Dari Pelataran Rumah, Marcella Mantap di Bulutangkis Wakili DKI ke Tingkat Nasional

Pebulutangkis tunggal putri Marcella Malinda mewakili DKI ke Tingkat Nasional di Yogyakarta, September 2018. (instagram)

Jakarta- Perawakannya mungil. Tapi soal kemampuan bermain tepok bulu angsa tak perlu diragukan. Lincah dan gesit di lapangan itulah sosok atlet muda bernama lengkap Marcella Malinda. Ia penyandang gelar pertama cabang olahraga bulutangkis di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMK Provinsi DKI Jakarta. Prestasi yang ciamik, membawa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Strada 1 Jakarta Pusat itu mewakili kontingen Ibukota berlaga di O2SN Tingkat Nasional di Kota Yogyakarta, September 2018. Sekalipun senang membawa nama DKI Jakarta ke pentas nasional, namun Marcella tak bisa menyembunyikan rasa takutnya. “Nervous, nanti disana (Yogyakarta) bagaimana? Belum tahu juga lawan-lawannya. Pasti bagus semua karena sudah terpilih mewakili daerah masing-masing,” terang anak pertama dari dua bersaudara. Baginya, ini adalah pengalaman pertama yang harus dipersiapkan dengan maksimal. Berlatih dan terus mengasah kemampuan jadi santapan wajib bagi juara dua Pekan Olahraga Pelajar Beregu Putri 2016 itu. “Ini pertama kali mewakili DKI ke tingkat nasioal. Terakhir cuma tingkat Provinsi. Harus lebih giat lagi latihan dan fokus untuk hasil yang diinginkan,” sambung anak pasangan Suhariyanto (ayah) dan Meliana (ibu). Ketertarikan Marcella dengan bulutangkis bermula dari keisenganya bermain dipelataran rumah bersama sepupunya, Clara Putri. Akibat keseringan mencoba, ia jatuh cinta pada olahraga bulutangkis. “Main bulutangkis itu mulai kelas 7. Tadinya coba-coba sama Cici (kakak sepupu). Terus dicoba main ke tempat latihan. Lama-lama suka main bulutangkis,” beber juara satu Sanyo Cup Beregu Putri 2014. Keinginan Marcella menekuni bulutangkis sempat tak mendapat restu dari kedua orang tuanya. Namun, keseriusan dan tekad remaja putri berusia 16 tahun itu, membuat hati kedua orang tuanya luluh. Kini, pemilik tinggi 160 centimeter itu makin mantap meniti karier di bidang olahraga yang sangat populer di masyarakat Indonesia. “Main bulutangkis itu keinginan saya sendiri. Dan, diawal-awal sempat nggak didukung sama orang tua. Padahal, Papa pemain bulutangkis, juga dengan Kakek,” tukas kakak dari Natashia Malinda. Soal idola, ia mengagumi pebulutangkis tunggal putri asal China Taipeh, Tai Tzu Ying dan Ratchanok Intanon (Thailand). Menurutnya, kedua pemain ini punya pukulan bola yang bagus dan semangat tinggi. “Yang pasti kedua pemain ini memiliki mental juara. Itu yang sangat penting bagi seorang pemain,” tegas juara satu O2SN Tunggal Putri Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara 2016. Di Tanah Air, Marcella menyukai peraih medali emas Barcelona 1992, Susi Susanti. Bermain ulet, langkahnya yang cepat jadi alasan ingin mengikuti jejak legenda asal Kota Tasikmalaya, Jawa Barat itu. “Ingin banget bisa nurunin cara mainnya Susi Susanti. Dia itu kuat main rally. Nah, saya terkadang tak sabaran, kalau ada kesempatan saya pasti main serang,” urai remaja berkulit kuning langsat. Jalan yang ditempuh memang masih panjang. Ia membentang asa kelak membawa nama Indonesia ke tingkat ASEAN. “Saat ini latihan dan usaha yang giat serta doa. Tiap kesuksesan seseorang selalu ada doa yang menyertainya. Selanjutnya, biar Tuhan yang mengatur,” tutur Marcella. (Adt) Biodata Nama: Marcella Malinda Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 7 Juni 2002 Sekolah : SMK Strada 1, Jakarta Pusat Kelas : 10 Hoby : Badminton Nama Ayah : Suhariyanto Nama Ibu : Meliana Saudara Kandung : Natashia Malinda Instagram : @marcella_malinda Tinggi : 160 Cm Prestasi : 1. Juara 2 POR CC 25 Beregu Putri (2014) 2. Juara 1 Sanyo Cup Beregu Putri (2014) 3. Juara 1 O2SN Tunggal Putri Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara (2015) 4. Juara 1 POR CC 26 Beregu Putri (2015) 5. Juara 1 O2SN Tunggal Putri Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara (2016) 6. Juara 2 Pekan Olahraga Pelajar Beregu Putri (2016) 7. Juara 1 ASTEC Mix Double (2016) 8. Juara 1 Methodist Ganda Putri (2016) 9. Juara 1 SMAK 6(Rapshody) Tunggal Putri (2017) 10. Juara 1 O2SN Tingkat Provinsi DKI Jakarta (2018)

