Federasi Sepakbola Yaman Beri “Bocoran” Kejelasan Piala Asia U-19

Logo Piala Asia.

Setelah Piala Dunia U-20 sudah resmi diundur, kini Piala Asia U-19 tampaknya juga akan bernasib sama seperti Piala Dunia U-20. Kabar itu mulai tercium setelah Federasi Sepak Bola Yaman (Yemen FA), mengumumkannya di akun twitter resmi mereka. Bahkan, diduga kuat pembatalan tak hanya menimpa Piala Asia U-19, namun Piala Asia U-16 pada tahun ini juga disebut bakal diundur. Sekadar informasi, Piala Asia U-19 sedianya digelar di Uzbekistan pada 14-31 Oktober 2020, namun akhirnya ditunda ke 3-20 Maret 2021. Sementara Piala Asia U-16 di Bahrain seharusnya sudah digelar pada 16 September-3 Oktober, menjadi ditunda ke awal tahun 2021. الاتحاد الاسيوي لكرة القدم يُقرر رسمياً إلغاء كأس آسيا للشباب والناشئين بسبب تداعيات انتشار جائحة كورونا ، مع احتفاظ اوزباكستان والبحرين بحق الاستضافة في النسختين القادمتين. pic.twitter.com/trxDh8mbD3 — YemenFA (@Yemenfa) December 31, 2020 “Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah resmi memutuskan membatalkan Piala Asia U-19 dan Piala Asia U-16 karena penyebaran pandemi corona. Uzbekistan dan Bahrain akan tetap berhak menjadi tuan rumah pada edisi selanjutnya.” tulis akun Twitter @YemenFA. Sama seperti Piala Dunia U-20 2021, yang sebelumnya sudah batal digelar tahun ini dan mundur ke 2023, pembatalan Piala Asia U-16 dan Piala Asia U-19 2021 juga tak mengubah nasib tuan rumah penyelenggara. Meski begitu, belum keluar jadwal pasti yang diumumkan oleh AFC. Timnas Indonesia U-16 dan Timnas U-19 telah melakukan persiapan panjang untuk tampil di ajang ini. Timnas U-16 terakhir menggelar latihan di Yogyakarta hingga 22 Desember 2020, sementara Timnas U-19 kini tengah menggelar latihan di Spanyol sejak 26 Desember.

Resmi, Ini Jadwal Lanjutan TC Timnas U-19 Indonesia di Kroasia

Resmi, Ini Jadwal Lanjutan TC Timnas U-19 Indonesia di Kroasia

Usai mengikuti tiga pertandingan International U-19 Friendly Tournament 2020, Tim Nasional Sepakbola U-19 Indonesia bersiap dengan empat pertandingan lanjutan dalam rangkaian pemusatan latihan (TC) mereka di Kroasia. Pada tiga pertandingan terakhir, Timnas U-19 Indonesia mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Bagas Kaffa dan kawan-kawan harus menelan dua kali kekalahan dan satu kali imbang. Dua kekalahan tersebut masing-masing dari Timnas U-19 Bulgaria dengan skor 0-3 dan dari Timnas U-19 Kroasia dengan skor telak 1-7. Sementara untuk hasil imbang diperoleh usai menahan Timnas U-19 Arab Saudi dengan skor 3-3. Laga tersebut berlangsung sengit, karena Timnas U-19 Indonesia sempat tertinggal 1-3 pada babak pertama dan berhasil menyamakan kedudukan pada injury time babak kedua. Meski mendapatkan hasil yang kurang maksimal sejauh ini, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan melihat jika para Garuda Muda sudah menunjukkan perkembangan yang positif selama berada di Kroasia. “Tiga uji coba kemarin memang dari segi hasil kami tidak bisa menang, namun tim ini sedang berproses dan terus berkembang. Kami harap pemain terus berjuang keras dan bersemangat menjalani pemusatan latihan. PSSI akan terus mendukung penuh program dari pelatih Shin Tae-yong untuk timnas U-19,” ujar Mochamad Iriawan dilansir dari laman resmi PSSI. Lebih lanjut, Iriawan memastikan jika Timnas U-19 Indonesia akan menjalani serangkaian pertandingan uji coba lanjutan di Kroasia selama bulan September. “Selanjutnya kami telah siapkan pertandingann uji coba untuk timnas U-19 bulan September ini di TC Kroasia. Mereka akan dua kali melawan Qatar pada tanggal 17 serta 20, lalu Bosnia dan Herzegovina tanggal 25, dan terakhir Dinamo Zagreb tanggal 28,” ungkap Iriawan. Timnas U-19 Indonesia sedang dipersiapkan untuk menghadapi dua kompetisi internasional yang direncanakan berlangsung pada awal 2021 mendatang yakni Piala AFC U-19 yang digelar di Uzbekistan dan Piala Dunia U-20 yang mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.

Timnas U-19 Tahan Imbang Arab Saudi pada Laga Pamungkas

Timnas U-19 Tahan Imbang Arab Saudi pada Laga Pamungkas

Drama 6 gol terjadi saat Tim Nasional Sepakbola U-19 Indonesia bertemu Arab Saudi pada laga pamungkas International U-19 Friendly Tournament 2020. Tertinggal 1-3 lebih dulu di babak pertama, Garuda Muda berhasil menyamakan kedudukan pada injury time. Bermain di Stadion Igraliste NK Polet, Sveti Martin na Mauri, pertandingan antara kedua tim berlangsung dengan tempo cepat. Baik Garuda Muda dan sang lawan bermain dengan tempo cukup tinggi. Timnas U-19 Indonesia hampir mencetak gol pertama melalui peluang Brylian Aldama. Namun sayang, sepakannya masih tipis melayang di atas gawang Arab Saudi. Pada menit ke 20′ Arab Saudi mendapatkan penalti pertama usai Komang Tri melakukan handball. Namun eksekusi lawan masih membentur tiang kiri gawang. Petaka kembali hadir 7 menit berselang, Komang Tri lagi-lagi melakukan handball yang berbuah penalti kedua bagi Arab Saudi. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, kali ini penalti bisa dieksekusi dengan sempurna oleh Ibrahim Alabsi. Skor 0-1 Arab Saudi memimpin. Arab Saudi kembali mendapat penalti pada menit ke 33′ usai pelanggaran yang dilakukan oleh Aldama di kotak terlarang. Khallel Althekralla yang maju sebagai algojo berhasil menuntaskan tugasnya sekaligus membuat skor 0-2 untuk keunggulan Arab Saudi. Timnas Arab Saudi semakin menjauh pada menit 37′ setelah sontekan jarak dekat penyerang mereka, Essa Khaleel Al Thekralla, berhasil membobol gawang Adi Satryo. Skor pun berubah menjadi 0-3. Tertinggal tiga gol tidak membuat Timnas Indonesia U-19 mengendurkan serangan. Alhasil pada injury time babak pertama, mereka bisa membalas satu gol melalui Irfan Jauhari yang memanfaatkan bola liar hasil umpan silang Witan Sulaeman. Skor 1-3 pun menutup babak pertama. Memasuki babak kedua, permainan Timnas U-19 lebih agresif berkat pergantian taktik dan pemain yang dilakukan oleh Shin Tae-yong. Perubahan tersebut berbuah manis pada menit ke 52′. Berawal dari pergerakan Bagas Kaffa dari sayap kanan, ia kemudian berhasil mengirimkan umpan mendatar ke tengah kotak penalti yang disambut dengan baik oleh pemain pengganti Saddam Gaffar yang berdiri bebas dan menceploskan bola dengan mudah ke gawang yang sudah lepas dari pengawalan. 2-3 Indonesia memperkecil ketinggalan. Setelah gol tersebut, pertandingan menjadi lebih ketat dan berjalan cukup keras. Beberapa kali serangan dari Timnas U-19 Indonesia berhasil menciptakan kemelut di depan gawang namun masih belum bisa benar-benar mengancam gawang Arab Saudi. Sebaliknya, Arab Saudi nyaris mencetak gol keempat berkat tendangan dari dalam kotak penalti pada menit ke 87′. Beruntung, Adi Satryo masih dengan sigap menghalau peluang tersebut. Perjuangan tanpa lelah Garuda Muda akhirnya membuahkan hasil. Mendapat umpan dari sayap kanan, Braif Fatari mengontrol bola melewati satu bek lawan dan kiper sebelum menendang bola ke gawang kosong dari sudut sempit. Skor pun berubah menjadi 3-3 sekaligus menjadi hasil akhir pertandingan. Ini menjadi poin pertama timnas di International U-19 Friendly Tournament 2020. Pada dua laga sebelumnya Timnas U-19 Indonesia mendapat hasil kurang memuaskan yakni kalah 0-3 dari Timnas U-19 Bulgaria dan kalah 1-7 dari tuan rumah, Timnas U-19 Kroasia. Selepas International U-19 Friendly Tournament 2020, Garuda Muda direncanakan untuk menjalani laga uji coba melawan Qatar, Bosnia dan Herzegovina, dan klub Dinamo Zagreb. Selain itu, mereka juga direncanakan untuk melanjutkan training camp di Turki, Spanyol, dan Portugal. Mengingat Piala Asia U-19 mengalami pergeseran jadwal maka Timnas U-19 memiliki waktu cukup panjang untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia U-20 di Indonesia dan juga Piala Asia U-19 yang keduanya akan berlangsung pada awal tahun depan. Susunan Pemain Indonesia U-19 (4-4-2): Muhammad Adi Satryo; Pratama Arhan, Ahmad Rusadi, Komang Tri Arta, Mochamad Yudha Febrian; Witan Sulaeman, David Maulana (c), Brylian Aldama, Khairul Zakiri; Braif Fatari, Irfan Jauhari | Pelatih: Shin Tae-yong (KOR) Susunan Pemain Arab Saudi U-19 (4-3-3):  Raed Hussain Ozaybi; Ali Fuad Hasan, Bandar Derwish Ahmed, Faisal Abdulrahman Alghamdi (c), Mohammed Khalil Marran; Khalil Ibrahim Alabsi, Ahmed Mazen Alghamdi, Nawaf Abdullah Almutairi; Essa Khaleel Althekralla, Saad Fahad Alnasser, Manaf Mohammed Abuyabs | Pelatih: Damien Hertog (NED) Klasemen Akhir International U-19 Friendly Tournament 2020 Tim Main Menang Selisih Gol Poin Kroasia U-19 3 3 14-6 9 Bulgaria U-19 3 2 8-5 6 Arab Saudi U-19 3 o 8-10 1 Indonesia U-19 3 o 4-13 1            

