body rafting, kamu harus mempersiapkan kondisi badan dengan baik ya.

Kobe Bryant Dan Cerita Di Balik Dua Nomor Punggungnya Yang Dipensiunkan

Kobe-Bryant-Dan-2-Nomor-Punggung-Yang-Dipensiunkan-1

Pemain basket legendaris dunia, Kobe Bryant sudah pensiun pada tahun 2016 dari tim yang membesarkannya namanya, Lakers. 2 nomor punggung yang ia gunakan selama 20 tahun, nomor 8 dan nomor 24 resmi dipensiunkan. Kobe menjadi pemain ke-10 terbaik dari Lakers yang dipajang dalam jajaran pemain-pemain terbaik Lakers. Pertandingan antara Lakers dan Golden States Warriors menjadi momen upacara pelepasan kedua nomor punggung Kobe Bryant pada 18 Desember lalu di Staples Center. Kobe Bryant menjadi pemain pertama dalam sejarah yang mempensiunkan 2 nomor punggung sekaligus. Namun, bagaimana kisah hidup Kobe Bryant dan apa yang membuat ia mengganti nomor punggungnya? Tim Nysnmedia.com akan mengulas kisah hidup Kobe Bryant. Mengikuti Jejak Sang Ayah Kobe Bryant memiliki nama asli Kobe Bean Bryant. Kobe Bryant merupakan anak bungsu dari pasangan Joe Bryant dan Pamela Cox Bryant. Nama Bean diambil dari nama julukan sang Ayah “Jellybean” yang juga merupakan mantan pemain National Basketball Association (NBA). Kobe lahir di Pennsylvania pada 23 Agustus 1978. Saat usia 6 tahun, Kobe dan keluarga sempat pindah ke Itali dan kembali ke Amerika pada tahun 1991 saat sang Ayah pensiun dari NBA. Sejak kecil, Kobe sudah mengidolakan tim Lakers dan sudah bercita-cita menjadi pemain basket. Sang Kakek pun sempat mengirimkan video Kobe saat bermain basket ke NBA. Hingga duduk dibangku SMA, bakat basket Kobe semakin menarik perhatian. Pada usia 17 tahun, Kobe mendapatkan kesempatan emas untuk bergabung di NBA, saat itu Ia menjadi salah satu pemain termuda yang bergabung di NBA setelah lulus dari SMA. Bakatnya telah membawanya untuk bisa memilih universitas yang ia inginkan. Bagai mimpi yang menjadi kenyataan, Kobe pun berhasil masuk ke tim impiannya sejak kecil, Lakers. Perseturuan Dengan Shaquille O’Neal Kobe Bryant sudah bergabung di Lakers sejak awal NBA masuk pada tahun 1996. Nomor punggung 8 menjadi nomor punggung pertama yang gunakan. Pada periode menggunakan nomor punggung 8, Kobe banyak menciptakan rekor fantastis salah satunya mencetak 81 poin dalam 1 pertandingan. Kesuksekan Lakers pun diraih pada tahun 2000-2002. Berbagai pertandingan dimenangkan Lakers yang dipimpin oleh Kobe Bryant dan Shaquille O’Neal. Namun, banyak yang berpendapat bahwa pretasi yang Kobe raih berkat kolaborasi dengan Shaquille O’Neal. Kobe dan O’neal pun semakin tidak selaras. O’neal menganggap Kobe merupakan pemain tengah yang malas dan begitu sebaliknya. Shaquille O’Neal memutuskan hengkang dari Lakers dan pindah ke Miami Heat pada tahun 2006. Sementara itu, Kobe tetap bertahan di Lakers. Di tahun 2006, Kobe Bryant berganti nomor punggung 24 sebagai bentuk transformasi baru dari sosok Kobe tanpa Shaquille O’Neal. Ia pun berhasil membawa Lakers meraih gelar Champhionships di tahun 2009 dan 2010. Secara pribadi, Kobe juga ikut berubah dan menjadi semakin dewasa sehingga mampu memimpin tim dengan caranya sendiri. Kobe juga meraih gelar NBA Most Valuable Player (MVP) untuk pertama kali pada tahun 2008. Nomor 24 menjadi nomor punggung bersejarah bagi Kobe Bryant hingga ia pensiun. Pensiun Dengan Sebuah Puisi Setelah berkarir selama 20 tahun, Kobe Bryant resmi pensiun pada tahun 2016. Pertandingan Lakers melawan Utah Jazz menjadi pertandingan terakhir Kobe Bryant. Pemain dengan julukan Black Mamba ini memang sudah menjuarai turnamen NBA selama 5 kali dan 18 kali menjuarai NBA All Star. Kobe Bryant pensiun dengan menjadi pemain pencetak skor ketiga terbanyak sepanjang sejarah NBA dengan total 33.643 poin (16.777 poin menggunakan nomor punggung 8 dan 16.866 poin menggunakan nomor punggung 24) mengalahkan Michael Jordan. Kesetiannya pada tim Lakers memang perlu diapresiasi hingga meninggalkan kenangan tersendiri bagi para fans Lakers saat ia pensiun. Ia mempersembahkan sebuah puisi yang dijadikan film animasi dengan judul Dear Basketball. Berikut puisi dari Kobe Bryant yang telah diterjemahkan: Bola Basket Tercinta Dari saat Saya mulai menggulung kaos kaki ayahku Dan berkhayal menembak bola Tembakan kemenangan dalam pertandingan Dalam Great Western Forum Saya tahu satu hal yang nyata: Saya jatuh cinta padamu Sebuah cinta yang membuat saya memberikan segalanya Dari pikiran dan badanku Untuk roh dan jiwaku Sebagai seorang anak umur enam tahun Saya sangat cinta padamu Saya tidak pernah melihat ujung dari sebuah lorong Saya hanya melihat diriku Kehabisan waktu https://www.youtube.com/watch?v=ln6uKjedzj4 Dan saya berlari Saya berlari dari ujung ke ujung lapangan Mengejar setiap bola untukmu Kamu meminta keramaian dariku Saya berikan hatiku Karena ini sangat berarti Saya bermain dalam keringat dan sakit Bukan karena tantangan yang memanggilku Tapi karena KAMU yang memanggilku Saya lakukan segalanya untuk KAMU Karena itulah yang kamu lakukan Ketika seseorang membuatmu merasakan sangat hidup Seperti kamu membuatku merasakannya Pada seorang bocah enam tahun, kamu memberikan mimpi di Lakers Dan saya akan selalu mencintaimu karena itu Tapi saya tidak bisa mencintaimu secara obsesif lebih lama lagi Musim ini adalah yang terakhir yang dapat aku berikan Hatiku berdebar Pikiranku kacau Tapi tubuhku tahu ini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal Dan itu tak mengapa Saya siap untuk melepasmu Saya ingin kau tahu sekarang Agar kita dapat menikmati setiap saat yang telah kita tinggalkan bersama Baik dan buruk Kita sudah saling memberi Semua yang kita miliki Dan kita berdua tahu, apapun yang aku lakukan nanti Saya akan selalu jadi anak itu Dengan kaos kaki digulung Tong sampah di sudut Lima detik waktu yang tesisa Bola di tanganku 5 … 4 … 3 … 2 … 1 Selalu mencintaimu, Kobe Terima kasih Kobe Bryant telah menjadi sosok inspirasi untuk meraih mimpi hingga menciptakan berbagai prestasi untuk bola basket dunia. (put)

