Akibat Perang Tim Rusia Tidak Bisa Ikut Kompetisi FIBA

Akibat konflik dengan Ukraina pada akhirnya Komite eksekutif FIBA memutuskan untuk tidak mengijinkan tim atau pun pemain dari Rusia dan Belarusia mengikuti kompetisi yang diadakan oleh FIBA. Keputusan komite eksekutif FIBA diantaranya adalah: 1. Tidak mengadakan kompetisi resmi FIBA diadakan di Rusia mau pun Belarusia 2. Tim Rusia dan Belarusia dikeluarkan dari kompetisi kualifikasi Piala Dunia Bola Basket 2023 tanpa adanya tim pengganti. Hasil dari pertandingan yang sudah dimainkan dibatalkan. 3. Tim putri U17 Rusia dikeluarkan dari Piala Dunia Basket U17 FIBA 2022 yang diadakan di Hungaria 9-17 Juli. Digantikan oleh tim Serbia. 4. Tim putri Rusia dikeluarkan dari Piala Dunia Basket FIBA 2022 yang sedianya akan diselenggarakan di Australia pada tanggal 22 September sampai dengan 1 Oktober. Digantikan oleh tim Puerto Rico. 5. Tim dari Rusia dan Belarusia dikeluarkan dari semua kompetisi 3X3 FIBA. 6. Tim yang mewakili Rusia, Belarusia, serta pemain yang berasal dari sana tidak diperbolehkan mendaftar dan babak kualifikasi 3X3 FIBA Pro Circuit tidak jadi diadakan disana.   Sumber: FIBA

Bukan Pele Jadi Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Piala Dunia

Gelandang asal Irlandia Utara, Norman Whiteside, menjadi pemain termuda yang pernah tampil dalam sejarah gelaran Piala Dunia, saat berusia 17 tahun 41 hari. (twitter.com)

Jakarta- Kehadiran pemain muda memang selalu menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan, baik saat kompetisi di level klub maupun saat turnamen antar negara seperti Piala Dunia tengah berlangsung. Ternyata ada tujuh sosok yang terpilih sebagai pemain termuda, sepanjang sejarah turnamen empat tahunan tersebut. Siapa sajakah pemain yang masuk dalam daftar ini? 7. Christian Eriksen (Denmark) Kualitas yang dimiliki Christian Eriksen kini sepertinya sudah tak perlu diragukan lagi, ia menjadi salah satu pemain penting yang dimiliki Tottenham Hotspur. Tak hanya gemilang di level klub, pemain berusia 26 tahun itu pun menjadi pemain yang tak tergantikan di lini tengah timnas Denmark. Ia melakukan debutnya bersama tim Dinamit di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Saat itu, Eriksen masuk sebagai pemain pengganti di pertandingan melawan Belanda, momen tersebut nampaknya tak bisa dilupakan oleh pemain yang sempat memperkuat Ajax Amsterdam itu, sebab ia juga menjadi pemain termuda, karena baru menginjak 18 tahun empat bulan. 6. Manuel Rosas (Meksiko) Sosok Manuel Rosas mungkin tak banyak yang tahu, namun ia menjadi salah satu pemain legendaris yang dimiliki tim nasional Meksiko. Berposisi sebagai bek, ia menjadi sosok tangguh di lini pertahanan. Di Piala Dunia 1930 Uruguay, ia menjadi salah satu pemain termuda, yakni menginjak 18 tahun dua bulan dan 26 hari. Tak hanya menjadi pemain termuda, ia juga menjadi pemain pertama yang sukses mencetak gol dari titik penalti. 5. Carvalho Leite (Brasil) Brasil menjadi negara yang paling sering berpartisipasi di Piala Dunia, sejak tahun 1930, tim Samba belum pernah absen satu kali pun. Piala Dunia 2018 sendiri akan menjadi partisipasi mereka yang ke-21. Di Piala Dunia 1930 Uruguay, meski tim Samba hanya lolos hingga fase grup, Piala Dunia edisi perdana tersebut sepertinya menjadi hal yang istimewa bagi salah satu pemain mereka, Carvalho Leite. Ia menjadi pemain termuda, kala itu usianya baru menginjak 18 tahun 25 hari. Selain menjadi negara yang paling sering lolos ke putaran final, Brasil pun menjadi tim yang sukses meraih trofi Piala Dunia terbanyak, yakni lima kali. Mereka sukses menjadi juara di tahun 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. 4. Bartholomew Ogbeche (Nigeria) Nigeria menjadi salah satu tim yang kerap memberikan kejutan di setiap edisi Piala Dunia, prestasi tertinggi yang ditorehkan Victor Moses dkk adalah lolos ke babak 16 besar. Di Piala Dunia 2002 Jepang-Korea, meski Kamerun gagal lolos dari abbak fase grup, turnamen empat tahunan tersebut tetap terasa lebih istimewa bagi salah satu pemain mereka, Bartholomew Ogbeche. Ogbeche ia menjadi pemain termuda dan usianya baru menginjak 17 tahun delapan bulan dan satu hari. Sayang Ogbeche tak bertahan lama di timnas, ia memutuskan pensiun setelah mengoleksi 11 caps. 3. Pele (Brasil) Pele dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dunia sepanjang masa, namun ternyata awal dikenalnya sang pemain dimulai pada 1958, kala ia membela tim nasional Brasil dan menjadi pemain termuda, saat itu usianya baru menginjak 17 tahun, tujuh bulan dan 23 hari. Dalam Piala Dunia di Swedia ini, Pele juga mampu mencetak enam gol dan terpilih sebagai pemain muda terbaik serta juga memenangkan Silver Ball dan Silver Boot. Tak berhenti sampai di sana, pria yang sempat memperkuat Santos ini pun sukses terpilih sebagai pemain termuda yang mampu mencatatkan hattrick di partai final. 2. Samuel Eto’o (Kamerun) Kualitas yang dimiliki Samuel Eto’o jelas sudah tak perlu diragukan lagi, ia sempat membela sejumlah klub top Eropa, sebut saja Barcelona, Chelsea dan Everton. Tak hanya diandalkan di lini depan klub yang ia bela, pemain yang kini tengah berkarier bersama klub asal Turki, Konyaspor itu juga menjadi sosok tak tergantikan di lini depan tim nasional Kamerun. Di Piala Dunia 1998 Prancis, Eto’o pun menjadi pemain termuda, kala itu usianya baru berusia 17 tahun, tiga bulan dan tujuh hari. Sebagai tambahan informasi, debutnya bersama timnas Kamerun berlangsung kala sang pemain baru berusia 16 tahun. 1. Norman Whiteside (Irlandia Utara) Pele memang menjadi sosok fenomenal di Piala Dunia 1958, ia menjadi pemain termuda dan juga mampu mencetak gol di laga final, bahkan pemain asal Brasil itu juga mampu mencetak tiga gol yang sekaligus mengantarkan negaranya menjadi juara. Namun rekor Pele sebagai pemain termuda sepanjang gelaran Piala Dunia akhirnya terpatahkan dengan kehadiran Norman Whiteside di Piala Dunia 1982 Spanyol, kala membela Irlandia Utara. Gelandang Manchester United itu baru berusia 17 tahun dan 41 hari saat itu. (art)

