Libur Idul Fitri 1439 H, Penggawa Timnas Wanita Dilarang Gendut

Timnas Wanita Indonesia dipulangkan ke daerahnya masing-masing untuk merayakan libur Idul Fitri 1 syawal 1439 H. (planetolahraga.com)

Tangerang- Mulai Selasa (12/6), seluruh penggawa Timnas Wanita Indonesia dipulangkan ke daerahnya masing-masing untuk merayakan libur Idul Fitri 1 syawal 1439 H. Libur berlangsung sepekan, sejak 12-18 Juni. Satia Bagdja Ijatna, selaku kepala pelatih Garuda Pertiwi menaruh pesan pada anak asuhnya. “Sebelum mereka pulang harus timbang badan. Kedua, ukur kadar lemak. Jadi, mereka harus jaga kondisi,” jelas dosen UNJ (Universitas Negeri Jakarta), pada nysnmedia.com, Selasa siang (12/6). Hal serupa juga diungkapkan manager tim, Papat Yunisal. Menurutnya, libur lebaran selama sepekan ini adalah momentum para pemain dalam mendekatkan diri bagi keluarga. Hampir tiga bulan lamanya sejak awal Maret 2018, Zahra Musdalifah dkk melakukan pemusatan latihan di lapangan National Youth Training Centre (NYTC), Sawangan, dan jauh dari keluarga. “Jangan terlena dengan makanan dan kue lemak. Selain itu, lebih dekat dengan keluarga, karena selama ini jauh dari keluarga,” ungkap Papat. Tim direncanakan kembali masuk TC, pada Selasa (19/6). Mereka pun juga tengah menyiapkan agenda uji coba internasional. “Kemungkinan terealisir usai Ramadhan, sebab TC Timnas Wanita juga libur selama dua pekan untuk jeda lebaran,” jelasnya. Rangkaian uji coba Internasional ini agenda yang dicanangkan PSSI dan ASBWI guna mematangkan persiapan jelang event AFF Women’s Championship 2018 dan Asian Games 2018. Pilihan lawan yang akan dihadapi masih berada di lingkup Asia, yakni Hongkong (Asia Timur) atau Filipina (Asia Tenggara). Namun, detail laga dua negara tersebut belum bisa dipastikan. Papat juga menyatakan terus berkoordinasi terkait rencana uji coba ini. “Setelah Thailand, ada agenda melawan Hongkong atau Filipina. Kami terus matangkan rencana ini dengan mereka. Dan sampai saat ini, masih belum pasti waktu tandingnya,” ujar wanita asal Subang, Jawa Barat ini kepada nysnmedia.com pada Rabu (6/7). Indonesia tergabung di grup B pada AFF Women’s Championship 2018 yang akan diselenggarakan di Palembang, Sumatra Selatan, mulai 30 Juni hingga 13 Juli 2018. Indonesia akan bersaing dengan Vietnam, Myanmar, Filipina, dan Singapura. Sementara itu Grup A dihuni oleh negara-negara seperti Thailand, Australia, Malaysia, Timor Leste dan Kamboja. Para peserta tiba pada Kamis (28/6), sehari setelahnya diadakan pertemuan semua tim bersamaan dengan konferensi pers. Stadion Bumi Sriwijaya dan Gelora Sriwijaya, merupakan dua venue stadion yang akan menggelar pertandingan putaran grup hingga babak semifinal. Di partai puncak nanti, perebutan peringkat ketiga dan final hanya Stadion Gelora Sriwijaya saja yang digunakan. Sedangkan laga perdana Indonesia akan berhadapan dengan Singapura yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya tanggal 1 Juli 2018 pukul 19.00 WIB setelah pertandingan antara Filipina melawan Myanmar di pukul 16.00 WIB. “Kami akan berjuang keras untuk bisa tampil maksimal. Pertandingan pertama melawan Singapura, kami berusaha untuk meraih kemenangan, karena akan membuka langkah kami di pertandingan-pertandingan berikutnya,” ujar Satia. (Dre) Jadwal Timnas Indonesia di AFF Women’s Championship 2018 1 Juli 2018 pukul 19.00 WIB Singapura vs Indonesia – Stadion Gelora Sriwijaya 3 Juli 2018 pukul 16.00 WIB Indonesia vs Vietnam – Stadion Gelora Sriwijaya 5 Juli 2018 pukul 19.00 WIB Myanmar vs Indonesia – Stadion Gelora Sriwijaya 9 Juli 2018 pukul 16.00 WIB Indonesia vs Filipina – Stadion Gelora Sriwijaya Semifinal: 11 Juli 2018 pukul 16.00 WIB Juara grup A vs Runner Up grup B – Stadion Gelora Sriwijaya Juara grup B vs Runner Up grup A – Stadion Bumi Sriwijaya Perebutan Peringkat Ketiga 13 Juli 2018 pukul 16.00 WIB – Stadion Gelora Sriwijaya Final 13 Juli 2018 pukul 19.00 WIB – Stadion Gelora Sriwijaya

