Bagaimana Anak-anak WNI Bisa Tercium Pemandu Bakat di Qatar?

Bagaimana Anak-anak WNI Bisa Tercium Pemandu Bakat di Qatar?

Beberapa pemain Indonesia menjadi pesepakbola profesional di Qatar. Bagaimana para pemain asal Indonesia itu bisa terjaring oleh pemandu bakat di Qatar? Di Qatar, terdapat beberapa komunitas sepakbola Indonesia, seperti Al-Khor Football Community (Al-Khor), Red Rhino Football Club (Doha) , Garuda South of Qatar (Al-Wakra), dan Mesaieed Warrior (Mesaieed). Komunitas-komunitas di Qatar itu menggelar kompetisi. Biasanya digelar pada musim dingin, menghindari cuaca yang panas di Qatar. Pemandu bakat akademi olahraga Qatar, Aspire, melakukan scouting pada kompetisi-kompetisi antar komunitas ini. Hasilnya, dari WNI di Qatar muncul nama-nama Andri Syahputra dan Ahmad Al-Khuwailid Mustafa dari Al-Khor Football Community. Selain itu, ada juga Abdurrahman Iwan yang masuk menjadi anggota Timnas Qatar U-17. Pelatih Al-Khor Football Community, Muhammad Yunus Bani, mengungkap kedekatan dengan Aspire. Kedekatan itu juga terjalin karena dia pernah menjadi pelatih paruh waktu di Aspire. “Saya sama Aspire dekat sekali. Jadi sistem Aspire itu ambil dari klub. Soal Abdurrahman itu saya bilang ke pelatihnya, Abdurrahman bisa menjadi pioneer, spirit untuk tim. Ambil dia. Kalau dia bisa improve ya terus. Sebagai pioneer lah dari Indonesia. Tapi, dia memang bagus,” kata Muhammad kepada pewarta. “Aspire itu mengambil pemain dari usia enam tahun. Aspire itu dari negara, atlet-atlet untuk semua cabang olahraga,” kata dia menambahkan. Muhammad, yang menjadi rekan setim Fachri Husaini di klub Bina Taruna Aceh, mengungkap bahwa para pesepakbola muda Indonesia mempunyai skill mumpuni untuk bersaing masuk Aspire. “Sangat mampu, kita sangat mampu. Saya membuat latihan spesial, agar anak-anak bisa bersaing,” kata Muhammad. “Kita latih pagi dan sore skillnya,” kata dia menambahkan. Dalam waktu dekat ini komunitas sepakbola Indonesia akan menggelar trofeo yang diikuti oleh Red Rhino, Al-Khor Football Community, dan Garuda South of Qatar. Kegiatan itu rencananya akan dibuka Dubes Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan. Muhammad juga mengungkap rencana untuk membuat Indonesia Academmy. Pemain-pemain Indonesia terbaik di Qatar akan ditampung di sana.