Debut Pemain 19 Tahun di Piala Dunia 2018, Daniel Arzani Yang Termuda, disusul Kylian Mbappe dan Achraf Hakimi

Winger Timnas Australia, Daniel Arzani, menjadi pemain termuda di Piala Dunia 2018, yang membela negaranya. (optussport.com)

Jakarta- Awal Timnas Australia di Piala Dunia 2018 tak berjalan dengan baik. Socceroos kalah dari Timnas Perancis. Dalam laga Grup C yang digelar di Kazan Arena, Sabtu (16/6), Tim Kanguru takluk dengan skor 1-2. Walaupun kalah, catatan menarik dibuat Australia. Pada menit ke-84, pelatih Australia, Bert van Marwijk menarik keluar Robbie Kruse dan memainkan Daniel Arzani. Arzani sempat merasakan bermain selama 6 menit, plus 5 menit injury time. Ia juga sempat merasakan berduel dengan salah satu pemain termahal di dunia yang membela Timnas Perancis, Paul Pogba. Dimainkannya Arzani berarti spesial karena ia adalah pemain termuda di Piala Dunia 2018. Diantara tujuh remaja yang eksis di turnamen ini, Arzani adalah yang paling belia dengan umur 19 tahun 161 hari, pada hari pertama turnamen. Ia adalah salah satu prospek masa depan paling bersinar yang dimiliki Australia saat ini. Yang menarik, ia melakukan debutnya pada 1 Juni 2018 saat melawan Republik Ceska, juga menjadi pemain pengganti pada menit ke-84. Winger klub Australia, Melbourne City itu mencetak gol pertamanya saat menghadapi Hungaria dalam uji coba, 9 Juni 2018. Bedasarkan data SkySports, Arzani memiliki darah Iran karena lahir di Khorramabad, pada 4 Januari 1999. Namun, akhirnya memilih memperkuat Timnas Australia ketimbang negara tempat kelahirannya. Jika dikalkulasi, usia Arzani ini lebih muda, dari dua bintang Eropa yang menempati urutan dua dan tiga, Kylian Mbappe dan Achraf Hakimi. Mbappe, striker Timnas Prancis dan berasal dari klub Paris Saint-Germain, lahir 15 hari lebih awal dari Arzani, yakni 20 Desember 1998. Umur Mbappe adalah 19 tahun dan 6 bulan, yang juga debut pada laga melawan Australia ini. Rekor tersebut menjadi yang termuda untuk Prancis. Sementara, pemain pertama yang mencetak rekor pemain termuda tampil di Piala Dunia 2018 adalah Hakimi. Jebolan akademi Real Madrid yang memperkuat Timnas Maroko ini, lahir pada 4 November 1998. Hakimi membuat rekor personal, dalam laga Maroko vs Iran pada laga Grup B Piala Dunia 2018 di Stadion Krestovsky, Jumat (15/6). Ia menjadi pemain termuda Maroko yang tampil di Piala Dunia. Usia bek kanan itu saat ini adalah 19 tahun tujuh bulan dan 11 hari. Hakimi memecahkan rekor yang bertahan 20 tahun. Rekor pemain termuda Maroko di Piala Dunia sebelumnya dipegang Ali Elkhattabi (21 tahun) pada Piala Dunia 1998. Di belakang Hakimi, muncul tiga nama pemain yang sama-sama lahir pada bulan Oktober 1998, yakni Francis Uzoho (Nigeria), Trent Alexander-Arnold (Inggris), dan Moussa Wague (Kamerun). Tiga pemain ini lebih muda dibanding punggawa tim debutan Panama, Joso Luis Rodriguez yang lahir pada 19 Juni 1998. (art) Berikut Barisan Pemain Termuda pada Piala Dunia 2018 1. Daniel Arzani (Australia): lahir pada 4 Januari 1999 2. Kylian Mbappe (Prancis): lahir pada 20 Desember 1998 3. Achraf Hakimi (Maroko): lahir pada 4 November 1998 4. Francis Uzoho (Nigeria): lahir pada 28 Oktober 1998 5. Trent Alexander-Arnold (Inggris): lahir pada 7 Oktober 1998 6. Moussa Wague (Kamerun): lahir pada 4 Oktober 1998 7. Jose Luis Rodriguez (Panama): lahir pada 19 Juni 1998

