Indonesia Akan Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034?

Stadin Utama Gelora Bung Karno. Foto:Prass/NYSN

Indonesia saat ini memiliki rencana untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 bersama Australia. Perihal ini diskusi sudah mulai dilakukan antara pihak PSSI dan Federasi Sepakbola Australia (FFA) untuk mewujudkan hal ini. Akan tetapi tentunya yang akan menjadi sorotan pastinya adalah fasilitas dan ketersediaan stadionnya, karena itu adalah tempat para pesepakbola top kelas dunia yang nantinya akan berlaga. Karena FIFA memiliki standar khusus untuk stadion-stadion yang akan dipakai, jika merujuk pada buku panduan Bidding Piala Dunia 2026 yang digelar di Meksiko, Kanada dan Amerika Serikat, ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah terkait dengan kapasitas. FIFA memiliki standar untuk stadion yang akan dipakai baik dari prosesi pembukaan hingga pertandingan final adalah minimal berkapasitas 80 ribu kursi. Sedangkan untuk pertandingan fase grup, babak 32 besar, 16 besar dan perempatfinal, stadion yang dipakai harus berkapasitas minimal 40 ribu kursi. Untuk pertandingan semifinal, stadionnya minimal berkapasitas 60 ribu. Sementara perebutan tempat ketiga minimal 40 ribu, dan laga puncak atau final minimal 80 ribu kursi. Sampai saat ini, jika diperhatikan Indonesia belum memiliki stadion yang berkapasitas minimal 80 ribu, bahkan sekelas Stadion Utama Bung Karno yang menurut design awal bisa menampung hingga 90 ribu tetapi sudah berubah menjadi 77 ribu, karena renovasi besar-besaran demi ajang Asian Games 2018 lalu. Walaupun begitu Indonesia punya beberapa stadion yang memang memiliki daya tampung minimal 40 ribu, yaitu Stadion Palaran, Gelora Bung Tomo, Stadion Kanjuruhan, dan Stadion Batakan. Walaupun stadion tersebut butuh renovasi akan tetapi masih layak untuk digunakan. Selain persyaratan stadion, FIFA juga mensyaratkan tuan rumah untuk menyiapkan fasilitas lainnya seperti hotel dan juga pusat latihan, jika melihat jumlah peserta di Piala Dunia 2024, maka Indonesia harus menyiapkan minimal 48 hotel dan pusat latihan. Selain itu, FIFA juga meminta venue latihan di masing-masing kota penyelenggara. Menilik Piala Dunia 2018 di Rusia, tiap kota punya 3 kompleks latihan. Sementara untuk Piala Dunia 2026, FIFA meminta antara 2 hingga 4 lokasi. Belum sampai di situ, FIFA juga meminta dibuatkan satu hingga 2 venue latihan dan hotel khusus untuk wasit. Diluar itu semua, ada kemungkinan persyaratan FIFA berubah dan beradaptasi dengan kondisi calon tuan rumah, namun dengan banyaknya fasilitas yang harus disediakan, apakh Indonesia mampu untuk mempersiapkannya?

Demi Kejuaraan Dunia 2023, Pemerintah Minta Kompetisi Basket Putri Diperbanyak

Jelang event Kejuaraan Dunia Basket di Indonesia pada 2023, Menpora Imam Nahrawi berharap kompetisi basket putri semakin diperbanyak. (Pras/NYSN)

Jakarta- Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bola Basket pada 2023. Demi menyongsong ajang itu, pemerintah melalui Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), meminta kompetisi bola basket diperbanyak, terutama di sektor putri. Hal itu, kata Imam, guna mempertajam kemampuan pemain serta menambah pengalaman dan mental bertanding para atlet. “Kami ingin kompetisi basket itu diperbanyak, bukan hanya lokal tapi juga di luar negeri. Dengan kompetisi yang rutin akan menambah daya mental dan daya dobrak bagi atlet,” ujar menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (24/3). Ia mengapresiasi gelaran kompetisi bola basket putri profesional Srikandi Cup, yang digelar selama sepekan ini, mulai dari 19 hingga 24 Maret 2018, di GOR, Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat. “Saya senang dengan Srikandi Cup. Ini inisiasi yang sangat hebat. Penonton juga datang tanpa mereka harus membeli tiket. Yang paling penting ajang ini mendapat support dari Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia),” sambung pria berusia 44 tahun. Imam juga menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa di cabang olahraga bola basket. Untuk itu, ayah 7 anak itu berharap kedepan cabang bola basket bisa berprestasi di kancah internasional. “Apalagi prestasi cabang basket semakin membaik di SEA Games. Ini juga bisa menjadi motivasi menuju Asian Games dan Kejuaraan Dunia Basket pada 2023 di Indonesia,” tambahnya. “Yang penting kompetisi harus tetap bergulir. Sehingga saya optimis di Asian Games 2018 ada hal yang bisa diraih secara maksimal. Begitu juga dengan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023,” tutur Imam. (Adt)

Bagaimana Cara Internasional Olympic Committee (IOC) Memilih Tuan Rumah Olimpiade?

