Cetak Gol Perdana di Liga Slovakia, Witan Selamatkan AS Trencin dari Kekalahan

Cetak Gol Perdana di Liga Slovakia, Witan Selamatkan AS Trencin dari Kekalahan

Witan Sulaeman sudah mengemas gol untuk AS Trencin. Pemain 21 tahun itu menyelamatkan klub yang dibelanya dari kekalahan. Dalam lanjutan Liga Slovakia, Sabtu (5/11/2022), AS Trencin memetik hasil imbang 1-1 saat melawat ke markas Liptovsky Mikulas. Tim tamu ketinggalan lebih dulu saat bertanding di Futbalovy Stadion NTC Poprad akibat gol dari Erik Jendrisek pada menit ke-67. Witan masuk menjadi pemain pengganti pada laga itu. Dia baru merumput pada menit ke-68 mengBerselang 15 menit, Witan mencatatkan namanya di papan skor. Meneruskan umpan tarik dari Samuel Kozlovsky, Witan menjaringkan bola dari jarak dekat. AS Trencin mempunyai peluang emas lewat titik putih pada menit ke-89. Tapi, Rastislav Vaclavik gagal menjaringkan bola. Kedudukan imbang 1-1 bertahan sampai pertandingan bubar. Trencin kini menduduki peringkat keenam di Liga Slovakia dengan raihan 20 poin, sementara Liptovsky Mikulas ada di posisi terbawah dengan koleksi sembilan poin. Bagi Witan, gol ke gawang Liptovsky Mikulas merupakan yang pertama untuk Trencin pada ajang Liga Slovakia. Sementara di Piala Slovakia, Witan sudah membukukan dua gol saat membantu Trencin menang 14-0 atas Slovan Hlohovec. Secara keseluruhan, Witan sudah bermain sebanyak 12 kali untuk AS Trencin. Dia membukukan tiga gol.

Cemerlang di Eropa Kurang Dari Setahun, Nilai Witan Naik Belasan Kali Lipat

Cemerlang di Eropa Kurang Dari Setahun, Nilai Witan Naik Belasan Kali Lipat Samai Kapten AS Trencin

Seusai tampil cemerlang dalam setahun terakhir di Eropa, nilai pasar pemain andalan timnas Indonesia Witan Sulaeman melesat tajam dalam waktu kurang dari setahun. Dilansir laman transfermarkt.com, nilai Witan saat ini adalah 300,000 euro atau setara kurang lebih 4,4 miliar rupiah dengan kurs 1 Euro = 14,800 rupiah. Sebagai catatan, saat berada di Lechia Gdansk, Witan hanya bernilai 25,000 euro atau sekira 370 juta rupiah per tanggal 31 Desember 2021 lalu. Tak heran, capaian tersebut diraih karena Witan Sulaeman tampil luar biasa bersama AS Trencin, di Piala Slovakia 2022-2023. Yang terbaru, Witan mampu mencetak dua gol saat melawan FC Slovan Hlohevec. Tim yang diperkuat Witan Sulaeman itu menang besar 14-0 atas Slovan Hlohevec dalam laga babak kedua Piala Slovakia yang berlangsung di Futbalovt Stadion Hlohevec, Slovakia, pada Rabu (24/8/2022) malam WIB. Kemenangan telak AS Trencin ini tentu saja luar biasa karena klub Witan ini mampu menghujani gawang lawan dengan lebih dari selusin gol. Pemain andalan timnas Indonesia itu menunjukkan taringnya dengan mencetak dua gol untuk tim. Pemain asal Palu itu sukses menyarangkan gol ke gawang lawan pada menit ke-10 dan kembali menyumbang gol pada menit ke-31. Sementara untuk 12 gol lain yang membuat AS Trencin berpesta gol berasal dari Rahim Ibrahim pada menit ke-2, dan Filip Bainovic (15′, 18’, dan 83′). Juga ada Samuel Kozlovsky yang mencetak gol pada menit ke-33, disusul Kelvin Pires (43’), Samuel Lavrincik (45’), Adam Gazi (51’), Adewale Oladoye (53’, 56’), Matus Kmet (68’), dan Artur Gajdos (86’).

Gilas Nepal, Indonesia Lolos Ke Piala Asia Setelah 16 Tahun

Gilas Nepal, Indonesia Lolos Ke Piala Asia Setelah 16 Tahun

Indonesia vs Nepal tersaji pada matchday ketiga Grup A Kualifikasi Piala Asia di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Rabu (15/6/2022) dini hari WIB. Tak tanggung-tanggung, tujuh gol disarangkan skuad Garuda ke gawang Nepal untuk mengunci tiket ke putaran final Piala Asia. Tim nasional Indonesia berhasil lolos ke Piala Asia 2023 setelah memastikan diri dalam lima runner-up terbaik. Tambahan tiga poin ini membuat Tim Garuda mengoleksi enam poin dan duduk di urutan kedua klasemen Grup A, sementara itu, Nepal menjadi juru kunci dengan setelah tak mampu menghasilkan satu poin pun. Dalam klasemen runner-up terbaik, Fachruddin Aryanto cs menempati urutan kedua setelah unggul selisih gol dari Malaysia, Thailand dan Hong Kong — dan itu membuat Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia tahun depan setelah absen lebih dari 15 tahun. Sejak awal pertandingan, pasukan Tae-yong langsung mengambil inisiatif serangan dan langsung mengancam saat pertandingan belum genap satu menit melalui Saddil Ramdani setelah melakukan umpan kombinasi dengan Dimas Drajad, namun tendangannya mengarah ke pelukan penjaga gawang Nepal, Deep Karki. Umpan Asnawi berhasil ditanduk dengan sukses oleh Dimas Drajad.#KitaGaruda #MeraihImpian #TimnasDay pic.twitter.com/8QP4DfxeMZ — PSSI (@PSSI) June 14, 2022 Pada menit kelima, Indonesia berhasil membuka pesta gol mereka di laga ini lewat Dimas. Berawal dari umpan melengkung Asnawi Mangkualam dari sisi kanan, striker Persikabo 1973 itu mencetak gol melalui sundulannya. Setelah mencetak satu gol, Indonesia semakin bersemangat untuk menambah skor. Tetapi, alih-alih menambah gol, gawang skuad Garuda justru terancam pada menit ke-13. Prince George Karki memanfaatkan kesalahan yang dilakukan Pratama Arhan dan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Beruntung bola masih melambung di atas mistar. Pada menit ke-33, Nepal terpaksa bermain dengan sepuluh pemain setelah Suman Aryal mendapatkan kartu kuning kedua karena melakukan terjangan keras kepada Asnawi. Umpan cut-back dari Asnawi mampu dilesakkan dengan baik oleh Witan! ✊🏼🇮🇩 Sementara, Indonesia unggul di babak pertama.#KitaGaruda #MeraihImpian #TimnasDay pic.twitter.com/CMng20foxf — PSSI (@PSSI) June 14, 2022 Unggul sepuluh pemain membuat Indonesia semakin mengurung pertahanan Nepal. Dan dua menit sebelum paruh pertama selesai, Witan Sulaeman menggandakan keunggulan tim Garuda setelah memanfaatkan umpan tarik dari Asnawi. Skor 2-0 menutup pertandingan babak pertama. Di paruh kedua, Indonesia masih menguasai jalannya pertandingan. Our capt, Fachruddin 🔥#KitaGaruda #MeraihImpian #TimnasDay pic.twitter.com/iUKQf5PPXm — PSSI (@PSSI) June 14, 2022 Pada menit ke-53, Fachruddin mencetak gol ketiga untuk Indonesia. Berawal dari sepak pojok yang diambil oleh Marselino Ferdinan, sapuan bek Nepal yang tidak sempurna malah mengarah ke tiang jauh, dan sang kapten dengan mudah menjebloskan bola ke gawang Deep Karki. Good finishing Saddil ☄️#KitaGaruda #MeraihImpian #TimnasDay pic.twitter.com/8L2qGUz9v7 — PSSI (@PSSI) June 14, 2022 Satu menit kemudian, tim Garuda mencetak gol keempat mereka. Muhammad Rafli yang merebut bola mengirimkan umpan kepada Saddil, yang tanpa kontrol langsung melepaskan bola dengan kaki kirinya. Tendangan jarak jauh Elkan mampu menambah angka untuk Indonesia! ☄️#KitaGaruda #MeraihImpian #TimnasDay pic.twitter.com/X3NPVq9tTF — PSSI (@PSSI) June 14, 2022 Pemain naturalisasi Elkan Baggott turut mencetak gol di laga ini. Tepatnya pada menit ke-79, bek Ipswich Town itu melepaskan tembakan dari luar kotak penalti menuju sisi kanan, Deep Karki tak mampu menjangkau bola, dan Indonesia sementara unggul 5-0 atas Nepal. Tak lama kemudian, Witan mencatatkan namanya di papan skor untuk kedua kalinya. Setelah kick-off dilakukan oleh Nepal, Ricky Kambuaya langsung merebut bola dan memberikan umpan terobos kepada Witan. Pemain FK Senica itu melewati satu bek Nepal sebelum mengecoh kiper Nepal Deep Karki. Tidak cukup sampai di situ. Di detik-detik akhir pertandingan, Marselino tak ingin ketinggalan untuk mencetak gol dalam pembantaian di laga ini. Gelandang muda Persebaya Surabaya tersebut melepaskan tembakan mendatar dari luar kotak penalti meneruskan umpan dari Rafli dan membuat tim Garuda unggul tujuh gol tanpa balas. Di sisa laga, tidak ada tambahan gol tercipta dan Indonesia menang dengan skor telak 7-0 atas Nepal.