Paling Mengkilat, Ini Kandidat Kuat Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2018

Striker Brasil berusia 21 tahun, Gabriel Jesus (11), menjadi kandidat kuat salah satu pemain meraih gelar pemain muda terbaik di Piala Dunia 2018. (thesun.co.uk)

Moskow- Penghargaan Best Young Player alias Pemain Muda Terbaik pada Piala Dunia menjadi salah satu yang paling dinanti, termasuk di Piala Dunia 2018. Gelar Best Young Player akan diberikan kepada pesepak bola U-21 dengan performa paling impresif sepanjang turnamen. Artinya, kandidat pemenang Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2018 di Rusia adalah pemain yang lahir pada 1 Januari 1997 atau setelah tanggal itu. Berkaca pada tiga edisi Piala Dunia terakhir, pemenang Pemain Muda Terbaik selalu mampu berkontribusi terhadap gol yang diciptakan timnya. Mulai dari Lukas Podolski (2006) dengan 3 gol, Thomas Mueller (2010) lewat 5 gol dan 3 assist, sampai Paul Pogba (2014) melalui 1 gol dan 2 assist. Jadi, siapa yang akan melanjutkan jejak ketiga bintang belia di eranya tersebut? (ham) Berikut lima kandidat peraih mahkota Pemain Muda Terbaik pada Piala Dunia 2018 1. Breel Embolo (21 tahun)/Swiss Breel Embolo menjalani musim yang cukup bagus bersama Schalke 04 pada 2017-2018. Mantan pemain FC Basel ini mampu mengemas 3 gol dan 3 assist dari 21 pertandingan Liga Jerman. Adapun di timnas Swiss, Embolo menjajal tiga posisi berbeda dalam tiga partai terakhir, yakni sayap kanan, penyerang tengah, dan sayap kiri. Hasilnya cukup mengesankan di mana Embolo sanggup mengukir 1 gol ke gawang Panama dan membukukan 1 assist ketika melawan Jepang. Kekuatan utama: kecepatan, tendangan kaki kanan akurat, dan postur tubuh kokoh untuk memenangi adu badan. 2. Marcus Rashford (20 tahun)/Inggris Marcus Rashford sukses membuat musim 2017-2018 menjadi yang tertajam sepanjang kariernya membela Manchester United di Liga Inggris dengan 7 gol. Produktivitas tersebut mengungguli catatan Rashford pada 2015-2016 (5 gol) dan 2016-2017 (5). Di timnas Inggris, Rashford bisa menjadi pembeda. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa kontra Slovakia, ia mengoleksi 1 gol dan 1 assist membawa Inggris menang 2-1. Terbaru, penyerang kelahiran Manchester, Inggris ini menggetarkan gawang Kosta Rika satu kali dan memastikan kemenangan 2-0 pasukan Gareth Southgate dalam laga persahabatan sebelum tampil di Piala Dunia 2018. Kekuatan utama: kecepatan, tendangan keras kaki kanan dan kiri, serta skill kepala untuk mencetak gol. 3. Rodrigo Bentancur (20 tahun)/Uruguay Sejak berseragam Juventus pada 1 Juli 2017, Rodrigo Bentancur belum mampu menembus skuat inti. Dari 20 penampilan di Liga Italia musim lalu, Bentancur hanya 5 kali dipercaya sebagai starter. Namun, nasib berbeda dialami Bentancur di timnas Uruguay. Dalam 7 partai terakhir Uruguay, Rodrigo Bentancur selalu masuk starting eleven. Eks bintang belia Boca Juniors ini bahkan empat kali dipercaya pelatih Oscar Tabarez untuk tampil 90 menit. Kekuatan utama: pintar membaca arah bola untuk melakukan intersep, merebut bola dengan tekel, dan tenang dalam mengontrol si kulit bulat. 4. Kylian Mbappe (19 tahun)/Prancis Kylian Mbappe menyabet penghargaan Pemain Muda Terbaik Liga Prancis dalam dua musim terakhir. Menariknya, Mbappe menorehkannya bersama dua klub berbeda, AS Monaco (2017; 15 gol, 11 assist) dan Paris Saint-Germain (2018; 13 gol, 8 assist). Bisa bermain sebagai sayap kanan, sayap kiri, dan penyerang tengah menjadi nilai plus untuk Kylian Mbappe. Dalam 7 laga terakhir timnas Prancis, Mbappe selalu berstatus pemain inti dengan mengoleksi 3 gol dan 4 assist alias berkontribusi untuk 1 gol per pertandingan. Kekuatan utama: variasi gerakan mengolah bola, kecepatan, kaki kanan dan kiri hidup, serta cerdas menciptakan ruang dan peluang emas. 5. Gabriel Jesus (21 tahun)/Brasil Gabriel Jesus merupakan top scorer ketiga Manchester City pada Liga Inggris 2017-2018 dengan 13 gol. Torehan tersebut cuma berada di bawah Sergio Aguero (21 gol) dan Raheem Sterling (18). Sementara itu, di timnas Brasil, Jesus adalah anak kesayangan pelatih Tite. Jesus mampu membuat Roberto Firmino, yang lebih senior 5 tahun darinya, menjadi penghangat bangku cadangan. Tite menjadi pelatih yang memberikan debut kepada Jesus di tim senior Brasil pada September 2016. Dalam partai debutnya, ia langsung mencetak 2 gol dan 1 assist untuk membawa Brasil melumat Ekuador 3-0. Hingga lolos ke Rusia, pemuda kelahiran Sao Paolo ini, menjadi ujung tombak utama Selecao. Dia sudah mengoleksi 10 gol dan 5 assist dari 17 caps. Kekuatan utama: brilian dalam menempatkan posisi, kecepatan, serta kombinasi maut kaki kanan, kaki kiri, dan kepala untuk bisa mencetak gol