Mengenal Arbi, Pembalap Muda Yang Akan Berlaga di Losail

Mengenal Arbi, Pembalap Muda Yang Akan Berlaga di Losail

Fadillah Arbi Aditama merupakan seorang rider muda asal Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Arbi akan mengikuti Kejuaraan Asia Talent Cup (ATC) yang akan digelar di Sirkuit Internasional Losail, Qatar mulai 19 Maret 2021. Ia sekaligus menjadi rider asal Purworejo pertama yang berlaga di Qatar. Remaja kelahiran 14 Juli 2005 itu akan berlaga di kelas 250cc bersama ketiga pebalap lain dari Pati, Yogyakarta dan Tangerang. “Alhamdulilah, persiapam  sudah cukup matang, mulai dari latihan fisik hingga mental. Insya Allah sanggup,” kata Arbi saat menghadap Bupati Purworejo, Agus Bastian, Rabu (3/3). Menurutnya yang menjad lawan terberat bukan dari pembalap lain, melainkan dirinya sendiri. Dia mengaku harus benar-benar dapat menjaga rasa percaya diri dengan baik, tidak over confident, yang justru akan merugikan ketika berlaga. “Target yang pasti ingin juara satu, tetapi karena ini merupakan tahun pertama saya mengikuti balap ATC, jadi harus step by step dulu. Saya optimis bisa memberikan yang terbaik,” imbuh Arbi didampingi kedua orang tuanya, Robi Yuda Kurniawan dan Anggi Putri Anggraeni. ATC merupakan kompetisi balap motor yang diperuntukan bagi pembalap muda di kawasan Asia dan Oceania. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Dorna, yang juga menjalankan kompetisi MotoGP, dan Kejuaraan Dunia Superbike. “Saya akan mulai melakukan persiapan di Jakarta pada tanggal 6 Maret. Kemudian tanggal 14-16 Maret akan mengikuti tes terlebih dahulu di Qatar. Saya juga akan mengikuti dua seri balap ATC di Sirkuit Internasional Losail,  Qatar. Seri-seri selanjutnya akan berlangsung di Asia, seri terakhir akan digelar di Sirkuit Mandalika Indonesia,” lanjut Arbi yang tergabung dalam tim Astra Honda Racing Team. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Purworejo, Agus Bastian, berpesan agar Arbi bisa meraih prestasi yang membanggakan bagi Bangsa Indonesia dan Kabupaten Purworejo khususnya. “Kedepan, diharapkan Purworejo dapat melahirkan atlet-atlet olahraga yang berprestasi di kancah nasional maupun internasional, termasuk balap motor. Harap dipersiapkan fisik, mental dan tentunya istirahat harus diperhatikan jangan sampai sakit, jangan lupa protokol kesehatan karena masih pandemi,” kata Agus. Berikut berbagai kejuaraan yang pernah dimenangkan Arbi: Juara 4 kelas Mp6 Kejurda Kebumen (2016) Juara 2 kelas Mp5 Kejurda Purworejo dan juara 2 kelas Mp6 (2017) Juara 2 kelas Mp5 Kejurda Purbalingga dan juara 3 kelas CBR250r IRS Sentul (2018) Juara 1 Kejurda Boyolali dan juara umum pada kejuaraan AHRS tahun (2019)

Doha Jadi Kota Pembuka FIBA 3X3 World Tour

Doha Jadi Kota Pembuka FIBA 3X3 World Tour

FIBA melalui press releasenya mengumumkan bahwa kota Doha, Qatar, akan menjadi kota pembuka FIBA 3X3. Perhelatan kesepuluh FIBA 3X3 World Tour dijadwalkan akan digelar pada tanggal 26-27 Maret 2021 mendatang. Bertempat di Al Gharafa Sports Complex yang prestisius ini adalah kali kedua Qatar menyelenggarakan FIBA 3X3 World Tour. Diberitakan sebelumnya Team Riga telah menjadi kampiun olahraga ini untuk yang pertama kalinya. Dikarenakan situasi pandemi pihak penyelenggara belum memutuskan apakah kejuaraan ini akan bisa dihadiri oleh penonton atau tidak. Sebanyak 14 tim akan ikut berpartisipasi dalam FIBA World Tour 2021 termasuk tim tuan rumah.