Timnas U-19 vs Bulgaria, Shin: Laga Yang Tidak Mudah Bagi Kami

Timnas U-19 vs Bulgaria, Shin: Laga Yang Tidak Mudah Bagi Kami

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-19 akan menghadapi Bulgaria sebagai ujian perdana mereka dalam rangkaian Training Camp (TC) di Kroasia. Pertandingan yang bertajuk International U-19 Friendly Tournament 2020 tersebut berlangsung di Stadion Igraliste NK Polet, Sveti Martin na Mauri, Sabtu (5/9/2020), pukul 22.00 WIB. David Maulana cs sudah hampir sepekan menggelar latihan di Kroasia. Setiap hari ia dan rekan-rekan Timnas U-19 lainnya digenjot latihan tiga kali pada pagi, sore dan malam hari. Pelatih Shin Tae-yong menyatakan anak asuhnya menjalani latihan dengan intensitas tinggi untuk peningkatan kekuatan fisik. “Saat ini kami sedang menjalani latihan dengan intensitas yang tinggi dengan menu fisik yang sangat keras. Jadi besok akan menjadi pertandingan yang tidak mudah bagi kami. Namun, kami harus membentuk mental dan intinya tim ini masih berproses,” kata Shin Tae-yong seperti dilansir dari laman PSSI. Pelatih asal Negeri Gingseng itu mengaku telah mengamati pertandingan uji coba antara skuad Bulgaria dan Kroasia pada Rabu, 2 September lalu. Kesimpulannya: Bulgaria merupakan tim kuat. “Bulgaria secara postur tubuhnya besar dan tinggi. Secara fisik juga staminanya bagus. Intinya pertandingan besok tidak mudah bagi kami, tetapi memang kami TC ke Eropa untuk mencari pengalaman dan melihat perkembangan tim,” jelas Shin Tae-yong. Setelah menjalani laga melawan Bulgaria, Timnas U-19 Indonesia dijadwalkan menantang Kroasia pada 8 September 2020 dilanjutkan dengan meladeni Arab Saudi, tiga hari kemudian. Kemudian, Timnas U-19 direncanakan menjalani laga uji coba kontra Qatar, Bosnia dan Herzegovina, dan klub Dinamo Zagreb. Sementara itu, tiga laga Timnas U-19 pada International U-19 Friendly Tournament 2020 akan disiarkan secara live di NET dan live streaming di Mola TV. Mola TV dan NET sama-sama telah merilis jadwal live streaming dan siaran langsung laga Timnas U-19 Indonesia vs Bulgaria besok. Pertandingan melawan Bulgaria U-19 dapat disaksikan lewat siaran langsung NET atau live streaming Mola TV pada Sabtu (5/9/2020) mulai pukul 21.30 WIB.

Ini Jadwal Timnas Indonesia U-19 Selama TC di Kroasia

Ini Jadwal Timnas Indonesia U-19 Selama TC di Kroasia

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-19 telah tiba di Zagreb, Kroasia pada Minggu (30/8/2020) pukul 10.00 waktu setempat. Sesampainya di Bandara Franjo Tudman, Zagreb, David Maulana cs kemudian melanjutkan perjalanan darat selama satu setengah jam ke Sveti Martin na Muri yang menjadi lokasi pemusatan latihan (TC) kali ini. Pelatih Shin Tae-yong membawa 27 pemain untuk berlatih di Kroasia. Rencananya, Timnas U-19 akan menjalani serangkaian pertandingan uji coba termasuk turnamen mini yang diikuti tuan rumah Kroasia, Bulgaria, dan Arab Saudi. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan bahwa tim nasional Indonesia U-19 akan memulai pertandingan International U-19 Friendly Tournament coba pada Sabtu (5/9/2020) mendatang. Kepastian ini setelah Federasi sepak bola Kroasia (HNS) mengirimkan surat perubahan jadwal pertandingan turnamen tersebut. “Pada awalnya timnas U-19 akan memulai pertandingan 2 September namun federasi sepak bola Kroasia melakukan perubahan jadwal menjadi 5 September. Kami rasa tidak masalah, ini justru bagus untuk pemain yang dapat melakukan persiapan lebih panjang sebelum menjalani uji coba tersebut,” kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dikutip dari situs resmi PSSI. Timnas U-19 rencananya akan menghadapi Bulgaria (5/9/2020), disusul kemudian melawan tuan rumah Kroasia (8/9/2020) dan menghadapi Arab Saudi (11/9/2020) mendatang. Setelah turnamen mini, Timnas U-19 sudah ditunggu oleh serangkaian uji coba dengan beberapa negara dan klub di Kroasia. “Setelah mengikuti turnamen tersebut, timnas U-19 melanjutkan uji coba dengan beberapa negara dan klub di Kroasia hingga akhir September mendatang. Lawan-lawan yang akan dihadapi yakni Qatar, Bosnia dan Herzegovina, serta Dinamo Zagreb. Mereka merupakan tim kuat dan bagus untuk timnas U-19,” ujar Iriawan. TC di Kroasia sebagai persiapan Garuda Muda mengikut Piala Asia U-19 di Uzbekistan. Timnas Indonesia tergabung dalam Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Kamboja, dan Iran. Pertandingan perdana direncanakan melawan Kamboja pada 14 Oktober. Selanjutnya melawan Iran 17 Oktober dan menantang tuan rumah Uzbekistan pada 20 Oktober. Meski hasil Piala Asia U-19 nanti tidak memengaruhi posisi timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 karena berstatus sebagai tuan rumah, Iriawan berharap para punggawa timnas tetap bermain dan berlatih secara maksimal terutama memanfaatkan kesempatan bisa berlatih di Eropa. “TC (training centre) di Kroasia ini, kami harap dimanfaatkan dengan baik oleh pemain. Mereka harus bekerja keras dan terus bersemangat demi torehan positif di Piala AFC U-19 dan tentunya Piala Dunia U-20 nantinya,” jelas Iriawan. Jadwal Timnas U-19 International Friendly Match 2 September 2020: Indonesia vs Kroasia 5 September 2020: Indonesia vs Bulgaria 8 September 2020: Indonesia vs Arab Saudi TBA: Indonesia vs Qatar TBA: Indonesia vs Bosnia dan Herzegovina TBA: Dinamo Zagreb

Timnas U-19 Resmi Dilepas, Shin Tae-yong Coret Dua Pemain

Timnas U-19 Resmi Dilepas, Shin Tae-yong Coret Dua Pemain

Tim Nasional Sepak Bola U-19 Indonesia telah resmi dilepas untuk mengikuti rangkaian kegiatan pemusatan latihan atau training camp (TC) di Kroasia. Acara pelepasan bertempat di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2020). Namun, jelang keberangkatan ke Kroasia, Shin Tae-yong kembali melakukan pencoretan pemain dari skuatnya. Kedua pemain tersebut adalah Serdy Ephy Fano Boky dari Bhayangkara FC dan Ahmad Afhridzal dari Vamos Indonesia. Dua pemain dicoret karena melakukan tindakan indisipliner yaitu terlambat datang pada sesi latihan terakhir di Jakarta, Sabtu (28/8/2020). Pencoretan kedua pemain ini dikonfirmasi langsung oleh etua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Menurutnya, pencoretan dua pemain ini murni keputusan Shin Tae-yong. “Yang akan berangkat tadinya 30 pemain. Tapi, tadi pagi dua pemain dipulangkan oleh pelatih karena kurang disiplin. Saya persilakan pelatih buat melakukan itu,” kata Iriawan seperti dikutip dari Detik Sport. Shin Tae-yong memang dikenal disiplin dan tidak segan memberi sanki kepada anak asuhnya yang indisipliner. Bahkan, pelatih asal Negeri Gingseng itu sebelumnya sudah mewanti-wanti anak asuhnya untuk lebih disiplin. “Itu resiko, sebab dari awal pelatih kita memang selalu menekankan disiplin dan mental. Dua pemain yang dicoret itu Serdi dan Rizal,” ujar Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan. Sebanyak 27 pemain timnas U-19 Indonesia sendiri telah diberangkatkan dari Jakarta menuju Zagreb pada Sabtu (29/8/2020) pukul 21.00 WIB.  Sementara, satu pemain yakni Elkan Baggott direncanakan bergabung dari Inggris ke Kroasia. Namun, kehadiran bek bertinggi badan 194 cm tersebut masih belum terkonfirmasi karena masih terkendala ijin dari klubnya, Ipswich Town, yang belum keluar. Sementara itu, PSSI menyatakan bahwa mereka masih menanti keputusan Piala Asia U-19 akan berjalan sesuai rencana atau mengalami penundaan. Hal tersebut berkaitan dengan jadwal Timnas U-19 usai melakukan TC di Kroasia. Jika sesuai rencana, Timnas U-19 akan langsung berangkat menuju Uzbekistan untuk berlaga di Piala Asia U-19 bulan Oktober mendatang. “Nanti kita lihat perkembangan Piala AFC U-19, apakah tim ini lanjut ke Uzbekistan atau menuju tempat lain untuk berlatih tanding di negara negara lain yang dibilang sebagai negara maju dalam persepakbolaan. Kita lihat apakah akan ke Turki, Portugal atau negara lain,” jelas Iriawan dikutip dari web resmi PSSI. Berikut daftar 28 pemain Skuat Timnas U-19 Indonesia Adi Satryo – PSMS Medan Erlangga Setyo – Persib Bandung Yofandani Damai – PSIS SEmarang Pratama Arhan – PSIS Semarang Yudha Febrian – Barito Putera Komang Tri – Bali United Elkan Baggot – Ipswich Town (menunggu konfirmasi) Ahmad Rusadi Muhammad Fadhil – Semen Padang FC Bayu M. Fiqri – PON Jatim Rizky Ridho – Persebaya Bagas Kaffa – Barito Putera Komang Teguh – Diklat Ragunan Andre Oktaviansyah David Maulana – Barito Putera Brylian Aldama Beckham Putra – Persib Bandung Mohammad Kanu – Babel United FC Braif Fatari – Persija Jakarta Andi Irfan – AS Abadi Tiga Naga Sandi Arta – Persija Jakarta Witan Sulaeman – FK Radnik Surdulica Jack Brown – Lincoln City Mochammad Supriadi – Persebaya Irfan Jauhari – Bali United Khairul Zakiri – Gymnastica Cueta Saddam Gaffar – PSS Sleman Moh. Bahril – PSIS Semarang