Lima Kiper Terbaik Versi NYSN di Liga 1 Indonesia

5-kiper-liga-1

Sosok kiper merupakan benteng terakhir dalam pengamanan menjaga gawang dari ancaman lawan untuk membuat gol. Pentingnya sosok kiper menjadi salah satu faktor penentu dalam sistem pertahanan tim sepak bola. Oleh karena itu, rasanya perlu bagi kita untuk mengetahui siapa saja kiper terbaik yang ada di Liga 1 Indonesia. Berikut ini adalah lima nama penjaga gawang atau kiper terbaik selama Liga 1 berlangsung versi NYSN Media. Berikut nama-namanya: Choirul Huda – Persela Lamongan Sepakbola Indonesia berduka setelah kehilangan satu penjaga gawang terbaiknya yakni Choirul Huda. Huda sapaan karibnya, menghembuskan nafas terakhirnya setelah bertabrakan dengan Ramon Rodrigues saat melawan Semen Padang. Sempat mendapat perawatan dari tim medis, nyawa Huda tak tertolong. Pria kelahiran Lamongan, 2 Juni 1979 ini sepanjang karier sepakbolanya hanya membela satu klub saja yaitu Persela Lamongan. Berbagai penyelamatannya pun, membuat Persela Lamongan pernah bertengger di posisi empat pada Liga Super Indonesia tahun 2011-2012. Berkat penampilan terbaiknya, Huda mendapat panggilan untuk memperkuat timnas Indonesia pada tahun 2014-2015. Di Liga 1 2017 pun, Huda kerap menunjukan penyelamatan terbaiknya meski umurnya sudah tak lagi muda pada usia 38 tahun. Huda merupakan panutan bagi kiper-kiper di Indonesia dan legenda sepakbola Lamongan maupun Indonesia. Muhammad Ridho – Borneo FC Muhammad Ridho punya ambisi besar tahun depan bersama Borneo FC usai mendapatan kontrak baru. Ridho yang musim lalu mencatatkan 106 save di Liga 1, mendapatkan perpanjangan kontrak 2 tahun dari manajemen klub. Kiper kelahiran Pekalongan, 21 Januari ini dinobatkan sebagai kiper terbaik Liga 1 2017. Penampilan dan penyelematannya bersama Borneo FC sangat-sangat mengesankan dari semua pengamat serta pecinta sepakbola Indonesia. Berkat, penampilannya banyak klub untuk menggunakan jasanya bahkan, klub Malaysia disinyalir tertarik merekrut Ridho. Dengan penampilannya yang cemerlang bersama Borneo FC, bukan tidak mungkin Ridho akan masuk dalam skema timnas Indonesia dibawah pelatih Luis Milla. Andritany Ardhiyasa – Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa adalah pemain sepak bola Indonesia yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk seorang penjaga gawang. Andri sapaan akrabnya lahir di Jakarta, 26 Desember 1991. Pernah membela Persik Kuningan (2007) dan Sriwijaya (2008-2010), Andritany pulang untuk membela tim kota kelahirannya yakni Persija Jakarta. Sampai saat ini, Andritany menjadi kiper utama Persija. Di Liga 1, Persija Jakarta menjadi tim paling sedikit kebobolan yakni hanya kemasukan 24 gol. Predikat ini, tak lepas dari penampilan Andritany dibawah mistar. Kini, berkat penampilan yang konsisten dibawah mistar, Andritany menjadi kiper utama Timnas Indonesia asuhan Pelatih Luis Milla. Wawan Hendrawan – Bali United FC Wawan Hendrawal, kiper kelahiran Brebes, 8 Jamuari 1983 ini menjadi kiper terbaik yang dimiliki runner-up Liga 1 yakni Bali United FC. Usia yang tidak muda lagi, Wawan bisa menunjukan penyelamatan terbaiknya kepada kiper-kiper muda. Saat melawan PSM Makasar (6/11), tangguhnya Wawan dibawah mistar membuat pemain PSM Makasar frustasi dibuatnya. Berbagai penyelematan apiknya, membuat Wawan terpilih menjadi “Man Of The Match” dipertandingan tersebut. Awan Setho Raharjo – Bhayangkara FC Kiper muda Bhayangkara FC, Awan Setho Raharjo tampil gemilang saat membawa The Guardian menang tipis 1-0 atas PS TNI di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (3/9) malam. Tercatat, Awan membuat rekor penyelamatan terbanyak dalam satu pertandingan di Liga 1, yaitu sebanyak 14 kali. Kiper kelahiran Semarang, 20 Maret 1997 ini, terus konsisten dibawah mistar Bhayangkara FC. Hingga membuat dirinya menjadi kiper kepercayaan pelatih Simon McMenemy. Penampilannya, tercium oleh pelatih timnas Indonesia, Luis Milla dan memanggilnya pada laga uji coba melawan Kambija, 4 Oktober lalu. Kiper berusia 20 tahun itu bangga mendengar kabar pemanggilannya ke Tim Garuda.(pah/adt)

Tiga Sepatu Olahraga Yang Terinspirasi Dari Kisah Atlet Dunia

Tiga-Sepatu-Yang-Terinspirasi-Atlet-Dunia-4

Menjadi atlet dunia yang sukses pasti memiliki kisah inspirasi yang mendorong untuk menghasilkan sebuah karya. Bahkan brand ternama pun mengambil inspirasi untuk membuat sepatu dari atlet-atlet dunia sebagai bentuk apresiasi. Berikut 3 brand yang terinspirasi untuk membuat sepatu dari atlet-atlet dunia. The Kobe 9 Elite Sepatu yang diluncurkan oleh pemain basket legendaris, Kobe Bryant ini terinpirasi oleh petinju dunia asal Filipina, Manny Pacquiao. Petinju yang dijuluki Pacman ini sangat menarik perhatian Kobe Bryant saat bertanding melawan Juan Manuel. Kobe melihat Pacman saat berlatih dan bertanding. Kobe Bryant melihat gerakan-gerakan kaki Pacman yang sangat lincah. Kobe Bryant berfikir “Saya mencoba belajar bagaimana ia menggunakan kaki dengan sangat lincah. Apakah saya bisa bergerak seperti Manny?” Sejak saat itu, Kobe memproduksi sepatu yang terinspirasi dari Pacman yaitu The Kobe 9 Elite. Butuh waktu kurang lebih 2 tahun untuk mendesain sepatu yang masuk dipasaran pada awal bulan Februari tahun 2014 lalu. Sepatu basket ini didesain mirip seperti sepatu tinju dengan bentuk High Toe untuk mengurangi cedera pada kaki. Sepatu ini dijual dengan harga 2,6 juta rupiah. Kobe Bryant berharap sepatu ini bisa digunakan agar pemain lebih lincah seperti Manny Pacquiao. Adidas Dame 3 Perusahaan apparel asal Jerman ini mengeluarkan seri ketiga dari Adidas Dame pada bulan Februari 2017 lalu. Adidas Dame 3 ini terinspirasi dari atlet dari tim Portland Trail Blazers, Damian Lillard. Kisah dari sang kakek akhirnya mengispirasikan Adidas untuk membuat sepatu berdasarkan kisah kecil pemain dengan posisi Point Guard tersebut. Saat kecil, kakek Damian mengumpulkan sisa kotak susu plastik dari Sekolah Dasar Brookfield. Ia mengumpulkan untuk membuat keranjang basket yang digantung di tiang telepon depan rumah Damian. Sang kakek berharap, Damian bisa bermain basket hingga ia mencapai ring tersebut. Sepatu ini dipersembahkan untuk seluruh keluarga Damian yang sangat mendukung karirnya dalam dunia basket hingga saat ini. Bahkan disisi kanan dan kiri sepatu tersebut terdapat inisial keluarga Damian. Tak hanya itu, di bagian tengah sol sepatu terdapat angka 56316 yang merupakan angka dari tiang telepon yang terdapat didepan rumah Damian serta terdapat koordinat garis bujur dan lintang lokasi tempat tinggal keluarga Damian pada sisi bawah sepatu tersebut. Dalam website adidas.co.id, sepatu Adidas Dame 3 dijual dengan harga Rp.1.999.000. Nike Air Max 97 CR7 Pasti  kamu sudah tidak asing lagi dengan nama CR7. Pemain asal Portugal, Cristiano Ronaldo kali ini menginspirasi brand ternama, Nike. Kisah masa kecil Cristiano Ronaldo dengan sang ibu sangat menyentuh sehingga Nike membuat sepatu dari kisah pemain bola legendaris ini. Saat kecil, Cristiano Ronaldo hanya memiliki 2 sepatu yaitu untuk sekolah dan bermain bola. Karena Cristiano Ronaldo sangat gemar bermain sepak bola, sering kali sepatunya rusak. Sang ibunda pun siap memperbaiki setiap sepatunya rusak. Sejak 23 Oktober 2017 lalu, sepatu dengan harga Rp. 2.5000.000 ini resmi dipasarkan di Eropa Barat melalui website resmi Nike. Nike memilih warna gold metallic dan jahitan kasar yang terlihat untuk sepatu Nike Air Max 97 CR7 ini. Banyak yang belum tahu bahwa dibalik pembuatan sepatu memiliki kisah yang menginspirasi dari atlet-atlet legendaris dunia. Mana kisah favorit kamu? (put)

