Sukses melaju ke babak perempat final Piala Suhandinata 2024, tim...
Read MoreMengenal Sambo, Olahraga Bela Diri Baru Yang Akan Dipertandingkan Di Asian Games 2018
Perhelatan akbar Asian Games 2018 yang akan di adakan di Indonesia akan memberikan warna baru. Pasalnya, ada beberapa cabang baru yang akan dipertandingkan, salah satunya adalah Sambo. Namun apakah cabang olahraga Sambo itu? Dan bagaimana kiprahnya di Indonesia? Sambo merupakan olahraga atau seni bela diri yang berasal dari Rusia yang populer pada tahun 1940-an. Sambo adalah singkatan dari Samozashchita Bez Oruzhia yang artinya pertahanan diri tanpa senjata. Saat ini Sambo digunakan untuk seni bela diri militer tentara Rusia. Sambo menggabungkan gulat dan judo dengan menekankan pada kemampuan kontrol dan kuncian kaki. Sambo mengajarkan praktisi cara untuk mengakhiri perkelahian dengan cepat. Hal ini sering dilakukan dengan mengambil lawan ke tanah dan menerapkan penyerahan terus atau serangan cepat. Sejarah Sambo Sambo dipopulerkan oleh Vasily Oshchepkov yang lahir pada 6 Januari 1893 di Alexandrovsky Post. Vasily Oshchepkov pernah dikirim ke Seminari Ortodoks Tokyo Jepang setelah orang tuanya pada tahun 1907. Ia mengenyam pendidikan dan gaya hidup orang-orang Jepang. Pada 1908, Judo masuk dalam kurikulum Seminari yang diajarkan oleh Okamoto Yoshiro. Oshchepkov dan teman-temannya menunjukkan kemampuan yang luar biasa dan kemudian diundang ke Institut Kodokan, pusat komunitas Judo dunia. Namun, Judo dianggap sangat kasar dan Oshchepkov harus mempraktikkan seni bela diri tersebut melawan negara-negara yang pernah berperang dengan Rusia. Oshchepkov menjadi siswa Rusia pertama yang lulus dari Kodokan dan lulus dari seminari dengan nilai yang memuaskan. Ia pun dikirim ke Harbin untuk bertugas sebagai penerjemah militer di angkatan bersenjata Rusia. Ia melewati masa-masa sulit saat bertugas di angkatan bersenjata dan ia tidak pernah berhenti mengasah kemampuan Judonya. Pada tahun 1917, Oshchepkov menjadi salah satu penyelenggara turnamen Judo internasional pertama di Otaru-city Commercial High School. Namun, ia harus kembali ke Rusia pada tahun 1926. Setelah itu, ia mendedikasikan seluruh jiwa dan raganya untuk mempromosikan Judo. Ditahun 1929, Oshchepkov menjadi pelatih Judo di klub olahraga utama Tentara Merah, kemudian pindah ke Institut Pendidikan Fisik Moskow (Moscow Physical Education Institute). Ia pun berhasil membuat Judo sangat populer di kalangan masyarakat Rusia dan mengadaptasinya dengan realitas yang ada di Rusia hingga terbentuklah Sambo. Jenis-jenis Sambo Sambo memiliki 5 jenis yang berbeda, yaitu: Combat Sambo Combat Sambo dibuat untuk militer. Tidak hanya gaya mengunci, tetapi Sambo ini juga menggunakan senjata. Freestyle Sambo Freestyle Sambo menggunakan teknik mencekik, namun teknik ini sempat dilarang dalam olahraga Sambo. Bela Diri Sambo Bela Diri Sambo adalah Jenis Sambo yang paling umum untuk dipelajari. Pada jenis ini, diajarkan cara membela diri terhadap senjata dan hal-hal sejenisnya. Banyak metode serangan memanfaatkan agresi lawan gerakan ini juga mirip dengan Jujitsu dan Aikido. Sambo Khusus Sambo khusus ini dirancang untuk unit tertentu dengan serangan dan respon yang sangat cepat. Dalam hal ini, Sambo Khusus sangat mirip dengan Combat Sambo tetapi dengan serangan yang memiliki tujuan tertentu. Olahraga Sambo Olahraga Sambo sangat mirip dengan Judo. Tujuannya adalah untuk menjatuhkan dan mematahkan pertahanan lawan. Aturan kompetisi mengizinkan semua jenis kuncian, termasuk mengunci dengan menggunakan kaki. Kiprah Sambo Di Indonesia Sambo sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2007 lalu.Tokoh pendiri Sambo di Indonesia adalah Ir. Aji Kusmantri dari Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI). Sambo pertama kali diperkenalkan di lingkungan Universitas Trisakti pada tahun 2008. Bersama Gerard Lim (Singapore Sambo), perlahan olahraga Sambo mulai dikenal di kalangan Perkumpulan Judo Universitas Trisakti. Pada awalnya, tidak banyak mahasiswa yang mengikuti olahraga ini. Alasannya adalah belum tersosialisasikan dengan baik dan memiliki perbedaan dari segi seragam latihan yaitu menggunakan celana pendek dan sepatu khusus. Saat ini di Indonesia, Sambo telah memiliki induk organisasi resmi yaitu Pengurus Besar Persatuan Sambo Indonesia (PB PERSAMBI). Beberapa atlet telah berhasil menyumbangkan medali bagi Indonesia dalam turnamen taraf Dunia. Salah satu atlet yang berprestasi dalam Sambo adalah Vincent Majid yang meraih medali emas di nomor combat sambo kelas + 100 kg pada kejuaraan dunia, World Martial Arts Masterships (WMAM) 2016 di Cheongju City Sports Centre, Korea Selatan. Selain itu, atlet Sambo lainnya adalah Marx Xaverius meraih medali perunggu di kelas sports Sambo kelas -62 kg. Ada juga Johan Mulyo LEgowo (combat/-74 kg) dan Desi Rahayu (sports/-60 kg) yang juga mengikuti kejuaraan WMAM ini. Di Asian Games 2018 mendatang, PB PERSAMBI juga mengincar medali emas karena ini menjadi peluang yang besar bagi Indonesia sebagai tuan rumah dan juga sebagai ajang pemberitahuan bahwa banyak atlet Sambo Indonesia memiliki bakat yang luar biasa. Semangat terus para atlet Sambo Indonesia.(put)