Apresiasi Program Kampanye Perdamaian, FIFA Foundation dan La Liga Dukung Uni Papua

Uni Papua yang merupakan gerakan sepak bola sosial di Indonesia kembali meraih kepercayaan dan dukungan FIFA Foundation serta La Liga Spanyol. Perwakilan LaLiga Global Network, Rodrigo Gallego Abad (kanan), bertemu dengan Harry Widjaja, Founder & CEO Uni Papua. (istimewa)

Jakarta– Uni Papua yang merupakan gerakan sepak bola sosial di Indonesia kembali meraih kepercayaan dan dukungan FIFA Foundation serta La Liga Spanyol. FIFA Foundation mendukung program dari yayasan yang didirikannya pada Maret 2013 itu, karena Uni Papua mengampanyekan sepak bola untuk menanamkan benih-benih perdamaian. Adapun program dari Uni Papua itu adalah Football For Peace Indonesia 2019. CEO Uni Papua, Harry Widjaja, mengungkapkan rasa gembira karena FIFA Foundation kembali memberikan kepercayaan pada yayasannya. Ia berharap seluruh kalangan, khususnya di Indonesia, bisa menggunakan sepak bola sebagai alat perdamaian dan silaturahmi. “Kerja sama dengan FIFA ini dimulai sejak 2014 dengan organisasi FIFA yang bernama FIFA FOOTBALL FOR HOPE. Setelah 5 tahun berjalan, FIFA FOUNDATION mendukung kembali Uni Papua di tahun 2019. Ini adalah sebuah kesempatan berharga dan kepercayaan dari FIFA kepada Uni Papua dan Organisasi Indonesia,” ujar Harry. “Saya dengan kerendahan hati memohon dukungan semua pihak, baik pemerintah, media, jurnalis, aktivis dan pencinta sepakbola, klub-klub sepakbola, suporter, maupun semua pihak yang ingin menggunakan sepak bola untuk perdamaian,” tuturnya. Ia menyampaikan bahwa FIFA Foundatioan dalam waktu dekat juga akan memberitahukan kepada Federasi Sepakbola Indonesia, dalam hal ini adalah PSSI tentang dukungan kerja sama institusinya dengan Uni Papua. FIFA Foundation menyetujui tiga program dari Uni Papua, yaitu: Memperkuat rasa toleransi dan penerimaan perbedaan suku, ras, dan agama di kalangan anak-anak. Mengajak berbagai pihak, baik organisasi, perorangan, maupun pemerintah untuk mendukung Sepak Bola untuk Perdamaian. Menciptakan role model, yaitu figur duta perdamaian dari anak-anak berbagai kalangan atau status sosial. Sementara itu, tak hanya FIFA Foundation, La Liga Spanyol juga memberi dukungan untuk Uni Papua. Melalui perwakilannya di Indonesia, La Liga Global Network, Rodrigo Gallego Abad, bertemu dengan Harry di Jakarta, pada Rabu (23/1). La Liga akan melanjutkan kerja sama dengan Uni Papua yang sudah dimulai pada 2017. Dukungan yang diberikan di antaranya coaching clinic dari pelatih La Liga Spanyol yang akan berkunjung ke Indonesia. Uni Papua dan La Liga akan mengadakan kompetisi 5-A-Side bagi anak-anak yang sudah mengikuti coaching clinic. Selain itu, mereka akan memproduksi jersey dan t-shirt kasual sebagai produk charity, yaitu penggalangan dana bagi sepak bola untuk kemanusiaan dan trauma healing bagi anak-anak. (Adt)

Pakai Jersey Nomor 38, Firza Andika Pilih AFC Tubize Karena Sepi

Usai resmi menandatangani kontrak dengan klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize, Firza Andika, akan memakai nomor punggung 38. Ia akan membela tim berjuluk Les Sang et Or (Si Merah Darah dan Emas) itu selama dua musim. Tampak Firza (kiri), dan CEO AFC Tubize, Shim Chan Koo, di Kantor Northcliff, Jakarta, pada Jumat (25/1). (bolasport.com)

Jakarta- Eks Timnas U-19 yang tengah mengikut Pelatnas Timnas U-22, Firza Andika resmi menandatangani kontrak dengan klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Firza telah menandatangani kontrak berdurasi dua musim dalam acara seremoni yang digelar di Kantor Northcliff Indonesia, SCBD, Jakarta, Jumat (25/1). Hadir dalam kesempatan ini berbagai perwakilan pihak-pihak yang mendukung Firza merumput dan berkarir di Eropa. Yakni Shim Chan Koo selaku CEO AFC Tubize, dan Khairul Asyraf selaku Consultant of Northcliff Sport. Selain resmi menandatangani kontrak berdurasi dua musim, Firza juga mendapatkan nomor punggung 38. “Pakai nomor 38 karena sebenarnya mau pakai 11 atau 29. Tapi, nomor itu sudah dipakai,” ujar pemuda kelahiran Medan 11 Mei 1999. “Kalau 3 ditambah 8 ‘kan jadinya 11 juga dan itu adalah tanggal lahir dan di timnas pun pakai nomor 11,” ujar bek sayap yang mengawali karir dari SSB Tasbih dan SSB Asamkumbang di Medan. “Terima kasih untuk Northcliff yang mendukung saya selama ini. Terima kasih juga manajemen Tubize. Mungkin anak Indonesia bisa bermimpi seperti saya. Intinya bekerja keras untuk bisa menggapai mimpi,” tukas jebolan Akademi Semen Padang dan Sekolah Semen Padang ini. Firza punya dua pilihan sebelum akhirnya menerima tawaran klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Selain menjalani trial di Tubize, pemain yang pernah menjadi bek kanan, gelandang, sayap kiri dan striker ini, sempat menunjukkan kemampuannya bersama klub kasta keempat Liga Spanyol yakni UD Alzira. Kedua klub itu kemudian sama-sama menyatakan minatnya kepada eks bek kiri PSMS Medan itu. Ia akhirnya lebih memilih AFC Tubize dan menandatangani kontrak berdurasi dua musim di Kantor Northclifff, Jakarta, Jumat (25/1). Lalu apa alasan Firza memilih berkarier di klub dengan Stadion Leburton sebagai kandang itu ? “Saya pilih Tubize karena permainan timnya sangat bagus. Orang-orangnya juga bisa berkomunikasi dengan baik dan sangat terbuka,” bilangnya paska tandatangani kontrak. “Jadi, saya sangat ingin bermain di sana. Selama trial, di sana juga tak ada kendala berarti, seperti misalnya cuaca,” terang pemain yang punya kecepatan ini. Kota Tubize, berada sekitar 33 km ke arah selatan Brussel, ibu kota Belgia. Suasana sepi Tubize, juga jadi salah satu faktor pilihannya. Firza bisa fokus mengembangkan karier dan bakatnya. “Lingkungan di sana juga bagus karena sepi, jadi bisa lebih fokus. Apalagi saya orangnya tak terlalu suka main keluar,” tuturnya. (Adt)

Teken Kontrak Dua Tahun, Bek 19 Tahun Asal Medan Bela Klub Kasta Kedua Belgia

Bek sayap serba bisa milik Timnas U-19 dan mantan pemain PSMS Medan, Firza Andika (kiri), resmi dikontrak Klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Pemain Kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini bergabung usai tampil di Piala AFF U-22. (foxsports.co.id)