Tiga Jenis Olahraga Yang Merupakan Kebudayaan Indonesia Asli

Olaharaga-Yang-Asli-Kebudayaan-Indonesia-1

Sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, Indonesia mempunyai berbagai tradisi khas disetiap daerah. Tradisi-tradisi tersebut bisa dikatakan sebagai bentuk olahraga nasional bahkan menjadi perayaan tahunan. Apa saja jenis olaharaga yang berasal dari kebudayaan Indonesia? 1.Karapan Sapi Karapan sapi adalah kebudayaan yang berasal Madura. Perlombaan karapan sapi ini dilakukan dengan menggunakan sepasang sapi yang menarik kereta kayu yang dinaiki joki yang berdiri dibelakang sapi. Perlombaan karapan sapi biasanya pada bulan Agustus atau September. Finalnya akan dilaksanakan pada akhir September atau Oktober untuk memperebutkan Piala Gubernur.Pacuan yang akan dilewati memiliki panjang sekitar 100 meter dan ditempuh dengan waktu 10-60 detik. Karapan sapi memiliki latar belakang dimana dahulu tanah Madura kurang subur untuk lahan pertanian. Lalu seorang ulama bernama Syeh Ahmad Baidawi mengenalkan cara bercocok tanam dengan menggunakan sepasang bamboo yang ditarik dengan menggunakan 2 ekor sapi. Setelah berhasil panen dengan cara bercocok tanam tersebut, Syeh Ahmad Baidawi mengajak masyarakat untuk mengadakan lomba balapan sapi. Hingga saat ini, tradisi tersebut tetap berjalan untuk menjaga kelestarian tanah Madura. Selain bentuk perayaan tahunan, karapan sapi juga merupakan bentuk kenaikan status sosial seseorang. Orang-orang yang ikut karapan sapi harus menggeluarkan biaya untuk merawat sapi yang akan ikut dipertandingkan. Para peserta harus melewati 4 babak hingga menang 2. Fahombo Fahombo atau yang dikenal dengan lompat batu merupakan salah satu tradisi dari Nias. Tradisi yang dilakukan untuk ritual kedewasaan ini, dilakukan oleh seorang laki-laki yang beranjak dewasa. Setiap laki-laki harus mempersiapkan diri untuk lompat batu sejak usia 10 tahun.Laki-laki itu harus melompati batu tanpa menyentuh batu yang memiliki tinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm. Jika berhasil, ia dapat dikatakan dewasa dan diperbolehkan untuk menikah dan ikut perang. Namun, tidak jarang para pelompat mengalami cedera ketika gagal mendarat atau menyentuh batu.Pelaksanaan lompat batu tergantung dari daerah yang melaksanakan. 3. Pacu Jalur Pacu jalur adalah perayaan dayung disungai yang menggunakan perahu kayu. Perahu yang digunakan memiliki panjang sekitar 25 hingga 40 meter dengan lebar tengah 1,3 sampai 1,5 meter. Pacu jalur biasanya diadakan di Sungai Batang Kuantan yang sudah dilakukan sejak abad ke-17. Sungai ini terletak di Kecamatan Hulu Kuantan dan Kecamatan Cerenti. Para peserta harus melewati sungai sepanjang 1 meter dengan 6 tiang pancang. Pada awalnya, perahu yang digunakan pada pacu jalur merupakan alat transportasi penyebrangan di Sungai Batang Kuantan. Para warga biasanya menggunakan untuk mengantarkan hasil bumi dan mengangkut 40 hingga 60 orang. Perkembangan pacu jalur tidak hanya untuk alat transportasi tetapi juga sebagai identitas sosial. Warga semakin tertarik untuk menggunakan perahu kayu tersebut sehingga diadakan perlombaan balapan. Tradisi pacu jalur biasanya dilaksanakan pada hari kemerdekaan Indonesia. Perlombaan pacu jalur menggunakan sistem gugur, dimana setiap regu akan bermain beberapa kali, dan regu yang selalu menang hingga perlombaan terakhir akan menjadi juaranya. Selain pelombaan balapan pacu jalur, biasanya masyarakat juga mengadakan rangkaian tontonan lainnya seperti Pekan Raya, Pertunjukan Sanggar Tari, pementasan lagu daerah dan pementasan kesenian tradisional lainnya dari kabupaten atau kota di Riau. Semoga tradisi kebudayaan Indonesia ini bisa terus berjalan sehingga tetap lestari budaya Indonesia.(put)

Ibtihaj Muhammad, Atlet Anggar Inspirasi Terciptanya Barbie Berhijab

Pertengahan bulan ini ada cerita menarik dari figur mainan legendaris kaum perempuan dari masa ke masa ini. Nah, Figur itu adalah Barbie. Boneka asal Amerika ini Setelah hampir lebih dari setengah abad menjadi mainan ternama bagi anak perempuan, kini boneka barbie merilis figur wanita berhijab untuk pertama kalinya. Ibtihaj Muhammad, sebagai inspirasi terciptanya figur barbie tersebut. Mattel, perusahaan AS yang memproduksi Barbie, memilih sosok pemain anggar wanita Amerika, yang berani tampil berbeda dan mencuri perhatian pada Olympic Games 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro. Ibtihaj adalah seorang atlet anggar putri AS peraih medali emas. Di ajang Olympic Games untuk pertama kalinya atlet mengenakan hijab saat bertanding. berkat kemampuannya dalam bermain anggar, ia menjadi duta olahraga dan bekerja di the US State Department’s Empowering Women and Girl. Lewat akun twitternya, Ibtihaj Muhammad mengatakan bahwa dia bangga sosoknya dijadikan inspirasi dalam figur Barbie tersebut. Thank you @Mattel for announcing me as the newest member of the @Barbie #Shero family! I’m proud to know that little girls everywhere can now play with a Barbie who chooses to wear hijab! This is a childhood dream come true ?? #shero pic.twitter.com/py7nbtb2KD — Ibtihaj Muhammad (@IbtihajMuhammad) November 13, 2017 Boneka Barbie berhijab tersebut akan mulai di perjualkan secara online pada awal tahun 2018 mendatang. Boneka itu adalah bagian dari Barbie “Shero” yang didedikasikan untuk wanita berprestasi yang berani tampil berbeda. Sebelumnya, perusahaan tersebut telah merilis Barbie yang terinspirasi dari sosok Gabby Douglas (atlet gymnastik Amerika) dan Selma (direktur Ava DuVernay). “Kami sangat bersemangat untuk menghormati Ibtihaj Muhammad dengan boneka Barbie ini. Ibtihaj telah menjadi inspirasi bagi wanita dan anak perempuan di mana pun untuk melawan batasan,” tulis Mattel lewat akun Twitter resminya.

Kisah Inspiratif: Atlet Tenis Meja Difabel Dari Makasar Yang Masuk ke Jajaran Sepuluh Besar Petenis Meja Terbaik Dunia

Kisah -Inspiratif-Atlet-Tenis-Meja-Difabel-Yang-Mengukir-Prestasi-Cemerlang-1

Memiliki keterbatasan fisik tidak membuat David pantang menyerah untuk menoreh prestasi. Pria dengan nama lengkap Dian David Michael Jacobs memiliki kekurangan fisik dimana tangan kanannya berukuran lebih kecil dari tangan kiri dan jari-jari yang agak susah untuk digerakkan. David membawa tim tenis meja Indonesia menjadi tim terbaik pada ajang ASEAN Para Games 2017 lalu. Ia berhasil membawa pulang emas pada kategori tunggal dan beregu. Kilas Balik David Jacobs David lahir di Ujung Pandang pada tanggal 21 Juni 40 tahun yang lalu. Ia dikenalkan tenis meja oleh ketiga kakaknya sejak usia 10 tahun. Bermula dengan mendaftar klub PTP di Semarang di usia 11 tahun, ia berhasil menjuarai pertandingan tingkat SD. Meski memiliki tangan kanan yang tidak normal, David tidak menyerah. Perlahan ia mulai mengasah kemampuan tenis mejanya hingga ke berbagai turnamen baik nasional hingga dunia. Awalnya ia mengalami banyak hambatan dari membagi waktu untuk latihan dan sekolahnya, susahnya mencari sponsor hingga proses latihan yang tidak mudah. Namun, hal tersebut membuat David semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Emas pertama yang ia raih adalah kejuaraan tenis meja se Asia Tenggara, South East Asia Table Tennis Champhionships (SEATTA) pada tahun 2001. Tak hanya itu, ia pun mendapatkan medali perak dan perunggu pada ajang Sea Games 2005 dan 2009. Di tahun 2010, David resmi menjadi salah satu anggota National Paralympic Committee (NPC). Karirnya semakin bersinar ketika menjuarai ASEAN Para Games 2011 yang membawanya ke turnamen Paralimpiade 2012. Hal tersebut membuatnya menjadi 10 besar terbaik petenis meja dunia. Di Paralimpiade 2012 yang diselenggarakan di Inggris,David mengukir sejarah dengan menjadi petenis meja difabel Indonesia pertama yang menjuarai kompetisi dunia tersebut. Kemenangan ini adalah kemenangan pertama untuk Indonesia setelah hampir 20 tahun tidak menyabet medali. Bahkan ia mendapatkan penghargaan dalam acara International Table Tenis Federation (ITTF) Star Awards yang digelar di Patio de Gala, Lisbon, Portugal pada 9 Desember 2015 lalu. Ia memenangkan kategori Bintang Tenis Meja Terbaik Difabel Putra. Karir David Jacobs Saat Ini David kini beroptimis untuk bisa bertanding di Paralimpiade 2020 dan tetap meniti karir di tenis meja. Meski dengan usia yang tidak cukup muda, ia tidak memiliki keinginan untuk pensiun. Hingga saat ini, David menjadi pemain ketiga terbaik tenis meja difabel setelah Patryk Chojnowski dari Polandia dan Yang Ge dari China. David Jacobs berperan sebagai brand ambassador untuk produk meja tenis meja dari, SHIAMIQ. Merek SHIAMIQ menggunakan nama David Jacobs sebagai nama suatu tipe meja tenis meja, yaitu SHIAMIQ David Jacobs. Tipe meja ini dianggap sangat ramah bagi pengguna difabel terutama yang menggunakan kursi roda. Tipe meja tenis meja ini merupakan meja produksi pertama di Indonesia yang memenuhi kriteria spesifikasi untuk pengguna kursi roda. Dengan segala keterbatasan fisik, David tidak pernah menyerah untuk mengharumkan nama Indonesia. Ia tetap berjuang untuk tetap berkontribusi dalam olahraga Indonesia. (put)

