Kisah Inspiratif: Atlet Tenis Meja Difabel Dari Makasar Yang Masuk ke Jajaran Sepuluh Besar Petenis Meja Terbaik Dunia

Kisah -Inspiratif-Atlet-Tenis-Meja-Difabel-Yang-Mengukir-Prestasi-Cemerlang-1

Memiliki keterbatasan fisik tidak membuat David pantang menyerah untuk menoreh prestasi. Pria dengan nama lengkap Dian David Michael Jacobs memiliki kekurangan fisik dimana tangan kanannya berukuran lebih kecil dari tangan kiri dan jari-jari yang agak susah untuk digerakkan. David membawa tim tenis meja Indonesia menjadi tim terbaik pada ajang ASEAN Para Games 2017 lalu. Ia berhasil membawa pulang emas pada kategori tunggal dan beregu. Kilas Balik David Jacobs David lahir di Ujung Pandang pada tanggal 21 Juni 40 tahun yang lalu. Ia dikenalkan tenis meja oleh ketiga kakaknya sejak usia 10 tahun. Bermula dengan mendaftar klub PTP di Semarang di usia 11 tahun, ia berhasil menjuarai pertandingan tingkat SD. Meski memiliki tangan kanan yang tidak normal, David tidak menyerah. Perlahan ia mulai mengasah kemampuan tenis mejanya hingga ke berbagai turnamen baik nasional hingga dunia. Awalnya ia mengalami banyak hambatan dari membagi waktu untuk latihan dan sekolahnya, susahnya mencari sponsor hingga proses latihan yang tidak mudah. Namun, hal tersebut membuat David semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Emas pertama yang ia raih adalah kejuaraan tenis meja se Asia Tenggara, South East Asia Table Tennis Champhionships (SEATTA) pada tahun 2001. Tak hanya itu, ia pun mendapatkan medali perak dan perunggu pada ajang Sea Games 2005 dan 2009. Di tahun 2010, David resmi menjadi salah satu anggota National Paralympic Committee (NPC). Karirnya semakin bersinar ketika menjuarai ASEAN Para Games 2011 yang membawanya ke turnamen Paralimpiade 2012. Hal tersebut membuatnya menjadi 10 besar terbaik petenis meja dunia. Di Paralimpiade 2012 yang diselenggarakan di Inggris,David mengukir sejarah dengan menjadi petenis meja difabel Indonesia pertama yang menjuarai kompetisi dunia tersebut. Kemenangan ini adalah kemenangan pertama untuk Indonesia setelah hampir 20 tahun tidak menyabet medali. Bahkan ia mendapatkan penghargaan dalam acara International Table Tenis Federation (ITTF) Star Awards yang digelar di Patio de Gala, Lisbon, Portugal pada 9 Desember 2015 lalu. Ia memenangkan kategori Bintang Tenis Meja Terbaik Difabel Putra. Karir David Jacobs Saat Ini David kini beroptimis untuk bisa bertanding di Paralimpiade 2020 dan tetap meniti karir di tenis meja. Meski dengan usia yang tidak cukup muda, ia tidak memiliki keinginan untuk pensiun. Hingga saat ini, David menjadi pemain ketiga terbaik tenis meja difabel setelah Patryk Chojnowski dari Polandia dan Yang Ge dari China. David Jacobs berperan sebagai brand ambassador untuk produk meja tenis meja dari, SHIAMIQ. Merek SHIAMIQ menggunakan nama David Jacobs sebagai nama suatu tipe meja tenis meja, yaitu SHIAMIQ David Jacobs. Tipe meja ini dianggap sangat ramah bagi pengguna difabel terutama yang menggunakan kursi roda. Tipe meja tenis meja ini merupakan meja produksi pertama di Indonesia yang memenuhi kriteria spesifikasi untuk pengguna kursi roda. Dengan segala keterbatasan fisik, David tidak pernah menyerah untuk mengharumkan nama Indonesia. Ia tetap berjuang untuk tetap berkontribusi dalam olahraga Indonesia. (put)