Jakarta- Pesepakbola asal Medan, Firza Andika mewujudkan mimpinya bermain di Eropa. Klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize resmi mengontrak eks pemain PSMS tersebut, pasca mengikuti proses trial selama dua minggu pada November 2018. Hal tersebut dibenarkan Khairul Asyraf, agen Firza yang juga Direktur 2Touch. “Iya benar (sudah deal) di sana. Dia dikontrak dua tahun,” ujarnya via WhatsApp, Kamis (24/1) petang. Konsultan Sepak Bola Divisi Olahraga NorthCliff ini menambahkan pilihan jatuh ke AFC Tubize juga lantaran klub tersebut sangat bagus untuk perkembangan pemain muda. “Klub yang sangat bagus untuk mengembangkan potensi pemain muda di sana,” jelasnya. Namun, Firza belum bisa bergabung dengan klub barunya, karena mengikutui pemusatan latihan Timnas U-22 di Jakarta. Mantan bek sayap kiri PSMS itu berpeluang tampil di Piala AFF U-22 bulan depan di Kamboja. Klub Tubize didirikan pada tahun 1990 dan saat ini bermain di First Divison B (kasta kedua) Belgia di bawah asuhan manajer Philippe Thys. Pemain Kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini akan memulai transisi dari tim cadangan (reserve), sebelum bergabung dengan tim senior tahun ini. First Division B di Belgia saat ini berada di tahap paruh kedua musim, selayaknya kompetisi lain di Eropa, dan klub ini juga memiliki relasi yang kuat dengan raksasa Inggris, Manchester City. Ernest Agyiri dan Aaron Nemane adalah pemain Tubize yang dipinjam dari tim Premier League Inggris, sementara putra dari legenda Liverpool Ronny Rosenthal, yakni Tom Rosenthal, akan menjadi salah satu rekan satu tim bek sayap serba bisa milik Timnas U-19 dan PSMS Medan, di Tubize nanti. Kini Firza segera menyusul rekannya di Timnas U-19 yaitu Egy Maulana Vikri yang lebih dulu bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdansk sejak tahun lalu. Indonesia kini telah menarik banyak minat para pencari bakat dari klub-klub di sepakbola Eropa. (Adt)

Jadi Cadangan, Helmy Damanik Cetak Gol Kemenangan di Kompetisi Elit U-18 di Spanyol

Pemain muda Indonesia kelahiran Balikpapan 9 April 2000, Helmy Putra Damanik (kanan), yang membela CIA Amistad, menjadi bintang, usai mencetak gol kemengan pada laga melawan UD Santa Marta di Stadion La Balastera Palencia, Sabtu (19/1), di kompetisi kasta tertinggi U-18 Spanyol. (bola.com)

Jakarta- Helmy Putra Damanik adalah pemain muda Indonesia yang tergabung dalam proyek Vamos Indonesia di Spanyol. Proyek Vamos Indonesia ini dibuat untuk memberikan jam terbang spesial bagi anak-anak Indonesia yang bertalenta spesial, di Liga Division de Honor, yang merupakan kompetisi kasta tertinggi U-18 di Spanyol. Saat ini ada delapan pemain asal Indonesia yang ada dalam proyek ini. Tiga diantaranya, termasuk Helmy, bermain secara resmi, bersama klub yang berlaga di Division de Honor (Liga U-18 Spanyol). Ia bergabung dengan klub CIA Amistad, dalam Castille de Leon Provincial, termasuk Real Madrid U18, Atletico Madrid U-18 Leganes U-18 dll. Sabtu (19/1) lalu, Helmy Damanik menjadi penentu kemenangan timnya, atas UD Santa Marta. Pemain kelahiran Balikpapan 9 April 2000 itu mencetak satu-satunya gol kemenangan CIA Amistad. Turun dari bangku cadangan, pemain 18 tahun ini menjadi bintang, usai mencetak gol pada menit ke-81 lewat tembakan ke arah bawah kiri gawang UD Santa Marta. Project Director Vamos Indonesia, Fanny Riawan, yang melihat secara langsung pertandingan ini di Stadion La Balastera Palencia, Valencia, Spanyol, mengaku cukup puas dengan perkembangan pemain yang tergabung dalam tim Vamos Indonesia. “Laga yang sangat seru, jual beli serangan ala tiki taka Spanyol, sangat indah ditunjukkan kedua tim. Kemenangan ini diraih tidak mudah karena tim lawan juga bermain sangat bagus,” ujar Fanny. CIA AMistad akan bertandang ke markas Atletico Madrid, Sabtu (25/1), pada laga berikutnya. (Adt)

Pulangkan Lima Orang dari TC Tahap Kedua, Timnas U-22 Punya 30 Pemain

Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, resmi memulangkan lima pemain dari pemusatan latihan yang berlangsung di Jakarta. Kini Timnas U-22 memiliki skuat untuk Piala AFF U-22 2019, yakni 30 pemain plus tiga nama yang sedang berkarier di luar negeri. (bola.com)

Jakarta- Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, akhirnya resmi memulangkan lima pemain dari pemusatan latihan yang berlangsung di Jakarta. Pemain yang dipulangkan adalah Indra Mustafa (Persib Bandung), Syafril Lestahulu (Persib Bandung U-19), Jayus Hariono (Arema FC), Anan Lestaluhu (Persija Jakarta), dan Wahyudi Hamisi (Borneo FC). Pencoretan kelima pemain itu dilakukan Indra, setelah mempertimbangkan berbagai aspek. Dengan demikian, Timnas U-22 telah menemukan skuat untuk Piala AFF U-22 2019, yakni berjumlah 30 pemain plus tiga nama yang sedang berkarier di luar negeri. “Kami kembalikan lima pemain ke klub, jadi sekarang kami memiliki 30 pemain. Mulai Senin (21/1), kami sudah memulai periodisasi persiapan menuju Piala AFF U-22 di Kamboja,” kata pria 55 tahun ini, seperti dikutip situs resmi PSSI, pada Sabtu (19/1). Syafril Lestahulu dan Jayus Hariono merupakan pemain yang baru bergabung pada tahap kedua. Adapun Indra Mustafa, Wahyu Hamisi, dan Anan Lestaluhu dikembalikan ke klub karena dianggap belum bisa menunjukkan kualitasnya. “Ada empat kriteria pemain yang kami pilih di Timnas U-22, yakni kemampuan skill, fisik, taktik kecerdasan, dan mental. Itu ditambah informasi mengenai kesehatan dan fisioterapi, dan psikotes mereka, dengan semua aspek lainnya,” imbuh Indra Sjafri. Dengan demikian, Timnas Indonesia U-22 sudah bisa fokus dalam persiapan menuju Piala AFF 2019 yang akan dimulai pada pekan ketiga pemusatan latihan, Senin (21/1). Hal itu akan didukung dengan satu agenda uji coba pada akhir Januari 2019. (Adt)

Sinergi PT LIB Dan LaLiga, Demi Pengembangan Kualitas Sepak Bola Indonesia dan Spanyol

PT Liga Indonesia Baru (LIB), operator kompetisi sepak bola profesional di Indonesia, bersinergi dengan LaLiga yang dituangkan dalam MoU, dan ditandatangani oleh Risha Adi Wijaya (CEO PT LIB), dan Ivan Codina (Managing Director LaLiga untuk Asia Tenggara, Jepang, Korea, dan Australia), di Jakarta, pada Rabu (16/1). (Adt/NYSN)

Jakarta- PT Liga Indonesia Baru (LIB), operator kompetisi sepak bola profesional di Indonesia, bersinergi dengan LaLiga. Tujuannya, mengembangkan kualitas permainan sepak bola di Indonesia dan Spanyol. Sinergi itu tertuang melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), di Jakarta, pada Rabu (16/1). Momen ini akan memperkuat komunikasi kedua institusi ini untuk saling berbagi informasi mengenai berbagai aspek, termasuk peningkatan tata manajemen keuangan, masalah keorganisasian, serta pelatihan. Kedua institusi ini juga secara bersama-sama mempromosikan merek LIB dan LaLiga. Termasuk di dalamnya upaya dalam internasionalisasi kedua liga ini, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan LIB maupun LaLiga. Perjanjian ini juga mencakup penyelenggaraan konferensi dan diskusi, yang melibatkan pakar dari berbagai bidang. Diantaranya yakni pakar manajemen olahraga, pemasaran, manajemen keuangan, administrasi, keamanan stadion, integritas, pengaturan pertandingan, dan internasionalisasi brand. Selain itu, LIB dan LaLiga akan bekerjasama dalam hal-hal yang terkait dengan pengembangan perwasitan profesional. Hal ini sebagai usaha untuk mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam sepak bola profesional. Aspek menonjol lainnnya dalam kerjasama ini yaitu komitmen dari LIB dan LaLiga untuk mempromosikan fairplay dan membasmi pengaturan skor (match fixing). Baik LIB dan LaLiga akan menghukum segala bentuk manipulasi pertandingan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai olahraga dan akan bekerjasama untuk memberantas praktik-praktik tersebut melalui pembentukan peraturan bersama yang berfokus pada aspek integritas pertandingan. Yang juga tak kalah penting dalam perjanjian itu adalah fokus dalam tim sepak bola muda melalui panduan dan bantuan, untuk program pengembangan dan pelatihan tim muda Indonesia, yang akan disediakan oleh LIB dan LaLiga. “Ini menjadi tahap awal yang kami lakukan. Karena PT LIB akan mencoba masuk ke dalam dunia sepak bola internasional. Dan kami ingin memperkenalkan kompetisi Indonesia di mata dunia,” ujar Risha Adi Wijaya, CEO PT LIB. Ia berharap sinergi ini membuat pengelolaan kompetisi, dan sepak bola Indonesia semakin maju kedepannya. Ditambahkannya, LaLiga berada di top 5 kompetisi dunia. Banyak klub LaLiga yang sudah bermain di level internasional, seperti di Liga Champion. “MoU ini berdurasi 3 tahun. Harapannya, Indonesia bisa mendapatkan ilmu dari LaLiga,” tutur Risha. Sementara itu, Ivan Codina, Managing Director LaLiga untuk Asia Tenggara, Jepang, Korea, dan Australia, mengatakan jika Indonesia merupakan pasar besar sepak bola yang cukup potensial. Bahkan, disebutkan Ivan, Indonesia masuk ke dalam lima besar pasar potensial LaLiga di dunia. “Tak hanya soal pasar, Indonesia juga memiliki pemain-pemain muda berbakat dan berkualitas. Talenta anak-anak usia 10-12 tahun yang mengikuti akademi LaLiga sangat luar biasa,” terang Ivan. Lebih lanjut, Ivan menjelaskan sinergi ini sebagai pembelajaran juga bagi kedua institusi. (Adt)

