30 Persen Atlet Indonesia Peraih Medali Emas SEA Games 2021 Vietnam Berusia Dibawah 23 Tahun

30 Persen Atlet Indonesia Peraih Medali Emas SEA Games 2021 Vietnam Berusia Dibawah 23 Tahun

Kontingen Indonesia berhasil memenuhi target untuk menempati posisi ketiga pada SEA Games 2021 Vietnam. Kontingen yang dipimpin Ferry Kono sebagai Chief de Mission (CdM) ini meraih total 69 medali emas, 91 perak, dan 81 perunggu pada SEA Games 2021 Vietnam. Tidak hanya itu, dari total 69 medali emas, ternyata 30 persen di antaranya diraih atlet yang berusia masih di bawah 23 tahun ke bawah. Ferry Kono pun bangga dengan torehan atlet Merah-Putih di Vietnam. “Dari 69 medali emas yang kita dapatkan, 21 di antaranya diraih oleh atlet muda atau 30 persen,” kata Ferry Kono. “Sementara gabungan atlet senior-junior memberikan 12 medali emas atau 17 persen. Sedangkan 36 medali emas lainnya atau 52 persen diberikan atlet senior,” lanjutnya. Lelaki yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) ini mengatakan dari sisi pembinaan, NOC Indonesia bersama pemerintah memang menginginkan induk organisasi cabang olahraga (PP/PB) memberikan kesempatan kepada atlet muda. Hal ini kemudian yang menjadi dasar mayoritas yang dikirim ke SEA Games didominasi atlet-atlet muda. “Atlet termuda yang mendapatkan medali emas itu perenang Flairene Candrea Wonomiharjo, 16 tahun, yang turun di nomor 100m gaya punggung putri,” kata Ferry. “Ada juga Masniari Wolf yang tampil 50m gaya punggung putri. Dia masih berusia 17 tahun. Sama seperti pemanah Arif Dwi Pangestu yang memberikan emas di nomor recurve perorangan putra,” lanjutnya. Di sisi lain, Ferry juga bangga dengan torehan atlet senior. Seperti misalnya Eko Yuli Irawan, lifter 33 tahun yang mampu membawa pulang medali emas di kelas 61kg putra. “Eko tak lagi muda, tetapi pengalaman membuat dia dapat menyumbang medali untuk Tim Indonesia. Kombinasi senior dan atlet muda ini juga kami harapkan bisa berjalan beriringan sehingga atlet muda termotivasi dengan baik dan atlet senior kita mampu membimbing atlet muda dengan pengalaman tersebut,” ujar Ferry. “Itu bisa menjadi modal yang baik bagi Indonesia di multi event olahraga ke depan, terutama dalam merealisasikan misi lima besar dunia melalui DBON,” tambahnya. PERAIH EMAS – ATLET MUDA Kickboxing – Low kick -52kg Putri – Amanda La Loupatty (22 Tahun) Gymnastic Artistic – All-Around Putri – Rifda Irfanaluthfi (23) Gymnastic Artistic – Floor Putri – Rifda Irfanaluthfi (23) Wushu – Taolu Taijiquan Putri – Alisha Mellynar (21) Wushu – Taolu Daoshu+Gunshu Putra – Seraf Naro Siregar (21) Wushu – Sanda 48kg putri – Juanita Malay (21) Aquatic Swimming – 50m gaya punggung putri – Masniari Wolf (17) Aquatic Swimming – 100m gaya punggung putri – Flairene Candrea Wonomiharjo (16) Esports – Free Fire Team – Victor Innosensius (21), Shahih Taskhir (22), Richard William Manurung (23), Nur Ivaldi Fajar (21), Ibnu Nasir Ramdani (21) Shooting – 10m Air Rifle Putri – Mubarokah Dewa Laila (23) Shooting – 10m Air Rifle Putra – Fathur Gustafian (23) Shooting – Mixed Team Air Rifle – Citra Dewi Resti (18), Fathur Gustafian (23) Archery – Recurve Perorangan Putra – Arif Pangestu Dwi (17) Archery – Recurve Perorangan Putri – Rezza Octavia (22) Taekwondo – Kyorugi 63kg putra – M Bassam Raihan (21) Chess – Team Rapid Putri – Medina Wards Aulia (23), Ummi Fisalbillah (22) Cycling – Road Individual Time Trial Putri – Ayustina Priatna Delia (21) Fin Swimming – 100m Bi Fins – Harvey Hubert Marcelo Hutasuhut (20) Badminton – Ganda Putra – Daniel Martin (21), Leo Rollycarnando (21) Weightlifting – 73kg Putra – Rahmat Erwin Abdullah (21) Boxing – 75kg – 81kg – Maikhel Roberrd Muskita (21)

Tim U-23 Raih Medali Perunggu

Tim U-23 Raih Medali Perunggu

Tim U-23 Indonesia memastikan merebut medali perunggu SEA Games 2021 cabang olahraga sepakbola setelah pada perebutan posisi ketiga mengalahkan Malaysia 4-3 (1-1) lewat adu penalti di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (22/5). Sebelum laga berjalan, pelatih Shin Tae-yong waswas karena Garuda Muda hanya menyisakan 3 pemain, yakni kiper Muhammad Adisatryo, striker Muhammad Ridwan, dan bek kanan Ilham Rio Fahmi. Nama Egy Maulana Vikri dan Syahrian Abimanyu memang dimasukkan dalam daftar pemain cadangan. Namun, sebetulnya Egy dan Abimanyu sejatinya mengalami cedera dan tidak bisa dimainkan. Dalam laga itu, striker Ronaldo Kwateh membuka kemenangan pada menit ke-69. Malaysia kemudian menyamakan kedudukan lewat Muhammad Hadi pada menit ke-80. Skor 1-1 langsung dilanjutkan ke babak adu penalti tanpa adanya babak perpanjangan waktu. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Sandy Walsh yang nonton bareng di kantor PSSI tampang tegang saat adu penalti itu. “Jujur saya tegang. Itu makanya saya tidak banyak reaksi ketika adu penalti. Tetapi, ketika kita memastikan mendapat medali perunggu, akhirnya saya lega. Ini hasil terbaik yang bisa kita dapat,’’ ujar Iriawan. Iriawan mengakui materi pemain di SEA Games 2021 memang tidak komplit. Pratama Arhan, Elkan Baggott, dan Ramai Rumakiek tidak bisa bergabung. Bahkan saat melawan Malaysia, Indonesia harus kehilangan Ricky Kambuaya, Rahmad Irianto, dan Firza Andhika yang mendapat kartu merah. “Materi melawan Malaysia sebenarnya pas-pasan. Tetapi, Anda lihat semangat juang pemain luar biasa. Fisik mereka sangat terkuras. Bahkan Dewangga harus ditarik keluar karena cedera, tetapi tidak mengendurkan pemain untuk terus bermain spartan,’’ imbuh Iriawan. Setelah ini, tim U-23 akan kembali ke Tanah Air. Sebagian besar pemain akan dulu ke keluarga masing-masing sebelum kembali berkumpul untuk menghadapi Bangladesh dalam FIFA match day pada Rabu (1/6) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, dan sisa pemain lagi akan diambil dari pemain senior.