Inilah Daftar 30 Nama Pemain Timnas U-19 yang Mengikuti TC di Kroasia

Inilah Daftar 30 Nama Pemain Timnas U-19 yang Mengikuti TC di Kroasia

Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah menetapkan 30 nama yang akan dibawa untuk mengikuti rangkaian kegiatan pemusatan latihan atau training camp (TC) Timnas U-19 Indonesia di Kroasia. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, usai mendapat laporan dan update dari Shin Tae-yong. “Sebanyak 30 pemain telah dipilih pelatih Shin Tae-yong untuk diberangkatkan ke Kroasia. Ia (Shin Tae-yong) juga memberikan laporan bahwa saat ini pemain mengalami perkembangan yang bagus dan grafik meningkat selama pemusatan latihan,” kata Iriawan dikutip dari website resmi PSSI. Timnas U-19 Indonesia rencananya akan bertolak ke Kroasia pada akhir Agustus nanti. Setibanya di Kroasia nanti, Garuda Muda dijadwalkan akan mengikuti sebuah mini turnamen yang diikuti tuan rumah Kroasia, Bulgaria, dan Arab Saudi pada 2-8 September 2020. Latar berlakang pemilihan Kroasia sebagai lokasi TC karena paling cepat menanggapi surat PSSI dan pemain timnas U-19 tidak harus menjalani karantina. Selain itu, iklim di sana yang tak jauh berbeda dengan Uzbekistan yang berkisar antara 19-23 derajat celcius. Selepas TC, timnas U-19 Indonesia memang dipastikan akan langsung bertolak ke Uzbekistan untuk berjuang di Piala Asia U-19 yang dijadwalkan berlangsung pada 14 hingga 31 Oktober mendatang. Maka dari itu, kesempatan TC ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh timnas U-19 untuk beradaptasi. Pada TC ini, Mochamad Iriawan juga berharap para Garuda Muda dapat berlatih lebih keras dan berjuang secara maksimal dalam rangka persiapan jelang Piala AFC U-19 dan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. “TC di Kroasia ini, kami harap bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain. Mereka harus bekerja keras dan terus bersemangat demi torehan positif di Piala AFC U-19 dan tentunya Piala Dunia U-20. PSSI selalu mendukung program dari pelatih Shin Tae-yong untuk timnas,“ kata Iriawan. Sementara itu, pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa 30 pemain dipilih berdasarkan penilaiannya selama pemusatan latihan. “Kami memilih 30 pemain untuk dibawa ke Kroasia. Pemain saat ini dalam kondisi bagus dan terus mengalami perkembangan yang positif setiap harinya. Saya yakin selama di Kroasia, fisik, teknik, dan permainan timnas U-19 akan makin meningkat.” ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut. Pada Piala Asia U-19, timnas U-19 Indonesia tergabung dalam Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Kamboja, dan Iran. Pertandingan perdana timnas U-19 akan melawan Kamboja pada 14 Oktober. Selanjutnya melawan Iran 17 Oktober dan menantang tuan rumah Uzbekistan pada 20 Oktober. Meski hasil Piala Asia U-19 nanti tidak memengaruhi posisi timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 karena berstatus sebagai tuan rumah, Shin Tae-yong ingin anak asuhnya tetap bermain maksimal. bukan berarti kami seenaknya saja bermain di Uzbekistan. Kami tetap menargetkan hasil maksimal di sana (Uzbekistan),” tegasnya. Daftar 30 Nama Pemain Timnas U-19 yang Mengikuti TC ke Kroasia Adi Satryo – PSMS Medan Erlangga Setyo – Persib Bandung Yofandani Damai – PSIS SEmarang Pratama Arhan – PSIS Semarang Yudha Febrian – Barito Putera Komang Tri – Bali United Elkan Baggot – Ipswich Town Ahmad Rusadi Muhammad Fadhil – Semen Padang FC Bayu M. Fiqri – PON Jatim Rizky Ridho – Persebaya Bagas Kaffa – Barito Putera Komang Teguh – Diklat Ragunan Andre Oktaviansyah David Maulana – Barito Putera Brylian Aldama Beckham Putra – Persib Bandung Mohammad Kanu – Babel United FC Braif Fatari – Persija Jakarta Andi Irfan – AS Abadi Tiga Naga Sandi Arta – Persija Jakarta Witan Sulaeman – FK Radnik Surdulica Jack Brown – Lincoln City Mochammad Supriadi – Persebaya Irfan Jauhari – Bali United Khairul Zakiri – Gymnastica Cueta Saddam Gaffar – PSS Sleman Ahmad Afhridrizal – Vamos Indonesia Moh. Bahril – PSIS Semarang Serdi Fano – Bhayangkara FC

Pakai Jersey Nomor 38, Firza Andika Pilih AFC Tubize Karena Sepi

Usai resmi menandatangani kontrak dengan klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize, Firza Andika, akan memakai nomor punggung 38. Ia akan membela tim berjuluk Les Sang et Or (Si Merah Darah dan Emas) itu selama dua musim. Tampak Firza (kiri), dan CEO AFC Tubize, Shim Chan Koo, di Kantor Northcliff, Jakarta, pada Jumat (25/1). (bolasport.com)

Jakarta- Eks Timnas U-19 yang tengah mengikut Pelatnas Timnas U-22, Firza Andika resmi menandatangani kontrak dengan klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Firza telah menandatangani kontrak berdurasi dua musim dalam acara seremoni yang digelar di Kantor Northcliff Indonesia, SCBD, Jakarta, Jumat (25/1). Hadir dalam kesempatan ini berbagai perwakilan pihak-pihak yang mendukung Firza merumput dan berkarir di Eropa. Yakni Shim Chan Koo selaku CEO AFC Tubize, dan Khairul Asyraf selaku Consultant of Northcliff Sport. Selain resmi menandatangani kontrak berdurasi dua musim, Firza juga mendapatkan nomor punggung 38. “Pakai nomor 38 karena sebenarnya mau pakai 11 atau 29. Tapi, nomor itu sudah dipakai,” ujar pemuda kelahiran Medan 11 Mei 1999. “Kalau 3 ditambah 8 ‘kan jadinya 11 juga dan itu adalah tanggal lahir dan di timnas pun pakai nomor 11,” ujar bek sayap yang mengawali karir dari SSB Tasbih dan SSB Asamkumbang di Medan. “Terima kasih untuk Northcliff yang mendukung saya selama ini. Terima kasih juga manajemen Tubize. Mungkin anak Indonesia bisa bermimpi seperti saya. Intinya bekerja keras untuk bisa menggapai mimpi,” tukas jebolan Akademi Semen Padang dan Sekolah Semen Padang ini. Firza punya dua pilihan sebelum akhirnya menerima tawaran klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Selain menjalani trial di Tubize, pemain yang pernah menjadi bek kanan, gelandang, sayap kiri dan striker ini, sempat menunjukkan kemampuannya bersama klub kasta keempat Liga Spanyol yakni UD Alzira. Kedua klub itu kemudian sama-sama menyatakan minatnya kepada eks bek kiri PSMS Medan itu. Ia akhirnya lebih memilih AFC Tubize dan menandatangani kontrak berdurasi dua musim di Kantor Northclifff, Jakarta, Jumat (25/1). Lalu apa alasan Firza memilih berkarier di klub dengan Stadion Leburton sebagai kandang itu ? “Saya pilih Tubize karena permainan timnya sangat bagus. Orang-orangnya juga bisa berkomunikasi dengan baik dan sangat terbuka,” bilangnya paska tandatangani kontrak. “Jadi, saya sangat ingin bermain di sana. Selama trial, di sana juga tak ada kendala berarti, seperti misalnya cuaca,” terang pemain yang punya kecepatan ini. Kota Tubize, berada sekitar 33 km ke arah selatan Brussel, ibu kota Belgia. Suasana sepi Tubize, juga jadi salah satu faktor pilihannya. Firza bisa fokus mengembangkan karier dan bakatnya. “Lingkungan di sana juga bagus karena sepi, jadi bisa lebih fokus. Apalagi saya orangnya tak terlalu suka main keluar,” tuturnya. (Adt)