Resmi Dikukuhkan, 10 Atlet DKI Jalani TC O2SN Tingkat Nasional Yogyakarta

Resmi-Dikukuhkan,-10-Atlet-DKI-Jalani-TC-O2SN-Tingkat-Nasional-Yogyakarta

Jakarta- Sebanyak 10 atlet resmi dikukuhkan mewakili DKI Jakarta ke ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Nasional di Yogyakarta, 16-22 September 2018. Lima atlet putra dan 5 putri dari lima cabang olahraga, akan segera menjalani Training Center (TC) guna meraih hasil terbaik di ajang tahunan itu. “Training Center sudah kami rencanakan. Kami akan tunjuk sekolah tertentu yang memiliki peralatan dan venue yang memadai,” ujar Waluyo Hadi, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, usai pengukuhan atlet O2SN SMK Provinsi DKI Jakarta di SMKN 57 Jakarta Selatan, Rabu (14/3). Waluyo mengatakan beberapa sekolah dijadikan sport center cabang olahraga (cabor) yang dilombakan dalam O2SN, karena memiliki infrastruktur yang memadai. Seperti cabor bulutangkis, memakai venue SMKN 29 Jakarta sebagai sport center. Ia mengatakan pihaknya juga telah membentuk tim trainer dan tim pelatih, yang dipilih dari guru-guru terbaik di DKI Jakarta, dari masing-masing cabang olaharaga yang dilombakan di ajang O2SN. “Mereka siap memberi pembinaan dan pelatihan hingga menuju tingkat nasional. Meskipun masih banyak waktu untuk menuju ke tingkat nasional, bukan berarti kami bisa santai,” sambungnya. Waluyo berharap capaian para atlet pada tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. “Dari sisi ekspektasi, tahun lalu jauh di bawah harapan. Kami hanya meraih satu medali dari cabang karate putri, dan yang lain kami belum meraih juara,” ungkapnya. “Alhamdulliah dari record data, kualitas atlet yang sekarang lebih baik. Untuk itu target kami minimal diposisi 3 besar. Kami tak ingin terlalu jauh, dan berusaha untuk realistis,” tutup Waluyo. (Adt) Atlet yang Mewakili DKI ke Tingkat Nasional : Cabang Renang : 1. Reyvan Anwar (SMKN 51) Jakarta Timur 2. Adela Sari (SMKN 60) Jakarta Barat Cabang Bulutangkis : 1. Dimas Agus Suryadi (SMK PGRI 20) Jakarta Timur 2. Marcella Malinda (SMK Strada 1) Jakarta Pusat Cabang Atletik : 1. Agung Subekti (SMK Negeri 16) Jakarta Pusat 2. Zefanya Armania (SMK ST Theresia) Jakarta Pusat Cabang Pencak Silat : 1. Aldi Firmansyah ( SMKN 39) Jakarta Pusat 2. Nur Alamsari (SMKN 1) Jakarta Pusat Cabang Karate : 1. Indra Lukman (SMK Telkom Shandy Putra) Jakarta Barat 2. Selma Hazizah (SMK Pelayaran Djadajat) Jakarta Utara

Demi O2SN Tingkat Nasional, Pencak Silat DKI Siap Digembleng Pelatih Nasional

Pencak-silat-DKI-butuh-kerja-keras-menghadapi-persaingan-O2SN-Tingkat-Nasional-di-Yogyakarta-September-2018.-Adt-NYSN

