Šimić Ingin Bangun Akademi Sepak Bola Dinamo Zagreb di Indonesia

Šimić Ingin Bangun Akademi Sepak Bola Dinamo Zagreb di Indonesia

Penyerang andalan klub Persija Jakarta, Marko Šimić, mengaku memiliki keinginan untuk pensiun di Persija dan menjadi legenda. Selain itu, pemain berusia 32 tahun ini berniat untuk membangun akademi sepak bola di Indonesia. Šimić saat ini sedang liburan di Serbia, sambil menunggu kepastian lanjutan Liga 1 2020 yang sampai sekarang masih belum ada kejelasan. Selain menjalani latihan mandiri, Šimić juga mulai mempersiapkan masa depannya. Dalam wawancara dengan Radio-televizija Srbije (RTS), ia menyadari karir sepakbolanya mendekati akhir. Membangun akademi sepakbola bagi anak-anak terlintas dalam benaknya saat ini. Bahkan, ia telah diajak oleh klub Kroasia, Dinamo Zagreb, untuk mengadakan kamp pelatihan sepakbola di Indonesia. “Saya sudah mempunyai gambaran. Saya sudah mulai membangun akademi untuk anak-anak berusia delapan hingga sepuluh tahun. Dinamo Zagreb menghubungi saya, mereka ingin mengadakan kamp untuk anak-anak di Indonesia bersama saya,” tutur Simic. “Saya juga mendapat tawaran dari beberapa klub, baik sebagai pemain atau menjadi pelatih. Sebetulnya ada beberapa opsi, karena saya sudah mulai berada di ujung karir. Saya harus mempunyai visi dan rencana,” lanjut Šimić. Marko Šimić bergabung dengan Persija pada awal 2018. Kontraknya baru diperpanjang selama tiga tahun oleh manajemen Macan Kemayoran pada akhir 2019. Sepanjang kariernya berseragam Persija, berbagai prestasi diberikannya. Seperti trofi Piala Presiden dan Liga 1 2018. Simic juga mengantarkan Persija menjadi runner-up Piala Indonesia 2018/2019, Sementara untuk prestasi individu, Šimić merupakan pemain terbaik di Piala Presiden 2018. Sementara dalam urusan gol, pemain kelahiran Rijeka, Kroasia, ini adalah top skor Piala Presiden 2018 dan Liga 1 2019. Sebagai catatan tambahan, Marko Šimić merupakan pencetak gol terbanyak kedua tim setelah legenda hidup Persija, Bambang Pamungkas. Total, pemain bernomor punggung sembilan itu telah mencetak 82 gol. Sementara Bambang Pamungkas sepanjang kariernya bersama Persija membuat 200 gol. Torehan itulah yang mau dilewati Simic sehingga namanya akan tercatat dalam sejarah klub. “Bahwa saya menjadi pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah klub dalam dua musim. Saya ingin mengakhiri karier saya di sana,” kata Šimić dalam lanjutan sesi wawancaranya bersama RTS. “Tujuan saya mencatatkan diri dalam sejarah dan ditulis di sana selamanya,” pungkasnya.