Resmi Lolos Trial, Eks Bek Timnas U-19 Ini Segera Merumput di Eropa

Full bek kiri Timnas U-22 kelahiran Medan 11 Mei 1999, Firza Andika, dilaporkan sudah sudah lolos seleksi trial dan memilih tim untuk berlabuh di antara klub Spanyol dan Belgia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Full bek kiri Timnas U-22, Firza Andika, dilaporkan sudah memilih tim untuk berlabuh di antara Spanyol dan Belgia. Sebelumnya, Firza sempat mengikuti trial terlebih dahulu bersama dengan AFC Tubize, selaku klub kasta kedua di Belgia, pada November 2018. Pada awal Desember 2018, ia pun mencoba trial di klub kasta ketiga Spanyol, UD Alzira. Setelah menanti pengumuman, bek PSMS Medan ini mengaku sudah lolos seleksi trial di kedua klub tersebut. “Jadi kemarin pas saya trial di Spanyol dan Belgia Alhamdulilah hasilnya saya diterima,” tukasnya. Agen Firza, Khairul Asyraf, juga mengonfirmasi bahwa kliennya itu berhasil lolos seleksi di AFC Tubize dan UD Alzira. “Lolos. Kami sedang menunggu proses Visa,” ujar Khairul, dilansir BolaSport.com. Lebih lanjut, Khairul juga menyebut bila rekan karib Egy Maulan Vikri itu, telah memilih satu dari kedua klub tersebut. “Sudah (memilih klub), tapi kami belum mau umumkan sampai visa sudah di-approve,” ujar Direktur Agensi 2 Touch International itu. Tak hanya dua klub tersebut, pemuda kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini, juga mengaku ditawar oleh klub luar negeri lain dan sejumlah klub papan atas Liga 1. “Banyak tawaran baik dalam klub luar negeri ataupun Indonesia. Kita lihat saja karena saya mau fokus seleksi timnas U-22 Indonesia dahulu,” tegasnya. Firza memang saat ini sedang berada di Jakarta dan fokus dengan Timnas U-22 untuk menembus skuat ke Piala AFF U-22 2019. (Adt)

Menuju Piala AFF U-22 di Kamboja, PSSI Gelar Seleksi Singkat 38 Pemain

Osvaldo Haay (25) masuk seleksi Timnas U-22. Ia masyhur sebagai winger berkecepatan tinggi. Namun pemuda 20 tahun asal Jayapura ini pernah menghuni pos striker murni bersama timnya, Persebaya Surabaya, di Liga 1 2018. Ia pun pemain multifungsi. Empat pos sanggup dimainkannya, yakni bek kiri, gelandang, sayap, dan penyerang. (medcom.id)

Jakarta- Piala AFF U-22 akan segera bergulir pada 17 Februari hingga 2 Maret 2019, di Kamboja. Menghadapi turnamen penting itu, PSSI memanggil sekaligus menseleksi 38 pemain, yang bakal memperkuat skuat Garuda Muda, di bawah asuhan Indra Sjafri. Para pemain ini memulai pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk Timnas U-22 mulai 7 Januari, di Jakarta. Dari 38 nama yang rencananya dipanggil, sebagian besar merupakan skuat Timnas U-19. Di antaranya Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Todd Rivaldo Ferre. Selain itu, terdapat nama Ezra Walian, yang saat ini bermain untuk klub Belanda, Almere City. Namun, pemain berpostur 177 cm itu sedang menjalani masa pinjaman di RKC Waalwijk. Ezra sempat menjadi bagian dari Timnas U-22 di SEA Games 2017. Namun, pada Piala AFF 2018, ia gagal mendapatkan izin dari klub untuk membela Timnas Indonesia senior. Selain Ezra, PSSI turut memanggil bomber Persik Kediri sekaligus pemegang titel topskor Liga 3, Septian Satria Bagaskara. “Kami memilih pemain yang bermain di kompetisi Liga 1, 2, dan 3, sehingga memiliki jam terbang. Ini jadi landasan utama kami dalam menentukan pemain. Kami juga sudah mengumpulkan data dari tim HPU (high performance unite),” ujar Indra, di Jakarta, pada Jumat (4/1). Juru racik tim kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), 2 Februari, 55 tahun silam itu, mengatakan semua pemain dari U-19 masuk ke dalam skuat Garuda. “Semua pemain dari Timnas U-19 yang kemarin itu masuk, tapi minus striker. Banyak striker bagus, dan paling tidak, kini ada 4 striker yang kami siapkan,” tambah pelatih yang mengecap karir junior di PSP Padang 1981-1986. Sementara itu, terkait sempitnya waktu persiapan timnas, Indra tak mempermasalahkan. “Training center untuk timnas tak perlu lama. Saya inginnya satu, dua, tiga hari. Harusnya mereka yang dipanggil pemain yang pembinaan di klubnya bagus, sehingga kami hanya tinggal memantapkan program saja kepada para pemain ini,” jelas Indra. Untuk staf pelatih, mayoritas staf Indra dari Timnas U-19 akan disertakan. Namun, Indra juga membawa dua asisten pelatih baru yang dipastikan sudah memiliki lisensi kepelatihan yang sesuai arahan AFC. “Tim ini adalah tim yang terbaik, termasuk team behind the team, pelatih yang kami pilih adalah yang terbaik karena mengikuti standar arahan dari AFC. Asisten satu nanti akan dibantu oleh Yunan Helmi dari Barito (Putera),” papar Indra. “Asisten dua, yakni Nova Arianto dari Lampung Sakti, dan kebetulan sekarang dalam posisi tidak dalam kontrak. Seluruh pelatih itu masuk kriteria AFC soal sertifikasi,” tukas pria yang memulai karir sebagai pelatih U-12 ini. Sedangkan Ratu Tisha, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI, menyebut jika Indra memiliki beban berat dalam mempersiapkan Timnas U-22. Sebab, menurutnya, selain Piala AFF U-22 pada 2019 ini, tim merah putih muda juga akan berlaga di kualifikasi Piala Asia U-23 pada 2020, dan SEA Games 2019 Filipina. “Ada beberapa target dari PSSI, seperti Piala AFF di Kamboja, AFC U-23 Qualifiers, juga menyongsong target emas di SEA Games 2019. Mulai 7 Januari akan ada rangkaian program-program itu,” cetus Tisha. “Kami harapkan dukungan, doa, serta semangat dari masyarakat demi kejayaan sepak bola Indonesia,” lanjutnya. Timnas U-22 akan menjalani laga perdana pada 18 Februari kontra Timnas U-22 Myanmar, pada babak penyisihan grup Piala AFF U-22 2019. Setelah itu, skuat Garuda bakal berjumpa dengan Singapura, Malaysia, dan tuan rumah Kamboja. (Adt) Daftar 38 pemain Timnas Indonesia U-22: Kiper 1. Hilman Syah (PSM Makassar) 2. Awan Setho (Bhayangkara) 3. Satria Tama (Madura United) 4. M Riyandi (Barito Putera) Belakang 5. Nurhidayat (Bhayangakara) 6. Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya) 7. Bagas Adi (Arema FC) 8. Dallen Ramadhan (Bali United) 9. Dandi Maulana (Barito Putera) 10. Andi Setyo (PS TIRA) 11. Fredyan Wahyu (PSMS Medan) 12. Indra Mustafa (Persib Bandung) 13. Firza Andika (PSMS Medan) 14. Asnawi Mangkualam (PSM Makasar) 15. Adnan Lestaluhu (Persija Jakarta) 16. Samuel Christianson (Sriwijaya FC) Tengah  17. Hanif Sjahbandi (Arema FC) 18. Wahyudi Hamisi (Borneo FC) 19. Rafi Syaharil (Barito Putera) 20. Todd Rivaldo (Persipura Jayapura) 21. Gian Zola (Persela Lamongan) 22. Saddil Ramdani (Persela Lamongan) 23. Sani Riski Fauzan (Bhayangkara) 24. M Luthfi Kamal (Mitra Kukar) 25. Witan Sulaeman (SKO Ragunan) 26. Egy Maulana (Lechia Gdansk) 27. Osvaldo Haay (Persebaya Surabaya) 28. Rifal Lastori (PSS Sleman) 29. Kadek Agung (Bali United) Striker 30. Billy Keraf (Borneo FC) 31. Yoga Pratama (PSIM Yogyakarta) 32. Dalmiansyah Matutu (Arema FC) 33. Dimas Drajad (PS TIRA) 34. Beni Oktaviansyah (Kalteng Putra) 35. Marinus Wanewar (Bhayangkara) 36. Ezra Walian (RKC Waalwijk) 37. Septian Satria Bagaskara (Persik Kediri) 38. M Rafli (Arema FC)

Hapus Piala Asia U-16 Dan U-19, AFC Gelar Format U-17 dan U-20

Komite Kompetisi AFC merekomendasikan mengubah format Piala Asia U-16 dan U-19, menjadi Piala Asia U-17 dan U-20, mulai 2023. Hal ini mengacu kepada kategori usia FIFA dan gelaran Piala Dunia kelompok umur yang ada. Tammpak winger timnas Indonesia U-19, Todd Rivaldo Fere (22/putih), saat tampil di ajang Piala Asia U-19 2018, di Jakarta. (Pras/NYSN)