Jelang Piala Dunia 2018 Indonesia Kirim Skuat Ke SCWC Rusia 2018, Gubernur Anies Yakin Garuda Baru Cetak Prestasi

Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) melepas tim Garuda Baru mengikuti Piala Dunia Anak Jalanan (Street Child World Cup) 2018 di Moskow, Rusia, 10-18 Mei nanti. (net)

Jakarta- Sukses berpartisipasi pada Piala Dunia Anak Jalanan (Street Child World Cup) 2014 di Brasil, Indonesia kembali mengirim bakat-bakat terbaik anak-anak jalanan yang tergabung dalam Tim Garuda Baru, berlaga di ajang internasional Street Child World Cup (SCWC) 2018 di Moskow, Rusia, 10-18 Mei nanti. Tim Garuda Baru beranggotakan 9 anak dengan talenta unggulan yang memilki latar belakang pernah terkoneksi dengan kehidupan jalan, pernah bekerja atau rentan turun ke jalan. Garuda Baru merupakan sebuah inisiasi untuk membantu anak keluar dari kehidupan jalanan melalui media sepakbola. Program ini digagas tiga lembaga sosial, yakni Yayasan Transmuda Energi Nusantara (TEN), Kampus Diakoneia Modern (KDM) dan Yayasan Sahabat Anak (YSA). Tujuan utamanya adalah membawa perubahan sosial dalam masyarakat, khususnya bagi anak-anak jalanan lewat sepakbola. Bersama dengan 24 Tim Nasional dari 21 negara di seluruh dunia, Garuda Baru bakal berkompetisi secara sehat sekaligus menyuarakan satu pesan mengenai hak anak, hak yang selayaknya dimiliki anak-anak yang selama ini berada di jalan. Mahir Bayasut, Ketua Yayasan Transmuda Energy Nusantara (TEN), mengungkapkan lewat SCWC ini anak-anak jalanan tidak hanya bisa menyalurkan kegemaran mereka bermain sepakbola, melainkan juga memiliki pengalaman baru serta berkesempatan mewujudkan cita-cita. “Melalui SCWC anak-anak jalanan mampu menyuarakan hak-hak mereka pada proses konferensi anak. Mereka berteman dengan anak-anak dari negara lain dan berbagi cerita dan pengalaman hidup, yang menjadi sumber inspirasi dan cerita yang masih mengalami keterbatasan sosial ekonomi untuk berani mengejar cita-cita,” ujar Mahir. Sebelumnya, Tim Garuda Baru telah menjalani tiga tahapan seleksi dan serangkaian pelatihan selama 8 bulan terakhir. Masa karantina juga dilakukan sebelum keberangkatan Tim Garuda Baru pada 30 April hingga 6 Mei 2018 di PUSDIKLAT SAG di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Meski begitu, Mahir mengaku pembinaan yang diberikan tak melulu mengenai latihan fisik dan sepakbola, melainkan juga soft skill yakni pendalaman ilmu pengetahuan dan wawasan umum. Sementara, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, menyambut optimis keberangkatan Tim Garuda Baru. “Kegiatan ini sangat positif dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung keberangkatan Garuda Baru ke SCWC. Garuda Baru tak hanya wadah anak jalanan untuk berkreasi tapi juga menyalurkan bakat mereka hingga ke Rusia. Ini sangat membanggakan,” tutur Anies. Pada SCWC 2014 di Brasil, Timnas Putra Garuda Baru berhasil keluar sebagai juara grup mengalahkan Mesir, Brazil, LIberia dan Afrika Selatan. Saat itu merek amendapat penghargaan sebagai ‘Best tim Spirit Award’. Dan, berbicara mengenai peluang juara di SCWC 2018, Wahyu Kurniawan, Pelatih Tim Garuda Baru dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengaku yakin tim asuhannya akan menunjukan kemampuan terbaiknya. Progres latihan yang selama ini dilakukan menunjukan peningkatan yang signifikan. “Dari 9 anak yang ke Rusia, 5 diantaranya dibina lebih dari 3 tahun oleh Garuda Baru. 4 orang anak lainnya sudah menjalani pelatihan selama lebih dari setahun. Daya tahan tubuh masing-masing pemain semakin baik setiap harinya, ini dilihat dari hasil uji ‘Beep Test’ yang dilakukan secara berkala,” tukas Wahyu. Senada dengan Wahyu, optimisime pun datang dari Mahir. Menurutnya apapun hasil dari pertandingan SCWC nanti, Garuda Baru pasti sudah berjuang mempersembahkan yang terbaik demi Merah Putih. “Uniknya event SCWC adalah kita tidak pernah bisa membaca dengan pasti peta kekuatan negara peserta lain. Namun, Garuda Baru sejauh ini sudah melakukan usaha yang terbaik dalam masa persiapan,” papar Mahir. Tim Garuda Baru akan tiba di Rusia pada Kamis (10/5). Proses pengundian grup akan dilakukan keesokan harinya. Beberapa negara terlibat SCWC 2018 ini antara lain Belarus, Bolivia, Brazil, Burundi, Canada, Mesir, Inggris, India, Indonesia, Kenya, Liberia, Mauritius, Mexico, Nepal, Uzbekistan, Russia, Pakistan, Filipina, Tanzania, Tajikistan, dan Amerika. (Adt)

