Bungkam Exist Jakarta 3-0, PB Djarum Kudus Pertahankan Gelar Pembangunan Jaya Cup Junior 2018

PB Djarum Kudus akhirnya mempertahankan gelar kejuaraan bulutangkis nasional antar klub beregu junior 'Pembangunan Jaya Cup 2018’, di GOR Jaya Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, usai membungkam perlawanan PB Exist Jakarta, pada Sabtu (27/10), dengan skor telak 3-0. Ini gelar kedua bagi sang juara bertahan. (pbdjarum.com)

Ciputat- PB Djarum Kudus mempertahankan gelar kejuaraan bulutangkis nasional antar klub beregu junior ‘Pembangunan Jaya Cup 2018’, di GOR Jaya Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Bobby Setiadi dan kolega menjadi kampiun, usai membungkam perlawanan PB Exist Jakarta, pada Sabtu (27/10), dengan skor telak 3-0. Duet campuran Leo Rollycarnando/Indah Cahya Sari Jamil berhasil mencuri kemenangan dari wakil PB Exist Jakarta. Mereka menghentikan perlawanan Dejan Ferdinansyah/Nita Violina Marwah, dua gim langsung, dengan skor 22-20, 21-14, yang menelan waktu 50 menit. PB Djarum unggul 1-0. Klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah itu kembali memundi kemenangan lewat tunggal putra, Bobby Setiabudi. Turun di partai kedua, Bobby membutuhkan waktu 41 menit menaklukan Yonatan Ramlie, straight game, dengan skor 21-19, 21-14. Usai laga, Bobby mengaku senang karena bisa menyumbangkan poin bagi klubnya. “Bersyukur harapan itu di dengar. Lagi pula ini bisa dibilang laga penentu, karena di semifinal (ketemu PB Jaya Raya), tunggal putra dan putri belum kasih poin. Jadi mainnya semangat kasih yang terbaik,” ujar pemegang juara Wali Kota Surabaya Bank Jatim Victor Open 2017 itu, dikutip situs resmi PB Djarum, pada Sabtu (27/10). Bagi remaja kelahiran Situbondo, Jawa Timur, 22 Maret 2001 itu, kemenangan ini sekaligus ajang pembuktian bila dirinya bisa memberikan yang terbaik. PB Djarum Kudus mengunci kemenangan sekaligus mempertahankan gelar juara di partai ketiga, yang memainkan duet Daniel Martin/Leo Rollycarnando menuntaskan tugasnya dengan baik. Mereka meruntuhkan perlawanan Caesar Bagus Sadewa/Dejan Ferdinansyah, dalam drama tiga gim, dengan skor 21-15, 18-21, 21-18. “Alhamdulillah, senang dan bersyukur. Di 2017, saya dan Indah (Cahya Sari Jamil) juga sebagai penentu kemenangan. Dan, di 2018 ini, saya juga bisa kasih poin penentu buat klub,” tutur Leo. “Apalagi kejuaraan ini cukup melelahkan, dari Superliga Junior langsung kesini. Capek, tapi demi klub, saya coba lebih semangat dan hasilnya positif,” tambah pemain kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 29 Juli 2001 itu. Sementara itu, Pujiasto, Manajer Tim PB Djarum Kudus, mengungkapan kebahagiannya atas pencapaian anak didiknya. Menurutnya, bukanlah hal yang mudah karena lawan-lawan yang dihadapi memiliki materi pemain yang bagus. “Terima kasih untuk semua pemain atas kerja kerasnya selama pertandingan ini bergulir, khusunya semua atlet yang sudah berjuang sekuat tenaga,” tukas Pujiasto. Ini merupakan gelar kedua bagi sang juara bertahan, setelah Pembangunan Jaya Cup digelar pertama kali, pada 2016. Edisi tahun lalu, Djarum juga berhasil menghentikan Exist Jakarta di babak semifinal, dengan kedudukan akhir 3-1. (Adt)