Debut SEA Games, Rezza Octavia Sambar Dua Emas

Debut SEA Games, Rezza Octavia Sambar Dua Emas

Penampilan gemilang tim panahan Indonesia di SEA Games 2021 kian cemerlang berkat kehadiran pendatang baru, pepanah putri, Rezza Octavia. Baru pertama kali tampil di kejuaraan multievent Asia Tenggara, Rezza langsung mempersembahkan medali emas dan bukan hanya satu. Berpartisipasi pada kejuaraan internasional multievent pertama di tingkat Asia Tenggara, Rezza Octavia mampu memukau penonton di SEA Games 2021 Vietnam. Dalam debutnya, Rezza langsung sukses mempersembahkan dua medali emas cabang olahraga panahan dari dua nomor recurve. Emas pertama Rezza Octavia bagi Kontingen Indonesia berasal dari nomor recurve beregu campuran. Mendampingi seniornya, Riau Ega Agata, Rezza ikut merasakan sukacita menjadi juara setelah sukses menekuk pasangan Malaysia dengan skor meyakinkan, 6-2, di Hanoi, Vietnam. Hadirin di Hanoi Sports Training and Competition Center kemudian menyaksikan Rezza Octavia memanah medali emas keduanya saat turun sebagai atlet individu. Ia memenangi nomor perseorangan putri dengan kemenangan telak 6-0 atas wakil Thailand. Rezza sangat senang dan bersyukur bisa mendapatkan dua medali emas sekaligus dalam kesempatan perdananya tampil di SEA Games. “Seneng banget. Ya, jangan cepat puas walaupun hasil sudah bagus. Fokus sama percaya diri aja. Karena keluarga dan seluruh tim sudah mendukung,” kata Rezza. Hingga Rabu (18/5), panahan Indonesia sudah menyumbang empat emas dan satu perak SEA Games 2021 dan berpeluang untuk menambah pundi-pundi medali mereka.

Regenerasi Mulai Berjalan, Atlet Muda Panahan Kian Menjanjikan

Regenerasi Mulai Berjalan, Atlet Muda Panahan Kian Menjanjikan

Hingga Rabu (18/5), panahan Indonesia sudah menyumbang empat emas dan satu perak SEA Games 2021. Bukan soal prestasi saja yang membuat pelatih panahan Nurfitriyana semringah, dia bangga karena regenerasi di tubuh panahan Indonesia mulai terlihat. Panahan sendiri masuk dalam program desain besar olahraga nasional (DBON) yang menargetkan prestasi di Olimpiade. Untuk itu, atlet-atlet muda sudah harus disiapkan. SEA Games 2021 yang menjadi sasaran antara, kini menjadi panggung tiga atlet muda panahan Indonesia. Kemunculan pemanah junior potensial dan berprestasi di ajang dua tahunan ini menunjukkan pembinaan di panahan mulai membuahkan hasil. “Kami punya pemanah junior, yakni Rezza Octavia, Pande Putu Gina Putri Arista, dan Bagas Aprianto yang muncul potensinya di SEA Games 2021 ini,” kata Nurfitriyana, Rabu (18/5). Nama Rezza Octavia performanya memang menjanjikan. Dia berhasil menyumbangkan medali emas nomor recurve peseorangan putri dan campuran berpasangan bersama Riau Ega Agatha. “Ini menunjukkan regenerasi terus berjalan di Panahan. Mereka nantinya yang akan menjadi penerus senior-seniornya kini,” tuturnya.

Tim U-23 Indonesia Siap Hadapi Thailand

Tim U-23 Indonesia Siap Hadapi Thailand

Pelatih Tim Indonesia U-23, Shin Tae-yong menyatakan bahwa anak asuhnya sudah siap melawan Thailand. Laga semifinal SEA Games 2021 tersebut akan bermain di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5). Bagi Shin Tae-yong, ajang SEA Games ini berbeda dengan Piala AFF, terutama karena di ajang multi event tersebut setiap tim turun dengan skuad di bawah usia 23 tahun dengan tambahan tiga pemain senior. “Saya sudah punya pengalaman di Piala AFF dan ini pertama kali di SEA Games. Thailand, Vietnam, dan Indonesia selalu jadi saingan,” kata Shin Tae-yong. “Kami memang kalah oleh Thailand di Final Piala AFF 2020, tetapi situasi kali ini berbeda. Ini turnamen untuk tim U-23 dan kami sudah melakukan persiapan yang cukup baik untuk melawan Thailand,” tambahnya. Indonesia U-23 lolos ke babak semifinal SEA Games 2021 sebagai runner up Grup A. Garuda Muda mendampingi Vietnam yang menjadi juara grup A. Shin juga menyatakan bahwa Saddil Ramdani sudah bergabung lagi bersam Indonesia mulai hari ini. Meski begitu, Asnawi Mangkualam absen di laga ini karena akumulasi kartu kuning. “Ilham Rio saat itu menjadi starter saat laga perdana melawan Vietnam meski belum maksimal. Tetapi setelah itu performa dirinya makin naik dengan sebagai pemain pengganti di babak kedua setiap laga, untuk besok apakah Ilham Rio main atau tidak dilihat saja nanti,” jelas pelatih asal Korea Selatan tersebut. Sementara itu, babak semifinal lainnya mempertemukan Vietnam dengan Malaysia yang dihelat di Stadion Viet Tri, Phu Tho pada tanggal yang sama.