Bambang Pamungkas Dukung Para Pemain Muda Berkarier di Eropa

Program Garuda Select

Jakarta, 27 Februari 2020 – Legenda sepak bola Indonesia dan klub Persija Jakarta yang baru menyatakan pensiun sebagai pemain, Bambang Pamungkas, memberikan dukungan kepada Brylian Aldama, Bagus Kahfi, dan pemain-pemain muda lainnya untuk bisa berkarier di luar negeri. Menurut Bepe, semakin banyak pemain kita yang bermain di luar negeri maka akan semakin bagus, tidak hanya bagi si pemain, tetapi juga untuk sepak bola Indonesia. Brylian yang saat ini sedang digembleng dalam Program Garuda Select di Inggris, baru saja menandatangani kontrak dengan agen pemain berlisensi FIFA asal Belanda, Forza Sports Group. Hal itu untuk membantu mengurus administrasi kepindahannya ke salah satu klub Eropa. Kabarnya Bagus Kahfi juga diminati oleh klub Eropa dan ia menyatakan siap untuk berkarier di Eropa. Berikut pendangan-pandangan Bepe, yang kini menjabat sebagai Manajer Klub Persija, menyangkut pemain-pemain muda kita, termasuk juga dukungan untuk Brylian dan Bagus. Bepe mengikuti perkembangan Program Garuda Select, walaupun hanya melalui pemberitaan di media. Menurut ia program seperti ini bukan yang pertama, dulu ia pernah juga menjalankan program Primavera, Baretti, dan juga SAD. Program-program seperti ini bagus, karena dapat memberikan pengalaman dan membuka wawasan para pemain muda kita tentang iklim kompetisi usia dini yang lebih sehat dan profesional. Namun, berkaca dari program-program sebelumnya, hasilnya belum begitu maksimal. Tentang pemain muda yang mengikuti program Garuda Select, mereka adalah pemain-pemain muda yang memiliki bakat yang sangat baik. Tidak semua pesepak bola muda di tanah air yang mendapatkan kesempatan seperti mereka, jadi pergunakan kesempatan sebaik mungkin. Bepe turut memberi saran agar berhati-hati dan pandai-pandailah memilah, mana yang perlu dan mana yang tidak perlu untuk dilakukan. Karena Di era yang semakin modern seperti saat ini gangguan atau cobaan yang akan mereka dapatkan sangatlah besar, terutama dari media sosial. Mereka masih dalam pembentukan diri sebagai pemain profesional. Bepe juga berpendapat, jika semakin banyak pemain kita yang bermain di luar negeri maka akan semakin bagus, tidak hanya bagi si pemain namun juga untuk sepak bola Indonesia. Kita tentu berharap prosesnya berjalan dengan lancar, dan semoga sukses untuk Brylian dan Bagus. Sementara itu Bepe tidak memberi komentar tentang Shin Tae-yong. Sebagai pelatih timnas tentu ia (Shin Tae-yong) tahu apa yang harus dilakukan, menyangkut pemain-pemain muda kita. Saran Bepe untuk pembinaan usia muda, termasuk Program Garuda Select yaitu semoga nantinya bisa dibarengi dengan pembinaan serta kompetisi usia dini di dalam negeri yang berjenjang dan juga berkualitas, karena program seperti Primavera, Baretti, SAD, maupun Garuda Select ini hanya mencakup sebagian kecil dari bibit-bibit muda kita. Rasanya PSSI juga memiliki tanggung jawab yang sama, kepada pesepak bola muda yang lain yang berkompetisi di dalam negeri. Program Garuda Select yang merupakan hasil kerja sama jangka panjang antara PSSI dan Mola TV diharapkan mampu menelurkan bakat-bakat muda terbaik, yang akan menjadi tulang punggung tim nasional Indonesia di masa mendatang. Penampilan Garuda Select di setiap pertandingan dapat disaksikan melalui LIVE MATCH secara gratis di MOLA TV. Selain itu, MOLA TV juga menyediakan liputan dokumenter kegiatan latihan dan berbagai kehidupan para pemain selama mengikuti program Garuda Select. Banyak hal menarik dan menyentuh yang layak menjadi pembelajaran bagi siapa pun yang ingin meraih impian, termasuk mimpi para pemain Garuda Select untuk menjadi pemain Tim Nasional Indonesia. Aksi-aksi dari para pemain Garuda Select bisa disaksikan di: https://mola.tv/categories/gs-cat Saksikan perjuangan Garuda Select GRATIS hanya melalui aplikasi Mola TV. Ikuti terus perkembangan Garuda Select hanya di Mola TV. Download aplikasi Mola TV di App Store dan Google Play untuk bisa menonton secara resmi, mudah, dan gratis!

Persija Resmi Umumkan Pelatih Baru, Bepe Siap Bantu Sergio Farias

Persija Jakarta menunjuk Sergio Farias sebagai Pelatih musim 2020.

Jakarta -Sergio Farias resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Persija Jakarta. Proses perkenalan pelatih berkebangsaan Brasil itu berlangsung di Elite Club Epicentrum, Setiabudi, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Salah satu alasan dirinya menerima pinangan Macan Kemayoran adalah mencari tantangan baru. Tim Ibu Kota ini merupakan klub bersejarah dan memiliki basis suporter yang besar, sehingga Ia tertantang untuk memberikan gelar di Persija. “Saya pernah di Asia dan saya dapat undangan dari Persija. Ini tantangan besar serta level pekerjaan yang bagus. Apalagi saya pernah juara Liga Champions tapi sudah lama sekarang saya butuh tantangan baru,” ujar Sergio. “Ditambah lagi tim ini tim besar banyak suporter dan sangat fanatik. Jadi saya akan berikan yang terbaik buat Persija,” tambahnya. Rencananya selama di Persija baru dibantu dua asisten pelatih. Dua asisten pelatih yakni Stefano selaku asisten pelatih dan Rodrigo Pellegrino selaku pelatih fisik sekaligus analis. Keduanya juga sudah dikenalkan di depan awak media. “Kami sebelum ini sudah mencari tahu soal Persija baik itu melalui online maupun beberapa pelatih Brasil yang sebelumnya melatih di Indonesia. Intinya saya akan bertahap dan menganalisis agar nantinya bisa membangun tim ini menjadi baik sekaligus bisa meraih juara,” tutupnya. PERSIJA TUNJUK BEPE JADI MANAJER TIM Bambang Pamungkas telah dipastikan mengemban tugas baru di Persija Jakarta selepas pensiun. Ia resmi ditunjuk sebagai manajer tim untuk musim depan. Pengumuman ini disampaikan di Elite Club Epicentrum, Setiabudi, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Tugas utama pria yang akrab disapa Bepe yakni membantu tim pelatih mengelola tim di dalam maupun luar lapangan. Ia mengaku akan tetap bekerja sama dengan Marsma TNI, Ardhi Tjahjoko, yang mendapatkan jabatan baru sebagai pembina tim. “Sekali lagi saya diperkenalkan secara resmi sebagai manajer Persija. Ini bukan peran baru untuk saya. Yang pasti, saya dan Pak Ardhi akan sama-sama membantu tim pelatih dan menyediakan hal yang dia perlukan untuk menjalani roda tim ini,” kata Bepe. “Sekali lagi tidak ada pengurangan orang di manajemen tim, tapi diperkuat. Saya melengkapi. Saya dan Pak Ardhi menjadi kepanjangan presiden tim,” tambahnya. Lebih lanjut Ia juga menegaskan tidak akan mengintervensi ke arah teknikal. Pasalnya wewenang ini sepenuhnya dipegang Sergio Farias sebagai pelatih kepala. “Saya sudah lama di tim ini. Sudah mengenal tim ini. Saya mempercepat pengenalan pelatih kepala ke tim ini, misal soal budaya dan lain-lain. Tapi kami tak akan mencampuri area teknis pelatih,” imbuh eks striker Timnas Indonesia itu.