Jakarta- Hasbiallah, Penanggung Jawab Pencak Silat (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) SMK Provinsi DKI Jakarta, mengaku cabang pencak silat butuh kerja keras untuk bisa bersaing di ajang O2SN Tingkat Nasional di Kota Yogyakarta, September 2018. “Melihat hasil dari pertandingan O2SN Tingkat Provinsi DKI Jakarta, saya pikir sangat berat pencak silat bisa meraih juara umum atau minimal mendapatkan medali. Sebab, pencak silat itu harus bisa memainkan nomor tunggal dan tanding. Jadi harus bisa kedua-duanya,” ujar Hasbi, Jumat (9/3). “Meski ada atlet juara satu di tunggal, belum tentu dia lolos mewakili DKI ke tingkat nasional, begitu juga di tanding. Justru atlet yang juara dua di tunggal, lalu juara dua di tanding, mereka yang lolos. Karena bisa kedua-duanya, dan secara poin itu lebih tinggi nilainya,” sambungnya. Ia menegaskan untuk bisa meraih hasil yang diharapkan para atlet yang terpilih mewakili Provinsi DKI Jakarta ke tingkat nasional harus berlatih ekstra keras. Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan peran serta pengurus besar (PB) pencak silat untuk bisa memoles kemampuan para atlet. “Beberapa waktu lalu, kami sempat bertemu dengan meraka yang pernah juara umum DKI tahun 2006, saat para juara-juara itu dilatih oleh masing-masing PB, dan meraih hasil yang baik,” cetusnya. “Pesilat wakil DKI akan kami serahkan ke PB IPSI, untuk dilatih agar kemampuan mereka lebih bagus dan fokus. Di PB ada pelatih dan atlet-atlet nasional, sehingga bisa maksimal dan meraih medali,” tutup pria yang juga menjabat sebagai guru Pendidikan dan Jasmani (Penjas) SMK Amaliyah, Jakarta Selatan itu. (Adt) Atlet Pencak Silat DKI : Putra : 1. Aldi Firmansyah (Juara 1/Poin 40) – SMKN 39, Jakarta Pusat 2. Daffa Abigail Erza (Juara 2/Poin 36) – SMK 3 Perguruan Cikini, Jakarta Pusat 3. Muhammad Ramadhan (Juara 3/Poin 34) – SMKN 1, Jakarta Pusat 4. Tisa Aditya (Harapan 1/Poin 29) – SMKN 24, Jakarta Timur 5. Chandra Aditya Pratama (Harapan 2/Poin 20) – SMKN 26, Jakarta Timur 6. Garang Adi Permana (Harapan 3/Poin 18) – SMKN 56, Jakarta Utara Putri : 1. Nur Alamsari (Juara 1/Poin 27) – SMKN 1, Jakarta Pusat 2. Aulia Rahma Anasya T (Juara 2/Poin 26) – SMKN 21, Jakarta Pusat 3. Salsabila Ardianti (Juara 3/Poin 25) – SMKN 4, Jakarta Utara 4. Putri Anistya Icha (Harapan 1/Poin 25) – SMKN 11, Jakarta Barat 5. Nurul Fadhilah (Harapan 2/Poin 23) – SMKN 58, Jakarta Timur 6. Wulan Oktaviani (Harapan 3/Poin 22) – SMK 13, Jakarta Barat

Strategi Efektif, Indra Jawara Karate Nomor Kata O2SN SMK Provinsi DKI Jakarta

Indra Lukman juara kata perorangan putra O2SN SMK DKI Jakarta. (Adt/NYSN)

Jakarta- Indra Lukman, wakil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Telkom Shandy Putra, Jakarta Barat, berhasil menjadi jawara nomor kata perorangan putra di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMK Provinsi DKI Jakarta. Event ini dihelat di SMKN 57 Jakarta Selatan, Kamis (8/3). Ia mengalahkan Muhammad Pajri, wakil SMK Jayawisata 2, Jakarta Timur, dengan skor telak 5-0. “Strateginya itu kalau lawan tampil bagus, maka saya main Kata yang lebih tinggi. Tapi,kalau lawan tampil jelek, saya main bawah dulu. Mungkin tadi strategi saya efektif Karena pas latihan saya lihat lawan itu bagus. Saya malah mikir bakal kalah,” ujar Indra usai pertandingan. Mewakili Provinsi DKI Jakarta di ajang O2SN Tingkat Nasional di Yogyakarta, September mendatang, Indra berharap bisa tampil lebih baik, dan meraih juara nasional. “Tahun lalu untuk tingkat nasional di Medan (Sumatera Utara) saya ikut. Tapi hasilnya mengecewakah. Mudah-mudahan dengan latihan terus dan persiapan yang matang, saya bisa memberikan yang terbaik untuk DKI Jakarta, dan juara,” cetusnya. Sementara, di nomor kata perorangan putri, Fahra Fadyla, wakil SMKN 21, Jakarta Pusat, sukses meraih juara usai mengalahkan wakil SMKN 7, Jakarta Timur, Roidatul Fauziah, dengan skor 5-0. “Dalam pertandingan tadi saya berusaha memberikan yang terbaik. Apapun hasilnya baik menang atau kalah saya sudah siap menerima. Yang penting sabar dan jangan goyang saat tampil. Dan, Alhamdulillah saya bisa menang,” cetus Fahra. (Adt) Hasil Pertandingan : Kata Putra : 1. Indra Lukman (SMK Telkom Shandy Putra) Jakarta Barat 2. Muhammad Pajri (SMK Jayawisata 2) Jakarta Timur 3. Erza Rifqi Apriansyah (SMK Budi Asih) Jakarta Selatan Kata Putri : 1. Fahra Fadyla (SMKN 21) Jakarta Pusat 2. Salma Hazizah M (SMKP Djadajat) Jakarta Utara 3. Roidatul Fauziah (SMKN 7) Jakarta Timur Kumite Putra : 1. Septian S (SMKN) Jakarta Pusat 2. M. Arsha (SMK Al Wasliyah) Jakarta Timur 3. Indra Lukman (SMK Telkom Shandy Putra) Jakarta Barat Kumite Putri : 1. Salma Hazizah (SMKP Djadajat) Jakarta Utara 2. Roidatul Fauziah (SMKN 7) Jakarta Timur 3. Intan Pitalokasari (SMK Islam ‘AA’) Jakarta Barat