Inspiratif, Mengenal Sosok Bambang Pamungkas, Sang Pencetak Gol Timnas Indonesia

Siapa yang tidak mengenal sosok pesepakbola Indonesia satu ini. Bambang Pamungkas, merupakan sosok yang terkenal bagi pencinta sepakbola Indonesia. Ia dikenal sebagai pencetak gol tim nasional Indonesia, dan hingga kini masih sebagai ikon Persija Jakarta. Kisah Perjalanan dan Prestasi Sejak kecil, Bambang Pamungkas atau yang lebih dikenal bepe, tergabung di beberapa klub sepakbola lokal sejak usia delapan tahun, seperti di SSB Getas (1988-1989), SSB Ungaran Serasi (1989-1993) dan Diklat Salatiga (1996-1999). Pertama kali beraksi di lapangan hijau saat menjadi pemain timnas U-19 turnamen Piala Asia. Bepe berhasil merebut gelar Top Scorer meraih tujuh gol selama pertandingan. Prestasi tersebut membuat Ia lolos seleksi pemain Persija 1999. Melihat kemampuan mencetak gol terbaik dari bapak tiga anak ini, klub Eropa pun menawari Ia masa percobaan seperti klub Roda JC Kerkrade Belanda, FC Koeln Jerman dan Borussia Moncengladbach Jerman. Hingga akhirnya, Ia memilih EHC Norad. Namun, setelah 4 bulan disana, kontrak di Negara tersebut pun tak diperpanjang Bepe. Ia kembali lagi ke Persija pada 2000-2004. Awal 2005, Ia mencoba peruntungan ke Malaysia, dengan membela klub Selangor FC. Di sana Ia pun sukses menciptakan gol-gol, hingga memenangkan Piala FA Malaysia, Piala Malaysia dan Liga Utama Malaysia. Selama di Malaysia, total Bepe meraih 63 gol dalam pertandingan. Setelah dua tahun lamanya, Ia kembali lagi ke Persija. Dengan nomor punggung 20 kebanggaannya tersebut, Bepe kembali membela klub itu hingga saat ini. Berbagai prestasi Bambang Pamungkas yang telah diraih, seperti di Liga Indonesia, Indonesia Super League, kompetisi internasional seperti Piala Suzuki AFF 2010 dan Kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014. Bahkan Bepe adalah pemegang rekor penampilan terbanyak dan top skorer Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol versi FIFA kategori A. WOW! Pasang Surut Perjalanan Bepe, Kemampuan Bepe dalam menyundul, lompatan tinggi, menggiring bola, dan melepaskan tendangan keras sudah tidak diragukan lagi. Kiprah kisah perjalanan dan prestasi yang telah Ia raih tidak lepas dari kisah pasang surutnya juga. Sang idola ini juga pernah merasakan kegagalan, misal saat Ia tidak diikut sertakan ke Piala AFF 2004, dan juga ada kegagalan kiprah dalam liga Australia bersama Wellington Phoenix pada 2010. Mengambil Inspirasi dari Sosok Bambang Pamungkas Di usia yang terbilang terus bertambah, kinerja Bepe dianggap makin menurun dan kontribusi golnya kian surut. Namun, Bepe selalu bangkit dan menampilkan yang terbaik. Dari awal karir, Bambang Pamungkas lebih menggunakan skill dan intelegensi untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Kegagalan justru membuat Bepe belajar untuk tetap bermain sportif, menjaga emosi dan yang terpenting sebelum bertanding Ia terus berlatih tanpa letih.  Dengan berusaha dan menjalankan pola hidup serta pikir yang sehat, itulah sebuah resep jitu yang menjadikan Bepe terus tampil di sepakbola tanah air. Dijelaskan Bepe dalam situs goal.com, “Sebagai seorang atlet, modal utama yang harus selalu dijaga adalah kesehatan. Oleh karena itu, pola hidup sehat dan seimbang menjadi syarat utama,” “Serta satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah menjaga pola pikir yang sehat. Dengan pola pikir yang sehat, kita akan dapat memberikan respons terhadap segala sesuatu yang terjadi (baik kejadian yang baik maupun kurang baik) dalam hidup kita dengan lebih positif,” Bepe memberikan pesan inspiratif bagi pemain-pemain junior, Ia mengingatkan untuk jangan  berhenti bermimpi karena suatu saat nanti, mimpi itu pasti menjadi kenyataan. Untuk mewujudkannya, dibantu oleh keyakinan, kerja keras, dan disertai doa. Oleh karena itu, persiapkan diri sebaik mungkin. Bambang Pamungkas, merupakan striker (penyerang) yang langka di Indonesia. keunggulan dari pemain lainnya dan langka di Indonesia menurut  Ivan Kolev, mantan pelatih timnas Indonesia, adalah pada komitmen serta profesionalisme. Reputasi yang telah Ia bangun dari dulu hingga sekarang sebagai pesepakbola di Indonesia sangat tidak mudah. Semua itu dilakukan oleh pemain yang identik dengan nomor 20 ini dengan kedisiplinan serta kerja keras. Bambang Pamungkas selalu menjaga karakternya sebagai panutan yang tak hanya untuk pesepakbola muda, tetapi juga diri sendiri, keluarga, dan Indonesia.

Kisah Inspirasi Dibalik Soeratin Cup dan Kontribusinya ke Tim Nasional Indonesia

soeratin2

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dibentuk pada 19 April 1930 di Yogyakarta, merupakan organisasi olahraga yang dilahirkan pada zaman penjajahan Belanda. Ketua PSSI pertama yakni Ir. Soeratin Sosrosoegondo, belum banyak yang mengetahui, perjuangan Soeratin dalam memajukan perkembangan sepakbola di Indonesia. Pada masa itu Soeratin harus menentang pemerintahan Belanda. Pada 28 Oktober 1928 terdapat pertemuan pemuda Indonesia, moment ini sangat tepat bagi Soeratin untuk membangkitkan nasionalisme melalui sepakbola. Maka dari itu, Soeratin gencar melakukan pertemuan-pertemuan dengan para tokoh sepakbola di Indonesia. Butuh waktu yang lama bagi Soeratin untuk mengembangkan sepakbola bagi pemuda-pemuda Indonesia. Akhirnya, pada tanggal 19 April 1930, berdirilah organisiasi PSSI yang diketuai oleh Soeratin sendiri. Setelah diangkat menjadi ketua, Soeratin langsung menyusun program untuk mengembangkan sepakbola. Dan, lahirlah kejuaraan sepakbola antar perserikatan untuk menentang pemerintahan Belanda. Soeratin yang melihat sepakbola Indonesia kian berkembang, menambah pondasi kuat dengan membuat badan olahraga nasional yakni ISI (Ikatan Sport Indonesia). Dari ISI lah lahirnya PON di Solo pada tahun 1938. Sepakbola Indonesia pada saat itu kian memuncak. Hanya satu yang menjadi tujuan utama Soeratin yakni membuat sepakbola Indonesia tidak dianggap pecundang di negara besar. Alhasil, Indonesia mampu unjuk gigi dikancah sepakbola dunia yakni Piala Dunia 1938. Kala itu Indonesia masih menggunakan nama East Indies. Para pemain sepakbola Indonesia, mampu bersaing dengan negara besar. Hingga pada akhirnya, Soeratin melepaskan jabatannya menjadi ketua PSSI pada tahun 1942, karena sudah melihat perkembangan sepakbola Indonesia mulai pesat. Dan, diteruskan oleh Artono Martosoewignyo. Saat itu, kehidupan Soeratin menjadi serba sulit. Meski sempat bekerja di perusahaan kontruksi dengan gaji yang besar. Namun, karena kecintaannya terhadap Indonesia dan sepakbola, ia tinggalkan pekerjaan itu. Alhasil pada tanggal 1 Desember 1959, Indonesia berduka. Soeratin wafat dalam keadaan ekonomi yang mengenaskan. Pada tahun 1965, PSSI yang diketuai Maulwi Saelan menggelar Soeratin Cup untuk mengenang bagaimana perjuangan Soeratin menyatukan pemuda-pemuda Indonesia untuk sepakbola. Dari Soeratin Cup situlah muncul talenta muda berbakat, seperti Adjat Sudrajat – PERSIB Bandung, Ronny Pasla – PSMS Medan dan Sutan Harhara dari Persija Jakarta. Dan, menjadikan Soeratin Cup sebagai ajang rutin. Soeratin Cup sempat terhenti akibat kisruh PSSI tahun 2012. Cukup lama terhenti, Soeratin Cup kembali bergulir pada tahun 2014 dengan batasan usia 17 tahun. Hasilnya, banyak pesepakbola muda yang bermunculan seperti Gian Zola, Maldini Pali, Febri Hariyadi dan masih banyak lagi pemain berbakat yang lahir dari Soeratin Cup. Dan, yang paling terbaru ada nama Egy Maulana Vikri, bintang timnas u-19. Egy yang membela Persab Brebes berhasil keluar sebagai juara dan Egy juga menjadi top skor. Terima kasih Ir. Soeratin Sosrosoegondo atas jasanya dalam memajukan sepakbola Indonesia. Jasa-jasa mu dalam sepakbola Indonesia tidak akan masyarakat Indonesia lupakan. Semoga, sepakbola Indonesia semakin hari-semakin baik. Dan, pembinaan usia muda berjalan dengan baik. “Soeratin Engkaulah Pahlawan Sepakbola Indonesia !!!”(pah/adt)