Sabet Perunggu di Rusia, Tim Panjat Tebing Indonesia Mulai Bersaing di Level Dunia

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo (merah) sukses naik podium ketiga, di nomor speed world record putra dalam event IFSC Climbing World Cup Moscow, Rusia 2018. Minggu (22/4). (sportesnews)

Jakarta- Timnas panjat tebing Indonesia membuktikan kualitasnya menembus jajaran elite dunia dengan meraih medali perunggu pada kejuaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup Moscow, Rusia 2018, 21-22 April 2018. Dalam siaran pers Pengurus Pusat (PP) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), menyebut Veddriq Leonardo, yang notabene atlet pendatang baru di pelantas, menunjukkan kemampuannya. Ia masuk semifinal nomor speed world record putra, usai mengalahkan rekan senegara, Pangeran Septo Wibowo. Sayang, saat menantang Vladislav Deulin dari Rusia di semifinal, Veddriq kalah dengan catatan waktu 6,21 detik dibanding 5,81 detik. Di partai lain, Muhammad Hinayah juga masuk semifinal berhadapan dengan Reza Alipourshena dari Iran. Reza menang dengan catatan waktu 5,71 detik, sedangkan Hinayah 5,81 detik. Veddriq pun harus berhadapan dengan Hinayah dalam perebutan juara ketiga. Veddriq menang setelah Hinayah melakukan false start. Sementara, juara pertama untuk men’s speed world record diraih Reza Alipourshena dengan catatan waktu 5,82 detik dan posisi kedua Vladislav Deulin yang mencatatkan waktu 6,81 detik saat partai final. Untuk nomor speed world record putri, satu atlet Indonesia Aries Susanti Rahayu berhasil masuk semifinal. Namun, ia dikalahkan Iuliia Kaplina dari Rusia. Ia pun berhak melakoni ajang perebutan juara ketiga, dengan melawan Elen Timofeeva dari Rusia yang pada semifinal dikalahkan Anouch Jaubert dari Prancis. Dalam perebutan juara ketiga, Aries harus mengakui keunggulan Elen yang mencatatkan waktu 7,61 detik, sedangkan Aries 8,47 detik. Posisi pertama direbut Anouch setelah lawannya yakni Iuliia melakukan False Start. Meskipun dinyatakan menang, Anouch meminta kesempatan untuk melakukan pemanjatan solo guna memuaskan dirinya. Ia berhasil mencatatkan waktu 7,32 detik dan mendekati rekor dunia. Hasil lebih baik diharapkan bisa ditorehkan saat tampil di IFSC World Cup berikutnya di China.  “Senang sekali Indonesia sudah mulai bisa berbicara di IFSC World Cup. Atlet-atlet kita sudah masuk di jajaran elite dunia,” kata Ketua Umum PP FPTI Faisol Riza, dalam rilisnya. “Dengan meraih perunggu, kami sudah membuktikan bisa mengatasi lawan-lawan dari negara lain,” ujar Faisol. (Art)

Pertajam Skill di Kejuaraan Dunia, Timnas Panjat Tebing Bidik Pecahkan Rekor

Timnas Panjat Tebing Indonesia akan segera melakukan training camp (TC) di dua negara yakni Rusia dan China. (viva.co.id)

Jakarta- Guna mematangkan persiapan menuju Asian Games 2018, Timnas Panjat Tebing Indonesi akan mengikuti serangkaian kejuaraan dunia. Agenda ini merupakan program Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dalam sesi latihan luar negeri, atau training camp (TC) di dua negara yakni Rusia dan China. Mereka bertolak ke Rusia pada 27 April. Caly Setiawan, Pelatih Kepala Timnas Panjat Tebing Indonesia, menyebut pemusatan latihan di Rusia dan China dikhususkan untuk tim speed. Sedangkan untuk tim combined, terang Caly, akan melakukan sesi latihan ditempat berbeda. “Para atlet speed akan menjajal kemampuannya dalam World Cup di Moskow, Rusia, pada 19-23 April. Setelah itu, mereka melakoni training camp di Tyumen, Rusia, pada 24 April hingga 2 Mei 2018,” ujar Caly, Minggu (15/4). Ia melanjutkan, setelah dari Tyumen, skuat panjat tebing bertolak ke China untuk mengikuti World Cup di Chongqing, 5-6 Mei 2018. “Lalu, mereka akan mengikuti World Cup di Tai’an, pada 12-13 Mei 2018. Targetnya pecah rekor atau medali emas,” tegasnya. Usai kembali dari Rusia dan China, tambah Caly, atlet pelatnas ini kembali menjalani pelatnas di Yogyakarta hingga Juli. “Rencananya seperti itu. Kami lihat, apakah awal Agustus bisa langsung ke Palembang, atau bisa menjajal venue beberapa hari terus kembali ke Yogyakarta. Kita Lihat nanti,” cetusnya. Sementara, untuk tim combined, pelatnas tetap dilakukan di Yogyakarta hingga April. Mereka bakal menggelar TC bersama tim Kamboja. “Mereka juga diproyeksikan ke Manila (Philipina), untuk ikut kompetisi, tapi nanti masih pertengahan Mei,” tukasnya. Triyanto Budi, Pelatih Tim Combined Timnas Panjat Tebing Indonesia, mengungkapkan, para atlet akan bersaing dalam Kejuaraan Zero Gravity Bouldering Competition 2018, pada 19-20 Mei, di Manila. “Kami targetnya mereka bisa masuk final,” tutup Triyanto. (Adt)