Resmi Lolos Trial, Eks Bek Timnas U-19 Ini Segera Merumput di Eropa

Full bek kiri Timnas U-22 kelahiran Medan 11 Mei 1999, Firza Andika, dilaporkan sudah sudah lolos seleksi trial dan memilih tim untuk berlabuh di antara klub Spanyol dan Belgia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Full bek kiri Timnas U-22, Firza Andika, dilaporkan sudah memilih tim untuk berlabuh di antara Spanyol dan Belgia. Sebelumnya, Firza sempat mengikuti trial terlebih dahulu bersama dengan AFC Tubize, selaku klub kasta kedua di Belgia, pada November 2018. Pada awal Desember 2018, ia pun mencoba trial di klub kasta ketiga Spanyol, UD Alzira. Setelah menanti pengumuman, bek PSMS Medan ini mengaku sudah lolos seleksi trial di kedua klub tersebut. “Jadi kemarin pas saya trial di Spanyol dan Belgia Alhamdulilah hasilnya saya diterima,” tukasnya. Agen Firza, Khairul Asyraf, juga mengonfirmasi bahwa kliennya itu berhasil lolos seleksi di AFC Tubize dan UD Alzira. “Lolos. Kami sedang menunggu proses Visa,” ujar Khairul, dilansir BolaSport.com. Lebih lanjut, Khairul juga menyebut bila rekan karib Egy Maulan Vikri itu, telah memilih satu dari kedua klub tersebut. “Sudah (memilih klub), tapi kami belum mau umumkan sampai visa sudah di-approve,” ujar Direktur Agensi 2 Touch International itu. Tak hanya dua klub tersebut, pemuda kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini, juga mengaku ditawar oleh klub luar negeri lain dan sejumlah klub papan atas Liga 1. “Banyak tawaran baik dalam klub luar negeri ataupun Indonesia. Kita lihat saja karena saya mau fokus seleksi timnas U-22 Indonesia dahulu,” tegasnya. Firza memang saat ini sedang berada di Jakarta dan fokus dengan Timnas U-22 untuk menembus skuat ke Piala AFF U-22 2019. (Adt)

Hari Sabtu Ini, Indra Sjafri Rilis Skuat Timnas U-22

Jakarta- Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri akan menciutkan pemain pada akhir pekan nanti. Namun, tak ada pemain promosi untuk TC pekan ketiga mendatang. Saat ini, Timnas U-22 sudah masuk dalam pemusatan latihan tahap kedua, di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, mulai Senin (14/1). Pada latihan kali ini, Indra kembali memfokuskan materi fisik dan taktik. Sebab, ada tiga pemain yang baru masuk, yakni Nadeo Argawinata, Jayus Hariono dan M Syafril Lestaluhu. Mereka menggantikan Hilman Syah, Dalmiansyah Matutu, dan Yoga Pratama, yang terdegradasi, usai TC tahap pertama. Materi latihan seperti ini, disebutkan Indra, masih terus dilakukan hingga akhir pekan ini dan akan diakhiri dengan internal game sebelum melakukan evaluasi secara menyeluruh. “Kami akan latihan pagi terus sampai Jumat. Setelah itu akan ada sesi yang sama seperti kemarin dan diakhiri dengan sesi internal game,” ujar Indra. Namun, berbeda dengan pekan pertama, pada akhir pekan ini, pelatih asal Sumatera Barat itu tak bakal melakukan promosi pemain. Dia akan memulangkan pemain dan langsung menentukan 30 pemain, yang diproyeksikan untuk Piala AFF U-22 yang digelar pada Februari mendatang. Saat ini, tercatat 35 pemain mengikuti TC. Pria kelahiran Batang Kapas, Pesisir Selatan, 2 Februari 1963 ini mengatakan para pemain Timnas U-22 yang dipanggil saat ini akan terus berlatih sampai Jumat (18/1). Lalu, pada Sabtu (19/19), akan ada sesi internal game, serta diakhiri dengan pencoretan pemain “Di akhir pekan kedua, kami akan ciutkan lagi dengan beberapa pemain. Mungkin hanya ada degradasi, sementara promosi kami lakukan usai AFF,” lanjutnya. Ia memiliki alasan khusus tak bakal melakukan promosi pemain. “Karena saya ingin minggu ketiga itu, kami sudah fokus periodesasi untuk AFF,” pungkas pria 55 tahun ini. (Adt)

Jelang Umumkan Hasil Seleksi Tahap Pertama, Indra Sjafri Pulangkan 3 Pemain TC Timnas U-22

Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, sudah memulangkan tiga pemain pada akhir pekan pertama, pemusatan latihan Timnas U-22. Indra juga mengungkapkan bila hasil seleksi tahap pertama Timnas U-22, akan diumumkan pada Sabtu (12/1) malam. (tirto.id)

Jakarta- Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri memulangkan tiga pemain pada akhir pekan pertama pemusatan latihan. Meskipun memulangkan tiga pemain, pelatih 55 tahun itu memanggil tiga pemain baru untuk menggenapi pemain yang telah ada. Tiga pemain yang dipulangkan dari pemusatan latihan pekan pertama timnas U-22 Indonesia ialah, kiper Hilman Syah (PSM Makassar), lalu dua gelandang Damiansyah Matutu (Arema FC), dan Yoga Pratama (PSIM Yogyakarta). Sementara tiga pemain yang akan menggantikan tiga pemain yang dipulangkan itu ialah kiper Nadeo Argawinata (Borneo FC), serta dua gelandang yakni Jayus Hariono (Arema FC) dan M Syafril Lestaluhu (Persib U-19). Dengan masuknya Nadeo, Jayus, dan M Syafril, komposisi skuat timnas U-22 Indonesia masih berjumlah 35 pemain. Sebelumnya PSSI merilis total 38 pemain yang mengikuti TC yang dimulai sejak Senin (7/1), namun hingga saat ini tiga pemain masih belum hadir. Tiga pemain yang masih belum bergabung ialah Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk), Ezra Walian (RKC Waalwijk), dan Saddil Ramdani (Pahang FA). Dilansir Kompas.com, Indra menentukan empat faktor sebagai patokan untuk memilih pemain yang akan berlaga di Piala AFF U-22 2019. Empat hal itu adalah skill, fisik, taktikal dan kecerdasan mental, serta info medis. Info medis tidak hanya kondisi kesehatan pemain, namun juga catatan cedera yang pernah dialami. Termasuk juga hasil psikotes. Indra mengungkapkan bila hasil seleksi tahap pertama, akan diumumkan pada Sabtu (12/1) malam. “Tadi malam saya sudah diskusi (dengan tim kepelatihan). Ada beberapa kesimpulan yang sudah kami dapat,” tukas pria kelahiran 2 Februari 1963 usai sesi latihan di Lapangan ABC,Jakarta, Sabtu (12/1) pagi. Indra menyebut taak hanya menilai pemain dari informasi yang didapat saat pertandingan 2×30 menit di sesi latihan. “Bukan hanya informasi pertandingan 2×30 menit (di sesi latihan). Kalau itu terlalu naif untuk menentukan dia bagus atau tidak. Saya ingin tiada dusta di antara kita,” ujar Indra menambahkan. Soal pemain yang nantinya dicoret, pria asal Batang Kapas, Sumatra Barat ini, berpesan untuk tak berkecil hati. Ia menegaskan pencoretan bukan akhir dari kesempatan pemain untuk membela timnas. “Saya akan bilang, saya akan report ke pelatih klub bahwa dia sementara belum dan kekurangannya ini. Clear kan,” pungkasnya. (Adt)