Tekuk Mutiara Cardinal 3-1, Exist Jakarta Tantang Juara Bertahan Djarum Kudus di Final Junior Pembangunan Jaya Cup 2018

Putri Kusuma Wardani, wakil tunggal PB Exist Jakarta, akhirnya menjadi penentu kemenangan klubnya, usai sukses mengalahkan Saifi Rizka Nurhidayah (PB Mutiara Cardinal Bandung), 21-17, 19-21, 21-17. (Adt/NYSN)

Ciputat- PB Exist Jakarta mengunci tiket final kejuaraan bulutangkis nasional antar klub beregu junior ‘Pembangunan Jaya Cup 2018’. Mereka menyingkirkan PB Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat, di semifinal, pada Jumat (26/10), dengan skor 3-1. Di pertandingan lain, PB Djarum Kudus menembus partai puncak, usai menyingkirkan tuan rumah PB Jaya Raya Jakarta, dengan skor tipis 3-2. Putri Kusuma Wardani, wakil tunggal PB Exist Jakarta yang diturunkan pada partai keempat, menjadi penentu kemenangan klubnya. Namun, sukses dara kelahiran 20 Juli 2002 itu tak mudah. Menghadapi Saifi Rizka Nurhidayah, Putri dipaksa kerja keras melakoni pertarungan melelahkan tiga gim, selama 75 menit. Mampu memetik kemenangan di gim pertama, dengan skor 21-17, namun Putri justru tak berdaya di gim kedua. Ia takluk dengan skor 19-21. Pertandingan di gim ketiga pun juga berlangsung sengit. Bahkan kedua pemain kerap melakukan rally panjang. Melalui smash keras yang tak mampu dikembalikan Saifi dengan sempurna, membuat Putri berhasil menyegel kemenangan dengan skor 21-17. “Tadi, saya mainnya agak tegang. Mungkin karena kebawa pikiran, misalkan kehilangan satu poin, tapi yang ada dipikiran itu kayak hilang sampai lima poin. Jadi makin tegang kalau sampai banyak buang poin,” ujar Putri ditemui usai laga, di Gelanggang Olahraga (GOR), Jaya Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten itu. “Lawan juga memiliki kontrol serta motong bolanya bagus, jadi waktu gim ketiga, meski tegang menjelang akhir permainan, tapi saya berusaha main nekat saja,” lanjutnya. Runner-up Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier Jakarta Open 2018 itu berjanji akan tampil maksimal, jika dirinya dipercaya bermain di partai pamungkas. “Harapannya tampil maksimal dan menyumbang poin untuk tim. Semoga klub juara di kejuaraan beregu junior ini,” tambah Putri. Kemenangan PB Exist juga disumbang Yonathan Ramlie. Tungga putra yang memainkan partai kedua itu menekuk wakil PB Mutiara Cardinal Bandung Arya Kusuma, straight game, dengan skor 21-18, 21-17, selama 45 menit. Duet Caesar Bagus Sadewa/Dejan Ferdinansyah