Duel Ketat, Reyvan Kampiun Renang O2SN SMK Provinsi DKI Jakarta

Cabang olahraga renang dalam event O2SN Tingkat Provinsi DKI Jakarta. (disdik DKI)

Jakarta- Persaingan ketat tersaji di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi DKI Jakarta, di Kolam Renang, Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (7/3). Reyvan Anwar, wakil SMKN 51 Jakarta Timur, berhasil meraih gelar juara putra usai menyingkirkan pesaingnya dati SMK Grafika Yayasan Lektur Jakarta Selatan, M. Rahul Amanda Syah. Zulkarnain, Guru Pendidikan Jasmani (Penjas) SMKN 51 Jakarta Timur, mengatakan persaingan anak didiknya di ajang O2SN kali ini ketat. Sebab, menurutnya, lawan yang dihadapi merupakan juara pada tahun lalu. “Sangat ketat, apalagi yang menjadi juara kedua merupakan juara bertahan tahun lalu. Dan, saya melihat hampir disemua nomor, Reyvan juara satu. Harapan saya, Reyvan bisa berprestasi di tingkat nasional,” ujarnya. “Dari limit yang dihasilkan selama latihan, ya sudah sesuai. Reyvan latihannya sangat ketat. Dengan waktu tersisa tiga bulan jelang O2SN Tingkat Nasional di Yogyakarta, kami akan terus poles kemampuannya,” tambahnya. Terpisah, Suyamti, Penanggung Jawab Renang Putri, mengungkapkan potensi yang diperlihatkan para siswa dalam ajang ini sangat luar biasa. Meski, sebenarnya di SMK tak boleh ada kegiatan renang, namun para siswa berhasil menunjukkan kemampuan dan bakat yang dimiliki di ajang ini. “Jadi mereka yang masuk di ajang ini adalah anak-anak yang mandiri, yakni berasal dari klub renang di wilayah masing-masing. Dan potensi mereka itu luar biasa untuk mewakili DKI Jakarta ke tingkat nasional,” urai Suyamti, yang juga Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 51 Jakarta Timur. Sementara, Ramli, Penanggung Jawab Renang Pria, menjelaskan ajang ini bisa dijadikan sarana untuk para siswa meraih prestasi sebagai bekal untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi. “Jika berprestasi maka keuntungannya untuk siswa itu sendiri. Dengan bakat dan prestasi maka bisa lebih mudah masuk ke perguruan tinggi. Bisa gratis atau mendapat prioritas penerima beasiswa,” beber Kepala Sekolah di SMKN 54 Jakarta Pusat itu. (Adt) Daftar Pemenang Renang : Putra : 1. Reyvan Anwar (SMKN 51) Jakarta Timur 2. M. Rahul Amanda Syah (SMK Grafika Yayasan Lektur) Jakarta Selatan 3. Ikhsan Setiawan (SMKN 61) Kepulauan Seribu 4. Rizky Maulana (SMKN 3) Jakarta Pusat 5. M. Fauzan Putra (SMK Perguruan Cikini) Jakarta Utara 6. Rian Murti (SMK Telkom Shandy Putra) Jakarta Barat Putri : 1. Adela Sari (SMKN 60) Jakarta Barat 2. Idelia Regina Fortunata (SMK Pelayaran Jalasena) Jakarta Utara 3. Clara Jean Soewidja (SMK St Theresia) Jakarta Pusat 4. Marcela Yolanda (SMK Tarakanita) Jakarta Selatan 5. Jennifer (SMK Sahid) Jakarta Timur 6. Zahra Antikah Bilqis (SMK Kesehatan Global Cendekia) Jakarta Utara

Tampil Tenang, Dimas Juara Tunggal Putra O2SN SMK Provinsi DKI Jakarta

Pebulutangkis-tunggal-putra-Dimas-Agus-Suryadi-berhasil-mengalahkan-Alvin-Rayhan-di-ajang-O2SN-Tingkat-DKI-Jakarta.-Adt-NYSNMedia