Kuala Lumpur- Komite Kompetisi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) merekomendasikan untuk mengubah kategori usia kompetisi kelompok umur, di bawah naungan mereka. Ada dua kompetisi kelompok umur yang menjadi fokus AFC sejauh ini, yakni Piala Asia U-16 dan U-19. Berdasarkan rapat Komite Kompetisi AFC, yang digelar di Muscat, Oman, dua kompetisi itu sudah diajukan diubah menjadi Piala Asia U-17 dan U-20. Itu mengacu kepada kategori usia FIFA dan gelaran Piala Dunia kelompok umur yang ada, yakni Piala Dunia U-17 dan U-20. “Tim Gugus Tugas merasa ada kebutuhan untuk mengubah struktur untuk membantu pengembangan pemain. Mereka juga menekankan perlunya pemeriksaan integritas lanjutan dan pemain muda yang akan diminta untuk menandatangani kontrak dan menjalani tes MRI, sesuai dengan praktik saat ini,” tulis AFC, dalam rilis resmi akhir November lalu. Piala Asia U-17 dan U-20 dengan format baru, akan berlangsung di tahun yang sama dengan turnamen FIFA, dan akan disesuaikan dengan kualifikasi pada tahun sebelumnya. Edisi pertama kejuaraan ini dimulai dengan kualifikasi pada 2022, dan putaran final pada 2023, guna memberi waktu bagi anggota asosiasi untuk lebih banyak melakukan persiapan. Event untuk pemain junior Piala Asia U-19 2018 yang digelar di Indonesia, memunculkan Timnas Arab Saudi sebagai juara. Sedangkan untuk Piala Asia U-16, yang berlangsung di Malaysia, dimenangkan oleh Jepang. (Adt)

Lima Skuat Timnas U-19 Termahal di Liga 1 2018

Saddil Ramdani (11/merah), pemuda kelahiran Raha, Sulawesi Tenggara, 2 Januari 1999, anggota Timnas U-19 dan winger Persela Lamongan, kabarnya jadi wonderkid Indonesia termahal yang tampil di Liga 1208, dengan harga mencapai Rp 2,5 Miliar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Disaat prestasi timnas senior kian menurun, muncul generasi-generasi muda yang sanggup membuat penggemar sepakbola kembali tersenyum. Pembuktian dilakukan oleh Timnas U-16 dan U-19 di level Piala Asia. Walau tak mampu mencapai target yang ditentukan, yakni lolos hingga semifinal, namun Garuda Muda membanggakan seluruh rakyat Indonesia dengan mengantarkan Indonesia sampai ke babak 8 besar turnamen sepakbola terbesar se-Asia. Sejumlah talenta-talenta muda pun bermunculan di dalam skuat Garuda Muda. Bahkan, hal ini menjadikan beberapa dari wonderkid Indonesia tersebut menjadi yang termahal di Liga 1 2018. Dilansir Transfermarkt, berikut ini adalah lima wonderkid Indonesia termahal di Liga 1 2018. Saddil Ramdani Karir Saddil Ramdani di level klub dan Timnas terbilang sukses. Bahkan, Saddil seolah lebih sering membela Timnas, dibanding klubnya sendiri, Persela Lamongan. Saddil selalu jadi langganan skuat Timnas U-19. Ia mampu mengantarkan Garuda Nusantara mencapai babak perempat final Piala Asia U-19 2018. Bahkan, pemuda kelahiran Raha, Sulawesi Tenggara, 2 Januari 1999 seharusnya tercatat sebagai pemain yang akan memperkuat timnas senior di ajang Piala AFF 2018. Namun, lantaran tersandung kasus hukum, membuat Saddil dicoret oleh pelatih Bima Sakti di Piala AFF 2018. Di klub Persela, Saddil selalu menjadi tumpuan mengisi posisi sayap skuat Laskar Joko Tingkir. Punya kecepatan saat dribling, akurasi tembakan yag baik, kabarnya ia dihargai sebesar Rp 2,5 Miliar. Asnawi Mangkualam Bahar Asnawi Mangkualam Bahar merupakan sosok penting dalam skuat PSM Makassar dalam mengarungi Liga 1 2018. Asnawi turut andil menjaga lini pertahanan dari PSM, membuat tim berjuluk Juku Eja turut kini memuncaki tabel klasemen Liga Indonesia. Pemain kelahiran Makassar 4 Oktober 1999 ini pun jadi sosok sentral dalam Timnas U-19 pada turnamen Piala Asia 2018. Putra legenda PSM, Bahar Muharram ini pemain yang multi posisi. Selain fasih bermain menjadi gelandang bertahan, Asnawi juga natural berfungsi di bek kanan. Ia dihargai dengan nilai transfer sebesar Rp 2,5 Miliar. Todd Rivaldo Ferre Aksi lincah Todd Rivaldo Ferre dalam mengolah bola dan mencetak Hattrick kala melawan Qatar di Piala Asia U-19 2018 telah menjadi perhatian publik. Rivaldo pun kini berjuluk wonderkid dari Papua. Meski pada akhirnya kalah pada laga tersebut, namun semangat dari telah membangun mental anak asuh dari coach Indra Sjafri hingga akhirnya bisa menembus 8 besar. Nama winger kelahiran Jayapura 15 Maret 1999 pun turut melambung sejak itu. Pemain berpostur mungil dan sempat menjadi pemain terbaik Liga 1 U-19 edisi 2017 yang kini membela Persipura Jayapura itu, konon kini dihargai sebesar Rp 1,2 Miliar, jika ingin menebus jasanya Nurhidayat Haji Haris Nurhidayat Haji Haris adalah pemain tersering tampil bersama klubnya, Bhayangkara FC di Liga 1 2018, diantara seluruh pemain Timnas U-19. Hal inilah yang menjadikan Kapten Garuda Nusantara kelahiran Makassar, 5 April 1999, pada Piala Asia U-19 2018 dihargai dengan nilai transfer sebesar Rp 1,2 Miliar. Firza Andika Penampilan gemilangnya di ajang Piala Asia U-19 2018 bersama Timnas U-19, menjadikan sosok Firza Andika banyak dilirik oleh klub Eropa. Pemuda kelahiran Medan, 11 Mei 1999 kini sedang berada di Belgia, untuk menjalani trial, bersama klub AFC Tubize. Bek kiri yang punya kecepatan ini turut menjadi sosok krusial jantung pertahanan PSMS Medan di kompetisi Liga 1 2018. Sebagai pemain asal Asia yang berpeluang tampil di Eropa, Firza mendapatkan harga dengan nilai transfer cukup tinggi, yakni Rp 843 juta. (art)

Bek Timnas U-19 Tiba di Brussel dan Trial di AFC Tubize, Klub Asalnya Kini Meradang

Bek kiri Timnas U-19, Firza Andika (jaket biru), saat ini sudah tiba di Brussel, Belgia. Firza akan memulai trial selama tiga pekan bersama klub Divisi 2 Belgia, AFC Tubize, hingga 25 November 2018. (instagram)

Brussel- Bek kiri Timnas U-19, Firza Andika, saat ini sudah tiba di Brussel, Belgia. Firza akan memulai trial selama tiga pekan bersama klub Divisi 2 Belgia, AFC Tubize, hingga 25 November 2018. Kepastian Firza tiba di Belgia, disampaikan dua agensi yang mengurus kepindahannya, yaitu 2 Touch International dan Northcliff Sport. Dalam akun Instagram dua agensi itu, pada Senin (5/11), tampak Firza berfoto menggunakan jaket Timnas Indonesia, dengan latar belakang pemandangan Kota Brussel. “Kami sudah berada di Eropa untuk trial Firza Andika di klub Belgia, AFC Tubize. Ia melakukan trial yang dimulai pada hari ini dan berada di sini selama tiga pekan. Kami akan melakukan pembaruan dan akan membagikan lebih banyak perkembangan tentangnya,” bunyi caption foto dalam akun Instagram 2 Touch International. Dengan hadirnya Firza di Belgia, diharapkan akan semakin banyak pemain Indonesia yang benar-benar berkarier di Eropa. Sebelum Firza, rekan setimnya di Timnas U-19, Egy Maulana Vikri, sudah lebih dulu berangkat ke Eropa, dan kini resmi menjadi bagian dari klub Polandia, Lechia Gdansk. Sebelumnya, Firza sempat dikritik oleh pelatih PSMS Medan, Peter Butler, karena dinilai meninggalkan tim saat kondisi kritis. “Kenapa dia tak tunggu Natal atau Desember, hingga kompetisi selesai, setelah itu dia mau persiapan ke sana tidak masalah,” ujar Peter, dilansir dari Tribun Medan, pada Sabtu (3/11). “Tidak ada tertarik PSMS di hati dia. Kenapa, dia lebih tertarik dengan klub lain. Saya tak tahu, dia pergi ke sana karena uang atau buat masa depan dia,” tambahnya. Kekecewaan pelatih asal Inggris ini memang tanpa alasan, karena peran Firza sangat dibutuhkan PSMS demi bangkit dan terlepas dari zona degradasi. Saat ini, tim berjulukan Ayam Kinantan masih menjadi juru kunci klasemen sementara Liga 1 2018 dengan perolehan 30 poin. Firza sediaanya tampil memperkuat PSMS ketika menjamu Borneo FC pada pekan ke-29 Liga 1, Sabtu (3/11). Namun, Firza dikabarkan sudah tidak bersama PSMS Medan sejak Kamis (1/11). (art)

Ditonton Lebih dari 65 ribu orang, Timnas U-19 Takluk 0-2 Dari Jepang Dan Gagal Lolos ke Piala Dunia U-20

