Jadi Runner-up di SYNC 2018, Saint John’s Catholic School Akui Kualitas Skuat SMA YP Karya

Kiper SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya Kota Tangerang (Hijau), saat menghadang pemain SMA Saint John’s Catholic School, dalam laga final ‘Saint John’s Youth Nation Cup (SYNC) 2018’ cabang futsal. SMA YP Karya menjadi juara, usai menang dengan skor telak 10-2, pada Selasa (23/10). (Riz/NYSN)

Serpong- SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya Kota Tangerang, Banten, menjadi kampiun di ajang ‘Saint John’s Youth Nation Cup (SYNC) 2018’. Tim futsal putra yang dimotori Bagus Setiadi itu, sukses mengalahkan SMA Saint John’s Catholic School, Serpong, dengan skor telak 10-2, di laga final, pada Selasa (23/10). Di partai krusial, pesta gol SMA YP Karya diawali oleh aksi Bagus yang melakukan tendangan terarah dan tepat bersarang disisi kanan gawang SMA Saint John’s Catholic School, membuat skor berubah 1-0. Gol yang diciptakan SMA YP Karya itu berhasil meruntuhkan mental bermain tim besutan Randy Djielyandi ini. Meski begitu, tim tuan rumah berusaha keras mengejar ketertinggalan. Sempat mendapatkan peluang, namun tembakan pemain SMA Saint John’s Catholic School masih jauh dari sasaran. Alih-alih mengejar ketertinggalan, justru gawang SMA Saint John’s Catholic School kembali bobol oleh sepakan Bagus. Bahkan tim sekolah yang berlokasi di Cipondoh, Kota Tangerang itu, kembali memanen gol masing-masing melalui Hasnan Habib, Ikhsan Nurhidayat, Abdul Kholis, dan Bagus. Babak pertama berakhir dengan skor 6-0. Memainan babak kedua, para pemain SMA Saint John’s Catholic School mencoba bangkit. Mereka menebar ancaman ke jantung pertahanan lawan. Hasilnya, Ariel Jetro Christo Manurung berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan. Skor berubah 1-6. Tak butuh waktu lama, SMA YP Karya mampu membalas lewat aksi individu Aris Sunandar. Satu gol kembali tercipta melalui kaki Bagus, yang tampil impresif sepanjang laga berlangsung. SMA Saint John’s Catholic School akhirnya berhasil memperkecil ketertinggalan melalui gol ‘hiburan’ dari pemain yang akrab disapa Thegar. Meski berada di atas angin, tim tamu tak mengendurkan serangan. Bahkan, mereka berhasil menambah dua gol lewat Dendi Nugraha Prasetyo, dan Hasnan Habib. Skor 10-2 untuk SMA YP Karya ini bertahan hingga wasit meniup pluit tanda pertandingan berakhir, sekaligus memastikan meraih gelar juara di ajang ‘Saint John’s Youth Nation Cup (SYNC) 2018’. Sedangkan posisi tiga diraih SMK Al-Amanah, Setu, Kota Tangerang Selatan, yang menang atas SMKN 1 Kota Tangerang, Banten. Randy, juru racik tim futsal SMA Saint John’s Catholic School, menyebut tim lawan memiliki kualitas permainan yang bagus. “Peluang di pertandingan tadi sebenarnya ada, tapi kami mengakui lawan memiliki kualitas pemain yang bagus, baik secara individu maupun tim,” ujar Randy, usai laga. Namun, ia tetap memberi apresiasi anak asuhnya yang berjuang keras di final ini. “Kami tetap apresiasi para pemain yang sudah berusaha dan berjuang dengan keras untuk bisa meraih kemenangan. Tapi, memang hasilnya belum maksimal. Kedepan, mereka harus lebih fokus,” lanjutnya. Sementara itu, Hikmat, arsitek tim futsal SMA YP Karya, mengaku belum puas terhadap penampilan Bagus Setiadi Cs. Sebab, menurutnya, para pemain belum menemukan lawan yang seimbang, sehingga kualitas permainan mereka bisa lebih teruji. “Belum puas 100 persen melihat penampilan mereka tadi. Karena mungkin lawan pernah mereka kalahkan disaat penyisihan, sehingga karena sudah tahu kemampuan lawan, jadi mereka menganggap remeh,” terang Hikmat. “Inilah yang membuat masing-masing pemain ingin menunjukkan skill pribadi, bukan secara tim. Mungkin lain cerita kalau misalkan lawan memiliki kemampuan di atas tim kami, bisa lebih teruji,” tambahnya. Di pertandingan lainnya, tim futsal putra SMP Annisaa Kota Tangerang Selatan, menyabet gelar juara usai menaklukan tuan rumah SMP Saint John’s Catholic School, dengan skor 7-2. Dan, peringkat ketiga direbut SMP Global Islamic School, Serpong, Tangerang Selatan, usai menyudahi SMP Ehipassiko, Serpong, Tangerang Selatan. Nur Illahi, pelatih tim futsal SMP Annisaa, mengatakan prestasi skuatnya itu sudah sesuai target. “Hasil ini sesuai target bahwa kami harus juara. Padahal, di babak penyisihan kami ketemu dan kalah dengan skor 1-3. Tapi, hari ini anak-anak bermain lebih lepas dan enjoy,” tutur pria yang juga guru pendidikan jasmani (Penjas) itu. Disisi lain, Randy yang juga menukangi tim futsal SMP Saint John’s, menegaskan timnya hanya kalah mental, dan tak beruntung. “Kami juara pool, dan lawan runner-up pada saat penyisihan. Mental kami jelek, beberapa kali kebobolan, akibat bola lambung dari kiper yang dilempar langsung ke pertahanan kami,” imbuhnya. “Dipertandingan tadi para pemain juga kurang siap, dan sering ragu-ragu, sehingga hasilnya kurang memuaskan. Yang pasti kualitas permainan mereka meningkat sejak dari penyisihan hingga ke final,” pungkas Randy. (Adt)