Drama Menit Akhir, Timnas U-19 Ditahan Imbang Qatar

Drama Menit Akhir, Timnas U-19 Ditahan Imbang Qatar

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-19 harus puas bermain imbang melawan Qatar pada laga uji coba, Minggu (20/9) malam WIB. Sempat unggul lebih dulu, Garuda Muda gagal menang akibat gol penalti di menit akhir. Laga ini merupakan uji coba kedua antar kedua tim, setelah sebelumnya Indonesia mampu unggul tipis 2-1 pada Kamis (17/9/2020) lalu. Bermain di Stadion Velika Gorica, Zagreb, Kroasia, Timnas U-19 Indonesia tampil percaya diri sejak mulai laga. Tampil dengan formasi andalan yakni 4-42, Shin Tae-yong kembali mengandalkan kecepatan Mochammad Supriadi di sisi kiri dan Witan Sulaeman di sisi kanan untuk menebar ancaman ke lini pertahanan Qatar. Peluang pertama Indonesia hadir pada menit ke 6′. Berawal dari serangan balik, Supriadi mengirimkan sebuah umpan ke Sadam Gaffar yang kemudian berhasil melepas sepakan keras dari dalam kotak penalti. Namun, usahanya mampu diblok oleh bek lawan sehingga bola mudah saja diamankan kiper Qatar. Qatar sebenarnya juga sering memberi tekanan ke Indonesia, beberapa kali Lotfi Madjer terlihat merepotkan barisan pertahanan pemain belakang Indonesia yang dikomandoi oleh Rizky Ridho. Termasuk peluang emasnya pada menit ke 12′. Beruntung, Adi Satryo masih sigap menghalau peluang tersebut dengan kakinya. Meski kedua tim saling jual beli serangan pada pertandingan ini, namun hingga peluit panjang babak pertama ditiup tidak ada gol yang terjadi. Pada babak kedua, Shin Tae-yong memasukkan David Maulana untuk menggantikan Beckham Putra. Pergantian tersebut menghasilkan permainan yang lebih seimbang terutama di lini tengah Indonesia. Gol yang ditunggu pun hadir pada menit ke 63′. Berawal dari lemparan jauh Pratama Arhan, bola disambut oleh sundulan Saddam Gaffar yang mengarah ke tiang jauh Qatar sekaligus merubah skor 1-0 untuk keunggulan Indonesia. Usai tertinggal, Qatar berusaha untuk keluar dari tekanan dan membangun serangan demi serangan untuk mengejar gol penyama kedudukan. Skuad asuhan Lucas Nardi tersebut melakukan tiga pergantian sekaligus pada 15 menit sisa laga. Ketiga pemain tersebut semuanya dari lini serang. Pergantian tersebut membuahkan hasil, Qatar mendapatkan hadiah penalti di menit ke 89′ setelah Mohammed Ali Surag dilanggar oleh Rizky Ridho. Ali Al-Tairi yang maju sebagai eksekutor dengan baik menjalankan tugasnya. Skor menjadi imbang 1-1 dan bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Pada pertandingan uji coba berikutnya di Kroasia, timnas U-19 Indonesia akan menghadapi Bosnia dan Herzegovina pada 25 September serta Dinamo Zagreb pada 28 September. Susunan Pemain Indonesia U-19 (4-4-2): Muhammad Adi Satryo; Bagas Kaffa, Rizky Ridho (C), Komang Teguh, Pratama Arhan; Witan Sulaeman, Beckham Putra, Brylian Aldama, Mochammad Supriadi; Saddam Gaffar, Braif Fatari | Pelatih: Shin Tae-yong (KOR) Susunan Pemain Qatar U-19 (4-3-3): M Balideh; A Yousif, S Kadira, Faisal Mohammad Azadi, Hadi Ali Tabasideh; O Alhadrami, M H Al-Mehairi, M H Al Sulaiti; Diyah Haroon D Taha, J A Al Marri, Lotfi Madjer | Pelatih: Lucas Nardi (ARG) Possession: Indonesia 39% Qatar 61% Shots: Indonesia 8 Qatar 13 Shots on Target: Indonesia 3 Qatar 3 Corner: Indonesia 6 Qatar 8 Yellow Cards: Indonesia 4 Qatar 3 Red Cards: Indonesia 0 Qatar 0