Duo Timnas U-19, Witan Sulaeman (8/merah) dan Hanis Saghara (19/merah), saat berduel dengan bek Jepang U-19, Daiki Hashioka (4), yang tampil di tengah guyuran hujan, saat laga perempat final Piala Asia U-19 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (28/10). Indonesia takluk 0-2, dan gagal lolos Piala Dunia U-20 2019 di Polandia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 harus mengubur impian melaju ke Piala Dunia U-20 kandas usai kalah 0-2 dari Jepang U-19, pada laga perempat final Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (28/10). Tim Samurai Biru Muda tampil lebih dominan sejak awal laga. Situasi ini memaksa Indonesia untukk tampil dominan bertahan di babak pertama. Dan lini kiri skuat Garuda Nusantara, menjadi sisi yang paling sering dieksploitasi lawan. Jepang sempat sempat membuat suporter Indonesia terdiam saat Daiki Hashioka membobol gawang Muhammad Riyandi, lewat sundulan pada menit ke-11. Tapi, gol dianulir wasit Mooud Bonyadifard (Iran), karena dianggap offside. Timnas U-19 nyaris membuka keunggulan di menit ke-36 lewat serangan balik cepat. Hanis Saghara melepaskan umpan pada Saddil Ramdani di sisi kiri kotak penalti Jepang. Sayang, tendangan Saddil masih melenceng di sisi kiri gawang Kosei Tani. Jepang yang bermain lebih sabar untuk membongkar pertahanan rapat Indonesia akhirnya membuahkan hasil di menit ke-40. Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Jepang Disini Tendangan jarak jauh bek kiri, Higashi Shunki dari luar kotak penalti, bersarang di pojok kiri gawang Riyandi. Indonesia mencoba mengambil inisiatif serangan di babak kedua. Luthfi Kamal mencoba melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti di menit ke-52, namun bola belum menemui sasaran. Perjuangan anak-anak Indonesia untuk menyamakan kedudukan semakin berat, paska Jepang menggandakan keunggulan jadi 2-0 di menit ke-70. Mendapat umpan cerdik di kotak penalti, Taishei Miyashiro sukses menceploskan gawang Riyandi. Tertinggal dua gol memaksa Indonesia tampil lebih agresif. Sayang sejumlah peluang yang dimiliki gagal dimanfaatkan. Tim Merah Putih harus mengakui keunggulan Jepang 0-2 di SUGBK. Hasil negatif ini memaksa Garuda Nusantara tersingkir di Piala Asia U-19, sekaligus kembali gagal mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia U-20, yang edisi 2019 berlangsung di Polandia. Namun, laga ini akhirnya dipastikan memecahkan rekor penonton non timnas senior terbanyak, dalam sejarah Piala Asia U-19 2018. Pihak Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyatakan rekor penonton di ajang Piala Asia U-19 sebelumnya, terjadi saat Indonesia takluk dari Qatar, pada laga Grup A di SUGBK, Minggu (21/10). Kala itu 38.217 penonton hadir menyaksikan pertandingan menegangkan Indonesia dikalahkan Qatar 5-6. Rekor penonton itu kembali pecah, saat Indonesia menghadapi Jepang. Setidaknya, lebih dari 65 ribu penonton, hadir di SUGBK malam ini, menyaksikan laga Indonesia vs Jepang setelah tiket pertandingan ludes terjual. (art)

Jadi Calon Lawan di Babak 8 Besar Piala AFC U-19, Jepang Punya Memori Buruk Menantang Indonesia

Menyandang status juara bertahan Piala AFC U-19, membuat skuat Masanaga Kageyama jadi unggulan teratas di Piala AFC U-19 2018. Tiap kontestan disinyalir bakal inferior saat menghadapi tim sekaliber Jepang, yang kini dimotori Lionel Messi Asia, Takefusa Kubo. (AFC.com)

Jakarta- Status juara bertahan Piala AFC U-19, membuat skuat Masanaga Kageyama jadi unggulan teratas di Piala AFC U-19 2018. Setiap kontestan disinyalir bakal inferior ketika dihadapkan dengan tim sekaliber Jepang. Jepang menunjukan tajinya. Dalam tiga pertandingan Piala AFC U-19 2018, Yuta Taki dan kolega menyapu bersih semua laga dengan kemenangan. Teranyar, Jepang menggasak Irak lima gol tanpa balas, ketika melakoni matchday terakhir Grup B, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (25/10). Total selama penyisihan grup, tim negri bunga matahari ini sudah menggelontorkan 13 gol, dan baru kebobolan 3 kali. Satu-satunya negara yang sanggup menempel jumlah torehan gol Jepang adalah Qatar, yang ‘cuma’ mencatatkan 11 gol. Performa menawan Jepang sejatinya sudah terlihat sebelum dimulainya turnamen itu. Tim Samurai Biru menunjukan peforma mengkilap ketika menjalani tiga laga uji coba kontra Canary Islands, Republik Ceko, dan Spanyol. Jepang memetik kemenangan atas Canary Island dan Republik Ceko. Namun, Jepang takluk 0-2 dari Spanyol, dalam laga uji coba tersebut. Masanaga cukup jeli dalam memanfaatkan materi pemain Jepang. Pakem formasi 4-4-2 pun dipilih sang pelatih untuk melewati setiap pertandingan di Piala AFC U-19 2018. Taktik 4-4-2 membuat permainan Jepang begitu cair. Para penggawa mereka leluasa bertukar posisi saat menyerang lini pertahanan lawan. Startegi berjalan sesuai rencana karena Jepang juga didukung sejumlah pemain yang punya teknik yang mumpuni. Satu di antaranya adalah Takefusa Kubo. Sosok yang dijuluki Lionel Messi dari Jepang itu, punya kecepatan di atas rata-rata. Dia tak ragu menggiring bola dan melewati sejumlah pemain, demi merangsek ke kotak penalti lawan. Dengan kemampuannya, Takefusa dengan mudah mengancam pertahanan lawan. Dia pun telah menorehkan satu gol untuk Jepang, sepanjang turnamen bergulir. Namun, tidak hanya Takefusa, pemain yang patut diwaspadai Timnas U-19. Jepang juga memiliki penyerang andalan produktif di Piala AFC U-19 2018, yakni Koki Saito. Saito menyumbang tiga gol saat ini. Teranyar, dia mencatatkan namanya di papan skor usai melibas Irak 5-0. Timnas U-19 harus menyiapkan strategi jitu untuk meredam agresivitas Jepang, dalam pertandingan nanti. Meski terbilang sulit, Garuda Nusantara masih punya peluang menembus semifinal, jika tampil efektif dan maksimal. Timnas U-19 pun sebenarnya menyimpan catatan rekor yang bagus, kala menghadapi negara-negara dari Timur Asia. Sejak 1960 hingga 2004, dalam turnamen resmi, Indonesia sanggup mengimbangi negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, China, hingga Taiwan. Bukan hanya mengimbangi, bahkan jika dilihat dari statistik, skuat Garuda Nusantara bahkan unggul, dengan catatan tujuh kemenangan, empat imbang, dan lima kali kalah. Meladeni Jepang pun, Indonesia saling mengalahkan. Namun, skuat Jepang terkini, memang jauh lebih unggul dan meyakinkan. (art) Rekor Pertemuan Timnas U-19 vs Negara Asia Timur (turnamen resmi) Indonesia 1-5 China 27 September 2004 Grup B Piala Asia U-19 2004 Korea Utara 5-1 Indonesia 6 November 1990 Grup A Piala Asia U-16 1990 China 1-1 Indonesia 22 April 1976 Grup B Piala Asia U-19 1976 Korea Selatan 1-1 Indonesia 3 Mei 1976 Perempat Final Piala Asia U-19 1976 Indonesia 3-1 Taiwan 16 April 1972 Grup C Piala Asia U-19 1972 Indonesia 1-2 Korea Selatan 26 April 1972 Perempat Final Piala Asia U-19 1972 Indonesia 1-0 Taiwan 23 April 1970 Grup D Piala Asia U-19 1970 Korea Selatan 0-1 Indonesia 30 April 1970 Semifinal Piala Asia U-19 1970 Indonesia 4-2 Hongkong 16 April 1967 Grup B Piala Asia U-19 1967 Indonesia 3-0 Korea Selatan 18 April 1967 Grup B Piala Asia U-19 1967 Indonesia 0-0 Korea Selatan 17 April 1962 Grup B Piala Asia U-19 1962 Hongkong 0-2 Indonesia 19 April 1962 Grup B Piala Asia U-19 1962 Indonesia 2-2 Korea Selatan April 1961 Grup A Piala Asia U-19 1961 Indonesia 2-1 Jepang April 1961 Grup A Piala Asia U-19 1961 Korea Selatan 4-2 Indonesia 4 April 1960 Grup B Piala Asia U-19 1960 Jepang 3-2 Indonesia 7 April 1960 Peringkat Ketiga Piala Asia U-19 1960

Belum Bertemu Di Perempat Final Piala AFC U-19, Indonesia Sudah Babak Belur Dibantai Jepang 1-4

Gelandang Timnas U-19, Luthfi Akmal (7), saat berduel dengan skuat Timnas Jepang U-19, Hasioka Daiki (4/ketiga kiri). Indonesia takluk 1-4 dari Jepang U-19, pada partai uji coba jelang Piala AFC U-19, yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Minggu (25/3). (liputan6.com)