Usai Digunduli Thailand, Timnas Wanita Bidik Uji Coba Kontra Hongkong Dan Filipina Paska Lebaran

Paska menghadapi Thailand, rencananya Timnas Wanita Indonesia (merah) akan kembali melakoni uji coba Internasionan melawan Hongkong dan Filipina. (topskor.id)

Jakarta- Timnas Wanita Indonesia menunjukkan progres permainan positif meski takluk dari Timnas Wanita Thailand. Tugiyati dan kawan-kawan harus kalah dengan skor 0-3 pada uji coba internasional kedua tim, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (30/5) malam. Hasil ini dinilai jauh lebih baik karena pada laga yang pertama pada Minggu (27/5) harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor 0-13. Pelatih Timnas Satia Bagja Ijatna usai laga mengaku pada pertandingan ini timnya tampil lebih baik karena tampil tenang dan percaya diri. Timnas Wanita Indonesia kelasnya berada jauh di bawah Thailand. Thailand pernah menjuarai Piala Asia Wanita pada 1983. Tim Gajah Putih juga tiga kali menjuarai Piala AFF wanita, dan lima kali menjuarai SEA Games. PSSI merespons kekalahan memalukan Timnas sebagai sebuah pelajaran berharga. Menurut Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, sebelum uji coba dengan Thailand, pihaknya sudah tahu jika Timnas Wanita Indonesia kalah kelas. Selain itu, jika melihat level, Timnas Wanita Indonesia baru akan bisa sejajar dengan kualitas Thailand saat ini, pada 2023. “Sebelum uji coba dengan Thailand, kami sudah tahu kalau kalah kelas jauh. Tapi tidak apa-apa. Kalah kelas bukan berarti tidak memberikan yang terbaik,” jelas Tisha, akhir Mei lalu. “Kalau bicara level, Timnas Wanita kita baru bisa sejajar dengan Thailand itu pada 2023. Jadi, kita coba semampu kita. Proses ini kan tidak bisa instan, tidak bisa langsung bagus di Asian Games (2018),” tambahnya. Tisha juga mengungkap target Timnas Wanita Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Sadar dengan kekuatan yang ada saat ini, tak ada target khusus. Tisha hanya mengatakan target Timnas Wanita Indonesia bermain bagus dari laga ke laga. “Targetnya ya nggak ada yang khusus sih, cuma improving (perbaikian) dari pertandingan ke pertandingan. Tapi seperti yang saya katakan tadi. Kalah kelas bukan berarti tidak memberikan yang terbaik,” ucap Tisha. Paska menghadapi Thailand, rencananya Timnas Wanita akan kembali melakoni uji coba Internasional. Rangkaian uji coba Internasional ini agenda yang dicanangkan PSSI dan ASBWI guna mematangkan persiapan jelang event AFF Women’s Championship 2018 bulan Juli dan Asian Games 2018, dan Indonesia didaulat menjadi tuan rumah. Pilihan lawan yang akan dihadapi masih berada di lingkup Asia, yakni Hongkong (Asia Timur) atau Filipina (Asia Tenggara). Namun, detail laga dua negara tersebut belum bisa dipastikan. Manajer Timnas, Papat Yunisal, menyatakan terus berkoordinasi terkait rencana uji coba ini. “Setelah Thailand, ada agenda melawan Hongkong atau Filipina. Kami masih terus matangkan rencana ini dengan mereka. Dan sampai saat ini, masih belum pasti waktu tandingnya,” ujar wanita asal Subang, Jawa Barat ini kepada nysnmedia.com pada Rabu (6/7) siang. “Kemungkinan besar terealisir usai Ramadhan, sebab TC Timnas Wanita juga libur selama dua pekan untuk jeda lebaran,” ungkap Papat. Sebagai penutup program latihan di bulan Ramadhan, tim yang dijuluki Garuda Pertiwi akan rehat pemusatan latihan pada 13-18 Juni 2018. (Dre)