Timnas U-19 Raih Kemenangan Perdana di Kroasia

Timnas U-19 Raih Kemenangan Perdana di Kroasia

Tim Nasional Sepak Bola U-19 Indonesia akhirnya mampu meraih kemenangan perdana mereka selama menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia. David Maulana cs berhasil mengalahkan Qatar dengan skor 2-1 dalam laga uji coba yang digelar di Stadion SRC Mladost, Cakovec, Kroasia, pada Kamis (17/9/2020) malam WIB. Indonesia tampil agresif dengan berani menguasai bola dan menekan pertahanan Qatar sejak menit pertama. Indonesia bahkan hampir unggul pada menit ke 3′ melalui dua peluang yaitu sundulan Irfan Jauhari yang memanfaatkan lemparan ke dalam Pratama Arhan, dan tendangan Witan Sulaeman yang mendapatkan bola liar. Namun, kedua peluang tadi masih dapat diantisipasi oleh lawan. Qatar pun bangkit setelah berada di bawah tekanan Indonesia. Melalui dua pemain sayap mereka yaitu Hadi Tabasideh dan Jassim Al-Mehairi, Qatar mulai coba untuk membangun serangan. Hasilnya, Qatar mampu mencuri gol pertama pada menit ke 12′ melalui Tembakan keras Jassim Al-Mehairi dari ujung kotak penalti Indonesia yang gagal diamankan oleh Adi Satryo. Usai tertinggal satu gol, Indonesia kian melancarkan serangan. Alhasil, pada menit ke 18′ Indonesia mendapatkan penalti karena pelanggaran yang terjadi pada Supriadi usai dilanggar oleh Naif Alhadhrami di sisi kiri pertahan Qatar. Brylian Aldama yang maju sebagai algojo mampu menuntaskan tugasnya sekaligus membuat skor kembali imbang 1-1. Kedua tim saling menyerang di sisa waktu babak pertama. Indonesia hampir balik unggul melalui peluang emas Irfan Jauhari pada menit 26’ hasil umpan terobosan dari Brylian Aldama. Namun, kiper Qatar mampu dengan sigap menghalau peluang tersebut. Hingga babak pertama selesai, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Memasuki babak kedua, tempo permainan Indonesia dan Qatar cenderung menurun. Shin Tae-yong akhirnya merubah formasi anak asuhnya dengan memasukan Beckham Putra Nugraha, Saddam Emiruddin Gaffar dan Moh Bahril Fajar. Pergantian pemain dan strategi tersebut membuahkan hasil. Berawal dari kesalahan pemain belakang Qatar, Beckham Putra kemudian mengirimkan umpan mendatar ke Supriadi yang tanpa kesulitan memasukkan bola ke dalam gawang lawan pada menit ke 84’. Garuda Muda berbalik unggul 2-1. Keunggulan tersebut tidak membuat Indonesia menggendorkan serangan. Mereka tetap gencar membangun serangan terhadap lini pertahanan Qatar. Akan tetapi hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada tambahan gol yang tercipta. Kemenangan ini tentu sangat berarti untuk mengangkat mentalitas dan kepercayaan diri para punggawa timnas U-19 Indonesia. Karena sebelumnya, Indonesia mendapatkan hasil kurang maksimal pada tiga laga perdana mereka yakni kalah dari Bulgaria dan Kroasia, lalu seri 3-3 ketika bertemu Arab Saudi. Indonesia dijadwalkan kembali bertemu Qatar dalam laga uji coba kedua antara kedua tim di Kroasia. Laga tersebut akan berlangsung pada hari Minggu (20/9/2020). Susunan Pemain Indonesia U-19 (4-4-2): Muhammad Adi Satryo; Bagas Kaffa, Rizki Ridho, Komang Teguh, Pratama Arhan; Witan Sulaeman, David Maulana (C) (Beckham Putra Nugraha 69′), Brylian Aldama, Mochammad Supriadi; Irfan Jauhari (Moh. Bahril Fajar 79′), Braif Fatari (Saddam Emiruddin Gaffar 74′) | Pelatih: Shin Tae-yong (KOR) Susunan Pemain Qatar U-19 (4-5-1): Yousef Abdullah Balideh; Abudurrahman Elsadig, Abdalla Yousif, Diyab Taha, Mostafa Kadira; Hadi Tabasideh (Jassim Al-Zarra 74′), Naif Alhadhrami (C) (Mostafa Abouelela 83′), Faisal Azadi (Osamah Al Altairi 61′), Ali Al-Marri (Talal Faraj 61′), Jassim Al-Mehairi; Mohamed Surag (Lotfi Madjer 46′) | Pelatih: Lucas Nardi (ARG)