Rivalitas Dua Bersaudara Yang Melahirkan Adidas Dan Puma

Rivalitas-Dua-Bersaudara-Yang-Melahirkan-Adidas-Dan-Puma-1

Banyak masyarakat yang belum tahu, dua brand olahraga ternama Adidas dan Puma adalah milik kakak beradik asal kota Herzogenaurach, Jerman. Mereka adalah  Adolf dan Rudolf Dassler. Pada awalnya mereka berdua meneruskan bisnis sepatu milik ayah mereka dengan nama Gebrüder Dassler Schuhfabrik. Sang adik, Adolf bertugas menjadi perancang untuk model-model sepatu sedangkan sang kakak, Rudolf bertugas untuk melakukan penjualan dan distribusi sepatu. Kesuksesan sepatu Dassler bersaudara yang mengembangkan sepatu sepakbola, tennis dan atletik semakin populer ketika tahun 1936 pelari legendaris Jesse Owen mengenakan sepatu buatan mereka pada turnamen Olimpiade di Berlin dan memenangkan 4 medali emas. Perselisihan Popularitas nama Dassler pun tidak diikuti dengan keharmonisan hubungan kakak beradik ini. Mereka mengalami perselisihan yang menyebabkan perpecahan. Berbagai alasan mencuat yang menjelaskan ada apa dengan mereka berdua sehingga bertengkar. Ada yang mengatakan bahwa mereka berpisah karena perbedaan pendapat dan konflik politik pada masa itu. Sejak saat itu, keduanya berpisah dan memutuskan untuk tidak lagi menjalani bisnis keluarga. Pada tahun 1940-an, Rudolf pindah ke seberang sungai untuk mendirikan pabrik baru, sementara Adolf tetap mengelola pabrik lama. Adolf mengubah nama pabrik dan merek sepatunya menjadi Adidas yang diambil dari nama Adolf Dassler. Sementara Rudolf  memberi nama untuk sepatunya Puma Schuhfabrik RudolfDassler atau yang saat ini dikenal sebagai Puma. Perpecahan antara Adi dan Rudi ini menular pada penduduk kota. Pegawai Adidas dan pegawai Puma akan pergi ke restoran, bar, bahkan pasar yang berbeda untuk berbelanja. Bahkan para pegawai Adidas tidak boleh menjalin hubungan  denga pegawai Puma. Pertikaian ini juga yang mendorong kedua perusahaan ini semakin berkembang dengan pesat.  Setiap kali Adidas melakukan suatu terobosan baru atau penjualannya meningkat, maka Puma pun akan melakukan hal yang sama. Demikian pula sebaliknya. Maka dari itu, bisa dilihat bahwa model sepatu kedua merek ini tidak beda jauh. Titik Kesuksesan Persaingan yang masih berlanjut mengalami klimaksnya pada tahun 1950. Pada saat itu, Puma membatalkan kerjasama sponsor untuk sepakbola Jerman karena sang pelatih Josef Herberger  meminta bayaran yang rendah untuk mengenakan produk buatan Puma. Melihat kejadian itu Adidas  mengambil kesempatan dan menyetorkan produk untuk dikenakan para pemain nasional dalam piala duna. Tak disangka, Jerman mampu menundukkan tim top Eropa, Hungaria. Adolf Dassler pun muncul disetiap halaman utama koran dan dengan demikian nama Adidas mulai terkenal hingga internasional. Adolf pun mendapatkan tawaran dari berbagai negara di dunia untuk menjual sepatu Adidas di negara mereka. Rudolf pun mengejar ketertinggalan itu selama bertahun-tahun hingga bisa menyamai kesuksesan adiknya. Bertahun-tahun rivalitas Adidas dan Puma ini nyaris tidak pernah ada yang bisa mendamaikan bahkan hingga mereka meninggal dunia. Berakhirnya Perselisihan Saat ini, Adidas dan Puma telah menjadi merek ternama di dunia. Perselisihan antar keduanya baru dapat diselesaikan pada tahun 2009 melalui satu pertandingan sepak bola persahabatan dari pegawai Adidas dan Puma yang menandai bahwa mereka telah berdamai. Adidas dan Puma sendiri tetap mempertahankan kantor pusat mereka di kota Herzogenaurach. Perseteruan dua brand ini bahkan diangkat kelayar lebar pada tahun 2016 lalu dengan judul Duell der Brüder – Die Geschichte von Adidas und Puma. Meski sempat berseteru, Adolf dan Rudolf tetap berjasa telah menciptakan 2 merek apparel olahraga berkualitas yang saat ini sudah mendunia.(put)

Derek Redmond, Pelari Yang Sempat Membuat Dunia Menangis

Derek-Redmond-Pelari-Yang-Sempat-Membuat-Dunia-Menangis-1

Derek Redmond merupakan mantan atlet lari internasionnal yang lahir di Inggis pada 3 September 1965. Pria dengan nama asli Derek Anthony Redmond ini adalah atlet atletik untuk jarak 400 meter dan pernah memenangkan medali emas lari estafet 4×400 meter pada Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Eropa. Pada tahun 1985, Redmond pertama kali memecahkan rekor untuk lari dengan jarak 400 meter dengan waktu 44,82 detik. Di tahun 1991, Redmond bersama tim dari Inggris berhasil menggeser tim dari Amerika pada Olimpiade Dunia. Redmond bersama Roger Black, John Regis dan Kriss Akabusi menjadi tim dengan kecepatan paling cepat dalam sejarah lari estafet 4×400 meter. Cedera Pada Olimpiade Musim Panas 1992  Olimpiade Musim Panas tahun 1992 di Barcelona, Spanyol merupakan momen bersejarah bagi olahraga dunia terutama dalam karir Redmond. Ia sempat membuat seluruh dunia menangis karena cedera hamstring pada saat lomba lari cepat dengan jarak 400 meter. Pada saat itu, para pelari sudah mulai meninggalkan start termasuk Redmond. Setelah 150 meter, tiba-tiba Redmond mulai memperlambat geraknya dan terlihat seperti kesakitan. Tak lama kemudian, ia mulai tertunduk memegang bagian paha kaki kanannya. Tim medis dan para official mulai mendekati Redmond, namun ia tetap berdiri dengan perlahan dan berlari sedikit demi sedikit dengan kondisi pincang. Raut muka Redmond yang menahan sakit membuat seluruh penonton terdiam dan melihat keteguhan Redmond berjalan menuju garis finish walaupun ia sudah tertinggal jauh dari pelari yang lain. Tak lama, ada seorang pria berlari mendekati Redmond walaupun sudah dihalangi oleh berbagai pihak. Pria itu adalah Jim Redmond, ayah dari Derek Redmond yang langsung datang memeluk dan membantu Redmond berjalan hingga ke garis finish. Redmond tidak bisa menahan air matanya melihat sang ayah datang untuk menolongnya. Meskipun Redmond tidak menang tetapi ia mendapatkan tepuk tangan yang luar biasa dari seluruh penonton di stadion yang berjumlah kurang lebih 65.000 orang. Kejadian itu membuat seluruh penonton dan orang-orang yang melihat videonya, menangis terharu melihat kasih sayang ayah Redmond yang tidak membiarkan anaknya mengalami kesulitan. Bahkan menjadi salah satu momen mengharukan dalam sejarah olimpiade dunia. Setelah pensiun menjadi atlet atletik, Derek Redmond memilih untuk menjadi atlet basket dalam klub Brimingham Bullets. Saat ini, Redmond menjadi pelatih untuk para atlet professional, komentator di acara olahraga dan menjadi pembicara dalam berbagai media. Meski kini ia telah pensiun menjadi seorang atlet, kisah inspirasi Redmond dan ayahnya mengajarkan bahwa kita harus tetap melangkah meski dengan tertatih dan kita harus menyelesaikan apapun yang sudah kita mulai.