Jakarta- Pebulutangkis tunggal putra wakil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 20 Jakarta Timur, Dimas Agus Suryadi, meraih gelar juara di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Provinsi DKI Jakarta, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (7/3). Ia sukses menyingkirkan wakil SMKN 15 Jakarta Selatan, Alvin Rayhan, dua gim langsung, dengan skor 21-12, 21-17. “Gim pertama saya main terburu-buru. Di gim kedua saya coba rubah strategi, karena lawan main menyerang, maka saya banyakin main bola turun, dan itu berhasil,” ujar Dimas, usai pertandingan. Dimas menyebut tak ada instruksi khusus dari pelatih di partai pamungkas itu. “Instruksi khusus itu tidak ada. Saya diminta untuk bermain tenang, dan sebisa mungkin untuk jangan banyak membuang bola, karena tahu tipe dia itu mainnya nyerang,” sambungnya. Sementara, di sektor tunggal putri, wakil SMK Strada I Jakarta Pusat, Marccella Malinda, sukses menjadi kampiun usai menaklukkan wakil SMK Kasih Ananda Jakarta Utara, Viyati Alfiani Dianty, dua gim langsung, dengan skor 22-20, 21-11. “Target pribadi harus menang, sehingga saya berusaha keras untuk mencapainya. Kemudian saya juga mengikuti instruksi dari pelatih supaya bermain lebih tenang, fokus, dan jangan kebawa emosi,” tukasnya. “Kalau untuk lawan sebenarnya mainnya bagus, tapi karena mengikuti irama permainan saya, sehingga lawan mainnya jadi kurang fokus. Ini menjadi keuntungan buat saya sehingga bisa ambil poin dan menang di pertandingan ini,” jelas Marccella. (Adt) Daftar Pemenang: Tunggal Putra : 1. Dimas Agus Suryadi (SMK PGRI 20) Jakarta Timur 2. Alvin Rayhan (SMKN 15) Jakarta Selatan 3. Austin Nathanael (SMK Strada I) Jakarta Pusat 4. Rafi Indrajati (SMK Bina Insan Mandiri) Jakarta Barat Tunggal Putri : 1. Marccella Malinda (SMK Strada I) Jakarta Pusat 2. Viyati Alfiani Dianty (SMK Kasih Ananda) Jakarta Utara 3. Tia Safitri (SMKN 43) Jakarta Selatan 4. Risnu Mahesa Putri (SMK Sekesal) Jakarta Pusat

Ratusan Siswa Bersaing di O2SN Tingkat Kecamatan Jatiuwung

O2SN-Kecamatan-Jatiuwung

Tangerang-Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau O2SN merupakan ajang untuk menyakurkan bakat bagi para pelajar baik itu SD, SMP maupun SMA. Ajang O2SN juga, ajang berkelanjutan dari mulai tingkat Kecamatan, Provininsi dan Nasional. Kini, dimulai dari tingkat Kecamatan yang berada di Tangerang, tepatnya Kecamatan Jatiuwung. Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) baik negeri maupun swasta ikuti O2SN yang berlangsung di GOR Jatiuwung dan di buka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman, Selasa (23/1). Terdapat delapan cabang olahraga yang diperlombakan diantaranya pencak silat, karate, sepak bola mini, catur, renang dan bulutangkis. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman mengatakan, O2SN merupakan tempat yang tepat bagi pembentukan mental siswa. “Sejak dini kita latih pelajar terutama mentalnya, semakin banyak latihan dan bertanding akan semakin baik mentalnya,”ucap Abduh, Selasa (23/1). Di tahun sebelumnya, karate mampu menembus babak Nasional. Abduh pun berharap, kali ini bisa mencetak banyak atlet berprestasi. “Untuk menjadi juara nasional ya kita harus juara dulu di Banten, kita harap melalui O2SN Kecamatan dapat melahirkan bibit atlet andal sehingga kita bisa menjadi juara di Banten,” tukasnya. Sementara itu, Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pendidikan Kecamatan Jatiuwung, Maramis Ahmadi mengatakan, 24 sekolah dari ratusan siswa beradu untuk mencari yang terbaik dengan sportif. “Ada 24 sekolah baik negeri maupun dan swasta yang berpartisipasi, Diharapan memperoleh prestasi yang bagus diajang ini,” ujar Ahmadi. Cabor catur dan sepak bola mini serta karate menjadi cabor yang diunggulkan untuk bisa berprestasi sampai dengan tingkat Nasional “Karate sudah sampai nasional kami harap juga diikuti cabor lainnya,” katanya. (pah)

Walaupun Kalem Di Sekolah, Remaja Ini Ganas Di Matras Saat Menampilkan Bela Diri Taekwondo

arya-taekwondo

SERPONG – Taekwondo merupakan olahraga yang menggabungkan ketangkasan tangan, kaki dan pergerakan tubuh. Seni bela diri ini, berasal dari Korea. Meski berasal dari Korea, bela diri taekwondo juga di gemari oleh masyarakat Indonesia mulai dari semua kalangan. Tak terkecuali, para pelajar Indonesia. Seperti yang di geluti oleh atlet taekwondo, Arya Danu Susilo yang masih duduk di bangku SMP Negeri 1 Tangsel, Sudah mulai mengenal olahraga bela diri taekwondo sejak duduk di kelas 4 SD. Bermula melihat teman yang berlatih, Arya kemudian langsung tertarik untuk mencoba olahraga yang beresiko cedera ini. “Waktu pas main dirumah, ada temen yang lagi latihan taekwondo. Aku liatin gerakannya, kok kayanya seru dan dari situ aku langsung tertarik buat gelutin olahraga taekwondo,” ujar Arya kepada reporter nysnmedia.com. Arya sapaan akrabnya, Siswa kelas 8 ini, sempat menerima tendangan keras ke arah hidungnya disaat latihan dan mengeluarkan darah. Namun, tendangan tersebut tak membuat Arya kapok. Justru, makin tertantang untuk terus berlatih dan berlatih. “Ini memang resiko yang aku terima, malah saat hidung aku berdarah, orangtua aku semakin mendukung untuk terus berlatih dan berprestasi di bidang bela diri taekwondo,” terangnya. Benar saja, berbagai prestasi sudah Arya raih diantaranya. – Juara 1 Banten Open – Juara 1 O2SN tingkat Kota Tangsel – Juara 2 Budi Luhur Cup Remaja kelahiran Jakarta, 29 Februari 2004 yang terbilang pendiam dan pemalu ini, sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaran Baraduta Cup dan Kejuaran di Solo kategori under 55kg. Namun, jika sudah berdiri di atas matras, sosok pendiam dan pemalu berubah menjadi sangar. (pah/adt)