Hasil Positif Diraih Dimas, Pemuda Asal Depok di Ajang Moto2, Qatar

Dimas Ekky Pratama di Moto2 Qatar

Banyak pelajaran yang didapatkan oleh Dimas Ekky Pratama saat dia menjalani laga bapak seri Perdana Moto2 Qatar (10/3). Mengingat bahwa tahun ini adalah tahun pertama bagi Dimas untuk terjun full time di Moto2 dan menggunakan mesin dari Triumph, dimana sebelumnya menggunakan mesin dari Honda seperti yang dipacu oleh Dimas selama berlaga di ajang Moto2 FIM CEV Repsol. “Step by step, saya lebih memahami karakter motor ini dan juga dari sisi elektroniknya,” ujar Dimas Ekky Pratama yang membalap bersama tim Idemtisu Honda Team Asia. Salah satu kemajuan Dimas adalah menajamkan catatan waktunya hingga bermain di 2 menit selama 01,514 detik. Untuk Best Lap yang dicetaknya ada di lap 9 dari total 20 lap yang ditempuh “Meski sempat kesulitan di sesi Free Practice, tetapi ketika race cukup optimis bisa menggali pengalaman lebih dan belajar banyak dari pembalap-pembalap yang berada di depan,” aku Dimas yang asal Depok, Bogor, Jawa Barat. Bagaimanapun, hasil positif dari Dimas di Moto2 ini masih lebih baik dari rekan setimnya Somkiat Chantra asal Thailand yang tidak berhasil menyentuh garis finish di seri Qatar. “Bertahap setiap seri saya akan belajar lebih banyak, improve lebih banyak, memperbaiki posisi dan semoga di race Argentina akan lebih baik hasilnya,” janji Dimas yang dilansir dari OtoRace.id “Mohon support dan doanya, karena doanya sangat berarti untuk saya,” tambah Dimas (IHA)

Lewati Drama 11 Gol, Timnas U-19 Takluk Dari Qatar Dan Cemas Menuju Laga Berikutnya

Usai takluk 5-6 dari Timnas U-19 Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10), ternyata peluang Witan Sulaiman (8/putih) dan kolega untuk lolos dari fase grup Piala Asia U-19 2018, masih besar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 kalah 5-6 dari Timnas U-19 Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10). Gol Qatar dicetak Hashim Ali (menit 11, 51′), Abdulrasheed Umaru (14′, 41′, 56′), Mohammed Waad (24′). Indonesia membalas lewat Luthfi Kamal (28′), Rivaldo Ferre (65′, 73′, 80′), Saddil Ramdhani (69′). Hasil ini membuat posisi pasukan Indra Sjafri di klasemen grup A Piala Asia U-19 2018, turun ke posisi ketiga dengan koleksi 3 poin. Garuda Nusantara kalah head to head dari Qatar di posisi kedua, walau mengoleksi poin yang sama. Peluang untuk meraih satu dari dua tiket ke perempat final masih ada, meski tidak mudah. Setelah pertandingan, Indra mengakui ada kesalahan yang dilakukan para pemain karena faktor psikologis. “Ada masalah psikologis, seolah anak-anak ingin memenangkan pertandingan lebih cepat. Itu yang membuat terjadi kesalahan. Ada gol cepat di bawah 10 meni, dan ada tiga gol yang terjadi dalam 23 menit,” ujar tegas Indra. Sementara, asisten pelatih Qatar U-19, Lino Godinho menyebut kemenangan melawan Timnas Indonesia memiliki arti yang penting. Kemenangan ini membuat asa Qatar untuk bisa melaju ke babak berikutnya masih terbuka. “Pertandingan ini adalah laga yang sangat penting bagi kami dan sangat penting untuk kami menangkan. Kami menunjukkan dengan jumlah gol yang kami cetak. Selain itu, pemain datang dengan niat yang sangat tinggi,” ucap Lino. Pada pertandingan terakhir, Qatar akan menghadapi Taiwan, di Stadion Pakansari, Rabu (24/10). Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Qatar Disini Sedangkan Egy Maulana Vikri harus menghadapi pemuncak klasemen Uni Emirat Arab (UEA), di pertemuan pamungkas. Padahal Indonesia membutuhkan hasil sempurna guna menjaga peluang lolos dari fase grup. Ada beberapa situasi yang membuat Indonesia bisa lolos. Pertama, jika Qatar tumbang dari Taiwan, Indonesia hanya perlu imbang dengan UEA. Dengan hasil itu, klasemennya adalah UEA (7 poin), Indonesia (4), Taiwan (3), Qatar (3). Kedua, jika Qatar dan Taiwan bermain seri, Indonesia harus meraih kemenangan karena hasil imbang akan membuat mereka kalah head to head dari Qatar. Jika terwujud, Indonesia (6 poin) memimpin klasemen, disusul UEA (6), Qatar (4), Taiwan (1). Ketiga, jika Qatar menang, Indonesia harus menang. Maka, UEA, Qatar, dan Indonesia sama-sama mengoleksi 6 poin. Klasemen akan ditentukan oleh selisih gol, di antara ketiga tim. Dua tim dengan agregat terbaik akan lolos ke perempat final. UEA memimpin sementara klasemen Grup A Piala Asia U-19 2018, usai dua laga yang dijalani. UEA meraih kemenangan besar dan kedua mereka di fase grup, paska melibas Taiwan dengan skor 8-1, dalam partai yang digelar pada Minggu (21/10) sore. (Art)