Jakarta- Timnas U-19 memastikan tiket ke perempat final Piala AFC U-19 2018, usai menang 1-0 atas Uni Emirat Arab (UEA), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (24/10). Hasil tersebut membuat Indonesia menempati posisi runner-up Grup A. Adapun UEA harus gigit jari karena tersingkir meski sempat menguasai puncak Grup A beberapa hari. Posisi uara Grup A ditempati Qatar. Qatar unggul produktivitas gol (7-7), ketimbang Indonesia (6-6) dan UEA (2-2). Indonesia sudah ditunggu Jepang U-19, yang dipastikan menjadi juara Grup B, meski menyisakan satu laga melawan Irak. Laga itu kembali berlangsung di SUGBK, Jakarta, Minggu (28/10). Indonesia patut mewaspadai kekuatan Jepang. Pada Maret silam, Timnas U-19 babak belur dibantai Jepang pada partai uji coba persiapan Piala AFC U-19, pada Minggu (25/3), di SUGBK. Tim yang saat itu diasuh Bima Sakti, menelan kekalahan telak 1-4. Sejauh ini, Kyosuke Tagawa dan kawan-kawan menyapu bersih dua kemenangan, dan mencetak delapan gol. Bukan itu saja, Jepang pun berstatus juara bertahan di turnamen ini. Mereka menjuarai Piala Asia U-19 2016, yang berlangsung di Bahrain, 13-30 Oktober 2018. Selain itu, Jepang juga memiliki pemain andalan Takefusa Kubo. Pemain FC Tokyo itu, sempat menimba ilmu di akademi Barcelona, pada periode 2011-2015. Lebih dahsyat lagi, Jepang bahkan bagaikan sebuah monster, jika menilik rekam jejaknya di Piala Asia U-19. Terutama jika menyimak rekornya, sejak turnamen edisi 1988 di Bahrain. Sejak saat itu, Timnas U-19 Jepang tidak pernah gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-19. Pencapaiannya pun gila-gilaan. Sebelum menjadi juara untuk pertama kalinya pada 2016, Jepang tercatat 5 kali menjadi runner-up turnamen pada 1994, 1998, 2000, 2002, dan 2006. Jepang juga sempat menjadi peringkat 3 (1992 dan 2004), peringkat 4 (1996), dan selalu mencapai perempat final pada edisi 2008, 2010, 2012, dan 2014. Bagi Indonesia, lolos ke 16 besar jadi hasil terbaik sejak 1986. Dalam lima edisi terakhir, tim Merah Putih selalu kandas di babak grup. Tapi, torehan kali ini, memang bukan yang terbaik sepanjang sejarah. Sebelumnya, Timnas U-19 sudah pernah menjadi juara (1961), runner-up (1967 dan 1979), serta meraih posisi ketiga (1962). (art)

Maju Perempat Final Piala AFC U-19, 10 Orang Skuat Timnas U-19 Indonesia Pendam Ambisi UEA

Timnas U-19 lolos babak perempat final Piala AFC U-19, usai menundukkan Uni Emirat Arab (UEA) U-19 dengan skor tipis 1-0, pada laga penutup grup A, fase penyisihan Piala AFC U-19 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Rabu (24/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 berhasil menekuk Uni Emirat Arab (UEA) U-19 dengan skor tipis 1-0, pada laga penutup grup A, fase penyisihan Piala AFC U-19 2018. Selain lolos ke perempat final, kemenangan ini membuat Egy Maulana Vikri dkk membalaskan dendam Evan Dimas Cs empat tahun silam. Empat tahun lalu di ajang yang sama, Timnas U-19 yang dihuni angkatan Evan Dimas dan kolega, juga bersua Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia takluk 1-4 di Stadion Stadion Whunna Theikdi, Myanmar, 14 Oktober 2014. Gol semata wayang Timnas U-19 saat itu, dicetak striker Dimas Drajad. Dua laga sebelumnya Garuda Nusantara menelan dua kekalahan. Timnas U-19 takluk 1-3 dari Uzbekistan dan 0-1 dari Australia. Alhasil skuat yang juga dinakhodai Indra Sjafri terpuruk di papan bawah Grup B, tanpa koleksi sebiji poin pun. Kini, kekalahan Timnas U-19 angkatan Evan Dimas dan kolega, akhirnya bisa terbalas oleh penampilan imrepsif Egy Maulana dkk. Laga ini dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Rabu (24/10). Meski di menit ke-53 harus bermain dengan 10 orang, paska Nurhidayat Haji Haris dikartu merah, Indonesia mempertahankan kemenangannya, lewat gol semata wayang Witan Sulaeman (22′). Ini adalah gol ketiga Witan, pada Piala AFC U-19 2018. Sebelumnya, dia mencetak dua gol pada partai versus Taiwan U-19. . Timnas U-19 pun lolos dengan torehan enam poin, dari dua kemenangan dan satu kekalahan. Selanjutnya, kiprah Indonesia akan berlanjut menghadapi juara Grup B, Jepang, pada perempat final Piala AFC U-19. Laga itu berlangsung di SUGBK, Minggu (28/10) Tiga tim teratas Grup A, sebenarnya semua memiliki poin sama, yakni enam. Namun, Indonesia dan Qatar, justru yang berhak lolos karena keunggulan produktivitas gol yang dicetak ketimbang UEA. Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs UEA Disini Ini mengacu aturan “liga mini”, ketika ada tiga tim yang punya nilai sama, maka pemeringkatannya dihitung tanpa mengikutkan hasil lawan tim terbawah. Untuk event Piala AFC U-19, juru kunci dipegang Taiwan. UEA tersingkir karena hanya menorehkan dua gol, sementara Indonesia mengoleksi enam gol, dan Qatar menggelontorkan tujuh gol. Pelatih UEA U-19, Ludovic Batelli mengatakan, timnya bermain tak sesuai rencana mereka, yang mengharapkan hasil imbang. “Menurut saya kami bermain berbeda di dua babak pertandingan. Babak pertama kami bermain buruk,” ujar Ludovic selepas pertandingan. “Saya tak terkejut Indonesia mengalahkan kami. Mereka bermain baik. Target kami adalah seri, tapi kami kurang taktis dan harus menerima kekalahan,” jelasnya. Dengan kekalahan ini, UEA U-19 dipastikan tersingkir dari area Piala AFC U-19. Target Piala Dunia U-20 pun harus berakhir di babak penyisihan. Sejatinya, dalam penentuan lolos peringkat di Piala Asia U-19 2018, ada beberapa hal memengaruhi sebuah tim di posisi grup. Berikut ini tie breaker untuk penentuan fase grup Piala AFC U-19 2018: 1. Jumlah poin yang diperoleh dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut ( head-to-head ); 2. Selisih gol yang dihasilkan dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut; 3. Jumlah gol yang dicetak dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut; 4. Jika terdapat lebih dari dua tim dengan perolehan poin yang sama dan kriteria head-to-head di atas tetap sama, kriteria pemeringkatan diterapkan berdasarkan aspek berikut ini: – Selisih gol dari seluruh pertandingan grup; – Jumlah gol yang dicetak dari seluruh pertandingan grup; – Adu penalti jika dua tim dengan poin yang sama bertemu di pertandingan terakhir grup; – Poin fair play berdasarkan kartu kuning dan kartu merah yang dikumpulkan dari seluruh pertandingan grup dengan penilaian sebagai berikut: * Kartu kuning: 1 poin * Kartu kuning kedua/kartu merah tidak langsung: 3 poin * Kartu merah langsung: 3 poin * Kartu kuning dan diikuti kartu merah langsung: 4 poin * Undian. (art) Hasil Pertandingan Grup A Piala AFC U-19 2018 Kamis, 18 Oktober 2018 16:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Uni Emirat Arab 2-1 Qatar 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Indonesia 3-1 Taiwan U-19 Minggu, 21 Oktober 2018 16:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Taiwan U-19 1-8 Uni Emirat Arab U-19 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Qatar U-19 6-5 Indonesia Rabu, 24 Oktober 2018 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Indonesia 1-0 Uni Emirat Arab U-19 19:00 WIB Stadion Pakansari, Cibinong Qatar U-19 4-0 Taiwan U-19

Lawan UEA Tepis Skenario Hitung-hitungan Lolos, Timnas U-19 Wajib Tiru Spirit Era Evan Dimas dkk

Timnas U-19 melakoni laga hidup-mati dalam matchday terakhir babak penyisihan grup A kompetisi sepak bola Benua Asia, Piala Asia U-19 2018, kontra sang pemuncak klasemen, Uni Emirat Arab (UEA) U-19, pada Rabu (24/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 akan melakoni laga hidup-mati dalam matchday terakhir babak penyisihan grup A kompetisi sepak bola Benua Asia, Piala Asia U-19 2018, kontra sang pemuncak klasemen, Uni Emirat Arab (UEA) U-19. Pertandingan yang bakal berlangsung pada Rabu (24/10), di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta itu, menjadi pertandingan penentu bagi Egu Maulana Vikri dan kolega untuk dapat melangkah ke babak selanjutnya. Andai Timnas U-19 meraih hasil seri sekalipun, mereka masih harus berharap pada pertandingan lainnya. Terlebih bila mendapatkan kekalahan, dapat dipastikan mimpi untuk Indonesia tampil di Piala Dunia U-20, kembali pupus tahun ini. Kemenangan atas UEA akan meloloskan Indonesia, berapapun skornya. Namun bagaimana jika Indonesia kalah? Akankah Merah Putih Muda bakal otomatis tersingkir? Jawabannya tidak. Andai kalah berapapun skornya, Indonesia masih bisa lolos, dengan syarat Taiwan menang atas Qatar. Jika syarat tersebut terpenuhi, UEA bisa dipastikan menjadi juara grup dengan 9 poin. Lalu Taiwan, Qatar, dan Indonesia sama-sama mengantongi 3 poin dan memperebutkan posisi runner up. Menurut regulasi, tim dengan poin yang sama akan dilihat dari head to head. Bila Indonesia dan Qatar sama-sama menang, maka akan dilakukan proses hitung-hitungan selisih gol antara kedua tim dan UEA, yang akan sama-sama memiliki nilai 6. Untuk itu hasil atas Taiwan akan diabaikan. Posisi sebelum laga ketiga itu, selisih gol masing-masing tim adalah sebagai berikut: UEA 2-1 (+1), Qatar 7-7 (0), dan Indonesia 5-6 (-1). Dengan demikian kemenangan 2-0 atas UEA, cukup membuat Timnas U-19 lolos. Dari jejak UEA U-19 kontra tim-tim asal Asia Tenggara di gelaran Piala Asia U-19, sejatinya tim asal Timur Tengah ini tak mempunyai rekor pertandingan yang impresif, bahkan mereka sempat dipermalukan salah satu wakil Asia Tenggara. Edisi tahun ini menjadi keikutsertaan ke-14 sepanjang sejarah. UEA baru sekali menjadi juara di Piala AFC yakni pada edisi 2008. Pada edisi sebelumnya, kiprah UEA hanya sampai babak penyisihan grup. Timnas UEA U-19 pertama kali tampil di Piala Asia U-19, pada 1982. Tercatat, mereka sudah 17 kali tampil di Piala Asia U-19. Dalam 17 kesempatan tersebut, Timnas UEA U-19 sudah tujuh kali berhadapan dengan tim asal Asia Tenggara. Hasilnya beragam, meski secara statistik UEA U-19 masih unggul dari keseluruhan pertemuan. Pertemuan pertama terjadi di Piala Asia U-19 1985, saat melayanai Thailand U-19. Pada laga itu, sekaligus menjadi kemenangan perdana UEA kontra tim Asia Tenggara, usai unggul telak dengan skor 7-1. Hasil pun berlanjut hingga gelaran Piala Asia 1996 dan 2002, saat Al Sukoor (The Falcons) kembali menang atas Thailand dan tim asal Asia Tenggara lainnya, Vietnam. Justru torehan minor sempat mereka terima, kala takluk dari Thailand 2-1 di Piala Asia U-19 2006, dan menyerah dari Myanmar 1-0 di perempatfinal Piala Asia U-19 2014. Artinya anak asuh Indra Sjafri, memang harus mewaspadai tim yang kini yang diasuh Mahdi Redha itu. Namun, Timnas U-19 setidaknya memiliki kenangan manis tentang UEA, yaitu kemenangan 2-1, di uji coba pada 2014. Empat tahun lalu, Garuda Nusantara yang masih diperkuat generasi Evan Dimas, mampu memaksa skuat berjuluk Alap-alap (The Falcons) ini, kehilangan dua pemain akibat kartu merah. (art) Rekor UEA U-19 vs Asia Tenggara UEA U-19 (7) vs (1)Thailand U-19 (Piala Asia U-19 1985) Thailand U-19 (2) vs (3) UEA U-19 (Piala Asia U-19 1996) UEA U-19 (2) vs (0) Vietnam U-19 (Piala Asia U-19 2002) Thailand U-19 (2) vs (1) UEA U-19 (Piala Asia U-19 2006) UEA U-19 (4) vs (0) Vietnam U-19 (Piala Asia U-19 2010) UEA U-19 (0) vs (1) Myanmar U-19 (Piala Asia U-19 2014) Vietnam U-19 (1) vs (1) UEA U-19 (Piala Asia U-19 2016)