Kemenpora Gulirkan Dana Rp 26,77 Miliar, Kontribusi Pemerintah Untuk PSSI

Mulyana (Deputi IV Peningkatan Prestasi Kemenpora) menyebut pemerintah tela menggelontorkan dana Rp 26,77 miliar sebagai kontribusi untuk PSSI. (Kemenpora)

Jakarta- Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelontorkan dana Rp 26,77 miliar sebagai bentuk kontribusi untuk PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). Nilai total dana yang diberikan kepada PSSI sebesar Rp 26,77 miliar, dan sudah dicairkan sekitar 70 persen atau Rp 19,37 miliar. Hal ini Diungkapkan Mulyana, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora. Ia mengatakan Kemenpora telah memberikan kontribusi kepada Pelatnas (pemusatan latihan nasional) Asian Games XVIII/2018, maupun peningkatan tenaga keolahragaan kepada PSSI. “Dengan perincian untuk Timnas (tim nasional) putra Rp 10,18 miliar dan Timnas putri Rp 9,18 miliar. Juga sebesar Rp 5,9 miliar yang diperuntukan untuk lisensi wasit internasional, pelatih profesional, dan upgrade pelatih international,” ujar Mulyana di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (13/8). Mulyana didampingi Raden Isnanta (Deputi Pembudayaan Olahraga), dan Candra Bhakti (Asisten Deputi Olahraga Prestasi). Dalam kesempatan itu, Mulyana memberikan selamat kepada skuat Timnas U-16, yang sukses menjadi kampiun di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, akhir pekan lalu. “Kami berikan apresiasi bagi Timnas U-16 yang menjuarai Piala AFF U-16 Tahun 2018 ini paska menaklukkan Thailand di partai final. Kemenangan ini memotivasi sekaligus modal dasar bagi atlet yang akan tampil di Asian Games nanti,” tegasnya. Mulyana mengungkapkan khusus Timnas U-16, pemerintah mang tak mengalokasikan bantuan saat penyisihan kejuaraan AFF U-16 pada 2018 ini. “Tapi kami membantu pembinaan dan kesiapan atlet sebesar Rp 1,5 miliar. Untuk pencairan Rp 1,5 miliar, mekanismenya nanti PSSI bisa mengajukan proposal,” tambahnya. Sementara itu, Isnanta mengungkapkan pihaknya selalu memantau serta mengikuti perkembangan Timnas U-16. “Perlu kami laporkan bahwa Kemenpora melalui Deputi III punya kompetisi berjenjang yakni U-12, U-14, dan U-16. Ada pula kompetisi usia dini lainnya,” tuturnya. “Memang ini sistem yang kami bangun, sistem usia muda yang berjenjang yang tujuannya adalah event internasional. Artinya, Kemenpora telah memberikan kontribusi kepada sistem kompetisi yang berjenjang yang melahirkan keberhasilan sepakbola tanah air,” terangnya. Lanjut Isnanta, dari sisi anggaran pada kompetisi liga berjenjang tiap tahunnya pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 8,7 miliar, untuk Liga Santri Rp 8 miliar, dan ditingkat Desa terdapat Liga Desa dengan anggaran lebih dari Rp 7 miliar. “Di PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) kami mempunyai 12 Diklat dengan anggaran tiap tahun sebesar Rp 23,4 miliar. Selain itu, pemberian penghargaan kami juga memberikan pada usia muda,” tukas Isnanta. (Adt)

Unggul Statistik, Timnas U-16 Dominasi Laga Final Piala AFF U-16 2018 Kontra Thailand

Selain mengawinkan titel juara Piala AFF U-16 2018, dengan gelar top skorer lewat Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri, Timnas U-16 secara statistik tampil superior melawan Thailand U-16 di babak final. (istimewa)