Jadi Tuan Rumah AFF U-16 Girls Championship 2018, Timnas Putri U-16 Justru Tanpa Target

Timnas U-16 Putri berada di grup B bersama Thailand, Kamboja dan Laos, dalam AFF U-16 Girls Championship 2018. (pssi.org)

Palembang- Timnas Putri U-16 yang tampil di AFF U-16 Girls Championship 2018 tak dibebani target untuk menjuarai kompetisi antar negara-negara Asia Tenggara yang diikuti sembilan negara ini, karena terdapat wakil Asia di Piala Dunia Wanita 2015 dan 2019, yakni Thailand. Ketua Asosiasi Sepak Bola Wanita PSSI, Papat Yunisal, dalam konferensi pers di Palembang, Senin (30/4), mengatakan, meskipun bertindak sebagai tuan rumah, Tim Srikandi muda diharapkan mampu menembus semifinal. “Tim sudah disiapkan cukup matang dan berkelanjutan selama lima bulan oleh Pelatih Rully Nere. Saya optimistis dengan bermain di rumah sendiri akan membangkitkan semangat pemain,” kata Papat. Sementara Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, optimistis Timnas Putri U-16 bisa berprestasi. Ia menjelaskan bahwa ajang ini menjadi start awal rangkaian Indonesia menjadi tuan rumah berbagai ajang di tahun 2018 ini. “PSSI ingin Timnas Putri U-16 meraih hasil yang terbaik, apalagi persiapan dilakukan secara intensif dan lama. Dan AFF U-16 Girls Championship 2018 menjadi momentum dimana Indonesia menjadi tuan rumah,” kata Joko, pada Minggu (29/4). “Ini menjadi hal yang positif, karena laga perdana langsung melawan Thailand. Mereka ini akan menjadi masa depan srikandi Timnas Wanita Indonesia. PSSI kini sangat serius dan sepak bola wanita menjadi salah satu fokus perhatian,” jelas pria yang juga Wakil Presiden AFF ini. Sementara itu, pelatih Timnas Putri U-16, Rully Nere mengatakan, suatu kebanggaan bagi dirinya yang bisa mendampingi Indonesia untuk ikut serta pada AFF U-16 Girls Championship. Dirinya pun memberikan apresiasi kepada PSSI terkait perhatian selama ini. “Terimakasih kepada PSSI yang selalu memberikan dukungan penuh kepada Timnas Putri U-16. Apalagi ada momentum yang yang tepat, kemarin kita baru merayakan hari ulang tahun PSSI, dan belum lama ini juga ada hari Kartini,” kata Rully. Indonesia selaku tuan rumah tergabung dalam Grup B bersama Thailand, Kamboja dan Laos. Untuk Grup A terdiri atas, Malaysia, Singapura, Vietnam, Fhilipina, dan Myanmar. Situasi ini membuat Papat yakin, peluang Indonesia untuk lolos grup sangat terbuka. “Ini keberuntungan, Timnas masuk Grup B dengan hanya empat tim, sehingga peluang makin terbuka. Setidaknya runner up di Grup,” ujar eks pesepakbola wanita era tahun 80-an ini. Salah satu pemain Timnas Putri U-16, Syafira Azzahra Ramadhanti mengaku bangga menjadi anggota Timnas Putri U-16. “Rasanya bangga, bisa masuk Timnas. Senang bisa mewakili indonesia di ajang bergengsi ini. Semoga kami menjadi juara pada ajang ini,” kata Syafira. Sedangkan, pelatih Thailand Naruephon Kaenshon mengatakan meski timnya diunggulkan tapi tetap bisa meremehkan tim lain. “Memang benar kami menjadi wakil Asia di piala dunia U-16 tapi bukan berarti kami boleh meremehkan tim lain. Apalagi saat ini terjadi perubahan komposisi pemain hampir 80 persen jika dibanding saat mengikuti Piala AFF U-15, pada 2017 di Laos,” kata dia. Menurutnya, semua tim berpeluang untuk memenangkan kompetisi ini. “Walau persiapan kami sangat minim, hanya satu bulan,” pungkasnya. AFF U-16 Girls Championship 2018 digelar di Palembang, Sumsel, 1-13 Mei 2018, menggunakan dua stadion yakni Stadion Bumi dan Stadion Atletik Jakabaring Sport City (JSC). (Dre/Ham) AFF U-16 Girls Championship 2018 Grup A Malaysia Philipina Vietnam Singapura Myanmar Grup B Indonesia Thailand Kamboja Laos