SEA Games 2022. Emas Pertama Renang Dari Masniari Wolf

PRSI: Pemanggilan atlet pelatnas renang berdasar pada DBON

Tim renang Indonesia berhasil mendapatkan medali emas pertama dari nomor 50 M gaya punggung putri, yakni Masniari Wolf, pada ajang SEA Games ke 31 Vietnam. Selain satu emas, di hari kedua tim renang juga mengoleksi empat medali perunggu. Total Tim Renang Indonesia telah mengoleksi satu emas dan tujuh perunggu. Dalam final yang berlangsung di My Dinh Water Sport Stadium, Minggu 15 Mei 2022, Masniari turun di lintasan 3 melakukan start yang cukup bagus. Masniari akhirnya finish pertama dengan catatan 29,21 detik. Ini juga jadi rekor nasional baru, sebelumnya milik Sofie Kemala dengan catatan 29,47 detik. Masniari yang menjadi idola, dan baru berusia  16 tahun, merupakan perenang berdarah Batak-Jerman. Ibunya berasal dari Batak dengan marga Siahaan, dan ayahnya dari Jerman. “Senang sekali bisa dapat medali emas di ajang SEA Games. Tadi berenangnya cukup bagus sejak start. Emas ini untuk semua orang yang support aku, masyarakat Indonesia, pelatih, tim Indonesia. Juga Pak Anindya Bakrie yang menyempatkan diri video call,” ucap Masniari. Pada nomor ini, medali perunggu diraih A.A. Istri Kania Ratih, dengan catatan 29,59 detik. Medali perunggu lainnya disumbang Tim estafet 4×100 meter gaya bebas putri yakni Patricia Yosita, Angel Gabriel, Nurul Fajar Fitriati dan Ressa Kania Dewi dengan catatan 03:51,57 detik. Perenang putra Aflah Fadlan Prawira, juga mempersembahkan medali perunggu pada nomor estafet 4×100 meter gaya ganti putra. Fadlan mencatat waktu 04:23,43 detik. Di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra, Glenn Victor Susanto meraih medali perunggu dengan catatan 24,30 detik. Sumber: PRSI

Gilas Myanmar 3-1, Indonesia U-23 Tembus Semifinal

Gilas Myanmar 3-1, Indonesia U-23 Tembus Semifinal

Tim U-23 Indonesia berhasil lolos ke semifinal SEA Games 2021. Tim Merah-Putih memenuhui misi dengan mengalahkan Myanmar U-23 dengan skor 3-1 pada laga penutup Grup A. Indonesia tampil cukup agresif pada babak pertama di Viet Tri Stadium, Phu Tho, Minggu (15/5/2022). Hasilnya, skuad Garud Muda bisa memborong tiga gol Egy Maulana Vikri (4), Witan Sulaeman (10) dan Marselino Ferdinan (45). Pada babak kedua, armada Shin Tae-yong tidak mampu memperlebar keunggulan. Justru Myanmar U-23 yang memperkecil defisit gol. Tapi, itu tidak sampai merusak pesta Asnawi Mangkualam dkk. Pada babak kedua, armada Shin Tae-yong tidak mampu memperlebar keunggulan. Justru Myanmar U-23 yang memperkecil defisit gol. Tapi, itu tidak sampai merusak pesta Asnawi Mangkualam dkk. Indonesia U-23 langsung mengambil inisiatif menyerang lebih dulu. Sektor kiri pertahanan Myanmar U-23 menjadi favorit untuk dieksploitasi Asnawi Mangkualam dkk. Egy mendapat peluang perdana pada menit keempat. Namun sayang, tendangan kerasnya di dalam kotak penalti lawan masih melambung jauh dari mistar gawang. Egy berhasil menyelesaikan kemelut di depan gawang Myanmar! ✊🇮🇩#KitaGaruda #TimnasDay pic.twitter.com/FkQTvAyMT0 — PSSI (@PSSI) May 15, 2022 Dua menit berselang, kebuntuan pun akhirnya terpecahkan lewat kombinasi Egy dan Irfan Jauhari. Egy membuka skor 1-0 usai memanfaatkan bola rebound yang dibuat Irfan di dalam kotak penalti. Tak butuh waktu lama, skor segera berubah 2-0 di menit ke-10. Kali ini Witan yang menggandakan keunggulan. Diawali umpan cantik dari Ricky Kambuaya, tendangannya meluncur mulus ke pojok kiri gawang yang dijaga Pyae Phyo. Unggul 2-0 membuat permainan armada Shin Tae-yong lebih lepas. Gempuran yang diberikan secara masif membuat barisan pertahanan Myanmar U-23 kerap kali kalang kabut. High pressing yang tak begitu terlihat membuat Myanmar U-23 menemukan permainannya pada menit 20-an. Karena itu, Myanmar U-23 sempat merobek gawang Ernando Ari menit ke-26. Beruntung, gol tersebut dianggap offside. Myanmar U-23 mencoba membongkar pertahanan Indonesia U-23. Gempuran terus diberikan untuk mencetak gol balasan jelang babak pertama usai. Namun, upaya tersebut selalu dipatahkan Ernando Ari tampil gemilang di bawah mistar. Alih-alih mencetak gol, Myanmar U-23 malah kecolongan jelang turun minum. Adalah Marselino yang membuat Indonesia memimpin 3-0 di akhir babak pertama. Tertinggal tiga gol membuat Myanmar U-23 meningkatkan serangan di babak kedua. Kali ini mereka cukup mendominasi permainan. Sedangkan Indonesia U-23 terlihat sedikit kehilangan fokus. Sejumlah kesalahan kerap kali terlihat, seperti salah passing. Myanmar U-23 yang melihat celah langsung memberikan high pressing. Gempuran secara masif terus diberikan. Beruntung, Ernando masih tampil gemilang untuk menjaga gawangnya bersih dari upaya yang dilakukan lawan hingga menit ke-60. Setelah bertahan cukup lama, akhirnya gawang Ernando bobol juga. Myanmar U-23 mampu memperkecil kedudukan menjadi 1-3 berkat aksi Win Naing Tun di sektor kanan. Alfeandra Dewangga yang terjatuh membuat lawan leluasa melesatkan tembakan. Setelah kebobolan, Shin merotasi sejumlah pemainnya. Hal ini dilakukan guna memberikan penyegaran di atas lapangan, agar fokus Indonesia U-23 kembali terbentuk. Intensitas serangan Indonesia U-23 masih mengendur hingga menit ke-80. Tidak ada serangan yang begitu mengancam untuk menciptakan gol keempat. Namun, Indonesia mampu mempertahankan keunggulan 3-1 dan lolos ke semifinal SEA Games 2021 dengan torehan sembilan poin dari empat laga. Susunan Pemain Tim Indonesia U-23 (4-3-3): Ernando Ari (GK); Asnawi Mangkualam, Fachruddin Aryanto, Rizky Ridho, Alfeandra Dewangga; Marselino Ferdinan, Marc Klok, Ricky Kambuaya; Egy Maulana Vikri, Irfan Jauhari, Witan Sulaeman. Pelatih: Shin Tae-yong [KOR] Myanmar U-23 (4-3-3): Pyae Phyo; Ye Lin Htet, Thet Hein Soie, Soe Moe Kyaw, Hein Zeyar; Myat Kaung, Zaw Win, Win Naing; Lwin Moe Aung, Htet Phyoe, Aung Wunna Soe. Pelatih: Velizar Popov [BUL]