Pelatnas Sambo Fokus Fisik, Pelatih : Tes Event Sulit Jadi Patokan Asian Games 2018

Test event cabang olahraga (Cabor) Sambo di Jakarta, ternyata sulit dijadikan parameter mengkukur kekuatan lawan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Test event cabang olahraga (Cabor) Sambo di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, 11-12 April 2018, ternyata belum bisa dijadikan parameter mengkukur kekuatan lawan. Hal itu dikatakan Adi Nugroho, Pelatih Timnas Sambo Indonesia, Rabu (11/4). Tes event ajang ini sedianya menjadi tolok ukur peta kekuatan lawan di Asian Games 2018 pada Agustus-September mendatang. Menurutnya, sejumlah negara kuat di cabang beladiri Sambo absen di ajang test event ini. “Negara-negara pecahan Rusia, seperti Kazakhstan dan Kyrgyzstan tidak hadir. Mereka negara kuat di Sambo,” ujar Adi. Menurut Adi, pecahan negara di kawasan Eropa Timur itu, sudah lebih lama mengenal Sambo dibandingkan Indonesia. Jangankan di level Asia, dalam kategori dunia, mereka memanglah kuat “Tapi, kalau untuk Asia Tenggara, Indonesia masih lebih unggul. Dalam test event ini, ada 8 atlet Indonesia yang masuk ke final,” lanjutnya. Ia menyebut masih ada rangkaian ujicoba yang akan dijadikan tolak ukur. Diantaranya ke Korea Selatan dan Rusia. “Kami akan belajar teknik bantingan dari Korea Selatan, sedangkan di Rusia kami belajar nomor pertempuran. Di Asian Games 2018, yang dipertandingkan adalah sport Sambo,” terang Adi. Para atlet saat ini masih dalam tahap persiapan umum, yakni masih membentuk fisik dan berlatih di Kawasan Ciloto, Bogor, Jawa Barat. “Nantinya 8 atlet ini, kami berlakukan sistim degradasi guna mendapatkan atlet dengan kualitas terbaik. Nama mereka masih bisa berubah. Hanya yang terbaik, yang ikut serta di Asian Games,” ungkap pria yang juga kakak kandung legenda Judo, Krisna Bayu. (Adt)

Jelang Piala Dunia Rusia 2018, PSSI Dukung Anak Indonesia Tampil di F4F

Football for Friendship (F4F) International Children`s Social Project keenam yang digelar pada 8-15 Juni 2018, di Moskow, Rusia. (hargo.net)

Jakarta- PSSI mendukung keikutsertaan anak Indonesia dalam program persahabatan internasional lewat ajang Football for Friendship (F4F) International Children`s Social Project yang keenam, yang digelar pada 8-15 Juni 2018, di Moskow, Rusia. “Program yang bagus. Sepak bola bisa menjadi instrumen penting dan selalu relevan bagi generasi muda di seluruh dunia, untuk mempererat pertemanan demi masa depan yang baik,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PSSI Joko Driyono, dilansir Antara pada Sabtu (7/4). Football for Friendship (F4F) International Children`s Social Project merupakan program yang digagas perusahaan milik Pemerintah Rusia Gazprom, yang merupakan sponsor Piala Dunia 2018. Event ini dimulai sejak 2013, dan untuk edisi keenam pada 2018 ini, F4F akan melibatkan ratusan anak berusia 12 tahun dari 211 negara dan kawasan. Sebagai informasi untuk Indonesia keterlibatan di edisi keenam ini, menjadi yang pertama. Nantinya, ada satu orang anak yang menjadi duta Indonesia, berpartispasi di kegiatan tersebut. Di Moskow, anak-anak perwakilan negara tersebut akan dilibatkan dalam banyak kegiatan seperti pertandingan sepak bola Football for Friendship World Championship, diskusi dalam forum internasional Football for Friendship Children`s Forum keenam, dan mendapatkan pendidikan tentang nilai-nilai F4F. Khusus Football for Friendship World Championship digelar mulai 12 Juni dan diikuti 32 tim. Dalam satu timnya beranggotakan enam pemain (kiper, dua bek, dua gelandang, dan penyerang), anak Indonesia yang terpilih masuk dalam tim “Grizzly Bear” bersama perwakilan Kosovo, Eritrea, Ghana, Qatar, dan Guyana. Selain berbeda negara, para pemain di tim ini juga berbeda jenis kelamin dan kemampuan fisik. Hal lain yang unik, tim ini akan dilatih oleh pesepak bola muda berusia 14-16 tahun dari berbagai negara. Lainnya, nama-nama ke-32 tim itu, diambil dari hewan-hewan yang terancam punah dari seluruh benua Sementara terkait pemilihan perwakilan anak Indonesia untuk F4F, PSSI menyatakan itu merupakan wewenang dari penyelenggara. Tak ada keterlibatan Timnas Indonesia di dalamnya. “Gazprom yang memimpin inisiatif ini,” tutur Joko. Program F4F telah mendapat dukungan dari FIFA. Menurut Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura, F4F menunjukkan jik sepak bola adalah olahraga yang bisa memberikan harapan bagi anak-anak, di seluruh dunia. “Program ini contoh yang sangat bagus. Ada proses bagaimana sepak bola membuka pintu bagi semua anak dari bermacam latar belakang,” kata Fatma. (Art)