TC Timnas Putri U-16 ke Palembang Mundur, Derby Srikandi Geser ke 21 April

Derby antara Timnas Putri senior dengan Timnas Putri U-16 dipastikan mundur hingga 21 April yang akan datang. (Pras/NYSN)

Jakarta- Beberapa hari lalu, sempat muncul wacana laga derby antara Timnas Putri senior dengan Timnas Putri U-16. Bahkan, Kamis (12/4), sempat dipilih menjadi waktu partai uji coba itu. Sayang, agenda sparring dua Timnas Putri Indonesia itu nyaris tertunda dan berpotensi batal. Padatnya jadwal latihan Timnas Putri U-16 sebelum TC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, jadi salah satu alasannya. “Awalnya, agenda keberangkatan TC Timnas Putri U-16 ke Palembang itu pada 21 April. Artinya, persiapan kami hari ini, jadi terlalu singkat untuk uji coba dengan Timnas Putri Senior,” ucap Pelatih Timnas U-16 Rully Nere pada Kamis (12/4) saat dihubungi via seluler. Belum lagi, beberapa anggota skuat Timnas Srikandi Yunior itu masih melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa sekolah. Alasan ini juga, yang membuat rencana derby urung dilakukan. Namun, PSSI ternyata memundurkan jadwal keberangkatan anak asuh Rully Nere ke Palembang, menjadi Senin (23/4). Dengan demikian, Shafira Ika Putri dkk berpeluang kembali menggelar derby srikandi. “PSSI memundurkan jadwal keberangkatan kami TC di Palembang, pada Senin (23/4). Nah, jika laga digelar antara tanggal 18 atau 20 dan 21 April, ya kami siap,” tegas pria 57 tahun ini. Sebelumnya, pada Selasa (10/4), Manajer Timnas Putri senior, Papat Yunisal ‘mendadak’ berkunjung ke markas anak asuh Rully di Cijantung, Jakarta Timur. Kedatangan Papat, dikabarkan diantaranya membahas rencana pertemuan antara anak asuh Satia Bagja dan Rully itu. Venue pun sempat disepakati yakni Lapangan C, Senayan, Jakarta. (Dre) Rekap Hasil Uji Coba Timnas Putri U-16 Sabtu (24/3) Timnas Putri U-16 vs tim putri Pro:Direct Academy 6-0 Pencetak gol Timnas 6″ Carla 32″ Sheva Imut 35″ Vinny 48″ Carla 50″ Carla 68″ Hanifah Jumat (30/3) Timnas Putri U-16 vs tim putri FC Ngapak Putri 13-0 Pencetak gol Timnas 1″ Vinny 3″ Carla 12″ Carla 23″ Helsa 31″ Vinny 38″ Vinny 43″ Yasmin 52″ Carla 56″ Viranda 63″ Viranda 65″ Viranda 72″ Viranda 83″ Azra Kamis (5/4) Timnas Putri U-16 vs tim putra U-13 SSB Bina Sentra 1-4 Pencetak gol Timnas 19″ Carla

Derby Srikandi Pekan Ini, Timnas Putri U-16 Jajal Timnas Putri Senior di Senayan

Timnas Putri U-16 akan beruji coba melawan Timnas Putri Senior, di Lapangan C, Senayan, pada Kamis (12/4). (Ham/NYSN)