Gembleng Skuad Junior Lewat Garuda Select, PSSI Kirim 24 Remaja Ke Inggris

Tim Garuda Select hasil dari kerja sama PSSI dengan SupersoccerTV akan menimba ilmu di Inggris selama enam bulan. Sebanyak 24 pemain muda hasil seleksi di Elite Pro Academy U-16 akan berangkat ke Inggris pada 15 Januari. (Adt/NYSN)

Jakarta- PSSI bekerja sama dengan SuperSoccer TV menjalankan program Garuda Select. Program ini berisi 24 pemain dengan usia dibawah usia 17 tahun, akan berlatih dan bertanding di Inggris selama enam bulan. Para pemain tersebut bakal mendapat pelatihan dengan standar Eropa, baik di dalam dan di luar lapangan, di Inggris, selama enam bulan. Pada 2019, program Garuda Select pertama ini brematerikan pemain-pemain terbaik dari klub-klub yang bertanding di program Elite Pro Academy U-16 2018, yang diikuti 18 klub Liga 1. Program Garuda Select dipimpin oleh Dennis Wise, sebagai Direktur Teknik, dan Desmond Sinclair (Des) Walker yang menjadi pelatih kepala. Wise, Legenda Chelsea ini mengatakan para pemain yang terpilih untuk mengikuti program Garuda Select ini akan bertanding melawan tim junior kategori 1 hingga kategori 3, di Inggris. Ia pun siap melatih anak-anak terpilih untuk mengembangkan kemampuan sepak bolanya. “Dalam program Garuda Select pertama ini, usia paling muda yang boleh dibawa adalah umur 16 tahun ke bawah, sesuai aturan imigrasi di Inggris. Tapi, bukan berarti tak ada pemain-pemain dari kelumpok umur lain yang akan dibawa ke Ingris di edisi selanjutnya,” ujar Wise di sesi jumpa pers program Garuda Select, Kamis (10/1). Skuat Garuda Select bertolak ke Inggris pada Selasa (15/1). Empat pelatih turut menemani Garuda Select di Inggris, yakni Bima Sakti, Gede Mahatma, Ilham Romadona, dan Sopian Hadi. Skuat Garuda Select juga didominasi oleh jebolan Timnas U-16. Di antaranya Bagas Kaffa, Bagus Kahfi, dan Sutan Zico. Selain Wise, anak-anak yang terpilih ini akan berlatih di bawah asuhan mantan penggawa Sampdoria dan Nottingham Forest, Des Walker. Para anak-anak yang terpilih akan mengikuti pelatihan sepak bola formal di London, selama enam bulan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha menambahkan bila selama enam bulan, para pemain akan melakukan rangakain uji coba. Namun agenda tersebut tak masuk dalam kompetisi, karena baru akan bekerja sama dengan FA (red- PSSI Inggris), untuk batch (musim kompetisi) kedua. “Enam bulan yang pertama ini, mereka tak berkompetisi dengan FA. Pada enam bulan ini uji coba, lalu pada batch berikutanya baru bisa, karena ada kerja sama PSSI dan FA. Start di bulan Agustus atau setidaknya awal 2020, baru ikut kompetisi, karena basisnya dari elite pro academy,” kata Tisha. Disisi lain, Mirwan Suwarso, SuperSoccer TV Business Development Director, mengungkapkan SuperSoccer TV tertarik bekerja sama dengan PSSI dan membentuk sebuah program komersil jangka panjang yang saling menguntungkan. Menurutnya, Program Elite Pro Garuda Select ini tak sekadar bentuk kerja sama sponsorship atau donasi, namun lebih sebagai peluang bisnis yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan yang terus berkembang bagi kedua pihak. “Dengan program yang menyeluruh, kami bisa mendapatkan berbagai konten yang mencakup penayangan pertandingan, program liputan kegiatan mingguan, program liputan all access harian hingga program merchandising dan branding lainnya,” cetus Mirwan. (Adt) Daftar Tim Garuda Select 2019 Penjaga Gawang: Ahludz Dzikri Fikri (Persib Bandung) Risky Muhammad Sudirman (Persija Jakarta) Ernando Ari Sutaryadi (Persebaya Surabaya) Belakang: Amiruddin Bagas Kaffa, Mochamad Yudha Febrian (Barito Putera) Kartika Vedhayanto Putra (PPLP Jawa Tengah) Liba Valentino (Perseru Serui) Muhammad Reza Fauzan, Komang Teguh Trisnanda, Fadilah Nur Rahman, Muhammad Salman Alfarid (Diklat Ragunan) Vito Rendy Candra (Persebaya Surabaya) Tengah: Brylian Aldama (Persebaya Surabaya) David Maulana, Alif Jaelani (Barito Putera) Sandi Arta Samosir (PSMS Medan) Andre Oktaviansyah (PS Tira) Braif Fatari, Mochamad Supriadi (Diklat Ragunan) Yadi Mulyadi, Muhammad Fajar Fathur Rachman (Persib Bandung) Depan: Amiruddin Bagus Kahfi (Barito Putera) Sutan Diego Zico (Persija Jakarta) Amanar Abdillah (Persib Bandung) 4 Pelatih Pendamping Tim: Bima Sakti Ilham Ramadona Gede Mahatma Sopian Hadi Pelatih Kepala: Desmond Sinclair (Des) Walker Karier Timnas Inggris 1985-1988: Inggris U-21 1988-1993: Timnas Inggris Karier Piala Dunia 1990: Semifinalis Direktur Teknis: Dennis Wise Karier Timnas 1988: Timnas Inggris U-21 1989-1990: Timnas Inggris B 1991-2000: Timnas Inggris Piala Eropa  

Cari Bibit Pesepak Bola Muda Dari Kalangan Pelajar, Menpora Harap Gelaran LIPEG 2019 Diperluas

Heri Santoso (kiri), Ketua Panitia Liga Pelajar Gunung Kidul (LIPEG) 2019, bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, jelang bergulirnya kompetisi antara Pelajar se-Gunung Kidul yang ke-5, yang akan berputar di Stadion Handayani, Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Kemenpora)

Jakarta- Liga Pelajar Gunung Kidul (LIPEG) memasuki penyelenggaraan kelima pada 2019. Kompetisi ini diikuti 20 SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) se-Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Event tahunan dan swadaya ini bertujuan mencari bibit unggul dari kalangan pelajar. “Berkaca dari keberhasilan LIPEG sebelumnya, pada 18 Januari hingga 17 Maret 2019 akan digulirkan kembali Liga Pelajar Gunung Kidul ke-5. Event ini digelar di satu-satunya stadion yang representatif yakni Stadion Handayani Wonosari,” ujar Heri Santoso, Ketua Panitia LIPEG, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Selasa (8/1). Sementara itu, Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengapresiasi penyelenggaraan LIPEG. Bahkan, menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim) itu, berharap gelaran kompetisi sepak bola bagi kalangan pelajar tersebut diperluas, tak hanya di Daerah Istimewa Yogyakarta, namun hingga ke Jawa Tengah (Jateng). Terbukti, menurut Imam, tak hanya permainan antar tim yang melahirkan pesepak bola muda, tapi juga menciptakan suporter yang sarat kreatifitas. “Saya datang di penutupan tahun lalu dan luar biasa. Tak hanya pemainnya yang hebat, tapi suporter di stadion penuh, keren, tertib, dan kreatif,” ujar menteri berusia 45 tahun itu. “Saya berharap dapat diperluas tidak hanya di Gunung Kidul, agar dampak positif dari kompetisi ini semakin meluas,” lanjutnya. Dari LIPEG ini nantinya akan diseleksi pemain yang memperkuat Tim Gunung Kidul usia (U)-16 tahun guna menghadapi kompetisi Piala Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), dan Piala Suratin. (Adt)

Benahi Sepak Bola Indonesia, KPSN Desak PSSI Pecat Pengurus yang Terlibat Match Fixing

Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) mendesak PSSI pada Kongres tahunan PSSI, pada 20 Januari 2019, agar memecat anggotanya yang terlibat pengaturan skor atau match fixing. (Adt/NYSN)