Usai Piala Dunia Rusia 2018, Nobar Liga Champions dan Piala Eropa 2020 Pun Wajib Berlisensi

Pongky Rivawanto, Deputi Presiden Direktur Pesta Bola Indonesia (kiri) saat melakukan sesi jumpa wartawan. (Art/NYSN)

Jakarta- Jelang Piala Dunia di Rusia 2018, Pesta Bola Indonesia diluncurkan. Wadah dan program public exhibition berlisensi ini diluncurkan dengan tujuan setiap masyarakat di Indonesia bisa menyaksikan Piala Dunia 2018 bersama. Pesta Bola Indonesia merupakan program sekaligus website bagi seluruh venue publik di Indonesia, yang ingin menyiarkan Piala Dunia 2018 secara resmi melalui izin sublisensi dari PT Futbal Momentum Asia selaku pemegang lisensi resmi di Indonesia. “Kami ingin mengedukasi bahwa penyiaran pertandingan di tempat publik yang tak memiliki izin, artinya melanggar hak siar dari FIFA. Dan yang mendaftar ke kami akan diberikan satu sertifikat berlisensi, di luar itu ilegal,” ujar Pongky Rivawanto, Deputi Presiden Direktur Pesta Bola Indonesia, Rabu (21/3). Acara nonton bareng memang tak lepas dari peluang meraup keuntungan dari turnamen dunia empat tahunan itu. Dari pengalaman beberapa tempat komersial yang menggelar nonton bareng, antusiasme pengunjung tidak main-main. Bahkan animo makin meningkat ketika turnamen melewati babak penyisihan grup hingga final. Perusahaan atau perorangan yang mendaftarkan diri melalui online, bisa mengakses ke pestabola.co.id lalu mengisi formulir dan melakukan transaksi secara online. Harga yang dibanderol pun terjangkau untuk satu bulan selama Piala Dunia 2018. Ia menyebut ada empat kategori perusahaan untuk mendaftar layanan Pesta Bola Indonesia. Yang pertama, perusahaan makanan minuman area dalam hotel atau stand alone, cafe bar, lounge dan spa, kedua area tempat di bawah 5.000 orang, ketiga area tempat diatas 5.000 orang, dan keempat hotel dan apartemen yang ingin nonton piala dunia. “Intinya, kami ingin mengedukasi dan melakukan sosialisasi, bahwa ajang nonton bareng itu sudah menjadi industri. Dengan patuh regulasi, tak hanya kenyamanan yang didapat, tapi juga atmosfir Piala Dunia juga benar-benar dirasakan oleh penonton,” tegas Pongky. PestaBola pun ternyata juga sudah melakukan proyeksi berkelanjutan. Setidaknya, mulai 2018/2019 hingga tiga musim kedepan, public exhibition berlisesni untuk event Liga Champions, dan Piala Eropa 2020, di Indonesia, sudah mereka kantungi. “Alhamdulilah, kami baru saja resmi menjadi pemegang lisensi program public exhibition hak komersial untuk Liga Champions tiga tahun kedepan dan Piala Eropa 2020. Bukti bahwa FIFA dan UEFA memahami jika market di Indonesia memang luar biasa,” jelas pria kelahiran Jakarta, 14 Maret 1976 ini. Total pertandingan yang digelar Piala Dunia 2018 sejumlah 64 pertandingan di 12 stadion yang tersebar di 11 kota di Rusia. Piala Dunia 2018 akan tayang atau kick off dari pukul 17.00 hingga 02.00. Dan 58% pertandingan memiliki jam kick off sebelum pukul 23.00. Piala Dunia 2018 Rusia akan dibuka dengan pertandingan Rusia melawan Arab Saudi tanggal 14 Juni 2018 mendatatang sebagai kick-off pertama dan ditutup dengan pertandingan final yang akan dilaksanakan di Stadion Luzhniki, Moscow, Rusia, 15 Juli 2018. (Art)

Mengenal Sambo, Olahraga Bela Diri Baru Yang Akan Dipertandingkan Di Asian Games 2018