Bagaimana-cara-Internasional-Olympic-Committee-(IOC)-Memilih-Tuan-Rumah-Olimpiade-1

Turnamen olimpiade dunia sudah terlaksana selama 36 kali. Rio De Janeiro, Brazil menjadi tuan rumah terakhir pada tahun 2016 lalu. Di tahun 2020, kota Tokyo, Jepang menjadi kota selanjutnya yang dipilih menjadi tuan rumah. Sejak tahun 1896, International Olympic Committee (IOC) sudah memilih berbagai kota untuk menjadi tuan rumah. Namun bagaimana cara IOC menentukan tuan rumah? dan apa saja tahapan yang dilakukan? Kota tuan rumah olimpiade biasanya sudah diplih sejak 7 tahun sebelum perayaan olimpiade di mulai. Negara yang akan mencalonkan diri harus mengirimkan proposal ke National Olympic Committee (NOC) yang berada di negaranya. Setelah itu, NOC akan mengajukan proposal ke IOC untuk memilih salah satu kota dari negara tersebut yang layak menjadi tuan rumah. Proses seleksi pun akan menghabiskan waktu selama 2 tahun dengan melewati 2 tahapan. Tahapan pertama adalah negara pemohon mengisi kuisioner yang terkait dengan kriteria utama penyelenggaraan olimpiade. Dalam tahapan ini, pemohon harus memberikan jaminan agar tetap mematuhi Piagam OIimpiade beserta aturan-aturan lain. Setelah kuisioner di isi, IOC akan membentuk anggota khusus untuk mengevaluasi kota yang diajukan. Jika evaluasi selesai, Dewan Ekskutif IOC akan melanjutkan ketahap kedua. Tahapan kedua adalah tahap pencalonan dimana para kandidat terpilih akan dianalisis oleh Komisi Evaluasi. Komisi ini lah yang akan mengunjungi kota-kota di negara kandiidat, melakukan wawancara dengan pejabat-pejabat setempat dan memeriksa tempat-tempat yang layak untuk diselenggarakan. Setelah tahap kedua selesai, Komisi Evaluasi akan memberikan hasil laporan kepada IOC sebulan sebelum proses keputusan akhir. Daftar calon akan dipresentasikan di sidang umum IOC. Sidang umum akan diselenggarakan di negara yang tidak mencalonkan diri menjadi kandidat tuan rumah. Para anggota IOC akan memberikan suaranya setelah proses presentasi. Setelah suatu negara terpilih, tuan rumah beserta NOC akan menandatangani kontrak dengan IOC dan secara resmi dinobatkan sebagai tuan rumah. Dari pihak negara harus siap mendanai acara olimpiade. Kita tahu bahwa menjadi tuan rumah akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit dimana para atlet beserta kontingen lainnya harus ditempatkan di sebuah tempat khusus dengan standart yang ditentukan.(put)

Indonesia Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah Oleh AFC Untuk Kualifikasi Piala Asia U-16 & U-19

Stadion Wibawa Mukti, Bekasi. Tempat akan diadakannya kualifikasi U-16 & U19 Piala Asia. Foto : skycrappercity.com

Indonesia menggelar laga Grup J Piala U-16 Asia dan yang akan mempertandingkan empat negara yaitu Jepang, Malaysia, Singapura dan Guam. dan sementara untuk kualifikasi tingkat U-19 Asia, Indonesia menjadi tuan rumah laga Grup J yang disertai oleh Australia, Korea Utara, Hong Kong dan Kepulauan Mariana Utara. Kualifikasi untuk U-16 Asia digelar pada 16-24 September 2017, sementara untuk kualifikasi U-19 dilaksanakan pada 31 Oktober-8 November 2017. Seperti yang di kutip dari Antara bahwa Suatu kebanggaan tersendiri untuk Indonesia yang di tunjuk menjadi tuan rumah untuk kualifikasi Piala U-16 dan U-19 2018 Asia yang diselenggarakan pada September dan Oktober 2017. “Ditunjuk oleh AFC, Indonesia menjadi tuan rumah dan semua pembiayaan akan ditanggung oleh AFC. PSSI lah yang akan jadi panitia penyelengara lokal.” Ujar Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono di Kantor PSSI, Jakarta. Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono menambahkan Seluruh pertandingan kualifikasi tersebut diadakan di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi. Stadion Wibawa Mukti merupakan salah satu stadion yang menjadi pilihan untuk mempertandingkan cabang olahraga sepakbola Asian Games 2018 selain itu ada pula beberapa lokasi lain seperti Stadion Pakansari, Bogor dan Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Indonesia pun ambil bagian untuk mengikuti kualifikasi Piala Asia U-16 dan U-19. Timnas U-16 yang dilatih Fakhri Husaini Indonesia bergabung di Group G bersama tuan rumah kualifikasi Thailand, Laos, Timor Leste dan Kepulauan Mariana Utara dan untuk kualifikasi Piala U-19 Asia, Indonesia masuk di Group F dengan Korea Selatan sebagai tuan rumah, Malaysia, Timor Leste dan Brunei Darussalam yang menjadi pesertanya.(bam/adt/glm)