Jakarta- Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) mendesak PSSI agar memecat anggotanya yang terlibat pengaturan skor atau match fixing. Tuntutan itu muncul dalam pertemuan klub dan Asosiasi Provinsi (Asprov), di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (9/1), yang digagas KPSN. Hadir dalam diskusi yang bertajuk ‘Menuju Sepak Bola Bersih, Berprestasi, Tanpa Mafia’, yakni Asprov PSSI DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Kepulaun Riau, Riau, Sulawesi Tenggara, Lampung dan Gorontalo. Sedangkan perwakilan klub, yaitu Madura FC, Aceh United, Persiraja Banda Aceh, Persika Karawang, Persijap Jepara, serta Persiwa Wamena. Pertemuan ini terkait kasus pengaturan skor yang marak dalam beberapa tahun terakhir, bahkan melibatkan anggota Komite Exsekutif (Exco) PSSI. Dan, para peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut menyepakati untuk mengeluarkan dua poin penting yang akan dibawa ke Kongres tahunan PSSI, pada 20 Januari 2019. “Pertama, mengusulkan agar anggota Komite Eksekutif PSSI dan pengurus PSSI yang menjadi tersangka kasus match fixing, untuk dipecat dengan tidak hormat dalam Kongres PSSI 2019. Kedua, mendorong satuan tugas antimafia bola Polri untuk memberantas secara tuntas praktik match fixing, melalui penegakkan hukum yang adil tanpa pandang bulu sesuai dengan kesetaraan dalam hukum,” bunyi dua poin peryataan yang dibacakan Esti Puji Lestari. Presiden Persijap Jepara, sekaligus salah satu voters dalam Kongres PSSI ini menyatakan akan berupaya membawa dua tuntutan itu ke Kongres PSSI. Dia menegaskan PSSI kedepannya harus lebih ketat dan selektif dalam memilih pengurus yang mengisi posisi strategis. “Federasi harus tegas. Siapapun yang terlibat harus ada yang sanksi yang berat untuk mereka,” lanjut Esti. Sementara itu, Sabarudin Labamba, Asprov Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebut tema pertemuan ini sangat tajam, bahkan lebih dari yang pernah digagas terkait situasi saat ini, yakni prestasi, sepak bola yang bersih, dan anti mafia. “Permasalahan ini merupakan tanggung jawab semua pihak,” tegasnya. Ia menilai rekomendasi yang dihasilkan ini merupakan bagian aspirasi seluruh masyarakat Indonesia. “Jadi pertemuan dan rekomendasi yang dihasilkan ini patut kami apresiasi dan hormati,” ungkapnya. Sedangkan Dede Sulaiman, mantan striker Timnas era 80-‘an dan legenda sepak bola Indonesia, menyatatakan, sudah saatnya dilakukan reformasi atau revolusi untuk mengganti pengurus PSSI. “Pengurus yang sekarang ini masih terdapat orang lama, bukan orang yang baru. Kenapa mereka masih mau mengurus PSSI? Kalau memiliki hati nurani seharusnya mundur, karena tidak memiliki prestasi. Tapi, mereka tetap bertahan, dan ini menjadi tanda tanya besar bagi kita semua,” pungkas Dede. (Adt)

Waktu Mepet Jelang Piala AFF U-22, Timnas Hanya Uji Coba 2 Kali

Timnas U-22 melakukan latihan perdana di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (7/1). Mereka akan mengikuti Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, akan memilih 23 pemain terbaik dan dijadwalkan menjalani dua kali uji coba lebih dulu. (bola.com)

Jakarta- Timnas U-22 akan mengikuti Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Skuat Garuda dijadwalkan menjalani dua kali uji coba lebih dulu. Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, memanggil 38 pemain untuk mengikuti seleksi tahap pertama. Indra akan memilih 23 pemain terbaik. Pertaruhan terdekat Timnas U-22 ada di Piala AFF U-22 di Kamboja, pada Februari 2019. Indonesia berada di Grup B bersama tuan rumah Kamboja, Myanmar, Malaysia dan Singapura. Namun, waktu persiapan yang dimiliki terbilang mepet, karena mereka sudah harus berangkat ke Kamboja pada 14 Februari 2019. Indra menyebut Timnas bakal menjalani dua kali uji coba untuk mematangkan persiapan. Pertama, Timnas menghadapi salah satu konstestan Liga dan, yang kedua, melawan tim di luar Asia Tenggara. Dua-duanya direncanakan dilaksanakan pada awal Februari. “Ada dua uji coba, yakni lokal dan internasional. Belum bisa saya sebutkan, yang pasti satu dari Asia Tenggara. Kalau lokal, tunggu saja karena mereka juga persiapan kompetisi. Semua uji coba, digelar sebelum kami ke Kamboja,” ujar Indra, usai latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (7/1). Lawan pertama yang akan dihadapi Timnas U-22 kemungkinan adalah Timnas China U-22. Anggapan itu berlatar pernyataan PSSI yang berencana mempertemukan tim Merah Putih dengan kesebelasan tersebut. Kemudian, Persija Jakarta juga ditengarai bakal menjadi lawan uji coba Tim merah putih muda. Tim Macan Kemayoran disinyalir akan menjadikan ajang itu sebagai persiapan Liga 1 2019. Sementara itu, Egy Maulana Vikri absen pada latihan perdana Timnas U-22 ini. Tak hanya Egy yang absen pada latihan kali ini. Firza Andika, Saddil Ramdani, Osvaldo Haay, dan Ezra Walian juga tidak nampak kehadirannya. Pada latihan perdana Timnas U-22 yang dimulai pukul 06.30 WIB tersebut, Indra didampingi dua asistennya, yakni Nova Arianto dan Yunan Helmi. Indra juga menunjuk Hendro Kartiko, sebagai pelatih kiper Timnas U-22. Pria berusia 45 tahun itu bertugas menangani empat penjaga gawang seleksi. Sejatinya, pemusatan latihan (TC) ini digelar Indra untuk menyongsong tiga agenda pada 2019. Pertama adalah Piala AFF U-22 di Kamboja, 17 Februari sampai 2 Maret mendatang. Garuda muda kemudian tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 (22-26 Maret), serta multievent SEA Games 2019 di Filipina (30 November-10 Desember). (Adt)

Menuju Piala AFF U-22 di Kamboja, PSSI Gelar Seleksi Singkat 38 Pemain

Osvaldo Haay (25) masuk seleksi Timnas U-22. Ia masyhur sebagai winger berkecepatan tinggi. Namun pemuda 20 tahun asal Jayapura ini pernah menghuni pos striker murni bersama timnya, Persebaya Surabaya, di Liga 1 2018. Ia pun pemain multifungsi. Empat pos sanggup dimainkannya, yakni bek kiri, gelandang, sayap, dan penyerang. (medcom.id)