Sidoarjo- Indonesia meraih gelar perdana di Piala AFF U-16 paska mengatasi Thailand pada edisi 2018, lewat drama adu penalti di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8). Drama adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal. Timnas U-16 besutan Fakhri Husaini unggul lebih dulu setelah pemain pengganti, Fajar Fathur Rachman, memaksimalkan assist Andre Oktaviansyah menjadi gol menit ke-33. Namun, Thailand bisa menyamakan skor pada menit ke-72 lewat Apidet Janggam. Skor 1-1 pada 80 menit waktu normal membuat laga berlanjut di fase adu penalti. Empat eksekutor Garuda Asia, yakni Diego Sutan Zico, Bagus Kahfi, Rendy Juliansyah, serta kapten David Maulana berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Adapun kiper Ernando Ari Sutaryadi akhirnya menjadi pahlawan setelah mementahkan eksekutor kedua dan kelima Thailand. Kendati berbau bantuan ‘dewi fortuna’, sebenarnya Timnas U-16 membuat Thailand kerepotan di pertandingan ini. Pada babak pertama misalnya, keempat bek Thailand dipaksa melakukan 13 sapuan. Bek kanan Thailand, Pongsakorn Innet, menjadi yang terbanyak melakukan clearance (5) pada babak pertama. Sementara kedua bek tengah Thailand, membuat 6 halauan. Adapun keempat bek merah putih ‘cuma’ melakukan delapan clearance pada babak pertama. Tekanan yang dilancarkan timnas U-16 Indonesia tak berkurang di babak kedua. Keempat bek Thailand melakukan 11 clearance selepas turun minum. Artinya, kuartet bek timnas U-16 Thailand total mencatat 24 sapuan sepanjang laga. Sementara itu, keempat bek Garuda Asia tercatat ‘hanya’ menorehkan 19 clearance. Bek tengah Komang Teguh Trisnanda menjadi yang paling aktif dengan total 8 sapuan sepanjang pertandingan. Tak hanya itu saja, di lini depan, Timnas U-16 pun aktif melepas tembakan ke arah gawang. Tepatnya 12 shots, dan 7 sepakan itu di antaranya tepat sasaran. Sementara Thailand cuma melepas 8 tembakan, dan hanya 1 yang tepat mengarah ke gawang. Pelatih Thailand U-16, Thongchai Rungreangleas mengakui skuatnya tertekan pada babak pertama saat di partai final Piala AFF U-16, Sabtu (11/8). “Indonesia bermain cukup bagus. Kami akui pemain sempat tertekan dengan atmosfer pertandingan,” ungkap Rungreangleas usai laga, saat konferensi pers, Sabtu (11/8). Rungreangleas menambahkan, kehadiran puluhan ribu suporter membuat mental pemain gugup. “Atmosfer dan suporter yang bagus. Itu yang membuat pemain kami semakin dalan terlibat tekanan pada babak pertama,” tutup Rungreangleas. Namun ia terkagum-kagum dengan antusiasme pendukung Timnas U-16 . Menurutnya, suporter Indonesia sangat atraktif, walau baginya sangat ramah dan bersahabat. Lantaran tertekan di awal-awal babak pertama, ia berinisiatif melakukan sejumlah pergantian pemain dan perubahan strategi di babak kedua, sehingga membuat tim negeri Gajah Putih ini mampu mengimbangi tim merah putih. “Babak pertama kami kurang efektif. Kami coba lakukan pergantian pemain dan taktik di bahak kedua. Baru permainan berjalan baik dan mampu mengimbangi di babak kedua,” ujar Thongchai. Dengan hasil ini timnya akan melakukan evaluasi dan mempersiapkan turnamen selanjutnya yakni Piala AFC U-16 2018, yang diselenggarakan di Malaysia pada 20 September hingga 7 Oktober nanti. (Ham)

Hadiah HUT RI ke-73, Timnas Kawinkan Titel Juara Piala AFF U-16 2018 Dengan Gelar Sepatu Emas Bagus Kahfi

Timnas U-16 mengawinkan gelar juara Piala AFF U-16 2018, dengan gelar pencetak gol terbanyak (top skorer) melalui Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri, dengan torehan 12 gol. (istimewa)