Catatan Kelam Timnas U-19 Kontra Qatar vs Impian Lolos Piala Dunia U-20 di Polandia

Jika sanggup mengandaskan Qatar, saat laga kedua Grup A Piala Asia U-19, pada Minggu (21/10), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, maka akan membuka peluang Egy Maulana Vikri dan Kolega lolos ke fase 16 Besar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 selangkah lagi bisa menapakkan kaki ke babak delapan besar Piala Asia U-19 2018. Satu kemenangan saja akan membuka peluang Egy Maulana Vikri dan Kolega lolos ke fase 16 Besar. Indonesia akan melawan Qatar, di laga kedua Grup A Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (21/10) malam. Bagaimana catatan penampilan Timnas U-19 kontra Qatar di Piala Asia U-19? Timnas U-19 sudah empat kali bertemu Qatar di Piala Asia U-19. Ternyata, Qatar sanggup menang tiga kali dan sisanya berakhir imbang. Jika memenangkan laga atas Qatar, Garuda Nusantara mengemas enam poin. Lalu, jika Uni Emirat Arab (UEA) memenangkan laga melawan Taiwan, pada Minggu (21/10), otomatis, hanya Timnas U-19 dan UEA yang akan lolos ke babak 16 besar. Sebab jika Qatar dan Taiwan mengalami dua kekalahan, maka saat mereka saling berhadapan di laga pamungkas Grup A, hasil apapun tak akan mengejar perolehan poin Timnas U-19 dan UEA. Ceritanya akan berbeda, jika hasil laga antara Timnas U-19 melawan Qatar berkesudahan imbang. Torehan nilai tim asuhan Indra Sjafri ini hanya empat poin, dan Qatar meraih satu poin. Bahkan, laga Al-Annabi (julukan Qatar) kontra Taiwan di laga terakhir Grup A, amat berpotensi menjadi kejutan yang menyakitkan. Maka, Timnas U-19 hanya punya opsi melibas UEA di partai penutup Grup A, jika ingin lolos ke babak delapan besar. Sementara, jika UEA menang dari Taiwan, maka tim berjuluk Al Sukoor (The falcons) itu mengantungi enam poin. Sebaliknya, bila Taiwan yang unggul atas UEA, maka tim yang dulu dikenal sebagai negara Formosa ini, akan mengumpulkan tiga poin. Keadaan Grup A justru akan menjadi dramatis, kala di laga kedua besok, Timnas U-19 terpaksa kalah dari Qatar, dan Taiwan menyudahi UEA dengan kemenangan. Maka, seluruh kontestan total memiliki tiga poin, dan partai bernuansa “Final” bakal tersaji di partai terakhir, pada Rabu (24/10) nanti. Maka jika ingin menjaga asa lolos, Timnas U-19 harus mengalahkan Qatar. Selain itu, merah putih muda pun wajib menang dengan margin gol besar, demi mengantisipasi resiko tersisih, andai selisih gol menjadi paramater lolos atau tidaknya ke perempat final. Setelah itu, Timnas U-19 harus menang di babak perempat final melawan juara atau runner-up Grup B, lalu tampil di babak semifinal sekaligus merebut tiket ke Piala Dunia U-20, yang akan berlangsung pada bulan Mei-Juni pada 2019, di Polandia. (art) Rekor Pertemuan Timnas U-19 vs Qatar U-19 25 September 2004 Grup B Piala Asia U-19 2004 Qatar 1-0 Indonesia 11 September 1994 Grup A Piala Asia U-19 1994 Indonesia 1-1 Qatar 3 November 1990 Grup A Piala Asia U-19 1990 Indonesia 1-2 Qatar 1 Desember 1986 Grup A Piala Asia U-19 1986 Qatar 3-0 Indonesia