Jelang SEA Games 2021, Apriyani Siap Debut Bersama Fadia

Apriyani Rahayu & Siti Fadia Silva Ramadhanti

Setelah tertunda sejak Jerman Terbuka 2022 bulan Maret lalu karena Apri mengalami cedera betis, akhirnya pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti benar-benar akan menjalani debutnya. Tidak tanggung-tanggung, pasangan ini akan debut di Pesta Olahraga Terbesar di Asia Tenggara, SEA Games Vietnam 2021 yang bergulir 16-22 Mei mendatang. Selain Apri/Fadia, Ribka Sugiarto juga menjalani debut bersama Febby Valencia Dwijayanti Gani di ajang ini. Apri, sang peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii mengaku tidak sabar untuk berpasangan dengan juniornya itu. “Saya merasa excited akan bermain bersama pasangan baru yaitu dengan Fadia. Kami mau menunjukkan yang terbaik untuk diri sendiri dan untuk Indonesia jadi fokusnya tidak mau ke banyak hal, fokus ke situ saja,” ucap Apri. “Fadia adalah sosok yang semangat dan saya berharap kiranya dia bisa mempertahankan semangat itu untuk menjadi seorang juara,” tambah Apri. Disinggung mengenai cedera betisnya, Apri menegaskan bahwa ia sudah sembuh total. “Alhamdulillah cedera betis saya sudah sembuh total, sehingga persiapan kami sudah maksimal dan kami sudah siap bertanding,” tutur Apri. “Kalau ditanya fokusnya apa di pertandingan nanti, yang terpenting adalah komunikasi sebagai partner. Di dalam lapangan, di luar lapangan, dan saat evaluasi,” jelas Apri. Sementara, pelatih ganda putri Eng Hian atau yang akrab disapa Didi meyakini tidak ada turnamen pemanasan untuk pasangan racikan barunya, tidak akan mempengaruhi performa mereka. “Persiapan berjalan baik, tidak ada cedera apapun. Menurut saya, semua turnamen sama saja, sama pentingnya,” kata Didi. “Saya fokus memberikan latihan pembentukan pola permainan. Untuk hal-hal lain seperti kemistri atau non teknis yg lain nanti akan terlihat di pertandingan,” jelas Didi. “Ini turnamen pertama Apri/Fadia dan Ribka/Febby, saya akan lebih melihat ke pola permainan dan komunikasi mereka di lapangan,” tutup Didi. SEA Games Vietnam 2021 sedianya digelar tahun 2021 lalu, tapi ditunda ke tahun 2022 ini karena pandemi virus Covid-19.

Garuda Muda Tetap Incar Kemenangan Lawan Myanmar

Garuda Muda Tetap Incar Kemenangan Lawan Myanmar

Tim U-23 Indonesia akan melakoni laga terakhir grup A melawan Myanmar di Stadion Viet Tri, Vietnam, Minggu (15/5). Bagi Garuda Muda, hasil imbang saja membuat mereka lolos ke babak semifinal SEA Games 2021 ini. Pelatih Shin Tae-yong menyatakan bahwa dirinya tetap mengincar kemenangan pada laga tersebut. Apalagi saat ini, kondisi Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan terus mengalami peningkatan. Pada Sabtu (14/5), Tim U-23 Indonesia menjalani latihan pemulihan sekaligus taktikal jelang melawan Myanmar. “Kami tidak boleh berpikir mau imbang, jadi saya akan tetap menegaskan ke pemain supaya mereka lebih kuat dan hati-hati. Jadi pemain harus tetap mau menang, sehingga hasilnya bisa baik,” kata Shin Tae-yong. Menurut Shin Tae-yong, Myanmar merupakan tim yang solid dengan pemain-pemain yang juga berkualitas. “Saya melihat tim Myanmar mempunyai organisasi pemainan yang baik. Kemampuan pemain-pemain mereka juga baik,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berharap Tim U-23 Indonesia meraih kemenangan. Karena saat ini posisi Indonesia belum aman. “Saya berharap pemain tampil spartan, fokus, dan disiplin melawan Myanmar. Kemenangan dua kali lawan Timor Leste dan Filipina harus diulang,” kata pria yang akrap disapa Iwan Bule tersebut. Saat ini, klasemen Grup A, Vietnam untuk sementara memimpin klasemen dengan 7 poin dari tiga pertadingan. Indonesia menguntit di peringkat dua dengan 6 poin. Myanmar yang menempati posisi ketiga mengumpulkan poin yang sama dengan Indonesia yaitu 6 poin, tetapi kalah selisih gol.

SEA Games 2021. Tim U-23 Indonesia Tenggelamkan Filipina 4-0

SEA Games 2021. Tim U-23 Indonesia Tenggelamkan Filipina 4-0 Tim U-23 Indonesia terus menunjukkan permainan terbaiknya setelah tampil gemilang dengan menenggelamkan Filipina 4-0. Empat gol Indonesia dilesakkan Muhammad Ridwan (17’), Rizky Ridho Ramadhani (44’), Egy Maulana Vikri (74’), dan Marselino Ferdinan (84’). “Alhamdulillah kita bisa menang besar. 4-0. Permainan juga terus membaik. Kerja sama juga terlihat rapi antarpemain. Satu lagi melawan Myanmar di babak penyisihan grup yang harus kita menangkan. Saya yakin dengan melihat penampilan tadi, kita bisa mengalahkan Myanmar dan memastikan lolos ke semifinal,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Iriawan pun meminta Shin Tae-yong untuk terus menjaga performa pemain sehingga tidak kendur di laga-laga selanjutnya. Sebab pada SEA Games 2021 ini, PSSI menargetkan medali emas. Indonesia baru 2 kali meraih gelar juara atau medali emas sepak bola putra SEA Games. Bersama Vietnam, jumlah itu merupakan yang paling sedikit di antara negara-negara yang pernah meraih gelar bergengsi di ajang multi-olahraga Asia Tenggara itu. Medali emas Indonesia tercipta di tahun 1987 dan 1991. “Saya optimistis kita bisa meraih medali emas. Mari kita bantu doa dan dukungan agar pemain tampil spartan dan bisa mengalahkan semua lawan-lawannya,” imbuh Iriawan. Indonesia masih menyisakan satu laga lagi melawan Myanmar, Minggu (15/5). Kemenangan melawan Myanmar juga tak kalah penting untuk meloloskan ke babak semifinal. Di Grup B persaingan juga masih ketat antara Malaysia, Singapura, dan Thailand.   Sumber: PSSI