Sidoarjo- Timnas U-16 akhirnya berhasil meraih gelar juara pertamanya di Piala AFF U-16 2018. Indonesia menang adu penalti 4-3 atas Thailand, pada laga final di Stadion Gelora Delta, Sabtu (11/8). Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang 80 menit pertandingan. Tim Merah Putih unggul terlebih dahulu lewat Fajar Faturachman pada menit ke-32. Ini merupakan gol kedua striker berusia 16 tahun jebolan ASAD 313 Jaya Perkasa. di Piala AFF U-16 2018. Namun, Thailand menyamakan kedudukan lewat Apidet Janngam pada menit ke-71. Dalam drama tos-tosan, tendangan dua algojo Thailand berhasil dimentahkan kiper Timnas U-16, Ernando Ari Sutaryadi. Sedangkan empat eksekutor Garuda Asia menjalankan tugasnya dengan sempurna. Bagi Indonesia, inilah prestasi terbaik sepanjang keikutsertaan di Piala AFF U-16. Sebelumnya, catatan prestasi terbaik Timnas U-16 di ajang Piala AFF U-16 adalah runner up yang diraih pada 2013. Saat itu Indonesia kalah adu penalti dari Malaysia. Thailand dan Vietnam adalah dua negara tersering yang menjadi juara Piala AFF U-16. Mereka memenanginya sebanyak tiga kali. Sejak pertama kali digelar pada 2002, sudah tujuh negara menjadi juara Piala AFF U-16. Salah satunya adalah Jepang yang menjadi tamu pada 2012. Berkat keberhasilan pada 2018, David Maulana dan kolega, juga mengukir rekor langka, yang belum bisa diwujudkan tim-tim lain di Asia Tenggara. Rekor itu adalah juara sekaligus top skorer Piala AFF U-16 2018, melalui Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri dengan 12 gol. Hanya dua tim tamu, Australia dan Jepang, yang pernah melakukan itu. Belum pernah ada tim Asia Tenggara, termasuk Thailand dan Vietnam selaku juara Piala AFF U-16 tiga kali, yang mampu mengukir prestasi ini. Pada Piala AFF U-16 2008, Australia juara sekaligus merebut top skorer, lewat Kamal Ibrahim dan Kerem Bulut. Masing-masing mencetak 4 gol. Lalu, pada AFF U-16 2012, Jepang meraih juara sekaligus merebut gelar top skorer, lewat Ryoma Watanabe dengan mencetak 3 gol. Australia kembali merebut juara dan gelar top skorer pada Piala AFF U-16 2016 lewat John Roberts dengan 8 gol. Timnas U-16 akan berjuang di Piala AFC U-16 2018. Turnamen akan digelar di Malaysia, pada 20 September hingga 7 Oktober 2018. Indonesia lolos sebagai salah satu dari 16 peserta. Di Piala AFC U-16, Timnas U-16 pernah menduduki posisi keempat pada 1990. Pada empat kesempatan lainnya, Tim Garuda Muda selalu kandas di babak grup. (Dre) Daftar Juara dan Top Skorer Piala AFF U-16 Thailand 2007 Top Skorer : Kraikitti In-utane (Thailand) 5 gol 2011 Top Skorer : Adam Swandi (Singapura) 5 gol 2015 Top Skorer : Marc Moric (Australia) 8 gol Vietnam 2006 Top Skorer : – 2010 Top Skorer : Liang Yu (China) dan Rogerio Seran (Timor Leste) 2 gol 2017 Top Skorer : Sieng Chanthea (Myanmar) 5 Gol Myanmar 2002 Top Skorer : – 2005 Top Skorer : – Australia 2008 Top Skorer : Kamal Ibrahim dan Karem Bulut (Australia) 4 gol 2016 Top Skorer : John Roberts (Australia) 8 gol Jepang 2012 Top Skorer : Ryoma Watanabe (Jepang) 3 gol Malaysia 2013 Top Skorer : Cameron Joice (Australia) 6 gol Indonesia 2018 Top Skorer : Amiruddin Bagus Kahfi (Indonesia) 12 Gol Rekam Jejak Sejarah Indonesia di Piala AFF U-16 2002: posisi ketiga 2005: babak grup 2006: tak ikut 2007: posisi keempat 2008: babak grup 2009: tak ada turnamen 2010: posisi keempat 2011: babak grup 2012: tak ikut 2013: runner-up 2014: tak digelar 2015: hukuman sanksi FIFA 2016: hukuman sanksi FIFA 2017: babak grup 2018: JUARA

Rekor Bagus Lewati Raja Gol Singapura di Piala AFF Senior, Kaki Kirinya Ganas Meski Tak Kidal

Seluruh gol yang dicetak Amiruddin Bagus Kahfi dilakukan dari dalam kotak penalti. Bagus pun rata-rata mencetak 2,2 gol per pertandingan fase grup Piala AFF U-16 2018. (Goal.com)

Sidoarjo- Striker Timnas U-16, Amiruddin Bagus Kahfi tampil luar biasa di Piala AFF U-16 2018. Pemain asal Magelang, Jawa Tengah itu mengemas 11 gol dalam 280 menit bermain di lima pertandingan grup Piala AFF U-16.Bagus mencetak dua gol ke gawang Filipina, Myanmar, Vietnam dan Timor Leste. Sedangkan tiga gol lainnya dicetak ke gawang Kamboja saat menang 4-0 di laga akhir Grup A. Menariknya, torehan 11 gol menjadi yang terbanyak bagi pemain di ajang Piala AFF, di level U-16, U-19, dan senior. Sebelum Bagus, pemain Australia Marc Robic dan John Roberts, mengemas delapan gol pada edisi 2015 dan 2016. Sedangkan pada level U-19, gol terbanyak dicetak oleh Nguyen Xuan Nam dari Vietnam, di Piala AFF U-19 2011 dengan delapan gol. Lalu Egy Maulana Vikri dari Indonesia dengan torehan gol yang sama pada 2017. Luar biasanya, Bagus pun ternyata menyalip perolehan gol dari legenda Singapura, Noh Alam Shah. Along (sapaan akrab Noh Alam Shah) sukses mengukir namanya sebagai pencetak gol terbanyak Piala AFF senior, pada 2007 dengan koleksi 10 gol. Kini, semua catatan tersebut dilampaui oleh Bagus. Pencapaian luar biasanya patut diapresiasi. Pemain binaan Chelsea Soccer School itu berpeluang besar menjadi Top Skorer Piala Asia U-16 tahun ini. Dalam statistik yang ada, kaki kiri pemuda berambut kriting itu lebih mematikan dibanding kaki andalannya, kaki kanan. Selama lima laga di Grup A, sebanyak enam gol diciptakan pemain kelahiran Magelang itu dengan kaki kiri. Sisanya lima gol dikemas Bagus dengan menggunakan kaki kanan, termasuk dua gol dari titik penalti. Belum ada gol yang dicetak Bagus dengan menggunakan kepalanya. Dalam posisi mencetak gol, seluruh gol yang dibuat Bagus juga terjadi di kotak penalti lawan. Sebanyak empat gol dengan sontekan, dua penalti, dan selebihnya melalui akselerasi, yang dilanjutkan dengan tembakan ke gawang lawan. Bagus yang merupakan saudara kembar Amiruddin Bagas Kaffa, full bek Timnas U-16 itu, awalnya merupakan pemain cadangan saat Indonesia menang telak 8-0 atas Filipina di pertandingan pertama. Bagus masuk pada menit ke-61, usai Garuda Asia unggul 5-0. Meski hanya bermain selama 29 menit, Bagus yang kini berusia 16 tahun itu sukses mencetak dua gol pada menit ke67 dan 73′. Gol Bagus bertambah ketika dimainkan sejak awal oleh pelatih Fakhri Husaini saat melawan Myanmar di laga kedua. Di partai ini, Bagus kembali mengemas dua gol pada menit kedelapan dan 26′. Di duel ketiga melawan Vietnam, Bagus kembali menjadi cadangan dan bermain di babak kedua. Masuk dari bangku cadangan tak membuat ketajaman Bagus berkurang. Dua gol kembali dibuat pemain bernomor punggung 20 itu pada menit ke-45 dan 61′. Konsistensi Bagus tetap terjaga hingga pertandingan keempat melawan Timor Leste. Kesulitan mencetak gol di babak pertama, Bagus akhirnya bisa mencetak dua gol di babak kedua, menit ke-49 dan 82′. Pada laga terakhir melawan Kamboja penampilan Bagus makin mengilap. Meski hanya bermain selama 51 menit, Bagus justru sukses mencetak hattrick (21′, 34′, dan 43′). (Dre)