Media Polandia Bocorkan Berita Kepindahan Witan Sulaeman

Media Polandia Bocorkan Berita Kepindahan Witan Sulaeman

Pesepakbola muda Indonesia, Witan Sulaeman, beberapa waktu lalu telah resmi berpisah dari klubnya, FK Radnik Surdulica. Teka-teki tujuan selanjutnya Witan pun menjadi perbincangan hangat. Terbaru, media asal Polandia, Interia Sport, membocorkan klub yang akan menjadi pelabuhan anyar pemain yang belum genap berusia 20 tahun tersebut. Interia Sport menyebutkan bahwa Witan Sulaeman bakal bergabung dengan mantan klub Egy Maulana Vikri yakni Lechia Gdansk. Kepindahan Witan Sulaeman ke Lechia Gdansk diketahui usai laga melawan Radomiak Radom, Sabtu (28/8/2021), yang berkesudahan dengan skor 2-2. “Setelah pertandingan, kami dapat mengetahui bahwa pemain dari klub Lechia Gdansk adalah pemain Indonesia, Witan Sulaeman,” tulis Interia Sport. Kedatangan Witan Sulaeman ke Lechia Gdansk diperkirakan media Polandia itu akan membawa berbagai keuntungan seperti ketika mendatangkan Egy Maulana Vikri. Diperkirakan jumlah pengikut Lechia Gdansk di Instagram akan kembali bertambah setelah mengumumkan secara resmi Witan Sulaeman sebagai pemainnya. Apalagi, Witan juga memiliki jumlah pengikut yang cukup besar pada akun Instagram pribadinya yakni sekitar 529 ribu pengikut. Para pengikut Witan Sulaeman diperkirakan mampu menggantikan para pengikut Egy Maulana Vikri yang juga memutuskan berhenti mengikuti Lechia Gdansk. Tak hanya itu, Lechia Gdansk disebut juga berpeluang kembali mendapatkan sponsor dari perusahaan asal Asia. View this post on Instagram A post shared by Witan Sulaeman (@witansulaiman_) Adapun sebelumnya, Witan Sulaeman dipastikan tak lagi memperkuat FK Radnik Surdulica yang berkompetisi di Liga Serbia. Kepastian itu didapat setelah ia menyampaikan salam perpisahan lewat akun Instagram pribadinya pada Jumat (27/8/2021). Selama semusim membela FK Radnik, Witan Sulaeman hanya dipercaya tampil pada lima pertandingan.

Nasihat Marc Klok Untuk Pemain Muda Indonesia

Nasihat Marc Klok Untuk Pemain Muda Indonesia

Pemain Persija Jakarta, Marc Klok, memberikan nasihat kepada para pesepakbola muda Indonesia. Gelandang berusia 27 tahun itu menuturkan bahwa seorang pesepakbola harus berani untuk keluar dari “zona nyaman”. Hal itu diungkapkan Klok dalam wawancaranya dengan konfederasi sepakbola Asia (AFC). Klok berharap, pemain muda harus “berani” ketika ada tawaran untuk berkarir di luar negeri demi meningkatkan kemampuan diri sendiri. AFC sebelumnya menyoroti sejumlah pemain muda Indonesia yang memilih berkarir di Eropa maupun Asia. AFC menyebut ada lima pemain muda memilih berkarir di Eropa, yakni Witan Sulaeman yang merumput bersama klub Serbia, FK Radnik Surdulica, Egy Maualana Vikri (Lechia Gdansk/Polandia), Elkan Baggott (Ipswich Town/Inggris), Brylan Aldama (HNK Rijeka/Kroasia), dan Bagus Kahfi (FC Utrecht/Belanda). Sedangkan tiga lainnya memilih berkarir di kompetisi Asia, seperti Todd Rivaldo Ferre yang memperkuat klub Thailand, Lampang FC, Syahrian Abimanyu (Newcastle Jets/Australia), dan Asnawi Mangkualam Bahar (Ansan Greeners/Korea Selatan). “Jika kita bicara dari sisi profesionalisme dan struktur, ada beberapa liga yang bagus di Asia. Jika pemain Indonesia mendapatkan pengalaman di sana, itu akan sama seperti bermain di Eropa,” ujar Klok. “Bukan berarti Eropa itu lebih bagus dibandingkan negara-negara [Asia] itu. Jika mereka pergi ke kompetisi elit Asia, atau Eropa, itu hanya membuktikan mereka berani keluar dari zona nyaman.” lanjutnya. “Itu merupakan faktor paling penting buat mereka untuk berkembang. Jika selalu berada di zona nyaman, mereka tidak akan pernah mendapatkan didikan dan perkembangan dengan cara yang berbeda, karena mereka tidak pernah mendapatkan dorongan yang bisa mereka peroleh di liga yang berbeda.” kata pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, tersebut. Klok menambahkan, keberanian keluar dari zona nyaman bakal mendatangkan keuntungan tersendiri bagi sang pemain, terutama karir mereka di masa depan. Sebab, para pemain ini nantinya mempunyai pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia. “Sebagai pemain muda, Anda perlu bermain dan mengambil kesempatan berkarir di luar negeri. Mendapatkan kesempatan bermain di Eropa atau bahkan liga-liga terbaik di Asia dengan organisasi yang bagus dan level lebih tinggi, itu akan menjadi keuntungan buat mereka,” tutur Klok. “Itu akan menjadi modal dalam karir mereka. Sebab level struktur dan profesionalisme yang akan mereka lihat, bermain dengan cara berbeda, serta bagaimana cara hidup seorang atlet, tidak bakal mereka peroleh bila tetap menghabiskan karir di Indonesia.” “Saya sangat senang dengan mereka [yang berkarir di luar Indonesia], karena itu akan mencerahkan masa depan mereka. Saya berharap lebih banyak lagi yang mengikuti jejak pemain-pemain itu. Pada akhirnya, ini akan memberikan keuntungan tersendiri untuk persepakbolaan Indonesia agar menjadi lebih baik.” pungkasnya.

Tiga Garuda Muda di Eropa On Fire!

Tiga Bintang Timnas di Eropa On Fire!