Sambo-Olahraga-Bela-Diri-Baru-Yang-Akan-Dipertandingkan-Di Asian-Games-2018-1

Perhelatan akbar Asian Games 2018 yang akan di adakan di Indonesia akan memberikan warna baru. Pasalnya, ada beberapa cabang baru yang akan dipertandingkan, salah satunya adalah Sambo. Namun apakah cabang olahraga Sambo itu? Dan bagaimana kiprahnya di Indonesia? Sambo merupakan olahraga atau seni bela diri yang berasal dari Rusia yang populer pada tahun 1940-an. Sambo adalah singkatan dari Samozashchita Bez Oruzhia yang artinya pertahanan diri tanpa senjata.  Saat ini Sambo digunakan untuk seni bela diri militer tentara Rusia. Sambo menggabungkan gulat dan judo dengan menekankan pada kemampuan kontrol dan kuncian kaki. Sambo mengajarkan praktisi cara untuk mengakhiri perkelahian dengan cepat. Hal ini sering dilakukan dengan mengambil lawan ke tanah dan menerapkan penyerahan terus atau serangan cepat. Sejarah Sambo Sambo dipopulerkan oleh Vasily Oshchepkov yang lahir pada 6 Januari 1893 di Alexandrovsky Post. Vasily Oshchepkov pernah dikirim ke Seminari Ortodoks Tokyo Jepang setelah orang tuanya pada tahun 1907. Ia mengenyam pendidikan dan gaya hidup orang-orang Jepang. Pada 1908, Judo masuk dalam kurikulum Seminari yang diajarkan oleh Okamoto Yoshiro. Oshchepkov dan teman-temannya menunjukkan kemampuan yang luar biasa dan kemudian diundang ke Institut Kodokan, pusat komunitas Judo dunia. Namun, Judo dianggap sangat kasar dan Oshchepkov harus mempraktikkan seni bela diri tersebut melawan negara-negara yang pernah berperang dengan Rusia. Oshchepkov menjadi siswa Rusia pertama yang lulus dari Kodokan dan lulus dari seminari dengan nilai yang memuaskan. Ia pun dikirim ke Harbin untuk bertugas sebagai penerjemah militer di angkatan bersenjata Rusia. Ia melewati masa-masa sulit saat bertugas di angkatan bersenjata dan ia tidak pernah berhenti mengasah kemampuan Judonya. Pada tahun 1917, Oshchepkov menjadi salah satu penyelenggara turnamen Judo internasional pertama di Otaru-city Commercial High School. Namun, ia harus kembali ke Rusia pada tahun 1926. Setelah itu, ia mendedikasikan seluruh jiwa dan raganya untuk mempromosikan Judo. Ditahun 1929, Oshchepkov menjadi pelatih Judo di klub olahraga utama Tentara Merah, kemudian pindah ke Institut Pendidikan Fisik Moskow (Moscow Physical Education Institute). Ia pun berhasil membuat Judo sangat populer di kalangan masyarakat Rusia dan mengadaptasinya dengan realitas yang ada di Rusia hingga terbentuklah Sambo. Jenis-jenis Sambo Sambo memiliki 5 jenis yang berbeda, yaitu: Combat Sambo Combat Sambo dibuat untuk militer. Tidak hanya gaya mengunci, tetapi Sambo ini juga menggunakan senjata. Freestyle Sambo Freestyle Sambo menggunakan teknik mencekik, namun teknik ini sempat dilarang dalam olahraga Sambo. Bela Diri Sambo  Bela Diri Sambo adalah Jenis Sambo yang paling umum untuk dipelajari. Pada jenis ini, diajarkan cara membela diri terhadap senjata dan hal-hal sejenisnya. Banyak metode serangan memanfaatkan agresi lawan gerakan ini juga mirip dengan Jujitsu dan Aikido. Sambo Khusus  Sambo khusus ini dirancang untuk unit tertentu dengan serangan dan respon yang sangat cepat. Dalam hal ini, Sambo Khusus sangat mirip dengan Combat Sambo tetapi dengan serangan yang memiliki tujuan tertentu. Olahraga Sambo  Olahraga Sambo sangat mirip dengan Judo. Tujuannya adalah untuk menjatuhkan dan mematahkan pertahanan lawan. Aturan kompetisi mengizinkan semua jenis kuncian, termasuk mengunci dengan menggunakan kaki. Kiprah Sambo Di Indonesia Sambo sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2007 lalu.Tokoh pendiri Sambo di Indonesia adalah Ir. Aji Kusmantri dari Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI). Sambo pertama kali diperkenalkan di lingkungan Universitas Trisakti pada tahun 2008. Bersama Gerard Lim (Singapore Sambo), perlahan olahraga Sambo mulai dikenal di kalangan Perkumpulan Judo Universitas Trisakti. Pada awalnya,  tidak banyak mahasiswa yang mengikuti olahraga ini. Alasannya adalah belum tersosialisasikan dengan baik dan memiliki perbedaan dari segi seragam latihan yaitu menggunakan celana pendek dan sepatu khusus. Saat ini di Indonesia, Sambo telah memiliki induk organisasi resmi yaitu Pengurus Besar Persatuan Sambo Indonesia (PB PERSAMBI). Beberapa atlet telah berhasil menyumbangkan medali bagi Indonesia  dalam turnamen taraf  Dunia. Salah satu atlet yang berprestasi dalam Sambo adalah Vincent Majid yang meraih medali emas di nomor combat sambo kelas + 100 kg pada kejuaraan dunia, World Martial Arts Masterships (WMAM) 2016 di Cheongju City Sports Centre, Korea Selatan. Selain itu, atlet Sambo lainnya adalah Marx Xaverius meraih medali perunggu di kelas sports Sambo kelas -62 kg. Ada juga Johan Mulyo LEgowo (combat/-74 kg) dan Desi Rahayu (sports/-60 kg) yang juga mengikuti kejuaraan WMAM ini. Di Asian Games 2018 mendatang, PB PERSAMBI juga mengincar medali emas karena ini menjadi peluang yang besar bagi Indonesia sebagai tuan rumah dan juga sebagai ajang pemberitahuan bahwa banyak atlet Sambo Indonesia memiliki bakat yang luar biasa. Semangat terus para atlet Sambo Indonesia.(put)