Dipercaya Dapat Menstimulasi Otak, Axel Berhasil Raih Juara 1 Olahraga Catur Dalam Kejurda Banten 2017

Alex-Catur

Olahraga otak yang satu ini sering di kaitkan dengan permainan strategy perang dengan cara korban mengorbankan, namun ternyata olahraga catur juga mengajarkan cara meminimalisasi pengorbanan dalam bertahan ataupun pada saat menyerang. Axel Stephen merupakan siswa SMAN 2 Tangsel kelas X, dirinya tak lain atlet catur yang tergabung dalam 2 club olahraga catur, yaitu BSD chess club dan Percasi Tangsel. Mengikuti olahraga catur sejak 6 tahun yang lalu membuat Axel sudah sangat berpengalaman dalam bidang olahraga catur tersebut. Terbukti dengan berbagai prestasi yang telah ia raih, diantaranya: 1. Juara 1 dalam Kejurda Banten 2016 2. Juara 1 dalam Kejurda Banten tahun 2017 3. Juara 1 dalam O2SN tingkat SMP 4. Juara 2 dalam O2SN tingkat SMP Ditanya mengapa tertarik dengan olahraga catur, Axel menjawab, “Saya tertarik dengan olahraga catur karena dapat menstimulasi, strategic is fun.” ujar Axel Sebagai manusia pada umumnya, remaja yang satu ini juga pernah merasakan kejenuhan dalam menekuni olahraga catur yang sangat menguras pikiran. “Terkadang saya merasa bosan dalam berlatih, namun keluarga saya sangat mendukung segala perjuangan saya sampai dapat berprestasi, terutama ayah saya yang sangat berperan dan selalu mendampingi saya.” ujar Axel. Axel juga mengatakan kepada NYSN, bahwa ia bercita-cita menjadi Sarjana Teknologi Pangan, dan tetap menjadikan olahraga catur sebagai hobbynya. Dan sedikit pesan dari Axel kepada pembaca NYSN jangan pernah menyerah walupun dalam keadaan kalah sekalipun. “Keep spirit, don’t give up even when get loser.” pesan Axel.(crs/adt)

Menguasai Skill Olahraga Karate, Pemudi Ini Malah Ingin Menjadi Artis

karate-reza

Setelah berhasil mengembangkan olahraga karate, negeri sakura ini yang juga mendapatkan julukan negeri matahari terbit. Yang berhasil mempromosikan tangan kosong adalah senjata ampuh dalam melumpuhkan lawan. Reza Benny Zafira adalah salah satu atlet karate yang berprestasi dan berpotensi, selain itu ia juga merupakan siswi kelas X di SMAN 2 Tangsel. Mengikuti jejak sang kakak sebagai atlet karate, Reza, sapaan akrabnya, telah mengikuti serta menjuarai berbagai kejuaraan karate, dan prestasi-prestasi tersebut antara lain: 1. Juara 3 Nasional SBY Cup 2010 2. Juara 2 Nasional SBY Cup 2012 3. Juara 1 se Jawa – Bali IPB Cup 2012 4. Juara 2 Kejuaraan nasional 2015 5. Juara 3 tingkat Provinsi O2SN 2015 6. Juara 3 tingkat Provinsi O2SN 2016 7. Juara 3 Nasional 2017 Lumban Tobing 8. Juara 2 Porprov 2017 Reza memaparkan awal ia menggeluti olahraga karate semenjak umur 5 tahun. “Saya ikut karate sejak umur lima tahun, kelas satu SD. Awalnya karena melihat kakak pertama saya, dari situ saya tertarik untuk ikut karate sampai sekarang.” ujar Reza. Reza mengatakan, dirinya sempat mengalami cidera di kakinya ketika sedang berlatih, yang menyebabkan ia tidak bisa maksimal lagi dalam berlatih karate. “Saya mengalami cidera di kaki pada saat sedang menjalankan sebuah latihan melompat. Saya sudah mengalami cidera tersebut selama kurang lebih dua tahun. Itu sangat membuat saya gampang menyerah dan ingin berhenti berlatih, apalagi saya sudah mengikuti karate hampir sepuluh tahun lamanya.” Kata Reza, yang mengakui bahwa dirinya selalu didampingi dan di semangati oleh orang tua dan pelatihnya. Reza juga memiliki cerita yang selalu diingatnya ketika mengikuti sebuah kejuaraan karate di Bali. “Ketika saya mengikuti Kerjurnas di Bali tahun 2012, kebetulan disana saya termasuk atlet paling muda yang mengikuti Kejurnas tersebut. Kebetulan juga pada saat kejurnas tersebut, banyak TNI yang menjadi peserta dari tim Banten. Jadinya saya seperti seorang anak atau adik yang disayangi oleh para TNI tersebut.” ungkap siswi kelahiran Tangsel, 13 Desember 2002 tersebut. Ketika membicarakan tentang cita-citanya, Reza mengakui bahwa ia ingin menjadi seorang artis. Tetapi jika dirinya bisa menjadi seorang atlet profesional, maka ia akan memilih profesi tersebut. “Tidak ada kesuksesan jika tidak disertai dengan berusaha dan berdoa. Jangan menyerah jika kalian belum mencapai prestasi yang kalian inginkan. Buatlah orang tua, teman-teman, sekolah dan guru bangga atas prestasi mu. Dan selalu ingat bahwa Tuhan selalu ada disamping kita.” tutupnya.(crs/adt)