Tiga pesepakbola muda Indonesia yang saat ini tengah merumput di Eropa sedang on fire. Ketiga pemain tersebut ialah Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman dan Elkan Baggott. Masing-masing pemain mendapat menit bermain dan berkontribusi besar dalam laga yang mereka mainkan bersama klubnya. Dimulai dari Egy Maulana Vikri yang akhirnya mencetak gol perdana di skuat utama Lechia Gdansk. Egy menjadi penyumbang 1 gol dan 1 assist dalam kemenangan telak Lechia Gdansk atas Olympia Grudziadz dengan skr 9-1 pada laga uji coba di Sopot, Selasa (19/1/2021). Tak mau kalah, Witan Sulaeman juga mencetak gol untuk timnya, FK Radnik Surdulica juga dalam partai uji coba. Witan Sulaeman mencetak gol untuk Radnik Surdulica dalam laga ujicoba melawan klub Rusia, FC Khimki di Antalya, Turki pada Rabu (20/1/2021) atau Kamis dini hari WIB. Pada laga yang berkesudahan 4-3 untuk kemenangan FC Khimki itu, Witan mencetak gol ketiga FK Radnik Surdulica pada menit ke-88. Sementara itu, pemain terakhir yang tengah on fire yakni Elkan Baggott. Tampil 90 menit bersama Ipswich Town U-23 dalam laga Professional Development League Two melawan Millwal, Senin (18/1/2021). Elkan tak hanya membantu timnya meraih 3 poin, melainkan mencatatkan cleansheet di kandang Millwall dengan skor 1-0. Tambahan tiga poin tersebut membuat Baggott dan rekan-rekannya berjaya di puncak klasemen Professional Development League Two. Mereka mengoleksi 23 poin dari 12 pertandingan, unggul tiga poin dari The Lions (Millwall FC) yang menempati peringkat kedua.

Jack Brown Cetak Dua Gol, Garuda Muda Gilas Makedonia Utara 4-1

Jack Brown Cetak Dua Gol, Garuda Muda Gilas Makedonia Utara 4-1

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-19 kembali raih catatan positif. Setelah beberapa hari lalu sukses mengandaskan NK Dugopolje 3 gol tanpa balas, kali ini skuat arahan Shin Tae-yong sukses menaklukkan Timnas Makedonia Utara U-19 dengan skor 4-1 dalam lanjutan laga uji coba di Stadion NK Njunak Sinj, Split, Minggu (11/10/2020). Pada pertandingan kali ini, pemain keturunan Indonesia-Inggris, Elkan Baggott yang sudah bergabung ke pemusatan latihan (TC) pada Rabu (7/10/2020), turun sebagai starter. Elkan tampil sebagai tandem dari Rizky Ridho di jantung pertahanan Timnas Indonesia U-19. Sejak peluit dibunyikan, Timnas Indonesia tampil cukup menggebrak. Peluang pertama hadir melalui Irfan Jauhari yang mencoba menanduk umpan tendangan bebas Witan Sulaeman, tetapi bola masih melebar ke sisi kiri gawang Makedonia Utara. Terus tampil menekan, gol perdana bagi Timnas Indonesia pun hadir pada menit ke 13′. Kerja sama apik Saddam Emiruddin dan Braif Fatari berhasil dituntaskan oleh Witan Sulaeman sekaligus merubah skor menjadi 1-0 untuk Timnas Indonesia. Usai unggul satu gol, Timnas Indonesia tidak mengendurkan serangan. Melalui pergerakan lincah Irfan Jauhari dan Witan Sulaeman di sisi sayap, keduanya terlihat beberapa kali merepotkan pertahanan lawan. Sayang, pada menit ke 20′ Braif Batari harus ditarik keluar karena cedera dan digantikan oleh Jack Brown. Jual beli serangan terjadi di sisa babak pertama. Makedonia Utara terus berusaha mengejar ketertinggalan. Namun, barisan pertahanan Timnas Indonesia tampil solid. Kedudukan 1-0 untuk keunggulan Timnas Indonesia U-19 pun bertahan hingga peluit babak pertama berakhir dibunyikan. Memasuki babak kedua, Makedonia Utara mendapatkan tendangan penalti setelah salah satu pemain mereka dijatuhkan Bagas Kaffa di dalam kotak terlarang. Adisatryo yang bertugas di bawah mistar gawang Indonesia sempat menepis tendangan penalti kapten Makedonia Utara, Dimitar Todorovski. Namun, eksekusi harus diulang karena Adisatryo bergerak lebih dahulu. Tak menyia-nyiakan kesempatan kedua, Todorovski sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Makedonia Utara menyamakan skor menjadi 1-1. Pada menit ke 58′, Timnas Indonesia kembali unggul. Kali ini pemain pengganti, Jack Brown, sukses mencatatkan namanya di papan skor usai memanfaatkan kemelut di depan gawang Makedonia Utara. Peluang emas kembali hadir, kali ini giliran Saddam Gaffar yang melepaskan tembakan voli pada menit 65. Sayang, tembakan volinya masih membentur tiang gawang. Empat menit berselang, Jack Brown kembali menjadi bintang usai mencetak gol keduanya. Umpan tarik Bagas Kaffa dari sisi kanan berhasil diselesaikan dengan manis olehnya. Skor berubah menjadi 3-1 dan membuat Indonesia kian menjauh. Garuda Muda menutup pesta kemenangan mereka lewat gol Irfan Jauhari pada menit ke 83′. Irfan berhasil memanfaatkan bola muntah hasil sepakan keras Beckham Putra. Skor 4-1 bertahan hingga pertandingan usai. Ini merupakan kemenangan ke-4 Timnas Indonesia U-19 selama melakukan TC di Kroasia. Usai memetik dua kemenangan beruntun ini, semoga Garuda Muda kian percaya diri dalam bermain. Selanjutnya, mereka kembali akan menghadapi Timnas Makedonia Utara pada hari Rabu, 14 Oktober 2020. Susunan Pemain Indonesia U-19 (4-4-2): Muhammad Adi Satryo; Bagas Kaffa, Rizky Ridho, Elkan Baggott, Pratama Arhan; Witan Sulaeman, David Maulana (Brylian Aldama 54′), Mohammad Kanu (Beckham Putra 54′), Irfan Jauhari; Saddam Emiruddin (Khairul Zakiri 81′), Braif Fatari (Jack Brown 20′) | Pelatih: Shin Tae-yong (KOR)