Timnas U-16 Dihantui Bayang-bayang Inferior Malaysia Jelang Tampil di Semifinal Piala AFF U-16 2018

Gelandang Timnas U-16, Andre Oktaviansyah (kanan) mencoba menghadang laju pemain Malaysia U-16 pada laga uji coba di Stadion Petaling Jaya, Selangor, 6 Juli 2018. (facebook.com/FAM official)

Sidoarjo- Partai seru bakal tersaji pada semifinal Piala AFF U-16 2018 antara Timnas U-16 kontra Malaysia, di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (9/8). Meski timnas U-16 lolos dari Grup A dengan sempurna, tetapi David Maulana dan kolega tak boleh menganggap remeh Malaysia. Dalam laga uji coba jelang Piala AFF U-16 2018, gawang Timnas U-16 dibobol empat kali oleh Malaysia. Laga di Petaling Jaya, Kuala Lumpur, pada Jumat (6/7) ini, sukses dimenangi negri Jiran dengan skor 4-3. Gol Malaysia dicetak oleh Harith Haiqal, Muhammad Alif, Muhammad Amirul Azzim, dan Muhammad Najmudin Akmal. Sedangkan gol Indonesia diciptakan Yadi Mulyadi, David Maulana, dan Muhammad Firdaus. Oleh sebab itu, laga semifinal tersebut harus dimanfaatkan oleh tim berjulukan Garuda Asia untuk membalas kekalahan saat laga uji coba di Malaysia. Namun, Malaysia juga tak akan tinggal diam mengingat kakak mereka, Tim U-19 pun turut mempermalukan Indonesia, pada semifinal Piala AFF U-19 2018. Saat itu, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan takluk dengan drama adu penalti juga di Stadion Gelora Delta. Jika dicermati, maka dua partai semifinal Piala AFF U-16 2018, serupa dengan ‘adegan’ semifinal Piala AFF U-19 2018, pada Juli lalu. Saat itu, Indonesia berjumpa Malaysia, sedangkan pada partai lainnya, Thailand menghadapi Myanmar. Malaysia U-16 lolos sebagai peringkat kedua Grup B Piala AFF U-16, usai menang 1-0 atas Laos U-16. Malaysia U-16 akhirnya berjumpa dengan Timnas U-16 di semifinal. Pada laga lainnya, Thailand yang berada di puncak klasemen, akan menghadapi Myanmar, yang lolos sebagai peringkat kedua Grup A. Dua pertandingan itu, ternyata identik dengan semifinal Piala AFF U-19 2018. Skuad Timnas U-19 yang dinahkodai Indra Sjafri, juga berjumpa dengan Malaysia, di partai semifinal. Semifinal Piala AFF U-19 lainnya pun, menghadirkan pertemuan Thailand kontra Myanmar. Memang, laga Indonesia versus Malaysia selalu menyajikan duel yang menarik, entah karena intrik nuansa politik antar negara, atau faktor kualitas tim nasional keduanya yang tak jauh berbeda. Dari beberapa pertemuan terakhir, khususnya di level Timnas U-16, Indonesia dan Malaysia memang terbukti sama kuat. Pada penyisihan grup Piala AFF U-16 2013 di Mynamar, keduanya bermain imbang tanpa gol. Di turnamen yang sama, Indonesia kembali bertemu Malaysia di laga final. Saat itu, Garuda Asia harus kembali tertahan imbang 1-1 dalam 90 menit waktu normal, dan harus kalah lewat babak adu penalti yang membuat Malaysia meraih titel kampiun. Sejatinya, hingga lolos fase grup, Timnas U-16 mencatat hasil yang meyakinkan di ajang Piala AFF U-16 2018. Skuad asuhan Fakhri Husaini selalu menang dalam lima laga yang dihadapinya. Indonesia bahkan mengunci tiket lolos ke semifinal, sejak Sabtu (4/8). Mereka melaju ke babak empat besar dengan status juara Grup A. Indonesia mengoleksi 15 poin dari lima partai di fase grup. Tim merah putih juga paling produktif dalam turnamen ini. Garuda Muda telah mencetak 21 gol dari lima laga. Artinya, mereka menceploskan rata-rata 4,2 gol. Di Grup B, untuk sementara Thailand paling produktif dengan 12 gol atau rata-rata 3 gol per laga, disusul Malaysia 12 gol. Selain tajam di depan, Indonesia juga kuat di sektor pertahanan. Sebagai bukti, gawang Indonesia baru kebobolan tiga gol. di babak penyisihan grup. Garuda Asia jadi kesebelasan dengan pertahanan terbaik kedua setelah Thailand. Di Grup B, Thailand merajai persaingan dan sejauh ini mereka baru kecolongan dua gol saja. Tak hanya itu, Indonesia melambungkan striker Amiruddin Bagus Kahfi sebagai top skorer sementara di turnamen ini. Striker asal Magelang, Jawa Tengah yang akrab disapa Bagus itu, kini telah mencetak 11 gol dari lima penampilannya. Bagus unggul tiga gol dari striker Vietnam, Dinh Thanh Trung. Namun kran gol Thanh Trung tak akan bertambah karena Vietnam gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-16 2018. (Dre)