SEA Games 2021. Timnas U-23 Siap Tempur Lawan Filipina

Pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa Tim U-23 Indonesia siap tempur melawan Filipina pada laga lanjutan grup A SEA Games 2021 di Stadion Viet Tri, Vietnam, Jumat (13/5). “Kami dalam kondisi bagus, semakin meningkat dan sudah siap melawan Filipina. Saya yakin para pemain dapat menampilkan penampilan terbaik mereka di pertandingan tersebut,” kata Shin Tae-yong. Garuda Muda saat ini masih berada di peringkat keempat dengan 3 poin dari dua kali bertanding. Fachruddin dan kawan-kawan tertinggal tiga poin dari Myanmar di peringkat pertama dan 1 poin dengan Vietnam serta Filipina di posisi kedua dan ketiga. Shin Tae-yong menyatakan agar mewaspadai postur tinggi tim lawan serta memanfaatkan situasi tim Filipina yang sudah memainkan tiga laga. “Kami harus lebih kuat main bodi dan intensitas main bodi harus lebih dari yang biasa. Kalau begitu, pasti akan bisa memberikan yang terbaik. Kami juga harus bisa memanfaatkan situasi terkini tim Filipina yang sudah memainkan tiga laga,” tambah Shin Tae-yong. Jalan lolos ke babak semifinal akan semakin terbuka bila Indonesia menang lawan Filipina. Untuk itu dibutuhkan kerja keras, kekompakan, berjuang maksimal dan fokus selama pertandingan berlangsung.   Sumber: PSSI

SEA Games 2021. Timnas U-23 Fokus Hadapi Filipina

SEA Games 2021. Timnas U-23 Fokus Hadapi Filipina   Gelandang sayap Tim U-23 Indonesia, Egy Maulana mengatakan bahwa saat ini kondisi tim dalam kondisi bagus jelang melawan Filipina, Jumat (13/5) besok.   Duel Indonesia versus Filipina akan dihelat di Stadion Viet Tri, Vietnam. Kemenangan menjadi harga mati bagi Garuda Muda bila ingin lolos ke babak semifinal SEA Games 2021.   “Kami fokus ke tim sendiri bagaimana agar kita dapat bermain sebaik mungkin dan mengalahkan Filipina. Kami harus bermain lebih fokus, jangan mengulangi kesalahan dan konsentrasi,” kata Egy.   Pada pertandingan melawan Timor Leste, Egy berhasil mencetak gol pada menit ke-16 untuk membawa Indonesia U-23 unggul 1-0 atas Timor Leste pada babak pertama.   “Bagi saya, itu adalah satu di antara taktik pelatih. Saya juga harus mengikutinya karena saya juga harus menjaga diri saya,” ujar Egy terkait pergantian dirinya di paruh babak kedua oleh pelatih Shin Tae-yong.   Shin Tae-yong mengganti Egy semata karena ingin menjaga tenaga sang pemain untuk melawan Filipina.   “Masih banyak pertandingan ke depan. Apalagi dalam dua partai terakhir di babak penyisihan, kami harus menang. Jadi, saya harus selalu bugar dan beberapa teman juga sudah mulai bugar karena mendapatkan istirahat karena ada yang bermain full dan tidak full,” tukas pemain asal FK Senica tersebut.   Sumber: PSSI

Riska Hermawan Bangga Bisa Lanjutkan Tradisi Emas Keluarga Pada Ajang SEA Games

Riska Hermawan Bangga Bisa Lanjutkan Tradisi Emas Keluarga di Ajang SEA Games

Raut wajah gembira tampak terlihat di wajah Riska Hermawan. Asanya melanjutkan emas yang menjadi tradisi keluarga terpenuhi setelah dirinya bersama Ririn Rinasih mempersembahkan medali emas pertama SEA Games 2021 dari cabang olahraga (cabor) pencak silat nomor seni ganda putri. Tampil pada partai final ganda putri nomor seni di Bac Tu Liem Gymnasium, Rabu (11/5), Riska/Ririn sukses meraih 9,955 poin. Jumlah tersebut lebih baik dari wakil Vietnam, Nguyen Thi Thu Ha/Nguyen Thi Huyen yang hanya meraih 9,925. Ini merupakan emas perdana Ririn/Riska dalam sejarah berpartisipasi di ajang SEA Games. Sebelumnya, mereka hanya mendapat perunggu pada edisi 2017. Ririn/Riska memang sudah cukup lama berpasangan tepatnya sejak tahun 2016. Namun keduanya baru kembali masuk pelatnas untuk SEA Games 2021 sejak Januari lalu. Bagi Riska, torehan ini juga membuatnya melanjutkan tradisi keluarga. Ia memang berstatus putri dari peraih medali emas SEA Games 1997, Cece Hermawan. “Perasaan aku seneng banget dan terima kasih buat seluruh rakyat Indonesia. Medali emas ini aku persembahkan khusus untuk ayah aku yang kebetulan juara SEA Games 1997 juga serta paman dan perguruan aku, hingga kabupaten Majalengka, Jawa Barat,” ujarnya Langkah pasangan Riska/Ririn untuk meraih medali emas memang cukup mulus. Mereka tampak tak terpengaruh dengan sejumlah hasil buruk yang diraih wakil Indonesia ini. Terkait hal ini, Riska mengungkaplan sebuah rahasia. Ia mengaku mendapat motivasi tambahan dari Puspa Arum Sari yang harus puas dengan raihan medali perak. “Alhamdulillah saya lebih rileks dibanding sebelumnya karena kan SEA Games sebelumnya sempat down juga pas lawan Singapura. Jadi sekarang lawan tuan rumah justru lebih rileks,” kata Riska usai bertanding. “Aku tidak down (dengan hasil teman-teman lain), tapi hanya sedikit gugup. Namun Puspa yakinin aku untuk tampil maksimal. Dia bilang kita sudah latihan setiap hari jadi harus tunjukkan hasilnya,” pungkasnya. Pada Rabu (12/05) Pukul 14.00, Tim Indonesia meraih 3 medali emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Dengan hasil ini, Indonesia menempati ranking tiga di klasemen sementara perolehan medali di bawah Vietnam dan Malaysia yang menempati ranking satu dan dua.