Jakarta- Piala AFF U-22 akan segera bergulir pada 17 Februari hingga 2 Maret 2019, di Kamboja. Menghadapi turnamen penting itu, PSSI memanggil sekaligus menseleksi 38 pemain, yang bakal memperkuat skuat Garuda Muda, di bawah asuhan Indra Sjafri. Para pemain ini memulai pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk Timnas U-22 mulai 7 Januari, di Jakarta. Dari 38 nama yang rencananya dipanggil, sebagian besar merupakan skuat Timnas U-19. Di antaranya Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Todd Rivaldo Ferre. Selain itu, terdapat nama Ezra Walian, yang saat ini bermain untuk klub Belanda, Almere City. Namun, pemain berpostur 177 cm itu sedang menjalani masa pinjaman di RKC Waalwijk. Ezra sempat menjadi bagian dari Timnas U-22 di SEA Games 2017. Namun, pada Piala AFF 2018, ia gagal mendapatkan izin dari klub untuk membela Timnas Indonesia senior. Selain Ezra, PSSI turut memanggil bomber Persik Kediri sekaligus pemegang titel topskor Liga 3, Septian Satria Bagaskara. “Kami memilih pemain yang bermain di kompetisi Liga 1, 2, dan 3, sehingga memiliki jam terbang. Ini jadi landasan utama kami dalam menentukan pemain. Kami juga sudah mengumpulkan data dari tim HPU (high performance unite),” ujar Indra, di Jakarta, pada Jumat (4/1). Juru racik tim kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), 2 Februari, 55 tahun silam itu, mengatakan semua pemain dari U-19 masuk ke dalam skuat Garuda. “Semua pemain dari Timnas U-19 yang kemarin itu masuk, tapi minus striker. Banyak striker bagus, dan paling tidak, kini ada 4 striker yang kami siapkan,” tambah pelatih yang mengecap karir junior di PSP Padang 1981-1986. Sementara itu, terkait sempitnya waktu persiapan timnas, Indra tak mempermasalahkan. “Training center untuk timnas tak perlu lama. Saya inginnya satu, dua, tiga hari. Harusnya mereka yang dipanggil pemain yang pembinaan di klubnya bagus, sehingga kami hanya tinggal memantapkan program saja kepada para pemain ini,” jelas Indra. Untuk staf pelatih, mayoritas staf Indra dari Timnas U-19 akan disertakan. Namun, Indra juga membawa dua asisten pelatih baru yang dipastikan sudah memiliki lisensi kepelatihan yang sesuai arahan AFC. “Tim ini adalah tim yang terbaik, termasuk team behind the team, pelatih yang kami pilih adalah yang terbaik karena mengikuti standar arahan dari AFC. Asisten satu nanti akan dibantu oleh Yunan Helmi dari Barito (Putera),” papar Indra. “Asisten dua, yakni Nova Arianto dari Lampung Sakti, dan kebetulan sekarang dalam posisi tidak dalam kontrak. Seluruh pelatih itu masuk kriteria AFC soal sertifikasi,” tukas pria yang memulai karir sebagai pelatih U-12 ini. Sedangkan Ratu Tisha, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI, menyebut jika Indra memiliki beban berat dalam mempersiapkan Timnas U-22. Sebab, menurutnya, selain Piala AFF U-22 pada 2019 ini, tim merah putih muda juga akan berlaga di kualifikasi Piala Asia U-23 pada 2020, dan SEA Games 2019 Filipina. “Ada beberapa target dari PSSI, seperti Piala AFF di Kamboja, AFC U-23 Qualifiers, juga menyongsong target emas di SEA Games 2019. Mulai 7 Januari akan ada rangkaian program-program itu,” cetus Tisha. “Kami harapkan dukungan, doa, serta semangat dari masyarakat demi kejayaan sepak bola Indonesia,” lanjutnya. Timnas U-22 akan menjalani laga perdana pada 18 Februari kontra Timnas U-22 Myanmar, pada babak penyisihan grup Piala AFF U-22 2019. Setelah itu, skuat Garuda bakal berjumpa dengan Singapura, Malaysia, dan tuan rumah Kamboja. (Adt) Daftar 38 pemain Timnas Indonesia U-22: Kiper 1. Hilman Syah (PSM Makassar) 2. Awan Setho (Bhayangkara) 3. Satria Tama (Madura United) 4. M Riyandi (Barito Putera) Belakang 5. Nurhidayat (Bhayangakara) 6. Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya) 7. Bagas Adi (Arema FC) 8. Dallen Ramadhan (Bali United) 9. Dandi Maulana (Barito Putera) 10. Andi Setyo (PS TIRA) 11. Fredyan Wahyu (PSMS Medan) 12. Indra Mustafa (Persib Bandung) 13. Firza Andika (PSMS Medan) 14. Asnawi Mangkualam (PSM Makasar) 15. Adnan Lestaluhu (Persija Jakarta) 16. Samuel Christianson (Sriwijaya FC) Tengah  17. Hanif Sjahbandi (Arema FC) 18. Wahyudi Hamisi (Borneo FC) 19. Rafi Syaharil (Barito Putera) 20. Todd Rivaldo (Persipura Jayapura) 21. Gian Zola (Persela Lamongan) 22. Saddil Ramdani (Persela Lamongan) 23. Sani Riski Fauzan (Bhayangkara) 24. M Luthfi Kamal (Mitra Kukar) 25. Witan Sulaeman (SKO Ragunan) 26. Egy Maulana (Lechia Gdansk) 27. Osvaldo Haay (Persebaya Surabaya) 28. Rifal Lastori (PSS Sleman) 29. Kadek Agung (Bali United) Striker 30. Billy Keraf (Borneo FC) 31. Yoga Pratama (PSIM Yogyakarta) 32. Dalmiansyah Matutu (Arema FC) 33. Dimas Drajad (PS TIRA) 34. Beni Oktaviansyah (Kalteng Putra) 35. Marinus Wanewar (Bhayangkara) 36. Ezra Walian (RKC Waalwijk) 37. Septian Satria Bagaskara (Persik Kediri) 38. M Rafli (Arema FC)

Masih Belum Punya Pelatih, Dua Agenda Penting Menanti Timnas U-19 Tahun Depan

Fakhri Husaini memberikan instruksi kala Timnas U-16 berlaga melawan Australia. PSSI belum menentukan pelatih Timnas U-19. Padahal, Timnas sudah dinanti dua agenda penting pada 2019. Timnas U-19 akan tampil di Piala AFF U-18 dan Kualifikasi Piala Asia U-19 2020. (AFC.com)

Jakarta- PSSI belum menentukan pelatih Timnas Indonesia U-19. Padahal, Timnas sudah dinanti dua agenda penting pada 2019. Timnas U-19 akan tampil di Piala AFF U-18 dan Kualifikasi Piala Asia U-19 2020. Butuh persiapan matang untuk meraih hasil maksimal di dua ajang tersebut. Piala AFF U-18 tahun depan akan dihelat di kota Hanoi, Vietnam. Turnamen akan digelar sejak 4-18 Agustus. Garuda Nusantara menjadi juara di turnamen ini pada 2018 dan publik sepak bola tanah air tentu berharap melihat Garuda kembali mengangkat piala. Usai Piala AFF, Garuda Nusantara dinanti Kualifikasi Piala Asia U-19 2020. Ajang prestisius di kelompok junior ini, akan dihelat mulai 1-6 Oktober 2019. Skuat U-19 tahun depan kemungkinan besar, akan menggunakan pemain jebolan Timnas U-16 asuhan Fakhri Husaini. Sutan Diego CS tampil bagus dengan menjadi juara Piala AFF U-16 medio 2018 dan lolos hingga perempat final Piala Asia U-16. PSSI hingga kini masih menimbang siapa yang akan menjadi pelatih Timnas U-19. Fakhri meski mendulang prestasi, belum tentu dipercaya menukangi merah putih muda. Thailand merupakan tim terbanyak meraih gelar Piala AFF U-19. Tim negeri Gajah Putih ini empat kali menjadi juara yakni 2002, 2009, 2011 dan 2015. Myanmar berada di urutan dengan raihan dua gelar, yakni pada 2003 dan 2005. Vietnam dan Indonesia masing-masing satu gelar. Sekedar catatan, selain level U-18, event Piala AFF U-15 2019, rencananya bakal diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Lalu, turnamen Piala AFF U-22 digelar di ibukota Kamboja, Phnom Penh, pada 17 Februari-2 Maret. (Adt) Daftar Prestasi Peserta Piala AFF U-18 Thailand Tampil : 13 Prestasi Juara : 2002, 2009, 2011, 2015 Myanmar Tampil : 11 Prestasi Juara: 2003, 2005 Vietnam Tampil : 13 Prestasi Juara : 2007 Indonesia Tampil: 8x Prestasi Juara : 2013 Malaysia Tampil: 11 Prestasi Runner-up : 2003, 2005, 2006, 2007 Laos Tampil : 9 Prestasi Urutan Ketiga : 2002, 2005, 2015 Singapura Tampil : 10 Prestasi Urutan Ketiga : 2003 Timor Leste Tampil : 6x Prestasi Urutan Ketiga : 2013 Kamboja Tampil : 8x Prestasi Penyisihan Grup : 2002, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015, 2016 Brunei Darussalam Tampil : 7x Prestasi Penyisihan Grup : 2002, 2005, 2007, 2011, 2013, 2015 Filipina Tampil: 7x Prestasi Penyisihan Grup : 2002, 2003, 2011, 2015, 2016

Delapan Menit Debut di Tim Utama Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri Jadi Kado Natal

Egy Maulana Vikri (kiri)mencatatkan debut bersama Lechia Gdansk. Dia tampil delapan menit, masuk menggantikan Lukas Haraslin, saat Lechia melibas Gornik Zabrze 4-0, di Stadion Energa Gdansk, Minggu (23/12) dinihari WIB. (Twitter @LechiaGdanskSA)