Timnas U-19 Gilas NK Dugopolje 3 Gol Tanpa Balas

Timnas U-19 Gilas NK Dugopolje 3 Gol Tanpa Balas

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-19 berhasil memetik kemenangan telak saat melawan klub asal Kroasia, NK Dugopolje, dengan skor 3-0 di di Stadion NK Sukok Klis, Uskok, Kroasia, Kamis (8/10/2020). Tampil dengan formasi andalan 4-4-2, Indonesia langsung tampil menenkan sejak peluit awal pertandingan berbunyi. Pada menit ke 3′, Timnas Indonesia sudah mampu mencetak gol pertama mereka melalui penyerang Braif Fatari. Memanfaatkan umpan Bagas Kaffa dari sisi kanan, Braif langsung menyontek masuk bola ke gawang lawan. Indonesia memimpin 1-0 atas NK Dugopolje. Unggul satu gol tidak membuat anak asuh Shin Tae-yong mengendurkan serangan. Alhasil, pada menit ke 15′ Indonesia mendapat penalti usai Rizky Ridho dijatuhkan oleh pemain lawan. Brylian Aldama yang ditunjuk sebagai eksekutor, mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik sekaligus membuat skor menjadi 2-0. Garuda Muda kian mendominasi permainan. Menit ke 26′, terciptalah gol ke-3 untuk Indonesia yang semakin membuat NK Dugopolje tertinggal jauh. Memanfaatkan bola rebound hasil sundulan Irfan Jauhari yang membentur mistar, Witan Sulaeman sukses menceploskan gol ketiga Indonesia melalui sundulan terarah. Usai unggul 3-0, Indonesia harus kehilangan M. Supriadi. Winger Persebaya Surabaya itu mengalami cedera, dan harus digantikan Khairul Zakiri dan harus mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tak berselang lama, Indonesia mendapatkan penalti kedua setelah pemain NK Dugopolje membuat handball. Namun, Rizky Ridho yang menjadi eksekutor gagal memaksimalkannya. Skor 3-0 pun menutup jalannya babak pertama. Memasuki babak kedua, NK Dugopolje bermain cenderung keras. Beberapa kali pemain lawan melancarkan tekel ke pemain Indonesia. Alhasil, Timnas Indonesia kembali harus kehilangan pemainnya karena cedera, kali ini giliran Bagas Kaffa yang mengalami cedera karena kena tekel keras pemain lawan. Bagas Kaffa pun tak bisa melanjutkan pertandingan karena mengalami kesakitan pada bagian ankle-nya dan harus digantikan oleh Bayu Fiqri. Usai insiden tersebut, kedua tim silih berganti melancarkan serangan. NK Dugopolje beberapa kali memiliki peluang emas untuk mempekecil skor, namun, eksekusi yang terburu-buru menggagalkan peluang tersebut. Sementara Timnas Indonesia masih bisa mencatat beberapa peluang meski ditekan. Dimotori oleh Witan dan Irfan Jauhari, keduanya kerap merepotkan barisan pertahanan NK Dugopolje. Akan tetapi, skor 3-0 tetap bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Ini merupakan kemenangan ke-3 Timnas Indonesia U-19 selama melakukan TC di Kroasia. Selanjutnya, mereka akan menghadapi Timnas Makedonia Utara pada hari Minggu, 11 Oktober 2020. Susunan Pemain Indonesia U-19 (4-4-2): Muhammad Adi Satryo (Yofandani Damai); Bagas Kaffa (Bayu Fiqri), Rizky Ridho, Komang Teguh, Pratama Arhan; Witan Sulaeman, David Maulana (Mohammad Kanu), Brylian Aldama (Beckham Putra), M Supriadi (Imam Zakiri); Irfan Jauhari, Braif Fatari | Pelatih: Shin Tae-yong (KOR)

Ditonton Lebih dari 65 ribu orang, Timnas U-19 Takluk 0-2 Dari Jepang Dan Gagal Lolos ke Piala Dunia U-20

Duo Timnas U-19, Witan Sulaeman (8/merah) dan Hanis Saghara (19/merah), saat berduel dengan bek Jepang U-19, Daiki Hashioka (4), yang tampil di tengah guyuran hujan, saat laga perempat final Piala Asia U-19 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (28/10). Indonesia takluk 0-2, dan gagal lolos Piala Dunia U-20 2019 di Polandia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 harus mengubur impian melaju ke Piala Dunia U-20 kandas usai kalah 0-2 dari Jepang U-19, pada laga perempat final Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (28/10). Tim Samurai Biru Muda tampil lebih dominan sejak awal laga. Situasi ini memaksa Indonesia untukk tampil dominan bertahan di babak pertama. Dan lini kiri skuat Garuda Nusantara, menjadi sisi yang paling sering dieksploitasi lawan. Jepang sempat sempat membuat suporter Indonesia terdiam saat Daiki Hashioka membobol gawang Muhammad Riyandi, lewat sundulan pada menit ke-11. Tapi, gol dianulir wasit Mooud Bonyadifard (Iran), karena dianggap offside. Timnas U-19 nyaris membuka keunggulan di menit ke-36 lewat serangan balik cepat. Hanis Saghara melepaskan umpan pada Saddil Ramdani di sisi kiri kotak penalti Jepang. Sayang, tendangan Saddil masih melenceng di sisi kiri gawang Kosei Tani. Jepang yang bermain lebih sabar untuk membongkar pertahanan rapat Indonesia akhirnya membuahkan hasil di menit ke-40. Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Jepang Disini Tendangan jarak jauh bek kiri, Higashi Shunki dari luar kotak penalti, bersarang di pojok kiri gawang Riyandi. Indonesia mencoba mengambil inisiatif serangan di babak kedua. Luthfi Kamal mencoba melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti di menit ke-52, namun bola belum menemui sasaran. Perjuangan anak-anak Indonesia untuk menyamakan kedudukan semakin berat, paska Jepang menggandakan keunggulan jadi 2-0 di menit ke-70. Mendapat umpan cerdik di kotak penalti, Taishei Miyashiro sukses menceploskan gawang Riyandi. Tertinggal dua gol memaksa Indonesia tampil lebih agresif. Sayang sejumlah peluang yang dimiliki gagal dimanfaatkan. Tim Merah Putih harus mengakui keunggulan Jepang 0-2 di SUGBK. Hasil negatif ini memaksa Garuda Nusantara tersingkir di Piala Asia U-19, sekaligus kembali gagal mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia U-20, yang edisi 2019 berlangsung di Polandia. Namun, laga ini akhirnya dipastikan memecahkan rekor penonton non timnas senior terbanyak, dalam sejarah Piala Asia U-19 2018. Pihak Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyatakan rekor penonton di ajang Piala Asia U-19 sebelumnya, terjadi saat Indonesia takluk dari Qatar, pada laga Grup A di SUGBK, Minggu (21/10). Kala itu 38.217 penonton hadir menyaksikan pertandingan menegangkan Indonesia dikalahkan Qatar 5-6. Rekor penonton itu kembali pecah, saat Indonesia menghadapi Jepang. Setidaknya, lebih dari 65 ribu penonton, hadir di SUGBK malam ini, menyaksikan laga Indonesia vs Jepang setelah tiket pertandingan ludes terjual. (art)

Jadi Calon Lawan di Babak 8 Besar Piala AFC U-19, Jepang Punya Memori Buruk Menantang Indonesia

Menyandang status juara bertahan Piala AFC U-19, membuat skuat Masanaga Kageyama jadi unggulan teratas di Piala AFC U-19 2018. Tiap kontestan disinyalir bakal inferior saat menghadapi tim sekaliber Jepang, yang kini dimotori Lionel Messi Asia, Takefusa Kubo. (AFC.com)