Bocah 14 Tahun Asal Magetan, Nyaris Juara Race 1 Asia Talent Cup 2018 di Qatar

Mario Suryo Aji (kiri) raih podium kedua di Asia Talent Cup 2018 seri 1 di Losail, Qatar. (otospirit.com)

Jakarta- Pembalap didikan Astra Honda Motor, Mario Suryo Aji nyaris memenangkan balapan Asia Talent Cup 2018 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (18/3). Mario hanya berselisih 0,034 detik dari pemenang balapan, Haruki Noguchi asal Jepang. Keduanya sejak lampu start mati langsung ke depan melepas dari rombongan pembalap lainnya. Pada awal start, Mario langsung ke depan karena pemilik grid pertama karena Agung Fachrul pole position harus ke barisan paling belakang dengan alasan mesin mati saat warm up. Namun pada tikungan pertama, Noguchi langsung memimpin di depan Mario Aji. Sejak itu, Mario terus menempel Noguchi. Mario baru melakukan serangan setelah 10 lap tersisa. Pembalap 14 tahun itu menyalip pembalap Jepang yang sudah satu tahun lebih dulu berkiprah di Asia Talent Cup saat lintasan lurus di depan paddock. Namun, saat menjelang tikungan Noguchi bisa memimpin kembali. Terlihat, bahwa Noguchi lebih jago soal late braking dibandingkan Mario Aji. Saking serunya dan saling over taking, komentator mengibaratkan pertarungan Valentino Rossi dan Stoner. Sejak itu, Mario beberapa kali menyalip Noguchi namun bisa diambil kembali. Pada putaran terakhir, Mario terus menyerang bahkan hingga trek lurus dengan strategi menguntit namun usaha belum bisa membawanya juara. Saat trek lurus Mario yang lahir di Magetan (Jatim) 16 Maret 2004 ini sempat didepan namun jelang garis finish hampir bersenggolan. Mario Aji berselisih tipis 0,034 detik saja. “Luar biasa. Mario SA menunjukkan perjuangan yang luar biasa sejak lampu start padam. Meski harus merelakan podium pertama, tapi Mario menunjukkan perlawanan kuat hinggga detik-detik terakhir balapan,” dalam status facebook Astra Honda Racing Team, tim yang menaungi Mario Suryo Aji. Selain Mario Suryo Aji, beberapa pembalap Indonesia menempati posisi 10 besar. Adenanta Putra berhasil meraih posisi 5, Afridza Munandar berada di posisi 6, Agung Fachrul berada di posisi 8, dan Lucky Hendriansya finish di posisi 17. (Adt)