Timnas U-19 Gilas NK Dugopolje 3 Gol Tanpa Balas

Timnas U-19 Gilas NK Dugopolje 3 Gol Tanpa Balas

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-19 berhasil memetik kemenangan telak saat melawan klub asal Kroasia, NK Dugopolje, dengan skor 3-0 di di Stadion NK Sukok Klis, Uskok, Kroasia, Kamis (8/10/2020). Tampil dengan formasi andalan 4-4-2, Indonesia langsung tampil menenkan sejak peluit awal pertandingan berbunyi. Pada menit ke 3′, Timnas Indonesia sudah mampu mencetak gol pertama mereka melalui penyerang Braif Fatari. Memanfaatkan umpan Bagas Kaffa dari sisi kanan, Braif langsung menyontek masuk bola ke gawang lawan. Indonesia memimpin 1-0 atas NK Dugopolje. Unggul satu gol tidak membuat anak asuh Shin Tae-yong mengendurkan serangan. Alhasil, pada menit ke 15′ Indonesia mendapat penalti usai Rizky Ridho dijatuhkan oleh pemain lawan. Brylian Aldama yang ditunjuk sebagai eksekutor, mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik sekaligus membuat skor menjadi 2-0. Garuda Muda kian mendominasi permainan. Menit ke 26′, terciptalah gol ke-3 untuk Indonesia yang semakin membuat NK Dugopolje tertinggal jauh. Memanfaatkan bola rebound hasil sundulan Irfan Jauhari yang membentur mistar, Witan Sulaeman sukses menceploskan gol ketiga Indonesia melalui sundulan terarah. Usai unggul 3-0, Indonesia harus kehilangan M. Supriadi. Winger Persebaya Surabaya itu mengalami cedera, dan harus digantikan Khairul Zakiri dan harus mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tak berselang lama, Indonesia mendapatkan penalti kedua setelah pemain NK Dugopolje membuat handball. Namun, Rizky Ridho yang menjadi eksekutor gagal memaksimalkannya. Skor 3-0 pun menutup jalannya babak pertama. Memasuki babak kedua, NK Dugopolje bermain cenderung keras. Beberapa kali pemain lawan melancarkan tekel ke pemain Indonesia. Alhasil, Timnas Indonesia kembali harus kehilangan pemainnya karena cedera, kali ini giliran Bagas Kaffa yang mengalami cedera karena kena tekel keras pemain lawan. Bagas Kaffa pun tak bisa melanjutkan pertandingan karena mengalami kesakitan pada bagian ankle-nya dan harus digantikan oleh Bayu Fiqri. Usai insiden tersebut, kedua tim silih berganti melancarkan serangan. NK Dugopolje beberapa kali memiliki peluang emas untuk mempekecil skor, namun, eksekusi yang terburu-buru menggagalkan peluang tersebut. Sementara Timnas Indonesia masih bisa mencatat beberapa peluang meski ditekan. Dimotori oleh Witan dan Irfan Jauhari, keduanya kerap merepotkan barisan pertahanan NK Dugopolje. Akan tetapi, skor 3-0 tetap bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Ini merupakan kemenangan ke-3 Timnas Indonesia U-19 selama melakukan TC di Kroasia. Selanjutnya, mereka akan menghadapi Timnas Makedonia Utara pada hari Minggu, 11 Oktober 2020. Susunan Pemain Indonesia U-19 (4-4-2): Muhammad Adi Satryo (Yofandani Damai); Bagas Kaffa (Bayu Fiqri), Rizky Ridho, Komang Teguh, Pratama Arhan; Witan Sulaeman, David Maulana (Mohammad Kanu), Brylian Aldama (Beckham Putra), M Supriadi (Imam Zakiri); Irfan Jauhari, Braif Fatari | Pelatih: Shin Tae-yong (KOR)

Rencana Pemain Muda Persija Setelah Lulus Dari SMA

Salah satu pemain muda Persija Jakarta, Salman Alfarid. (Sumber: Persija.id)

Jakarta- Salah satu pemain muda Persija Jakarta, Salman Alfarid tengah berbahagia karena baru saja diumumkan lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) secara online pada Sabtu (2/5) kemarin. Sebelumnya pemain yang memperkuat Persija U-20 ini tercatat sebagai siswa kelas XII SMA Diklat Ragunan, Jakarta. Penggawa Timnas U-19 ini pun bersyukur akhirnya bisa menyelesaikan pendidikannya. Meskipun di satu sisi sebagai seorang pesepakbola harus mampu membagi waktu antara pendidikan dan aktivitas sebagai atlet. “Alhamdulillah saya sudah dinyatakan lulus dari SMA. Setelah ini tentunya juga saya memiliki keinginan melanjutkan ke jenjang kuliah. Ini bisa jadi bekal untuk masa depan saya nantinya mengingat saya tidak selamanya di dunia sepakbola juga,” ujar Salman. Lebih lanjut pemain berposisi bek sayap kiri ini berencana masuk ke perguruan tinggi jurusan keolahragaan. Namun hingga kini Salman belum menentukan kampus mana yang ia pilih. Ia akan berusaha keras untuk bisa masuk universitas pilihannya. “Rencananya mau ambil jurusan keolahragaan. Saya ambil kuliah juga untuk menyeimbangkan kegiatan lain selain sepakbola. Akan tetapi saat ini sepakbola tetap jadi prioritas saya sambil kuliah,” tambahnya. Rencana sama juga diutarakan penggawa muda Persija lainnya, Braif Fatari. Braif sendiri juga dipastikan lulus sekolah tahun ini. “Iya Puji Tuhan saya lulus sekolah. Kini saya bisa fokus di sepakbola mengingat ketika saya sekolah fokus saya terbagi. Apalagi saat latihan pikiran saya selalu sekolah. Sekarang senang saya sudah lulus. Rencananya saya juga mau melanjutkan kuliah,” timpal Braif.