Jakarta- Agenda pekan ini menjadi momen krusial bagi dua Timnas Putri Indonesia. Timnas Putri U-16 dikabaran bakal menantang seniornya, yakni Timnas Putri Senior. Kabarnya, laga uji coba akan dilaksanakan pada Kamis (12/4) sore, namun belum mendapatkan kesepakatan soal tempat yang akan mempertemukan antar keduanya. “Mereka meminta kami tandang ke Sawangan, tapi disana lapangannya sintetis. Terlepas dari itu, kami masih proses mencari tim inti,” ujar pelatih Timnas Putri U-16, Rully Rudolf Nere, Selasa (10/4). Bahkan, Manajer Timnas Putri senior, Papat Yunisal, tampak di sela-sela latihan Timnas U-16 putri, di lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur, pada Selasa (10/4). Hal ini masih dipertimbangkan antara laga digelar di Sawangan (markas Timnas Putri berlatih), Cijantung (markas Timnas Putri U-16), atau di lapangan ABC Senayan, Komplek Gelora Bung Karno. Sang manajer yang memantau latihan Carla Bio Pattinasarany dkk, lalu angkat suara soal rencana ‘Derby’ laga uji coba ini. “Insya Allah, uji coba dilaksanakan Kamis (12/4) sore. Soal venue lapangan, kami masih koordinasikan. Ya kemungkinan besar sih, bermain di lapangan ABC, Senayan,” ungkapnya. (Dre)

Demi Masa Depan, Tiga Pemain Timnas Putri Cuti 4 Hari Ikut UNBK

Dhanielle Daphne (depan) mendapat izin libur selama 4 hari meninggalkan TC Timnas Putri senior, untuk mengikuti UNBK di sekolahnya. (Pras/NYSN)

Sawangan- Pada Senin (9/4), menjadi hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Bebasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), di seluruh Indonesia. Hal ini juga berlaku bagi para atlet yang tengah mengikuti TC dan Seleksi sepak bola putri, jelang event Piala AFF Wanita 2018, pada awal Mei nanti, di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sumsel. Timnas Putri Indonesia yang tengah melakukan pemusatan latihan di NTYC, Sawangan,  juga dihuni oleh beberapa atlet yang masih mengenyam pendidikan sekolah menengah. Diantaranya adalah Rizky Amalia Putri, Dhanielle Daphne dan Ade Mustikiana Oktaviani. Ketiga srikandi Indonesia ini dipulangkan, guna mengikuti UNBK, di sekolahnya masing-masing. Hal ini diungkapkan Rizki. “Iya, saya izin pulang mengikuti UNBK. Sebab, ujian ini kan tidak bisa dilakukan ditempat lain. Jadi, ya sesuai dengan aturan, maka saya harus pulang,” kata Rizki pada Senin (9/4). Rizki adalah siswa kelas 12 IPA di SMA Negri 1 Manyar Gresik, Jawa Timur. “Saya pulang ke Gresik, sejak Minggu (8/4), dan kembali ke pelatnas setelah UNBK selesai,” jelas dara berposisi gelandang serang ini. Sementara itu, Kepala SMA Negri 1 Manyar Abdul Gofur menyatakan pihaknya memang meminta siswanya tersebut pulang ke Gresik agar bisa mengikuti UNBK. “Sebelum dilaksanakan UNBK, kami mengirimkan surat kepada PSSI, agar siswa kami bisa pulang, untuk mengikuti UNBK, dan diizinkan,” jelas Abdul. “Pelaksanaan UNBK berbeda dengan USBN, karena pesertanya harus melaksanakannya disekolah asalnya. Tidak bisa ditempat lain, sebab aturannya seperti itu,” jelasnya lagi. Komentar serupa disampaikan Dhanielle Daphne. Pemain jangkar asal Jakarta, juga harus mengkuti UNBK. Dhanielle adalah siswa kelas 12 SMA Global Sevilla, Pulomas, Jakarta Timur. “Agak ribet sih, soalnya aku harus mondar-mandir dari mess, ke sekolah, juga ke rumah. Tapi, sudah komit, ya harus dijalanin”, ujar Dhanielle yang tertarik menjadi disain interior ini. Manajer Timnas Putri Senior, Papat Yunisal memaklumi kondisi ini dan turut mendukung para pemain. “Mereka harus ikut UNBK di sekolahnya masing-masing, sesuai aturan yang berlaku. Dan kami berikan waktu libur selama 4 hari,” ujar Papat pada Senin (9/4). Meski dipulangkan, para pemain tak sekadar pulang dan libur. Mereka diwajibkan menjalani latihan. “Selesai UNBK pagi hari disekolahnya, mereka tetap diwajibkan latihan sore dengan tensi ringan”, ujar Papat. (Dre)  