Gdansk- Egy Maulana Vikri mencatatkan debut bersama Lechia Gdansk. Dia tampil delapan menit, saat Lechia sukses melibas Gornik Zabrze 4-0. Gol kemenangan Lechia atas Gronik, di Stadion Energa Gdansk, Minggu (23/12) dinihari WIB, dicetak oleh Artur Sobiech, Rafal Wolski, Filip Mladenovic, dan Flavio Paixao. Striker Timnas U-19 Indonesia itu dimasukkan oleh pelatih Lechia, Piotr Stokowiec, pada menit ke-82 untuk menggantikan Luka Haraslin. Penampilan ini menjadi penanda debut Egy di Liga Polandia (Ekstraklasa), sekaligus debut profesionalnya di liga profesional. Pemuda kelahiran Medan, 7 Juli 2000 ini, resmi menjadi tim Lechia sejak Juli 2018. Dia sebelumnya kerap bermain di tim junior Lechia. Sepanjang laga, Lechia melepaskan empat tembakan akurat dari tujuh usaha, dengan penguasaan bola 59 persen. Adapun tim tamu melepasan satu tembakan jitu dari sembilan percobaan. Hasil tersebut semakin mengukuhkan posisi Lechia Gdansk di puncak klasemen Ekstraklasa. Kini mereka mengemas 42 poin, hasil 12 kemenangan, enam kali imbang, dan dua kekalahan, atau unggul tiga angka, dari Legia Warsawa selaku runner-up. Meski tidak memberikan dampak signifikan selama penampilan singkatnya di menit-menit akhir, Egy dianggap layak untuk medapatkan debutnya di skuat senior. Penilaian ini keluar langsung dari penuturan Stokowiec. “Dia layak menjalani debut. Segala sesuatunya berjalan dengan baik. Egy menantikan kesempatannya (untuk dimainkan), dan ini menjadi modal untuk laga-laga berikutnya,” ucap Stokowiec. Egy mengaku senang dengan debut tersebut. Ia berharap ke depannya bisa berkontribusi lebih untuk tim utama. “Terima kassih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjalani debut di Liga Polandia. Saya merasa senang, dan berterima kasih kepada rekan-rekan yang sudah mempercayai saya,” tandas pemuda lulusan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan ini. Media kenamaan Polandia, Przeglad Sportowy, pun turut serta mewartakan aksi lincah wonderkid dari Indonesia ini. Media lokal Polandia itu menyebut Egy Maulana telah mendapatkan kado natal dari pelatih Lechia Gdansk, Piotr Stokowiec. “Setelah melanjutkan pertandingan, Lechia masih mendapatkan satu keuntungan besar bahwa pelatih Piotr Stokowiec memberi hadiah Natal kepada pemain muda asal Indonesia, Egy Maulana Vikri, yang memulai debut di kasta tertinggi Liga Polandia,” tulis Przeglad Sportowy, pada Sabtu (22/12). Meski hanya bermain selama kurang lebih delapan menit, Egy mampu mencuri perhatian 9.757 penonton yang menyaksikan langsung di Stadion Energa. Dengan formasi 4-2-3-1 yang diterapkan pelatih Stokowiec, Egy tak bergeser dari posisi yang sebelumnya ditempati Haraslin. Ia diberi tanggung jawab menjalankan tugas di sayap kiri. (Adt)

Masuk List Pemain Utama, Dua Pemain Indonesia Tampil di Liga Spanyol U-19 Sore Ini

Helmy Putra Damanik dan Muhammad Reza Kusuma, termasuk dalam daftar pemain Club Internacional de la AMISTAD (CIA) Palencia, Sabtu (22/12) petang, yang akan bertanding melawan Real Madrid U-19, dalam Division de Honor U-19 atau Liga Spanyol U-19. (tribunnews.com)

Madrid- Kiprah anak-anak Indonesia yang tergabung dalam Vamos Indonesia akan dibuktikan pada petang ini, saat pertandingan melawan Real Madrid di Division de Honor U-19 atau Liga Spanyol U-19. Helmy Putra Damanik, kelahiran Balikpapan, 9 April 2000, dan Muhammad Reza Kusuma (17 tahun), akan turun merumput. Helmy yang berposisi striker dan Reza bermain sebagai gelandang bertahan, sudah masuk di daftar pemain Club Internacional de la AMISTAD (CIA) Palencia, Sabtu (22/12), pukul 12.00 siang ini waktu Spanyol (atau pukul 18.00 WIB), bertanding melawan Real Madrid U-19. Project Director Vamos Indonesia, Fanny Riawan menyebut, pertandingan petang ini adalah sangat bersejarah karena Helmy dan Reza bermain dalam kasta tertinggi Liga U19 Spanyol (Division de Honor Juvenille). “Semoga tim bermain bagus dan Helmy dan Reza bisa membantu memenangkan Pertandingan. Kita bisa belajar banyak dari pertandingan nanti bagaimana kualitas permainan Liga U19 Spanyol atau Juvenille Division de Honor, pekan ke 18,” tegas Fanny. Helmy dan Reza tergabung dalam Proyek Vamos Indonesia. Proyek Vamos Indonesia itu sepenuhnya didanai perorangan guna melahirkan pemain bola muda berbakat Indonesia agar bisa bermain di liga-liga profesional, terutama di Eropa. Untuk tahap awal, Spanyol dipilih, karena memiliki kelengkapan sekolah akademi bola terbaik bagi atlet usia muda. “Sekali lagi, ini yang dibutuhkan anak muda Indonesia, Liga yang berputar dengan jadwal yang tertata rapi dengan durasi minimal 30 game pertahun. Mencetak pemain bagus itu proses yang tidak bisa instant, maka Liga Pemuda adalah wadahnya,” ujar pria yang sempat menjabat Direktur Divisi Sport INAPGOC. Laga hari ini Amistad harus bisa mengambil keuntungan sebagai tuan rumah. Sebab di pertandingan sebelumnya saat away, Amistad kalah telak 0-5 dari Real Madrid. “Semoga sore ini anak Indonesia bisa membantu tim Amistad membuat sejarah menantang Real Madrid U-18 yang diperkuat beberapa pemain timnas Spanyol U-19,” pungkasnya. (Adt)

Slot Kosong Arsitek Timnas U-19, Diisi Fakhri Husaini Plus Plus ?

Status pelatih Timnas U-19 Indonesia masih kosong. Mungkinkah akan diisi oleh mantan Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini? Besar kemungkinan Fakhri akan ditempatkan sebagai pelatih Timnas U-19. Hal ini sesuai pernyataan Wakil Ketua Umum PSSI, Djoko Driyono. (bolasport.com)

Jakarta- Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) resmi merilis jajaran pelatih Timnas Indonesia di berbagai level usia. PSSI, melalui wakil ketua umum, Joko Driyono mengumumkan jajaran pelatih baru Timnas, pada sesi jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/12). Ada 4 nama yang tercantum dalam pengumuman tersebut. 4 nama itu adalah Simon McMenemy, Indra Sjafri, Bima Sakti, dan Rully Nere. Simon bertugas melatih Timnas senior Indonesia, Indra menangani Timnas U-22, Bima Sakti menahkodai Timnas U-16, dan Rully Rene akan menjabat arsitek bagi Timnas Wanita Indonesia. Namun, rilisan empat nama ini menimbulkan tanda tanya. Ada sosok Fakhri Husaini, yang justru menghilang dari jajaran nama pelatih tersebut. Padahal, mantan pelatih Timnas U-16 ini, terhitung paling berprestasi selama melatih Garuda Asia. Pelatih yang ikonic dengan kumis dan topinya itu membawa Timnas U-16 angkatan Sutan Diego Zico menjuarai Piala AFF U-16 2018. Fakhri pun sukses membawa Timnas U-16 merengkuh trofi turnamen Jenesys U-16 2018 di Jepang. Selain itu, Fakhri membawa Timnas U-16 menembus babak perempat final Piala Asia U-16 2018. Nama Fakhri, yang sempat santer dikabarkan naik kelas ke Timnas U-19, justru belum menemui kepastian. PSSI mengaku masih ingin melihat program dan profil pelatih lain. “Timnas U-19 belum bisa diputuskan, karena kesinambungan program,” ujar, Joko Driyono, pada Kamis (20/12). Perkembangan Timnas U-19 dan Timnas U-16 pada 2018, mendapat perhatian khusus dari PSSI. Otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia itu berencana menyiapkan tim yang besar dalam persiapan, bahkan bisa jadi dibagi dalam tiga wilayah. “Gagasan yang muncul ini mempertimbangkan talenta. Intinya, kami punya pemikiran bila Timnas U-16 dan U-19, tak hanya sekadar diisi 30 orang pemain saja,” kata Jokdri, sapaan Joko Driyono. Atas dasar itulah, PSSI menilai dua tim level junior itu, butuh tambahan ekstra pelatih. “Kami ingin talent pool 100 pemain, yang terbagi ke dalam tiga kelompok. Hal itu dengan mempertimbangkan besaran potensi pesepak bola di Indonesia. Bisa saja, kelompok itu terbagi dalam tiga wilayah, barat, tengah dan timur. Potensi ke arah sana besar,” tuturnya melanjutkan. Untuk saat ini, PSSI menetapkan mantan asisten Luis Milla di Timnas Indonesia, Bima, menukangi Timnas U-16. “Mungkin-mungkin saja, nanti ada enam pelatih untuk Timnas U-16 dan U-19, karena terdiri atas tiga grup,” ucap Jokdri, panggilan akrab Joko Driyono. “Timnas U-16 dan U-19 dalam fase perkembangan. Penting melihat mereka mengangkat piala, tetapi dengan tak meninggalkan talenta yang ada,” ujarnya lagi. Timnas U-16 dan U-19 Indonesia memang tampil meyakinkan pada 2018. Mereka tampil apik di level Asia Tenggara, Piala AFF dan berhasil melaju ke putaran final Piala Asia. (Adt)