Jakarta- Status juara bertahan Piala AFC U-19, membuat skuat Masanaga Kageyama jadi unggulan teratas di Piala AFC U-19 2018. Setiap kontestan disinyalir bakal inferior ketika dihadapkan dengan tim sekaliber Jepang. Jepang menunjukan tajinya. Dalam tiga pertandingan Piala AFC U-19 2018, Yuta Taki dan kolega menyapu bersih semua laga dengan kemenangan. Teranyar, Jepang menggasak Irak lima gol tanpa balas, ketika melakoni matchday terakhir Grup B, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (25/10). Total selama penyisihan grup, tim negri bunga matahari ini sudah menggelontorkan 13 gol, dan baru kebobolan 3 kali. Satu-satunya negara yang sanggup menempel jumlah torehan gol Jepang adalah Qatar, yang ‘cuma’ mencatatkan 11 gol. Performa menawan Jepang sejatinya sudah terlihat sebelum dimulainya turnamen itu. Tim Samurai Biru menunjukan peforma mengkilap ketika menjalani tiga laga uji coba kontra Canary Islands, Republik Ceko, dan Spanyol. Jepang memetik kemenangan atas Canary Island dan Republik Ceko. Namun, Jepang takluk 0-2 dari Spanyol, dalam laga uji coba tersebut. Masanaga cukup jeli dalam memanfaatkan materi pemain Jepang. Pakem formasi 4-4-2 pun dipilih sang pelatih untuk melewati setiap pertandingan di Piala AFC U-19 2018. Taktik 4-4-2 membuat permainan Jepang begitu cair. Para penggawa mereka leluasa bertukar posisi saat menyerang lini pertahanan lawan. Startegi berjalan sesuai rencana karena Jepang juga didukung sejumlah pemain yang punya teknik yang mumpuni. Satu di antaranya adalah Takefusa Kubo. Sosok yang dijuluki Lionel Messi dari Jepang itu, punya kecepatan di atas rata-rata. Dia tak ragu menggiring bola dan melewati sejumlah pemain, demi merangsek ke kotak penalti lawan. Dengan kemampuannya, Takefusa dengan mudah mengancam pertahanan lawan. Dia pun telah menorehkan satu gol untuk Jepang, sepanjang turnamen bergulir. Namun, tidak hanya Takefusa, pemain yang patut diwaspadai Timnas U-19. Jepang juga memiliki penyerang andalan produktif di Piala AFC U-19 2018, yakni Koki Saito. Saito menyumbang tiga gol saat ini. Teranyar, dia mencatatkan namanya di papan skor usai melibas Irak 5-0. Timnas U-19 harus menyiapkan strategi jitu untuk meredam agresivitas Jepang, dalam pertandingan nanti. Meski terbilang sulit, Garuda Nusantara masih punya peluang menembus semifinal, jika tampil efektif dan maksimal. Timnas U-19 pun sebenarnya menyimpan catatan rekor yang bagus, kala menghadapi negara-negara dari Timur Asia. Sejak 1960 hingga 2004, dalam turnamen resmi, Indonesia sanggup mengimbangi negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, China, hingga Taiwan. Bukan hanya mengimbangi, bahkan jika dilihat dari statistik, skuat Garuda Nusantara bahkan unggul, dengan catatan tujuh kemenangan, empat imbang, dan lima kali kalah. Meladeni Jepang pun, Indonesia saling mengalahkan. Namun, skuat Jepang terkini, memang jauh lebih unggul dan meyakinkan. (art) Rekor Pertemuan Timnas U-19 vs Negara Asia Timur (turnamen resmi) Indonesia 1-5 China 27 September 2004 Grup B Piala Asia U-19 2004 Korea Utara 5-1 Indonesia 6 November 1990 Grup A Piala Asia U-16 1990 China 1-1 Indonesia 22 April 1976 Grup B Piala Asia U-19 1976 Korea Selatan 1-1 Indonesia 3 Mei 1976 Perempat Final Piala Asia U-19 1976 Indonesia 3-1 Taiwan 16 April 1972 Grup C Piala Asia U-19 1972 Indonesia 1-2 Korea Selatan 26 April 1972 Perempat Final Piala Asia U-19 1972 Indonesia 1-0 Taiwan 23 April 1970 Grup D Piala Asia U-19 1970 Korea Selatan 0-1 Indonesia 30 April 1970 Semifinal Piala Asia U-19 1970 Indonesia 4-2 Hongkong 16 April 1967 Grup B Piala Asia U-19 1967 Indonesia 3-0 Korea Selatan 18 April 1967 Grup B Piala Asia U-19 1967 Indonesia 0-0 Korea Selatan 17 April 1962 Grup B Piala Asia U-19 1962 Hongkong 0-2 Indonesia 19 April 1962 Grup B Piala Asia U-19 1962 Indonesia 2-2 Korea Selatan April 1961 Grup A Piala Asia U-19 1961 Indonesia 2-1 Jepang April 1961 Grup A Piala Asia U-19 1961 Korea Selatan 4-2 Indonesia 4 April 1960 Grup B Piala Asia U-19 1960 Jepang 3-2 Indonesia 7 April 1960 Peringkat Ketiga Piala Asia U-19 1960

Belum Bertemu Di Perempat Final Piala AFC U-19, Indonesia Sudah Babak Belur Dibantai Jepang 1-4

Gelandang Timnas U-19, Luthfi Akmal (7), saat berduel dengan skuat Timnas Jepang U-19, Hasioka Daiki (4/ketiga kiri). Indonesia takluk 1-4 dari Jepang U-19, pada partai uji coba jelang Piala AFC U-19, yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Minggu (25/3). (liputan6.com)

Jakarta- Timnas U-19 memastikan tiket ke perempat final Piala AFC U-19 2018, usai menang 1-0 atas Uni Emirat Arab (UEA), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (24/10). Hasil tersebut membuat Indonesia menempati posisi runner-up Grup A. Adapun UEA harus gigit jari karena tersingkir meski sempat menguasai puncak Grup A beberapa hari. Posisi uara Grup A ditempati Qatar. Qatar unggul produktivitas gol (7-7), ketimbang Indonesia (6-6) dan UEA (2-2). Indonesia sudah ditunggu Jepang U-19, yang dipastikan menjadi juara Grup B, meski menyisakan satu laga melawan Irak. Laga itu kembali berlangsung di SUGBK, Jakarta, Minggu (28/10). Indonesia patut mewaspadai kekuatan Jepang. Pada Maret silam, Timnas U-19 babak belur dibantai Jepang pada partai uji coba persiapan Piala AFC U-19, pada Minggu (25/3), di SUGBK. Tim yang saat itu diasuh Bima Sakti, menelan kekalahan telak 1-4. Sejauh ini, Kyosuke Tagawa dan kawan-kawan menyapu bersih dua kemenangan, dan mencetak delapan gol. Bukan itu saja, Jepang pun berstatus juara bertahan di turnamen ini. Mereka menjuarai Piala Asia U-19 2016, yang berlangsung di Bahrain, 13-30 Oktober 2018. Selain itu, Jepang juga memiliki pemain andalan Takefusa Kubo. Pemain FC Tokyo itu, sempat menimba ilmu di akademi Barcelona, pada periode 2011-2015. Lebih dahsyat lagi, Jepang bahkan bagaikan sebuah monster, jika menilik rekam jejaknya di Piala Asia U-19. Terutama jika menyimak rekornya, sejak turnamen edisi 1988 di Bahrain. Sejak saat itu, Timnas U-19 Jepang tidak pernah gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-19. Pencapaiannya pun gila-gilaan. Sebelum menjadi juara untuk pertama kalinya pada 2016, Jepang tercatat 5 kali menjadi runner-up turnamen pada 1994, 1998, 2000, 2002, dan 2006. Jepang juga sempat menjadi peringkat 3 (1992 dan 2004), peringkat 4 (1996), dan selalu mencapai perempat final pada edisi 2008, 2010, 2012, dan 2014. Bagi Indonesia, lolos ke 16 besar jadi hasil terbaik sejak 1986. Dalam lima edisi terakhir, tim Merah Putih selalu kandas di babak grup. Tapi, torehan kali ini, memang bukan yang terbaik sepanjang sejarah. Sebelumnya, Timnas U-19 sudah pernah menjadi juara (1961), runner-up (1967 dan 1979), serta meraih posisi ketiga (1962). (art)

Maju Perempat Final Piala AFC U-19, 10 Orang Skuat Timnas U-19 Indonesia Pendam Ambisi UEA

