Body Rafting, Jenis Olahraga Seru Yang Harus Kamu Coba

Pernakah kamu membayangkan tubuh kamu mengambang mengikuti arus aliran sungai? Sekarang, hal itu tak hanya ada di bayangan. Kamu mungkin bisa mencoba, salah satu aktivitas olahraga air yang hampir mirip dengan arum jeram ini, yaitu body rafting. Body rafting adalah olahraga air yang sering dikenal dengan telusur sungai. Aktivitas ini prinsipnya sama seperti rafting atau arung jeram, namun pada body rafting hanya menggunakan helm, decker, dan life jacket. Jadi, tubuh kamu akan terbawa arus sungai secara alami dan aman(tanpa bantuan dayung atau perahu).  Durasi permainan olahraga ini biasanya lebih dari satu jam dengan dipandu oleh seorang pemandu yang profesional. Green Valley Citumang bisa jadi alternatif terbaik kamu untuk mencoba aktivitas body rafting. Objek wisata yang ada di Pangandaran, Jawa Barat ini menawarkan sensasi body rafting dengan kesejukan air sungai, pepohonan, bebatuan, dan tebing berukir-ukir. Arus sungai yang ada di Green Valley Citumang juga cukup bersahabat, jadi tak perlu khawatir bagi kamu yang masih dalam rentan usia muda ataupun pemula. Telusur sungai dimulai dengan susur tepian sungai, menaiki tepian goa-goa dengan menggunakan pijakan akar-akar pohon yang menjalar. Bagi kamu yang memiliki keberanian, wajib coba nih naik ke tepian batu goa kemudian terjun bebas dari ketinggian sekitar tujuh meter. Tenang, juga ada kok tinggi batuan yang lebih pendek, hanya sekitar tiga meter, kamu sudah bisa ikut mencoba sensasi lompat ke perairan bening ini. Tak hanya itu, tantangan seru lain yaitu  bergelantungan ala Tarzan di akar yang menggantung. Terakhir, kamu akan menyusuri parit kecil. Parit ini bukan parit yang bau ya, tapi tetap memiliki air yang jernih dan pemandangan hijau. Di step ini kamu akan mengikuti arus sungai dengan santai dan tenang. Sebelum mencoba body rafting, kamu harus mempersiapkan kondisi badan dengan baik ya.

Ternyata Olahraga Renang Bisa Jadi Penyembuhan Alternatif Bagi Autisme

Selain menyehatkan tubuh ternyata olahraga renang bisa juga membantu orang-orang autisme atau autisme spectrum disorder (ADS) loh! Individu dengan diagnosis Autisme ditandai dengan kesulitan berinteraksi, berkomunikasi dan perilakunya cenderung repetitif.  Bahkan Ia hanya memiliki siklus kehidupan yang lebih pendek. Umur yang mereka punya rata-rata 36 tahun lebih awal dari manusia pada umumnya. Dalam olahraga renang sendiri, orang yang menderita ADS cenderung akan mengalami tingkat kecemasan yang tinggi saat Ia berada di dalam air. Seperti yang dilansir dari jitunews.com, Dr.Li mengatakan kecemasan yang tinggi dalam air tersebut karena keterampilan dan sosialisasi yang terbatas. Maka dari itu, penemuan bahwa air bisa selamatkan hidup Autisme harusnya menjadi informasi yang bermanfaat bagi para orang tua. Sebagai orang tua, mulailah dari sesuatu yang sederhana terlebih dahulu seperti memperkenalkan sang anak dengan air atau bahkan bisa mengajari sedikit demi sedikit berenang. Dengan metode belajar berenang sejak dini, diharapkan dapat membantu anak ADS untuk mengurangi rasa cemas ketika berada di dalam air. Sehingga, dapat menurunkan resiko kematian pada anak-anak penyandang ADS.

Sering Diusir Oleh Pemancing Saat Berlatih Olahraga Dayung, Anak Ini Berhasil Menoreh Prestasi

Dimas (sebelah kanan) saat sedang berlatih

Memang agak lucu cerita Dimas, Siswa yang duduk di kelas XI di SMAN 2 Tangerang Selatan. Pasalnya tutur pria yang bernama lengkap Muhammad Dimas Antariksa Syadza. Dirinya sudah menggeluti olahraga dayung sejak duduk di bangku kelas 7. Remaja yang sehari-harinya dipanggil Dimas ini tergabung dalam club dayung PODSI Tangsel. Dimas mengatakan kepada NYSN, bahwa olahraga dayung belum terlalu banyak peminatnya, dan peluang untuk menjadi juara sangat terbuka lebar. “Karena dayung belum terlalu banyak peminatnya jadi gampang masuknya dan menjadi juara, sementara itu saya pun hobby bermain air.” ujar Dimas yang pernah berprestasi Juara 1 Porkot Tangsel dan juara 1 kategori perahu naga di Kejurda Serang. Dimas bercerita bahwa dirinya mulai mahir dalam berlatih dayung ketika masuk di tahun pertama. Orang tua Dimas juga mendukung penuh minat anak mereka dalam olahraga tersebut. Walaupun merasa bahagia karena sudah menuai berbagai prestasi, Dimas mengatakan bahwa ia pernah mempunyai pengalaman pahit saat berlatih nyebur ke danau . “Pengalaman jatuh di tengah danau saat berlatih dan nggak ada yang nyamperin buat nolongin. Akhirnya saya berusaha berenang sampai dermaga.”imbuhnya Tidak hanya itu, Dimas menambahkan bahwa ketika berlatih masih sering ditegur oleh warga yang sedang memancing di danau karena dianggap mengganggu. “Iya, saat saya sedang jadwal latihan, saya di anggap mengganggu orang yang sedang memancing. Karena kebetulan tempat saya latihat berada di tempat umum.”tambah Dimas Namun Dimas bukanlah anak yang mudah menyerah, Ia tetap berusaha menjadi yang terbaik dan berlatih dayung dengan semangat. Bahkan, Dimas tetap dapat menyeimbangkan antara waktu berlatihnya dengan kewajibannya sebagai pelajar, yaitu bersekolah. Dimas akan terus berjuang untuk meraih cita-citanya menjadi atlet profesional dan bisa terus menggeluti olahraga dayung. Dimas juga sempat berpesan kepada NYSN bahwa rajin berdoa dan sabar merupakan kunci kemenangan. “Kuncinya adalah rajin berdoa, sabar, tekun, rajin berlatih dan jangan mudah pesimis.” tutup Dimas.(crs/adt)