berhasil menambah keunggulan PB Exist. Mereka menghentikan Ari Kusuma/Bagas Febrian Sani, usai memainkan laga selama 39 menit, straight game, dengan skor 21-13, 21-13. Sedangkan satu-satunya kekalahan diperoleh dari dobel campuran yang memainkan Dejan Ferdinansyah/Nita Violina Marwah. Mereka takluk dari Alif Rafsyah Mauthuthihona/Rayhan Vania Salsabila, straight game, 20-22, 15-21, di partai pertama. Dan, partai kelima yang sejatinya mempertemukan ganda putri Nita Violina Marwah/Putri Syaikah Ulima Hidayat (PB Exist) dengan Amalia Cahaya Pratiwi/Rayhan Vania Salsabila, tidak dimainkan. Sementara itu, di partai semifinal lainnya, juara bertahan PB Djarum Kudus unggul lebih dahulu lewat Leo Rollycarnando/Indah Cahya Sari Jamil. Dobel campuran yang turun di partai pertama itu mampu membungkam wakil tuan rumah, Ghifari Anandaffa Prihardika/Dinda Dwi Chayaning, rubber game, 19-21, 21-16, 21-16. Pertandingan ini berlangsung 80 menit. PB Jaya Raya lalu mampu menyamakan kedudukan 1-1, setelah Karono menyingkirkan Muhammad Aldo Apriyandi dalam duel berdurasi 56 menit, straight game, dengan skor 21-16, 21-16. Diakui Karono, jika kondisi fisiknya masih kurang fit, namun sudah jauh lebih baik dibandingkan hari sebelumnya. “Saya bersyukur bisa memberikan poin untuk tim. Ini sesuai target pelatih,” ujar Karono. Ia menyebut kemampuan lawan seimbang dengan dirinya. “Kami sama-sama taruna, sehingga levelnya juga sama dengan lawan,” lanjutnya. Pada partai ketiga, duet Daniel Marthin/Leo Rollycarnando memperlebar jarak atas PB Jaya Raya menjadi 2-1. Daniel/Leo menang dalam duel ketat tiga gim dari Ferdian Mahardika Ranialdy/Ghifari Anandaffa Prihardika, dengan skor 21-16, 22-24, 21-19. Tunggal putri PB Jaya Raya Maharani Sekar Batari menyamakan kedudukan 2-2. Ia menyudahi Nandini Putri Arumni setelah unggul rubber game, dengan skor 21-16, 15-21, 21-19, selama 65 menit. Di partai kelima sekaligus penentuan, PB Djarum Kudus berhak melangkah ke partai final, usai wakilnya Indah Cahya Sari Jamil/Lisa Ayu Kusumawati memastikan kemenangan, straight game, dengan skor 21-19, 21-11, atas Lanny Tria Mayasari/Tryola Nadia. Pertandingan itu berlangsung dalam 35 menit. Laga puncak antara PB Exist dan PB Djarum Kudus bakal berlangsung pada Sabtu (27/10), mulai pukul 14.00 WIB. Dan, pertandingan PB Jaya Raya dengan PB Mutiara Cardinal Bandung yang memperebutkan posisi ketiga juga berlangsung pada hari yang sama, yakni mulai pukul 10.00 WIB. (Adt)