Timnas U-19 lolos babak perempat final Piala AFC U-19, usai menundukkan Uni Emirat Arab (UEA) U-19 dengan skor tipis 1-0, pada laga penutup grup A, fase penyisihan Piala AFC U-19 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Rabu (24/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 berhasil menekuk Uni Emirat Arab (UEA) U-19 dengan skor tipis 1-0, pada laga penutup grup A, fase penyisihan Piala AFC U-19 2018. Selain lolos ke perempat final, kemenangan ini membuat Egy Maulana Vikri dkk membalaskan dendam Evan Dimas Cs empat tahun silam. Empat tahun lalu di ajang yang sama, Timnas U-19 yang dihuni angkatan Evan Dimas dan kolega, juga bersua Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia takluk 1-4 di Stadion Stadion Whunna Theikdi, Myanmar, 14 Oktober 2014. Gol semata wayang Timnas U-19 saat itu, dicetak striker Dimas Drajad. Dua laga sebelumnya Garuda Nusantara menelan dua kekalahan. Timnas U-19 takluk 1-3 dari Uzbekistan dan 0-1 dari Australia. Alhasil skuat yang juga dinakhodai Indra Sjafri terpuruk di papan bawah Grup B, tanpa koleksi sebiji poin pun. Kini, kekalahan Timnas U-19 angkatan Evan Dimas dan kolega, akhirnya bisa terbalas oleh penampilan imrepsif Egy Maulana dkk. Laga ini dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Rabu (24/10). Meski di menit ke-53 harus bermain dengan 10 orang, paska Nurhidayat Haji Haris dikartu merah, Indonesia mempertahankan kemenangannya, lewat gol semata wayang Witan Sulaeman (22′). Ini adalah gol ketiga Witan, pada Piala AFC U-19 2018. Sebelumnya, dia mencetak dua gol pada partai versus Taiwan U-19. . Timnas U-19 pun lolos dengan torehan enam poin, dari dua kemenangan dan satu kekalahan. Selanjutnya, kiprah Indonesia akan berlanjut menghadapi juara Grup B, Jepang, pada perempat final Piala AFC U-19. Laga itu berlangsung di SUGBK, Minggu (28/10) Tiga tim teratas Grup A, sebenarnya semua memiliki poin sama, yakni enam. Namun, Indonesia dan Qatar, justru yang berhak lolos karena keunggulan produktivitas gol yang dicetak ketimbang UEA. Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs UEA Disini Ini mengacu aturan “liga mini”, ketika ada tiga tim yang punya nilai sama, maka pemeringkatannya dihitung tanpa mengikutkan hasil lawan tim terbawah. Untuk event Piala AFC U-19, juru kunci dipegang Taiwan. UEA tersingkir karena hanya menorehkan dua gol, sementara Indonesia mengoleksi enam gol, dan Qatar menggelontorkan tujuh gol. Pelatih UEA U-19, Ludovic Batelli mengatakan, timnya bermain tak sesuai rencana mereka, yang mengharapkan hasil imbang. “Menurut saya kami bermain berbeda di dua babak pertandingan. Babak pertama kami bermain buruk,” ujar Ludovic selepas pertandingan. “Saya tak terkejut Indonesia mengalahkan kami. Mereka bermain baik. Target kami adalah seri, tapi kami kurang taktis dan harus menerima kekalahan,” jelasnya. Dengan kekalahan ini, UEA U-19 dipastikan tersingkir dari area Piala AFC U-19. Target Piala Dunia U-20 pun harus berakhir di babak penyisihan. Sejatinya, dalam penentuan lolos peringkat di Piala Asia U-19 2018, ada beberapa hal memengaruhi sebuah tim di posisi grup. Berikut ini tie breaker untuk penentuan fase grup Piala AFC U-19 2018: 1. Jumlah poin yang diperoleh dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut ( head-to-head ); 2. Selisih gol yang dihasilkan dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut; 3. Jumlah gol yang dicetak dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut; 4. Jika terdapat lebih dari dua tim dengan perolehan poin yang sama dan kriteria head-to-head di atas tetap sama, kriteria pemeringkatan diterapkan berdasarkan aspek berikut ini: – Selisih gol dari seluruh pertandingan grup; – Jumlah gol yang dicetak dari seluruh pertandingan grup; – Adu penalti jika dua tim dengan poin yang sama bertemu di pertandingan terakhir grup; – Poin fair play berdasarkan kartu kuning dan kartu merah yang dikumpulkan dari seluruh pertandingan grup dengan penilaian sebagai berikut: * Kartu kuning: 1 poin * Kartu kuning kedua/kartu merah tidak langsung: 3 poin * Kartu merah langsung: 3 poin * Kartu kuning dan diikuti kartu merah langsung: 4 poin * Undian. (art) Hasil Pertandingan Grup A Piala AFC U-19 2018 Kamis, 18 Oktober 2018 16:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Uni Emirat Arab 2-1 Qatar 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Indonesia 3-1 Taiwan U-19 Minggu, 21 Oktober 2018 16:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Taiwan U-19 1-8 Uni Emirat Arab U-19 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Qatar U-19 6-5 Indonesia Rabu, 24 Oktober 2018 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Indonesia 1-0 Uni Emirat Arab U-19 19:00 WIB Stadion Pakansari, Cibinong Qatar U-19 4-0 Taiwan U-19

Lawan UEA Tepis Skenario Hitung-hitungan Lolos, Timnas U-19 Wajib Tiru Spirit Era Evan Dimas dkk

Timnas U-19 melakoni laga hidup-mati dalam matchday terakhir babak penyisihan grup A kompetisi sepak bola Benua Asia, Piala Asia U-19 2018, kontra sang pemuncak klasemen, Uni Emirat Arab (UEA) U-19, pada Rabu (24/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 akan melakoni laga hidup-mati dalam matchday terakhir babak penyisihan grup A kompetisi sepak bola Benua Asia, Piala Asia U-19 2018, kontra sang pemuncak klasemen, Uni Emirat Arab (UEA) U-19. Pertandingan yang bakal berlangsung pada Rabu (24/10), di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta itu, menjadi pertandingan penentu bagi Egu Maulana Vikri dan kolega untuk dapat melangkah ke babak selanjutnya. Andai Timnas U-19 meraih hasil seri sekalipun, mereka masih harus berharap pada pertandingan lainnya. Terlebih bila mendapatkan kekalahan, dapat dipastikan mimpi untuk Indonesia tampil di Piala Dunia U-20, kembali pupus tahun ini. Kemenangan atas UEA akan meloloskan Indonesia, berapapun skornya. Namun bagaimana jika Indonesia kalah? Akankah Merah Putih Muda bakal otomatis tersingkir? Jawabannya tidak. Andai kalah berapapun skornya, Indonesia masih bisa lolos, dengan syarat Taiwan menang atas Qatar. Jika syarat tersebut terpenuhi, UEA bisa dipastikan menjadi juara grup dengan 9 poin. Lalu Taiwan, Qatar, dan Indonesia sama-sama mengantongi 3 poin dan memperebutkan posisi runner up. Menurut regulasi, tim dengan poin yang sama akan dilihat dari head to head. Bila Indonesia dan Qatar sama-sama menang, maka akan dilakukan proses hitung-hitungan selisih gol antara kedua tim dan UEA, yang akan sama-sama memiliki nilai 6. Untuk itu hasil atas Taiwan akan diabaikan. Posisi sebelum laga ketiga itu, selisih gol masing-masing tim adalah sebagai berikut: UEA 2-1 (+1), Qatar 7-7 (0), dan Indonesia 5-6 (-1). Dengan demikian kemenangan 2-0 atas UEA, cukup membuat Timnas U-19 lolos. Dari jejak UEA U-19 kontra tim-tim asal Asia Tenggara di gelaran Piala Asia U-19, sejatinya tim asal Timur Tengah ini tak mempunyai rekor pertandingan yang impresif, bahkan mereka sempat dipermalukan salah satu wakil Asia Tenggara. Edisi tahun ini menjadi keikutsertaan ke-14 sepanjang sejarah. UEA baru sekali menjadi juara di Piala AFC yakni pada edisi 2008. Pada edisi sebelumnya, kiprah UEA hanya sampai babak penyisihan grup. Timnas UEA U-19 pertama kali tampil di Piala Asia U-19, pada 1982. Tercatat, mereka sudah 17 kali tampil di Piala Asia U-19. Dalam 17 kesempatan tersebut, Timnas UEA U-19 sudah tujuh kali berhadapan dengan tim asal Asia Tenggara. Hasilnya beragam, meski secara statistik UEA U-19 masih unggul dari keseluruhan pertemuan. Pertemuan pertama terjadi di Piala Asia U-19 1985, saat melayanai Thailand U-19. Pada laga itu, sekaligus menjadi kemenangan perdana UEA kontra tim Asia Tenggara, usai unggul telak dengan skor 7-1. Hasil pun berlanjut hingga gelaran Piala Asia 1996 dan 2002, saat Al Sukoor (The Falcons) kembali menang atas Thailand dan tim asal Asia Tenggara lainnya, Vietnam. Justru torehan minor sempat mereka terima, kala takluk dari Thailand 2-1 di Piala Asia U-19 2006, dan menyerah dari Myanmar 1-0 di perempatfinal Piala Asia U-19 2014. Artinya anak asuh Indra Sjafri, memang harus mewaspadai tim yang kini yang diasuh Mahdi Redha itu. Namun, Timnas U-19 setidaknya memiliki kenangan manis tentang UEA, yaitu kemenangan 2-1, di uji coba pada 2014. Empat tahun lalu, Garuda Nusantara yang masih diperkuat generasi Evan Dimas, mampu memaksa skuat berjuluk Alap-alap (The Falcons) ini, kehilangan dua pemain akibat kartu merah. (art) Rekor UEA U-19 vs Asia Tenggara UEA U-19 (7) vs (1)Thailand U-19 (Piala Asia U-19 1985) Thailand U-19 (2) vs (3) UEA U-19 (Piala Asia U-19 1996) UEA U-19 (2) vs (0) Vietnam U-19 (Piala Asia U-19 2002) Thailand U-19 (2) vs (1) UEA U-19 (Piala Asia U-19 2006) UEA U-19 (4) vs (0) Vietnam U-19 (Piala Asia U-19 2010) UEA U-19 (0) vs (1) Myanmar U-19 (Piala Asia U-19 2014) Vietnam U-19 (1) vs (1) UEA U-19 (Piala Asia U-19 2016)