SEA Games 2021. Dayung Sumbang Empat Medali

Indonesia berhasil mendulang empat medali dari empat nomor cabang olahraga dayung pada Rabu (11/5) yang diadakan di Thuy Nguyen Hai Phong Aquatics Center. Pada race pertama kuartet Maslin Efrilia, Dewi Purwanti, Annisa Meilani Yahya, dan Putri Agni Anugrah memenangkan medali perak nomor wWomen’s Quadruple Sculls dengan catatan waktu 7 menit 23 detik. “Meski bukan emas kami sangat bangga, kami sudah melakukan yang terbaik, kami tetap bangga dengan prestasi ini,” kata Maslin Efrilia setelah lomba. Race kedua sangat kompetitif. Duet Kakan Rusmana dan Ardi Isadi finish pertama atas atlet, Thailand dan Vietnam. Catatan waktu yang dibukukan adalah 7 menit dan 1 detik. Berkomentar soal kemenangannya Kakan Rusmana merasa terkejut dan bersyukur dengan hasil ini. “Alhamdulillah, ini adalah medali emas pertama untuk tim dayung. Karena tim quadruple hampir saja menang. Terimakasih atas semua doa dan dukungannya. Kami ingin berterimakasih pada masyarakat Indonesia, NOC, Kemenpora, dan PODSI, terimakasih pada semua pelatih dan kru atas dukungannya pada SEA Games kali ini,” kata Kakan. Pada race ketiga game berjalan sengit. Memo dan Sulfianto memimpin tapi dibayangi oleh atlet dayung Thailand. Mereka berhasil jadi yang tercepat dengan catatan waktu 7 menit 22 detik. “Saya sangat senang. Saya harap rekan tim yang lain juga bisa menang dan mendapatkan medali emas,” kata Memo yang juga pernah berlaga di Olimpiade. Pada race keempat Indonesia kembali mendapatkan medali perak setelah kuartet Chelsea Corputty, Syiva Lisdiana, Aisah Nabila, dan Julianti menjadi yang tercepat kedua dengan catatan waktu 7 menit 16 detik. Meski tidak mendapat medali emas Syiva Lisdiana mengatakan timnya telah memberikan yang terbaik. “Kita telah memberikan yang terbaik, tapi inilah hasilnya. Mudah-mudahan pada race berikutnya kita bisa lebih baik,” kata Syiva. Meski terlihat kecewa Syiva memuji rekan satu tim dan mendorong untuk tampil lebih baik lagi. “Tentunya saya berharap semuanya bisa memberikan yang terbaik. Mudah-mudahan kita bisa memimpin perolehan medali,” tutup Syiva.   Sumber: NOC

Anin Bakrie, Atlet Renang Adalah Pahlawan Yang Membawa Nama Baik Indonesia di SEA Games 2021

Ketua Umum PB PRSI, Anindya Novyan Bakrie melepas kontingen renang Indonesia yang akan bertanding di 31st SEA Games 2021 Vietnam. Acara yang berlangsung di Aryaduta, Rabu, 11 Mei 2022 ini berlangsung patriotik dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya. Timnas renang berkekuatan 17 atlet dikomandoi Pelatih asal Australia Michael Piper dan Pelatih Kepala Albert Sutanto. Tim renang akan memulai lomba 14-19 Mei di My Dinh Water Sports Stadium. Dari 40 nomor renang yang dilombakan, Indonesia mengikuti 36 nomor pertandingan. Rencananya keberangkatan tim terbagi dua kloter yakni 11 dan 12 Mei. Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo telah melepas kontingen besar Indonesia yang berjumlah 776 orang terdiri 499 atlet, 214 offisial dan 63 pendamping. “Bersyukur selama 24 bulan terdampak pandemi bisa membentuk satu tim yang kuat supaya bisa kompetitif di Hanoi. Terima kasih juga kepada pemerintah yang membuat cabang renang masuk DBON. Untuk itu saya minta teman-teman berjuang keras untuk membuat prestasi lebih baik lagi dibandingkan di Filipina,” ujar Anindya Novyan Bakrie. “Di Filipina kita membuat sejarah saat polo air meraih medali emas mengalahkan dominasi negara lain. Kali ini berharap bisa lebih banyak lagi emas-emas dan medali lain supaya tujuannya memastikan Merah-Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang,” harap Anin. Anin juga menjelaskan dengan adanya G20 negara-negara besar dunia, menjadi tanda-tanda Indonesia menjadi pemimpin dunia. “Jadi buat para perenang, anda semua adalah pahlawan bukan hanya memperjuangkan Indonesia di medan perang, tapi pahlawan yang akan bawa nama baik Indonesia,” papar Anin. Pada SEA Games 2019 Filipina, Tim renang mengoleksi satu medali emas, enam medali perak dan tujuh medali perunggu. Berikut tim renang Indonesia : Tim Pelatih : Wisnu Wardhana (Manajer), Albert Sutanto (Pelatih Kepala), Dony B. Utomo, Marifa Herman Yus, Hendry Sutanto, Michael Piper (Australia). Putra : Aflah Fadlan Prawira (kapten), Glen Victor Sutanto, I Gede Siman Sudartawa, Gagarin Nathaniel Yus, Farrel Armandio Tangkas, Joe Aditya Kurniawan, Erick Ahmad Fathoni, Pande Made Iron Digjaya, Putri : Patricia Yosita (kapten), Ressa Kania Dewi, Azzahra Permatahani, A.A. Istri Kania Ratih, A.A. Vannesae Evato, Nurul Fajar, Flairene Chandrea, Angel Gabriele Yus, Masniari Wolf.   Sumber: PRSI