Remaja Ini Berhasil Membawa Piala Karate Dari Switzerland

Nandra (Kedua dari kiri) saat juara 1 di Basel Open Master di Swiss

Karate merupakan olahraga bela diri yang berasal dari Jepang. Olahraga tersebut sudah berkembang di era modern saat ini. Sudah banyak karateka-karateka bangsa Indonesia yang mengukir banyak prestasi dalam ajang kejuaraan. Salah satunya adalah Nandra Ahmad Saputra (16), siswa SMAN 1 Tangsel yang tergabung dalam club karate Gabdika Shitoryukai. Beberapa prestasi Nandra dalam karate yaitu: Juara 1 kata perorangan cadet putra dan juara 3 kumite -55 kg cadet putra di kejuaraan internasional Basel Open Master (BOM) di Basel Switzerland 2016 Juara 1 kata perorangan putra di O2SN nasional tingkat SMP 2016 Juara 1 kata beregu dan juara 1 kumite -50 kg cadet putra dikejurnas Gabdika shitoryukai di Batam Juara 1 kata dan juara 1 kumite -55 kg putra perorangan cadet putra di kejurnas gabdika di Jakarta. Sementara itu Nandra juga menambahkan kepada NYSN bahwa orang tuanya selalu mendukung kegiatannya.(4/7) “Orang tua saya selalu mendukung segala kegiatan saya asalkan tidak mengganggu kegiatan belajar, termasuk karate, mereka sangat mendukung.” ujar Nandra yang telah berlatih karate sejak kelas 3 SD. Nandra juga mengatakan kepada NYSN bahwa ia terus berjuang untuk meraih impian setinggi-tingginya dan selalu bersemangat dalam berlatih karate. “Saya selalu berusaha fokus dalam berlatih dan selalu mendengarkan masukan dari pelatih saya, Senpai R. Sukma Aji Abimanyu, SH. Pelatih pasti menggendong saya ketika saya menang dalam kejuaraan.” lanjutnya. Berbagai prestasi yang sudah diraih oleh Nandra bukan berarti dirinya tidak pernah mengalami halangan dalam menjalankannya. Nandra pernah mengalami cidera keseleo 5 hari sebelum mengikuti kejuaraan internasional di Swiss. Bahkan 2 hari menjelang kejuaraan tersebut Nandra sempat terkena penyakit campak. “Tapi saya tahu bahwa saya mempunyai tanggung jawab. Saya tetap mengikuti kejuaraan dan alhamdulillah mendapatkan Juara satu kata perorangan cadet putra dan juara tiga kumite -55 kg cadet putra.” tutur pelajar yang mempunyai cita-cita menjadi TNI ini. Nandra berpesan, bila ingin meraih prestasi kita harus mempunyai semangat yang tinggi untuk berlatih dan berjuang, jangan berhenti untuk berlatih setiap saat mau di mana pun kita berada, jangan lupa untuk selalu berdoa dan beribadah kepada yang di atas, dan jangan berhenti untuk bemimpi. Kondisi fisik bagi Nandra juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Fisik harus sehat agar bisa berlatih dengan giat serta menjalankan pola hidup sehat. “Oh iya, jangan lupakan pelatih kita yang sudah mendidik kita dari awal berlatih karate. Kita yang tadinya tidak bisa apa-apa dan sampai menjadi seseorang yang berprestasi. Terakhir, terima kasih banyak untik pelatih saya R. Sukma Aji Abimanyu, SH yang sudah membimbing saya sampai menjadi seperti sekarang ini.” tutup Nandra.(crs/adt)