Lewati Drama 11 Gol, Timnas U-19 Takluk Dari Qatar Dan Cemas Menuju Laga Berikutnya

Usai takluk 5-6 dari Timnas U-19 Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10), ternyata peluang Witan Sulaiman (8/putih) dan kolega untuk lolos dari fase grup Piala Asia U-19 2018, masih besar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 kalah 5-6 dari Timnas U-19 Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10). Gol Qatar dicetak Hashim Ali (menit 11, 51′), Abdulrasheed Umaru (14′, 41′, 56′), Mohammed Waad (24′). Indonesia membalas lewat Luthfi Kamal (28′), Rivaldo Ferre (65′, 73′, 80′), Saddil Ramdhani (69′). Hasil ini membuat posisi pasukan Indra Sjafri di klasemen grup A Piala Asia U-19 2018, turun ke posisi ketiga dengan koleksi 3 poin. Garuda Nusantara kalah head to head dari Qatar di posisi kedua, walau mengoleksi poin yang sama. Peluang untuk meraih satu dari dua tiket ke perempat final masih ada, meski tidak mudah. Setelah pertandingan, Indra mengakui ada kesalahan yang dilakukan para pemain karena faktor psikologis. “Ada masalah psikologis, seolah anak-anak ingin memenangkan pertandingan lebih cepat. Itu yang membuat terjadi kesalahan. Ada gol cepat di bawah 10 meni, dan ada tiga gol yang terjadi dalam 23 menit,” ujar tegas Indra. Sementara, asisten pelatih Qatar U-19, Lino Godinho menyebut kemenangan melawan Timnas Indonesia memiliki arti yang penting. Kemenangan ini membuat asa Qatar untuk bisa melaju ke babak berikutnya masih terbuka. “Pertandingan ini adalah laga yang sangat penting bagi kami dan sangat penting untuk kami menangkan. Kami menunjukkan dengan jumlah gol yang kami cetak. Selain itu, pemain datang dengan niat yang sangat tinggi,” ucap Lino. Pada pertandingan terakhir, Qatar akan menghadapi Taiwan, di Stadion Pakansari, Rabu (24/10). Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Qatar Disini Sedangkan Egy Maulana Vikri harus menghadapi pemuncak klasemen Uni Emirat Arab (UEA), di pertemuan pamungkas. Padahal Indonesia membutuhkan hasil sempurna guna menjaga peluang lolos dari fase grup. Ada beberapa situasi yang membuat Indonesia bisa lolos. Pertama, jika Qatar tumbang dari Taiwan, Indonesia hanya perlu imbang dengan UEA. Dengan hasil itu, klasemennya adalah UEA (7 poin), Indonesia (4), Taiwan (3), Qatar (3). Kedua, jika Qatar dan Taiwan bermain seri, Indonesia harus meraih kemenangan karena hasil imbang akan membuat mereka kalah head to head dari Qatar. Jika terwujud, Indonesia (6 poin) memimpin klasemen, disusul UEA (6), Qatar (4), Taiwan (1). Ketiga, jika Qatar menang, Indonesia harus menang. Maka, UEA, Qatar, dan Indonesia sama-sama mengoleksi 6 poin. Klasemen akan ditentukan oleh selisih gol, di antara ketiga tim. Dua tim dengan agregat terbaik akan lolos ke perempat final. UEA memimpin sementara klasemen Grup A Piala Asia U-19 2018, usai dua laga yang dijalani. UEA meraih kemenangan besar dan kedua mereka di fase grup, paska melibas Taiwan dengan skor 8-1, dalam partai yang digelar pada Minggu (21/10) sore. (Art)

Catatan Kelam Timnas U-19 Kontra Qatar vs Impian Lolos Piala Dunia U-20 di Polandia

Jika sanggup mengandaskan Qatar, saat laga kedua Grup A Piala Asia U-19, pada Minggu (21/10), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, maka akan membuka peluang Egy Maulana Vikri dan Kolega lolos ke fase 16 Besar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 selangkah lagi bisa menapakkan kaki ke babak delapan besar Piala Asia U-19 2018. Satu kemenangan saja akan membuka peluang Egy Maulana Vikri dan Kolega lolos ke fase 16 Besar. Indonesia akan melawan Qatar, di laga kedua Grup A Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (21/10) malam. Bagaimana catatan penampilan Timnas U-19 kontra Qatar di Piala Asia U-19? Timnas U-19 sudah empat kali bertemu Qatar di Piala Asia U-19. Ternyata, Qatar sanggup menang tiga kali dan sisanya berakhir imbang. Jika memenangkan laga atas Qatar, Garuda Nusantara mengemas enam poin. Lalu, jika Uni Emirat Arab (UEA) memenangkan laga melawan Taiwan, pada Minggu (21/10), otomatis, hanya Timnas U-19 dan UEA yang akan lolos ke babak 16 besar. Sebab jika Qatar dan Taiwan mengalami dua kekalahan, maka saat mereka saling berhadapan di laga pamungkas Grup A, hasil apapun tak akan mengejar perolehan poin Timnas U-19 dan UEA. Ceritanya akan berbeda, jika hasil laga antara Timnas U-19 melawan Qatar berkesudahan imbang. Torehan nilai tim asuhan Indra Sjafri ini hanya empat poin, dan Qatar meraih satu poin. Bahkan, laga Al-Annabi (julukan Qatar) kontra Taiwan di laga terakhir Grup A, amat berpotensi menjadi kejutan yang menyakitkan. Maka, Timnas U-19 hanya punya opsi melibas UEA di partai penutup Grup A, jika ingin lolos ke babak delapan besar. Sementara, jika UEA menang dari Taiwan, maka tim berjuluk Al Sukoor (The falcons) itu mengantungi enam poin. Sebaliknya, bila Taiwan yang unggul atas UEA, maka tim yang dulu dikenal sebagai negara Formosa ini, akan mengumpulkan tiga poin. Keadaan Grup A justru akan menjadi dramatis, kala di laga kedua besok, Timnas U-19 terpaksa kalah dari Qatar, dan Taiwan menyudahi UEA dengan kemenangan. Maka, seluruh kontestan total memiliki tiga poin, dan partai bernuansa “Final” bakal tersaji di partai terakhir, pada Rabu (24/10) nanti. Maka jika ingin menjaga asa lolos, Timnas U-19 harus mengalahkan Qatar. Selain itu, merah putih muda pun wajib menang dengan margin gol besar, demi mengantisipasi resiko tersisih, andai selisih gol menjadi paramater lolos atau tidaknya ke perempat final. Setelah itu, Timnas U-19 harus menang di babak perempat final melawan juara atau runner-up Grup B, lalu tampil di babak semifinal sekaligus merebut tiket ke Piala Dunia U-20, yang akan berlangsung pada bulan Mei-Juni pada 2019, di Polandia. (art) Rekor Pertemuan Timnas U-19 vs Qatar U-19 25 September 2004 Grup B Piala Asia U-19 2004 Qatar 1-0 Indonesia 11 September 1994 Grup A Piala Asia U-19 1994 Indonesia 1-1 Qatar 3 November 1990 Grup A Piala Asia U-19 1990 Indonesia 1-2 Qatar 1 Desember 1986 Grup A Piala Asia U-19 1986 Qatar 3-0 Indonesia