SEA Games 2021. Gebrakan Pecatur Indonesia Pada Hari Pertama

Hari pertama kompetisi catur di SEA Games ke 31 dibuka dengan gebrakan yang kuat dari tim Indonesia. Berlaga di Quang Ninh Exhibition Center Indonesia mempertemukan babak final all Indonesian antara IM Irene Kharisma Sukandar lawan WIM Dewi Ardhiani Anastasya Citra. Pada nomor individu putra GM Novendra Priasmoro mengalahkan FM Lik Zang Lye dari Malaysia, serta IM Mohamad Ervan mengalahkan IM Wynn Zaw Htun dari Myanmar. Sedangkan pada nomor individu putri Dewi Ardhiani Anastasya Citra mengalahkan Irene Kharisma Sukandar. Berbicara tentang penampilan hari pertama IM Mohamad Ervan mengatakan dua game yang telah dimainkan berjalan cukup baik. “Game pertama di sesi pagi cukup sulit tapi saya mampu mengatasinya. Untuk game kedua saya tidak mengambil resiko terlalu tinggi, fokus untuk besok, jadi main draw,” kata Ervan. “Besok saya akan diskusikan strategi dengan pelatih. Tapi karena kita menggunakan sistem Swiss jadi belum tau akan lawan siapa. Tapi saya punya waktu untuk bersiap,” kata pemain berusia 29 tahun itu. GM Novendra Priasmoro yang menang atas atlet tuan rumah percaya persiapan yg sudah dilakukan telah membuatnya tampil baik. “Game kedua sulit tali saya berhasil main tanpa beban. Saya rasa saya telah mempersiapkan diri dengan baik,” kata Novendra. Pada nomor individu putri Dewi Ardhiani mengatakan sedang beruntung ketika berhadapan dengan wakil Malaysia. “Semuanya saingan yang tangguh dan saya mengakui sedang beruntung pada game kedua. Saya akan mempersiapkan diri bersama pelatih untuk pertandingan besok. Jadi kita akan punya persiapan khusus,” kata Dewi. Senada dengan Dewi Ardhiani unggulan pertama Irine Kharisma juga setuju dengan pernyataannya. “Semua orang adalah ancaman. Mereka adalah perwakilan terbaik masing-masing negara. Mereka telah melalui kualifikasi untuk sampai disini. Jadi untuk tujuh putaran berikutnya saya tidak boleh lengah,” kata Irine. “Satu dari dua game yang dimenangkan sayangnya saya tidak bermain dengan baik. Tapi turnamen masih panjang apa pun bisa terjadi. Saya harus fokus, mengatur (strategi) kembali, dan mulai dengan lebih baik besok,” kata Irine.   Sumber: NOC

Timnas U-23 Paksa Timor Leste Angkat Koper dari SEA Games 2021.

QTim U-23 Indonesia menang 4-1 atas Timor Leste pada laga kedua Grup A cabang sepak bola SEA Games 2022 di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam (10/5). Awal babak pertama, Marc Klok menjatuhkan Mouzinho Barreto De Lima di kotak penalti dan mendapat kartu kuning. Mouzinho sendiri selanjutnya yang jadi eksekutor dan melepas sepakan ke arah kanan, namun kiper Ernando Ari Sutaryadi cermat membaca arah bola dan menepisnya. Di menit ke-15′, Egy Maulana Vikri mencatatkan namanya di papan skor. Syahrian Abimanyu melepas umpan lambung ke sisi kanan gawang Timor Leste dan disambut sundulan dengan Rizky Ridho. Bek asal Persebaya Surabaya itu mengarahkan bola ke depan gawang dan disambut dengan tembakan voli tanpa cela dari Egy. Kemudian tiga gol lainnya dilesakkan Witan Sulaeman menit ke-52’, 76’, dan Fachruddin Wahyudi Aryanto 58′. Sedangkan satu-satunya gol Timor Leste dicetak Mouzinho menit ke-69’. Bagi Garuda ini adalah kemenangan perdana setelah di pertandingan pertama kalah 0-3 Vietnam (6/5). Sebaliknya bagi Timor Leste menjadi kekalahan ketiga dan dipastikan mereka tersingkir. Laga pertama mereka Jumat (6/5) lalu, skuad asuhan Fabio Magrao kalah 0-4 dari Filipina dan di laga kedua kalah 2-3 dari Myanmar (8/5). “Di awal laga tim memang belum menunjukkan permainan yang bagus. Tetapi, perlahan namun pasti kita mulai bangkit dan mencetak 4 gol. Saya berharap permainan tim terus meningkat saat melawan Filipina dan Myanmar,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Iriawan juga berharap cedera Alfeandra Dewangga tidak parah. Pemain asal PSIS itu ditarik Shin Tae-yong di pertengahan babak kedua dan digantikan Firza Andika. “Melawan Filipina dan Myanmar kita harus menang untuk memastikan tiket ke semifinal. Saya yakin peluang kita terbuka lebar kalau melihat grafik tim ini yang terus meningkat,” imbuh Iriawan. Indonesia akan kembali memainkan pertandingan ketiga melawan Filipina (13/5) dan terakhir akan menghadapi Myanmar (15/5).   Sumber: PSSI

SEA Games 2021. Presiden Joko Widodo: Raih Prestasi Setinggi-tingginya

Saat pelepasan kontingen Indonesia di Istana Negara (9/5) Presiden Joko Widodo berharap tim Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam tetap menorehkan prestasi dengan raihan medali sebanyak-banyaknya meski dilakukan perampingan jumlah kontingen dari SEA Games sebelumnya. “Saya ingin kontingen yang sekarang, yang tadi disampaikan oleh Menpora lebih ramping. Tetapi kita semuanya, masyarakat Indonesia ingin kontingen ini meraih prestasi yang setinggi-tingginya, meraih medali yang sebanyak-banyaknya untuk mengharumkan nama negara kita, bangsa kita Indonesia,” kata Presiden Jokowi. Presiden mengatakan, pada SEA Games Singapura 2015 Indonesia berada di peringkat ke-5, kemudian SEA Games Malaysia 2017 di peringkat ke-5, dan SEA Games Filipina 2019 berada di peringkat ke-4. Presiden Jokowi menargetkan Indonesia bisa meraih prestasi lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada SEA Games di Singapura 2015 lalu, Indonesia meraih peringkat kelima. Kemudian saat penyelenggaraan SEA Games di Malaysia, Indonesia juga menempati posisi kelima. Sedangkan saat SEA Games 2019 di Filipina, Indonesia meraih peringkat keempat. “Kali ini kita semua ingin agar SEA Games ke-31 di Vietnam kita bisa masuk ke ranking ketiga, kedua, atau yang kesatu,” harap Jokowi. “Memang bukan hal yang mudah. Tetapi saya dengar bahwa seleksi telah dilakukan dengan baik dan kita harapkan prestasi itu betul-betul bisa menetas. Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, kontingen SEA Games ke-31 di Vietnam pada hari ini saya berangkatkan,” kata Jokowi. Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali yang ikut mendampingi Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini pihaknya menerapkan paradgima baru dalam pembinaan prestasi olahraga terutama setelah lahirnya UU Keolahragaan dan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dimana target utama pretasi olahraga adalah peringkat olimpiade sementara SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara. “Diharapkan dengan cara seperti ini, maka atlet yang diberangkatkan serta nomor pertandingan dari cabang olahraga yang diikuti benar-benar didasari dari track record catatan prestasi serta pertimbangan objektif lainnya. Bukan berdasarkan alasan subjektif,” ujar Menpora Amali.   Sumber: Kemenpora