Tolak Timnas Putri, Tiga Pemain Ini Dapat Restu Manajer Bela Futsal

Kapten Timnas Futsal Putri Indonesia, Maulina Novryliani (9), yang menolak bergabung bersama Timas Putri Senior. (bolalob.com)

Jakarta- Pelatih Timnas Putri Senior, Satia Bagja, mengaku ada tiga pemainnya yang menolak bergabung dengan Srikandi Senor mengikuti TC di NYTC, Sawangan, Jawa Barat. Mereka adalah Suciana Yuliani, Rani Mulyasari, dan Maulina Novryliani. Ketiga pemain itu sedang berlaga di Liga Futsal Wanita Profesional Indonesia 2018. Satia menyayangkan penolakan mereka. Menurutnya ketiga pemain itu memiliki kemampuan individu yang baik, dan berpotensi membuat Timnas Putri Senior lebih kuat. “Secara tegas mereka menolak,” ucap Satia. “Jika untuk bangsa dan negara, kenapa menolak. Kami juga butuh pemain bagus lainnya,” ucap Satia menambahkan. Satia tak terlalu mengetahui apa penyebabnya ketiga pemain itu menolak panggilan timnas wanita Indonesia. Mantan asisten Rahmad Darmawan itu menyerahkan permasalahan ini kepada PSSI dan Federasi Futsal indonesia (FFI). “Jangan tanya saya, karena itu urusan antar federasi. Biar mereka yang menindaklanjuti tentang permasalahan ini,” ucap Satia. Namun, kondisi ini tak dipermasalahkan oleh manajer Timnas Putri Senior, Papat Yunisal. Papat menilai bila alasan ketiga pemain ini sudah ia pahami, karena disampaikan lewat keterangan resmi. “Sejak awal, mereka memilih aktif di cabor Futsal. Selain ada rutinitas event, mereka juga sudah terikat kontrak dengan klub,” jelas Papat pada Jumat (30/3). Dosen mata kuliah sepak bola di Kampus STIKP Pasundan, Cimahi ini, bahkan menilai mereka juga sudah ikut mengharumkan negara dalam event internasional. “Saat SEA Games 2017, mereka skuat utama peraih perunggu. Berprestasi artinya. Tak ada masalah. Biar sepak bola putri, mencari pemainnya secara natural lewat ajang sepak bola saja, meski tidak mudah,” tegasnya. (Art)

Ika Resmi Membela Timnas Senior, Manajer : Kami Mau Road Show di Kota Besar

Shafira Ika Putri Kartini, gelandang 14 tahun asal Surabaya yang kini resmi membela Timnas Putri Senior. (Pras/NYSN)