Lewati Drama 11 Gol, Timnas U-19 Takluk Dari Qatar Dan Cemas Menuju Laga Berikutnya

Usai takluk 5-6 dari Timnas U-19 Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10), ternyata peluang Witan Sulaiman (8/putih) dan kolega untuk lolos dari fase grup Piala Asia U-19 2018, masih besar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 kalah 5-6 dari Timnas U-19 Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10). Gol Qatar dicetak Hashim Ali (menit 11, 51′), Abdulrasheed Umaru (14′, 41′, 56′), Mohammed Waad (24′). Indonesia membalas lewat Luthfi Kamal (28′), Rivaldo Ferre (65′, 73′, 80′), Saddil Ramdhani (69′). Hasil ini membuat posisi pasukan Indra Sjafri di klasemen grup A Piala Asia U-19 2018, turun ke posisi ketiga dengan koleksi 3 poin. Garuda Nusantara kalah head to head dari Qatar di posisi kedua, walau mengoleksi poin yang sama. Peluang untuk meraih satu dari dua tiket ke perempat final masih ada, meski tidak mudah. Setelah pertandingan, Indra mengakui ada kesalahan yang dilakukan para pemain karena faktor psikologis. “Ada masalah psikologis, seolah anak-anak ingin memenangkan pertandingan lebih cepat. Itu yang membuat terjadi kesalahan. Ada gol cepat di bawah 10 meni, dan ada tiga gol yang terjadi dalam 23 menit,” ujar tegas Indra. Sementara, asisten pelatih Qatar U-19, Lino Godinho menyebut kemenangan melawan Timnas Indonesia memiliki arti yang penting. Kemenangan ini membuat asa Qatar untuk bisa melaju ke babak berikutnya masih terbuka. “Pertandingan ini adalah laga yang sangat penting bagi kami dan sangat penting untuk kami menangkan. Kami menunjukkan dengan jumlah gol yang kami cetak. Selain itu, pemain datang dengan niat yang sangat tinggi,” ucap Lino. Pada pertandingan terakhir, Qatar akan menghadapi Taiwan, di Stadion Pakansari, Rabu (24/10). Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Qatar Disini Sedangkan Egy Maulana Vikri harus menghadapi pemuncak klasemen Uni Emirat Arab (UEA), di pertemuan pamungkas. Padahal Indonesia membutuhkan hasil sempurna guna menjaga peluang lolos dari fase grup. Ada beberapa situasi yang membuat Indonesia bisa lolos. Pertama, jika Qatar tumbang dari Taiwan, Indonesia hanya perlu imbang dengan UEA. Dengan hasil itu, klasemennya adalah UEA (7 poin), Indonesia (4), Taiwan (3), Qatar (3). Kedua, jika Qatar dan Taiwan bermain seri, Indonesia harus meraih kemenangan karena hasil imbang akan membuat mereka kalah head to head dari Qatar. Jika terwujud, Indonesia (6 poin) memimpin klasemen, disusul UEA (6), Qatar (4), Taiwan (1). Ketiga, jika Qatar menang, Indonesia harus menang. Maka, UEA, Qatar, dan Indonesia sama-sama mengoleksi 6 poin. Klasemen akan ditentukan oleh selisih gol, di antara ketiga tim. Dua tim dengan agregat terbaik akan lolos ke perempat final. UEA memimpin sementara klasemen Grup A Piala Asia U-19 2018, usai dua laga yang dijalani. UEA meraih kemenangan besar dan kedua mereka di fase grup, paska melibas Taiwan dengan skor 8-1, dalam partai yang digelar pada Minggu (21/10) sore. (Art)

Catatan Kelam Timnas U-19 Kontra Qatar vs Impian Lolos Piala Dunia U-20 di Polandia

Jika sanggup mengandaskan Qatar, saat laga kedua Grup A Piala Asia U-19, pada Minggu (21/10), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, maka akan membuka peluang Egy Maulana Vikri dan Kolega lolos ke fase 16 Besar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 selangkah lagi bisa menapakkan kaki ke babak delapan besar Piala Asia U-19 2018. Satu kemenangan saja akan membuka peluang Egy Maulana Vikri dan Kolega lolos ke fase 16 Besar. Indonesia akan melawan Qatar, di laga kedua Grup A Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (21/10) malam. Bagaimana catatan penampilan Timnas U-19 kontra Qatar di Piala Asia U-19? Timnas U-19 sudah empat kali bertemu Qatar di Piala Asia U-19. Ternyata, Qatar sanggup menang tiga kali dan sisanya berakhir imbang. Jika memenangkan laga atas Qatar, Garuda Nusantara mengemas enam poin. Lalu, jika Uni Emirat Arab (UEA) memenangkan laga melawan Taiwan, pada Minggu (21/10), otomatis, hanya Timnas U-19 dan UEA yang akan lolos ke babak 16 besar. Sebab jika Qatar dan Taiwan mengalami dua kekalahan, maka saat mereka saling berhadapan di laga pamungkas Grup A, hasil apapun tak akan mengejar perolehan poin Timnas U-19 dan UEA. Ceritanya akan berbeda, jika hasil laga antara Timnas U-19 melawan Qatar berkesudahan imbang. Torehan nilai tim asuhan Indra Sjafri ini hanya empat poin, dan Qatar meraih satu poin. Bahkan, laga Al-Annabi (julukan Qatar) kontra Taiwan di laga terakhir Grup A, amat berpotensi menjadi kejutan yang menyakitkan. Maka, Timnas U-19 hanya punya opsi melibas UEA di partai penutup Grup A, jika ingin lolos ke babak delapan besar. Sementara, jika UEA menang dari Taiwan, maka tim berjuluk Al Sukoor (The falcons) itu mengantungi enam poin. Sebaliknya, bila Taiwan yang unggul atas UEA, maka tim yang dulu dikenal sebagai negara Formosa ini, akan mengumpulkan tiga poin. Keadaan Grup A justru akan menjadi dramatis, kala di laga kedua besok, Timnas U-19 terpaksa kalah dari Qatar, dan Taiwan menyudahi UEA dengan kemenangan. Maka, seluruh kontestan total memiliki tiga poin, dan partai bernuansa “Final” bakal tersaji di partai terakhir, pada Rabu (24/10) nanti. Maka jika ingin menjaga asa lolos, Timnas U-19 harus mengalahkan Qatar. Selain itu, merah putih muda pun wajib menang dengan margin gol besar, demi mengantisipasi resiko tersisih, andai selisih gol menjadi paramater lolos atau tidaknya ke perempat final. Setelah itu, Timnas U-19 harus menang di babak perempat final melawan juara atau runner-up Grup B, lalu tampil di babak semifinal sekaligus merebut tiket ke Piala Dunia U-20, yang akan berlangsung pada bulan Mei-Juni pada 2019, di Polandia. (art) Rekor Pertemuan Timnas U-19 vs Qatar U-19 25 September 2004 Grup B Piala Asia U-19 2004 Qatar 1-0 Indonesia 11 September 1994 Grup A Piala Asia U-19 1994 Indonesia 1-1 Qatar 3 November 1990 Grup A Piala Asia U-19 1990 Indonesia 1-2 Qatar 1 Desember 1986 Grup A Piala Asia U-19 1986 Qatar 3-0 Indonesia