Bernomor Punggung Sama, Bepe Minta Striker U-16 Bagus Kahfi Diberi Ruang Berkembang

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas (kanan), menanggapi peforma striker Timnas U-16, Amiruddin Bagus Kahfi, yang memecahkan rekor top skorer Piala AFF U-16 sepanjang masa dengan torehan sementara 11 gol. (Ham/NYSN)

Jakarta- Legenda tim nasional Indonesia, Bambang Pamungkas, meminta masyarakat Indonesia untuk memberikan kesempatan striker Timnas U-16, Amiruddin Bagus Kahfi, untuk berkembang tanpa dibebankan tekanan berlebih. Hal itu dikatakan pria yang akrab disapa Bepe terkait peforma cemerlang Bagus, di penyisihan Grup A Piala AFF U-16 2018 di Sidoarjo, Jawa Timur. “Bagi saya, pressure kadang bikin talenta jadi seperti yang tidak diinginkan. Saran saya, biarkan mereka berkembang,” kata Bepe, di acara Nivea Men di Jakarta, Selasa (7/8). Bagus tengah disorot penampilannya di Piala AFF U-16, usai memuncaki daftar pencetak gol sementara ajang kelompok umur di bawah usia 16 tahun itu. Di laga pamungkas penyisihan Grup A, Bagus mengemas trigol ke gawang Laos dalam kemenangan 4-0 skuat merah putih. Tambahan tiga gol ini membuat pemuda Magelang, Jawa Tengah itu memimpin list pencetak gol Piala AFF U-16 dengan 11 gol, dan melampaui rekor gol terbanyak sepanjang turnamen yang sebelumnya dipegang dua pemain Australia, Marc Moris dan John Roberts, yang masing-masing mencetak delapan gol, pada edisi 2015 dan 2016. Menariknya, Bagus juga mengenakan nomor punggung 20 di skuat Timnas U-16, nomor punggung khas Bepe yang selalu dikenakan saat membela Timnas Indonesia, maupun di level klub. Bambang menilai capaian Bagus, memperlihatkan Indonesia memiliki banyak potensi di cabang olahraga terpopuler itu. Namun, selain dukungan harus ada pengawalan agar prestasi itu bisa diterjemahkan di level senior. “Banyak talenta junior Indonesia yang nggak kalah dengan negara lain, tapi akhirnya tak konsisten penampilannya saat di level senior. Perlu perjuangan, pengorbanan sampai mereka menikmati jadi level yang kita inginkan,” katanya. “Ada potensi di sana, kita dukung. Suatu saat nanti mereka bisa membuat kita bangga,” ujarnya menambahkan. Bagus, berpeluang mempertajam rekor catatan golnya di Piala AFF U-16, mengingat Indonesia melaju ke babak semi final dan melawan Malaysia, yang menjadi runner up Grup B. Malaysia menantang Indonesia pada semifinal Piala AFF U-16, setelah mengalahkan Laos 1-0 di laga terakhir grup B yang berlangsung di Stadion Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/8). Malaysia menempati peringkat kedua dan lolos bersama Thailand yang menjadi juara Grup B. Thailand akan menghadapi Myanmar. Malaysia lolos dengan koleksi poin 9 dari empat pertandingan, sedangkan peringkat pertama Thailand lolos dengan torehan poin 10. Partai semi final  berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (9/8). Andai Indonesia bisa melaju ke final, pertandingan partai pucak akan terselenggara pada Sabtu (11/8). (Ham)

