Usai Juara Dunia 2022, Ini Target Selanjutnya Safira

Usai Juara Dunia 2022, Ini Target Selanjutnya Safira

Kebahagiaan dirasakan Safira Dwi Meilani yang baru menerima bonus sebesar Rp40 juta dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Apresiasi tersebut diberikan, menyusul kesuksesannya meraih medali emas di 19th World Pencak Silat Championships 2022 di Malaysia. Wanita yang menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu menjadi yang terbaik pada Kelas B kategori 50-55 kg putri. Safira mengaku berterima kasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten Kudus dan bertekad menjaga semangat ini untuk terus berprestasi. “Mudah-mudahan bermanfaat buat saya dan bisa lebih berprestasi nantinya karena dalam waktu dekat juga ada beberapa kompetisi,” ucapnya. Setelah menjadi juara dunia di Malaysia, target Safira selanjutnya adalah meraih medali emas di Paris Open dan SEA Games 2023 Kamboja. Indonesia keluar sebagai juara umum 19th World Pencak Silat Championships 2022 dengan 29 medali (11 emas, 9 perak, dan 8 perunggu). Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberi bonus Rp40 juta kepada Safira di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (8/8/2022). Bonus tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Kudus Hartopo yang mengaku sangat bangga dengan prestasi pesilat cantik itu. “Bonus ini jangan dilihat nilainya, tetapi perhatian dan kepedulian pemerintah daerah,” kata Hartopo seperti dilansir dari Antara. Hartopo pun berharap semakin banyak atlet-atlet Kudus yang mampu menorehkan prestasi, baik di tingkat nasional maupun dunia. Atas dasar itu pula, KONI Kudus diharapkan semakin gencar menjaring atlet-atlet muda berpotensi seperti Safira Dwi Meilani.

Riska Hermawan Bangga Bisa Lanjutkan Tradisi Emas Keluarga Pada Ajang SEA Games

Riska Hermawan Bangga Bisa Lanjutkan Tradisi Emas Keluarga di Ajang SEA Games

Raut wajah gembira tampak terlihat di wajah Riska Hermawan. Asanya melanjutkan emas yang menjadi tradisi keluarga terpenuhi setelah dirinya bersama Ririn Rinasih mempersembahkan medali emas pertama SEA Games 2021 dari cabang olahraga (cabor) pencak silat nomor seni ganda putri. Tampil pada partai final ganda putri nomor seni di Bac Tu Liem Gymnasium, Rabu (11/5), Riska/Ririn sukses meraih 9,955 poin. Jumlah tersebut lebih baik dari wakil Vietnam, Nguyen Thi Thu Ha/Nguyen Thi Huyen yang hanya meraih 9,925. Ini merupakan emas perdana Ririn/Riska dalam sejarah berpartisipasi di ajang SEA Games. Sebelumnya, mereka hanya mendapat perunggu pada edisi 2017. Ririn/Riska memang sudah cukup lama berpasangan tepatnya sejak tahun 2016. Namun keduanya baru kembali masuk pelatnas untuk SEA Games 2021 sejak Januari lalu. Bagi Riska, torehan ini juga membuatnya melanjutkan tradisi keluarga. Ia memang berstatus putri dari peraih medali emas SEA Games 1997, Cece Hermawan. “Perasaan aku seneng banget dan terima kasih buat seluruh rakyat Indonesia. Medali emas ini aku persembahkan khusus untuk ayah aku yang kebetulan juara SEA Games 1997 juga serta paman dan perguruan aku, hingga kabupaten Majalengka, Jawa Barat,” ujarnya Langkah pasangan Riska/Ririn untuk meraih medali emas memang cukup mulus. Mereka tampak tak terpengaruh dengan sejumlah hasil buruk yang diraih wakil Indonesia ini. Terkait hal ini, Riska mengungkaplan sebuah rahasia. Ia mengaku mendapat motivasi tambahan dari Puspa Arum Sari yang harus puas dengan raihan medali perak. “Alhamdulillah saya lebih rileks dibanding sebelumnya karena kan SEA Games sebelumnya sempat down juga pas lawan Singapura. Jadi sekarang lawan tuan rumah justru lebih rileks,” kata Riska usai bertanding. “Aku tidak down (dengan hasil teman-teman lain), tapi hanya sedikit gugup. Namun Puspa yakinin aku untuk tampil maksimal. Dia bilang kita sudah latihan setiap hari jadi harus tunjukkan hasilnya,” pungkasnya. Pada Rabu (12/05) Pukul 14.00, Tim Indonesia meraih 3 medali emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Dengan hasil ini, Indonesia menempati ranking tiga di klasemen sementara perolehan medali di bawah Vietnam dan Malaysia yang menempati ranking satu dan dua.

Pesilat Bali Raih Emas di Singapura

Pesilat Bali Raih Emas di Singapura

Prestasi membanggakan berhasil diraih oleh Pesilat asal Bali, Kadek Andrey Nova Prayada, beberapa waktu lalu, ia mampu menyumbangkan satu medali emas di kelas D bagi tim silat Indonesia dalam ajang SEA Pencak Silat Championship. Satu medali emas Kadek Andrey itu melengkapi tiga medali emas perolehan tim Merah Putih dalam kejuaraan yang digelar pada 22-28 Februari di Singapura . “Hasil akhir perolehan tim silat Indonesia mendapatkan tiga medali emas,” ujar pelatih tim silat Indonesia Indro Catur Haryono melalui pesan singkatnya, Senin (28/2). Ketiga emas itu disumbangkan dua pesilat Pelatnas Kejuaraan Dunia, yakni Kadek Andrey Nova Prayada di kelas D dan Safira Dwi Meilani di kelas B putri, serta pesilat Pelatnas SEA Games Rahmawati di kelas F putri Indro Catur mengatakan, Kadek Andrey memperoleh medali emas tidak terlepas dari permainannya yang sangat bagus. Bahkan, sesuai instruksi saat menghadapi pesilat Singapura Muhammad Riansyauqi Bin Mistam di final, Kadek Andrey menang dengan skor 43-21. Berbeda dengan pesilat Pulau Dewata lainnya I Kadek Adi Budiasta di kelas G yang tidak mendapat medali. Kadek Adi kalah di babak awal dari pesilat tuan rumah Sheik Ferdous bin Sheik Alauddin dengan skor 15-17. “Andre mainya sangat bagus sesuai dengan instruksi. Kadek Adi main juga bagus, tapi kurang pintar karena kurang pengalaman,” terang Indro Catur. Saat sudah unggul nilai pada lima detik pertandingan terakhir, Kadek Adi melakukan teknik jatuhan jenis guntingan. Namun hal itu justru mengakibatkan nilai diberikan pada lawan. “Padahal, waktunya sudah mau selesai. Sementara lawan dari Singapore selalu mencari celah yang bisa menguntungkan,” jelas Indro Catur. Selain meraih tiga medali emas, tim Indonesia juga meraih tiga medali perak dari Pesilat Pelatnas SEA Games tunggal putra Asep Yuldan Sani, Pesilat Pelatnas Kejuaraan Dunia Hendra Wakhyu Hidayat di kelas I dan Pesilat PPLOP Jateng Keiran Taruna Alfresh di kelas F junior. Tim Indonesia juga mendapatkan tiga medali perak dan tiga medali perunggu. Tiga perunggu dari pesilat Pelatnas SEA Games Ronaldo Neno di kelas H dan Pesilat Pelatnas Kejuaraan Dunia Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya di kelas F dan Pesilat Pelatnas Kejuaraan Dunia Dinda Nuraidha di kelas A putri.