Tekuk FIFA BC 4-1, PB Jaya Raya Hadapi PB Exist Perebutkan Juara Grup Pembangunan Jaya Cup Junior 2018

Dobel Ferdian Mahardika Ranialdy/Viorel Joan Fernando (kaos hitam) memastikan PB Jaya Raya Jakarta menang 3-0 atas FIFA BC Sidoarjo usai menaklukan Muhammad Rafi Rabbani Putera/Raveno Bagas Prayoga, 21-11, 21-8. (Adt/NYSN)

Ciputat – PB Jaya Raya Jakarta berhasil meraih kemenangan kedua pada kejuaraan beregu campuran ‘Pembangunan Jaya Cup Junior 2018’, di Gelanggang Olahraga (GOR) Jaya Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (24/10). Mereka sukses menekuk FIFA BC Sidoarjo, Jawa Timur, dengan skor 4-1, pada pertandingan siang hari. Di pertandingan pertama yang berlangsung pagi hari, PB Jaya Raya Jakarta menumbangkan PB SGS PLN Bandung, Jawa Barat, dengan skor 5-0. Menjalani laga kontra FIFA BC Sidoarjo, empat wakil PB Jaya Raya Jakarta mampu meraih kemenangan dalam tempo kurang dari 30 menit. Di partai pertama, duet campuran Ghifari Anandaffa Prihardika/Dhea Bunga Anjani menuntaskan laga selama 20 menit kontra Deri Yulianto/Alfina Putri Nurmalitasari. Mereka menang dua gim langsung, dengan skor 21-15, 21-10. Muhammad Febriansyah, yang turun di partai kedua meraih kemenangan atas Alfian Ridlo Rabbany, dua gim langsung, dengan skor 21-12, 21-13, dalam duel berdurasi 26 menit. Di partai ketiga, dobel Ferdian Mahardika Ranialdy/Viorel Joan Fernando mampu menyegel kemenangan usai melewati pertarungan selama 20 menit. Dika/Viorel yang memastikan PB Jaya Raya Jakarta memetik kemenangan 3-0 atas FIFA BC Sidoarjo itu mengakhiri duel mudah dengan Muhammad Rafi Rabbani Putera/Raveno Bagas Prayoga, 21-11, 21-8. “Saya baru pertama kali main tadi. Karena Dika dipertandingan sebelumnya sama Daffa (Ghifari Anandaffa Prihardika). Main lepas saja dahulu sekalian nyocokin lapangan. Meskipun latihan disini, tapi kalau suasana pertandingan berbeda,” ujar Viorel usai laga. “Intinya memberikan yang terbaik untuk PB Jaya Raya. Semoga dipertandingan berikutnya bisa main bagus dan maksimal. Dan, yang paling penting step by step dulu,” lanjut remaja kelahiran Yogyakarta, 7 Juni 2000. Di partai keempat, Maharani Sekar Batari tak mendapatkan banyak kesulitan ketika berjumpa Fadilla Ridhatul Hayati. Maharani menelan waktu 24 menit untuk mengunci kemenangan, straight game, dengan skor 21-13, 21-10. Sayang, kemenangan beruntun PB Jaya Raya harus ternoda. Duet Dhea Bunga Anjani/Dinda Dwi Cahyaning tak berdaya kontra Annisa Mubarokah/Rakhmatul Fuadah, rubber game, 11-21, 21-10, 19-21, dalam waktu 52 menit. Berikutnya, PB Jaya Raya akan menghadapi PB Exist Jakarta di pertandingan ketiga babak penyisihan group A, pada Kamis (25/10). Duel itu sekaligus menentukan siapa yang nantinya menyandang juara dan runner-up group. (Adt) Hasil Pertandingan Pembangunan Jaya Cup Junior 2018, pada Rabu (24/10): Pertandingan Pagi: 1. PB Exit Jakarta vs FIFA BC Sidoarjo: 4-1 2. PB Jaya Raya Jakarta vs PB SGS PLN Bandung: 5-0 3. PB Djarum Kudus vs Daihatsu Candra Wijaya: 4-1 4. PB Mutiara Cardinal Bandung vs PB Victory Bogor: 5-0 Pertandingan Siang: 1. PB Djarum Kudus vs PB Victory Bogor: 3-1 2. PB Mutiara Cardinal Bandung vs Daihatsu Candra Wijaya: 3-1 3. PB Jaya Raya Jakarta vs FIFA BC Sidoarjo: 4-1 4. PB Exist Jakarta vs PB SGS PLN Bandung: 5-0