Inspiratif, Mengenal Sosok Bambang Pamungkas, Sang Pencetak Gol Timnas Indonesia

Siapa yang tidak mengenal sosok pesepakbola Indonesia satu ini. Bambang Pamungkas, merupakan sosok yang terkenal bagi pencinta sepakbola Indonesia. Ia dikenal sebagai pencetak gol tim nasional Indonesia, dan hingga kini masih sebagai ikon Persija Jakarta. Kisah Perjalanan dan Prestasi Sejak kecil, Bambang Pamungkas atau yang lebih dikenal bepe, tergabung di beberapa klub sepakbola lokal sejak usia delapan tahun, seperti di SSB Getas (1988-1989), SSB Ungaran Serasi (1989-1993) dan Diklat Salatiga (1996-1999). Pertama kali beraksi di lapangan hijau saat menjadi pemain timnas U-19 turnamen Piala Asia. Bepe berhasil merebut gelar Top Scorer meraih tujuh gol selama pertandingan. Prestasi tersebut membuat Ia lolos seleksi pemain Persija 1999. Melihat kemampuan mencetak gol terbaik dari bapak tiga anak ini, klub Eropa pun menawari Ia masa percobaan seperti klub Roda JC Kerkrade Belanda, FC Koeln Jerman dan Borussia Moncengladbach Jerman. Hingga akhirnya, Ia memilih EHC Norad. Namun, setelah 4 bulan disana, kontrak di Negara tersebut pun tak diperpanjang Bepe. Ia kembali lagi ke Persija pada 2000-2004. Awal 2005, Ia mencoba peruntungan ke Malaysia, dengan membela klub Selangor FC. Di sana Ia pun sukses menciptakan gol-gol, hingga memenangkan Piala FA Malaysia, Piala Malaysia dan Liga Utama Malaysia. Selama di Malaysia, total Bepe meraih 63 gol dalam pertandingan. Setelah dua tahun lamanya, Ia kembali lagi ke Persija. Dengan nomor punggung 20 kebanggaannya tersebut, Bepe kembali membela klub itu hingga saat ini. Berbagai prestasi Bambang Pamungkas yang telah diraih, seperti di Liga Indonesia, Indonesia Super League, kompetisi internasional seperti Piala Suzuki AFF 2010 dan Kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014. Bahkan Bepe adalah pemegang rekor penampilan terbanyak dan top skorer Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol versi FIFA kategori A. WOW! Pasang Surut Perjalanan Bepe, Kemampuan Bepe dalam menyundul, lompatan tinggi, menggiring bola, dan melepaskan tendangan keras sudah tidak diragukan lagi. Kiprah kisah perjalanan dan prestasi yang telah Ia raih tidak lepas dari kisah pasang surutnya juga. Sang idola ini juga pernah merasakan kegagalan, misal saat Ia tidak diikut sertakan ke Piala AFF 2004, dan juga ada kegagalan kiprah dalam liga Australia bersama Wellington Phoenix pada 2010. Mengambil Inspirasi dari Sosok Bambang Pamungkas Di usia yang terbilang terus bertambah, kinerja Bepe dianggap makin menurun dan kontribusi golnya kian surut. Namun, Bepe selalu bangkit dan menampilkan yang terbaik. Dari awal karir, Bambang Pamungkas lebih menggunakan skill dan intelegensi untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Kegagalan justru membuat Bepe belajar untuk tetap bermain sportif, menjaga emosi dan yang terpenting sebelum bertanding Ia terus berlatih tanpa letih.  Dengan berusaha dan menjalankan pola hidup serta pikir yang sehat, itulah sebuah resep jitu yang menjadikan Bepe terus tampil di sepakbola tanah air. Dijelaskan Bepe dalam situs goal.com, “Sebagai seorang atlet, modal utama yang harus selalu dijaga adalah kesehatan. Oleh karena itu, pola hidup sehat dan seimbang menjadi syarat utama,” “Serta satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah menjaga pola pikir yang sehat. Dengan pola pikir yang sehat, kita akan dapat memberikan respons terhadap segala sesuatu yang terjadi (baik kejadian yang baik maupun kurang baik) dalam hidup kita dengan lebih positif,” Bepe memberikan pesan inspiratif bagi pemain-pemain junior, Ia mengingatkan untuk jangan  berhenti bermimpi karena suatu saat nanti, mimpi itu pasti menjadi kenyataan. Untuk mewujudkannya, dibantu oleh keyakinan, kerja keras, dan disertai doa. Oleh karena itu, persiapkan diri sebaik mungkin. Bambang Pamungkas, merupakan striker (penyerang) yang langka di Indonesia. keunggulan dari pemain lainnya dan langka di Indonesia menurut  Ivan Kolev, mantan pelatih timnas Indonesia, adalah pada komitmen serta profesionalisme. Reputasi yang telah Ia bangun dari dulu hingga sekarang sebagai pesepakbola di Indonesia sangat tidak mudah. Semua itu dilakukan oleh pemain yang identik dengan nomor 20 ini dengan kedisiplinan serta kerja keras. Bambang Pamungkas selalu menjaga karakternya sebagai panutan yang tak hanya untuk pesepakbola muda, tetapi juga diri sendiri, keluarga, dan Indonesia.