Kisah Awal Pekan Olahraga Nasional (PON) Dimulai Pertama Kali

Kisah-Awal-Pekan-Olahraga-Nasional-(PON)-Dimulai-Pertama-Kali-1

Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan ajang olahraga nasional yang diadakan setiap 4 tahun sekali yang diikuti oleh atlet dari seluruh provinsi di Indonesia. Ajang yang terakhir diadakan di Jawa Barat ini sudah terlaksanakan selama 16 kali. Di tahun 2020, Jayapura di pilih untuk menjadi tempat berlangsungnya perhelatan olahraga terbesar di Indonesia. Namun, bagaimana kisah awal mula terbentuknya PON dan apa saja cerita dibalik PON pertama? Pada awalnya, para atlet Indonesia hendak mengikuti Olimpiade Internasional ke-14  Musim Panas di London, Inggris pada tahun 1948. Ditahun ketiga kemerdekaan Indonesia itu, para atlet Indonesia ditolak dan tidak bisa diberangkatkan ke London karena paspor yang ditahan oleh pihak Inggris. Indonesia dianggap belum diakui kemerdekaannya oleh dunia dan belum memenuhi standar untuk mengikuti Olimpiade bertaraf internasional. Tidak hanya itu, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) juga belum diakui oleh International Olympic Committee(IOC). Semangat Indonesia saat itu sangat menggebu dan tidak terima ditolak untuk bergabung dalam ajang internasional. Oleh sebab itu, PORI mengadakan konferensi  dan sepakat untuk membentuk ajang olahraga nasional untuk Indonesia yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON). PON juga dianggap telah menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI) yaitu ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI pada tahun 1938. PON 1 diadakan di Surakarta, Jawa Tengah pada 9-12 September 1948. Kota Surakarta dianggap kota yang memiliki fasilitas terlengkap ditambah dengan adanya Stadion Sriwedari yang merupakan stadion pertama di Indonesia. Pembukaan PON 1 dilakukan pada tanggal 9 September 1948 yang diresmikan oleh Presiden pertama, Ir. Soekarno dan penutupan PON dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Tanggal 9 September memang momentum yang sangat beharga bagi olahraga di Indonesia dan menjadikan tanggal tersebut sebagai Hari Olahraga Nasional. Sebanyak 600 atlet bertanding untuk 9 cabang olahraga yaitu Atletik, Bola Keranjang, Bulutangkis, Tenis, Sepakbola, Panahan, Renang (termasuk Polo Air), Basket dan Pencak Silat. Pada saat itu, atlet yang mengikuti PON tidak diambil dari tingkat provinsi, melainkan dari tingkat kota atau karesidenan. PON 1 diikuti 13 kota atau karesidenan yaitu Karesidenan Surakarta, Karesidenan Yogyakarta, Karesidenan Kediri, Karesidenan  Jakarta, Karesidenan  Kedu, Karesidenan Madiun, Karesidenan Malang, Karesidenan  Madiun, Karesidenan Pati, Karesidenan Surabaya, Bandung, Banyuwangi dan Magelang. Karesidenan Surakarta mendapatkan juara dengan membawa 36 medali. Diposisi kedua adalah Karesidenan Yogyakarta dengan 23 medali dan juara ketiga adalah Karesidenan Kediri sebanyak 12 medali. Pelaksanaan PON 1 sangatlah sederhana dan hanya diikuti oleh para atlet yang berada di pulau Jawa. Para pemenang dalam PON 1 dari seluruh cabang olahraga tidak mendapatkan medali berupa emas, perak dan perunggu bahkan sebuah piala. Pengakuan kemenangan hanya dituliskan pada sebuah kertas berbentuk piagam. Namun, piagam tersebut sangatlah bermakna dan membanggakan bagi para atlet dan wilayah yang menjadi pemenang. Meski ajang PON 1 diadakan karena kondisi yang belum mendukung dan kurang dalam persiapan, perhelatan nasional ini masih terus berlangsung hingga sekarang dan sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap dunia olahraga.

Berlari Sambil Berdonasi, Nusanta.run Chapter 5 Digelar Demi Pendidikan Di Indonesia

Nusanta.run Chapter 4 yang digelar Cirebdion-Purwokerto tahun lalu

Nusanta.run adalah gerakan lari demi mengumpulkan donasi untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Jarak lari yang ditempuh adalah jarak ultra atau lebih dari 42 kilometer. Setiap tahunnya, misi yang dilakukan oleh Nusanta.run berbeda-beda, seperti pembangunan sekolah, bantuan untuk anak-anak yang putus sekolah ataupun pengembangan kualitas guru. Tahun ini, menjadi tahun kelima bagi Nusanta.run untuk mengembangkan kualitas 400 guru di Dieng, Jawa Tengah yang akan diadakan pada 15-17 Desember 2017 yang akan diikuti 222 pelari. Tak hanya itu, target untuk tahun ini akan mengumpulkan donasi sebesar 2 Miliyar Rupiah. Adji Dara Vania salah satu pelari menjelaskan misi dari Nusanta.run tahun ini. “Ditahun sebelumnya kita sudah berdonasi untuk pembangunan sekolah. Tahun ini kita berdonasi untuk pembinaan dan pengembangan 400 guru di Dieng dan sekitarnya. Waktu itu disana ada tes standar mengajar untuk guru dan 75% guru di Dieng tidak lulus tes. Makanya kita bantu untuk berkembang karena pastinya juga sebagai guru mereka ingin murid-muridnya dapat kualitas yang terbaik dan pastinya kalau gurunya memilki kualitas yang baik, muridnya juga akan berkualitas baik.” Ujarnya View this post on Instagram A post shared by NusantaRun (@nusanta.run) Nusanta.run sebelumnya sudah melewati Jakarta-Bogor ditahun pertama dengan jarak 53,5 kilometer, tahun kedua Bogor-Bandung dengan jarak 118 kilometer, tahun ketiga dari Bandung ke Cirebon dengan jarak 135 kilometer, dan tahun keempat Cirebon-Purwokerto dengan jarak 145 kilometer. Gerakan lari ini akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu Full Course dengan jarak 127,9 kilometer dan Half Course kurang lebih menempuh 64 kilometer. Adji Dara juga menjelaskan harapannya dari diadakannya Nusata.run ini. “Nusanta.run ini juga sebagai wujud kecintaan kita sama Indonesia, jadi Nusanta.run akan keliling Indonesia dimulai dari Jakarta. Kalau tahun ini kan titiknya sudah di Dieng dan diharapkan tahun-tahun setelahnya akan terus berlanjut sampai seluruh pelosok Indonesia akan terlewatkan.”tutupnya(put/adt)

Kamu Harus Tahu, Tiga Tokoh Olahraga Ini Juga Pahlawan Bangsa

10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan di Indonesia. Tahukah kamu perjuangan para pahlawan bangsa bukan hanya untuk melawan gerakan penjajah yang hadir di dunia diplomasi dan pemerintahan. Namun, perjuangan pahlawan itu juga hadir dalam dunia sepak bola. Nah, artikel kali ini akan membahas tokoh pahlawan Indonesia di dunia sepak bola yang pasti belum kamu ketahui… Menurut lansiran dari bola.com, dahulu saat Indonesia masih terjajah, sepak bola menjadi alat membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat. Perlawanan dari lapangan hijau pun bermacam-macam loh. Salah satunya dengan membentuk Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia (PSSI) di Mataram pada 19 April tahun 1930. PSSI didirikan untuk menyaingi klub-klub bentukan Belanda yakni NIVB atau NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie). Teguhnya pendirian tim PSSI, Hingga saat Piala Dunia 1938 berlangsung, PSSI pun ikut mengirimkan pemain-pemain pribumi yang mewakili nama Indonesia. Perlawanan anak bangsa lewat jalur sepak bola telah memunculkan nama sejumlah tokoh. Mereka sebagai pahlawan bangsa yang punya peran masing-masing dalam melawan penjajah. Tentunya melawan lewat kiprah mereka di lapangan. Ini dia 3 tokoh sepak bola Indonesia yang ikut memperjuangkan Indonesia versi lansiran dari bola.com: Soeratin Soesrosoegondo Berlatar belakang bukan dari dunia sepak bola bagi pria kelahiran Yogyakarta ini. Semasa muda, Soeratin menempuh pendidikan sekolah teknik di Jerman. Meski lulusan dari sekolah Jerman, semangat membela tanah air dan mengusir penjajah tetap tertanam di jiwa raga Soeratin.  Sumpah Pemuda 1928, Ia membuat suatu perlawanan dengan membentuk organisasi PSSI pada tahun 1930. Ini merupakan satu cara membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia dalam sepak bola. Kemudian, Soeratin terpilih jadi ketua umum PSSI pertama. Maulwi Saelan Saat tahun-tahun awal bangsa Indonesia merdeka, namanya mencuat. Maulwi berhasil memperkuat timnas Indonesia melawan Uni Soviet pada Olimpiade Melbourne 1956. Tak sampai disitu, Maulwi juga berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 dan melaju ke semifinal Asian Games 1954. Kiprahnya begitu gemilang dalam dunia sepakbola, mengharumkan nama bangsa Indonesia di kanca Internasional. Di luar kiprah gemilang tersebut, ternyata Maulwi juga gemilang di bidang militer, Ia ikut angkat senjata melawan penjajah.  Tercatat, Ia pernah melawan Belanda antara lain penyerbuan markas NICA di Makassar pada 1945. Hingga Maulwi masuk sebagai anggota pasukan pengamanan presiden pada 1962. “Pengawal setia Presiden Soekarno” Raden Maladi Maladi tercatat aktif memperkuat sepak bola Indonesia hingga 1940. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI 1950-1959. Sementara di ranah politik, Menteri Pemuda dan Olahraga (1964-1966). Maladi tidak hanya berjuang di lapangan hijau. Seperti halnya Maulwi dan Soeratin, Maladi juga ikut angkat senjata mengusir penjajah. Salah satunya saat Pertempuran Empat Hari di Solo. Maka itu, tahun 2003 kota Solo menyematkan nama Raden Maladi ke Stadion legendaris, Stadion Sriwedari untuk menghormati pria yang wafat 30 April 2001 tersebut.   Itulah ketiga tokoh pahlawan bangsa Indonesia di lapangan hijau. Ternyata perjuangan mengharumkan nama bangsa sudah dilakukan oleh para tokoh terdahulu. Sekarang saatnya generasi muda Indonesia, untuk semangat dan bangkit meraih kemenangan di setiap laga. Semua itu atas nama “Indonesia” Selamat Hari Pahlawan!