Kepiawaian Sherena Dalam bermain Bola Voli Membawa Timnya Menjadi Juara

Permainan olahraga dalam tim yang terdiri dari 6 orang dengan tumpuan utamanya adalah pada kekuatan tangan, lompatan dan kekuatan kaki lebih di kenal dengan sebutan bola voli. Olahraga ini menggunakan kedua tangan namun boleh juga menggunakan kaki pada saat yang dibutuhkan. Adapun perbedaan ada pada ukuran tinggi net, tinggi net putra adalah 2,43 meter dan untuk net putri adalah 2,24 meter atau terpaut sekitar 19 cm. Remaja belia yang bernama Sherena Arabella Chairunisya, yang lahir di jakarta, 19 juni 2003 ini sangat piawai memainkan bola seberat dari 260 sampai 280 gram. Atlet sekaligus kapten olahraga Voli bernama Sherena Arabella Chairu, mempunyai segudang prestasi di bidang olahraga tersebut. Sebagai kapten sekaligus pemain terbaik dalam tim nya, Sherena mengaku sangat mencintai olahraga voli. Remaja berusia 14 tahun tersebut berlatih voli sedari kecil, mengikuti jejak ayahnya yang juga mempunyai hobby bermain voli. “Menurut aku voli itu menarik karena bagaimana caranya kita itu harus benar-benar kerja tim, kompak dan lainnya karena voli itu kan olahraga kelompok bukan individual.” ujar Sherena. Sherena telah mengikuti beberapa kejuaraan diantaranga O2SN sampai tingkat nasional mewakili banten, juara 1 tingkat SMA mewakili sekolahnya se Kota Tangsel, juara 2 tingkat sekolah sejabodetabek, juara 2 di kejurda, kejuaraan tingkat SMP di Pandeglang, popda tingkat SMA di Pandeglang, juara 2 walikota cup Kota Tangerang, kejuaraan DPRD Kota Tangerang Selatan. Siswi yang akan naik kelas 3 SMP PGRI 1 Ciputat ini merupakan tim inti dalam tim volinya dan berada di posisi open spike dan quicker. Karena kemampuan terbaiknya, tidak heran Sherena menjadi kapten dan merupakan andalan bagi tim volinya setiap mengikuti kejuaraan. Sherena juga mengakui bahwa dirinya seringkali tertinggal pelajaran bahkan nilainya sempat menurun karena terlalu fokus latihan voli. Tetapi Sherena tetap berusaha untuk mengejar nilai-nilainya di sekolah. Walaupun pernah cidera di bagian ankle pada saat latihan, Sherena tetap nekad mengikuti latihan rutin saking tidak bisanya meninggalkan latihan tersebut. Karena bagi Sherena, berlatih Voli adalah hal yang bisa membuat dirinya menghilangkan penat. “Kalau mau sukses, berlatih terus jangan pernah menyerah, pokoknya jangan setengah-setengah deh, apalagi kalau sudah diberikan dukungan dan fasilitas dari orang tua, jangan sampai disia-siakan.” kata Sherena. Sherena memang sangat mencintai olahraga ini, ia mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya tidak akan pernah merasa bosan dengan voli dan akan terus mengejar cita-citanya menjadi atlet voli profesional untuk membanggakan kedua orang tuanya.(crs/adt)

Luar Biasa, Anak Penjual Nasi Uduk ini Mengukir Prestasi ke Jepang

Irvan yang mentorehkan prestasi saat menjadi 5 besar di Jepang mewakili DKI Jakarta

Muhammad Irvan Maulana yang kesehariaannya sering di sapa dengan panggilan Irvan adalah remaja yang duduk di kelas 3 SMA Darusalam Ciputat, Tangsel. Remaja ini menyenangi sepak bola sedari kecil, di mulai saat dirinya berumur 6 tahun. Bergabung di SSB villa 2000 Pamulang, Ivan pernah menjuarai turnamen futsal antar sekolah menengah pertama se Kota Tangsel saat dirinya masih duduk di bangku SMP tahun 2013, kala itu Ivan bersekolah di SMP Arayisa Pamulang. Pada tahun yang sama tahun 2013, Ivan terpilih mengikuti turnamen Sister city yang berlangsung di Jepang, mewakili DKI Jakarta yang dipilih dari tiap sekolah sepak bola (SSB). Turnamen Sister city yang diikuti oleh 16 negara ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu dan tim Irvan berhasil masuk dalam urutan 5 besar. Remaja yang juga sangat menyukai sate ayam ini mengatakan kepada NYSN bahwa olah raga Futsal tidak sulit. “Menekuni sepak bola dan futsal tidak sulit kok, aturan mainnya sangat sederhana, apalagi saya di arahkan oleh pelatih futsal yang berpengalaman.” Papar Irvan yang tak lain anak dari ibu Sawi yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Atas prestasinya ini Irvan berharap mendapatkan hasil yang baik bagi masa depannya, guna membantu ekonomi orangtuanya. “Saya berharap dengan prestasi yang berhasil saya raih, akan mampu membantu ekonomi keluarga, dan semoga ke depan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak bagi saya.” Harap Irvan yang telah berhasil menyabet gelar juara 1 dalam ajang perebutan trophy Dispora Kota Tangerang Selatan.(bgs/adt)