Presiden Joko Widodo Melepas Tim Indonesia Menuju SEA Games 2021 

Senin (9/5) pagi Presiden Joko Widodo melepas Tim Indonesia menuju SEA Games 2021 Vietnam tahun 2022 di Istana Negara. Turut hadir Menpora Zainudin Amali para menteri kabinet, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, Ketua Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia SEA Games 2021 Vietnam Ferry J Kono serta para atlet tim SEA Games 2021. Dalam laporannya kepada Presiden Jokowi, Menpora Amali mengawali dengan menyampaikan terimakasih atas nama kontingen Indonesia karena telah berkenan menerima dan melepas secara resmi kontingen Indonesia. Kemudian, Menpora Amali menyampaikan bahwa pengiriman kontingen Indonesia SEA Games Vietnam 2021 berbeda dengan pengiriman atlet pada SEA Games Filipina 2019 yang lalu. Sebab, saat ini telah dilakukan perubahan mendasar yakni perubahan paradigma dalam pembinaan prestasi olahraga nasional. “Mempedomani arahan bapak Presiden pada peringatan Haornas ke-37 tahun 2020 yang lalu kepada kami dan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan review total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional. Maka, lahirlah Desain Besar Olahraga Nasional dan telah dikuatkan oleh Perpres nomor 86 tahun 2021 yang menjadikan target utama pembinaan prestasi olahraga nasional adalah peringkat Indonesia di tingkat dunia pada setiap olimpiade. Sedangkan Asian Games dan SEA Games ditempatkan hanya sebagai sasaran antara saja,” kata Menpora Amali Menurut Menpora Amali, dalam penentuan keikutsertaan kontingen Indonesia pada setiap multi event olahraga internasional didasarkan pada hasil rekomendasi tim review yang terdiri dari para akademisi, praktisi, perwakilan KONI dan perwakilan KOI yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mochammad Asmawi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). “Diharapkan dengan cara seperti ini, maka atlet yang diberangkatkan serta nomor pertandingan dari cabang olahraga yang diikuti benar-benar didasari dari track record catatan prestasi serta pertimbangan objektif lainnya. Bukan berdasarkan alasan subjektif,” harapnya Pada SEA Games 2021 kontingen yang berangkat berjumlah 776 orang, terdiri dari atlet 499 orang, ofisial 214 orang, pendamping 63 orang dengan mengikuti 318 nomor pertandingan dari 31 cabang olahraga. Jumlah ini jauh berkurang bila dibandingkan dengan kontingen Indonesia yang dikirimkan ke SEA Games ke-30 di Filipina tahun 2019 yang lalu yaitu 1304 orang, terdiri dari atlet 841 orang, ofisial 300 orang dan pendamping 163 orang. “Walaupun jumlahnya berkurang tetapi diharapkan tetap dapat menjadi tolak ukur pembinaan prestasi olahraga nasional,” ujar Menpora Amali. Sementara itu, dalam arahannya, Presiden Jokowi berharap meski dilakukan perampingan kontingen. Namun tetap meraih prestasi yang tinggi dan medali sebanyak-banyaknya untuk mengharumkan nama negara dan bangsa Indonesia. Presiden mengatakan, pada SEA Games Singapura 2015 Indonesia berada di peringkat ke-5, Kemudian SEA Games Malaysia 2017 di peringkat ke-5, dan SEA Games Filipina 2019 berada di peringkat ke-4. “Kali ini, kita semua ingin agar SEA Games ke-31 di Vietnam kita bisa masuk ke rangking yang ke-3, yang ke-2 atau yang ke-1. Memang, bukan hal yang mudah, tetapi saya dengar bahwa seleksi telah dilakukan dengan baik dan kita harapkan prestasi itu betul-betul bisa menetas,” ujar Presiden Jokowi. Sumber: Kemenpora

Asnawi Mangkualam Perkuat Lini Pertahanan Timnas U-23

Pemain belakang Tim U-23 Indonesia, Asnawi Mangkualam sudah bergabung di Vietnam untuk SEA Games 2021. Sebelumnya dia absen di laga perdana karena tenaganya dibutuhkan Ansan Greeners di Liga 2 Korea Selatan. Pemain 22 tahun sudah ikut latihan pada Minggu (5/5) di lapangan komplek Stadion Viet Tri. Namun, dia masih harus berlatih terpisah untuk fokus pemulihan. “Tentunya senang bisa kembali bergabung dengan teman-teman disini,” kata Asnawi. “Saya berharap semua pemain mempersiapkan diri lagi untuk laga selanjutnya, karena tiga pertandingan sisa sangat penting di penyisihan grup karena kami wajib memenangkan untuk melaju ke babak berikutnya,” lanjutnya. Asnawi juga memberikan kabar terbaru setelah alami cedera serius di laga terakhir bersama Ansan Greeners. Dari tayangan video, terlihat kaki eks PSM Makassar itu tertekuk setelah jatuh dengan tumpuan yang kurang sempurna. “Kondisi alhamdulillah baik. Mungkin ada sedikit rasa ganjal bagian engkel dan masih proses pemulihan. Semoga secepatnya bisa kembali pulih dan bermain. Tapi harapannya sudah main laga berikutnya,” imbuh Asnawi Mangkualam. Untuk lawan Timor Leste esok hari, Asmawi mengimbau agar Tim U-23 tidak meremehkan lawan. Semua tim yang ikut SEA Games 2021 sudah pasti lakukan persiapan dengan baik jadi harus diwaspadai. “Tentunya semua tim yang main di SEA Games ini pasti bagus. Kita tak bisa anggap remeh lawan. Yang penting semua pemain fokus, bisa konsentrasi untuk bisa menangkan laga karena lawan Timor Leste penting karena harus tiga poin supaya bisa lebih baik lagi di sisa laga,” tukas pemain asal Makassar tersebut.   Sumber: PSSI