Kisah Inspiratif: “The Hammer” Pegulat Tuna Rungu Pertama Yang Menjuarai National Callegiate Wrestling Championship

Kisah-Inspiratif-“The-Hammer”-Pegulat-Tuna-Rungu-Pertama-Yang-Menjuarai-National-Callegiate-Wrestling-Championship-1

Terlahir dengan kondisi tuna rungu bukanlah sesuatu yang bisa menghalangi untuk berkarir dan memilki prestasi. Seperti yang dialami Matthew Stanley Hamill atau Matt Hamill. Nama “The Hammer” dipilih menjadi nama panggung untuk pegulat ini. Pria yang lahir pada 5 Oktober 1976 di Ohio, Amerika Serikat ini dikenalkan gulat oleh ayah tirinya yang juga pelatih gulat di SMA Loveland. Latar Belakang Pada awalnya, sang kakek melihat bakat gulat yang terpendam dari Matt dan memotivasi dirinya agar mendapatkan beasiswa untuk atlet di Universitas Purdue. Saat di bangku kuliah, ia kesulitan untuk belajar tanpa bantuan bahasa isyarat dan akhirnya dikelurkan dari Universitas Purdue. Matt sempat putus asa dan mencoba untuk kuliah lagi di Rochester Institute of Technology (RIT). Berbeda di kampus sebelumnya, RIT memiliki beberapa mahasiswa tuna rungu. Matt mulai belajar untuk bersosialisasi dengan membuka diri kepada lingkungannya dan kembali membangun kepercayaan diri. Ketika masih berkuliat di RIT, Matt sudah menjuarai National Callegiate Wrestling Championship (NCAA) Divisi III Nasional dalam gulat pada tahun 1997, 1998 dan tahun 1999 . Dia juga pernah menjuarai medali perak di Greco-Roman Wrestling dan medali emas di Freestyle Wrestling di tahun 2001 Deaflympics. Pria dengan tinggi 193 cm ini pernah mengikuti acara reality show Ultimate Fighter 3 di kelas berat 93 kg. Dia memenangkan pertarungan awal melawan Mike Nickels, namun tidak dapat melanjutkan ke semifinal karena cedera.

Fakta Menarik: Sejarah Olahraga Tarung Derajat Yang Belum Anda Ketahui

Demo Tarung Derajat Di Ho Chi Minh City, Vietnam Sumber: www.tarungderajat-aaboxer.com

Pernahkah anda mendengar cabang olahraga Tarung Derajat? Untuk anda yang belum tahu, Tarung Derajat adalah olahraga yang diambil dari nama Achmad Dradjat. Siapakah dia? Yuk kita ulas lebih dalam lagi. Tarung Derajat memiliki definisi sebagai ilmu, tindakan moral dan sikap hidup yang memanfaatkan kemampuan daya gerak otot, otak dan nurani secara realistis dan rasional dengan penerapan 5 daya gerak moral, yaitu kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian dan keuletan pada diri. Achmad Dradjat lahir pada 18 Juli 1951 di Bandung, Jawa Barat. Achmad Dradjat memiliki panggilan Aa Boxer yang awal mulanya mengajarkan kepada rekan-rekannya teknik bela diri ini sehingga ia juga memiliki panggilan Sang Guru. Sejak tahun 1960an, ia mengembangkan teknik bertarung dijalanan. Berangkat dari pengalamannya yang hidup dengan keras membuat ia mengalami berbagai tindak kekerasan dan perkelahian. Bahkan pada usia 13 tahun ia mengalami kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda yang hampir merenggut jiwanya. Bersamaan dengan itulah proses penciptaan gerak dan diuji dari perkelahian. Lalu proses ini disempurnakan melalui suatu penempaan diri, baik secara fisik maupun mental. Achmad Dradjat mulai merintis olahraga bela diri ini pada 18 Juli 1972 dengan terbentuknya kepengurusan Tarung Derajat yang bernama Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB. KODRAT) pada tahun 1989 yang awalnya dipimpin oleh Letjen (Purn.) Arie Sudewo. Berlanjut pada tahun 1988, Perguruan Pusat Tarung Derajat untuk pertama kalinya menyelenggarakan “Kejuaraan Tarung Bebas AA BOXER Cup I” yang diikuti oleh 36 petarung dari 4 provinsi yaitu Jawa Barat, Sumatera Barat, Bali, dan NTB. Namun masih sangat sederhana dan aturan serta gaya pertandingan masih bebas. Sejak itu, Kejuaraan Tarung Bebas AA BOXER Cup diselenggarakan setiap dua tahun sekali hingga tahun 1997. Sedangkan titik terang perjuangan mulai tampak pada tahun 1998, Tarung Derajat Resmi menjadi anggota ke-53 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan dipertandingkan sebagai kategori olahraga beladiri di arena PON (Pekan Olahraga Nasional). Hingga saat ini, cabang olahraga Tarung Derajat telah dipertandingkan 3 kali dalam PON, yang diawali dengan pertandingan ekshibisi PON Tahun 2000 di Jawa Timur. Sebagai anggota KONI, Tarung Derajat telah di transformasi dari sekedar ilmu bela diri perkelahian untuk membela kehormatan diri sendiri menjadi sebuah cabang olahraga yang memiliki aturan pertandingan yang ketat dan berdisiplin dengan mengutamakan nilai-nilai sportifitas keolahragaan yang bersifat universal. Kini, Tarung Derajat juga digunakan sebagai latihan bela diri dasar TNI Angkatan Darat dan Brigade Mobil Polri. Tak hanya itu, Tarung Derajat juga memiliki semboyan yaitu: “Aku ramah bukan berarti takut Aku tunduk bukan berarti takluk“. (put/adt)

Walaupun Cedera, Gadis Ini Tetap Gigih Bertanding Bola Basket Dan Membawa Pulang Medali Sea Games 2017