Usai Binatama, Primavera dan SAD Uruguay, Kini Timnas U-16 Gelar TC di Inggris per Januari 2019

Sebanyak 25 pemain akan bersama-sama terbang ke Inggris bersama pelatih Timnas U-16 yag baru, Bima Sakti Tukiman, untu menggelar sesi latihan mulai Januari 2019, di di markas klub Liga Inggris, Blackburn Rovers, di London, Inggris. (Pras/NYSN)

Jakarta- PSSI menunjuk Bima Sakti Tukiman menjadi pelatih Timnas U-16 mulai 2019. Penunjukan Bima tak lepas dari proyek jangka panjang PSSI untuk Garuda Asia yang akan menggelar pemusatan latihan di Inggris, tepatnya di Blackburn Rovers. Skuat Timnas U-16 juga sudah dipilih dari kompetisi Liga 1 U-16 Elite Pro Academy. “Kami menunjuk Bima sebagai pelatih Timnas U-16 Indonesia, karena ia terlibat dalam program Garuda Selection yang awal tahun akan terbang ke Inggris dan TC di markas Blackburn Rovers,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, pada Kamis (20/12). Sebanyak 25 pemain akan bersama-sama terbang ke Inggris bersama Bima, menggelar sesi latihan mulai Januari 2019. “Bima dan pemain Timnas U-16 akan berada di Inggris selama enam atau delapan bulan,” ucapnya menambahkan. Ada dua agenda Timnas U-16, di bawah asuhan Bima pada 2019. Pertama, skuat Garuda Asia itu akan berlaga di Piala AFF U-15 2019 yang digelar di Bangkok, Thailand, pada Juli sampai Agustus tahun depan. Kedua, Bima akan membawa pasukannya menjalani babak kualifikasi Piala Asia U-16 2020. Pada turnamen itu, Merah Putih remaja akan berjuang agar melaju ke putaran final Piala Asia U-16 2020. “Kontrak Bima sekurang-kurangnya satu tahun, tetapi PSSI akan melihat program ini sampai dua atau tiga tahun ke depan,” kata Joko. Bima sejatinya pernah bertugas menjadi arsitek Timnas senior di Piala AFF 2018. Sayang, di bawah pemain asal Balikpapan, Kaltim, skuat Garuda gagal melangkah ke semifinal, setelah hanya meraih empat poin. Nilai itu dari hasil menang melawan Timor Leste, imbang berjumpa Filipina, dan kalah dari Singapura serta Thailand. Sebelum berguru di Inggris, PSSI sebelumnya memiliki berbagai program pelatihan nasional (Pelatnas) jangka panjang di negeri orang. Hasilnya, beberapa pemain timnas yang ikut program jangka panjang itu sempat menyicipi bermain di liga Eropa dan Amerika. Sayangnya, meskipun berlatih dan ikut bergabung dengan liga di Eropa dan Amerika Latin, hal itu belum mampu mendongkrak prestasi timnas Indonesia. Belum lagi, nasib para pemain eks program pelatnas jangka panjang itu, ternyata tidak semuanya sukses. Beberapa ada yang namanya tak terdengar lagi. Program itu diantaranya PSSI Binatama, yang mayoritas saat itu diisi pemain usia 19 tahun dan menimba ilmu di Brasil. Program itu dicetuskan ketika PSSI dipimipin oleh Ali Sadikin, pada 1979. Rully Nere, Subangkit, atau Bambang Nurdiansyah, adalah nama-nama pemain junior saat itu, yang masuk dalam skuat dream team itu. Lalu, pada 1993, PSSI kembali membuat program junior jangka panjang. Kali ini di negeri Pizza, yakni Italia. Berisi pemain berusia 17-18 tahun, program yang tenar dengan nama PSSI Primavera dan PSSI Barreti, berhasil mengukir beberapa pemain besar, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bejo Sugiantoro, Kurnia Sandy, Bima Sakti, Yeyen Tumena sampai Anang Maruf. Dan Sociedad Anónima Deportiva (SAD) Indonesia adalah program jangka panjang terakhir PSSI, sebelum dibekukan oleh FIFA pada 2013. Program SAD ini berjalan sejak 2008 sampai 2013, di Uruguay. Di era ini, sempat muncul nama remaja potensial berusia 16-17 tahun, seperti Syamsir Alam, Alfin Tuasalamony dan Yericho Christiantoko. Sayang mereka tak bersinar dan meredup karena cedera. (Adt) Agenda Timnas U-16 pada 2019 Training Camp Garuda Selection Timnas U-16 Venue : Blackburn Rovers, Inggris Pelaksanaan : Januari – Juli/Agustus Piala AFF U-15 2019 Tuan rumah: Bangkok, Thailand Pelaksanaan: 22 Juli-9 Agustus Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 Pelaksanaan: 14-22 September

Himbau Tak Putus Sekolah, Direktur Utama Persib Janjikan Beasiswa ke Amerika bagi Persib U-16 dan U-19

Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Glenn T. Sugita mengapresiasi, prestasi tim Persib Bandung U-16 dan U-19 yang meraih juara pada kompetisi 2018. Glenn berjanji memberikan beasiswa ke Amerika kepada semua pemain, dengan syarat berprestasi di sepak bola dan pendidikan. (persib.co.id)

Bandung- Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Glenn T. Sugita mengapresiasi, prestasi tim Persib U-16 dan U-19 yang meraih juara pada kompetisi 2018. Glenn berjanji akan memberikan beasiswa ke Amerika kepada semua pemain, dengan syarat selain berprestasi di sepak bola dan pendidikan. “Saya menekankan kepada kalian semua untuk tak meninggalkan sekolah, minimal sampai SMA, kalau bisa sampai ke perguruan tinggi. Jika sekolahnya bagus, akan kami bantu beasiswa ke Amerika Serikat, untuk bermain sepak bola,” jelas Glenn, dalam acara syukuran di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (18/12) malam. Glenn berharap semua pemain muda Persib tak meninggalkan sekolah dan jangan berpikir sepak bola adalah segalanya. “Bermain sepak bola bisa menjadi mata pencaharian, tapi waktunya tidak panjang, atau bisa cedera dan lain sebagainya yang tidak diharapkan. Jadi jangan sampai berhenti sekolah,” tegas Glenn. Pada kesempatan itu, Glenn memberi bonus Rp 100 juta untuk Persib U-16 sebagai motivasi agar pada 2019 kembali berprestasi. “Persib U-16 belum kami beri bonus. Jadi, pada kesempatan ini, kami dari PT PBB menghadiahkan kalian 100 juta. Semoga prestasi bisa ditingkatkan dan dipertahankan,” ucapnya. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengapresiasi keberhasilan tim Persib junior (U-16 dan U-19) yang musim ini mampu menjadi juara. Atas keberhasilan itu, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, pada Jumat (14/12) mengganjar kadeudeuh atau bonus Rp200 juta, masing-masing Rp 100 juta untuk Persib U-16 dan U-19. (Adt)