Kepiawaian Sherena Dalam bermain Bola Voli Membawa Timnya Menjadi Juara

Permainan olahraga dalam tim yang terdiri dari 6 orang dengan tumpuan utamanya adalah pada kekuatan tangan, lompatan dan kekuatan kaki lebih di kenal dengan sebutan bola voli. Olahraga ini menggunakan kedua tangan namun boleh juga menggunakan kaki pada saat yang dibutuhkan. Adapun perbedaan ada pada ukuran tinggi net, tinggi net putra adalah 2,43 meter dan untuk net putri adalah 2,24 meter atau terpaut sekitar 19 cm. Remaja belia yang bernama Sherena Arabella Chairunisya, yang lahir di jakarta, 19 juni 2003 ini sangat piawai memainkan bola seberat dari 260 sampai 280 gram. Atlet sekaligus kapten olahraga Voli bernama Sherena Arabella Chairu, mempunyai segudang prestasi di bidang olahraga tersebut. Sebagai kapten sekaligus pemain terbaik dalam tim nya, Sherena mengaku sangat mencintai olahraga voli. Remaja berusia 14 tahun tersebut berlatih voli sedari kecil, mengikuti jejak ayahnya yang juga mempunyai hobby bermain voli. “Menurut aku voli itu menarik karena bagaimana caranya kita itu harus benar-benar kerja tim, kompak dan lainnya karena voli itu kan olahraga kelompok bukan individual.” ujar Sherena. Sherena telah mengikuti beberapa kejuaraan diantaranga O2SN sampai tingkat nasional mewakili banten, juara 1 tingkat SMA mewakili sekolahnya se Kota Tangsel, juara 2 tingkat sekolah sejabodetabek, juara 2 di kejurda, kejuaraan tingkat SMP di Pandeglang, popda tingkat SMA di Pandeglang, juara 2 walikota cup Kota Tangerang, kejuaraan DPRD Kota Tangerang Selatan. Siswi yang akan naik kelas 3 SMP PGRI 1 Ciputat ini merupakan tim inti dalam tim volinya dan berada di posisi open spike dan quicker. Karena kemampuan terbaiknya, tidak heran Sherena menjadi kapten dan merupakan andalan bagi tim volinya setiap mengikuti kejuaraan. Sherena juga mengakui bahwa dirinya seringkali tertinggal pelajaran bahkan nilainya sempat menurun karena terlalu fokus latihan voli. Tetapi Sherena tetap berusaha untuk mengejar nilai-nilainya di sekolah. Walaupun pernah cidera di bagian ankle pada saat latihan, Sherena tetap nekad mengikuti latihan rutin saking tidak bisanya meninggalkan latihan tersebut. Karena bagi Sherena, berlatih Voli adalah hal yang bisa membuat dirinya menghilangkan penat. “Kalau mau sukses, berlatih terus jangan pernah menyerah, pokoknya jangan setengah-setengah deh, apalagi kalau sudah diberikan dukungan dan fasilitas dari orang tua, jangan sampai disia-siakan.” kata Sherena. Sherena memang sangat mencintai olahraga ini, ia mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya tidak akan pernah merasa bosan dengan voli dan akan terus mengejar cita-citanya menjadi atlet voli profesional untuk membanggakan kedua orang tuanya.(crs/adt)

Berkat Latihan 3 Kali Seminggu dan Berdoa, Adelia Yakin Menjadi Juara Lari

Bisa membakar banyak lemak, paru-paru dipaksa menghirup banyak udara, hingga ampuh menghilangkan stres, olahraga lari menjadi salah satu olahraga termurah hingga saat ini dan sangat simple melakukannya dimanapun. Dan ternyata lari juga merupakan latihan kardiovaskuler yang sempurna. Adelia Noviani, siswi kelas 8 di SMP N 10 Tangsel yang lahir di Jakarta, 2 November 2002, sangat berprestasi dalam olahraga lari. Pelajar yang biasa dipanggil Adelia ini sudah beberapa kali mengikuti kejuaraan lari. Dan prestasi terakhir yang berhasil di menangkan, Adelia meraih juara 2 dalam O2SN. Adelia mulai berlatih lari sejak kelas 7, tetapi ia menyukai olahraga lari sejak kecil. Biasanya, Adelia melakukan pemanasan dengan melakukan perenggangan otot kaki, push up, Scot jump, sit up, dan back up selama 10-15 menit. Siswi yang berlatih lari 3 kali seminggu ini mengatakan bahwa banyak saingan berat dalam kejuaraan, sehingga ia sempat merasa ingin menyerah karena kalah dalam salah satu kejuaraan yang diikutinya. Tetapi, karena dukungan dari orang-orang sekitarnya, Adelia kembali berjuang. Tidak lupa juga dengan terus berdoa. Adelia mengatakan kepada NYSN bahwa sang ayah sangat berperan dalam perjuangannya menjadi atlet lari. “Banyak saingan berat dalam kejuaraan lari, sehingga ia sempat merasa ingin menyerah karena kalah dalam salah satu kejuaraan yang diikutinya. Tapi sosok papa selalu support terus dan selalu nemenin aku latihan.” ujar Adelia. Pelajar yang memang bercita-cita menjadi atlet lari tersebut juga berpesan bahwa jika ingin bisa mencapai kesuksesan kita harus terus berjuang dan jangan patah semangat. (crs/adt)