Agustin-Gradita-saat-berlaga-di-Surabaya

Membawa pulang medali emas, merupakan sebuah kebanggaan bagi setiap manusia, khususnya para atlet. Hal itu pernah dirasakan oleh dara cantik asal Jakarta saat bertanding bola basket, gadis ini bernama lengkap Agustin Gradita atau yang biasa disapa Dita. Dita dan tim basketnya telah berhasil menyabet medali emas pada ajang POMNas 2017 lalu di Makassar, Sulawesi Selatan. Dita berbagi cerita kepada nysnmedia.com, bahwa awal mula mengikuti basket pernah ragu, pasalnya meski dahulu ia menekuni taekwondo, kini dirinya telah membuktikan prestasi pada cabang olahraga basket. “Awalnya, saya disuruh orang tua saya untuk ikut basket. Padahal awalnya saya ikut taekwondo tapi karena ada satu pertandingan dimana temen saya ada yang nendang musuh sampai berdarah dan pada saat itu juga, saya di suruh berenti, lalu ikut basket. Yaudah saya ikut aja karena papa saya selalu serius untuk olahraga,” tuturnya Selain POMNas 2017, Dita juga memenangkan 2 medali perak Asean School Games, 1 medali perak Asean University Games dan Sea Games mendapatkan medali perak dan medali perunggu. Saat ajang Sea Games, Dita juga menuturkan perasaan bangga ketika membawa nama Indonesia masuk ke peringkat ketiga setelah lebih dari 20 tahun tidak menang dalam cabang olahraga basket. “Ya yang paling berkesan sih saat bisa dapat medali perak Sea Games 2015 karena Indonesia baru itu mendapat medali di Sea Games setelah 20 tahunan gitu jadi berkesan banget dan bersyukur” ucap mahasiswi Universitas Bakrie Jakarta ini. Prestasinya bukan tanpa perjuangan dan hambatan, Dita juga pernah mengalami cedera dibagian sikunya ketika ingin berangkat Sea Games 2017 lalu di Malaysia. Namun karena keterbatasan waktu, Dita berangkat dan tetap bertanding bola basket dalam kondisi cedera. “Iya jadi saat mau sea games 2017 kemarin di Malaysia, saya cedera 3 hari sebelum berangkat. Lalu saya periksa ke dokter, tapi pas saya mau minta cek MRI, dokternya bilang gak usah, nanti malah saya gak berangkat. Jadi pas tanding saya nahan sakit, tapi tangan saya di balut pakai deker dan tapping gitu. Pas main masih bisa di tahan lah sakitnya. Kan ada adrenaline juga di dalam diri saya, dan sakitnya jadi gak kerasa. Namun setelah main baru terasa,” tutupnya. (put/adt)

Dellie Threesyadinda, Tengok Kiprah Gadis Cantik Ini Hingga Sukses Menjadi Pemanah Kelas Internasional

Dellie Threesyadinda, Gadis cantik yang berhasil meraih medali emas pada ajang Sea Games

Akhir-akhir ini olahraga memanah atau yang biasa disebut panahan mulai digandrungi oleh kaum hawa di Indonesia. Sebenarnya cukup banyak atlet perempuan yang menggeluti panahan, namun Sayangnya tidak banyak yang mengetahui siapa atlet-atlet panahan yang telah berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Salah satu Atlet Panahan Nasional Indonesia bernama Dellie Threesyadinda, gadis cantik ini mulai belajar memanah sejak umur 7 tahun. Dellie Threesyadinda yang biasa di panggil dinda, lahir di Surabaya 12 Mei 1990, Bakat memanahnya turun dari sang ibunda yang juga seorang atlet Pemanah Legendaris bernama Lilies Handayani yang pernah mendapatkan medali perak pada Olimpiade tahun 1988, sejak kecil sang Ibunda telah mengenalkan Dinda dengan olahraga Panahan. Waktu kecil, Dinda sering diajak sang ibunda berlatih memanah, lama kelamaan kecintaannya pada olahraga panahan pun mulai tumbuh. Seiring bertambahnya usia, minat dinda terhadap olahraga memanah kian bertambah. Hal ini membuat sang ibunda memutuskan untuk melatihnya langsung agar kelak Dinda menjadi atlet panahan profesional. View this post on Instagram A post shared by Dellie Threesyadinda (@delliedinda) Dinda juga berlatih di salah satu sekolah panahan di Surabaya, di bawah asuhan pelatih Yahya Buari. Dinda mulai menjadi anak didik Yahya sejak tahun 1997. Hebatnya, baru 6 bulan sejak mulai berlatih, Dinda langsung mengikut kejuaraan memanah pertamanya. Sekarang, Dinda adalah salah satu atlet panahan wanita terbaik yang telah berhasil menjadi juara pada berbagai ajang kompetisi panahan baik dalam negeri maupun internasional. Pada tahun 2012 silam, Dinda telah berhasil merebut 2 medali emas. Selain itu, satu tahun kemudian tepatnya pada tahun SEA Games 2013, Dinda berhasil meraih 1 medali emas dan 1 medali perak. Penghargaan pun datang berturut-turut, salah satunya adalah dari kejuaraan panahan internasional di Inggris. “memanah itu melatih kesabaran, karena memanah tidak hanya olahraga tapi juga olahrasa. Kalau sedang mood-moodan, memanah akan terasa sulit. Memanah juga membutuhkan fisik yang kuat, karenanya saya rutin ngegym dan lari.” Ujar Dinda kepada wartawan pada jumpa pers Marina Hydro Cool Gel Lotion, tanggal 19-10-2015 lalu. Pada SEA Games Kemarin Dellie Threesyadinda dan tim berhasil menang melawan tim panahan putri Thailand dalam perebutan medali perunggu saat final compound beregu putri SEA Games XXIX di Synthetic Turf Fild, kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. View this post on Instagram A post shared by Dellie Threesyadinda (@delliedinda) Seringnya di banding-bandingkan antara pemanah wanita dengan pemanah pria Walaupun hanya sedikit perbedaannya, namun tidak ada perbedaan yang mencolok antara pemanah pria dan wanita. Bedanya hanyalah pada jarak yang digunakan ketika memanah, untuk wanita jaraknya lebih pendek dari pria. Namun hal ini bersifat situasional. di bio instagramnya dinda menulis quote: Life Balance, Free spirit, Listen to your gut and Be Unstoppable –Dellie Threesyadinda- View this post on Instagram A post shared by Dellie Threesyadinda (@delliedinda) ditengah kesibukannya berlatih dan bertanding panahan, dinda menyempatkan waktu untuk merileksasikan pikiran dan tubuhnya dengan sering berjalan-jalan atau biasa kita sebut Traveling keberbagai tempat. melalui akun instagram miliknya terlihat banyaknya foto yang ia abadikan dikala Traveling.  

3 Fakta Hebat Dari Gregoria Mariska, Si Atlet Cantik “Penerus Susi Susanti”

Gregoria Mariska Tanjung berhasil mencetak sejarah untuk tunggal putri Indonesia di Asia Junior Championships 2016. Foto : SindoNews

Kisah inspiratif satu ini berasal dari atlet Indonesia. Usianya masih terbilang muda, namun prestasi yang Ia hasilkan sudah banyak. Bahkan Ia disebut-sebut sebagai penerus Susi Susanti, loh!! Siapakah Dia? Dia adalah Gregoria Mariska Tunjung.. Tahukah Kamu dengan Gregoria Mariska Tunjung? Perempuan ini atlet pebulutangkis Indonesia yang mampu meraih medali emas di nomor tunggal putri pada BWF World Junior Championships 2017. Menurut lansiran dari indosport.com, aksi Gregoria berhasil mengalahkan wakil dari China, Han Yue, lewat permainan rubber set. Ia mengakhiri pertandingan dengan skor 21-13, 13-21, dan 24-22. “nama” juara mampu diraih oleh Gregoria Mariska Tunjung. Kalangan masyarakat pun jadi banyak yang memberi perhatian kepada atlet satu ini. Pasalnya, dulu usai era Susy Susanti, Mia Audina, ataupun Maria Kristin Yulianti, ada kekhawatiran banyak pihak terhadap prestasi pebulutangkis putri Indonesia. Sebab, belum ada lagi pebulutangkis putri Indonesia yang mampu memberikan prestasi besar khususnya di ajang internasional. Dengan melihat prestasi Georgia tersebut, Ia akhirnya digadang-gadang sebagai “The next Susi Susanti“. Kini, secerca harapan pun muncul untuk mendongkrak kembali perkembangan bulutangkis putri di Indonesia. Lantas, Ini Dia 3 Fakta yang belum banyak diketahui oleh publik tentang si Cantik Gregoria Mariska: Halaman Selanjutnya >

Hebat, Nama Orang Indonesia Ini Terpilih Menjadi Nama Piala Kompetisi Bulutangkis Junior, Siapakah Dia?

Suharso Suhandinata yang namanya diabadikan sejak tahun 2008 di India, untuk digunakan sebagai nama piala kategori beregu campuran (mixed team) Yonex Sunrise BWF World Junior Champhionships yang diikuti oleh 45 Negara

Nama Piala Suhandinata telah dipilih sejak tahun 2008 di India, ketika menjadi tuan rumah pada kompetisi bulutangkis junior. Nama piala Suhandinata resmi diabadikan untuk kategori beregu campuran (mixed team). Suhandinata diambil dari nama orang Indonesia yaitu Suharso Suhandinata yang merupakan orang berjasa dalam dunia bulutangkis baik di Indonesia maupun di dunia. Suharso Suhandinata adalah sosok yang telah menyatukan dua federasi bulutangkis yaitu International Badminton Federation (IBF) dengan Badminton World Federation (BWF). Selain itu, Suharso Suhandinata juga memberikan nama Sudirman pada turnamen beregu campuran bulu tangkis dunia. Pada kategori beregu campuran di kompetisi Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Champhionships 2017 yang diadakan di Yogyakarta, akan diikuti oleh 45 negara. Indonesia sendiri mengirimkan 16 pemain yang memperebutkan Piala Suhandinata ini yang terdiri dari 8 pemain putra dan 8 pemain putri.(put/adt)