Duet Jebolan SKO Ragunan Saling Berbagi Umpan, Timnas U-19 Bekuk Taiwan 3-1

Kemenangan 3-1 Timnas U-19 Indonesia atas Timnas U-19 Taiwan, tak lepas dari performa gelandang kelahiran Palu 17 tahun lalu, Witan Sulaeman (8/tengah). Jebolan SKO Ragunan ini menyumbang dua gol dan satu assist, pada laga perdana Grup A Piala Asia U-19 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (18/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 tampil imresif pada laga perdana Grup A Piala Asia U-19 2018. Tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (18/10) malam, Garuda Nusantara melumat Timnas Taiwan U-19, dengan skor 3-1. Anak asuh Indra Sjafri unggul lebih dulu pada menit ke-50, melalui gol pemain lulusan SKO Ragunan, Egy Maulana Vikri. Namun, berselang tiga menit, Taiwan membalasnya melalui gol Chung-Yu Wang. Meski sangat menguasai pertandingan, Timnas U-19 harus mebutuhkan waktu 17 menit, untuk kembali unggul atas Taiwan. Gol keunggulan Indonesia remaja menit ke-70 itu dipersembahkan winger yang juga jebolan SKO Ragunan, Witan Sulaeman. Skuat Garuda Nusantara belum menyerah mencetak gol. Lagi-lagi, Witan kembali membobol gawang Taiwan, pada menit ke-88. Timnas U-19 akhirnya menang 3-1 atas Taiwan. Kerja sama Egy dan Witan memang menjadi kunci kemenangan pertama Indonesia. Selain saling menorehkan gol, keduanya pun berbagi assist. Witan menjadi pengirim umpan yang berbuah gol Egy, sementara Egy mengirim assist untuk gol ketiga yang dicetak Witan. Jika harus memilih pemain terbaik pada laga ini, Witan layak dikedepankan. Pemain kelahiran Palu, 8 Oktober 2001 itu, menunjukkan ketajaman yang nyaris sempurna. Witan melakukan empat tembakan, dan tiga diantaranya tepat sasaran meski satu berhasil diblok, seperti dikutip BolaSport.com dari Labbola. Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Chinese Taipei Disini Artinya, winger 17 tahun itu hanya gagal sekali saja mengkonversi tembakan tepat sasaran menjadi gol. Efektivitas tembakan Witan, hanya kalah dari Wang Chungyu, yang mencetak gol dari satu-satunya tembakan tepat sasaran. Bahkan, itu merupakan tembakan mengenai target pertama Taiwan sepanjang laga. Selain soal ketajaman, Witan punya catata apik soal dribel. Ia sukses melakukan dua dari tiga percobaan dribel (66 persen). Hanya gelandang Taiwan, Wu Yensu, yang mencatat keberhasilan dribel 100 persen, tetapi hanya lewat satu kali dribel. Usai laga, Pelatih Taiwan U-19, Von Ca Nhum, menilai atmosfer pertandingan jadi salah satu faktor timnya kesulitan mengimbangi Timnas U-19. “Di laga ini, atmosfer menjadi hal saya khawatirkan, karena tim kami terbiasa tampil dengan tekanan yang lebih sedikit. Kami kalah, tapi kami berjuang hingga menit akhir,” ucap Von. Sementara Indra, bersyukur meraih kemenangan atas Taiwan U-19, dan senang dengan permainan anak asuhnya yang sukses membongkar pertahanan rapat lawan. “Para pemain bisa bereaksi dengan baik dan bermain sabar, serta membongkar pertahanan rapat Taiwan. Ini poin yang sangat penting untuk Indonesia,” ucap Indra. Dari hasil ini, Nurhidayat Haji Haris dan kolega memimpin klasemen Grup A dengan nilai 3. Mereka menggusur Timnas U-19 Uni Emirat Arab (UEA), yang sempat memimpin klasemen beberapa jam sebelumnya. Timnas U-19 UEA menang 2-1 atas Timnas U-19 Qatar, pada laga sore tadi. Meski memiliki nilai sama, 3, Indonesia berhak memimpin klasemen karena unggul selisih gol, dari UEA. Laga berikutnya, Timnas U-19 menghadapi laga berat kontra Qatar, pada Minggu (21/10). Jika menang atas Qatar, Timnas U-19 langsung meraih tiket perempat final. Begitu pun bagi UEA, jika menang atas Taiwan pada laga keduanya, mereka otomatis melaju ke perempat final. Andai mengoleksi kemenangan kedua, Timnas U-19 dan UEA total mengoleksi nilai 6 dan tak terkejar lagi oleh Qatar dan Taiwan. (art) Hasil Grup A Piala Asia U-19 2018 Kamis (18/10) Uni Emirat Arab 2-1 Qatar Indonesia 3-1 Taiwan STATISTIK Pertandingan Timnas U-19 vs Taiwan U-19 29 Total Tembakan 6 10 Tembakan Tepat Sasaran 2 63% Dominasi Bola 37% 536 Umpan 324 87% Akurasi Umpan 75% 10 Pelanggaran 7 1 Kartu Kuning 1 0 Kartu Merah 0 5 Offside 0 8 Sepak Pojok 1

Duet Dengan Juara All England 2018, Menpora Takluk di Hadapan Siswa SKO Ragunan

Egy Mulana Vikri, Witan Sulaiman (Sepakbola), Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya (Bulutangkis) bersama Menpora Imam Nahrawi di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, pada Selasa (27/3) pagi. (Kemenpora)

Jakarta– Menyambangi siswa Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan, Jakarta, pada Selasa (27/3), ganda putra juara All England 2018, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, melakukan Laga bulutangkis eksibisi. Duo Minions harus berpisah dan masing-masing menggandeng pasangan baru. Kevin berduet dengan Menpora Imam Nahrawi, sedangkan Marcus berpasangan bersama staf Kemenpora, Beben Guniandi. Laga ini digelar sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kiprah para siswa SKO Ragunan. Tampak Minions dan dan Menpora sama-sama berusaha tampil menghibur para siswa-siswi yang hadir di GOR SKO Ragunan. Berlangsung satu game, laga itu gagal dimenangkan Kevin dan Menpora, yang kalah 15-21 dari Marcus dan staf Kemenpora. Tampak memeriahkan acara, bintang Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, yang keduanya merupakan siswa dari lembaga pendidikan olahraga legendaris tersebut. “Sengaja kami undang Kevin/Marcus ke sini untuk memberikan semangat kepada atlet-atlet di SKO Ragunan, agar mereka bisa terobsesi dan bermimpi mengapai prestasi seperti mereka,” ungkap Imam Nahrawi pada Selasa (27/3). “Disini adalah wadah mengembangkan potensi dari atlet muda berbagai cabang olahraga dari penjuru Tanah Air yang lahir menjadi para legenda. Saya tadi ingin mengajak main Egy, tapi katanya dia akan main bulu tangkisnya dengan kaki,” yang disambung tawa Menpora. Wacana pengembangan dan restrukturisasi SKO Ragunan mencuat sebagai salah satu opsi untuk menambah wadah bakat-bakat potensial olahragawan muda yang dibarengi dengan kurikulum pendidikan formal. Selain Menpora dan atlet berprestasi, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana dan Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Olahraga Teguh Raharjo dan Kabag Humas Agus Lesmana, juga turut mendampingi Menpora ke SKO Ragunan. (Adt)