Sawangan- Ditengah proses seleksi dan TC Timnas Putri Senior, nama Shafira Ika Putri Kartini mendadak ramai diperbincangkan. Pemain bertahan yang multi fungsi ini, sempat ‘diperebutkan’ oleh Pelatih Timnas Putri U-16, Rully Nere dan Pelatih Timnas Putri Senior, Satia Bagja. Maklum peforma Ika, sapaannya, terbilang istimewa. Beposisi natural sebagai pemain bertahan, Ika bisa difungsikan sebagai gelandang bertahan, sekaligus bek kanan, dengan sama baiknya. Banyak yang tak menyangka, bila dara kelahiran Surabaya 21 April 2003 ini, sesungguhnya belum genap 15 tahun usianya. Punya visi bermain yang baik serta kondisi fisik yang cukup prima, untuk level junior yang berlatih ditengah-tengah para senior, adalah kelebihan Ika. “Status Ika permanen membela timnas Putri senior. Kami sudah berkirim surat ke Badan Tim Nasional (BTN), agar Ika berlatih di Sawangan. Namun,kami berharap BTN bisa memberi ruang untuk Ika, dipinjamkan ke Timnas U-16, saat Piala AFF Putri U-16 bergulir,” jelas Papat Yunisal, manajer Timnas Putri, pada Kamis (29/3). Timnas U-16 yang baru sepekan lebih mengadakan seleksi dan TC di CIjantung, akan turun di event AFF U-16 Girls Championship 2018, 1-14 Juni di Stadion Gelora Bumi Jakabaring, Palembang. Salah satu penggawa utamanya adalah eks Kapten Timnas Putri U-15 pada 2017 lalu, yakni Ika. “Jika event AFF Women’s Championship 1-13 Mei selesai, yang juga di Palembang, Ika bisa dipinjamkan ke Timnas U-16. Statusnya dipinjamkan. Semoga, dengan kepastian ini, Ika bisa fokus latihan bersama Senior di Sawangan,” tambah Papat. Selain, memastikan status Ika, Papat juga membeberkan beberapa agenda yang bakal dilakukan Timnas Putri Senior. Yakni menjajal klub sepakbola Putri dari Thailand sebagai lawan uji coba pada pekan kedua bulan April. “Sebelum lawan Klub Thailand, Timnas pada Kamis (5/4), akan beruji coba lawan Legenda Timnas 80’an, seperti Nasir Salasa, Zulkarnaen Lubis, juga Berti Tutuarima, di lapangan ABC, Senayan. Plt Ketum PSSI, Joko Driyono, juga diharapkan ikut bermain,” tukas dosen di STKIP Pasundan, Cimahi ini. Wanita 53 tahun ini juga tengah menyiapkan ajang road show Timnas Putri Senior dan Timnas Putri U-16 ke beberapa kota di Indonesia, seperti Medan, Padang, Bandar Lampung serta Denpasar, untuk mempromosikan gairah Timnas Putri di Indonesia, pada akhir April nanti. “Masyarakat harus mendapatkan informasi, bagaimana Timnas Putri itu terbentuk, darimana Timnas itu mendapatkan pemain, dan apa saja perkembangan kondisi sepak bola Putri di Indonesia saat ini. Itu poin utama road show kami,” tutupnya. (Art)

Seleksi Timnas Putri Banyak Usia 19 Tahun, Legenda Indonesia Beri Catatan Khusus

Rahma Wulan (depan), salah satu striker dalam seleksi Timnas Putri Indonesia. (bola.com)

Jakarta- Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satia Bagdja, secara bertahap mulai menekankan tentang latihan organisasi permainan serta penguasaan bola yang diberikan pada peserta seleksi. “Ini masih tahap seleksi. Cuma pengenalan taktik dan formasi saja serta mengutamakan penguasaan bola. Postur pemain rata-rata kecil dan ini kelebihannya. Kita punya agility dan kecepatan,” ungkap Satia pada Rabu (8/3) di di kamp pelatihan National Youth Training Centre (NYTC) Sawangan, Depok, Jawa Barat. Namun, di awal pekan tahap seleksi Timnas Putri, masih terkendala adaptasi bermain dan status di klub yang tidak permanen, sehingga jarang latihan. Hal ini disampaikan Papat Yunisal, manajer Timnas Putri Indonesia. “Proses adaptasi antara satu pemain dengan yang lain, masih jadi prolem. Belum lagi status di klub yang tidak permanen, jadi menyesuaikan dulu dengan pola latihan Timnas”, ungkap Papat yang rutin mendampingi proses seleksi ini. Papat menambahkan dengan rataan usia pemain di angka 19 tahun, maka pengamalan berlatih dan bermain dalam tensi tinggi, tentu ini menjadi catatan. Mantan pelatih sepak bola putri Timnas Indonesia, Rully Nere yang hadir di sela-sela latihan pada Selasa (6/3) sore, amat mengkritisi soal ini. “Saran saya, materi timnas kali ini untuk pemain usia muda ya ditahan dulu. Kalau latihan atau seleksi, memang bagus untuk mental. Tapi untuk masuk timnas, terutama untuk event seperti Asian Games dan Piala AFF Wanita 2018, ya nanti dulu,” tegas pria asal Sentani, Papua ini. Ia mengkhawatirkan kondisi psikis pemain muda mudah down, jika bertemu dengan negara lain yang punya jam terbang dan prestasi mapan, seperti Australia, Jepang atau Korea Selatan. “Idealnya, komposisi pemain timnas senior itu usia yang 23 tahun ke atas, supaya mental bermain juga terjaga. Di level sepakbola putri, pengalaman itu salah satu bekal yang utama membangun tim,” tegasnya. (Dre)