Takluk Dari SMA YP Karya 1-6, Finishing Touch Masih Jadi PR untuk Saint John’s Catholic School

Pemain futsal SMA Saint John’s Catholic School, Ananta (36), mengadang pemain SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya Kota Tangerang, di laga kedua event ‘Saint John’s Youth Nation Cup 2018’, pada Kamis (18/10). SMA Saint John’s menyerah dengan skor telak 1-6. (Riz/NYSN)

Serpong- Tim futsal putra SMA Saint John’s Catholic School dipaksa menyerah oleh SMA Yayasan Pendidikan (YP) Karya Kota Tangerang dengan skor telak 1-6, di laga kedua event ‘Saint John’s Youth Nation Cup 2018’, pada Kamis (18/10). Randy Djielyandi, Pelatih Futsal Saint John’s Catholic School, menilai timnya masih perlu perbaikan dan evaluasi. Menurutnya, finishing touch (sentuhan akhir) masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi tim yang berlokasi di kawasan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) itu. “Tim kami tak siap menghadapi SMA YP Karya di awal pertandingan. Apalagi lawan unggul cepat hingga babak pertama berakhir dengan skor 0-4. Bila di pertandingan tadi, kedua tim sama-sama memiliki banyak peluang. Memang lawan memiliki mental yang baik,” ujar Randy. “Secara keseluruhan semua bermain dengan baik, namun yang menjadi PR bagi kami adalah finishing touch terutama saat sudah menguasai bola di depan gawang lawan,” lanjutnya. Selain finishing touch, Randy menyebut defense juga menjadi hal yang penting bagi timnya dalam melakoni laga selanjutnya. “Karena kurang siap membuat defense juga tidak maksimal. Harusnya instruksinya A, tapi mereka malah melakukan B. Jadi di pertandingan selanjutnya mereka harus benar-benar siap segalanya,” tegas Randy. Sementara itu, Bagus Setiadi, Kapten Tim SMA YP Karya, menyebut bila rekan-rekannya bermain sangat baik pada pertandingan ini. “Nggak sia-sia juga kami latihan beberapa bulan untuk persiapan mengikuti event ini,” imbuh Bagus. Ia berpendapat lawan sebenarnya bermain sangat bagus, namun terdapat kelemahan pada defense, hal itu membuat timnya bisa menang besar di pertandingan ini. “Lawan mainnya sudah bagus, tapi defense mereka kurang rapi, dan tak terorganisir dengan baik, jadi mudah ditembus pertahanannya. Dan, bagi kami itu yang paling selain defense adalah komunikasi antar sesama pemain,” tukas Bagus. (Adt)